View
321
Download
5
Category
Preview:
Citation preview
ASKEP GAGAL GINJAL ,NANDA,NIC NOC
DIAGNOSA BERDASARKAN NANDA, NIC DAN NOC
1. KELEBIHAN VOLUME CAIRAN
NANDA
Definisi : meningkatnya volume cairan isotonik
Batasan karakteristik :
Bunyi nafas tidak teratur
Gangguan elektrolit
Anaskara
Kecemasan
Perubahan tekanan darah
Azotemia
Perubahan status mental
Perubahan pola nafas
Hematokrit menurun
Hb menurun
Edema
Peningkatan tekanan vena sentral
Intake lebih besar daripada output
Pembengkakan vena jugularis
Oliguria
Ortopnue
Efusi pleura
Refleks hepatojugular positif
Perubahan tekanan arteri pulmonar
kongesti pulmonar
Lemah
Perubahan gravitasi spesifik
Terdapat bunyi jtg S3
Berat badan naik dalam jangka pendek
Faktor yang berhubungan :
Regulasi mekanisme terganggu
Kenaikan intake cairan
Kenaikan intake sodium
NOC
KELEBIHAN VOLUME CAIRAN
HASIL YG DIHARAPKAN :
Keseimbangan elektrolit dan asam/basa Keseimbangan cairan Hidrasi
Hasil tambahan :
Keefektifan pompa jantung
Pengetahuan :proses penyakit
Penegtahua :Aturan perawatan
Status nutrisi : intake makanan dan cairan
Status pernapasan : ventilasi
Perawata diri : perawatan parenteral
Eliminasi urin
NIC :
Kelebihan Volume Cairan
Definisi : keadaan dimana individu mengalami peningkatan retensi cairan
Intervensi keperawatan yang disarankan :
Pengaturan elektrolit
Pengaturan elektrolit : Hiperkalasemia
Pengaturan elektrolit : hiperkalamia
Pengaturan elektrolit : hipermagnesemi
Pengaturan elektrolit : hipernatremia
Pengaturan elektrolit : hiperfosfatemia
Pengaturan elektrolit : Hipokalesemia
Pengaturan elektrolit : hipokalemia
Pengaturan elektrolit : hipomagnesemia
Pengaturan elektrolit : hiponatremia
Pengaturan elektrolit
Hipofosfatemia
Pemerikasaan elektrolit
Pengaturan cairan /elektrolit
Pengaturan cairan
Pemeriksaan cairan
Insersi intravena
Terapi intra vena
Pencegahan shock
Pengturan suhu
Pemeriksaan TTV
Intervensi tambahan :
Pengaturan edema
Pengaturan disrithmia
Pengarturan makan
Intubasi gastrointestinal
Terapi Hemodialisis
Regulasi hemodinamik
Pemeriksaan hemodinamik invasive
Pemeriksaan labor
Manajemen pengobatan
Pemeriksaan neurologik
Pengaturan nutrisi
Perawatan kateter PIC
Terapi dialisis peritonium
Plebotomi : sampel darah arteri
Plebotomi : sampel darah vena
Pengaturan posisi
Permukaan kulit
Pemberian TPN
Perawatan gastrointestinal
Kateterisasi urine
Pengaturan BB
Perawatan luka
2. Ketidakseimbangan nutirisi : kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi : insufisiensi intake nutrisi kebutuhan metabolik dari normal
Batasan karakteristik :
Kram pembedahan
Nyeri kram
Berat badan 20% dibwah ideal
Kerapuhan kapiler
Diare
Kerontokan rambut
Suara perut hiperaktif
Kekurangan makanan
Kekurangan pengetahuan
Kurang nafsu makan
Kurangnya keseimbangan intake makanan
Miskonsepsi
Pucatnya membran mukosa
Irama otot kurang
Laporan verbal perubahan sensasi
Adanya kekurangan intake makanan pada RDA
Luka rongga bukal
Steatorrhea
Faktor yang berhubungan :
Faktor biologis
Faktor ekonomi
Ketidak mampuan penyerapan nutrisi
Faktor fisiologis
NOC
Hasil yang diharapkan :
Status nutrisi : makanan dan intake cairan
Status nutrisi : intake nutrisi
Pantau berat badan
Hasil tambahan :
Eliminasi gastrointestinal
Pengetahuan diet
Status nutrisi : pemeriksaan biokimia
Status nutrisi : massa tubuh
Fungsi sensorik rasa dan bau
NIC
Intervensi keperawatan yang disarankan :
Pengaturan diet
Pengaturan makan
Pengaturan cairan
Pemeriksaan cairan
Pengusulan laktasi
Pengaturan nutirisi
Terapi nutrisi
Konsultasi nutirisi
Pemeriksaan nutrisi
Terapi menelan
Pemeriksaan TTV
Pertolongan menyeimbangkan berat badan
Pengaturan berat badan
Pilihan intervensi tambahan :
Pengaturan alergi
Pemberian makanan botol
Pengaturan usus
Pengaturan demensia
Pengaturan energi
Penawaran latihan
Pemberian makanan selang
Intubasi gastrointestinal
Pengaturan hiperglikemia
Pengaturan hipoglikemia
Insersi intra vena
Terapi intra vena
Pengaturan pengobatan
Pengaturan kualitas tujuan / hasil
Perawatan neonatus
Plebotomi : sampel darah vena
Pengaturan posisi
Pengajaran individu
Pengajaran : Pengaturan diet
Nutrisi total parenteral
