Upload
yudha-arif-budiman
View
5.350
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Management Information System Industrial Engineering Department
W e e k
I T T E L K O M
6
Metodologi Pengembangan Sistem
C h a p t e r 1
Program Studi Sistem Informasi
Murahartawaty Management Information System
Pengembangan Sistem
• Menyusun suatu sistem baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan
PROSESInput Output
Control
Resources/Mekanisme
Ex: Kebutuhan Ex: Dokumentasi
Ex: Dana/Budget
Ex: Staff/Metode/Tools
Murahartawaty Management Information System
Pengembangan Sistem Cont’
• Memperbaiki sistem yang telah ada
Input
Control
Resources/Mekanisme
Kebutuhan
Design/Method
Staff/Tools
Pendefinisian Design Code Test Integrasi
Sistem Design
Control
Kriteria Pemerikasaan
Resources/Mekanisme
Staff/Tools
Modul Tested
Control
Test Plan
Resources/Mekanisme
Staff/Tools
SISTEM
Murahartawaty Management Information System
Perancangan Sistem Informasi
Dalam merancang sistem informasi dibutuhkan metode pengembangan sistem untuk menjamin Sistem Informasi dapat diselesaikan tepat waktu, sesuai dengan anggaran, dan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
Fakta di Indonesia
• Studi terhadap 32 perusahaan yang bergerak di berbagai sektor menemukan adopsi ISDM (Information System Development Methods) masih rendah.
• Sebagian besar perusahaan mengembangkan metode sendiri dalam pengembangan SI yang sebagian di antaranya didasarkan pada ISDM yang sudah ada.
Murahartawaty Management Information System
Overview Proses
• Strategi pengembangan SI bisa berbentuk:
– Sekuensial: metode Waterfall
– Iteratif & incremental: Prototyping, Unified Process
• Sekuensial: – Tiap tahap diselesaikan sebelum masuk tahap berikutnya
(meskipun dlm praktek seringkali tahap satu dengan lainnya overlap)
– Kelemahan: pemilik dan pemakai tidak sabar menunggu sistem jadi
Murahartawaty Management Information System
OVERVIEW PROSES
• Iteratif dan incremental:– Analisis, rancang, implementasikan sebagian.
Lanjutkan analisis, rancang & implementasi sebagian lagi. Lanjutkan lagi analisis, rancang & implementasi, bagian berikutnya. Demikian seterusnya sampai sistem jadi
– Kelebihan: meningkatkan kepuasan pemilik dan pemakai sistem
Murahartawaty Management Information System
Siklus Hidup Sistem Informasi
Manajemen Organisasi/User
SDLC-System
Development Life Cycle-
Perencanaan Evaluasi
Manajemen Organisasi/User
Konsultan/EDP Dept
Murahartawaty Management Information System
Siklus Hidup Sistem Informasi Cont’
2. Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC)
Murahartawaty Management Information System
SDLC
Sumber Tahapan-tahapan dalam SDLC
Alter (1992) Inisiasi, pengembangan, implementasi, dan operasi dan perawatan
Fabbri dan Schwab (1992)
Studi kelayakan, rencana awal, analisis sistem, desain sistem, dan implementasi sistem
Hoffer, George, dan Valacich (1998)
Identifikasi dan seleksi proyek, inisiasi dan perencanaan proyek, analisis, perancangan logis, perancangan fisik, implementasi, dan perawatan
McLeod (1998) Perencanaan, analisis, perancangan, implementasi
Laudon & Laudon (1998)
Definisi proyek, studi sistem, desain, pemrograman, instalasi, dan pascainstalasi
Murahartawaty Management Information System
Murahartawaty Management Information System
Distribusi Usaha Pengembangan Sistem
Murahartawaty Management Information System
Tahapan Analisis Sistem
• Dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem baru • Proyek baru ditangani dalam bentuk tim, yang
melibatkan pemakai, analis sistem, dan para spesialis sistem informasi yang lain, serta barangkali juga auditor internal
• Tujuan utama analisis sistem adalah untuk menentukan hal-hal detil tentang yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan (dan bukan bagaimana caranya). Analisis sistem mencakup studi kelayakan dan analisis kebutuhan
• Analisis sistem mencakup studi kelayakan dan analisis kebutuhan
Murahartawaty Management Information System
Studi Kelayakan
• Menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan.
• Berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling
Murahartawaty Management Information System
Studi Kelayakan (Lanjutan…)
• Analis sistem melaksanakan penyelidikan awal terhadap masalah dan peluang bisnis yang disajikan dalam usulan proyek pengembangan sistem.
• Tugas-tugas yang tercakup dalam studi kelayakan meliputi:– Penentuan masalah dan peluang yang dituju sistem– Pembentukan sasaran sistem baru secara keseluruhan– Pengidentifikasian para pemakai sistem– Pembentukan lingkup sistem
Murahartawaty Management Information System
Studi Kelayakan (Lanjutan…)
• Sistem analis juga melakukan tugas-tugas seperti berikut:– Pengusulan perangkat lunak dan perangkat keras
untuk sistem baru– Pembuatan analisis untuk membuat atau membeli
aplikasi– Pembuatan analisis biaya/manfaat– Pengkajian terhadap risiko proyek– Pemberian rekomendasi untuk meneruskan atau
menghentikan proyek
Murahartawaty Management Information System
Problem Biaya (Kasus Gunung Es)
Murahartawaty Management Information System
Analisis Kebutuhan
• Analisis kebutuhan dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan (disebut juga spesifikasi fungsional)
• Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan.
• Spesifikasi ini sekaligus dipakai untuk membuat kesepahaman antara pengembang sistem, pemakai yang kelak menggunakan sistem, manajemen, dan mitra kerja yang lain (misalnya auditor internal)
Murahartawaty Management Information System
Analisis Kebutuhan (Lanjutan…)
Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk menentukan:
– keluaran yang akan dihasilkan sistem, – masukan yang diperlukan sistem, – lingkup proses yang digunakan untuk
mengolah masukan menjadi keluaran, – volume data yang akan ditangani sistem, – jumlah pemakai dan kategori pemakai, serta– kontrol terhadap sistem
Murahartawaty Management Information System
Analisis Kebutuhan (Lanjutan…)
Langkah yang dilakukan analis sistem:– Wawancara– Riset terhadap sistem sekarang– Observasi lapangan– Kuis– Pengamatan terhadap sistem serupa– Prototipe
Murahartawaty Management Information System
Problem Kesalahpahaman
(a) Kebutuhan pemakai
menurut analis sistem saat wawancara
(b) Kebutuhan pemakai yang
cukup direalisasikan menurut analis sistem
(c) Pemrogram melakukan
penyederhanaan
(d) Sistem yang sebenarnya diinginkan oleh pemakai
Murahartawaty Management Information System
Desain Sistem
Desain Sistem
Perancangan Fisik
Analisis Sistem
Perancangan Konseptual
Evaluasi Alternatif
Rancangan
Penyiapan Laporan Rancangan Sistem
Konseptual
Penyiapan Spesifikasi Rancangan
Rancangan Keluaran
dan Masukan
Rancangan Platform
Rancangan Antarmuka Pemakai &
Sistem
Rancangan Basis data
Rancangan Modul
Rancangan Kontrol
Implementasi Sistem
Operasi dan Pemeliharaan
Dokumentasi
Rencana Pengujian
Rencana Konversi
Murahartawaty Management Information System
Perancangan Konseptual
• Disebut juga perancangan logis• Pada perancangan ini, kebutuhan pemakai dan
pemecahan masalah yang teridentifikasi selama tahapan analisis sistem mulai dibuat untuk diimplementasikan
• Ada tiga langkah penting yang dilakukan dalam perancangan konseptual, yaitu: evaluasi alternatif rancangan, penyiapan spesifikasi rancangan, dan penyiapan laporan rancangan sistem secara konseptual
Murahartawaty Management Information System
Perancangan Konseptual• Evaluasi alternatif rancangan digunakan
menentukan alternatif-alternatif rancangan yang bisa digunakan dalam sistem
• Contoh:– perusahaan mau menggunakan pesanan
pembelian atau menggunakan EDI– Arsitektur teknologi informasi yang digunakan
terpusat atau terdistribusi– Entri data akan dilakukan melalui keyboard,
barcode scanner, atau kedua-duanya
Murahartawaty Management Information System
Perancangan Konseptual
Evaluasi yang dilakukan mengandung hal-hal berikut (Romney, Steinbart, dan Cushing, 1997)
– Bagaimana alternatif-alternatif tersebut memenuhi sasaran sistem dan organisasi dengan baik?
