24
Kawi Boedisetio [email protected] Penyelarasan Penyelarasan program pembangunan program pembangunan dalam kerangka dalam kerangka kebijakan SID kebijakan SID

Kb penyelarasan-03

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kawi Boedisetio

Citation preview

Page 1: Kb penyelarasan-03

Kawi [email protected]

PenyelarasanPenyelarasan program pembangunanprogram pembangunan

dalam kerangkadalam kerangka kebijakan SID kebijakan SID

Page 2: Kb penyelarasan-03

Kawi [email protected]

Dokumen pedoman ini

tidak menghilangkan

kewajiban pembaca

untuk BERPIKIR.

Page 3: Kb penyelarasan-03

Kawi [email protected]

A

B

C

D

E

F

G

H● Mengembangkan Mengembangkan

kerangka umum yang kerangka umum yang kondusif bagi inovasikondusif bagi inovasi

● Mengembangkan Mengembangkan kelembagaan iptek.kelembagaan iptek.

● Mengembangkan daya Mengembangkan daya dukung iptek.dukung iptek.

● Mengembangkan Mengembangkan kemampuan absorpsi kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKMdunia usaha/ UKM

● Mengembangkan Mengembangkan kolaborasi bagi inovasi.kolaborasi bagi inovasi.

● Meningkatkan difusi Meningkatkan difusi inovasi, praktik baik dan inovasi, praktik baik dan hasil litbang.hasil litbang.● Membangun Membangun

budaya inovasi.budaya inovasi.

● Menumbuhkembangkan Menumbuhkembangkan sistem inovasi.sistem inovasi.

● Menumbuhkebangkan Menumbuhkebangkan klaster industri nasional klaster industri nasional dan daerah.dan daerah.

● Penyelarasan dengan Penyelarasan dengan perkembangan global.perkembangan global.

● Pengembangan wilayah Pengembangan wilayah tertinggal.tertinggal.

● Penerapan Teknologi Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi.Informasi dan Komunikasi.

Page 4: Kb penyelarasan-03

Kawi [email protected]

Penerapan Sistem Inovasi Daerah (SID) membutuhkan kesungguhan para pemangku kepentingan.

Selain memerlukan perubahan pola pikir (mindset), SID juga membutuhkan keterhubungan antar kelompok agenda kebijakan.

Setiap program/ kegiatan dalam salah satu tema kebijakan perlu diarahkan untuk selalu memiliki hubungan dengan tema kebijakan yang lain.

Dengan demikian perlu dirancang suatu metoda perencanaan yang dapat memandu sinkronisasi program/ kegiatan.

Isi dokumen ini diharapkan dapat membantu proses sinkronisasi tersebut, dengan cara memberikan ilustrasi penyusunan program secara praktis.

Page 5: Kb penyelarasan-03

Kawi [email protected]

Dalam praktik, adopsi SID dilakukan di tengah rangkaian proses pembangunan yang telah berjalan cukup lama, dengan mekanisme yang TIDAK mengarah kepada keterpaduan dan ketercapaian hasil kolektif.

Penetapan program diturunkan dari prioritas pembangunan daerah untuk suatu kurun waktu tertentu.

Dalam praktik, seringkali terdapat kesulitan untuk membangun sinergi antar program/ kegiatan.

Dibutuhkan upaya untuk melakukan sinkronisasi, sejak dari penulisan topik program atau judul kegiatan.

Page 6: Kb penyelarasan-03

Kawi [email protected]

Pada halaman-halaman berikut akan disimulasikan suatu kondisi yang biasa terjadi saat memulai melakukan adopsi SID dalam proses perencanaan pembangunan daerah.

Page 7: Kb penyelarasan-03

Kawi [email protected]

Peningkatan kualitas pendidikan.

Pengembangan bisnis pangan olahan berbasis UKM.

Pengembangan industri pariwisata.

