235
REKAMAN PIALA DUNIA 2014 ISI 1. Daftar Skuad Resmi Tim Nasional Peserta Piala Dunia 2014 2. Rekaman Pertandingan 3. Statistik

Rekaman Piala Dunia 2014

  • Upload
    ekho109

  • View
    788

  • Download
    14

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Daftar skuad dan data pertandingan Piala Dunia 2014

Citation preview

Page 1: Rekaman Piala Dunia 2014

REKAMAN PIALA DUNIA 2014

ISI

1. Daftar Skuad Resmi Tim Nasional Peserta Piala Dunia 2014

2. Rekaman Pertandingan

3. Statistik

Page 2: Rekaman Piala Dunia 2014

GRUP A

BRAZIL

Federasi Sepakbola: Confederecao Brasileira de Futebol (CBF)

Julukan: A Selecao

Keikutsertaan di Piala Dunia: 19x (1930, 1934, 1938, 1950, 1954, 1958, 1962, 1966, 1970, 1974, 1978, 1982, 1986, 1990, 1994, 1998, 2002, 2006, 2010)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Juara (1958, 1962, 1970, 1994, 2002)

Penampilan Timnas Terbanyak : Cafu (142x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak : Pele (77 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Jefferson de Oliveira Galvao Botafogo ` 02-01-1983

12 Julio Cesar Soares de Espindola Toronto (Kanada) 03-09-1979

22 Victor Leandro Bagy Atletico Mineiro 21-01-1983

Pemain Belakang

2 Daniel Alves Da Silva Barcelona (Spanyol) 06-05-1983

3 Thiago Emiliano da Silva (c) Paris Saint Germain (Prancis)22-09-1984

4 David Luiz Moreira Marinho Chelsea (Inggris) 22-04-1987

6 Marcelo Viera da Silva Junior Real Madrid (Spanyol) 12-05-1988

Page 3: Rekaman Piala Dunia 2014

13 Dante Bonfim Costa Santos Bayern Munchen (Jerman) 18-10-1983

14 Maxwell Cabelino Andrade Scherrer Paris Saint Germain (Prancis)27-08-1981

15 Henrique Adriano Buss Napoli (Italia) 14-10-1986

23 Maicon Sisenando Douglas AS Roma (Italia) 26-07-1981

Pemain Tengah

5 Fernando “Fernandinho” Luiz Roza Manchester City (Inggris) 04-05-1985

8 Jose Paulo Bezerra “Paulinho” Maciel Jr. Tottenham Hotspur (Inggris) 25-07-1988

11 Oscar dos Santos Emboaba Junior Chelsea (Inggris) 09-09-1991

16 Ramires Santos do Nascimento Chelsea (Inggris) 24-03-1987

17 Luiz Gustavo Dias VfL Wolfsburg (Jerman) 23-07-1987

18 Anderson Hernandes “Hernanes” de Carvalho Internazionale Milan (Italia) 29-03-1985

19 Willian Borges da Silva Chelsea (Inggris) 09-08-1988

Pemain Depan

7 Givanildo Viera de Souza “Hulk” Zenit Saint Petersburg (Rusia)25-07-1986

9 Frederico “Fred” Chaves Guedes Fluminense 03-10-1982

10 Neymar da Silva Santos Junior Barcelona (Spanyol) 05-02-1992

20 Bernard Anicio Caldeira Duarte Shaktar Donetsk (Ukraina) 08-09-1992

21 Joao “Jo” Alves da Assis Silva Atletico Mineiro 20-03-1987

Pelatih

Luiz Felipe Scolari

ULASAN KOMPAS

Seandainya skenario berjalan sesuai sejarah yang ada, para pendukung Brasil

tak perlu khawatir dengan kiprah tim kesayangan mereka di Piala Dunia 2014. Pencinta ”Selecao” tinggal rileks menonton karena Neymar dan kawan-kawan memiliki rekor bagus terhadap tiga tim pesaing di Grup A, yakni Meksiko, Kamerun, dan Kroasia.

Page 4: Rekaman Piala Dunia 2014

Brasil pernah bertemu dengan ketiga tim itu di putaran final Piala Dunia sebelumnya. Pada laga perdana Piala Dunia 2006 di Jerman, Brasil mengungguli Kroasia lewat gol semata wayang gelandang serang Ricardo Kaka. Sementara Kamerun pernah dicukur 3-0 pada 1994 lewat tiga gol Romario, Bebeto, dan Marcio Santos.

Selecao sudah tiga kali berhadapan dengan Meksiko. Brasil memenangi ketiga laga tersebut dengan rekor memasukkan 11 gol tanpa kebobolan.

Kepercayaan diri Brasil juga tengah melambung seiring sukses menjuarai Piala Konfederasi 2013. Di final, tim asuhan pelatih Luiz Felipe Scolari menang 3-0 atas Spanyol yang kala itu menyandang status tim terbaik dunia.

Keyakinan itu kian kentara ketika Scolari menjadi pelatih pertama yang mengumumkan nama 23 pemain Brasil di Piala Dunia. Ia tidak menggunakan kesempatan memanggil 30 pemain sementara, sebelum akhirnya memilih 23 pemain utama pada 2 Juni.

Dari sederet pemain yang dipanggil, tidak ada nama Ricardo Kaka, Robinho, dan Ronaldinho. Sebaliknya, Scolari memilih barisan pemain muda, seperti Oscar, William, Ramires, dan Henrique. Boleh dibilang kebijakan itu agak riskan mengingat pengalaman amat dibutuhkan saat tampil di ajang bertekanan tinggi seperti Piala Dunia.

Masyarakat Brasil tentu tak ingin tragedi Piala Dunia 1950 terulang. Kala itu, tuan rumah Brasil takluk 1-2 dari Uruguay pada laga puncak di Stadion Maracana yang disaksikan hampir 200.000 penonton.

Scolari pun boleh dibilang berjudi dengan mengabaikan sejumlah pemain senior. Apalagi, skuad Brasil saat ini tak memiliki pemain yang berfungsi sebagai pengatur serangan, seperti Kaka dan Ronaldinho. Padahal, sepanjang sejarah Piala Dunia, kesuksesan Brasil umumnya ditopang oleh keberadaan pengatur serangan yang hebat.

Tahun ini, tantangan berat akan dihadapi Brasil mulai babak kedua. Jika tak hati-hati, Neymar dan kawan-kawan bisa terbebani harapan besar masyarakat untuk melihat Brasil juara di rumah sendiri.

Big Phil, sapaan akrabnya, adalah pelatih berpengalaman. Ia membawa Brasil juara dunia 2002 di tengah keraguan banyak pihak. Kepiawaiannya memotivasi pemain membuat Brasil lepas dari trauma empat tahun sebelumnya saat dipermalukan Perancis 0-3 di final. Ia berani memainkan strategi menyerang 4-3-3 dengan trio ujung tombak Ronaldo-Rivaldo-Ronaldinho. Kini, ia kembali menyiapkan gaya bermain favoritnya itu dengan komposisi Neymar-Hulk-Fred di lini depan.

Tim Brasil identik dengan penyerang tajam. Mereka punya Pele yang bersinar pada tahun 1958 dan 1970, Romario pada 1994 dan Ronaldo saat meraih gelar juara kelima kali. Kini, Brasil mempunyai Neymar. Ia eksplosif dan cerdik membongkar pertahanan lawan. Kehebatannya dalam mengolah bola bisa menjadi pemecah kebuntuan tim.

Page 5: Rekaman Piala Dunia 2014

Fernandinho penampilannya kian matang bersama Manchester City. Kolaborasi apik dengan Yaya Toure di lini tengah menjadi salah satu kunci keberhasilan ”The Citizens” menjuarai Liga Inggris musim ini. Pemain berusia 29 tahun itu tak hanya tenang saat menjadi tembok penghadang di depan lini pertahanan, tetapi juga piawai membantu serangan. Fernandinho mencetak lima gol dari 46 kali penampilan musim ini.

Thiago Silva pemain belakang yang memiliki ketenangan dan kepiawaian menghadang serangan lawan. Silva membawa AC Milan menjadi juara Liga Italia 2011 dengan rekor kemasukan gol paling sedikit, yakni 24 gol dari 38 laga. Ia juga menjadi kapten Paris Saint-Germain yang menjuarai Liga Perancis dua musim terakhir.

Alasan untuk Optimistis

Brasil akan mendapat dukungan penuh publik tuan rumah. Tim ”Samba” juga memiliki pemain dengan talenta tinggi dan tim pelatih berpengalaman. Scolari dibantu asisten pelatih Carlos Alberto Perreira yang sukses membawa Brasil juara dunia 1994. Keberadaan dua pelatih berpengalaman itu persis dengan Brasil 1994 ketika Mario Zagallo menjadi asisten Perreira.

Alasan untuk Pesimistis

Neymar dan kawan-kawan punya beban besar menghapus sejarah kelam ketika menjadi tuan rumah 1950. Apalagi, penonton juga memiliki harapan tinggi melihat timnya juara. Kepercayaan diri berlebihan juga bisa menjadi "serangan balik" bagi Brasil.

Page 6: Rekaman Piala Dunia 2014

KAMERUN

Federasi Sepakbola: Federation Camerounaise de Football (FECAFOOT)

Julukan: Les Lions Indomptables

Keikutsertaan di Piala Dunia: 6x (1982, 1990, 1994, 1998, 2002, 2010)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Perempat final (1990)

Penampilan Timnas Terbanyak: Rigobert Song (137x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Samuel Eto’o (56 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Maxime Loic Feudjou Coton Sport FC de Garoua 14-04-1992

16 Charles-Hubert Itandje PAOK Thessalonika (Yunani)02-11-1982

23 Sammy N’djock Fethiyespor (Turki) 25-02-1990

Pemain Belakang

2 Benoit Assou Ekotto Queens Park Rangers (Inggris) 24-03-1984

3 Nicolas Julio Nkoulou Olympique Marseille (Prancis) 27-03-1990

4 Cedric Djeugoue Coton Sport FC de Garoua 28-08-1992

5 Dany Nounkeu Besiktas (Turki) 11-04-1986

Page 7: Rekaman Piala Dunia 2014

12 Henri Bedimo Olympique Lyon (Prancis) 04-06-1984

14 Aurelien Bayard Chedjou Fongang Galatasaray (Turki) 20-06-1985

22 Allan Nyom Granada (Spanyol) 10-05-1988

Pemain Tengah

6 Alexandre Dimitri Song Billong Barcelona (Spanyol) 09-09-1987

7 Joel Landry Tsafack N’Guemo Girondins Bordeaux (Prancis) 28-11-1985

11 Jean II Makoun Stade Rennais (Prancis) 29-05-1983

17 Stephane Mbia Etoundi Sevilla (Spanyol) 20-05-1986

18 Eyong Tarkang Enoh Antalyaspor (Turki) 23-03-1986

20 Edgar Salli RC Lens (Prancis) 17-08-1992

21 Joel Andre Matip Job Schalke 04 (Jerman) 08-08-1991

Pemain Depan

8 Benjamin Moukandjo AS Nancy-Lorraine (Prancis) 12-11-1988

9 Samuel Eto’o Fils (c) Chelsea (Inggris) 10-03-1981

10 Vincent Aboubakar FC Lorient (Prancis) 22-01-1992

13 Eric Maxim Choupo Moting FSV Mainz (Jerman) 23-03-1989

15 Pierre Achille Webo Kouamo Fenerbahce (Turki) 20-01-1982

19 Fabrice OlingaEssono Zulte-Waregem (Belgia) 12-05-1996

Pelatih

Volker Finke (Jerman)

ULASAN KOMPAS

Kamerun sudah tak asing lagi dengan Piala Dunia. Tahun ini merupakan keikutsertaan mereka yang ketujuh kali di putaran final. Namun, persiapan ”Singa Afrika” menghadapi Piala Dunia 2014 amat mengkhawatirkan. Boleh dibilang, ini tim terlemah Kamerun sejak tampil memikat di Piala Dunia Italia 1990.

Konflik internal menggerogoti kamar ganti pemain Kamerun. Ketegangan antara Samuel Eto’o dan Alex Song membuat suasana tim tak kondusif. Mereka tampaknya belum bisa melupakan pertengkaran yang terjadi sejak tahun lalu. Eto’o masih

Page 8: Rekaman Piala Dunia 2014

merasa sakit hati dengan Song yang menyebutnya tak layak menjadi pemain terbaik Afrika.

Selain itu, sebagai kapten, Eto’o memiliki pengaruh yang sangat besar di tim. Ia bahkan turut serta dalam pemilihan pemain tim nasional dan pelatih. Itulah yang membuatnya sering bertikai dengan rekan se-tim dan pengurus.

Suasana itu membuat Kamerun tiga kali berganti pelatih selama penyisihan. Pelatih asal Perancis, Denis Lavagne, mundur di pertengahan tahun 2012. Posisinya digantikan pelatih pribumi, Jean-Paul Akono. Namun, pengalaman minim Akono membuat Kamerun tak berkembang. Sejak pertengahan 2013, Singa Afrika ditangani pelatih asal Jerman, Volker Finke.

Penunjukan Finke ditentang keras oleh mantan bintang Kamerun, Roger Milla. Ia tak suka jika tim nasional Kamerun ditangani pelatih asing. Namun, Finke bergeming. Pelatih yang menghabiskan 16 tahun bersama klub Freiburg itu menganggap penolakan Milla sebagai tantangan.

Finke, mengubah mentalitas bertanding Kamerun. Ia menerapkan permainan disiplin dari lini ke lini dan mendorong tim untuk bermain lebih menyerang. Hasilnya, Kamerun selalu menang, sejak takluk 1-2 dari tuan rumah Libya di laga kedua.

Namun, peluang mereka ke babak 16 besar Piala Dunia 2014 sangat berat. Mereka memiliki Eto’o dan Jean Makoun di lini depan, tetapi tak diperkuat pemain berpengalaman di lini tengah dan belakang. Kamerun butuh keajaiban untuk melangkah jauh di Brasil.

Sempat ditentang sejumlah pihak yang tak setuju Kamerun ditangani pelatih asing. Namun, Finke mampu menunjukkan tangan dingin sebagai pelatih berpengalaman. Ia sukses menyatukan semua pemain.

Samuel Eto’o, pemegang rekor Pemain Terbaik Afrika empat kali, tiga kali menjadi kampiun Liga Champions dan gelar juara liga di Spanyol dan Italia. Ia menjadi tulang punggung Kamerun pada Piala Dunia 1998, 2002, dan 2010.

Jean Makoun, sayap kanan yang mencetak dua dari empat gol Kamerun ke gawang Tunisia dalam laga penentuan lolos ke Piala Dunia 2014.

Alasan untuk optimistis

Status sebagai ”underdog” bisa membuat tim tampil tanpa beban, apalagi pemain-pemain Kamerun terkenal bermental tangguh dan tak takut di tengah kondisi apa pun.

Alasan untuk Pesimistis

Memiliki konflik internal antarpemain dan sangat bergantung pada Samuel Eto’o.

Page 9: Rekaman Piala Dunia 2014

KROASIA

Federasi Sepakbola: Hrvatski Nogometni Savez (HNS)

Julukan: Vatreni

Keikutsertaan di Piala Dunia: 3x (1998, 2002, 2006)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Juara ketiga (1998)

Penampilan Timnas Terbanyak: Darijo Srna (116x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Davor Suker (45 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Stipe Pletikosa FC Rostov (Rusia) 08-01-1979

12 Oliver Zelenika NK Lokomotiva 14-05-1993

23 Danijel Subasic AS Monaco (Prancis) 27-10-1984

Pemain Belakang

2 Sime Vrsaljko Genoa (Italia) 10-01-1992

3 Danijel Pranjic Panathinaikos (Yunani) 02-12-1981

5 Vedran Corluka Lokomotiv Moskva (Rusia) 05-02-1986

6 Dejan Lovren Southampton (Inggris) 05-07-1989

Page 10: Rekaman Piala Dunia 2014

11 Darijo Srna (c) Shakhtar Donetsk (Ukraina) 01-05-1982

13 Gordon Schildenfeld Panathinaikos (Yunani) 18-03-1985

21 Domagoj Vida Dynamo Kiev (Ukraina) 29-04-1989

Pemain Tengah

4 Ivan Perisic VfL Wolfsburg (Jerman) 02-02-1989

7 Ivan Rakitic Sevilla (Spanyol) 10-03-1988

8 Ognjen Vukojevic Dynamo Kiev (Ukraina) 20-12-1983

10 Luka Modric Real Madrid (Spanyol) 09-09-1985

14 Marcelo Brozovic Dinamo Zagreb 16-11-1992

15 Milan Badelj Hamburg SV (Jerman) 25-02-1989

19 Jorge Sammir Cruz Campos Getafe (Spanyol) 23-04-1987

20 Mateo Kovacic Internazionale Milan (Italia) 06-05-1994

Pemain Depan

9 Nikica Jelavic Hull City (Inggris) 27-08-1985

16 Ante Rebic Fiorentina (Italia) 21-09-1993

17 Mario Mandzukic Bayern Muenchen (Jerman) 21-05-1986

18 Ivica Olic VfL Wolfsburg (Jerman) 14-09-1979

22 Eduardo Da Silva Shakhtar Donetsk (Ukraina) 25-02-1983

Pelatih

Niko Kovac

ULASAN KOMPAS

Kroasia mengawali babak penyisihan di Grup A Zona Eropa dengan meyakinkan. Mereka lima kali menang dan sekali seri pada enam pertandingan awal. Namun, keperkasaan itu sirna ketika tim asuhan Igor Stimac hanya mengoleksi satu angka dari empat laga berikutnya.

Mereka dua kali takluk dari Skotlandia dan dikalahkan Belgia di kandang sendiri. Satu-satunya poin didapat dari imbang 1-1 melawan Serbia. Stimac pun mengundurkan diri

Page 11: Rekaman Piala Dunia 2014

karena gagal membawa Kroasia lolos langsung ke Brasil. Tim dari ”Negeri Balkan” itu mesti menjalani babak play off setelah menempati posisi runner-up di belakang Belgia.

Federasi Sepak Bola Kroasia (HNS) menunjuk Niko Kovac sebagai pelatih baru. Mantan gelandang serang timnas Kroasia era 1990-an itu didampingi sang adik, Robert Kovac. Kakak-beradik itu mengantar Kroasia ke putaran final di Brasil setelah di babak play off unggul agregat 2-0 atas Islandia.

Sayang, kartu merah yang didapat Mandzukic membuat striker Bayern Muenchen itu akan absen pada laga pembuka menghadapi Brasil, 12 Juni nanti. Itu pukulan telak bagi Kroasia yang membutuhkan start bagus demi melaju ke putaran kedua. Sejak menempati peringkat ketiga Piala Dunia Perancis 1998, Kroasia tak pernah lolos dari fase penyisihan grup.

Mereka kalah bersaing dengan Meksiko dan Italia pada 2002, serta dihadang Brasil dan Australia empat tahun kemudian. Piala Dunia 2010 menjadi sejarah kelam bagi Kroasia. Mereka tak lolos ke Afrika Selatan setelah hanya menempati peringkat ketiga pada babak kualifikasi Zona Eropa Grup 6 di belakang Inggris dan Ukraina.

Demi pencapaian yang lebih baik, Kovac siap mengedepankan permainan menyerang, seperti yang diperagakan Davor Suker dan kawan-kawan pada 1998. ”Kami ingin menampilkan permainan yang indah dan menghibur. Jika Anda menikmati permainan, maka kian besar peluang Anda untuk sukses. Ketika saya menikmati pelajaran di sekolah, saya mendapat nilai yang lebih baik,” ujar Kovac.

Dengan filosofi itu, ia bertekad mengejutkan tuan rumah Brasil di laga pembuka.

Niko Kovac, piawai memotivasi pemain dengan pendekatan patriotisme. Meski berlatar belakang pemain bertahan, Kovac senang mengedepankan gaya bermain menyerang yang menghibur.

Darijo Srna, kapten tim ini mampu bermain sebagai bek dan sayap kanan dengan sama baiknya. Disiplin dalam menjaga pertahanan dan tajam saat membantu serangan.

Luka Modric, sebutan ”Johan Cruyff dari Kroasia” menunjukkan betapa pentingnya peranan Modric di tim. Elegan, memiliki umpan akurat, dan ulet dalam menjaga penguasaan bola.

Mario Mandzukic, penyerang tengah yang berkarakter pekerja keras. Jago dalam duel bola-bola atas dan cerdik memanfaatkan peluang sekecil apa pun.

Alasan untuk Optimistis

Motivasi tinggi untuk lolos dari penyisihan grup setelah 16 tahun. Kroasia juga memiliki Luka Modric yang bisa menginspirasi rekan-rekan se-tim.

Alasan untuk Pesimistis

Kekuatan tim tidak merata di semua lini. Kondisi ini berbeda dengan generasi emas Kroasia pada Perancis 1998. Mereka juga terlalu mengandalkan Luka Modric.

Page 12: Rekaman Piala Dunia 2014

MEKSIKO

Federasi Sepakbola: Federacion Mexicana de Futbol (FMF)

Julukan: El Tri

Keikutsertaan di Piala Dunia: 14x (1930, 1950, 1954, 1958, 1962, 1966, 1970, 1978, 1986, 1994, 1998, 2002, 2006, 2010)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Perempat final (1970, 1986

Penampilan Timnas Terbanyak: Claudio Suarez (178x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Jared Borgetti (46 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Jose Corona Cruz Azul 26-01-1981

12 Alfredo Tavalera Toluca 18-09-1982

13 Guillermo Ochoa AC Ajaccio (Prancis) 13-07-1985

Pemain Belakang

2 Francisco Javier Rodriguez Cruz Azul 21-10-1981

3 Carlos Salcido Chivas Guadalajara 02-04-1980

4 Rafael Marquez (c) Leon 13-02-1979

5 Diego Antonio Reyes FC Porto (Portugal) 19-09-1992

Page 13: Rekaman Piala Dunia 2014

7 Miguel Layun America 25-06-1988

15 Hector Moreno Espanyol (Spanyol) 17-01-1988

16 Miguel Angel Ponce Toluca 12-04-1989

18 Jose Andres Guardado Bayer Leverkusen (Jerman) 28-09-1986

22 Paul Aguilar America 06-03-1986

Pemain Tengah

6 Hector Miguel Herrera FC Porto (Portugal) 19-04-1990

8 Marco Fabian Cruz Azul 21-07-1989

17 Isaac Brizuela Toluca 28-08-1990

20 Javier Aquino Villarreal (Spanyol) 11-02-1990

21 Carlos Alberto Pena Leon 29-03-1990

23 Jose Juan Vazquez Leon 14-03-1988

Pemain Depan

9 Raul Jimenez America 05-05-1991

10 Giovani Dos Santos Villarreal (Spanyol) 11-05-1989

11 Alan Pulido Tigres UANL 08-03-1991

14 Javier Hernandez Balcazar Manchester United (Inggris) 01-06-1988

19 Oribe Peralta America 12-01-1984

Pelatih

Miguel Herrera

ULASAN KOMPAS

Meksiko tampil di putaran final Piala Dunia untuk yang ke-15 kalinya. Kali ini mereka berharap dipayungi dewi fortuna demi mewujudkan target lolos ke perempat final di luar kandang untuk pertama kali. Sejauh ini, sukses Meksiko melangkah ke babak 8 besar Piala Dunia terjadi di kandang sendiri pada 1970 dan 1986.

Namun, itu bukan tugas mudah mengingat banyak gangguan terhadap persiapan Javier Hernandez dan kawan-kawan. ”El Tri” dua kali mengganti pelatih dalam tiga bulan terakhir. Federasi Sepak Bola Meksiko (FMF) memecat Jose Manuel de la Torre yang

Page 14: Rekaman Piala Dunia 2014

gagal membawa tim tampil mantap di babak penyisihan grup Zona Karibia, Amerika Tengah, dan Utara (CONCACAF).

Penampilan Meksiko terseok-seok dan kalah bersaing dengan Amerika Serikat, Honduras, dan Kosta Rika, yang memastikan diri lolos langsung ke Brasil. Saat fase penyisihan grup menyisakan dua laga, De La Torre dipecat. FMF menunjuk Victor Manuel Vucetich untuk memimpin Meksiko menghadapi Panama dan Kosta Rika. El Tri menundukkan Panama 2-1, tetapi kalah 1-2 dari Kosta Rika di laga pamungkas.

Meski mampu membawa Meksiko ke babak play off melawan Selandia Baru, Vucetich dipecat. Ia dianggap gagal mengangkat penampilan tim. FMF pun memercayai Miguel Herrera sebagai pelatih baru. Herrera, yang baru saja membawa Club America menjuarai Liga Meksiko, membayar kepercayaan dengan kemenangan agregat 9-3 dari dua laga lawan Selandia Baru.

Berbeda dengan pelatih sebelumnya, ia tak memanggil pemain Meksiko yang bermain di Eropa. Herrera lebih memercayai pemain yang bersinar di liga domestik. Kebijakan itu efektif meningkatkan kekompakkan tim. Meksiko tampil apik sebagai tim tanpa bergantung pada nama besar seorang pemain.

Barulah ketika Meksiko memastikan diri lolos ke Brasil, ia memanggil sejumlah pemain yang bermain di Eropa, seperti Javier Hernandez (Manchester United), Andres Guardado (Bayer Leverkusen), dan Giovanni dos Santos (Villareal).

Sejauh ini Herrera mampu membawa Meksiko tak terkalahkan dalam lima laga terakhir. El Tri membantai Selandia Baru dalam dua laga play off, serta menghajar Korea Selatan empat gol tanpa balas. Meksiko juga bermain tanpa gol melawan Nigeria dan imbang melawan Amerika Serikat dalam uji coba kurun Maret-April.

Javier Hernandez, ia baru saja menjalani musim kurang menyenangkan bersama Manchester United. Chicharito hanya tampil 24 kali musim ini dan mencetak empat gol. Namun, ia sebenarnya memiliki naluri gol tinggi dan kerap tampil memuaskan apabila mendapat kepercayaan.

Andres Guardado, sebagai gelandang bertahan, penampilan Guardado lugas dan tak kenal rasa takut. Ia juga memiliki stamina prima untuk terus menjelajah lapangan tanpa lelah. Ditambah pengalaman mengarungi liga Eropa, ia berkemampuan mumpuni menjadi jenderal lapangan tengah El Tri.

Rafael Marquez, meski sudah berusia 35 tahun, Marquez masih bisa diandalkan mengawal lini belakang. Ia menghabiskan kariernya di Eropa lebih dari satu dekade. Saat memperkuat Barcelona, ia mempersembahkan empat gelar juara Liga Spanyol dan dua trofi Liga Champions.

Alasan untuk Optimistis

Pemain-pemain Meksiko sangat kompak karena sebagian besar pemain di liga domestik sudah bermain bersama sejak yunior.

Alasan untuk Pesimistis

Penampilan kurang meyakinkan selama babak penyisihan bisa berlanjut di putaran final, apalagi skuad Meksiko tergolong pemain ”biasa-biasa saja".

Page 15: Rekaman Piala Dunia 2014

GRUP B

AUSTRALIA

Federasi Sepakbola: Football Federation Australia

Julukan: Socceroos

Keikutsertaan di Piala Dunia: 3x (1974, 2006, 2010)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Babak 16 besar (2006)

Penampilan Timnas Terbanyak: Mark Schwarzer (109x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Tim Cahill (34 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Mathew Ryan Club Brugge (Belgia) 08-04-1992

12 Mitchell Langerak Borussia Dortmund (Jerman) 22-08-1988

18 Eugen Galekovic Adelaide United 12-06-1981

Pemain Belakang

2 Ivan Franjic Brisbane Roar 10-09-1987

Page 16: Rekaman Piala Dunia 2014

3 Jason Davidson Heracles Almelo (Belanda) 29-06-1991

6 Matthew Spiranovic Western Sydney Wanderers 27-06-1988

8 Bailey Wright Preston North End (Inggris) 28-07-1992

19 Ryan McGowan Shandong Luneng Taishan (Tiongkok) 15-08-1989

22 Alex Wilkinson Jeonbuk Hyundai Motors (Korea Selatan) 13-08-1984

Pemain Tengah

5 Mark Milligan Melbourne Victory 04-08-1985

11 Tommy Oar FC Utrecht (Belanda) 10-12-1991

13 Oliver Bozanic FC Luzern (Swiss) 08-01-1989

14 James Troisi Melbourne Victory 03-07-1988

15 Mile Jedinak (c) Crystal Palace (Inggris) 03-08-1984

16 James Holland Austria Wien (Austria) 15-05-1989

17 Matt McKay Brisbane Roar 11-01-1983

20 Dario Vidosic FC Sion (Swiss) 08-04-1987

21 Massimo Luongo Swindon Town (Inggris) 25-09-1992

23 Mark Bresciano Al-Gharafa (Qatar) 11-02-1980

Pemain Depan

4 Tim Cahill New York Red Bulls (Amerika Serikat)06-12-1979

7 Mathew Leckie FSV Frankfurt (Jerman) 04-02-1991

9 Adam Taggart Newcastle Jets 02-06-1993

10 Ben Halloran Fortuna Duesseldorf (Jerman)14-06-1992

Pelatih

Ange Postecoglou

ULASAN KOMPAS

Bergabung di grup neraka bersama Spanyol, Belanda, dan Cile, Australia cuma bisa realistis menatap takdir di Piala Dunia Brasil 2014. Hasil pertandingan mungkin tidak

Page 17: Rekaman Piala Dunia 2014

akan menjadi hal yang penting. Yang utama adalah bagaimana cara mereka bermain untuk meladeni lawan-lawan yang lebih diunggulkan.

Kalaupun nantinya Australia angkat koper, mereka masih bisa berdiri tegak jika tampil tidak memalukan. Banyak manfaat yang akan mereka bawa. Piala Dunia 2014 bisa menjadi persiapan dan pemanasan yang berkualitas buat mereka dalam menghadapi Piala Asia yang akan berlangsung pada 2015 di kampung halaman mereka.

Dalam sejarah Piala Dunia, penampilan terbaik ”Socceroos” sejauh ini terjadi pada Piala Dunia 2006. Saat itu mereka menembus perdelapan final dan hanya kalah tipis dari Italia, 0-1. Italia akhirnya tampil sebagai juara.

Debut Australia di Piala Dunia terjadi di Jerman Barat 1974. Namun, mereka tak bisa berbuat banyak di putaran pertama (grup), bahkan tak mampu membuat satu gol pun. Australia pulang kandang dalam waktu yang begitu singkat pada debut yang mengecewakan.

Setelah itu, Australia absen 32 tahun. Australia kembali mencuat dengan lolos ke Jerman 2006. Tahun itu pula keputusan besar diambil Federasi Sepak Bola Australia. Mereka memutuskan bergabung ke Zona Asia dengan menjadi anggota Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan meninggalkan Konfederasi Sepak Bola Oseania (OGC). Dampak plus yang diperhitungkan adalah kemampuan Australia akan lebih teruji. Peluang menembus Piala Dunia lebih besar karena tidak lagi harus menjalani play off melawan peringkat kelima Zona Amerika Selatan.

Australia pun langsung mendapatkan keuntungan tersebut dengan lolos ke Afrika Selatan 2010. Di sini, Australia hanya bertahan di putaran pertama (fase grup) dengan sekali menang, sekali seri, dan sekali kalah. Walau koleksi poin mereka sama dengan Ghana, empat poin, Australia harus angkat koper karena kalah selisih gol.

Jalan Australia menuju Brasil 2014 tidaklah mudah. Setelah menghentikan langkah Thailand dan Arab Saudi, Australia mulai kesulitan di putaran keempat kualifikasi AFC. Mereka cuma bisa bermain imbang dengan Oman dan Jepang sebelum dikalahkan 1-2 oleh tuan rumah Jordania. Beruntung Australia masih bisa lolos dengan tiga kemenangan dan empat hasil seri dengan total perolehan angka 13 poin. ”Socceroos” mewakili Asia bersama Jepang, Korea Selatan, dan Iran.

Dari materi, Australia cukup mumpuni untuk bersaing di Asia. Mereka punya pemain veteran Tim Cahill yang banyak menimba ilmu di kompetisi Liga Inggris. Kapten dan bek tengah Lucas Neill juga masih menjadi tumpuan. Gelandang serang Brett Holman yang mencetak dua gol pada Piala Dunia 2010 juga mempunyai peranan kunci di lapangan

Di bawah komando pelatih Ange Postecoglou, tim ini berupaya dibentuk dengan karakter menyerang. Jadi tidak lagi mengandalkan serangan balik seperti karakter Australia sebelumnya. Namun, tim ini masih punya kekurangan di lini belakang. Kekalahan 3-4 pada laga uji coba melawan Ekuador menjadi catatan. Padahal, pada laga itu, Australia sempat unggul 3-0 di babak pertama.

Pria berusia 48 tahun ini menjadi pelatih Australia sejak Oktober 2013. Dia menggantikan Holger Osieck yang dipecat setelah kekalahan 0-6 dari Brasil dan Perancis dalam laga uji coba. Sebelumnya, Postecoglou berpengalaman sebagai pelatih klub di Australia dengan sejumlah gelar yang dia persembahkan. Dia juga pernah melatih tim U-20 Australia di Piala Dunia pada tahun 2001, 2003, dan 2005, dengan dua di antaranya mencapai babak

Page 18: Rekaman Piala Dunia 2014

perdelapan final. Dia orang yang proaktif kepada pemain. Suka dengan tipe permainan menyerang dan penguasaan bola yang maksimal.

 

 

Mark Bresciano, usianya sudah 34 tahun. Namun, pengalamannya sangat bermanfaat untuk membantu pemain muda untuk menghadapi situasi pertandingan yang berbeda. Dia adalah pengatur serangan yang juga sering menyumbang gol. Piala Dunia 2014 di Brasil adalah yang ketiga untuknya. Dia banyak menimba pengalaman di Liga Serie A. Dia terkenal dengan gaya selebrasi gol ”Spartacus”.

Mile Jedinak, pemain berusia 29 tahun ini ditunjuk sebagai kapten tim di Piala Dunia 2014 Brasil. Kehormatan menjadi kapten ini bukan tanpa alasan. Jedinak pemain yang punya visi kuat. Dia lihai dalam tekel, duel udara, dan umpan jauh. Pemain Crystal Palace ini punya julukan ”The Silent Assassin”.

Tim Cahill, pemain ini adalah mesin gol ”Socceroos”. Usianya sudah 34 tahun, tetapi naluri dan ketajamannya masih terpelihara bagus. Pemain ini dulunya pernah memperkuat Samoa, negara tempat ibunya lahir. Pada tahun 1994 dia mengikuti turnamen junior membela Samoa. Mungkin Cahill tidak pernah bisa tampil di Piala Dunia jika terus berwarga negara Samoa. Beruntung ada perubahan aturan FIFA, sepuluh tahun kemudian dia bisa membela tim nasional Australia dan bermain di Piala Dunia 2006 dan 2010.

Alasan Optimistis

Australia tampil tanpa beban. Dengan status ”underdog”, mereka bisa bermain lepas dan membuat kejutan. Tim ini punya komposisi pemain muda dan pemain berpengalaman. Jika mereka bisa tampil bagus dan konsisten, Australia bisa menyulitkan tim sekelas Spanyol dan Belanda.

Alasan untuk Pesimistis

Mereka tidak punya pemain yang hebat seperti Spanyol, Belanda, dan bahkan Cile. Tim ini juga masih lemah di sektor pertahanan. Para pemain Australia juga lemah dalam menjaga konsentrasi sehingga mereka tak jarang kecolongan gol dari lawannya yang sudah dianggap tidak melawan.

Page 19: Rekaman Piala Dunia 2014

CHILE

Federasi Sepakbola: Federacion de Futbol de Chile (FFC)

Julukan: La Rojas

Keikutsertaan di Piala Dunia: 8x (1930, 1950, 1962, 1966, 1974, 1982, 1998, 2010)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Juara ketiga (1962)

Penampilan Timnas Terbanyak: Leonel Sanchez (84x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Marcelo Salas (37 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Claudio Andres Bravo Munoz (c) Real Sociedad (Spanyol) 13-04-1983

12 Cristopher Benjamin Toselli Rios Universidad Catolica 22-06-1988

23 Johnny Christian Herrera Munoz Universidad de Chile 09-05-1981

Pemain Belakang

2 Eugenio Esteban Mena Reveco Santos (Brazil) 18-07-1988

3 Miiko Martin Albornoz Inola Malmoe (Swedia) 30-11-1990

4 Mauricio Anibal Isla Juventus (Italia) 12-06-1988

13 Jose Manuel Rojas Bahamondes Universidad de Chile 23-06-1983

Page 20: Rekaman Piala Dunia 2014

17 Gary Alexis Medel Soto Cardiff City (Inggris) 03-08-1987

18 Gonzalo Alejandro Jara Reyes Nottingham Forest (Inggris) 29-08-1985

Pemain Tengah

5 Francisco Andres Silva Cajardo Osasuna (Spanyol) 11-02-1986

6 Carlos Emilio Carmona Tello Atalanta Bergamo (Italia) 21-02-1987

8 Arturo Erasmo Vidal Pardo Juventus (Italia) 22-05-1987

10 Jorge Luis Valdivia Toro Palmeiras (Brazil) 19-10-1983

15 Jean Andre Beausejour Coliqueo Wigan Athletic (Inggris) 01-06-1984

16 Felipe Alejandro Gutierrez Leiva Twente Enschede (Belanda) 08-10-1990

19 Jose Pedro Fuenzalida Colo Colo 22-02-1985

20 Charles Mariano Aranguiz Sandoval Internacional (Brazil) 17-04-1989

21 Marcelo Alfonso Diaz Rojas FC Basel (Swiss) 30-12-1986

Pemain Depan

7 Alexis Alejandro Sanchez Barcelona (Spanyol) 19-12-1988

9 Mauricio Ricardo Pinilla Ferrera Cagliari (Italia) 04-02-1984

11 Eduardo Jesus Vargas Rojas Valencia (Spanyol) 20-11-1989

14 Fabian Ariel Orellana Valenzuela Celta Vigo (Spanyol) 27-01-1986

22 Esteban Efrain Paredes Quitanilla Colo Colo 01-08-1980

Pelatih

Jorge Sampaoli (Argentina)

ULASAN KOMPAS

“cile adalah tim yang bermain luar biasa bagus,” kata pelatih Jerman Joachim Loew saat mengomentari lawan uji coba timnya, Maret lalu. Pada laga itu Cile dianggap kurang beruntung sehingga kalah 0-1. Loew mengakui, timnya tidak bisa mendominasi pertandingan seperti yang dilakukan Cile.

Jerman seperti mati angin, sulit membuka ruang dan lebih sering kehilangan bola. ”Cile luar biasa. Pergerakan mereka sangat dinamis. Kami hanya beruntung,” kata Loew.

Page 21: Rekaman Piala Dunia 2014

Permainan Cile memang mengejutkan. Sebelum melawan Jerman, tim polesan pelatih Jorge Sampaoli sudah menggasak Inggris, 2-0, di Stadion Wembley dalam laga uji coba. Alexis Sanchez menjadi kreator dua gol tersebut.

Cile pantas diwaspadai. Faktanya, Cile bisa mengontrol kerasnya persaingan di zona Amerika Selatan yang selalu panas dan ketat. Cile tampil sebagai satu dari empat peserta yang meraih tiket otomatis ke Brasil 2014. Alexis Sanchez dan kawan-kawan menempati peringkat ketiga di bawah Argentina dan Kolombia.

Sampaoli punya peran yang sangat besar pada keberhasilan tim ini. Pelatih asal Argentina tersebut memberikan sentuhan yang kuat. Cile dibuatnya agresif menyerang. Total 29 gol sepanjang babak kualifikasi adalah rekor yang cukup bagus. Cile pun menjadi lawan yang sulit ditaklukkan.

Saat menerima tugas, Sampaoli sudah memproklamasikan timnya akan selalu bermain penuh inisiatif, siapa pun lawannya. Sampaoli mengaku beruntung memiliki tim yang fondasinya sudah dibentuk sangat baik oleh pelatih terdahulu, Marcelo Bielsa.

”Dia meninggalkan resep permainan menyerang dengan tempo tinggi. Apa yang Bielsa lakukan pada tim ini lebih bernilai. Karakter tim sudah terbentuk. Ini lebih memudahkan saya untuk meramu permainan tim,” kata Sampaoli merendah.

Di tangan Sampaoli, motivasi pemain berlipat-lipat. Sampaoli pun beruntung memiliki pemain sekelas Alexis Sanchez. Pemain yang membela klub raksasa Spanyol, Barcelona, ini menjadi tumpuan yang diandalkan. Dia layak dijadikan pemimpin dengan visi dan karakternya yang kuat di lapangan hijau. Dia kartu as yang akan memberikan perbedaan.

Brasil 2014 merupakan penampilan kedelapan bagi Cile. Mereka kini masuk dalam posisi keempat dalam daftar negara Amerika Selatan yang paling banyak tampil di Piala Dunia. Mereka setingkat di atas Paraguay. Sepanjang keikutsertaan di Piala Dunia, Cile belum pernah merasakan manisnya gelar juara. Prestasi terbaik hanya sampai di posisi ketiga ketika menjadi tuan rumah pada 1962.

Pada lima kesempatan lainnya, Cile selalu kandas di fase grup, sementara di Perancis 1998 dan Afrika Selatan 2010 mereka mencapai babak 16 besar, setelah dikalahkan Brasil.

Jorge Sampaoli, pelatih berusia 54 tahun ini sangat mengidolakan pelatih Argentina Marcelo Bielsa. Jorge Sampaoli terang-terangan mengadopsi gaya kepelatihan Bielsa. Dia menyukai permainan tim yang dinamis, memainkan tempo permainan cepat dan tinggi serta menekan lawan sampai setengah lapangan. Sampaoli menangani Cile sejak Desember 2012. Dia menggantikan peran Claudio Borghi yang gagal meraih hasil bagus di awal babak kualifikasi zona Amerika Selatan.

Alexis Sanchez, pemain ini sering mencetak gol spektakuler seperti yang dilakukannya pada laga terakhir Liga Spanyol antara Barcelona versus Atletico Madrid. Alexis Sanchez punya kecepatan sekaligus kekuatan tenaga. Pemain berusia 25 tahun ini memiliki naluri yang tajam. Sanchez bisa bermain di beberapa posisi. Dia bisa bermain sebagai striker murni, tetapi dia juga bisa sebagai pemain sayap kanan. Sanchez menjadi pemain kunci untuk Cile.

