9. Otoritas, Wewenang, Sentralisasi, Dan Desentralisasi

Preview:

DESCRIPTION

Your Visit Dede Sulaiman ==> http://www.sulaimannis.blogspot.com Full Update Materi Don't Forget To Follow And Leave a Comment ^_^

Citation preview

OTORITAS, PENDELEGASIAN WEWENANG, SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI

PERTEMUAN 9

Pengaruh• Tindakan atau control yang langsung

atau tidak langsung, yang menyebabkan perubahan dalam perilaku atau sikap dari orang atau kelompok lain.

Kekuasan (Power)• Kemampuan untuk mempengaruhi atau

untuk melakukan sesuatu.

• Kemampuan untuk menggunakan pengaruh, artinya kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau kelompok.

Otoritas Formal• Adanya pengakuan keabsahan upaya

untuk mempengaruhi.

• Perorangan atau kelompok yang berupaya untuk mempengaruhi dan dipandang mempunyai hak untuk itu dalam batas-batas yang diakui.

Wewenang atau Otoritas• Hak untuk melakukan sesuatu atau

memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.

Asal mula otoritas formal:

• Pandangan Klasik.• Pandangan Penerima (acceptance).

Pandangan Klasik

• Pandangan klasik (Teori Formal)– Otoritas berasal dari tingkat tertinggi

dalam masyarakat dan kemudian dengan berlandaskan hukum diteruskan ketingkat yang lebih rendah.

– Pandangan ini menelusuri sumber tertinggi dari wewenang ke atas sampai sumber terakhir, dalam hal ini untuk organisasi perusahaan adalah pemilik atau pemegang saham.

Pandangan Penerima (Acceptance View)

• Pandangan Penerima (Acceptance)

– Otoritas terletak pada orang yang dipengaruhi dan bukan pada yang mempengaruhi.

– Wewenang seseorang timbul hanya bila hal itu diterima oleh kelompok atau individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan.

Seseorang dapat menerima suatu pesan sebagai perintah (Chester I. Barnard):

• Dapat dan memang memahami pesan.• Percaya bahwa hal tersebut tidak

menyimpang dari tujuan organisasi.• Percaya bahwa perintah itu cocok dengan

kepentingan pribadinya secara keseluruhan.

• Mampu secara fisik dan mental untuk mematuhinya.

Kekuasaan• Seorang pemimpin dapat mempegaruhi

perilaku adalah hasil dari kekuasaan posisi (kedudukan atau jabatan) atau kekuasaan pribadi atau kombinasi keduanya. (Amitai Etzioni)

Kekuasaan• Kekuasaan Posisi

–Besarnya kekuasaan ini tergantung seberapa besar wewenang didelegasikan kepada individu yang menduduki posisi tersebut.

• Kekuasaan Pribadi–Didapatkan dari para pengikut dan

didasarkan atas seberapa besar para pengikut mengagumi, respek, dan merasa terikat pada seorang pemimpin.

Sumber Kekuasaan John French dan Bertram Raven):• Kekuasaan Imbalan (reward power).• Kekuasaan Paksaan (coercive power).• Kekuasaan Sah (legitimate power).• Kekuasaan Ahli (expert power).• Kekuasaan Referensi (refent power).

Sumber Kekuasaan John French dan Bertram Raven):

KEKUASAAN IMBALAN

KEKUASAAN PAKSAAN

KEKUASAAN SAH

KEKUASAAN AHLI

KEKUASAAN REFERENSI

SUMBER KEKUASAAN

Sumber Kekuasaan• Kekuasaan Imbalan

–Berasal dari sejumlah balas jasa yang diberikan kepada pihak penerima untuk melaksanakan perintah atau persyaratan lainnya.

• Kekuasaan Paksaan–Berasal dari perkiraan yang dirasakan

orang bahwa hukuman akan diterimanya bila mereka tidak melaksanakan perintah pimpinan.

Sumber Kekuasaan• Kekuasaan Sah

– Berkembang dari nilai-nilai intern yang mengemukakan bahwa seorang pimpinan mempunyai hak sah untuk mempengaruhi bawahan.

– Seseorang mempunyai kewajiban untuk menerima pengaruh tersebut karena seorang lain ditentukan sebagai pimpinannya.

• Kekuasaan Ahli– Merupakan hasil dari keahlian atau ilmu pengetahuan

seorang pemimpin dalam bidangnya dimana pemimpin tersebut ingin mempengaruhi orang lain.

Sumber Kekuasaan• Kekuasaan Panutan/Referensi

–Didasarkan atas identifkasi orang-orang dengan seorang pimpinan dan menjadikan pemimpin itu sebagai panutan atau simbol.

