View
84
Download
1
Category
Preview:
DESCRIPTION
oke
Citation preview
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
1/46
Macam Macam Alat Ukur
A.Alat-alat ukurAlat ukur (measuring tool)merupakan suatu alat untuk mengetahui besaran baik
itu besaran, ukuran atau dimensi dan kondisi fisik suatu komponen. Sacara umumalat ukur yang sering digunakan terdiri atas alat ukur mekanik dan alat ukur listrik.
1.Alat Ukur MekanikAlat ukur mekanik adalah alat ukur yang biasanya digunakan untuk
mengetahui ukuran atau dimensi dan kondisi fisik suatu komponen seperti panjang,lebar, tinggi, kerataan, dan sebagainya. Dalam penggunaannya pembacaan hasilpengukuran dengan alat ukur mekanik dapat langsung dibaca pada skala alatukurnya atau dengan bantuan alat ukur lain yang memiliki skala ukur. Adapun alatukur mekanik diantaranya adalah:
a.
Mistar Baja
Mistar baja digunakan di bengkel untuk panjang, lebar atau tebal suatu benda.Mistar baja juga bisa dipakai menggantikan straight edge untuk memeriksakerataan, misalnya kerataan kepala silindermotor/mobil. Permukaan dan bagian sisirata mistar baja terdapat guratan-guratan sebagai sisi ukur. Untuk ukuran metrik : 1cm dibagi dalam 10 bagian atau 20 bagian yang sama, sedangkanpada ukuran inchi/dim, 1 inchi dibagi menjadi 16 atau 32 bagian sehingga berjarak 1/8, 1/16, 1/32.Selain mistar baja, di bengkel juga sering digunakan mistar gulung untuk mengukurbagian yang cembung, menyudut, cekung dan benda-benda yang panjang dan takbisa diukur dengan mistar baja.
Gambar 1.31Mistar baja
b. Straight EdgeStraight edge merupakan alat ukur untuk mengukur kerataan atau kebengkokan
permukaan dari suatu komponen. Bentuk straight edge tampak seperti mistar baja,tetapi tidak terdapat skala ukuran pada permukaannya serta lebih tebal. Dalambidang otomotif, straight edge digunakan misalnya untuk mengukur kerataanpermukaan blok silinder dan kepala silinder sepeda motor atau mobil. Untukmengetahui kerataan dan keausan dari plat penekan, masukkan feeler gauge ukuran
tertentu di antara permukaanplat dan straight edge .
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
2/46
Gambar 1.32Straight edge
c. Kunci MomenKunci momen (torgue wrench) digunakan untuk mengukurgaya punter pada baut
dan mur agar mencapai momen kekencangan tertentu. Jenis kunci momen yang adaterdiri atas model deflecting beam (batang jarum),model dial indicator, dan modelsetting micrometer. Kunci momen model deflecting beam, menunjukkan besarukuran momen kekencangan oleh sebuah batang penunjuk. Batang oenunjuk akanbergerak dan menunjuk pada skala tertentu seiring dengan besarnya momenpengencangan yang dilakukan. Pada model lain, momen kekencangan yangdiinginkan dapat diatur dengan cara menyetel ukuran kekencangan (setting
micrometer) pada tangkai kunci momen. Kunci shock dengan ukuran tertentumengencangkan baut atau mur.
Gambar 1.33 Kuncimomen
Agar kunci
momen dapatdigunakan sesuai
fungsinya, pada tahap awal pengerasan sebuah baut atau mur gunakanlah kuncibiasa seperti kunci ring, pas atau shock. Kunci momen hanya dipakai padapengerasan akhir serta mengetahui besarnya momen kekencangan yang diharapkansesuai spesifikasi kekencangan baut atau mur. Contoh penggunaan kunci momenmisalnya pada penyetelan baut kepala silinder dan baut-baut pada unitdifferensial (pada mobil). Penyetelan momen kekencangan baut/mur yang baikdilakukan secara bertahap sampai diperoleh momen kekencangan yang sesuai.
Cara menggunakan kunci momen adalah kepala kunci momen ditahan agar
kunci shock tetap pada posisi yang benar sambil menarik gagang kunci momensearah jarum jam.Setiap kunci momemn memiliki momen maksimum(maximum torque), yang
merupakan batas tertinggi kekencangan yang dapat diukur oleh kunci momen. Agarpenggunaannya sesuai dengan fungsinya dan supaya alat ini tetap awet, gunakankunci momen dengan ukuran kekencangan di bawah batas maksimum momenkekencangannya. Untuk ukuran kekencangan baut atau mur yang lebih besar,mekanik dapat menggunakan kunci momen lain dengan momen maksimum lebih
besar.
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
3/46
Gambar 1.34Penggunaan Kunci momen
d. Dial IndicatorDial indikator digunakan untuk mengukur atau memeriksa karataan, kesejajaran,
kebundaran, kehalusan, kebengkokan, kelurusan, dan ketirusan dari suatubenda. Dial indicator dapat melakukan pengukuran dengan ketelitian hinggamencapai 0,0005 mm.
Gambar 1.42
Dial indikator
Konstruksisebuah alat dialindikator sepertiterlihat padagambar di atas,terdiri atas jamukur (dial gauge)
yang di lengkapi dengan alat penopang seperti blok alas magnet, batang
penyangga, penjepit, dan baut penjepit. Skala dan ring dial indikator dapat berputarke angka 0 agar lurus dengan penunjuk. Penghitung putaran ukur jam berfungsimenghitung jumlah putaran penunjuk. Ukuran yang dapat dibaca oleh sebuah dialindikator ditentukan oleh besar garis tengahnya, kemampuan putaran, dan jarakpembagian garis ukuran. Pada dial indikator jarak garis ukurannya berbeda-bedaseperti 0,0005mm, 0,002mm, dan 0,001mm.
Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan dial indicator adalah keadaanpermukaan benda yang akan diukur harus bersih, posisi spindel dial (ujung peraba)tegak lurus pada permukaan komponen yang diperiksa, dan metode pengukuranyang digunakan.
Adapun metode pengukuran yang digunakan dial indikator adalah sebagaiberikut:- benda kerja yang dipindahkan, dial indikator tetap pada posisi diam.- Dial indikator yang dipindahkan, benda kerja tetap pada posisi diam.
- Benda kerja diputar, dial indikator tetap pada posisidiam.
-
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
4/46
Gambar 1.42a salah satu bentuk penggunaan dial indikator untukmengukur kebengkokan porosengkol sepeda motor
Metoda Dial IndikatorSalah satu cara alignment sepasang mesin, dengan cara mengunakan dial
indicator. dan dengan cara apapun, keahlihan tetap diperlukan untuk mendapatkanhasil yang akurat. Maka pemahaman,latihan dan ketrampilan sangat diperlukan.Metoda indicator ada 2 cara antara lain :I. Rim & face dial indicator : kedua poros diputar bersamaanII. Reverse dial indicator : cukup memutar salah satu poros.(Dengan Cara kalkulasi : matematis atau grafis)
Reverse Rim & faceMetode dial indicator adalah metode yang paling banyak di lakukan, karenaketelitian cukup dapat dipertanggung-jawabkan, terutama jika dilakukan denganprofessional. Dan harga alat relatif murah.# cara lain :
penggaris/mistar, lehih murah, mudah tapi sangat kasar.optical, laser, lebih akurat, mudak tapi peralatan mahal, sehingga untukpabrik dengan banyak mesin menjadi sangat ekonomis.Keuntungan metode Dial:1. Metode ini cukup akurat.2. Cukup efisien untuk poros berdiameter besar maupun kecil3. Dengan menggambar atau mudah melihat posisi kedua poros4. Dapat dilakukan untuk kedua poros yang dapat diputar ataupun hanya satu5. Alat cukup murah dibanding alat lacer atau alat lain,6. Mudah di gambar, dibuat perhitungan - perhitungan, sehingga pekerjaan dapatdiselesaikan lebih cepat .7. Cukup sesuai untuk mesin - mesin besar, putaran tinggiKerugian2:1. Mengerjakanya harus sangat teliti / hati2, pemasangan dial harus kokoh,sehingga dapat dihindari salah baca / salah penunjukan.2. Toleransi, run-out, sag harus diketahui atau di chek dulu.3. Jika permukaan kopling tidak rata atau run-out nya besar, maka penunjukan dialindicator menjadi tidak sebenarnya, sehingga selanjutnya perhitungan2 menjadisalah.4. Aksial clearence sangat mempengaruhi kesalahan.Membaca dial merupakan hal yang paling dasar yang harus dipahami dan dimengerti
oleh pelaksana, hasil bacaan salah akan mengakibatkan hasil salah & fatal.Kesalahan seperti dibahas dihalaman depan banyak sebab mengapa penunjukan
http://soemarno.org/2009/02/metoda-dial-indikator/http://soemarno.org/2009/02/metoda-dial-indikator/http://soemarno.org/2009/02/metoda-dial-indikator/5/19/2018 Alat Ukur Teknik
5/46
bisa salah.Kesalahan utama di golongkan sebagai berikut : Pemasangan dial tidak kokoh : kendor, ada sag, tidak sejajar, posisi tidak tepat Kesahan pada alat ada histiris, tidak lancar naik-turun plunjer Pemahaman membaca dial salah, terbalik-balik, pemahaman skala salah sehingga
hasil perhitungan atau penggambaran salah.
Metode Rim & FacePasanglah pemegang dial pada mesin yang mudah diputar dan dial-indicator jarummenunjuk pada face (muka) dan rim (lingkar kopling) pada mesin yang diam. Semualangkah prealignment ABC ( run-out, soft-foot, sag, safety,) tsb. diatas sudahdilakukan.Persiapan.Untuk perhitungan cara matematis maupun grafis, harus diambil ukuran : Jarak antara kopling diambil dari titik jarum menunjuk = c Jarak kaki mesin2, atau jarak baut kaki. = a, b, d, e
Diameter lingkaran kopling yang dilalui jarum dial Siapkan alat tulis atau kertas-millimeter Lakukan langkah persiapan seperti tsb. diatas : check soft foot, run out, sag, pipestrain, dll. Periksalah semua peralatan yang diperlukan dalam kondisi baik. Pasanglah pemegang / bracket pada mesin yang mudah diputar, cukup kokoh tidakgoyang atau kendor, agar tidak terjadi salah baca atau salah tunjuk. Pemasangan seperti gambar, bracket pada salah satu poros mesin dan dial kemuka dan lingkaran kopling mesin lain. Reset pada angka 0 dial-indicator ke posisi jam 12
Jika memungkinkan putar kedua kopling bersamaan, untuk mendapatkan hasilyang lebih akurat. Putarlah poros dan bracket dengan pelan ke posisi jam 3, 6 & 9 . catat pengukuranini bisa (positif atau negatif) Kembali ke posisi jam 12 (seharusnya dial akan menunjuk ke 0 lagi), jika tidakkembali 0 berarti ada kesalahan tertentu. Untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti, pengukuran harus dilakukan 2 s/d 4 kali,kemudian di rata2. Untuk koreksi posisi. Pilihlah mesin yang mudah digeser, dan yang paling sedikitekses teknis, misal : tidak menimbulkan pipe strain.
Perhitungan cara ini ada dua macam, yaitu matematis dan grafis dan akan dibahaspada bab2 berikut.Keuntungan cara Rim & Face1. Cukup satu porosshaft yang perlu di putar, sehingga sangat baik untuk me-alignpasangan mesin dimana salah satunya sulit diputar ataupun mesin yang tidakmemiliki thrust bearing.2. Baik untuk alignment motor listrik tidak memiliki bearing aksial, tidak perludiputar, karena jika diputar dapat menimbulkan kesalahan penunjukan dial-indicator.3. Cukup cocok untuk kopling dengan diameter besar, karena ada ruang untukpenempatan dial-indicator4. Dengan mudah bisa melihat/menggambarkan posisi poros. Kerugian1. Sulit mendapatkan data yang akurat pada muka kopling jika rotor mempunyai
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
6/46
thrust bearing yang hydrodinamis, karena permindahan aksial.2. Sulit juga untuk motor listrik yang tidak mempunyai thrust bearing, karena jika diputar akan lari kearah aksial atau maju-mundur.3. Biasanya memerlukan melepas spool kopling.4. Agak sulit digambar untuk kalkulasi perpindahan.
Memasang dial ganda.
