View
225
Download
3
Category
Preview:
Citation preview
A. Uji Proteolitik Secara Kualitatif
Uji Indeks Proteolitik Berdasarkan uji lanjut BNJ (α = 5 %)
Perlakuan PBG1
(X1)
PML
(X2)
PBR1
(X3)
1 1,589 1,206 2,667
2 1,250 1,103 1,366
3 1,594 1,169 1,080
RATA2 1,478b 1,159
a 1,704
c
B. Uji Proteolitik Secara Kuantitatif
Analisis Ragam Uji Aktivitas Protease
Perlakuan PBG1
(X1) PML (X2)
PBR1
(X3)
1 0,0018 0,0013 0,0049 0,00000324 0,00000169 0,00002401
2 0,002 0,0004 0,0049 0,000004 0,00000016 0,00002401
3 0,0004 0,0001 0,0038 0,00000016 0,00000001 0,00001444
RATA2 0,0014 0,0006 0,00453 0,00000247 0,00000062 0,00002082
0,0042 0,0018 0,0136 0,0000074 0,00000186 0,00006246
Nilai kritis
( )( )( ) ( )( )( )
F > F tabel
Sumber Keragaman DB JK KT F hitung Hasil
Perlakuan 2 25 s
Galat 6
Total 8
s = Berbeda Nyata
Uji Lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) 5% Uji Aktivitas Protease
Perlakuan PBG1 (X1) PML (X2) PBR1 (X3)
1 0,0018 0,0013 0,0049
2 0,002 0,0004 0,0049
3 0,0004 0,0001 0,0038
RATA2 0,0014b
0,0006a
0,00453c
0,0042 0,0018 0,0136
Sumber Keragaman DB JK KT F hitung
Perlakuan 2 25
Galat 6
Total 8
BNJ (α=5%) 0,00041
( ) √
√
√
2,447
C. Pembuatan Pereaksi Aktivitas Enzim Metode Bergmeyer dan Grassl
(1983)
Bahan-bahan untuk pereaksi yang digunakan harus bebas dari enzim protease
dan inhibitornya.
1. Natrium hidroksida (1mol/L)
Larutkan 4 g NaOH didalam 100 mL H2O
2. Buffer borat pH 8.0
Larutan A : 12,4 g asam borat didalam 1000 mL H2O
Larutan B : 19,05g boraks di dalam 1000 mL H2O
Campurkan 50mL larutan A dengan 4,9 mL larutan B dan encerkan
sampai 200 mL
3. Asam klorida
Encerkan 9,8 mL HCl pekat (minimal 32%) menjadi 72 mL
4. Larutan buffer-kasein (2% w/v)
Suspensikan 1 g kasein dengan kira-kira 5 mL H2O di dalam gelas piala
100 mL. Tambahkan NaOH (1) dan 30 mL aquades serta aduk
menggunakan pengaduk magnet sampai semua kasein larut. Tambahkan
5 mL buffer borat (2) dan tepatkan pHnya menjadi 8 dengan
menambahkan HCl (3). Sambil menambahkan HCl larutan harus selalu
diaduk agar tidak terjadi endapan kasein. Tepatkan volumenya menjadi
50 mL.
5. Asam klorida (0.05 mol/L)
Larutkan 1 mL HCl (3) dengan 19 mL H2O
6. Larutan tirosin standar (5 mmol/L)
Larutkan 45,3 mg tirosin di dalam 50 mL H2O
7. Kalsium klorida (12 mmol/L)
Larutkan 66,5964 mg CaCl2 di dalam 50 mL H2O
8. Asam trikloroasetat (0,1 mol/L)
Larutkan 16,3 g TCA di dalam 1000 mL H2O
9. Kalsium klorida (2 mmol/L)
Tambahkan 30 mL H2O terhadap 6 mL larutan CaCl2 (7)
10. Natrium karbonat (0,4 mol/L)
Larutkan 42,397 g Na2CO3 di dalam 1 L aquades
11. Folin Ciocalteau
Larutkan 30 mL folin komersil dengan 60 mL H2O
12. Larutan enzim
Tambahkan 0,2 mL larutan (7) terhadap 1 mL enzim yang akan dianalisis.
Stabilitas pereaksi
a. Larutan buffer-kasein harus disiapkan tiap hari
b. Buffer dan tirosin standar harus disimpan pada suhu 4oC dan stabil
selama dua minggu
c. Pereaksi-pereaksi lain dapat disimpan pada suhu kamar dan stabil untuk
waktu yang lebih lama.
D. Gambar Hasil Uji Aktivitas Proteolitik
Gambar 1. Hasil uji proteolitik Isolat Bt PBG1 pada media Skim Milk Agar
Gambar 2. Hasil uji proteolitik Isolat Bt PBR1 pada media Skim Milk Agar
Gambar 3. Hasil uji proteolitik Isolat Bt PML pada media Skim Milk Agar
E. Gambar Uji Fermentasi Karbohidrat dan Hidrolisis CMC
Gambar 4. Hasil uji fermentasi fruktosa (- = tidak terjadi fermentasi ; +A =
terjadi fermentasi menghasilkan asam)
Gambar 5. Hasil uji fermentasi galaktosa (+A = terjadi fermentasi
menghasilkan asam)
Gambar 6. Hasil uji fermentasi glukosa (+A = terjadi fermentasi
menghasilkan asam)
Gambar 7. Hasil uji fermentasi laktosa (+A = terjadi fermentasi
menghasilkan asam ; +G = menghasilkan gas)
Gambar 8. Hasil uji fermentasi sukrosa (+A = terjadi fermentasi
menghasilkan asam)
Gambar 9. Uji hidrolisis CMC (Bt PBG1 = -)
Gambar 10. Uji hidrolisis CMC (Bt PML = +)
Gambar 11. Uji hidrolisis CMC (Bt PBR1 = +)
Gambar 12. Larva Papilio memnon
Gambar 13. Larva Papilio memnon yang mati karena infeksi Bt
Recommended