Page 22: Rekaman Piala Dunia 2014

Arturo Vidal, pemain ini cukup bersinar di Juventus. Meski berposisi di bek tengah, Vidal sering maju ke depan membantu serangan dan bahkan mencetak gol. Pemain berusia 27 tahun ini adalah petarung lapangan tengah yang andal. Dia punya kecepatan dan ditopang dengan kekuatan stamina yang prima. Vidal adalah pengatur serangan untuk Cile. Namun, masih harus dipastikan apakah dia bisa tampil prima setelah istirahat akibat cedera lutut yang didapat pada babak semifinal Liga Europa.

Mauricio Isla, pemain bek sayap ini cukup cepat dan lincah. Penampilan Isla yang menawan ikut mengangkat timnya, Juventus, menjuarai Liga Serie A musim ini. Pemain berusia 26 tahun ini adalah satu dari sejumlah pemain generasi muda tim Cile. Tujuh tahun lalu dia masih memperkuat tim U-20 Cile. Namun, penampilannya yang brilian membuat dia cepat dipromosikan ke tim senior. Tahun 2010, Isla sudah bermain di Piala Dunia Afrika Selatan.

Alasan untuk Optimistis

Cile didukung pemain-pemain muda yang punya kecepatan dan kekuatan. Mereka punya pengalaman dengan bermain di liga Eropa. Permainan mereka secara tim sangat dinamis dan kompak sebagai satu kesatuan. Tim ini tampil sangat agresif dan punya motivasi kuat untuk membuat kejutan.

Alasan untuk Pesimistis

Cile tidak punya sejarah yang terlalu bagus di Piala Dunia. Kehadiran Spanyol dan Belanda di grup ini membuat peluang Cile untuk lolos ke babak selanjutnya lebih sulit. Dengan banyaknya pemain muda, ada ego yang besar pada setiap pemain.

Page 23: Rekaman Piala Dunia 2014

BELANDA

Federasi Sepakbola: Koninklijke Nederlandse Voetbalbond (KNVB)

Julukan: Oranje

Keikutsertaan di Piala Dunia: 9x (1934, 1938, 1974, 1978, 1990, 1994, 1998, 2006, 2010)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Runner up (1974, 1978, 2010)

Penampilan Timnas Terbanyak: Edwin van der Sar (130x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Robin van Persie (46 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Jasper Cillessen Ajax Amsterdam 22-04-1989

22 Michel Vorm Swansea City (Inggris) 20-10-1983

23 Tim Krul Newcastle United (Inggris) 03-04-1988

Pemain Belakang

2 Ron Vlaar Aston Villa (Inggris) 16-02-1985

3 Stefan De Vrij Feyenoord Rotterdam 05-02-1992

Page 24: Rekaman Piala Dunia 2014

4 Bruno Martins Indi Feyenoord Rotterdam 08-02-1992

5 Daley Blind Ajax Amsterdam 09-03-1990

7 Daryl Janmaat Feyenoord Rotterdam 22-07-1989

12 Paul Verhaegh FC Augsburg (Jerman) 01-09-1983

13 Joel Veltman Ajax Amsterdam 15-01-1992

14 Terence Kongolo Feyenoord Rotterdam 14-02-1994

Pemain Tengah

6 Nigel De Jong AC Milan (Italia) 30-11-1984

8 Jonathan De Guzman Swansea City (Inggris) 13-09-1987

10 Wesley Sneijder Galatasaray (Turki) 09-06-1984

16 Jordy Clasie Feyenoord Rotterdam 27-06-1991

18 Leroy Fer Norwich City (Inggris) 05-01-1990

20 Georginio Wijnaldum PSV Eindhoven 11-11-1990

Pemain Depan

9 Robin van Persie (c) Manchester United (Inggris) 06-08-1983

11 Arjen Robben Bayern Muenchen (Jerman) 23-01-1984

15 Dirk Kuyt Fenerbahce (Turki) 22-07-1980

17 Jeremain Lens Dynamo Kiev (Ukraina) 24-12-1987

19 Klaas Jan Huntelaar Schalke 04 (Jerman) 12-08-1983

21 Memphis Depay PSV Eindhoven 13-02-1994

Pelatih

Louis van Gaal

ULASAN KOMPAS

“Ada delapan sampai sepuluh tim yang lebih bagus dari kami. Peluang untuk sampai perempat final cuma 20 persen,” kata Louis van Gaal memprediksi peluang tim Belanda di Piala Dunia 2014. Kesannya terlalu pesimistis, tetapi bisa jadi prediksi Van Gaal benar karena jalan yang harus dilalui Belanda sangat sulit dengan hadangan lawan yang berat.

Page 25: Rekaman Piala Dunia 2014

Juara bertahan Spanyol sudah menjadi lawan pertama mereka sebelum menghadapi Cile dan Australia. Kalaupun lolos dari grup ini, Belanda sangat mungkin bertemu tuan rumah Brasil. Hitung-hitungannya: kedua tim akan berjumpa jika Brasil juara Grup A, sedangkan Belanda runner-up Grup B. Demikian juga sebaliknya.

Selain itu, performa Belanda dalam beberapa laga uji coba juga kurang meyakinkan. Pada pertengahan Mei, Belanda cuma bisa bermain imbang 1-1 melawan Ekuador. Di tangan Van Gaal, Belanda memang sedang berbenah. Faktanya, Belanda adalah tim Eropa pertama yang lolos ke Brasil 2014. Hasil ini luar biasa mengingat performa tim ”Oranye” menurun drastis di Piala Eropa 2012. Ketika itu, secara mengejutkan, Belanda yang merupakan unggulan kedua langsung tersingkir di penyisihan grup.

Mereka menelan tiga kekalahan beruntun dari Denmark (0-1), Jerman (1-2), dan Portugal (1-2). Kritik pedas pun datang dari legenda Johan Cruyff. Menurut Cruyff, para pemain bintang Belanda di bawah pelatih Bert van Marwijk tak tampil sepenuh hati. Permainan tak terkoordinasi rapi, umpan mereka lemah, dan buruk dalam penyelesaian.

Usai Piala Eropa 2012, Louis van Gaal dipercaya untuk membangun tim. Mantan pelatih klub Ajax dan Barcelona ini membuat kejutan dengan lebih memilih pemain yang berkompetisi di Liga Belanda. Kebijakannya yang berbeda dalam satu dekade terakhir ini sempat dikritik. Ditambah lagi, pada laga pertamanya dalam uji coba, Belanda dipermalukan oleh Belgia.

Namun, Van Gaal bergeming. Perlahan, dia membangkitkan kepercayaan diri pemain. Karisma Van Gaal sebagai pemimpin mulai dirasakan saat Belanda meraih kemenangan perdana dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Eropa atas Turki, 2-0. Langkah berikutnya lebih mudah, terutama setelah menang beruntun atas Hongaria, Romania, dan Andorra.

Hasil positif di laga kandang atas Estonia dan Romania kian mengokohkan Belanda di puncak klasemen. Tiket lolos ke Brasil hanya tinggal menunggu waktu. Seharusnya mereka bisa mendapatkannya saat tandang ke markas Estonia. Sayang, Belanda ditahan imbang 2-2. Kepastian didapat setelah mereka menekuk Andorra 2-0.

Louis Van Gaal, pria berusia 61 tahun ini dikenal menyukai tantangan. Itulah sebabnya, dia menerima pekerjaan sebagai pelatih tim nasional Belanda di saat tim ini sedang terpuruk. Van Gaal adalah pelatih berpengalaman. Di level klub dia sudah memberi banyak gelar seperti di Ajax, Barcelona, dan Bayern Muenchen. Dia punya taktik genius. Dia lebih suka memilih pemain muda dan mendidik mereka menjadi pemain hebat. Apa pun karyanya di Piala Dunia, Van Gaal sudah memilih mundur seusai turnamen. Selanjutnya, dia akan menangani Manchester United yang sedang terpuruk.

Arjen Robben adalah jaminan mutu. Pemain berusia 30 tahun ini adalah maestro permainan Belanda. Dia satu-satunya pemain senior yang paling disukai Louis Van Gaal. Kemampuan Robben mengolah bola dan mencetak gol sudah tidak diragukan. Robben akan menjadi pemain penentu Belanda sepanjang dia tidak mengalami cedera.

Robin Van Persie, penampilan Van Persie musim ini bersama Manchester United tak bersinar karena cedera yang membekapnya. Meski demikian, Van Gaal tetap menaruh harapan besar kepada Van Persie. Pemain berusia 30 tahun ini akan menjadi andalan di ujung tombak tim ”Oranye”. Kekalahan Belanda di final Piala Dunia 2010 memberikan pengalaman berharga buat Van Persie. Inilah momen terakhir dia untuk tim Belanda.

Page 26: Rekaman Piala Dunia 2014

Daley Blind adalah anak kandung mantan pemain nasional Belanda, Danny Blind. Usianya baru 24 tahun, tetapi dia sudah berkembang sebagai pemain belakang yang dingin. Dia pandai membaca pergerakan lawan. Dia benteng yang kokoh buat lawan. Penampilannya bersama Ajax Amsterdam telah memesona penggila bola.

Alasan untuk Optimistis

Belanda dihuni pemain-pemain kelas atas yang bermain di klub elite Eropa. Piala Dunia sudah menjadi habitat tim ”Oranye” meski mereka belum sekali pun meraih gelar juara. Empat tahun lalu mereka bermain apik sampai partai puncak sebelum dikalahkan Spanyol. Belanda punya tradisi kuat di turnamen besar.

Alasan untuk Pesimistis

Sebagian anggota tim Belanda adalah pemain muda. Sejauh mana pemain muda bisa mengimbangi permainan lawan yang lebih senior dan berpengalaman. Belanda di jalur yang sulit dan butuh kerja keras yang lebih untuk bisa sampai di partai puncak.

Page 27: Rekaman Piala Dunia 2014

SPANYOL

Federasi Sepakbola: Real Federacion Espanola de Futbol (RFEF)

Julukan: La Furia Roja

Keikutsertaan di Piala Dunia: 13x (1934, 1950, 1962, 1966, 1978, 1982, 1986, 1990, 1994, 1998, 2002, 2006, 2010)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Juara (2010)

Penampilan Timnas Terbanyak: Iker Casillas (156x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: David Villa (59 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Iker Casillas Fernandez (c) Real Madrid 20-05-1981

12 David de Gea Quintana Manchester United (Inggris) 07-11-1990

23 Jose Manuel Reina Paez Napoli (Italia) 31-08-1982

Pemain Belakang

2 Raul Albiol Tortajada Napoli (Italia) 04-09-1985

3 Gerard Pique Bernabeu Barcelona 02-02-1987

Page 28: Rekaman Piala Dunia 2014

5 Juan Francisco “Juanfran” Torres Atletico Madrid 09-01-1985

15 Sergio Ramos Garcia Real Madrid 30-03-1986

18 Jordi Alba Ramos Barcelona 21-03-1989

22 Cesar Azpilicueta Tanco Chelsea (Inggris) 28-08-1989

Pemain Tengah

4 Javier Martinez Aguinaga Bayern Muenchen (Jerman) 02-09-1988

6 Andres Iniesta Lujan Barcelona 11-05-1984

8 Xavier “Xavi” Hernandez Creus Barcelona 25-01-1980

10 Francesc Fabregas Soler Barcelona 04-05-1987

14 Xabier Alonso Olano Real Madrid 25-11-1981

16 Sergio Busquets Burgos Barcelona 16-07-1988

17 Jorge “Koke” Resurreccion Merodio Atletico Madrid 08-01-1992

20 Santiago Cazorla Gonzalez Arsenal (Inggris) 13-12-1984

21 David Josue Jimenez Silva Manchester City (Inggris) 08-01-1986

Pemain Depan

7 David Villa Sanchez Atletico Madrid 03-12-1981

9 Fernando Jose Torres Sanz Chelsea (Inggris) 20-03-1984

11 Pedro Eliezer Rodriguez Ledesma Barcelona 28-07-1987

13 Juan Manuel Mata Garcia Manchester United (Inggris) 28-04-1988

19 Diego da Silva Costa Atletico Madrid 07-10-1988

Pelatih

Vicente Del Bosque

ULASAN KOMPAS

Sesuatu yang aneh terjadi pada juara bertahan Spanyol selama babak kualifikasi zona

Eropa. Mereka tidak bisa memenangi kesemua pertandingan. Penampilan mereka jauh

Page 29: Rekaman Piala Dunia 2014

berbeda jika dibandingkan dengan pada kualifikasi Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa

2012 dengan rekor 18 main, 18 menang.

Kali ini, Spanyol agak terseok-seok. Bergabung di Grup I, Spanyol nyaris terlempar ke

babak play off seandainya gagal menaklukkan Perancis di Stade de France, Paris.

Kemenangan atas ”Les Bleus” menjadi titik balik Spanyol untuk merebut puncak

klasemen. Sebelumnya, Andres Iniesta dan kawan-kawan mencatat hasil medioker,

imbang 1-1 lawan Perancis dan Finlandia. Produktivitas gol Spanyol pun tidak terlalu

menggembirakan dengan hanya mencetak 14 gol dari 8 pertandingan.

Spanyol tetap mengandalkan permainan ala tiki-taka (sentuhan bola yang cepat dari kaki

ke kaki). Piala Dunia 2014 akan menjadi keikutsertaan Spanyol yang kesepuluh secara

beruntun. Dalam satu dekade terakhir, sepak bola Spanyol telah berevolusi. Mereka kini

menjadi kekuatan utama dunia, meninggalkan status medioker yang selalu kandas

sebelum mencapai perempat final Piala Dunia.

Kebangkitan ”La Furia Roja” ditandai dengan menjadi yang terbaik di Eropa, menjuarai

Piala Eropa 2008 di bawah asuhan Luis Aragones. Kekuatan Spanyol terletak pada

kematangan permainan setiap individu yang bermain secara kolektif. Mereka

menjatuhkan mental lawan dengan penguasaan bola yang maksimal.

Saat menerima tongkat estafet, Vicente del Bosque tidak banyak mengubah. Dia paham

dengan slogan ”don’t change the winning team!” Posisi penjaga gawang tetap

dipercayakan kepada Iker Casillas. Pemain seperti Carles Puyol, Sergio Ramos, David

Silva, Xavi Hernandez, Iniesta, Xabi Alonso, dan Cesc Fabregas tetap dalam kerangka

utama.

Akan tetapi, Del Bosque punya cara jitu untuk mentransformasi tim. Selain pemain lama,

dia mulai menyelipkan beberapa pemain muda untuk melapis kekuatan tim, seperti

Pedro, Gerard Pique, Busquet, dan Capdevilla. Hasilnya, Spanyol tetap menjadi kekuatan

utama di Eropa, bahkan menjadi negara Eropa pertama yang menjuarai Piala Dunia, di

luar Benua Eropa. Spanyol menjadi juara dunia 2010 kala Piala Dunia digelar di Afrika

Selatan.

Usai Piala Dunia 2010, kebijakan Del Bosque tidak berubah. Dia mempertahankan muka

lama dan memasukkan beberapa pemain muda untuk menuju persaingan ke Piala Eropa

Page 30: Rekaman Piala Dunia 2014

2012 di Ukraina dan Polandia. Jordi Alba, Juan Mata, dan David de Gea diberi

kepercayaan.

Meski tidak dimainkan penuh, mereka mendapatkan pengalaman berharga berada di tim

juara. Mental mereka terbentuk, kepercayaan diri juga bertambah seiring keberhasilan

Spanyol menjuarai Piala Eropa 2012.

Pergeseran kerangka utama tim Spanyol tidak terlalu kentara. Transformasi yang

dilakukan Del Bosque cukup berhasil. Perbedaan kualitas antarpemain tidak mencolok.

Pakem permainan tiki-taka tetap terjaga. Kebijakan ini membuat asa pemain muda tetap

terjaga. 

Vicente del Bosque, kelebihan Vicente del Bosque dibandingkan dengan banyak pelatih

lainnya adalah kemauan dia mendengarkan keluhan pemain. Dia juga pria yang sportif

dan respek kepada semua pemain pilihannya. Del Bosque menangani tim nasional

Spanyol sejak Juli 2008. Pria berusia 63 tahun ini telah sukses mengantarkan Spanyol

juara dunia tahun 2010 dan Piala Eropa 2012.

 

Andres Iniesta, pemain Real Madrid, Sergio Ramos, punya satu kalimat yang

menggambarkan kehebatan Andres Iniesta. Menurut Ramos, Iniesta telah disentuh

tongkat sihir. Saat Iniesta menguasai bola, seolah tak satu pemain pun bisa

menyentuhnya. Pergerakannya begitu luwes, umpan terobosannya akurat dan matang.

Iniesta punya visi yang kuat sehingga unggul dari lawan-lawannya. Pemain berusia 30

tahun ini adalah pusaran permainan tiki-taka.

 

Iker Casillas, Piala Dunia 2014 Brasil bisa menjadi penampilan terakhirnya di pesta sepak

bola sejagat empat tahunan ini. Casillas adalah kiper berpengalaman. Berbagai gelar

juara sudah pernah dia rasakan, baik di level klub maupun di tim nasional. Pemain

berusia 32 tahun ini akan menjadi pemain kunci Spanyol di lini pertahanan. Saat juara

dunia 2010, Casillas tidak hanya mencium trofi, tetapi juga kekasihnya, sang reporter

televisi yang mewawancarainya seusai pertandingan.

 

Diego Costa, Costa adalah pendatang baru di tim Spanyol. Dia adalah pemain kelahiran

Brasil yang memilih hijrah. Pemain berusia 25 tahun ini sudah menunjukkan talenta

bersama klubnya, Atletico Madrid. Costa menjadi amunisi baru menggantikan Fernando

Torres yang mulai tersingkirkan.

Page 31: Rekaman Piala Dunia 2014

Alasan untuk Optimistis

Spanyol adalah juara bertahan. Tim ini diisi pemain-pemain bintang dari lini belakang

sampai lini depan. Permainan ”tiki-taka” masih menjadi senjata ampuh untuk

menaklukkan lawan. Spanyol tim yang dinamis dan punya karakter kuat menjadi juara.

 

Alasan untuk Pesimistis

Spanyol belum memiliki skema permainan alternatif yang harus dimainkan ketika skema

utama mereka tidak berjalan sempurna. Kekalahan telak 0-3 dari Brasil di Piala

Konfederasi menunjukkan hal ini. Pemain-pemain Spanyol juga mulai lemah dalam

penyelesaian akhir, tergambar dari jumlah gol yang minim pada setiap laga uji coba atau

turnamen.

GRUP C

KOLOMBIA

Federasi Sepakbola: Federacion Colombiana de Futbol

Julukan: Los Cafeteros, Tricolor

Keikutsertaan di Piala Dunia: 4x (1962, 1990, 1994, 1998)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Babak 16 besar (1990)

Page 32: Rekaman Piala Dunia 2014

Penampilan Timnas Terbanyak: Carlos Valderrama (111x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Arnoldo Iguaran (25 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 David Ospina OGC Nice (Prancis) 31-08-1988

12 Camilo Vargas Independiente Santa Fe 01-09-1989

22 Faryd Mondragon Deportivo Cali 21-06-1971

Pemain Belakang

2 Cristian Zapata AC Milan (Italia) 30-09-1986

3 Mario Yepes (c) Atalanta Bergamo (Italia) 13-01-1976

4 Santiago Arias PSV Eindhoven (Belanda) 13-01-1992

7 Pablo Armero West Ham United (Inggris) 02-11-1986

16 Eder Alvarez Balanta River Plate (Argentina) 28-02-1993

18 Juan Camilo Zuniga Napoli (Italia) 14-12-1985

23 Carlos Valdes San Lorenzo (Argentina) 22-05-1985

Pemain Tengah

5 Carlos Carbonero River Plate (Argentina) 25-07-1990

6 Carlos Sanchez Elche (Spanyol) 06-02-1986

8 Abel Aguilar Toulouse (Prancis) 06-01-1985

10 James Rodriguez AS Monaco (Prancis) 12-07-1991

11 Juan Guillermo Cuadrado Fiorentina (Italia) 26-05-1988

13 Fredy Guarin Internazionale Milan (Italia) 30-06-1986

15 Alexander Mejia Atletico Nacional 07-09-1988

20 Juan Fernando Quintero FC Porto (Portugal) 18-01-1993

Pemain Depan

9 Teofilo Gutierrez River Plate (Argentina) 28-05-1985

Page 33: Rekaman Piala Dunia 2014

14 Victor Ibarbo Cagliari (Italia) 19-05-1990

17 Carlos Bacca Sevilla (Spanyol) 08-09-1986

19 Adrian Ramos Hertha Berlin (Jerman) 22-01-1986

21 Jackson Martinez FC Porto (Portugal) 03-10-1986

Pelatih

Jose Pekerman (Argentina)

ULASAN KOMPAS

Perjalanan Kolombia ke Brasil 2014 tak lepas dari peran sentral Radamel Falcao. Jose

Pekerman, pelatih asal Argentina, yang menangani Kolombia usai pemecatan Lionel

Alvarez memanfaatkan talenta Falcao dengan cerdas.

Hanya saja, persentase kesembuhan Falcao yang putus otot ACL lutut kirinya membuat

Pekerman memiliki pekerjaan baru, mencari alternatif penyerang yang haus gol jelang

perhelatan dimulai. Pekerman mau tak mau melepaskan ketergantungan pada Falcao.

Apalagi, para pemain depan Kolombia bakal bertarung dengan para pemain belakang

lawan yang tak jarang kejam.

Meski memiliki beberapa calon penyerang alternatif, seperti Carlos Bacca dari Sevilla dan

Jackson Martinez dari FC Porto, tak menjamin Kolombia akan melaju mulus hingga ke

partai puncak. Carlos Valderama, legenda sepak bola Kolombia, menyebut tim berjulukan

”Los Caferos” ini tidak memiliki kreativitas mengolah si kulit bundar.

Hal itu yang terlihat ketika mereka menjalani laga persahabatan menghadapi Tunisia

yang kini menempati peringkat ke-45 FIFA. Menghadapi Tunisia yang minim pemain

bintang, pasukan Pekerman kesulitan mengalirkan bola dari lini belakang-tengah-depan.

Sebaliknya, mereka dibombardir oleh para pemain Tunisia.

Beruntung, mereka akan bermain di Brasil yang memiliki cuaca mirip dengan negara asal

mereka, Kolombia. Kecepatan dan teknik bola yang mumpuni ala Amerika Selatan dan

racikan strategi ala Pekerman yang berhasil membawa Argentina ke perempat final Piala

Dunia 2006 menjadi tumpuan bagi Los Cafeteros untuk kembali mewarnai perjalanan

mereka setelah absen di perhelatan empat tahunan ini selama 16 tahun.

Page 34: Rekaman Piala Dunia 2014

Kehilangan penyerang utamanya, Radamel Falcao, yang diragukan bisa tampil di Brasil,

membuat beban tambahan bagi Jose Pekerman, pelatih Kolombia. Tapi, beruntung, dia

memiliki beberapa pilihan untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Falcao, meski tak

setajam mantan penyerang Atletico Madrid itu. Kemampuannya menggabungkan talenta

muda dengan para pemain berpengalaman membuat tim ini dinilai sebagai salah satu

tim yang berbahaya di grup. Pengalamannya membawa Argentina ke perempat final

Piala Dunia 2006 menambah keyakinan bahwa tim Kolombia mampu, paling tidak, lolos

dari fase penyisihan grup.

James Rodriguez, muda, bertenaga, memiliki visi dan ketajaman di wilayah pertahanan

lawan, semuanya ada di diri pesepakbola muda ini. Tak salah rasanya AS Monaco, klub

Perancis, mengontrak dirinya dari klub FC Porto, Portugal, sebesar 45 juta euro selama

lima tahun. Kemampuannya dan kecepatannya untuk bermain di segala posisi, terutama

untuk melapis penyerang utama, membuatnya menjadi salah satu penyerang muda yang

patut diwaspadai. Dia juga mumpuni ketika diberi kesempatan untuk melakukan

tendangan bebas.

Mario Yepes, usianya yang hampir menginjak kepala 4, membuatnya menjadi pemain

paling senior di tim ini. Tapi, geloranya untuk membawa Kolombia selangkah lebih baik

daripada Piala Dunia 1998, masih sangat besar. Permainannya yang lugas di lini

pertahanan Kolombia dan fisiknya yang apik membuat dia dijuliki Super Mario. Dengan

keberadaannya, Jose Pekerman, sang pelatih, merasa aman dengan lini belakang tim

asuhannya. Brasil 2014 yang akan menjadi Piala Dunia terakhir baginya akan

membuatnya habis-habisan menjaga gawang Kolombia agar tak kebobolan.

Alasan untuk Optimistis

Unggulan grup. Dibandingkan tim lain, Kolombia diunggulkan oleh banyak pengamat dan

”fans” sepak bola untuk lolos ke babak 16 besar. Kemampuan individual ditambah cukup

lama absen di Piala Dunia menjadi suntikan moral luar biasa bagi tim asuhan Jose

Pekerman ini.

Alasan untuk Pesimistis

Usia. Kolombia dipastikan masih akan mengandalkan Luis Perea dan Mario Yepes untuk

menjaga wilayah pertahanan timnya. Tapi, usia yang semakin bertambah membuat

kecepatan mereka jauh berkurang dan menjadi keuntungan bagi para penyerang lawan.

Page 35: Rekaman Piala Dunia 2014

Trauma masa lampau mungkin masih menyelimuti anggota tim Kolombia. Kematian

Andres Escobar, salah satu anggota tim Kolombia di Piala Dunia 1994 karena ditembak

kelompok mafia heroin terbesar di negeri asalnya karena gol bunuh diri, membuat para

pemain mungkin tak bisa tenang dalam menjalankan tugasnya di lapangan hijau.

YUNANI

Federasi Sepakbola: Hellenic Football Federation (HFF)

Julukan: Ethniki

Keikutsertaan di Piala Dunia: 2x (1994, 2010)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Babak penyisihan grup (1994, 2010)

Page 36: Rekaman Piala Dunia 2014

Penampilan Timnas Terbanyak: Giorgos Karagounis (137x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Nikos Anastopoulos (29 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Orestis Karnezis Granada (Spanyol) 11-07-1985

12 Panagiotis Glykos PAOK Thessalonika 03-06-1986

13 Stefanos Kapino Panathinaikos 18-03-1994

Pemain Belakang

3 Georgios Tzavellas PAOK Thessalonika 26-11-1987

4 Konstantinos Manolas Olympiakos Piraeus 14-06-1991

5 Evangelos Moras Hellas Verona (Italia) 26-08-1981

11 Loukas Vyntra Levante (Spanyol) 05-02-1981

15 Vasileios Torosidis AS Roma (Italia) 10-06-1985

19 Sokratis Papastathopoulos Borussia Dortmund (Jerman) 09-06-1988

20 Jose Cholevas Olympiakos Piraeus 27-06-1984

Pemain Tengah

2 Ioannis Maniatis Olympiakos Piraeus 12-10-1986

6 Alexandros Tziolis Kayserispor (Turki) 13-02-1985

8 Panagiotis Kone Bologna (Italia) 26-07-1987

10 Georgios Karagounis (c) Fulham (Inggris) 06-03-1977

16 Lazaros Christodoulopoulos Bologna (Italia) 19-12-1986

21 Konstantinos Katsouranis PAOK Thessalonika 21-06-1979

22 Andreas Samaris Olympiakos Piraeus 13-06-1989

23 Panagiotis Tachtsidis Torino (Italia) 15-02-1989

Pemain Depan

7 Georgios Samaras Glasgow Celtic (Skotlandia) 21-02-1985

Page 37: Rekaman Piala Dunia 2014

9 Konstantinos Mitroglou Fulham (Inggris) 12-03-1988

14 Dimitrios Salpingidis PAOK Thessalonika 18-08-1981

17 Theofanis Gekas Torku Konyaspor (Turki) 23-05-1980

18 Ioannis Fetfatzidis Genoa (Italia) 21-12-1990

Pelatih

Fernando Santos (Portugal)

ULASAN KOMPAS

Dibandingkan tiga kontestan yang lain di Grup C, Yunani mungkin tim dengan

rata-rata usia pemain yang berada di atas kepala tiga, yaitu 32 tahun. Untuk ukuran sepak bola, usia itu sudah melewati usia emas yang rata-rata di antara 20-30 tahun.

Namun, posisi sebagai runner-up Grup G Kualifikasi Zona Eropa membuktikan kalau usia tua tak membuat para pemain Yunani gagal menyuguhkan permainan mengesankan di atas lapangan hijau.

Di bawah Fernando Santos, Yunani membukukan persentase kemenangan tertinggi, 24 menang dan hanya 4 kali kalah dari 41 pertandingan yang dijalani. Bahkan, berturut-turut Giorgos Karagounis dan kawan-kawan memenangi pertandingan, dimulai sejak Santos menangani tim ”Negeri Para Dewa” ini pada 11 Agustus 2010 sampai setahun kemudian, November 2011, ketika mereka kalah 1-3 dari Romania.

Meski konsisten di laga-laga sebelumnya, Yunani masih harus membuktikan ketangguhannya di kompetisi yang sebenarnya. Santos harus mampu mendorong penyerang utama Yunani, Kostas Mitroglou, untuk bermain lebih konsisten dan membuka peluang untuk mencetak gol. Sebagai tandem, pemain senior Georgios Samaras bisa menjadi alternatif lain bila pemain berjulukan ”Mitrogliserin” tak menunjukkan perbaikan yang berarti.

Santos tak perlu terlalu khawatir dengan lini belakangnya. Sokratis Papastathopoulos, pemain berusia 25 tahun ini, menjadi palang pintu yang efektif untuk menghalau setiap percobaan penyerang lawan untuk menjebol gawang Yunani. Delapan laga tak pernah kebobolan pada laga Kualifikasi Grup G Zona Eropa telah membuktikannya.

Dengan rata-rata pemain yang berusia di atas kepala tiga, tugas berat bagi Fernando Santos untuk memainkan pola permainan cepat dan menyerang. Namun, 25 poin di kualifikasi Zona Eropa dan lolos ke Brasil setelah menundukkan Romania membuktikan perubahan di tubuh Yunani. Santos masih harus membuktikan kemampuannya untuk mengubah tim yang sulit bergerak cepat menjadi tim dengan daya gedor tinggi.

Page 38: Rekaman Piala Dunia 2014

Memotivasi serta mendorong pemainnya yang rata-rata memiliki daya jelajah tinggi, menjadi pekerjaan rumahnya untuk meracik Yunani yang lebih menyerang.

Kostas Mitroglou, 12 gol selama setengah musim 2013-2014 bersama Olympiakos cukup membuktikan bahwa Mitroglou menjadi andalan utama Yunani di lini depan. Kuat, cepat, dan licik ketika menggiring bola di depan kotak penalti membuatnya patut diwaspadai. Tipe pemain muda yang gampang meledak, emosional, tapi juga berbahaya membuatnya mendapat julukan ”Mitroglycerin”. Yunani membutuhkan daya ledaknya untuk mampu lolos penyisihan grup.

Giorgos Karagounis, pengalamannya bermain disejumlah liga internasional dibutuhkan untuk membawa Yunani melewati penyisihan grup. Meskipun usianya mulai bertambah, kemampuannya sebagai gelandang yang memiliki visi permainan tak terbantahkan. Sebagai gelandang, kemampuannya untuk membaca permainan serta melakukan umpan-umpan cantik ke lini depan akan sangat krusial bagi Yunani. Statistik umpan yang mencapai sasaran nyaris mencapai 91 persen membuatnya tak pelak lagi menjadi jantung dan hati Yunani di lini tengah. Menjadi penghuni bangku cadangan tak membuatnya patah arang. Dia memperlihatkan kemampuannya ketika diberi kepercayaan penuh untuk membela timnya.

Georgios Samaras, tipikal gelandang dan penyerang pekerja keras seperti Samaras dibutuhkan untuk membawa Yunani ke level berikutnya di Piala Dunia 2014 Brasil kali ini. Pengalamannya membawa Yunani menjadi kampiun di Euro 2004 akan memberi warna bagi tim ”Negeri ParaDewa” ini.

Alasan untuk Optimistis:

Pertahanan Kokoh

Hanya kemasukan empat gol selama babak kualifikasi membuktikan kualitas pertahanan Yunani. Kualitas yang sama hanya bisa ditandingi oleh juara dunia sekaligus juara Eropa, Spanyol.

Konstantinos Mitroglou

Penampilan apiknya bersama Olympiakos dibuktikan bersama timnas "Negeri Para Dewa" ini. Sebanyak 41 gol dari 84 kali laga bersama Olympiakos membuktikan ketajaman penyerang muda berusia 25 tahun ini. Bersama para veteran, seperti Dimitris Salpigidis dan Giorgios Samaras, Mitroglou bisa menjadi ancaman bagi para penjaga gawang di grup C.

Percampuran yang Apik

Kemampuan Fernando Santos untuk menggabungkan pemain veteran, seperti Dimitris Salpingidis, Giorgos Karagounis, Fanis Gekas, dan Kostas Katsouranis, membuat tim ini solid. Hal ini dibuktikan dengan hasil di kualifikasi. Santos yang akan mengakhiri kontraknya dengan tim Yunani seusai Piala Dunia Brasil 2014 juga menginginkan prestasi terbaik sebelum hengkang.

Alasan untuk Pesimistis:

Page 39: Rekaman Piala Dunia 2014

Gelandang Berumur

Para pemain inti yang dimiliki Fernando Santos rata-rata sudah berumur lebih dari 30 tahun. Giorgos Karagounis, kapten sekaligus pengatur serangan, pada saat perhelatan dimulai telah berusia 36 tahun. Bukan hal yang mudah baginya untuk bersaing dengan gelandang-gelandang muda yang punya kecepatan.

Tak Cukup Mampu Memanfaatkan Tendangan Bebas

Kemampuan teknik tak cukup dimiliki oleh anggota tim Yunani. Mereka juga tak bisa memanfaatkan tendangan bebas untuk membuahkan gol ke gawang lawan.

Bermain Bertahan

Manajer Yunani, Fernando Santos, khawatir para pemainnya akan kembali ke zona aman, strategi bertahan yang selama ini menjadi pilihan Otto Rehhagel, manajer yang membawa Yunani menjadi kampiun Euro 2014. Suntikan beberapa pemain muda di tubuh tim diharap membawa perubahan gaya bermain Yunani dengan lebih menyerang.

PANTAI GADING

Federasi Sepakbola:

Julukan:

Page 40: Rekaman Piala Dunia 2014

Keikutsertaan di Piala Dunia: 2x (2006, 2010)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Babak Penyisihan Grup (2006, 2010)

Penampilan Timnas Terbanyak: Didier Zokora (121x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Didier Drogba (65 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Boubacar Barry Copa Lokeren (Belgia) 30-12-1979

16 Sylvain Gbohouo Sewe Sport 29-10-1988

23 Sayouba Mande Stabaek (Norwegia) 15-06-1993

Pemain Belakang

2 Ousmane Viera Diarrassouba Caykur Rizespor (Turki) 21-12-1986

3 Etienne Arthur Boka VfB Stuttgart (Jerman) 02-04-1983

4 Kolo Habib Toure Liverpool (Inggris) 19-03-1981

5 Alain Didier Deguy Zokora Trabzonspor (Turki) 14-12-1980

7 Jean Daniel Akpa-Akpro Toulouse (Prancis) 11-10-1992

17 Serge Aurier Toulouse (Prancis) 24-12-1992

18 Constant Djakpa Eintracht Frankfurt (Jerman) 17-10-1986

22 Souleymane Bamba Trabzonspor (Turki) 13-01-1985

Pemain Tengah

6 Mathis Bolly Fortuna Duesseldorf (Jerman)14-11-1990

9 Cheik Ismael Tiote Newcastle United (Inggris) 21-06-1986

13 Didier Konan Ya Hannover 96 (Jerman) 25-12-1984

14 Ismael Diomande AS Saint-Etienne (Prancis) 28-08-1992

15 Max Alain Gradel AS Saint-Etienne (Prancis) 30-11-1987

19 Gnegneri Yaya Toure Manchester City (Inggris) 13-05-1983

20 Geoffroy Sereso ‘Serey’ Die FC Basel (Swiss) 07-11-1984

Page 41: Rekaman Piala Dunia 2014

Pemain Depan

8 Salomon Armand Magloire Kalou Lille OSC (Prancis) 05-08-1985

10 Gervais “Gervinho” Yao Kouassi AS Roma (Italia) 27-05-1987

11 Didier Drogba (c) Galatasaray (Turki) 11-03-1978

12 Wilfried Bony Swansea City (Inggris) 10-12-1988

21 Giovanni Guy Yann Sio FC Basel (Swiss) 31-03-1989

Pelatih

Sabri Lamouchi (Prancis)

ULASAN KOMPAS

Dalam dua perhelatan Piala Dunia sebelumnya, generasi emas Pantai Gading,

seperti halnya Inggris dengan generasi David Beckham dan kawan-kawan, tak mampu

memperlihatkan prestasi terbaik. Kini, sisa-sisa generasi itu mencoba untuk ketiga

kalinya.

Generasi emas tim berjulukan ”Les Elephants” ini hanya menyisakan beberapa

pemain dari generasi emas, yaitu Didier Drogba, Toure bersaudara (Yaya dan Kolo

Toure), serta Salomon Kalou. Sisanya adalah generasi baru sepak bola Afrika.

Sabri Lamouchi, sang manajer, tak memiliki reputasi cukup tinggi seperti manajer

tim lain dalam Grup C untuk meyakinkan, dia memiliki kemampuan yang baik untuk

meramu permainan tim. Namun, dengan status juara Grup C Zona Afrika, cukup bagi

eks pemain Parma dan Inter Milan ini meyakinkan banyak pihak, strateginya cukup

jitu untuk membawa Pantai Gading terbang ke Brasil.

Didier Drogba, pemain veteran yang kini bermain di klub Turki, Galatasaray, masih

tetap menjadi andalan utama di lini depan. Bersama Salamon Kalou, dia akan

menjadi tandem yang berbahaya bagi para pemain belakang lawan yang lengah

mengawasi pergerakan mereka.

Di tengah, Lamouchi akan mengandalkan kemampuan Yaya dan Kolo Toure untuk

mengalirkan bola ke lini depan ataupun menghadang bola lawan di lapangan tengah

Page 42: Rekaman Piala Dunia 2014

pertahanan mereka. Berbekal kecepatan dan ketangguhan mereka, ditambah

kemampuan mereka mengolah bola, lapangan tengah Pantai Gading akan menjadi

sentral kekuatan utama untuk menggedor pertahanan lawan.

Tak memiliki cukup pengalaman sebagai manajer sebuah klub, tak membuat Lamouchi,

manajer jebolan Parma, Inter Milan, dan Lyon, ini grogi. Gabungan pasukan yang penuh

pengalaman dan talenta muda, membuatnya cukup yakin dengan kemampuan skuad

Pantai Gading untuk melangkah dengan hasil yang lebih baik dibandingkan dua

perhelatan Piala Dunia sebelumnya.

Hal ini dibuktikannya dengan menempatkan pasukan Gajah atau The Elephant di

posisi puncak skuad terbaik di negeri Afrika, mengalahkan Kamerun, Afrika Selatan,

hingga Nigeria.

Didier Drogba, kapten sekaligus pemain yang paling berpengalaman di tim berjulukan

”Les Elephants” ini mungkin akan menjadikan perhelatan Piala Dunia 2014 Brasil sebagai

perjalanan terakhirnya sebelum gantung sepatu. Dua kali membawa tim ini ke kancah

tertinggi sepak bola dunia, hasilnya belum memuaskan. Meski sudah 35 tahun, tak

menjadi kendala bagi Drogba untuk bersaing dengan para penyerang muda di Brasil.

Torehan 10 gol bagi klubnya saat ini, Galatasaray, dan 42 gol bagi tim nasional Pantai

Gading, memberi jaminan ketajaman lini depan.

Yaya Toure, tak hanya mumpuni di lapangan tengah, Yaya Toure juga berbahaya ketika

tak dikawal ketat di wilayah pertahanan lawan. Torehan 17 gol musim ini bagi

Manchester City membuktikan kepiawaiannya.

Samir Nasri, rekannya di City, mengagumi kemampuan teknik dan fisiknya. Dikenal

dengan julukan The Human Train, fisik yang mumpuni membuatnya bisa dengan

cepat membantu penyerangan dari tengah lapangan.

Salomon Kalou, bersama Lille dia membuktikan masih memiliki ketajaman ketika

berada di wilayah pertahanan lawan. Kalou, bukan hanya tipikal penyerang sejati. Dia

bisa ditempatkan sebagai gelandang dan pengumpan yang jitu dari sayap kiri dan sayap

kanan Pantai Gading. Pindah ke Lille (Perancis) membuat Salomon Kalou melupakan

masa-masa sulit akhir masa kontraknya bersama Chelsea. Tapi, jarang dimainkan dan

tidak menjadi pilihan utama bos Chelsea, dia tetap menyumbang gol penting bagi bekas

klubnya itu.

Page 43: Rekaman Piala Dunia 2014

Alasan untuk optimististis

Peluang terakhir generasi emas

Piala Dunia kali ini akan menjadi petualangan terakhir generasi emas yang dimiliki

oleh Pantai Gading. Didier Drogba, kapten sekaligus sosok yang paling dikagumi di

timnas, akan bermain habis-habisan untuk lebih dari sekadar penggembira di

penyisihan grup.

Cuaca akan menjadi faktor pendukung bagi para anggota tim Les Elephants ini.

Cuaca Brasil dan negeri asal mereka yang tak jauh berbeda membuat Yaya Toure

dan kawan-kawan akan merasa bermain di kampung halaman sendiri.

Yaya Toure dan Souleymane Bamba akan menjadi duet pekerja keras bagi tim Pantai

Gading. Pengalaman mereka bermain di Liga Eropa akan menjamin pasokan bola

yang lancar ke para penyerang mereka sekaligus menghentikan laju bola ke wilayah

pertahanan Pantai Gading.

Alasan untuk Pesimistis

Manajer minim pengalaman. Sabri Lamouchi memang memiliki segudang pengalaman

sebagai pemain. Tapi, sebagai manajer, dia baru sekali ini memegang tim nasional dan

langsung akan berhadapan dengan tim-tim berpengalaman di ajang terbesar sepak bola

dunia, Piala Dunia.