Pemeliharaan VAD ( venous Acces Devicesis )
3. Intoleransi Aktivitas
NANDA
Definisi : insufisiensi energi fisiologi atau psikologi pada kebutuhan aktivitas sehari-hari
Batasan karakteristik :
Respon tekanan darah abnormal
Respon jantung abnormal pada aktivitas
Pertukaran refleksi iskemia EKG
Prosedur yang mengganggu
Dipsnea
Laporan verbal kelelahan
Laporan verbal kelemahan
Fakor yang berhubungan :
Bedrest
Ketidakseimbangan suplai oksigen
Gaya hidup
NOC
Hasil yang diharapkan :
Toleransi aktivitas
Daya tahan tubuh
Konservasi energi
Perawatan diri : aktvitas sehari-hari
Perawatan diri : instrumen aktivitas sehari-hari
Hasil tambahan :
Mobilitas :Berjalan
Mobilitas : penggunaan kursi roda
Pemantuan dipsnea
Keefektifan pompa jantung
Status sirkulasi
Keyakinan kesehatan : kemampuan untuk melakukan
konsekuensi immobilitas : fisiologi
keseimbangan jiwa
status nutrisi : energi
efek gangguan nyeri
kemampuan fisik
status pernapasan : pertukaran gas
status pernapasan : ventilasi
hebatnya gejala
NIC
Intervensi yang disarankan :
Terapi aktivitas
Terapi seni
Terapi bersama hewan
Latihan mekanisme tubuh
Manajemen energi
Terapi musik
Terapi bermain
Pengajaran aktivitas atau latihan
Intervensi tambahan :
Pelatihan autogenik
Umpan balik biologis
Perawatan jantung : rehabilitasi
Pengaturan disrithmia
Pengaturan lingkungan
Pengaturan lingkungan : kenyamanan
Promosi latihan
Promosi latihan : pembidangan
Terapi latihan : ambulasi
Terapi latihan : keseimbangan
Terapi latihan : mobilitas sendi
Terapi latihan : kontrol otot
Hipnosis
Supresi labor
Manajemen pengobatan
Meditasi
Pengaturan kualitas tujuan
Pengaturan nutrisi
Terapi oksigen
Manajemen nyeri
Relaksasi otot
Peningkatan otot
Peningkatan tidur
Dukungan spiritual
Bantuan pencegahan merokok
Sentuhan terapeutik
Fasilitasi kunjungan
Pengaturan berat badan
4. Kecemasan
NANDA
Definisi : perasaan yang tidak menentu yang sumbernya tidaj spesifik / tidak diketahui oleh individu.
Batasan karakteristik :
Tingkah laku
Mengurangi produktvitas
Menunjukkan ketegasan ntuk menukar kejadian
Gerakkan yang tak berhubungan
Gelisah
Insomnia
Kontak mata yang rendah
Perasaan waspada
Ragu-ragu
Cemas
Fisiologi
Ketegangan wajah
Getaran kepala
Peningkatan respirasi
Menggigil
Getaran suara
Affektif
Khawatir
Bersedih
Kerusuhan
Takut
Perasaan yang adekuat
Fokus pribadi
Iritabilitas
Kebanyakkan aktivitas
Meningkatkan aktivitas untuk mengurangi nyeri
Simpatis
Anoreksia
Eksitasi kardiovaskuler
Diare
Mulut kering
Ketokan jantung
Peningkatan tekanan darah
Peningkatan denyut nadi
Peningkatan refleks
Peningkatan respirasi
Dilatasi pupil
Kesukaran bernapas
Vasokonstriksi superfisial
Parasimpatis
Nyeri perut
Pengurang tekanan darah
Penurunan denyut nadi
Diare
Pingsan
Kelelahan
Kemuakkan
Gangguan tidur
Perasaan geli pada ekstremitas
Frekuensi urin
Urgensi urin
Kognitif
Gejala psikologis
Konfusi
Penguranagn persepsi
Sulit berkonsentrasi
Mengurangi kebutuhan belajar
Ketakutan pada konsekwensi yang tidak menentu
Perhatian terganggu
Merenung
Keasyikan
Kecenderungan mencela orang lain
NOC
Hasil yang diharapkan :
Pengaturan serangan
Pengaturan kecemasan
Koping
Pengaturan suasana hati
Pengendalian mutilasi diri
Keterampilan interkasi sosial
Hasil tambahan :
Penerimaan : status health
Resolusi kesedihan
Pengendalian psikosial : perubahan hidup
Pengaturan gejala
NIC
Intervensi yang disarankan :
Pengurangan kecemasan
Teknik menenangkan
Peningkatan demensia
Pertolongan pemeriksaan
Kehadiran
Konsultasi telpon
Diposkan oleh Sanako di 1:18 AM Reaksi:
No comments:
Post a Comment
Link ke posting ini
Create a Link
Newer Post Older Post Home Subscribe to: Post Comments (Atom)
Google Translate
Gadgets powered by
Google Translate
le> .translate img { filter:alpha(opacity=100); -moz-opacity: 1.0; opacity: 1.0; border:0; padding-left:0px; } .translate:hover img { filter:alpha(opacity=50); -moz-opacity: 0.50; opacity: 0.50; border:0; }
Translate Widget by Google
Link
http://rahmanthink.wordpress.com http://rahmandally.blogspot.com http://fathelvi.blogspot.com/ http://anadia.multiply.com/ http://evijabar.wordpress.com/ http://zanosa061187.blogspot.com/ http://ainicahayamata.multiply.com http://hz-rin.blogspot.com http://islamicnurse.wordpress.com http://zonacahayamata.blogspot.com/
