Kuliah fts csp salep2013

Preview:

DESCRIPTION

Kuliah fts csp salep2013

Citation preview

FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN CAIR DAN SEMI

PADAT (salep)

SAP FTS CSP

1. Formula, alat, dan evaluasi sediaan cairdansemipadat meliputi suppositoria, salep, salepmata, pengawet salep, pengemas salep, absorbsipercutan

2. Mengenal sediaan transdermal, dispersi, suspensi, emulsi dan evaluasi serta masalah dalampembuatannya

Sediaan semipadat bersifat: dapat melekat padapermukaan tempat pemakaian dalam waktu yang cukup lama sebelum sediaan dicuci.

Macam-macam sediaan semi padat: salep, pasta, cream, gel

Perbedaannya ?

Salep : sediaan semi padat yang terdiri darikomponen basis yang dapat berupa basis larut air (polietilenglikol/PEG), atau basis berlemak, sepertiminyak mineral, petrolatum

Pasta: sediaan semi padat yang mengandung zatpadat yang tidak larut dalam konsentrasi yang tinggi, zat padat tersebut dapat terdispersi dalampembawanya

Krim : sediaan semipadat dengan sistem emulsi yang tidak jernih, tidak tembus cahaya, konsistensinyatergantung pada tipe emulsinya

Gel : sediaan semi padat yang fase cairnya dibentukdalam matrix polimer tiga dimensi yang mempunyaiikatan fisik atau kimiawi yang tinggi

Contoh polimernya: - polimer alam ( gom, tragakan, pektin, agar, asam alginat), dan polimer semisisntetikatau sintetik (metil selulosa, karboksimetilselulosa, hidroksi metil selulosa, carbopol)

Pemilihan dasar salep yang tepat

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan:

1. Laju penglepasan obat yang diinginkan

2. keinginan peningkatan absorbsi obat oleh dasarsalep

3. kelayakan dasar salep dalam melindungikelembapan kulit

4. kestabilan obat dalam basisnya

5. pengaruh obat terhadap viskositas salep .

Macam-macam basis salep

1. Basis hidrokarbon (bersifat lemak)

Memberikan efek emolien, dapat melekat dikulitdalam waktu yang lama

-sukar dicuci

Dapat mengurangi penguapan kelembapan padakulit

mudah menyebar saat digunakan di kulit, lunak

Contoh:

1) Petrolatum USP, adalah campuran hidrokarbonsetengah padat diperoleh dari minyak bumi, warnakuning, melebur antara suhu 38 dan 60 derajat C.

Dapat digunakan tunggal atau kombinasi denganzat lain

Sinonim:petrolatum kuning, petrolatum jelly, dalam perdagangan dikenal sebagai vaselin kuning(cheesebrought)

2) petrolatum putih,USP, berasal dari vaselin kuningyg dihilangkan warnanya

sinonim: white petrolatum jelly, vaselin putih

3) salep kuning (yellow ointment)

Tiap 100 g yellow ointment mengandung 5 gram lilinkuning (berasal dari sarang tawon (apis melifera) dan 95 g petrolatum

Sinonim: salep sederhana (simple ointment).

4) salep putih (white ointment)

Mengandung 5% lilin putih (lilin lebah murni ygdiputihkan) dan 95% petrolatum putih

5) parafin

Merupakan campuran hidrokarbon padat ygdimurnikan yg diperoleh dari minyak bumi, tidakberwarna, dapat membuat dasar salep berlemakmenjadi keras atau kaku

6) Minyak mineral adalah campuran dari hidrokarboncair yg dihasilkan dari minyak bumi. Bergunadalam menggerus bahan yg tidak larut pd salepdengan basis lemak

sinonim: petrolatum cair (liquid petrolatum)

2. basis serap

Berperan sebagai emolien meski dayapenutupan terhadapkulit tidak seperti pada basis berlemak

Basis ini tidak mudah hilang dengan pencucian dengan air

Basis salep ini dapat digunakan untuk mencampurkan larutanberair dan berlemak

-dibentuk dari kombinasi hidrokarbon dengan senyawa yang bersifat hidrofil (misal senyawa yang mempunyai gugus polar, seperti sulfat, karboksil, hidroksil, sterol, sorbitanmonostearat)

