View
252
Download
3
Category
Preview:
DESCRIPTION
Â
Citation preview
1Edisi II, Januari 2013 111111111111111111EdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEdEEdEdEdisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisisi i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , JaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJaJanununununununununununununununununununununununununununununununununununununununununununununununununununununununununununununununununuararararararararararararararararararararararararararararararararararararararararararararararararararararararararararari i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i 2020202020202020202020202020202020202020202020202020202020202020202020202020202020202020202020202020202020202020202020202020202020202020202020202020202020202013131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313
2 Edisi II, Januari 2013
3Edisi II, Januari 2013
Assalamu’ailaikum Wr.Wb
Salam sejahtera kami haturkan kepada para pembaca. Meskipun
dengan berbagai keterbatasan dan problematika kehidupan yang terus ada,
namun selama nafas ini masih tersisa dan semangat perubahan masih mem-
bara, untaian salam ini tak henti-hentinya kami haturkan untuk segenap so-
bat-sobat AbdA. Semoga angin segar kedamaian dan kesejukan akan mem-
berikan inspirasi baru bagi kita semua. Amiiin
Alkhamdulillah, sudah seyogyanya kami ucapkan untuk menggam-
barkan betapa besar karunia Alloh SWT yang diberikan kepada kami sehing-
ga kami bisa menerbitkan bulletin AbdA edisi II di awal tahun 2013. Shola-
wat dan salam senantiasa kami curahkan kepada junjungan kami nabi agung
Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya, semoga
kita bisa menjadi umatnya yang tetap teguh mengikuti ajaran-ajarannya. Un-
gkapan terimakasih tak lupa kami ucapkan kepada segenap sobat AbdA yang
telah berkenan hati merelakan tenaga dan fi kirannya demi terbitnya bulletin
ini.
Di edisi kedua ini kami hadir ke tengah-tengah sobat-sobat AbdA
dengan mengangkat tema “cita-cita ”, cita-cita tak hanya sekedar angan-an-
gan atau sekedar mimpi, namun lebih merupakan sebuah target yang kehadi-
rannya musti dicapai dengan segenap perjuangan dan usaha. Tak jarang cita-
cita mampu memotivasi seseorang untuk bergerak atau berbuat lebih dari
yang sekedar diupayakan sekarang.
Akhirnya melalui bulletin AbdA edisi kedua ini, kami mencoba
memberikan pengetahuan baru terkait cita-cita, dan pentingnya cita-cita
dalam sebuah kehidupan seseorang dan sebagai penyemangat dalam men-
jalani keseharian. Kami sadar berbagai rangkaian tulisan yang kami hadir-
kan ini tentu masih sangat banyak kekurangan disana-sini. Dengan semangat
“Budayakan Membaca” sebagai aktifi tas intelektual manusia, khususnya
umat islam dengan “iqra”nya. Meski demikian,kami tetap memohon saran
dan kritik para sobat-sobat AbdA. Dan tak lupa kami selalu berharap kehadi-
ran edisi ini tetap memberikan sesuatu yang bernilai positif bagi sobat-sobat
semua.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
AbdA Redaksi
4 Edisi II, Januari 2013
bdA merupakan sebuah komunitas yang berge-
lut dalam bidang sosial. AbdA didirikan pada
tanggal 18 Muharram 1434 H equivalen den-
gan 02 Desember 2012, dengan tujuan awal
mengembangkan potensi anggotanya di bidang de-
sain dan wirausaha selain itu dalam kegiatan sosial-
nya AbdA berkonsentrasi pada kegiatan Motivasi, Out
Bond dan Training (M.O.T) dengan mottonya “Ber-
juang, Berbagi dan Memberdayakan”. Sesuai dengan
mottonya AbdA bertujuan mengajak para sobat-sobat
AbdA untuk berjuang di jalan Allah SWT sesuai ke-
cakapan dan tuntutan perkembangan zaman, serta
berbagi baik materi, tenaga maupun fi kiran sesuai ke-
mampuan dan tingkat keilmuan masing-masing, tak
sampai disitu AbdA juga berusaha Memberdayakan
anggotanya baik dalam hal kecakapan Ilmu Pengeta-
huan maupun dalam berwirausaha.
