39
Oleh : 1. Muhammad Agus Widiyanto 2.Fajar hamzah REFLEKSI FILOSOFIS SILA V DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Refleksi filosofis Sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Citation preview

Page 1: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

Oleh :1. Muhammad Agus Widiyanto

2.Fajar hamzah

REFLEKSI FILOSOFIS SILA V DALAM KEHIDUPAN

BERBANGSA DAN BERNEGARA

Page 2: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

2

P E N G A N T A R

Sila ke-5 yang berbunyi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, merupakan cita-cita luhur . Cita-cita dengan keadilan sosial untuk membentuk suatu masyarakat adil dan makmur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ketika lahir, Pancasila adalah penyeimbang antara Declaration of Independence dan Manifesto Komunis, keduanya yang selalu membuat pertentangan-pertentangan fisik maupun Ideologi di dunia.

Page 3: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

3

Penganut faham Ideologi Declaration of Independence telah melahirkan kaum kapitalis dan industrialis.

Penganut faham manifesto komunis melahirkan kaum komunis, sosialis, dan kaum buruh yang sangat terkenal dengan ajaran Marxismenya.

P E N G A N T A R

Page 4: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

4

Dalam sidang BPUPKI, Bung Karno menekan- kan bahwa merdeka bukan hanya dalam arti politik dan teritori, melainkan juga dalam arti sosial dan ekonomi.

Pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945 menga- takan Indonesia Merdeka tidak hanya mengejar politieke democratie (demokrasi politik), tetapi juga memperjuangkan socialie rechtvaardigheid (keadilan sosial).

P E N G A N T A R

Page 5: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

5

I. Keadilan.II. Sosial.III.Keadilan Sosial.IV. Seluruh Rakyat Indonesia.V. Bangsa.VI. Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial (PMKS).VII.Kesejahteraan sosial.VIII.Penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

PENGERTIAN-PENGERTIAN

Page 6: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

6

Keadilan berasal dari pokok kata adil, yang berarti memperlakukan dan memberikan sebagai rasa wajib sesuatu hal yang telah menjadi haknya, baik terhadap diri sendiri, sesama manusia maupun terhadap Tuhan.

Adil dalam sila Keadilan sosial ini adalah khusus dalam artian adil terhadap sesama yang dijiwai oleh adil terhadap diri sendiri serta adil terhadap Tuhan.

Keadilan dalam sila V diartikan sifat-sifat dan keadaan yang sesuai dengan hakikat adil untuk mengakui hak sesama (Noor Ms Bakry ,1997:124)

I. Keadilan :

Page 7: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

7

Istilah sosial berasal dari kata “socius” (bahasa latin) yang berarti kawan atau teman.

Dalam bahasa latin ada suatu istilah “homo homini socius”, yang artinya manusia satu adalah teman manusia yang lain, manusia memandang manusia lain sebagai teman (Noor Ms Bakry 1997:126-127)

II. Sosial :

Page 8: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

8

III. Keadilan Sosial.

Meliputi 3 hal yaitu :1.Keadilan legalis.Contoh : warga negara taat membayar pajak, mematuhi peraturan berlalu lintas di jalan raya, dll. 2.Keadilan distributive.Contoh : tersedianya fasilitas pendidikan untuk rakyat, jalan raya untuk transportasi umum termasuk untuk penyandang cacat & lanjut usia, dll.3.Keadilan komutatif.Contoh : saling hormat-menghormati antar-sesama manusia toleransi dalam pendapat dan keyakinan, saling bekerja sama dll.

Page 9: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

9

Ialah sekelompok manusia yang menjadi warga negara Indonesia, baik berbangsa Indonesia asli maupun keturunan asing, demikian juga baik yang berada dalam wilayah Republik Indonesia maupun warga negara Indonesia yang berada di negara lain (Noor Ms Bakry , 1997:129).

IV. Seluruh Rakyat Indonesia

Page 10: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

10

Adalah suatu kelompok manusia yang dianggap memiliki identitas bersama, dan mempunyai kesamaan bahasa, agama, ideologi, budaya, dan/atau sejarah.