Dengan memasang dua pasang seperti gambar diatas adalah cara yang sangatcerdik untuk menghemat waktu. Dengan sekali putar menghasilkan dua penunjukankemudian di rata2, sehingga menghasilkan angka yang lebih teliti, tetapi harus lebihhati2 dalam mencatat dan kalkulasi agar tidak terjadi
A. Formula Matematis Rim & FaceUntuk melakukan alignment dapat dikalkulasi secara matematis. Putarlah keduamesin jika memungkinkan tapi jika tidak mungkin sebaiknya pasanglah dial padamesin yang mudah diputar, jarum pada mesin yang akan direposisi
F = Pengukuran diambil pada permukaan kopling di jam 6.H = Diameter kopling , pengukuran diambil pada permukaan kopling .Y = setengahnilai dari pembacaan dial, dimana bracket dipasang pada shaft driver, danpengukuran diambil dari shaft driven unitRumus diatas hanya pilih salah satu ,yaitu mesin yang mudah direposisi : apakahmotor atau pompa.
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
7/46
Contoh perhitungan matematis
Vertical F = (+2 - 0) = +2 (bawah - atas)Y = (-13 - 0)/2 = - 6 1/2
A = 240 mm jarak dari titik pengukuran dial indicator di hub kopling pompa kekakimotor OBdr (outboard)B = 130 mm jarak dari titik pengukuran dial indicator di hub kopling pompa kekakimotor IBdr (inboard)C = 30 mm jarak dari hub ke hub kopling (diukur dari titk ke titik dial)D = 130 mm jarak dari titik pengukuran dial indicator di hub kopling motor kekaki
pompa IBdr (inboard)E = 240 mm jarak dari titik pengukuran dial indicator di hub kopling motor kekakipompa OBdr (outboard)H = 50 mm diameter hub kopling ( diukur lintasan dial indicator)Dengan rumus diatas kita masukan harga2 tsb. kita cukup memilih salah satu mesinyangakan di reposisi, terutama dipilih yang mudah dan tidak ada hambatan pipestrain, atau hambatan lainnya.Petunjuk. Pemasangan dial indicator harus cukup kokoh, tidak goyang atau tidak berubahsaat di kopling diputar.
Pengukuran2 harus diukur secara sangat teliti. Pengukuran dengan dial indictor perlu dilakukan beberapa kali, kemudian harga di-rata2Contoh matematishorizontal
Catatan : pilihlah salah satu mesin saja yang akan di reposisi
Vertical
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
8/46
Dari hasil tsb. dalam table maka kita melakukan reposisi :
Vertical
HorizontalDari hasil tsb. dalam table maka kita melakukan reposisi :
VerticalSelanjutnya jika kita ingin melakukan vertical reposisi motor sbb:IBdr (inboard driver =kaki dalam motor) menambah shim = 11,7 mmOBdr (outboard driver =kaki luar motor) menambah shim = 16,1mmJika yang direposisi vertical pompa :
IBdn (inboard driven=kaki dalam pompa) mengurangi shim = 2,5 mmOBdn (outboard driven =kaki luar pompa) menambah shim = 1,9 mmUntuk Horizontal reposisi motor :IBdr (inboard driver =kaki dalam motor) menggeser kekiri = 0,5 mmOBdr (outboard driver =kaki luar motor) menggeser kekiri = 0,5mmHorizontalreposisi pompa :IBdn (inboard driven/ pompa) menggeser kekanan = 0,5mmOBdn (outboard driven/ pompa) menggeser kekanan = 0,5 mmCatatan:cara tsb diatas relative cocok untuk mealignment:
1.dua mesin yang salah satunya sulit/tidak dapat diputar porosnya.2.dua mesin yang salah satunya tidak dipasang thrust bearing sehingga jika diputar
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
9/46
porosnya bergerak banyak kearah axial (mengacaukan pembacaan dial)3. Perlu tahu anatomi mesin, terutama susunan bearing, koneksi mesin, jeniskopling, clearence beraing&kopling, center-point motor dll.
e. Cylinder Bore Gauge
Cylinder bore gauge termasuk dalam jenis alat ukur yang menggunakan jamukur (dial gauge). Dalam pengukuran komponen-komponen otomotif, alat inibiasanya digunakan untuk mengukur diameter silinder dan komponen lain secarateliti. Diameter daerah pengukuran yang dapat dijangkau oleh cylinder bore gaugeberkisar antara 50 mm sampai dengan 300 mm.
Gambar 1.43 Cylinder bore gauge
Seperti terlihat pada gambar di ataskonstruksi alat ini terdiri dari sebuah jam ukur
dan pada ujung lain terdapar runcing pengukur (measuring point).Adapunkomponen lain adalah cincin pengganti (replacement washer) dan batangpengganti (replacement rod). Kedua kompenen ini baik cincin pengganti maupunbatang pengganti tealah memiliki spesifikasi ukuran tertentu. Oleh karana itu,kejelian dalam memilih spesifikasi ukuran kedua komponen ini sangat membantu
dan mempermudah kita dalam melakukan pengukuran itu sendiri.
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
10/46
Contoh penggunaan cylinder bore gauge adalah dalam pengukuran diametersilinder. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengukur diameter silinderdengan jangka sorong (vernier caliper) untuk mengetahui ukuran dari silinder danuntuk pemilihan spesifikasi cincin pengganti dan batang pengganti. Selanjutnya, lihatangka di belakang koma jangka sorong apakah lebih besar atau lebih kecil dari 0,5
mm. Misalnya setelah dilakukan pengukuran hasil akhir pengukurannya diketahuidiameter silinder adalah 52,86 mm, maka pilihan untuk batang pengganti adalahspesifikasi 50 mm, sedangkan cincin pengganti adalah 3 mm. Bila hasil pengukurandengan jangka sorong dalam pengukuran ini adalah 52,22 mm maka alternativepilihan batang pengganti adalah ukuran 50 mm dan cincin pengganti 2 mm.
Tetapi, bila setelah pemilihan hasil pengukuran pertama dari cincin pengganti 3mm dan batang pengganti 50 mm, maka langkah selanjutnya adalah kalibrasicylinder bore gauge dengan menggunakan micrometer luar (outsidemicrometer). Caranya adalah micrometer luar diset pada ukuran 52,86 mm.Tempatkan batang pengganti dan runcing pengukur ke dalam micrometer luar
tersebut dan dial gauge alat ini diset pada nol ke jarum penunjukannya.
Gambar 1.44 Penggunaan Cylinder bore gauge padasilinder
Seperti terlihat pada gambar di atas, cylinder boregauge dimasukkan ke dalam silinder yang hendak diukur, gerakkan cylinder bore gauge secara perlahan-
lahan sampai diperoleh hasil angka pengukuran terkecil. Misalnya diperoleh angkapengukuran terkecil 0,03 mm, hal ini berarti diameter silinder yang diukur tersebut0,03 lebih kecil dari 52,86 mm. Dengan demikian, hasil pengukuran adalah 52,83mm (52,860,03 mm).
f. Feeler Gauge
Feeler gauge atau lidah ukur sering dipakai untuk mengukur celah yang sulitdijangkau oleh alat ukur lainnya, misalnya celah katup, celah bantalan, celahsamping ring piston, dsb. Feeler gauge sering juga disebut dengan thicknes gauge.
Alat ini terdiri dari beberapa lembaran baja tipis yang memiliki presisi ukuran sampai0,01 mm. Umumnya thicknesgauge memiliki ketebalanantara 0,03 mm sampai 1,00mm.
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
11/46
Gambar 1.45 feeler Gauge
Cara menggunaka feeler gauge sangat mudah, yaitu dengan menyisipkan bilahatau lembar feeler gauge ukuran tertentu di antara dua komponen yang akandiukur. Bila feeler gauge terasa mudah masuk dan keluar, hal tersebut menunjukkanbahwa ukuran celah tersebut masih belum sesuai.
Gantilah ukuran feeler gauge dengan lembaran yang berbeda hingga dirasakanukuran adanya hambatan berupa gesekan antara lembar feeler gauge dengan sisikomponen yang diukur saat ditarik keluar. Ukuran tebal feeler gauge sama denganbesar celah di antara dua komponen tersebut.
g. Screw Picth GaugeMerupakan alat yang digunakan untuk mengukur jarak ulir baut. Sama seperti
feeler gauge, satu set alat ini terdiri dari beberapa bilah dengan bentuk yangberbeda. Ukuran setiap bilah tercantm pada tiap bilahnya.
Gambar 1.46 screw pitch gaugedan penggunaannya
h. Hidrometer
Hydrometer adalah alat yangdigunakan untuk mengukurberat jenis elektrolit dalam aki.Ketika aki digunakan untukstarter, lampu, dan sebagainya,terjadi reaksi pengosongan ataubaterai mengeluarkan aruslistrik yang menyebabkan asam
sulfat (H2So4) sedikit demi sedikit berubah menjadi H2O. Akibatnya berat jenis turunkarena konsentrasi elektrolitnya berkurang. Bentuk sebuah hidrometer lengkap
dengan pengukur aero dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
12/46
ggambar1.47 Hidrometer
Untuk mengukur beratjenis baterai, masukkan
hidrometer ke dalam sel baterai, lalu hisaplah elektrolit ke dalam tabung gelashidrometer sampai pelampung tidak menyentuh tabung gelas. Bacalah hasil berat
jenis elektorlit setinggi mata.
Gambar 1.48Pengukuran
Berat jenis elektrolit yangdiijinkan untuk aki antara1,2201,229. bila aki dalamkeadaan isi penuh, berat
jenisnya harus 1,26 sampai1,28 pada suhu 20C. Jikaditemukan berat jenis
elektrolit dari hasilpengukuran kurang dari 1,220, maka hal yang perlu dilakukan adalah aki perlu diisiatau di-charge sampai penuh. Namun bila berat jenis aki melebihi batas maksimumatau di atas 1,290 maka tambahkan air suling untuk menurunkan berat jenis akisampai kondisi normal.
i. Pengukur Tekanan kompresi (Compression Tester)Untuk mengukur tekanan kompresi piston digunakanCompression tester. Alat ini
dibedakan menjadi pengukur tekanan kompresi untuk motor bensin dan pengukurtekanan kompresi motor diesel. Manometer pada alat ini berfungsi untuk
menunjukkan besartekanan kompresi silinderketika dilakukanpengukuran.
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
13/46
Gambar 1.49 Compression Tester
Di dalam manometer terdapat jarum penunjuk dan skala tekanan kompresidalam beberapa satuan ukuran. Gambar model alat pengukur tekanan kompresi
ddan cara penggunaan dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1.50Pengukuran tekanankompresi
Prosedur pengukuran tekanankompresi adalah sebagai berikut :
- Lepaskan busi dari rumahnya,masukkan ujung slangcompression
testerpada rumah busi- Starter mesin beberapa saat sampai mesin berputar 200 rpm, lalu baca besar
tekanan kompresi pada manometer- Tekanan kompresi yang rendah menunjukkan ring piston yang aus, kebocoran pada
packing, dan penyetelan celah katup yang terlalu renggang.j. Busur Bilah
Alat ini juga disebut pengukur sudut universal yang digunakan untuk mengukur sudut secara langsung dapatmengtahui hargannya. Derajat ketelitian yang dapat dicapai sampai 5 menit. Dan daerah ukurnya adalah 360derajat.
Alat ukur ini terdiri dari dua buah bilah ukur dan dua piringan yang berskala. Bilah satu melekat padapiringan ke satu yang berskala derajat yang biasa disebut dengan skala utama. Skala derajat ini melingkar padatepi piringan 360 derajat dengan angka skala dari 0 lalu ke kanan dan ke kiri sampai 90 lalu dari 90 iniditeruskan ke kanan sampai 0 lagi. Bilah ke dua melekat pada piringan ke dua yang mempunyai skala nonius.Skala nonius ini juga ditulis ke kanan dan ke kiri yang masing-masing terdiri dari 23 skala utama lalu dibagi lagimenjadi 12 bagian skala nonius , sehingga tiap bagian dari skala nonius ini berharga 23/12= 1 55 ( satuderajat lima puluh lima menit ). Skala nonius ditulis kekanan dan kekiri sama banyaknya yaitu dari0,15,30,45,60.
2.Alat Ukur ElektrikAlat ukur listrik adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur besaran listrik
seperti tegangan (V), Arus (I), tahanan () dan daya (W). alat ukur listrik yangbiasa digunakan pada bengkel otomotif adalah multimeter/ Avometer (Ampere-Volt-Ohm meter).
a.Ampreremeter
Gambar 1.51Amperemeter
Amperemeter adalah alat yangdigunakan untuk mengukur besar arus
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
14/46
listrik pada jaringan atau instalasi kelistrikan. Pemakaian amperemeter yang benaradalah dihubungkan secara seri denganrangkaian yang hendak diukur arusnya.
