View
225
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan
2.1. Letak Geografi
Kabupaten Bintan terletak antara 2 derajat Lintang Utara dengan 1 derajat 20 menit
Lintang Selatan dan 104 derajat Bujur Timur di sebelah Barat dan 108 derajat Bujur Timur di
sebelah Timur. Luas wilayah daratan dan lautan mencapai 88.038,54 Km persegi dengan luas
daratan 1.946,13 KM persegi (2,21 %) dan luas lautan 86.092,41 Km persegi ( 97.79 % ).
Jumlah pulau besar dan pulau kecil yang ada seluruhnya 202 buah pulau, 49 pulau
diantaranya sudah dihuni, 153 pulau kosong, 190 pulau bernama dan 12 pulau tidak bernama.
Pulau yang tidak berpenghuni serta tidak bernama sebagian sudah dimanfaatkan untuk kegiatan
pertanian khususnya usaha perkebunan. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel dan gambar
peta berikut ini:
Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2006 5
BAB IIGAMBARAN UMUM KABUPATEN BINTAN
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan
Tabel 1Jumlah dan Luas Pulau Menurut Kecamatan
No KecamatanJumlah Pulau Luas
( KM2)
Sudah dihuni
Belum dihuni Jumlah Daratan Lautan
1 Teluk Bintan 5 2 7 185,00 226,97
2 Bintan Utara 3 8 11 219,25 198,57
3 Teluk Sebong - 23 23 408,34 3.829,33
4 Bintan Timur 21 71 92 461,00 18.417,51
5 Gunung Kijang - 15 15 503,12 4.426,61
6 Tambelan 20 34 54 169,42 58.993,42
Jumlah 49 153 202 1.946,13 86.092,41
Sumber : Bintan dalam angka 2005
Daerah Kabupaten Bintan berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Kabupaten Natuna
Sebelah Selatan : Kabupaten Lingga.
Sebelah Barat : Kota Tanjungpinang dan Kota Batam.
Sebelah Timur : Kabupaten Natuna dan Propinsi Kalimantan Barat.
Daerah Kabupaten Bintan merupakan bagian dari paparan continental yang terkenal
dengan nama ”Paparan Sunda”. Pulau-pulau yang tersebar di daerah ini merupakan sisa-sisa
erosi atau pencetusan daerah daratan pra tersier, wilayahnya membentang dari semenanjung
Malaysia dibagian utara sampai Pulau Bangka dan Belitung di bagian selatan.
Penelitian yang dilakukan oleh beberapa institusi, terungkap bahwa tanah di Kabupaten
Bintan pada umumnya terdiri dari Organosol dan Clay Humik, Podsol. Padsolik daerah kuning,
Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2006 6
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan
serta Litosol dan Latosol yang tanah dasarnya mempunyai bahan granit. Kondisi alamnya
sebagian berbukit-bukit dan lembah yang landai sampai ketepi laut.
Pada umumnya daerah Kabupaten Bintan beriklim tropis dengan temperatur rata-rata
terendah 23,9 ̊ C dan tertinggi 31,8 ̊ C dengan kelembaban udara sekitar 85 persen. Wilayah
kabupaten Bintan dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini :
Gambar 1
Peta Wilayah Kabupaten Bintan
2.2. Keadaan Penduduk.
Kabupaten Bintan sa’at ini terdiri dari 6 (enam) kecamatan dan 10 kelurahan serta 32
desa dengan jumlah penduduk pada tahun 2006 berdasarkan data Badan Pusat Statistik yaitu
berjumlah 121.303 jiwa dengan kepadatan penduduk 392 jiwa per kilometer persegi.
Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2006 7
4.237,67 KM223 pulau
411,97 KM27 pulau
417,82 KM211 pulau
18.878,51 KM2
92 pulau
4.929,73 KM215 pulau
59.162,82 KM254 pulau
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan
Jumlah kelahiran hidup dari 6 kecamatan pada tahun 2006 yaitu sebanyak 2.958 , bila
dihitung rata-rata kelahiran hidup per kecamatan terjadi penurunan sebesar 0,14 persen
dibandingkan dengan tahun 2005 sebanyak 3.041 kelahiran hidup.
Pemukiman penduduk Kabupaten Bintan pada umumnya terkonsentrasi di daerah
pusat pemerintahan dan perdagangan serta kawasan pesisir pantai. Salah satu ciri demografis
Kabupaten Bintan adalah penyebaran penduduk yang tidak merata, dimana penduduk terbanyak
terdapat di Kecamatan Bintan Timur sebanyak 45.725 jiwa dengan kepadatan penduduk 99
jiwa per kilometer persegi, sedangkan kepadatan penduduk yang tertinggi berada di Kecamatan
Bintan Utara yaitu 163 jiwa perkilometer persegi. Kecamatan yang memiliki penduduk paling
rendah yaitu Tambelan sebanyak 4.514 jiwa dengan kepadatan penduduk 27 jiwa per kilometer
persegi, dan penduduk terjarang di Kecamatan Teluk Sebong yaitu 26 jiwa perkilometer persegi.