AbdA diresmikan di Trenggalek pada tanggal 18 Mu-
harram 1434 H/02 Desember 2012
Diterbitkan oleh; AbdA.
Pelindung; Allah SWT,
Pimpinan Umum ; Abu Zaeni,
Pemimpin Redaksi: Riyadu
Sulaiman,
Sekretris I; Achmad Saifudien,
Sekretaris II; Bayu Dwi Saputra,
Bendahara; Muhammad Efendi.
Divisi-Divisi;
Divisi Motivasi; Alvin hidayatul-
loh (coordinator),
Divisi Outbond; Bayu (coordi-
nator)
Divisi Training; Mohammad
Efendi (coordinator)
Divisi kewirausahaan; Syaifud-
din (coordinator)
Divisi Media; Riyadu Sulaiman
>> Sobat AbdA >>
M. Ilham Mustofa, Nuning Eka,
Yuslisul, Vivit, Lutfi , Burhan,
Putri, Elok, Anis, Fifi n
Alamat Redaksi;
Desa Plosokandang, Kec. Ke-
dungwaru, Kab. Tulungagung.
no.telp/HP: 085 735 355 383,
Email: abdasmile@gmail.com,
Grup FB: AbdA
.: EDITO RIAL :.
A
5Edisi II, Januari 2013
Siti (PSM kedungwaru)
Assalamualaikum…AbdA aku mau nitip uneg-uneg dounk…
untuk setiap kegiatannya tolong Lakukan sesuatu dengan rapi…
AbdA; wa’alaikum slm… trims atas uneg-unegnya,,ya semoga
kedepanya para crew AbdA memperhatikan pesanmu dalam tiap
agendanya.
Vivit (sobat AbdA asal kota Blitar)
hellow AbdA…. Kug lama, kapan terbitnya??? Untuk edisi selanjutnya, AbdA lebih
kreatif ja ge, terus tambah inovasi yang baru, dan isinya harus mendidik.
AbdA; hay….. lama itu karena harus melalui proses sobt, okey trims atas saran-saranya,
semoga kedepannya AbdA kian disiplin dalam agenda penerbitannya dan kreatif serta inovatif
dalam content/isi buletinnya.
Putri (PSM kedungwaru)
Hay AbdA…trimakasih atas beberapa hal yang telah engkau ajarkan kepada kami,
kami tak kan melupakan semua itu ndan kami berusaha mengamalkannya… menurutku AbdA
it menyenangkan & progam-progamnya cukup menarik serta bermanfaat untuk meningkatkan
semangat belajar.
AbdA; hay juga….sama-sama kami juga berterimakasih kepada keluarga besar PSM yang
sudah memberikan kesempatan kami untuk berbagi dan trimaksih juga buat respon serta
antusiasnya yang tinggi disetiap kegiatan kami. Semoga kedepannya Alloh mempertemukan
kita disuasana dan kegiatan yang serupa. Amiiiin
Surat Sobat :.
Ria (sobat AbdA asal Trenggalek)
Salam AbdA…..AbdA kapan lagi ada
kegiatannya…kug lama gag keliatan, istirahat boleh-
boleh saja asal gag kelamaan coz kalo kelamaan ntar
bisa selamanya lhooo….
AbdA; salam juga…semoga kedamaian selalu
bersama qt,, AbdA sedang mempersiapkan agenda-
agenda barunya,,, kalo lama gag terlihat karena
beberapa anggota AbdA sedang dalam Ujian. selama
doa dan dukungan Sobat-sobat tak putus AbdA kan
selalu hadir ketengah-tengah sobat semua tentunya
dengan kegiatan-kegiatan inovatifnya.
Surat Sobat
6 Edisi II, Januari 2013
.: Apa Cita-CitaMu :.
7Edisi II, Januari 2013
obat, tahukah kalian bahwa kemun-
gkinan terbesar tercapainya sebuah
cita-cita dimulai dari mimpi? Lan-
tas, setelah mimpi itu kita angan
kan, apa yang harus kita lakukan??...simak
yang berikut ini!
1. Jadikanlah mimpi/tujuan itu sebagai
alat untuk memotivasi diri agar kita
tetap konsisten dan fokus untuk menge-
jar cita-cita.
2. Buatlah rencana atau misi
tentang bagaimana caranya untuk
mendapatkan semua itu!
