24
( E 4 ) ِ انَ سْ نِ لْ اُ سْ فَ نJIWA MANUSIA

6.4 nafsul insan

Embed Size (px)

Citation preview

(E 4 ) ان� �س� �ن �إل ا �ف�س نJIWA MANUSIA

(E 4 ) ان� �س� �ن �إل ا �ف�س ن

و�ح �لر� �را �لذ�ك �ة ا �ن �مط�م�ئ �ل ا �ف�س �لن ا�ه�و�ى �ل ا

�ه�و�ى / �ل ا �و�ح �ل يا� أ �لر� �و�ام�ة ا �لل ا �ف�س �لن ا

�ه�و�ى �ل ه�و�اتا �لش� و�ء� ا �الس� ب ة �م�ار� �أل ا �ف�س �لن او�ح �لر� ا

�ف�س نان� �س� �ن �إل ا

NAFSU• NAFSU ada pada manusia setelah bercampur

JASAD dan RUH )7:172. 39:42(

JASAD + RUH = NAFSU

JASAD – RUH )tidur( = TIDAK ADA NAFSU

RUH – JASAD )mati( = TIDAK ADA NAFSU• Nafsu yang pertama ada adalah nafsu yang

mengakui Allah SWT sebagai Tuhan• 7:172

وا ق�ال م� �ك ب �ر� ب �ل�س�ت أ ه�م� �فس� �ن أ ع�ل�ى ه�د�هم� �ش� و�أ�ا ه�د�ن ش� �ل�ى ب

Fluktuatif

• Kondisi jiwa manusia tidak pernah statik, tapi dinamik )fluktuatif(– Saat dzikir menonjol nafsu akan tenang 13:28– Saat akal menonjol nafsu terombang-ambing– Saat syahwat menonjol nafsu tak terkawal

• Mengawal jiwa sangat penting dalam kehidupan muslim selamat dunia akhirat

RUH dan HAWA

• Ruh– Allah SWT memuliakan ruh sehingga

menyandingkan ruh dengan DiriNya )32:9( ه� وح� (ruhNya) ر�

– Ini seperti pada kalimat تعالى الله بيت(rumah Allah Ta’ala) dan تعالى الله ناقة(unta Allah Ta’ala)

– Juga sebagai pemberitahuan bahwa ruh itu adalah makhluk yang menakjubkan dan ciptaan yang belum pernah ada sebelumnya

RUH dan HAWA

• Hawa )الهوى(– Berarti KEINGINAN: baik ataupun buruk– Mengikuti hawa berarti mengikuti apa saja

keinginannya, baik ataupun buruk, tanpa batasan

– Ia seperti BINATANG– Ada manusia yang menuhankan hawa-nya

اه� )45:23 ,25:43( و� ه� ه� �ل�ه� tidak ada yang( إsesuatu yang diingini kecuali diikutinya(

Ruh Mendominasi Hawa )1(

• Jika kondisi RUH kita dominan atas hawa:• Manusia akan ringan untuk beribadah,

berkorban, berjihad, dll• Hilanglah kemalasan untuk beribadah • Jiwanya menjadi tenang karena banyak

dzikrullah )13:28(• Mampu mencegah dari perbuatan keji dan

munkar )29:45(

Ruh Mendominasi Hawa )1(

• Oleh karena itu, agar kondisi ini )ruh dominan atas hawa( maka PERLU MEMPERBANYAK DZIKRULLAH

• Jiwa yang selalu tenang itu disebut dengan ( �ة �ن �مط�م�ئ �ل ا �ف�س �لن (30-29:27ا

�ة �ن �مط�م�ئ �ل ا �ف�س �لن ا

• ، ت�ع�ال�ى الله� �ل�ى إ ه� س� �ن�ف �أ�ن�ت اط�م� م�ن� ال$ ح�ات)ك�ل� و� ، ر�ه� �أل�م ل�م� �هف�س� �ي ع�ل )keadaan orang yang

jiwanya tenang kepada Allah Ta’ala, sehingga ia menerima perintahNya dan bertawakkal kepadaNya(