Menghilangnya satu per satu generasi emas. Pantai Gading membuat Sabri Lamouchi

harus memberikan jam terbang tinggi bagi para pemain muda negara ini. Meski

beberapa di antaranya sudah pernah mengecap rasanya bermain di Liga-liga Eropa,

bermain di ajang setinggi Piala Dunia tentu berbeda. Apalagi untuk memberikan jam

terbang bagi para pemain anyar.

Lengah di akhir pertandingan. 20 menit terakhir pertandingan menjadi waktu yang

krusial bagi Pantai Gading untuk tetap fokus pada laga. Gol-gol yang masuk ke gawang

Pantai Gading, sepanjang babak kualifikasi, terjadi pada 20 menit akhir pertandingan.

Fokus para pemain menjadi buyar seiring stamina yang menurun.

Page 44: Rekaman Piala Dunia 2014

JEPANG

Page 45: Rekaman Piala Dunia 2014

Federasi Sepakbola: Japan Football Association (JFA)

Julukan: Samurai Blue

Keikutsertaan di Piala Dunia: 4x (1998, 2002, 2006, 2010)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Babak 16 Besar (2002, 2010)

Penampilan Timnas Terbanyak: Yasuhito Endo (146x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Kunishige Kamamoto (80 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Eiji Kawashima Standard Liege (Belgia) 20-03-1983

12 Shusaku Nishikawa Urawa Red Diamonds 18-06-1986

23 Shuichi Gonda FC Tokyo 03-03-1989

Pemain Belakang

2 Atsuto Uchida Schalke 04 (Jerman) 27-03-1988

3 Gotoku Sakai VfB Stuttgart (Jerman) 14-03-1991

5 Yuto Nagatomo Internazionale Milan (Italia) 12-09-1986

6 Masato Morishige FC Tokyo 21-05-1987

15 Yasuyuki Konno Gamba Osaka 25-01-1983

19 Masahiko Inoha Jubilo Iwata 25-08-1985

21 Hiroki Sakai Hannover 96 (Jerman) 12-04-1990

22 Maya Yoshida Southampton (Inggris) 24-08-1988

Pemain Tengah

7 Yasuhito Endo Gamba Osaka 28-01-1980

14 Toshihiro Aoyama Sanfrecce Hiroshima 22-02-1986

Page 46: Rekaman Piala Dunia 2014

16 Hotaru Yamaguchi Cerezo Osaka 06-10-1990

17 Makoto Hasebe (c) Eintracht Frankfurt (Jerman) 18-01-1984

Pemain Depan

4 Keisuke Honda AC Milan (Italia) 13-06-1986

8 Hiroshi Kiyotake FC Nuernberg (Jerman) 12-11-1989

9 Shinji Okazaki FSV Mainz (Jerman) 16-04-1986

10 Shinji Kagawa Manchester United (Inggris) 17-03-1989

11 Yoichiro Kakitani Cerezo Osaka 03-01-1990

13 Yoshito Okubo Kawasaki Frontale 09-06-1982

18 Yuya Osako FC Koeln (Jerman) 18-05-1990

20 Manabu Saito Yokohama F. Marinos 04-04-1990

Pelatih

Alberto Zaccheroni (Italia)

ULASAN KOMPAS

Untuk kelima kalinya, Jepang akan mencicipi Piala Dunia. Namun, dalam dua

perhelatan terakhir, mereka belum bisa mengulangi dan memperbaiki sejarah ketika mampu lolos dari penyisihan grup Piala Dunia 2002 di negeri sendiri (dan Korea Selatan, sebagai tuan rumah bersama). Dalam dua Piala Dunia terakhir, Jepang terhenti di penyisihan grup.

Alberto Zaccheroni yang didaulat menangani tim ”Samurai Biru” sejak 2010 membawa harapan tinggi agar tim ini bisa melaju lebih jauh bukan hanya di Asia, melainkan juga di level dunia. Hal itu dibuktikan dalam Piala Konfederasi 2013. Meski kalah 3-4 dari Italia di perempat final, Shinji Kagawa dan kawan-kawan menunjukkan, mereka bisa bersaing dengan negara-negara tradisional sepak bola dunia.

Beberapa tur tim ”Negeri Matahari Terbit” ini juga menunjukkan semangat pantang menyerah. Belgia dan Belanda merasakan ledakan semangat itu dari dalam diri Kagawa dan kawan-kawan.

Page 47: Rekaman Piala Dunia 2014

Trio Shinji Okazaki, Kagawa, dan Keisuke Honda akan menjadi andalan bagi pasukan Zaccheroni untuk menjebol gawang lawan. Kemampuan dan kecepatan serta tendangan akurat dan keras Honda menjadi momok calon lawannya. Kemampuan tendangan bebasnya juga harus diwaspadai para penjaga gawang lawan.

Untuk menembus pertahanan lawan, Honda membutuhkan bantuan Kagawa. Meski tak banyak dimainkan oleh Manajer Manchester United David Moyes, bukan berarti Kagawa tenggelam begitu saja. Ketajaman dan visi lapangannya akan membantu lini depan membombardir wilayah pertahanan lawan.

Nagatomo bersama Maya Yoshida akan menjadi palang pintu sistem pertahanan gerendel ”Catenaccio” untuk menjaga gawang Jepang tak kebobolan.

Alberto Zaccheroni, kehadirannya memberikan rasa Italia pada salah satu tim Asia terbaik ini. Pengalamannya melatih beberapa klub papan atas Serie A dinilai mampu memperkokoh gaya pertahanan gerendel atau ”Catenaccio” ala Italia yang terbukti kokoh. Tetapi, kemenangan tak hanya bisa diraih dengan menutup rapat-rapat pertahanan. Memiliki gelandang serta penyerang yang mau berjibaku serta bekerja keras membuatnya mempunyai tim yang mumpuni dalam bertahan sekaligus agresif dalam penyerangan. Juara dunia Italia dan Perancis pernah merasakan sengatannya.

Keisuke Honda, meski posisi aslinya adalah gelandang serang, Keisuke Honda tidak kehilangan insting untuk mencetak gol. Pergerakan dan kecepatannya di sekitar kotak penalti bisa menjadi momok bagi setiap pemain belakang yang lengah menjaga wilayah pertahanannya. Hal itu sudah dibuktikan selama bermain di Rusia dan Belanda. Jika Honda mendapat tandem pemain sayap yang mampu memberikan umpan silang yang apik, bukan tak mungkin Jepang akan melenggang hingga jauh dalam Piala Dunia 2014.

Shinji Kagawa, dikenal sebagai pemain yang memiliki visi yang baik. Kemampuan menggiring bola serta mengumpannya tak kalah dengan ketajamannya di depan gawang. Itu telah dia buktikan bersama Dortmund sebelum dipinang oleh klub asal Inggris, Manchester United. Namun, di MU, kemampuannya tak begitu terasah. Minimnya jam tanding bersama ”Setan Merah” membuat ketajaman serangannya, baik dari tengah maupun sayap, tak teruji dengan baik. Kagawa butuh waktu sebelum menunjukkan kelasnya yang sebenarnya di Brasil, Juni nanti.

Yuto Nagatomom, mempunyai posisi asli sebagai bek kiri, Nagatomo memiliki kemampuan sebagai bek tengah yang tangguh. Samuel Etoo, penyerang Kamerun, pernah merasakan ketangguhan penjagaan pemain belakang berusia 30 tahun ini di Piala Konfederasi 2013. Pesepak bola bertubuh mungil ini juga cepat dan kemampuan untuk menggiring bola yang baik. Tak jarang Nagatomo merangsek dan mengobrak-abrik jantung pertahanan lawan untuk membantu timnya memenangi laga.

Alasan untuk Optimistis

Manajer Sarat PengalamanKeberadaan Alberto Zaccheroni membuat Jepang menjadi salah satu tim yang memiliki pertahanan sangat bagus. Pertahanan gerendel ala Italia akan ditransfer kepada Shinji Kagawa dan kawan-kawan, menjadikan tim ini lebih kokoh dalam bertahan.

Semangat BushidoSemangat pantang menyerah ala para samurai Jepang membuat mereka dikenal sebagai

Page 48: Rekaman Piala Dunia 2014

tim tangguh. Fisik dan kematangan teknik para pemainnya membuat mereka menjadi salah satu kandidat untuk lolos ke babak 16 besar.

Kuat di UdaraPara penyerangnya memiliki kemampuan bertarung memperebutkan bola di udara yang kuat. Bahkan, sekitar 30 persen gol yang diciptakan para penyerangnya berasal dari umpan lambung sayap kiri atau sayap kanannya. Kondisi ini menempatkan mereka di 10 besar tim yang mampu mencetak gol melalui pertarungan udara.

Alasan untuk Pesimistis

Jarang Mencetak Lebih dari Satu GolJepang, meski memiliki penyerang berbakat, terbilang jarang mencetak lebih dari satu gol sepanjang laga. Sebanyak 36 persen dari laga yang pernah mereka jalani tak pernah mampu mencetak lebih dari satu gol ke gawang lawan. Hal ini membuat mereka berada di empat tim terbawah yang mampu mencetak lebih dari satu gol kemenangan.

Tendangan Bebas Tak Dimanfaatkan

Tidak terlalu banyak memiliki penyerang yang mampu memanfaatkan peluang tendangan bebas di sekitar kotak penalti menjadi sebuah gol.

Rentan di Kotak Penalti

Meski memiliki manajer yang mampu menerjemahkan sistem pertahanan gerendel dengan baik, para pemain bertahan memiliki kelemahan jika berhadapan dengan satu per satu penyerang lawan (one on one defense)

GRUP D

KOSTA RIKA

Page 49: Rekaman Piala Dunia 2014

Federasi Sepakbola: Federacion Costarricense de Futbol

Julukan: Ticos, La Sele

Keikutsertaan di Piala Dunia: 3x (1990, 2002, 2006)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Babak 16 besar (1990)

Penampilan Timnas Terbanyak: Walter Centeno (137x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Rolando Fonseca (47 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Keylor Navas Levante (Spanyol) 15-12-1986

18 Patrick Pemberton LD Alajuelense 24-05-1982

23 Daniel Cambronero CS Herediano 01-12-1987

Pemain Belakang

2 Johnny Acosta LD Alajuelense 21-07-1983

3 Giancarlo Gonzalez Columbus Crew (AS) 08-02-1988

4 Michael Umana Deportivo Saprissa 16-07-1982

6 Oscar Duarte Club Brugge (Belgia) 03-06-1989

8 Dave Myrie CS Herediano 01-06-1988

12 Waylon Francis Columbus Crew (AS) 20-09-1990

15 Junior Diaz FSV Mainz (Jerman) 12-09-1983

16 Cristian Gamboa Rosenborg (Norwegia) 24-10-1989

19 Roy Miller New York Red Bulls (AS) 24-11-1984

Pemain Tengah

Page 50: Rekaman Piala Dunia 2014

5 Celso Borges AIK Solna (Swedia) 27-05-1985

7 Christian Bolanos FC Copenhagen (Denmark) 17-05-1984

11 Michael Barrantes Aalesunds FK (Norwegia) 04-10-1983

13 Esteban Oscar Granados CS Herediano 25-10-1985

17 Yeltsin Tejeda Deportivo Saprissa 17-03-1992

20 Diego Calvo Valerenga (Norwegia) 25-04-1991

22 Jose Miguel Cubero CS Herediano 14-02-1987

Pemain Depan

9 Joel Campbell Olympiakos Pireaus (Yunani)26-06-1992

10 Bryan Ruiz (c) PSV Eindhoven (Belanda) 18-08-1985

14 Randall Brenes CS Cartagines 13-08-1983

21 Marcos Urena Kuban Krasnodar (Rusia) 03-05-1990

Pelatih

Jorge Luis Pinto (Kolombia)

ULASAN KOMPAS

Nama Kosta Rika tidak seharum tim lain di Grup D. Namun, tim Zona Amerika Utara,

Tengah, dan Karibia (CONCACAF), itu selalu gagah berani. Kosta Rika adalah tim terkuat

ketiga dari Zona CONCACAF setelah AS dan Meksiko.

Sebagai negara kecil, prestasi Kosta Rika di Piala Dunia tidak kecil. ”Los Ticos” telah

tampil di tiga Piala Dunia yaitu 1990, 2002, dan 2006. Penampilan paling hebat adalah di

Piala Dunia 1990 ketika Los Ticos mencapai 16 besar. Selain itu, Kosta Rika hanya

menjadi penggembira di fase grup.

Los Ticos melenggang ke Brasil tanpa tahap play off karena menduduki peringkat kedua

kualifikasi Zona CONCACAF setelah AS dengan 5 kali menang, 3 kali seri, dan 2 kali kalah

dengan 18 poin. AS yang menduduki peringkat teratas klasemen meraih 7 kemenangan,

1 kali seri, dan 2 kali kalah (22 poin).

Page 51: Rekaman Piala Dunia 2014

Setelah menunggu selama delapan tahun, Kosta Rika kembali ke pentas Piala Dunia.

Kosta Rika telah membalas sakit hati di play off Piala Dunia 2010. Kosta Rika gagal

tampil tiga kali berturut-turut dalam Piala Dunia karena kalah agregat 1-2 dari Uruguay.

Kehadiran pelatih Jose Luis Pinto membuat Kosta Rika kembali bersinar menjelang Piala

Dunia 2014. Pelatih asal Kolombia itu merombak besar-besaran skuad Kosta Rika,

terutama lini belakangnya. Dengan barisan pertahanan yang kuat, Kosta Rika hanya

kebobolan tujuh gol di babak kualifikasi.

Jose Luis Pinto pernah memoles Kosta Rika di Piala Dunia 2006. Sayang, ia dipecat

karena hasilnya mengecewakan. Namun, Pinto dipanggil lagi dan berhasil membawa

Kosta Rika ke Brasil. Di tangan Pinto, ”Los Ticos” kembali berkibar.

Pemain paling menonjol dan terbaik dari Kosta Rika adalah Bryan Ruiz. Ruiz adalah

gelandang sekaligus bisa dipasang sebagai penyerang. Ruiz saat ini bermain di klub PSV

Eindhoven sebagai pemain pinjaman dari klub Fulham. Karena talentanya, Ruiz dijuluki

”pemain istimewa” oleh mantan pelatih Kosta Rika, Rodrigo Kenton.

Keylor Navas, penjaga gawang Kosta Rika ini bermain di klub Liga Spanyol, Levante.

Selama memperkuat Levante, Navas kerap menyelamatkan gawangnya dari kebobolan.

Penampilan Navas di bawah mistar gawang tak pernah mengecewakan.

Christian Bolanos, gelandang Kosta Rika itu sekarang bergabung dengan FC

Copenhagen. Pemain berusia 29 tahun tersebut merupakan gelandang andalan Kosta

Rika selain Ruiz karena kecepatan dan kelincahannya di lapangan.

Alasan untuk Optimistis

Sebagai tim kategori “under dog”, jika Kosta Rika lolos ke babak 16 besar berarti

mengulang sukses pada Piala Dunia 1990. Lolos ke babak 16 besar adalah prestasi hebat

bagi Kosta Rika. Hal itu bisa terwujud dengan kejelian pelatih Jose Luis Pinto dan materi

pemain yang banyak merumput di Eropa.

Alasan untuk Pesimistis

Kosta Rika memang termasuk tim tangguh di Zona CONCACAF. Namun, ketangguhan

“Los Ticos” belum ada apa-apanya dibandingkan tim lain. Masih perlu waktu bagi Kosta

Rika untuk sejajar dengan tim lainnya.

Page 52: Rekaman Piala Dunia 2014

INGGRIS

Page 53: Rekaman Piala Dunia 2014

Federasi Sepakbola: The Football Association

Julukan: The Three Lions

Keikutsertaan di Piala Dunia: 13x (1950, 1954, 1958, 1962, 1966, 1970, 1982, 1986, 1990, 1998, 2002, 2006, 2010)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Juara (1966)

Penampilan Timnas Terbanyak: Peter Shilton (125x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Bobby Charlton (49 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Joe Hart Manchester City 19-04-1987

13 Ben Foster West Bromwich Albion 03-04-1983

22 Fraser Forster Glasgow Celtic (Skotlandia) 17-03-1988

Pemain Belakang

2 Glen Johnson Liverpool 23-08-1984

3 Leighton Baines Everton 11-12-1984

5 Gary Cahill Chelsea 19-12-1985

6 Phil Jagielka Everton 17-08-1982

12 Chris Smalling Manchester United 22-11-1989

16 Phil Jones Manchester United 21-02-1992

23 Luke Shaw Southampton 12-07-1995

Pemain Tengah

4 Steven Gerrard (c) Liverpool 30-05-1980

Page 54: Rekaman Piala Dunia 2014

7 Jack Wilshere Arsenal 01-01-1992

8 Frank Lampard Chelsea 20-06-1978

14 Jordan Henderson Liverpool 17-06-1990

15 Alex Oxlade Chamberlain Arsenal 15-08-1993

17 James Milner Manchester City 04-01-1986

19 Raheem Sterling Liverpool 08-12-1994

20 Adam Lallana Southampton 10-05-1988

21 Ross Barkley Everton 05-12-1993

Pemain Depan

9 Daniel Sturridge Liverpool 01-09-1989

10 Wayne Rooney Manchester United 24-10-1985

11 Danny Welbeck Manchester United 26-11-1990

18 Rickie Lambert Southampton 16-02-1982

Pelatih

Roy Hodgson

ULASAN KOMPAS

Penampilan Inggris di babak kualifikasi Piala Dunia zona Eropa lumayan menjanjikan. Tim ”Three Lions” menjadi pemuncak Grup H meskipun hanya unggul satu poin atas peringkat kedua, Ukraina. Dari 10 partai pertandingan, pasukan Roy Hodgson menang enam kali, seri empat kali, dan tak terkalahkan.

Namun, langkah Inggris ke Brasil tidak segampang di kualifikasi Piala Dunia 2010 ketika mereka memenangi sembilan dari 10 laga. Tak maksimalnya penampilan Inggris di kualifikasi membuat Roy Hodgson dihujani kritik. Apalagi, Inggris dengan liganya yang gemerlap baru sekali menjadi juara pada Piala Dunia 1966. Penampilan kurang gereget Inggris di kualifikasi membuat penampilan mereka di Brasil diragukan meskipun lawan yang dihadapi bukan lawan enteng, seperti Ukraina dan Polandia, yang dihadapi di kualifikasi.

Dalam uji coba, November 2013, Inggris takluk 0-2 dari Cile dan kalah dari Jerman 0-1. Hasil uji tanding yang mengecewakan itu menjadi sinyal bahaya bagi Hodgson.

Page 55: Rekaman Piala Dunia 2014

Inggris berada dalam grup yang berat bersama Italia dan Uruguay. Kekuatan Kosta Rika di atas kertas bisa dikesampingkan. Inggris semula paling mewaspadai Uruguay karena memiliki Luis Suarez. Penyerang Liverpool itu paham bagaimana menaklukkan Inggris. Sebaliknya, Inggris juga punya pemain yang mengerti kelemahan Suarez, yaitu sang kapten Steven Gerrard, rekan Suarez di Liverpool. Beruntung bagi Inggris, operasi cedera kaki membuat keajaiban yang bisa membawa Suarez ke tengah lapangan di Brasil.

Dalam sejarah pertemuan di pertandingan resmi, Inggris belum pernah mengalahkan Uruguay dan Italia. Bahkan, Inggris juga belum pernah mengalahkan Kosta Rika. Inggris pun harus melupakan trauma Piala Dunia 2010 ketika dihajar 1-4 oleh Jerman dan terpental dari babak 16 besar.

Inggris adalah tim yang bertabur bintang. Tantangan bagi Roy Hodgson adalah memaksimalkan potensi para bintang di ”Three Lions”. Tekanan publik Inggris baik terhadap Hodgson maupun semua pemain timnas Inggris begitu besar.

Inggris boleh mengandalkan Wayne Rooney di lini depan. Jumlah gol yang dicetak Rooney selama kualifikasi Piala Dunia, yaitu tujuh gol, membuat Hodgson yakin terhadap kemampuan ujung tombak MU itu.

Kehadiran pemain senior dalam sebuah tim memang penting. Inilah peran Steven Gerrard sebagai kapten dengan tugas menjaga irama dan mental tim. Gelandang senior itu juga harus bisa menyatukan pemain senior dan pemain muda.

Salah satu pemain muda yang akan menjadi tulang punggung Inggris di Brasil adalah Danny Welbeck. Ketajamannya sebagai penyerang MU di Liga Inggris tak diragukan. Sementara di laga kualifikasi, Welbeck mencetak empat gol. Tetapi, sebagai pemain muda, ia harus lebih meningkatkan kemampuannya.

Alasan untuk Optimistis

Tidak ada tim yang berangkat ke Brasil dengan talenta selengkap Inggris. Sayang, ”Three Lions” memiliki statistik buruk di Piala Dunia meskipun mereka punya liga sepak bola termegah di dunia. Jika Inggris bisa menjaga mental dan tidak mudah panik, mereka mampu membuat kejutan.

Alasan untuk Pesimistis

Faktor cuaca akan menghambat laju ”Three Lions”. Pertandingan di Brasil akan berlangsung dalam cuaca panas dan lembab. Inggris harus bisa menyesuaikan diri dengan cuaca kalau tak mau kalah sebelum bertempur.

ITALIA

Page 56: Rekaman Piala Dunia 2014

Federasi Sepakbola: Federazione Italiana Giuoco Calcio (FIGC)

Julukan: Gli Azzurri

Keikutsertaan di Piala Dunia: 17x (1934, 1938, 1950, 1954, 1962, 1966, 1970, 1974, 1978, 1982, 1986, 1990, 1994, 1998, 2002, 2006, 2010)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Juara (1934, 1938, 1982, 2006)

Penampilan Timnas Terbanyak: Gianluigi Buffon (142x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Luigi Riva (35 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Gianluigi Buffon (c) Juventus 28-01-1978

12 Salvatore Sirigu Paris Saint Germain (Prancis)12-01-1987

13 Mattia Perin Genoa 10-11-1992

Pemain Belakang

2 Mattia De Sciglio AC Milan 20-10-1992

3 Giorgio Chiellini Juventus 14-08-1984

4 Matteo Darmian Torino 02-12-1989

7 Ignazio Abate AC Milan 12-11-1986

15 Andrea Barzagli Juventus 08-03-1981

19 Leonardo Bonucci Juventus 01-05-1987

20 Gabriel Alejandro Paletta AC Parma 15-02-1986

Pemain Tengah

5 Thiago Motta Paris Saint Germain (Prancis)28-08-1982

6 Antonio Candreva Lazio 28-02-1987

Page 57: Rekaman Piala Dunia 2014

8 Claudio Marchisio Juventus 19-01-1986

14 Alberto Aquilani Fiorentina 07-07-1984

16 Daniele De Rossi AS Roma 24-07-1983

18 Marco Parolo AC Parma 25-01-1985

21 Andrea Pirlo Juventus 19-05-1979

23 Marco Verratti Paris Saint Germain (Prancis)05-11-1992

Pemain Depan

9 Mario Balotelli AC Milan 12-08-1990

10 Antonio Cassano AC Parma 12-07-1982

11 Alessio Cerci Torino 23-07-1987

17 Ciro Immobile Torino 20-02-1990

22 Lorenzo Insigne Napoli 04-06-1991

Pelatih

Cesare Prandelli

ULASAN KOMPAS

Sama seperti Inggris, perjuangan Italia di babak kualifikasi Grup B Zona Eropa nyaris sempurna. Tim ”Gli Azzurri” meraih enam kemenangan dan empat kali seri dari 10 laga tanpa pernah takluk (22 poin). Italia juga menjaga jarak yang cukup jauh dari peringkat kedua klasemen, yaitu Denmark, dengan enam angka.

Italia mengawali babak kualifikasi secara meragukan setelah bermain seri melawan Bulgaria, 2-2. Namun, setelah hasil tersebut, Italia memenangi empat laga berikutnya berturut-turut.

Gli Azzurri adalah satu-satunya tim yang pernah menjadi juara dunia empat kali di Grup D. Italia menjadi kampiun 1934, 1938, 1982, dan 2006. Pada Piala Dunia 1970 dan 1994, Italia nyaris juara, tetapi akhirnya harus puas sebagai runner-up. Italia juga mengukir indah jumlah penampilan di Piala Dunia, sebanyak 17 kali, sama dengan Jerman, tetapi di bawah Brasil yang 19 kali.

Di tangan pelatih Cesare Prandelli, Italia mengalami banyak perubahan. Kini Italia lebih dinamis. Dulu Gli Azzurri terkenal dengan pertahanan super ketat yang membuat lawan frustrasi. Sekarang, Italia bermetamorfosis menjadi tim yang tak segan menyerang terus-

Page 58: Rekaman Piala Dunia 2014

menerus. Pemain Italia amat kreatif menyusun strategi di lapangan. Faktor inilah yang membuat lawan-lawan Italia kesulitan karena salah menebak strategi Italia.

Cesare Prandelli harus membuktikan Italia tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga bisa menyerang. Prandelli menegaskan, Italia telah meninggalkan pertahanan gerendel ”Catenacio”. Prandelli juga dibebani target tinggi di Brasil setelah Italia hancur di Piala Dunia 2010.

Walaupun sering membuat ulah dan temperamental, terlalu sayang untuk tidak memanfaatkan potensi Mario Balotelli. Ketajamannya di lini depan telah dibuktikannya dengan mencetak lima gol pada kualifikasi Piala Dunia 2014.

Peran pemain senior di tim Italia masih sangat vital. Itu sebabnya Gianluigi Buffon masih saja dipercaya di bawah mistar gawang pada Piala Dunia 2014. Buffon sukses mengantar Italia juara pada 2006.

Sama seperti Buffon, pemain senior seperti Andrea Pirlo sungguh sayang dibuang. Pirlo bertanggung jawab menentukan arah permainan Italia. Perannya sebagai jenderal yang mengatur serangan belum tergantikan.

Alasan untuk Optimis

Dibandingkan dengan Inggris atau Uruguay, Italia lebih berpeluang lolos dari fase grup. Pengalaman Italia di Piala Dunia belum tertandingi tim mana pun di Grup D, bahkan beberapa pemain eks Piala Dunia 2006 ikut berangkat ke Brasil. Kedisiplinan pemain Italia terutama saat bertahan telah teruji. Ketika permainan tidak berkembang, Italia dengan cepat mengubah strategi.

Alasan untuk Pesimistis

Italia akan kesulitan jika menghadapi lawan yang sama cerdiknya dengan mereka. Apalagi jika lawan mampu membaca permainan Italia. Bahkan, Italia pun sulit bergerak jika lawan menerapkan pertahanan rapat. Kondisi cuaca yang panas dan lembab juga akan menyulitkan tim Eropa seperti Italia.

URUGUAY

Page 59: Rekaman Piala Dunia 2014

Federasi Sepakbola: Asociacion Uruguaya de Futbol (AUF)

Julukan: Los Charruas, La Celeste

Keikutsertaan di Piala Dunia: 11x (1930, 1950, 1954, 1962, 1966, 1970, 1974, 1986, 1990, 2002, 2010)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Juara (1930, 1950)

Penampilan Timnas Terbanyak: Diego Forlan (111x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Luis Suarez (40 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Nestor Fernando Muslera Micol Galatasaray (Turki) 16-06-1986

12 Rodrigo Martin Munoz Salomon Libertad (Paraguay) 22-01-1982

23 Martin Andres Silva Leites Vasco da Gama (Brazil) 25-03-1983

Pemain Belakang

2 Diego Alfredo Lugano Moreno (c) West Bromwich Albion (Inggris)02-11-1980

3 Diego Roberto Godin Leal Atletico Madrid (Spanyol) 16-02-1986

4 Jorge Ciro Fucile Perdomo FC Porto (Portugal) 19-11-1984

13 Jose Maria Gimenez Atletico Madrid (Spanyol) 20-01-1995

16 Victorio Maximiliano Pereira Paez Benfica (Portugal) 08-06-1984

19 Sebastian Coates Nion Liverpool (Inggris) 07-10-1990

22 Jose Martin Caceres Silva Juventus (Italia) 07-04-1987

Pemain Tengah

5 Walter Alejandro Gargano Guevara AC Parma (Italia) 23-07-1984

Page 60: Rekaman Piala Dunia 2014

6 Alvaro Daniel Pereira Barragan Sao Paulo (Brazil) 28-11-1985

7 Cristian Gabriel Rodriguez Barotti Atletico Madrid (Spanyol) 30-09-1985

14 Marcelo Nicolas Lodeiro Benitez Corinthians (Brazil) 21-03-1989

15 Diego Fernando Perez Aguedo Bologna (Italia) 18-05-1980

17 Egidio Raul Arevalo Rios Tigres UANL (Meksiko) 01-01-1982

18 Gaston Ezequiel Ramirez Pereyra Southampton (Inggris) 02-12-1990

20 Alvaro Rafael Gonzalez Luengo Lazio (Italia) 29-10-1984

Pemain Depan

8 Abel Mathias Hernandez Platero Palermo (Italia) 08-08-1990

9 Luis Alberto Suarez Diaz Liverpool (Inggris) 24-01-1987

10 Diego Forlan Corazo Cerezo Osaka (Jepang) 19-05-1979

11 Cristhian Ricardo Stuani Cubelo Espanyol (Spanyol) 12-10-1986

21 Edinson Roberto Cavani Gomez Paris Saint Germain (Prancis)14-02-1987

Pelatih

Oscar Tabarez

ULASAN KOMPAS

Banyak yang meragukan Uruguay bakal lolos ke Piala Dunia 2014. Saat kualifikasi Zona Amerika Selatan, negara yang pernah dua kali juara dunia (1930 dan 1950) itu menempati posisi kelima.

Untuk menuju Brasil 2014, Uruguay harus menempuh babak play off. Uruguay mujur karena akhirnya lolos setelah dua kali bertanding di play off melawan tim dari Zona Asia, yaitu Jordania. Pada laga pertama, Uruguay menang 5-0. Laga kedua, seri 0-0.

Meskipun bakal hadir di Brasil dengan terseok-seok, Uruguay tidak bisa diremehkan. Pada Piala Dunia 2010, Uruguay mencapai semifinal dan pada 2011 mereka juara Copa America. Memang setelah prestasi gemilang pada 2010-2011 itu, Uruguay belum menunjukkan kecemerlangannya.

Pelatih Uruguay Oscar Tabarez harus membuat tim asuhannya ”meledak” pada saat yang tepat. Persoalannya, performa Uruguay selama beberapa tahun terakhir mengalami pasang naik dan pasang surut. Tidak konsistennya penampilan Uruguay harus dibenahi Tabarez jika mereka ingin terus melenggang di Brasil.

Page 61: Rekaman Piala Dunia 2014

Berada di Grup D bersama Inggris, Italia, dan Kosta Rika tak terlalu menguntungkan. Inggris dan Italia adalah tim dengan nama dan tradisi prestasi yang besar. Secara teoretis, Uruguay mampu melibas Kosta Rika sebagai tim paling lemah. Namun, belum tentu Uruguay mampu mengatasi raksasa seperti Inggris dan Italia.

Uruguay adalah tim dengan beban sejarah yang berat sebagai juara dunia dua kali. Saat Piala Dunia 1950 di Brasil, Uruguay berhasil menjadi juara dunia. Mungkinkah Uruguay membuat kejutan di Brasil?

Oscar Tabarez bukan sosok asing. Pelatih berusia 67 tahun itu pernah menangani tim Uruguay 1988-1990 dan kembali mulai 2006 sampai sekarang. Tabarez sukses membawa Uruguay menjadi peringkat keempat Piala Dunia 2010 dan juara Copa America 2011. Tabarez yang dijuluki ”Sang Maestro” (El Maestro) sangat paham karakter anak asuhnya.

Tingginya jumlah gol yang dicetak Luis Suarez di Liga Inggris membuktikan kualitasnya sebagai penyerang. Uruguay akan sangat bergantung pada Suarez sebagai motor serangan. Namun, striker Liverpool itu lemah dalam intersep. Selain itu, proses pemulihan setelah operasi kaki akan menentukan, apakah dia bakal turun lapangan di Brasil.

Edinson Cavani, striker Paris Saint-Germain itu akan menjadi penyerang andalan, selain pemain depan ternama Uruguay, Suarez. Cavani terbukti mampu bekerja sama jika Uruguay memasang ujung tombak kembar. Cavani juga lebih mumpuni dalam menghadang serangan balik.

Diego Forlan, pemain terbaik di Piala Dunia 2010 tersebut merupakan permata Uruguay. Dengan kematangan pengalamannya, Forlan masih bisa diandalkan sebagai pelapis Cavani meskipun usianya 35 tahun.

Alasan untuk Optimistis

Uruguay kerap lepas dari bahaya, terbukti dengan lolos dari ”play off” pada Piala Dunia 2010 dan 2014. Ketika mereka tampil konsisten, Uruguay adalah tim yang layak diperhitungkan. Keuntungan lainnya, Uruguay sangat solid karena sebagian besar pemain adalah pemain yang sama saat menjuarai Copa America 2011.

Alasan untuk Pesimistis

Konsistensi dalam penampilan adalah penyakit terberat Uruguay. Mental tim sering naik dan turun secara drastis. Uruguay mempunyai kelemahan, yaitu barisan belakang dan tengah. Ketika sebagian pemain beranjak tua, pemain muda Uruguay masih kurang pengalaman.

GRUP E

EKUADOR

Page 62: Rekaman Piala Dunia 2014

Federasi Sepakbola: Federacion Ecuatoriana de Futbol (FEF)

Julukan: La Tri

Keikutsertaan di Piala Dunia: 2x (2002, 2006)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Babak 16 besar (2006)

Penampilan Timnas Terbanyak: Ivan Hurtado (167x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Agustin Delgado (31 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Maximo Banguera Barcelona SC 16-12-1985

12 Adrian Bone CD El Nacional 08-09-1988

22 Alexander Dominguez LDU Quito 05-06-1987

Pemain Belakang

2 Jorge Guagua Emelec 28-09-1981

3 Frickson Erazo Flamengo (Brazil) 05-05-1988

4 Juan Carlos Paredes Barcelona SC 08-07-1987

18 Oscar Bagui Emelec 10-12-1982

21 Gabriel Achilier Emelec 23-03-1985

Pemain Tengah

Page 63: Rekaman Piala Dunia 2014

5 Alex Renato Ibarra Vitesse Arnhem (Belanda) 20-01-1991

6 Cristhian Noboa Dynamo Moskva (Rusia) 09-04-1985

7 Jefferson Montero Monarcas Morelia (Meksiko) 01-09-1989

8 Edison Mendez Independiente Santa Fe (Kolombia)15-03-1979

10 Walter Ayovi Pachuca (Meksiko) 11-08-1979

14 Oswaldo Minda Chivas USA (Amerika Serikat) 26-07-1983

15 Michael Arroyo Atlante (Meksiko) 23-04-1987

16 Luis Antonio Valencia (c) Manchester United (Inggris) 04-08-1985

19 Luis Saritama Barcelona SC 20-10-1983

20 Fidel Martinez Universidad de Guadalajara (Meksiko) 15-02-1990

23 Carlos Gruezo VfB Stuttgart (Jerman) 19-04-1995

Pemain Depan

9 Joao Rojas Cruz Azul (Meksiko) 14-06-1989

11 Felipe Caicedo Al-Jazira (Uni Emirat Arab) 05-09-1988

13 Enner Valencia Pachuca (Meksiko) 11-04-1989

17 Jaime Ayovi Tijuana (Meksiko) 21-02-1988

Pelatih

Reinaldo Rueda (Kolombia)

ULASAN KOMPAS

Kurang dari 30 tahun silam, Ekuador adalah negara Amerika Latin yang tidak diperhitungkan sepak bolanya. Kalau di Eropa, statusnya mirip Luksemburg. Namun, sepak bola Ekuador terus meningkat. Dari empat Piala Dunia, mereka sukses tembus tiga kali.

Penampilan terakhir adalah di Piala Dunia 2006. Saat itu Ekuador unjuk gigi menekuk Polandia dan melaju sampai perdelapan final sebelum dibekuk Inggris. Jika di Eropa saja mereka bisa melakukan itu, apalagi di benua mereka sendiri?

Dalam Worldcupedia: Ensiklopedia Piala Dunia 1930-2022 yang diterbitkan Kompas disebutkan, sebelum menjalani babak kualifikasi Piala Dunia 2014, Ekuador punya

Page 64: Rekaman Piala Dunia 2014

pengalaman pahit di Piala Amerika 2011. Mereka tersingkir di penyisihan grup setelah dua kali kalah dan hanya sekali imbang. Menjelang kualifikasi Piala Dunia 2014, ruang ganti Ekuador jauh dari suasana gembira. Pelatih Reinaldo Rueda harus mengambil keputusan berani.

Setelah kualifikasi berjalan tiga bulan, ia mendepak tiga pemain utama. Sebagai gantinya, ia memasukkan lima pemain yang tidak masuk skuad di Piala Amerika.

Dengan daerah dataran tinggi yang dimilikinya, yaitu Quito, Ekuador tak terkalahkan di kandang. Kecuali saat menjamu Argentina (seri 1-1), mereka memenangi semua laga kandang. Meski demikian, sukses mereka lolos otomatis ke Piala Dunia 2014 tetap mengejutkan.

Mereka dilumat 0-4 di kandang Argentina. Setelah itu, Rueda kembali merombak tim. Ia mengganti lima pemain saat menjamu Kolombia. Hasilnya, kemenangan 1-0. Ia juga memanggil Felipe Caicedo yang mengkritik pelatih di Piala Amerika 2011. Caicedo jadi penentu kemenangan 1-0 atas Bolivia.

Dalam lawatan ke Uruguay, pada pertengahan kualifikasi, Ekuador memaksa hasil seri 1-1. Hasil ini—dalam beberapa segi—mungkin penentu mereka lolos otomatis. Ekuador lolos otomatis berkat selisih gol lebih bagus daripada Uruguay, yang harus play off.

Jika mampu mempertahankan performa di kualifikasi, tim asuhan Rueda berpeluang lolos dari penyisihan grup. Mengulang sukses mereka di Piala Dunia 2006 saat melaju ke babak kedua, saat mereka dihentikan Inggris. 

Reinaldo Rueda, pria asal Kolombia ini menangani Ekuador sejak Juli 2010 setelah kesuksesannya membawa Honduras ke Piala Dunia di Afrika Selatan. Rueda pelatih yang rasional. Dia banyak menimba ilmu sepak bola di Jerman dan Yugoslavia. Meski di awal kepelatihan dia mendapat banyak kritik, pelatih berusia 57 tahun ini bisa memberi bukti dengan meloloskan Ekuador ke Brasil.

Antonio Valencia, pemain klub Manchester United ini sudah 68 kali membela Ekuador dengan total delapan gol yang telah disumbangkan. Valencia bakal menjadi pemain kunci. Kualitas permainan sudah tidak diragukan. Pengalaman bermain di kompetisi Eropa membuat permainannya semakin matang. Pemain berusia 28 tahun ini paham terhadap perannya.

Aksinya di Piala Dunia 2002 sulit dilupakan. Dialah pencetak gol kemenangan Ekuador ke gawang Kroasia pada babak penyisihan grup. Edison Mendez menjadi pemain yang paling senior di tim Ekuador. Meski usianya sudah 35 tahun, kemampuan Mendez mengatur serangan dan membaca permainan lawan masih di atas rata-rata. Mendez akan menjadi pemain kunci di lini tengah Ekuador.

Cristian Noboa, pemain klub Dynamo Moskwa ini akan menjadi pendamping yang pas buat Edison Mendez di lini tengah. Visi permainannya kuat, dan daya jelajahnya pun cukup tinggi. Kelebihan lainnya, pemain berusia 29 tahun ini cukup cerdik dan jeli dalam melepas umpan terobosan bola yang cepat. Noboa kenyang pengalaman sepak bola Eropa bersama klubnya.

Alasan untuk Optimistis

Page 65: Rekaman Piala Dunia 2014

Ekuador tampil cukup konsisten selama kualifikasi Zona Amerika Selatan. Materi pemain yang dimiliki Ekuador lebih baik dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Peluang Ekuador lolos ke fase berikutnya cukup terbuka jika bisa mengalahkan Swiss di laga pertama. Dukungan suporter juga akan membawa atmosfer bagus buat tim.

Alasan untuk Pesimistis

Tidak banyak pemain timnas Ekuador yang bermain di klub-klub Eropa. Pemain sayap Antonio Valencia (Manchester United), salah satu dari pemain yang tidak banyak di Eropa itu. Kecepatan Valencia dalam transisi menyerang ke bertahan, atau sebaliknya, menjadi salah satu kunci sukses permainan Ekuador. Pemain kunci lainnya adalah Jefferson Montero. Ia bermain di sayap kiri, penyeimbang serangan-serangan sayap kanan yang diluncurkan Valencia. Serangan sayap itu dihidupkan lewat umpan-umpan maut gelandang Christian Noboa (Dynamo Moskwa).

PRANCIS

Page 66: Rekaman Piala Dunia 2014

Federasi Sepakbola: Federation Francaise de Football (FFF)

Julukan: Les Bleus

Keikutsertaan di Piala Dunia: 13x (1930, 1934, 1938, 1954, 1958, 1966, 1978, 1982, 1986, 1998, 2002, 2006, 2010)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Juara (1998)

Penampilan Timnas Terbanyak: Lilian Thuram (142x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Thierry Henry (51 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Hugo Lloris (c) Tottenham Hotspur (Inggris) 26-12-1986

16 Stephane Ruffier AS Saint-Etienne 27-09-1986

23 Mickael Landreau SC Bastia 14-05-1979

Pemain Belakang

2 Mathieu Debuchy Newcastle United (Inggris) 28-07-1985

3 Patrice Evra Manchester United (Inggris) 15-05-1981

4 Raphael Varane Real Madrid (Spanyol) 25-04-1993

5 Mamadou Sakho Liverpool (Inggris) 13-02-1990

13 Eliaquim Mangala FC Porto (Portugal) 13-02-1991

15 Bakari Sagna Arsenal (Inggris) 14-02-1983

17 Lucas Digne Paris Saint Germain 20-07-1993

Page 67: Rekaman Piala Dunia 2014

21 Laurent Koscielny Arsenal (Inggris) 10-09-1985

Pemain Tengah

6 Yohan Cabaye Paris Saint Germain 14-01-1986

7 Remy Cabella Montpellier Herault 08-03-1990

8 Mathieu Valbuena Olympique Marseille 28-09-1984

12 Rio Antonio Mavuba Lille OSC 08-03-1984

14 Blaise Matuidi Paris Saint Germain 09-04-1987

18 Moussa Sissoko Newcastle United (Inggris) 16-08-1986

19 Paul Pogba Juventus (Italia) 15-03-1993

22 Morgan Schneiderlin Southampton (Inggris) 08-11-1989

Pemain Depan

9 Olivier Giroud Arsenal (Inggris) 30-09-1986

10 Karim Benzema Real Madrid (Spanyol) 19-12-1987

11 Antoine Griezmann Real Sociedad (Spanyol) 21-03-1991

20 Loic Remy Newcastle United (Inggris) 02-01-1987

Pelatih

Didier Deschamps

ULASAN KOMPAS

Ini akan menjadi skandal sepak bola Perancis berikutnya jika ”Les Bleus” langsung tersingkir di babak grup. Namun, sebagian masyarakat Perancis percaya, tim kesayangan mereka bisa keluar dari situasi sulit apa pun, seperti yang telah mereka tunjukkan sebelumnya.

