ARTROPODA BERACUN

Preview:

DESCRIPTION

kuliah

Citation preview

Pada garis besarnya dikenal empat jenis racun seranggayaitu :1. Toksin hemolitik2. Toksin hemoragik3. Toksin neurotoksik4. Vesicating toxin

Toksin dapat memasuki tubuh penderita melalui beberapa jalan, yaitu melalui : Gigitan (lipan, laba-laba, tick)

Sengatan (lebah, kalajengking)

Kontak langsung (ulat, kupu-kupu, kumbang)

Semprotan cairan (whip scorpion)

Artropoda yang beracun :1. Ordo Acarina ( tick & mites )

2. Ordo Araneida ( laba-laba )

3. Ordo Scorpionida ( kalajengking )

4. Ordo Pedipalpida ( whip scorpion )

5. Ordo Hymenoptera ( lebah )

6. Ordo Lepidoptera ( ulat, kupu-kupu )

7. Ordo Coleoptera ( kumbang )

8. Famili Reduviidae9. Ordo Chilopoda ( lipan )

Ticks Toksin : Ixovotoxin

Bekerja mempengaruhi SSP dan NMJ. Dibentuk oleh ovarium tick dikeluarkan

sebagai sekret oleh kelenjar ludah.

Berhubungan dengan spesies dari : Dermacentor, Amblyomma, Ixodes,

Ornithodoros

Gx :• Kejang• Sakit kepala

• Paralisa motoris :Tick Paralyseflaccid, bilateral simetris

Tindakan :• Melepas gigitan tick.

Badan yang tidak bersegmen terdiri dari cephalothorax dan abdomen yang dihubungkan dengan pedikel.

Bagian mulutnya meliputi sepasang rahang atau chelicera yang berbisa, melalui ujung alat ini racun yang berasal dari sepasang kelenjar yang terdapat di dalam cephalothorax dilepaskan.

Adanya pedipalp memberi kesan bahwa laba-laba mempunyai 5 pasang kaki, sedangkan sebenarnya ia hanya memiliki 4 pasang kaki.

• Carnivora.• Metamorfosis tidak sempurna.• Telurnya diletakkan berkelompok,

terbungkus di dalam kokon.• Laba-laba muda menjalani 8 – 9 kali

pergantian kulit sebelum menjadi dewasa• Gigitan laba-laba menyebabkan kelainan

yang disebut arachnidisme sistemik nekrotik

Latrodectus mactans

= black widow spider= laba-laba jam pasir (hour glass)= laba-laba kancing sepatu (shoe button)= laba-laba po-ko-moo

Morfologi :• Abdomen bulat, berwarna hitam atau

coklat keabu-abuan

• Di bagian ventral abdomen didapatkan tanda hourglass yang berwarna merah, oranye, kuning atau putih.

• Betina = 13 mm ; jantan = 6 mm

• Racun laba-laba betina 40 X lebih kuat daripada daya racun laba-laba jantan

• Racun yang dihasilkan disebut toxalbumin, suatu neurotoxin yang potensinya 15 X lebih kuat dibanding racun rattle snake.

• Spesies ini menyebabkan arachnidisme sistemik.

GX : Lokal Berupa rasa nyeri dan pembengkakan pada tempat gigitan. Gigitan berupa 2 buah bintik merah yang kecil.

SistemikDalam waktu 10 menit timbul kejang pada otot perut, tungkai dan dada.

TX :• Tourniquet

• Cryotherapy

• Kalsium glukonat

• Fisostigmin

• Kompres panas

• Kortison

• Adrenalin

• (Antivenin)

Pemberantasan :• DDT

• Chlordane

• Dieldrin

Loxosceles

Loxosceles adalah laba-laba yang dapat menimbulkan

necrotic arachnidisme yaitu ganggren yang terjadi akibat

gigitan laba-laba ini. Akan meninggalkan jaringan parut pa-

da waktu sembuh.