• Jiwa yang tenang dan yakin: yakin bahwa Allah adalah Tuhannya, maka ia tunduk kepadaNya

• Jiwa yang meyakini dan tenang dengan pahala Allah

• Jiwa yang ridho dengan ketetapan Allah

�ة �ن �مط�م�ئ �ل ا �ف�س �لن ا

• Jiwa ini, istiqamah di atas taubatnya hingga akhir kehidupan, lalu menyusuli kekurangannya dan tidak berkeinginan untuk mengulangi dosa-dosanya, kecuali ketergelinciran yang tidak dapat dihindari kecuali oleh para Nabi

• Ia dapat juga tidak terlepas dari perlawanan hawa nafsu tetapi serius dalam melakukan mujahadah dan menentangnya

Panggilan Mulia

• Panggilan oleh malaikat dengan ungkapan seperti pada ayat-ayat dilakukan 2 kali: menjelang ajal dan saat dibangkitkan dari kubur– Allah memanggil dengan panggilan yang sangat lembut

dan mulia– Tempat kembali )rumahnya(: di sisi Allah + kepuasan– Kawan-kawannya: hamba-hamba Allah– Masuk sorga

Wafatnya Ibnu Abbas

• Saat Ibnu Abbas wafat di Thaif, terbanglah makhluk yang tidak pernah terlihat sebelumnya berbentuk seperti Ibnu Abbas. Makhluk itu masuk ke dalam katilnya dan tidak pernah kelihatan lagi keluar dari padanya. Ketika jenazah Ibnu Abbas diletakkan di dalam liang kuburnya, terdengarlah ada yang membaca ayat tersebut di pinggir kurubnya tanpa ada yang mengetahui siapa yang membacanya )Ibnu Abu Hatim(

Abu Hasyim• Dalam buku Kitabul ‘Aja’ib )Ibnul Mundzir al-Harawi(

disebutkan:• Abu Hisyam )Qabbats bin Razin( menceritakan: kami

ditawan di negeri Romawi dan mengumpulkan semua tawanan, serta menawarkan agamanya. Siapa yang menentang, dipenggal kepalanya. Sudah tiga yang murtad. Saat dipenggal yang keempat, kepalanya dilempar ke sungai. Semula tenggelam lalu mengambang, memandang semua kawan yang telah murtad, memanggil satu per satu, lalu membacakan ayat-ayat tersebut, lalu tenggelam lagi. Hampir semua orang nasrani masuk Islam dan bertobatlah ketiga temannya itu. Khalifah Abu Ja’far al-Mansur mengirim pasukan untuk membebaskan mereka

Doa Memohon Jiwa yang Tenang

ا ب�ك� س/ �أ�ل�ك� ن�ف �س�ن)ي أ� ، إ �م الل3ه�

، ائ�ك� ئ�ن�ة/، ت�ؤ�م�ن� ب�ل�ق� م�ط�م�ن�ع� �ت�ق ، و� ائ�ك� ض� ض�ى ب�ق� �ت�ر و�

ب�ع�ط�ائ�ك�Ya Allah, sesungguhnya aku memohon

kepadaMu jiwa yang tenang kepadaMu, yakin dengan pertemuanMu, ridho dengan ketetapanMu, dan qana’ah dengan

pemberianMu

Dzikir dalam Semua Kondisi

• 3:191 mengarahkan agar dzikir dalam segala kondisi )berdiri, duduk, berbaring(

• Kedudukan dzikir1. Bahan dan jalan untuk mencapai kebahagiaan

ه�ا( �ل �ي ب ع�اد�ة� و�س� )م�اد�ة الس�

2. Benteng dari godaan syaitan dan bisikannya �ط�ان� ( ي ع�ات� الش� �ز� �ف�س� ع�ن� ن ح�ص�ن الن�ه� ت و�س� )و�و�س�

3. Senjata dan perisai mu’min ) ؤ�م�ن��م �ح ال ال س�ه �ت ن )و�ج

RUH – HAWA Sama Dominan

• Ada dua keadaan

1. Ia menempuh jalan istiqamah dan induk-induk ketaatan dan meninggalkan semua dosa besar, tetapi tidak dapat terlepas dari dosa-dosa yang membelitnya, meskipun dia tidak sengaja melakukannya, lalu menyesalinya

