View
22
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
ANALISIS SPASIAL PENYUSUNAN PAKET WISATA
BERDASARKAN KARAKTERISTIK DAN POTENSI
OBYEK WISATA KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Geografi Fakultas Geografi
Oleh :
WIDIANA NUKI PRATIWI
E100150150
PROGRAM STUDI GEOGRAFI
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
ii
iii
1
ANALISIS SPASIAL PENYUSUNAN PAKET WISATA BERDASARKAN
KARAKTERISTIK DAN POTENSI OBYEK WISATA KABUPATEN
GUNUNGKIDUL
Abstrak
Pariwisata mempunyai peran penting di Kabupaten Gunungkidul, salah satunya
yaitu mendorong pembangunan daerah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat,
memperluas lapangan pekerjaan dan memberikan kontribusi yang besar bagi
pendapatan daerah. Paket wisata yang ada di Kabupaten Gunungkidul saat ini
kurang dapat menarik minat wisatawan untuk menggunakan jasa paket wisata,
sehingga menjadi kendala bagi wisatawan rombongan untuk mengetahui rute dan
karakteristik obyek wisata yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi karakteristik obyek wisata secara spasial dan menyusun paket
wisata berdasarkan rute dan karakteristiknya. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu observasi dan analisis data sekunder. Hasil dari penelitian ini
adalah karakteristik tiap obyek wisata dan peta rute paket wisata yang terbagi
menjadi tiga pilihan yaitu paket A, B, C yang mana paket tersebut dibuat
berdasarkan arah, rute, dan jarak terdekat dari terminal dan penginapan dengan
menggunakan analisis jaringan Network Analyst dengan jenis Route Analyst.
Dalam suatu paket terdapat variasi obyek wisata untuk menciptakan paket wisata
yang menarik sehingga wisatawan dapat memiliki daya tarik terhadap susunan
paket wisata di Kabupaten Gunungkidul.
Kata Kunci : paket wisata, karakteristik, route analyst.
Abstract
Tourism has important role in Gunungkidul Regency, one of which is to
encourage regional development to achieve community welfare, expand
employement and provide a major contribution to regional income. Excisting tour
package in Gunungkidul Regency are less able to attract tourists to use the
services of tour packages, so that it becomes an abstacle for tourists to find the
right route and characteristics of tourism objects. This study aims to identify the
characteristics of tourism object spatially and arrange tour packages bassed on
routes and their characteristics. The methode used in this study is observation and
secondary data analysis. The result of this study are the characteristics of each
tourist attraction and the route map of the tour package which is divide into three
choices namely package A, B, C where the package is made based on the
direction, route, and the closest distance from the terminal and lodging using
Network Analyst with route type analyst. In a package there are variations in
attractions to create attractive tourism packages so that tourist can have an
attraction towards the arrangement of tour packages in Gunungkidul Regency.
Keyword : tour package, characteristics, route analyst.
2
1. PENDAHULUAN
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mempunyai peran besar dalam
perekonomian suatu negara. Hal ini dibuktikan bahwa sektor pariwisata sebagai
penyumbang devisa negara, selain itu pariwisata juga memperluas lapangan kerja,
mendorong pembangunan daerah serta bertujuan untuk memperbesar pendapatan
nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Pengembangan pariwisata tidak terlepas dari unsur fisik maupun non fisik,
sehingga perlu diperhatikan peran dari unsur-unsur tersebut(Sujali, 1989).
Mengembangkan pariwisata dibutuhkan promosi-promosi seperti tersedianya
paket wisata yang menawarkan berbagai perjalanan yang menarik serta dapat
menjangkau obyek wisata lainya, agar wisatawan tertarik dengan adanya paket
wisata maka perlu disusunnya paket wisata yang menarik. Adanya produk-produk
paket wisata yang ditawarkan ini, diharapkan akan membantu dan memudahkan
wisatawan dalam memilih dan menentukan rencana perjalanan mereka.
Paket wisata merupakan suatu perjalanan wisata yang direncanakan dan
diselenggarakan oleh suatu travel agent atau biro perjalanan atas resiko dan
tanggungjawab sendiri baik acara, lama waktu wisata dan tempat yang akan
dikunjungi, akomodasi, transportasi, serta makanan dan minuman telah ditentukan
oleh biro perjalanan dalam harga yang telah ditentukan jumlahnya (Yoeti, 1997).
Tabel 1 berikut merupakan Data Jumlah Kunjungan Wisata Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2013-2017.
