18
FAMILY MORACEAE Dan CANABACEAE

10.moraceae beracun

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 10.moraceae beracun

FAMILY MORACEAEDan CANABACEAE

Page 2: 10.moraceae beracun

Antiaris Toxicaria .L

Ipo toxicaria .L

Nama Lokal : Dalit (Tag.); ipo (Tag., Bis.); dita (Ibn., Ap.); lata (Neg.); mananau (S. L. Bis.); salogon (Tag.); ipoh (Malaya); upas (Java); sacking tree (Engl.).

Ipo ditemukan di Kepulauan Batan; Cagayan, dan Provinsi Apayao di Luzon, di Mindoro; di Negros, dan di Guimaras, di hutan dengan ketinggian rendah dan sedang. Ipo merupakan tumbuhan lokal. Ipo juga menjadi tumbuhan lokal di India ke Cina Selatan dan Malaya.

Page 3: 10.moraceae beracun

Kingdom PlantaePhylum MagnoliophytaClass MagnoliopsidaOrder RosalesFamily MoraceaeGenus AntiarisSpecies A. toxicaria (Pers.) Lesch.

Taksonomi

Page 4: 10.moraceae beracun

Tumbuhan ini merupakan tumbuhan besar, pohon yang selalu hijau, dengan tinggi 20 m atau lebih. Batang pohon often buttressed. Kulit kayu tebal dan berwarna abu-abu. Daun mengkilap, lembut atau berambut, bentuk daun membulat telur pada bagian bawah, panjang daun 10-20 cm, dengan pinggiran daun rata atau bergigi, ujung daun membulat dan bagian pangkal daun menjantung. Bunga berumah satu. Bunga jantan banyak, sedikit terbuka pada permukaan dari pedunculate dibandingkan pada fascicled receptacles. Bunga betina tunggal, involucrum berbentuk bulat dengan banyak confluent bracts, dan tanpa perianth. Buah berbentuk kecil, merah tua keunguan atau merah tua, pyriform, beludru, berdaging, dengan diameter sekitar 20 mm.

DESKRIPSI

Page 5: 10.moraceae beracun

tiarol, C9H12O4, trimethyl ether dari 1,2,3,5, pentetrol, potassium nitrate, resin crystalline, yang disebut antiarresin, C39H56O2, yaitu cinnamyl ester dari amyrin, protein crystalline, asam, C16H14O7, dan tiga glikosida aktif (a) antiarin, C27H42O104H2O, crystalline, M. P. 220-225° (b) antiarin C27H36O103H2O, crystalline, M. P. 206° to 207°, dan (c) antiarin (Copra, 1878).

Kandungan kimia

Page 6: 10.moraceae beracun

Watt mengemukakan bahwa serat yang berasal dari kulit kayu Antiaris dapat dibuat pakaian, digunakan sebagai tali, anyaman dan karung.

Daun atau kulit kayu dari pohun upas jelas beracun. Getahnya berwarna coklat gelap, dengan tekstur kenyal dan rasanya pahit (Chopra).

KEGUNAAN

Page 7: 10.moraceae beracun

Upas digunakan sebagai racun pada panah oleh suku Karen di Jawa, Melayu, dan sedikit masyarakat di Burma, karena pohon ini sangat mudah ditemukan. Negara bagian di Mindoro dan suku pedalaman di Canagayan, khususnya Apayaos dan Negretos mencelupkan anak panah pada getah upas dan menggunakannnya untuk berburu. Suku Negretos di Canagayan membuat racunnya lebih efektif dengan mencampur upas dengan daging busuk.

Page 8: 10.moraceae beracun

Chopra dan Dymock, Warden, dan Hopper mengemukakan bahwa di Concan dan di Canara, biji upas yang pahit digunakan sebagai obat untuk penyakit disentri.

Chopra dalam Regnault (1878), mengemukakan bahwa berdasarkan hasil percobaan efek farmakologis dari ekstrak Antiaris toxicaria sangat beracun untuk jantung.

