19
PENGERTIAN DAN IMPLEMENTASI SYARIAH DAN MUAMALAH ISLAM Khairunnisa Nazhifah Yudyawati 1506731795 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia 2015

syariah islam Ltm 2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: syariah islam Ltm 2

PENGERTIAN DAN IMPLEMENTASI SYARIAH DAN

MUAMALAH ISLAM

Khairunnisa Nazhifah Yudyawati

1506731795

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Indonesia

2015

Page 2: syariah islam Ltm 2

2

Daftar Isi

Daftar Isi…………………………………………………………………...2

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….3

A. LATAR BELAKANG……………………………………………..3

B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………..3

C. TUJUAN …………………………………………………………..3

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………..4

A. SYARIAH ISLAM

1. Pengertian Syariah Islam…………………………………….4

2. Ruang Lingkup Syariah……………………………………...7

3. Perbedaan Syariah dan Fiqih………………………………..9

B. IMPLEMENTASI SYARIAH ISLAM

1. Implementasi Ibadah dan Muamalah dalam Kehidupan….10

2. Peningkatan Kulaitas Ibadah dan Muamalah…………….....13

3. Hikmah Muamalah…………………………………………...14

BAB III KESIMPULAN…………………………………………………..17

DAFTAR PUSAKA………………………………………………………..18

Page 3: syariah islam Ltm 2

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kehidupan manusia di dunia merupakan anugerah dari Allah SWT.

Dengan segala pemberian-Nya manusia dapat mengecap segala

kenikmatan yang bisa dirasakan oleh dirinya. Tapi dengan anugerah

tersebut kadangkala manusia lupa akan dzat Allah SWT yang telah

memberikannya. Untuk hal tersebut manusia harus mendapatkan suatu

bimbingan sehingga di dalam kehidupannya dapat berbuat sesuai dengan

bimbingan Allah SWT. Hidup yang dibimbing syariah akan melahirkan

kesadaran untuk berprilaku yang sesuai dengan tuntutan dan tuntunan

Allah dan Rasulnya yang tergambar dalam hukum Allah yang Normatif

dan Deskriptif (Quraniyah dan Kauniyah).

Sebagian dari syariat terdapat aturan tentang ibadah, baik

ibadah khusus maupun ibadah umum. Sumber syariat adalah Al-Qur’an

dan As-Sunnah, sedangkan hal-hal yang belum diatur secara pasti di dalam

kedua sumber tersebut digunakan ra’yu (Ijtihad). Syariat dapat

dilaksanakan apabila pada diri seseorang telah tertanam Aqidah atau

keimanan. Dan dengan bimbingan syariah semoga hidup kita akan selamat

dunia dan akhirat.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengertian Syariah Islam?

2. Bagaimana implementasi syariah islam dan muamalah dalam kehidupan?

C. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian syariah islam.

2. Mengetahui implementasi syariah islam dan muamalah dalam kehidupan.

Page 4: syariah islam Ltm 2

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Syariah Islam

1. Pengertian Syariah Islam

Secara etimologi syariah berarti aturan atau ketetapan yang Allah

perintahkan kepada hamba-hamba-Nya, seperti: puasa, shalat, haji, zakat dan

seluruh kebajikan. Kata syariat berasal dari kata syar’a al-syai’u yang berarti

menerangkan atau menjelaskan sesuatu. Atau berasal dari kata syir’ah dan syariah

yang berarti suatu tempat yang dijadikan sarana untuk mengambil air secara

langsung sehingga orang yang mengambilnya tidak memerlukan bantuan alat lain.

Syariat dalam istilah syar’i hukum-hukum Allah yang disyariatkan kepada hamba-

hamba-Nya, baik hukum-hukum dalam Al-Qur’an dan sunnah nabi Saw dari

perkataan, perbuatan dan penetapan. Syariat dalam penjelasan Qardhawi adalah

hukum-hukum Allah yang ditetapkan berdasarkan dalil-dalil Al-Qur’an dan

sunnah serta dalil-dalil yang berkaitan dengan keduanya seperti ijma’ dan

qiyas. Syariat Islam dalam istilah adalah apa-apa yang disyariatkan Allah kepada

hamba-hamba-Nya dari keyakinan (aqidah), ibadah, akhlak, muamalah, sistem

kehidupan dengan dimensi yang berbeda-beda untuk meraih keselamatan di dunia

dan akhirat.

