Analgetika Umum Dan Hipnotika

Preview:

DESCRIPTION

kimia farmasi

Citation preview

ANALGETIKA UMUM DAN HIPNOTIKA

Kelompok 10:Rizka Ayu Melykhatun (4301412029)Intan Yani Pratiwi (4301412033)

ANALGETIKAObat atau senyawa yang dipergunakan

untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri tanpa

menghilangkan kesadaran

Cara Melawan Rasa Nyeri

Penggolongan Analgetika

1. Analgetika Perifer (non-narkotik)

Mampu meringankan atau menghilangkan rasa nyeri, tanpa mempengaruhi SSP

atau menurunkan kesadaran, juga tidak menimbulkan

ketagihan.

Penggolongan Analgetika Perifer secara Kimiawi

ParasetamolSalisilatPenghambat

prostaglandin (NSAIDs)Derivat-antranilatDerivat-pirazolinonLainnya: benzidamin (Tantum)

Efek samping

Zat-Zat Tersendiri

Parasetamol Asam Asetilsalisilat

Aminofenazon

Fenilbutazon Glafenin

Tramadol

2. Analgetika Narkotik• Daya kerjanya dengan memperpanjang aktivasi dari reseptor-reseptor opioid (biasanya µ-reseptor).• Bekerja terhadap reseptor opioid khas di SSP, hingga persepsi nyeri dan respons emosional terhadap nyeri berubah (dikurangi).

• Daya kerjanya dengan memperpanjang aktivasi dari reseptor-reseptor opioid (biasanya µ-reseptor).• Bekerja terhadap reseptor opioid khas di SSP, hingga persepsi nyeri dan respons emosional terhadap nyeri berubah (dikurangi).

Penggolongan Atas Dasar Cara Kerjanya

Efek-efek samping umum

Kebiasaan dan Ketergantungan

Ketergantungan Fisik

Ketergantungan Fisik

Ketergantungan Fisik

Ketergantungan Fisik

penurunan kepekaan jaringan

Kebutuhan mental akan efek psikotrop yang dapat menjadi sangat kuat

Zat-Zat Tersendiri

Morfin (F.L) Kodein (F.L)

Fentanil Metadon

Tramadol

Pentazosin

Nalokson

Kanabis

2. Hipnotika • Hipnotika atau obat-obat tidur (bahasa

Yunani: Hypnos = tidur) adalah zat-zat yang dalam dosis terapi diperuntukkan untuk meningkatkan keinginan faali untuk tidur dan mempermudah atau menyebabkan tidur. Lazimnya obat ini diberikan pada malam hari. Bilamana zat-zat ini diberikan pada siang hari dalam dosis yang lebih rendah untuk tujuan menenangkan maka dinamakan sedativa (obay-obat pereda)

(Tjay dan Rahardja,2002).

• Hipnotika / sedativa sama seperti antipsikotika yang termasuk dalam kelompok psikodepresiva yang mencakup obat-obat yang menekan atau menghambat fungsi-fungsi SSP tertentu .

• Fungsi sedativa : menurunkan aktivitas,mengurangi ketegangan dan menenangkan penggunanya

• Fungsi hipnotika : menimbulkan rasa kantuk, mempercepat tidur dan sepanjang malam mempertahankan keadaan tidur

Penggolongan hipnotika-sedativaa. Barbiturat

Penggolongan :• Fenobarbital• Butobarbital• siklobarb, dllSejak lama digunakan sebagai hipnotika dan sedativa , tetapi

penggunaannya sejak tahun 1980-an telah sangat menurun karena adanya obat-obat dari kelompok benzodiazepin yang lebih aman

• Faktor-faktor yang membatasi penggunaan barbitural– Toleransi dan ketergantungan cepat timbul– Stadium-REM (dengan mimpi) dipersingkat , yang berefek

pasien mengalami tidur kurang nyaman– Efek paradoksal dapat terjadi dalam dosis rendah pada

keadaan nyeri, yakni justru eksitasi dan kegelisahan

b. Benzodiazepin•Memiliki 4 daya kerja:

– Khasiat anksiolitis– Sedatif-hipnotis– Anti konvulsif– Daya relaksasi otot– Dapat bermanfaat pada pengobatan

alkoholisme guna melawan gejala abtinensiPenggolongan benzodiazepin:– Nitrazepam– Fluazepam– Triazolam

Keuntungan dibanding barbitural :–Tidak merintangi tidur-REM–Toksisitasnya rendah sekali–Oleh para ahli dianggap obat tidur yang relatif aman

• Efek samping :–Letih,lesu, reaksi psikis (pikiran kacau)–Pusing-pusing, nyeri kepala, mulut kering, rasa pahit dimulut–Berat badan bertambah karena meningkatnya selera makan–Hangover–Amnesia anterograde–Gejala paradoksal–Gejala abstinensi (rasa takut, tangan gemetar, sesak nafas gangguan penglihatan)

Obat-obat Hipnotik Sedatif yang beredar di Indonesia :

Flurazepam Midazolam

Nitrazepam

Estazolam Zolpidem Tartrate

Efek Samping Umum• Depresi pernafasan, terutama pada dosis tinggi. Sifat

ini paling ringan pada flurazepam dan benzodiazepin lainnya , demikian pula pada kloralhidrat dan paraldehida

• Tekanan darah menurun , terutama oleh barbiturat• Sembelit, pada penggunaan lama terutama

barbiturat• Sedativa-hipnotika mempengaruhi bagian-bagian

tertentu pusat sistem syaraf secara spesifik.• Hang over , yaitu efek sisa pada keesokan harinya

yang berupa mual, perasaan ringan di kepala dan termangu (pikiran tidak tenang)

• Hipnotika seperti barbiturat bekerja pada batang otak, menyebabkan penggunanya tidur dan menurunkan fungsi tubuh seperti pernafasan dan koordinasi otot

Gangguan yang akan dialami bila memakai sedativa :

• Emosi labil (mudah tersinggung).• Merasa dirinya lebih hebat dan lebih

kuat.• Banyak bicara dan arah pembicaraan

tidak terarah.• Tidak mampu berkonsentrasi dan daya

ingat menurun drastis.Bila pecandu sedativa menghentikan pemakaian sedativa secara tiba–tiba maka akan menyebabkan gejala sindrom putus sedativa atau gejala ketagihan dan ketergantungan.

Ciri–ciri orang yang terkena gejala sindrom putus sedativa :

• Merasa gelisah dan bersifat hiperaktif.• Retardaksi psikomotor (kehilangan

tenaga) atau menjadi pemalas.• Timbul perilaku maladaptive ( sifat curiga

dan merasa terancam dari orang lain).• Tubuh bergetar (tremor kasar).

Terimakasih

Recommended