3. Tentukan target!
Contohnya kita sebagai pelajar.
Bagaimana cara mendapatkan nilai
ulangan dengan nilai yang memuaskan
tanpa mencontek? Mungkin disitu kita
bisa menargetkan dalam sehari berapa
kali kita belajar? Karena untuk meng-
gapai cita-cita tidak bisa di dapatkan
dalam waktu singkat.
4. Buatlah komitmen pada diri sendiri.
Kita harus tetap optimis dan
katakan bahwa kita bisa!! Pertahankan
Tips :.
untuk menggapaiOleh : Risky Umi Nasihatus Sholihah,
S
Tipscita-cita
8 Edisi II, Januari 2013
dan yakin dengan komitmen yang kita
buat. Jangan berubah-ubah, sobat! Per-
caya diri. Itu haruuus!
5. Jadikanlah tokoh atau ilmuan sebagai
inspirasi untuk kita!
6. Manfaatkan bakat yang kita miliki.
Untuk sukses dalam menggapai
cita-cita, sekarang kita tinggal menco-
ba untuk terjun dalam memanfaatkan
bakat yang kita miliki agar bakat kita
dapat terasah dengan baik.
7. Berdo’a.
Setelah semua rencana dan usaha
sudah kita lakukan, jangan sampai lupa un-
tuk berdo’a. Karena hal yang paling menen-
tukan dan yang mengabulkan keinginan itu
adalah Tuhan yang Maha Kuasa.
*) Penyusun adalah Siswi SMP Islam Al
Badar,
.: TIPS
9Edisi II, Januari 2013
etiap hari Wanda selalu terlambat
datang ke sekolah. Ia selalu mendapat
hukuman karena keterlambatannya
itu. Pagi ini pun sama, jam sudah menunjuk-
kan pukul 06:30 tapi dia tak kunjung bangun
dari tidurnya. Beruntungnya ibu Wanda se-
tia, setiap hari membangunkan Wanda wa-
laupun terkadang ibu Wanda jengkel karena
ia susah dibangunkan.
“Wanda… bangun nak, sudah jam setengah
tujuh..?” Suara itu membangunkan Wanda
yang tengah asyik dengan tidurnya. Wanda
melirik jam dinding dengan mata yang ma-
sih mengantuk. Pukul 06:30. Segera saja ia
tersentak kaget.
“Ibu kenapa tidak membangunkan aku dari
tadi ?” Wanda menggerutu.
“Ibu sudah membangunkanmu sejak jam
lima tadi Wan, tapi kamunya nggak mau
bangun”
“Aku pasti terlambat lagi bu”. Dengan wa-
Kisah Wanda :
Oleh: Elok Viola Al-Insani*
S
Gantungkan Cita-Citamu
Setinggi Langit
CITA-CITA
jah yang masam Wanda bergegas mandi.
Mempersiapkan diri dengan secepat mung-
kin karena dikejar waktu. Tepat pukul 07:00
Wanda berangkat dengan tergesa-gesa.
Untuk yang kesekian kali Wanda
telambat lagi. Masing-masing kelas sudah
berdiri guru-guru yang siap memberikan ilmu
untuk murid-muridnya. Antara ragu dan ya-
kin Wanda mengetuk pintu kelasnya.
“Assalamua’alaikum”
“Wa’alaikumsalam”. Pak Parno menjawab
salam Wanda. Semua mata tertuju pada
Wanda.
“Maaf pak, saya terlambat lagi” .
“Kenapa kamu sering terlambat ?” Tanya
Pak Parno.
CERPEN :.
10 Edisi II, Januari 2013
“Saya bangun kesiangan pak” wajah
Wanda menjawab dengan tertunduk
malu.
“Jangan di ulangi ya Wanda, biasakan diri
untuk bangun pagi”
“Iya pak”
“Ya sudah, sekarang duduklah”
Pagi yang melelahkan bagi Wan-
da. Ia harus bersiap-siap dengan terge-
sa-gesa karena dikejar waktu, ditambah
lagi Pekerjaan Rumah(PR)nya tertinggal
dirumah. Hari-hari Wanda selalu demiki-
an. Walaupun sudah dinasehati ibunya,
tetap saja wanda tidak berubah.