Demikian juga istilah “hukum Islam” sering diidentikkan dengan kata

norma Islam dan ajaran Islam. Dengan demikian, padanan kata ini dalam bahasa

Arab barangkali adalah kata “al-syari’ah”. Namun, ada juga yang mengartikan

kata hukum Islam dengan norma yang berkaitan dengan tingkah laku,

yang padanannya barangkali adalah “al-fiqh”.

Penjabaran lebih luas dapat dijelaskan sebagai berikut: bahwa kalau diidentikkan

dengan kata “al-syari’ah”, hukum Islam secara umum dapat diartikan dalam arti

luas dan dalam arti sempit.

Istilah syariah merupakan kata yang lumrah beredar di kalangan

masyarakat Muslim dari masa awal Islam, namun yang mereka gunakan selalu

syara’i (bentuk jamak) bukan syariah (bentuk mufrad). Riwayat-riwayat

menunjukkan bahwa orang-orang yang baru masuk Islam dan datang kepada

Page 5: syariah islam Ltm 2

5

Rasulullah dari berbagai pelosok Jazirah Arab, meminta kepada Rasulullah agar

mengirim seseorang kepada mereka untuk mengajarkan syara’i Islam. Sedangkan

istilah syariah hampir-hampir tidak pernah digunakan pada masa awal Islam. Dari

perkembangan Makna, istilah syariah ini diperkenalkan dengan perubahan

Makna yang menyempit untuk membawakan Makna yang khusus, yakni ”Hukum

Islam” pada masa kemudian.

Syariah adalah kosa kata bahasa Arab yang secara harfiah berarti ”sumber

air” atau ”sumber kehidupan”, dalam Mukhtar al-Sihah diungkapkan sebagai

berikut: Syariah adalah sumber air dan ia adalah tujuan bagi orang yang akan

minum. Syariah juga sesuatu yang telah ditetapkan Allah swt. kepada hamba-Nya

berupa agama yang telah disyariahkan kepada mereka. Orang-orang Arab

menerapkan istilah ini khususnya pada jalan setapak menuju palung air yang tetap

dan diberi tanda yang jelas terlihat mata. Jadi, kata demikian ini berarti jalan yang

jelas kelihatan atau ”jalan raya” untuk diikuti. Al-Qur’an menggunakan kata

syirah dan syariah dalam arti agama, atau dalam arti jalan yang jelas yang

ditunjukkan Allah bagi manusia. Syariah sering digunakan sebagai senonim

dangan kata din dan millah yang berMakna segala peraturan yang berasal dari

Allah swt. yang terdapat dalam al-Qur’an dan hadis yang bersifat qat’I atau jelas

nasnya.

Sedangkan pengertian syariah Islam menurut Mahmud Syaltut adalah:

syariah menurut bahasa ialah tempat yang didatangi atau yang dituju oleh

manusia dan hewan guna meminum air. Menurut istilah ialah hukum-hukum dan

aturan Allah disyariahkan buat hambanya untuk diikuti dan hubungan mereka

sesama manusia. Di sini dimaksudkan Makna secara istilah yaitu syariah tertuju

kepada hukum yang didatangkan al-Qur’an dan Rasul-Nya, kemudian yang

disepakati para sahabat dari hukum-hukum yang tidak datang mengenai urusannya

sesuatu nas dari al-Qur’an atau sunah. Kemudian hukum yang diistinbatkan

dengan jalan ijtihad, dan masuk ke ruang ijtihad menetapkan hukum dengan

perantara kias, karinah, tanda-tanda dan dalil-dalil.

Sedangkan syariah menurut Salam Madkur: tasyrik ialah lafal yang

dikenal dari kata syariah yang di antara Maknanya dalam pandangan orang Arab

ialah jalan yang lurus dan dipergunakan oleh ahli fikih Islam untuk nama bagi

Page 6: syariah islam Ltm 2

6

hukum-hukum yang Allah tetapkan bagi hambanya dan dituangkan dengan

perantaraan Rasul-Nya agar mereka mengerjakan dengan penuh keilmuan baik

hukum-hukum itu berkaitan dengan perbuatan ataupun dengan aqidah maupun

dengan akhlak budi pekerti dan dinamakan dengan Makna ini dipetik kalimat

tasyrik yang berarti menciptakan undang-undang dan membuat kaidah-kaidah-

Nya, maka tasyrik menurut pengertian ini ialah membuat undang-undang baik

undang-undang itu dating dari agama dan dinamakan tasyrik samawi ataupun dari

pebuatan manusia dan pikiran mereka dinamakan tasyrik wa’i.