Gambar 1.52Penggunaan Amperemeter
Tahanan dalam amperemetersangat kecil sehingga apabila
dihubungkan secara paralel pada pengukuran arus listrik akan terjadi hubungansingkat yang mengakibatkan rrusaknya amperemeter.
Sebagai contoh lihat gambar 1.52, amperemeter, amperemeter akan digunakanuntuk mengukur kuat arus aki sebuah sepeda motor. Tidak dibenarkanmenghubungkan langsung terminal positif aki dengan salah satu kabel terminalamperemeter dan menghubungkan kabel terminal amperemeter lain denganterminal negatif aki (dihubungkan secara paralel). Penyambungan secara langsungini akan mengakibatkan terjadinya hubungan singkat yang menyebabkan kerusakanpada amperemeter.
Jika hendak mengukur arus aki, terlebih dahulu harus memeriksa rangkaian listriksepeda motor seperti sistem penerangan, klakson, dan sebagainya yangmenggunakan aki sebagai sumber arus, baru kemudian dapat diukur arus baterai
yang dipakai untuk sistem penerangan itu. Penggunaan amperemeter yang benaradalah dengan menghubungkan terminal negatif amperemeter pada kabel aruspositif aki. Kemudian hubungkan terminal positif amperemeter dengan kabel sistempenerangan.
b.VoltmeterVoltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik
yang mengalir dalam sebuah rangkaian listrik pada sebuah sumber arus seperti aki,generator, alternator, dan sebagainya.
Berbeda dengan amperemeter yang dihubungkan secara seri, penggunaan
voltmeter dilakukan dengan menghubungkan secara paralel terhadap kedua ujungrangkaiannya. Terminal positif voltmeter dihubungkan dengan sumber arus listrik,sedangkan terminal negative dihubungkan dengan massa atau terminal negative.
Gambar 1.53 Voltmeter
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
15/46
Gambar 1.54Penggunaan Voltmeter
Pada contoh pengukuranseperti pada gambar di atas,untuk mengetahui besarnya
arus listrik yang mengalir pada rangkaian sistem penerangan maka prosedurpengukurannya dengan menghubungkan kabel terminal positif voltmeter pada kabelarus sistem penerangan. Sedangkan kabel negatif voltmeter dihubungkan denganmassa atau terminal negatif aki.
c. Ohm-meterOhmmeter adalah alat pengukur hambatan atau tahanan suatu komponen.
Pengukuran hambatan ini dilakukan pada saat mesin mati, dalam keadaan tanpaarus listrik, atau sumber arus listriknya telah diputuskan.
Gambar 1.55OhmmeterPemakaian ohmmeter yang
lama akan membuat baterainyamenjadi lemah danmengakibatkan pembacaanpengukuran menjadi tidaktepat. Sebab itu, ketika dipakai
untuk mengukur tahanan suatu rangkaian komponen listrik atau lainnya, terlebihdahulu dilakukan kalibrasi ohmmeter.
Penggunaan ohmmeter untuk pemeriksaan tahanan system kelistrikan otomotif
cukup banyak, seperti mengukur tahanan kabel tegangan tinggi, tahanan lilitandalam alternator, tahanan resistor pada system pengapian konvensional (pada mbil),dsb.
Gambar 1.56salah satu
penggunaan ohmmeter
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
16/46
Misalnya pengukuran resistor pada koil pengapian. Selector tahanan alatohmmeter diarahkan pada nilai tahanan yang sesuai, kemudian hubungkan terminalpositif dan negative ohmmeter pada kedua ujung resistor. Bacalah nilai tahananresistor hasil pengukuran dan sesuaikan dengan spesifikasi pabrik.
d. Multimeter (AVO)
Gambar 1.57Multimeter
Multitester atau multimetersering juga disebut AVO meter yangdimana AVO ini merupakan
singkatan dari Ampere-Volt-Ohm. Avo meter adalah alat uku yang berfungsi untukmengukur kuat arus listrik, tegangan dan tahanan rangkaian kelistrikan, danhubungan singkat komponen system kelistrikan. Terdapat dua jenis multimeter,yaitu jenis digital yang penunjukan hasil pengukurannya langsung dengan angka-angka, dan multimeter analog yang menggunakan jarum penunjuk sebagai penunjukhasil pengukuran. Multimeter merupakan alat yang peka terhadap medan magnet.
Dengan demikian, multimeter tidak boleh disimpan dalam suatu lapangan magnityang kuat sebab dapat mengurasingi sensitivitas alat ukur. Baterai yang telah habisyang dibiarkan tinggal dalam alat multimeter dapat menyebabkan masuknyaelektrolit ke dalam komponen sehingga menyebabkan kerusakan.
Gambar 1.58 multimeter digital
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
17/46
Gambar1.59 Multimeter Analog
Ketika hendak menggunakan multimeter terlebih dahulu selector diarahkan pada
pilihan jenis pengukuran yang akan dilakukan misalnya tahanan (), arus (A),voltase (V) dan sesuaikan dengan pilihan range nilai pengukuran tiap-tiap
jenispengukuran misalnya 25 V, 50 V, 250 mA, X1 , X10 , lalu kalibrasi agar alatpenunjukan ukuran hasil pengukuran dengan tepat. Selanjutnya pembacaan hasilpengukuran pada skala ukur disesuaikan dengan pilihan pengukuran yang diarahkanselector.
http://riky555.blogspot.com/2010/12/pengukuran-teknik-macam-macam-alat-
ukur.html
alat-alat-ukur-otomotif
Berikut ini akan adalah jenis alat ukur yang seharusnya digunakan untuk melaksanakan pengukuran otomotif di sekolah-sekolah
menengah kejuruan.
ANEMOMETER adalah alat untuk mengukur besarnya tekanan udara.
http://riky555.blogspot.com/2010/12/pengukuran-teknik-macam-macam-alat-ukur.htmlhttp://riky555.blogspot.com/2010/12/pengukuran-teknik-macam-macam-alat-ukur.htmlhttp://riky555.blogspot.com/2010/12/pengukuran-teknik-macam-macam-alat-ukur.htmlhttp://komunitaspatia.blogspot.com/2011/10/alat-alat-ukur-otomotif_16.htmlhttp://komunitaspatia.blogspot.com/2011/10/alat-alat-ukur-otomotif_16.htmlhttp://subandiyo513.blogspot.com/2011/05/alat-alat-ukur-otomotif.htmlhttp://komunitaspatia.blogspot.com/2011/10/alat-alat-ukur-otomotif_16.htmlhttp://riky555.blogspot.com/2010/12/pengukuran-teknik-macam-macam-alat-ukur.htmlhttp://riky555.blogspot.com/2010/12/pengukuran-teknik-macam-macam-alat-ukur.html5/19/2018 Alat Ukur Teknik
18/46
http://agungsevi.files.wordpress.com/2010/07/anemometer_2_psf.png5/19/2018 Alat Ukur Teknik
19/46
AVO METER adalah alat untuk mengukurarus, tegangan dan hambatan listrik.avo meter adalah kependekan dari ampere
volt ohm meter. Kadang orang menyebut avo meter dengan multi tester.
C A R A M E N G G U N A K A N
mengukur komponen dengan tester :
1.IC PA (POWER AMPLIFIER)
Untuk memeriksa kaki positif pada PA kita gunakan multitester pada kalibrasi X1, caranya:
Letakkan kabel merah (+) AVO di konektor baterai positif (+) pada papan pcb dan kabel hitam (-) AVO pada konektor baterai negatif (-
), jarum akan bergerak. Pindahkan kabel merah dikonektor negatif baterai, dan kabel hitam pada konektor positif baterai, jarum akan
diam ( tak bergerak ). Ini menandakan bahwa jalur positif baterai ke IC PA dalam keadaan baik, namun bila analisa tidak seperti diatas
maka jalur positif baterai ke IC PA terjadi hubungan singkat (short) atau putus.
2.IC POWER SUPPLY
Atur kalibrasi pada X1, letakkan kabel hitam (-) AVO pada konektor positif baterai PCB dan kabel merah (+) pada kaki positif ELCO
http://elektronik4.blogspot.com/2008/09/arus-tegangan-dan-hambatan-listrik.htmlhttp://elektronik4.blogspot.com/2008/09/arus-tegangan-dan-hambatan-listrik.htmlhttp://elektronik4.blogspot.com/2008/09/arus-tegangan-dan-hambatan-listrik.htmlhttp://subandiyo513.blogspot.com/2011/05/cara-menggunakan-multitester.htmlhttp://2.bp.blogspot.com/_ieiADMKGJX8/SiCiWAL3S-I/AAAAAAAAAF4/MAI69mXiO0A/s320/Avo+meter.jpghttp://agungsevi.files.wordpress.com/2010/07/avo.gifhttp://2.bp.blogspot.com/_ieiADMKGJX8/SiCiWAL3S-I/AAAAAAAAAF4/MAI69mXiO0A/s320/Avo+meter.jpghttp://agungsevi.files.wordpress.com/2010/07/avo.gifhttp://subandiyo513.blogspot.com/2011/05/cara-menggunakan-multitester.htmlhttp://elektronik4.blogspot.com/2008/09/arus-tegangan-dan-hambatan-listrik.html5/19/2018 Alat Ukur Teknik
20/46
yang berhubungan langsung dengan arus masuk ke IC P S , jarum akan bergerak berarti jalur dari positif baterai ke IC PS baik.
3.IC CHARGER
Atur kalibrasi pada DC10V, lalu hubungkan charger yang dialiri arus listrik kekonektor chager di ponsel. Lalu latakkan kabel merah (+)
AVO pada konektor positif baterai dan kabel hitam (-) pada konektor negatif baterai, jarum akan menunjukkan nilai yang sesuai dengan
tegangan yang ada pada baterai, berarti IC CHARGER dalam keadan baik.
4.IC INTERFACE
Atur kalibrasi pada X1, letakkan kabel hitam (-) AVO pada konektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada salah satu lampu, lampu
akan menyala berarti IC INTERFACE dalam kondisi baik.
5.VIBRATOR
Atur kalibrasi padaX1 letakkan kabel hitam (-) pada konektor positif baterai dan kabel positif (+) pada salah satu kaki vibrator, apabila
jaru bergerak berarti jalur positif vibrator dalam keadaan baik.
6.BUZZER
Atur kalibrasi pada X1, letakkan kabel hitam (-) pada konektor positif baterai dan kabel positif (+) pada salah satu kaki buzzer, jarum
akan bergerak dan buzzer akan berbunyi,berarti jalur buzzer baik.
7.LAMPU LED
Atur kalibrasi pada X1 letakkan kabel hitam (-) padakonektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada salah satu kaki lampu, lampu
menyala berarti jalur lampu dalam keadaan baik.
8.ELCO
Atur kalibrasi pada x1, letakkan kabel hitam pada (-) pada konektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada kaki positif ELCO yang
berhubungan langsung ke positif baterai, jarum bergerak berarti jalur ke ELCO baik.
9.CARA MENGUKUR DENGAN MENGGUNAKAN MULTITESTER
A. Apabila pengukuran jalur/komponen kita menggunakan kalibrasi pada OHM METER (x1, x10, x100, x1K) dalam kondisi tanpa arus.
B. Apabila pengikuran Arus DC (baterai) kita harus menggunakan kalibrasi pada DC Volt (10V, 50V, 100V, 250V) dalam kondisi dialiri
arus.
10. MENGUKUR FUSE (SEKRING) MUNGKIN RUSAK
Atur kalibrasi pada x1, letakkan kabel merah (+) pada salah satu kaki R fuse, dan kabe hitam pada kaki satunya lagi, jarum akan
bergerak berarti fuse dalam keadaan baik.
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
21/46
11.Resistor
Atur kalibrasi pada x1ohm, posisi kabel boleh terbalik, jarum bergerak menunjuk nilai R dgn toleransi 5-10% berarti Resistor baik.
BATTERY TESTER adalah alat untuk mengecek tegangan dan arus listrik battery.
BRAKE TESTER merupakan alat untuk mengetes rem.
CALIPER GAGE adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur diameter dengan ukuran kecil, misalnya diameter lubang
katup, diameter dalam rocker arm.