Perancis sempat mengalami fase kritis sebelum lolos ke Brasil 2014. Mereka harus menjalani babak play off melawan Ukraina setelah kalah bersaing dengan juara bertahan Spanyol untuk berebut tiket lolos otomatis di kualifikasi Grup I Zona Eropa.

Mereka kalah 0-2 pada laga pertama di Kiev. Itu artinya, tim asuhan pelatih Didier Deschamps harus mencetak tiga gol tanpa balas untuk lolos. Padahal, dalam 11 laga kualifikasi sebelumnya, Ukraina hanya kebobolan empat gol.

Page 68: Rekaman Piala Dunia 2014

Seolah memperoleh kekuatan magis, didukung suporter mereka yang penuh semangat, Les Bleus membalik ketertinggalan dan menang 3-0. Perancis pun memperpanjang catatan selalu tampil di Piala Dunia sejak mereka tampil juara dunia di negeri sendiri, 1998.

Kontras dengan kesulitan di kualifikasi, Perancis mendapat undian relatif ringan di Piala Dunia 2014. Hugo Lloris dan kawan-kawan satu grup dengan Ekuador, Honduras, dan Swiss. Wajar jika publik Perancis berharap tim mereka lolos dari penyisihan grup.

Namun, pengalaman di Piala Dunia Afrika Selatan 2010 patut jadi pelajaran. Saat itu, mereka juga di grup lunak, bersama Uruguay, Meksiko, dan Afrika Selatan. Namun, lantaran perselisihan internal berupa pemberontakan pemain terhadap pelatih Raymond Domenech, Perancis kandas di penyisihan grup sebagai juru kunci.

Perancis ditangani pelatih Didier Deschamps. Ia menggantikan Laurent Blanc yang mundur setelah Perancis kandas di perempat final Piala Eropa 2012 (juga kalah dari Spanyol).

Namun, Deschamps tak bisa menghindar dari kritikan dengan kebijakannya yang tidak membawa Samir Nasri, pemain yang telah memberi gelar juara Liga Inggris dan Piala Liga untuk klubnya, Manchester City, dalam skuadnya. Apakah kebijakan ini tepat atau jadi blunder buat Deschamps?

Deschamps anggota tim Perancis yang juara dunia 1998 dan juara Eropa 2000. Pengalaman penting dalam menyuntikkan mental juara di timnya. Deshcamps tipe pelatih yang sangat menyukai permainan kolektif. Pelatih berusia 45 tahun ini lebih memilih pemain yang bisa bermain secara tim dan tidak mementingkan individu.

Karim Benzema dalam kepercayaan diri yang tinggi seusai mengantarkan klubnya, Real Madrid, menjuarai Liga Champions yang kesepuluh atau la decima. Benzema adalah tipikal striker yang kuat dan pintar di daerah pertahanan lawan dengan naluri gol yang tinggi serta penyelesaian yang dingin. Striker berusia 26 tahun ini sudah mengemas 19 gol dari 65 penampilannya bersama ”Les Bleus”.

Paul Pogba, namanya semakin mencuat ketika membela klub Italia Juventus. Pemain berusia 21 tahun ini tipikal pemain pekerja keras dengan kemampuan penguasaan bola yang kuat. Pogba sendiri merupakan skuad tim U-20 Perancis yang tampil menjadi juara dunia tahun lalu. Pogba menjadi pemain kunci lini tengah Perancis bersama Blaise Matuidi.

Kemampuan menggocek dan dribel bola dengan lari yang kencang adalah ciri Franck Ribery. Usianya sudah 31 tahun, tetapi staminanya masih kencang. Ribery adalah pemain sayap kiri andalan Perancis yang akan menyuplai bola umpan silang sekaligus menusuk jantung pertahanan lawan. Ribery sudah menyumbang 16 gol dari 81 penampilannya bersama Perancis.

Alasan untuk Optimistis:

Perancis diperkuat sejumlah pemain bintang cemerlang di klub masing-masing. Sebut misalnya pemain sayap Franck Ribery (Bayern Muenchen), gelandang muda Paul Pogba (Juventus), striker Karim Benzema (Real Madrid), atau kiper Hugo Lloris (Tottenham Hotspur). Dalam usianya 30 tahun, Ribery berada di puncak kematangan sebagai pemain. Piala Dunia 2014 bisa jadi Piala Dunia terakhirnya. Itu menambah motivasi untuk

Page 69: Rekaman Piala Dunia 2014

tampil yang terbaik. Kombinasi kematangan Ribery dan tenaga muda Pogba, jika bisa diramu dengan maksimal, bakal membuahkan kekuatan digdaya.

Alasan untuk Pesimistis

Perancis tidak sesolid yang dibayangkan. Tim ini masih dibayangi ketidakcocokan strategi yang diinginkan pelatih dengan pemain. Tidak dipanggilnya Samir Nasri masih menjadi tanda tanya besar. Deschamps boleh saja percaya diri dengan pemain pilihannya. Namun, sosok seperti Nasri masih sangat dibutuhkan karena pemain ini bisa menghapus kebuntuan tim.

HONDURAS

Page 70: Rekaman Piala Dunia 2014

Federasi Sepakbola: Federacion Nacional Autonoma de Futbol de Honduras

Julukan: Los Catrachos, La H

Keikutsertaan di Piala Dunia: 2x (1982, 2010)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Babak penyisihan grup (1982, 2010)

Penampilan Timnas Terbanyak: Amado Guevara (138x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Carlos Pavon (57 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Luis Lopez Fernandez Real Espana 13-09-1993

18 Noel Valladares (c) CD Olimpia 03-05-1977

22 Donis Escober CD Olimpia 03-02-1981

Pemain Belakang

2 Osman Chavez Qingdao Jonoon (Tiongkok) 29-07-1984

3 Maynor Figueroa Hull City (Inggris) 02-05-1983

4 Juan Pablo Montes Motagua 26-10-1985

5 Victor Bernardez San Jose Earthquakes (Amerika Serikat)24-05-1982

6 Juan Carlos Garcia Wigan Athletic (Inggris) 08-03-1988

21 Brayan Beckeles CD Olimpia 28-11-1985

Pemain Tengah

Page 71: Rekaman Piala Dunia 2014

7 Emilio Izaguirre Glasgow Celtic (Skotlandia) 10-05-1986

8 Wilson Palacios Stoke City (Inggris) 29-07-1984

9 Jerry Palacios Alajuelense (Kosta Rika) 01-11-1981

10 Mario Martinez Real Espana 30-07-1989

12 Edder Delgado Real Espana 20-11-1986

14 Oscar Boniek Garcia Houston Dynamo (Amerika Serikat)04-09-1984

15 Roger Espinoza Wigan Athletic (Inggris) 25-10-1986

17 Andy Najar Anderlecht (Belgia) 16-03-1993

19 Luis Garrido CD Olimpia 05-11-1990

20 Jorge Claros Motagua 08-01-1986

23 Marvin Chavez Chivas USA (Amerika Serikat) 03-11-1983

Pemain Depan

11 Jerry Bengtson New England Revolution (Amerika Serikat) 08-04-1987

13 Carlo Costly Real Espana 18-07-1982

16 Rony Martinez Real Sociedad 16-10-1988

Pelatih

Luis Fernando Suarez (Kolombia)

ULASAN KOMPAS

Honduras adalah tim underdog dengan ekspektasi besar. Tak seorang pun penggemar sepak bola di Honduras membayangkan tim mereka lolos otomatis ke Piala Dunia 2014. Sebelum kualifikasi zona CONCACAF, mereka tahu, Honduras tidak punya banyak pemain bintang.

Selain itu, banyak pemain utama di timnas Honduras sudah melewati fase puncak permainan mereka. Itu sebabnya, skenario terbaik di benak penggemar Honduras, tim mereka finis di peringkat keempat dan harus menjalani play-off dengan wakil Oseania.

Namun, Honduras ternyata lolos otomatis. Mereka bercokol di peringkat ketiga klasemen putaran terakhir, satu level di atas Meksiko yang harus menjalani play-off. Kemenangan 2-1 di kandang Meksiko memegang faktor krusial.

Page 72: Rekaman Piala Dunia 2014

Bagi Honduras, itu penampilan kedua beruntun mereka di Piala Dunia. Namun, sejumlah pekerjaan rumah menghadang pelatih Luis Fernando Suarez saat mereka berlaga di Brasil. Honduras adalah tim yang dihuni banyak pemain tua.

Dari daftar pemain yang diturunkan melawan Jamaika pada laga terakhir kualifikasi, hanya dua pemain berusia di bawah 28 tahun: Andy Najar dan Luis Garrido.

Fernando Suarez cukup disegani di Amerika Selatan. Ia terkenal dengan kemampuan memotivasi secara efektif. Dengan kelebihannya tersebut, pelatih kelahiran Kolombia itu membawa Ekuador ke babak kedua Piala Dunia 2006. Di level klub, ia sukses mengantarkan Atletico Nacional juara Liga Kolombia 1999.

Banyak pemain tua di tim Honduras. Di satu sisi, itu bisa menjadi tanda kematangan tim. Namun, di sisi lain, itu gambaran regenerasi pemain yang kurang mulus di Honduras. Salah satu pemain veteran itu adalah Maynor Figueroa (Hull City). Secara mental, ia berada di puncak kematangan. Dalam usianya 30 tahun, ia menjadi jantung pertahanan timnya. Penampilannya sangat menentukan performa Honduras.

Luis Fernando Suarez, pelatih berusia 54 tahun ini dikenal dengan kehebatannya memotivasi pemain dibandingkan taktiknya di lapangan. Dia selalu berusaha untuk diterima setiap pemainnya. Cara dia berbicara seperti halnya seorang psikolog. Kesuksesannya membawa Ekuador sampai babak 16 besar pada Piala Dunia 2006 adalah salah satu karya besarnya.

Maynor Figueroa, dialah pemain terbaik yang dimiliki Honduras saat ini. Pemain berusia 31 tahun ini selalu tenang penampilannya di lini belakang. Pengalamannya bermain di Liga Inggris bersama Hull City cukup berguna untuk mematangkan permainannya. Figueroa memang tidak mendapatkan musim yang bagus tahun ini bersama Hull. Namun, di tim nasional, dia tak tergantikan.

Carlo Costly, pemain berusia 31 tahun ini adalah andalan Honduras di lini depan. Dia sudah mengoleksi 30 gol dari 68 pertandingan bersama Honduras, termasuk golnya ke gawang Meksiko di Stadion Azteca, yang memenangkan Honduras dan melicinkan jalan lolos ke Brasil. Bagi Costly, Piala Dunia di Brasil bisa jadi yang terakhir. Pada Piala Dunia 2010, dia absen karena cedera.

Lahir di Amerika Serikat, tetapi memutuskan untuk membela tim nasional Honduras di berbagai turnamen internasional. Roger Espinoza pun merasakan Piala Dunia pertamanya bersama Honduras di Afrika Selatan empat tahun lalu. Pemain berusia 27 tahun ini sudah menyumbang tiga gol dari 39 kali penampilannya. Espinoza akan menjadi andalan di lini tengah, seperti perannya di klub Wigan Athletic.

Alasan untuk Optimistis

Grup E terdiri atas tim yang kekuatannya relatif sepadan. Honduras bisa saja membuat kejutan. Mereka punya pertahanan yang solid dan sebagian besar materi tim adalah pemain senior yang juga membela Honduras di Piala Dunia 2010.

Alasan untuk Pesimistis

Honduras tidak memiliki pilihan bagus di lini depan. Mereka tidak punya pemain bintang dan kalah kelas dibandingkan tim lainnya di Grup E. Honduras juga diisi pemain yang

Page 73: Rekaman Piala Dunia 2014

rata-rata sudah di atas 28 tahun. Faktor usia dan kebugaran pemain sangat menentukan di turnamen level tinggi seperti Piala Dunia.

SWISS

Page 74: Rekaman Piala Dunia 2014

Federasi Sepakbola: Association Suisse de Football/Associazione Svizzera di Football/Schweizerischer Fussballverband

Julukan: Schweizer Nati, La Nati, Rossocrociati

Keikutsertaan di Piala Dunia: 9x (1934, 1938, 1950, 1954, 1962, 1966, 1994, 2006, 2010)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Perempat final (1934, 1938, 1954)

Penampilan Timnas Terbanyak: Heinz Hermann (117x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Alexander Frei (42 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Diego Benaglio VfL Wolfsburg (Jerman) 08-09-1983

12 Yann Sommer FC Basel 17-12-1988

21 Roman Buerki Grasshopper Zurich 14-11-1990

Pemain Belakang

2 Stephan Lichtsteiner Juventus (Italia) 16-01-1984

3 Reto Ziegler Sassuolo (Italia) 16-01-1986

4 Philippe Senderos Valencia (Spanyol) 14-02-1985

5 Steve von Bergen BSC Young Boys 10-06-1983

6 Michael Lang Grasshopper Zurich 08-02-1991

13 Ricardo Rodriguez VfL Wolfsburg (Jerman) 25-08-1992

20 Johan Djourou Hamburg SV (Jerman) 18-01-1987

22 Fabian Schaer FC Basel 20-12-1991

Pemain Tengah

7 Tranquillo Barnetta Eintracht Frankfurt (Jerman) 22-05-1985

Page 75: Rekaman Piala Dunia 2014

8 Gokhan Inler (c) Napoli (Italia) 27-06-1984

10 Granit Xhaka Borussia Moenchengladbach (Jerman) 27-09-1992

11 Valon Behrami Napoli (Italia) 19-04-1985

14 Valentin Stocker FC Basel 12-04-1989

15 Blerim Dzemaili Napoli (Italia) 12-04-1986

16 Gelson Tavares Fernandes Freiburg (Jerman) 02-09-1986

23 Xherdan Shaqiri Bayern Muenchen (Jerman) 10-10-1991

Pemain Depan

9 Haris Seferovic Real Sociedad (Spanyol) 22-02-1992

17 Mario Gavranovic FC Zurich 24-11-1989

18 Admir Mehmedi Freiburg (Jerman) 16-03-1991

19 Josip Drmic FC Nuernberg (Jerman) 08-08-1992

Pelatih

Ottmar Hitzfeld (Jerman)

ULASAN KOMPAS

Pada dua Piala Dunia sebelumnya, Jerman 2006 dan Afrika Selatan 2010, penampilan Swiss selalu mengecewakan. Cuma sebagai tim pelengkap. Di Jerman 2006, Swiss bahkan menjadi tim pertama yang angkat koper. Mereka tak mencetak satu gol pun. Empat tahun kemudian, nasib Swiss tak berubah. Mereka tersingkir di penyisihan grup meski di laga perdana membuat kejutan dengan menaklukkan Spanyol 1-0.

Di Brasil 2014, penampilan Swiss mungkin akan sedikit berbeda. Dalam buku Worldcupedia: Ensiklopedia Piala Dunia 1930-2002 yang diterbitkan Kompas disebutkan, mereka datang ke Brasil dengan sejumlah talenta pemain muda. Swiss mempunyai stok pemain bertalenta, baik produk sistem pembinaan usia muda maupun keturunan para imigran (Swiss adalah juara Piala Dunia U-17 2009). Di antara mereka muncul bintang muda, seperti Xherdan Shaqiri (Bayern Muenchen), atau bintang berpengalaman semacam Stephan Lichtsteiner (Juventus) dan Gokhan Inler (Napoli).

Shaqiri punya kelebihan tendangan jarak jauh, terutama dengan kaki kiri, lincah melewati pemain-pemain lawan, dan maut dalam umpan. Lichtsteiner, bek kanan, tak pernah ragu berduel dengan lawan dan tak pernah kehabisan tenaga. Inler juga begitu. Selain pantang menyerah, ia juga punya tekel presisi.

Page 76: Rekaman Piala Dunia 2014

Selain diperkuat pemain yang ditempa di liga-liga top Eropa, Swiss juga memiliki nilai plus pada sosok Ottmar Hitzfeld. Pelatih kawakan ini kenyang pengalaman. Di level klub, ia termasuk pelatih tersukses yang membawa dua klub berbeda (Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund) juara Liga Champions.

Swiss seolah mendapat berkah di babak kualifikasi. Negeri kecil di Eropa Tengah itu—penduduk sekitar 8 juta jiwa—berada di jalur termudah untuk lolos ke Piala Dunia 2014. Mereka tak terkalahkan dari 10 laga kualifikasi.

Di antara 32 kontestan Piala Dunia, perjalanan mereka ke Brasil paling mudah. Setelah absen di Piala Eropa 2012, tim asuhan Hitzfeld itu langsung memetik dua kemenangan di kandang Slovenia dan saat menjamu Albania.

Namun, yang paling krusial bagi mereka adalah kemenangan 2-0 di kandang Eslandia, tim yang terkenal dengan permainan fisiknya. Kekuatan mereka bertumpu pada solidnya barisan pertahanan. Dari 10 laga kualifikasi, Swiss hanya kebobolan 6 gol.

Menarik ditunggu bagaimana kiprah Swiss di Brasil. Tergabung di Grup E bersama Perancis, Honduras, dan Ekuador, peluang Swiss untuk melewati fase penyisihan grup cukup besar dan akan menjadi sejarah baru buat mereka.

Ottmar Hitzfeld, pelatih berpengalaman dan punya karakter yang kuat. Dia selalu mempersiapkan timnya sebelum pertandingan dengan mengevaluasi data lengkap calon lawan. Hitzfeld pelatih yang keras dan tidak punya toleransi terhadap pemain yang tidak disiplin. Hitzfeld adalah satu dari lima pelatih yang menyabet dua gelar Liga Champions Eropa dengan dua tim yang berbeda.

Gokhan Inler, pemain berusia 29 tahun ini dipercaya mengemban tugas sebagai kapten tim. Penunjukan ini bukan sembarangan. Inler adalah pemain senior Swiss yang punya visi permainan yang kuat. Pengalamannya bertahun-tahun di Serie A bersama Udinese dan kini Napoli mematangkan permainan Inler di lini tengah. Dia punya senjata tendangan jarak jauh yang kencang dan akurat.

Bundesliga membuat permainan Xherdan Shaqiri semakin matang. Meski di klubnya, Bayern Muenchen, sering diplot sebagai pemain pengganti, dia telah membuktikan kapasitasnya sebagai pemain yang berkualitas. Usianya masih 22 tahun. Dia punya potensi besar yang masih bisa dikembangkan. Pengalaman Piala Dunia 2014 akan berharga buat kariernya.

Philippe Senderos pemain belakang berpengalaman. Sempat menimba ilmu di Liga Inggris dan Liga Italia, Senderos kini mencoba peruntungan di Liga Spanyol bersama klub Valencia. Secara permainan, Senderos adalah tipe pemain yang pantang menyerah. Sayangnya, Senderos sering cedera sehingga penampilannya di level klub tidak terlalu cemerlang. Namun, di tim nasional, Senderos adalah pilihan utama.

Alasan untuk Optimistis

Faktor pelatih Omar Hitzfeld sangat besar untuk kesuksesan Swiss. Dalam dua tahun terakhir penampilan Swiss juga sangat konsisten sehingga peringkat FIFA mereka cukup bagus dan masuk dalam daftar unggulan di Piala Dunia kali ini. Swiss diisi pemain muda yang punya ambisi besar dan ditunjang pengalaman.

Alasan untuk Pesimistis

Page 77: Rekaman Piala Dunia 2014

Swiss tidak punya banyak pengalaman tampil di luar Eropa. Dalam satu dekade terakhir, mereka hanya tampil tiga kali di luar Eropa, yakni di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan dan dua laga uji coba di Tunisia dan Maroko. Tampil di Brasil menjadi tantangan tersendiri. Terakhir kali Swiss berlaga di Amerika Selatan, 1985. Melawan tim-tim Amerika Selatan, seperti Ekuador, bagaikan langkah mendaki gunung bagi Swiss. Apalagi, mereka praktis seperti tidak teruji saat menjalani babak kualifikasi.

GRUP F

ARGENTINA

Page 78: Rekaman Piala Dunia 2014

Federasi Sepakbola: Asociacion del Futbol Argentino (AFA)

Julukan: Albiceleste

Keikutsertaan di Piala Dunia: 15x (1930, 1934, 1958, 1962, 1966, 1974, 1978, 1982, 1986, 1990, 1994, 1998, 2002, 2006, 2010)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Juara (1978, 1986)

Penampilan Timnas Terbanyak: Javier Zanetti (145x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Gabriel Batistuta (56 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Sergio German Romero AS Monaco (Prancis) 22-02-1987

12 Agustin Ignacio Orion Boca Juniors 26-07-1981

21 Mariano Gonzalo Andujar Catania (Italia) 30-07-1983

Pemain Belakang

2 Ezequiel Marcelo Garay Gonzalez Benfica (Portugal) 10-10-1986

3 Hugo Armando Campagnaro Internazionale Milan (Italia) 27-06-1980

4 Pablo Javier Zabaleta Girod Manchester City (Inggris) 16-01-1985

15 Martin Gaston Demichelis Manchester City (Inggris) 20-12-1980

16 Faustino Marcos Alberto Rojo Sporting Lisbon (Portugal) 20-03-1990

17 Federico Fernandez Napoli (Italia) 21-02-1989

23 Jose Maria Basanta Monterrey (Meksiko) 03-04-1984

Pemain Tengah

5 Fernando Ruben Gago Boca Juniors 10-04-1986

Page 79: Rekaman Piala Dunia 2014

6 Lucas Rodrigo Biglia Lazio (Italia) 30-01-1986

7 Angel Fabian Di Maria Real Madrid (Spanyol) 14-02-1988

8 Enzo Nicolas Perez Benfica (Portugal) 22-02-1986

11 Maximiliano Ruben Rodriguez Newell’s Old Boys 02-01-1981

13 Augusto Matias Fernandez Celta Vigo (Spanyol) 10-04-1986

14 Javier Alejandro Mascherano Barcelona (Spanyol) 08-06-1984

19 Ricardo Gabriel Alvarez Internazionale Milan (Italia) 12-04-1988

Pemain Depan

9 Gonzalo Gerardo Higuain Napoli (Italia) 10-12-1987

10 Lionel Andres Messi Cuccittini (c) Barcelona (Spanyol) 24-06-1987

18 Rodrigo Sebastian Palacio Internazionale Milan (Italia) 05-02-1982

20 Sergio Leonel Aguero Manchester City (Inggris) 02-06-1988

22 Ezequiel Ivan Lavezzi Paris Saint Germain (Prancis)03-05-1985

Pelatih

Alejandro Sabella

ULASAN KOMPAS

Argentina selalu bertaburkan pemain bintang. Pelatih tim ”Tango” pun kesulitan untuk mencoret pemain, bukan mencari pemain yang dibutuhkan.

Namun, gelar juara dunia tak kunjung dalam dekapan setelah Diego Maradona mempersembahkan Piala Dunia pada 1986. Setelah itu, Argentina hanya sekali mencapai final pada 1990 di Italia.

Argentina melahirkan pemain-pemain muda berbakat yang selalu mengentak di Piala Dunia U-20. Pada rentang 1995-2007, mereka lima kali juara dunia U-20. Para pemain yang membela Argentina yunior antara lain Juan Roman Riquelme, Maxi Rodriguez, Javier Mascherano, Lionel Messi, Angel di Maria, dan Sergio Aguero. Empat nama terakhir akan menjadi tulang punggung Argentina di Piala Dunia Brasil 2014.

Lionel Messi, Angel di Maria, Gonzalo Higuain, Sergio Aguero, dan Fernando Gago merupakan pemain andalan di klub masing-masing. Kehadiran mereka di lapangan selalu menghadirkan perbedaan di hasil akhir. Kini, mereka diharapkan membawa energi dan motivasi bertanding di Piala Dunia.

Page 80: Rekaman Piala Dunia 2014

”Saat saya bergabung dengan tim nasional, atmosfer sangat berbeda. Dulu sering kali setelah kembali ke Barcelona, saya bermain bagus. Sekarang saya berharap yang terjadi adalah kebalikannya,” ujar Messi.

Musim ini, si anak emas itu tidak terlalu cemerlang di Barcelona. Messi dinilai kehilangan kebugaran fisik dan motivasi. Ia gagal bersinar di Piala Dunia 2010 saat Argentina dipimpin Diego Maradona.

Namun, kisah Messi memasuki bab lain. Pelatih Alejandro Sabella mampu meracik strategi untuk memunculkan permainan terbaik Messi.

”Ketika saya kembali ke pemusatan latihan bersama rekan-rekan satu tim saya, dengan teman-teman saya, itu mengubah mentalitas saya dan ini akan menjadi sebuah cerita lain,” ujar Messi mengenai Piala Dunia 2014.

Argentina di bawah Sabella menjadi tim yang lebih seimbang. Mantan gelandang klub Estudiantes itu tetap menerapkan permainan agresif dalam formasi 4-4-2 berlian, tetapi tidak kehilangan keseimbangan di lini belakang.

Argentina tidak akan terlalu kesulitan lolos dari Grup F yang ditempati bersama Bosnia-Herzegovina, Iran, serta Nigeria.

”Saya munafik jika mengatakan Argentina bukan tim terkuat di antara empat tim ini, tetapi sepak bola adalah olahraga yang paling tidak logis. Secara umum, saya cukup optimistis,” ujar Sabella.

Namun, Sabella perlu menyelesaikan kepingan terakhir di lini pertahanan untuk bisa mencapai final.

Alejandro Sabella fokus membangun spirit timnas Argentina setelah dia ditunjuk menggantikan Sergio Batista pada 2011. Sabella  menimba pengalaman selama menjadi asisten Daniel Passarella di timnas Argentina, klub Serie A Parma, timnas Uruguay, klub Meksiko Monterrey, dan klub Brasil Corinthians. Ia kemudian mandiri memimpin Estudiantes mejuarai Copa Libertadores 2009 dan Apertura 2010.

Pelatih berusia 59 tahun itu mampu memaksimalkan potensi terbaik dari pemainnya di timnas Argentina. Ia menerapkan pola 4-3-3 dengan tiga pemain serang agresif, yaitu Gonzalo Higuain, Sergio Aguero, dan Lionel Messi. Ketiga pemain itu bergerak dinamis, saling membuka ruang, dan mengisi posisi saat salah satu menusuk ke depan.

Angel di Maria mengukuhkan diri sebagai pemain paling berpengaruh di lini serang Real Madrid musim ini. Etos kerjanya sangat tinggi seperti saat final Liga Champions 2014 ketika Real mengandaskan Atletico Madrid 4-1 di Lisabon, Portugal. Ia memiliki kecepatan yang menjadi mimpi buruk bagi setiap pemain bertahan. Staminanya yang mampu bermain dalam tempo tinggi selama 120 menit menjadi tambahan amunisi bagi Argentina di Piala Dunia. Di Maria sering dinilai lemah dalam kontribusi bertahan. Namun, stigma itu lenyap musim ini saat Real dipimpin Carlo Ancelotti.  Lionel Messi berada dalam sorotan dunia. Ia menjadi pemain cadangan di Jerman 2006 dan tampil reguler di Afrika Selatan 2010, tetapi tidak cemerlang. Tahun ini, Messi yang dinilai matang secara mental dan permainan diharapkan bisa bersinar di Brasil.

Piala Dunia 2014 merupakan kesempatan terbaik Messi untuk meraih juara dunia. Empat

Page 81: Rekaman Piala Dunia 2014

tahun lagi di Rusia, ia mungkin sudah menurun seiring usianya yang memasuki 30 tahun. Saat kebugaran fisik Messi mencapai 100 persen, si anak emas itu tidak akan terhentikan.

Fernando Gago, ia pemain penghubung lini tengah dengan Lionel Messi di sisi kanan lini serang. Ia bertugas sebagai gelandang kreatif yang bergerak naik turun di dalam formasi 4-3-3 racikan pelatih Alejandro Sabella. Pemain Boca Juniors itu memiliki visi bermain yang tajam dan menjadi salah satu kunci permainan Argentina di kualifikasi Piala Dunia 2014. Ia menjadi pembawa bola ke depan saat menyerang dan melapis pertahanan kala bek kanan Pablo Zabaleta melesat ke depan.

Alasan untuk Optimistis

Lionel Messi menemukan permainan terbaiknya di bawah pelatih Alejandro Sabella. Messi produktif mencetak gol karena pola permainan Argentina memberinya dukungan dan ruang untuk mengeksploitasi pertahanan lawan. Messi didukung Sergio Aguero, Gonzalo Higuain, dan Angel di Maria yang menjadikan lini serang Argentina sangat tajam, 35 gol dalam 16 laga kualifikasi atau rata-rata 2,19 gol per pertandingan.

Alasan untuk Pesimistis

Lini belakang merupakan masalah utama dalam pola permainan agresif Argentina. Mereka kemasukan 15 gol dalam 16 laga kualifikasi sebagai konsekuensi ruang yang terbuka lebar di depan lini belakang. Duet bek tengah Ezequiel Garay dan Federico Fernandez akan menjadi tumpuan pertahanan dilapis oleh Javier Mascherano. Di fase grup, titik lemah di lini belakang Argentina masih bisa ditutup oleh ketajaman lini serang. Namun, di babak sistem gugur, lini belakang yang longgar bisa menjadi bencana.

BOSNIA-HERZEGOVINA

Page 82: Rekaman Piala Dunia 2014

Federasi Sepakbola: Nogometna/Fudbalska reprezentacija Bosne i Hercegovine (N/FSBiH)

Julukan: Zmajevi, Zlatni Ijiljani

Keikutsertaan di Piala Dunia: -

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: -

Penampilan Timnas Terbanyak: Zvjezdan Misimovic (83x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Edin Dzeko (36 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Asmir Begovic Stoke City (Inggris) 20-06-1987

12 Jasmin Fejzic VfR Aalen (Jerman) 15-05-1986

22 Asmir Avdukic FK Borac Banja Luka 13-05-1981

Pemain Belakang

2 Avdija Vrsajevic Hajduk Split (Kroasia) 06-03-1986

3 Ermin Bicakcic TSG Hoffenheim (Jerman) 24-01-1990

4 Emir Spahic (c) Bayer Leverkusen (Jerman) 18-08-1980

5 Sead Kolasinac Schalke 04 (Jerman) 20-06-1993

6 Ognjen Vranjes Sanica Boru Elazigspor (Turki) 24-10-1989

13 Mensur Mujdza SC Freiburg (Jerman) 28-03-1984

15 Toni Sunjic Zorya Luhansk (Ukraina) 15-12-1988

Pemain Tengah

7 Muhamed Besic Ferencvaros (Hongaria) 10-09-1992

8 Miralem Pjanic AS Roma (Italia) 02-04-1990

Page 83: Rekaman Piala Dunia 2014

10 Zvjezdan Misimovic Guizhou Renhe (Tiongkok) 05-06-1982

14 Tino Sven Susic Hajduk Split (Kroasia) 13-02-1992

16 Senad Lulic Lazio (Italia) 18-01-1986

17 Senijad Ibricic Kayseri Erciyesspor (Turki) 26-09-1985

18 Haris Medunjanin Gaziantepspor (Turki) 08-03-1985

20 Izet Hajrovic Galatasaray (Turki) 04-08-1991

21 Anel Hadzic Sturm Graz (Austria) 16-08-1989

23 Sejad Salihovic TSG Hoffenheim (Jerman) 08-10-1984

Pemain Depan

9 Vedad Ibisevic VfB Stuttgart (Jerman) 06-08-1984

11 Edin Dzeko Manchester City (Inggris) 17-03-1986

19 Edin Visca Istanbul Basaksehir (Turki) 17-02-1990

Pelatih

Safet Susic

ULASAN KOMPAS

Bosnia-Herzegovina meniti jalan panjang berliku selama dua dekade untuk menembus putaran final Piala Dunia. Salah satu negeri di kawasan Balkan ini sempat hancur akibat perang Bosnia yang berkobar antara tahun 1992 dan 1995.

Bosnia kini menuai generasi emas yang sedang mekar dan mengantar mereka ke putaran Piala Dunia 2014. Ini pertama kalinya Bosnia tampil di kompetisi internasional sejak merdeka. Laga resmi pertama Bosnia yang diakui FIFA berlangsung pada November 1995.

Bosnia nyaris lolos ke Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012. Langkah mereka selalu dikandaskan Portugal dalam laga play off.

Dua turnamen besar itu mematangkan generasi emas Bosnia yang kini membawa ”Sang Naga” ke Brasil. Bosnia meraih tiket ke Brasil berkat gol tunggal Vedad Ibisevic di laga terakhir melawan Lituania. Mereka menjalani kualifikasi dengan rekor mengesankan, menang delapan kali dari 10 laga dan hanya sekali imbang dan kalah.

Page 84: Rekaman Piala Dunia 2014

Pelatih Safet Susic mampu memaksimalkan potensi anak-anak asuhnya. Gelandang serang yang produktif mencetak gol saat aktif bermain itu berani mengambil risiko dengan menerapkan permainan menyerang.

Filosofi permainan Susic adalah tidak menihilkan potensi dalam diri pemainnya yang berkarakter menyerang seperti bomber Manchester City, Edin Dzeko; ujung tombak VfB Stuttgart, Vedad Ibisevic; gelandang AS Roma, Miralem Pjanic; dan pemain tengah klub Tiongkok Guizhou Renhe, Zvjezdan Misimovic. Mereka berempat mencetak 26 dari total 30 gol selama kualifikasi.

”Kami harus bermain seperti yang kami lakukan saat ini. Ini mungkin terdengar kurang dewasa secara taktikal. Saya sadari itu. Tetapi, saya berpikir akan salah jika bermain dengan cara yang berbeda,” tegas Susic.

Lini belakang Bosnia juga kokoh berkat bek tengah Bayer Leverkusen, Emir Spahic; gelandang bertahan Haris Medunjanin; dan kiper Stoke City, Asmir Begovic. Bosnia hanya kemasukan enam gol selama kualifikasi.

Permainan berani Bosnia yang bermain terbuka dan kedisiplinan lini belakang menjadi modal krusial melawan Argentina, Iran, dan Nigeria di Grup F. Mereka menjadi harapan sekitar 4,6 juta penduduk Bosnia yang kini menunggu kabar baik dari Brasil.

Sepak bola menjadi identitas mereka sebagai bangsa yang bangkit dari keterpurukan akibat perang. Bosnia mengirim skuad ”Naga” mereka untuk menggoyang negeri ”Samba”.

Safet Susic sangat kuat memegang prinsip ”menyerang adalah cara bertahan terbaik”. Ia berani mengambil risiko dengan bermain terbuka selama kualifikasi. Permainan atraktif itu tidak lepas dari karakternya sebagai gelandang serang bersama Paris Saint-Germain. Kiprahnya sebagai pemain diabadikan dalam penghargaan untuk dirinya sebagai pemain sepanjang masa klub Perancis itu.

Edin Dzeko menemukan kembali permainan terbaiknya bersama Manchester City musim 2013/2014. Ia mencetak 16 gol di Liga Inggris, termasuk gol-gol krusial di tiga laga terakhir menuju juara liga. Di timnas Bosnia, Dzeko mencetak 10 gol dari total 30 gol selama kualifikasi. Pemain yang dijuluki ”Berlian” oleh publik Bosnia itu telah mencetak 26 gol dalam 49 penampilan membela timnas. Namun, emosinya yang mudah meledak membuat hubungannya dengan pelatih Safet Susic sempat memanas. Ia pernah  melawan karena minta hanya dimainkan selama 45 menit, tetapi Susic tetap memainkannya di babak kedua.

Gelandang serang AS Roma ini memegang peran vital dalam kualifikasi. Ia tampil delapan kali dan mencetak tiga gol. Pemain tengah ini tidak banyak mencetak gol, tetapi memiliki daya gedor untuk membuka ruang gerak bagi ujung tombak.

Ia mengawali karier internasional di Luksemburg, mengikuti migrasi keluarganya sebelum pecah perang Bosnia. Ia sempat harus menunggu selama dua tahun untuk mendapatkan izin bermain buat timnas Bosnia.

Vedad Ibisevic menjadi pahlawan Bosnia melalui golnya ke gawang Lituania di Kaunas untuk memastikan tiket ke Brasil. Striker klub Stuttgart itu memiliki pengalaman bermain di sejumlah negara seperti Swiss, Amerika Serikat, dan Perancis. Ketajaman pemain

Page 85: Rekaman Piala Dunia 2014

berusia 29 tahun itu menghasilkan delapan gol dalam 10 laga kualifikasi. Ia kini mengoleksi 20 gol dalam 51 penampilan membela Bosnia.

Alasan untuk Optimistis

Bosnia diprediksi menjadi kuda hitam di Grup F. Tim polesan Safet Susic ini memiliki tipikal petarung dan berani bermain terbuka. Fisik para pemain Bosnia sangat prima dan pemain serang mereka sangat berbahaya. Bomber Edin Dzeko, Vedad Ibisevic, Zvjezdan Misimovic, dan Miralem Pjanic sangat tajam dalam penyelesaian akhir. Rata-rata tiga gol tiap laga kualifikasi menunjukkan kualitas lini depan Bosnia.

Alasan untuk Pesimistis

Pilihan permainan agresif Bosnia bisa menjadi bumerang. Mereka akan cepat lelah jika bermain agresif di iklim tropis Brasil. Mereka juga harus lebih disiplin di lini belakang karena lawan mereka di Grup F memiliki pemain-pemain yang sangat cepat dalam menyerang balik. Konflik antara pelatih Safet Susic dan bomber Edin Dzeko juga bisa merusak harmoni tim.

IRAN

Page 86: Rekaman Piala Dunia 2014

Federasi Sepakbola: Football Federation Islamic Republic of Iran (FFIRI)

Julukan: Team Melli

Keikutsertaan di Piala Dunia: 3x (1978, 1998, 2006)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Babak penyisihan grup (1978, 1998, 2006)

Penampilan Timnas Terbanyak: Ali Daei (149x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Ali Daei (109 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Rahman Ahmadi Sepahan Isfahan 30-07-1989

12 Alireza Haghighi Sporting Covilha (Portugal) 02-03-1988

22 Daniel Davari Eintracht Braunschweig (Jerman) 06-01-1988

Pemain Belakang

4 Jalal Hosseini Persepolis 03-02-1982

5 Amirhossein Sadeghi Esteghlal 06-09-1981

13 Hossein Mahini Persepolis 16-09-1986

15 Pejman Montazeri Umm Salal (Qatar) 06-09-1983

17 Ahmad Alnameh Naft Teheran 20-10-1982

20 Steven Mehrdad Beitashour Vancouver Whitecaps FC (Kanada)01-02-1987

23 Mehrdad Pooladi Persepolis 26-02-1987

Pemain Tengah

2 Khosro Heydari Esteghlal 14-09-1983

3 Ehsan Haji Safi Sepahan Isfahan 25-02-1990

Page 87: Rekaman Piala Dunia 2014

6 Javad Nekounam (c) Al-Kuwait (Kuwait) 07-09-1980

8 Reza Haghighi Persepolis 31-01-1989

11 Ghasem Hadadifar Zob Ahan Isfahan 12-07-1983

14 Andranik Teymourian-Samarani Esteghlal 06-03-1983

18 Bakhtiar Rahmani Foolad 22-11-1991

19 Hashim Beikzadeh Esteghlal 22-01-1984

Pemain Depan

7 Masoud Shojaei UD Las Palmas (Spanyol) 09-06-1984

9 Alireza Jahan Bakhsh NEC Nijmegen (Belanda) 08-10-1993

10 Karim Ansari Farid Persepolis 03-04-1990

16 Reza Ghoochannejad Charlton Athletic (Inggris) 20-09-1987

21 Ashkan Dejagah Fulham (Inggris) 05-06-1986

Pelatih

Carlos Queiroz (Portugal)

ULASAN KOMPAS

Iran bukan kekuatan besar yang bisa mengancam tim-tim kuat Benua Eropa dan Amerika. Tim polesan pelatih senior Carlos Queiroz ini pun diprediksi bakal menghuni dasar klasemen Grup F.

Tim berjuluk ”Singa Iran” ini belum lepas dari kutukan fase grup. Mereka tiga kali gagal lolos ke babak sistem gugur di Argentina 1978, Perancis 1998, dan Jerman 2006.

Dalam debut di Argentina, Iran pulang dengan satu poin. Di Perancis, generasi emas Iran seperti Ali Daei, Karim Bagheri, dan Mehdi Mahdavikia menuai kemenangan pertama di putaran final Piala Dunia dengan mengalahkan Amerika Serikat 2-1. Di Jerman, Iran kembali membawa pulang satu poin dari hasil 1-1 melawan debutan Angola.

Melepaskan Iran dari kutukan fase grup itu merupakan target utama Queiroz di Brasil. Pengalaman mantan asisten Sir Alex Ferguson di Manchester United itu diharapkan bisa membuat perbedaan. Queiroz juga tahu bagaimana tekanan di putaran final saat memimpin timnas Portugal di Piala Dunia Afrika Selatan 2010.

Anak-anak asuh Queiroz bukanlah generasi terbaik Iran. Namun, mereka memiliki teknik dan pengalaman yang dibutuhkan karena banyak pemain yang membela klub Eropa.

Page 88: Rekaman Piala Dunia 2014

Gelandang Javad Nekounam dan sayap serang Masoud Shojaei pernah menjalani musim yang bagus bersama Osasuna di Liga Spanyol. Sayap serang Fulham, Ashkan Dejagah, akan mengawal lini tengah bersama Andranik Teymourian.

