View
232
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
W R I T T E N B Y
T A U F I K , E M Y M U L Y A N I ,
S L A M E T S A N T O S A , K U S M I N A R T O .
ANALISIS KOMPOSISI DAN KURVA B-H BAHAN LOW CARBON STEEL PT.
KRAKATAU STEEL MENGGUNAKAN VSM DAN EDX UNTUK KEPERLUAN DESAIN
MAGNET SIKLOTRON 13-MeV
Pemercepat partikel bermuatan menggunakan sistem pemercepat radiofrekuensi (RF) dengan lintasan partikel melingkar (Akselerator Siklik).
2
SIKLOTRON
Pharmaceuthycal ProcessPembuatan radioisotop dengan Siklotron
Radioisotop yang banyak digunakanadalah 18F (umur paro t½ = 110 menit)Diproduksi dengan menembakkanproton dari siklotron pada isotop18O(p,n)18F, biasanya dalam bentuktarget air (H2O) yang atom oksigennyadiperkaya dengan 18O
18F kemudian disintesis menjadi18FDG (fluoro-deoxy-glucose) yangmirip glukose (drug)
3
PEMANFAATAN SIKLOTRON PADA PET
Injeksi FDG ke tubuh pasien
Pencitraan dengan PET scanner
Deteksi Kanker
PEMANFAATAN SIKLOTRON PADA PET
FASILITAS PET DI INDONESIA
Distribusi PET masih terfokus di wilayah Jakarta
Umur paroh radionuklida pendek, maka tidak memungkinkan untukmendistribusikan produk fluor-18 (dalam hal ini [2-18F]-Fluoro-2-Deoxy-D-Glucose) ini keseluruh wilayah Indonesia
Di Indonesia baru ada 2 rumah sakit dengan fasilitas siklotron dan PET,yaitu: R.S. Gading Pluit dengan siklotron GE (General Electric) Minitrace 9.5
MeV (sejak 2008) buatan Swedia CYCLONE 18/9-ST di R.S. MRCCC Siloam (sejak 2010) buatan IBA
(Belgia) RS. Darmais (Siemens 11)
Sesuai TUSI PTAPB-BATAN, maka perlu dilakukanpengembangan teknologi siklotron.
KOMPONEN SIKLOTRON
KOMPONEN SIKLOTRON
Magnet System
RF System
Ion Source
Vacuum System
ICS
Beam Extractor
Utilities
7
Komponen siklotron
Bahan Magnet :Low Carbon Steel
Bentuk Magnet
Kumparan
Pendingin
Bergantung pada
8
Casting
Rolling Forging
Gas Cutting Turning & Milling
Steel Processing
Steel Machining
Measurement & Shimming
Tahapan Pembuatan Magnet Siklotron IBA
Kurva Histerisis Magnet
METODOLOGI
SAMPEL
Vibrating Sample Magnetometer
Energy Dispersive X-Ray Sprectroscopy
Kurva BH
Komposisi Bahan
Ukuran 1 x 1 x 10 mm3 Ukuran 5 x 5 x 2 mm3
Posisi 1
Posisi 3
Posisi 2
Variasi Posisi
Opera 3D, TOSCA
Variasi Posisi UjiVSM
Hasil Analisis VSMBAHAN A
Hasil Analisis VSMBAHAN B
Analisi Dengan EDX
Bahan A
Bahan BKandungan karbon bahan Alebih besar dari bahan B.Kandungan karbonmempengaruhi kemiringankurva BH, makin rendahmakin baik.
Simulasi 3-D Magnet Siklotron Menggunakan Data Sampel Bahan B
Simulasi dilakukan dengan menggunakan program Opera 3-D dan modulTOSCA. Dalam simulasi ini model magnet dibuat seperti model magnetKirams 13.[2] Dengan menggunakan data bahan magnet B pada posisiketiga yang diperoleh dari analisis VSM, besarnya medan magnet yangdihasilkan sangat kecil yaitu tidak lebih dari 0,2 T pada NI = 41040 lilitamper per kumparan. Hasil ini berbeda dengan Kirams 13 yangmenghasilkan medan rata-rata 1,3 T.Untuk meningkatkan medan magnet menjadi 1,3 T dengan menggunakansampel bahan dari Krakatau Steel, maka diperlukan NI ≅ 180.000 lilitamper per kumparan. Dengan NI yang lebih besar dapat mengakibatkandimensi magnet menjadi lebih besar dan kebutuhan pendingin menjadibesar.
Simulasi Opera 3D
NI= 41.040 lilit amper
Hasil Simulasi dengan Opera 3d
KESIMPULAN
• Posisi benda uji terhadap arah medan magnet induksimenghasilkan kurva B-H yang berbeda, sehinggadalam membuat magnet siklotron arah tampanglintang permukaan bahan perlu diperhatikan.
• Sampel bahan A dan bahan B yang diperoleh dariKrakatau Steel memiliki kandungan karbon yangmasih besar. Bahan sampel yang dianalisis akanmenghasilkan medan tidak optimal bila digunakandalam magnet siklotron 13 MeV.
Recommended