View
212
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PENDAHULUAN
Tuntutan zaman semakin menanjak kearah yang lebih
kompleks. Waktu terus berjalan dinamis dari setiap ruang. Disi
silain, benturan dassollen (seharusnya) dan dassein (kenyataan)
terus bermunculan. Akibatnya menimbulkan masalah
berkepanjangan Atas dasar itu dibutuhkan suatu kepekaan dalam
memaknai realitas sosial yang terjadi. Tanpa kepekaan yang
mendalam khususnya dari generasi muda, dapat dipastikan zaman
akan menggilas generasi dan secara perlahan. Oleh karena itu,
dibutuhkan pengendalian komprehensif agar generasi muda
mampu menekan efek negatif dari pembangunan dunia ketiga.
Guna meretas berbagai macam persoalan dalam ruang
empirik. Bukan sekedar apologi intelektual yang dibutuhkan
melainkan aksi organik menjadi penentu utama. Dalam padanan
yang ideal, penguatan intelektual yang diwujudkan dalam aksi
nyata merupakan suatu keharusan. Dengan demikian, generasi
muda dituntut untuk memiliki daya nalar yang tangguh. Diringi
dengan aksi yang berbasis pada kerakyatan. Perlu disadari bahwa
gerak dan langkah yang dilakukan pemuda masa kini adalah bukti
pertanggungjawaban untuk hari esok.
Sudah dipastikan generasi muda merupakan estafet
perjuangan sekaligus sebagai agen pelopor bagi kelangsungan
agama, bangsa dan negara. Ketika generasi muda diterjemahkan
sebagai mahasiswa. Maka Ikatan Mahasiswa Muhammadiya
(IMM) mengambill angkah terdepan yang dibingkai dalam wadah
sekolah pelopor.Upaya ini dilakukan dengan maksud membangun
keasadaran dan kepedulian terhadap entitas mahasiswa sebagai
agent of change,socialcontrol dan moral force. Dimana saat ini
entitas mahasiswa seakan-akan redup diterjang arus globalisasi.
Ihktiar pengembangan konsep sekolah pelopor wujud dari
hasrat berfastabiqul khaerat. Pencerdasan kaum muda selalu
dijadikan topic hangat yang dikuatkan dalam gerakan intelektual,
spiritual dan humanitas.Tentunya di desain dengan pola yang
tersistematis,terukur dan terarah.Pada dasarnya sekolah pelopor
merupakan wadah dan proses bagi kader Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah untuk mengelaborasi pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki. Kebajikan yang dibingkai secara
kompli tharus di bina agar tetap berkelanjutan.
Eksistensi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai
salah satu organisasi mahasiswa terbesar diIndonesia
mengisyaratkan pertanggungjawaban yang besar pula. Minimal
aktivitas yang dilakukan mampu menjadi balance bagi
stakeholder. Disamping itu melalui ‘sekolah pelopor’ diharapkan
tercipta kader yang militant dan progresif dalam berjuang. Lebih
lanjut, konsep sekolah pelopor yang diinisiasi oleh Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah merupakan bentuk konkrit dari
upaya transformasi kapasitas dan kapabilitas kader dari generasi
ke generasi. Pendekatan yang digunakan menitikberatkan pada
konsep andragogik agar dialektika berjalan dinamis.
Secara khusus, kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
(IMM) di Sulawesi-Selatan termasuk yang terbesar di Indonesia.
Sampai saat ini, kader aktif mencapai puluhan ribu yang
terdistribusi pada seluruh kabupaten/kota. Mengingat pentingnya
program sekolah pelopor untuk segera direalisasikan sehingga
DPD IkatanMahasiswa Muhammadiyah Sulawesi-Selatan
bermaksud menformulasikan dalam bentuk workshop yang
diharapkan menjadi cikal bakal pengembangans ekolah pelopor
seluruh Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di
Sulawesi-Selatan.
