View
218
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Model Perumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan.
Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian
Diagram ini menjelaskan mengenai alur proses penelitian yang dilakukan pada penilitan ini.
106
Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian (Lanjutan)
3.2 Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan pada PT. Trafoindo Prima Perkasa dilakukan
sebagai langkah awal dengan tujuan untuk memperoleh informasi mengenai
kondisi perusahaan serta mengetahui masalah-masalah yang terjadi di
perusahaan. Penelitian pendahuluan ini dilakukan dengan cara observasi
langsung dan wawancara.
Observasi langsung dilakukan dengan tujuan agar mendapat gambaran
sejelas-jelasnya mengenai kegiatan yang berlangusng di lingkungan pabrik
CT&VT. Dengan melakukan observasi langsung dapat memudahkan penulis
untuk memahami permasalahan yang terjadi serta mampu memperoleh hipotesis
awal penyebab timbulnya masalah. Selama melakukan observasi penulis
107
didampingi wakil perusahaan selaku pembimbing lapangan, sehingga sekaligus
dapat melakukan proses wawancara. Selain dengan pembimbing lapangan,
wawancara juga dilakukan dengan Direktur Utama, wakil bagian PPIC, wakil
bagian HRD, wakil bagian ISO, wakil bagian QC, wakil bagian produksi, serta
operator-operator bagian produksi. Dalam wawancara selain melakukan tanya
jawab dilakukan juga proses brainstorming.
3.3 Identifikasi Masalah Dengan Diagram Sebab-Akibat
Setelah melakukan penelitian pendahuluan, maka penulis dapat
menentukan permasalahan yang akan diangkat. Masalah yang diangkat
merupakan masalah yang memiliki keterkaitan dengan bidang teknik industri dan
manajemen sehingga dapat dilakukan penyelesaian masalah sesuai dengan
kemampuan penulis. Setelah menentukan masalah tersebut penulis mulai
mengidentifikasi penyebab umum timbulnya masalah. Berikutnya penulis
mengambil beberapa hal yang kemungkinan merupakan penyebab khusus atau
dengan kata lain akar utama timbulnya masalah. Hal ini dilakukan dengan
berdasar pada hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan sebelumnya.
Untuk mempermudah dalam mengidentifikasi penyebab umum dan
penyebab khusus tersebut dibuatlah diagram sebab akibat. Dengan diagram ini
penulis mampu mengidentifikasi akar penyebab suatu masalah dengan lebih
terstruktur, selain itu juga sangat membantu dalam membangkitkan ide-ide untuk
solusi suatu masalah. Dalam pembuatan diagram ini penulis mengembangkan
beberapa pertanyaan dengan urutan sebagai berikut :
1. Bagian/Divisi apa yang berpotensi menyebabkan timbulnya masalah
utama ?
2. Bagaimana kondisi dari tiap divisi tersebut ?
108
3. Kondisi manakah yang paling berpengaruh mengakibatkan timbulnya
masalah ?
Jawaban dari pertanyaan pertama ditulis sebagai tulang besar, jawaban
dari pertanyaan kedua ditulis sebagai tulang-tulang ikan berukuran sedang,
sedangkan jawaban dari pertanyaan ketiga akan ditulis sebagai kepala ikan pada
diagram sebab akibat yang mengidentifikasi penybab khusus. Pertanyaan diatas
juga digunakan untuk membuat diagram sebab akibat kedua. Penempatan
jawaban pertanyaan pertama dan kedua dilakukan dengan cara yang sama dengan
pembuatan diagram sebelumnya, sedangkan jawaban ketiga merupakan akar
timbulnya masalah.
Alasan mengapa diagram sebab akibat dibuat terpisah dalam
mengidentifikasi penyebab umum dan khusus adalah untuk memudahkan
penempatan tulang-tulang ikan. Apabila hanya dibuat satu diagram saja maka
penyebab-penyebab khusus tersebut akan menjadi tulang kecil pada tulang
sedang yang memiliki kondisi paling bermasalah. Selain itu dengan membagi
diagram menjadi dua bagian akan lebih mudah membaca dan memahami diagram
tersebut.