CARBURETOR FLOAT LEVEL GAUGE adalah merupakan alat untuk mengukur ketinggian pelampung Carburator.
COMPRESSION TESTER digunakan untuk mengukur tekanan kompresi. Karena tekanan kompresi pada mesin diesel tinggi,
maka harus digunakan gauge dengan tekanan tinggi. Pemasangan pada lubang injector atau glow plug. Alat ini dibedakan
menjadi pengukur tekanan kompresi untuk motor bensin dan pengukur tekanan kompresi motor diesel. Manometer pada
alat ini berfungsi untuk menunjukkan besar tekanan kompresi silinder ketika dilakukan pengukuran.
http://agungsevi.files.wordpress.com/2010/07/1672703_lg.jpg5/19/2018 Alat Ukur Teknik
22/46
CYLINDER BORE GAUGE adalah alat untuk mengukur diameter silinder. konstruksi alat ini terdiri dari sebuah jam ukur dan
pada ujung lain terdapar runcing pengukur (measuring point). Adapun komponen lain adalah cincin pengganti (replacement
washer) dan batang pengganti (replacement rod). Kedua kompenen ini baik cincin pengganti maupun batang pengganti
tealah memiliki spesifikasi ukuran tertentu. Oleh karana itu, kejelian dalam memilih spesifikasi ukuran kedua komponen ini
sangat membantu dan mempermudah kita dalam melakukan pengukuran itu sendiri.
http://agungsevi.files.wordpress.com/2010/07/dsc00016i.jpg5/19/2018 Alat Ukur Teknik
23/46
Contoh penggunaan cylinder bore gauge adalah dalam pengukuran diameter silinder. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah
mengukur diameter silinder dengan jangka sorong (vernier caliper) untuk mengetahui ukuran dari silinder dan untuk pemilihan
spesifikasi cincin pengganti dan batang pengganti. Selanjutnya, lihat angka di belakang koma jangka sorong apakah lebih besar atau
lebih kecil dari 0,5 mm. Misalnya setelah dilakukan pengukuran hasil akhir pengukurannya diketahui diameter silinder adalah 52,86 mm,
maka pilihan untuk batang pengganti adalah spesifikasi 50 mm, sedangkan cincin pengganti adalah 3 mm. Bila hasil pengukuran
dengan jangka sorong dalam pengukuran ini adalah 52,22 mm maka alternative pilihan batang pengganti adalah ukuran 50 mm dan
cincin pengganti 2 mm.
Tetapi, bila setelah pemilihan hasil pengukuran pertama dari cincin pengganti 3 mm dan batang pengganti 50 mm, maka langkah
selanjutnya adalah kalibrasi cylinder bore gauge dengan menggunakan micrometer luar (outside micrometer). Caranya adalah
micrometer luar diset pada ukuran 52,86 mm. Tempatkan batang pengganti dan runcing pengukur ke dalam micrometer luar tersebut
dan dial gauge alat ini diset pada nol ke jarum penunjukannya.
DIAL GAUGE adalah alat ukur yang dipergunakan untuk memeriksa penyimpangan yang sangat kecil dari bidang datar,
bidang silinder atau permukaan bulat dan kesejajaran. Konstruksi sebuah alat dial indikator seperti terlihat pada gambar di
http://agungsevi.files.wordpress.com/2010/07/2_1-3_1cylindergauge.gif5/19/2018 Alat Ukur Teknik
24/46
atas, terdiri atas jam ukur (dial gauge) yang di lengkapi dengan alat penopang seperti blok alas magnet, batang penyangga,
penjepit, dan baut penjepit. Skala dan ring dial indikator dapat berputar ke angka 0 agar lurus dengan penunjuk. Penghitung
putaran ukur jam berfungsi menghitung jumlah putaran penunjuk. Ukuran yang dapat dibaca oleh sebuah dial indikator
ditentukan oleh besar garis tengahnya, kemampuan putaran, dan jarak pembagian garis ukuran. Pada dial indikator jarak
garis ukurannya berbeda-beda seperti 0,0005mm, 0,002mm, dan 0,001mm.
Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan dial indicator adalah keadaan permukaan benda yang akan diukur harus bersih, posisi
spindel dial (ujung peraba) tegak lurus pada permukaan komponen yang diperiksa, dan metode pengukuran yang digunakan. Adapun
metode pengukuran yang digunakan dial indikator adalah sebagai berikut: (a) benda kerja yang dipindahkan, dial indikator tetap pada
posisi diam. (b) Dial indikator yang dipindahkan, benda kerja tetap pada posisi diam. (c) Benda kerja diputar, dial indikator tetap pada
posisi diam.
DWELL TESTER merupakan alat untuk mengukur sudut dwell.
FEELER GAUGE digunakan untuk mengukur celah antara permukaan yang rata. Alat ini dapat mengukur secara teliti dibuat
dari pasangan baja keras. Beberapa baja diberi tanda berapa ketebalannya. Feeler gauge sering juga disebut dengan
thicknes gauge. Alat ini terdiri dari beberapa lembaran baja tipis yang memiliki presisi ukuran sampai 0,01 mm. Umumnya
thicknes gauge memiliki ketebalan antara 0,03 mm sampai 1,00 mm.
http://agungsevi.files.wordpress.com/2010/07/feeler_gauge.jpghttp://agungsevi.files.wordpress.com/2010/07/sss-809-mp.jpghttp://agungsevi.files.wordpress.com/2010/07/feeler_gauge.jpghttp://agungsevi.files.wordpress.com/2010/07/sss-809-mp.jpg5/19/2018 Alat Ukur Teknik
25/46
FLUID PRESSURE GAUGE merupakan alat untuk mengukur tekanan fluida.
FRONT WHEEL ALIGNER alat untuk melihat kelurusan ban depan.
FUEL LEAK CHECKER merupakan alat untuk memeriksa saluran bahan bakar.
FUEL PUMP TEST BENCH merupakan alat untuk memeriksa pompa bahan bakar.
FUEL PRESSURE GAUGE merupakan alat ubtuk memeriksa tekanan bahan bakar.
HYDRAULIC PRESSURE GAUGE Merupakan alat untuk mengukur tekanan hidrolis.
HYDROMETER berfungsi untuk mengukur berat jenis elektrolit battery. Ketika battery digunakan untuk starter, lampu, dan
sebagainya, terjadi reaksi pengosongan atau baterai mengeluarkan arus listrik yang menyebabkan asam sulfat (H2So4)
sedikit demi sedikit berubah menjadi H2O. Akibatnya berat jenis turun karena konsentrasi elektrolitnya berkurang. Untuk
mengukur berat jenis baterai, masukkan hidrometer ke dalam sel baterai, lalu hisaplah elektrolit ke dalam tabung gelas
hidrometer sampai pelampung tidak menyentuh tabung gelas. Bacalah hasil berat jenis elektorlit setinggi mata.
INSIDE MICROMETER yaitu mengukur diameter dalam. misalnya pada silinder, tromol rem dll. Inside Tingkat ketelitian
mikrometer dalam pengukur dua titik adalah sampai 0,01 mm sedangkan mikrometer dalam pengukur tiga titik memiliki
tingkat ketelitian sampai dengan 0,005 mm. Jika diperhatikan, konstruksi mikrometer dalam pengukur dua titik tampak
seperti mikrometer dalam tanpa rangka. Tingkat pengukuran sebuah mikrometer dalam pengukur dua titik ialah 25 mm. Bila
disambungkan dengan alat bantu tongkat ukuran tertentu dalam dapat diperoleh batas ukur sampai 1500 mm.
MANIFOLT GAUGE merupakan alat untuk memeriksa tekanan vacuum ruang manifold.
MISTAR BAJA digunakan di bengkel untuk panjang, lebar atau tebal suatu benda. Mistar baja juga bisa dipakai
menggantikan straight edge untuk memeriksa kerataan, misalnya kerataan kepala silindermotor/mobil. Permukaan dan
bagian sisi rata mistar baja terdapat guratan-guratan sebagai sisi ukur. Untuk ukuran metrik : 1 cm dibagi dalam 10 bagian
atau 20 bagian yang sama, sedangkanpada ukuran inchi/ dim, 1 inchi dibagi menjadi 16 atau 32 bagian sehingga berjarak
1/8, 1/16, 1/32. Selain mistar baja, di bengkel juga sering digunakan mistargulung untuk mengukur bagian yang
cembung, menyudut, cekung dan benda-benda yang panjang dan tak bisa diukur dengan mistar baja.
NOZZLE TESTER digunakan untuk memeriksa tekanan pembukaan injector dan kondisi injector/kebocoran setelah injeksi.
OIL PRESSURE GAUGE merupakan alat untuk memeriksa tekanan minyak pelumas.
OUTSIDE MICROMETER merupakan alat untuk mengukur diameter luar, seperti pada piston, pin, poros engkol, dll.
Konstruksi micrometer luar secara umum sama, tetapi untuk setiap jenisnya dilengkapi dengan perangkat tambahan yang
membantu menunjukkan tingkat ketelitian pengukuran alatnya. Tingkat ketelitian micrometer luar bervariasi, yaitu 1/100
mm (0,01 mm) dan 1/1000 mm (0,001 mm).
RADIATOR TESTER Radiator tester merupakan alat untuk memeriksa kebocoran pada radiator serta tutup radiator.
SCREW PICTH GAUGE merupakan alat yang digunakan untuk mengukur jarak ulir baut. Sama seperti feeler gauge, satu set
alat ini terdiri dari beberapa bilah dengan bentuk yang berbeda.
SMOOKE CHECKER merupakan alat untuk mengukur ketebalan/kejenuhan asap knalpot kendaraan.
SPRING SCALE merupakan alat untuk mengukur massa.
SPRING TESTER merupakan alat untuk memeriksa tingkat kelembaman pegas.
TACHOMETER adalah alat untuk mengukur putaran mesin atau RPM /Rotary Per Minute.
TIMING LIGHT merupakan alat untuk memeriksa pengapian, Timing lihgt adalah suatu alat berbentuk lampu sorot yang
akan menyala kalau
sensornya mendapat tegangan.
THERMOMETER merupakan alat untuk memeriksa suhu.
TORQUE WRENCH (kunci moment) digunakan untuk mengukur gaya puntir pada baut dan mur, agar mencapai ketegangan
tertentu. Jenis kunci momen yang ada terdiri atas model deflecting beam (batang jarum), model dial indicator, dan model
setting micrometer. Kunci momen model deflecting beam, menunjukkan besar ukuran momen kekencangan oleh sebuah
batang penunjuk. Batang oenunjuk akan bergerak dan menunjuk pada skala tertentu seiring dengan besarnya momen
pengencangan yang dilakukan. Pada model lain, momen kekencangan yang diinginkan dapat diatur dengan cara menyetel
ukuran kekencangan (setting micrometer) pada tangkai kunci momen. Kunci shock dengan ukuran tertentu mengencangkan
baut atau mur.
TYRE INFLATOR merupakan alat untuk mengisi dan mengatur tekanan ban.
VACUUM TESTER merupakan alat untuk memeriksa kevacuman.
VERNIER CALIVER digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam dan mengukur kedalaman. Berdasarkan
konstruksinya, jangka sorong dapat dibedakan seperti jangka sorong universal, jangka sorong dengan ujung yang dapat
berputar, jangka sorong pengukur ketinggian, jangka sorong penukur kedalaman, jangka sorong pengukur jarak sumbu dll.
Tingkat ketelitian jangka sorong yang ada adalah 0,1 mm, 0,05 mm, dan 0,02 mm. Metode pengukuran jangka sorong
menggunakan skala utama dan skala vernier (skala nonius). Skala vernier digunakan untuk mengukur jarak kecil dengan
cara mencari perbedaan antara dua tanda. Metode ini disebut pengukuran vernier. Untuk menentukan hasil pengukuran
tetap harus memperhatikan pembacaan dua skala tersebut. Di bawah ini gambar skala ukur pada jangka sorong.
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
26/46
PEMAKAIAN ALAT
Peralatan yang tidak diatur dan berceceran di sekitar bengkel akan menyulitkan
penggunaan dan pencarian alat tersebut. Jika hal tersebut terjadi, pekerjaan yang ada
pada bengkel akan terganggu dan memberikan citra yang buruk bagi bengkel tersebut.
Berbagai macam alat tangan digunakan pada waktu menservis kendaraan. Tujuanutamanya adalah agar pekerjaan dilaksanakan dengan aman, tepat dan cepat. Untuk
mencapai ini Anda harus bisa memilih alat yang paling tepat serta mengetahui
bagaimana menggunakannya secara benar
Aturan Pemakaian Alat Secara Umum :
1. Pilihlah alat yang paling cocok untuk melakukan suatu pekerjaan dengan aman
dan efisien.