TERM OF REFERANCE (TOR)
The Paradigm school
Firman Mustafa dan Nasrul Haq Syarif
(Ketua dan Sekretris Bidang Keilmuan Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sulawesi Selatan
dan Barat)
Potret peradaban dan pembangunan dunia terus bergerak
dinamis dari masa ke masa. Dalam tinjauan sejarah,
perkembangan peradaban manusia minimal di tandai oleh adanya
zaman renaissance (kelahirankembali) dan zaman aufklarung
(masapencerahan) di Eropa. Disamping itu, perkembangan
peradaban manusia juga diwarnai oleh gerakan imperium berbasis
keislaman yang berekspansi dari jazirah arab keseluruh penjuru
dunia. Relasi antara peradaban barat dan peradaban timur sulit
dipisahkan karena keduanya memiliki hubungan simetris yang
saling melengkapi dan mendukung.
Banyak karya pemikir Islam telah diduplikat oleh pemikir
barat. Disisi lain, pemikir Islam juga banyak belajar dari hasil
pemikiran tokoh-tokoh fenomenal klasik dan modern dari dunia
barat seperti Sokrates, Plato, Aristoteles, Adam Smith dan
Montesque.
Sehingga koneksitas pemikir barat dengan pemikir timur
selalu saling mengisi dalam pengembangan era pembangunan.
Meskipun demikian, tetap dibutuhkan suatu kerangka berfikir
ilmiah dari kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
dalam memahami aspek substansial setiap buah pikiran yang
telah digagas oleh para pemikir dunia barat.
Jangan sampai ideologi yang dikembangkan oleh dunia
barat bias akan nilai ketuhanan. Tentunya ketika hal itu terjadi
maka sangat bertentangan dengan pesan-pesan keislaman yang
selalu mengajarkan nilai-nilai luhur dalam setiap ranah
kehidupan.
Kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi tidak dapat
dipungkiri telah terjadi praktek sekularisasi peradaban keilmuan.
Banyak manusia telah mendewakan hasil karya dan ciptanya
sendiri yang diyakini lebih rasional menjawab permasalahan
zamandibandingbersandarpadapikiranmetafisik (alamghaib).
Disamping itu, eksistensi ideologi-ideologi dunia seperti
kapitalisme, sosialisme, komunisme dan fasisme mesti dikawal
dengan baik melalui gerakan militan-agresif yang tersistematis.
Dalam mengawal ideologi tersebut kiranya diperlukan
pemahaman komprehensif terkait visi danmisi yang diusung.
Perlu disadari bahwa realitas sosial yang terjadi banyak
dipengaruhi oleh instrumen yang digunakan ideologi-ideologi
tersebut. Hadirnya globalisasi yang mencekam dunia ketiga
merupakan bukti pendiktean dari salah satu ideologi dunia
terhadap interaksi antar negara.
Negara underdevelop dan Negara developing kan selalu
dihegemoni oleh Negara developed ketika tidak mampu berbuat
banyak. Upaya untuk meraih predikat sebagai negara maju sangat
ditentukan oleh capaian Human Development Index (Indeks
Pembangunan Manusia) suatu negara yang pada dasarnya dititik
beratkan pada kualitas pendidikan manusia. Hanya saja untuk
mencapai predikat itu tidak mudah karena rekayasa indikator
Human Development Index banyak diintervensi oleh Negara
dikuasa. Dengan sendirinya negara terbelakang semakin
terbelakang dan negara maju semakin maju. Berefek pada tingkat
pengembangan cara pandang manusia. Akhirnya jarak antara
kaum terpelajar dengan kaum terbelakang sangat signifikan.
Kompleksnya masalah dan wacana di abad 21. Sekolah
paradigma hadir menjadi center of study bagi mahasiswa
mengenai dinamika keilmuan. Melalui sekolah ini, generasi
muda (mahasiswa) diharapkan tidak apatis dan selalu peka secara
aktif terhadap fenomena global yang berkembang pesat. Sikap
rasional, analisis, kritis, universal dan sistematis harus
dikonkritkan dalam gerakan. Bukan sekedar wacana tanpa
tindakan dan aksi tanpa kajian. Setiap gerak perjuangan yang
dilakukan oleh mahasiswa mesti dibekali penguatan wawasan
keilmuan. Penguatan keilmuan tidak bisa diabaikan karena
pemilik masa depan adalah generasi yang mampu memadukan
antara agama dan ilmu.