Music
Free Mp3 Music Player at www.musik-live.net
Video Bar
powered by
www.stickam.com
www.stickam.com There was an error in this gadget
HOME
Home
About Me
Sanako Padang, Sumatra Barat, IndonesiaMe gRaduaTeD From ELementaRy SchooL 20 PdG, frOm Junior hiGh scHooL pembaNgunaN, n Frm SeniOr higH schOOL PembaNgunan in 2008.Then, I'm continue to study in MEDICAL FACULTY UNAND "08" (ILMU KEPERAWATAN s1)
View my complete profile
Lencana Facebook
Nicke Sanako II
Buat Lencana Anda
Yahoo Message
TOPIC
August (4) September (4) February (16)
MUSIC
Gratisan MusikThere was an error in this gadget
Blogger
Blogger
Countdown
Calorie Calculator
There was an error in this gadget There was an error in this gadget
Followers
Labels
About Me (2) Gambar (1) IMAGE (2) Jiwa (1) Penyakit (3)
Lee Min Ho
Selebriti Korea
Menurut kamu bagaimana tampilan blog saya ini?
My Blog List
Southwest Summer Show
SOUTHWEST SUMMER SHOW - REGISTER TODAY -
2 years ago
The Cake Slice Bakers
Cake Slice Bakers Sept 09 - Sept 10 - *A:* *A Nickel For Your Thoughts - Kari* *Apple & Spice - Katie** **A Whisk And A Spoon - Steph* *B:* *Bake Your Heart Out - Allison* *Beansy Loves Cake - J...
3 years ago
There was an error in this gadget There was an error in this gadget There was an error in this gadget
Recent Posts
Search This Blog
SlideshowLoading...
Subscribe To
Posts Comments
Tajuk
Apple Google MicrosoftApple Seeks Feedback From Residents On 'Campus 2' Expansion - Mashable Mashable
Ns. Salman Nur Ayo Majukan Ilmu Keperawatan....!!
Kamis, 17 Mei 2012
Asuhan Keperawatan Aplikasi NANDA, NIC, NOC
Silahkan berkunjung keblog saya, semoga bermanfaat bagi kita semua dan dapat memajukan dunia keperawatan.
Jum'at, 17 Mei 2012
MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN SINDROM NEFROTIK (SN)
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sindrom nefrotik (SN) ialah keadaan klinis yang ditandai oleh proteinuria masif,
hipoproteinemia, edema, dan dapat disertai dengan hiperlipidemia. Angka kejadian SN di
Amerika dan Inggris berkisar antara 2-7 per 100.000 anak berusia di bawah 18 tahun per
tahun, sedangkan di Indonesia dilaporkan 6 per 100.000 anak per tahun, dengan
perbandingan anak laki-laki dan perempuan 2:1. Di Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FKUI/RSCM Jakarta, sindrom nefrotik merupakan penyebab kunjungan sebagian besar
pasien di Poliklinik Khusus Nefrologi, dan merupakan penyebab tersering gagal ginjal anak
yang dirawat antara tahun 1995-2000.
Semua penyakit yang mengubah fungsi glomerulus sehingga mengakibatkan
kebocoran protein (khususnya albumin) ke dalam ruang Bowman akan menyebabkan
terjadinya sindrom ini. Etiologi SN secara garis besar dapat dibagi 3, yaitu kongenital,
glomerulopati primer/idiopatik, dan sekunder mengikuti penyakit sistemik seperti pada
purpura Henoch-Schonlein dan lupus eritematosus sitemik. Sindrom nefrotik pada tahun
pertama kehidupan, terlebih pada bayi berusia kurang dari 6 bulan, merupakan kelainan
kongenital (umumnya herediter) dan mempunyai prognosis buruk. Pada tulisan ini hanya
akan dibicarakan SN idiopatik.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan umum dari penulisan makalah ini di harapkan mahasiswa mampu membuat
asuhan keperawatan penyakit sindrom nefrotik pada anak
Tujuan dari penulisan makalah diharapkan mahasiswa mampu:
1. Mengetahui pengertian sindrom nefrotik
2. Mengetahui etiologi sindrom nefrotik
3. Mengetahui patofisologi sindrom nefrotik
4. Mengetahui manifestasi klinis sindrom nefrotik
5. Memberikan asuhan keperawatan yang tepat pada anak yang sindrom nefrotik
BAB IITINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar
A. Pengertian
Sindrom nefrotik, adalah salah satu penyakit ginjal yang sering dijumpai pada anak,
merupakan suatu kumpulan gejala-gejala klinis yang terdiri dari proteinuria masif,
hipoalbuminemia, hiperkholesterolemia serta sembab. Yang dimaksud proteinuria masif
adalah apabila didapatkan proteinuria sebesar 50-100 mg/kg berat badan/hari atau lebih.