2. Kurangi waktu yang terbuang untuk mencari alat yang akan digunakan dan
percepat pengecekan setiap alat. Hal ini diperoleh dengan jalan menyimpannya
pada tempat yang telah ditentukan dalam kotaknya serta menyampan secara
teratur.
3. Lindungi kendaraan dari kotoran, serta hindarkan terlepasnya alat yang sedang
digunakan. Hal ini dilakukan dengan cara selalu membersihkan oli dari alat serta
selalu menjaga agar alat tetap bersih.
4. Pada waktu memberikan alat kepada orang lain, hadapkanlah tempat memegangalat tersebut kepada orang tersebut sehingga ia tidak perlu lagi memutar alat
yang dimaksud.
5. Apabila kepala alat tumpul, longgar atau cacat, atau gerakannya keras, alat harus
diperbaiki atau diganti bagian yang perlu diganti. Alat diusahakan selalu dalam
keadaan siap pakai.
Keamanan :
1. Jangan menggunakan peralatan yang sudah retak, atau ukurannya sudah berubah
atau aus
2. Jagalah peralatan tetap bersih, terutama dari minyak, peralatan yang berminyak
akan tergelincir/ selip dari genggaman pemakainya
6
Pemeliharaan :
1. Lap peralatan dari debu, minyak atau gemuk yang menempel
2. Lumasi bagian-bagian yang memerlukannya3. Simpanlah peralatan pada kotak atau dinding tempel dengan rapi
4. Gantilah alat jika terjadi keausan, perubahan ukuran atau rusak
Penataan peralatan yang biasa dilakukan adalah :
1. Menata dan menyimpan peralatan didalam kotak (Caddy) , kotak yang kecil
dapat dijinjing dan kotak yang besar diberi roda untuk didorong. Peralatan dalam
kotak biasanya dipakai dan menjadi tanggung jawab seorang mekanik, biasanya
berisikan peralatan tangan pada umumnya.
2. Menata peralatan pada papan tempel, penataan semacam ini untuk peralatan
khusus dan jumlahnya terbatas.
PERALATAN STANDAR OTOMOTIF
Pemilihan peralatan yang akan kita gunakan untuk bekerja di bengkel otomotif,
harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Pilih peralatan menurut pekerjaannya.
2. Pilih peralatan berdasarkan kecepatannya dalam menyelesaikan pekerjaan.3. Pilih peralatan dengan mempertimbangkan ukuran momen pemutaran.
Jenis-jenis peralatan tangan yang umum digunakan di bengkel otomotif adalah :
- general tool
- peralatan pengukur
- special service tool ( SST )
7
1. GENERAL TOOL
Peralatan untuk memasang atau melepas mur dan baut disebut kunci, yang
dibuat dalam berbagai bentuk untuk tujuan pemakaian kunci yang umum digunakan
untuk perbaikan kendaraan otomotif yaitu :
1. Kunci pas (Open-end wrench)
2. Kunci allen (Hexagonal wrench)
3. Kunci soket (Socket wrench)
4. Kunci ring (Box closed-end wrench)5. Kunci inggris (Adjustable wrench)
6. Obeng (Screw driver)
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
27/46
7. Tang (Plier)
8. Palu (Hammer)
9. Kunci Momen (Torqur wrench)
Untuk memilih kunci mana yang akan dipakai tergantung dari pada keadaan
baut dan mur yang akan dipasang atau dilepas. Untuk itu harus mempertimbangkan
beberapa faktor, yaitu : posisi baut/ mur, ukuran baut/ mur, satuan ukuran baut/ mur
(metric atau inch), kekencangan pemasangan baut/ mur, kualitas bahan kunci
1. KUNCI PAS ( Open-End Wrench )
Kunci pas adalah untuk membuka dan mengencangkan mur dan baut yang tidak
terlalu kuat momen pengencangannya.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan kunci pas
1. Pilihlah ukuran yang tepat dengan mur atau baut, lalu dimasukkan dalam-dalam,
tidak hanya dipinggir kunci.
8
2. Mulut kunci pas miring 15 terdapat gagangnya sehingga dapat digunakan secara
terbalik pada yang sempit.
3. Agar tidak terjatuh pada waktu mengencangkan atau mengendorkan, kunci
digunakan dengan posisi menarik. Apabila perlu mendorong, gunakan telapak
tangan agar jari tangan tidak rusak atau terluka.
4. Jangan memperpanjang kunci pas dengan sambungan lain atau memukulnya dengan
palu dalam usaha membuka mur atau baut. Apabila diperlukan kekuatan yang
cukup besar dalam membuka atau mengencangkan, pakailah kunci ring atau kunci
soket. Kunci pas akan slip dan dapat merusak mur atau baut.
2. KUNCI ALLEN (Hexagonal Wrench )
Kunci ini dirancang untuk keperluan membuka baut yang kepala bautnya
dilubangi berbentuk segi-enam. Kunci allen ada yang berbentuk huruf L dan juga
berbentuk huruf T yang digunakan untuk momen pengencangan baut yang besar.
Spesifikasi Ukuran
Ukuran-ukuran kunci allen yang umum
digunakan di otomotif adalah sebagai berikut :
1). Bentuk segi-enam satuan metric (mm)
1.5,2,2.5,3,3.5,4,4.5,5,6,7,8,9,10,12,13,14,
17,19,22, 24,27,30,32,36
2). Bentuk segi-enam satuan inch
3/64,1/16,5/64,3/32,1/8,5/32,3/16,7/32,1/4
,9/32,5/16,3/8,7/16,1/2,9/16,5/8,3/4
3. KUNCI SOKET ( Socket Wrench )
Kunci soket adalah untuk pekerjaan mengendorkan atau mengencangkan mur dan baut
walaupun dalam posisi sulit dapat dikerjakan dengan aman dan cepat.
9
Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan kunci soket
1. Pilihlah soket yang berukuran dengan mur atau baut. Masukkan sepenuhnya serta
paskan posisinya terhadap mur atau bautnya.
2. Sambungkan dengan sambungan menggunakan adaptor soket.
BATANG PENYAMBUNG DAN
JOINT UNIVERSAL
(1) Apabila mur berada jauh di dalam,
dan gagang tidak bisa bergerak
bebas, pakailah sambungan yang
sesuai.
(2) Pakailah joint universal di tempat
dimana sambungan tidak dapat
masuk langsung
GAGANG LUNCUR
Dengan menggunakan gagang, maka momen dan pengatur ungkitan dapat disetel
GAGANG PUTAR
Apabila pegangan gagang diperpanjang, perubahan ungkitan dan momen dapat
disetel. Juga diujung soket terdapat joint universal sehingga mur dan baut dapat diputar
dengan cepat, dengan mengangkat tuas.
Cara penggunaannya adalah :
10
(1) Dikarenakan mekanisme ratchet
(kotrek) sedemikian rupa, hingga
soket dapat diputar pada satu jurusan
saja. Dan justru karena hanya
berputar kesatu jurusan dan tidak bisa
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
28/46
berputar ke jurusan yang berlawanan
maka pekerjaan dapat dilakukan
dengan cepat, tanpa mengangkat
soket dari mur atau baut. Arah kunci
ratchet dapat dirubah oleh tuas
pengunci ratchet.
(2) Untuk menjamin umur ratchet (yakni
agar tahan lama). Hindari daya tarik
yang kuat. Apabila memerlukan daya
tarik yang besar, pakailah gagang
putar
4. KUNCI RING (Box Closed-end Wrench )
Fungsinya adalah kunci ring (box end wrench) digunakan untuk membuka dan
mengencangkan mur atau baut. Berbeda dengan kunci pas, kunci ring mencekam mur
atau baut pada keenam sisinya tanpa slip pada waktu melakukan pengencangan atau
membuka dengan kuat.
11
Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan kunci ring
1. Karena kunci ring mempunyai 12
lekukan sisi, ia dapat digunakan
dengan hanya memutarnya sedikit,
ini berbeda dengan kunci pas.
2. Karena pekerjaan dengan
menggunakan kunci ring lebih lambat
daripada dengan kunci pas, sedapat
mungkin kunci ring hanya digunakan
pada waktu putaran pertama dan
terakhir.
3. Pilihlah kunci ring dengan ukuran tepat dan masukkan sedalam-dalamnya dan
setepat-tepatnya kedalam mur. Pada waktu membuka, jangan memukul kunci ring
dengan palu.
5. KUNCI INGGRIS ( Adjustable Wrench )
Fungsinya adalah dapat distel sesuai dengan ukuran mur atau baut; dipakai
untuk membuka dan mengencangkan.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan kunci Inggris
(1) Kunci Inggris hanya digunakan apabila tidak punya kunci pas yang tepat. Kunci
Inggris juga dapat digunakan untuk mengencangkan mur pada sambungan pipa air
conditioner, dll. Dimana dibutuhkan daya pengencangan yang kuat.
(2) Harus distel dengan baik sesuai dengan mur atau baut. Jika cengkramannya tidak
kuat, segi-segi dari mur atau baut akan rusak sehingga dol.
(3) Kunci Inggris dipasang sedemikian
rupa sehingga daya pengencangan
atau pengendoran berada lebih
banyak pada rahang tetap.
12
6. OBENG ( Screw Driver )
Fungsinya adalah obeng digunakan untuk mengencangkan atau mengendorkan
sekrup. Ujung obeng bermacam-macam sesuai dengan kepala sekrup.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan obeng
(1) Pilihlah obeng ukuran yang cocok yang
persis dengan panjang dan lebar alur
sekrup. Pada waktu memutar , obeng
tegak lurus terhadap terhadap sekrup.
(2) Jangan menggunakan obeng sebagai
pengganti pengumpil atau pahat karena
hal begini akan merusak. Juga obeng
tidak boleh dijepit dengan tang.
(3) Waktu mengendorkan sekrup yang
amat keras, jangan memukul kepala
obeng. Kalau perlu, pakailah obeng
sok.
(4) Apabila ujung obeng standar rusak,
gerindalah sesuai dengan petunjuk
instruktor
13
7. TANG ( Plier )
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
29/46
Fungsinya adalah terdapat berbagai jenis tang sesuai dengan fungsinya untuk
menjepit, memutar serta memotong kawat.
TANG KOMBINASI
Hal-hal yang harus dperhatikan pada
waktu menggunakan tang.
Rahang tang kombinasi dapat distel pada
2 posisi sesuai dengan ukuran benda
yang akan dijepitnya. Kawat dan
sejenisnya juga dapat dipotong dengan
sudut melintang. Jangan menggunakan
tang kombinasi sebagai pengganti kunci
pas dalam usaha membuka dan
mengencangkan mur dan baut.
TANG LANCIP
Digunakan untuk menjepit pen
yang berada dilubang yang kecil
dan dalam, dimana tang
kombinasi tidak banyak
membantu.
TANG POTONG
Digunakan untuk memotong kawat atau
membuka selubung kabel. Juga berguna untuk
mengeluarkan pen koter (spipen). Jangan
menggunakan tang potong untuk memotong
kawat pegas karena akan merusak mata tang
itu sendiri.
14
TANG KUAT
Digunakan untuk membuka mur atau sesuatu
yang memerlukan pegangan yang kuat sekali,
atau apabila segi mur sukar sekali dijepit, atau
untuk menjepit pinggir baut yang sudah rusak
dalam usaha menariknya keluar.
8. PALU
Fungsinya adalah palu digunakan untuk membuka atau memasang suku cadang.
Beberapa jenis palu lunak digunakan untuk mencegah kerusakan terhadap bagian yang
dipukul. Macam-macam palu menurut bahannya : Palu baja; palu tembaga; palu plastik;
palu karet.
Hal-hal yang harus dperhatikan pada waktu menggunakan palu
(1) Palu dipegang dibagian ujung, tidak
ditengah dan pukullah tepat mengenai
sasaran dengan merata. Jika tidak
digunakan dengan tepat, muka palu akan
mengembang seprti cendawan.
(2) Sebelum menggunakan palu periksalah
dahulu apakah kepalanya tidak longgar
atau hampir lepas. Jika longgar, pasaknya
dipukul kembali sehingga aman.