Jika disentuh sebenarnya tidak menyerap air, tapi denganpengadukan, dapat menyerap larutan air (dapat membentukemulsi air dalam minyak)

Contoh: 1) petrolatum hidrofilik

Berasal dari kolesterol, alkohol stearat, lilin putih, danpetrolatum putihMempunyai kemampuan mengabsorbsi air denganmembentuk emulsi air dalam minyak

2) Lanolin anhidridaMengandung tidak lebih dari 0,25% airTidak larut dalam air, tapi dapat bercampur dengan air,

pencampurannya dengan air menghasilkan emulsi air dalam minyak

Sinonim: Refined wool fat

3)Lanolin Bahan semipadat yg berasal dari bulu domba (Ovis aries),

merupakan emulsi air dalam minyak, dengan kandunganair antara 25-30%

Sinonim: Hydrous whole fat4) Cold cream (krim pendingin), merupakan emulsi air

dalam minyak, semipadat, putih, dibuat dengan lilin setilester, lilin putih, minyak mineral, natrium borat, dan air murni

Na borat dicampur dengan asam lemak bebas yg ada dlmlilin-lilin membentuk sabun Na yg bekerja sebagai zatpengemulsi

Krim pendingin digunakan sebagai emolien dan basis salep

3. Basis yang dapat dicuci dengan air

Adalah emulsi minyak dalam air (krim), vanishing krim

Dapat digunakan pada luka yang basah, dengan sistem emulsiminyak dalam air mempunyai kemampuan menyerap cairanyang dikeluarkan oleh luka

Jika digunakan dapat membentuk lapisan tipis semipermeabel(setelah air menguap pada tempat yang digunakan), tapi kalauemulsi air dalam minyak dari sediaan semipadat akanmembentuk lapisan hidrofobik pada kulit.

Contoh: salep hidrofilik, yg mengandung Na laurilsulfat sebagai bahan pengemulsi, dengan alkoholstearat dan petrolatum putih sebagai fase lemaknya, propilenglikol dan air sebagai fase air

Sebagai pengawet digunakan metil dan propilparaben

4. Basis yang larut dalam air (tidak mengandung lemak)/ greaseless

Basis ini sangat mudah melunak dengan penambahanair, sehingga larutan ini tidak efektif jika dicampurdengan larutan berair. (lebih baik jika dicampur denganbahan yg tidak berair atau bahan padat) Basis terdiri dari kombinasi polietilenglikol (PEG)dengan BM tinggi

(padat)dan PEG dengan BM rendah (cair)

Sifat dapat larut dalam air karena ada gugus polar dan ikatan eter

Rumus umum:

HOCH2[CH2OCH2]nCH2OH

Pembuatan salep

1. metode pencampuran

Caranya semua komponen salep dicampur bersama sampaisediaan homogen

Alat yang digunakan dapat berupa lumpang alu dari porselen

a) pencampuran bahan padat

Biasanya digunakan spatula logam tahan karat, atau bisa jugadigunakan spatula dari karet yang keras

Bahan obat atau bahan tambahan lain yang berupa serbuk digerusterlebih dahulu, kemudian ditambahkan basisnya dan diaduksampai homogen

b) pencampuran cairan

Penambahan bahan cairan atau larutan obat akan mengalamikesulitan untuk basis yang berlemak, perlu diperhatikanpemilihan basisnya

Alat lain yang dapat digunakan adalh penggiling salep mekanik(roller mill, colloid mill), dengan menggunakan pengaduklogam tahan karat, hasilnya lebih halus dan rata

2. Metode kedua: peleburan

Semua atau beberapa komponen dari salepdicampurkan dengan melebur bersama dandidinginkan dengan pengadukan yang konstansampai mengental. Komponen yang tidak dicairkanbiasanya ditambahkan pada campuran yang sedangmengental setelah didinginkan dan diaduk

Bahn-bahan yang mudah menguap ditambahkanterakhir, bila temperatur sudah turun

Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan salepdengan peleburan

Untuk skala kecil dapat digunakan cawan porselenatau gelas beker untuk mencampurnya, dan setelahmembeku dapat digosok-gosokkan dengan spatula atau lumpang

Pada skala besar digunakan ketel uap berjaket

dan setelah membeku, salep dimasukkan dalamgilingan salep untuk memastikan homogenitasnya

Pada metode peleburan, karena titik lebur masing-masing bahan berbeda, maka akan mempengaruhibagaimana proses pembuatannya, karena suhuuntuk melebur beda-beda.