2. Bertahan di atas istiqamah tapi beberapa saat kemudian dikalahkan oleh syahwat dalam sebagian dosa sehingga dia melakukannya secara sengaja dan dengan syahwat karena ketidakmampuan mengalahkan syahwat, tapi ia tetap tekun melakukan ketaatan

الل�و�ام�ة الن�ف�س

• Keadaan 1 disebut NAFSU LAWWAMAH )jiwa yang selalu mencela berbagai keadaan tercela yang tidak disengaja( 75:2

• Tingkatannya di bawah nafsu muthmainnah• Ia mesti memperbanyak kebaikan agar

memperberat timbangan amal baiknya • 53:32 setiap dosa kecil yang tidak disengaja

disebut lamam yang dimaafkan

الل�و�ام�ة الن�ف�س

• Allah tetap memuji jiwa ini sekalipun mereka menganiaya diri sendiri )3:135(

• Sabda Nabi SAW

ء� �ي ن�ب�ل�ة� ي�ف� Aم�ن� ك�الس�ؤ �ل�م� ا/ ي�انا �ي�ل� أ�ح ي�م� ي�انا/ و� �أ�ح

Mu’min itu seperti benih, kadang kembali lurus dan kadang condong )HR Ibnu Ya’la

dan Ibnu Hibban(

�ة و�ل �مس� ال �ف�س الن• Keadaan 2 disebut �ة و�ل �مس� ال �ف�س jiwa yang( الن

selalu menggoda( 9:102• Ia berada di tepi antara nafsu yang di atas, dengan

nafsu yang di bawah )akan dijelaskan kemudian(– Ketekunannya dalam ketaatan dan kebenciannya

terhadap dosa menimbulkan harapan taubatnya diterima Allah

– Penundaan taubat akan sangat berbahaya, jika sebelum bertaubat sudah dicabut nyawanya

– Jika syahwatnya terus menguasainya, maka ia jatuh nafsu yang rendah

HAWA Mendominasi RUH

• Mungkin pernah bertaubat, tapi sesaat kemudian kembali melakukan dosa atau banyak dosa tanpa berhasrat untuk bertaubat, tanpa menyesali perbuatannya, bahkan tenggelam dalam dosa )25:43, 45:23(

• Jiwa ini disebut و�ء� �الس� ب ة �م�ار� �أل ا �ف�س �لن jiwa( اyang selalu memerintahkan kejahatan(, yang lari dari kebaikan

Didustakan atau Dibunuh

• Inilah perilaku Bani Israil:– Setiap datang seorang rasul kepada mereka

dengan membawa apa yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, )maka( sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh )2:87, 5:70(

– Hawa nafsu yang mendominasi mereka membuat mereka sombong dan ingkar lalu mendustakan atau membunuh

Potensi Su’ul Khatimah

• Jiwa ini dikhawatirkan menemui su’ul-khatimah dan urusannya terserah Allah– Jika diakhiri dengan keburukan maka menjadi

orang yang celaka selama-lamanya– Jika diakhiri dengan kebaikan hingga mati di

atas tauhid, maka masih punya penantian dibebaskan dari neraka sekalipun setelah beberapa waktu, dan tidak mustahil termasuk dalam pengampunan umum disebabkan oleh hal tersembunyi yang tidak kita ketahui

Mujahadah

• Agar jiwa tetap berada dalam kondisi muthmainnah, mesti ada kesadaran yang terus-menerus ) �م الد�ائ �اه �ب �ت �ن )اإل

• Ini memerlukan dzikir yang juga terus-menerus ) �ر� الذ�ك �م dengan dibarengi )د�و�ائkeyakinan akan dampak dan manfaat dzikir

• Ini tidak mudah, mesti dengan MUJAHADAH

والله أعلم بالصواب