Kata paradigma dipakai sebagaimana sekolah ini
karena secara terminology paradigm memiliki banyak arti
yang dapat dijadikan symbol kekhasan. Diantaranya dapat
diartikan sebagai cara pandang, perspektif umum atau sistem
keyakinan dasar yang berprinsip pada aspek ontologis,
epistimologis dan aksiologis. Sehingga penggunaan kata
paradigma dianggap tepat dijadikan nama forum kajian keilmuan
yang mengintegrasikan satu aspek dengan aspek lainnya. Dalam
makna substansial, suatu paradigma juga dapat mempengaruhi
teori, strategi dan kebijakan. Dengan demikian paradigm
memiliki posisi strategis dalam dialektika peradaban manusia.
Istilah paradigma dalam sekolah ini dimaknai
sebagaimana wadah sekaligus proses yang mengkonstruk
pemikiran kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah agar terlahir
menjadi generasi yang unggul dan berkemajuan. Memiliki
paradigma berbasis nilai keislaman yang terpadu dalam setiap
aksi gerakan. Disisi lain, diupayakan pula tertanam paradigma
yang bersifat paripurna dan universal dalam postur keilmuan
kader. Secara khusus, kader tingkat dasar dan menengah. Agar
seluruhkaderpelopor, pelangsung dan penyempurna gerakan
Muhammadiyah dapat memahami konstelasi perkembangan
pemikiran dari masa ke masa.
Kajian utama dalam sekolah paradigma yaitu ideologi,
filsafat dan organisasi yang disingkat ‘ideofilor’. Ketiga aspek ini
dikedepankan guna penguatan kerangka dasar pemikiran kader.
Kajian ideologi, filsafat dan organisasi merupakan kajian pertama
dan utama yang dikolaborasi menjadi satu kesatuan utuh dalam
bidang keilmuan (dan riset). Kajian ideologi mengarah pada
perluasan pemahaman terkait perkembangan hasil rasa, cipta dan
karsamanusia. Kajian filsafat mengarah pada penguatan kerangka
berfikir ilmiah. Kajian organisasi fokus pada penguatan
manajemen pemberdayaan sumber daya dalam kelembagaan.
Pada dasarnya sekolah paradigma didesain sebagai
laboratorium pemikiran kader IMM Sulawesi Selatan. Tentunya
melalui pendidikan dan pengajaran di sekolah paradigma, kader
IMM dapatdenganmudahbernalardanberdialektikasertamengkaji
makna dari setiap realitas sosial yang terjadi. Selama ini, item
penguatan intelektual belum terlalu dioptimalkan dalam bidang
keilmuan (dan riset) sehingga kader IMM selalu dipandang
sebelah mata pada ranah wawasan keilmuan. Oleh karena itu
sudah saatnya postur keilmuan kader mampu berkiprah di level
nasional dan bahkan level internasional. Dimana kader bisa
menjadi pelopor terdepan dalam mengawal agenda nasional,
regional dan internasional.
Pada tataran ini, sekolah paradigm dielaborasi dengan
pendekatan andragogi. Peserta didik didorong untuk
berpartisipasi aktif dalam setiap kajian. Baik melalui dialog
partisipatif maupun focus grup discussion (FGD). Intinya
pendekatan yang dilakukan tidak lagi monoton melalui pola
tradisional yang cenderung menggunakan pendekatan pedagogi.
Luaran ‘sekolah paradigma’ DPD IMM Sulawesi-Selatan dan
Barat minimal bias memetakan ruang lingkup seputar ideologi,
filsafatdan organisasi. Singkatnya, kapasitas paradigma
intelektual kader bisa bergerak lebih maju dan terarah. Paradigma
kader benar-benar bisa melahirkan gagasan yang kreatif dan
inovatif dalam setiap dimensiruangdanwaktu di era golabalisasi.