Tabel 1 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013-2017
Sumber : Dinas Pariwisata Provinsi DIY 2017
Obyek
Wisata
2013 2014 2015 2016 2017
Goa Pindul 426.413 302.129 143.553 173.302 142.550
Sri Gethuk 125.223 102.132 139.800 139.158 111.241
Pantai Baron 518.351 1.051.040 1.676.459 1.945.191 2.215.504
Pantai Siung 52.319 159.963 189.160 216.917 208.414
Pantai
Wediombo
44.612 143.122 147.725 197.985 270.774
Embung
Nglanggeran
- - 133.890 135.659 149.703
Bukit Bintang - 129.753 - 142.500 160.435
3
Berdasarkan data dari dinas pariwisata provinsi DIY tahun 2017, pada tabel
1 di atas menunjukkan bahwa obyek wisata pantai menjadi daya tarik tersendiri
untuk dikunjungi wisatawan terbukti dengan terus meningkatnya jumlah
pengunjung setiap tahunnya,sedangkan untuk obyek wisata lainya setiap tahunya
mengalami kenaikan juga penurunan. Penurunan jumlah pengunjung disebabkan
oleh beberapa hal yaitu antara lain keadaan obyek yang kurang menarik, fasilitas
yang tersedia kurang lengkap serta kurang menariknya paket wisata yang
disediakan oleh biro perjalanan wisata dan pengelola obyek wisata. Oleh karena
itu, perlu ditingkatkannya fasilitas pelengkap obyek wisata agar lebih menarik
dengan menyusun paket wisata yang dapat menarik wisatawan untuk
menggunakan jasa paket wisata.
2. METODE
Metode analisis data sekunder dan observasi lapangan mengacu pada informasi
yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada. Sumber data sekunder adalah
catatan atau dokumentasi perusahaan, publikasi pemerintah, analisis industri oleh
media, situs web, internet dan seterusnya (Uma Sekaran, 2011).
2.1 Metode Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Purpossive sampling,
menurut Sugiyono (2010) teknik Purpossive sampling yaitu teknik pengambilan
sampel berdasarkan pertimbangan kriteria tertentu sesuai dengan tujuan penelitian
yang telah dirumuskan agar data lebih representatif.
2.2 Metode Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer
didapatkan melalui survei di lapangan dengan melakukan pengamatan terhadap
obyek penelitian secara langsung yang ada di daerah penelitian dengan maksud
untuk mendapatkan informasi pelengkap terkait variabel penelitian yang ada
dalam lingkungan obyek wisata. Data sekunder diperoleh dari studi literature dan
melalui instansi-instansi terkait.
4
2.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini dengan melakukan analisis keruangan
terhadap karakteristik obyek wisata, rute perjalanan transportasi, fasilitas dan
harga dan penilaian potensi tiap obyek wisata didasarkan pada kondisi obyek dan
kondisi kawasan wisata dengan menggunakan skor 1 sampai 3 berdasarkan
kriteria tiap obyek wisata. Analisis persebaran lokasi obyek wisata yang
digunakan untuk menentukan rute paket wisata serta pemetaan dan penyusunan
paket wisata didasarkan pada rute perjalanan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Karakteristik Potensi Obyek Wisata
Karakteristik obyek wisata dijabarkan berdasarkan beberapa variabel yaitu
kualitas obyek wisata meliputi atraksi dan daya tarik, kondisi fisik obyek wisata,
serta fasilitas yang meliputi fasilitas penunjang dan fasilitas pelengkap yang
didapatkan dari hasil pengklasifikasian potensi internal dan eksternal yang
kemudian menghasilkan potensi rendah, sedang, dan tinggi. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Widya Candra Nugroho (2018) Penyusunan
Paket Wisata Keluarga Kabupaten Rembang yang menyebutkan bahwa potensi
obyek wisata yang terdiri dari potensi sedang, rendah dan tinggi sebagai acuan
dalam mengetahui keunggulan dari karakteristik tiap obyek wisata dan susunan
paket wisata yang berupa rute perjalanan yang ditentukan dengan pertimbangan
jarak, arah, dan waktu tempuh.