Albumin dalam darah biasanya menurun hingga kurang dari 2,5 gram/dl. Selain gejala-gejala
klinis di atas, kadang-kadang dijumpai pula hipertensi, hematuri, bahkan kadang-kadang
azotemia.
B. Gambaran Klinis
Sebagai sebuah sindroma (kumpulan gejala), tanda / gejala penyakit sindroma nefrotik
meliputi :
- Proteinuria
- Hipoalbuminemia
- Hiperkolesterolemia/hiperlipidemi
- Oedema
Beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain hematuria, azotemia dan hipertensi
ringan. Proteinuria (85-95%) terjadi sejumlah 10 –15 gram/hari (dalam pemeriksaan
Esbach) . Selama terjadi oedema biasanya BJ Urine meningkat. Mungkin juga terjadi
penurunan faktor IX, Laju endap darah meningkat dan rendahnya kadar kalsium serta
hiperglikemia.
C. Etiologi
Penyebab umum penyakit tidak diketahui; akhir-akhir ini sering dianggap sebagi suatu
bentuk penyakit autoimun. Jadi merupakan reaksi antigen-antibodi. Umumnya dibagi
menjadi 4 kelompok :
1. Sindroma nefrotik bawaan
2. Sindroma nefrotik sekunder
3. Sindroma nefrotik idiopati
4. Glumerulosklerosis fokal segmental
D. Patofisiologi
Penyakit nefrotik sindoma biasanya menyerang pada anak-anak pra sekolah. Hingga saat
sebab pasti penyakit tidak ditemukan, tetapi berdasarkan klinis dan onset gejala yang muncul
dapat terbagi menjadi sindroma nefrotik bawaan yang biasanya jarang terjadi; Bentuk idiopati
yang tidak jelas penyebabnya maupun sekunder dari penyakit lainnya yang dapat ditentukan
faktor predisposisinya; seperti pada penyakit malaria kuartana, Lupus Eritematous
Diseminata, Purpura Anafilaktoid, Grumeluronefritis (akut/kronis) atau sebagai reaksi
terhadap hipersensitifitas (terhadap obat)
Nefrotik sindroma idiopatik yang sering juga disebut Minimal Change Nefrotic Syndrome
(MCNS) merupakan bentuk penyakit yang paling umum (90%).
Patogenesis penyakit ini tidak diketahui, tetapi adanya perubahan pada membran
glumerolus menyebabkan peningkatan permeabilitas, yang memungkinkan protein (terutama
albumin) keluar melalui urine (albuminuria). Perpindahan protein keluar sistem vaskular
menyebabkan cairan plasma pindh ke ruang interstitisel, yang menghasilkan oedema dan
hipovolemia. Penurunan volume vaskuler menstimulasi sistem renin angiotensin, yang
memungkinkan sekresi aldosteron dan hormon antidiuretik (ADH). Aldosteron merangsang
peninkatan reabsorbsi tubulus distal terhadap Natrium dan Air, yang menyebabkan
bertambahnya oedema. Hiperlipidemia dapat terjadi karena lipoprotein memiliki molekul
yang lebih berat dibandingkan albumin sehingga tidak akan hilang dalam urine.
E. Evaluasi Diagnostik
Urinalisis menunjukkan haemturia mikroskopik, sedimen urine, dan abnormalitas lain.
Jarum biopsi ginjal mungkin dilakukan untuk pemriksaan histology terhadap jaringan renal
untuk memperkuat diagnosis.
Terdapat proteinuri terutama albumin (85 – 95%) sebanyak 10 –15 gr/hari. Ini dapat
ditemukan dengan pemeriksaan Essbach. Selama edema banyak, diuresis berkurang, berat
jenis urine meninggi. Sedimen dapat normal atau berupa toraks hialin, dan granula lipoid,
terdapat pula sel darah putih. Dalam urine ditemukan double refractile bodies. Pada fase
nonnefritis tes fungsi ginjal seperti : glomerular fitration rate, renal plasma flowtetap normal
atau meninggi . Sedangkan maximal konsentrating ability dan acidification kencing normal .
Kemudian timbul perubahan pada fungsi ginjal pada fase nefrotik akibat perubahan yang
progresif pada glomerulus.