Pra wacana Pada workshop sekolah pelopor, dialog keilmuan dan launching the paradigm school (sekolah paradigma) Bidang Keilmuan Dewan Pimpinan Daerah Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah Sulawesi selatan dan Barat Periode 2012-2014
MenggagasMadzabIntelektual IMM1
Nafi’ Muthohirin (sekretaris bidang keilmuan dan riset Dewan pimpinan pusat
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah?
Di tengah kekacauan proses demokratisasi di Indonesia
saat ini, menjatuhkan pilihan politik pada gerakan intelektual
adalah hal mutlak. Sikap politik ini bukan tanpa dasar sama sekali
untuk disandingkan pada entitas gerakan kemahasiswaan,
terutama Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Tetapi
pilihan ini lebih disebabkan karena kian tergerusnya idealisme
gerakan kemahasiswaan. Pilihan gerakan intelektual bermuara
pada kompetensi, karakter dan gerakan yang diusung IMM pada
setiap turunan agendanya sehingga organisasi yang dipelopori
1 Disampaikan pada Workshop Sekolah Pelopor DPD IMM Sulawesi-Selatan, 12 Januari 2013.
oleh Djazman al-Kindi ini mampu menjadi kontributor wacana
dan ide di tengah kontestasi intelektual gerakan kemahasiswaan.
Seperti diketahui, tarikan suhu politik praksis begitu
menggiurkan bagi sebagian aktivis gerakan mahasiswa hingga ke
daerah-daerah. Tentu saja hal ini bukan seperti melakukan dosa
besar bagi dedikasi mereka di internal, yang ada malah akan
menjadikan bargaining position bagi organisasi. Namun, akan
sangat menjadi persoalan apabila sikap pragmatis dan nir-proses
menjalar ke seluruh entitas organisasi, yang kemudian memupus
idealisme para kader. Kwalitas intelektual akan sering
dianaktirikan jika konflik-konflik politik yang tidak produktif
mulai merambah ke internal organisasi, dan dipastikan gerakan
tersebut akan semakin sporadis. Maka dari itu, untuk
menjembatani realitas yang tidak produktif seperti itu,
menciptakan laboratorium intelektual adalah kemutlakan.
Pada kondisi seperti ini, sangat layak jika gagasan Ketua
Umum IMM, Ton Abdillah Haz saat menyampaikan visi misi
pencalonannya pada Muktamar IMM ke-14 di Bandung menjadi
gagasan cerdas yaitu mendorong sebanyak mungkin terciptanya
buffer gerakan intelektual sebagai kerangka kultural intellectual
enrichment (pengayaan intelektual) kader-kader IMM, seperti
forum-forum studi, lembaga penelitian dan study learning circle.
Tidak hanya itu, pandangan jauh ke depan Ketua Umum DPD
IMM Jawa Timur periode 2006-2008 ini, saat itu juga berinisiatif
untuk mendirikan excellent centre (pusat keunggulan) IMM
sebagai sarana pelatihan bahasa Inggris dan pusat informasi
beasiswa luar negeri bagi kader dan alumni IMM.
Sampai saat ini, harapan itu masih seperti “panggang jauh
dari api”. Mestinya, optimalisasi gagasan ini bisa diintegrasikan
dengan kepentingan Persyarikatan --secara struktural, sampai
dengan kampus-kampus Persyarikatan. Berbagai universitas
Muhammadiyah, hendaknya berpadu dengan gerakan IMM untuk
menjadi basis intelektual dan pergerakan. UM Malang, UM
Surakarta, UM Sulawesi Utara, UM Buya Hamka Jakarta dan
seterusnya sangat perlu melibatkan kader-kader IMM dalam
kerja-kerja intelektual misalnya penelitian, pembuatan jurnal
ilmiah, dan berperan aktif di lembaga-lembaga milik kampus.
