View
74
Download
7
Category
Preview:
DESCRIPTION
Potensi Pertanian Kabupaten Kepahiang
Citation preview
Bab 4 Potensi Sektor Pertanian
4.1. Potensi Ekonomi Sektor Pertanian
Sektor pertanian mempunyai peran yang sangat besar
terhadap PDRB Kabupaten Kepahiyang, hal ini ditunjukkan oleh
kontribusi rata-rata sektor pertanian yang mencapai 38,61 %
per tahun dan menempati urutan pertama dalam
kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Kepahiyang. Laju
pertumbuhan rata-rata sektor pertanian 3,26 % melebihi laju
pertumbuhan di tingkat Provinsi, sehingga sektor ini
diklasifikasikan sebagai sektor maju dan tumbuh cepat.
Berdasarkan analisis LQ, sektor pertanian menunjukkan
nilai LQ rata-rata sebesar 1,68 (>1), hal ini berarti sektor ini
merupakan sektor basis. Artinya sektor ini tidak hanya dapat
memenuhi kebutuhan Kabupaten Kepahiyang saja, tapi mampu
memenuhi kebutuhan daerah lainnya sehingga sektor pertanian
merupakan sektor yang berpotensi ekspor.
Tabel 4.1. Hasil LQ Sektor Pertanian Kabupaten
kepahiang
No
Sub Sektor 2005 2006 2007 2008
2009
1Tanaman Bahan Makanan 1,58 1,58 1,58 1,48
1,48
2Tanaman Perkebunan 3,00 2,98 2,79 3,31
3,57
3Peternakan 0,87 0,88 0,86 0,78
0,74
4 Kehutanan 0,15 0,15 0,16 0,14 0,1
4-1 POTENSI SEKTOR PERTANIAN
35
Perikanan 0,52 0,52 0,55 0,490,4
7Sumber : Data di Oleh Berdasar PDRB Kepahiyang dan Provinsi Bengkulu
Berdasarkan Tabel 4.1, perkembangan nilai LQ sektor
pertanian dari tahun 2005-2009 menunjukkan trend menaik dan
semua nilainya > 1. Namun demikian apabila diperhatikan
terhadap subsektor partanian menampakan hanya sub sektor
tanaman makanan dan Tanaman perkebunan yang mempunyai
trend besar dari satu. Khusus untuk tanaman perkebunan
trendnya terus meningkat hingga 2009. Hasil ini menunjukan
bahwa tanaman perkebunan di Kabupaten Kephiyang
menjadi komoditi unggulan yang harus di kembangkan.
Komoditi unggulan perkebunan yang memiliki berbagai
manfaat serta mempunyai nilai ekonomis tinggi, produk utama,
produk turunan serta produk sampingan mempuyai banyak
manfaat dan fungsi sebagai bahan makanan / minuman, bahan
industri makanan / minuman olahan, industri obat-obatan, industri
kosmetik, industri otomotif dan industri bahan bakar.
Berdasarkan SK Menteri Pertanian Nomor 511/Kpts/
PD.31/9/2006 terdapat 126 Komoditi yang menjadi binaan
Direktorat Jenderal Perkebunan yang juga menjadi salah satu dasar
komoditi Binaan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat. Gambaran
Peluang / Prospek komoditi utama perkebunan antara lain sebagai
berikut.
4-2 POTENSI SEKTOR PERTANIAN
Tanaman teh bisa merupakan alternatif produk dan
komoditi unggulan di Kabupate Kepahiyang. Meningkatnya
kesadaran akan konsumsi makanan dan minuman alami dan juga
memberikan dampak terhadap kesehatan yang baik telah
meningkatkan permintaan akan teh serta produk minuman
berbahan teh.
Selain pasar luar negeri, konsumsi teh perkapita pendududk
Indonesia yang baru mencapai 0,31 Kg/ tahun akan meningkat
dengan berkembangnya berbagai produk minuman teh dalam
kemasan siap dikonsumsi (botol dan kotak) yang semakin marak
saat ini dengan berbagai macam rasa, kemasan serta merek hal
ini juga ditunjang dengan maikn baiknya perekonomian dalam
negeri serta semakin meningkatnya pendapatan masyarakat. Hal
ini merupakan peluang yang baik di Kabupaten Kepahiyang dalam
peningkatan produk dari komoditi ini.