Penerapan TIK dalam pembangunan daerah (e-Development)

Daerah memiliki prioritas pembangunan sebagai berikut:(prioritas ini dapat diambil dari dokumen rencana strategis dan atau pernyataan kepala daerah setelah proses induksi SID berjalan)

Page 8: Kb penyelarasan-03

Kawi [email protected]

A

B

CD

E

F

GH

Pengembangan UKM pangan olahan

Pengembangane-Development

E

Pengembangan industri wisata

C

Peningkatan kualitas pendidikan

Dalam kerangka agenda kebijakan SID, program prioritas tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 9: Kb penyelarasan-03

Kawi [email protected]

Program prioritas tersebut dipandang sebagai tujuan kebijakan.

Langkah-langkah utama pencapaian tujuan disusun dengan memperhatikan kelompok agenda kebijakan yang lain dalam kerangka kebijakan SID.

Page 10: Kb penyelarasan-03

Kawi [email protected]

A

B

CD

E

F

GH

Pengembangan UKM pangan olahan

● Penerapan teknologi secara bersama-sama antara sumber teknologi dan UKM

● Peningkatan hubungan/ dialog antara sumber teknologi dan UKM

● Peningkatan perusahaan pemula di bidang pangan olahan.

● Pengembangan (bisnis) pangan olahan berbasis keunikan lokal.

● Membangun formasi klaster industri pangan olahan.

● Membentuk dan menguatkan Komite Klaster Pangan Olahan.

● Mengembangkan pangan olahan berbasis pertanian organik.

● Fasilitasi pemanfaatan lembaga MSTQ untuk pangan olahan.

● Pelibatan anggota masyarakat di wilayah tertinggal pada formasi klaster industri pangan olahan.

● Membangun sistem manajemen rantai pasok berbasis TIK yang menjangkau wil tertinggal.

● Membangun telecenter dengan tema pangan olahan di wil tertinggal.

● Mengembangkan basis data inovasi seputar pangan olahan.

● Mengembangkan daya serap UKM thd teknologi.

Page 11: Kb penyelarasan-03

Kawi [email protected]

A

B

CD

E

F

GH

Penerapane-Development

● Pembangunan telecenter di seluruh wilayah, termasuk wilayah tertinggal.

● Penerapan e-business dan e-commerce pada perusahaan

● Membangun lapis industri pendukung berbasis TIK pada Klaster Industri yang ada.

● Inkubasi perusahaan TIK

● Diseminasi praktik baik melalui jaringan TIK.

● Pemanfaatan TIK di kalangan UKM.

● Mengembangkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi

● Menyusun dokumen strategis pendayagunaan TIK.

Page 12: Kb penyelarasan-03

Kawi [email protected]

A

B

CD

E

F

GH

Pengembangan industri wisata

● Membangun jaringan kerja antar bangsa tentang pariwisata.

● Membangun tema eco-tourism termasuk proses produksi yang eco-efficient.

● Pelibatan anggota masyarakat dan wilayah tertinggal dalam klaster industri wisata.

● Memperkuat akses telekomunikasi pada destinasi wisata.

● Membangun web-portal wisata

● Inkubasi perusahaan TIK, sesuai dengan potensi perkembangan klaster.

● Penyederhanaan administrasi perijinan usaha.

● Peningkatan “faktor keamanan” wisatawan.

● Pengembangan dan penguatan asosiasi profesi seputar pariwisata.

● Studi banding dan benchmarking di bidang pariwisata.

● Mengembangkan “community-based tourism”

● Membangun formasi klaster industri wisata

Page 13: Kb penyelarasan-03

Kawi [email protected]

A

B

CD

E

F

GH

Peningkatan kualitas pendidikan

● Peningkatan kapasitas tenaga pengajar dalam Sistem Inovasi.

● Kolaborasi program antara lembaga pendidikan dengan komite klaster industri

● Membangun komunikasi intensif antara “masyarakat pendidikan” dengan masyarakat dunia tentang suatu tema spesifik.