3.4 Perumusan Masalah
Setelah melakukan identifikasi masalah dan penyebab umum maupun
khusus maka selanjutnya penyebab khusus itulah yang akan diteliti lebih jauh dan
dijadikan perumusan masalah. Perumusan masalah atau pertanyaan penelitian
merupakan tahap akhir pada penemuan masalah setelah peneliti memilih bidang
dan pokok masalah yang diteliti. Perumusan masalah dibuat sebagai batasan
ruang lingkup terhadap masalah yang ingin dibahas didalam penelitian ini, yaitu
109
bagaimana agar perusahaan dapat memenuhi jadwal produksi yang teah
ditetapkan.
3.5 Studi Literature
Setelah mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan, kemudian
dilakukan pencarian buku-buku referensi, baik berupa text book, diktat, jurnal,
informasi dari internet maupun sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan
topik penelitian. Studi literature ini bertujuan untuk mendapatkan metode yang
tepat dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi perusahaan. Hasil dari
studi literature ini akan dimasukkan dalam landasan teori.
3.6 Pengumpulan Data
Data yang dikumpukan berasal dari dua sumber yaitu data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan sendiri
oleh penulis dengan melakukan pengamatan, dan pengukuran secara langsung di
lapangan. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen
atau arsip perusahaan.
Data yang merupakan data sekunder pada penelitian ini antara lain :
a. Data Pemesanan
Data ini memperlihatkan tipe-tipe CT&VT yang dipesan oleh customer, serta
jumlah dan waktu pemesanannya. Data pemesanan yang diperoeh dari
perusahaan berperiode tahun 2008 (Januari-Desember) dan Tahun 2009
(Januari-Oktober). Data ini dikumpulkan untuk diolah dalam menentukan tipe
CT&VT yang akan diteliti lebih lanjut. Seain itu juga digunakan sebagai
110
sumber data simulasi pemesanan yang akan dibuat untuk memberikan contoh
usulan format penjadwalan bagi operator.
b. Data Keterlambatan Pemenuhan Pesanan
Dari data ini dapat diperoeh informasi menengenai tipe CT&VT yang dipesan,
jumlah pemesanannya, cutomer yang memesan, waktu rencana pengiriman
pesanan, dan waktu pengiriman pesanan aktual. Data tersebut akan
memperjelas bahwa perusahaan mengalami masalah dalam pemenuhan
pesanan tepat waktu, sebab terdapat perbedaan waktu rencana pengiriman
pesanan dengan waktu pengiriman aktual.
c. Data Keterlambatan Jadwal Produksi
Dari diagram sebab akibat yang telah dibuat pada proses pengidentifikasian
masalah diketahui bahwa penyebab timbulnya masalah keterlambatan
pemenuhan pesanan adalah karena adanya keterlambatan waktu penyelesaian
pembuatan produk dari jadwal yang telah ditetapkan. Untuk memperjelas hal
itu maka diperlukan data yang dapat memperlihatkan keterlambatan tersebut.
Dari data ini dapat diketahui tipe CT&VT yang diproduksi, jumlahnya, waktu
rencana penyelesaiannya, serta waktu penyelesaian aktual, dan sisa jumlah
produk yang harus dibuat untuk periode penjadwalan berikutnya.
Data yang dapat dikumpulkan adalah data periode bulan desember tahun 2009,
berdasarkan kebijakna perusahaan.
111
d. Jadwal Produksi
Data yang dimaksud disini adalah data yang diberikan kepada pihak lantai
produksi untuk menginformaiskan kepada mereka tipe dan jumlah CT&VT
yang harus mereka produksi dan batas waktu penyelesaiannya. Data ini
diberikan setiap kali penjadwalan selesai diakukan, umumnya setiap seminggu
sekali. Pengumpulan data jadwal produksi bertujuan untuk mengetahui apakah
informasi yang terdapat pada jadwal produksi yang diberikan kepada pihak
lantai produksi telah sesuai dengan yang mereka butuhkan
Data yang diperoleh adalah data periode bulan desember tahun 2009 dimana
data keterlambatannya telah ditunjukkan pada tabel sebelumnya.
e. Waktu Baku Tiap Stasiun Kerja
Waktu baku yang dimiliki perusahaan merupakan salah satu input data yang
digunakan saat melakukan penjadwalan. Data ini dikumpulkan untuk
mengetahui apakah waktu baku yang selama ini digunakan perusahaan masih
sesuai dengan kondisi di lapangan saat ini, selain itu data ini juga digunakan
untuk melakukan contoh perhitungan sederhana dalam memberikan usulan
format penjadwalan untuk operator.
f. Jumlah Mesin
Selain data waktu baku dalam melakukan contoh usulan format penjadwalan
tersebut diperlukan juga data jumlah mesin dan untuk oven perlu diketahui
kapasitas mesinnya.
