35
Basidiomycota A NDI AMAL HAYAT MAKMUR HASANUDDIN UNIVERSITY 2014 1

Taksonomi basidiomycota

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Taksonomi basidiomycota

Basidiomycota

ANDI AMAL HAYAT MAKMUR

HASANUDDIN UNIVERSITY2014

1

Page 2: Taksonomi basidiomycota

Karakter Umum

Sekitar 30,000 spesies yang telah dideskripsikan

mencakup 37 % dari seluruh spesies jamur sejati yang telah

dideskripsikan

Memiliki tubuh buah yang makroskopis

Ditemukan di hampir semua ekosistem darat, air tawar dan

laut

Hifa bersekat, memiliki 1 atau 2 buah inti. Hifa 1 inti hifa

primer dan hifa 2 inti hifa sekunder

Dinding sel tersusun atas kitin

Mengandung inti haploid & memiliki keturunan diploid yang

lebih singkat

Memiliki basidium yang berbentuk gada yang mengandung

4 basidiospora di ujungnya

2

Page 3: Taksonomi basidiomycota

basidium

basidiospores

Page 4: Taksonomi basidiomycota

Siklus Hidup

Hifa (+) dan hifa (-) yang berinti haploid (n) berkecambah dari

basidiospora. Kedua hifa ini saling bersinggungan

Plasmogami terjadi antara hifa (+) dan hifa (-) sehingga inti

salah satu hifa pindah ke hifa lainnya membentuk hifa dengan

2 inti haploid (n) yang berpasangan (dikaryotik)

Hifa haploid dikaryotik akan tumbuh menjadi miselium haploid

dikariotikMiselium dikaryotik tumbuh dan membentuk badan buah yang

disebut basidiokarp

Pada ujung-ujung hifa basidiokarp, terjadi kariogami sehingga

membentuk basidium yang berinti diploid (2n)

Inti diploid dalam basidium akan membelah secara meiosis menjadi 4inti yang haploid (n).

Basidium membentuk 4 tonjolan yang disebut sterigma pada ujungnya

Satu inti haploid pada basidium kemudian masuk ke dalam salah satu

sterigma dan berkembang menjadi basidiospora

Jika basidiospora terlepas dari basidium dan jatuh pada

tempat yang sesuai, maka akan tumbuh menjadi hifa yang

haploid

4

Page 5: Taksonomi basidiomycota

Struktur Tubuh

Basidiomycota adalah jamur multiseluler yang hifanya

bersekat.

Hifa vegetatif dalam substratnya (tempat hidupnya),

misal pada kulit kayu, tanah dan serasah daun.

Hifa generatif membentuk tubuh buah yang disebut

basidiokarp.

Bentuk basidiokarp bermacam-macam.

Bagian bawah tudung basidiokarp terdapat bilah yang

memiliki basidium yang akan menghasilkan basidiospora.

Basidiospora yang jumlahnya empat berada di luar

basidium. Spora dapat disebarkan oleh angin dan jika jatuh

di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi hifa baru.

5

Page 6: Taksonomi basidiomycota

Reproduksi

Reproduksi jamur Basidiomycota terjadi secara

aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif).

Reproduksi aseksual (vegetatif) dengan cara

membentuk spora konidia, pertunasan dan

fragmentasi miselium

Reproduksi seksual terjadi melalui perkawinan antara

hifa yang berbeda jenis menghasilkan spora basidium

(basidiospora)

6

Page 7: Taksonomi basidiomycota

Habitat

Umumnya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa

makhluk hidup, misalnya serasah daun, di tanah,

jerami dan batang pohon mati

Jamur yang parasit hidup pada organisme inangnya,

misalnya pada tumbuhan dan manusia.

Jenis lainnya, ada yang bersimbiosis dengan akar

tanaman membentuk mikoriza

7

Page 8: Taksonomi basidiomycota

Peranan

Jamur Basidiomycota yang menguntungkan adalah sebagai berikut.

Jamur kuping (Auricularia polytrichia), jamur merang (Volvariella

volvacea), dan jamur shitake (Lentinula edodes) dapat dimakan

tubuh buahnya.

