ANALISIS EFISIENSI TPI (TEMPAT PELELANGAN IKAN) DI...

Preview:

Citation preview

ANALISIS EFISIENSI TPI (TEMPAT PELELANGAN IKAN) DI PROVINSI BANTEN DAN

PENGEMBANGANNYA UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN NELAYAN

Ferry Irma Irawan230110080080

Sidang KomprehensifDosen Pembimbing Dosen Penelaah1. Dr. Dra. Zuzy Anna, M.Si 1. Ine Maulina, S.Pi,. M.T2. Ir. Hj. Nia Kurniawati, M.Si

UNIVERSITAS PADJAJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

PROGRAM SRUDI PERIKANAN2013

Potensi Sumber DayaPerikanan

PelabuhanPerikanan

PPI

Pendapatan AsliDaerah (PAD)RetribusiAnalisis

Efisiensi

Latar belakang

TPI

Para nelayan masih cenderung menjual dan melelangkanhasil tangkapan ikannya di luar TPI. Kondisi inidisebabkan pengelolaan TPI juga masih kurangterstruktur, rendahnya SDM pengelolaan TPI, danfasilitas pembangunan TPI serta nilai jual ikan hasillelang yang lebih rendah di TPI dibandingkan diluar TPI.

Identifikasi Masalah

•Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efisiensi di TPI

•Menganalisis perbandingan efisiensirelatif TPI di Provinsi Banten

•Mengkaji kemungkinanpengembangan TPI untuk peningkatankesejahteraan nelayan

Tujuan Penelitian

Sebagai masukan untuk pemerintah terkait denganpengelolaan tempat pelelangan ikan, untukmeningkatkan tempat pelelangan ikan di ProvinsiBanten sesuai strategi untuk meningkatkankesejahteraan nelayan

Penelitian ini diharapkan berguna bagipengelola TPI yang bersangkutan

Sebagai ilmu pengetahuan dan referensi penelitianuntuk melihat efisiensi tempat pelelangan ikan diProvinsi Banten

Manfaat penelitian

Pendekatan Masalah

Output Nonfisik

•Nilai Produksi

•Nilai Retribusi

TPI Provinsi Banten

Input Fisik Output fisik

•Panjang pangkalan pendaratan•Luas lantai lelang•Jumlah kapal bongkar•Jumlah alat tangkap•Jumlah kapal•Personalia TPI•Jumlah juru lelang•Jumlah juru bongkar•Jumlah nelayan•Jumlah bakul•Jumlah basket•Jumlah timbangan•Jumlah gerobak

•Jumlah Produksi

•Jumlah Retribusi

Analisis efisiensi

Input Nonfisik

Input Output

•Gaji Pegawai•Biaya Operasional

Implikasi perbaikan / pengembangan TPI

TPI yang efisien dan berkelanjutan

MEI JUN JUL AGS SEP OKT

Tempat Penelitan 5 TPI di Provinsi Banten1. TPI Binuangeun Kabupaten Lebak2. TPI Labuan 2 Kabupaten Pandenglang3. TPI Karangantu Kota Serang4. TPI Bojonegara Kabupaten Serang5. TPI Kronjo Kabupaten Tangerang

Waktu Penelitian1 September 2012 sampai 20 Oktober 2012

Penelitian dilakukan denganmetode deskriptif non parametrikyaitu dengan melakukanpengamatan langsung kelapangan untuk mengamatiaspek-aspek yang mencakupdalam lingkup penelitian untukmenggambarkan secara tepatkondisi empiris pada waktusekarang

METODE PENELITIAN

Sumber Data

DokumentasiObservasiWawancara

AnalisisData

Teknik analisis yangdigunakan untuk menganalisistingkat efisiensi PengelolaanTPI adalah denganmenggunakan pendekatannon parametrik DEA (DataEnvelopment Analysis), yangpada dasarnya merupakanteknik berbasis linierprogramming.

Prosedur Analisis Perhitungan DEA

Penghitungan data dilakukan denganmenggunakan software Banxia FrontierAnalysis, yaitu dengan melihat skorefisiensi dari masing-masing UKE (UnitKegiatan Ekonomi), dalam hal iniadalah TPI. Bila skor yang didapatkanadalah sama dengan 100%, maka TPItersebut dikatakan efisien. Tetapiapabila skor yang diperoleh kurang dari100%, maka TPI tersebut belum efisien.

