25
Real System Pemodelan System Model Simulasi Pemrograman Simulasi Experiment/ Running Y output input Validasi Terbagi 2 : - Program Programming - Program Modeling N STUDI SISTEM

ii. minggu kedua

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ii. minggu kedua

Real System

PemodelanSystem

Model Simulasi

PemrogramanSimulasi

Experiment/ Running

Y

output

input

Validasi

Terbagi 2 :

- Program Programming- Program Modeling

N

STUDI SISTEM

Page 2: ii. minggu kedua

Sistem :Kumpulan objek yang tergabung dalam suatu interaksi atau

saling ketergantungan (inter-dependensi) yang teratur untuk

mencapai tujuan bersama

System

ManMachine

OrganizationProduction

Process

Union Rules

Finance Factor

Raw Materials

Supply

Sales

Environment

Model Sistem Produksi & Pengaruh Factor Eksternal

Page 3: ii. minggu kedua

memiliki interaksi atau kesaling- tergantungan (interdependensi) yang teratur untuk mencapai tujuan bersama (Keluaran/Output)

Sistem :

Contoh : SEPEDA MOTOR, adalah sebuah sistem yg terdiri dari :

design by : a.m.mury

Page 4: ii. minggu kedua

Lingkungan Sistem

Eksogen (Keadaan Jalan, Rambu)

PosisiGas

Sub-Sistem Mesin

Daya TranslasiSub-Sistem

TransmisiSub-Sistem

RodaKecepatan

design by : a.m.mury

Hubungan interaksi sub-sistem (interdependensi) yang teraturuntuk mencapai tujuan bersama (Keluaran/Output)

Page 5: ii. minggu kedua

Interaksi dan perubahan yg terjadi dalam sistem dapat dikenali melalui

item sbb :

dipakai utk menandai objek amatan dlm sistem

Contoh :

Sistem Lalu Lintas mobil, polisi, rambu2, jalanan dll

Entitas

digunakan utk menandai suatu sifat dari entitas.

Entitas tertentu dpt memiliki banyak atribut.

Contoh : kecepatan, jarak dll

Atribut

Aktivitas setiap proses yg terjadi dlm sistem yg dpt menyebabkan

perubahan dalam sistem tersebut.

Contoh : Mengemudi, Sweeping dll

Deterministik : jika outputnya dapat dijelaskan secara

lengkap berdasarkan inputnya

Stokastik : jika pengaruh aktivitas berubah secara acak

terhadap banyak kemungkinan output.

KeadaanSistem

(state sistem) digunakan utk menggambarkan semuaentitas, atribut dan aktivitas pada suatu saat tertentu

design by : a.m.mury

Page 6: ii. minggu kedua

● Setiap sistem mempunyai objek yg berbeda-beda dan masing-masing memiliki sifat yg spesifik

KUIZ (waktu 15 menit) :amati 4 (empat) sistem yg berbeda dibawah ini lalu :- identifikasi sifatnya yg spesifik- identifikasi interaksi yg terjadi perubahan apa yg terjadi(jelaskan !!!)

Sistem Pesawat Komersial

Sistem Komputer

Sistem Jam Weker

Sistem Jalan Raya

design by : a.m.mury

Page 7: ii. minggu kedua

A. Berfikir Sistem1. SISTIM DAN BERPIKIR SISTEMIK

Sistem sebagai objek didekati dengan berpikir sistemik

Sistem adalah keseluruhan inter-aksi antar unsur dari

sebuah objek dalam batas lingkungan tertentu yang

bekerja mencapai tujuan.

Dalam matematika : 1 + 1 = 2, tapi dalam sistim 1 + 1

nilainya bisa tak terhingga.