15
9. KUNCI MOMEN ( Torque Wrench)
Fungsinya adalah satu jenis batang pemutar kunci sok yang digunakan untuk
mengencangkan baut dan mur sekaligus menentukan momen pengencangannya. Kunci
momen digunakan hanya untuk mengencangkan baut dan mur dimana telah ditetapkan
momen pengencngan pada angka tertentu.
Ada dua jenis kunci momen yang sudah umum digunakan di Indonesia, yaitu :
1. Menggunakan jarum penunjuk skala ( Direct Reading Torque wrench )
Kunci momen jenis ini
menggunakan jarum penunjuk
untuk menunjukkan momen
pengencangan baut / mur
yang sudah tercapai pada saat
baut / mur dikencangkan
2. Kunci momen dengan bunyi ( Slim Tension Wrench )
Penggunaan Kunci Momen
16
SPECIAL SERVICE TOOLS (SST)
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
30/46
Peralatan ini bisa berbeda-beda bentuknya untuk setiap merek kendaraan atau
mobil. Alat ini dirancang khusus untuk mengerjakan pekerjaan yang tidak bisa
dikerjakan dengan general tool. Jenis dan jumlahnya sangat beragam. Di bawah ini ada
beberapa contoh peralatan SST dan kegunaannya.
17
18
19
3. ALAT-ALAT PENGANGKAT KENDARAAN
Ditinjau dari segi konstruksinya, alat pengangkat kendaraan cukup banyak jenisnya,
termasuk yang digunakan untuk alat berat. Tetapi yang akan dijelaskan disini adalah
alat-alat angkat kendaraan penumpang atau kendaraan ringan.
Macam-macam alat
angkat yang banyak
digunakan adalah:
1. Dongkrak
2. Car Lift
3. Safety Stand
4. Cranes
1. Dongkrak
Dongkrak adalah alat untuk menaikkan kendaraan guna mempermudah pekerjaan
reparasi dibagian bawah kendaraan
Jenisjenis dongkrak :
.
20
1). Crocodile jack / dongkrak buaya paling banyak digunakan dibengkel-bengkel
maupun digarasi kendaraan, sekarang ada yang ukuran kecil sehingga dapat dibawa di
mobil. Keuntungan pemakaian crocodile jack dibandingkan yang lainnya adalah lebih
mudah digunakan karena gampang menggesernya kearah posisi yang diinginkan,
disamping itu waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat kendaraan lebih cepat dan
aman Didalam rumah yang dibuat dari baja tuang dapat berjalan dan berputar diatas
empat roda, terdapat sebuah pompa minyak yang toraknya digerakkan oleh tuas
panjang. Tuas tersebut dapat juga dipakai untuk mendorong atau menarik
dongkrak.Perbandingan lengan-lengan batang pengangkat kira-kira 20 : 1
Disekeliling rumah dan diatas pompa diisi dengan minyak encer (SAE-10).
2). Bottle jack / dongkrak botol, dongkrak ini disebut bottle
jack karena bentuknya seperti botol. Fungsi bottle jack sama
seperti crocodile jack, yaitu untuk mengangkat kendaraan pada
ketinggian tertentu untuk dapat melakukan perbaikan pada
bagian bawah kendaraan. Perbedaannya adalah penggunaan
bottle jack dapat dimasukkan kedalam kendaraan sebagai
perlengkapan utama kendaraan yang mutlak dibutuhkan untuk
mengganti roda (ban) sewaktu ban kempes/ bocor.Untuk
mendongkrak sebuah kendaraan, dongkrak harus diletakkan
tegak lurus pada torak pengangkatnya supaya jangan sampai
bengkok.
Cara Menggunakan Dongkrak
1. Letakkan ganjalan pada ban-ban belakang apabila bagian depan kendaraan yang
diangkat. Sebaliknya, letakkan ganjalan pada ban-ban depan apabila bagian
belakang kendaraan yang diangkat.
2. Dongkrak ditempatkan ditempat yang telah ditentukan.
3. Sebelum dongkrak mulai mengangkat, periksalah sekali lagi apakah tempat
pengangkatan kendaraan tepat berada ditengah-tengah sadel dongkrak. Sebab bila
tidak, dongkrak dapat slip sewaktu mengangkat kendaraan.
4. Sebelum mengangkat dan menurunkan kendaraan, periksalah bahwa tidak ada
orang atau sesuatu disekitarnya, apabila lagi dibawah kendaraan.
21
Jangan sekali-kali bekerja dibawah kendaraan yang hanya ditopang dengan dongkrak
saja. Topanglah kendaraan tersebut dengan stand (penopang)
2. Car Lift
Car lift merupakan alat pengangkat kendaraan yang memberikan keleluasan
yang lebih besar kepada mekanik bengkel untuk bergerak secara leluasa dibawah
kendaraan dalam memperbaiki hampir seluruh komponen yang ada di bawah kendaraan,
karena mekanik dapat berdiri dan berjalan di bawah kendaraan sehingga perbaikan lebih
mudah dilakukan.
a. Macam-macam car lift
Car lift dibedakan menurut alat
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
31/46
penggeraknya, yaitu :
1). Penggerak mekanik (poros
berulir)
2). Penggerak hidrolik, dan
3). Penggerak pneumatik.
22
3. Safety Stand
Safety stand adalah merupakan alat penopang dan
pengaman kendaraan yang sudah diangkat dengan
dongkrak. Khususnya dibengkael dan garasi, safety stand
mutlak dibutuhkan karena dongkrak atau jack tidak dapat
menjamin keamanan terhadap terjadinya slip antara
dongkrak dengan titik tumpu pada kendaraan, terutama jika
terjadi goyangan pada kendaraan sewaktu memperbaiki.
4. Cranes
Cranes digunakan khusus untuk mengangkat engine dan transmisi yang akan diperbaiki
dan sekaligus untuk memasangkannya setelah perbaikan. Untuk itu, cranes dilengkapi
dengan roda agar bisa memindahkan engine ke tempat perbaikan.
Cara menggunakan cranes
a. Tempatkan cranes pada posisi aman untuk
mengangkat engine atau transmisi
b. Jika perlu siapkan rantai sebagai kelengkapan
dari pada cranes
c. Ikatkan rantai pada lengan pangangkat cranes
d. Tekan batang pengungkit berulang-ulang hingga
engine atau transmisi terangkat melalui rantai
e. Setelah terangkat hingga ketinggian yang
diharapkan, dorong cranes keluar
Untuk menurunkan engine atau transmisi, bukalah
katup oli secara perlahan-lahan
POSISI DEPAN POSISI BELAKANG
23
BAB.II
ALAT UKUR OTOMOYIF
A. SISTEM PENGUKURAN
Kualitas produk merupakan masalah yang tidak bisa diabaikan, oleh karenanya
pengetahuan tentang pengukuran yang dilakukan terhadap benda kerja merupakan
produk yang sangat vital dalam menjamin kualitas dari produksi yang dihasilkan.
Pengetahuan tentang pengukuran yang dimaksud adalah pengetahuan teknik untuk
melakukan pengukuran atas bagian-bagian dan suatu benda hasil produksi, baik
mengukur dimensi ataupun sifat geometris, berat, temperatur, kekerasan dari suatu
produk atau parts mesin dengan alat dengan cara yang tepat, sehingga hasil
pengukurannya dianggap sebagai hasil yang paling dekat dengan ukuran sesungguhnya.
1.1 Klasifikasi Pengukuran
Untuk mendapatkan pengukuran dengan tepat, dituntut adanya pengetahuan dan
kemampuan mengoperasikannya yang memadai dan kemampuan untuk membedakan
berbagai sistem pengukuran sesuai dengan spesifikasi/geometris benda yang akan
diukur. Dengan kata lain setiap orang yang bekerja dalam bidang teknik harus
mengetahui teknik pengukuran yang mempunyai ruang lingkup tentang bagaimana cara
menggunakan alat ukur dengan benar dan pengetahuan lain yang berkaitan erat dengan
masalah pengukuran. Hanya saja penggunaan alat ukur tersebut juga akan dipengaruhi
oleh berbagai hal diantaranya : besar benda yang akan diukur, kondisi (fisik) benda
yang akan diukur, posisi benda yang akan diukur, tingkat ketelitian yang direncanakan,
efesien, dsb. Dalam praktiknya pengkuran dapat diklasifikasikan antara lain ; - Panjang
- Berat - Temperatur - Sudut - Kerataan
1.2 Unit Pengukuran dan Konversi
Sistem pengukuran yang digunakan khususnya dalam bidang teknik adalah
sistem matrik dan ada juga yang menggunakan sistem imperial (pembagaian dalam
satuan Inggeris) khususnya pengukuran panjang, berat, dan temperatur. Dasar dari unit
pengukuran dalam bidang keteknikan adalah:
Jenis Pengukuran Besaran Metrik/ imperial
Panjang meter(m)/ feet
Temperatur Celcius ( 0 C )/ Fahtenheit
Berat kilogram (kg) /pound
24
1.2.1 Panjang
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
32/46
Mengukur panjang suatu benda merupakan pengukuran yang dimulai dengan
menarik garis dari sutu titik ke titik ke dua dengan lurus atau dapat dikatakan suatu garis
lurus. Jika pengukuran yang dilakukan terhadap garis tengah lingkaran atau diameter
pada dasarnya adalah menarik garis lurus dari sisi pertama ke sisi yang lain. Dalam
sistem matrik unit yang sering digunakan dalam ilmu teknik dalam mengukur panjang
adalah milimeter (mm ). Dimana 1000 mm sama dengan 1 m (1000 mm = 1 m). Jika
pengukuran yang sangat panjang satuan yang digunakan adalah kilometer. Dimana 1000
meter sama dengan satu kilometer. (1000 m = 1 km).
Pada sistem Imperial, feet merupakan satauan yang digunakan untuk mengukur
panjang dalam bengkel (workshop) dan sebagian industri pemesinan. Pengukuran
panjang yang ukuran pendek digunakan satuan inchi (in atau ) 12 = 1 ft. Satuan lain
yang digunakan dalam pengukuran panjang dalam sistim imperial adalah yard (yd) dan
mile (3 ft = 1 yd), (5280 ft = 1 mile). Satuan yang digunakan dalam satuan metrik dan
imperial dapat dihitung dengan sistim konversi faktor.
Beberapa bengkel (workshop) teknik untuk memudahkan dalam
menerjemahkan/pembacaan ukuran digunakan tabel konversi. Dalam praktiknya
konversi antara ukuran metrik ke ukuran imperial atau sebaliknya, hasil konversi untuk
metrik digunakan dua angka debelakang koma sedangkan untuk imperial digunakan 3
angka debelakang koma. Untuk konversi milimeter ke inchi, 1 in = 25,4 mm. Konversi
10 mm ke inchi. (10 mm : 25,4 = 0,394) Konversi 44,45 mm ke dalam satuan inchi,
44,45 mm : 25,4 = 1,75 Konversi 2 ke mm 2 X 25,4 = 50,8 mm. Pengukuran yang
menggunakan satuan imperial ukuran yang ditulis sering menggunakan bilangan
pecahan seperti 1/2 jika ukurannya kurang dari satu.
Ukuran pada satuan inchi ditulis tidak menggunakan bilangan berkoma/desimal
tetapi dengan bilangan pecahan.
Konversi 3/8 inchi ke bilangan desimal 3 : 8 = 0,375 Jika ukuran bilangan bulat
dengan pecahan ( contoh 11/2 ). Untuk memudahkan dalam konversi bilangan ini
dapat dilakukan dengan cara menjadikan bilangan pecahan kedalam bilangan berkoma.
Contoh:
Konversi 11.1/16 ke dalam mm
1,688 X 25,4 = 42,88 mm.Penyelesaian; 11/16 11 : 16 = 0,688 111/16 = 1,688 0
25
Konversi feet ke meter dan milimeter, 1 m = 3,2808 ft; 3 : 3,2808 = 0,91441 m =
914,41 mm.