–Kharisma pribadi, keberanian, simpatik, dan sifat-sifat lain adalah faktor-faktor penting dalam kekuasaan panutan.

Tanggung jawab dan Akuntabilitas• Tanggung Jawab

–Kewajiban untuk melakukan sesuatu yang timbul bila seorang bawahan menerima wewenang manajer untuk mendelegasikan tugas atau fungsi tertentu.

• Akuntabilitas–Bawahan akan selalu diminta

pertanggungjawaban atas pemenuhan tanggung jawab yang dilimpahkan kepadanya.

Delegasi• Pelimpahan wewenang dan tanggung

jawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu.

• Tindakan memberikan wewenang dan tanggung jawab formal untuk menyelesaikan aktivitas spesifik kepada bawahan.

Pendelegasian Wewenang• Proses ketika para manajer

mengalokasikan wewenang ke bawah kepada orang-orang yang melapor kepadanya.

Empat Kegiatan Pelaksanaan Delegasi

• Pendelegasi menetapkan & memberikan tujuan serta tugas kepada bawahan.

• Pendelegasi melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

• Penerimaan delegasi menimbulkan tanggung jawab.

• Pendelegasi menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil yang dicapai.

Alasan-alasan Pendelegasian• Pendelegasian memungkinkan manajer dapat

mencapai lebih daripada mereka menangani setiap tugas sendiri.

• Delegasi wewenang dari atasan ke bawahan merupkan proses yang diperlukan agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien.

• Delegasi memungkinkan manajer memusatkan tenaganya pada tugas-tugas prioritas yang lebih penting.

• Delegasi dibutuhkan karena manajer tidak selalu mempunyai semua pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan.

Hambatan Pendelegasian Wewenang Yang Efektif

KE-ENGGANAN UNTUK MENDELEGASIKAN

WEWENANG

KE-ENGGANAN UNTUK MENERIMA PENDELEGASIAN

WEWENANG

HAMBATAN TERHADAP PENDELEGASIAN

WEWENANG YANG EFEKTIF

Mengapa Manajer Gagal Mendelegasi• Manajer merasa lebih bila mereka tetap mempertahankan

hak pembuatan keputusan.• Manajer tidak bersedia menghadapi risiko bahwa bawahan

akan melaksanakan wewenangnya dengan salah atau gagal.• Manajer tidak atau kurang mempunyai kepercayaan akan

kemampuan bawahannya.• Manajer merasa bahwa bawahan lebih senang tidak

mempunyai hak pembuatan keputusan.• Manajer takut bahwa bawahan akan melaksanakan tugasnya

dengan efektif sehingga posisinya akan terancam.• Manajer tidak mempunyai kemampuan manajerial untuk

mendelegasikan tugasnya.

Mengapa Bawahan Menolak Delegasi

• Delegasi berarti bawahan menerima tambahan tanggung jawab dan akuntabilitas.

• Selalu ada perasaan bahwa bawahan akan melaksanakan wewenang barunya dengan salah dan menerima kritik.

• Bawahan kurang mempunyai kepercayaan diri dan merasa tertekan bila dilimpahi wewenang pembuatan keputusan yang lebih besar.

Penanggulangan Hambatan Delegasi

• Kesediaan manajemen–Untuk memberikan kepada bawahan

kebebasan yang sesungguhnya untuk melaksanakan tugas yang dilimpahkan kepadanya.

• Pengembangan komunikasi–Meningkatnya komunikasi antara manajer

dan bawahan akan meningkatkan saling pengertian dan membuat delegasi lebih efektif.

Sentralisasi dan Desentralisasi• Sentralisasi

– Pemusatan kekuasaan dan wewenang pada tingkatan atas suatu organisasi.

• Desentralisasi– Penyebaran atau pelimpahan secara meluas

kekuasaan dan pembuatan keputusan ketingkatan-tingkatan organisasi yang lebih rendah.

– Seberapa jauh manajemen puncak mendelegasikan wewenang ke bawah—ke divisi-divisi, cabang-cabang, atau satuan organisasi yang lebih rendah.

DESENTRALISASI

• Semakin besar otoritas yang disebarkan ke seluruh bagian organisasi, organisasi tersebut semakin bersifat desentralisasi.

Manfaat Desentralisasi:

• Meringankan beban top manajer.• Menyempurnakan pembuatan keputusan.• Keluwesan dan kecepatan yang lebih

besar dalam pembuatan keputusan dalam lingkungan yang cepat berubah.

Recommended