Jamur kayu (Ganoderma) sebagai obat atau makanan suplemen

Yang merugikan

Jamur karat (Puccinia graminis) merupakan parasit pada daun

tanaman pertanian dari family Gramineae, misalnya jagung dan

gandum.

Puccinia arachidis, parasit pada tanaman kacang tanah.

Ustilago maydis, parasit pada jagung.

Amanita ocreata dan Amanita phalloides, beracun dan mematikan

jika dimakan. Amanita muscaria, dapat menyebabkan halusinasi jika dimakan

8

Page 10: Taksonomi basidiomycota

Tudung (pileus), merupakan bagian yang ditopang oleh stipe dan di bagian bawahnya mengandung bilah-bilah. Pada jamur

muda, pileus dibungkus oleh selaput (vileum universal) dan

menjelang dewasa pembungkus tersebut akan pecah

Bilah (lamella/gills), merupakan bagian di bawah tudung

berbentuk helaian berbilah-bilah

Tangkai tubuh buah (stipe) merupakan massa miselium yang

sangat kompak dan tumbuh tegak

Cincin / Annulus, merupakan bagian yang melingkari tangkai yang berbentuk seperti cincin

Volva, merupakan bagian sisa pembungkus yang terdapat

pada dasar tangkai.

10Bagian Struktur Tubuh

Page 11: Taksonomi basidiomycota

a. Cuspidate (berpuncak runcing)b. Plane W / slight umbo (sedikit menonjol)c. Plane W / flattened umbo (tonjolan rata)d. Plane / papillate ( berpapila)e. Mammilate / pappilate (berpapila cembung)f. Campanulate (berbentuk lonceng)g. Convex / hemispheric (cembung / setengah bulat)h. Broadly paraboloic (berbentuk parabola)i. small paraboloic (parabola kecil)j. Conic (berbentuk kerucut)k. Plane (lebar)l. Broadly convex (cembung melebar)

11

Page 12: Taksonomi basidiomycota

a. Smooth (halus)

b. Veluntious (berbulu sangat rapat)

c. Villose (berbulu panjang)

d. Minutely / pubescent (berbulu jarang / berbulu rapat)

e. Radially fibrillose (berfibri)

f. Tessellated / netted (berbentuk jaring)

g. Areolate / cracked (berbercak)

h. Innately scaley / squamulose (berduri)

i. Squamose scales (bersisik kasar)

j. Pruinose / granular (berlapis butiran)

k. Warty / scurfy (berbutir kasar / berbutir halus)

l. Rugose / rugulose (berkerut)

m. Scrobiculate (berlekuk)

12

Page 13: Taksonomi basidiomycota

a. Translucent striate (bergaris halus)

b. Sulcate striate (bergaris melengkung)

c. Plicate striate (bergaris runcing)

d. With rolled margin (dengan tepi bergulung kedalam)

e. Undulating (tepi menggulung keluar)

f. Rimos (tepi terbelah)

g. Cekung tidak bergaris

h. Not striate smooth (halus tidak bergaris)

i. Tuberculate striate (bergulung keluar dan bergaris)

j. Umbonate (berlekuk)

k. Umbilicate (pucuk cekung)

l. Papilla (berpapila)

m. Slighty (sedikit berlekuk)

n. Depressed (tepi berlekuk)

o. Mod indeted (agak cekung)

p. Deeplyindented (cekung dalam)

q. Infudibbuliform (berbentuk U)

13

Page 14: Taksonomi basidiomycota

a. Porioid (berpori)

b. Crisped (beralu)

c. Intervenose (bergaris melintang)

d. Anastamosed (bersilangan)

e. Regular (teratur / tertata)

f. Back forked (bercabang dari tepi)

g. Margin stipe (bercabang ke tepi)

14

Page 15: Taksonomi basidiomycota

a. Free (tidak menempel)

b. Adnaxed (menempel)

c. Adnate (menempel lurus)

d. Adnate with tooth (menempel dengan tepi bergigi)

e. Decurrent / Attached toodllar (seperti payung)

f. Sinuate (menempel dengan pangkal berlekuk)

g. Arcuate (menempel sampai dasar)

