20
PENENTUAN HARI RAYA IDUL ADHA FURQON Masjid Nurul Ilmi, Perum Sukolilo Park Regency Surabaya 15 Oktober 2011

Penentuan hari raya idul adha

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Penentuan Hari Idul Adha rawa

Citation preview

Page 1: Penentuan hari raya idul adha

PENENTUAN HARI RAYA IDUL ADHA

FURQONMasjid Nurul Ilmi, Perum Sukolilo Park Regency

Surabaya15 Oktober 2011

Page 2: Penentuan hari raya idul adha

Bagaimana Penentuan 2 Hari Raya dalam pandangan ULAMA MUJTAHIDIN ?

Page 3: Penentuan hari raya idul adha

Penentuan 1 SyawalAda 2 kelompok pendapat mujtahid

tentang rukyatul hilal (melihat hilal) awal & akhir Ramadhan:Syafi’iyah (ulama madzhab Syafi’i) : rukyat

di satu wilayah berlaku untuk wilayah lain yang berada dalam 1 mathla’ rukyat lokal

Hanafi, Hambali, Maliki : rukyat di satu wilayah berlaku untuk seluruh kaum muslimin sedunia rukyat global

Page 4: Penentuan hari raya idul adha

Penentuan Idul AdhaUlama SELURUH madzhab (Syafi’i,

Maliki, Hambali, Hanafi) SEPAKAT : Idul Adha ditentukan berdasarkan rukyatul

hilal (pengamatan bulan sabit) untuk menetapkan awal bulan Dzulhijjah, yang dilakukan oleh PENDUDUK MAKKAH.

Rukyat ini berlaku untuk seluruh dunia.

Page 5: Penentuan hari raya idul adha

Fakta Idul AdhaDiriwayatkan secara MUTAWATTIR, sejak masa kenabian,

Khulafa’ ur-Rasyidin, Umawiyin, Abbasiyin, Utsmaniyin, hingga masa kita sekarang IDUL ADHA selalu SEREMPAK

Meskipun sudah ma’luumun minad diini bidl dlaruurah (telah diketahui secara pasti sebagai bagian integral ajaran Islam) anehnya pemerintah kita dengan mengikuti fatwa sebagian ulama membolehkan perbedaan Idul Adha di Indonesia.

Jadilah Indonesia sebagai satu-satunya negara di muka bumi yang tidak mengikuti Hijaz dalam ber-Idul Adha sering kali jatuh pada hari pertama dari Hari Tasyriq (tanggal 11 Dzulhijjah), dan bukannya pada Yaumun-nahr atau hari penyembelihan kurban (tanggal 10 Dzulhijjah).

Page 6: Penentuan hari raya idul adha

Pembahasan Dalil

Page 7: Penentuan hari raya idul adha

(1) Wajib ber-Idul Adha (dan Idul Fitri) pada hari yang samaHadits A’isyah RA, dia berkata “Rasulullah SAW telah

bersabda : “Idul Fitri adalah hari orang-orang (kaum Muslim) berbuka.

Dan Idul Adha adalah hari orang-orang menyembelih kurban.” (HR. At-Tirmidzi dan dinilainya sebagai hadits shahih; Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, [Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000], hal. 697, hadits no 1305).

Imam At-Tirmidzi meriwayatkan hadits yang serupa dari shahabat Abu Hurairah RA dengan lafal :“Bulan Puasa adalah bulan mereka (kaum muslimin)

berpuasa. Idul Fitri adalah hari mereka berbuka. Idul Adha adalah hari mereka menyembelih kurban.” (HR.Tirmidzi) Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, [Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000], hal. 697, hadits no 1306)

Page 8: Penentuan hari raya idul adha

(1) Wajib ber-Idul Adha (dan Idul Fitri) pada hari yang samaImam At-Tirmidzi berkata, “Sebagian ahlul

‘ilmi (ulama) menafsirkan hadits ini dengan menyatakan :“Sesungguhnya makna shaum dan Idul Fitri ini

adalah yang dilakukan bersama jama’ah [masyarakat muslim di bawah pimpinan Khalifah/Imam] dan sebahagian besar orang.” (Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, [Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000], hal. 699)

Page 9: Penentuan hari raya idul adha

(2) Didasarkan pada ru’yat dari ahlu (penduduk) MakkahHadits Husain Ibn Al-Harits Al-Jadali RA, dia

berkata: “Sesungguhnya Amir (Wali) Makkah pernah berkhutbah dan berkata :“Rasulullah SAW mengamanatkan kepada kami untuk

melaksanakan manasik haji berdasarkan ru’yat. Jika kami tidak berhasil meru’yat tetapi ada dua saksi adil yang berhasil meru’yat, maka kami melaksanakan manasik haji berdasarkan kesaksian keduanya.” (HR Abu Dawud [hadits no 2338] dan Ad-Daruquthni [Juz II/167]. Imam Ad-Daruquthni berkata,’Ini isnadnya bersambung [muttashil] dan shahih.’ Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, [Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000], hal. 841, hadits no 1629)