3.2 Karakteristik Obyek Wisata Alam di Kabupaten Gunungkidul
3.2.1 Goa Pindul
Goa Pindul merupakan obyek wisata yang berupa Goa yang letaknya di Desa
Bejiharjo, kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Goa pindul terkenal
dengan wisata menyusuri goa dengan menggunakan ban karet di atas aliran sungai
atau sering disebut juga dengan cave tubing, untuk menyusuri goa diperlukan
waktu sekitar satu jam. Selain melakukan cave tubing wisatawan juga dapat
melihat formasi batuan stalaktit yang menggantung di langit-langit goa
5
kapur,untuk sampai di kawasan obyek wisata Goa Pindul dapat menggunakan
kendaraan pribadi seperti motor/mobil, letaknya sekitar 7 km ke arah utara kota
Wonosari.
Fasilitas : Pendopo, Gerobag Wedang Pindul, Ban Tubing, tempat
penitipan barang, Jaket Pelampung,Griya Dahar, Mushola, dan Toilet. Gambar 1
berikut merupakan obyek wista Goa Pindul.
Gambar 1. Goa Pindul
3.2.2 Air Terjun Sri Gethuk
Air Terjun Sri Gethuk adalah salah satu obyek wisata alam yang letaknya di
Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul. Air terjun sri gethuk letaknya berada
di tepi sungai oyo, untuk menikmati keindahannya perlu menyusuri sungai dengan
menaiki rakit. Sepanjang perjalanan dengan menggunakan rakit akan disuguhi
pemandangan yang berupa tebing kapur serta pepohonan yang rimbun. Apabila
musim kemarau air sungai akan terlihat jernih berwarna kehijauan dan tenang. Air
terjun sri gethuk mempunyai tiga sumber mata air yaitu mata air Dong poh,
Ngumbul, danNgandong. Ketiga mata air ini berkumpul dan mengalir melalui
tebing sungai membentuk air terjun sri gethuk, untuk sampai di lokasi wisata
dapat menggunakan kendaraan pribadi motor dikarenakan akses jalan menuju
lokasi sangat sempit.
6
Fasilitas : Warung Makan, Mushola, Tempat parkir, Toilet, dan Rakit.
Gambar 2 berikut merupakan obyek wisata Air Terjun Sri Gethuk.
Gambar 2. Air Terjun Sri Gethuk
3.2.3 Pantai Baron
Pantai Baron merupakan obyek wisata pantai yang terletak di Desa Kemadang,
Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul. Pantai ini merupakan pantai
yang membentuk cekungan, pantai baron menjadi salah satu pantai yang
menyelenggarakan upacara sedekah laut yang dlakukan setiap peringatan satu
syuro. Upacara sedekah laut dilakukan sebagai rasa syukur penduduk sekitar atas
berlimpahnya ikan hasil tangkapan di pantai tersebut. Pantai Baron sendiri
menjadi tempat datangnya perahu-perahu nelayan yang berlabuh. Lokasi pantai
Baron dapat ditempuh 40 km dari pusat kota Yogyakarta, jalan menuju lokasi
pantai cukup baik untuk dilalui sepeda motor dan bus.
Fasilitas : Warung Makan, Toilet, Tempat Parkir,Mercusuar, Toko
souvenir, dan Tempat untuk memancing. Gambar 3 berikut merupakan obyek
wisata Pantai Baron
7
Gambar 3. Pantai Baron
3.2.4. Pantai Siung
Pantai siung adalah obyek wisata berupa pantai yang lokasinya terletak di
Purwodadi Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Pantai siung menawarkan
daya tarik wisata berupa keindahan alam dengan ciri khas bukit-bukit curam yang
mengelilingi pantai, dengan daya tarik yang dimiliki maka sangat cocok untuk
olahraga panjat tebing,untuk sampai ke lokasi harus melewati jalan yang
berkelok-kelok dan menanjak.
Fasilitas : Rumah makan, Toilet, Tempat Parkir luas, dan Mushola.
Gambar 4 berikut merupakan obyek wisata pantai siung
Gambar 4. Pantai Siung
8
3.2.5. Pantai Wediombo
Pantai Wediombo merupakan pantai yang terletak di Desa Jepitu, Girisubo,
Gunungkidul yang berjarak 80 km dari kota Yogyakarta. Pantai wediombo sendiri
merupakan pantai yang meliputi sebuah teluk yang sekitarnya dikelilingi
pegunungan batu karang, lokasi pantai ini sangat cocok dipakai untuk berselancar
ataupun snorkeling dan pada saat sore hari dapat melihat matahari terbenam,selain
dapat ,elihat sunset wisatawan juga dapat melakukan aktivitas memancing.
