View
52
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
TUGAS OPERATIONAL RISKXerox Corporation
Disusun Oleh:Emi Pebriyanti (120620090502)
Sista Nandini (120620090512)
PROGRAM MAGISTER AKUNTANSIPROGRAM PASCA SARJANAUNIVERSITAS PADJAJARAN
BANDUNG2011
Xerox Corporation (A)
Xerox, perusahaan dokumen, adalah perusahaan multinasional yang melayani
pemrosesan dokumen secara global dan pasar jasa keuangan. Mereka mengembangkan,
memproduksi, dan memasarkan mesin fotokopi dan penduplikat, produk-produk faksimili,
pemindai (scanner), workstations, perangkat lunak komputer, pasokan, dan perangkat
pendukung lainnya di lebih dari 130 negara. Operasi-operasi jasa keuangan mereka mencakup
asuransi, pendanaan peralatan, investasi, dan bank investasi. Kasus ini akan memfokuskan pada
aktivitas pemrosesan dokumen di perusahaan.
Xerox merupakan salah satu kisah bisnis yang terkenal di dunia. Dari tahun 1946 hingga
tahun 1973, pertumbuhan penjualan per tahun melebihi 25 persen, sedangkan pertumbuhan
pendapatannya melebihi 35 persen. Catatan yang mengagumkan ini dikarenakan peranan Xerox
yang dominan di dataran bisnis fotokopi kertas. Pada tahun 1959 perusahaan memperkenalkan
mesin fotokopi revolusioner 914. Generasi peralatan ini memotivasikan ledakan bisnis usaha
fotokopi dari 20 juta kopi hingga pada tahun 1957 sampai dengan 9,5 miliar kopi pada tahun
1965. Pada tahun 1990 bisnis fotokopi dunia melebihi 900 miliar kopi.
Selama periode pertumbuhan yang cepat ini, Xerox membangun jaringan bisnis
dunianya. Joe Wilson yang merupakan pemimpin legendaris dan pencipta nama Xerox,
memutuskan untuk meningkatkan pertumbuhan secepat mungkin. Perusahaan tersebut mencari
mitra luar negeri yang menawarkan pintu masuk yang cepat ke pasar luar negeri. Pertumbuhan
yang melesat, teknologi yang menunjang, dan metode penjualan (kontrak sewa guna usaha
(leasing) menggantikan penjualan peralatan) mensyaratkan masyarakat lokal untuk mengenal
budaya dan pasar. Pada tahun 1956 Xerox melakukan perjanjian joint venture 50/50 dengan
Rank Organization PLC, membentuk Rank Xerox Limited.
Hal ini memberikan Xerox akses ke pasar Eropa, Afrika, dan Timur Tengah. Pada tahun
1962, Xerox menjalin kemitraan dengan Fuji Photo Film Company di Jepang untuk membentuk
Fuji Xerox dan memberikan Xerox akses ke Jepang dan Asia. Pada saat yang bersamaan,
perjanjian terpisah juga dibuat dengan negara-negara Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Struktur kepemilikan mereka bervariasi antara negara dan mitra lokal tersebut.
David Kearns menjadi ketua pada tahun 1982, dan dia benar-benar menyadari
kehilangan yang signifikan dari pangsa pasar mereka. Kompetisi tersebut benar-benar sangat
hebat, karena mereka sendiri kuat secara finansial, menguasai teknologi, dan menikmati
hubungan yang baik dengan konsumennya. Xerox mengembangkan rencana revitalisasi
perusahaan yang disebut" Kepemimpinan melalui Kualitas" (Leadeship Through Quality).
Page 1 of 4
Ringkasan Xerox Corporation
Xerox Corporation (A)
Rencana ini dibangun sebagai dasar awal yang menandai usaha kompetitif dan keterlibatan
karyawan. Manajer-manajer senior mulai memperbaiki proses manajemen yang tidak praktis.
Proses pelaporan dan perencanaan di perusahaan itu sangatlah panjang dan birokratis, dengan
begitu banyak rincian yang belum tentu dapat dijalankan oleh sebagian besar manajer. Bahkan
lebih buruk lagi, format pelaporan tidak konsisten antar divisi. Xerox memperbaiki sistem
informasi manajemennya dan menstandarisasikan format pelaporannya untuk mengatasi
masalah-masalah ini.