Bahan dengan titik lebur paling tinggi dileburkanterlebih dahulu, baru komponen lain ditambahkanpada cairan yang panas, maka semua komponenakan terkena temperatur ini, sehingga pemilihantitik lebur berdasarkan titik lebur tertinggi daribahan salep

Pengawetan salep

Contoh bahan pengawet:

Hidroksibenzoat, fenol, asam benzoat, asam sorbat, garam amonium kuartener

Jika perlu dapat juga ditambahkan antioksidan, BHA, BHT

Pengemasan dan penyimpanan salep

Dapat disimpan dalam botol (gelas , plastik atau porselen) atau tube (kaleng atau plastik), tube untuk salep matadikemas dalam tube kaleng atau plastik kecil dan dapat dilipatdapt menampung sekitar 3,5 g salep. Tube salep untuk topikaldigunakan ukuran 5-30 g. Untuk botol salep digunakanukuran antara ½ ounce sampai 1 pound atau lebih.

wadah gelas dapat berwarna gelap, dengan tujuan melindungiobat terhadap cahaya

Keuntungan tube dibandingkan botol; pemakaian lebihmudah, mengurangi kontaminasi selama penggunaan.

Penyimpanan salep pada suhu di bawah 30 der C, utkmencegah melembek (terutama untuk basis salep yg mudahmencair)

Untuk pengisian salep pada wadahnya. Pada skalakecil,salep yg sudah ditimbang dimasukkan ke dalambotol dengan memakai spatula yg fleksibel danmenekannya ke bawah sejajar melalui tepi botoluntuk mencegah terjebaknya udara dlm botol.

Salep yg dibuat dengan cara peleburan, pengisiandapat dilakukan langsung setelah dilelehkanlangsung dimasukkan dalam botol, pembekuanterjadi di dalam botol

Pada skala besar, tube umunya diisi dengan alatbertekanan dari bagian ujung belakang yang terbuka(ujung yg berlawanan dari ujung tutup) dari tube, ygkemudian ditutup dan disegel.

salep yg dibuat dengan cara peleburan dapatlangsung dimasukkan ke dalam tube

Di industri, pengisian, penglipatan, penutupan, danpelabelan tube dilakukan dengan mesin otomatis

Yang perlu diperhatikan dalam formulasi sediaantopikal

:

1. Karakteristik fisikokimia bahan aktif yang meliputi:

- kelarutan

- koefisien partisi zat aktif, perbandingan kelarutanobat dalam lipid dibandingkan kelarutannya dalam air , untuk sediaan topikal, bahan-bahan dalam sediaanharus dapat berpenetrasi ke dalam kulit, perludiperhatikan sifat (lipofilisitas kulit)

- titik leleh, sebaiknya kurang dari 200 derajat C,

2. Karakterisrik fisik bahan aktif- warna, bau, rasa

- ukuran molekul (bobot molekul, < 500 Dalton), dan distribusi ukuran partikel

-densitas

-viskositas

3. Stabilitas kimia, fisika, dan mikrobiologi

4. Toksisitas zat aktif

5. data biofarmasi (disolusi, absorbsi, metabolisme, bioavailability, waktu paruh eliminasi)

6. Sifat bahan tambahan

Perlu diperhatikan :

1. jumlah zat aktif yang ada dalam formula, semakinbanyak akan semakin banyak pula yang dapatmencapai stratum korneum, sampai diperolehkonsentrasi jenuh

2. Polaritas formulasi relatif terhadap stratum korneum, yang diharapkan yaitu zat aktif dalamsalep lebih mudah larut dalam stratum korneumdibandingkan di dalam formulanya