Jika ini benar-benar dipenuhi, akan setiap hari kita jumpai karya-
karya intelektual para kader IMM seperti opini di berbagai media,
narasumber di berbagai seminar, dan tulisan-tulisan lain di jurnal
nasional maupun internasional. Kehendak ini akan menjadi
kepastian di beberapa tahun ke depan. Karena “impian”
menggagas madzab intelektual IMM, penulis dasarkan pada
“imajinasi” para aktifis madzab Frankfrut di Jerman di tahun
1930-an.
Diskusi-diskusi kecil yang digagas oleh sejumlah aktifis
sosial kritis seperti Max Horkheimer, Pollock, Adorno, Herbert
Marcuse, Erich Fromm dan lainnya dalam merespon realitas
masyarakat pasca industri dan kerasionalitasan berfikir mereka
seolah menghipnotis masyarakat dunia untuk membaca dan
mempelajari pikiran-pikiran mereka. Tesis mereka mewujud
setelah para mahasiswa Institut für Sozialforschung Universitas
Frankfurt ini menjadi perbincangan serius berpuluh-puluh tahun
berikutnya, terutama setelah komunitas ini dipegang oleh
Habermas, yang kerap menyoal isu-isu kenegaraan.
Maka dari itu, pilihan IMM untuk menciptakan madzab
intelektual bisa dimulai dengan gerakan kultural mendiskusikan
isu-isu sosial-keagamaan di warung-warung kopi, halaman
kampus, dan selanjutnya mulai menyebarluaskan ide dan gagasan
hasil diskusi ke sejumlah media. Alangkah hebatnya, jika madzab
intelektual ini pada akhirnya bisa diterapkan ke setiap kampus-
kampus yang di dalamnya terdapat para aktifis IMM. Berapa
banyak Adorno, Horkheimer, dan Habermas yang akan terlahir di
kampus-kampus Muhammadiyah setiap tahunnya. Dan, berapa
ramainya opini-opini media cetak baik nasional maupun lokal
dipenuhi nama-nama para pegiat madzab intelektual IMM.
Ide ini mustinya bukan hal yang baru di kalangan kader-
kader IMM, namun ada baiknya jika tulisan ini menjadi renungan
bersama dan bertanya pada diri sendiri “di mana posisi kita hari
ini”?.
IDIOFILOR DASAR
(IDEOLOGI, FILSAFAT, DAN ORGANISASI)
Penanggungjawab : DPD IMM SULSEL
Pelaksana : PC. IMM
Target Peserta : Alumni DAD
Muatan materi : Ideologi 35 %, Filsafat 15 %, Organisasi
50%
NO MATERI SUB MATERI ORIENTASI
IDEOLOGI
1. Pengantar
Ideologi
a. Defenisiideo
logi
b. Sejarahtenta
ngideologi
- Menjelaskan
pentingnya ideologi
dan kehidupan
- Menumbuhkan
kesadaran kepada
peserta terkait
pentingnya penerapan
ideologi dalam
berbagai aspek
kehidupan
2. Study
Ideologi-
ideologi
Besar
Dunia
(kapitalis
me,
sosialisme
)
a. Sejarahmunc
ulnyaIdeoloo
giBesarDuni
a
b. Bentukdanci
ri-
ciriIdeologib
esarDunia
c. Pandangan
Islam
mengenai
Ideologi
Besar Dunia
d. Filterisasiter
hadapbebera
paIdeologi
Besar Dunia
-Menjelaskan munculnya
Ideologi Besar Dunia
-Memahamibentukdanciri-
ciriideology besardunia
-Memahami pandangan
Islam mengenai
Ideologi Besar Dunia
-Mampumelakukanfilterisa
siterhadapbeberapaideo
logybesardunia yang
tidak sesuai dengan
Islam
yang tidak
sesuai
dengan
Islam
3. Ideologi
Gerakan
IMM
Ditengah
tantangan
Globalisas
i
a. Sejarah
kelahiran
dan
perkembang
an IMM
b. Pengaruhide
ology lain
terhadap
ideology
gerakan
IMM
c. Eksistensi
IMM
terhadap
tantangan
global
-Memahami sejarah
kelahiran dan
perkembangan IMM
-MemahamipengaruhIdeol
ogi lain
terhadapIdeology IMM
-Memahami eksistensi
IMM terhadap
tantangan global
-Memahamibahwagerakani
ntelektual profetik
sebagai solusi.