112
g. Set-up Time dan Down Time Tiap Proses
Set-up time merupakan waktu yang dibutuhkan untuk mmpersiapkan hal-hal
yang dibutuhkan sebelum memulai pekerjaan, sedangkan down time adalah
waktu untuk membereskan tempat kerja, baik itu untuk mematikan meisn
ataupun meletakan peralatan ke tempat penyimpanan.
Data ini akan digunakan untuk perhitungan dalam pembuatan contoh usulan
format penjadwalan bagi operator. Meskipun perhitungan pada format tersebut
hanya dibuat untuk memudahkan penjelasan format jadwal namun sebaiknya
tetap dihtung dengan langkah-langkah yang semirip mungkin dengan
perhitungan nyatanya.
h. Persentase Defect
Data ini diperlukan untuk menentukan apakah pada periode bulan tersebut
operator berhak mendapat insentif, dan besarnya insentif juga dihitung dengan
menggunakan persentse defect ini. Data persentase defect yang digunakan
untuk contoh perhitungan pemberian insentif adalah data tahun 2008, sebab
data tahun 2009 belum mengalami proses audit.
Persentase defect yang diberikan merupakan persentase defect dari kesluruhan
produk yang dihting per bulan, hal ini cukup membantu dalam penghitungan
insentif sebab insentif yang diusulkan akan diberikan setiap periode akhir/awal
bulan bersamaan dengan pemberian upah.
.
113
Data yang merupakan data primer pada penelitian ini antara lain :
a. Wakru Siklus Tiap Stasiun
Pengumpulan data ini dilakukan dengan mengukur lamanya waktu yang
dibutuhkan operator untuk menyelesaikan pekerjaannya per satu unit
menggunakan stop watch. Pengumpulan data ini dilakukan sebanyak 30 kali
untuk setiap stasiun pada masing-maisng tipe CT&VT yang diteliti (total 1080
data waktu siklus) Tiap stasiun diwakili oleh satu orang operator, operator
yang dijadikan sampel dipilih atas rekomendasi Supervisor. Data ini
dikumpulkan untuk perhitungan waktu baku aktual tiap stasiun kerja.
b. Faktor Penyesuaian dan Faktor Kelonggaran
Kedua faktor ini diperlukan dalam perhitungan waktu baku tiap stasiun kerja.
Data faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran dikumpulkan dengan
melakukan pengamatan langsung baik terhadap operator maupun terhadap
lingkungan kerja. Hasil pengamatan tersebut dinilai dengan menggunakan
Tabel Wesstinghouse.
Alasan penggunaan Tabel Westinghouse adalah karena tabel ini memiliki
pengklasifikasikan faktor-faktor yang jelas beserta nilai untuk setiap kondisi
pada faktor-faktor tersebut, sehingga penulis dapat melakukan penilaian
dengan lebih mudah dan lebih objektif.
c. Layout Stasiun Kerja Aktual
Layout ini dibuat untuk memberikan gambaran ynag lebih jelas mengenai
kondisi layout yang akan diteliti lebih lanjut (layout stasiun kerja merakit dan
melepas rakitan) dan untuk dijadikan perbandingan pada kondisi layout
114
usulan. Penggambaran layout ini dilakukan dengan menggunakan software
AutoCad, sebab dengan software ini penggambaran layout dapat dilakukan
dengan lebih mudah dan lebih teratur, selain itu keunggulan lainnya adalah
dapat menampilkan gambar 2D & 3D untuk berbagai posisi pandangan (atas,
bawah, depan, belakang, kanan, dan kiri) dengan sekali pembuatan saja.
d. Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri Aktual
Peta ini dibuat untuk memberi penjelasan mengenai gerakan-gerakan kerja (
dalam hal ini kegiatan merakit) pada kondisi aktual agar memudahkan penulis
untuk menganalisa gerakan-gerakan tersebut dan dapat mmberikan usulan
perbaikan gerakan yang lebih efektif dan efisien. Dengan menggunakan peta
ini selain mengetahui gerakan tangan apa saja yang dilakukan operator juga
dapat diketahui waktu yang dibutuhkan untuk melakukan setiap
pergerakannya.