Kopi Perkembahan permintaan kopi di dalam negeri dan
luar negeri semakin meningkat yang disebabkan oleh peningkan
konsumsi kopi dunia yang didorong oleh peningkatan jumlah
peminum kopi yang sejalan dengan peningkatan penduduk dan
pendapatan masyarakat dunia.
Kopi Luwak adalah Kopi Luwak adalah kopi yang diproduksi
dari biji kopi yang telah dimakan dan melewati saluran
pencernaan binatang bernama luwak. Kemasyhuran kopi ini telah
terkenal sampai luar negeri. Faktor ini menjadikan kopi sebgai
4-3 POTENSI SEKTOR PERTANIAN
produk dan komoditi ungulan di kepahiyang untuk dapat
dikembangkan. Nilai Lq sub sektor tanamn perkebunan bahkan
melebihi sub sektor kehutanan.
Bahan Industri seperti Karet sangat potensi juga di
kembangkan sebagai produk dan komoditi unggulan. Permintaan
akan karet alam bagi dunis industri semakin berkembang sejalan
berkurangnya karet sintetis akibat semakin mahal dan
berkurangnya minyak bumi sebagai bahan baku karet sintetis.
Pasar ekspor karet alam utama Indonesia saat ini adalah China,
Amarika Utara dan Eropa, selain itu pasar dalam negeripun
meningkat sejalan dengan meningkatnya industri sektor lainnya
seperti industri otomotif. Peluang Kabupaten Kepahiyang untuk
mengembangkan komoditi perkebunan karet sangat besar hal ini
ditunjang dengan potensi alam yang sesuai dan mendukung bagi
perkebunan.
Tanaman sengon mempunyai nilai ekonomi pada tanaman
sengon adalah kayunya. Pohonnya dapat mencapai tinggi sekitar
30–45 meter dengan diameter batang sekitar 70 – 80 cm. Bentuk
batang sengon bulat dan tidak berbanir. Kulit luarnya berwarna
putih atau kelabu, tidak beralur dan tidak mengelupas. Kayu
sengon digunakan untuk tiang bangunan rumah, papan peti kemas,
peti kas, perabotan rumah tangga, pagar, tangkai dan kotak korek
api, pulp, kertas dan lain-lainnya. Tajuk tanaman sengon berbentuk
menyerupai payung dengan rimbun daun yang tidak terlalu lebat.
4-4 POTENSI SEKTOR PERTANIAN
Daun sengon tersusun majemuk menyirip ganda dengan anak
daunnya kecil-kecil dan mudah rontok. Warna daun sengon hijau
pupus, berfungsi untuk memasak makanan dan sekaligus sebagai
penyerap nitrogen dan karbon dioksida dari udara bebas. Untuk itu
Pemerintah Kabupaten Kepahiang harus dapat mengembangkan
potensi tanaman sub sektor pertanian ini.
Selanjutnya pada tabel 5.2. diperlihat bahwa selain tanaman
perkebunan tanama makanan juga mempunyai LQ yang besar 1
yang berarti juga merupakan sub sektor unggulan atau sangat
berpotensi untuk di kembangkan sembagai komoditi unggulan.
Tanaman makanan ini adalah padi-padian, sayuran dn umbian.
Walaupun dalam komposisi PDRB kepahiyang tidak dominan
namun hasil LQ menunjukan bahwa sektor ini memberikan
kontribusi yang nyata dalam perekonomian daerah.
Subsektor tanaman bahan makanan lainnya merupakan
subsektor yang tergolong dalam tahap menujuk proses
industrialisasi. Berdasarkan pada hasil penelitian dengan
menggunakan pendekatan LQ bahwa Kabupaten Kepahiyang
menenmpatkan sektor unggulan yaitu subsektor tanarnan bahan
makanan, dalarn hal ini dalarn bentuk tanaman padi, tanaman
jagung, tanaman singkong, tanaman palawija, sayuran dan buah-
buahan. Berdasarkan kontribusi margin, maka di peroleh bahwa
untuk sektor pertanian masih tergolong dalam katagori non-
industrialisasi, yang artinya bahwa subsektor tanaman makanan ini
4-5 POTENSI SEKTOR PERTANIAN
belum diolah dan dimanfaatkan serta dikelola secara efektif dan
efisien, artinya bahwa subsektor ini masih digarap secara
tradisionaldengan tinggi nilai LQ maka akan dapat di kembangkan
sekiranya bisa dengan pendekatan lebih secara modern.