Umumnya dianggap memiliki asal –usul keturunan yang sama. Konsep bahwa semua manusia dibagi menjadi kelompok-kelompok bangsa ini merupakan salah satu doktrin paling berpengaruh dalam sejarah.

Doktrin ini merupakan doktrin etika dan filsafat, dan merupakan awal dari ideologi nasionalisme.

V. Bangsa :

Page 11: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

11

Adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasa- annya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan. Negara merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di dalam suatu wilayah, dan berdiri secara independent. Syarat primer sebuah negara Memiliki rakyat, Memiliki wilayah,

Memiliki pemerintahan yang berdaulat. Syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara lain.

VI. Negara :

Page 12: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

12

Adalah perseorangan, keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan, atau gangguan, tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani, rohani, maupun sosial secara memadai dan wajar.

VII. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) :

Page 13: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

13

PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL

1. Anak balita terlantar.

2. Anak terlantar.3. Anak yang menjadi

korban tindakan kekerasan atau diperlakukan salah.

4. Anak Nakal.5. Anak Jalanan.6. Wanita Rawan

Sosial Ekonomi.

7. Anak Cacat :a) Penyandang

Cacat Tubuh.b) Penyandang

Cacat Buta (Tuna Netra).

c) Penyandang Cacat Tuli Bisu (Tuna Rungu Wicara).

d) Penyandang Cacat Mental.

Page 14: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

14

8. Wanita yang Menjadi Korban Tindakan Kekerasan atau diperlakukan Salah.

9. Lanjut Usia Terlantar.10.Lanjut Usia yang

Menjadi Korban Tindak Kekerasan atau Diperlakukan Salah

11.Penyandang Cacat.12.pengemis.

PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL

13.Penyandang Cacat Bekas Penyakit Kronis.

14.Tuna Sosial.15.gelandangan.16.Gelandangan

Psykotik.17.Bekas Nara

Pidana.18.Korban Penyalah

-gunaan Napza.

Page 15: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

15

PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL

24.Korban Bencana Alam

25.Korban Bencana Sosial/Pengungsi.

26.Pekerja Migran Terlantar.

27.Pengidap HIV/AIDS.

19.Keluarga Fakir-Miskin.

20.Keluarga Berumah tak Layak Huni.

21.Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis.

22.Komunitas Adat Terpencil.

23.Masyarakat yang Tinggal di Daerah Rawan Bencana

Page 16: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

16

Kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.

Penyelenggaraan kesejahteraan sosial adalah upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial,dan perlindungan sosial.

Kesejahteraan Sosial & Penyelenggara

Page 17: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

17

Plato menyatakan bahwa keadilan adalah apa pun yang ditentukan oleh si terkuat. Dalam Republik, Plato meresmikan alasan bahwa sebuah negara ideal akan bersandar pada empat sifat baik: kebijakan, keberanian, pantangan (atau keprihatinan), dan keadilan.

Aristoteles membedakan 3 (tiga) jenis keadilan ; distributif, korektif & remedial.

Thomas Aquinas menyebut keadilan sebagai suatu kesamaan proporsional.

KONSEP KEADILAN SOSIALDARI MASA KE MASA

Page 18: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

18

KONSEP KEADILAN SOSIAL DARI MASA KE MASA

Hegel, dalam Philosophy of Right, Keadilan dan solidaritas memiliki hubungan

interdependensi. Artinya, keadilan dan solidaritas tidak dapat dipisahkan satu sama lain, kehadiran yang satu selalu sudah mengandaikan kehadiran yang lain.

Keadilan merupakan realisasi dari kebebasan individual, sedangkan solidaritas merupakan realisasi kebebasan pada tataran sosial.

Page 19: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

19

Menurut John Rawls terdapat dua prinsip keadilan :I. Setiap orang mempunyai hak yang sama

terhadap kebebasan dasar yang paling luas sesuai dengan dengan kebebasan sejenis yang dimiliki orang lain.

II. Perbedaan sosio-religius dan ekonomi harus diatur agar perbedaan-perbedaan tersebut menjadi keuntungan bagi setiap orang dan posisi, kedudukan, status, ruang yang terbuka bagi setiap orang dapat diwujudkan.