● Pengembangan tele-education untuk wilayah terpencil.

● Pengembangan telecenter (khusus) untuk wilayah tertinggal.

● Pemanfaatan TIK untuk semua elemen kegiatan pendidikan; belajar mengajar, manajemen sekolah dan manajemen pendidikan di daerah.

● Penguatan infrastruktur TIK untuk jaringan kerja antar lembaga pendidikan.

● Mengembangkan kurikulum kewirausahaan untuk setiap jenjang pendidikan.

Page 14: Kb penyelarasan-03

Kawi [email protected]

Titik masuk “pengembangan UKM pangan olahan”Titik masuk “pengembangan UKM pangan olahan”

1. Mengembangkan basis data inovasi seputar pangan olahan.

2. Penerapan teknologi secara bersama-sama antara sumber teknologi dan UKM

3. Peningkatan hubungan/ dialog antara sumber teknologi dan UKM.

4. Peningkatan perusahaan pemula di bidang pangan olahan.

5. Pengembangan (bisnis) pangan olahan berbasis keunikan lokal.

6. Membangun formasi klaster industri pangan olahan.

7. Membentuk dan menguatkan Komite Klaster Pangan Olahan.

8. Mengembangkan pangan olahan berbasis pertanian organik.

9. Fasilitasi pemanfaatan lembaga MSTQ untuk pangan olahan.

10. Pelibatan anggota masy di wil tertinggal pada formasi klaster industri pangan olahan.

11. Membangun sistem manajemen rantai pasok berbasis TIK yang menjangkau wil tertinggal.

12. Membangun telecenter dengan tema pangan olahan di wil tertinggal.

Page 15: Kb penyelarasan-03

Kawi [email protected]

Titik masuk “penerapan e-Development”Titik masuk “penerapan e-Development”

13. Pemanfaatan TIK di kalangan UKM.

14. Diseminasi praktik baik melalui jaringan TIK.

15. Inkubasi perusahaan TIK

16. Membangun lapis industri pendukung berbasis TIK pada Klaster Industri yang ada.

17. Penerapan e-business dan e-commerce pada perusahaan.

18. Pembangunan telecenter di seluruh wilayah, termasuk wilayah tertinggal.

19. Mengembangkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi.

Page 16: Kb penyelarasan-03

Kawi [email protected]

Titik masuk “pengembangan klaster industri Titik masuk “pengembangan klaster industri pariwisata”pariwisata”

14. Pengembangan dan penguatan asosiasi profesi seputar pariwisata.

15. Studi banding dan benchmarking di bidang pariwisata.

16. Mengembangkan “community-based tourism”.

17. Membangun jaringan kerja antar bangsa tentang pariwisata.

18. Membangun tema eco-tourism termasuk proses produksi yang eco-efficient.

19. Pelibatan anggota masyarakat dan wilayah tertinggal dalam klaster industri wisata.

20. Memperkuat akses telekomunikasi pada destinasi wisata.

21. Membangun web-portal wisata.

22. Inkubasi perusahaan TIK, sesuai dengan potensi perkembangan klaster.

23. Penyederhanaan administrasi perijinan usaha.

24. Peningkatan “faktor keamanan” wisatawan.

Page 17: Kb penyelarasan-03

Kawi [email protected]

Titik masuk “peningkatan kualitas pendidikan”Titik masuk “peningkatan kualitas pendidikan”

25. Peningkatan kapasitas tenaga pengajar dalam Sistem Inovasi.

26. Mengembangkan kurikulum kewirausahaan untuk setiap jenjang pendidikan.

27. Kolaborasi program antara lembaga pendidikan dengan komite klaster industri.

28. Membangun komunikasi intensif antara “masyarakat pendidikan” dengan masyarakat dunia tentang suatu tema spesifik.

29. Pengembangan tele-education untuk wilayah terpencil.

30. Pengembangan telecenter (khusus) untuk wilayah tertinggal.

31. Pemanfaatan TIK untuk semua elemen kegiatan pendidikan; belajar mengajar, manajemen sekolah dan manajemen pendidikan di daerah.