Selanjutnya adalah sub sektor kehutan dengan nilai LQ rata-
rata 0,15 yang jelas-jelas mengindikasikan bahwa sektor ini
bukanlah sektor unggulan. Hutan di Kabupaten Kepahiyang
tergolong pada hutan konservasi dan lindung sehingga tidak terlalu
memberikan kontribusi pada perekonomian Kabupaten
Kepahiyang. bahkan sebagai hutan lindung dan konservasi
cenderung akan menyerap biaya daerah untuk operasional dalam
rangka menjaga kelestariannya.
Begitu juga dengan sub sektor peternakan dengan rata-rata
nilai LQ selama 5 tahun adalah 0,83 yang mengindikasikan bahwa
sektor peternakan dalam katergori tidak menjadi komoditi
unggulan namaun mempunyai potensi dengan syarat adanya
ekspansi ekonomi dan dukungan pemerintah daerah Kabupaten
Kepahiyang.
Subsektor peternakan merupakan subsektor yang
memberikan sumbangan protein hewani bagi kebutuhan pangan
manusia. Oleh karena itu dapat agar subsektor peternakan menjadi
subsektor unggulan walaupun bukan merupaka sektor basis pada
periode 2005-2009, maka peningkatan produksi harus terus
dilakukan dengan lebih menggunakan sumber daya lokal. Tujuan
4-6 POTENSI SEKTOR PERTANIAN
penggunaan sumber daya lokal adalah untuk memperkecil input
produksi yang bersumber dari bahan baku impor sehingga
diharapkan subsektor peternakan menjadi unggulan dan punya
potensi memeberikan kontribusi pada perekonomian Kabupaten
Kepahyang selanjutnya.
Pada tabel 5.2. Sub sektor prikan menunjukan nilai rata-rata
adalah sebesar 0,51 dengan predikat bukan merupak seb sektor
atau komidit unggulan Kabupaten Kapahiyang. Hal ini disebabkan
topografi Kabupaten Kepahyang bukan terletak atau tidak memeliki
kawasan pantai. Sehingga sektor prikanan hanya bergantuing
kepada perikanan darat atau tambak.
Selain itu nilai LQ yang sangat rendah terjadi juga kurangnya
peningkatan akses petani tambak terhadap permodalan dan
informasi pasar. Adanya komoditi terbelakang disebabkan
terbatasnya sarana yang dimiliki (misal jaring ikan yang sudah
sobeksobek serta saluran tambak yang tidak memadai).Selama ini
fasilitas permodalan lebih dirasakan oleh petani tambak skala
besar, sehingga petani tambak (skala kecil) meminjam modal dari
pihak perseorangan dengan bunga pinjaman tinggi. Kendala lain
adalah kurang lengkapnya informasi pasar sehingga mereka tidak
mengetahui secara pasti bagaimana perkembangan pasar terkini.
Peningkatan akses informasi pasar dapat dilakukan secara lisan
(langsung kepada petani tambak, tokoh masyarakat), media cetak,
media elektronik (radio) ataupun media lainnya. Informasi
4-7 POTENSI SEKTOR PERTANIAN
mengenai harga, kriteria komoditi dan jumlah
permintaan/penawaran pasar dapat dijadikan sebagai acuan petani
tambak dalam budidaya ikan.
Meningkatkan Kualitas SDM Aparatur dan Masyarakat
Perikanan dan Kelautan. Kualitas SDM Aparatur dapat ditingkatkan
dengan (1) peningkatan sarana dan prasaranan aparatur, (2)
peningkatan disiplin aparatur dan (3) peningkatan pelayanan
administrasi perkantoran. Dengan peningkatan kualitas SDM aparatur
pada bahagian di Pemerintah daerah Kabupaten Kepahiyang
Perikanan diharapkan mampu menyumbangkan pikiran, tenaga serta
kemampuannya dalam menunjang pembangunan perikanan Kabupaten
Kepahiyang. Kualitas masyarakat perikanan dengan cara meningkatkan
penguasaan teknologi produksi perikanan dan pengolahan produk
perikanan.