d. Gerakanintel
ektualprofeti
ksebagaisolu
si
4. Konstrukti
f model
gerakan
muhamma
diyah
a. Purifikas
i sebagai
spirit
dakwah
muhamm
adiyah
b. Tajdid
gerakan
muhamm
adiyah
kontemp
orer
c. Teologi
almaun
dan
pengenta
-Memahami gerakan
purifikasi dan gerakan
tajdid muhammadiyah
-Memahami teologi
almaun sebagai tauhid
sosial dalam upaya
mamanusiakan manusia
san
kemiskin
an
5 Refleksi
tokoh
muhamma
diyah
(toko
awal)
a. KH.Ahm
ad
Dahlan
b. HOS
Cokroam
inoto
c. KH. Mas
Mansur
d. Ki Bagus
Hadikus
umo
e. AR.Fach
ruddin
-Mempelajari tokoh
pemikir awal
muhammadiyah dan
gagasannya
FILSAFAT
6. Pengantar
Filsafat
Bahasa
a. Defenisi,
ruanglin
gkup dan
- Menjelakanpentingnya
berfilsafat
- Menjelaskan tentang
sejarah
filsafat
b. Bahasa
sebagai
sistem tanda
c. Memahami
bahasa
manusia
d. Bahasa dan
penggunaan
logika
e. Nomena dan
fenomena
defenisi filsafat
- Menjelaskansecaraum
umruanglingkupfilsafa
t
- Menjelaskan sejarah
filsafat
- Mematangkan
kemampuan berpikir,
berbahasa dan
bertindak logis
-mengajak kader berpikir
kritis, rasional dan
objektif
7. Kerangka
Berfikir
Ilmiah
a. Pengantar
logika
b. Defenisi dan
ciri berfikir
ilmiah
- Memahami bahwa
berfikir sebagai
eksistensi berfikir
- Menjelaskan sejarah
dan pengantar kaidah
logika
c. Sesat-sesat
pikir
(fallacy)
d. Klasifikasi,
generalisasi,
dan analogi
- Menjelaskan defenisi
dari cara berfikir
ilmiah
- Membangun kerangka
berpikir (frame of
though) yang
sistematis dan
metodologis
- Menghindari retorika
yang cenderung
emosional dan tidak
berisi
8. Filsafat
pendidika
n (Paulo
Freire)
a. empat
bentuk
kesadara
n
(Magis,
Naif,
- Memahami bentuk-
bentuk kesadaran
dalam diri manusia
- Memahami krtitik
pendidiakn paulo
freire
Kritis,pr
ofetik)
b. Politik
Pendidik
an
Rakyat
c. Penyadar
an Kaum
Tertindas
d. Menuju
Pendidik
an
Berkesad
aran
- Pendidikan andragogi
dan pedagogik)
ORGANISASI
9. Teori-teori
Organisasi
a. Pentingnya
berorganisasi
b. Organisasi
dan
- Menumbuhkan
semangat
berorganisasi
- Menjabarkan tentang
perkembanga
nnya
c. Bentuk-
bentuk
organisasi
organisasi dan
perkembangannya
- Mengurai dan
menjelaskan bentuk-
bentuk organisasi
7. Komunika
si
Kelembag
aan
a. Retorikadanp
engantarkom
unikasi
b. Peranan
komunikasi
dalam
kelembagaan
c. Teknikmemb
angunkomun
ikasaiantarle
mbaga
- Memberipemahamante
ntangalurdalamberetori
kadanberkomunikasi
- Menjelaskan peranan
komunikasi dalam
kelembagaan
- Menjelaskan teknik
membangun
komunikasi terhadap
lembaga yang ada
8. Tipologi
Kepemim
pinan
a. Pemimpin
dan
kepemimpina
n
- Perbedaan antara
pemimpin dan
kepemimpinan
- Menejelaskantipekepe
b. Tipe
pemimpin
dunia
c. Kepemimpin
anprofetik
mimpinandanakhlak