Kimia darah menunjukkan hipoalbuminemia, kadar globulin normal atau meninggi
sehingga terdapat rasio Albumin-globulin yang terbalik, hiperkolesterolemia, fibrinogen
meninggi. Sedangkan kadar ureum normal. Anak dapat menderita defisiensi Fe karena
banyak transferin ke luar melalui urine. Laju endap darah tinggi, kadar kalsium darah sering
rendah dalam keadaan lanjut kadang-kadang glukosuria tanpa hiperglikemia.
F. Penatalaksanaan
a. Diperlukan tirah baring selama masa edema parah yang menimbulkan keadaan tidak
berdaya dan selama infeksi yang interkuten. Juga dianjurkan untuk mempertahankan
tirah baring selama diuresis jika terdapat kehilangan berat badan yang cepat.
b. Diit. Pada beberapa unit masukan cairan dikurangi menjadi 900 sampai 1200 ml/ hari
dan masukan natrium dibatasi menjadi 2 gram/ hari. Jika telah terjadi diuresis dan
edema menghilang, pembatasan ini dapat dihilangkan. Usahakan masukan protein
yang seimbang dalam usaha memperkecil keseimbangan negatif nitrogen yang
persisten dan kehabisan jaringan yang timbul akibat kehilangan protein. Diit harus
mengandung 2-3 gram protein/ kg berat badan/ hari. Anak yang mengalami anoreksia
akan memerlukan bujukan untuk menjamin masukan yang adekuat
c. Perawatan kulit. Edema masif merupakan masalah dalam perawatan kulit. Trauma
terhadap kulit dengan pemakaian kantong urin yang sering, plester atau verban harus
dikurangi sampai minimum. Kantong urin dan plester harus diangkat dengan lembut,
menggunakan pelarut dan bukan dengan cara mengelupaskan. Daerah popok harus
dijaga tetap bersih dan kering dan scrotum harus disokong dengan popok yang tidak
menimbulkan kontriksi,
d. hindarkan menggosok kulit.
e. Perawatan mata. Tidak jarang mata anak tertutup akibat edema kelopak mata dan
untuk mencegah alis mata yang melekat, mereka harus diswab dengan air hangat.
f. Kemoterapi:
g. Prednisolon digunakan secra luas. Merupakan kortokisteroid yang mempunyai efek
samping minimal. Dosis dikurangi setiap 10 hari hingga dosis pemeliharaan sebesar 5
mg diberikan dua kali sehari. Diuresis umumnya sering terjadi dengan cepat dan obat
dihentikan setelah 6-10 minggu. Jika obat dilanjutkan atau diperpanjang, efek
samping dapat terjadi meliputi terhentinya pertumbuhan, osteoporosis, ulkus
peptikum, diabeters mellitus, konvulsi dan hipertensi
h. Jika terjadi resisten steroid dapat diterapi dengan diuretika untuk mengangkat cairan
berlebihan, misalnya obat-abatan spironolakton dan sitotoksik ( imunosupresif ).
Pemilihan obat-obatan ini didasarkan pada dugaan imunologis dari keadaan penyakit.
Ini termasuk obat-obatan seperti 6-merkaptopurin dan siklofosfamid.
i. Penatalaksanaan krisis hipovolemik. Anak akan mengeluh nyeri abdomen dan
mungkin juga muntah dan pingsan. Terapinya dengan memberikan infus plasma
intravena. Monitor nadi dan tekanan darah.
j. Pencegahan infeksi. Anak yang mengalami sindrom nefrotik cenderung mengalami
infeksi dengan pneumokokus kendatipun infeksi virus juga merupakan hal yang
menganggu pada anak dengan steroid dan siklofosfamid.
k. Perawatan spesifik meliputi: mempertahankan grafik cairan yang tepat, penimbnagan
harian, pencatatan tekanan darah dan pencegahan dekubitus.
l. Dukungan bagi orang tua dan anak. Orang tua dan anak sering kali tergangu dengan
penampilan anak. Pengertian akan perasan ini merupakan hal yang penting. Penyakit
ini menimbulkan tegangan yang berta pada keluarga dengan masa remisi, eksaserbasi
dan masuk rumah sakit secara periodik. Kondisi ini harus diterangkan pada orang tua
sehingga mereka mereka dapat mengerti perjalanan penyakit ini. Keadaan depresi dan
frustasi akan timbul pada mereka karena mengalami relaps yang memaksa perawatan
di rumahn sakit.
G. Prognosis
Prognosis umumnya baik, kecuali pada keadaan-keadaan sebagai berikut :
1. Menderita untuk pertama kalinya pada umur di bawah 2 tahun atau di atas 6 tahun.
2. Disertai oleh hipertensi.
3. Disertai hematuria.
4. Termasuk jenis sindrom nefrotik sekunder.
5. Gambaran histopatologik bukan kelainan minimal.
Pada umumnya sebagian besar (+ 80%) sindrom nefrotik primer memberi respons yang baik
terhadap pengobatan awal dengan steroid, tetapi kira-kira 50% di antaranya akan relapse
berulang dan sekitar 10% tidak memberi respons lagi dengan pengobatan steroid.
