19
Awal Waktu Salat Rumus Hisab Zuhur (WKM dalam WIB + Jam SD) + WI Ashar-Magrib-Isyak (WKM dalam WIB + Jam t) + WI Subuh (WKM dalam WIB − Jam t) + WI WI (Waktu Ikhtiyati) ialah waktu yang ditambahkan supaya awal waktu salat hasil hisab yang mengacu pada titik tertentu (lokasi pengamat/observer) di permukaan Bumi dapat diberlakukan untuk wilayah yang lebih luas, misalnya satu wilayah kabupaten/kota. Untuk wilayah seluas kabupaten/kota, harga WI dibakukan sebesar 1 − 2 menit dengan ketentuan bahwa angka WI yang ditambahkan itu sekaligus berfungsi sebagai pembulat angka detik ke dalam angka menit (angka detik hilang). HISAB AWAL WAKTU SALAT

Hisab waktu shalat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

cara Hisab waktu shalat dengan ilmu falak

Citation preview

Page 1: Hisab waktu shalat

Awal Waktu Salat Rumus Hisab

Zuhur (WKM dalam WIB + Jam SD) + WI

Ashar-Magrib-Isyak (WKM dalam WIB + Jam t) + WI

Subuh (WKM dalam WIB − Jam t) + WI

WI (Waktu Ikhtiyati) ialah waktu yang ditambahkan supaya awalwaktu salat hasil hisab yang mengacu pada titik tertentu (lokasipengamat/observer) di permukaan Bumi dapat diberlakukan untukwilayah yang lebih luas, misalnya satu wilayah kabupaten/kota.

Untuk wilayah seluas kabupaten/kota, harga WI dibakukan sebesar1 − 2 menit dengan ketentuan bahwa angka WI yang ditambahkanitu sekaligus berfungsi sebagai pembulat angka detik ke dalamangka menit (angka detik hilang).

HISAB

AWAL WAKTU SALAT

Page 2: Hisab waktu shalat
Page 3: Hisab waktu shalat

1. Awal Waktu ZuhurDitandai oleh peristiwa tergelincirnya Matahari (zawal)

Dikatakan TERGELINCIR atau ZAWAL manakala, dari kedudukannya

pada saat Kulminasi, Matahari telah bergeser sebesar semi diameter

(SD) nya sehingga tepi-timur piringannya berhimpit dengan Meridian.

Kulminasi

Zawal

Meridian Surabaya

Page 4: Hisab waktu shalat

Contoh Hisab

Awal Zuhur dalam WIB

Untuk Surabaya

2 September 2006e (05 GMT) = 0j 0m 11d

SD (05 GMT) = 0º 15’ 51.06”

KWD = ( WIB − Surabaya) /15 (105º − 112º 45’) /15 = −00:31

Awal Zuhur = (WKM dalam WIB + Jam SD) + WI

WKM-WIB = 12-e+KWD 12 − 00:00:11 + −00:31 = 11:28:49

Jam SD = SD/15 = 00:01:3.44

Zuhur Lokal Observer ----------------------------------- = 11:29:52.44

WI 1-2 menit ----------------------------------- = 00:01:7.56

Awal Zuhur Surabaya ----------------------------------- = 11:31 WIB

= -7º 15’

= 112º 45’ T

0º 15’ 51.06” : 15 +

+

Page 5: Hisab waktu shalat

2. Awal Waktu AsharDintandai oleh bayang-bayang benda pada saat kulminasi

TELAH BERTAMBAH DENGAN SEPANJANG BENDANYA.

Jika ketika kulminasi tongkat 60 cm berbayang-bayang 20 cm,

maka Awal Ashar tiba ketika yang 20 cm itu telah menjadi 80 cm.

Meridian Surabaya

Ketinggian (h) Matahari pada keadaan seperti ini dihisab dengan

rumus Cotan h-a = tan zm + 1, di mana zm = | − |

Page 6: Hisab waktu shalat

Di Awal Ashar,L. Deklinasi

Matahari

membuat sudut

dengan L. Meridian

yang dinamakan

Sudut Waktu (t)

Ashar

Meridian

Zuhur

Nilai t Ashar

dibagi 15 sama

dengan Jam t,

yakni waktu yang

membentang

antara WKM dan

Awal Ashar

Nilai t Cos t = −tan x tan + sin h / cos / cos

WKM + Jam t Ashar =

Awal Waktu Ashar

Page 7: Hisab waktu shalat

Contoh Hisab

Awal Ashar dalam WIB

Untuk Surabaya

2 September 2006 (08 GMT) = 7º 55’ 25”h Ashar =

= -7º 15’

= 112º 45’ T

zm = | − | |-7º 15’ − 7º 55’ 25”| = 15º 10’ 25”

Cotan h-a = tan zm + 1 tan 15º 10’ 25” + 1 = 1.271199477

X-1 = Shift tan ANS = Shift º’”

38º 11’ 26.39”

Konv Cotan ke Derajat

Hisab h Ashar

Hisab t Ashar Cos t = −tan x tan + sin h / cos / cos

Cos t

38º 11’ 26.39”