1. Buatlah ringkasan dari system pengendalian manajemen di Xerox. Apakah unsur-unsur
kunci yang membuat sistem tersebut bekerja?
2. Apakah kecenderungan terakhir di Xerox yang anda lihat berpengaruh terhadap proses
pengendalian manajemen?
3. Menurut pendapat anda, seberapa pentingkah budaya organisasi dan kepribadian
individual dalam proses pengendalian Xerox?
1. Ringkasan sistem pengendalian xerox dan unsur-unsur kunci sistem tersebut bekerja
adalah Perusahaan melakukan revitalisasi yang disebut “Leadership through Quality”.
Pada revitalisasi ini divisi keuangan dan operasional bekerja bersama untuk membuat
perencanaan proses. Sebelumnya divisi keuangan dan operasi berjalan sendiri-sendiri
sehingga sudah tidak lagi cocok pada kondisi saat ini yang persaingannya sangat ketat.
Manajemen LTQ lebih menonjolkan pada proses operasional di samping faktor keuangan
dengan tujuan kepuasan konsumen dan pengukuran lain yang berkaitan dengan kualitas.
Dengan penerapan LTQ, para manajer dituntut untuk terus meningkatkan kinerjanya
sehingga tingkat pertumbuhan dan profitnya lebih baik yang akhirnya dapat mendorong
terwujudnya tujuan dari perusahaan.
Revitalisasi yang dilakukan bertujuan untuk melakukan standarisasi dalam sistem
palaporan karena proses pelaporan dan perencanaan di perusahaan ini sangatlah
Page 2 of 4
Pertanyaan
Jawaban
Xerox Corporation (A)
panjang dan birokratis, dengan begitu banyak rincian yang belum tentu dapat dijalankan
oleh sebagian besar manajer. Bahkan lebih buruk lagi, format pelaporan tidak konsisten
antardivisi.
Tujuan utama yang ditetapkan dalam LTQ adalah kepuasan pelanggan. Dalam usaha
pencapaian tujuan ini, semua karyawan dilibatkan untuk bertanggung jawab dalam
membangun budaya perusahaan yang baru melalui empowerment yang diberikan oleh
para level manajer.
2. Terdapat kecenderungan terakhir Xerox yang terlihat berpengaruh terhadap proses
pengendalian manajemen, yaitu manajer unit bisnis mulai diberi kewenangan lebih
dalam mengelola unit bisnisnya. Manajer unit bisnis lebih diberi kekuasaan untuk
mengambil keputusan yang berkaitan dengan unit bisnisnya masing-masing dan
bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada unit bisnisnya tersebut. Pertemuan rutin
dilakukan untuk mengumpulkan pendapat dan ide dari semua karyawan yang dapat
membangun perusahaan. Sistem seperti ini saat ini banyak diterapkan oleh perusahaan
kelas dunia, yaitu mengembangkan manajemen perusahaan melalui empowerment.
Sistem seperti ini biasa disebut sisitem desentralisasi. Inilah perubahan yang terjadi
pada Xerox, yaitu sistem yang dipakai mulai berubah ke arah desentralisasi.
3. Perubahan manajemen yang dilakukan oleh Xerox membuat mereka harus mengubah
budaya perusahaan juga. Seperti kita ketahui, budaya perusahaan Xerox dahulu belum
terbangun dengan baik sehingga melihat kondisi persaingan saat ini yang sangat ketat,
maka perusahaan dituntut untuk memperbaiki budaya organisasi.
Salah satu bentuk perbaikan budaya perusahaan adalah dengan membangun
kepercayaan antar karyawan pada semua divisi, tiap divisi diberi kepercayaan lebih
untuk mengelola divisinya dan bertanggung jawab atas divisinya masing-masing. Bentuk
lain adalah dengan memberi kepercayaan lebih pada karyawan dalam pengambilan
keputusan sehingga mereka merasa lebih dianggap dan termotivasi untuk memberikan
yang terbaik bagi perusahaan. Oleh karena itu, Budaya organisasi dan kepribadian
individual perusahaan merupakan faktor penting dalam proses pengendalian Xerox.
Page 3 of 4
Recommended