Fasilitas : Toilet, Mushola, Warung Makan, dan terdapat warung
kelontong. Gambar 5 berikut merupakan obyek wisata pantai Wediombo
Gambar 5 Pantai Wediombo
3.2.6. Embung Nglanggeran
Embung Nglanggeran merupakan telaga buatan yang berada di Bukit Gandu,
kawasan ini dimanfaatkan untuk menampung air dan digunakan oleh para petani
untuk mengairi perkebunan yang ada di bawahnya pada saat musim kemarau.
Obyek wisata ini menyuguhkan pemandangan Gunung Api Purba Nglanggeran
disekelingnya terdapat kebun buah yang ditanam oleh penduduk setempat.
Pemandangan juga dapat dinikmati pada saat malam hari. Letaknya di
Nglanggran, Patuk, Gunungkidul.
Fasilitas : Warung makan, Gazebo,Tempat parkir, Mushola dan Toilet.
Gambar 6 berikut merupakan obyek wisata Embung Nglanggeran.
9
Gambar 6. Embung Nglanggeran
3.2.7. Bukit Bintang
Bukit Bintang terkenal dengan pemandangan indah terutama pada saat malam
hari. Pada mulanya bukit ini bernama Bukit Hargodumilah karena pada saat
menikmati indahnya pemandangan seperti melihat banyak bintang kemudian
bukit iniberganti nama menjadi Bukit Bintang. Bukit Bintang memberi warna
yang berbeda bagi pariwisata di Kabupaten Gunungkidul, karena selama ini
Gunungkidul lebih dikenal dengan keindahan pantainya yang eksotis.
Fasilitas : Warung makan, Restoran, Mushola, Toilet, dan Tempat parkir.
Gambar 7 berikut merupakan obyek wisata Bukit Bintang
Gambar 7. Bukit Bintang
10
3.3 Obyek Wisata berdasarkan Jarak, Waktu Tempuh dan Harga
3.3.1 Obyek Wisata didasarkan pada jarak terdekat dari Terminal
3.3.1.1 Terminal 1 (Terminal Dhaksinarga Wonosari) : berdasarkan arah pintu
masuk bagian Timur dan Utara (Network Analyst)
1) Obyek wisata Goa Pindul jarak dan waktu tempuh dengan Terminal
Dhaksinarga Wonosari yaitu 14 menit 6,4 kilometer
2) Obyek wisata Air Terjun Sri Gethuk jarak dan waktu tempuh dengan
Terminal Dhaksinarga yaitu 32 mnit 19 kilometer
3) Obyek wisata Embung Nglanggeran jarak dan waktu tempuh dengan
Terminal Dhaksinarga yaitu 34 menit 19 kilometer
4) Obyek wisata Bukit Bintang jarak dan waktu tempuh dengan Terminal
Dhaksinarga yaitu 36 menit 24 kilometer.
3.3.1.2 Terminal 2 (Terminal Semanu): berdasarkan arah pintu masuk bagian
Barat dan Utara (Network Analyst)
1) Obyek wisata Pantai Baron jarak dan waktu tempuh dengan Terminal
Semanu yaitu 39 menit 24 kilometer
2) Obyek wisata Pantai Wediombo jarak dan waktu tempuh dengan
Terminal Semanu yaitu 41 menit 26 kilometer\
3) Obyek wisata Pantai Siung jarak dan waktu tempuh dengan Terminal
Semanu yaitu 42 menit 25 kilometer. Tabel 2 berikut merupakan harga
tiket masuk obyek wisata.
Tabel 2 Harga Tiket Masuk Obyek Wisata
Sumber : Penulis, 2019
Obyek wisata Harga
Goa Pindul Rp. 20.000
Air Terjun Sri Gethuk Rp. 15.000
Embung Nglanggeran Rp. 10.000
Bukit Buntang Rp. 5.000
Pantai Baron Rp. 10.000
Pantai Siung Rp. 5.000
Pantai Wediombo Rp. 10.000
11
Tabel di atas merupakan hasil survei harga tiket masuk obyek wisata,
berdasarkan hasil survei yang dilakukan harga tiket masuk obyek wisata
terjangkau bagi wisatawan dengan harga paling tinggi Rp.20.000,00-, dan
terendah dengan harga Rp.5.000,00-, Tabel 3 berikut merupakan harga akomodasi
hotel, homestay, dan penginapan.