Page 9: 10.moraceae beracun

Family Cannabaceae

Cannabis sativa L.

Page 10: 10.moraceae beracun

Taksonomi

Kingdom PlantaePhylum MagnoliophytaClass MagnoliopsidaOrder RosalesFamily CannabaceaeGenus CannabisSpecies Cannabis sativa L.

Page 11: 10.moraceae beracun

Nama Daerah• Bhaang (India)• Canamo indico (Spain)• Canapa indica (Italy)• Chanvre de l’Inde (France)• Charas/Churras (India)• Da ma (China)• Ganja (Indonesia)• Hash/Hemp (United Kingdom)• Kannabisu (Japan)• Marijuana (Mexico)

Page 12: 10.moraceae beracun

DeskripsiTumbuhan herba tahunan yang termasuk dalam family Cannabaceae, dapat tumbuh mencapai tinggi 5 meter. Batang tumbuh tegak, percabangan bervariasi, mengandung resin, angular (bersegi), kadang-kadang berongga, terutama di bagian atas pasangan pertama daun sejati; daun basal bersilangan (opposite), daun atas alternate, petiolate panjang, menjari, dengan 3-11, jarang tunggal, melanset, menggergaji, ujung daun acuminatus panjang mencapai 10 cm dan lebar 1,5 cm. Bunga berumah satu (monoecious) atau berumah dua (dioecious), apetalous, dengan lima petal kekuningan dan lima stamen porisidal. Buah berwarna cokelat, biji diliputi oleh daging buah di lapisan endosperma dengan embrio yang melengkung.

Page 13: 10.moraceae beracun

Asal dan Distribusi

Tumbuhan asli di Asia Tengah dan telah lama dibudidayakan di Asia, Eropa, dan Cina. Sekarang tersebar luas di daerah tropis, hangat, dan subarctic.

Page 14: 10.moraceae beracun

Kandungan KimiaKandungan kimia psikoaktif mayor dalam Cannabis sativa adalah tetrahydrocannabinol (THC). Sampai saat ini terdapat 66 cannabinoid lain yang terkandung dalam Cannabis sativa diantaranya adalah cannabidiol (CBD), cannabinol (CBN) dan tetrahydrocannabivarin (THCV).

Page 15: 10.moraceae beracun

Efek Kandungan Kimia

Kandungan kimia yang saat ini diketahui mempengaruhi kerja syaraf adalah tetrahydrocannabinol (THC), pengaruhnya terhadap syaraf antara lain meningkatkan plasma kortisol, daya tarik (anxiety), euforia berlebihan, menghambat daya ingat, merusak kelancaran verbal dan kerja ingatan.

Page 16: 10.moraceae beracun

Kegunaan

Pertama kali digunakan sebagai sumber fiber dan lama-lama bijinya digunakan untuk tujuan kuliner. Penggunaan sebagai obat ditemukan di India sekitar abad 900 SM. Di waktu pertengahan, dibawa ke Afrika Utara, dimana tanaman ini digunakan sebagai narkotika/halusinogen.

Page 17: 10.moraceae beracun

Penggunaan Secara Tradisional di Beberapa Negara

• AfghanistanPenggunaan secara oral ekstrak resin untuk aborsi

• CinaEkstrak inflorescent untuk menghilangkan demam, membersihkan darah, menurunkan temperatur, mengeluarkan nanah, untuk melumpuhkan, dan halusinasi. Air rebusan biji diminum untuk mengatasi migrain, kanker dan halusinogen, serta digunakan sebagai obat luar untuk mengatasi rematik.

• MexicoDijadikan rokok untuk halusinogen

• ZimbabweEkstrak bagian aerial digunakan untuk obat malaria

• Saudi ArabiaBagian aerial dicampur dengan madu, gula atau pala sebagai psikotropika

Page 18: 10.moraceae beracun

TERIMA KASIH