2
PARA TERORIS BABI/ANJING-BANCI MENGIDAP KEBANCIAN ZAHIR-BATIN Negeri Indonesia --sebagaimana negeri-negeri lainnya yang sama jeleknya-- memanglah dipenuhi oleh para pemuda babi/anjing-banci, para pemuda cantik, para bapak babi/anjing- banci, para bapak cantik, para kakek babi/anjing-banci, dan para kakek cantik. Mereka adalah para pria yang bertampang tanpa jenggot --sebagaimana tampang babi, tampang anjing, tampang banci, dan tampang wadon (wanita)--, bahkan bertampang klimis (tanpa kumis dan jenggot/jambang) --sehingga tampang makin memiripi tampang babi, tampang banci, dan tampang wadon (wanita)--. Para teroris babi/anjing-banci adalah para pria yang bertampang tanpa jenggot -- sebagaimana tampang babi, tampang anjing, tampang banci, dan tampang wadon (wanita)--, bahkan bertampang klimis --sehingga tampang makin memiripi tampang babi, tampang banci, dan tampang wadon (wanita)--, yang sangat tidak senang terhadap para pria lain yang berjenggot, yang mencak-mencak (dilanda kemarahan besar) lantaran jenggot, maka mencak- mencake (kemarahan besar) mereka direfleksikan/diungkapkan dalam bentuk berbagai teror terhadap para pria yang tak berjenggot, yang berupa berbagai olok-olok/cemoohan dan berbagai hal negatif/jelek lainnya, antara lain: - Hal menyatakan bahwa pria yang berjenggot seperti kambing. - Hal menyatakan bahwa pria yang berjenggot aalah pria yang bodoh, dan makin panjang jenggotnya, maka ia makin. - Hal menyatakan bahwa jenggot mengurangi/menghilangkan ketampanan. - Hal menyatakan bahwa jenggot merupakan ciri khas para teroris. - Hal mensyaratkan para pelamar kerja atau para calon pegawai dengan hal tidak berjenggot. Salah seorang dari para teroris babi/anjing-banci adalah Ketua Tanfidziyah/Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama untuk kedua kalinya (masa jabatan 2015-2010 M), yang bernama Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siroj, yang bertampang klimis. Ia menegaskan bahwa orang-orang cerdas pastilah tidak berjenggot. Ia mencontohkan para pria yang bertampang klimis seperti: Gus Dur, Quraish Shihab, dan Nurcholis Majid. “Tapi, kalau berjenggot emosinya saja yang meledak-ledak, geger otaknya. Karena syaraf untuk mensupport otak supaya cerdas, ketarik oleh jenggot itu. Semakin panjang, semakin goblok !”, kata Said Aqil yang disambut tawa hadirin yang mendengarkan ceramahnya. Ternyata mereka adalah para pria bertampang banci dan babi (tanpa kumis dan jenggot). Sesungguhnya para pria yang berjenggot adalah para pria yang paling cerdas/pintar dalam penampilan, lantaran mereka berwajah selayaknya wajah-wajah para pria. Mereka pemilik ketampanan an kejantanan sejati. Sesungguhnya para pria tak berjenggot adalah para pria yang paling bodoh, paling tolol, dan paling menjijikan, dalam penampilan, lantaran tampang-tampang mereka menyerupai tampang babi, tampang anjing, tampang banci, dan tampang wadon (wanita), maka layaklah apabila mereka disebut para pria babi/anjing-banci dan bahkan para pria cantik. Tampang tak berjenggot merupakan kebancian zahir yang mencerminkan/menunjukan kebancian batin yang berupa: kelemahan mental dan hal merasa malu untuk memiliki tampang yang berjenggot, sehingga lebih memilih, lebih menyenangi/menyukai/menggemari, tidak merasa malu, dan tidak merasa jijik untuk memiliki tampang seperti tampang babi,

Para Teroris Babi/Ajing-Banci: Mengidap Kebancian Zahir-Batin

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Para Teroris Babi/Ajing-Banci: Mengidap Kebancian Zahir-Batin

PARA TERORIS BABI/ANJING-BANCI

MENGIDAP KEBANCIAN ZAHIR-BATIN

Negeri Indonesia --sebagaimana negeri-negeri lainnya yang sama jeleknya-- memanglah

dipenuhi oleh para pemuda babi/anjing-banci, para pemuda cantik, para bapak babi/anjing-

banci, para bapak cantik, para kakek babi/anjing-banci, dan para kakek cantik. Mereka adalah

para pria yang bertampang tanpa jenggot --sebagaimana tampang babi, tampang anjing,

tampang banci, dan tampang wadon (wanita)--, bahkan bertampang klimis (tanpa kumis dan

jenggot/jambang) --sehingga tampang makin memiripi tampang babi, tampang banci, dan

tampang wadon (wanita)--.