Pengertian yang dikemukakan Syaltut tersebut dengan jelas telah

memisahkan antara agama dengan syariah. Manurutnya, agama (Islam) terdiri dari

dua ajaran pokok yaitu akidah dan syariah. Di mana syariah lebih dikhususkan

pada persoalan amaliah. Lebih lanjut, masih menurut Syaltut, aspek akidah

merupakan pondasi tempat tumbuh dan berkembangnya syariah, sedangkan

syariah adalah sesuatu yang harus tumbuh dari akidah itu.

Definisi syariah tersebut menunjukkan bahwa syariah sebagai ketentuan

yang mengatur persoalan-persoalan amaliah terdiri dari dua kategori; pertama,

ketentuan-ketentuan hukum yang secara langsung ditetapkan oleh syari’.

Ketentuan-ketentuan tersebut bersifat abadi dan tidak berubah, karena tidak ada

yang punya wewenang merubahnya kecuali Allah.

Sedangkan istilah syariah dalam konteks kajian hukum Islam lebih

menggambarkan norma-norma hukum yang merupakan hasil dari proses tasyrik,

yaitu proses menetapkan dan membuat syariah. Lebih lanjut terminologi syariah

dalam kalangan ahli hukum Islam mempunyai pengertian umum dan khusus.

Syariah dalam arti umum merupakan keseluruhan jalan hidup setiap muslim,

termasuk pengetahuan tentang ketuhanan. Syariah dalam arti ini sering disebut

dengan fikih akbar. Sedangkan dalam pengertian khusus berkonotasi fikih atau

sering disebut dengan fikih asghar, yakni ketetapan hukum yang dihasilkan dari

pemahaman seorang muslim yang memenuhi syariah tertentu tentang al-Qur’an

dan sunah dengan menggunakan metode ushul fikih. Berdasarkan pengertian

syariah itulah terbentuk istilah tasyrik atau tasyri’ Islami yang berarti peraturan

perundang-undangan yang disusun sesuai dengan landasan dan prinsip-prinsip

yang terkadung di dalam al-Qur’an dan sunah. Peraturan perundang-undangan

Page 7: syariah islam Ltm 2

7

tersebut terumuskan ke dalam dua bagian besar, yakni bidang ibadah dan kedua

bidang muamalah. Fikih ibadah meliputi aturan puasa, zakat, haji dan sebagainya

yang ditujukan untuk mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya.

Adapun fikih muamalah diantaranya mengatur tentang perikatan, sangsi hukum.

Dan aturan selain yang diatur dalam fikih ibadah dan bertujuan untuk mengatur

subjek hukum baik secara indiviual maupun secara komunal.

Syari'ah Dalam Arti Luas

Dalam arti luas “al-syari’ah” berarti seluruh ajaran Islam yang berupa

norma-norma ilahiyah, baik yang mengatur tingkah laku batin (sistem

kepercayaan/doktrinal) maupun tingkah laku konkrit (legal-formal) yang

individual dan kolektif.

Dalam arti ini, al-syariah identik dengan din, yang berarti meliputi seluruh

cabang pengetahuan keagamaan Islam, seperti kalam, tasawuf, tafsir, hadis, fikih,

usul fikih, dan seterusnya. (Akidah, Akhlak dan Fikih).

Syari'ah Dalam Arti Sempit

Dalam arti sempit al-syari’ah berarti norma-norma yang mengatur

sistem tingkah laku individual maupun tingkah laku kolektif. Berdasarkan

pengertian ini, al-syari’ah dibatasi hanya meliputi ilmu fikih dan usul fikih.

Syari'ah dalam arti sempit (fikih) itu sendiri dapat dibagi menjadi empat bidang:

‘ibadah

mu’amalah

‘uqubah dan

lainnya.

2. Ruang Lingkup Syariah Islam

Syariah Islam adalah aturan hidup yang mengatur seluruh aspek kehidupan

manusia. Hukum-hukum Islam yang diatur dalam Al Qur’an dan As Sunah

meliputi :

Page 8: syariah islam Ltm 2

8

Aspek aqidah.

Aspek akhlaq.

Aspek hukum-hukum ‘amaliyah (praktis).