pemimpin
- Memahamikepemimp
inanprofetik
9. Manajeme
n Sumber
Daya
Manusia
a. Refleksi diri
b. Motivasi
c. Perencanaan
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia
- Mengenal minat dan
potensi diri
- Meyakinkan kader
untuk melakukan
pemberdayaan minat
dan potensi diri
- Menguraikan tentang
perencanaan
manajemen sumber
daya manusia
10 Refleksi
Pemimpin
Besar
Islam
a. Khulafau
r
Rosyidin
b. Jamalud
din al-
- Mempelajari tokoh
pemimpin besar islam
dan gagasnnya
- Mempelajari siasat
afghani
c. Hasan
al-banna
d. Reza
Fahlevi
e. Muamm
ar
Khadafi
f. Imam
Khomeni
g. Yasir
Arafat
h. Mahatir
Muham
mad
para pemimpin besar
dunia dalam menyusun
masyarakat
berkeadaban
IDEOFILOR MADYA
(IDEOLOGI, FILSAFAT, DAN ORGANISASI)
Penanggungjawab : DPD IMM SULSEL
Pelaksana : PC. IMM
Target Peserta : Alumni DAM
Muatan materi : Ideologi 35 %, Fil%, Filsafat 15 %,
Organisasi 50%
N
OMATERI SUB MATERI ORIENTASI
IDEOLOGI
1
.
Civil
Islam:
Gerakan
Politik
Islam
melalui
Penguatan
civil
ssoceity
a. Pengertian
Civil Islam
b. Gerakan
politik dalam
Islam
c. Karakteristik
masyarakat
madani.
- Menjelaskan mengenai
Civil Islam
- Memahami Pandangan
Islam
dalampolitikdangerakan
poltik yang
sesuaidenganislam
- Memahami ciri-ciri
masyarakat madani.
2
.
StrategiDa
kwahmuha
mmadiyah
di
tengahmas
yarakatmu
lticultural
a. Strategidakwa
hmuhammadi
yah
b. Masyarakatmu
ltikultural
c. Konsepdakwa
- Memahamipengertianda
kwahdandakwahmuham
madiyah
- Memahamimaknamasya
rakatmultikultural
- Memahami
hmultikultural
muhammadiya
h
maknadakwahdankonsep
dakwahmasyarakatmulti
kultural
3
.
Praksisger
akan
sosialIMM
berbasiske
peloporan
a. Interpretasiger
kansosialkepel
oporankader
IMM
b. Implemnetasig
erkansosial
IMM
bercermin
pada kerja
sosial
Rasulullah
- Menjelaskan
esensimanfaatgerakanso
sial yang
berbasiskepeloporan\
menjelaskanbentuk-
bentukgerakansosialberb
asiskepeloporandengan
melihatkerja-kerja sosial
Rasulullah
4
.
Pilar ilmu
sosial
profetik
a. Leiberasi,
humanisas
i dan
transenden
.
si
b. Civil
Society
dan
gerakan
politik
rakyat
c. Pembebas
an Kaum
Marjinal
d. Kesadaran
Multikultu
ral dan
Pluralitas
Kehendak
5
.
Manifesto
Kaum
Intelektual
a. Perbandin
gan
Intelektual
tradisonal
dan
- Memahamim model
intelektual(tradisional,
organik)
- Memahami konsep
intelektual
organik
serta
Raushan
Fikhr
b. Intrepretas
i untuk
aksi
refleksi-aksi-refleksi
6 Refleksi
Tokoh
Muhamma
diyah
(Toko
Kontempo
rer)
a. Djasman
Alkindi
b. Kuntowijo
yo
c. Amien
Rais
d. Ahmad
Syafii
Maarif
e. Haedar
- Mempelajari tokoh
pemikir dan pembaharu
Muhammadiya
- Memahami gagasan para
tokoh pemikir
muhammadiyah
Nashir
f. Din
syamsuddi
n
g. Buya
Hamka
FILSAFAT
7
.