15

Page 16: Taksonomi basidiomycota

a. Even (halus)

b. Serrate (bergigi)

c. Wavy (bergelombang)

d. Eroded (terkikis)

e. Crenate / scalloped (tepi berlekuk - lekuk)

f. Concolorous (berwarna)

g. Discolorous / darker (tidak berwarna /gelap)

h. Discolorous / paler (tidak berwarna / pucat)

16

Page 17: Taksonomi basidiomycota

a. Equal (berukuran sama dari pangkal sampai ujung)

b. Solid (kuat / meruncing pada bagian dasar)

c. Tapered at base at apex (meruncing pada bagian pangkal & ujung)

d. Flared (berbentuk obor dengan rongga)

e. Bulbous base (berdasar bulat)

f. Clavate (bagian dasar membulat)

g. Compressed (tidak berbentuk bulat)

17

Page 19: Taksonomi basidiomycota

a. Smooth (halus)

b. Squamulose (bersisik kasar)

c. Reticulated (bersisik halus)

d. Twisted (melingkar)

e. Fibrillose (berfibril / bergaris halus)

f. Costate (berusuk / bergari)

g. Glandular dotted (kelenjar dan bertitik - titik)

h. Pruinose (seluruh permukaan berbutir)

i. Strigose (berduri jarang)

j. Pubescent (berbutir kasar)

k. Minutely (berbutir sangat halus)

19

Page 20: Taksonomi basidiomycota

a. Single edged membranous (membrane tunggal)

b. Double edged membranous (membrane gnada)

c. Upturned (terbalik)

d. Cortina (berselaput)

20

Page 21: Taksonomi basidiomycota

a. Marginate depressed (tepi menggulug kedalam)

b. Scaly (bersisik)

c. Napiform (tidak ada selubung tetapi bagian

dasar membulat)

d. Saccate (memiliki kantong)

e. Concentric ringed (cincin esentrik)

f. Circumsessile (memiliki sesil melingkar)

g. Sheathing (terselubung)

21

Page 22: Taksonomi basidiomycota

a. Caespitose (bercabang)

b. Rhizoids (rhizoid)

c. Inserted / insititious base (menempel langsung

pada dasar)

d. Strigose (berserabut)

e. Mycenal pad (menempel langsung tapi

berserabut)

f. Attached to rhiomorph (menempel pada rhizoid)

22

Page 23: Taksonomi basidiomycota

Homobasidiomycetes

16.000 yang telah dideskripsi

Merupakan jenis cendawan yang paling familiar

(mushroom)

Hifanya tidak bersekat

Ukuran tubuhnya dimulai dari yang paling kecil hingga

berat 316 kg

Kebanyakan berperan sebagai cendawan pelapuk,

patogen, parasit dan simbion mutualistik

Volvarella volvaceae (Jamur Merang), Pleurotus ostreatus

(Jamur Tiram), Ganoderma applanatum, Lentinula edodos

23

Page 24: Taksonomi basidiomycota

Heterobasidiomycetes

520 yang telah dideskripsi

Banyak yang saprofit

Basidiokarp umumnya dihasilkan dalam bentuk

tekstur gelatin yang dapat mengering

Auricularia polytrichia (Jamur Kuping)

24

Page 25: Taksonomi basidiomycota

Ustilaginomycetes

Terdiri dari sekitar 1.500 spesies (Kirk et al. , 2001).

Memiliki teliospora spora istirahat diploid yang dibentuk

menjelang musim dingin

Monophyletic Produksi hifa menyatu dengan siklus hidup

sebagai patogen obligat tanaman.

Kelas Ustilaginomycetes dibagi menjadi tiga subkelas oleh

Begerow et al. (1997, 2000), yaitu Ustilaginomycetidae yang

merupakan patogen penting pada tanaman yang menyebabkan

gejala gosong/hangus

Siklus Hidup :

bentuk monokaryotik (homokaryotic), bersifat saprofit ( tapi tidak dapat menginfeksi tanaman) bentuk ragi

dikaryotic (heterokaryotik), fase miselium yang menginfeksi tanaman inang bentuk filamen

Ustilago maydis (Penyakit Gosong pada Jagung)