Apabila dilihat perkecamatan hampir seluruh kecamatan memiliki
potensi Sumberdaya di Bidang pertanian. Sebaran potensi ini hampir
merata di Setiap Kecamatan yang ada di Kabupatan Kepahiyang, Berikut
Distribusi potensi sumber di masing-masing Kecamatan.
4.2. Diskripsi Potensi Sumberdaya Alam Tanaman Makanan
Klasifikasi komoditi tanaman bahan makanan di Kabupaten
Kepahiang berdasarkan adalah padi, jagung ubi-ubian, Buahan, Kedelai
dan Cabe dan kacang-kacangan dan hasil bumi lainnya. Kabupaten
Kepahiang mempunyai luas panen padi sawah selama tahun 2009 seluas
9,061 Ha dengan jumlah produksi 36.299 ton gabah kering giling (GKG).
4-8 POTENSI SEKTOR PERTANIAN
Sedangkan luas panen padi ladang di Kabupaten Kepahiang adalah 239
Ha dengan jumlah produksi 506 ton GKG. Produksi padi terbanyak
berasal dari kecamatan Ujan Mas yang menyumbang sampai 25% dari
total produksi padi di Kabupaten Kepahiang.
Sedangkan untuk produksi Palawija di Kabupaten Kepahiang yang
terbesar dari jenis makanan jagung sebesar 7.719 ton dan dihasilkan
terbanyak dari Kecamatn Ujan Mas. Berikut Diskripsi tentang Potensi
Sumberdaya Pertanian yang berasala dari Tanaman Bahan Makanan.
Tabel 4.2. Produksi Padi Sawah Menurut Kecamatan di
Kabupaten Kepahiang
Kecamatan Produksi Padi sawah(Ton)
Produksi Padi Ladang(Ton)
Muara Kemumu 927,96 -Bermani Ilir 4.198,87 43,47Seberang Musi 1.513,08 -Tebat Karai 8.197,98 -Kepahiang 5.926,51 31,32Kabawetan 1,749,84 93,98Ujan Mas 9,096,95 269,87Merigi 4.642,81 67,46
Total 32.299,00 506,00Sumber : Kabupaten Kepahiang Dalam Angka 2010
4-9 POTENSI SEKTOR PERTANIAN
Gambar 4.1. Potensi Hasil Bumi Desa Muara Langkap Kec. Bermani Ilir
Tabel 4.3. Palawija Menurut di Kabupaten Kepahiang
Kecamatan Produksi (Ton)
Jagung 7.719,00
Ubi Kayu 3.913,00
Ubi Jalar 3.157,00
Kacang Tanah 196,00
Kedelai 382,00
Kacang Hijau 11,00
Sumber : Kabupaten Kepahiang Dalam Angka 2010
4-10 POTENSI SEKTOR PERTANIAN
Gambar 4.2. Potensi Pertanian padi Ds Taba Padang Kec. Seberang Musi
Gambar 4.3. Potensi Pertanian padi DS Plangkian Kec. Kepahiyang
Tabel 4.4. Potensi Palawija Kabupaten Kepahiang Per kecamatan
Kecamatan Jagung Ubi Kayu
Ubi Jalar Kacang Tanah
Kedelai Kacang Hijau
Muara Kemumu 75,41 140,01 30,58 927,96 10,60 -
4-11 POTENSI SEKTOR PERTANIAN
Bermani Ilir 158,35 44,22 22,93 4.198,8
7
17,70 -
Seberang Musi 100,54 - - 1.513,0
8
24,77 -
Tebat Karai 216,16 58,95 68,79 8.197,9
8
- -
Kepahiang 723,89 1.201,1
6
343,99 5.926,5
1
10,60 -
Kabawetan 1583,51 198,97 1.085,4
5
1,749,8
4
- -
Ujan Mas 3583,51 2.004,4
0
1.070,1
7
9,096,9
5
279,42 -
Merigi 1304,51 265,29 535,08 4.642,8
1
38,90 11,90
Sumber : Kabupaten Kepahiang Dalam Angka 2010
Dari sebaran potensi Palawija kacang hijau hanya terdapat di
Kecamatan Merigi. Sedangkan untuk tanaman palawija lainnya di
dominasi di Kecamatan Ujan Mas. Hampir semua Kecamatan di
Kabupaten Kepahiang menghasilkan hasil bumi palawija yang
menampakan bahwa sektor pertanian merupakan potensi sumberdaya
alam yang unggul.