Aspek ini terbagi lagi menjadi dua, yaitu aspek ibadah yang mengatur

hubungan hamba dengan Kholiq seperti sholat, zakat, shoum , haji dan seterusnya,

serta aspek mu’amalah yang mengatur hubungan sesama hamba. Dalam istilah

kontemporer, aspek mu’amalah ini meliputi aturan hidup yang sangat luas, yaitu :

a. Ahkamul Akhwal Syakhsiah

yaitu hukum-hukum yang mengatur hubungan rumah tangga, Dalam Al

Qur’an terdapat sekitar 70 ayat yang membahas masalah ini.

b. Al Ahkamul Madaniyah yaitu hukum-hukum yang mengatur transaksi

ekonomi sesama anggota masyarakat, seperti jual beli, pegadaian, sewa

menyewa, hutang piutang, syirkah dan seterusnya. Dalam Al Qur’an

terdapat sekitar 70 ayat yang membahas masalah ini.

c. Al Ahkamul Jinaiyah (hukum-hukum pidana), mengatur segala hal yang

berkaitan dengan tindak pidana kejahatan serta hukumannya. Dalam Al

Qur’an terdapat sekitar 30 ayat yang membahas masalah ini.

d. Al Ahkamul Dusturiyah (hukum ketatanegaraan): mengatur mekanisme

penyelenggaraan negara berikut hubungan antara penguasa dan rakyat.

Dalam Al Qur’an terdapat sekitar 10 ayat yang membahas masalah ini.

e. Ahkamul Murafa’at (hukum perdata): mengatur hal-hal yang berkaitan

dengan dunia peradilan, kesaksian dan sumpah. Dalam Al Qur’an terdapat

sekitar 13 ayat yang membahas ini.

f. Al Ahkamul Iqtishodiyah wal Maliyah (ekonomi dan moneter) ; mengatur

pendapatan dan belanja negara serta interaksi antara kaum kaya dan

miskin sertanegara dan warga negara dalam masalah ekonomi. Dalam Al

Qur’an terdapat sekitar 10 ayat yang membahas masalah ini.

g. Al Ahkam Ad Duwaliyah : mengatur hubungan antara negara Islam

dengan negara lain dan hubungan negara dengan warga negara kafir

dzimmi dalam negara Islam. Dalam Al Qur’an terdapat sekitar 10 ayat

yang membahas masalah ini.

Page 9: syariah islam Ltm 2

9

[Tarikhu Al Tasyri' Al Islami hal. 84-86, Al Madkhal Ila Dirasati Syari'ah

Islamiyah hal. 49-53 dan 156-158, Ilmu Ushulil Fiqhi hal. 32-33 ].

Hukum-hukum ini dibukukan dan diatur lagi secara detail dalam As Sunah

An Nabawiyah yang jumlahnya sangatlah banyak. Demikianlah, syariah Islam

merupakan aturan hidup dan perundangundangan paling lengkap dan sempurna

yang Allah Ta’ala turunkan untuk umat manusia sampai akhir zaman nanti.

Tapi Pada garis besarnya ruang Syari’ah lingkup terbagi dua bagian

besar:

a. Realisasi dari pada keyakinan akan kebenaran ajaran agama islam kedalam

kehidupan di dunia ini disebut ibadah. Ibadah dalam arti khas (Qa’idah

‘Ubudiyah), yaitu tata aturan Ilahi yang mengatur hubungan ritual

langsung antara hamba dengan Tuhannya, yang cara , acara, tata-cara dan

upacaranya telah ditentukan secara terperinci dalam al-Quran dan sunnah

rasul. Pembahasan mengenai ‘Ibadah dalam arti khusus ini biasanya

berkisar sekitar: thaharah, shalat, zakat, shaum, haji.

b. Mu’amalah dalam arti luas, tata aturan Ilahi yang mengatur hubungan

manusia dengan sesama manusia dan hubungan manusia dengan benda.

Mu’amalah dalam arti luas ini pada garis besarnya terdiri atas dua bagian

besar: Al-Qanunu ‘l-Khas(khusus) hukum perdata (Mu’amalah dalam arti

agak luas), yang meliputi: Mu’amalah dalam arti sempit = hukum niaga;

Munakahah ( hukum nikah ) waratsah ( hukum waris) dsb. Al-Qanunu ‘l-

‘Am (umum) hukum publik yang meliputi: Jinayah (hukum pidana)

Khilafah = hukum kenegaraan; Jihad = hukum perang dan damai.Denagn

demikian Syari’ah memberikan kaidah kaidah umum (universal)dan

kaedah kaedah terperinci dan sangat pokok (fundamental).

3. Perbedaan Syariah Islam dan Fikih

Syariat Islam adalah hukum dan aturan Islam yang mengatur seluruh

sendi kehidupan umat manusia,Baik Muslim maupun bukan Muslim.Selain berisi

hukum dan aturan, Syariat Islam juga berisi penyelesaian masalah seluruh

kehidupan ini.Maka oleh sebagian penganut Islam, Syariat Islam merupakan

Page 10: syariah islam Ltm 2

10

panduan menyeluruh dan sempurna seluruh permasalahan hidup manusia dan

kehidupan dunia ini.

Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam adalah sumber hukum Islam

yang pertama kerana merupakan firman Allah yang disampaikan pada Nabi

Muhammad SAW.Karena tidak semuanya dinyatakan secara zahiriah, terdapat

pelbagai tafsiran tentang isi-isi Al-Qur’an namun tidak ada yang saling

bertentangan.

Fiqih (bahasa Arab) adalah salah satu bidang ilmu dalam syariat Islam

yang secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek

kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun kehidupan

manusia dengan Tuhannya. Beberapa ulama fiqih seperti Imam Abu Hanifah

mendefinisikan fiqih sebagai pengetahuan seorang muslim tentang kewajiban dan

haknya sebagai hamba Allah.

Fiqih membahas tentang cara bagaimana cara tentang beribadah, tentang

prinsip Rukun Islam dan hubungan antar manusia sesuai dengan dalil-dalil yang

terdapat dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Dalam Islam, terdapat empat mazhab dari

Sunni,Satu mazhab dari Syiah, dan Khawarij yang mempelajari tentang fiqih.

Seseorang yang sudah menguasai ilmu fiqih disebut Faqih.

Abu Ameenah menambahkan tiga perbedaan lain antara syari’ah dan fiqh,

yaitu: Pertama, Syari’ah merupakan hukum yang diwahyukan Allah yang

terdapat dalam al-Qur’an dan sunah, sementara fiqh adalah hukum yang

disimpulkan dari syari’ah yang merespon situasi-situasi tertentu yang tidak

secara langsung dibahas dalam hukum syari’ah. Kedua, syari’ah adalah pasti

dan tidak berubah, sementara fiqh berubah sesuai dengan situasi dan

kondisi dimana diterapkan. Ketiga, hukum syari’ah sebagian besar bersifat umum;

meletakkan prinsip-prinsip dasar, sebaliknya hukum fiqh cenderung

spesifik; menunjukkan bagaimana prinsip-prinsip dasar syari’ah bisa

diaplikasikan sesuai dengan keadaan. Akan tetapi, walaupun sesungguhnya

makna syari’ah dan fiqh memiliki perbedaan, namun kemudian diterjemahkan

secara longgar sebagai ‘hukum Islam’.

Page 11: syariah islam Ltm 2

11

B. Implementasi Syariah Islam

1. Implementasi Ibadah dan Muamalah dalam Kehidupan

Ibadah dan Muamalah merupakan dua hal penting yang akan selalu ada

ketika kita mencoba menggali lebih dalam mengenai agama Islam. Keduanya

mempunyai kedudukan yang berbeda dari segi pengertian dan fungsinya sendiri-

sendiri.

Sebelum kita bahas lebih dalam mengenai bagaimana dan upaya apa saja

yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kualitas Ibadah kita, kita harus

mengetahui terlebih dahulu pengertian Ibadah itu sendiri. Menurut Ustadz Yazid

bin Abdul Qadir Jawas, Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan

diri serta tunduk.

Ibadah inilah yang menjadi tujuan penciptaan manusia. Allah SWT

berfirman:

56. وما خلقت الجن واالنس اال ليعبدون

57. ما اريد منهم من رزق وما اريد ان يطعمون

58. ان هللا هو الرزاق ذو القوة المتين

“Artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghen-daki rizki sedikit pun dari

mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan kepada-Ku.

Sesungguhnya Allah Dia-lah Maha Pemberi rizki Yang mempunyai kekuatan lagi

sangat kokoh.” [Adz-Dzaariyaat : 56-58].

Ibadah didalamnya mengatur mengenai Hablum Minallah dan Hablum

Minannas. Dimana yang dimaksudkan dengan Hablum Minallah adalah hubungan

yang berlaku secara vertikal, yaitu hubungan antara manusia dengan Allah SWT.

Selain itu, ada juga Hablum Minannas, yaitu hubungan yang tipenya horizontal

atau hubungan antara manusia dengan manusia.

Ibadah yang dimaksudkan disini adalah sholat, puasa, zakat, dan haji.

Apabila kita beribadah, berarti kita menundukkan diri kepada Allah SWT dengan

penuh cinta kasih dan berniat untuk selalu mendapatkan ridho-Nya. Dalam

Page 12: syariah islam Ltm 2

12

beribadah juga kita dituntut untuk selalu mentaati perintah-Nya dan menjauhi

larangan-Nya.