Page 10: Penentuan hari raya idul adha

Penjelasan..Rasulullah SAW juga telah menetapkan bahwa pelaksanaan

manasik haji (seperti wukuf di Arafah, thawaf ifadlah, bermalam di Muzdalifah, melempar jumrah), harus ditetapkan berdasarkan RUKYAT PENDUDUK MAKKAH sendiri, bukan berdasarkan ru’yat penduduk Madinah, penduduk Najd, atau penduduk negeri-negeri Islam lainnya. Hal ini berlandaskan perintah Nabi SAW kepada Amir (Wali)

Makkah untuk menetapkan hari dimulainya manasik haji berdasarkan ru’yat.

Praktek ini yang telah dilaksanakan pada saat adanya Daulah Islamiyah

Dalam kondisi tiadanya Daulah Islamiyah (Khilafah), penentuan waktu manasik haji tetap menjadi kewenangan pihak yang memerintah Hijaz dari kalangan kaum Muslim, meskipun kekuasaannya sendiri tidak sah menurut syara’.

Page 11: Penentuan hari raya idul adha

Dalam keadaan demikian, kaum Muslim seluruhnya di dunia wajib beridul Adha pada Yaumun nahr (hari penyembelihan kurban), yaitu tatkala para jamaah haji di Makkah sedang menyembelih kurban mereka pada tanggal 10 Dzulhijjah. Dan bukan keesokan harinya (hari pertama dari Hari Tasyriq) seperti di Indonesia.

Penjelasan..

Page 12: Penentuan hari raya idul adha

(3) Haram Puasa Arafah, di Arafah. Sunnah puasa Arafah, di tempat lainHadits Abu Hurairah RA, dia berkata :

“Sesungguhnya Rasulullah SAW telah melarang puasa pada Hari Arafah, di Arafah” (HR. Abu Dawud, An Nasa’i dan Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya, Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, [Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000], hal. 875, hadits no 1709).

Berdasarkan hadits itu, Imam Asy-Syafi’i berkata, “Disunnahkan berpuasa pada Hari Arafah (tanggal 9 Dhulhijjah) bagi mereka yang bukan jamaah haji.”

Page 13: Penentuan hari raya idul adha

Kapan hari Arafah?» ُف�ْو�َن�» �َع�ِّر� ُت �ْو�َم� َي ُف�ُة� َو�َع�ِّر� ، �َض�ُّح�ْو�َن� ُت �ْو�َم� َي �ْم� ْض�ُّح�اُك

� َو�َأ َو�َن� �ْف�ِط�ِّر� ُت �ْو�َم� َي �ْم� ُك ُف�ِط�ِّر�Hari Raya Idul Fitri kalian adalah hari ketika kalian berbuka (usai puasa Ramadhan), dan Hari Raya Idul Adha kalian adalah hari ketika kalian menyembelih kurban, sedangkan Hari Arafah adalah hari ketika kalian (jamaah haji) berkumpul di Arafah. (HR as-Syafii dari ‘Aisyah, dalam al-Umm, juz I, hal.

230).

Maka mestinya, umat Islam di seluruh dunia yang tidak sedang menunaikan ibadah haji menjadikan penentuan hari Arafah di tanah suci sebagai pedoman.

Page 14: Penentuan hari raya idul adha

PenjelasanMerupakan dalil yang jelas dan terang mengenai kewajiban

penyatuan Idul Adha pada hari yang sama secara wajib ‘ain atas seluruh kaum Muslim. Disyari’atkan puasa bagi selain jamaah haji pada Hari Arafah (= hari

tatkala jamaah haji wukuf di Padang Arafah), maka artinya, Hari Arafah itu satu adanya, tidak lebih dari satu dan tidak boleh lebih dari satu.

Maka, atas dasar apa kaum Muslim di Indonesia justru berpuasa Arafah pada hari penyembelihan kurban di Makkah (10 Dzulhijjah), yang sebenarnya adalah hari raya Idul Adha bagi mereka?

Dan bukankah PUASA pada HARI RAYA adalah HARAM? Lalu atas dasar apa pula mereka Shalat Idul Adha di luar waktunya

dan malahan shalat Idul Adha pada tanggal 11 Dzulhijjah (hari pertama dari Hari Tasyriq)?

Sungguh, fenomena di Indonesia ini adalah sebuah bid’ah yang munkar (bid’ah munkarah), yang tidak boleh didiamkan oleh seorang muslim yang masih punya rasa takut kepada Allah dan

azab-Nya!

Page 15: Penentuan hari raya idul adha

Dalil yang dijadikan DALIH“Berpuasalah kalian karena telah meru’yat hilal

(mengamati adanya bulan sabit), dan berbukalah kalian (beridul Fitri) karena telah meru’yat hilal. Dan jika terhalang pandangan

kalian, maka perkirakanlah !”