3.7 Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai dilakukan maka selanjutnya penulis
akaa melakukan pengolahan data.
a. Simulasi Data Permintaan
Langkh-langkah pengolahan :
• Menetapkan distribusi probabilitas untuk variabel-variabel utama.
Cara yang digunakan dalam menetapkan distribusi probabilistik dari
variabel yang ada adalah dengan menganalisa data-data historis (data
permintaan Tahun 2008 pada bulan Jnauari, Februari, dan Maret).
Probabilitas atau frekuensi relative untuk setiap hasil yang mungkin
115
dari sebuah variabel didapat dengan membagi frekuensi observasi
dengan total jumlah observasi.
• Menetapkan distribusi kumulatif untuk setiap variabel. Setelah
menentukan distribusi probabilitas, langkah selanjutnya mengubah
distribusi probabilitas tersebut menjadi distribusi cumulatife dengan
cara mengakumulasikan hasil dari distribusi probabilitas yang
menghasilkan akumulasi dari masing-masing kelas sebagai total
akumulasi dari kelas sebelumnya.
• Menentukan interval dari bilangan-bilangan acak untuk setiap
variabel. Setelah ditentukan distribusi probabilitas kumulatif untuk
setiap variabel yang terlibat dalam simulasi, selanjutnya ditentukan
bilangan-bilangan tertentu untuk mempresentasikan setiap nilai atau
hasil yang mungkin didapatkan. Ini sebagai acuan bilangan acak.
• Pembangkitan Bilangan Random. Bilangan acak dibangkitkan untuk
masalah-masalah simulasi dalam penelitian ini dilakukan secara
manual, pemilihan bilangan acak dapat dilakukan dengan memilih
angka-angka dari tabel bilangan acak. Dimana setiap digit atau angka
dalam tabel memiliki kesempatan yang sama untuk muncul.
• Menjalankan atau memperoleh hasil simulasi
Simulasi ini perlu dilakukan agar penuls memiliki data pemesanan periode 1
minggu dimana kemungkinan tipe yang dipesan adalah tipe yang saat ini
sedang ditleiti (CTB-24, CT-24-2C2R, VT1-24-1, VT-24A). Simulasi
dilakukan sebanyak 2 kali sebab diperlukan hasil simulasi mengenai tipe yang
muncul pada periode tersebut dan berapa jumlah yang dipesan dari tipe yang
muncul. Hasil simulasi ini akan digunakan penuls utnuk memberikan contoh
116
format usulan jadwal yang sebaiknya diberikan kepada pihak lantai rpoduksi
agar mereka mampu melakukan kegiatan poduksi tepat waktu.
Metode simulasi yang digunakan adalah metode Monte Carlo, sebab metode
ini cukup sederhana dan metode ini sering digunakan untuk mensimulaiskan
kemungkinan permintaan, dan iinventory.
b. Usulan Jadwal Urutan Pengerjaan
Langkah-langkah pengolahan :
• Pembuatan usulan format tabel jadwal untuk operator
• Menghitung jumlah yang dapat dibuat oleh oeprator saat mulai
bekerja hingga harus berhenti bekerja ( saat istirahat atau pergantian
shift) untuk tipe yang telah ditentukan dari hasil simulasi.
Penulis memberikan usulan format jadwal yang akan diberikan kepada
operator lantai produksi sebab jadwal yang sebelumnya diberikan oleh
perusahaan kurang membantu operator. Pada jadwal ini penulis memberikan
urutan pengerjaan yang jelas disertai batas waktu penyelesaiannya.
Diharapkan dengan format baru ini operator akan lebih mudah untuk mencapai
target penyelesaian produk. Data yang digunakan untuk memberikan contoh
usulan fromat jadwal ini adalah data waktu baku perusahaan, data set-up time
dan down time, serta data pemesanan hasil simulasi. Contoh usulan fromat ini
dilakukan untuk periode 1 minggu sebab perusahaan melakukan penjadwalan
baru setiap satu minggu sekali.