”Kualifikasi adalah perjalanan membelah neraka bagi Iran, tetapi sekarang dimulai perjalanan melintasi surga,” ujar Queiroz.

Iran kini berada di surga sepak bola. Mereka akan berangkat ke Brasil. Namun, tantangan di surga sepak bola jauh lebih berat daripada melintasi ”neraka” kualifikasi.

Iran harus berjuang melawan Argentina, Bosnia-Herzegovina, dan Nigeria. Queiroz membawa misi meloloskan Iran ke babak 16 besar. Iran ingin menancapkan sejarah baru setelah tiga kali gagal lolos dari fase grup pada 1978, 1998, dan 2006.

”Inilah ’misi tidak mungkin’ kami yang pertama, kedua, dan ketiga kali. Tetapi, itulah yang membuat turnamen ini menarik,” ujar Queiroz.

Iran boleh bermimpi. Namun, mereka akan menghadapi tim-tim dengan fisik dan teknik sangat bagus.

”Melawan Argentina di Maracana? Mari berharap kami bisa membuat mereka pusing. Bermimpi tidak harus membayar,” ujar Queiroz.

Carlos Queiroz pelatih kaya pengalaman berkat petualangannya melatih tim-tim Asia, Eropa, dan tim nasional Uni Emirat Arab, Afrika Selatan, dan Portugal. Pelatih berusia 61 tahun itu dikenal lihai dalam menerapkan taktik bertahan. Bahkan, di skuad Portugal yang dihuni pemain-pemain serang berbakat, Queiroz memilih pola bertahan dan menyerang balik di Piala Dunia 2010. Filosofi permainan Queiroz tidak terlalu cocok bagi Portugal yang berakhir di babak 16 besar di Afrika Selatan empat tahun lalu. Namun, bagi timnas Iran, pola bertahan dan menyerang balik sangat cocok. Reza Ghoochannejhad lahir di Iran, tumbuh di Belanda, dan mengasah teknik  serta mental bertanding di Inggris. Ujung tombak klub Charlton Athletic itu jadi salah satu pemain kunci Iran. Ia mencetak tiga gol dalam lima penampilan selama kualifikasi. Sarjana politik dan hukum ini sempat terlambat bergabung dengan skuad Iran karena kendala visa. Striker berusia 26 tahun itu kini mencetak total sembilan gol dalam 11 laga bersama Iran.

Ashkan Dejagah mengasah kemampuan tekniknya di akademi yunior Hertha Berlin. Ia kemudian membela klub senior Hertha Berlin sebelum pindah ke VfL Wolfsburg dan kini menjadi andalan sayap kanan klub Inggris Fulham. Pemain tengah berusia 27 tahun itu mencetak empat gol dalam 11 kali penampilan bersama Iran sejak 2012. Dejagah pernah membela timnas Jerman U-17 hingga U-21 tahun 2002-2009. Ia ikut membawa Jerman U-21 meraih Piala Eropa 2009. Ia kemudian memilih membela timnas Iran dan berperan meloloskan Iran ke Piala Dunia Brasil 2014. Kreativitas Dejagah dalam membangun serangan akan membantu Iran bersaing di Grup F. Javad Nekounam, Pemain senior ini akan memimpin skuad Iran dengan menjaga keseimbangan antarlini. Gelandang berusia 33 tahun tersebut sudah tidak secepat saat membela Osasuna pada 2006-2012, tetapi masih solid menjaga kedalaman. Ia akan mengatur distribusi bola dari depan empat pemain bertahan.

Alasan untuk Optimistis

Page 89: Rekaman Piala Dunia 2014

Sosok pelatih senior Carlos Queiroz sangat vital bagi Iran untuk meracik taktik yang pas melawan Argentina, Bosnia-Herzegovina, dan Nigeria. Pelatih asal Portugal itu sangat berpengalaman menghadapi turnamen internasional. Selama kualifikasi, pola permainan bertahan dan serangan balik Queiroz berjalan mulus bagi Iran.

Alasan untuk Pesimistis

Aliran bola ke lini depan Iran sangat bergantung pada sosok Javad Nekounam. Lini belakang Iran juga menjadi titik lemah terutama melawan permainan cepat yang sering diperagakan Argentina dan Bosnia. Stamina pemain juga menjadi isu utama untuk tampil 90 menit dalam tempo tinggi.

NIGERIA

Page 90: Rekaman Piala Dunia 2014

Federasi Sepakbola: Nigeria Football Federation

Julukan: Super Eagles

Keikutsertaan di Piala Dunia: 4x (1994, 1998, 2002, 2010)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: 16 besar (1994, 1998)

Penampilan Timnas Terbanyak: Joseph Yobo (96x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Rashidi Yekini (37 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Vincent Enyeama Lille OSC (Prancis) 29-08-1982

16 Austine Amamchukwu Ejide Hapoel Be’er Sheva (Israel) 08-04-1984

21 Chigozie Agbim Gombe United 28-11-1984

Pemain Belakang

2 Joseph Yobo (c) Norwich City (Inggris) 06-09-1980

5 Efe Ambrose Glasgow Celtic (Skotlandia) 18-10-1988

6 Azubuike Egwuekme Warri Wolves 16-07-1989

12 Ebenezer Kunle Odunlami Sunshine Stars 05-03-1990

13 Juwon Oshaniwa Ashdod (Israel) 14-09-1990

14 Godfrey Oboabona Caykur Rizespor (Turki) 16-08-1990

22 Kenneth Omeruo Middlesbrough (Inggris) 17-10-1993

Pemain Tengah

3 Ejike Uzoenyi Enugu Rangers 23-03-1988

4 Reuben Gabriel Waasland-Beveren (Belgia) 25-09-1990

Page 91: Rekaman Piala Dunia 2014

10 John Obi Mikel Chelsea (Inggris) 22-04-1987

15 Ramon Azeez Almeria (Spanyol) 12-12-1992

17 Ogenyi Onazi Lazio (Italia) 25-12-1992

18 Michael Babatunde FC Volyn Lutsk (Ukraina) 24-12-1992

Pemain Depan

7 Ahmed Musa CSKA Moskva (Rusia) 14-10-1992

8 Peter Osaze Odemwingie Stoke City (Inggris) 15-07-1981

9 Emmanuel Emenike Fenerbahce (Turki) 10-05-1987

11 Victor Moses Liverpool (Inggris) 12-12-1990

19 Uche Nwofor SC Heerenveen (Belanda) 28-02-1989

20 Michael Okechukwu Uchebo Cercle Brugge KSV (Belgia) 02-02-1990

23 Shola Ameobi Newcastle United (Inggris) 12-10-1981

Pelatih

Stephen Keshi

ULASAN KOMPAS

Nigeria empat kali lolos ke putaran final Piala Dunia. Namun, mereka belum pernah menyentuh empat besar, sama seperti wakil Benua Afrika lainnya.

Di Brasil, tim ”Elang Super” ingin menjadi wakil Afrika pertama yang menembus semifinal. Berat tetapi bukan tidak mungkin.

”Ghana nyaris mencapai semifinal empat tahun lalu. Kami akan menjadi tim Afrika pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia,” ujar kiper tim nasional Nigeria, Vincent Enyeama.

Nigeria dua kali lolos ke babak 16 besar dalam dua penampilan pertama mereka di Amerika Serikat 1994 dan Perancis 1998. Di Piala Dunia Jepang dan Korea Selatan 2002 serta Afrika Selatan 2010, ”Elang Super” terhenti di fase grup.

”Saya pikir kami akan membuat kemajuan besar. Kami fokus pada Piala Dunia untuk membuat Afrika benua paling bangga,” ujar Enyeama.

Nigeria kini semakin solid di bawah pelatih Stephen Keshi yang berani merombak skuadnya setelah gagal lolos ke Piala Afrika 2012. Dia memanggil pemain-pemain muda

Page 92: Rekaman Piala Dunia 2014

usia 20-23 tahun yang kemudian mempersembahkan Piala Afrika 2013. Ini gelar juara Afrika ketiga setelah 1980 dan 1994.

Keshi lalu membawa Nigeria lolos ke Brasil tanpa pernah kalah di kualifikasi. Mereka melibas lawan di Grup F Zona Afrika, yaitu Malawi, Kenya, dan Namibia. Di babak play off, Nigeria menyikat Etiopia dengan agregat gol 4-1.

Tiket ke Brasil sudah di tangan Nigeria. Namun, Keshi kini mengalami masalah dengan jam bermain dua pemain andalannya, John Obi Mikel dan Victor Moses. Mikel jarang dimainkan oleh Jose Mourinho di Chelsea dan Moses, yang dipinjamkan oleh Chelsea ke Liverpool, tidak masuk dalam rencana permainan Manajer Brendan Rodgers. Keshi membutuhkan Mikel dan Moses untuk meloloskan Nigeria dari Grup F yang ditempati Argentina, Bosnia-Herzegovina, dan Iran.

Dua pemain itu menjadi kunci permainan Keshi dalam formasi 4-3-3. Moses menjadi penghubung lini tengah dan ujung tombak Emmanuel Emenike. Mikel berperan sebagai penyeimbang antarlini sekaligus penyapu bola lawan yang akan masuk pertahanan Nigeria.

Di Brasil, Nigeria akan kembali bertemu dengan Argentina yang melibas mereka pada 2010. Dua tim ini juga pernah bertemu di final Piala Dunia U-20 Belanda pada 2005 dan Olimpiade Beijing 2008. Semua laga dimenangi Argentina. Dalam tiga pertemuan itu, Lionel Messi dan John Obi Mikel selalu bertemu.

”Saya sangat menantikan pertandingan melawan Argentina. Kami akan berusaha sekuat mungkin untuk tidak kemasukan gol. Ini akan sulit, tetapi kami harus melakukan itu. Mereka diperkuat para pemain terbaik dunia dan kami harus menunjukkan kualitas kami dengan menghadang mereka. Pertama, kami harus memastikan poin maksimal dari dua pertandingan pertama,” ujar bek tengah Nigeria, Kenneth Omeruo.

Stephen Keshi dihormati para pemainnya berkat kejeliannya menyusun strategi dan pendekatan humanistis. Ia bisa menjadi sosok ayah bagi para pemain melalui pesan-pesan motivasi selama pemusatan latihan dan menjelang pertandingan krusial. Piala Afrika 2013 merupakan bukti kecerdikan Keshi meracik strategi. Nigeria bukanlah favorit juara seperti Pantai Gading yang bertaburkan bintang.  Keshi memimpin Nigeria menyingkirkan Pantai Gading di perempat final, kemudian melibas Mali di semifinal, dan menekuk Burkina Faso di final.

Piala Dunia adalah tantangan lain yang jauh lebih berat. Mantan pemain bertahan berusia 52 tahun itu dinilai kurang pengalaman di laga internasional.

Emmanuel Emenike jadi andalan lini depan di saat Victor Moses kehilangan jam bertanding bersama Liverpool. Bomber klub Turki Fenerbahce itu menjadi pemain kunci ”Elang Super” selama kualifikasi Piala Dunia. Ujung tombak berusia 26 tahun itu mencetak tiga gol dalam tiga penampilan membela ”Elang Super” di babak kualifikasi. Ia membuktikan diri mampu membuat perbedaan dalam laga-laga krusial.

Victor Moses tetap menjadi pilihan utama pelatih meskipun jarang tampil di Liverpool. Ia tampil enam kali dan mencetak dua gol di kualifikasi. Ia memiliki kecepatan dan manuver yang gesit saat bermain di sayap ataupun penyerang kedua di belakang Emmanuel Emenike. Moses merupakan andalan Keshi dalam mendobrak pertahanan lawan. Kini, Moses harus segera mengembalikan kebugaran fisik dan atmosfer bertanding sebelum Piala Dunia.

Page 93: Rekaman Piala Dunia 2014

 John Obi Mikel menjadi penjaga kedalaman dan keseimbangan antarlini. Gelandang klub Chelsea ini berperan besar meloloskan Nigeria ke Brasil. Mikel setali tiga uang dengan Moses, jarang dimainkan di klubnya. Pengalaman Mikel di laga-laga besar dan penuh tekanan bersama Chelsea sangat penting untuk menjaga optimisme skuad Nigeria.

Alasan untuk Optimistis

Nigeria menjadi tim yang sangat solid sejak dipimpin pelatih Stephen Keshi, dibuktikan dengan tidak pernah kalah dalam laga kualifikasi. Ia mampu memotivasi para pemainnya untuk mengeluarkan permainan terbaiknya melalui pendekatan personal yang humanistis. Keshi yang lihai meracik taktik juga memiliki pemain-pemain berpengalaman seperti ujung tombak Emmanuel Emenike dan Victor Moses, gelandang bertahan John Obi Mikel, dan pemain belakang Efe Ambrose serta Kenneth Omeruo.

Alasan untuk Pesimistis

Nigeria sangat bergantung pada John Obi Mikel selama kualifikasi. Namun, Mikel dalam situasi yang kurang maksimal karena jarang dimainkan di Chelsea. Setali tiga uang, pemain serang Victor Moses juga minim tampil di Liverpool. Kondisi ini menambah beban pelatih Stephen Keshi yang menyadari timnya kurang produktif mencetak gol.

GRUP G

JERMAN

Page 94: Rekaman Piala Dunia 2014

Federasi Sepakbola: Deutscher Fussball-Bund (DFB)

Julukan: Die Mannschaft

Keikutsertaan di Piala Dunia: 17x (1934, 1938, 1954, 1958, 1962, 1966, 1970, 1974, 1978, 1982, 1986, 1990, 1994, 1998, 2002, 2006, 2010)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Juara (1954, 1974, 1990)

Penampilan Timnas Terbanyak: Lothar Matthaeus (150x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Miroslav Klose (70 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Manuel Neuer Bayern Muenchen 27-03-1986

12 Ron-Robert Zieler Hannover 96 12-02-1989

22 Roman Weidenfeller Borussia Dortmund 06-08-1980

Pemain Belakang

2 Kevin Grosskreutz Borussia Dortmund 19-07-1988

3 Matthias Ginter SC Freiburg 19-01-1994

4 Benedikt Hoewedes Schalke 04 29-02-1988

5 Mats Hummels Borussia Dortmund 16-12-1988

15 Erik Durm Borussia Dortmund 12-05-1992

16 Philipp Lahm (c) Bayern Muenchen 11-11-1984

17 Per Mertesacker Arsenal (Inggris) 29-09-1984

20 Jerome Boateng Bayern Muenchen 03-09-1988

21 Shkodran Mustafi Sampdoria (Italia) 17-04-1992

Pemain Tengah

Page 95: Rekaman Piala Dunia 2014

6 Sami Khedira Real Madrid (Spanyol) 04-04-1987

7 Bastian Schweinsteiger Bayern Muenchen 01-08-1984

8 Mesut Oezil Arsenal (Inggris) 15-10-1988

14 Julian Draxler Schalke 04 20-09-1993

18 Toni Kroos Bayern Muenchen 04-01-1990

19 Mario Goetze Borussia Dortmund 03-06-1992

23 Christoph Kramer Borussia Moenchengladbach 19-02-1991

Pemain Depan

9 Andre Schuerrle Chelsea (Inggris) 06-11-1990

10 Lukas Podolski Arsenal (Inggris) 04-06-1985

11 Miroslav Klose Lazio (Italia) 09-06-1978

13 Thomas Mueller Bayern Muenchen 13-09-1989

Pelatih

Joachim Loew

ULASAN KOMPAS

Jerman adalah salah satu tim Eropa yang selalu diunggulkan menjadi juara pada setiap Piala Dunia. Tim ”Panser” memiliki prestasi gemilang dengan tiga kali menjadi juara pada 1954, 1974, dan 1990. Jerman juga empat kali menempati peringkat kedua, empat kali peringkat ketiga, dan sekali posisi keempat.

Perjalanan tim nasional Jerman ke Piala Dunia Brasil 2014 tergolong mulus dengan menjadi pemuncak grup pada babak penyisihan, memenangi sembilan dari sepuluh laga dan hanya sekali ditahan seri.

Dengan kekuatan pemain yang seimbang di semua lini, Jerman akan sulit dikalahkan. Daya dobrak para pemainnya sangat luar biasa. Terbukti, Jerman mencetak 36 gol selama babak penyisihan.

Ketajaman pemain gelandang Jerman boleh disebut hampir menyamai para penyerangnya. Pemain tengah Mezut Oezil, Thomas Mueller, dan Marco Reus sanggup mencetak banyak gol bagi timnas Jerman. Bahkan, Oezil menjadi pencetak gol terbanyak bagi Jerman di babak penyisihan dengan delapan gol. Reus menyusul di posisi kedua dengan lima gol.

Page 96: Rekaman Piala Dunia 2014

Pertahanan Jerman juga kuat. Barisan bek mereka bagaikan tembok Berlin yang sulit ditembus. Kiper Manuel Neuer menjadi andalan Jerman di bawah mistar. Responsnya yang cepat dan antisipasi yang jitu membuat lawan sulit membobol gawang Jerman.

Di Brasil, Jerman akan bertarung di Grup G melawan tim Portugal, Ghana, dan Amerika Serikat. Pada komposisi lawan seperti itu, hanya Portugal yang diprediksi dapat memberikan perlawanan berarti.

Ghana dan Amerika Serikat dapat memberikan kejutan jika mampu bertahan dengan sangat ketat. Namun, Jerman diperkirakan tetap akan lolos ke babak 16 besar.

Joachim Loew adalah mantan asisten pelatih timnas Jerman, Jurgen Klinsmann, pada periode 2004-2006. Bersama Klinsmann, Loew mengembangkan strategi menyerang yang agresif untuk tim Jerman. Taktik itu terus dikembangkan dan digunakan sampai saat ini. Loew juga mengombinasikan para pemain muda dan pemain berpengalaman sejak Piala Eropa 2008.

Loew sangat mengenal karakter permainan timnya, yang tidak terlalu banyak berubah sejak  2008 sampai 2014. Loew yang dikenal genius dalam penyusunan taktik juga tidak segan merombak susunan tim dan mengubah pola permainan agar lawan kesulitan menyiapkan antisipasi.

Mezut Oezil gelandang serang yang sangat berbahaya. Gerakannya lincah dan sangat cepat  begitu mendekati kotak penalti lawan. Oezil memiliki kejelian dalam memberikan umpan matang kepada rekan-rekannya yang berdiri dalam posisi bebas. Pemain dari klub Arsenal itu juga mampu mengubah umpan sulit menjadi gol jika berada di kotak terlarang. Dia juga sering dimainkan  sebagai pengatur permainan. Miroslav Klose salah satu pemain senior di jajaran timnas Jerman. Pemain berusia 35 tahun itu masih menjadi andalan di lini depan. Kecepatan dan kejeliannya mencari peluang mencetak gol tetap luar biasa. Dia mencetak empat gol pada babak penyisihan Zona Eropa. Piala Dunia 2014 bakal menjadi yang terakhir bagi Klose. Oleh karena itu, peraih Sepatu Emas Piala Dunia Jerman 2006 ini diperkirakan bakal tampil habis-habisan. Manuel Neuer kiper andalan timnas Jerman sejak 2009. Dia sudah tampil 45 kali bersama  timnas  dan melakukan ratusan penyelamatan di gawangnya. Kiper klub Bayern Muenchen itu dikenal memiliki reaksi yang cepat untuk menghadang tendangan di kotak penalti. Neuer juga lihai mengatasi tendangan jarak jauh. Seusai menangkap bola, Neuer dapat langsung membagi bola ke pemain di depannya sehingga Jerman dapat melakukan serangan balik yang cepat.

Alasan untuk Optimistis

Jerman merupakan tim dengan materi pemain yang unggul dan merata. Tim ini sangat agresif dan selalu berusaha mengurung lawan agar lebih mudah mencetak gol. Pemain yang saling mengenal karakter permainan masing-masing memudahkan pelatih mengatur taktik dan menyiapkan trik permainan untuk memenangi laga. Jerman juga memiliki catatan bagus di Piala Dunia. Dalam penyelenggaraan terakhir, Jerman selalu menembus semifinal.

Alasan untuk Pesimistis

Page 97: Rekaman Piala Dunia 2014

Jerman memiliki catatan kurang sempurna saat menghadapi tim dengan permainan umpan-umpan pendek dan cepat ala Amerika Latin dan Spanyol. Bermain di Brasil membuat Jerman bakal bertemu tim Amerika Latin mulai dari babak 16 besar. Jerman juga sering kurang kreatif saat menghadapi tim yang bertahan total. Dengan hanya dua penyerang murni yang dibawa, Jerman juga bakal kesulitan jika keduanya cedera.

GHANA

Page 98: Rekaman Piala Dunia 2014

Federasi Sepakbola: Ghana Football Association

Julukan: The Black Stars

Keikutsertaan di Piala Dunia: 2x (2006, 2010)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Perempat final (2010)

Penampilan Timnas Terbanyak: Richard Kingson (90x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Asamoah Gyan (41 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Stephen Adams Aduana Stars 28-09-1989

12 Adam Kwarasey Stromsgodset (Norwegia) 12-12-1987

16 Fatawu Dauda Orlando Pirates (Afrika Selatan)06-04-1985

Pemain Belakang

2 Samuel Inkoom Dnipro Dnipropetrovsk (Ukraina) 01-06-1989

4 Daniel Opare FC Porto (Portugal) 18-10-1990

15 Rashid Sumaila Mamelodi Sundowns (Afrika Selatan) 18-12-1992

19 Jonathan Mensah Evian Thonon Gaillard (Prancis)13-07-1990

21 John Boye Stade Rennais (Prancis) 23-04-1987

23 Harrison Afful Esperance (Tunisia) 24-06-1986

Pemain Tengah

5 Michael Essien AC Milan (Italia) 03-12-1982

6 Acquah Afriyie AC Parma (Italia) 05-01-1992

7 Christian Atsu Vitesse Arnhem (Belanda) 10-01-1992

8 Emmanuel Agyemang-Badu Udinese (Italia) 02-12-1990

10 Andre Morgan Rami Ayew Olympique Marseille (Prancis) 17-12-1989

11 Sulley Ali Muntari AC Milan (Italia) 27-08-1984

14 Albert Adomah Middlesbrough (Inggris) 13-12-1987

Page 99: Rekaman Piala Dunia 2014

17 Mohammed Rabiu Kuban Krasnodar (Rusia) 31-12-1989

20 Kwadwo Asamoah Juventus (Italia) 09-12-1988

22 Mubarak Wakaso Rubin Kazan (Rusia) 25-07-1990

Pemain Depan

3 Asamoah Gyan (c) Al-Ain (Uni Emirat Arab) 22-11-1985

9 Kevin Prince Boateng Schalke 04 (Jerman) 06-03-1987

13 Jordan Ayew Olympique Marseille (Prancis) 11-09-1991

18 Abdul Majeed Waris Spartak Moskva (Rusia) 19-09-1991

Pelatih

James Kwesi Appiah

ULASAN KOMPAS

Ghana adalah simbol kekuatan baru dalam persepakbolaan Afrika. Negara di kawasan Afrika Barat itu mulai berdiri sejajar dengan Nigeria dan Kamerun yang terlebih dulu menjadi pelanggan Piala Dunia.

Pemain Ghana banyak yang bertanding di liga-liga Eropa. Sulley Muntari dan Michael Essien membela AC Milan, Kwadwo Asamoah di Juventus, Afriyie Acquah di Parma, Emmanuel Agyemang-Badu di Udinese, dan Kevin-Prince Boateng di Schalke. Hanya 3 pemain yang berlaga di Liga Afrika Selatan, 1 di Afrika Utara, 1 di Asia, dan 18 pemain lainnya di Eropa.

Dengan pemain yang terasah pada kompetisi-kompetisi yang keras, Ghana menembus putaran final Piala Dunia untuk pertama kalinya pada Piala Dunia Jerman 2006. Saat itu, Ghana lolos ke babak 16 besar.

Ghana melanjutkan sukses menembus putaran final empat tahun berikutnya di Afrika Selatan. Tim bintang hitam itu bahkan berhasil menembus babak perempat final dan berakhir di posisi ketujuh.

Prestasi itu membuat Ghana tidak boleh diremehkan oleh tim-tim lawan. Para pemain Ghana memiliki stamina yang bagus dan kecepatan yang tinggi. Mereka kuat dalam bertahan dan cepat dalam menyerang. Serangan mereka sering sulit diduga.

Pada turnamen Piala Afrika, Ghana pernah empat kali menjadi juara, yaitu pada 1963, 1965, 1978, dan 1982. Meski tidak pernah menjadi juara lagi, Ghana selalu menembus semifinal.

Page 100: Rekaman Piala Dunia 2014

Di Brasil 2014, Ghana dapat membuat kejutan jika mampu mengalahkan tim AS dan menahan imbang Jerman dan Portugal. Ghana memiliki kemampuan untuk mewujudkan hal itu karena para pemain mereka memiliki semangat yang tinggi.

James Kwesi Appiah atau dikenal juga sebagai Akwasi Appiah adalah pelatih asli dari Ghana. Appiah menjadi pelatih kulit hitam pertama yang membawa negaranya sendiri ke putaran final Piala Dunia. Appiah mendapat pendidikan kepelatihan di Manchester City dan Liverpool sehingga dia menerapkan pola disiplin yang tinggi bagi timnya. Pada 2011, Appiah berhasil membawa timnas U-21 Ghana menjadi juara All-Afrika Games. Pelatih berusia 53 tahun itu menjadi asisten pelatih timnas sejak 2007 sampai 2012 dan menjadi pelatih utama sejak 2012. Appiah sangat mengenal karakter permainan para pemainnya dan dua kali membawa mereka menembus semifinal Piala Afrika.

Asamoah Gyan penyerang  yang pandai memanfaatkan peluang sekecil apa pun menjadi gol.  Pemain Al Ain (Arab Saudi) memiliki kecepatan dan keberanian menerobos hadangan lawan untuk melepas tembakan ke gawang. Gyan pernah membela tim Udinese (Italia) selama lima tahun dan Sunderland (Inggris). Pengalamannya bermain di liga Italia dan Inggris menempanya menjadi pemain yang cerdik dan cepat.

Sulley Muntari salah satu gelandang  yang lama berlaga di Liga Italia. Muntari pernah berlaga untuk Udinese, Inter Milan, dan kini membela AC Milan. Permainannya agresif dan sangat berperan untuk membantu serangan.  Muntari sering memanfaatkan bola muntah dan celah di belakang penyerang untuk melepaskan tembakan dan mencetak gol. Stamina yang baik membuatnya dapat leluasa bergerak dari depan ke belakang untuk menambah daya dobrak timnya.

Jerry Akaminko palang pintu yang sangat diandalkan oleh pelatih Appiah. Akaminko merupakan bek yang disiplin dan tegas dalam menyapu bola dari wilayah pertahanannya. Pemain Klub Eskisehirspor (Turki) itu memiliki kecepatan dalam berlari dan berani beradu fisik melawan penyerang lawan.  Akaminko juga memiliki sundulan yang bagus dan andal dalam pertarungan di udara. 

Alasan untuk optimistis

Ghana memiliki pemain yang terasah di Eropa. Kualitas mereka tidak tertinggal jauh dari Portugal dan relatif seimbang jika dibandingkan tim Amerika Serikat. Pemain Ghana juga terasah di berbagai kompetisi tingkat Afrika dan Afrika Barat. Permainan cepat dan keras biasa mereka peragakan di setiap laga.

Alasan untuk pesimistis

Timnas Ghana miskin pengalaman untuk berhadapan dengan tim Eropa dan Amerika. Sebagian besar pengalamannya adalah melawan tim Afrika. Permainan juga sering kurang konsisten. Mereka sering bermain sangat bagus, tetapi tidak jarang bermain dengan buruk dan mudah kalah. Masih banyak lubang pada sisi pertahanan tim Ghana. Jika tidak diatasi, mereka dapat menjadi bulan-bulanan tim Eropa yang tangguh seperti Jerman.

Page 101: Rekaman Piala Dunia 2014

PORTUGAL

Page 102: Rekaman Piala Dunia 2014

Federasi Sepakbola: Federacao Portuguesa de Futebol (FPF)

Julukan: A Seleccao das Quinas

Keikutsertaan di Piala Dunia: 5x (1966, 1986, 2002, 2006, 2010)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Juara ketiga (1966)

Penampilan Timnas Terbanyak: Luis Figo (127x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Cristiano Ronaldo (49 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Eduardo Reis Carvalho SC Braga 19-09-1982

12 Rui Pedro dos Santos Patricio Sporting Lisbon 15-02-1988

22 Antonio Alberto “Beto” Bastos Pimparel Sevilla (Spanyol) 01-05-1982

Pemain Belakang

2 Bruno Eduardo Refuge Alves Fenerbahce (Turki) 27-11-1981

3 Kepler “Pepe” Laveran Lima Ferreira Real Madrid (Spanyol) 26-02-1983

5 Fabio Alexandre Silva Coentrao Real Madrid (Spanyol) 11-03-1988

13 Ricardo Miguel Moreira da Costa Valencia (Spanyol) 16-05-1981

14 Luis Carlos Novo Neto Zenit Saint Petersburg (Rusia)26-05-1988

19 Andre Gomes Magalhaes Almeida Benfica 10-09-1990

21 Joao Pedro da Silva Pereira Valencia (Spanyol) 25-02-1984

Pemain Tengah

4 Miguel Luis Pinto Veloso Dynamo Kiev (Ukraina) 11-05-1986

6 William Silva de Carvalho Sporting Lisbon 07-04-1992

Page 103: Rekaman Piala Dunia 2014

8 Joao Filipe Iria Santos Moutinho AS Monaco (Prancis) 08-09-1986

16 Raul Jose Trindade Meireles Fenerbahce (Turki) 17-03-1983

20 Ruben Filipe Marques Amorim Benfica 27-01-1985

Pemain Depan

7 Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro (c) Real Madrid (Spanyol) 05-02-1985

9 Hugo Miguel Pereira de Almeida Besiktas (Turki) 23-05-1984

10 Adelino Andre Vieira “Vierinha” de Freitas Vf L Wolfsburg (Jerman) 24-01-1986

11 Ederzito “Eder” Antonio Macedo Lopes SC Braga 22-12-1987

15 Rafael “Rafa” Alexandre Fernandes Ferreira Silva SC Braga 17-05-1993

17 Luis Carlos Almeida da Cunha “Nani” Manchester United (Inggris) 17-11-1986

18 Silvestre Manuel Goncalves Varela FC Porto 02-02-1985

23 Helder Manuel Marques Postiga Lazio (Italia) 02-08-1982

Pelatih

Paulo Bento

ULASAN KOMPAS

Tim nasional Portugal adalah salah satu tim kuat tetapi tidak pernah menjadi juara, baik di tingkat Eropa maupun dunia. Dari 18 kali penyelenggaraan Piala Dunia, Portugal hanya lima kali lolos ke putaran final. Hasilnya, Portugal dua kali tidak lolos di penyisihan grup, satu kali lolos ke babak 16 besar, dan dua kali mencapai semifinal. Hasil terbaiknya adalah menempati peringkat ketiga pada Piala Dunia Inggris 1966 dan peringkat keempat di Jerman 2006.

Sejak Piala Dunia Korea Selatan/Jepang 2002, Portugal selalu lolos ke putaran final. Tahun ini, tiket putaran final harus didapat melalui babak play off melawan Swedia.

Bintang Portugal dan pemain terbaik dunia 2013 Cristiano Ronaldo tampil sebagai pahlawan saat mencetak empat gol pada dua laga play off itu. Namun, Ronaldo akan segera mendapat tantangan baru untuk menyamai prestasi Eusebio, pahlawan yang membawa Portugal ke peringkat ketiga di Inggris 1966.

Publik Portugal berharap Ronaldo dapat memimpin rekan-rekannya untuk tampil menyerang dan mampu bermain kreatif seperti saat menembus semifinal Piala Eropa Ukraina/Polandia 2012. Saat itu, ”Seleccao” mengombinasikan serangan sayap dan tusukan dari tengah untuk membobol gawang lawan.

Page 104: Rekaman Piala Dunia 2014

Ronaldo tetap menjadi andalan, tetapi Helder Postiga, Pepe, dan Silvestre Varela dapat membobol gawang lawan jika Ronaldo dijaga ketat. Harapan itu tidak berlebihan karena pemain yang dipanggil oleh Manajer Paulo Bento untuk berangkat ke Brasil masih relatif sama dengan Piala Eropa 2012. Bento yang melatih Portugal sejak 2010 juga sangat mengenal karakter permainan anak-anak asuhannya.

Jika mampu bermain konsisten, Portugal diperkirakan tidak akan kesulitan untuk menekuk Ghana dan Amerika Serikat di penyisihan grup. Namun, Portugal tidak boleh lengah menghadapi serangan balik dari kedua tim itu.

Jerman bakal menjadi lawan paling tangguh bagi Portugal. Tim ”Panser” pernah mengalahkan Portugal pada babak penyisihan grup Piala Eropa 2012.

Paulo Bento pelatih yang cerdik dan mengerti cara memaksimalkan kemampuan timnya untuk meraih kemenangan. Bento menangani Portugal sejak kegagalan pada Piala Dunia Afrika Selatan 2010. Dia mencoba beberapa formasi serangan. Posisi para penyerang dan gelandang serang dibongkar pasang hingga didapat formasi paling cocok. Percobaannya membawa Portugal lolos ke semifinal Piala Eropa 2012. Langkah Portugal pada kualifikasi Piala Dunia 2014 tidak mulus dan harus menjalani babak play off. Namun, Bento tetap mampu merancang taktik menyerang yang jitu dan membawa timnya ke Brasil.

Cristiano Ronaldo penyerang yang sangat berbahaya jika sudah berada di kotak penalti. Kecepatan dan kelincahannya sulit dibendung. Jika dihentikan dengan keras, Ronaldo akan mengambil kesempatan agar timnya mendapat tendangan penalti. Ronaldo juga merupakan pemain yang mau bekerja keras mencari bola dan tidak egois dalam memberi umpan. Pemain Real Madrid itu mementingkan kemenangan tim, lebih dari sekadar pencapaian individu untuk mencetak gol. Tendangan bebasnya juga berbahaya.

Nani pemain gelandang yang sering beroperasi sebagai pemain sayap. Nani memiliki kecepatan dan naluri mengumpan yang jitu ke pemain depan. Pemain Manchester United itu juga sering memanfaatkan kesempatan yang lepas dari para penyerang untuk mencetak gol. Jika diperlukan, Nani dapat membantu pertahanan dan melakukan serangan balik cepat.

Pepe bek tengah yang tangguh. Pepe tidak segan berduel dengan para penyerang lawan untuk mencegah kemelut di depan gawang timnya. Pemain Real Madrid itu memiliki kecepatan lari dan tidak segan beradu kepala saat berebut bola atas. Pepe memiliki kemampuan mencuri bola yang bagus dan sering membuat penyerang lawan kewalahan. Namun, Pepe terkadang mudah diprovokasi dan bermain kasar sehingga sering mendapat kartu kuning dan merah.

Alasan untuk Optimistis

Para pemain Portugal yang dibawa Paulo Bento ke Brasil sudah saling mengenal karakter permainan masing-masing selama empat tahun. Dengan kondisi itu, berbagai permainan dapat diterapkan dengan mudah. Portugal juga memiliki tim yang solid dan bermaterikan pemain unggul yang ditempa di berbagai liga di Eropa. Kekuatan mereka berimbang dari depan sampai belakang.

Alasan untuk Pesimistis

Page 105: Rekaman Piala Dunia 2014

Para pemain Portugal sering tak konsisten. Pada laga penyisihan mereka dapat mengalahkan tim kuat seperti Rusia tetapi justru ditahan imbang oleh tim yang lebih lemah seperti Israel. Para pemain belakang juga sering terpancing untuk membantu serangan, hingga menciptakan lubang di pertahanan. Ketergantungan pada Cristiano Ronaldo terlalu besar. Jika Ronaldo dimatikan dengan segala cara, pemain lain sering kehilangan kreativitas untuk mencetak gol.

AMERIKA SERIKAT

Page 106: Rekaman Piala Dunia 2014

Federasi Sepakbola: United States Soccer

Julukan: The Yanks

Keikutsertaan di Piala Dunia: 9x (1930, 1934, 1950, 1990, 1994, 1998, 2002, 2006, 2010)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Juara ketiga (1930)

Penampilan Timnas Terbanyak: Cobi Jones (164x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Landon Donovan (57 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Tim Howard Everton (Inggris) 06-03-1979

12 Brad Guzan Aston Villa (Inggris) 09-09-1984

22 Nick Rimando Real Salt Lake 17-06-1979

Pemain Belakang

2 DeAndre Yedlin Seattle Sounders FC 09-07-1993

3 Omar Gonzalez Los Angeles Galaxy 11-10-1988

5 Matt Besler Sporting Kansas City 11-02-1987

6 John Brooks Hertha Berlin (Jerman) 28-01-1993

7 DaMarcus Beasley Puebla FC (Meksiko) 24-05-1982

20 Geoff Cameron Stoke City (Inggris) 11-07-1985

21 Timmy Chandler Eintracht Frankfurt (Jerman) 29-03-1990

23 Fabian Johnson Borussia Moenchengladbach (Jerman) 11-12-1987

Pemain Tengah

4 Michael Bradley Toronto FC (Kanada) 31-07-1987

Page 107: Rekaman Piala Dunia 2014

10 Mikkel Diskerud Rosenborg (Norwegia) 02-10-1990

11 Alejandro Bedoya Nantes (Prancis) 29-04-1987

13 Jermaine Jones Besiktas (Turki) 03-11-1981

14 Brad Davis Houston Dynamo 08-11-1981

15 Kyle Beckerman Real Salt Lake 23-04-1982

16 Julian Green Bayern Muenchen (Jerman) 06-06-1995

19 Graham Zusi Sporting Kansas City 18-08-1986

Pemain Depan

8 Clint Dempsey (c) Seattle Sounders FC 09-03-1983

9 Aron Johannsson AZ Alkmaar (Belanda) 10-11-1990

17 Jozy Altidore Sunderland (Inggris) 06-11-1989

18 Chris Wondolowski San Jose Earthquakes 28-01-1983

Pelatih

Juergen Klinsmann (Jerman)

ULASAN KOMPAS

Tim nasional Amerika Serikat adalah penguasa sepak bola di zona CONCACAF atau Karibia, Amerika Tengah, dan Utara. Pada kejuaraan Piala Emas CONCACAF yang digelar setiap dua tahun, tim AS menjadi juara sebanyak lima kali dan di peringkat kedua lima kali.

Tidak adanya lawan yang terlalu berat di zona itu membuat AS juga hampir selalu lolos ke putaran final Piala Dunia, terutama sejak Piala Dunia Italia 1990.

Namun, prestasi tim AS juga tidak pernah terlalu cemerlang. Prestasi terbaik mereka adalah saat menjadi semifinalis pada Piala Dunia Uruguay 1930.

Prestasi lain adalah mencapai babak perempat final Piala Dunia Korea Selatan-Jepang 2012. Selebihnya, tim AS hanya sanggup menembus babak 16 besar atau tidak lolos fase penyisihan grup.

Untuk menghadapi Piala Dunia Brasil 2014, pelatih timnas AS Jurgen Klinsmann sudah mempersiapkan timnya sejak 2011. Bongkar pasang pemain dan uji coba berbagai formasi dilakukan Klinsmann.

Page 108: Rekaman Piala Dunia 2014

Mantan penyerang timnas Jerman itu ingin mengubah timnas AS menjadi tim yang ofensif dan agresif. Klinsmann tidak ingin AS hanya mengandalkan pertahanan dan menjadi bulan-bulanan lawan mereka di Piala Dunia Brasil 2014.

Formasi 4-2-3-1 adalah formasi favorit Klinsmann untuk timnya. Beberapa kali Klinsmann juga mencoba formasi 4-4-2 dan 4-3-3 untuk mengurung pertahanan lawan.

Uji coba tidak selalu berjalan mulus saat babak kualifikasi piala dunia. Namun, Klinsmann tetap dapat membuat timnas AS lolos ke Brasil.

Pada laga persahabatan, tim AS pernah mengalahkan Jerman dengan skor 4-3, pada 2 Juni 2013. Sebelumnya, pada 29 Februari 2012, AS juga pernah mengalahkan Italia dengan skor 1-0.

Jurgen Klinsmann adalah mantan penyerang timnas Jerman yang membawa negaranya menjuarai Piala Dunia Italia 1990. Dia adalah seorang yang cerdik dan berwibawa saat di lapangan.

Klinsmann pernah dipercaya menjadi pelatih timnas Jerman pada periode 2004 dan 2006. Klinsmann mengubah Jerman menjadi tim yang agresif dan pola permainan itu masih diteruskan mantan asistennya, Joachim Loew. Di AS, Klinsmann juga mengubah timnya menjadi tim agresif. Semua pemainnya diajak menerapkan taktik menyerang dalam semua variasi, baik melalui sayap maupun tusukan ke tengah.

Clint Dempsey mantan pemain di Klub Tottenham Hotspurs (Inggris). Kini, Dempsey menjadi pemain Seattle Sounders (AS) dan dipinjamkan ke Fulham (Inggris). Pengalaman berlaga di Liga Inggris membuat Dempsey menjadi pemain yang sangat cepat dan berbahaya. Senioritasnya di timnas AS dapat menjadi perekat bagi semua pemain, terutama setelan Landon Donovan tidak dipanggil ke timnas AS.

Graham Zusi gelandang sayap yang sering beroperasi di sisi kanan tim AS. Zusi merupakan pemain yang berkembang di liga kampus sampai usia 21 tahun sehingga teknik bermainnya sangat terjaga. Saat terjun ke liga AS, Zusi menjelma menjadi pemain yang sangat tajam, jeli melihat peluang, dan akurat dalam memberi umpan. Zusi juga menjadi pemain yang sangat rajin untuk merobek pertahanan lawan dan membuka ruang bagi para penyerang.

Tim Howard kiper yang memiliki respons cepat dalam membendung bola yang ditembakan dari dalam dan luar kotak penalti membuat AS sering memenangi laga. Kiper Klub Everton (Inggris) itu sempat diganti oleh beberapa kiper lain selama laga penyisihan. Namun, pilihan sang pelatih kembali jatuh kepada Howard yang memiliki reaksi jauh lebih baik. Howard juga memiliki insting yang bagus kapan harus keluar dari gawangnya untuk mengantisipasi serangan.