Ibadah juga merupakan sesuatu yang bersifat khusus karena tanggung

jawab dalam beribadah itu langsung kepada Allah SWT dan tidak dapat

diwakilkan. Ketentuan dan aturan-aturan mengenai Ibadah juga sudah dituliskan

Allah SWT di dalam Al-Qur’an, jadi seseorang yang beribadah harus selalu

mengikuti aturan yang terdapat di Al-Qur’an.

Setelah mengetahui pengertian dari Ibadah, kita pun harus megetahaui apa

itu Muamalah. Berikut di bawah ini adalah pengertian Muamalah, dari kata (العمل)

yang merupakan istilah yang digunakan untuk mengungkapkan semua perbuatan

yang dikehendaki mukallaf. Muamalah mengikuti pola (مفاعلة) yang bermakna

bergaul (التعامل).

Muamalah pun berarti hubungan horizontal antar manusia dengan manusia

yang sesuai dengan syari’ah. Penerapan Muamalah dalam kehidupan yang berupa

penerapan Muamalah dalam hukum pidana dan perdata, ekonomi, dan politik.

Berikut mengenai penerapan Muamalah dalam hukum pidana dan hukum

perdata.

Hukum Pidana :

Jinayat, yakni hukum yang memuat aturan-aturan mengenai

perbuatan-perbuatan yang diancam dengan hukuman.

Al-Akham Al-Sultaniyah (Hukum Ketatanegaraan), yakni

hukum yang mengatur soal-soal yang berhubungan dengan kepala

negara, pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun daerah

Siyar (Hukum Internasional), yakni hukum yang mengatur

urusan perang dan damai yang mengatur pula hukum internasional.

Mukhashamat (Hukum Acara Pidana)

Hukum Perdata :

Munakahat, yakni hukum yang mengatur tentang perkawinan.

Wirasah, yakni hukum yang mengatur tentang warisan dan seluk

beluknya diatur di dalam [Q.S. An-Nisaa' 4:7]

Page 13: syariah islam Ltm 2

13

مريئا هنيئا فكلوه نفسا منه شيء عن لكم طبن فان نحلة صدقاتهن النساء واتوا

“Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-

bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian

(pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik

sedikit atau banyak menurut bagian yang telah ditetapkan”.

Muamalah dalam arti khusus, yakni hukum masalah kebendaan

dan hak-hak atas benda

Ruang lingkup Muamalah dalam hubungan antar manusia dibidang

ekonomi :

Perbankan

Asuransi

Pasar modal (obligasi, reksadana)

BMT (Baitul Mal Wat Tamwil)

Koperasi

Pegadaian

MLM Syari'ah

Fungsi uang (moneter)

Kebijakan Fiskal

Kebijakan Moneter.

Yang terakhir adalah ruang lingkup Muamalah dalam bidang politik, yaitu

terkait dengan hubungan antar manusia atau dengan masyarakat luas. Zaman

berkembang dengan sangat cepat seiring berjalannya waktu, penerapan Muamalah

dalam bidang politik, manusia-manusia sebagai anggota masyarakat memiliki

peran, tugas, dan kewajibannya masing-masing bergantung kepada kapasitas

anggota masyarakat tersebut.

Muamalah menduduki posisi paling penting dalam Islam, karena hampir

tidak ada manusia yang tidak terlibat aktivitas ekonomi sehingga wajib dipelajari

oleh setiap muslim karenanya Umar bin Khottob berkata:

ال يبع في سوقنا إال من تفقه في الدين

Page 14: syariah islam Ltm 2

14

"Janganlah melakukan jual beli di pasar kami melainkan orang yang

memiliki pengetahuan fiqh (Muamalah) dalam agama Islam". (HR.Tirmidzi)

Hal diatas termasuk pula diantaranya dilarang melangsungkan aktivitas

dibidang perbankan, asuransi, pasar modal, koperasi, pegadaian, rekasdana, bisnis

MLM, dan jual-beli apabila tidak memiliki pengatahuan mengenai Muamalah.

Hikmah dengan memahami Muamalah adalah mempermudah umat Islam

dalam menjalankan Syari'ah khususnya dalam bidang ekonomi dapat menghindari

unsur riba, nyaman dalam berhubungan dengan bank karena sudah bersyari’ah

Islam dan ekploitasi dari orang kaya terhadap orang miskin dapat terhindari.

Muamalah sangat penting dipahami seluruh umat muslim, dikarenakan

dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari Muamalah mengatur hampir seluruh

hal yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan manusia lain.