KONSEP KEADILAN SOSIAL DARI MASA KE MASA

Page 20: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

20

SOSIALISME INDONESIA MENURUT HATTA

Sosialisme Indonesia berasal dari 3 (tiga) sumber:I. Ajaran Karl Marx yang diajarkan oleh

kaum sosialis Barat.II. Ajaran Islam yang menuntut keadilan

merata ke seluruh masyarakat dan persamaan serta persaudaraan antar manusia.

III. Masyarakat Indonesia asli yang memiliki lembaga gotong royong atau koperasi dan semangat kolektivisme.

Page 21: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

21

Jalan ke sosialisme tidaklah satu, melainkan berbagai macam, sesuai dengan struktur negeri dan peradaban serta sejarah masing-masing.

Penentu corak masyarakat :1. Faktor-faktor sejarah.2. Keadaan bangsa.3. Adat istiadat.4. Kepercayaan agama.

SOSIALISME INDONESIA MENURUT HATTA

Page 22: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

22

Tujuannya ialah melaksanakan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Kesejahteraan Sosial :1. Orang Indonesia hidup dalam tolong

menolong.2. Tiap-tiap orang Indonesia berhak

mendapatkan pekerjaan dan mendapat penghidupan yang layak bagi manusia.

3. …

SOSIALISME INDONESIA MENURUT HATTA

Page 23: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

23Kesejahteraan Sosial : …3. Perekonomian disusun sebagai usaha

bersama, menurut dasar kolektif.4. Cabang produksi yang menguasai hidup

orang banyak, dikuasai oleh pemerintah.5. Tanah adalah kepunyaan masyarakat,

orang seorang berhak memakai tanah sebanyak yang perlu baginya sekeluarga.

6. Harta milik orang seorang tidak boleh menjadi alat penindas orang lain.

7. Fakir miskin di pelihara oleh Pemerintah

SOSIALISME INDONESIA MENURUT HATTA

Page 24: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

24

Latar Belakang Permasalahan Kesejahteraan Sosial

Adanya perubahan dalam kehidupan masyarakat di era globalisasi saat ini, yang dibarengi dengan meningkatnya kebutuhan hidup, persaingan hidup

yang semakin ketat, ketidakmampuan dan keterbatasan

masyarakat untuk beradaptasi (Data PSKW Yogyakarta, 2011).

Page 25: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

25

Penyelenggaraan kesejahteraan sosial

a. Rehabilitasi sosial.b. Jaminan sosial.c. Pemberdayaan sosial.d. Perlindungan sosial.e. penanggulangan kemiskinan.

Page 26: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

26

1. Kebutuhan biologis dan fisiologis (Sandang, Pangan, Papan)

2. Kebutuhan akan rasa aman.3. Kebutuhan akan cinta dan kasih

sayang4. Kebutuhan akan harga diri dan

aktualisasi diri

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Page 27: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

27

PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Page 28: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

28

PELAKSANAAN NORMATIF

Page 29: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

29

Dalam UUD 1945, tertuang dalam pasal 34 ayat 2 “Negara mengembangkan

sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan

martabat kemanusiaan” dan ayat 3 “Negara bertanggung jawab atas

penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang

layak”.

KONSEP WELFARE STATE

Page 30: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

30

Negara memberikan ‘ganti rugi’ kepada penduduk untuk mengkompensasi akibat dari proses akumulasi kapitalistik (pasar bebas).

Namun dengan kompensasi tersebut uang dan kuasa semakin mencengkeram dunia kehidup -an dan mendesak proses-proses komunikatif

Komunikasi atas dasar kesejajaran terhalang secara sistematis karena peran negara secara birokratis dalam menyelesaikan masalah hidup warga sangat dominan

Pandangan Juergen Habermastentang Welfare State

Page 31: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

31

TUJUAN PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

Menurut Sumodiningrat, G. (1999) bahwa secara menyeluruh dan bertahap pemerintah berupaya untuk meningkatkan kemajuan, kemakmuran, kesejahteraan dan keadilan sosial melalui pembangunan bidang kesejahteraan sosial yang bertujuan :

1)Menikmati Pelayanan Pembangunan.2)Mendayagunakan kesempatan hasil

pembangunan bagi peningkatan kualitas hidup dan taraf kesejahteraan sosialnya.

