A Placebo-controlled Trial of Antimicrobial Treatment for Acute

Preview:

DESCRIPTION

A Placebo-controlled Trial of Antimicrobial Treatment for Acute

Citation preview

A PLACEBO-CONTROLLED TRIAL A PLACEBO-CONTROLLED TRIAL OF ANTIMICROBIAL TREATMENT OF ANTIMICROBIAL TREATMENT

FOR ACUTE OTITIS MEDIAFOR ACUTE OTITIS MEDIAPaula A. Tahtinen, et allPaula A. Tahtinen, et all

PENDAHULUANOtitis media akut (OMA) adalah penyakit infeksi bakteri yang paling banyak terjadi pada masa anak-anak. Antibiotik telah menjadi terapi primer pada infeksi ini sejak adanya penelitian pada tahun 1950. Beberapa guidelines penatalaksanaan OMA merekomendasikan agar di observasi terlebih dahulu sebelum diberikan terapi antibiotik.

Latar belakang jurnal ini adalah untuk menilai efektivitas penggunaan antibiotik pada anak yang menderita OMA yang didiagnosis secara teliti dengan kriteria tertentu dan untuk menilai cakupan dan dosis terapi yang adekuat.

METODEPasien dan Kriteria Diagnosis

Dengan metode double-blind trial, secara acak, anak-anak usia 6-35 bulan yang mengalami tanda-tanda OMA yang didiagnosis secara teliti dengan kriteria tertentu.

Kriterianya adalah: 1) pada pemeriksaan otoskop ditemukan membran timpani bulging position, warna abnormal atau ada batas udara dan cairan. 2) tanda-tanda inflamasi pada membran timpani: kemerahan, bulging atau berwarna kuning. 3) ada gejala-gejala akut: demam, nyeri telinga, atau gangguan pernafasan.

METODE (cont’d…)Study Design

Penelitian ini menggunakan metode double-blind trial, secara acak, anak-anak usia 6-35 bulan yang mengalami tanda-tanda OMA yang didiagnosis secara teliti dengan kriteria tertentu.

Pada hari pertama, tanda-tanda yang dialami pasien, riwayat penyakit, demografi dan karakteristik klinis serta pemeriksaan klinis (termasuk dengan menggunakan otoskop dan timpanometri) dicatat.

METODE (cont’d…)Study Design

Pasien yang memenuhi syarat secara acak diberikan amoxicillin-clavulanate (masing-masing 40mg/kgBB/hari dan 5.7mg/kgBB/hari, dibagi dalam dua dosis) atau plasebo selama 7 hari. Jika demam (T: 38 C atau lebih) berikan analgesik dan antipiretik. Analgesik dan antipiretik yang digunakan dapat berupa tetes telinga dan dekongestan hidung (tetes atau semprot).

Cont’dJadwal visit terakhir: sehari setelah jadwal minum obat terakhir. Kondisi setelah terapi: sehat, lebih baik, tidak ada perubahan, memburuk

HASILStudi Pasien

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 319 orang, yang terdiri atas Amoxicillin-clavulanate 161 orang dan Placebo 158 orang.

HASIL PRIMER

Outcome• Hasil Primer Tidak ada perubahan dari jadwal visit pertama (hari ke-3) Keadaan anak memburuk di semua kondisi dan setiap waktu Tidak ada perubahan saat dilihat dengan otoskop setelah terapi terakhir

pada hari ke-8 Perforasi membran timpani dan infeksi berat (contoh: mastoiditis dan

pneumonia) Alasan untuk berhenti terapi (contoh: efek samping dan tidak patuh pada

terapi) Keberhasilan terapi tergantung pada orang tua

Analisis Statistik- Dengan 260 pasien anak, studi ini memiliki 90% kekuatan untuk

mendeteksi reduksi absolut dengan poin 15% kesalahan terapi dengan amoxicilin-clavulanate dibandingkan dengan plasebo.

- Dengan jumlah kesalahan terapi pada grup plasebo sebanyak 25%- Rencana dari 320 pasien yang diacak dengan 20% pasien yang bias (tidak

dapat digunakan)

Analisis Statistik• Metode analisis yg digunakan yaitu Kaplan-Meier untuk menganalisis data

dalam 1 peristiwa dengan menggunakan tes log-rank • Rasio dikumulasikan dalam model regresi Cox• Kategori hasil akan dibandingkan dengan metode chi-square• Student’s t-test digunakan untuk membandingkan rata-rata• Analisis data menggunkan SPSS versi 16.0.

Hasil Sekunder• Pertolongan pada terapi dimulai pada 11 anak dari 30 anak grup

amoxiciliin-clavulanate (36,7%) dan 53 dari 71 anak grup plasebo (74,6%) P<0.0001

• Otitis media akut kontralateral terjadi pada 13 anak dari 159 anak grup amoxicilin-clavulanate (8.2%), 29 dari 156 anak grup plasebo (18.6%) P<0.007

• Terapi dengan amoxicilin-clavulanate signifikan mempercepat penyembuhan demam (kurun waktu 6 jam setelah terapi pertama)

• Penyembuhan penurunan nafsu makan, kurang beraktivitas dan kesakitan (kurun waktu 2 hari setelah terapi pertama)

• Tidak ada efek yg signifikan dari terapi amoxicilin –clavulanate terhadap kesembuhan nyeri telinga, kurang tidur dan sering menangis.

• Akhir terapi ditemukan adanya bakteri resisten yg menetap pada nasofaring yaitu S.pneumoniae

Efek Samping• Terjadi pada 85 anak grup amoxicilin-clavulanate dan 57 anak grup

plasebo• Tidak ada lkasus mastoiditis• Pneumonia 2 anak grup plasebo• Diare 77 anak grup amoxicilin-clavulanate dan 42 anak grup plasebo• Eksim anak grup amoxicilin-clavulanate > plasebo

Diskusi• Amoxicillin-clavulanat lebih memberi efek terhadap otitis media akut bila

dibandingkan dengan pemerian plasebo, walaupun masih banyak efek samping yang ditemukan

Recommended