Berdasarkan pengertian dari Ibadah dan Muamalah tadi, hubungannya

dengan manusia adalah bahwa Ibadah secara tidak langsung berarti ketundukkan

kita sebagai seorang hamba serta sarana hubungan vertikal manusia kepada Allah

SWT pencipta alam semesta, Allah SWT.

2. Peningkatan Kualitas Ibadah dan Muamalah

Upaya-upaya peningkatan kualitas Ibadah dan Muamalah dapat dilakukan

dengan cara lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT dan menjalin silaturahmi

dengan sesama umat muslim.

Cara untuk meningkatkan kualitas beribadah seseorang, pertama, sesorang

tersebut haruslah mengintrospkesi dirinya sendiri. Introspeksi yang harus

dilakukan adalah melihat sejauh mana Ibadah yang orang tersebut lakukan sudah

khusyuk, setengah khusyuk atau bahkan tidak sama sekali. Setelah

mengintrospeksi dirinya, orang tersebut haruslah berniat untuk memperbaiki

Ibadahnya, dan yang terakhir, haruslah ada perencanaan yang lebih baik dan

konsistensi dari orang tersebut untuk merubah kualitas Ibadahnya agar lebih baik

nantinya karena kualitas Ibadah merupakan tolak ukur tingkat keimanan

seseorang.

Page 15: syariah islam Ltm 2

15

Sementara Muamalah atau biasa dimengerti sebagai hubungan sosial

sesama manusia adalah cerminan sikap kita sehari-hari terhadap orang lain. Akan

sangat baik sekali hidup seorang manusia jika dia bisa memberikan manfaat bagi

orang banyak.

Untuk meningkatkan kualitas Muamalah seseorang hampir sama dengan

cara meningkatkan kualitas Ibadah yang tadi sudah dijelaskan. Untuk

meningkatkan kualitas Muamalah, yang pertama kali dilakukan adalah dengan

mengevaluasi dan mengintrospeksi diri sendiri sehingga dapat mengetahui sudah

sejauh mana kita melakukan Muamalah, kemudian seseorang tersebut haruslah

berniat untuk lebih baik dalam melakukan Muamalah nantinya, dan yang terakhir,

apabila seseorang melakukan Muamalah, orang tersebut dituntut untuk tau

Mualamalah apa yang sedang ia jalankan, jadi jelas ia dituntut untuk mengetahui

pengetahuan mengenai hal tersebut

3. Hikmah Ibadah dan Muamalah

Berikut ini adalah beberapa hikmah dari beribadah kepada Allah:

1. Memiliki ketakwaan

لكم رزقا الثمرات من به فاخرج ماء السماء من وانزل بناء والسماء فراشا االرض لكم جعل الذي

تعلمون وانتم اندادا هلل تجعلوا فال

“Hai manusia, sembahlah Allah SWT mu yang telah menjadikan kamu dan

juga orang-orang sebelummu supaya kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah

2:22)

Ada dua hal yang melandasi manusia menjadi bertakwa, yaitu

karena cinta atau karena takut. Ketakwaan yang dilandasi cinta timbul

karena Ibadah yang dilakukan manusia setelah merasakan kemurahan dan

keindahan Allah SWT. Setelah manusia melihat kemurahan dan keindahan

Nya munculah dorongan untuk berIbadah kepada-Nya. Sedangkan

ketakwaan yang dilandasi rasa takut timbul karena manusia menjalankan

Ibadah dianggap sebagai suatu kewajiban bukan sebagai kebuAllah SWT.

Ketika manusia menjalankan Ibadah sebagai suatu kewajiban, adakalanya

Page 16: syariah islam Ltm 2

16

muncul ketidakikhlasan, terpaksa dan ketakutan akan balasan dari

pelanggaran karena tidak menjalankan kewajiban.

2. Terhindar dari kemaksiatan

نصير وال ولي من هللا دون من لكم وما السماء في وال االرض في بمعجزين انتم وما

“Sesungguhnya shalat mencegah orang dari kekejian dan kejahatan yang

nyata” (QS: Al-Ankabut 29:46)

Ibadah memiliki daya pensucian yang kuat sehingga dapat menjadi

tameng dari pengaruh kemaksiatan, tetapi keadaan ini hanya bisa dikuasai

jika Ibadah yang dilakukan berkualitas. Ibadah ibarat sebuah baju yang

harus selalu dipakai dimanapun manusia berada.