Tabel 3 Harga Akomodasi Hotel, Homestay, dan Penginapan
Akomodasi Harga
Hotel Kukup Indah Rp.100.000
Kalpilon Indah Cottage Rp. 250.000
Penginapan Arimbi Rp. 353.000
Homestay Rusmiyati Rp. 175.000
The New Orlinds Guest House Rp. 157.500
Hotel CYKA RAYA Rp. 300.000
BeGe Homestay Rp. 184.485
Calida Hotel Rp. 300.000
Alzara Hotel Rp. 225.326
Griya Limasan Hotel Rp. 250.000
Sumber : Penulis, 2019
Tabel 3 merupakan harga akomodasi hotel/per-hari dari harga yang paling
rendah yaitu Rp.100.000,00-, sampai dengan yang paling mahal Rp.353.000-,
dengan tersedianya harga tersebut wisatawan dapat lebih mudah dalam memilih
paket wisata dengan fasilitas yang ada sesuai dengan keinginan.
3.4 Susunan Paket Wisata
3.4.1 Paket A (2 hari 1 malam). Berdasarkan arah pintu masuk bagian Barat dan
Utara. Rute dan jarak terdekat dari terminal dan karakteristik obyek wisata :
Bagian Barat : Bagian Utara :
1) Air Terjun Sri Gethuk 1) Embung Nglanggeran
2) Embung Nglanggeran 2) Goa Pindul
3) Pantai Baron 3) Air Terjun Sri Gethuk
4) Pantai Siung 4) Pantai Baron
5) Goa Pindul 5) Pantai Siung
3.4.2 Paket B (2 hari 1 malam). Berdasarkan arah pintu masuk bagian Timur dan
Utara. Rute dan jarak terdekat dari terminal dan karakteristik obyek wisata :
12
Bagian Timur : Bagian Utara :
1) Goa Pindul 1) Embung Nglanggeran
2) Embung Nglanggeran 2) Bukit Bintang
3) Pantai Wediombo 3) Goa Pindul
4) Pantai Baron 4) Pantai Wediombo
5) Bukit Bintang 5) Pantai Siung
3.4.3 Paket C (lebih 2 hari 1 malam). Berdasarkan rute dan jarak terdekat dari
terminal, penginapan dan karakteristik obyek wisata.
1) Goa Pindul
2) Air Terjun Sri Gethuk
3) Embung Nglanggeran
4) Bukit Bintang
5) Pantai Baron
6) Pantai Siung
7) Pantai Wediombo
Paket wisata disusun berdasarkan arah pintu masuk, rute, jarak tempuh dan
titik penjemputan menggunakan pemodelan rute yaitu Network Analyst dengan
jenis route analyst. Paket wisata terdiri dari 5 obyek tujuan, untuk paket A dan B
merupakan obyek wisata alam dan buatan, paket wisata ini dibuat bersifat tidak
monoton agar memberikan kesan tersendiri bagi wisatawan serta paket wisata
dikemas tidak terlalu banyak kunjungan agar wisatawan dapat menikmati obyek
wisata lebih lama. Sedangkan untuk paket C merupakan paket wisata yang
dikemas untuk wisatawan yang ingin menikmati keseluruhan obyek wisata yang
ada dengan karakteristik yang berbeda-beda pada setiap obyek wisata yang ada di
Kabupaten Gunungkidul.
Tersedianya penginapan bagi wisatawan dengan harga yang dapat dipilih
sesuai keinginan akan mempermudah wisatawan dalam menentukan paket wisata
yang akan dipilih. Penjemputan wisatawan ditentukan berdasarkan pada arah asal
wisatawan yang terbagi menjadi 3 arah yaitu Barat, Timur, dan Utara dan untuk
wisatawan yang berasal dari luar kota penjemputan menggunakan angkutan
umum dari terminal 1 arah Barat dan Utara serta terminal 2 dari arah Timur dan
13
Utara dengan demikian waktu kunjunganwisatawan tidak terbuang dan lebih
efisien.
Paket A terdiri dari 5 obyek wisata wisata alam buatan diantaranya Air
Terjun Sri Gethuk, Embung Nglanggeran, Pantai Baron, Pantai Siung, dan Goa
Pinduldan paket B yang terdiri dari 5 obyek wisata diantaranya Pantai Siung,
Pantai Wediombo, Goa Pindul, Bukit Bintang, dan Embung Nglanggeran.
Susunan paket A dan B merupakan paket wisata dalam jumlah kunjungan
maksimal 2 hari 1 malam yang mana masing-masing terdiri 4 wisata alam dan 1
wisata alam buatan, sedangkanpaket C yang merupakan paket wista
terlengkapdandiperuntukkan bagi wisatawan yang ingin lebih lama menikmati
keindahan alam di Kabupaten Gunungkidul dengan jumlah kunjungan lebih dari 2
hari.
