11
Analisis dan Perancangan Sistem Sumber Daya Manusia PT. X dengan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Oleh Meliana Christianti J. Steven Raylianto K.

Setisi 2015

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Setisi 2015

Analisis dan Perancangan Sistem Sumber Daya Manusia

PT. X dengan MetodeAHP

(Analytical Hierarchy Process)

OlehMeliana Christianti J.Steven Raylianto K.

Page 2: Setisi 2015

Analytical Hierarchy Process • Apa itu AHP?AHP adalah sebuah metode untuk pengambilan keputusan yang sistematis yang input utamanya merupakan hasil dari pemikiran atau persepsi Manusia.

 • Thomas L. SaatyAHP diperkenalkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun 1970-an. Menurut Saaty, Hirarki didefinisikan sebagai suatu keadaan dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertamanya adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya hingga level terakhir dari alternatif.

 

Page 3: Setisi 2015

Mendefinisikan Masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.1

2

3

4

5

6

7

8

Analytical Hierarchy Process

Membuat Struktur Hirarki yang Diawali dengan Tujuan Umum, dilanjutkan dengan Sub-Sub Tujuan, Kriteria, dan Kemungkinan Alternatif Pada Kriteria Paling Bawah.

Membuat Matriks Perandingan Berpasangan yang Menggambarkan Kontribusi Relatif atau Kriteria yang Setingkat Diatasnya.

Melakukan Perbandingan Berpasangan Sehinga Diperoleh Judgment Seluruhnya sebanyak n x [(n-1/2)] buah.

Menghitung Nilai Eigen dan Menguji Konsistensi, Bila Tidak Konsistensi maka Pengambilan Data Diulangi.

Mengulangi langkah 3, 4, dan 5 untuk Semua Tingkat Hirarki.

Menghitung Vektor Eigen dari Setiap Matriks Perbandingan Berpasangan. Nilai Eigen Merupakan Bobot Setiap Element.

Memeriksa Konsistensi Hirarki, Jika Nilai Lebih dari 10% maka Penilaian Data Judgment harus Diperbaiki.

Langkah – Langkah Dalam Metode AHP adakah sebagai berikut

Page 4: Setisi 2015

Intensitas Kepentingan

Keterangan Penjelasan

1 Kedua Elemen Sama PentingnyaDua elemen mempunyai pengaruh yang

sama besar terhadap tujuan

3Elemen yang satu sedikit lebih

penting daripada elemen lainnya

Pengalaman dan penilaian sedikit menyokong satu elemen dibandingkan

elemen lainnya

5Elemen yang satu lebih penting

dari elemen lainnya

Pengalaman dan penilaian sangat kuat menyokong satu elemen dibandingkan

elemen lainnya

7Satu elemen jelas lebih mutlak

penting dari pada elemen lainnyaSatu elemen yang kuat disokong dan

dominan terlihat dalam praktek

9Satu elemen jelas lebih mutlak

peting dari elemen lainnya

Bukti yang mendukung elemen yang satu terhadap elemen lainnya memiliki tingkat

penegasan tinggi yang mungkin menguatkan

2,4,6,8Nilai-nilai antara dua nilai

pertimbangan yang berdekatanNilai ini diberika bila ada dua kompromi

dari diantara dua pilihan

KebalikanJika untuk aktivitas i mendapat satu angka dibandingkan dengan aktifitas j,

maka j mempinyai nilai kebalikannya dibandingkan dengan i

Analytical Hierarchy ProcessBerikut adalah Nilai Perbandingan Berpasangan

yang Disarankan oleh Saaty

Page 5: Setisi 2015

Memilih Kriteria – Kriteria Apa Saja yang Dibutuhkan untuk Menyeleksi

Pelamar

Analytical Hierarchy ProcessLangkah – Langkah AHP dalam Sistem

Membuat Perbandingan Berpasangan antar Kriteria

12/14/1

213/1

431Kepribadian

Keterampilan

Penampilan

K1 K2 K3

Page 6: Setisi 2015

Analytical Hierarchy ProcessLangkah – Langkah AHP dalam Sistem

Setelah Semua Terisi Akan Dihitung Jumlah Nilai Tiap Baris KriteriaSehingga Didapat : Kepribadian (1,583) ; Keterampilan (4,5) ; dan

Penampilan (7)

Page 7: Setisi 2015

Analytical Hierarchy ProcessLangkah – Langkah AHP dalam Sistem

Dari Hasil Perhitungan Normalisasi Perbandingan Berpasangan Didapat Bobot Masing – Masing Kriteria sebagai berikut : Kepribadian (0,623) ;

Keterampilan (0.239) ; Penampilan (0.137)

Page 8: Setisi 2015

Analytical Hierarchy ProcessLangkah – Langkah AHP dalam Sistem

Membuat Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif sampai Didapat Bobot dari Alternatif (Pelamar) dari Setiap Kriteria

Page 9: Setisi 2015

Analytical Hierarchy ProcessLangkah – Langkah AHP dalam Sistem

Kepribadian RK LA MS

Rudi Kusuma 1 1 3

Lani Atmaja 1/1 1 4

Melati Sukma 1/3 1/4 1

Keterampilan RK LA MS

Rudi Kusuma 1 4 5

Lani Atmaja 1/4 1 1

Melati Sukma 1/5 1 1

Penampilan RK LA MS

Rudi Kusuma 1 1 2

Lani Atmaja 1/1 1 1

Melati Sukma 1/2 1 1

Didapat Bobot Alternatif untuk Kriteria Kepribadian : Rudi Kusuma (0,416) ; Lani Atmaja (0,457) ; Melati

Sukma (0,126)

Didapat Bobot Alternatif untuk Kriteria Penampilan : Rudi Kusuma (0,411) ; Lani Atmaja (0,327) ; Melati

Sukma (0,261)

Didapat Bobot Alternatif untuk Kriteria Keterampilan : Rudi Kusuma (0.690) ; Lani Atmaja (0,160) ; Melati

Sukma (0,149)

Page 10: Setisi 2015

Analytical Hierarchy ProcessLangkah – Langkah AHP dalam Sistem

Untuk Hasil Akhir Didapat dari Penjumlahan hasil Perkalian Eigen Vektor(Bobot) Kriteria x Eigen Vektor Alternatif :RK: (0.623 * 0.416) + (0.239 * 0.690) + (0.137 * 0.411) = 0,481 (48,1 %) LA: (0.623 * 0.457) + (0.239 * 0.160) + (0.137 * 0.327) = 0,369 (36,9 %) RK: (0.623 * 0.126) + (0.239 * 0.149) + (0.137 * 0.261) = 0,150 (15,0 %)

Page 11: Setisi 2015

Terima Kasih