Ternyata yang membuat Wanda
menjadi tidak disiplin adalah karena pen-
garuh teman bermainnya. Setelah pulang
sekolah ia bermain sampai sore dengan
teman-temannya.
Siang ini Galang mengajak Wan-
da untuk menonton pertunjukkan. “Wan-
da… nanti ada pertujukkan sirkus, aku
dan Rendy mau melihat pertunjukkan,
kamu mau ikut kan?”
“Benarkah..? Wah pasti seru, aku ikut
Lang.”
Mereka pun berangkat bersama-
sama tanpa pulang dahulu ke rumah.
Mereka berangkat dengan menggunakan
sepeda. Di tengah perjalanan wanda ber-
temu dengan ibunya yang kebetulan pu-
lang dari pasar.
“Lho… sedang apa kamu disini
nak?” Wanda merasa takut. Dia tak me-
nyangka akan bertemu ibunya disini.
“Maaf bu, tadi kami berencana melihat
pertunjukkan,”
“Seharusnya kamu pulang dulu Wan, jan-
gan langsung pergi bermain”
“Iya bu”
“Sekarang ayo pulang dulu sama ibu.
Rendy sama Galang nonotonnya berdua
saja ya, Wanda ibu ajak pulang dulu”
“Iya bu” serentak Rendy dan Galang
menjawab.
Sesampainya dirumah Wanda
dinasehati ibunya untuk tidak terlalu ban-
yak bermain.
“Jangan terlalu ban-
yak bermain nak, apa-
lagi tanpa pamit sama
orang tua. Oh ya, ada
lagi. kamu juga sering
terlambat ke seko-
lah karena bangun
kesiangan. Melihat
TV juga jangan sam-
pai larut malam. Aki-
batnya kamu susah
dibangunkan dan
PRmu ketinggalan.”
.: CERPEN
11Edisi II, Januari 2013
“Iya bu,, maaf”. Wanda merasa bersalah
kepada ibunya dan dirinya sendiri. Tidak
seharusnya dia bandel. Selama ini selalu
tidak disipilin mengerjakan sesuatu. Kini
ia berjanji untuk menjadi anak yang rajin
bagi ibu dan dirinya sendiri.
Pagi ini Wanda bangun jam lima
tepat. Ia sholat sub uh kemudian bersiap-
siap berangkat seko-
lah. Pukul seten-
gah tujuh ia sudah
berada dikelas.
Menunggu Pak
Parno masuk dan
menyampaikan ilmu-
nya.
Teeeet… teeeeet… teeeet…
Bel tanda pelajaran dimulai su-
dah berbunyi. Pak Parno masuk kelas
dengan sumringah. “anak-anak hari ini
kita belajar mengenai cita-cita. Kita ha-
rus punya cita-cita sebagai tujuan hidup
kita. Nah… diantara kalian pasti semua
punya cita-citakan ?, bapak pun memiliki
cita-cita. Seperti kata bapak soekarno,
“Gantungkan cita-citamu setinggi lan-
git”. Maksudnya adalah kita harus punya
harapan yang tinggi, dengan begitu aka
nada usaha dari kita untuk meraihnya.
Kedisiplinan dan ketekunan sangat dibu-
tuhkan untuk dapat meraih cita-cita kita”
Perkataan Pak Parno menumbuh-
kan motivasi pada siswanya. Mendengar
perkataan Pak Parno itu, Wanda merasa
ada semangat yang muncul dari dirinya.
Mulai sekarang Wanda berjanji akan
menjadi anak yang disiplin dan tekun un-
tuk bisa meraih cita-citanya.[al-insani]
*) Penulis adalah mahasiswi STAIN Tulun-
gagung Prodi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI)
CERPEN :.
Beli oleh-oleh di kota paluMari duduk di dekat telagaRaihlah cita-citamuAgar kelak kau bahagia
Oleh: Putri**) pengarang adalah santri wati PSM
kedungwaru
12 Edisi II, Januari 2013
Hamparan tanah luas menghijau dalam
petakan sawah milik petani. Berbondong –
bondong mereka tembus sang mentari demi
bulir-bulir nasi yang berarti. Peluh menetes
dari setiap jiwa yang senantiasa mensucikan
diri ketika matahari naik sepenggalah. Mereka
adalah pahlawan pangan yang tak bergelar.