3. Berjiwa sosial

Ibadah menjadikan seorang hamba menjadi lebih peka dengan

keadaan lingkungan disekitarnya, karena dia mendapat pengalaman

langsung dari Ibadah yang dikerjakannya. Sebagaimana ketika melakukan

Ibadah puasa, ia merasakan rasanya lapar yang biasa dirasakan orang-

orang yang kekurangan. Sehingga mendorong hamba tersebut lebih

memperhatikan orang-orang dalam kondisi ini.

4. Merasakan keberadaan Allah SWT

Yang Dia melihatmu sewaktu kamu berdiri (shalat) dan bolak balik

dalam sujud Ketika seorang hamba berIbadah, Allah SWT benar-benar

berada berada dihadapannya, maka harus dapat merasakan/melihat

kehadiran-Nya atau setidaknya dia tahu bahwa Allah SWT sedang

memperhatikannya.

5. Terkabul doa-doanya

Page 17: syariah islam Ltm 2

17

تختانون كنتم انكم هللا علم لهن لباس وانتم لكم لباس هن نسائكم الى الرفث الصيام ليلة لكم احل

يتبين حتى واشربوا وكلوا لكم هللا كتب ما وابتغوا باشروهن فاالن عنكم وعفا عليكم فتاب انفسكم

وانتم تباشروهن وال الليل الى يامالص اتموا ثم الفجر من االسود الخيط من االبيض الخيط لكم

يتقون لعلهم للناس اياته هللا يبين كذلك تقربوها فال هللا حدود تلك المساجد في عاكفون

“Aku mengabulkan doa orang yang memohon apabila ia mendoa kepada

Ku. Maka hendaklah mereka menyambut seruan Ku dan beriman kepada

Ku supaya mereka mengikuti jalan yang benar” (QS. Al-Baqarah 2:187).

Hamba yang didengar dan dikabulkan doa-doanya hanyalah

mereka yang dekat dengan-Nya melalui Ibadah untuk selalu menyeru

kepada-Nya.

6. Sehat jasmani dan rohani

Hamba yang berIbadah menjadikan gerakan shalat sebagai

senamnya, puasa menjadi sarana diet yang sehat, membaca Al-Qur’an

sebagai sarana terapi kesehatan mata dan jiwa. Insya Allah hamba yang

tekun dalam Ibadah dikaruniakan kesehatan.

Kita dapat mengambil hikmah atau manfaat setelah melakukan Muamalah,

beberapa diantaranya adalah mendapat pahala dari Allah, dapat menjaga

hubungan antar manusia dan menjaga ketertiban hidup di masyarakat.

Dari uraian diatas dapat diketahui makna dari Ibadah dan mu’amalah serta

upaya peningkatannya agar manusia mendapat karunia dari Allah SWT. Seorang

muslim yang baik tentunya tahu bahwa kedua hal diatas menjadi hal penting

dalam menjalani kehidupan ini, karena tidak bisa dipungkiri manusia butuh Allah

SWT dan orang lain agar bisa hidup. Allah SWT sebagai Sang Pencipta dan orang

lain sebagai pelengkap.

BAB III

KESIMPULAN

Page 18: syariah islam Ltm 2

18

Syariah Islam memberikan tuntunan hidup khususnya pada umat Islam

dan umumnya pada seluruh umat manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan

akhirat. Muamalah dalam syariah Islam bersifat fleksibel tidak kaku. Dengan

demikian Syariah Islam dapat terus menerus memberikan dasar spiritual bagi

umat Islam dalam menyongsong setiap perubahan yang terjadi di masyarakat

dalam semua aspek kehidupan.Syariah Islam dalam muamalah senantiasa

mendorong penyebaran manfaat bagi semua pihak, menghindari saling

merugikan, mencegah perselisihan dan kesewenangan dari pihak yang kuat atas

pihak-pihak yang lemah. Dengan dikembangkannya muamalah berdasarkan

syariah Islam akan lahir masyarakat marhamah, yaitu masyarakat yang penuh

rahmat.

Daftar Pustaka

Page 19: syariah islam Ltm 2

19

Achmad, Wahyudin, dkk, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta, Grasindo, 2009).

Ilmy, Bachrul, Pendidikan Agama Islam, (Bandung, Grafindo, 2010), cetakan I.

Kaelany HD, Dr. Islam Agama Universal, (Jakarta, Midada Rahma Press, 2010),

cetakan III.

Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam, (Jakarta, PT RajaGrafindo, 2004),

cetakan IX.

Razak , Nasruddin, Dienul Islam, (Bandung: al-ma'arif, 1977), cetakan II.

Rasjid Sulaiman. 1976. Fiqih Islam. Bandung. Attahiriyah.