Contoh :

Pada sistem hidup

tubuh manusia merupakan keseluruhan interaksi

dari otak, paru, jantung, jaringan syaraf

kekuatannya jauh lebih besar dibandingkan mayat

yang merupakan jumlah dari paru, jantung dll

Dinamika Sistem

Page 8: ii. minggu kedua

Pada sistim fisik

dinding bata merupakan keseluruhan interaksi batu

bata dan semen pengikat,

kekuatannya jauh lebih besar dari sekedar tumpukan

batu bata, semen dan pasir yang tidak interaktif

Pada sistim Non-Fisik

organisasi bisnis merupakan keseluruhan interaksi

dari bagian produksi, pemasaran, keuangan dll melalui

jaringan kerjasama,

kekuatannya jauh lebih besar dibandingkan jika

berjalan sendiri-sendiri.

a. INTERAKSI

Interaksi adalah pengikat atau penghubung antar UNSUR

yang memberi bentuk/struktur kepada objek, membedakan

dengan objek lain & mempengaruhi perilaku objek

Page 9: ii. minggu kedua

Contoh :

Pada sistim hidup :

- otot rangka adalah pengikat antara otak, paru dan

jantung yang akan membentuk tubuh manusia.

- otot rangka ini yang berbeda antara manusia dengan

binatang.

Latihan :

Pada sistim sepeda motor, apa saja unsurnya dan apa yang

menginteraksikannya ?

b. UNSUR

Unsur adalah benda, baik konkrit atau abstrak, yang

menyusun objek sistim. Unsur disebut juga dengan

bagian sistim atau sub-sistim. Kinerja sistim tergantung

dari fungsi unsur tersebut.

Page 10: ii. minggu kedua

Contoh :

Pada sistim hidup :

gangguan fungsi unsur jantung dalam sistim tubuh

manusia, menghambat aliran darah ke otak akibatnya

kepala pusing dan pusing mengganggu syaraf

pencernaan sehingga menimbulkan rasa mual.

Latihan :

bagaimana fungsi masing-masing sub-sistim terhadap

kinerja (kecepatan) sepeda motor.

c. OBJEK

Objek adalah sistim yang menjadi perhatian dalam suatu

BATAS tertentu sehingga dapat dibedakan antara sistim

dgn lingkungan sistim. Artinya semua yang ada diluar

batas sistim adalah lingkungan sistim.

Page 11: ii. minggu kedua

Contoh :

Pada sistim hidup :

objek tubuh manusia batasnya adalah postur tubuh

manusia yang hidup dalam lingkungan keluarga.

Sedangkan batas lingkungan keluarga adalah lingkungan

sosial, dstnya.

Latihan : Jelaskan batas sistim dari objek Sepeda Motor.

d. BATAS SISTIM

Batas sistim memberikan dua jenis sistim :

Sistim Tertutup jika sistim tidak dipengaruhi oleh

lingkungan sistim.

tidak dipengaruhi oleh variabel

eksogen

Sistim Terbuka dipengaruhi oleh lingkungan sistim

dipengaruhi oleh variabel eksogen

Page 12: ii. minggu kedua

Variabel Endogen : aktivitas yg terjadi dalam sistem

Variabel Eksogen : aktivitas dalam lingkungan diluar sistem

yg mempengaruhi sistem

Jam Weker

PesawatTerbang

Sistem Tertutup Sistem Terbuka

Yang ini :

Terbuka atau Tertutup ??

design by : a.m.mury

Page 13: ii. minggu kedua

e. KEADAAN DAN LINGKUNGAN SISTEM

Ada interaksi tertentu yang terjadi dalam sistim yang

dapat menyebabkan perubahan pada sistim.

Interaksi tersebut dikenali melalui :

ENTITAS : dipakai untuk menandai objek amatan pada

sistim

Contoh :

Pada sistim hidup : jantung, paru, otak dll

Pada sistim sepeda motor ?

ATRIBUT : dipakai untuk menandai sustu sifat entitas

sebab Entitas tertentu mungkin banyak

atributnya.