Alasan untuk Optimistis

Sebanyak 13 dari 23 pemain timnas AS sudah pernah atau sedang bermain di liga-liga Eropa. Mereka terasah oleh ketatnya kompetisi di Eropa sehingga tidak akan terkejut saat menghadapi tim-tim Eropa yang tangguh. Timnas AS juga terkenal dengan permainan kolektif yang ulet. Mereka mampu bangkit saat ditekan dan sering memberi kejutan terhadap lawan yang kuat.

Alasan untuk Pesimistis

Page 109: Rekaman Piala Dunia 2014

Timnas AS kehilangan figur inspirator tim setelah striker Landon Donovan dicoret oleh Klinsmann. Di sisi lain, tim AS juga sering kurang konsisten dalam pertahanan sehingga lawan yang lemah pun masih dapat mencuri gol.

GRUP H

Page 110: Rekaman Piala Dunia 2014

ALJAZAIR

Federasi Sepakbola: Federation Algerienne de Football (FAF)

Julukan: Les Fennecs, Fennec Foxes, The Dessert Warriors

Keikutsertaan di Piala Dunia: 3x (1982, 1986, 2010)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: babak penyisihan grup (1982, 1986, 2010)

Penampilan Timnas Terbanyak: Lakhdar Belloumi (101x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Abdelhafid Tasfaout (35 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Cedric Si Mohammed CS Constantine 09-01-1985

16 Mohamed Lamine Zemmamouche USM Alger 19-03-1985

23 Adi Rais Cobon Adrien M’bolhi CSKA Sofia (Bulgaria) 25-04-1986

Pemain Belakang

2 Madjid Bougherra (c) Lekhwiya (Qatar) 07-10-1982

3 Faouzi Ghoulam Napoli (Italia) 01-02-1991

4 Esseid Belkalem Watford (Inggris) 01-01-1989

5 Rafik Halliche Academica Coimbra(Portugal)02-09-1986

6 Djamel Eddine Mesbah Livorno (Italia) 09-10-1984

12 Carl Medjani Valenciennes (Prancis) 15-05-1985

Page 111: Rekaman Piala Dunia 2014

17 Liassine Cadamuro Bentaiba Real Mallorca (Spanyol) 05-03-1988

20 Aissa Mandi Stade Reims (Prancis) 22-10-1991

Pemain Tengah

7 Hassan Yebda Udinese (Italia) 14-05-1984

8 Medhi Gregory Guiseppe Lacen Getafe (Spanyol) 15-03-1984

11 Yacine Brahimi Granada (Spanyol) 08-02-1990

14 Nabiel Bentaleb Tottenham Hotspur (Inggris) 24-11-1994

19 Saphir Sliti Taider Internazionale Milan (Italia) 29-02-1992

22 Mehdi Mostefa Ajaccio (Prancis) 30-08-1983

Pemain Depan

9 Nabil Ghilas FC Porto (Portugal) 20-04-1990

10 Sofiane Feghouli Valencia (Spanyol) 26-12-1989

13 Islam Slimani Sporting Lisbon (Portugal) 18-06-1988

15 El Arabi Hillel Soudani Dinamo Zagreb (Kroasia) 25-11-1987

18 Abdelmoumene Djabou Club Africain (Tunisia) 31-01-1987

21 Riyad Mahrez Leicester City (Inggris) 21-02-1991

Pelatih

Vahid Halilhodzic (Bosnia-Herzegovina)

ULASAN KOMPAS

Setelah tampil tak istimewa di Afrika Selatan 2010 dan Piala Afrika 2013, Aljazair menjelma menjadi sebuah tim yang meyakinkan. Mereka memenangi lima dari enam pertandingan Grup H kualifikasi Zona Afrika. Aljazair menjadi juara grup, di atas Mali, Benin, dan Rwanda.

Pada babak play off, Aljazair harus menghadapi Burkina Faso yang mengejutkan publik Afrika dengan keberhasilannya menjadi runner-up Piala Afrika 2013. Pada pertandingan pertama dari kewajiban dua duel, Aljazair kalah 2-3. Aljazair lolos ke Brasil setelah dalam pertandingan kedua di kandang, menang 1-0. Burkina Faso tersingkir karena meski skor agregat sama kuat 3-3, negeri itu tak bisa mencetak gol di kandang lawan.

Page 112: Rekaman Piala Dunia 2014

Aljazair telah tampil di tiga Piala Dunia. Mereka pernah mengejutkan dunia dalam Spanyol 1982. Saat itu, Aljazair di pertandingan pertama, mengalahkan Jerman Barat 2-1. Cile juga ditundukkan 3-2 pada laga akhir di grup.

Sayang, kekalahan 0-2 dari Austria membuat Aljazair tersingkir karena kalah selisih gol. Pada Meksiko 1986, penampilan Aljazair tenggelam di bawah tim besar Grup D, yaitu Brasil, Spanyol, dan Irlandia Utara.

Mereka pulang lebih awal setelah menjadi yang terbawah di grup akibat dua kali kalah dan sekali seri. Demikian juga pada Afrika Selatan 2010, mereka kalah dua kali dan hanya sekali seri di grupnya yang terdiri dari Inggris, AS, dan Slovenia. Lebih ironis, mereka gagal mencetak gol pada ketiga laga di grupnya itu.

Aljazair kini sangat mengandalkan kinerjanya di Brasil kepada pelatih asal Bosnia-Herzegovina, Vahid Halilhodzic. Pelatih kelahiran 15 Oktober 1952 di Jablanica, Bosnia, itu ditunjuk menyiapkan Aljazair sejak 2011.

Meskipun memiliki pemain-pemain yang dibesarkan dalam atmosfer persepakbolaan Perancis, dan kemudian dimatangkan dengan pengalaman bermain di liga Eropa lainnya, secara tim Aljazair masih jauh dari meyakinkan. Aljazair belum banyak berpengalaman menghadapi tim-tim kuat asal Eropa maupun Amerika Latin, dan hanya mengagendakan satu laga persahabatan, yaitu melawan Slovenia pada Maret.

Vahid Halilhodzic, kariernya sebagai pesepak bola tidak perlu diragukan. Dia pemain Bosnia terbaik pada era 1970 dan 1980-an. Vahid pernah bermain di klub Velez Mostar, Nantes, dan Paris Saint-Germain sebelum pensiun pada pertengahan 1980-an. Dia jadi pelatih 1990.

Madjid Bougherra lahir di Longvic, Perancis, 7 Oktober 1982. Dia biasa diposisikan sebagai bek tengah, tetapi juga biasa bermain sebagai gelandang. Bersama timnas Aljazair, Bougherra telah tampil 53 kali dan mencetak empat gol untuk Aljazair.

Sofiane Feghouli adalah pemain sayap kanan. Dia telah tampil 17 kali bersama timnas Aljazair dengan menyumbangkan lima gol. Penampilannya pada 2012 membuat dia dianugerahi dua penghargaan pemain terbaik Aljazair, yaitu Le Buteur’s Algerian Ballon d’Or dan DZFoot d’Or.

Medhi Gregory Giuseppe Lacen, pemain gelandang bertahan ini memulai karier profesionalnya di Stade Lavallois dan ASOA Valence (2003-2005). Lacen mulai memperkuat tim Aljazair pada 2010, dan telah mengoleksi 22 caps di timnas. 

Alasan untuk Optimistis

Sebagai wakil dari Afrika, para pemain Aljazair sudah terbiasa dengan cuaca panas dan lembab sehingga lebih mudah bagi mereka untuk beradaptasi di Brasil. Lawan-lawan Aljazair pun tidak banyak mengetahui kekuatan tim sehingga tim asuhan Halilhodzic ini sangat mungkin membuat kejutan.

Alasan untuk Pesimistis

Kemampuan teknik individual para pemain Aljazair belum setinggi para pemain dari sejumlah negara Eropa dan Amerika. Pengalaman bermain tim Aljazair dalam laga-laga

Page 113: Rekaman Piala Dunia 2014

internasional pun masih terbilang minim sehingga sangat mungkin mereka didikte oleh lawan-lawannya.

BELGIA

Page 114: Rekaman Piala Dunia 2014

Federasi Sepakbola: Koninklijke Belgische Voetbalbond (KBVB)

Julukan: De Rode Duivels, Les Diables Rouges, Die Roten Teufel

Keikutsertaan di Piala Dunia: 11x (1930, 1934, 1938, 1954, 1970, 1982, 1986, 1990, 1994, 1998, 2002

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Semifinal (1986)

Penampilan Timnas Terbanyak: Jan Ceulemans (96x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Bernard Voorhoof, Paul Van Himst (30 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Thibaut Courtois Atletico Madrid (Spanyol) 11-05-1992

12 Simon Mignolet Liverpool (Inggris) 06-08-1988

13 Sammy Bossut Zulte Waregem 11-08-1985

Pemain Belakang

2 Toby Alderweireld Atletico Madrid (Spanyol) 02-03-1989

3 Thomas Vermaelen Arsenal (Inggris) 14-11-1985

4 Vincent Kompany (c) Manchester City (Inggris) 10-04-1986

5 Jan Vertonghen Tottenham Hotspur (Inggris) 24-04-1987

15 Daniel van Buyten Bayern Muenchen (Jerman) 07-02-1978

18 Nicolas Lombaerts Zenit Saint Petersburg (Rusia)20-03-1985

21 Anthony Vanden Borre Anderlecht 24-10-1987

23 Laurent Ciman Standard Liege 05-08-1985

Pemain Tengah

Page 115: Rekaman Piala Dunia 2014

6 Axel Witsel Zenit Saint Petersburg (Rusia)12-01-1989

7 Kevin De Bruyne VfL Wolfsburg (Jerman) 28-06-1991

8 Marouane Fellaini Manchester United (Inggris) 22-11-1987

10 Eden Hazard Chelsea (Inggris) 07-01-1991

16 Steven Defour FC Porto (Portugal) 15-04-1988

19 Moussa Dembele Tottenham Hotspur (Inggris) 16-07-1987

20 Adnan Januzaj Manchester United (Inggris) 05-02-1995

22 Nacer Chadli Tottenham Hotspur (Inggris) 02-08-1989

Pemain Depan

9 Romelu Lukaku Everton (Inggris) 13-05-1993

11 Kevin Mirallas Everton (Inggris) 05-10-1987

14 Dries Mertens Napoli (Italia) 06-05-1987

17 Divock Origi Lille OSC (Prancis) 18-04-1995

Pelatih

Marc Wilmots

ULASAN KOMPAS

Belgia lolos ke Brasil dengan meyakinkan, yaitu menjuarai Grup A, yang anggota lainnya adalah Kroasia, Serbia, Skotlandia, Wales, dan Macedonia. Dari 10 laga di grup itu, Belgia tidak pernah kalah dan mengantongi delapan kemenangan serta dua kali seri. Sangat pantas jika Belgia ditempatkan sebagai salah satu tim unggulan. Tim Belgia sekarang juga bermaterikan ”generasi emas” sepak bola Belgia.

Beberapa pemain andalan Belgia di antaranya Eden Hazard, Romelu Lukaku, Marouane Fellaini, Vincent Kompany, Kevin de Bruyne, Thibaut Courtois, dan Thomas Vermaelen. Hampir semuanya bermain di liga asing sehingga mereka tahu dan paham gaya bermain lawan-lawan Belgia.

Sukses Belgia tidak lepas dari tangan dingin pelatih sekaligus manajer mereka, Marc Robert Wilmots (45), yang bertugas menangani tim nasional sejak 2012. Wilmots, yang mantan pemain (sejak 1987 di Sint-Truiden dan pensiun 2003 di Schalke 04) dan 70 kali memperkuat Belgia, sebelumnya adalah asisten pelatih tim nasional. Sewaktu menjadi pemain, Wilmots juga pernah berlaga di liga Jerman dan Perancis. Karena itu, dia sangat

Page 116: Rekaman Piala Dunia 2014

mengenal potensi dan kemampuan para pemain di tim yang dibentuknya serta pola permainan seperti apa yang pas untuk mereka.

Belgia telah berpartisipasi di 11 Piala Dunia. Belgia bahkan tidak pernah absen kurun 1982-2002 dan pernah menempati posisi keempat Meksiko 1986. Di semifinal, Belgia dikalahkan Argentina yang kemudian menjadi juara. Dengan generasi emas, Belgia berpeluang mengulang bahkan melebihi pencapaian para pendahulu pada Piala Dunia 1986.

Dua kekalahan beruntun pada laga persahabatan melawan Kolombia dan Jepang, November 2013, menunjukkan masih belum stabilnya kebersamaan para pemain dalam tim karena waktu berkumpul memang relatif singkat.

Wilmots juga terlalu mengandalkan pola 4-3-2-1, dengan penekanan untuk mengontrol lapangan tengah, di mana pemain dibiasakan berganti posisi sebagai pemain sayap dalam upaya untuk membingungkan pemain belakang lawan.

Sukses Belgia tidak terlepas dari tangan dingin pelatih sekaligus manajer mereka, Marc Robert Wilmots, yang bertugas menangani timnas sejak 2012. Wilmots, sangat mengenal potensi dan kemampuan para pemain.

Thibaut Courtois, pemain Chelsea ini dipinjamkan ke Atletico Madrid. Courtois memperkuat Belgia sejak 2011 dan 14 kali memperkuat timnas Belgia. Musim ini Courtois ikut membantu Atletico juara Liga Spanyol dan menjadi runner-up Liga Champions.

Eden Hazard pemain inti di klub Inggris, Chelsea. Pemain yang banyak diposisikan sebagai gelandang serang itu punya kreativitas tinggi dalam mendobrak pertahanan lawan. Dia memiliki kecepatan dan kemampuan teknik tinggi.

Nacer Chadli adalah pemain sayap klub Tottenham Hotspur, Inggris. Pemain berdarah Maroko ini baru bergabung dengan Hotspur pada Agustus 2013 setelah dari 2010 bermain di klub Twente, Belanda. Bersama timnas Belgia, dia tampil 18 kali dengan mencetak dua gol.

Alasan untuk Optimistis

Belgia memiliki para pemain yang memiliki kualitas individu baik dan berpengalaman bermain di berbagai liga di luar negaranya. Jika kekuatan tiap individu itu bisa disinergikan Wilmots, Belgia akan menjadi tim yang kuat dalam menyerang maupun bertahan.

Alasan untuk Pesimistis

Kemampuan Wilmots sebagai pelatih tim nasional belum terbilang tinggi, sebagaimana terlihat dari permainan tim Belgia yang cenderung monoton dan kegagalan Wilmots memotivasi anak-anak asuhnya untuk bermain ”all-out” dan kompak. Kebersamaan para pemain dalam tim juga belum terjalin kuat sehingga kehebatan individu para pemain belum tecermin dalam kekuatan tim. Belgia juga tidak menjalani laga-laga uji coba di tempat dengan kondisi cuaca yang mirip dengan di Brasil sehingga para pemain kemungkinan membutuhkan adaptasi lebih lama untuk bisa tampil maksimal di Brasil.

Page 117: Rekaman Piala Dunia 2014

KOREA SELATAN

Page 118: Rekaman Piala Dunia 2014

Federasi Sepakbola: Korea Football Association (KFA)

Julukan: Taeguk Warriors

Keikutsertaan di Piala Dunia: 8x (1954, 1986, 1990, 1994, 1998, 2002, 2006, 2010)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Semifinal (2002)

Penampilan Timnas Terbanyak: Hong Myung-bo (136x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Cha Bum-kun (55 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Jung Sung-ryong Suwon Bluewings 04-01-1985

21 Kim Seung-gyu Ulsan Hyundai 30-09-1990

23 Lee Bum-young Busan IPark 02-04-1989

Pemain Belakang

2 Kim Chang-soo Kashiwa Reysol (Jepang) 12-09-1985

3 Yun Su-kyoung Queens Park Rangers (Inggris) 13-02-1990

4 Kwak Tae-hwi Al-Hilal (Arab Saudi) 08-07-1981

5 Kim Young-gwon Guangzhou Evergrande (Tiongkok) 27-02-1990

6 Hwang Seo-kho Sanfrecce Hiroshima (Jepang) 27-06-1989

12 Lee Yong Ulsan Hyundai 24-12-1986

20 Hong Jeong-ho FC Augsburg (Jerman) 12-08-1989

22 Park Joo-ho FSV Mainz (Jerman) 16-01-1987

Page 119: Rekaman Piala Dunia 2014

Pemain Tengah

7 Kim Bo-kyung Cardiff City (Inggris) 06-10-1989

8 Ha Dae-sung Beijing Guoan (Tiongkok) 02-03-1985

13 Koo Ja-cheol (c) FSV Mainz (Jerman) 27-02-1989

14 Han Koo-kyung Kashiwa Reysol (Jepang) 19-04-1990

15 Park Jong-woo Guangzhou R&F (Tiongkok) 10-03-1989

16 Ki Sung-yueng Sunderland (Inggris) 24-01-1989

17 Lee Chung-yong Bolton Wanderers (Inggris) 02-07-1988

19 Ji Dong-won

Pemain Depan

9 Son Heung-min Bayer Leverkusen (Jerman) 08-07-1992

10 Park Chu-young Watford (Inggris) 10-07-1985

11 Lee Keun-ho Sangju Sangmu 11-04-1985

18 Kim Shin-wook Ulsan Hyundai 14-04-1988

Pelatih

Hong Myung-bo

ULASAN KOMPAS

Korea Selatan merupakan salah-satu langganan Piala Dunia. Macan Asia ini telah delapan kali beruntun berpartisipasi dengan hasil terbaik adalah menjadi tim Asia pertama yang mencapai semifinal, yaitu di Korea Selatan-Jepang 2002. Konsistensi mereka di Piala Dunia, tidak terpengaruh dengan penggantian pelatih atau pemain.

Para pemain baru dengan kualitas tinggi terus dilahirkan dari negeri gingseng itu sehingga mereka tidak pernah absen di Piala Dunia sejak 1986.

Korsel melaju ke Brasil 2014 setelah menjadi runner-up kualifikasi Asia Grup A. Korsel mengoleksi 14 poin dari 8 laga. Korsel mengungguli Uzbekistan dengan selisih gol yang lebih baik, Qatar, dan Lebanon. Adapun posisi teratas di grup itu dikuasai Iran dengan 16 poin.

Di sela-sela babak kualifikasi Piala Dunia, penampilan Korsel di laga-laga persahabatan sepanjang 2013 memang belum sangat meyakinkan. Dalam laga persahabatan, mereka

Page 120: Rekaman Piala Dunia 2014

dua kali dikalahkan Kroasia, yaitu 0-4 (6 Februari) di Craven Cottage, London, dan 1-2 (10 September 2013) di Stadion Piala Dunia Jeonju, Korsel. Mereka juga kalah dari Brasil 0-2 (12 Oktober 2013) di Stadion Piala Dunia Seoul, dan Rusia 1-2 (19 November 2013) di Stadion Zabeel, Dubai.

Meski demikian, Korsel juga tidak terlalu mengecewakan. Mereka menang atas Swiss, 2-1 (19 November 2013), menang 3-1 atas Mali (15 Oktober2013), menang 4-1 atas Haiti (6 September 2013). Pada 2014, Korsel harus memperbaiki penampilan setelah dikalahkan Kosta Rika 0-1 (25 Januari), Meksiko 0-4 (29 Januari), dan AS 0-2 (1 Februari).

Korsel melangkah ke Piala Dunia 2014 dengan diasuh pelatih yang juga mantan pemain legendaris Korsel, Hong Myung-bo. Myung-bo yang merupakan pemain pertama Asia yang sanggup berpartisipasi di empat Piala Dunia, lahir di Seoul, Korsel, 12 Februari 1969.

Karier kepelatihan Myung-bo memang relatif belum lama, yaitu sejak 2005. Akan tetapi, ketika itu pun dia langsung direkrut untuk menjadi asisten manajer timnas Korsel. Keberhasilannya  meraih medali perunggu di Olimpiade 2012 bersama timnas U-23 membawa Myung-bo menjadi pelatih timnas senior pada 24 Juni 2013, menggantikan Choi Kang-hee yang gagal membangun tim Korsel yang kuat. Son Heung-min, pemain yang lahir di Chuncheon, Gangwon, Korsel, 8 Juli 1992, ini akan menjadi ujung tombak Korsel yang paling membahayakan. Pengalamannya bermain di klub Eropa, yaitu Hamburg SV, dan saat ini bermain di Bayern Leverkusen, menjadi bekal penting bagi Heung-min untuk mengarahkan timnya dan membongkar ketatnya pertahanan lawan.

Koo Ja-cheol adalah pengatur permainan bagi tim Korsel. Gelandang yang saat ini bermain di klub Jerman, Mainz 05, itu memiliki teknik yang mumpuni dan visi yang jauh dalam membaca permainan. Kim Shin-wook, pemain yang lahir pada 14 April 1988 ini merupakan penyerang andalan klub Ulsan Hyundai. Saat ini, ia tengah diincar dua klub liga Inggris. Pemain dengan tinggi 1,96 meter ini telah mengantongi 23 caps untuk timnas Korsel dan menyumbang tiga gol.

Alasan untuk Optimistis

Dengan mayoritas usia pemain yang terbilang muda, serta fisik yang bagus, para Pejuang Taeguk pasti bermotivasi sangat besar untuk tidak sekadar menjadi pelengkap di Piala Dunia 2014. Kedisiplinan tinggi serta posisi pemain yang sejajar dan tidak ada yang diistimewakan, menjadikan Korsel sebagai tim yang solid dan kompak.

Alasan untuk Pesimistis

Meski memiliki para pemain berkemampuan tinggi, Korsel terbilang minim pengalaman dengan permainan yang kadang terkesan monoton. Hal itu merupakan pengaruh dari sebagian besar pemainnya yang belum pernah bermain di liga-liga luar negeri, ditambah lagi pengalaman melatih Hong Myung-bo yang juga belum cukup bervariasi.

Page 121: Rekaman Piala Dunia 2014

RUSIA

Page 122: Rekaman Piala Dunia 2014

Federasi Sepakbola: Russian Football Union (RFU)

Julukan: Sbornaya

Keikutsertaan di Piala Dunia: 2x (1994, 2002)

Prestasi Terbaik di Piala Dunia: Babak Penyisihan Grup (1994. 2002)

Penampilan Timnas Terbanyak: Viktor Onopko (109x)

Pencetak Gol Timnas Terbanyak: Vladimir Beschastnykh (26 gol)

Skuad:

No. Nama Klub Lahir

Penjaga Gawang

1 Igor Akinfeev CSKA Moskva 08-04-1986

12 Yury Lodygin Zenit Saint Petersburg 26-05-1990

16 Sergey Ryzhikov Rubin Kazan 19-09-1980

Pemain Belakang

2 Aleksei Kozlov Dynamo Moskva 16-11-1986

3 Georgy Shcennikov CSKA Moskva 27-04-1991

4 Sergey Ignashevich CSKA Moskva 14-07-1979

5 Andrey Semenov Terek Grozny 24-03-1989

13 Vladimir Granat Dynamo Moskva 22-05-1987

14 Vasily Berezutskiy (c) CSKA Moskva 20-06-1982

22 Andrey Yeshchenko Anzhi Makhachkala 09-02-1984

23 Dmitry Kombarov Spartak Moskva 22-01-1987

Page 123: Rekaman Piala Dunia 2014

Pemain Tengah

7 Igor Denisov Dynamo Moskva 17-05-1984

8 Denis Glushakov Spartak Moskva 27-01-1987

10 Alan Dzagoev CSKA Moskva 17-06-1990

15 Pavel Mogilevetc Rubin Kazan 25-01-1993

17 Oleg Shatov Zenit Saint Petersburg 29-07-1990

18 Yury Zhirkov Dynamo Moskva 20-08-1983

19 Alexander Samedov Lokomotiv Moskva 19-07-1984

20 Victor Fayzulin Zenit Saint Petersburg 22-04-1986

Pemain Depan

6 Maksim Kanunnikov Rubin Kazan 14-07-1991

9 Alexander Kokorin Dynamo Moskva 19-03-1991

11 Aleksandr Kerzhakov Zenit Saint Petersburg 27-11-1982

21 Alexey Ionov Dynamo Moskva 18-02-1989

Pelatih

Fabio Capello (Italia)

ULASAN KOMPAS

Rusia selalu menjadi tim yang sulit ditebak di Piala Dunia. Minimnya pengetahuan orang tentang liga sepak bola Rusia, membuat pengetahuan mayoritas penggemar bola pun cukup minim mengenai kemampuan para pemain Rusia, maupun tim Rusia secara keseluruhan.

Di bawah asuhan pelatih kawakan Italia, Fabio Capello, Rusia mendeklarasikan diri sebagai tim favorit Grup H. Keyakinan Capello bahwa timnya favorit tidaklah berlebihan, pasalnya pada babak kualifikasi Piala Dunia Zona Eropa Grup F, Rusia keluar sebagai pemuncak grup, dengan unggul satu poin dari Portugal.

Dari 10 laga yang dijalani, Rusia menang tujuh kali, seri sekali, dan dua kali kalah, yaitu dari Irlandia Utara dan Portugal, keduanya pada partai tandang. Sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018, Rusia tentu mempunyai motivasi lebih untuk menunjukkan kepada dunia kesiapan mereka menjadi tuan rumah sekaligus juara dunia di negerinya.

Page 124: Rekaman Piala Dunia 2014

Sepanjang sejarah Piala Dunia, Rusia mencapai perempat final di Swedia 1958, Cile 1962, dan Meksiko 1970. Dalam penampilan di dua Piala Dunia lainnya, Rusia tersingkir pada putaran pertama, yaitu AS 1994 dan Korea Selatan-Jepang 2002.

Rusia gagal lolos ke Jerman 2006 dan Afrika Selatan 2010. Jauh sebelum itu, Federasi Uni Soviet berhasil mencapai semifinal di Piala Dunia Inggris 1966, dengan dua motor utamanya yaitu penjaga gawang Lev Yashin dan penyerang Igor Chislenko. Ketika itu Uni Soviet baru terhenti di semifinal oleh Jerman Barat, 1-2, dan kemudian kalah dari Portugal 1-2 dalam penentuan tempat ketiga.

Setelah gagal ke Piala Dunia 2010, Asosiasi Sepak Bola Rusia bekerja keras untuk mencari pelatih yang lebih baik bagi tim nasional Rusia. Pelatih asal Belanda, Dick Advocaat, sempat mencoba kemampuannya untuk menggantikan Guus Hiddink (Juli 2006-Juni 2010), tetapi Advocaat pun hanya bertahan dua tahun (Juli 2010-Juli 2012). Fabio Capello kemudian diangkat sebagai pelatih tim Rusia dengan masa kontrak hingga usainya Piala Dunia 2018.

Capello bukan sosok asing dalam persepakbolaan dunia. Pelatih kelahiran San Canzian d’Isonzo, Italia, 18 Juni 1946, ini sangat berpengalaman dalam melatih klub dan tim nasional. Dia resmi dikontrak Federasi Sepak Bola Rusia sejak Juli 2012 setelah sebelumnya meraih kesuksesan membawa timnas Inggris ke Piala Dunia 2010 meski tersingkir di putaran kedua.

Igor Akinfeev merupakan penjaga gawang andalan Capello dan telah memperkuat timnas sejak 2004 dengan mengantongi 65 caps. Pemain kelahiran Vidnoye, Moskwa Oblast, Uni Soviet, 8 April 1986, tersebut tercatat sebagai pemain klub CSKA Moskwa dan mengantongi gelar master of sport pada 2005.

Aleksandr Kokorin, pemain depan bertinggi 1,83 meter ini setia berkarier untuk klub Dynamo Moskwa sejak memulai debut pada 4 Oktober 2008 sampai sekarang meski sempat terpikat bergabung dengan Anzhi Makhachkala (2013). Di timnas senior, Kokorin 18 kali tampil bersama timnas dengan menyumbangkan empat gol.

Aleksandr Kerzhakov, dia bukanlah wajah baru di timnas Rusia. Pemain kelahiran Kingisepp, Rusia, 27 November 1982, ini telah mengantongi 77 caps dengan menyumbangkan 24 gol. Sosoknya sebagai penyerang andal tidak perlu diragukan lagi karena dia telah mencetak lebih dari 200 gol bersama klubnya hingga akhir 2013.

Alasan untuk Optimistis

Pengalaman sejumlah pemain Rusia yang pernah merasakan ketatnya kompetisi di Piala Dunia, menjadi nilai tambah tersendiri. Mereka kini secara mental sudah jauh lebih siap sehingga siap pula untuk membuat kejutan di Brasil.

Alasan untuk Pesimistis

Para pemain Rusia harus berjuang menyesuaikan diri dengan kondisi cuaca dan lingkungan di Brasil yang sangat berbeda dengan di Rusia.

Page 125: Rekaman Piala Dunia 2014

BABAK PENYISIHAN GRUP

Page 126: Rekaman Piala Dunia 2014

GRUP A

Matchday 1

12-13 Juni 2014

BRAZIL 3-1 KROASIA

Pencetak gol: Neymar 29’, 71’-pen., Oscar 90’ // Marcelo 11’-o.g.

Kartu Kuning: Neymar 27’, Luis Gustavo 88’ // Vedran Corluka 66’, Dejan Lovren 69’

Wasit: Yuichi Nishimura (Jepang)

Stadion: Arena de Sao Paulo, Sao Paulo

Man of the Match: Neymar (Brazil)

Line up:

Brazil (4-2-3-1): Julio Cesar; Daniel Alves, Thiago Silva (c), David Luiz, Marcelo; Luiz Gustavo; Paulinho (Hernanes 63’); Oscar, Neymar (Ramires 88’), Hulk (Bernard 68’); Fred

Kroasia (4-2-3-1): Stipe Pletikosa; Darijo Srna (c), Dejan Lovren, Vedran Corluka, Sime Vrsjalko; Luka Modric, Ivan Rakitic; Mateo Kovacic (Marcelo Brozovic 61’), Ivan Perisic, Ivica Olic; Nikica Jelavic (Ante Rabic 78’)

MEKSIKO 1-0 KAMERUN

Pencetak gol: Oribe Peralta 61’

Kartu Kuning: Hector Moreno 67’ // Dany Nounkeu 77’

Wasit: Wilmar Roldan (Kolombia)

Stadion: Arena Das Dunas, Natal

Man of the Match: Giovanni dos Santos (Meksiko)

Line up:

Meksiko (5-3-2): Guillermo Ochoa; Miguel Layun, Rafael Marquez (c), Francisco Rodriguez, Paul Aguilar, Hector Moreno; Andres Guardado (Marco Fabian 69’), Hector Herrera (Carlos Salcido 90’), Jose Vazquez; Oribe Peralta (Javier Hernandez 73’), Giovanni Dos Santos

Kamerun (4-3-3): Charles Itandje; Cedric Djeugoue (Dany Nounkeu 46’), Nicolas N’Koulou, Aurelien Chedjou, Benoit Assou-Ekotto; Stephane M’Bia, Eyong Enoh, Alexandre Song (Pierre Webo 79’); Eric Maxim Choupo-Moting, Benjamin Moukandjo, Samuel Eto’o (c)

Page 127: Rekaman Piala Dunia 2014

Klasemen Sementara

No. Negara Main Menang Seri Kalah Selisih Gol Poin

1. Brazil 1 1 0 0 3-1 3

2. Meksiko 1 1 0 0 1-0 3

3. Kamerun 1 0 0 1 0-1 0

4. Kroasia 1 0 0 1 1-3 0

Matchday 2

17-18 Juni 2014

BRAZIL 0-0 MEKSIKO

Kartu kuning: Ramires 45’, Thiago Silva 79’ // Paul Aguilar 59’, Jose Juan Vazquez 62’

Wasit: Cuneyt Cakir (Turki)

Stadion: Estadio Castelao, Fortaleza

Man of the Match: Guillermo Ochoa (Meksiko)

Line up

Brazil (4-3-3): Julio Cesar; Dani Alves, Thiago Silva (c), David Luiz, Marcelo; Paulinho, Luiz Gustavo; Ramires (Bernard 46’), Neymar, Oscar (Willian 84’); Fred (Jo 68’)

Meksiko (5-3-2): Guillermo Ochoa; Francisco Rodriguez, Rafael Marquez (c), Hector Moreno, Paul Aguilar, Miguel Layun; Jose Juan Vazquez, Hector Herrera (Marco Fabian 76’), Andres Guardado; Giovani dos Santos (Raul Jimenez 84’), Oribe Peralta (Javier Hernandez 74’)

KAMERUN 0-4 KROASIA

Pencetak gol: Ivica Olic 11’, Ivan Perisic 48’, Mario Mandzukic 61’, 73’

Kartu kuning: Eduardo 89’

Kartu merah: Alexandre Song 40’

Wasit: Pedro Proenca (Portugal)

Page 128: Rekaman Piala Dunia 2014

Stadion: Arena da Amazonia, Manaus

Man of the Match: Mario Mandzukic (Kroasia)

Line up

Kamerun (4-3-3): Charles Itandje; Aurelien Chedjou (Danny Noukeu 46’), Nicolas N’Koulou (c), Benoit Assou-Ekotto, Stephane Mbia; Joel Matip, Alexandre Song, Eyong Enoh; Eric Maxim Choupo-Moting (Edgar Salli 75’), Benjamin Moukandjo, Vincent Aboubakar (Pierre Webo 70’)

Kroasia (4-2-3-1): Stipe Pletikosa; Vedran Corluka, Dejan Lovren, Darijo Srna (c), Danijel Pranjic; Luka Modric, Ivan Rakitic; Ivan Perisic (Ante Rebic 78’), Ivica Olic (Eduardo 69’), Sammir (Mateo Kovacic 72’); Mario Mandzukic

Klasemen Sementara

No. Negara Main Menang Seri Kalah Selisih Gol Poin

1. Brazil 2 1 1 0 3-1 4

2. Meksiko 2 1 1 0 1-0 4

3. Kroasia 2 1 0 1 5-3 3

4. Kamerun 2 0 0 2 0-5 0

Matchday 3

23 Juni 2014

KAMERUN 1-4 BRAZIL

Pencetak gol: Joel Matip 26’ // Neymar 17’, 35’, Fred 49’, Fernandinho 84’

Kartu kuning: Eyong Enoh 11’, Edgar Salli 76’, Stephane Mbia 80’

Wasit: Jonas Eriksson (Swedia)

Stadion: Estadio Nacional Mane Garrincha, Brasilia

Man of the Match: Neymar (Brazil)

Line up

Kamerun (4-3-3): Charles Itandje; Nicolas N’Koulou (c), Joel Matip, Allan Nyom, Henri Bedimo; Landry N’Guemo, Eyong Enoh, Stephane Mbia; Eric Maxim Choupo-Moting (Jean Makoun 81’), Benjamin Moukandjo (Edgar Salli 58’), Vincent Aboubakar (Pierre Webo 72’)

Page 129: Rekaman Piala Dunia 2014

Brazil (4-3-3): Julio Cesar; Thiago Silva (c), David Luiz, Dani Alves, Marcelo; Luiz Gustavo, Paulinho (Fernandinho 46’), Oscar; Hulk (Ramires 63’), Neymar (Willian 71’), Fred

KROASIA 1-3 MEKSIKO

Pencetak gol: Ivan Perisic 87’ // Rafael Marquez 72’, Andres Guardado 75’, Javier Hernandez 82’

Kartu kuning: Ivan Rakitic 9’ // Rafael Marquez 39’, Jose Juan Vazquez 66’

Kartu merah: Ante Rebic 89’

Wasit: Ravshan Irmatov (Uzbekistan)

Stadion: Arena Pernambuco, Recife

Man of the Match: Rafael Marquez (Brazil)

Line up

Kroasia (4-2-3-1): Stipe Pletikosa; Vedran Corluka, Dejan Lovren, Darijo Srna (c), Sime Vrsaljko (Mateo Kovacic 58’); Danijel Pranjic (Nikica Jelavic 74’), Ivan Rakitic; Ivan Perisic, Ivica Olic (Ante Rebic 69’), Luka Modric; Mario Mandzukic

Meksiko (5-3-2): Guillermo Ochoa; Francisco Javier Rodriguez, Rafael Marquez (c), Hector Moreno, Paul Aguilar, Miguel Layun; Jose Juan Vazquez, Hector Herrera, Andres Guardado (Marco Fabian 84’); Giovanni dos Santos (Javier Hernandez 62’); Oribe Peralta (Carlos Pena 79’)

Klasemen Akhir

No. Negara Main Menang Seri Kalah Selisih Gol Poin

1. Brazil 3 2 1 0 7-2 7

2. Meksiko 3 2 1 0 4-1 7

3. Kroasia 3 1 0 2 6-6 3

4. Kamerun 3 0 0 3 1-9 0

Page 130: Rekaman Piala Dunia 2014

GRUP B

Matchday 1

Page 131: Rekaman Piala Dunia 2014

14 Juni 2014

SPANYOL 1-5 BELANDA

Pencetak Gol: Xabi Alonso 27’-pen. // Robin van Persie 44’, 72’, Arjen Robben 53’, 80’, Stefan de Vrij 64’

Kartu Kuning: Iker Casillas 65’ // Jonathan De Guzman 25’, Stefan de Vrij 41’, Robin van Persie 66’

Wasit: Nicola Rizzoli (Italia)

Stadion: Arena Fonte Nova, Salvador

Man of the Match: Robin van Persie (Belanda)

Line up

Spanyol (4-3-3): Iker Casillas (c); Cesar Azpilicueta, Sergio Ramos, Gerard Pique, Jordi Alba; Xabi Alonso (Pedro Rodriguez 62’), Sergio Busquets, Xavi Hernandez; Andres Iniesta, David Silva (Cesc Fabregas 78’), Diego Costa (Fernando Torres 62’)

Belanda (3-4-1-2): Jasper Cillessen; Ron Vlaar, Stefan de Vrij (Joel Veltman 77’), Bruno Martins Indi; Daley Blind, Daryl Janmaat, Nigel de Jong, Jonathan De Guzman (Georginio Wijnaldum 62’); Wesley Sneijder; Arjen Robben, Robin van Persie (c) (Jeremain Lens 79’)

CHILE 3-1 AUSTRALIA

Pencetak Gol: Alexis Sanchez 12’, Jorge Valdivia 14’, Jean Beausejour 90’ // Tim Cahill 35’

Kartu Kuning: Charles Aranguiz 86’ // Tim Cahill 44’, Mile Jedinak 58’, Mark Milligan 67’

Wasit: Desire Noumandiez (Pantai Gading)

Stadion: Arena Pantanal, Cuiaba

Man of the Match: Alexis Sanchez (Chile)

Line up

Chile (4-1-2-1-2): Claudio Bravo (c); Gary Medel, Mauricio Isla, Eugenio Mena, Gonzalo Jara; Jorge Valdivia (Jean Beausejour 68’); Marcelo Diaz, Charles Aranguiz; Arturo Vidal (Felipe Gutierrez 60’); Alexis Sanchez, Eduardo Vargas (Mauricio Pinilla 88’)

Australia (4-2-3-1): Matthew Ryan; Alex Wilkinson, Ivan Franjic (Ryan McGowan 49’), Jason Davidson, Matthew Spiranovic; Mark Milligan, Tommy Oar (Ben Halloran 68’); Mile Jedinak (c), Mark Bresciano (James Troisi 78’); Tim Cahill

Page 132: Rekaman Piala Dunia 2014

Klasemen Sementara

No. Negara Main Menang Seri Kalah Selisih Gol Poin

1. Belanda 1 1 0 0 5-1 3

2. Chile 1 1 0 0 3-1 3

3. Australia 1 0 0 1 1-3 0

4. Spanyol 1 0 0 1 1-5 0

Matchday 2

18 Juni 2014

AUSTRALIA 2-3 BELANDA

Pencetak gol: Tim Cahill 21’, Mile Jedinak 54’-pen. // Arjen Robben 20’, Robin van Persie 58’, Memphis Depay 68’

Kartu kuning: Tim Cahill 43’ // Robin van Persie 47’

Wasit: Djamel Haimoudi (Aljazair)

Stadion: Estadio Beira-Rio, Porto Alegre

Man of the Match: Arjen Robben (Belanda)

Line up

Australia (4-2-3-1): Matthew Ryan; Alex Wilkinson, Matthew Spiranovic, Ryan McGowan, Jason Davidson; Mile Jedinak (c), Matt McKay; Mathew Leckie, Tommy Oar (Adam Taggart 77’), Mark Bresciano (Oliver Bozanic 51’); Tim Cahill (Ben Halloran 69’)

Belanda (3-4-1-2): Jasper Cillessen; Ron Vlaar, Stefan de Vrij, Bruno Martins Indi (Memphis Depay 45’+3’); Daryl Janmaat, Daley Blind, Jonathan de Guzman (Georginio Wijnaldum 78’), Nigel de Jong; Wesley Sneijder; Arjen Robben, Robin van Persie (c) (Jeremain Lens 87’)

SPANYOL 0-2 CHILE

Pencetak gol: Eduardo Vargas 20’, Charles Aranguiz 43’

Kartu kuning: Xabi Alonso 41’ // Arturo Vidal 26’, Eugenio Mena 61’

Wasit: Mark Geiger (AS)

Page 133: Rekaman Piala Dunia 2014

Stadion: Estadio do Maracana, Rio de Janeiro

Man of the Match: Eduardo Vargas (Chile)

Line up

Spanyol (4-2-3-1): Iker Casillas (c); Javi Martinez, Sergio Ramos, Cesar Azpilicueta, Jordi Alba; Sergio Busquets, Xabi Alonso (Koke 46’); David Silva, Pedro (Santi Cazorla 76’), Andres Iniesta; Diego Costa (Fernando Torres 64’)

Chile (3-4-1-2): Claudio Bravo (c); Francisco Silva, Gonzalo Jara, Gary Medel; Charles Aranguiz (Felipe Gutierrez 64’), Marcelo Diaz, Mauricio Isla, Eugenio Mena; Arturo Vidal (Carlos Carmona 88’); Eduardo Vargas (Jorge Valdivia 85’), Alexis Sanchez

Klasemen Sementara

No. Negara Main Menang Seri Kalah Selisih Gol Poin

1. Belanda 2 2 0 0 8-3 6

2. Chile 2 2 0 0 5-1 6

3. Australia 2 0 0 2 3-6 0

4. Spanyol 2 0 0 2 1-7 0

Matchday 3

23 Juni 2014

AUSTRALIA 0-3 SPANYOL

Pencetak gol: David Villa 36’, Fernando Torres 69’, Juan Mata 82’