3)Meningkatkan peran sertanya dalam proses pelaksanaan pembangunan.

Page 32: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

32

KESALAH KAPRAHAN SISTEM SEKARANG

1.Sistem jaminan sosial yang dilakukan dengan tidak merata dan tepat sasaran. Kelalaian negara dalam mengukur parameter kemiskinan yang valid dan menjangkau daerah-daerah terpencil, kecende -rungannya justru dibumbui dengan aksi nepotisme.

2.Sistem Pengelolaan Sumber Daya Alam tidak sampai ke masyarakat. Dalam UUD 1945 : “sumber daya alam dikuasai oleh negara dan akan diwujudkan untuk kesejahteraan rakyat”, namun kenyataannya, sistem pengolahan yang dilakukan justru dipegang oleh pihak pemodal.

Page 33: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

332. ..3. Pembangunan yang lebih bersifat industrialistik

dan tidak merata. Pembangunan disesuaikan dengan kondisi wilayah tertentu menurut potensi yang ada, ke- nyataannya pembangunan industri dilakukan secara berlebihan tanpa memperhatikan kondisi lingkungan.

4. Negara dunia ketiga sebagai korban, masalah kemiskinan dan tanggung jawab negara untuk mening- katkan kesejahteraan dijadikan alasan bagi negara untuk menambah hutang ke pihak luar negeri walaupun sering kali berbentuk “bantuan diplomatik”, namun tetap saja, “tak ada makan siang gratis”, semua itu tentu saja dilakukan atas dasar kepentingan.

KESALAHKAPRAHAN SISTEM SEKARANG

Page 34: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

34

Ciri sistem filsafat Pancasila: adanya nilai, asas, dan norma dari isi jiwa bangsa Indonesia

Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia adalah keadilan yang :

Berketuhanan yang Maha Esa,Berkemanusian yg adil dan beradab,Berpersatuan Indonesia, Berkerakyatan yang dipimpin oleh

hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan.

KEADILAN SOSIAL MENURUT FILSAFAT PANCASILA

Page 35: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

35

K E S I M P U L A N

Makna Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah adil

terhadap sesama yang dijiwai oleh adil terhadap diri sendiri serta adil terhadap Tuhan dan adil terhadap

orang lain yang berada dalam suatu kelompok yang menjadi warga

Negara Indonesia.

Page 36: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

36

D A F T A R P U S T A K A

Abdullah, Irwan, 2006, Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Anderson, Benedict, 1991. Imagined Communities, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Sumodiningrat, G., 1999, Pemberdayaan Masyarakat dan JPS, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Hardiman, Budi. (ed.), 2010, Ruang Publik ; Melacak Partisipasi Demokratis dari Polis sampai Cyberspace, Yogyakarta: Kanisius.

Hardiman, Budi, 2011, Pemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern (Dari Machiavelli sanpai Nietzsche), Jakarta : Penerbit Erlangga.

Page 37: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

37

Kusuma, A.B., 2004, Lahirnya Undang-Undang Dasar 1945, Jakarta : Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta

Ms Bakry,Noor, 1997, Orientasi Filsafat Pancasila, Yogyakarta: Liberty.

Salim, Emil, Dr. (ed.), 2001, Karya Lengkap Bung Hatta, Buku 3, Perdamaian Dunia dan Keadilan Sosial, Jakarta: LP3ES, .

Anonim, 2012, Prosiding Pertemuan Nasional Kesejahteraan Sosial, Jakarta: DNIKS.

D A F T A R P U S T A K A

Page 38: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

38

DAFTAR BACAAN UU No 11 Tahun 2009 PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK

INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENDATAAN DAN PENGELOLAAN DATA PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL DAN POTENSI DAN SUMBER KESEJAHTERAAN SOSIAL

Page 39: Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara

39

TERIMA KASIH