= −tan -7º 15’ x tan 7º 55’ 25” + sin 38º 11’ 26.39”

: cos -7º 15’ : cos 7º 55’ 25” = 0.646977303

Shift cos ANS = Shift º’” t Konv Cos ke Derajat 49º 41’ 9.28”

Hisab Awal Ashar (WKM dalam WIB + Jam t) + WI

WKM-WIB (Lihat Zuhur) ----------------------------------- = 11:28:49

Jam t = t/15 = 03:18:44.62: 1549º 41’ 9.28”

Ashar Lokal Observer ----------------------------------- = 14:47:33.62

WI 1-2 menit ----------------------------------- = 00:01:26.38

Ashar Kota Surabaya ----------------------------------- = 14:49 WIB

+

+

Page 8: Hisab waktu shalat

3. Awal Waktu MagribDintandai oleh peristiwa terbenam (ghurub) Matahari.

Matahari dikatakan TERBENAM jika tepi-atas piringannya berhimpit

dengan Ufuk Mar’i (titik pusatnya berjarak sebesar SD dari Ufuk

Mar’i). Nilai rata-rata SD Matahari adalah 0º 16’.

Tempat dengan ketinggian >0

meter di atas permukaan laut

mengalami penurunan atau

Kerendahan Ufuk Mar’i (D’) sebesar

(1.76 x meter) : 60.

Jadi, h Matahari Awal Magrib adalah 0º − SD − Refr − D’.

Fenomena REFRAKSI membuat

Matahari tampak lebih tinggi dari

posisi sebenarnya. Refraksi benda

langit di Ufuk adalah 0º 34.5’.

Ketika tampak terbenam, titik

pusat Matahari berjarak sebesar

SD + Refr dari Ufuk Mar’i

Page 9: Hisab waktu shalat

Ketika Matahari

dalam posisi

h Magrib, L. Deklinasi

Matahari

dan L. Meridian

membentuk Sudut

Waktu (t) Magrib.

Meridian

Zuhur

Nilai t Magrib

dibagi 15 sama

dengan Jam t,

yakni waktu yang

membentang

antara WKM dan

Awal Magrib

Nilai t Cos t = −tan x tan + sin h / cos / cos

WKM + Jam t Magrib =

Awal Waktu Magrib

Page 10: Hisab waktu shalat

Contoh Hisab

Awal Magrib dalam WIB

Untuk Surabaya 30 meter

2 September 2006 (11 GMT) = 7º 52’ 41”h Magrib =

= -7º 15’

= 112º 45’ T

SD Matahari Hisab h Magrib = 0º 16’

Refraksi = 0º 34,5’

D’ (1.76 x 30) : 60 = 0º 9’ 38.4”

h = 0º − SD − Refr − D’ 0º− 0º16’−0º 34,5’−0º 9’ 38.4” = −1º 0’ 8.4”

−1º 0’ 8.4”

Hisab t Magrib Cos t = −tan x tan + sin h / cos / cos

Cos t = −tan -7º 15’ x tan 7º 52’ 41” + sin −1º 0’ 8.4”

: cos -7º 15” : cos 7º 52’ 41” = 1990975028−04

Shift cos ANS = Shift º’” t Konv Cos ke Derajat 90º 0’ 41.07”

Hisab Awal Magrib (WKM dalam WIB + Jam t) + WI

WKM-WIB (Lihat Zuhur) ----------------------------------- = 11:28:49

Jam t = t/15 = 06:00:02.74: 1590º 0’ 41.07”

Magrib Lokal Observer ----------------------------------- = 17:28:51.74

WI 1-2 menit ----------------------------------- = 00:01:08.26

Magrib Kota Surabaya ----------------------------------- = 17:30 WIB

+

+

Page 11: Hisab waktu shalat

4. Awal Waktu IsyakDintandai oleh peristiwa hilangnya mega (syafaq) merah dari

latar langit ufuk barat paska terbenam Matahari.

Astronomi umum membagi masa setelah terbenam Matahari

menjadi tiga bagian:

Astronomical Twilight

sampai Matahari −18.

Civil Twilight sampai h Matahari −6. Benda2 di

ruang terbuka masih tampak batas bentuknya

dan bintang paling terang dapat dilihat.

Nautical Twilight sampai h Matahari −12.

Garis Ufuk di laut hampir tidak kelihatan dan

semua bintang terang dapat dilihat.

Di akhir Astro-Twilight,

mega merah lenyap dan

waktu Isyak masuk.

Jadi, nilai h Matahari Awal Isyak adalah 0º − 18º − D’.

Page 12: Hisab waktu shalat

Ketika Matahari

dalam posisi

h Isyak, L. Deklinasi

Matahari dan

L. Meridian

membentuk Sudut

Waktu (t) Isyak.