– Bagaimana alternatif-alternatif tersebut memenuhi kebutuhan pemakai dengan baik?
– Apakah alternatif-alternatif tersebut layak secara ekonomi?
– Apa saja keuntungan dan kerugian masing-masing?
Murahartawaty Management Information System
Implementasi Sistem
Mencakup aktivitas-aktivitas:• Pemrograman dan pengujian• Instalasi perangkat keras dan perangkat lunak• Pelatihan kepada pemakai• Pembuatan dokumentasi• Konversi
Murahartawaty Management Information System
Konversi
• Konversi merupakan tahapan yang digunakan untuk mengoperasikan sistem baru dalam rangka menggantikan sistem yang lama
• Terdapat beberapa pendekatan yang dilakukan untuk melakukan konversi, yaitu konversi paralel, konversi langsung, konversi modular atau bertahap, dan konversi pilot
Murahartawaty Management Information System
Konversi
Murahartawaty Management Information System
Metodologi Cont’
• Tahapan pengembangan sistem tidak mengalami perubahan mendasar
• Pada sistem konvensional, setiap tahapan harus diselesaikan tuntas baru masuk tahap selanjutnya, sedangkan sistem baru lebih menekankan adanya iterasi atau pelaksanaan secara spiral
• Teknik Baru:– JAD (Join Application Development)– RAD (Rapid Application Development)
Murahartawaty Management Information System
Model / Metode Tahapan Pengembangan Sistem
• Model sekuensial linier (classic life cycle/waterfall model)
• Model prototype
• Rapid Application Development (RAD) model
• Model evolusioner
• Teknik generasi ke-empat (4GT)
Murahartawaty Management Information System
Model Waterfall (1)
Murahartawaty Management Information System
Model Waterfall
Kelebihan:Metode ini masih lebih baik digunakan walaupun sudah tergolong “kuno”, daripada menggunakan pendekatan asal-asalan. Selain itu, metode ini juga masih masuk akal jika kebutuhan sudah diketahui dengan baik.
Kekurangan•Pada kenyataannya, jarang mengikuti urutan sekuensial seperti pada teori. Iterasi sering terjadi menyebabkan masalah baru.•Sulit bagi pelanggan untuk menentukan semua kebutuhan secara eksplisit.•Pelanggan harus sabar, karena pembuatan perangkat lunak akan dimulai ketika tahap desain sudah selesai. Sedangkan pada tahap sebelum desain bisa memakan waktu yang lama. •Kesalahan di awal tahap berakibat sangat fatal pada tahap berikutnya.
Murahartawaty Management Information System
Model Prototype (1)
Murahartawaty Management Information System
Definisi Prototipe
“MODEL PERTAMA” yang sering digunakan oleh perusahaan yang memproduksi barang secara massal prototipe sebagai suatu produk
Prototipe dalam perspektif pengembangan Sistem Informasi prototipe sebagai suatu prosesSistem informasi (aplikasi) yang mengambarkan hal-hal
penting dari sistem informasi yang akan datang. (MODEL KERJA)
Prototipe sistem informasi buakn sesuatu yang lengkap, tetapi sesuatu yang harus dimodifikasi kembali, dikembangkan, dan ditambahkan atau dapat digabungkan dengan sistem informasi yang lain.