Kartu kuning: Matthew Spiranovic 88’, Mile Jedinak 90’+2’ // Sergio Ramos 62’

Wasit: Nawaf Shukralla (Bahrain)

Stadion: Arena da Baixada, Curitiba

Man of the Match: David Villa (Spanyol)

Line up

Australia (4-3-3): Matthew Ryan; Matthew Spiranovic, Alex Wilkinson, Ryan McGowan, Jason Davidson; Matt McKay, Mile Jedinak (c), Oliver Bozanic (Mark Bresciano 72’); Mathew Leckie, Tommy Oar (James Troisi 61’), Adam Taggart (Ben Halloran 46’)

Page 134: Rekaman Piala Dunia 2014

Spanyol (4-2-3-1): Jose Manuel Reina; Raul Albiol, Sergio Ramos (c), Juanfran, Jordi Alba; Xabi Alonso (David Silva 83’), Koke; Santi Cazorla (Cesc Fabregas 68’), David Villa (Juan Mata 56’), Andres Iniesta; Fernando Torres

BELANDA 2-0 CHILE

Pencetak gol: Leroy Fer 77’, Memphis Depay 90’+2’

Kartu kuning: Daley Blind 64’ // Francisco Silva 25’

Wasit: Bakary Gassama (Gambia)

Stadion: Arena Corinthians, Sao Paulo

Man of the Match: Arjen Robben (Belanda)

Line up

Belanda (4-4-2): Jasper Cillessen; Ron Vlaar, Stefan De Vrij, Daryl Janmaat, Daley Blind; Nigel De Jong, Georginio Wijnaldum, Dirk Kuyt (Terence Kongolo 89’), Wesley Sneijder (Leroy Fer 75’); Arjen Robben (c), Jeremain Lens (Memphis Depay 69’)

Chile (3-5-2): Claudio Bravo (c); Francisco Silva (Jorge Valdivia 70’), Gary Medel, Gonzalo Jara; Charles Aranguiz, Marcelo Diaz, Felipe Gutierrez (Jean Beausejour 46’), Mauricio Isla, Eugenio Mena; Alexis Sanchez, Eduardo Vargas (Mauricio Pinilla 81’)

Klasemen Akhir

No. Negara Main Menang Seri Kalah Selisih Gol Poin

1. Belanda 3 3 0 0 10-3 9

2. Chile 3 2 0 1 5-3 6

3. Spanyol 3 1 0 2 4-7 3

4. Australia 3 0 0 3 3-9 0

GRUP C

Page 135: Rekaman Piala Dunia 2014

Matchday 1

14-15 Juni 2014

KOLOMBIA 3-0 YUNANI

Pencetak Gol: Pablo Armero 5’, Teofilo Gutierrez 58’, James Rodriguez 90’

Kartu Kuning: Carlos Sanchez 26’ // Sokratis Papastathopoulos 52’, Dimitrios Salpingidis 55’

Wasit: Mark W. Geiger (Amerika Serikat)

Stadion: Estadio Mineirao, Belo Horizonte

Man of the Match: James Rodriguez (Kolombia)

Line up

Kolombia (4-2-3-1): David Ospina; Juan Camilo Zuniga, Cristian Zapata, Mario Yepes (c), Pablo Armero (Santiago Arias 74’); Carlos Sanchez, Abel Aguilar (Alexander Mejia 69’); Juan Cuadrado, James Rodriguez, Victor Ibarbo; Teofilo Gutierrez (Jackson Martinez 76’)

Yunani (4-4-2): Orestis Karnezis; Vassilios Torosidis, Konstantinos Manolas, Sokratis Papastathopoulos, Jose Holebas; Konstantinos Katsouranis (c), Panagiotis Kone (Georgios Karagounis 78’), Ioannis Maniatis, Dimitrios Salpingidis (Ioannis Fetfatzidis 57’); Theofanis Gekas (Konstantinos Mitroglou 64’), Georgios Samaras

PANTAI GADING 2-1 JEPANG

Pencetak gol: Wilfried Bony 64’, Gervinho 66’ // Keisuke Honda 16’

Kartu kuning: Souleymane Bamba 54’, Didier Zokora 58’ // Maya Yoshida 23’, Masato Morishige 64’

Wasit: Enrique Osses (Chile)

Stadion: Arena Pernambuco, Recife

Man of the Match: Yaya Toure (Pantai Gading)

Line up

Pantai Gading (4-2-1-3): Boubacar Barry; Serge Aurier, Arthur Boka (Constant Djakpa 75’), Souleymane Bamba, Didier Zokora; Cheik Tiote, Serey Die (Didier Drogba 62’); Yaya Toure (c), Gervinho; Salomon Kalou; Wilfried Bony (Didier Konan Ya 77’)

Page 136: Rekaman Piala Dunia 2014

Jepang (4-2-3-1): Eiji Kawashima; Maya Yoshida, Masato Morishige, Atsuto Uchida, Yuto Nagatomo; Makoto Hasebe (c) (Yasuhito Endo 54’), Hotaru Yamaguchi; Keisuke Honda, Shinji Okazaki, Shinji Kagawa (Yoichiro Kakitani 86’); Yuya Osako (Yoshito Okubo 67’)

Klasemen Sementara

No. Negara Main Menang Seri Kalah Selisih Gol Poin

1. Kolombia 1 1 0 0 3-0 3

2. Pantai Gading 1 1 0 0 2-1 3

3. Jepang 1 0 0 1 1-2 0

4. Yunani 1 0 0 1 0-3 0

Matchday 2

19 Juni 2014

KOLOMBIA 2-1 PANTAI GADING

Pencetak gol: James Rodriguez 64’, Juan Fernando Quintero 70’ // Gervinho 73’

Kartu kuning: Didier Zokora 55’, Cheick Tiote 90’

Wasit: Howard Webb (Inggris)

Stadion: Estadio Nacional Mane Garrincha, Brasilia

Man of the Match: James Rodriguez (Kolombia)

Line up

Kolombia (4-2-3-1): David Ospina; Cristian Zapata, Mario Yepes (c), Juan Camilo Zuniga, Pablo Armero (Santiago Arias 72’); Carlos Sanchez, Abel Aguilar (Alexander Mejia 79’); Juan Guillermo Cuadrado, Victor Ibarbo (Juan Fernando Quintero 53’), James Rodriguez; Teofilo Gutierrez

Pantai Gading (4-2-3-1): Boubacar Barry; Didier Zokora, Souleymane Bamba, Serge Aurier, Arthur Boka; Serey Die (Mathis Bolly 73’), Cheick Tiote; Gervinho, Max Gradel (Salomon Kalou 67’), Yaya Toure (c); Wilfried Bony (Didier Drogba 60’)

JEPANG 0-0 YUNANI

Kartu kuning: Makoto Hasebe 12’ // Konstantinos Katsouranis 27’, 38’, Georgios Samaras 55’, Vasilis Torosidis 89’

Page 137: Rekaman Piala Dunia 2014

Kartu merah: Konstantinos Katsouranis 38’

Wasit: Joel Aguilar (El Salvador)

Stadion: Arena das Dunas, Natal

Man of the Match: Keisuke Honda (Jepang)

Line up

Jepang (4-2-3-1): Eiji Kawashima; Maya Yoshida, Yasuyuki Konno, Atsuto Uchida, Yuto Nagatomo; Hotaru Yamaguchi, Makoto Hasebe (c) (Yasuhito Endo 46’); Shinji Okazaki, Yoshito Okubo, Keisuke Honda; Yuya Osako (Shinji Kagawa 57’)

Yunani (4-5-1): Orestis Karnezis; Konstantinos Manolas, Sokratis Papastathopoulos, Vasilis Torosidis, Jose Holebas; Konstantinos Katsouranis (c), Giannis Maniatis, Panagiotis Kone (Dimitris Salpingidis 81’), Giannis Fetfatzidis (Giorgos Karagounis 41’), Georgios Samaras; Konstantinos Mitroglou (Theofanis Gekas 35’)

Klasemen Sementara

No. Negara Main Menang Seri Kalah Selisih Gol Poin

1. Kolombia 2 2 0 0 5-1 6

2. Pantai Gading 2 1 0 1 3-3 3

3. Jepang 2 0 1 0 1-2 1

4. Yunani 2 0 1 0 0-3 1

Matchday 3

24 Juni 2014

JEPANG 1-4 KOLOMBIA

Pencetak gol: Shinji Okazaki 45’+1’ // Juan Guillermo Cuadrado 17’-pen., Jackson Martinez 55’, 82’, James Rodriguez 90’

Kartu kuning: Yasuyuki Konno 16’ // Fredy Guarin 63’

Wasit: Pedro Proenca (Portugal)

Stadion: Arena Pantanal, Cuiaba

Man of the Match: Jackson Martinez (Kolombia)

Page 138: Rekaman Piala Dunia 2014

Line up

Jepang (4-2-3-1): Eiji Kawashima; Maya Yoshida, Yasuyuki Konno, Atsuto Uchida, Yuto Nagatomo; Toshihiro Aoyama (Hotaru Yamaguchi 62’), Makoto Hasebe (c); Shinji Okazaki (Yoichiro Kakitani 69’), Shinji Kagawa (Hiroshi Kiyotake 85’), Keisuke Honda; Yoshito Okubo

Kolombia (4-4-2): David Ospina (c) (Faryd Mondragon 85’); Carlos Valdes, Eder Balanta, Santiago Arias, Pablo Armero; Alexander Mejia, Fredy Guarin, Juan Fernando Quintero (James Rodriguez 46’), Juan Cuadrado (Carlos Carbonero 46’); Adrian Ramos, Jackson Martinez

YUNANI 2-1 PANTAI GADING

Pencetak gol: Andreas Samaris 42’, Georgios Samaras 90’+3’ // Wilfried Bony 74’

Kartu kuning: Didier Drogba 37’, Salomon Kalou 62’, Serey Die 70’

Wasit: Carlos Vera (Ekuador)

Stadion: Estadio Castelao, Fortaleza

Man of the Match: Georgios Samaras (Yunani)

Line up

Yunani (4-3-3): Orestis Karnezis (Panagiotis Glykos 24’); Konstantinos Manolas, Sokratis Papastathopoulos, Vasilis Torosidis, Jose Holebas; Giorgos Karagounis (c) (Theofanis Gekas 78’), Lazaros Christodoulopoulos, Ioanis Maniatis; Panagiotis Kone (Andreas Samaris 12’), Georgios Samaras, Dimitris Salpingidis

Pantai Gading (4-2-3-1): Boubacar Barry; Kolo Toure, Souleymane Bamba, Serge Aurier, Arthur Boka; Cheick Tiote (Wilfried Bony 61’), Serey Die; Salomon Kalou, Gervinho (Giovanni Sio 83’), Yaya Toure; Didier Drogba (c) (Ismael Diomande 78’)

Klasemen Akhir

No. Negara Main Menang Seri Kalah Selisih Gol Poin

1. Kolombia 3 3 0 0 9-2 9

2. Yunani 3 1 1 1 2-4 4

3. Pantai Gading 3 1 0 2 4-5 3

Page 139: Rekaman Piala Dunia 2014

4. Jepang 3 0 1 2 2-6 1

GRUP D

Page 140: Rekaman Piala Dunia 2014

Matchday 1

14 Juni 2014

URUGUAY 1-3 KOSTA RIKA

Pencetak gol: Edinson Cavani 24’-pen. // Joel Campbell 54’, Oscar Duarte 57’, Marco Urena 84’

Kartu kuning: Diego Lugano 50’, Walter Gargano 56’, Martin Caceres 81’

Kartu merah: Maxi Pereira 90’+4’

Wasit: Felix Brych (Jerman)

Stadion: Estadio Castelao, Fortaleza

Man of the Match: Joel Campbell (Kosta Rika)

Line up

Uruguay (4-4-2): Fernando Muslera; Diego Lugano (c), Diego Godin, Maxi Pereira, Martin Caceres; Egidio Arevalo Rios, Walter Gargano (Nicolas Lodeiro 60’), Cristhian Stuani, Cristian Rodriguez (Abel Hernandez 76’); Diego Forlan (Alvaro Gonzalez 60’), Edinson Cavani

Kosta Rika (5-2-2-1): Keylor Navas; Oscar Duarte, Giancarlo Gonzalez, Michael Umana, Cristian Gamboa, Junior Diaz; Celso Borges, Yeltsin Tejeda (Jose Miguel Cubero 75’); Bryan Ruiz (c) (Marco Urena 83’), Christian Bolanos (Michael Barrantes 89’); Joel Campbell

INGGRIS 1-2 ITALIA

Pencetak gol: Daniel Sturridge 37’ // Claudio Marchisio 35’ Mario Balotelli 50’

Kartu kuning: Raheem Sterling 90’+2

Wasit: Bjorn Kuipers (Belanda)

Stadion: Arena da Amazonia, Manaus

Man of the Match: Mario Balotelli (Italia)

Line up

Inggris (4-2-3-1): Joe Hart; Gary Cahill, Phil Jagielka, Glen Johnson, Leighton Baines; Steven Gerrard (c), Jordan Henderson (Jack Wilshere 73’); Danny Welbeck (Ross Barkley 61’), Wayne Rooney, Raheem Sterling; Daniel Sturridge (Adam Lallana 80’)

Page 141: Rekaman Piala Dunia 2014

Italia (4-4-1-1): Salvatore Sirigu; Andrea Barzagli, Gabriel Paletta, Matteo Darmian, Giorgio Chiellini; Daniele De Rossi, Claudio Marchisio, Marco Verratti (Thiago Motta 57’), Andrea Pirlo (c); Antonio Candreva (Marco Parolo 79’); Mario Balotelli (Ciro Immobile 73’)

Klasemen Sementara

No. Negara Main Menang Seri Kalah Selisih Gol Poin

1. Kosta Rika 1 1 0 0 3-1 3

2. Italia 1 1 0 0 2-1 3

3. Inggris 1 0 0 1 1-2 0

4. Uruguay 1 0 0 1 1-3 0

Matchday 2

19-20 Juni 2014

URUGUAY 2-1 INGGRIS

Pencetak gol: Luis Suarez 39’, 85’ // Wayne Rooney 75’

Kartu kuning: Diego Godin 9’ // Steven Gerrard 68’

Wasit: Carlos Velasco Carballo (Spanyol)

Stadion: Arena Corinthians, Sao Paulo

Man of the Match: Luis Suarez (Uruguay)

Line up

Uruguay (4-3-1-2): Fernando Muslera; Diego Godin (c), Jose Maria Gimenez, Martin Caceres, Alvaro Pereira; Egidio Arevalo, Alvaro Gonzalez (Jorge Fucile 79’), Cristian Rodriguez; Nicolas Lodeiro (Cristhian Stuani 67’); Luis Suarez (Sebastian Coates 88’), Edinson Cavani

Inggris (4-2-3-1): Joe Hart; Gary Cahill, Phil Jagielka, Glen Johnson, Leighton Baines; Steven Gerrard (c), Jordan Henderson (Rickie Lambert 87’); Raheem Sterling (Ross Barkley 64’), Danny Welbeck (Adam Lallana 71’), Wayne Rooney; Daniel Sturridge

ITALIA 0-1 KOSTA RIKA

Pencetak gol: Bryan Ruiz 44’

Page 142: Rekaman Piala Dunia 2014

Kartu kuning: Mario Balotelli 69’ // Jose Miguel Cubero 71’

Wasit: Enrique Osses (Chile)

Stadion: Arena Pernambuco, Recife

Man of the Match: Bryan Ruiz (Kosta Rika)

Line up

Italia (4-3-2-1): Gianluigi Buffon (c); Andrea Barzagli, Giorgio Chiellini, Matteo Darmian, Ignazio Abate; Daniele De Rossi, Andrea Pirlo, Thiago Motta (Antonio Cassano 46’); Claudio Marchisio (Alessio Cerci 69’), Antonio Candreva (Lorenzo Insigne 57’); Mario Balotelli

Kosta Rika (5-4-1): Keylor Navas; Giancarlo Gonzalez, Oscar Duarte, Michael Umana, Cristian Gamboa, Junior Diaz; Celso Borges, Yeltsin Tejeda (Jose Miguel Cubero 68’), Bryan Ruiz (c) (Randall Brenes 81’), Christian Bolanos; Joel Campbell (Marco Urena 74’)

Klasemen Sementara

No. Negara Main Menang Seri Kalah Selisih Gol Poin

1. Kosta Rika 2 2 0 0 4-1 6

2. Italia 2 1 0 1 2-2 3

3. Uruguay 2 1 0 1 3-4 3

4. Inggris 2 0 0 2 2-4 0

Matchday 3

24 Juni 2014

ITALIA 0-1 URUGUAY

Pencetak gol: Diego Godin 81’

Kartu kuning: Mario Balotelli 22’, Mattia De Sciglio 77’ // Egidio Arevalo Rios 46’, Fernando Muslera 90’+1’

Kartu Merah: Claudio Marchisio 59’

Wasit: Marco Rodriguez (Meksiko)

Stadion: Arena das Dunas, Natal

Man of the Match: Gianluigi Buffon (Italia)

Page 143: Rekaman Piala Dunia 2014

Line up

Italia (3-5-2): Gianluigi Buffon (c); Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci, Giorgio Chiellini; Matteo Darmian, Mattia De Sciglio, Marco Verratti (Thiago Motta 75’), Andrea Pirlo, Claudio Marchisio; Ciro Immobile (Antonio Cassano 71’), Mario Balotelli (Marco Parolo 46’)

Uruguay (4-4-2): Fernando Muslera; Jose Maria Gimenez, Diego Godin (c), Martin Caceres, Alvaro Pereira (Cristhian Stuani 63’); Egidio Arevalo Rios, Alvaro Gonzalez, Cristian Rodriguez (Gaston Ramirez 78’), Nicolas Lodeiro (Maxi Pereira 46’); Luis Suarez, Edinson Cavani

KOSTA RIKA 0-0 INGGRIS

Kartu kuning: Giancarlo Gonzalez 60’ // Ross Barkley 53’, Adam Lallana 57’

Wasit: Djamel Haimoudi (Aljazair)

Stadion: Estadio Mineirao, Belo Horizonte

Man of the Match: Keylor Navas (Kosta Rika)

Line up

Kosta Rika (5-3-2): Keylor Navas; Giancarlo Gonzalez, Oscar Duarte, Roy Miller, Cristian Gamboa, Junior Diaz; Celso Borges (Michael Barrantes 78’), Bryan Ruiz (c), Yeltsin Tejeda; Randall Brenes (Christian Bolanos 59’), Joel Campbell (Marco Urena 65’)

Inggris (4-5-1): Ben Foster; Gary Cahill, Chris Smalling, Phil Jones, Luke Shaw; Frank Lampard (c), Jack Wilshere (Steven Gerrard 73’); James Milner (Wayne Rooney 76’), Adam Lallana (Raheem Sterling 62’), Ross Barkley; Daniel Sturridge

Klasemen Akhir

No. Negara Main Menang Seri Kalah Selisih Gol Poin

1. Kosta Rika 3 2 1 0 4-1 7

2. Uruguay 3 2 0 1 4-4 6

3. Italia 3 1 0 2 2-3 3

4. Inggris 3 0 1 2 2-4 1

Page 144: Rekaman Piala Dunia 2014

GRUP E

Matchday 1

Page 145: Rekaman Piala Dunia 2014

15 Juni 2014

SWISS 2-1 EKUADOR

Pencetak gol: Admir Mehmedi 48’, Haris Seferovic 90’+3’ // Enner Valencia 22’

Kartu kuning: Johan Djourou 84’ // Juan Carlos Paredes 53’

Wasit: Ravshan Irmatov (Uzbekistan)

Stadion: Estadio Nacional Mane Garrincha, Brasilia

Man of the Match: Xherdan Shaqiri (Swiss)

Line up

Swiss (4-2-3-1): Diego Benaglio; Steve von Bergen, Johan Djourou, Stephan Lichtsteiner, Ricardo Rodriguez; Valon Behrami, Gokhan Inler (c); Xherdan Shaqiri, Valentin Stocker (Admir Mehmedi 46’), Granit Xhaka; Josip Drmic (Haris Seferovic 75’)

Ekuador (4-4-2): Alexander Dominguez; Frickson Erazo, Jorge Guagua, Juan Carlos Paredes, Walter Ayovi; Carlos Gruezo, Christian Noboa, Antonio Valencia (c), Jefferson Montero (Joao Rojas 77’); Enner Valencia, Felipe Caicedo (Michael Arroyo 70’)

PRANCIS 3-0 HONDURAS

Pencetak gol: Karim Benzema 45’-pen., 72’, Noel Valladares 48’-o.g.

Kartu kuning: Patrice Evra 7’, Paul Pogba 28’, Yohan Cabaye 45’+2’ // Wilson Palacios 28’, 43’, Oscar Garcia 53’, Luis Garrido 83’

Kartu merah: Wilson Palacios 43’

Wasit: Sandro Ricci (Brazil)

Stadion: Estadio Beira-Rio, Porto Alegre

Man of the Match: Karim Benzema (Prancis)

Line up

Prancis (4-3-3): Hugo Lloris (c); Mamadou Sakho, Raphael Varane, Mathieu Debuchy, Patrice Evra; Yohan Cabaye (Rio Mavuba 65’), Blaise Matuidi, Paul Pogba (Moussa Sissoko 57’); Mathieu Valbuena (Olivier Giroud 78’), Antoine Griezmann, Karim Benzema

Honduras (4-4-1-1): Noel Valladares (c); Brayan Beckeles, Victor Bernardez (Osman Chavez 46’), Maynor Figueroa, Emilio Izaguirre; Luis Garrido, Wilson Palacios, Andy Najar (Jorge Claros 58’), Roger Espinoza; Carlo Costly; Jerry Bengtson (Oscar Garcia 46’)

Page 146: Rekaman Piala Dunia 2014

Klasemen Sementara

No. Negara Main Menang Seri Kalah Selisih Gol Poin

1. Prancis 1 1 0 0 3-0 3

2. Swiss 1 1 0 0 2-1 3

3. Ekuador 1 0 0 1 1-2 0

4. Honduras 1 0 0 1 0-3 0

Matchday 2

20 Juni 2014

SWISS 2-5 PRANCIS

Pencetak gol: Blerim Dzemaili 81’, Granit Xhaka 87’ // Olivier Giroud 17’, Blaise Matuidi 18’, Mathieu Valbuena 40’, Karim Benzema 67’, Moussa Sissoko 73’

Kartu kuning: Yohan Cabaye 88’

Wasit: Bjorn Kuipers (Belanda)

Stadion: Arena Fonte Nova, Salvador

Man of the Match: Karim Benzema (Prancis)

Line up

Swiss (4-3-3): Diego Benaglio; Johan Djourou, Steve von Bergen (Philippe Senderos 9’), Stephan Lichtsteiner, Ricardo Rodriguez; Gokhan Inler (c), Valon Behrami (Blerim Dzemaili 46’), Granit Xhaka; Xherdan Shaqiri, Admir Mehmedi, Haris Seferovic (Josip Drmic 69’)

Prancis (4-3-3): Hugo Lloris (c); Raphael Varane, Mamadou Sakho (Laurent Koscielny 67’), Mathieu Debuchy, Patrice Evra; Yohan Cabaye, Moussa Sissoko, Blaise Matuidi; Mathieu Valbuena (Antoine Griezmann 82’), Karim Benzema, Olivier Giroud (Paul Pogba 63’)

HONDURAS 1-2 EKUADOR

Pencetak gol: Carlo Costly 31’ // Enner Valencia 34’, 65’

Kartu kuning: Victor Bernardez 7’, Jerry Bengtson 45’+3’ // Antonio Valencia 57’, Enner Valencia 73’, Jefferson Montero 80’

Page 147: Rekaman Piala Dunia 2014

Wasit: Ben Williams (Australia)

Stadion: Arena da Baixada, Curitiba

Man of the Match: Enner Valencia (Ekuador)

Line up

Honduras (4-4-2): Noel Valladares (c); Victor Bernardez, Maynor Figueroa, Brayan Beckeles, Emilio Izaguirre (Juan Carlos Garcia 46’); Luis Garrido (Mario Martinez 71’), Jorge Claros, Oscar Garcia (Marvin Chavez 83’), Roger Espinoza; Carlo Costly, Jerry Bengtson

Ekuador (4-4-2): Alexander Dominguez; Jorge Guagua, Frickson Erazo, Juan Carlos Paredes, Walter Ayovi; Oswaldo Minda (Carlos Gruezo 83’), Christian Noboa, Antonio Valencia (c), Jefferson Montero (90’+2’); Felipe Caicedo (Edison Mendez 82’), Enner Valencia

Klasemen Sementara

No. Negara Main Menang Seri Kalah Selisih Gol Poin

1. Prancis 2 2 0 0 8-2 6

2. Ekuador 2 1 0 1 3-3 3

3. Swiss 2 1 0 1 4-6 3

4. Honduras 2 0 0 2 1-5 0

Matchday 2

25 Juni 2014

HONDURAS 0-3 SWISS

Pencetak gol: Xherdan Shaqiri 6’, 31’, 71’

Kartu kuning: Jerry Palacios 66’

Wasit: Nestor Pitana (Argentina)

Stadion: Arena da Amazonia, Manaus

Man of the Match: Xherdan Shaqiri (Swiss)

Line up

Page 148: Rekaman Piala Dunia 2014

Honduras (4-4-2): Noel Valladares (c); Victor Bernardez, Maynor Figueroa, Brayan Beckeles, Juan Carlos Garcia; Jorge Claros, Wilson Palacios, Oscar Garcia (Andy Najar 77’), Roger Espinoza (Marvin Chavez 46’); Carlo Costly (Jerry Palacios 40’), Jerry Bengtson

Swiss (4-3-3): Diego Benaglio; Johan Djourou, Fabian Schaer, Stephan Lichtsteiner, Ricardo Rodriguez; Valon Behrami, Goekhan Inler (c), Granit Xhaka (Michael Lang 77’); Xherdan Shaqiri (Blerim Dzemaili 87’), Admir Mehmedi, Josip Drmic (Haris Seferovic 74’)

EKUADOR 0-0 PRANCIS

Kartu kuning: Frickson Erazo 83’

Kartu merah: Antonio Valencia 50’

Wasit: Noumandiez Doue (Pantai Gading)

Stadion: Estadio do Maracana, Rio de Janeiro

Man of the Match: Alexander Dominguez (Ekuador)

Line up

Ekuador (4-4-2): Alexander Dominguez; Jorge Guagua, Frickson Erazo, Juan Carlos Paredes, Walter Ayovi; Oswaldo Minda, Christian Noboa (Felipe Caicedo 89’), Antonio Valencia (c), Jefferson Montero (Renato Ibarra 63’); Michael Arroyo (Gabriel Achilier 82’), Enner Valencia

Prancis (4-5-1): Hugo Lloris (c); Laurent Koscielny, Mamadou Sakho (Raphael Varane 61’), Bakari Sagna, Lucas Digne; Morgan Schneiderlin, Paul Pogba, Blaise Matuidi (Olivier Giroud 67’), Antoine Griezmann (Loic Remy 79’), Moussa Sissoko; Karim Benzema

Klasemen Akhir

No. Negara Main Menang Seri Kalah Selisih Gol Poin

1. Prancis 3 2 1 0 8-2 7

2. Swiss 3 2 0 1 7-6 6

3. Ekuador 3 1 1 1 3-3 4

4. Honduras 3 0 0 3 1-8 0

Page 149: Rekaman Piala Dunia 2014

GRUP F

Matchday 1

Page 150: Rekaman Piala Dunia 2014

15-16 Juni 2014

ARGENTINA 2-1 BOSNIA-HERZEGOVINA

Pencetak gol: Sead Kolasinac 3’-o.g., Lionel Messi 65’ // Vedad Ibisevic 85’

Kartu kuning: Marcos Rojo 25’ // Emir Spahic 63’

Wasit: Joel Aguilar (El Salvador)

Stadion: Estadio do Maracana, Rio de Janeiro

Man of the Match: Lionel Messi (Argentina)

Line up

Argentina (5-3-2): Sergio Romero; Federico Fernandez, Hugo Campagnaro (Fernando Gago 46’), Ezequiel Garay, Pablo Zabaleta, Marcos Rojo; Javier Mascherano, Maxi Rodriguez (Gonzalo Higuain 46’), Angel Di Maria; Lionel Messi (c), Sergio Aguero (Lucas Biglia 87’)

Bosnia-Herzegovina (4-2-3-1): Asmir Begovic; Emir Spahic (c), Ermin Bicakcic, Mensur Mujdza (Vedad Ibisevic 69’), Sead Kolasinac; Muhamed Besic, Izet Hajrovic (Edin Visca 71’); Miralem Pjanic, Senad Lulic, Zvjezdan Misimovic (Haris Medunjanin 74’); Edin Dzeko

IRAN 0-0 NIGERIA

Kartu kuning: Andranik Teymourian 75’

Wasit: Carlos Vera (Ekuador)

Stadion: Arena da Baixada, Curitiba

Man of the Match: John Obi Mikel (Nigeria)

Line up

Iran (4-2-1-3): Alireza Haghighi; Amir Hossein Sadeghi, Pejman Montazeri, Jalal Hosseini, Mehrdad Pooladi; Khosro Heydari (Masoud Shojaei 89’), Andranik Teymourian; Javad Nekounam (c); Ashkan Dejagah (Alireza Jahan Bakhsh 73’), Ehsan Hajisafi, Reza Ghoochannejhad

Nigeria (4-3-3): Vincent Enyeama (c); Juwon Oshaniwa, Godfrey Oboabona (Joseph Yobo 29’), Efe Ambrose, Kenneth Omeruo; Ramon Azeez (Peter Odemwingie 69’), John Obi Mikel, Ogenyi Onazi; Victor Moses (Shola Ameobi 52’), Ahmed Musa, Emmanuel Emenike

Klasemen Sementara

Page 151: Rekaman Piala Dunia 2014

No. Negara Main Menang Seri Kalah Selisih Gol Poin

1. Argentina 1 1 0 0 2-1 3

2. Iran 1 0 1 0 0-0 1

3. Nigeria 1 0 1 0 0-0 1

4. Bosnia-Herz. 1 0 0 1 1-2 0

Matchday 2

21 Juni 2014

ARGENTINA 1-0 IRAN

Pencetak gol: Lionel Messi 90’+1’

Kartu kuning: Javad Nekounam 53’, Masoud Shojaei 73’

Wasit: Milorad Mazic (Serbia)

Stadion: Estadio Mineirao, Belo Horizonte

Man of the Match: Lionel Messi (Argentina)

Line up

Argentina (4-3-3): Sergio Romero; Federico Fernandez, Ezequiel Garay, Pablo Zabaleta, Marcos Rojo; Javier Mascherano, Fernando Gago, Angel Di Maria (Lucas Biglia 90’+4’); Lionel Messi (c), Sergio Aguero (Ezequiel Lavezzi 76’), Gonzalo Higuain (Rodrigo Palacio 76’)

Iran (4-5-1): Alireza Haghighi; Amir Hossein Sadeghi, Pejman Montazeri, Jalal Hosseini, Mehrdad Pooladi; Andranik Timotian, Javad Nekounam (c), Masoud Shojaei (Khosro Heydari 76’), Ashkan Dejagah (Alireza Jahan Bakhsh 85’), Ehsan Haji Safi (Reza Haghighi 88’); Reza Ghoochannejhad

NIGERIA 1-0 BOSNIA-HERZEGOVINA

Pencetak gol: Peter Odemwingie 29’

Kartu kuning: John Obi Mikel 81’ // Haris Medunjanin 6’

Wasit: Peter O’Leary (Selandia Baru)

Stadion: Arena Pantanal, Cuiaba

Page 152: Rekaman Piala Dunia 2014

Man of the Match: Peter Odemwingie (Nigeria)

Line up

Nigeria (4-2-3-1): Vincent Enyeama; Joseph Yobo (c), Juwon Oshaniwa, Efe Ambrose, Kenneth Omeruo; Ogenyi Onazi, John Obi Mikel; Ahmed Musa (Shola Ameobi 65’), Michael Babatunde (Ejike Uzoenyi 75’), Peter Odemwingie; Emmanuel Emenike

Bosnia- Herzegovina (4-2-3-1): Asmir Begovic; Emir Spahic (c), Toni Sunjic, Mensur Mujdza, Haris Medunjanin (Tino-Sven Susic 64’); Muhamed Besic, Miralem Pjanic; Izet Hajrovic (Vedad Ibisevic 57’), Senad Lulic (Sejad Salihovic 58’), Zvjezdan Misimovic; Edin Dzeko

Klasemen Sementara

No. Negara Main Menang Seri Kalah Selisih Gol Poin

1. Argentina 2 2 0 0 3-1 6

2. Nigeria 2 1 1 0 1-0 4

3. Iran 2 0 1 1 0-1 1

4. Bosnia-Herz. 2 0 0 2 1-3 0

Matchday 3

25 Juni 2014

NIGERIA 2-3 ARGENTINA

Pencetak gol: Ahmed Musa 4’, 47’ // Lionel Messi 3’, 45’+’, Marcos Rojo 50’

Kartu kuning: Kenneth Omeruo 49’, Juwon Oshaniwa 51’

Wasit: Nicola Rizzoli (Italia)

Stadion: Estadio Beira-Rio, Porto Alegre

Man of the Match: Lionel Messi

Line up

Nigeria (4-4-2): Vincent Enyeama; Joseph Yobo (c), Juwon Oshaniwa, Efe Ambrose, Kenneth Omeruo; Ogenyi Onazi, John Obi Mikel, Ahmed Musa, Michel Babatunde (Michael Uchebo 66’); Peter Odemwingie (Uche Nwofor 80’), Emmanuel Emenike

Page 153: Rekaman Piala Dunia 2014

Argentina (4-3-1-2): Sergio Romero; Federico Fernandez, Ezequiel Garay, Pablo Zabaleta, Marcos Rojo; Javier Mascherano, Fernando Gago, Angel Di Maria; Lionel Messi (c) (Ricardo Alvarez 63’); Gonzalo Higuain (Lucas Biglia 90’), Sergio Aguero (Ezequiel Lavezzi 38’)

BOSNIA-HERZEGOVINA 3-1 IRAN

Pencetak gol: Edin Dzeko 23’, Miralem Pjanic 59’, Avdija Vrsajevic 83’ // Reza Ghoochannejhad 82’

Kartu kuning: Muhamed Besic 78’ // Karim Ansarifard 88’

Wasit: Carlos Velasco Carballo (Spanyol)

Stadion: Arena Fonte Nova, Salvador

Man of the Match: Edin Dzeko (Bosnia-Herzegovina)

Line up

Bosnia-Herzegovina (4-4-2): Asmir Begovic; Emir Spahic (c), Toni Sunjic, Avdija Vrajevic, Sead Kolasinac; Muhamed Besic, Miralem Pjanic, Anel Hadzic (Ognjen Vranjes 61’), Tino-Sven Susic (Sejad Salihovic 79’); Edin Dzeko (Edin Visca 85’), Vedad Ibisevic

Iran (4-2-3-1): Alireza Haghighi; Amir Hossein Sadeghi, Pejman Montazeri, Jalal Hosseini, Mehrdad Pooladi; Javad Nekounam (c), Andranik Teymourian; Ashkan Dejagah (Karim Ansarifard 68’), Ehsan Haji Safi (Alireza Jahanbakhsh 63’), Masoud Shojaei (Khosro Heydari 46’); Reza Ghoochannejhad

Klasemen Akhir

No. Negara Main Menang Seri Kalah Selisih Gol Poin

1. Argentina 3 3 0 0 6-3 9

2. Nigeria 3 1 1 1 3-3 4

3. Bosnia-Herz. 3 1 0 2 4-4 3

4. Iran 3 0 1 2 1-4 1

GRUP G

Matchday 1

Page 154: Rekaman Piala Dunia 2014

16 Juni 2014

JERMAN 4-0 PORTUGAL

Pencetak gol: Thomas Mueller 12’-pen., 45’+1’, 78’, Mats Hummels 32’

Kartu kuning: Joao Pereira 11’

Kartu merah: Pepe 37’

Wasit: Milorad Mazic (Serbia)

Stadion: Arena Fonte Nova, Salvador

Man of the Match: Thomas Mueller (Jerman)

Line up

Jerman (4-3-3): Manuel Neuer; Mats Hummels (Shkodran Mustafi 73’), Per Mertesacker, Jerome Boateng, Benedikt Hoewedes; Philipp Lahm (c), Sami Khedira, Toni Kroos; Thomas Mueller (Lukas Podolski 82’), Mario Goetze, Mesut Oezil (Andre Schuerrle 63’)

Portugal (4-3-3): Rui Patricio; Pepe, Bruno Alves, Joao Pereira, Fabio Coentrao (Andre Almeida 65’); Miguel Veloso (Ricardo Costa 46’), Joao Moutinho, Raul Meireles; Nani, Cristiano Ronaldo (c), Hugo Almeida (Eder 28’)

GHANA 1-2 AMERIKA SERIKAT

Pencetak gol: Andre Ayew 82’ // Clint Dempsey 1’, John Brooks 86’

Kartu kuning: Mohammed Rabiu 30’, Sulley Muntari 90’+2’

Wasit: Jonas Eriksson (Swedia)

Stadion: Arena das Dunas, Natal

Man of the Match: Clint Dempsey (AS)

Line up

Ghana (4-2-1-3): Adam Kwarasey; John Boye, Jonathan Mensah, Daniel Opare, Kwadwo Asamoah; Sulley Muntari, Mohammed Rabiu (Michael Essien 71’); Andre Ayew; Jordan Ayew (Kevin-Prince Boateng 59’), Christian Atsu, Asamoah Gyan (c) (Albert Adomah 78’)

AS (4-4-2): Tim Howard; Geoff Cameron, Matt Besler (John Brooks 46’), Fabian Johnson, DaMarcus Beasley; Kyle Beckerman, Alejandro Bedoya (Graham Zusi 77’), Jermaine Jones, Michael Bradley; Jozy Altidore (Aron Johansson 23’), Clint Dempsey (c)

Page 155: Rekaman Piala Dunia 2014

Klasemen Sementara

No. Negara Main Menang Seri Kalah Selisih Gol Poin

1. Jerman 1 1 0 0 4-0 3

2. AS 1 1 0 0 2-1 3

3. Ghana 1 0 0 1 1-2 0

4. Portugal 1 0 0 1 0-4 0

Matchday 2

21-22 Juni 2014

JERMAN 2-2 GHANA

Pencetak gol: Mario Goetze 51’, Miroslav Klose 71’ // Andre Ayew 54’, Asamoah Gyan 63’

Kartu kuning: Sulley Muntari 90’+4’

Wasit: Sandro Ricci (Brazil)

Stadion: Estadio Castelao, Fortaleza

Man of the Match: Mario Goetze (Jerman)

Line up

Jerman (4-3-2-1): Manuel Neuer; Per Mertesacker, Mats Hummels, Jerome Boateng (Shkodran Mustafi 46’), Benedikt Hoewedes; Philipp Lahm (c), Sami Khedira (Bastian Schweinsteiger 70’), Toni Kroos; Mesut Oezil, Mario Goetze (Miroslav Klose 69’); Thomas Mueller

Ghana (4-2-3-1): Fatau Dauda; John Boye, Jonathan Mensah, Harrison Afful, Kwadwo Asamoah; Sulley Muntari, Mohammed Rabiu (Emmanuel Agyemang-Badu 78’); Christian Atsu (Wakaso Mubarak 72’), Andre Ayew, Kevin-Prince Boateng (Jordan Ayew 52’); Asamoah Gyan (c)

AMERIKA SERIKAT 2-2 PORTUGAL

Pencetak gol: Jermaine Jones 64’, Clint Dempsey 81’ // Luis Nani 5’, Silvestre Varela 90’+5’

Kartu kuning: Jermaine Jones 75’

Wasit: Nestor Pitana (Argentina)

Page 156: Rekaman Piala Dunia 2014

Stadion: Arena de Amazonia, Manaus

Man of the Match: Tim Howard (AS)

Line up

Amerika Serikat (4-3-3): Tim Howard; Matt Besler, Geoff Cameron, Fabian Johnson, DaMarcus Beasley; Kyle Beckerman, Jermaine Jones, Michael Bradley; Alejandro Bedoya (DeAndre Yedlin 72’), Graham Zusi (Omar Gonzalez 90’+1’), Clint Dempsey (c) (Chris Wondolowski 87’)

Portugal (4-3-3): Beto; Ricardo Costa, Bruno Alves, Joao Pereira, Andre Almeida (William Carvalho 46’); Miguel Veloso, Joao Moutinho, Raul Meireles (Silvestre Varela 69’); Luis Nani, Cristiano Ronaldo (c), Helder Postiga (Eder 16’)

Klasemen Sementara

No. Negara Main Menang Seri Kalah Selisih Gol Poin

1. Jerman 2 1 1 0 6-2 4

2. AS 2 1 1 0 4-3 4

3. Ghana 2 0 1 1 3-4 1

4. Portugal 2 0 1 1 2-6 1

Matchday 3

26 Juni 2014

AMERIKA SERIKAT 0-1 JERMAN

Pencetak gol: Thomas Mueller 55’

Kartu kuning: Omar Gonzalez 37’, Kyle Beckerman 62’ // Benedikt Hoewedes 11’

Wasit: Ravshan Irmatov (Uzbekistan)

Stadion: Arena Pernambuco, Recife

Man of the Match: Thomas Mueller (Jerman)

Line up

Amerika Serikat (4-2-3-1): Tim Howard; Omar Gonzalez, Matt Besler, Fabian Johnson, DaMarcus Beasley; Kyle Beckerman, Jermaine Jones; Graham Zusi (DeAndre Yedlin 84’), Brad Davis (Alejandro Bedoya 59’), Michael Bradley; Clint Dempsey (c)

Page 157: Rekaman Piala Dunia 2014

Jerman (4-3-3): Manuel Neuer; Per Mertesacker, Mats Hummels, Jerome Boateng, Benedikt Hoewedes; Philipp Lahm (c), Bastian Schweinsteiger (Mario Goetze 76’), Toni Kroos; Mesut Oezil (Andre Schuerrle 89’), Lukas Podolski (Miroslav Klose 46’), Thomas Mueller

PORTUGAL 2-1 GHANA

Pencetak gol: John Boye 31’-o.g., Cristiano Ronaldo 80’ // Asamoah Gyan 57’

Kartu kuning: Joao Moutinho 90’+4’ // Harrison Afful 39’, Abdul Majeed Waris 55’, Jordan Ayew 78’

Wasit: Nawaf Shukralla (Bahrain)

Stadion: Estadio Nacional Mane Garrincha, Brasilia

Man of the Match: Cristiano Ronaldo (Portugal)

Line up

Portugal (4-3-3): Beto; Pepe, Bruno Alves, Joao Pereira (Silvestre Varela 61’), Miguel Veloso; William Carvalho, Joao Moutinho, Ruben Amorim; Luis Nani, Cristiano Ronaldo (c), Eder (Vieirinha 69’)

Ghana (4-4-2): Fatawu Dauda; John Boye, Jonathan Mensah, Harrison Afful, Kwadwo Asamoah; Mohammed Rabiu (Afriyie Acquah 76’), Emmanuel Agyemang-Badu, Christian Atsu, Andre Ayew (Wakaso Mubarak 81’); Abdul Majeed Waris (Jordan Ayew 71’), Asamoah Gyan (c)

Klasemen Akhir

No. Negara Main Menang Seri Kalah Selisih Gol Poin

1. Jerman 3 2 1 0 7-2 7

2. AS 3 1 1 1 4-4 4

3. Portugal 3 1 1 1 4-7 4

4. Ghana 3 0 1 2 4-6 1

GRUP H

Matchday 1

Page 158: Rekaman Piala Dunia 2014

17 Juni 2014

BELGIA 2-1 ALJAZAIR

Pencetak gol: Marouane Fellaini 70’, Dries Mertens 80’ // Sofiane Feghouli 25’-pen.

