View
1
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Latar Belakang penyusunan Renstra Review :
1. Rentra Review disusun saat Renstra awal Disparbud belum Bisa memenuhi kebutuhan tujuan
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten bandung saat ini. Sehingga data Indikator kinerja
Utama (IKU) berubah sesuai dengan arahan dari Menpan yang berhubungan dengan
pembentukan Perangkat Daerah yaitu Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) baru yang
didalamnya terdapat Bagan Struktur Organisasi (BSO) dan Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) No
91 Tentang Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung.
2. Lahirnya PERDA dan PERBUP di antara Renstra dengan Renstra ReviewYaitu:
a. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung, dan Peraturan
b. Peraturan Bupati Bandung No.47 Tahun 2016 Tentang Kebijakan Transisi Dalam Rangka
Penataan Perangkat Daerah Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No.12
Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan PD Kabupaten Bandung
c. Peraturan Bupati Bandung No 91 Tahun 2016 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung
Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional mengamanatkan kewajiban penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan (DISPARBUD) yang merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun.
Renstra memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (DISPARBUD) sebagai penyelenggara pemerintah daerah yang
mengemban tugas dan fungsi dalam perencanaan, penyusunan rencana strategis untuk perencanaan
lima tahunan yang sepenuhnya mengarah pada pencapaian visi, misi dan program Kepala Daerah
yang tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor Tahun 2016 tentang RPJMD
Kabupaten Bandung Tahun 2016 – 2021.
Rencana Strategis DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 adalah dokumen
perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang akan dicapai, melalui strategi dan
kebijakan yang dituangkan dalam program dan kegiatan yang akan dilaksanakan DISPARBUD dalam
kurun waktu tahun 2016-2020. Penyusunan Renstra DISPARBUD untuk mengantisipasi masalah dan
kendala yang belum sepenuhnya tertangani pada periode 2010-2015, yang diperkirakan akan timbul
pada lima tahun ke depan sebagai akibat dari perubahan lingkungan strategis yang dinamis, baik
lingkungan strategis di tingkat lokal, regional, nasional maupun global, serta perubahan iklim yang
terjadi akhir-akhir ini, yang selanjutnya Renstra tersebut akan dijabarkan dalam Rencana Kerja (Renja)
tahunan sesuai dengan prioritas yang akan dicapai.
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
2
1.2 Landasan Hukum
Peraturan perundang-undangan yang mendasari penyusunan rencana strategis Review DISPARBUD
Kabupaten Bandung Tahun 2016–2021 adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara
5. Nomor 4614);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4815);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun
2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2009 Nomor 64);
12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 2025 (Lembar daerah provinsi Jawa Barat Tahun
2010 Nomor 24 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 87).
13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 Nomor 2 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat
Nomor 59) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25
Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat 2008-2013
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 25 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Barat Nomor 88);
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
3
14. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2004 tentang Transparansi dan Partisipasi
dalam Penyelenggaraan Pemerintah di Kabupaten Bandung;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 17 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan
Kabupaten Bandung;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD)KabupatenBandung Tahun 2005-2025;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor … Tahun 2016 tentang Rencana
PembangunanJangka MenengahDaerah (RPJMD) KabupatenBandung Tahun 2016-
2021;
21. Keputusan Bupati Bandung Nomor 91 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi dan
Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung.
22. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomer 18 tahun 2012 tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Daerah tahun 2012-2017;
23. Undang-Undang Republik Indonesia nomer 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan;
24. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung nomer 4 tahun 2015 tentang Penyelenggara Tanda Daftar
Usaha Kepariwisataan
25. Peraturan Bupati nomer 23 tahun 2016 tentang RKPD Kab. Bandung Tahun 2017
26. Peraturan Bupati Bandung No.47 Tahun 2016 Tentang Kebijakan Transisi Dalam Rangka Penataan
Perangkat Daerah Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No.12 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Susunan PD Kabupaten Bandung
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Renstra Review DISPARBUD adalah untuk mempertajam gambaran, tujuan
dan sasaran lima tahunan DISPARBUD Kabupaten Bandung, termasuk strategi dan arah kebijakan
yang diambil, yang diterjemahkan dalam program dan kegiatan dalam rangka mencapai dan
mendukung visi dan misi Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021.