117
c. Penghitungan Waktu Baku Aktual
Langkah-langkah pengolahan :
• Pengujian Kenormalan Data
• Pengujian Keseragaman Data
• Penghitungan Kecukupan Data
• Melengkapi pengukuran
Langkah-langkah pasca pengukuran
• Menghitung Waktu Siklus
• Menghitung Waktu Normal
• Menghitung Waktu Baku
Langkah awal dalam proses pengolahan waktu siklus untuk memperoleh waktu
baku adalah melakukan uji terhadap data waktu siklus tiap stasiun, sebab apabila
data tersebut tidak lolos uji maka hasil perhitungan kurang akurat. Jenis
pengujian terhadap data waktu siklus adalah Uji Nomralitas, Uji Keseragaman,
dan Uji Kecukupan Data. Berikut adalah penjelasan dari ketiga pengujian
tersbeut ;
- Uji Nomrlitas
Pengujian ini dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian berasal dari
populasi yang sebarannya normal. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
software SPSS, alasan penggunaan software ini adalah selain lebih mudah
dan menghemat waktu, penggunaan software ini juga telah banyak digunakan
oleh peneliti statistik lainnya sehingga keakuratan hasilnya cukup terpercaya.
Pada landasan teori di BAB 2 telah dijelaskan bahwa uji normalitas dengan
menggunakan SPSS dapat dilakukan dengan beberapa cara, pada penelitian
ini cara yang digunakan adalah cara kedua karena cara kedua tersebut lebih
118
akurat dan lebih mudah dibandingkan ketiga cara lainnya. Penulis
menenutkan besarnya tingkat kepercayaan 95%.
- Uji Keseragaman
Data waktu siklus yang dikumpulkan harus merupakan data yang seragam,
sebab apabila terdapat data yang tidak seragam itu artinya pada sistem kerja
yang diteliti terjadi suatu perubahan dan hasil pengolahan datanya akan
menjadi hasil yang tidak sesuai dengan sistem kerja yang sesunguhnya
sedang diteliti.
Pengujian dilakukan dengan melalui 2 tahap yaitu :
Perhitungan dengan rumus yang telah dicantumkan pada landasan teori untuk
memperoleh BKA (Batas Kontrol Atas) dan BKB (Batas Kontorl Bawah)
Setelah semua data tidak melebihi batas-batas tersebut maka dilanjutkan
dengan pengujian menggunakan software SPPS. Pengujian dengan
menggunakan software ini adalah untuk membuktikan bahwa data-data telah
seragam. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah sebesar 95%.
- Uji Kecukupan Data
Perhitungan jumlah kecukupan data dimaksudkan untuk menentukan jumlah
sampel minimum yang dapat diolah untuk proses perhitungan selnajutnya.
Perhitungan ini dilakukan untuk melihat apakah data yang telah dikumpulkan
sudah cukup atau belum. Bila dari hasil perrhitungan tersebtu diketahui
bahwa data yang dikumpulkan telah cukup maka perhitungan waktu baku
dapat diteruskan. Nmaun apabila ternyata jumlah data belum cukup maka
pengambilan data harus dilakukan lagi hingga mencapai jumlah yang
119
dibutuhkan. Penulis menenutkan besarnya tingkat kepercayaan 95% dan
tingkaat ketelitian sebesar 10%, dan uji ini dilakukan dengan mnggunaknan
rumus seperti yang telah tercantum pada landasan teori pada BAB 2.
Data waktu siklus yang telah lolos uji normalitas, uji keseragaman, maupun
uji kecukupan data akan dilanjutkan ke perhitungan waktu baku. Perhitungan
waktu baku ini dihutng untuk tiap stasiun kerja untuk masing-maisng tipe
yang diteliti (total 36 data waktu baku aktual). Sebelum menghitung waktu
baku terebih dahulu perlu dihtung waktu normal dengan menggunakan faktor
penyesuaian, selanjutnya waktu normal tersebut akan dihtung untuk
mendapatkan waktu baku, dalam perhtungan tersebut diperlukan faktor
kelonggaran. Perhitungan dilakukan dengan rumus perhitungan waktu baku
yang terdapat pada landasan teori.
Perhitungan ini dilakukan agar dapat membandingkan waktu baku yang kini
telah digunakna perusahaan dengan waktu baku aktual dairi haisl
perhtiungan. Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara keduanya
maka penulis akan menganalisa penyebabnya dan memberikan usulan untuk
menangani hal tersebut.
d. Layout Usulan
Langkah-langkah pengolahan :
• Pengamatan layout aktual
• Memikirkan beberapa alternatif usulan perbaikan tata letak
• Memilih alternatif
• Pembuatan layout usulan
120
Setelah melakukan pengamatan terhadap layout aktual dan menemukan
beberapa permasalahan penempatan fasilitasnya maka penulis memberikan
usulan tata letak fasilitas yang dapat memudahkan operator dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Usulan tersebut diberikan dengan berdasar pada
prinsip-prinsip perancangan layout, serta prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan.