Loxosceles laeta (Amerika Selatan)

Loxosceles reclusus (Amerika Serikat)

Tarantula

Nama genus Tarantula dipakai untuk menyebut setiap jenis laba-laba yang besar. Gigitan tarantula menimbulkan rasa sakit tetapi daya racunnya rendah sehingga tidak menimbulkan gejala-gejalasistemik. Lycosa tarantula Heteropoda venatoria Sericopalma communis

Genus : Centruroides (Mexico & Arizona)

Buthus (Afrika Utara & Eropa Selatan)

- Vivipar

- Bernapas dengan booklungs

- Racun : Toxalbumin (sifat neurotoksik & hemolitik)

• Tdd. Cephalothorax (tdp. 4 pasang kaki) & abdomen yang bersegmen

• Pedipalp besar seperti catut

• Alat sengat : telson

GX :• Nausea, vomiting,

hipersalivasi, hiperhidrosis

• Kejang otot abdomen• Paralisa otot lidah• Cyanosis

Tx :• Tourniquet• Cryotherapy• Antivenin

Pemberantasan :• Carbamat • Chlorden• Piretrum• BHC

Whip scorpion

Morfologi :• Mirip scorpion tetapi

pedipalp berbeda, sepasang kaki pertama lebih langsing

• Segmen abdomen yang terakhir seperti cambuk

• Tidak mempunyai sengat

Serangga ini menghasilkan bahan yang berbau cuka (bersifat asam) yang tidak berbahaya, hanya menimbulkan iritasi pada kulit yang sensitif.

Mastigoproctus giganteus

Termasuk di dalam ordo ini adalah lebah, tawon, semut.

• Tubuh terdiri dari cephalus, thorax & abdomen.

Thorax &abdomen dihubungkan dengan pedisel• Mulutnya type chewing.• Mempunyai 2 pasang sayap dan sengat.

Yang bertindak sebagai sengat adalah modifikasi dari ovipositor.

LebahFamili : Apidae, Vespidae, Bombidae

Racunnya disebut apitoxin, yang terdiri dari bahan yang

bersifat asam dan basa.

Komposisi dari apitoxin :

asam formiat, histamin, melitin, saponin like substance, dehidrogenase inhibitor, hyaluronidase

Akibat yang ditimbulkan :

hemolitik, neurotoxic, hemoragik, histaminik

Tx :• Keluarkan sengat• Ringan :

– Salep kortikosteroid– Antihistamin

• Berat :– Adrenalin– Glukonas kalsikus i.v.

• Tracheotomy, bila terjadi gangguan pernapasan

• Mempunyai 2 pasang sayap bersisik tebal• Mulut : dewasa menghisap

larva menggigit• Metamorfosa lengkap

Erusisme (caterpillar dermatitis)

Megalopyge opercularisAnaphe infractaParasa hilarata

GX : urtikaria, nyeri, gatal dan rasa panas

Lepidopterisme

Hylesia spp.

Jenis racun Lepidoptera belum dapat ditentukan secara pasti. Racun ini larut dalam larutan alkali dan akan menjadi tidak aktif bila dipanaskan sampai 115°C.

Tx :• Jangan digaruk• Rendam air• Lokal : yodium, kortikosteroid, antihistamin topical

Lytta vesicatoriaPaederus sabaeus

Racun : cantharidin

(merupakan vesicating toxin)

Gx : lepuh yang nyeri dan pedih

Infestasi : canthariasis

Centipedes

• 5 – 25 cm• Pipih• Sepasang kaki tiap ruas badan• Ruas pertama terdapat sepasang poison claw

• Carnivora

• Metamorfosis tidak lengkap

Toxin mengandung antikoagulan dan 5 hidroksi triptamin

Genus yang penting : ScolopendraGigitannya menimbulkan rasa nyeri

dan nekrosis lokal.

Tx :• Desinfektan

• Kompres dingin

• Analgetik