Murahartawaty Management Information System
Model Prototype (2)
1. Mengidentifikasi kebutuhan : analisa terhadap kebutuhan calon user
2. Quick design : pembuatan desain global untuk membentuk s/w contoh
3. Build prototype : pembuatan s/w prototype termasuk pengujian dan penyempurnaan.
4. Evaluasi pelanggan : mengevaluasi prototipe dan memperhalus analis kebutuhan calon pemakai
5. Pembuatan & implementasi pembuatan sebenarnya termasuk design, coding, dan testing
Murahartawaty Management Information System
Model Prototype Cont’
Murahartawaty Management Information System
Listen Customer
• FUNCTION SELECTION– Pemilihan fungsi yang harus ditampilkan pada prototipe– Pendekatan dalam pemilihan fungsi
• Fungsi sistem informasi yang diterapkan mendekati bentuk akhir (Aplikasi), tetapi hanya fungsi terpilih saja yang digunakan (Vertical Prototipe)
• Fungsi Sistem informasi tidak ditampilkan secara rinci seoerti yang akan digunakan pada hasil akhir, tetapi dapat diperagakan (Horizontal Prototipe)
• TEKNIK pada Prototipe– Perancangan Model, perancangan Dialog, dan Simulasi
Murahartawaty Management Information System
Model Prototype Cont’
Kelebihan:•Keterlibatan user dalam pengembangan sistem mempengaruhi kualitas akhir dari sistem informasi•Fleksibel terhadap perubahan yang terjadi dan memungkinkan terjadinya modifikasi.
Kekurangan:•Pelanggan yang melihat working version dari model yang diminta/diperlihatkan tidak menyadari bahwa mungkin saja prototype dibuat terburu-buru dan rancangan tidak tersusun dengan baik.•Pengembang kadang-kadang membuat implementasi sembarang, karena ingin working version selesai dengan cepat.•Karena sudah melihat prototype-nya, pelanggan menjadi tidak sabar untuk menunggu versi jadinya. Karena pelanggan merasa program jadinya tidak akan lama lagi selesai.
Murahartawaty Management Information System
Model RAD
Murahartawaty Management Information System
Model RAD Cont’
• Business modeling. Pada tahap ini, aliran informasi (information flow) pada fungsi-fungsi bisnis dimodelkan untuk mengetahui informasi apa yang mengendalikan proses bisnis, informasi apa yang hasilkan, siapa yang membuat informasi itu, kemana saja informasi mengalir, dan siapa yang mengolahnya.
• Data modeling. Aliran informasi yang didefinisikan dari business modeling, disaring lagi agar bisa dijadikan bagian-bagian dari objek data yang dibutuhkan untuk mendukung bisnis tersebut. Karakteristik (atribut) setiap objek ditentukan beserta relasi antar objeknya.
• Process modeling. Objek-objek data yang didefinisikan sebelumnya diubah agar bisa menghasilkan aliran informasi untuk diimplementasikan menjadi fungsi bisnis. Pengolahan deskripsi dibuat untuk menambah, merubah, menghapus, atau mengambil kembali objek data.
Murahartawaty Management Information System
Model RAD Cont’
• Application generation. RAD bekerja dengan menggunakan fourth generation techniques (4GT). Sehingga pada tahap ini sangat jarang digunakan pemrograman konvensional menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga (third generation programming languages), tetapi lebih ditekankan pada re-use komponen-komponen (jika ada) atau membuat komponen baru (jika perlu). Dalam semua kasus, alat bantu untuk otomatisasi digunakan untuk memfasilitasi pembuatan perangkat lunak.
• Testing and turnover. Karena menekankan pada penggunaan kembali komponen yang telah ada (reuse), sebagian komponen-komponen tersebut sudah diuji sebelumnya. Sehingga mengurangi waktu testing secara keseluruhan. Kecuali untuk komponen–komponen baru.
Murahartawaty Management Information System
Model RAD
1.Proses pengembangan s/w secara sekuensial linier
2.Kecepatan adaptasi yg tinggi, dapat dibuat dengan cepat dgn pendekatan pembangunan berbasis komponen
3.Sering juga disebut ‘versi high speed’ dari model waterfall.