Cukup beralaskan bumi dan bertopi langit,
kenikmatan surgawi terasa di dunia ini.
Tumi, adalah anak dari sepasang
suami istri yang kedua-duanya adalah
petani. Setiap menjelang siang, diantarnya
serantang nasi beserta lauk pauk. Tumi
yang memasaknya sendiri. Padahal dia baru
berusia 13 tahun. Emaknya selalu dibuat
terkejut ketika merasakan masakan Tumi.
Tak pernah sekalipun Tumi belajar memasak
pada emaknya. Emaknya suka heran melihat
tingkah Tumi yang semakin suka memasak.
“Tumi, emak dan bapak ndak usah
dimasakin yang aneh-aneh. Cukup bawakan
air minum, nasi putih, dan garam saja. Uang
yang kamu punya disimpan saja. Untuk
Oleh : Yuslisul Pransiskasaribrani bermimpi ??
ANGAN .: CERPEN
DI AMBANG BATAS
“Jangan pernah berani bermimpi jika kau tidak yakin akan dapat
menggapai mimpimu. Yakinlah kau bisa melakukan hal terbaik sesuai mimpimu.
Cukup dengan tindakan, tekad dan niat. Karena kecerobohan manusia saat ini
adalah mereka berani bermimpi namun akhirnya hanya terbuai oleh mimpi dan
angan - angan. Karena urusan sebuah mimpi itu tercapai atau tidak, manusia
tidak bisa menentukan. Inilah konsep sederhana yang kumiliki. Berusahalah.
JANGAN CUMA BERMIMPI!”
- De Euz Pha*
13Edisi II, Januari 2013
keperluan sekolah nanti.”
Tumi hanya diam. Seolah-olah
membiarkan perkataan emaknya luntur
ditelan waktu. Bukan karena dia tidak mau
mendengarkan, tapi Tumi punya alasan
lain untuk hal ini. Tumi tak pernah merasa
direpotkan. Apalagi untuk orang tuanya,
Tumi tak pernah memperhitungkan sepeser
pun biaya untuk keperluan belanja. Sejak usia
enam tahun dia membantu bibinya memasak.
Bibinya pandai memasak dan sudah lama
memiliki usaha chatering. Tumi sering main
ke rumah bibinya untuk belajar memasak.
Teknik Tumi belajar terbilang unik. Tanpa dia
ikut campur tangan langsung, beberapa saat
setelah melihat bibinya memasak Tumi selalu
berhasil untuk mempraktekkan resep yang
sama. Tumi memang gadis yang luar biasa.
“Tumi, kamu nanti ikut bibi ya!
Bibi ada pesanan dengan menu baru.”
Tumi mengangguk. Dia bukan gadis
yang banyak bicara. Namun sebenarnya tutur
katanya lembut. Selain memasak Tumi juga
rajin mengerjakan pekerjaan rumah lainnya.
Meski dia terbilang masih seumuran anak-
anak yang haus akan permainan dan hidup
dalam dunia petualangan, namun tidak bagi
Tumi. Dalam kondisi keluarga yang kurang,
Tumi tak pantang menyerah. Dia tidak segera
putus asa. Keadaan itu menuntut Tumi untuk
bersikap lebih bijaksana. Bukan keinginan
emak dan bapaknya tapi keinginan itu lahir
dari dalam hati Tumi sendiri.
“Tumi, besok bawa lagi ya. Bawa
yang banyak. Nanti aku bantuin buat jual
ke guru-guru kita, atau dititipin di kantin
sekolah,”celetuk Ratna
bersemangat untuk membantu
Tumi menjual dagangannya.
“Sok baik banget kamu,
Rat. Padahal itu masakan bukan
buatan si Tumi. Pake di puji-
puji segala. Besar kepala tuh
ntar,”kata Winda ketus.
“Rugi kalau kamu
cuma muji masakan emaknya.
Emaknya aja enggak ada disini.
Lagian emaknya si Tumi kan
cuma Petani mana bisa dia
CERPEN :.
14 Edisi II, Januari 2013
masak kayak gini,”kata Desi menambahkan olokan yang semakin ketus.