Beristidlal (menggunakan dalil) dengan hadits ini untuk membolehkan perbedaan hari raya (termasuk Idul Adha) di antara negeri-negeri Islam dan untuk membolehkan pengalaman ilmu hisab, adalah istidlal yang keliru.

Page 16: Penentuan hari raya idul adha

Kekeliruannya..Pertama,

Hadits tersebut tidak menyinggung Idul Adha dan tidak menyebut-nyebut perihal Idul Adha, baik langsung maupun tidak langsung. Hadits itu hanya menyinggung Idul Fitri, bukan Idul Adha. Maka dari itu, tidaklah tepat menjadikannya sebagai dalil kebolehan perbedaan Idul Adha karena adanya perbedaan mathla’ hilal

Selain itu, mathla’ hilal itu sendiri faktanya TIDAKLAH BERBEDA-BEDA. Sebab, bulan lahir di langit pada satu titik waktu yang sama. Dan waktu kelahiran bulan ini berlaku untuk bumi seluruhnya. Yang berbeda-beda sebenarnya hanyalah waktu pengamatan, ini pun hanya terjadi pada jangka waktu yang masih terhitung pada hari yang sama, yang lamanya tidak lebih dari 12 jam.

Page 17: Penentuan hari raya idul adha

Kekeliruannya..Kedua,

hadits tersebut telah menetapkan awal puasa Ramadhan dan Idul Fitri berdasarkan ru’yatul hilal, bukan berdasarkan ilmu hisab.

Pada hadits tersebut tak terdapat sedikit pun “dalalah” (pemahaman) yang membolehkan pengamalan ilmu hisab untuk menetapkan awal bulan Ramadlan dan hari raya Idul Fitri.

Sedangkan hadits Nabi yang berbunyi: “(……jika pandangan kalian terhalang), maka perkirakanlah hilal itu!” maksudnya bukanlah perkiraan berdasarkan ilmu hisab, melainkan dengan menyempurnakan bilangan Sya’ban dan Ramadhan sejumlah 30 hari, bila kesulitan melakukan ru’yat

Page 18: Penentuan hari raya idul adha

Kekeliruannya..Ketiga,

Andaikata kita terima bahwa hadits tersebut juga berlaku untuk Idul Adha dengan jalan Qiyas –padahal Qiyas tidak boleh ada dalam perkara ibadah, karena ibadah bersifat tauqifiyah– maka hadits tersebut justru akan bertentangan dengan hadits Husain Ibn Al-Harits Al-Jadali RA, yang bersifat khusus untuk Idul Adha dan manasik haji.

Dalam hadits tersebut, Nabi SAW telah memberikan kewenangan kepada Amir (Wali) Makkah untuk menetapkan ru’yat bagi bulan Dzulhijjah dan untuk menetapkan waktu manasik haji berdasarkan ru’yat penduduk Makkah (bukan ru’yat kaum Muslim yang lain di berbagai negeri Islam).

Page 19: Penentuan hari raya idul adha

KesimpulanIndonesia tidak boleh berbeda sendiri dari negeri-negeri Islam

lainnya dalam hal penentuan hari-hari raya Islam. Indonesia tidak boleh menentang ijma’ (kesepakatan) seluruh

kaum Muslim di seantero pelosok dunia, karena seluruh negara menganggap bahwa tanggal 10 Dzulhijjah di tetapkan berdasarkan rukyat penduduk Hijaz. Sungguh, tak ada yang menyalahi ijma’ kaum Muslim itu, selain Indonesia !

Atas dasar apa hanya Indonesia sendiri yang menentang ijma’ tersebut dan berupaya memecah belah persatuan dan kesatuan kaum Muslim?

Apakah Indonesia berambisi untuk menjadi negara pertama yang mempelopori suatu tradisi yang buruk (sunnah sayyi’ah) sehingga para umaro’ dan ulama di Indonesia akan turut memikul dosanya dan dosa dari orang-orang yang mengamalkannya hingga Hari Kiamat nanti??

Page 20: Penentuan hari raya idul adha

KesimpulanPerbedaan hari raya di Dunia Islam saat ini sesungguhnya

terpulang kepada perbedaan pemerintahan dan kekuasaan Dunia Islam, yang terpecah belah dan terkotak-kotak dalam 50-an lebih negara kebangsaan yang direkayasa oleh kaum kafir penjajah.

Kekompakan, persatuan, dan kesatuan Dunia Islam tak akan tewujud, kecuali di bahwa naungan Khilafah Islamiyah Rasyidah.

Khilafah ini yang akan mempersatukan kaum Muslim di seluruh dunia, serta akan memimpin kaum Muslim untuk menjalani kehidupan bernegara dan bermasyarakat berdasarkan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya. Insya Allah cita-cita ini dapat terwujud tidak lama lagi !