Lebih lengkap mengenai keadaan penduduk dapat dilihat pada gambar 2 dan grafik 1 berikut ini :
Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2006
Tl. Sebong 10,784 , 9%Bintan Timur 45,725, 38% ,
Bintan Utara 35,651, 29% ,
Gn. Kijang 16,285, 13%Teluk Bintan 8.334 7%
Tambelan, 4.514, 4%
Gambar 2
Distribusi Penduduk Per Kecamatan di Kabupaten Bintan Tahun 2006
8
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan
2,41
9
4,65
6
6,10
1
8,93
6
17,8
19 25,2
14
2,09
5
3,68
8
4,68
3
7,34
9
17,8
32
20,5
11
-
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
Tam
bela
n
Telu
kB
inta
n
Telu
kS
ebon
g
Gun
ung
Kija
ng
Bin
tan
Uta
ra
Bin
tan
Tim
ur
Laki-laki Perempuan
2.3. Keadaan Pendidikan.
Salah satu keberhasilan pembangunan dalam suatu negara adalah apabila didukung
oleh sumber daya manusia yang berkualitas melalui jalur pendidikan. Sehingga pemerintah
berupaya menghasilkan dan meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia yang ada. Hal ini
bertujuan untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan, yang mana pendidikan merupakan titik
sentral dari upaya yang dapat dilakukan. Melalui jalur pendidikan, diharapkan upaya dalam
meningkatkan kwalitas sumber daya manusia dapat segera diwujudkan, karena dengan tingkat
pendidikan yang semakin baik, maka setiap anggota masyarakat akan memperoleh kesempatan
yang lebih besar untuk meningkatkan kemampuan serta mengatur hidupnya secara layak dan
baik, hal ini tentunya akan berdampak positif pula terhadap derajat kesehatan anggota
masyarakat tersebut.
Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2006 9
Grafik 1
Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan di Kabupaten Bintan Tahun 2006
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan
Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan sangat
menunjang mutu pendidikan. Dalam buku “ Bintan Dalam Angka 2005 “, dinyatakan bahwa pada
tahun ajaran 2005/2006 terjadi peningkatan jumlah sekolah untuk semua tingkatan pendidikan
penduduk dibanding tahun ajaran 2004/2005. Jumlah murid tahun ajaran 2005/2006, mengalami
peningkatan untuk jenjang pendidikan Taman Kanak Kanak, Sekolah Dasar , Sekolah Lanjutan
Tiingkat Atas, sedangkan jumlah murid mengalami penurunan untuk tingkat pendidikan Sekolah
Menengah Tingkat Pertama. Adapun salah satu ukuran mendasar dibidang pendidikan adalah
tingkat buta huruf. Persentase penduduk berusia 10 tahun keatas tahun 2006 yang melek huruf
tercatat 87,21 persen dan yang buta huruf 6,52 persen.
2.4. Keadaan Ekonomi.
Tingkat ekonomi masyarakat juga merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Laju perumbuhan ekonomi Kabupaten Bintan
tahun 2005 menurun dibandingkan tahun 2004. Berdasarkan perhitungan PDRB atas dasar harga
konstan 2000, laju pertumbuhan ekonomi tahun 2004 sebesar 4,96 persen, kemudian pada tahun
2005 turun menjadi 4,52 persen. Nilai PDRB atas dasar harga berlaku selama periode 2004-2005
menunjukan kenaikan, begitujuga nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada tahun 2004
Rp. 1.447.761,39 dan pada tahun 2005 meningkat menjadi Rp. 1.513.232,77. Angka tersebut
mengidentifikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bintan pada tahun terakhir cukup
baik karena masih berada diatas angka pertumbuhan ekonomi nasional yang berkisar 4,5 %.
Perekonomian di Kabupaten Bintan masih didominasi oleh sektor industri dan
pengolahan dengan kontribusi mencapai 63,10 persen, walaupun kontribusinya menurun dari
63,58 persen pada tahun sebelumnya.
Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2006 10
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan
Sektor ekonomi yang ada pada PDRB, pada tahun 2005 mencatat pertumbuhan yang
positif. Bila diurutkan pertumbuhan PDRB menurut sektor ekonomi dari yang tertinggi ke terendah,
maka pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh sektor perdagangan, Hotel dan Restoran ( 6,04 %) ,
bangunan/Konstruksi ( 5,61 % ), Angkutan dan Komunikasi (4,93%), Pertambangan dan
Penggalian (4,52 % ), Industri Pengolahan ( 4,35 %), Pertanian ( 4,08 %), Listrik Gas dan Air
(4.05%), sektor keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan (3,19%), dan yang terkecil adalah
sektor jasa-jasa ( 1,18%).
Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2006 11
Recommended