17
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan Ahmad Muhyi 11140088

Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

Kemiskinan dan

kesenjangan pendapatan

Ahmad Muhyi 11140088

Page 2: Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

 Definisi:

ketidakmampuan untuk memenu hi kebutuhan dasar (makanan, pakaian, rumah, pendidikan dan kesehatan).

Robert Chambers → perangkap kemiskinan (deprivation trap) 1. Kemiskinan itu sendiri2. Kelemahan fisik3. Keterasingan atau kadar isolasi4. Kerentaan5. ketidakberdayaan

Page 3: Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

 Kategori Kemiskinan1. Kemiskinan relatif → ukuran kesenjangan dalam

distribusi pendapatan.2. Kemiskinan absolut → kemiskinan dibawa, dimana

kebutuhan minimum dasar untuk bertahan hidup tidak dapat terpenuhi.

3. Kemiskinan kultural → berkaitan erat dengan sikap orang atau masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya meski ada usaha dari luar untuk membantunya.

Page 4: Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

PERKEMBANGAN KONSEP KEMISKINAN Konsep kemiskinan sangat erat hubungannya dengan : Kepemilikan Modal Kepemilikan Lahan Sumber Daya Manusia Kekurangan Gizi Pendidikan Pelayanan Kesehatan Pendapatan per kapita yang rendah Minimnya investasi

Page 5: Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

Ukuran – ukuranKemiskinan :a. Scott (1975) : Seseorang dikatakan miskin jika rata-rata

pendapatan per kepala rendah (incaome per capita).b. Sen ( 1981 ) : Mengkaji kemiskinan dari sudut pandang

kebutuhan dasar (basic need)c. Sayogyo (1977) : Parameter kemiskinan dapat diukur

dengan konsumsi beras per kapita per tahun yaitu masyarakat perkotaan dibawah 420 kg dan Masyarakat pedesaan 320 kg.

Page 6: Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

d. Biro Pusat statistik (1987) : Mengukur kemiskinan dengan

angka per kapita. Pengeluaran masyarakat perkotaan Rp. 20.614,00/hari dan masyarakat pedesaan Rp. 13.295,00/hari.

e. Sastra amadja (2003) : Mengukur kemiskinan dengan tingkat pendapatan dan pola waktu

Page 7: Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

 Berdasarkan pola waktu dapat dilihat dari :a. Kemiskinan yang telah kronis / turun temurun (persisten

poverty)b. Kemiskinan yang mengikuti pola siklus ekonomi secara

keseluruhan (Cyclical poverty)c. Kemiskinan musiman (Seasonal poverty) seperti nelayan & Tanid. Kemiskinan karena bencana alam, konflik dan kekerasan

(Accident poverty)

Page 8: Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

Arsyad (1999) : menyatakan kemiskinan

mutlak terkait dengan tingkat pendapatan dan kebutuhan yang di batasi pada kebuthan pokok / kebutuhan dasar minimum yang memungkinkan seseorang hidup secara layak.

Page 9: Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

KEBIJAKAN PENGURANGAN KEMISKINAN Dalam menanggulangi kemiskinan di Indonesia secara

teoritis pemerintah telah dan sedang melaksanakan 69 program,namun hasilnya ternyata masih sama dengan sebelum bergulirnya program tersebut.Contoh program yang digulirkan :

Impres DesaTertinggal (IDT) : untuk kesetaraan & lap, Kerja

Impres Kesehatan : Pelayanan mudah & murah untuk desa.

Page 10: Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

Impres Pendidikan, Obat-obatan, Operasi beras

murah Impres KUT, KCK (kredit Cadak Kulak), Subsidi

Pupuk dll. Secara operasional, pemerintah telah menyalurkan

dana melalui DAU dan DAK serta sektoral

Page 11: Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

Pemerintah telah menyalurkan dana kredit bagi UKM

sebesar Rp. 32,5 triliun melalui 14 Bank umum. Dana tersebut 90% tersalurkan ke daerah, namun belum mencapai hasil optimal.

Faktor-faktor penyebab kegagalan program tersebut : Pemerintah belum memiliki peta masalah serta potensi

yang ada disetiap masyarakat (Halim : 2003) Perlu adanya komitmen secara bersama untuk mencapai

sasaran yang telah ditetapkan dalam propenas 2000-2004 yaitu angka kemiskinan turun 18% tahun 2002 menjadi 14% tahun 2004,dengan membentuk Badan Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (BKPK) dengan peran sebagai : koordinator (pusat & daerah), katasilator (pemecah kendala utama), mediator dan fasilitator

Page 12: Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

Upaya penanggulangan kemiskinan di Indonesia (Beni :

2000) Harus bersifat Local Spesific artinya pemerintah &

masyarakat lokal sesuai dengan kondisi daerah Di era otonomi daerah harus diikuti degan perbaikan

faktor produksi seperti : penetapan kebijakan melalui perda, terciptanya demokrasi ekonomi rakyat, terbentuknya LKM & perlunya partisipasi perempuan yang lebih profesional dalam mengambil keputusan.

Dengan pendekatan pembangunan ekonomi rumah tangga.

Program pembangunan yang produktif & memberi sumbangan untuk mengangkat masyarakat miskin

Membuat agenda nasional dengan 2 area sasaran

Page 13: Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

Dalam demokrasi dan Desentralisasi harus berkelanjutan dengan cara :

-Praktek pemerintah yang baik -Pembagian peran yang jelas antara pusat dan daerah -Kerja sama antara swasta, pemerintah, sipil dalam

pemberdayaan masyarakat Strategi penanggulan kemiskinan dalam era otoda

dilakukan dengan syarat : -Sederhana -Open Menu (masyarakat lokal diberi ruang utk

menentukan aktifitas ekonomi) -Partisipasi menyeluruh -Keterbukaan informasi dan transparansi diterapkan dengan koordinasi, katalisasi, mediasi &

fasilitasi

Page 14: Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

PERSOALAN KESENJANGAN PENDAPATAN Penyebab tingginya angka kemiskinan di Indonesia

kalau dilihat dari keadaan sejarah yang terjadi pada masa pertumbuhan ekonomi, dimana Indonesia termasuk dalam kategori negara dengan pertumbuhan ekonomi luar biasa tinggi, namun disusul dengan keguncangan yang sangat besar pada tahun 1997 (Fadjri 2003)

Page 15: Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

Konsep pengukuran kesenjangan ekonomi di Indonesia

dapat dilihat dari 3 segi :a.Tingkat kemodern antara sektor modern dgn tradisionalb. Kesenjangan regional antara KTI dgn KBIc. Kesenjangan menurut etnis (pribumi dgn non pribumi)

Page 16: Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

Jika ketiga konsep tersebut digabungkan maka

kesenjangan kemakmuran di Indonesia akan tampak sebagai berikut :

Semakin kewilayah KBI akan tampak sektor modern dan industri serta banyak golongan non pribumi yang munguasai

Semakin kewilayah KTI banyak sektor tradisional & pribumi yang mendominasi usaha bisnis

Page 17: Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

TERIMA KASIH