4-12 POTENSI SEKTOR PERTANIAN
Gambar 4.4. Potensi Pertanian Buah Salak Ds. Sura Bali Kec. Ujan Mas
Gambar 4.5. Potensi Pertanian Ds. Air Hitam Kec. Ujan Mas
4-13 POTENSI SEKTOR PERTANIAN
Gambar 4.6. Potensi Pertanian Ds. Tangsi Duren Kec. Kabawetan
4.3. Potensi sumberdaya Alam Tanaman Perkebunan
Tanaman perkebunan terdiri dari tanaman perkebunan di dataran
tinggi dan di dataran rendah. Contoh tanaman perkebunan di dataran
tinggi adalah cengkih, teh dan tembakau. Sedangkan contoh
tanaman perkebunan di dataran rendah adalah kelapa, karet, tebu, dan
kelapa sawit. Masing-masing tanaman perkebunan tersebut
dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia. Misalnya karet
digunakan untuk membuat ban, tebu untuk membuat gula dan kelapa
sawit untuk membuat minyak goreng.Kabupaten Kepahiang mempunyai
47.904,90 Ha Tanaman perkebunan rakyat dengan terluas tanaman kopi
sebesar 31.211,7 Ha, Kokao sebesar 11.505, 74 Ha, Lada sebesar
3,419,21 Ha dan sisanya kemiri, jarak, kelapa, aren dan lainnya.
4-14 POTENSI SEKTOR PERTANIAN
Tabel 4.5. Tanaman Perkebunan Kabupaten Kepahiang
No Jenis Tanaman Hasil (Ha)
1 Kopi Rubusta 30.767,70
2 Kopi Arabika 444,00
3 Kakao 11.505, 74
4 Cengkeh 7,00
5 Kelapa 185,55
6 Karet 14,00
7 Aren 103,30
8 Kayu Manis 63,50
9 Lada 3.419,21
10 Kemiri 1.012,20
11 Panili 6,50
12 Kapuk 29,50
13 Pinang 93,45
14 Kelapa Sawit 50,00
15 Jarak 203,50
Sumber : Kabupaten Kepahiang Dalam Angka 2010
Apabila dilihat dari distribusi kecamatan di Kabupaten Kepahiang,
tapak jelas dominasi Perkebunan Kopi sebgai potensi sumberdaya alam
yang paling dominan. Hampir semua Kecamatan menurut data memiliki
perkebunan Kopi.Kecamatan Bermani Ilirt luas panen kopi mencapai
6.539,50 Ha. Sedangkan Kecamatan Kepahiang pruksi total tanaman kopi
mencapai 22,458,20 Ton. Sedangkan di kecamatan Merigi luas Panen
kopi mencapai 2.237,50 Ha. Selanjutnya Kecamatan muara Kemumu
sebesar 5.131,20 Ha.
Kecamatan Kabawetan mempunyai produksi Teh Tertinggi, di
Kecamatan tersebut pengelolaan kebun teh di Tangani oleh pihak Ketiga
atau swasta. Juga terdapat pengelolaan Kopi Arabika oleh Pihak Ketiga
4-15 POTENSI SEKTOR PERTANIAN
atau swasta untuk perkebunan lainnya yaitu kopi oleh PT. Trisula dan PT.
Sarana dengan total luas Panen kopi sebesar 857 Ha.