Kelemahan RAD
1.Model yang besar (skala proyek), membutuhkan resources yg baik dan solid.
2.Membutuhkan komitmen pengembang dan user yang sama agar cepat selesai sesuai dengan rencana
Murahartawaty Management Information System
Model RAD Cont’
Kelebihan:RAD memang lebih cepat dari waterfall jika kebutuhan dan batasan proyek sudah diketahui dengan baik. Juga jika proyek memungkinkan untuk dimodularisasi.
Kekurangan:•Tidak semua proyek bisa dipecah (dimodularisasi), sehingga belum tentu RAD dipakai pada semua proyek.•Karena proyek dipecah menjadi beberapa bagian, maka dibutuhkan banyak orang untuk membentuk suatu tim yang mengerjakan tiap bagian tersebut.•Membutuhkan komitmen antara pihak pengembang dan pelanggan.•Karena dibuat dengan reuse komponen-komponen yang sudah ada, fasilitas-fasilitas pada tiap komponen belum tentu digunakan seluruhnya oleh program yang me-reuse-nya sehingga kualitas program bisa menurun.
Murahartawaty Management Information System
Model Spiral
• Model ini merupakan perbaikan dari model waterfall dan prototype.
• Spiral melibatkan proses iterasi, dimana setiap iterasi bekerja pada satu level produk dimulai dari level prototype awal sampai pada level s/w SIM yang diinginkan
• Setiap perpindahan level didahului analisa resiko
Murahartawaty Management Information System
Kuadran Spiral Cont’
1. Customer communication : komunikasi antar pengembang dan user secara efektif untuk penentuan kebutuhan kerja
2. Planning : mendefinisikan sumber daya, batas waktu, resources
3. Risk analysis : menentukan resiko teknis dan manajemen
4. Rekayasa : membuat satu atau lebih aplikasi yang dapat diwakili
5. Kontruksi dan release : mengkontruksi, menguji, menginstall dan memberikan pendukung user (doc dan training)
6. Evaluasi user : feed back penilaian user
Murahartawaty Management Information System
Model Spiral Cont’
KelebihanModel spiral ini adalah pendekatan yang paling realistik untuk sistem skala besar. Metode ini menggunakan pendekatan evolusioner, sehingga pelanggan dan pengembang dapat mengerti dan bereaksi terhadap suatu resiko yang mungkin terjadi. Model ini membutuhkan konsiderasi langsung terhadap resiko teknis, sehingga diharapkan dapat mengurangi terjadinya resiko yang lebih besar. Pada setiap fase evolusi, bisa digunakan prototyping.
KekuranganMungkin akan agak sulit untuk meyakinkan pelanggan besar, bahwa pendekatan evolusioner ini dapat diatur. Hal ini membutuhkan keahlian tersendiri. Selain itu, jika resiko utama tidak ditemukan, maka masalah bisa muncul kemudian. Sehingga membutuhkan kemampuan manajemen dan perkiraan resiko (risk assessment) yang cukup tinggi.
Murahartawaty Management Information System
Model Generasi Keempat
Murahartawaty Management Information System
Model Generasi Keempat
• Tools-tools 4GT : bahasa non prosedural untuk query basis data, report generation, manipulasi data, pendefinisian dan interaksi pada layar monitor, dan kemampuan spreedsheet.
• Dimulai dengan pengumpulan kebutuhan, pelanggan langsung menerangkan kebutuhan dan langsung ditranslasikan ke prototype operasional.
Murahartawaty Management Information System
Model Generasi Keempat Cont’
• Requirement gathering• Design strategy, perancangan struktur s/w secara detail,
algoritma dan struktur data tidak perlu didesain secara lengkap. Akan dibuat secara otomatis oleh tools.
• Implementation, penerapan, pembuatan program dengan used pemrograman 4GL.
• Testing & product, pembuatan produk s/w. Testing dan pembuatan dokumentasi.