Bentuk konversi yang sering digunakan dalam bengkel (workshop) adalah bengan cara
memisahkan konversi antara bilangan bulat dengan bilangan pecahan
Contoh;
Konversi 21/2 ke dalam Inchi Penyelesaian; 1/2 = 12.7 mm 2 = 50,8mm 21/2 =
63,50 mm Konversi 12,54 mm ke inchi Penyelesaian; 10 mm = 0,3937 2 mm =
0,0787 0,54 mm = 0,0213 12,54 mm = 0,4937
Tabel: Konversi bilangan desimal, pecahan dalam milimeter dan inchi
1.2.2 Temperatur
Pengukuran temperatur satuan yang digunakan dalam satuan metrik adalah Celcius
(0C). Sistim imperial satuan yang digunakan adalah Fahrenheit (oF). Pada sistim metrik
temperatur sering juga disebut skala perseratus. Celcius dan skala perseratus simbol
yang digunakan sama. Konversi 0C ke 0F (0C x 5 9 ) + 32 = 0F Konversi 0F ke 0C (0F
32) X 9 5 -0C.2.2 Contoh; Konversi 350C ke 0F (0C x 5 9 ) + 32 = 0F (35 x 5 9 ) +
32 = 0F 63 + 32 = 0F 65 = 0F Konversi 1980F ke 0C (0F32) X 9 5 = 0C (18932) X
9 5 = 0C 166 X 9 5 = 0F 92,2 = 0F
1.2.3 Berat
Satuan untuk mengukur/menimbang berat yang digunakan dalam sistem metrik adalah
gram (g), kilogram (kg), dan ton. Konfersi gram ke kilogram dan kilogram ke ton
adalah; 1000 g = 1 kg 1000kg = 1 ton
Pada sistim imperial satuan untuk mengukur berat adalah ounce (oz), pound (lb), dan
ton (t). 16 oz = 1 lb 2240 lb = 1 t.
Perubahan kilogram ke pound, 1 kilogram = 2.2046 pound.
Perubahan pound ke kilogram, 1 pound = 1/2.x 2046 kilogram
Perubahan gram ke ounce, 1 gram = 28,35 ounce (oz)
Perubahan ounce ke gram, 1 ounce = 1/28,35 ounce (oz)
26
B. KLASIFIKASI PENGUKURAN
Banyak cara yang dilakukan oleh juru teknik dalam melakukan proses
pengukuran semuanya itu bertujuan untuk mendapatkan hasil pengukuran seakurat
mungkin. Hal tersebut akan sangat tergantung pada jenis, bentuk, posisi bahkan
temperatur dari benda ukur ataupun alat ukur yang digunakan.
Sesuai dengan jenis-jenis pengukuran yang biasa dilaksanakan, maka alat ukur pun ada
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
33/46
beberapa jenis dengan cara pemakaian yang berlainan.
Berdasarkan sifatnya alat ukur ukur itu dapat dibagi:
1. Pengukuran langsung yaitu dengan menggunakan alat ukur langsung, hasil
pengukuran dapat langsung dibaca alat ukur tersebut. Contoh; mikrometer, jangka
sorong, mistar ukur, dsb.
2. Pengukuran tak langsung, yaitu pengukuran menggunakan alat ukur tidak langsung,
alat ukur jenis pembanding atau pembantu dan standar. Hasil pengukuran diukur oleh
alat ukur langsung.
3. Pengukuran dengan kaliber batas ( limit gage) yaitu pengukuran menggunakan alat
ukur batas/kaliber. Pengukuran ini tidak menentukan ukuran suatu dimensi dengan
pasti, melainkan hanya menunjukkan apakah dimensi tersebut terletak di dalam atau
di luar daerah toleransi. Cara pengukuran seperti ini dimaksudkan untuk
mempercepat pemeriksaan atas produksi masal, dan alat ukur yang digunakan adalah
jenis kaliber GO dan NO GO gauges.
4. Pengukuran dengan cara membandingkan yaitu pengukuran dengan cara ini tidak
menentukan dimensi ataupun toberansi suatu benda ukur secara langsung.
Pengukuran dengan cara ini menggunakan perbandingan dengan bentuk standar
misalnya untuk pengecekkan/pemeriksaan bentuk konis.
Pengukuran Linier
- Pengukuran Linier Langsung
- Pengukuran Linier Tidak Langsung
Pengukuran sudut
Pengukuran dengan Pembanding (Comparative length)
Pengukuran Kelurusan (Straightness)
Pengukur Kerataan Permukaan (Flatness)
27
Pengukuran Kebulatan (Roundness)
Pengukuran Profile
Pengukuran GO-NOT GO
Pengukuran dengan Microscopes
Pengukur Serbaguna Khusus
Pengukuran Linier Langsung
Alat ukur yang digunakan untuk pengukuran linier langsung sebagai berikut :
1. Mistar Ukur
a. Meteran Gulunganb. Meteran Lipat
c. Mistar Ukur Berkait
d. Mistar Ukur Pendek
2. Mistar Ingsut/Jangka Sorong
a. Mistar Ingsut Skala Nonius
b. Mistar Ingsut Jam Ukur
c. Mistar Ingsut Pengukur Tinggi
Macam Bentuk Mistar Ingsut : 1) Tak Sebidang, 2) Jarak Senter, 3) Alur Dalam, 4)
Pipa, 5) Posisi Dan Lebar Alur, 6) Tekanan Ringan, 7) Kedalaman, 8) Serba Guna, 9)
Digital.
3. Micrometer
4. Mesin Ukur
a. mekanik
b. optikPengukuran Linier Tak Langsung
Alat ukur yang digunakan untuk pengukuran linier tidak langsung sebagai berikut :
1. Alat Ukur Standar
- Blok Ukur (Bentuknya Balok, Untuk Mengecek Dimensi Alat Ukur Dan
Mengkalibrasi Alat Ukur Langsung).. Terbatas S/D 150 Mm
- Batang Ukur (Bentuk Batang Silindris)
- Kaliber Induk Tinggi
28
2. Alat Ukur Pembanding
- Jam Ukur (Dial Indicator)
- Pupitas (Dial Test Indicator)
- Komparator
- Pengukur T (Telescope Gauge)
- Pengukur Lubang Kecil (Small Hole Gauge)- Kaliber Batas (Limit Gauge) :
1) Kaliber Poros Bentuk Silindris, 2) Kaliber Lubang Bentuk Bola , Bola
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
34/46
Dibelah, Tongkat, 3) Kaliber Celah (Tidak Dapat Disetel Dan Dapat Disetel), 4)
Kaliber Konis, Kaliber Ring Konis, 5) Kaliber Posisi, 6) Kaliber Radius, 7)
Kaliber Ketebalan, 8) Kaliber Ulir Dalam, 9) Kaliber Ulir Trapesium Dan
Segiempat.
- Rol Dan Bola Baja :
1) Jarak Luar/Celah, 2) Diameter Dalam, 3) Radius Luar Dan Dalam, 4) Poros
Dan Lubang Konis, 5) Sudut, 6) Ulir Dan Roda Gigi.
Pengukuran sudut
- Protaktor
- Batang Sinus
- Perangkat Kombinasi
- Blok Pengukur Sudut
- Kepala Bagi
Pengukuran dengan Pembanding (Comparative length)
Alat ukur yang digunakan :
- Dial indicator
- Electronic gage
- Gage blocks
Pengukuran Kelurusan (Straightness)
- Autocollimator
- Transit
- Laser beam
29
Pengukur Kerataan Permukaan
- Sipat
- Perangkat Kombinasi
- Alat ukur permukaan
- Meterprofil
- Optimal plat
- Interferometry
Pengukuran Kebulatan (Roundness)
- Dial indicator Circular tracing
Pengukuran Profile
- Radius or fillet gage
- Dial indicator
- Optical comparator
- Coordinate measuring machines
Pengukuran GO-NOT GO
- Plug gage
- Ring gage
- Snap gage
Pengukuran dengan Microscopes
- Toolmakers
- Light section
- Scanning electron
- Laser scan
Pengukur Serbaguna Khusus
- Pneumatik
- Listrik
- Elektronik
- Laser
30
C. ALAT UKUR OTOMOTIF
Yang dimaksud dengan alat ukur disini adalah alat yang dipergunakan untuk
mengukur secara presisi, yang diperlukan di dalam kita melakukan pekerjaan
pemeliharaan dan perbaikan otomotif khususnya dan peralatan teknik atau pekerjaan
logam lainnya.
Alat ukur yang banyak dipergunakan di otomotif dapat diklasifikasikan menjadi 3
kategori, yaitu :
1) Alat Ukur Mekanis
2) Alat Ukur Pneumatis
3) Alat Ukur Elektris dan Elektronis
Yang Harus Diperhatikan Dalam Menggunakan Alat Ukur
Mengingat pengukuran yang harus dilakukan menuntut kepresisian yang tinggi, maka
dalam menggunakan alat-alat ukur untuk pemeliharaan dan perbaikan otomotif, harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
35/46
Pelajari cara pemakaiannya dengan seksama, karena jika tidak, pembacaannya
salah.
Benda yang diukur harus bersih dari debu, minyak pelumas dsb.
Perhatikan suhu benda yang diukur, harus dalam keadaan normal, usahakan suhu
benda yang diukur dan alat ukur harus sama.
Alat Ukur Mekanis
1. Mistar Baja
Mistar baja adalah alat ukur yang terbuat dari baja tahan karat. Permukaan dan
bagian sisinya rata dan halus, di atasnya terdapat guratan-guratan ukuran, ada yang
dalam satuan inchi, sentimeter dan ada pula yang gabungan inchi dan
sentimeter/milimeter.
31
Fungsi lain dari penggunaan mistar baja
antara lain: - mengukur lebar - mengukur tebal
serta, - memeriksa kerataan suatu permukaan
benda kerja. Di samping itu mistar baja
(steelrule) dapat dipergunakan untuk
mengukur dan menentukan batas-batas ukuran
juga biasa dipergunakan sebagal pertolongan menarik garis pada waktu menggambar
pada permukaan benda pekerjaan. Setiap menarik. garis hanya
dilakukan satu kali, lihat Gambar:
Mistar baja juga dapat digunakan untuk mengukur diameter luar secara kasar.
Dalam pelaksanaannya harus dibantu dengan menggunakan alat ukur lain seperti jangka
bengkok dan bagian diameter dalam diperlukan bantuan jangka kaki.
2. Meteran Lipat
Meteran lipat ini biasanya terbuat dari bahan aluminium atau baja. Dilihat dari
segi konstruksinya sebelumnya merupakan gabungan dan mistar baja dengan
sambungan engsel pada setiap ujungnya. Mengingat kemungkinan ausnya engsel dan
ketidaktirusan garis pengukuran sewaktu melakukan pengukuran, maka meteran lipat
tidak akan memberikan hasil yang Iebih baik dibandingkan dengan pengukuran mistar
baja biasa.
3. Meteran Gulung
Mal ukur ini dibuat dan pelat baja yang Iebih tipis dari
ada mistar baja. Sifatnya lemas/lentur sehingga dapat
digunakan untuk mengukur bagian-bagian yang
cembung dan menyudut seperti: mengukur panjang,
keliling bidang Iengkung (bundar). Sepanjang mistar
ini terdapat ukuran-ukuran satuan inchi dan metrik.
Meteran gulung dapat digunakan dari 1 meter sampai
30 meter. Pada ujungnya terdapat kait yang gunanya
untuk mengait ujung benda kerja sehingga mendapat
ukuran yang tepat. Penggunaan alat ukur ini tidak
untuk pengukuran yang tepat sekali (presisi).
32
4. Jangka Bengkok
Guna jangka bengkok digunakan untuk
mengukur tebal, lebar, panjang dan garis
tengah benda bulat secara kasar. Alat ini
terbuat dari baja perkakas dengan ujungnya
dikeraskan. Bentuknya ada yang
dilengkapi dengan mur penyetel dan ada
pula yang tidak. Panjang kakinya, dalam
inchi, merupakan ukuran jangka bengkok.
5. Jangka Kaki
Jangka kaki digunakan antara lain untuk
mengukur diameter lubang dan jarak
sesuatu celah. Bentuk kakinya menghadap
keluar dan panjang kakinya itulah ukuran
jangka kaki dalam inchi. Hasil pengukuran
yang diperoleh adalah ukuran kasar.
Disebabkan ke dua kakinya itu mengeper
bila menyentuh bidangbidang yang diukur,
maka kita perlu banyak berlatih
menggunakan jangka ini untuk
memperhalus perasaan jari-jari. Dengan
jari-jari yang tidak perasa kesalahan ukur
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
36/46
mudah terjadi.
6. Mistar Geser ( Vernier Caliper )
Alat ukur ini digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam,
kedalaman lubang dan jarak anatara dua buah titik, yang membutuhkan ketelitian
hingga 0,02 mm untuk satuan metrik, dan 0,001 inch untuk satuan inch.