H. Komplikasi
Penyulit (komplikasi) Sindrom Nefrotik tergantung dari beberapa faktor :
- Kelainan histopatologis
- Lamanya sakit
- Usia pasien
a) Malnutrisi, akibat hipolabuminemia berat.
b) Infeksi sekunder, disebabkan gangguan mekanisme pertahanan humoral, penurunan
gamma globulin serum.
c) Gangguan koagulasi, berhubungan dengan kenaikan beberapa faktor pembekuan yang
menyebabkan keadaan hiperkoagulasi.
d) Akselerasi aterosklerosis, akibat dari hipelipidemia yang lama.
e) Kolap hipovolemia, akibat proteinuria yang berat.
f) Efek samping obat-obatan : diuretik, antibiotik, kortikosteroid, antihipertensi, sitostatika
yang sering digunakan pada pasien sindrom nefrotik.
g) Gagal ginjal.
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Lakukan pengkajian fisik, termasuk pengkajian luasnya edema.
b.Kaji riwayat kesehatan, khususnya yang berhubungan dengan adanya peningkatan berat
badan dan kegagalan fungsi ginjal.
c. Observasi adanya manifestasi dari Sindrom nefrotik : Kenaikan berat badan, edema, bengkak
pada wajah ( khususnya di sekitar mata yang timbul pada saat bangun pagi , berkurang di
siang hari ), pembengkakan abdomen (asites), kesulitan nafas ( efusi pleura ), pucat pada
kulit, mudah lelah, perubahan pada urin ( peningkatan volum, urin berbusa ).
d. Pengkajian diagnostik meliputi meliputi analisa urin untuk protein, dan sel darah
merah, analisa darah untuk serum protein ( total albumin/globulin ratio, kolesterol ) jumlah
darah, serum sodium
2. Diagnosa Keperawatan
a. Kelebihan volume cairan b. d. penurunan tekanan osmotic plasma. ( Wong, Donna L,
2004 : 550)
b. Perubahan pola nafas b.d. penurunan ekspansi paru.(Doengoes, 2000: 177)
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. anoreksia. (Carpenito,1999: 204)
d. Resti infeksi b.d. menurunnya imunitas, prosedur invasif (Carpenito, 1999:204).
e. Intoleransi aktivitas b.d. kelelahan. (Wong, Donna L, 2004:550)
f. Gangguan integritas kulit b.d. immobilitas.(Wong,Donna,2004:550)
g. Gangguan body image b.d. perubahan penampilan. (Wong, Donna, 2004:553).
h. Gangguan pola eliminasi:diare b.d. mal absorbsi
3. Intervensi
Perencanaan KeperawatanKelebihan volume cairan b. d. penurunan tekanan osmotic
plasma. ( Wong, Donna L, 2004 : 550)
Tujuan: tidak terjadi akumulasi cairan dan dapat mempertahankan keseimbangan intake
dan output.
KH: menunjukkan keseimbangan dan haluaran, tidak terjadi peningkatan berat badan,
tidak terjadi edema.
• Intervensi:
• Pantau, ukur dan catat intake dan output caira
• Observasi perubahan edema
• Batasi intake garam
• Ukur lingkar perut
• timbang berat badan setiap hari
Perubahan pola nafas b.d. penurunan ekspansi paru.(Doengoes, 2000: 177) kolaborasi
pemberian obat-obatan sesuai program dan monitor efeknya
Tujuan: Pola nafas adekuat
KH: frekuensi dan kedalaman nafas dalam batas normal
• Intervensi:
– auskultasi bidang paru
– pantau adanya gangguan bunyi nafas
– berikan posisi semi fowler
– observasi tanda-tanda vital
– kolaborasi pemberian obat diuretic
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. anoreksia. (Carpenito,1999: 204)
Tujuan: kebutuhan nutrisi terpenuhi
KH: tidak terjadi mual dan muntah, menunjukkan masukan yang adekuat,
mempertahankan berat badan
Intervensi:
• tanyakan makanan kesukaan pasien
• anjurkan keluarga untuk mrndampingi anak pada saat makan
• pantau adanya mual dan muntah
• bantu pasien untuk makan
• berikan makanan sedikit tapi sering
• berikan informasi pada keluarga tentang diet klien
Resti infeksi b.d. menurunnya imunitas, prosedur invasif. (Carpenito, 1999:204).
Tujuan: tidak terjadi infeksi
KH: tidak terdapat tanda-tanda infeksi, tanda-tanda vitl dalam batas
normal, leukosit dalam batas normal.