Meridian

Zuhur

Nilai t Isyak

dibagi 15 sama

dengan Jam t,

yakni waktu yang

membentang

antara WKM dan

Awal Isyak

Nilai t Cos t = −tan x tan + sin h / cos / cos

WKM + Jam t Isyak =

Awal Waktu Isyak

Page 13: Hisab waktu shalat

Contoh Hisab

Awal Isyak dalam WIB

Untuk Surabaya 30 meter

2 September 2006 (12 GMT) = 7º 51’ 46”h Isyak =

= -7º 15’

= 112º 45’ T

Hisab h Isyak D’ (1.76 x 30) : 60 = 0º 9’ 38.4”

h = 0º − 18º − D’ 0º − 18º − 0º 9’ 38.4” = −18º 9’ 38.4”

−18º 9’ 38.4”

Hisab t Isyak Cos t = −tan x tan + sin h / cos / cos

Cos t = −tan -7º 15’ x tan 7º 51’ 46” + sin −18º 9’ 38.4”

: cos -7º 15” : cos 7º 51’ 46” = -0.299608158

Shift cos ANS = Shift º’” t Konv Cos ke Derajat 107º 26’ 2.65”

Hisab Awal Isyak (WKM dalam WIB + Jam t) + WI

WKM-WIB (Lihat Zuhur) ----------------------------------- = 11:28:49

Jam t = t/15 = 07:09:44.18: 15107º 26’ 2.65”

Isyak Lokal Observer ----------------------------------- = 18:38:33.18

WI 1-2 menit (+) ----------------------------------- = 00:01:26.82

Isyak Kota Surabaya ----------------------------------- = 18:40 WIB

+

+

Page 14: Hisab waktu shalat

لكم يخط اوكلوا واشربوا حتى ي تب يى جر من اليط األسود من الف ألب خيض الخMakan dan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam,

yaitu fajar (al-Baqarah: 187).

رحان كذنب ن يكو الىذيالفجر فأمىافجران الفجر ير م ول الصىلة يل فل الس هب الذيوأمىاالطىعام تطيخلا يذخ رواه)الطىعام وير م لة الصى يل فإنىه اخألفق ف مسخ

(جابرعنوالبيهقياحلاكمFajar itu ada dua. Fajar yang seperti ekor serigala tidak menghalalkan salat

dan tidak mengharamkan makan. Adapun fajar yang memanjang di ufuk

itulah yang menghalalkan salat dan mengharamkan makan.

5. Awal Waktu Subuh

Ditandai oleh peristiwa terbitnya FAJAR SHADIQ (BENANG

PUTIH yang memanjang horizontal) di ufuk timur.

Di akhir malam semburan cahaya Matahari menimpa atmosfir ketika

posisinya −20º hingga terbentuk citra Benang Putih yang memanjang

horizontal di ufuk dan berbatas Benang Hitam (garis ufuk yang gelap).

Jadi, nilai h Matahari Awal Subuh adalah 0º − 20º − D’.

Page 15: Hisab waktu shalat

(Zodiacal Light)

Hamburan

cahaya

matahari oleh

debu antar

planet yang

tersebar di

bidang

Ekliptika.

FAJAR KAZIB tegak

vertikal seperti

ekor serigala.

Page 17: Hisab waktu shalat

Ketika Matahari

dalam posisi

h Subuh, L. Deklinasi

Matahari dan

L. Meridian

membentuk Sudut

Waktu (t) Subuh.

Meridian

Zuhur

Nilai t Subuh

dibagi 15 sama

dengan Jam t,

yakni waktu yang

membentang

antara WKM dan

Awal Subuh

Nilai t Cos t = −tan x tan + sin h / cos / cos

WKM − Jam t Subuh =

Awal Waktu Subuh

Page 18: Hisab waktu shalat

Contoh Hisab

Awal Subuh dalam WIB

Untuk Surabaya 30 meter

2 September 2006 21 GMT, 1 Sept = 8º 5’ 26”h Subuh =

= -7º 15’

= 112º 45’ T

Hisab h Subuh D’ (1.76 x 30) : 60 = 0º 9’ 38.4”

h = 0º − 20º − D’ 0º − 20º − 0º 9’ 38.4” = −20º 9’ 38.4”

−20º 9’ 38.4”

Hisab t Subuh Cos t = −tan x tan + sin h / cos / cos

Cos t = −tan -7º 15’ x tan 8º 5’ 26” + sin −20º 9’ 38.4”

: cos -7º 15” : cos 8º 5’ 26” = -0.332840241

Shift cos ANS = Shift º’” t Konv Cos ke Derajat 109º 26’ 28.5”

Hisab Awal Subuh (WKM dalam WIB − Jam t) + WI

WKM-WIB (Lihat Zuhur) ----------------------------------- = 11:28:49

Jam t = t/15 = 07:17:45.9: 15109º 26’ 28.5”

Subuh Lokal Observer ----------------------------------- = 04:11:3.1

WI 1-2 menit ----------------------------------- = 00:01:56.9

Subuh Kota Surabaya ----------------------------------- = 04:13 WIB

+

Page 19: Hisab waktu shalat

Meridian

Zuhur

Nilai t Cos t = −tan x tan + sin h / cos / cos