33
a. Permukaan pengukur dalam e. Skala Vernier (vernier scale)
b. Baut pengunci final f. Batang pengukur utama (main beam)
c. Pengukur kedalaman (depth probe) g. Permukaan pengukur luar
d. Skala Utama (main scale)
Konstruksi jangka sorong tipe standar dijelaskan seperti di atas. Rahang
pengukur dalam (a) akan sesuai pada lubang dan digunakan untuk mengukur dimensi
dalam. Rahang pengunci luar (g) akan mencekam pada bagian luar dari suatu benda,
digunakan untuk mengukur dimensi luar. Batang pengukur kedalaman (c) digunakan
untuk menentukan ukuran kedalaman dari bagian benda yang dilakukan dengan
menempelkan ujung batang pengukur utama pada permukaan lubang, sedangkan ujung
batang pengukur kedalaman menempel pada dasar lubang. Batang pengukur kedalaman
hanya dilengkapi pada jangka sorong dengan daerah pengukuran sampai dengan 300
mm. Jangka sorong dengan daerah pengukuran 600 mm dan 1000 mm tidak dilengkapi
dengan batang pengukur kedalaman. Bagian alat pengukuran dalam letaknya terpisah
dengan bagian alat pengukur luar.
Ketika baut pengunci kendur, rahang bagian bawah akan bergerak bebas. Baut
ini baru dikencangkan setelah dilakukan pengukuran pada benda. Baut pengunci final
digunakan untuk mengunci rahang bagian bawah yang setelah dilakukan pengukuran,
sehingga jangka sorong dapat dilepas dari benda yang diukur dan dapat dilihat hasilnya
a
c
d
g
b
e
f
34
tanpa ukurannya berubah akibat pelepasan tersebut. Ulir penyetelan halus digunakan
untuk mengunci rahang secara presisi sehingga didapatkan hasil pengukuran dengan
akurasi yang lebih tinggi.
Tingkat ketelitian dari jangka sorong tergantung pada banyaknya pembagian
pada skala vernier-nya. Pembagian ini umumnya sebanyak 10,50 atau 100 skala.
Pembagian 10 skala akan menghasilkan 0,1 cm dibagi 10 = 0,01 cm. Sehingga jangka
sorong itu akan memiliki tingkat ketelitian 0,01 cm.
* Mistar geser dengan tingkat ketelitian 0,1 mm
Mistar geser dengan tingkat ketelitian 0,1 mm mempunyai selisih antara x dan n sebesar
0,1 mm. Besarnya x = 1 mm, sedangkan n dapat dicari dengan rumus : n = panjang
skala (SU) dibagi dengan jumlah strip pada skala nonius atau skala vernier (SV). Mistar
geser dengan ketelitian 0,1 mm mempunyai jumlah strip pada skala nonius sebanyak 10
strip (divisi). Dengan demikian n dapat dicari dengan cara sebagai berikut :
n = 9 10 = 0,9 mm
i = xn
= 10,9 = 0,1 mm
Jadi tingkat ketelitian mistar geser (i) = 0,1 mm
* Mistar geser dengan tingkat ketelitian 0,05 mm
Mistar geser dengan tingkat ketelitian 0,05 mm mempunyai selisih antara x dan n
sebesar 0,1 mm. Besarnya x = 1 mm, sedangkan n dapat dicari dengan rumus : n =
panjang skala utama (SU) dibagi dengan jumlah strip pada skala nonius atau skala
vernier (SV). Mistar geser dengan ketelitian 0,05 mm mempunyai jumlah strip pada
skala nonius sebanyak 20 strip (divisi).
Dengan demikian n dapat dicari dengan cara sebagai berikut :
n = 19 20 = 0,95 mm
i = xn
= 10,95= 0,05 mm
Jadi tingkat ketelitian mistar geser (i) = 0,05 mm
35
* Mistar geser dengan tingkat ketelitian 0,02mm
Mistar geser dengan tingkat ketelitian 0,02 mm mempunyai selisih antara x dan n
sebesar 0,02 mm. Besarnya x = 1 mm, sedangkan n dapat dicari dengan rumus : n =
panjang skala utama (SU) dibagi dengan jumlah strip pada skala nonius atau skala
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
37/46
vernier (SV). Mistar geser dengan ketelitian 0,02 mm mempunyai jumlah strip pada
skala nonius sebanyak 50 strip (divisi).
Dengan demikian n dapat dicari dengan cara sebagai berikut :
n = 49 50 = 0,98 mm
i = xn
= 10,98= 0,02 mm
Jadi tingkat ketelitian mistar geser (i) = 0,02 mm
* Mistar geser dengan tingkat ketelitian 1/128 inci
Mistar geser dengan tingkat ketelitian 1/128 inci, skala utamanya setiap i inci dibagi
menjadi 16 bagian, berarti satu bagian skala utama (x) nilainya sama dengan 1/16 inci.
Pada skala noniusnya dibagi dalam 8 bagian. Mistar geser dengan tingkat ketelitian
1/128 inci mempunyai selisih antara x dan n sebesar 1/128 inci. Besarnya x = 1/16 inci,
sedangkan n dapat dicari dengan rumus : n = panjang skala utama (SU) dibagi dengan
jumlah strip pada skala nonius atau skala vernier (SV). Panjang skala utama dihitung
mulai garis nol sampai garis terakhir pada skala nonius yaitu : 7/16 inci.
Dengan demikian n dapat dicari dengan cara sebagai berikut :
n = 716 / 16 = 7 / 8 x 1 / 128 = 7/128
i = xn
= 1/167/128 = 8/1287/128 = 1/128
Jadi tingkat ketelitian mistar geser (i) = 1/128 inci
36
* Mistar geser dengan tingkat ketelitian 0,001 inci
Mistar geser dengan tingkat ketelitian 1/1000 inci atau 0,001, skala utamanya setiap i
inci dibagi menjadi 40 bagian, berarti satu bagian skala utama (x) nilainya = 1/40 inci
atau 0,025 inci.
Pada skala noniusnya dibagi dalam 25 bagian. Mistar geser dengan tingkat ketelitian
0,001 inci mempunyai selisih antara x dan n sebesar 0,001 inci. Besarnya x = 1/40 inci,
sedangkan n dapat dicari dengan rumus : n = panjang skala utama (SU) dibagi dengan
jumlah strip pada skala nonius atau skala vernier (SV). Panjang skala utama dihitung
mulai garis nol sampai garis terakhir pada skala nonius yaitu : 1,225 inci.
Dengan demikian n dapat dicari dengan cara sebagai berikut :
n = 1,225 / 25 = 0,049 inci
i = xn
= 0,050 - - 0,049 = 0,001 inci
Jadi tingkat ketelitian mistar geser (i)
adalah : 0.001 inci
Cara membaca ukuran pada jangka sorong terdiri dari dua langkah, yaitu
membaca skala utama dan membaca skala vernier. Angka pada skala utama yang
digunakan adalah yang terletak di sebelah kiri angka 0 (nol) pada skala vernier.
Pada gambar dibawah, skala utama menunjukkan angka 3,1 cm. Pembacaan skala
vernier dilakukan dengan menentukan garis pada skala vernier yang paling tepat
berimpit segaris dengan garis pada skala utama. Angka pada garis tersebut
menunjukkan nilai pada skala vernier.
37
Pada gambar dibawah, garis yang berimpit dengan skala utama adalah garis ke empat,
yang menandakan nilai 0,4 mm atau 0,04 cm. Hasil pengukuran total adalah
penjumlahan skala utama dan skala vernier.
Ukuran benda pada gambar 4 adalah 3,1 + 0,04 cm = 3,14 cm.
Cara Menggunakan mistar geser
Hasil pengukuran benda ukur dengan menggunakan mistar geser sangat dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain :
a. faktor si pengukur
b. benda yang diukur
c. pengaruh lingkungan
d. cara menggunakan alat ukur.
Adapun cara penggunaan mistar geser anatara lain sebagai berikut :
Bersihkan benda yang akan diukur dan alat ukur
Periksa bahwa skala vernier bergerak dengan bebas, dan angka nol pada skala
bertemu dengan tepat
Pada waktu melakukan pengukuran, usahakan benda yang diukur sedekat mungkin
dengan skala utama. Pengukuran di ujung rahang mistar geser menghasilkan
pembacaan yang kurat akurat
Tempatkan mistar geser tegak lurus dengan benda yang diukur
38
7. Mikrometer
Mikrometer merupakan alat ukur linier langsung dengan tingkat ketelitian yang lebih
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
38/46
tinggi hingga mencapai 0,001 mm. Ada 3 macam mikrometer yaitu : mikrometer dalam,
mikrometer luar, dan mikrometer kedalaman.
a). Macam-macam Mikrometer
(1). Mikrometer luar ( Outside Micrometer )
Mikrometer luar digunakan untuk mengukur dimensi luar
(2). Mikrometer dalam ( Inside Micrometer )
Mikrometer dalam digunakan untuk mengukur dimensi dalam
(3). Mikrometer kedalaman ( Dept Micrometer )
Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kedalaman
39
b). Cara Membaca Skala Pengukuran Mikrometer
(1). Mikrometer luar dengan tingkat ketelitian 0,01 mm
Jarak tiap strip diatas garis horisontal pada outer sleeve adalah 1 mm, dan jarak tiap
strip diwah garis adalah 0,5 mm. Pada skala timble tiap strip nilainya 0,01 mm. Hasil
pengukuran pada mikrometer adalah jumlah pembacaan ketiga skala tersebut.
(2). Mikrometer luar dengan tingkat ketelitian 0,001 mm
Jarak tiap strip diatas garis horisontal pada outer sleeve adalah 1 mm, dan jarak tiap
strip diwah garis adalah 0,25 mm. Pada skala thimble tiap strip nilainya 0,01 mm dan
pada skala vernier 0,001 mm. Hasil pengukuran pada mikrometer adalah jumlah
pembacaan ketiga skala tersebut.
c). Cara Menyetel titik 0
(1). Apabila kesalahannya kurang dari 0,02 mm
* Kuncilahlah spindle dengan lock clamp
* Putar outer sleeve dengan kunci penyetel
sampai tanda 0 pada thimble lurus dengan
garis horisontal pada outer sleeve
* Periksa kembali tanda 0 setelah penyetelan
40
(2). Apabila kesalahannya lebih dari 0,02 mm
* Kuncilah spindle dengan lock clamp
* Kendorkan ratchet stoper sampai thimble
bebas
* Luruskan tanda 0 thimble dengan garis
pada outer sleeve dan kencangkan kembali
dengan ratchet stoper
* Periksa kembali tanda 0 setelah penyetelan
Cara membaca skala pada mikrometer
Pertama-tama perhatikan bilangan bulat pada skala utama barrel, lalu perhatikan apakah
terbaca skala setengah milimeter pada bagian atas skala utama (ada kalanya dibawah),
dan akhirnya bacalah skala perseratusan pada lingkaran.
Nilai ukuran dari gambar dibaca sbb :
.-Skala utama = 10 x 1,00 mm = 10,00 mm
.-Skala minor = 1 x 0,50 mm = 0,50 mm
.-Skala pemutar = 16 x 0,01 mm = 0,16 mm
Nilai = 10,66 mm
Melakukan teknik pengukuran
a) Mengukur diamter dalam dengan mikrometer dalam
Gambar 2.4.
dalam
41
b) Mengukur diameter luar dengan micrometer dan jangka sorong
8. Dial Indikator ( Dial Dauge )
Dial indikator digunakan untuk mengukur kebengkokan, run out, kekocakan,
end play, back lash, kerataan, dengan t ingkat ketelitian anatara 0,01 mm hingga 0,001
mm (tergantung tipe dial indikator).
a = gigi pinion
b = gigi besar
c = gigi penggerak
kedua
d = gigi besar ke dua
e = pegas
h = pegas coil
s = poros penekan
42
Prinsip kerja jam ukur secara mekanis, dimana gerak linier sensor diubah
menjadi gerak rotasi oleh jarum penunjuk pada piringan dengan perantaraan batang
5/19/2018 Alat Ukur Teknik
39/46
bergigi dan susunan roda gigi.
Pegas koil berfungsi sebagai penekan batang bergigi hingga sensor selalu
menekan ke bawah. Sedangkan pegas spiral berfungsi sebagai penekan sistem transmisi
roda gigi sehingga permukaan gigi yang berpasangan selalu menekan pada sisi yang
sama untuk kedua arah putaran (untuk menghindari backlash) yang mungkin terjadi
karena profil gigi yang tidak sempurna atau sudah aus. Jam ukur juga dilengkapi dengan
jewel untuk mengurangi gesekan pada dudukan poros roda gigi.
Recommended