Filsafat
Ilmu
a. Epistemol
ogi islam
b. Metode
ilmiah dan
filsafat
positifistik
c. kritik
terhadap
sains
modern
- Menjelaskan awal
munculnya pengetahuan
- Menguaraikansumber-
sumberpengetahuan
- Menguraikan cara-cara
untuk memperoleh
pengetahuan
6
.
Teori
pemikiran
a. Metode
berfikir
kritis dan
- Menjelaskan tentang
teori pemikiran
kreatif
b. Perbandin
gan dan
korelasi
antara
teori
pemikiran
barat dan
Islam
Islam
- Menjelaskan teori
pemikiran Islam dan
tokoh-tokoh pemikir
Islam
9
.
Islam, dan
aliran
filsafat
dunia
a. Filsafat
barat,yuna
ni is dan
timur
b. Hubungan
Islam dan
Filsafat
c. Perbedaan
filsafat
Islam dan
filsafat
- Menjelaskan sejarah
dan perkembangan
Islam dan filsafat
- Menejlaskanperband
ingandanciri filsafat
islam
- Menjelaskan tokoh
dan karya filosofis
islam
Bara
t,yunani
dan timur
d. Filsuf
Islam
danpemiki
rannya
ORGANISASI
1
1
.
Manajeme
n konflik
dan
akumulasi
kepentinga
n
a. Konflik dan
manajemen
konflik
b. Tahapan-
tahapan
konflik
c. Metode-
metode
pengelolaan
konflik
- Menjelaskan defenisi
konflik dan manajemen
konflik
- Menguraikan dan
membedakan tahapan-
tahapan konflik
- Menjelaskan metode-
metode pengelolaan
konflik
1 Penguatan a. Tekniklobiyd - Menjelaskantekniklobiy
2
.
jaringan
dan relasi
media
annegosiasi
b. Kerangka
kebijakan
media
c. Strategimemb
angun,
mengembang
kanjaringanda
n media
untukmenjaga
hubunganbaik
antara
jaringan atau
lembaga
organisasi
dannegosiasidalammem
bangunkerjasama
- Menguraikan kerangka
kerjasama media
- Menjelaskan strategi
jaringan dan media
8
.
Psikologi
organisasi
- Memahami
psikologi dan
organisasi
- Ruanglingkup
-Menjelaskan psikologi dan
organisasi serta
hubungannya
-Menjelaskan psikologi
psikologidano
rganisasi
- Gejalapenyak
itorganisasida
nlangkahprev
entifnya
individu dan psikologi
social
-Mengenal dan
memahamigejalapenyakit
organisasidanlangkah-
langkahpreventifnya.
1
3
.
Pengambil
an
keputusan
a. Apa dan
seberapa
penting
pengambilan
keputusan
b. Jenis-jenis
pengambilan
keputusan
c. Evaluasi
pengambilan
keputusan
- Menjelaskanpengertianp
engambilankeputusanda
nhubungannyadenganor
ganisasi
- Menjelaskan jenis dan
metode pengambilan
keputusan
- Menjelaskan prosedur
evaluasi pengambilan
keputusan
1
4
.
Refleksi
Pemimpin
Besar
Dunia
a. Napoleon
Bonaparte
b. Julios
Cesar
c. George
Washingto
n
d. Adolf
Hitler
e. Vladmir
lenin
f. Mahatma
Gandhi
g. Margareth
Tacher
h. Nelson
Mandella
i. Soekarno
- Mempelajari tokoh
pemimpin besar dunia
dan gagasannya
- Mempelajari strategi dan
taktik gerakan para
pemimpin besar dunia
Recommended