Intervensi:
• cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
• pantau adanya tanda-tanda infeksi
• lakukan perawatan pada daerah yang dilakukan prosedur invasive
• anjurkan keluarga untuk mrnjaga kebersihan pasien
• kolaborasi pemberian antibiotic
Intoleransi aktivitas b.d. kelelahan. (Wong, Donna L, 2004:550)
Tujuan: pasien dapat mentolerir aktivitas dan mrnghemat energi
KH: menunjukkan kemampuan aktivitas sesuai dengan kemampuan, mendemonstrasikan
peningkatan toleransi aktivitas
• Intervensi:
• pantau tingkat kemampuan pasien dalan beraktivitas
• rencanakan dan sediakan aktivitas secara bertahap
• anjurkan keluarga untuk membantu aktivitas pasien
• berikan informasi pentingnya aktivitas bagi pasien
Gangguan integritas kulit b.d. immobilitas.(Wong,Donna,2004:550)
Tujuan: tidak terjadi kerusakan integritas kulit
KH: integritas kulit terpelihara, tidak terjadi kerusakan kulit
Intervensi:
• inspeksi seluruh permukaan kulit dari kerusakan kulit dan iritasi
• berikan bedak/ talk untuk melindungi kulit
• ubah posisi tidur setiap 4 jam
• gunakan alas yang lunak untuk mengurangi penekanan pada kulit.
Gangguan body image b.d. perubahan penampilan. (Wong, Donna, 2004:553).
Tujuan: tidak terjadi gangguan boby image
KH: menytakan penerimaan situasi diri, memasukkan perubahan konsep diri tanpa harga diri
negative
Intervensi:
• gali perasaan dan perhatian anak terhadap penampilannya
• dukung sosialisasi dengan orang-orang yang tidak terkena infeksi
• berikan umpan balik posotif terhadap perasaan anak
» Gangguan pola eliminasi:diare b.d. mal absorbsi.
Tujuan: tidak terjadi diare
KH: pola fungsi usus normal, mengeluarkan feses lunak
Intervensi:
• observasi frekuensi, karakteristik dan warna feses
• identifikasi makanan yang menyebabkan diare pada pasien
• berikan makanan yang mudah diserap dan tinggi serap
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan
Sindroma Nefrotic (SN) adalah gambaran klinis dengan ciri khusus proteinuri masif
lebih dari 3,5 gram per 1,73 m2 luas permukaan tubuh per hari (dalam praktek, cukup > 3,0-
3,5 gr per 24 jam) disertai hipoalbuminemi kurang dari 3,0 gram per ml. Pada SN didapatkan
pula lipiduria, kenaikan serum lipid lipoprotein, globulin, kolesterol total dan trigliserida,
serta adanya sembab sebagai akibat dari proteinuri masif dan hipoproteinemi. Beberapa ahli
penyakit ginjal menambahkan kriteria lain :
1.Lipiduria yang terlihat sebagai oval fat bodies atau maltase cross bodies.
2.Kenaikan serum lipid, lipoprotein, globulin, kolesterol total dan trigliserida
3.Sembab.
B. Saran
1. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang pembaca, terutama mahasiswa
keperawatan
2. Semoga dapat menjadi bahan acuan pembelajaran bagi mahasiswa keperawatan.
3. semoga makalah ini dapat menjadi pokok bahasan dalam berbagai diskusi dan forum
terbuka.
DAFTAR PUSTAKA
1. Brunner & Suddarth. 2003. Medical Surgical Nursing (Perawatan Medikal Bedah),
alih bahasa: Monica Ester. Jakarta : EGC.
2. Carpenito, L. J.1999. Hand Book of Nursing (Buku Saku Diagnosa Keperawatan),
alih bahasa: Monica Ester. Jakarta: EGC.
3. Doengoes, Marilyinn E, Mary Frances Moorhouse. 2000. Nursing Care Plan:
Guidelines for Planning and Documenting Patient Care (Rencana Asuhan
Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan
Pasien), alih bahasa: I Made Kariasa. Jakarta: EGC.
4. Donna L, Wong. 2004. Pedoman Klinis Keperawatan Anak, alih bahasa: Monica
Ester. Jakarta: EGC.
5. Husein A Latas. 2002. Buku Ajar Nefrologi. Jakarta: EGC.
6. Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC.
7. Price A & Wilson L. 1995. Pathofisiology Clinical Concept of Disease Process
(Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit), alih bahasa: Dr. Peter Anugrah.
Jakarta: EGC.
Arsip Blog
Entri Populer
MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN JIWA HALUSINASI PENDENGARAN TREND DAN ISU KEPERAWATAN LANSIA MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN SINDROM
NEFROTIK (SN) ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DERMATITIS Asuhan Keperawatan Kehamilan Ektopik Terganggu SATUAN ACARA PENYULUHAN ( S A P ) JIWA MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD) DESA RAWA ASRI ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA SISTEM
PENDENGARAN DAN PENGHIDUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN LUKA BAKAR APLIKASI
NANDA, NIC, NOC SATUAN ACARA PENYULUHAN RUMAH SEHAT
Diposkan oleh Salman di 11.09 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
Reaksi:
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Link ke posting ini
Buat sebuah Link
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Langganan
Pos Komentar
Salman Nur, Skep, Ns
Write Your Email
Follow me
Arsip Blog
► 2011 (6)
▼ 2012 (10) o ► 01/22 - 01/29 (1) o ► 05/06 - 05/13 (2) o ▼ 05/13 - 05/20 (5)
Tips Menjaga Sholat 5 waktu Salman Nur: Tips Menjaga Sholat 5 waktu Senam Nifas Asuhan Keperawatan Aplikasi NANDA, NIC, NOC: PRE P... Asuhan Keperawatan Aplikasi NANDA, NIC, NOC ...