Pembuatan layout usulan dilakukan dengan mengunakan software autocad.
e. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Usulan
Pembuatan peta ini dilakukan untuk menganalisa gerakan tangan
operator saat melakukan perakitan, serta untuk mengetahui pengaruh
perbaikan layout terhadap keefektifan dan keefisienan gerakan tangan
tersebut.
f. Usulan Pemberian Insentif dan Reward
Langkh-langkah pengolahan :
• Membandingkan persentase defect tiap section per bulan dengan
standard defect perusahaan.
• Menghitung besar insentif bagi operator dengan metode Halsey ,
Bedaux, dan Rowan Plan
Penulis memilih metode Halsey, Bedaux, dan Rowan Plan sebab dengan
metode ini penulis dapat menentukan besarnya insentif yang akan diterima
operator tanpa perlu mengetahui atau menghitung upah yang diterima operator
tiap unitnya (digunakan upah standard per bulan). selain itu metode ini lebih
mudah dijelaskan kepada operator. Rasio partisipasi pekerja (p) untuk halsey
adalah sebesar 50% sedangkan untuk Bedaux sebesar 75%.
121
Pemberian insentif dilakukan setiap satu bulan sekali, operator dinyatakan
berhak untuk mendapatkan insentif apabila section dimana dia bertugas
berhasil memperoleh persentase defect yang lebih kecil dibanidngkan dengan
persentase defect standard perusahan yaitu sebesar 5%.
3.8 Implementasi Layout Usulan
Layout usulan yang telah dibuat kemdian diuji coba untuk mengetahui
apakah layout usulan tersebut dapat mempercepat proses kerja dan apakah
operator merasa nyaman dengan layout tersebut. Apabila dari hasil uji coba
ternyata hasilnya belum memuaskan seperti waktu yang dibutuhkan lebih lambat
atau sama dnegan waktu saat pada kondisi layout aktual maka layout yang
diusulkan harus dirubah dan diganti dengan layout usulan yang baru hingga
dihasilkan layout usulan yang benar-benar mampu mempercepat proses kerja.
Pengujian dilakukan dengan mengukur waktu siklus dan pembuatan Peta Tangan
Kiri dan Tangan Kanan satu orang operator pada kondisi layout usulan. Uji coba
dilakukan sebanyak 1 kali karena keterbatasan waktu dan tipe produk yang dibuat
saat itu adalah tipe CT-24-2C2R.
3.9 Analisa Hasil
Berdasarkan hasil pengolahan data dan beberapa data yang telah
dikumpulkan maka penulis melakukan analisa penelitian yaitu :
a. Analisa Diagram Sebab Akibat
Kondisi faktor-faktor yang terdapat pada tulang-tulang berukuran sedang
dijelaskan lebih lanjut pada analisa ini, juga diterangkan apakah kondisi
122
tersebut merupakan salah satu akar penyebab timbulnya masalah atau bukan
disertai alasan dari keterangan itu.
b. Analisa Diagram Pareto
Menerangkan hasil dari diagram pareto yaitu tipe yang akan diteliti lebih
lanjut didasarkan pada jumlah tipe yang paling banyak dipesan dan total
persentasenya melebihi 50% serta alasan dasar pemilihan tersebut baik untuk
tipe CT maupun VT.
c. Perbandingan Jadwal Untuk Lantai Produksi Aktual Dengan Jadwal
Untuk Lantai Produksi Usulan
Disini penulis menjelaskan kelebihan dari usulan format jadwal untuk lantai
produksi khususnya operator dibandingkan dengan jadwal yang selama ini
diberikan perusahaan. Selain itu juga diterangkan manfaat dari usulan format
tersebut.
d. Analisa Hasil Uji Data Waktu Siklus
Analisa ini dilakukan untuk menrangkan hasil uji yang dilakukan pada waktu
siklus baik itu untuk uji kenormalan, kesragaman, maupun uji kecukupan data.
Berapa nilai-nilai sig yang diperoleh dan apa arti dari nilai tersebut.
e. Analisa Faktor Penyesuaian
Menerangkan kondisi masing-maisng faktor penyesuaian dan alasan pemilihan
kelas bagi masing-maisng faktor tersebut. Analisa dilakukan untuk tiap
operator yang diukur untuk tiap stasiun kerja.