32. Penguatan infrastruktur TIK untuk jaringan kerja antar lembaga pendidikan.

Page 18: Kb penyelarasan-03

Kawi [email protected]

Pengembangan UKM pangan

olahan

Penerapan e-Development

Pengembangan klaster industri

pariwisata

Peningkatan kualitas

pendidikan

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16

17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

Tujuan kebijakan

Langkah utama

Page 19: Kb penyelarasan-03

Kawi [email protected]

Dari kumpulan tujuan kebijakan dan langkah utama tersebut kemudian disusun “pohon tujuan”:

Semua pernyataan diubah menjadi kalimat tujuan.

Pernyataan-pernyataan tersebut disusun menjadi hirarki yang logik.

Ditambahkan tujuan-tujuan tambahan agar “pohon tujuan” menjadi lengkap.

Page 20: Kb penyelarasan-03

Kawi [email protected]

“Pohon tujuan” atau “peta strategi”

1 2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15 16

17

18

19

20

21 22

23

24

25

2627 28

29

30

31

32

Page 21: Kb penyelarasan-03

Kawi [email protected]

Dari pohon tujuan, proses dilanjutkan sampai dengan matriks kegiatan (lihat dokumen terpisah tentang Logical Framework Approach).

Pastikan bahwa setiap kegiatan memiliki ”pihak yang bertanggungjawab”, karena masing-masing memiliki dimensi yang “multi sektor”.

Pastikan juga bahwa setiap kegiatan memiliki “acuan kerja” atau “program manual”

Page 22: Kb penyelarasan-03

Kawi [email protected]

Kata kunci kerangka kebijakan SIDKata kunci kerangka kebijakan SID

● Reformasi kebijakan.

● Infrastruktur dasar.

● Kesenjangan pasar pembiayaan.

● HKI.

● Pengelolaan risiko inovasi.

● Persaingan sehat.

AA● Kelembagaan iptek.

● Daya dukung iptek.

● Daya serap UKM.

BB● Pengembangan/

penguatan kelembagaan kemitraan strategis.

● Program kemitraan strategis inovatif.

CC● Budaya kreatif

inovatif.

● Kewirausahaan

● Pengembangan perusahaan pemula inovatif.

● Bantuan teknis peningkatan kapasitas pelaku bisnis.

● Peningkatan kapasitas pelaku kewenangan publik.

● Tekmas

● Reverse braindrain.

DD

Page 23: Kb penyelarasan-03

Kawi [email protected]

Kata kunci kerangka kebijakan SIDKata kunci kerangka kebijakan SID

● Prakarsa klaster industri spesifik.

● Koordinasi kebijakan intra-daerah, antar-daerah, daerah-nasional.

● Kelembagaan khusus (pendukung inovasi).

EE● Kepedulian tentang

isu internasional yang relevan.

● HKI, mutu, standar.

● Kelestarian lingkungan.

● Teknologi bisnis.

● Audit teknologi.

● Pengembangan kerjasama internasional.

FF● Afirmasi terhadap

wilayah yang tertinggal.

● Pembangunan infrastruktur transportasi.

● Pembanguna infrastruktur telekomunikasi.

● Peningkatan akses terhadap sumberdaya pembangunan.

● Peningkatan kegiatan produktif.

GG● Pemanfaatan TIK di

pemerintahan.

● Pemanfaatan TIK di perusahaan.

● Pemanfaatan TIK di dunia pendidikan.

● Pemanfaatan TIK dalam pengelolaan kesehatan.

● Pembangunan web-portal inovasi.

HH

Page 24: Kb penyelarasan-03

Kawi [email protected]

budikawi.4shared.combudikawi.4shared.com