02 Pentingnya Sinkronisasi Tata Laksana Pengelolaan Benda Sitaan

Preview:

Citation preview

“PENTINGNYA SINKRONISASI TATA LAKSANA PENGELOLAAN BENDA SITAAN DAN BARANG RAMPASAN

DALAM RANGKA PEMULIHAN ASET TINDAK PIDANA KORUPSI”

SENIN PAGITANGGAL 21 NOVEMBER 2016

KEYNOTE SPEECH

oleh : Bapak Agus RahardjoKetua

Komisi Pemberantasan Korupsi

Tujuan Rapat Koordinasi : (1)

Membentuk PEMAHAMAN dan KESADARAN bersama antar instansi (Kementerian / Lembaga) terhadappentingnya pengelolaan BASAN danBARAN dalam rangka optimalisasipemulihan aset perkara tindak pidanakorupsi temasuk perkara tindak pidanalainnya.

Tujuan Rapat Koordinasi : (2)

Penguatan tugas dan fungsi antar-instansi yang telah ada dalam pengelolaan benda sitaan dan barang rampasan negara, yang penerapannya dibentuk satuan tugas (taskforce), yang akan menjadi satu lembaga nasional baru khusus menangani optimalisasi pemulihan aset.

antar-instansi (Kementerian/Lembaga) terkait :

Polri, Kejaksaan RI, instansi Penyidik Pegawai Negeri Sipil, KPK, Rupbasan, Kementerian Keuangan, auditor (BPKP) dan lain-lain yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Inti penyelesaian perkara tindak pidana korupsi :

1. follow the suspect;2. follow the money / follow the asset;

prinsip due process of law

Konsekuensi makin bertambahnya penanganan perkara tindak pidana, termasuk korupsi :

Dibutuhkan pemikiran dan kerja yang serius agar benda sitaan dan barang rampasan yang dikelola tersebut dalam kondisi yang baik dan berfungsi

Konsekuensi makin bertambahnya penanganan perkara tindak pidana, termasuk korupsi :

1. Perlu ada solusi terhadap benda sitaan yang mudah rusak, biaya penyimpanan benda sitaan yang relatif mahal, tanpa persetujuan tersangka atau PH.

2. Alternatif selain melelang barang rampasan negara. Seperti : pemanfaatan barang rampasan negara untuk kepentingan sosial.

Untuk efek jera bagi pelaku tindak pidana korupsi dan bagi pihak-pihak lain yang baru berencana akan melakukan korupsi :

menghilangkan pelaku tindak pidana korupsi untuk dapat mengakses harta kekayaannya kembali dengan merampasnya kepada negara.

Pemulihan keuangan negara dalam rangkapencapaian target pemulihan aset sebesar90% selama kurun waktu 2015-2019,sebagaimana dimaksud dalam Lampiranangka 4.2.a. Peta Jalan (Roadmap) StrategiNasional Pencegahan dan PemberantasanKorupsi (PPK) pada Peraturan PemerintahNomor 55 Tahun 2012 tentang StrategiNasional Pencegahan dan PemberantasanKorupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014.

TERIMA KASIH 

SALAM ANTI KORUPSI