o ► 06/03 - 06/10 (2)
About Me
Salman Medan, Sumatera Utara, Indonesialahir di aceh,,17/08/1984. 1997 menyelesaikan Pddkan SD mtg Panyang. 1998-2000. Belajar di POMPES Al-Muslimun Lhoksukon Aceh Utara. dan Pada Tahun 2003 saya Pindah ke MUQ langsa Aceh timur. 2003-2006, lulus DIII Akper. kemudian bekerja disebuah Institusi pendidikan Kesehatan selama 2 tahun. 2009. melanjutkan pendidikan S.Kep di USU. Sekarang sudah menyelesaikan study Pendidikan Nurse. pada januari 2012 !!!
Lihat profil lengkapku
Tampilan slide
Salman Nur Bloger
My Bloger
artikel kesehatan
(tanpa judul)
Asuhan Keperawatan Aplikasi NANDA, NIC, NOC Silahkan berkunjun...
Skripsi
PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN SALMAN NUR 091121027 FAKULTAS KEPERAWATAN ...
Korelasi Linear Berganda
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Regresi artinya peramalan, penaksiran, atau pendugaan pertama kali di perkenalkan pada tahun 1877 o...
Senam Nifas
SENAM NIFAS Umumnya, wanita yang habis melahirkan kerap mengeluhkan bentuk tubuhnya yang melar. Meski harusnya dimaklumi, akibat membes...
Asuhan Keperawatan Aplikasi NANDA, NIC, NOC: PRE PLANNING PENYULUHAN KESEHATAN TIPS TIDUR SEHAT
Asuhan Keperawatan Aplikasi NANDA, NIC, NOC: PRE PLANNING PENYULUHAN KESEHATAN TIPS TIDUR SEHAT
Salman Nur: Tips Menjaga Sholat 5 waktu
Salman Nur: Tips Menjaga Sholat 5 waktu : Untuk mendapatkan shalat yang khusyu’ perlu adanya persiapan-persiapan, sedangkan persiapan yang s...
Askep Sirosis Hepatis
ASKEP SIROSIS HEPATIS A. Pengertian Sirosis hati adalah penyakit hati menahun yang difus ditandai dengan adanya pembentukan jaringan ikat...
ASUHAN KEPERAWATAN | ARTIKEL KESEHATAN: PROTAP : PEMASANGAN KONDOM KATETER
ASUHAN KEPERAWATAN | ARTIKEL KESEHATAN: PROTAP : PEMASANGAN KONDOM KATETER : 1. Pengertian Alat drainase urine eksternal yang mudah diguna...
Tips Menjaga Sholat 5 waktu
Untuk mendapatkan shalat yang khusyu’ perlu adanya persiapan-persiapan, sedangkan persiapan yang saya dimaksud adalah persiapan bathin dan...
Salman Nur
Salman Nur
Tampilan slide
Tampilan slide
Setiap yang membaca harus ada komentar
HARMA (1)
Fall in Love
Apple Google MicrosoftQ1 2013, Samsung 1-0 Apple merdeka.comMelihat nasib Apple dan Samsung di kuartal pertama tahun ini, bagaikan membandingkan bumi dengan langit. Apple dikabarkan terpuruk sementara Samsung masih dalam performa terbaiknya. Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, pada kuartal ...Artikel Terkait » Apple Ungkap Jadwal Rilis MacOS X dan iOS Terbaru KOMPAS.comKOMPAS.com — Apple akan memperkenalkan sistem operasi komputer pribadi Mac OS X dan sistem operasi mobile iOS terbaru pada konferensi pengembang aplikasi World Wide Developer Conference (WWDC) 2013, tanggal 10 sampai 14 Juni ...Wah, Facebook Luncurkan Tampilan Baru Untuk iOS Apple dan ... Seruu Barometer Berita TerkiniJakarta, Seruucom - Situs media jejaring sosial Facebook meluncurkan simbol ekspresi wajah atau emoticon baru bagi para pengguna aplikasinya di iOS Apple dan Facebook Messenger di Android. Emoticon yang disebut Finch itu diciptakan seniman ...Krisis keuangan bikin Apple tunda pembangunan 'UFO' merdeka.comKantor yang dipercaya akan menjadi kampus kedua Apple ini sendiri memang sudah dibangun blueprint-nya oleh Steve Jobs. Jobs mengambil bentuk piring terbang untuk membuat kantor ini menjadi salah satu gedung paling hemat energi yang pernah ...Artikel Terkait » didukung oleh
Bagaiman Posting saya... ??
Translate
Powered by Translate
Baris Video
Bagaimana kualitasnya
Ns. Salman Nur. Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.
Recommended