Para teroris babi/anjing-banci adalah para pria yang bertampang tanpa jenggot --

sebagaimana tampang babi, tampang anjing, tampang banci, dan tampang wadon (wanita)--,

bahkan bertampang klimis --sehingga tampang makin memiripi tampang babi, tampang

banci, dan tampang wadon (wanita)--, yang sangat tidak senang terhadap para pria lain yang

berjenggot, yang mencak-mencak (dilanda kemarahan besar) lantaran jenggot, maka mencak-

mencake (kemarahan besar) mereka direfleksikan/diungkapkan dalam bentuk berbagai teror

terhadap para pria yang tak berjenggot, yang berupa berbagai olok-olok/cemoohan dan

berbagai hal negatif/jelek lainnya, antara lain:

- Hal menyatakan bahwa pria yang berjenggot seperti kambing.

- Hal menyatakan bahwa pria yang berjenggot aalah pria yang bodoh, dan makin panjang

jenggotnya, maka ia makin.

- Hal menyatakan bahwa jenggot mengurangi/menghilangkan ketampanan.

- Hal menyatakan bahwa jenggot merupakan ciri khas para teroris.

- Hal mensyaratkan para pelamar kerja atau para calon pegawai dengan hal tidak berjenggot.

Salah seorang dari para teroris babi/anjing-banci adalah Ketua Tanfidziyah/Umum Pengurus

Besar Nahdlatul Ulama untuk kedua kalinya (masa jabatan 2015-2010 M), yang bernama

Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siroj, yang bertampang klimis. Ia menegaskan bahwa orang-orang

cerdas pastilah tidak berjenggot. Ia mencontohkan para pria yang bertampang klimis seperti:

Gus Dur, Quraish Shihab, dan Nurcholis Majid. “Tapi, kalau berjenggot emosinya saja yang

meledak-ledak, geger otaknya. Karena syaraf untuk mensupport otak supaya cerdas, ketarik

oleh jenggot itu. Semakin panjang, semakin goblok !”, kata Said Aqil yang disambut tawa

hadirin yang mendengarkan ceramahnya. Ternyata mereka adalah para pria bertampang

banci dan babi (tanpa kumis dan jenggot).

Sesungguhnya para pria yang berjenggot adalah para pria yang paling cerdas/pintar dalam

penampilan, lantaran mereka berwajah selayaknya wajah-wajah para pria. Mereka pemilik

ketampanan an kejantanan sejati.

Sesungguhnya para pria tak berjenggot adalah para pria yang paling bodoh, paling tolol, dan

paling menjijikan, dalam penampilan, lantaran tampang-tampang mereka menyerupai

tampang babi, tampang anjing, tampang banci, dan tampang wadon (wanita), maka layaklah

apabila mereka disebut para pria babi/anjing-banci dan bahkan para pria cantik.

Tampang tak berjenggot merupakan kebancian zahir yang mencerminkan/menunjukan

kebancian batin yang berupa: kelemahan mental dan hal merasa malu untuk memiliki

tampang yang berjenggot, sehingga lebih memilih, lebih menyenangi/menyukai/menggemari,

tidak merasa malu, dan tidak merasa jijik untuk memiliki tampang seperti tampang babi,

Page 2: Para Teroris Babi/Ajing-Banci: Mengidap Kebancian Zahir-Batin

tampang anjing, tampang banci, dan tampang wadon --yakni tampang tak berjenggot--.

Bahkan kebancian zahir-batin ini, makin diperparah dengan hal tak berkumis --sehingga

tampang makin memiripi tampang babi, tampang banci, dan tampang wadon (wanita)-- dan

hal merokok --sehingga penampilan makin memiripi para banci--. Dan apa yang paling parah

adalah tampang tak berjenggot atau tampang klimis dianggap tampang yang tampan. Benar-

benar menjijikan ! Naüdzu billähi min dzälik !

Ternyata para wanita --kecuali siapa yang diselamatkan oleh Rabb-Nya-- memiliki

kegemaran yang menjijikan, namun dirasakan oleh mereka sebagai kegemaran yang indah,

yang berupa hal menggemari para pria yang bertampang tanpa jenggot dan bahkan

bertampang klimis, maka para pria babi/anjing-banci dan bahkan para pria cantik menjadi

para suami mereka. Inilah penyakit psikis yang diidap oleh mereka. Masyäalläh !

BANCI PUNYA SELERA !

TAK BERKUMIS

TAK BERJENGGOT

MEROKOK