Hasil penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik potensi yang
dimiliki obyek wisata Kabupaten Gunungkidul secara spasial dan menyusun
paket wisata agar menjadi lebih menarik ditinjau dari karakteristik potensi wisata
di Kabupaten Gunungkidul, agar dapat menjadi pertimbangan untuk perencanaan
penyusunan paket wisata di Kabupaten Gunungkidul, diharapkan dapat
mempengaruhi peningkatan jumlah pengunjung obyek wisata di Kabupaten
Gunungkidul.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1) Karakteristik obyek wisata yang berada di Kabupaten Gunungkidul bervariasi
dan rata-rata dari wisata tersebut memiliki potensi yang tinggi. Karakteristik
obyek wisata alam yang ada di Kabupaten Gunungkidul di dominasi oleh
pantai yang memiliki ciri khas sendiri serta mempunyai keunikan yang khas
yang mana pantai di Kabupaten Gunungkidul memiliki pasir putih yang
tersembunyi di balik bukit-bukit karang ini yang membedakan dengan pantai-
pantai di daerah lain.
2) Hasil dari analisis menggunakan Network analyst dengan jenis route analyst
sangat mempengaruhi terhadap penyusunan paket wisata, yang mana jarak,
14
arah dan waku tempuh dari titik penjemputan ke lokasi obyek wisata dapat
ditentukan dengan mudah dan lebih efisien. Rute perjalanan paket wisata
terbagi menjadi 3 rute yaitu Barat, Timur dan Utara.
3) Penyusunan paket wisata di Kabupaten Gunungkidul berdasarkan jarak, arah,
dan waktu tempuh yang ditentukan secara random yang terdiri dari obyek
wisata alam dan buatan. Berdasarkan dari arah Barat dan Utara terdiri dari 5
obyek wisata yaitu antara lain : Air Terjun Sri Gethuk, Embung Nglanggeran,
Pantai Siung, Pantai Baron, dan Goa Pindul. Paket B berdasarkan arah dari
bagian Timur dan Utara terdiri dari 5 obyek wisata antara lain : Goa Pindul,
Embung Nglanggeran, Pantai Wediombo,Pantai Baron dan Bukit Bintang
sedangkan untuk paket C merupakan paket terlengkap terdiri dari keseluruhan
obyek wisata di Kabupaten Gunungkidul dengan adanya penginapan dengan
harga yang bervariasi mulai dari yang paling rendah sampai dengan harga yang
paling tertinggi, dengan demikian wisatawan dapat memilih sesuai keinginan
dalam menentukan tempat penginapan.
4.2 Saran
1) Penyusunan paket wisata sangat mempengaruhi peningkatan sektor pariwisata
dan PAD di Kabupaten Gunungkidul. Adapun keterbatasan dalam penelitian
ini yaitu paket wisata yag disusun hanya menampilkan informasi mengenai
karakteristik obyek wisata, rute jalur wisata, jarak, arah serta akomodasi yang
dianalisis menggunakan Network analyst dengan jenis Route analyst, maka
dari itu dalam penelitian selanjutnya diharapkan untuk lebih dapat
menampilkan informasi yang lebih detail lagi.
2) Pemerintah daerah khususnya pengelola obyek wisata diharapkan lebih
meningkatkan kualitas obyek wisata dan kondisi obyek wisata dengan
menambah fasilitas pelayanan, akomodasi, aksesbilitas serta kebersihan obyek-
obyek wisata dan menampilkan atraksi yang lebih menarik lagi dengan tujuan
dapat menarik minat wisatawan untuk mengunjungi obyek wisata Kabupaten
Gunungkidul.
15
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.2017. Statistik Kepariwisataan
2017. Yogyakarta: Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul.2017. Buku Statistik Pariwisata
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2017. Yogyakarta: Dinas Pariwisata
Kabupaten Gunungkidul.
Nugroho, Widya Candra.2018. Penyusunan Paket Wisata Keluarga Berdasarkan
Karakteristik Obyek Wisata di Kabupaten Rembang Jawa Tengah.
Skripsi.Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta
Sekaran, Uma. 2011. Metode Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiono, 2014. Metode Pendekatan Kuantitatif, Kualitatifdan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sujali, 1989. Geografi Pariwisata dan Kepariwisataan. Fakultas Geografi UGM.
Yogyakarta.
Yoeti, A Oka. 1997. Perencanaan dan pengembangan Pariwisata. Jakarta.
Pradnya Paramita.
Recommended