AGAMA SEBAGAI PILAR PERDAMAIAN

Refleksi atas Penghayatan Agamadi Jepang dan Indonesia

Purhastanto, S.J.

PhD Candidate of Sophia University, Tokyo

RELIGION

HUMANHUMANITY

PEACEFUL ENVIRONMENT

KRISTEN: 2.2 Miliar

32%

ISLAM: 1.6 Miliar

23%

HINDU: 1 Miliar

15%

BUDDHA: 500 Juta

7%

LAIN-LAIN

23%

79

66

1.2

0.4

0.08

7

SHINTO

BUDDHA

KRISTEN

KATHOLIK

ISLAM

LAIN-LAIN

0 20 40 60 80 100

Total Penduduk: 128 Juta

85 Juta

1,5 Juta

0,5 Juta

0,1 Juta

9 Juta

101 Juta

250 orang Jepang yang tergabung dalam jejaring internet “International pen pal service”

70 % wanita

80 % berusia 10-30 tahun

52

36

11

1

0 10 20 30 40 50 60

8

54

32

3

3

0 10 20 30 40 50 60

50

38

9

3

0 10 20 30 40 50 60

Tidak terlalu pusing soal agama, Sinkretisme

Nilai agama merasuk dalam budaya: cara bertindak◦ Shintoism: kizuna (ikatan, solidaritas), hara-kiri,

pemujaan pada ruh

◦ Budhism: zen art: ikebana, tea ceremony, archery

87.1

6.9

2.9

1.6

0.7

0.8

ISLAM

KRISTEN

KATHOLIK

HINDU

BUDDHA

LAIN-LAIN

0 20 40 60 80 100

Total Penduduk: 237 Juta

16 Juta

7 Juta

4 Juta

1,5 Juta

2,5 Juta

Does Religion bring happiness?

Ditulis oleh Nicholaus Prasetyo

Berdasarkan survey oleh The Worldwide Independent Network, Gallup International Association

95 % responden mengatakan bahwa Agama mempunyai dampak positif pada masyarakat.

Artinya: 95 % orang Indonesia menganggap agama sangat penting dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam masyarakat.

Kaya akan simbol agama

Nilai agama kurang merasuk dalam cara bertindak: kasus korupsi yang merajalela

Agama menjadi salah satu sumber masalah sosial yang besar: mengkotak-kotakan

Sebabnya:

Menekankan secara berlebihan soal dogma dan doktrin, sampai sampai bertindak seolah-olah seperti Allah yang berhak menghakimi orang lain.

Ajaran agama hanya berhenti pada konsumsi otak, tetapi tidak pernah mendarah daging.

JAPAN

Irreligious people high moral sense

Religion: Private Matter

INDONESIA

Religious people low moral sense

Religion: Public Matter

spirit

FLESH

JEPANG

INDONESIA

RELIGION

HUMANHUMANITY

PEACEFUL ENVIRONMENT

Dogma

Dogma Dogma

LITURGI

LITURGI LITURGI

PRAXIS