Dalam pendekatan DEA dikenal dua model pendekatanberdasar hubungan antara variabel input dengan outputnya

yaitu model CRS (Constant Returns To Scale) yang dikemukakan oleh Charnes, Cooper dan Rhodes (1978) sertamodel VRS (Variable Returns To Scale) yang dikembangkan

oleh Banker (1984) dari model pendahulunya. Model dengankondisi CRS mengindikasikan bahwa penambahan terhadap

faktor produksi (input), tidak selalu memberikan dampak padatambahan produksi (ouput). Sedangkan model dengan kondisi

VRS akan memperlihatkan bahwa penambahan sejumlahfaktor produksi (input) akan memberikan peningkatan

ataupun penurunan kapasitas produksi (output). PenghitunganDEA model CRS dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Model DEA berorientasi input, CRS

Ada 2 (dua) model yang akan diuji dalam penelitian ini yaitu :

1. Antara input fisik dengan output fisik

2. Antara input nonfisik (moneter) dengan output nonfisik (moneter)

Hasil dan Pembahasan

• Keadaan UmumLokasi Penelitian

Tabel luas wilayan dan jumlah pendudukdi Provinsi Banten

TABEL PRODUKSI DAN RAMAN TPI BINUANGEUN

Pungutan 8% dari raman akan digunakan sebagai :

• Retribusi sebesar 3%• Dana Pengawasan sebesar 0,5%• Dana Pemeliharaan sebesar 0,1%• Administrasi Lelang sebesar 0,25%• Dana Pengamanan sebesar 0,15%• Biaya Operasional sebesar 2%• Tabungan Nelayan sebesar 1%• Dana Paceklik sebesar 0,5%• Dana Sosial sebesar 0,5%

TABEL PRODUKSI DAN RAMAN TPI LABUAN 2

Pungutan 8% dari raman akan digunakan sebagai

• Retribusi sebesar 4%• Biaya oprasional pelelangan ikan sebesar 2%

• Dana paceklik sebesar 2%

TABEL PRODUKSI DAN RAMAN TPI KARANG ANTU

TABEL PRODUKSI DAN RAMAN TPI BOJONEGARA

Pungutan sebesar 5% dari raman digunakan untuk :

• Retribusi sebesar 3%• Biaya Oprasional, Biaya Administrasi dan lain-lain

sebesar 2%

Pungutan lelang sebesar 3 % disetorkan kepada kas daerah sebagai PAD.

TABEL PRODUKSI DAN RAMAN TPI KRONJO

Pungutam sebesar 5% dari raman digunakan sebagai :

• Retribusi sebesar 2%• Tabungan nelayan, biaya administrasi, biaya lelang

dan lain-lain sebesar 3%

Pungutan lelang sebesar 2 % disetorkan kepada kas daerah sebagai PAD

REKAPITULASI INPUT DAN OUTPUT TPI

TABEL SKOR EFISIENSI FISIK

TABEL SKOR EFISIENSI NON FISIK

Pengembangan TPI1. TPI Binuangeun

• Tangga• Pabrik es• SPDN

2. TPI Labuan 2• Tangga Pendaratan• Pendangkalan• Sarana dan Prasarana TPI

3. TPI Karang Antu• Kurangnya perhatian Pemerintah Daerah• Sarana dan Prasarana• Pendangkalan

4. TPI Bojonegara• Pendangkalan• Sarana dan Prasarana

5. TPI Kronjo• Kebersihan• Pendangkalan• SPDN• Sarana dan Prasarana

KESIMPULANPerbandingan efisiensi relatif dari 5 TPI yang menjadisampel penelitian, jika dihitung berdasarkan input danoutput fisik, 2 (dua) TPI telah mencapai nilai 100% atautelah efisien yaitu TPI Binuangeun dan TPI Kronjo, sedangkan 3 (tiga) TPI lainnya belum mencapai nilai100% atau belum efisien yaitu : TPI Labuan 2, TPI Karang Antu dan TPI Bojonegara. Berdasarkan input dan output non-fisik (moneter), yaitu: 3 (tiga) TPI telahmencapai nilai 100% atau telah efisien yaitu TPI Binuangeun, TPI Labuan 2, dan TPI Kronjo. Sedangkan 2 (dua) TPI belum mencapai nilai 100% yang berartibelum efisien yaitu : TPI Karang Antu dan TPI Bojonegara

SARAN• Pengembangan-pengembangan yang dilakukan hendaknya

dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan, tidak hanya yang berkecimpung dalam bidang perikanan secara khusus, tetapijuga masyarakat sekitar lokasi TPI tersebut.

• Perlu dilakukan perbaikan pada pangkalan pendaratan yang rusak dan perlu dibangunnya lantai yang menjorok ke laut (jeti) untuk memudahkan nelayan mendaratkan ikan hasil tangkapan ke TPI Labuan 2.

• Perlunya proses pengerukan sedimen pada jalur sungai untuk memperlancar aktivitas nelayan di TPI Kronjo dan pembangunan SPDN untuk memudahkan nelayan mendapatkan bahan bakar.

• Perlu adanya pengerukan dan keseriusan Pemerintah Daerah untuk mengelola TPI Karang Antu.

• Perlu adaya penertiban dan perhatian yang serius dari Pemerintah Daerah dalam mengelola TPI Bojonegara.

TERIMA KASIH

Recommended