Gambar 4.7.Perkebunan Teh di Kecamatan Kabawetan
Gambar 4.8.Luasan Perkebunan Teh di Kecamatan Kabawetan
4-16 POTENSI SEKTOR PERTANIAN
Gambar 4.9. Perkebunan Lada Ds. Talang Galepok Kec. Seberang Musi
Gambar 4.10. Perkebunan Kokoa Ds. Talang Karet Kec. Tebat Karai
4-17 POTENSI SEKTOR PERTANIAN
Gambar 4.11. Perkebunan Kopi Ds. Suro Lembak Kec. Ujan Mas
Gambar 4.12. Perkebunan Kokoa Ds. Bumi Sari Kec. Ujan Mas
4.4. Potensi sumberdaya Alam Sub Sektor Peternakan
Jumlah ternak yang ada di tahun 2009 berjumlah 26.101.369 ekor,
baik ternak besar, ternak kecil dan unggas. Sementara, produksi daging
Kambing/domba 17,3 ton, daging sapi/kerbau 38,3 ton dan kulit
4-18 POTENSI SEKTOR PERTANIAN
kambing/domba 344 lembar serta kulit sapi/kerbau 343 lembar.
Tabel 4.6. Potensi dan Jumlah Ternak Perkecamatan Kabupaten
Kepahiang
Kecamatan Ternak besar Ternak Kecil UnggasMuara Kemumu 7 239 15.627Bermani Ilir 285 799 16.400Seberang Musi 128 432 15.138Tebat Karai 199 292 17.886Kepahiang 215 1581 54.209Kabawetan 1.708 2.685 20.876Ujan Mas 191 491 33.315Merigi 182 1321 22.623
Sumber : Kabupaten Kepahiang Dalam Angka 2010
Gambar 4.13. Potensi sapi Perah Ds. Bandung Baru Kabawetan
4-19 POTENSI SEKTOR PERTANIAN
Gambar 4.14. Ternak Sapi Ds. Tangsi Baru Kabawetan
Gambar 4.15. Ternak Ayam Ds. Batu Ampar Kec. Merigi
4-20 POTENSI SEKTOR PERTANIAN
Gambar 4.16. Ternak Kambing Ds. pekalongan Kec. Ujan Mas
4.5. Potensi Sumberdaya Alam Sub Sektor Kehutanan
Harga produsen berbagai hasil hutn di Kabupaten Kepahiyang
tidak banyak berubah dari tahun ketahun, kecuali harga kulit manis ,
kayu logs rimba campuran, bambu dan kayu bakar yang rata-rata selalu
naik dari tahun ke tahun. Untuk penghijauan dalam bentuk pembuatan
baru bsebesar 203.650 bibit. Sedangkan untuk hutan rakyat terluas
mencapai 550 hektar.
Tabel 4.7. Luasan reboisasi Hutan Kabupaten Kepahiang
Tahun Luasan2006 252007 1.0002008 1252008 233.650
Sumber : Kabupaten Kepahiang Dalam Angka 2010
4-21 POTENSI SEKTOR PERTANIAN
Tabel 4.8. Luasan Rakyat Hutan Kabupaten Kepahiang
Tahun Luasan2006 252007 -2008 1252008 550
Sumber : Kabupaten Kepahiang Dalam Angka 2010
Gambar 4.17. Hutan Lindung Kabupaten Kepahiang
Adapun jenis-jenis tanaman hutan yaitu rotan di Kabupaten
Kepahiang terdiri dari rotan sago dengan harga 1.500, Ratan Manau
dengan harga 15.000, Rotan Kesur dipasaran seharga 4.000 dan Rotan
cacing sabut seharga 3.000.
Jenis tanaman hutan Kayu Manis seharga 2ooo rupiah, kemiri
seharga 10.000 rupiah. Untuk jenis kayu hutan harga produsen untuk
kayu meranti 3.000.000 per kubiknya dan kayu rimba campuran seharga
2.000.000 perkubk. Bambu juga memberikan sumbangan terhadap hasil
hutan dengan harga produsen seharga 25.000. Selanjutnya kayu bakan
4-22 POTENSI SEKTOR PERTANIAN
seharga 30.000 dan madu lebah sebagai hasil hutan seharga 50.00.
4-23 POTENSI SEKTOR PERTANIAN
Recommended