Olokan semacam itu sudah biasa Tumi dengarkan. Tumi hanya menerima tanpa ada
aksi balas dendam. Sebagai anak yang dilahirkan dari garis keturunan petani, mimpi Tumi
untuk memiliki sebuah restoran akan dipandang berlebihan bagi banyak orang. Tapi Tumi selalu
yakin jika 10 tahun mendatang dia akan memiliki sebuah restoran kecil yang menampung resep
buatannya sendiri.
*) Nama pena dari Yuslisul Pransiskasari, nama ini digunakan hanya pada tulisan
tertentu.
MIMPI
14 Edisi II, Januari 2013
Menerima karya-karya berupa artikel, cerpen, cerber, puisi, dan lain-lain yang ber-
hubungan dengan pendidikan,
hasil karya bisa langsung dikirim ke:
-E_mail: abdasmile@gmail.com
-CP: Ryadu (081 554 353 203)
.: CERPEN
15Edisi II, Januari 2013
16 Edisi II, Januari 2013
JUDUL LAGU : LASKAR PELANGIDIPOPULERKAN : NIDJI
Mimpi adalah kunci Untuk kita menaklukkan duniaBerlarilah tanpa lelahSampai engkau meraihnya*courtesy of LirikLaguIndonesia.NetLaskar pelangi takkan terikat waktuBebaskan mimpimu di angkasaWarna bintang di jiwa
Re! :Menarilah dan terus tertawaWalau dunia tak seindah surgaBersyukurlah pada Yang KuasaCinta kita di dunia selamanya
Cinta kepada hidupMemberikan senyuman abadiWalau hidup kadang tak adilTapi cinta lengkapi kita
.: LIRIK
Laskar pelangi takkan terikat waktuJangan berhenti mewarnaiJutaan mimpi di bumi
Repeat re! [2x]Menarilah dan terus tertawaWalau dunia tak seindah surgaBersyukurlah pada Yang KuasaCinta kita di dunia selamanya
Cinta kepada hidupMemberikan senyuman abadiWalau hidup kadang tak adilTapi cinta lengkapi kita
Laskar pelangi takkan terikat waktuJangan berhenti mewarnaiJutaan mimpi di bumi
Laskar pelangi takkan terikat waktu
17Edisi II, Januari 2013
Hal terberat dalam hidup
Saat Tuhan memberikan ujian
Tuk menguji kesabaran
Dapatkah aku jalani semua ini?
Kadang tak yakin
Namun keadaan membuatku
Harus tetap berdiri tegap
Memandang ke depan
Menyambut masa depan
Tak hanya berangan-angan
Wujudkan mimpi dan harapan
Seuntai doa kan selalu terucap
Sebagai syarat akan sebuah keberha-silan
*) Pengarang adalah Mahasiswi STAIN Tulungagung Prodi PAI
Oleh: Cening*
Untukmu aku perjuangkan semua
dari yang terkecil sampai yang terbesar
Untuk meraihmu aku rela berkorban
Kuhabiskan tenaga dan sisa waktuku demi
mencapai impian
Tetes demi tetes keringat tak terasa keluar
dari tubuh ini
Saat malam menjelang
Ku hempaskan diri ini tuk menyiapkan
esok hari
Disaat masa depan datang
Aku siap menyambutnya dengan
segenggam impian cita untuk kesuksesan
Citaku
Kau membuatku sadar akan kerasnya
hidup ini
Aku berterima kasih atas jasamu kini
*) pengarang adalah santri PSM
kedungwaru
CITAKUOleh: Fifi n*
PUISI :.
TEGAR dalam UJIAN
18 Edisi II, Januari 201318 Edisi II Januari 2013
PROGRAM MOTIVASI
> Memberikan motivasi untuk pelajar dan umum.
> Memotivasi agar semangat belajar.
PROGRAM OUTBOND
Sarana hiburan untuk pelajar dan umum. <
Sebagai media belajar <
PROGRAM TRAINING
> Melatih soft skill bagi pelajar dan umum.
> Melatih kemandirian bagi pelajar dan umum.
PROGRAM BULETIN
Sebagai media belajar. <
Wadah dalam menyalurkan minat di dunia tulis. <
PROGRAM
19Edisi II, Januari 2013
20 Edisi II, Januari 2013
Recommended