Kartu kuning: Jan Vertonghen 24’ // Nabil Bentaleb 34’

Wasit: Marco Rodriguez (Meksiko)

Stadion: Estadio Mineirao, Belo Horizonte

Man of the Match: Kevin De Bruyne (Belgia)

Line up

Belgia (4-2-3-1): Thibaut Courtois; Daniel Van Buyten, Vincent Kompany (c), Toby Alderweireld, Jan Vertonghen; Axel Witsel, Mousa Dembele (Marouane Fellaini 65’); Nacer Chadli (Dries Mertens 46’), Eden Hazard, Kevin De Bruyne; Romelu Lukaku (Divock Origi 58’)

Aljazair (4-3-2-1): Rais M’Bolhi; Madjid Bougherra (c), Rafik Halliche, Mehdi Mostefa, Faouzi Ghoulam; Carl Medjani (Nabil Ghilas 84’), Saphir Taider, Nabil Bentaleb; Sofiane Feghouli, Riyad Mahrez (Medhi Lacen 71’); El Arbi Hillel Soudani (Islam Slimani 66’)

RUSIA 1-1 KOREA SELATAN

Pencetak gol: Aleksandr Kerzhakov 74’ // Lee Keun-ho 68’

Kartu kuning: Oleg Shatov 49’ // Son Heung-min 13’, Ki Sung-yueng 30’, Koo Ja-cheol 90’

Wasit: Nestor Pitana (Argentina)

Stadion: Arena Pantanal, Cuiaba

Man of the Match: Son Heung-min (Korsel)

Line up

Rusia (4-3-3): Igor Akinfeev; Sergei Ignashevich, Vasili Berezutski (c), Andrey Yeshchenko, Dmitri Kombarov; Denis Glushakov (Igor Denisov 72’), Viktor Fayzulin, Yuri Zhirkov (Aleksandr Kerzhakov 71’); Aleksandr Samedov, Oleg Shatov (Alan Dzagoev 59’), Aleksandr Kokorin

Korsel (4-4-2): Jung Sung-ryong; Kim Young-gwon, Hong Jeong-ho (Hwang Seok-ho 73’), Lee Yong, Yun Suk-young; Han Kook-young, Lee Chung-yong, Ki Sung-yueng, Koo Ja-cheol (c); Park Chu-young (Lee Keun-ho 56’), Son Heung-min (Kim Bo-kyung 84’)

Klasemen Sementara

Page 159: Rekaman Piala Dunia 2014

No. Negara Main Menang Seri Kalah Selisih Gol Poin

1. Belgia 1 1 0 0 2-1 3

2. Korea Selatan 1 0 1 0 1-1 1

3. Rusia 1 0 1 0 1-1 1

4. Aljazair 1 0 0 1 1-2 0

Matchday 2

22 Juni 2014

BELGIA 1-0 RUSIA

Pencetak gol: Divock Origi 88’

Kartu kuning: Axel Witsel 54’, Toby Alderweireld 73’ // Denis Glushakov 78’

Wasit: Felix Brych (Jerman)

Stadion: Estadio do Maracana, Rio de Janeiro

Man of the Match: Eden Hazard (Belgia)

Line up

Belgia (4-2-3-1): Thibaut Courtois; Daniel Van Buyten, Vincent Kompany (c), Toby Alderweireld, Thomas Vermaelen (Jan Vertonghen 31’); Axel Witsel, Marouane Fellaini; Dries Mertens (Kevin Mirallas 75’), Eden Hazard, Kevin De Bruyne; Romelu Lukaku (Divock Origi 57’)

Rusia (4-1-1-3-1): Igor Akinfeev; Vasili Berezutski (c), Sergei Ignashevich, Aleksei Kozlov (Andrey Yeshchenko 62’), Dmitri Kombarov; Denis Glushakov; Viktor Fayzulin; Aleksandr Samedov (Aleksandr Kerzhakov 90’), Oleg Shatov (Alan Dzagoev 83’), Maksim Kanunnikov; Aleksandr Kokorin

KOREA SELATAN 2-4 ALJAZAIR

Pencetak gol: Son Heung-min 50’, Koo Ja-cheol 72’ // Islam Slimani 26’, Rafik Halliche 28’, Abdelmoumene Djabou 38’, Yacine Brahimi 62’

Kartu kuning: Lee Yong 54’, Han Kook-young 69’ // Madjid Bougherra 67’

Wasit: Wilmar Roldan (Belgia)

Stadion: Estadio Beira-Rio, Porto Alegre

Page 160: Rekaman Piala Dunia 2014

Man of the Match: Islam Slimani (Aljazair)

Line up

Korea Selatan (4-2-3-1): Jung Sung-ryong; Hong Jeong-ho, Kim Young-gwon, Lee Yong, Yun Suk-young; Han Kook-young (Ji Dong-won 78’), Lee Chung-yong (Lee Keun-ho 64’); Ki Sung-yueng, Koo Ja-cheol (c), Park Chu-young (Kim Shin-wook 57’); Son Heung-min

Aljazair (5-4-1): Rais M’Bolhi; Carl Medjani, Madjid Bougherra (c) (Essaid Belkalem 89’), Rafik Halliche, Aissa Mandi, Djamel Mesbah; Yacine Brahimi (Medhi Lacen 77’), Abdelmoumene Djabou (Nabil Ghilas 73’), Sofiane Feghouli, Nabil Bentaleb; Islam Slimani

Klasemen Sementara

No. Negara Main Menang Seri Kalah Selisih Gol Poin

1. Belgia 2 2 0 0 3-1 6

2. Aljazair 2 1 0 1 5-4 3

3. Rusia 2 0 1 1 1-2 1

4. Korsel 2 0 1 1 3-5 1

Matchday 3

26 Juni 2014

KOREA SELATAN 0-1 BELGIA

Pencetak gol: Jan Vertonghen 78’

Kartu kuning: Hong Jeong-ho 35’ // Moussa Dembele 50’

Kartu merah: Steven Defour 45’

Wasit: Ben Williams (Australia)

Stadion: Arena Corinthians, Sao Paulo

Man of the Match: Jan Vertonghen (Belgia)

Line up

Korea Selatan (4-4-1-1): Kim Seung-gyu; Kim Young-gwon, Hong Jeong-ho, Lee Yong, Yun Suk-young; Han Kook-young (Lee Keun-ho 46’), Ki Sung-yueng, Lee Chung-yong, Son Heung-min (Ji Dong-won 73’); Koo Ja-cheol (c); Kim Shin-wook (Kim Bo-kyung 66’)

Page 161: Rekaman Piala Dunia 2014

Belgia (4-3-3): Thibaut Courtois; Daniel Van Buyten, Nicolas Lombaerts, Anthony Vanden Borre, Jan Vertonghen (c); Steven Defour, Moussa Dembele, Marouane Fellaini; Dries Mertens (Nacer Chadli 60’), Adnan Januzaj (Divock Origi 60’), Kevin Mirallas (Eden Hazard 88’)

ALJAZAIR 1-1 RUSIA

Pencetak gol: Islam Slimani 60’ // Aleksandr Kokorin 6’

Kartu kuning: Djamel Mesbah 39’, Nabil Ghilas 87’, Liassine Cadamuro 90’+2’ // Dmitri Kombarov 57’, Aleksei Kozlov 59’

Wasit: Cuneyt Cakir (Turki)

Stadion: Arena da Baixada, Curitiba

Man of the Match: Islam Slimani (Aljazair)

Line up

Aljazair (4-4-1-1): Rais M’Bolhi; Essaid Belkalem, Rafik Halliche (c), Aissa Mandi, Djamel Mesbah; Carl Medjani, Nabil Bentaleb, Sofiane Feghouli, Abdelmoumene Djabou (Nabil Ghilas 77’); Yacine Brahimi (Hassan Yebda 71’); Islam Slimani (El Arbi Hillel Soudani 90’+2’)

Rusia (4-4-1-1): Igor Akinfeev; Vasili Berezutski (c), Sergei Ignashevich, Aleksei Kozlov, Dmitri Kombarov; Denis Glushakov (Igor Denisov 46’), Viktor Fayzulin, Aleksandr Samedov, Oleg Shatov (Alan Dzagoev 67’); Aleksandr Kokorin; Aleksandr Kerzhakov (Maksim Kanunnikov 81’)

Klasemen Akhir

No. Negara Main Menang Seri Kalah Selisih Gol Poin

1. Belgia 3 3 0 0 4-1 9

2. Aljazair 3 1 1 1 6-5 4

3. Rusia 3 0 2 1 2-3 2

4. Korsel 3 0 1 2 3-6 1

Page 162: Rekaman Piala Dunia 2014

BABAK 16 BESAR

28 Juni 2014

Page 163: Rekaman Piala Dunia 2014

BRAZIL 1-1 CHILE (adu penalti 3-2)

Pencetak gol: David Luiz 18’ // Alexis Sanchez 32’

Adu penalti (cetak miring penalti sukses): 1-0 David Luiz, 1-0 Mauricio Pinilla, 1-0 Willian, 1-0 Alexis Sanchez, 2-0 Marcelo, 2-1 Charles Aranguiz, 2-1 Hulk, 2-2 Marcelo Diaz, 3-2 Neymar, 3-2 Gonzalo Jara

Kartu kuning: Hulk 55’, Luiz Gustavo 60’, Jo 93’, Daniel Alves 105’+1’ // Eugenio Mena 17’, Francisco Silva 40’, Mauricio Pinilla 102’

Wasit: Howard Webb (Inggris)

Stadion: Estadio Mineirao, Belo Horizonte

Man of the Match: Julio Cesar (Brazil)

Line up

Brazil (4-2-3-1): Julio Cesar; Thiago Silva (c), David Luiz, Daniel Alves, Marcelo; Fernandinho (Ramires 72’), Luiz Gustavo; Hulk, Neymar, Oscar (Willian 106’); Fred (Jo 64’)

Chile (5-3-2): Claudio Bravo (c); Francisco Silva, Gary Medel (Jose Rojas 108’), Gonzalo Jara, Mauricio Isla, Eugenio Mena; Charles Aranguiz, Marcelo Diaz, Arturo Vidal (Mauricio Pinilla 87’); Eduardo Vargas (Felipe Gutierrez 57’), Alexis Sanchez

28 Juni 2014

KOLOMBIA 2-0 URUGUAY

Pencetak gol: James Rodriguez 28’, 50’

Kartu kuning: Pablo Armero 78’ // Jose Maria Gimenez 55’, Diego Lugano 77’

Wasit: Bjorn Kuipers (Belanda)

Stadion: Estadio do Maracana, Rio de Janeiro

Man of the Match: James Rodriguez (Kolombia)

Line up

Kolombia (4-4-2): David Ospina; Cristian Zapata, Mario Yepes (c), Juan Camilo Zuniga, Pablo Armero; Abel Aguilar, Carlos Sanchez, Juan Cuadrado (Fredy Guarin 81’), James Rodriguez (Adrian Ramos 85’); Teofilo Gutierrez (Alexander Mejia 68’), Jackson Martinez

Uruguay (4-4-2): Fernando Muslera; Jose Maria Gimenez, Diego Godin (c), Martin Caceres, Alvaro Pereira (Christhian Stuani 53’); Alvaro Gonzalez (Abel Hernandez 67’), Egidio

Page 164: Rekaman Piala Dunia 2014

Arevalo Rios, Maxi Pereira, Cristian Rodriguez; Edinson Cavani, Diego Forlan (Gaston Ramirez 53’)

29 Juni 2014

BELANDA 2-1 MEKSIKO

Pencetak gol: Wesley Sneijder 88’, Klaas-Jan Huntelaar 90’+4’ // Giovani Dos Santos 48’

Kartu kuning: Paul Aguilar 69’, Rafael Marquez 90’+2’, Andres Guardado 90’+3’

Wasit: Pedro Proenca (Portugal)

Stadion: Estadio Castelao, Fortaleza

Man of the Match: Guillermo Ochoa (Meksiko)

Line up

Belanda (4-3-1-2): Jasper Cillessen; Ron Vlaar, Stefan de Vrij, Paul Verhaegh (Memphis Depay 56’), Daley Blind; Nigel De Jong (Bruno Martins Indi 9’), Dirk Kuyt, Georginio Wijnaldum; Wesley Sneijder; Arjen Robben, Robin van Persie (Klaas-Jan Huntelaar 76’)

Meksiko (5-3-2): Guillermo Ochoa; Francisco Javier Rodriguez, Rafael Marquez (c), Hector Moreno (Diego Reyes 46’), Paul Aguilar, Miguel Layun; Carlos Salcido, Hector Herrera, Andres Guardado; Giovani Dos Santos (Javier Aquino 61’), Oribe Peralta (Javier Hernandez 75’)

29 Juni 2014

KOSTA RIKA 1-1 YUNANI (adu penalti 5-3)

Pencetak gol: Bryan Ruiz 52’ // Sokratis Papastathopoulos 90’+1’

Adu penalti (cetak miring penalti sukses): 1-0 Celso Borges, 1-1 Konstantinos Mitroglou, 2-1 Bryan Ruiz, 2-2 Lazaros Christodoulopoulos, 3-2 Giancarlo Gonzalez, 3-3 Jose Holebas, 4-3 Joel Campbell, 4-3 Theofanis Gekas, 5-3 Michael Umana

Kartu kuning: Oscar Duarte 42’, 66’, Yeltsin Tejeda 48’, Oscar Granados 57’, Bryan Ruiz 70’, Keylor Navas 90’ // Andreas Samaris 36’, Kostas Manolas 72’

Kartu merah: Oscar Duarte 66’

Wasit: Ben Williams (Australia)

Stadion: Arena Pernambuco, Recife

Page 165: Rekaman Piala Dunia 2014

Man of the Match: Keylor Navas (Kosta Rika)

Line up

Kosta Rika (5-4-1): Keylor Navas; Oscar Duarte, Giancarlo Gonzalez, Michael Umana, Cristian Gamboa (Johnny Acosta 77’), Junior Diaz; Celso Borges, Yeltsin Tejeda (Jose Miguel Cubero 66’), Bryan Ruiz (c), Christian Bolanos (Randall Brenes 83’); Joel Campbell

Yunani (4-3-3): Orestis Karnezis; Kostas Manolas, Sokratis Papastathopoulos, Vasilis Torosidis, Jose Holebas; Giorgos Karagounis (c), Giannis Maniatis (Konstantinos Katsouranis 78’), Andreas Samaris (Konstantinos Mitroglou 58’); Dimitris Salpingidis (Theofanis Gekas 69’), Lazaros Christodoulopoulos, Georgios Samaras

30 Juni 2014

PRANCIS 2-0 NIGERIA

Pencetak gol: Paul Pogba 79’, Joseph Yobo 90’+2’-o.g.

Kartu kuning: Blaise Matuidi 54’

Wasit: Mark Geiger (Amerika Serikat)

Stadion: Estadio Nacional Mane Garrincha, Brasilia

Man of the Match: Paul Pogba (Prancis)

Line up

Prancis (4-3-3): Hugo Lloris (c); Raphael Varane, Laurent Koscielny, Mathieu Debuchy, Patrice Evra; Yohan Cabaye, Paul Pogba, Blaise Matuidi; Mathieu Valbuena (Moussa Sissoko 90’+4’), Karim Benzema, Olivier Giroud (Antoine Griezmann 62’)

Nigeria (4-4-2): Vincent Enyeama; Joseph Yobo (c), Juwon Oshaniwa, Efe Ambrose, Kenneth Omeruo; Ogenyi Onazi (Reuben Gabriel 59’), John Obi Mikel, Ahmed Musa, Victor Moses (Uche Nwofor 89’); Peter Odemwingie, Emmanuel Emenike

30 Juni 2014

JERMAN 2-1 ALJAZAIR (setelah perpanjangan waktu)

Pencetak gol: Andre Schuerrle 92’, Mesut Oezil 120’ // Abdelmoumene Djabou 120’+1’

Kartu kuning: Philipp Lahm 107’ // Rafik Halliche 42’

Wasit: Sandro Ricci (Brazil)

Page 166: Rekaman Piala Dunia 2014

Stadion: Estadio Beira-Rio, Porto Alegre

Man of the Match: Rais M’bolhi (Aljazair)

Line up

Jerman (4-3-3): Manuel Neuer; Per Mertesacker, Jerome Boateng, Shkodran Mustafi (Sami Khedira 70’), Benedikt Hoewedes; Philipp Lahm (c), Bastian Schweinsteiger (Christoph Kramer 109’), Toni Kroos; Mesut Oezil, Mario Goetze (Andre Schuerrle 46’), Thomas Mueller

Aljazair (5-4-1): Rais M’bolhi; Esseid Belkalem, Rafik Halliche (c) (Madjid Bougherra 97’), Mehdi Mostefa, Aissa Mandi, Faouzi Ghoulam; Medhi Lacen, Saphir Taider (Yacine Brahimi 78’), Sofiane Feghouli, El Arbi Hillel Soudani (Abdelmoumene Djabou 100’); Islam Slimani

1 Juli 2014

ARGENTINA 1-0 SWISS (setelah perpanjangan waktu)

Pencetak gol: Angel Di Maria 118’

Kartu kuning: Marcos Rojo 90’, Angel Di Maria 120’, Ezequiel Garay 120’+4’ // Granit Xhaka 36’, Gelson Fernandes 73’

Wasit: Jonas Eriksson (Swedia)

Stadion: Arena Corinthians, Sao Paulo

Man of the Match: Lionel Messi (Argentina)

Line up

Argentina (4-3-1-2): Sergio Romero; Ezequiel Garay, Federico Fernandez, Pablo Zabaleta, Marcos Rojo (Jose Maria Basanta 105’+1’); Javier Mascherano, Fernando Gago (Lucas Biglia 106’), Angel Di Maria; Lionel Messi (c); Ezequiel Lavezzi (Rodrigo Palacio 74’), Gonzalo Higuain

Swiss (4-2-3-1): Diego Benaglio; Johan Djourou, Fabian Schaer, Stephan Lichtsteiner, Ricardo Rodriguez; Valon Behrami, Goekhan Inler (c); Xherdan Shaqiri, Granit Xhaka (Gelson Fernandes 66’), Admir Mehmedi (Blerim Dzemaili 113’); Josip Drmic (Haris Seferovic 82’)

1 Juli 2014

BELGIA 2-1 AMERIKA SERIKAT (setelah perpanjangan waktu)

Page 167: Rekaman Piala Dunia 2014

Pencetak gol: Kevin De Bruyne 93’, Romelu Lukaku 105’ // Julian Green 107’

Kartu kuning: Vincent Kompany 42’ // Geoff Cameron 18’

Wasit: Djamel Haimoudi (Aljazair)

Stadion: Arena Fonte Nova, Salvador

Man of the Match: Tim Howard (Amerika Serikat)

Line up

Belgia (4-2-3-1): Thibaut Courtois; Daniel Van Buyten, Vincent Kompany (c), Toby Alderweireld, Jan Vertonghen; Axel Witsel, Marouane Fellaini; Dries Mertens (Kevin Mirallas 60’), Eden Hazard (Nacer Chadli 111’), Kevin De Bruyne; Divock Origi (Romelu Lukaku 91’)

AS (4-3-3): Tim Howard; Omar Gonzalez, Matt Besler, Geoff Cameron, DaMarcus Beasley; Jermaine Jones, Graham Zusi (Chris Wondolowski 72’), Michael Bradley; Fabian Johnson (DeAndre Yedlin 32’), Alejandro Bedoya (Julian Green 105’+2’), Clint Dempsey (c)

BABAK PEREMPAT FINAL

Page 168: Rekaman Piala Dunia 2014

4 Juli 2014

PRANCIS 0-1 JERMAN

Pencetak gol: Mats Hummels 13’

Kartu kuning: Sami Khedira 54’, Bastian Schweinsteiger 80’

Wasit: Nestor Pitana (Argentina)

Stadion: Estadio do Maracana, Rio de Janeiro

Man of the Match: Mats Hummels (Jerman)

Line up

Prancis (4-3-3): Hugo Lloris (c); Raphael Varane, Mamadou Sakho (Laurent Koscielny 72’), Mathieu Debuchy, Patrice Evra; Yohan Cabaye (Loic Remy 74’), Paul Pogba, Blaise Matuidi; Mathieu Valbuena (Olivier Giroud 84’), Antoine Griezmann, Karim Benzema

Jerman (4-2-3-1): Manuel Neuer; Mats Hummels, Jerome Boateng, Philipp Lahm (c), Benedikt Hoewedes; Sami Khedira, Bastian Schweinsteiger; Thomas Mueller, Mesut Oezil (Mario Goetze 83’), Toni Kroos (Christoph Kramer 90’+3’); Miroslav Klose (Andre Schuerrle 68’)

4 Juli 2014

BRAZIL 2-1 KOLOMBIA

Pencetak gol: Thiago Silva 7’, David Luiz 69’ // James Rodriguez 80’-pen.

Kartu kuning: Thiago Silva 64’, Julio Cesar 78’ // James Rodriguez 67’, Mario Yepes 71’

Wasit: Carlos Velasco Carballo (Spanyol)

Stadion: Estadio Castelao, Fortaleza

Man of the Match: David Luiz (Brazil)

Line up

Brazil (4-2-3-1): Julio Cesar; Thiago Silva (c), David Luiz, Maicon, Marcelo; Fernandinho, Paulinho (Hernanes 86’); Hulk (Ramires 82’), Neymar (Henrique 88’), Oscar; Fred

Kolombia (4-4-2): David Ospina; Cristian Zapata, Mario Yepes (c), Juan Camilo Zuniga, Pablo Armero; Fredy Guarin, Carlos Sanchez, Juan Cuadrado (Juan Fernando Quintero 80’), Victor Ibarbo (Adrian Ramos 46’); James Rodriguez, Teofilo Gutierrez (Carlos Bacca 70’)

Page 169: Rekaman Piala Dunia 2014

5 Juli 2014

ARGENTINA 1-0 BELGIA

Pencetak gol: Gonzalo Higuain 8’

Kartu kuning: Lucas Biglia 75’ // Eden Hazard 53’, Toby Alderweireld 69’

Wasit: Nicola Rizzolli (Italia)

Stadion: Estadio Nacional Mane Garrincha, Brasilia

Man of the Match: Gonzalo Higuain (Argentina)

Line up

Argentina (4-4-2): Sergio Romero; Ezequiel Garay, Martin Demichelis, Pablo Zabaleta, Jose Maria Basanta; Lucas Biglia, Javier Mascherano, Ezequiel Lavezzi (Rodrigo Palacio 71’), Angel Di Maria (Enzo Perez 33’); Gonzalo Higuain (Fernando Gago 81’), Lionel Messi (c)

Belgia (4-2-3-1): Thibaut Courtois; Vincent Kompany (c), Daniel van Buyten, Toby Alderweireld, Jan Vertonghen; Axel Witsel, Marouane Fellaini; Kevin Mirallas (Dries Mertens 60’), Eden Hazard (Nacer Chadli 75’), Kevin De Bruyne; Divock Origi (Romelu Lukaku 59’)

5 Juli 2014

BELANDA 0-0 KOSTA RIKA (adu penalti 4-3)

Adu penalti (cetak miring penalti sukses): 0-1 Celso Borges, 1-1 Robin Van Persie, 1-1 Bryan Ruiz, 2-1 Arjen Robben, 2-2 Giancarlo Gonzalez, 3-2 Wesley Sneijder, 3-3 Christian Bolanos, 4-3 Dirk Kuyt, 4-3 Michael Umana

Kartu kuning: Bruno Martins Indi 64’, Klaas-Jan Huntelaar 111’ // Junior Diaz 37’, Michael Umana 52’, Giancarlo Gonzalez 81’, Johnny Acosta 107’

Wasit: Ravshan Irmatov (Uzbekistan)

Stadion: Arena Fonte Nova, Salvador

Man of the Match: Keylor Navas (Kosta Rika)

Line up

Belanda (5-4-1): Jasper Cillessen (Tim Krul 120’+1’); Ron Vlaar, Bruno Martins Indi (Klaas-Jan Huntelaar 106’), Stefan de Vrij, Dirk Kuyt, Daley Blind; Georginio Wijnaldum, Wesley Sneijder, Arjen Robben, Memphis Depay (Jeremain Lens 76’); Robin van Persie (c)

Page 170: Rekaman Piala Dunia 2014

Kosta Rika (5-4-1): Keylor Navas; Johnny Acosta, Giancarlo Gonzalez, Michael Umana, Cristian Gamboa (David Myrie 79’), Junior Diaz; Yeltsin Tejeda (Jose Miguel Cubero 97’), Celso Borges, Bryan Ruiz (c), Christian Bolanos; Joel Campbell (Marco Urena 66’)

BABAK SEMIFINAL

Page 171: Rekaman Piala Dunia 2014

8 Juli 2014

BRAZIL 1-7 JERMAN

Pencetak gol: Oscar 90’ // Thomas Mueller 11’, Miroslav Klose 23’, Toni Kroos 24’, 26’, Sami Khedira 29’, Andre Schuerrle 69’, 79’

Kartu kuning: Dante 68’

Wasit: Marco Rodriguez (Meksiko)

Stadion: Estadio Mineirao, Belo Horizonte

Man of the Match: Toni Kroos (Jerman)

Line up

Brazil (4-2-3-1): Julio Cesar; David Luiz (c), Dante, Maicon, Marcelo; Luiz Gustavo, Fernandinho (Ramires 46’); Hulk (Paulinho 46’), Bernard, Oscar; Fred (Willian 70’)

Jerman (4-2-3-1): Manuel Neuer; Mats Hummels (Per Mertesacker 46’), Jerome Boateng, Philipp Lahm (c), Benedikt Hoewedes; Sami Khedira (Julian Draxler 76’), Bastian Schweinsteiger; Thomas Mueller, Mesut Oezil, Toni Kroos; Miroslav Klose (Andre Schuerrle 58’)

9 Juli 2014

BELANDA 0-0 ARGENTINA (adu penalti 2-4)

Adu penalti (cetak miring penalti sukses): 0-0 Ron Vlaar, 1-0 Lionel Messi, 1-1 Arjen Robben, 1-2 Ezequiel Garay, 1-2 Wesley Sneijder, 1-3 Sergio Aguero, 2-3 Dirk Kuyt, 2-4 Maxi Rodriguez

Kartu kuning: Bruno Martins Indi 45’, Klaas-Jan Huntelaar 105’ // Martin Demichelis 49’

Wasit: Cuneyt Cakir (Turki)

Stadion: Arena Corinthians, Sao Paulo

Man of the Match: Sergio Romero (Argentina)

Line up

Belanda (5-2-1-2): Jasper Cillessen; Ron Vlaar, Stefan de Vrij, Bruno Martins Indi (Daryl Janmaat 46’), Dirk Kuyt, Daley Blind; Nigel De Jong (Jordy Clasie 62’), Georginio Wijnaldum; Wesley Sneijder; Arjen Robben, Robin van Persie (c) (Klaas-Jan Huntelaar 96’)

Page 172: Rekaman Piala Dunia 2014

Argentina (4-3-1-2): Sergio Romero; Ezequiel Garay, Martin Demichelis, Pablo Zabaleta, Marcos Rojo; Javier Mascherano, Lucas Biglia, Enzo Perez (Rodrigo Palacio 81’); Lionel Messi (c); Ezequiel Lavezzi (Maxi Rodriguez 101’), Gonzalo Higuain (Sergio Aguero 82’)

PEREBUTAN JUARA TIGA

Page 173: Rekaman Piala Dunia 2014

12 Juli 2014

BRAZIL 0-3 BELANDA

Pencetak gol: Robin Van Persie 3’-pen., Daley Blind 17’, Georginio Wijnaldum 90’+1’

Kartu kuning: Thiago Silva 2’, Fernandinho 54’, Oscar 68’ // Arjen Robben 9’, Jonathan de Guzman 36’

Wasit: Djamel Haimoudi (Aljazair)

Stadion: Estadio Nacional Mane Garrincha, Brasilia

Man of the Match: Arjen Robben (Belanda)

Line up

Brazil (4-2-3-1): Julio Cesar; Thiago Silva (c), David Luiz, Maicon, Maxwell; Paulinho (Hernanes 57’), Luiz Gustavo (Fernandinho 46’); Ramires (Hulk 73’), Willian, Oscar; Jo

Belanda (5-3-2): Jasper Cillessen (Michel Vorm 90’+3’); Ron Vlaar, Stefan de Vrij, Bruno Martins Indi, Dirk Kuyt, Daley Blind (Daryl Janmaat 70’); Georginio Wijnaldum, Jordy Clasie (Joel Veltman 90’), Jonathan de Guzman, Arjen Robben, Robin van Persie (c)

FINAL

Page 174: Rekaman Piala Dunia 2014

13 Juli 2014

JERMAN 1-0 ARGENTINA (setelah perpanjangan waktu)

Pencetak gol: Mario Goetze 113’

Kartu kuning: Bastian Schweinsteiger 29’, Benedikt Hoewedes 34’ // Javier Mascherano 64’, Sergio Aguero 65’

Wasit: Nicola Rizzoli (Italia)

Stadion: Estadio do Maracana, Rio de Janeiro

Man of the Match: Mario Goetze (Jerman)

Line up

Jerman (4-2-3-1): Manuel Neuer; Mats Hummels, Jerome Boateng, Philipp Lahm (c), Benedikt Hoewedes; Bastian Schweinsteiger, Christoph Kramer (Andre Schuerrle 31’); Thomas Mueller, Mesut Oezil (Per Mertesacker 120’), Toni Kroos; Miroslav Klose (Mario Goetze 88’)

Argentina (4-4-2): Sergio Romero; Ezequiel Garay, Martin Demichelis, Pablo Zabaleta, Marcos Rojo; Javier Mascherano, Lucas Biglia, Enzo Perez (Fernando Gago 86’), Ezequiel Lavezzi (Sergio Aguero 46’); Lionel Messi (c), Gonzalo Higuain (Rodrigo Palacio 78’)

DATA

Page 175: Rekaman Piala Dunia 2014

Pencetak gol

6 gol - James Rodriguez-1 penalti (Kolombia)

5 gol - Thomas Mueller-1 penalti (Jerman)

4 gol – Robin van Persie-1 penalti (Belanda); Lionel Messi (Argentina); Neymar-1 penalti (Brazil)

3 gol – Andre Schuerrle (Jerman); Xherdan Shaqiri (Swiss); Arjen Robben (Belanda); Karim Benzema-1 penalti (Prancis); Enner Valencia (Ekuador)

2 gol – Mario Goetze, Miroslav Klose, Toni Kroos (Jerman); David Luiz, Oscar (Brazil); Mats Hummels (Jerman); Alexis Sanchez (Chile); Bryan Ruiz (Kosta Rika); Islam Slimani, Abdelmoumene Djabou (Aljazair); Ivan Perisic, Mario Mandzukic (Kroasia); Tim Cahill (Australia); Memphis Depay (Belanda); Jackson Martinez (Kolombia); Gervinho, Wilfried Bony (Pantai Gading); Luis Suarez (Uruguay); Ahmed Musa (Nigeria); Clint Dempsey (Amerika Serikat); Andre Ayew, Asamoah Gyan (Ghana)

1 gol – Fred, Fernandinho, Thiago Silva (Brazil); Oribe Peralta, Rafael Marquez, Andres Guardado, Javier Hernandez, Giovani Dos Santos (Meksiko); Ivica Olic (Kroasia); Joel Matip (Kamerun); Xabi Alonso-1 penalti, David Villa, Fernando Torres (Spanyol); Jorge Valdivia, Jean Beausejour, Eduardo Vargas, Charles Aranguiz (Chile); Mile Jedinak-1 penalti (Australia); Daley Blind, Georginio Wijnaldum, Wesley Sneijder, Klaas-Jan Huntelaar-1 penalti, Stefan de Vrij, Leroy Fer (Belanda); Pablo Armero, Juan Fernando Quintero, Juan Cuadrado-1 penalti (Kolombia); Keisuke Honda, Shinji Okazaki (Jepang); Sokratis Papastathopoulos, Andreas Samaris, Georgios Samaras (Yunani); Joel Campbell, Oscar Duarte, Marco Urena (Kosta Rika); Edinson Cavani-1 penalti, Diego Godin (Uruguay); Wayne Rooney, Daniel Sturridge (Inggris); Claudio Marchisio, Mario Balotelli (Italia); Admir Mehmedi, Haris Seferovic, Blerim Dzemaili, Granit Xhaka (Swiss); Carlo Costly (Honduras); Olivier Giroud, Blaise Matuidi, Mathieu Valbuena, Moussa Sissoko, Paul Pogba (Prancis); Vedad Ibisevic, Edin Dzeko, Miralem Pjanic, Avdija Vrsajevic (Bosnia-Herzegovina); Peter Odemwingie (Nigeria); Marcos Rojo, Angel Di Maria, Gonzalo Higuain (Argentina); Reza Ghoochannejhad (Iran); Mesut Oezil, Sami Khedira (Jerman); John Brooks, Jermaine Jones, Julian Green (Amerika Serikat); Nani, Silvestre Varela, Cristiano Ronaldo (Portugal); Marouane Fellaini, Dries Mertens, Divock Origi, Jan Vertonghen, Kevin De Bruyne, Romelu Lukaku (Belgia); Aleksandr Kerzhakov, Aleksandr Kokorin (Rusia); Lee Keun-ho, Son Heung-min, Koo Ja-cheol (Korea Selatan); Sofiane Feghouli-1 penalti, Rafik Halliche, Yacine Brahimi (Aljazair)

Daftar Man of the Match

4 – Lionel Messi (Argentina)

3 – Arjen Robben (Belanda); James Rodriguez (Kolombia); Keylor Navas (Kosta Rika)

Page 176: Rekaman Piala Dunia 2014

2 – Tim Howard (Amerika Serikat); Guilermo Ochoa (Meksiko); Islam Slimani (Aljazair); Neymar (Brazil); Karim Benzema (Prancis); Xherdan Shaqiri (Swiss); Thomas Mueller, Mario Goetze (Jerman)

1 – Sergio Romero, Gonzalo Higuain (Argentina); Rais M’bolhi (Aljazair); Paul Pogba (Prancis); Julio Cesar, David Luiz (Brazil); Giovani Dos Santos, Rafael Marquez (Meksiko); Alexis Sanchez, Eduardo Vargas (Chile); David Villa (Spanyol); Yaya Toure (Pantai Gading); Jackson Martinez (Kolombia); Georgios Samaras (Yunani); Keisuke Honda (Jepang); Joel Campbell, Bryan Ruiz (Kosta Rika); Mario Balotelli, Gianluigi Buffon (Italia); Luis Suarez (Uruguay); Enner Valencia, Alexander Dominguez (Ekuador); John Obi Mikel, Peter Odemwingie (Nigeria); Edin Dzeko (Bosnia-Herzegovina); Clint Dempsey (Amerika Serikat); Cristiano Ronaldo (Portugal); Mats Hummels, Toni Kroos (Jerman); Kevin De Bruyne, Eden Hazard, Jan Vertonghen (Belanda); Son Heung-min (Korea Selatan)

Statistik

Skor terbesar: Brazil 1-7 Jerman (semifinal)

Kemenangan terbesar: Jerman 7-1 Brazil (semifinal)

Assist terbanyak: 4-Toni Kroos (Jerman); Juan Cuadrado (Kolombia)

Gol tercepat: Clint Dempsey (Amerika Serikat, menit ke-1, Ghana 1-2 AS)

Gol terlama: Abdelmoumene Djabou (Aljazair, menit 120’+1’, Jerman 2-1 Aljazair)

Pencetak gol terbanyak dalam satu pertandingan: 3 gol= Thomas Mueller (Jerman, vs Portugal), Xherdan Shaqiri (Swiss, vs Honduras)

Pemain termuda yang didaftarkan: Fabrice Olinga (Kamerun, 18 tahun)

Pemain termuda yang diturunkan: Luke Shaw (Inggris, vs Kosta Rika, 19 tahun)

Pemain tertua yang didaftarkan: Faryd Mondragon (Kolombia, 43 tahun)

Pemain tertua yang diturunkan: Faryd Mondragon (Kolombia, vs Jepang, 43 tahun)

Pencetak gol termuda: Julian Green (Amerika Serikat, vs Belgia, 19 tahun)

Pencetak gol tertua: Rafael Marquez (Meksiko, vs Kroasia, 35 tahun)

Pemain terbanyak tampil: 7- Manuel Neuer, Jerome Boateng, Benedikt Hoewedes, Philipp Lahm, Thomas Mueller, Mesut Oezil, Toni Kroos (Jerman); Sergio Romero, Ezequiel Garay, Pablo Zabaleta, Lucas Biglia, Javier Mascherano, Lionel Messi, Gonzalo Higuain (Argentina); Julio Cesar, David Luiz, Ramires, Oscar (Brazil); Jasper Cillessen, Daley Blind, Ron Vlaar, Stefan de Vrij, Arjen Robben, Georginio Wijnaldum (Belanda)

Pemain dengan Kartu kuning terbanyak: Thiago Silva (Brazil, 3 kartu kuning)

Page 177: Rekaman Piala Dunia 2014

Tim dengan kartu kuning terbanyak : Brazil (14 kartu kuning)

Tim dengan kartu merah terbanyak: Portugal (2 kartu merah)

Pertandingan dengan kartu kuning terbanyak: Kosta Rika vs Yunani (8 kartu kuning)

Pertandingan dengan kartu terbanyak: Kosta Rika vs Yunani (1 kartu merah, 8 kartu kuning)

Total gol: 171, rata-rata 2,67 gol per pertandingan

Tim dengan gol terbanyak: 18-Jerman

Tim dengan gol tersedikit: 1-Iran, Kamerun, Honduras

Tim dengan kebobolan terbanyak: 14-Brazil

Tim dengan kebobolan tersedikit: 2-Kosta Rika

PENGHARGAAN

Pemain terbaik: Lionel Messi (Argentina)

Pencetak gol terbanyak: James Rodriguez (Kolombia, 6 gol)

Kiper terbaik: Manuel Neuer (Jerman)

Pemain muda terbaik: Paul Pogba (Prancis)

Tim Fair Play: Kolombia

Tim Impian:

4-3-3

Pelatih: Joachim Loew (Jerman)

Page 178: Rekaman Piala Dunia 2014

.

Manuel Neuer

(Jerman)

Stefan de Vrij Thiago Silva Mats Hummels Marcos Rojo

(Belanda) (Brazil) (Jerman) (Argentina)

James Rodriguez Toni Kroos Angel Di Maria

(Kolombia) (Jerman) (Argentina)

Neymar Lionel Messi Thomas Mueller

(Brazil) (Argentina) (Jerman)

KLASEMEN PIALA DUNIA 2014

No. Negara Main Menang Seri Kalah Selisih gol Poin RF

Page 179: Rekaman Piala Dunia 2014

1. Jerman 7 6 1 0 19-5 19 2

2. Belanda 7 5 2 0 15-4 17 15

3. Argentina 7 5 1 1 8-4 16 5

4. Kolombia 5 4 0 1 12-4 12 8

5. Belgia 5 4 0 1 6-3 12 11

6. Brazil 7 3 2 2 11-14 11 3

7. Prancis 5 3 1 1 11-4 10 17

8. Kosta Rika 5 2 3 0 5-2 9 28

9. Meksiko 4 2 1 1 5-3 7 20

10. Chile 4 2 0 2 5-4 6 14

11. Swiss 4 2 0 2 7-7 6 6

12. Uruguay 4 2 0 2 4-6 6 7

13. Yunani 4 1 2 1 3-5 5 12

14. Aljazair 4 1 1 2 7-7 4 22

15. Amerika Serikat 4 1 1 2 5-6 4 13

16. Nigeria 4 1 1 2 3-5 444

17. Ekuador 3 1 1 1 3-3 4 26

18. Portugal 3 1 1 1 4-7 4 4

19. Kroasia 3 1 0 2 6-6 3 18

20. Bosnia-Herzegovina 3 1 0 2 4-4 3 21

21. Pantai Gading 3 1 0 2 4-5 3 23

22. Italia 3 1 0 2 2-3 3 9

23. Spanyol 3 1 0 2 4-7 3 1

24. Rusia 3 0 2 1 2-3 2 19

25. Ghana 3 0 1 2 4-6 1 37

26. Inggris 3 0 1 2 2-4 1 10

Page 180: Rekaman Piala Dunia 2014

27. Korea Selatan 3 0 1 2 3-6 1 57

28. Iran 3 0 1 2 1-4 1 43

29. Jepang 3 0 1 2 2-6 1 46

30. Australia 3 0 0 3 3-9 0 62

31. Kamerun 3 0 0 3 1-8 0 56

31. Honduras 3 0 0 3 1-8 0 33

Ket. Adu penalti dihitung seri (1 poin), RF=Rangking FIFA per Juni 2014