25

Page 26: Taksonomi basidiomycota

Sori berada dalamorgan reproduksiinang

Teliospora biasanyaberpigmen danmemiliki dinding

Tanpa sel steril / mandul

Ustilago maydis

Page 27: Taksonomi basidiomycota

27Ustilago maydis

Page 28: Taksonomi basidiomycota

Urediniomycetes

Memiliki 2 bentuk stadia yaitu bentuk ragi dan bentukfilamen septa dengan pori sederhana (septa

dolipor)

Terdiri dari 5 ordo, yaitu :

Uredinales (rust fungi), Agaricostilbales, Atractiellales,

Microbotryales dan Septobasidiales

Puccinia graminis (Karat Daun Gandum)

28

Page 29: Taksonomi basidiomycota

State 0 = spermogonium menghasilkanspermatia (n+) dan hypha receptif(n-)

State I = aecium menghasilkan aeciospores(n + n)

State II = uredinium menghasilkanurediniospores (n + n)

State III = telium menghasilkan teliospores(n + n 2n)

State IV = basidium menghasilkanbasidiospores (n)

Tahapan Spora

Page 30: Taksonomi basidiomycota
Page 31: Taksonomi basidiomycota

Teliospora terdiridari dua sel danmasing-masing selmemiliki 1 benih

Merupakan parasittanaman

Heteroecious danautoeciousspecies

Pucciniaceae : Puccinia

Page 32: Taksonomi basidiomycota

32Puccinia graminis

Page 33: Taksonomi basidiomycota

33

Beda Homobasidio Heterobasidio Ustilago Uredinio

Ukuran Makroskopis Makroskopis Mikroskopis Mikroskopis

Spora Basidiospora Basidiospora

Basidiospora

dan

Teliospora

Basidiospora,

Aeciospora,

Uredospora,

Teliospora dan

Spermatia

Tubuh

Buah

Ada atau

Tidak adaAda Tidak ada Tidak ada

ContohVolvarella volvaceae

Auricularia polytrichia

Ustilago maydis

Puccinia graminis

Perbedaan antar Kelas

Page 34: Taksonomi basidiomycota

34

Puccinia graminis, parasit pada gandum

Ustilago maydis, parasit pada tebu dn jagung

Ustilago vireus, parasit pada padi

Ustilago campestris, jamur kaleng

Amanita phalloides, menghslkan aflatoksin

Amanita muscaria, menghasilkan racun muskarin

Exobasidium vexans, parasit di daun teh

Corticium salmonella, parasit pada pohon karet.

Tidak Memiliki Basidiokarp

Page 35: Taksonomi basidiomycota

35

Anonim. 2012. Basidiomycetes. Rainaya. https://rainaya.wordpress.com/2012/03/17/basidiomycetes/. (Diakses Tanggal 05 November 2014)

Anonim. 2014. Penyakit Karat Daun Kopi (Hemileia vastratrix). http://transfarmers.

blogspot.com/2014/08/penyakit-karat-daun-kopi-hemileia.html. (Diakses Tanggal

02 Januari 2014).

Anonim. 2014. Wheat Stem Rust. Agricultural Research Service - United State Departement

of Agriculture. http://www.ars.usda.gov/Main/docs.htm? docid=9910. (Diakses

Tanggal 05 November 2014)

Ardiyanto T. 2011. Basidiomycetes Basidiomiset Cendawan. http://taufik-ardiyanto.blogspot.com/2011/11/basidiomycetes-basidiomiset-cendawan.html. (Diakses

Tanggal 5 November 2014)

Kuswinanti, T. 2013. Menguak Tabir Mikroorganisme. IPB Press. Bogor

Sarwono, Mahfud C, Rosmahani L, Jumadi Corlina L. 2000. Pengendalian Penyakit Karat

Daun Hemileia vastatrix B. et. Br pada Tanaman Kopi Arabika dengan Bubur BordoBerdasarkan Ambang Kendali. http://pertanian.uns.ac.id/~agronomi/agrosains/

peng_penykit_kartdaun_sarwono.pdf. (Diakses Tanggal 03 Januari 2014).

Webster J, RWS Weber. 2007. Introduction of Fungi. Cambridge : Cambridge University Press.

Sumber Informasi