View
17
Download
3
Category
Preview:
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembiayaan pembangunan adalah cabang dari ilmu ekonomi yang
mempelajari upaya-upaya pemerintah dalam rangka membiayai berbagai
pengeluaran pemerintah sesuai fungsi yang diembannya terkait penyediaan
barang dan jasa bagi masyarakat, dimana dalam kegiatan penyediaan barang
dan jasa yang dilakukan oleh pemerintah terjadi melalui proses politik dengan
berbagai prosedur dan aturan yang berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan
pilihan masyarakat ( David N. Hyman, 1993). Jadi, dalam hal ini pemerintah
berperan sebagai penyedia infrastruktur publik. Menurut Direktorat Neraca
Pembayaran dan Kerjasama Ekonomi Internasional, Bappenas Indonesia, secara
garis besar sumber pembiayaan pembangunan dikelompokkan menjadi sumber
pajak dan non pajak. Sumber pembiayaan lain yang dapat dijadikan alternatif
berasal dari investasi asing baik yang berupa penanaman modal asing langsung
maupun arus masuk modal swasta lainnya, perdagangan internasional yang bisa
diarahkan sebagai motor dari pembangunan, hutang dan bantuan luar negeri.
Pajak dipungut pemerintah sebagai bentuk kewajiban dari warga negara
agar berkontribusi membangun suatu negara. Pajak dikenakan kepada orang –
orang tertentu yang yang memenuhi persyaratan untuk membayar pajak.
Sumber pembiayaan pembangunan melalui Penanaman Modal Asing (PMA)
merupakan salah satu komponen aliran modal yang masuk ke suatu negara
menunjukkan bahwa penanaman modal asing adalah modal yang relatif stabil
dan mempunyai resiko yang kecil dibandingkan aliran modal lainnya, misalnya
portofolio investasi ataupun utang luar negeri. Salah satu sebabnya adalah
dikarenakan PMA tidak begitu mudah terkena gejolak fluktuasi mata uang
(seperti halnya investasi portofolio) ataupun beban bunga yang berat (misalnya
utang luar negeri). Sumber pembiayaan pembangunan berupa perdagangan
internasional diharapkan dapat menjadi mesin dari pertumbuhan ekonomi. Guna
mengembangkan perdagangan internasional, setidaknya diperlukan dua hal
yaitu penciptaan persaingan sehat dalam negeri untuk meningkatkan daya saing
serta peningkatan akses pasar perdagangan internasional.
Sumber-sumber pembiayaan pembangunan di Indonesia berasal dari APBN,
APBD, Hutang, Public Private Partnership. Setiap wilayah atau kota memiliki
pembiayaan dan pengelolaan pembangunan yang berbeda-beda, dalam kasus
1 Analisis Keuangan Daerah Kabupaten Cilacap
kali ini yang dianagkat adalah Kabupaten Cilacap. Kabupaten Cilacap merupakan
salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki sumberdaya. Dalam
laporan ini akan dibahas mengenai analisis anggaran pemerintah serta pajak dan
retribusi yang dimuat dalam APBD.
1.2 Tujuan dan Sasaran
1.2.1 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah:
- Untuk mengetahui pengeluaran atau belanja daerah Kabupaten Cilacap,
- Untuk mengetahui kemampuan keuangan daerah,
- Untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi pendapatan asli daerah yang
didapatkan dari pajak dan retribusi di Kabupaten Cilacap.
1.2.2 Sasaran
Dalam mencapai tujuan tersebut, berikut adalah sasaran yang harus
dicapai:
- Mengetahui PDRB Kabupaten Cilacap dalam beberapa tahun terakhir
(2007 -2011)
- Mengetahui gambaran umum Kabupaten Cilacap yang meliputi
kependudukan serta perekonomian
- Mengetahui APBD Kabupaten Cilacap tahun 2012
- Menganalisa PDRB Kabupaten Cilacap untuk mendapatkan kondisi
ekonomi dari segi pendapatan
- Menganalisa APBD Kabupaten Cilacap untuk mengetahui kemampuan
keuangan daerah dan efektivitas dan efisiensi pendapatan asli daerah.
1.3 Ruang Lingkup
1.3.1 Ruang Lingkup Wilayah
Kabupaten Cilacap merupakan daerah yang cukup luas, mempunyai luas
wilayah 225.361 Ha, yang terbagi menjadi 24 kecamatan. Wilayah tertinggi
adalah Kecamatan Dayeuhluhur dengan ketinggian rata-rata 198 M dari
permukaan laut dan wilayah terendah adalah Kecamatan Kampung Laut
dengan ketinggian ratarata 1 M dari permukaan laut.
2 Analisis Keuangan Daerah Kabupaten Cilacap
Gambar 1.1
Peta Administrasi Kabupaten Cilacap
1.3.2 Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi ini berisi tentang materi – materi yang mendukung
tentang APBD dan PDRB. Laporan ini akan membahas tentang kondisi fisik,
kependudukan dan ekonomi. Serta analisis analisis seperti Analisis
Pendapatan Daerah, Analisis Belanja Daerah, Analisis Kemampuan Keuangan
Daerah, dan Analisis Pajak/Retribusi Daerah dengan melihat data APBD,
Cilacap dalam angka dan PDRB Kabupaten Cilacap.
3 Analisis Keuangan Daerah Kabupaten Cilacap
1.4 Kerangka Pikir
Sumber: Analisis Kelompok 11, 2014
Gambar 1.2
Kerangka Pikir Kelompok 11
1.5 Sistematika Penulisan
Laporan ini terbagi menjadi lima bab, yang terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, tujuan dan sasaran, ruang lingkup wilayah,
ruang lingkup materi, kerangka pikir, serta sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN LITERATUR
Berisi kajian literatur yang membahas tentang Anggaran Pendapatan dan
belanja Daerah, analisis pendapat daerah, belanja daerah, kemampuan
keuangan daerah dan pajak/retribusi daerah.
BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN CILACAP
Bab III ini berisis tentang gambaran umum Kabupaten Cilacap yang
membahas tentang letak geografis, kondisi fisik seperti topografi, litologi,
klimatologi, tata guna lahan, sarana dan prasarana serta membahas aspek
non fisik yaitu perekonomian dan kependudukan.
BAB IV ANALISIS
Dalam bab ini menjelaskan tentang analisis pendapatan daerah, analisis
belanja daerah, analisis kemampuan keuangan dan analisis pajak/retribusi
daerah yang membahas juga tentang analisis efisiensi, efektivitas, dan
elastisitas pajak/retribusi daerah (PAD)
4 Analisis Keuangan Daerah Kabupaten Cilacap
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Bab V ini berisis tentang kesimpulan dan rekomendasi dari laporan yang
telah disusun.
5 Analisis Keuangan Daerah Kabupaten Cilacap
Recommended