123
f. Analisa Faktor Kelonggaran
Menerangkan pemberian nilai kelonggaran pada faktor-faktor kelonggaran
beserta alasannya untuk tiap-tiap stasiun kerja. Juga dijelaskan kondisi nyata
untuk tiap faktor tersebut.
g. Perbandingan Waktu Baku Perusahaan Dengan Waktu Baku Aktual
Analisa yang dilakukan adalah mengenai perbedaan waktu aktual dengan
waktu baku perusahaan, seberapa besar perbedaannya, faktor apa yang
menyebabkan perbedaan tersebut, dan apa pengaruhnya terhadap masalah
keterlambatan.
h. Perbandingan Kondisi Layout Aktual dan Kondisi Layout Usulan
Penulis menjelaskan kondisi layotu aktual seperti jarak, benda-benda yang
terdapat pada layout beserta fungsinya, kekuranga dari kondisi tersebut dan
dampaknya. Selanjutnya penulis akna menjelaskan kondisi layout usulan
mulai dari usulan penempatan benda-benda beserta alasannya, manfaat dari
penempatan tersebut, serta landasan teori yang digunakan dalam memberikan
usulan perbaikan.
i. Perbanidngan Gerakan Merakit dan Melepas Rakitan Layout Aktual dan
Layout Usulan
Dari pembuatan Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan dapat diketahui apakah
gerakan yang dilakukan operator selama ini telah efektif dan efisien, apa
alasan-alasan dari penilaian tersebut. Selain itu dapat diketahui apakah dengan
layout usulan gerakan tangan operator menjadi lebih efektif dan efisien.
124
j. Analisa Keunggulan Metode Insentif Yang Diusulkan
Penulis menjelaskan alasan pemilihan metode insentif yang dipilih, dan alasan
mengapa perlu diberikannya insentif bagi operator.
3.10 Kesimpulan dan Saran
Setelah melakukan pengolahan data dan juga analisa hasil pengolahan
data, dilakukan penarikan kesimpulan dan juga saran. Kesimpulan berisi inti dari
hasil pengolahan data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Saran dapat berguna
bagi perusahaan sebagai salah satu masukan agar perusahaan menjadi lebih baik
dari sebelumnya.
3.11 Penjelasan Alur Penelitian Secara Umum
Setelah mengidentifikasi masalah yaitu keterlambatan pemenuhan
pesanan maka penulis mencari akar penyebab timbulnya masalah dengan
diagram sebab akibat. Dari diagram tersebut diketahui bahwa akar masalah ada
pada lantai produksi karena sering kali terlambat menyelesaikan pesanan.
Diagram sebab akibat kedua dibuat untuk mengetahui penyebab kondisi itu. Dari
diagram tersebut maka penulis memutuskan untuk melakukan perbaikan pada
format jadwal produksi sehingga hal tersebut berdampak pada tata cara kerja
operator. Meski tata cara kerja telah diperbaiki namun apabila penjadwalan yang
dilakukan menggunakan waktu baku dan data nilai persentase defect yang tidak
sesuai maka perbaikan tata cara kerja akan sia-sia saja. Untuk itu pertama-tama
penulis melakukan perhitungan waktu baku untuk memastikan apakah waktu
baku perusahaan masih sesuai dengan waktu baku kondisi aktual. Dari hasil
perhitungan ternyata dua stasiun memiliki waktu baku yang lebih lama dari
125
waktu baku perusahaan dengan selisih cukup besar. Untuk membuat waktu baku
tersebut kembali pada standar waktu baku perusahaan dilakukanlah perbaikan
tata letak fasilitas.
Setelah langkah pertama selesai yaitu melakukan penyesuaian pada
waktu baku, selanjutnya perlu dilakukan juga penyesuaian pada persentase
defect. Pada proses penjadwalan variabel persentase defect di input dengan nilai
5%. Nilai tersebut harus terjaga bahkan lebih baik diperkecil, hal ini bisa
dilakukan dengan memotivasi operator, dengan memberi mereka insentif apabila
persentase defect mereka lebih kecil dari 5%.
Apabila waktu baku perusahaan telah sesuai dengan waktu baku aktual,
persentase defect sama atau lebih kecil dari standar perusahaan, dan operator
mengikuti aturan tata cara kerja yang baru dengan konsisten maka bagian
produksi akan mampu untuk menyelesaikan produksi sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
Recommended