Contoh :

Pada sistim hidup :

Jantung kecepatan denyut per menit

IQ (ukuran inteligensia)Otak

Page 14: ii. minggu kedua

AKTIVITAS : setiap proses yang menyebabkan perubahan

dalam sistim.

Contoh Pada sistim hidup :

Jantung memompa darah

berfikir

Latihan : identifikasi aktivitas entitas sepeda motor.

KEADAAN SISTIM : untuk menggambarkan keadaan

entitas, atribut dan aktivitas pada

suatu saat tertentu.

Contoh pada sistim hidup (misalnya atlit lari marathon) :

- kecepatan lari rata-rata.

Latihan : identifikasi keadaan sistim sepeda motor.

Otak

Page 15: ii. minggu kedua

TUJUAN : kinerja sistim yang teramati atau yang diinginkan.

Contoh pada sistim hidup (atlit lari) :

Kecepatan lari rata-rata (keadaan sistim) yang teramati

adalah hasil (kinerja) dari kerja sistim, sedangkan kinerja

yang diinginkan merupakan hasil yang akan diwujudkan

oleh sistim melalui interaksi seluruh entitas.

ENDOGEN : semua entitas yang terlibat dalam sistim

EKSOGEN : entitas diluar sistim yang mempengaruhi sistim

Contoh pada sistim hidup (atlit lari) :

- Temperatur, kecepatan angin dll

Latihan : identifikasi eksogen pada sistim sepeda motor.

Page 16: ii. minggu kedua

CONTOH-CONTOH :

SISTIM ENTITAS ATRIBUT AKTIVITAS TUJUAN

Lalu Lintas Mobil - Kecepatan

- Jarak

Mengemudi Tiba tepat

waktu

Bank Nasabah Neraca

status kredit

Penyetoran Jumlah

tabungan

Komunikasi Berita - Panjang

- Prioritas

Pengiriman Maksud berita

tercapai

Swalayan Pelanggan/

Pengunjung

Daftar

belanja

Antri Lama antri

LATIHAN :

SISTIM SWALAYAN (SUPERMARKET)Pengunjung yang membutuhkan sejumlah barang datang ke

sebuah swalayan. Mereka mengambil keranjang, jika tersedia, dan

mulai berbelanja. Setelah selesai berbelanja, mereka melakukan

antrian untuk pemeriksaan (pembayaran) di salah satu dari

beberapa tempat pembayaran yang ada. Setelah membayar,

mereka mengembalikan keranjang dan meninggalkan swalayan.

Page 17: ii. minggu kedua

2. BERPIKIR SISTEMIK

Syarat awal untuk berpikir sistemik adalah adanya

kesadaran untuk mengapresiasi dan memikirkan suatu

kejadian sebagai sebuah sistim (system approach).

Ada 5 langkah untuk membangun pemikiran (MODEL)

yang bersifat Sistemik yaitu :

a. Identifikasi proses menghasilkan kejadian nyata,

yaitu mengungkapkan pemikiran tentang proses

nyata yang menimbulkan kejadian nyata.

Caranya :

bertanya apa penyebab langsung suatu kejadian ?

Contoh :

1. Kepala pusing karena kurang aliran darah dari

jantung ke otak, bukan karena lapar, karena orang

puasa tidak menyebabkan pusing.

Page 18: ii. minggu kedua

Lingkungan Sistem

2. Dinding bata rapuh karena mutu bata rendah,

bukan karena usia dinding sebab ada dinding

yang berusia tua tapi masih kokoh.

Sistem

ProsesTransformasi

Kejadian Aktual

Batas

Page 19: ii. minggu kedua

Latihan

1. Kembangkan sub-sistem sebuah Sistem IndustriManufaktur, yang produknya dapat di eksport keluarnegeri

Catatan :

- setiap org harus mengidentifikasi minimal satu

sub-sistem dan sub-sub sistem

- berikan argumentasi yg kuat thd sub-sistem yang

dilibatkan dalam sistem tsb

2. Buat model sistem tsb yg menggambarkan interaksimasing-masing sub-sistem (Input Proses Output)

Catatan :

- Silahkan bentuk kelompok maksimal 3 org setiap

kelompok

- Silahkan memilih ketua kelompok anda !

