Upload
rezawan-pethuks
View
3.584
Download
25
Embed Size (px)
Citation preview
PEMBUATAN & PENERBANGAN
PESAWAT MODEL
“OHLG”
PERATURAN RESMI PERTANDINGAN
• Tahu• Paham
PERATURA
N• Percaya Diri• Strategi
PERTANDINGA
N
• 30% Peraturan
• 70 % Skill & Luck
WIN
ProcessSPORTIFITAS
• Definisi UmumModel Outdoor Handlaunched Glider atau sering disebut Chuck Glider adalah
“model yang dirancang untuk terbang bebas dengan daya
yang ada pada model itu sendiri dimana untuk
memulai penerbangannya model itu dilempar dengan
tangan manusia agar mencapai ketinggian
tertentu untuk memulai penerbangannya”
• Ketentuan Modela. Bentuk bebas.b. Luas sayap minimum
187,5cm² - 800cm².c. Setiap peserta berhak atas
3 buah model.
• PemenangPemenang adalah peserta yang mempunyai jumlah
waktu penerbangan terbanyak Bila ini masih
belum memastikan, akan diadakan penerbangan
tembahan tanpa pembatasan waktu.
• Penerbangana. Penerbangan hanya dilakukan dengan melemparkannya dengan berdiri di atas tanah.
Sewaktu melepas dari tangan, kaki harus tetap melekat dengan tanah.b. Tiap peserta berhak atas 7 (tujuh) kali penerbangan.Semua penerbangan dicatat sebagai
penerbangan resmi apapaun hasilnya (AMA Competition regulation 2000-2001 page 16, event 140). Dalam keadaan khusus (misal : waktu tidak memungkinkan), jumlah penerbangan resmi dan penerbangan terbaik dapat dikurangi, dan akan diumumkan sebelum dimulainya lomba.
c. Setiap peserta berhak atas 1 penerbangan resmi dalam setiap ronde.d. Tiap penerbangan hanya dicatat sampai dengan waktu 60detik, selebihnya tidak
diperhitungkan.e. Bila selama penerbangan ada bagian pesawat yang jatuh atau lepas, maka penerbangan
tersebut dianggap batal dan diberi kesempatan untuk mengulang sekali lagi.f. Bila penerbangan dibawah 10 detik, diberi kesempatan mengulangi sekali lagi dalam ronde
tersebut.g. Pengambilan waktu penerbangan dilakukan oleh 2 (dua) orang pencatat waktu yang telah
ditunjuk oleh penyelenggara.h. Hasil rata-rata dari 2 orang pencatat waktu sebagai hasil yang dicapai.i. Waktu penerbangan dicatat sejak pesawat lepas dari tangan sampai pesawat menyentuh
tanah, terhenti penerbangannya karena suatu halangan, 10 detik setelah hilang dari pandangan mata pencatat waktu, bila sebelum 10 detik nampak kembali, maka pencatat waktu diteruskan.
STRUKTUR & BAGIAN DARI MODEL
• Wing (Span, chord, thickness, LE, TE, High point, Wing root, wing middle, Wing tip, Airfoil, Hidral)
• Stabilo/ tailplane (Chord -> Luas) Arah serat• Fin (Chord -> Luas) Arah serat• Fuselage (Boom, nose -> Perhitungan)• Finger rest (Fungsi, bentuk, serat)• Ballast (Fungsi, CG)
Wing/ Sayap
Aerofoil adalah penampang melintang dari wing. Leading edge (LE) adalah titik terdepan dari aerofoil. Trailing edge (LE) adalah titik paling belakang dari aerofoil. Chord line adalah garis lurus yang menghubungkan antara LE dan TE. Maximum thickness terletak 30 % dari LE ditunjukkan dengan garis putus-putus. Aspect Ratio (AR) merupakan faktor kelangsingan sayap.
Aerfoil dibuat seperti gambar di atas. Maximum thickness terletak 30 % dari LE. Bentuk aerofoil ini sangat menentukan
kemampuan pesawat untuk menghasilkan lift force.
Stabilo/ Tailplane
Bentang sayap stabilo sebesar sepertiga dari bentang sayap wing. Chord stabilo sebesar 75% dari chord wing. Luas fin sebesar sepertiga dari luas stabilo seperti ditunjukkan pada gambar diatas (bagian yang diarsir).
Fuselage/ Body
Badan pesawat dibuat dari kayu Balsa keras dan dibentuk seperti gambar di atas ini
Jarak hidung ke LE sebesar chord wing. Panjang fuselas sebesar 5,25 dikalikan chord wing, GAP (jarak nose dengan stabilo 1,5-2cm)
Finger rest
Tujuan pemasangan penguat ini agar wing tidak rusak ketika dilakukan penerbangan.
Pemasangan penguat dilakukan di permukaan bawah wing seperti ditunjukkan pada gambar diatas. (perhatikan arah serat!)
C.G. (Center of Gravity)
Langkah berikutnya menimbang pesawat untuk menentukan letak pusat massa atau center of gravity (c.g). Langkah ini sering disebut
dengan Weight and Balance (WAB). Tujuan WAB untuk mendapatkan letak c.g sejauh 30 % dari TE
seperti ditunjukkan pada gambar diatas. Pengaturan berat dengan menambahkan timah tipis pada hidung pesawat ini.