- Silahkan BERDISKUSI

design by : a.m.mury

Page 20: ii. minggu kedua

Lingkungan Sistem

b. Identifikasi kejadian yang diinginkan yaitu visi atau

pandangan kedepan yang dituju.

SistemProses

Transfor masi

Kejadian Aktual

Batas

Kejadian diinginkan

Visi

Page 21: ii. minggu kedua

Lingkungan Sistem

c. Identifikasi kesenjangan antara kenyataan dengan

keinginan.

Kesenjangan tersebut adalah masalah yang harus di

pecahkan atau Misi yang harus di selesaikan.

Perumusan masalah ini bisa dinyatakan dalam ukuran

kuantitatif dan kualitatif.

SistemProses

Transformasi

Kejadian Aktual

Batas

Kejadian diinginkan

Visi

Kesen-jangan

Page 22: ii. minggu kedua

d. Identifikasi mekanisme untuk menutup kesenjangan

yaitu variable-variabel dinamis yang berupa :

Reactive : aksi yang bentuk atau polanya sama dgn

tindakan masa lampau dan kurang antisipatif

thd kemungkinan kejadian masa datang.

Adjustment : aksi yang bentuk dan polanya berbeda

dengan tindakan masa lampau tapi dapat

bersifat penyesuaian thd tindakan masa

lampau.

Visionary : aksi yang berorientasi ke masa depan.

Contoh (pada atlet) : Keputusan atlet untuk meningkatkan daya angkat

beban tambahan

- latihan sendiri sebagaimana lazimnya Reactive

- latihan disertai dengan lawan tanding Adjustment

- latihan dengan lawan tanding yang jauh lebih kuat

Visionary

Page 23: ii. minggu kedua

Lingkungan Sistem

Sistem

ProsesTransform

asi

Kejadian Aktual

Batas

Kejadian diinginkan

Visi

Kesenja-ngan

Mekanisme

Sebagai sebuah proses dinamis, mekanisme tsb bekerja

dalam Dimensi waktu, dimana perencanaan suatu tindakan

ke pelaksanaannya memerlukan waktu tunda (delay),

sementara sistim yang ada tetap bekerja menghasilkan kinerja

dan mempengaruhi tingkat kesenjangan antara kejadian

aktual dgn yang seharusnya.

delay

Page 24: ii. minggu kedua

e. Analisis Kebijakan yaitu menyusun alternatif tindakan

atau keputusan (policy) yang akan diambil untuk

mempengaruhi proses nyata sebuah sistim dalam

menciptakan kejadian nyata.

Keputusan tsb dimaksudkan untuk mencapai kejadian

yang di inginkan.

Alternatif tsb dapat satu atau kombinasi bentuk2

intervensi, baik bersifat structural atau fungsional.

Intervensi Struktural mempengaruhi mekanisme

interaksi pada sistim.

Intervensi Fungsional mempengaruhi fungsi unsur

(entitas) dalam sistim.

Contoh : Pada sistim hidup, keinginan atlit berlari dari 25 km/jam menjadi

30 km/jam dengan latihan sendiri (Mekanisme Reactive).

Page 25: ii. minggu kedua

Lingkungan Sistem

Keputusan/Kebijakan yang dipilih :- Intervensi Fungsional merancang ulang cara dan waktu latihan

sesuai dgn tempat, sarana & program latihan

- Intervensi Strukturalmelakukan lomba langsung dengan lawan

nyata, tanpa melalui persiapan/latihan dengan lawan tanding.

Sistem

ProsesTransfor

masi

Kejadian Aktual

Batas

Kejadian diinginkan

Visi

Kesen-jangan

Kebijakan

delay