PEMBUATAN PESAWAT MODEL OHLG
Alat dan Bahan :
1. Penggaris (60cm & siku)2. Cutter3. Bolpoin4. Amplas5. Plan (design pesawat model)6. Lem – G (CA)7. Kuas8. Gunting9. Gergaji besi10. Kaca/ papan kayu lurus
11. Kayu Balsa tebal 6mm (wing)12. Kayu Balsa tebal 2mm
(fin,stabillo,finger rest)13. Kayu Balsa tebal 5mm/ Sprue
(Nose)14. Boom (fiber lubang pancing)15. Timah/ Ballast16. Herin/ Solvensol/ Tolwen +
Foam/mika (Doff)
SAFETY FIRST !!!
• Pembuatan Wing / Sayap1. Bahan kayu balsa dengan 0.6cm yang telah disiapkan, tentukan bagian atas dan
bawahnya. Kemudian gambar sesuai dengan ukuran yang telah direncanakan atau telah dibuat bentuk pola menggunakan kertas karton. Kemudian dimal diatas kayu menggunakan bolpoint.
2. Bahan kayu yang telah digambar kemudian dipotong menggunakan cutter sesuai dengan garis dan searah serat kayu, sehingga kayu akan berbentuk oval. Setelah selesai memotong buat garis high point line, garis ini merupakan garis puncak atau garis paling tinggi dalam membentuk air foil.
3. Setelah garis high point terbentuk, garislah bagian-bagian potongan pada hidral kemudian kita mulai membuat air foil menggunakan cutter/pasak selanjutnya amplas kasar terlebih dahulu pada bagian belakang / Trilling Edge (TE) dan bagian depan Leading Edge (LE). JIka airfoil sudah terbentuk, gunakan amplas halus untuk meratakan seluruh permukaan ( Makin keujung sayap makin dibuat tipis ).
4. Bahan sayap yang telah selesai proses penghalusannya kemudian dipotong pada bagian hidral sesuai dengan gambar dan dilanjutkan dengan proses assembling untuk membuat sudut hydral. Untuk proses assembling kita gunakan lem CA (lem G) untuk menyambung sudut hydral tersebut.
Langkah-langkah Pembuatan :
• Pembuatan Stabilo1. Bahan kayu balsa dengan tebal 2 mm. Gambarlah dari pola/mal yang sudah
dibentuk kemudian dipotong sesuai dengan garis yang ada menggunakan cutter, hati-hati memotongnya agar tidak terdapat bagian yang rusak.
2. Pada bagian depan (LE) dan bagian belakang (TE) dibuat bentuk bulat dengan menggunakan amplas halus sampai rata.
3. Jika sudah terbentuk stabilo jangan lupa buat garis bantu untuk membagi dua yang sama, untuk memudahkan pada proses assembling stabilo pada body.
• Pembuatan Fin1. Bahan kayu balsa dengan ketebalan 2 mm, perhatikan perhatikan arah
serat kayu yaitu tegak lurus.2. Buat bentuk fin sesuai dengan gambar kontruksi. Hilangkan bagian-bagian
yang diarsir dengan menggunakan cutter, potong dari arah LE ke TE. Hati-hati dalam memotong karena bahan tipis.
3. Pada bagian depan (LE) dan belakang (TE) juga dibuat bulat dengan menggunakan amplas halus.
• Pembuatan Body1. Potong kayu balsa medium-hard / kayu sprue sesuai ukuran,2. Siapkan Boom/ fiber dan potong sesuai ukuran pada plan.
• Assembling/ Proses perakitanPasang kemudian lem semua bagian pesawat yang telah dibuat
kepresisian maksimal.Setelah semua bagian terpasang, jangan lupa memasang finger rest
kemudian mengedoof semua bagian yang terbuat dari kayu agar lebih rigid, halus dan anti air.
Semua proses telah selesai,, tinggal kita menambahkan pemberat/ ballast diujung nose untuk mendapatkan C.G. yang tepat
Selamat mencoba…..
“Life4fly”
PENERBANGAN MODEL
LAUNCHED• Melawan Arah Angin (Head wind), • Cross kanan ±30° dari arah angin…*Lemparan dengan tangan kanan … pesawat belok kiri,,• Lempar dengan sekuat tenaga kemudian lepas pesawat saat
model mengarah ±60° ke arah vertical..
DON’ FORGET !!!!!Selalu lakukan test glide (gliding) terlebih dahulu sebelum pesawat
model dilemparkan
Langkah-langkah Penerbangan :1. Yakin2. Konsentrasi3. Mencari tahu serta memilih arah dan kecepatan angin4. Memegang pesawat senyaman mungkin untuk melakukan
lemparan5. Lempar sesuai peraturan pertandingan dan perihal
(Launched) diatas…..
PENTING !!!!!!!“SELALU MELIHAT &
MERASAKAN ARAH ANGIN SETIAP SEBELUM MELEMPAR”
PESAN TERAKHI
R
• Design is Nothing•Manufacturing is Something
• Flying is Everything