Tujuan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016 -
2021 adalah untuk akselerasi pencapaian visi dan misi kepala daerah yang tercantum dalam RPJMD
Kabupaten Bandung tahun 2016 – 2021 melalui perencanaan yang lebih terarah dan terukur
berdasarkan Indikator Kinerja DISPARBUD.
1.4 Sistematika Penulisan
Rencana Strategis Review DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 ini disusun
dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
4
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksuddan
Tujuan serta Sistematika Penulisan.
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DISPARBUD
Bab ini menjelaskan Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi,Sumber Daya
Manusia DISPARBUD, Kinerja Pelayanan DISPARBUD,Tantangan dan
peluang Pengembangan Pelayanan DISPARBUD Kabupaten Bandung.
BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Bab ini menjelaskan Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan DISPARBUD, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih,Telaahan Renstra, Telaahan
Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Provinsi
(KLHS), Penentuan Isu-isu Strategis.
BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Bab ini menjelaskan Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah DISPARBUD
Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 serta Tujuan, Sasaran, Strategi dan
Arah Kebijakan DISPARBUD
BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Bab ini menjelaskan Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,Kelompok
Sasaran dan Pendanaan Indikatif
BAB VI : INDIKATOR KINERJA DISPARBUD YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan Indikator Kinerja DISPARBUD yangsecara
langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai DISPARBUD dalam lima
tahun mendatang sebagai komitmenuntuk mencapaian tujuan dan
sasaran RPJMD.
BAB VII : PENUTUP
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
5
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DISPARBUD
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Pembentukan organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung ditetapkan
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung, dan Peraturan Bupati Bandung No. 47 Tahun 2016
tentang Kebijakan Transisi Dalam Rangka Penataan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung dan
Peraturan Bupati Bandung Tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kepariwisataan dan
Kebudayaan.
Kedudukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung, yang selanjutnya disingkat
DISPARBUD Kabupaten Bandung, merupakan Lembaga Teknis Daerah sebagai unsur penunjang
Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung.
Susunan Organisasi
Susunan OrganisasiDinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung terdiri dari:
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
KEPALA DINAS
(1) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan di pimpin oleh seorang Kepala Dinas;
(2) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, merumuskan, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan dan pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang Pariwisata dan Kebudayaan;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini KepalaDinas Pariwisata dan Kebudayaan menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup
tugasnya;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(4) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, membawahkan:
1. Sekretariat, membawahkan :
a. Subbagian Penyusunan Program dan Keuangan;
b. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Bidang Kebudayaan, membawahkan :
a. Seksi Sejarah,Kepurbakalaan dan permuseuman
b. Seksi Nilai Budaya dan Cagar Budaya
c. Seksi Kesenian
3. Bidang Pemasaran Pariwisata, membawahkan :
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
6
a. Seksi Data dan Informasi;
b. Seksi Promosi dalam dan Luar Negeri;
c. Seksi Sarana dan Prasarana.
4. Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, membawahkan :
a. Seksi Standarisasi Produk Wisata dan Usaha Jasa Pariwisata Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW);
b. Seksi Pengembangan SDM;
c. Seksi Pengembangan dan Kerjasama Pariwisata.
5. Jabatan Fungsional.
SEKRETARIAT
(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris;
(2) Sekretaris mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian penyusunan program, pengelolaan umum dan kepegawaian serta pengelolaan keuangan;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Sekretaris menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunanrencana kerja kesekretariatan;
b. pengumpulan dan pengolahan usulan rencana kebutuhan program Dinas;
c. penyelenggaraan tugas-tugas kesekretariatan;
d. penyelenggaraan pengendalian pelaksanaan kegiatan pelayanan umum dan kepegawaian, keuangan serta perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
e. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
f. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Sekretariat.
(4) Sekretaris, membawahkan :
a. Subbagian Penyusunan Program dan Keuangan;
b. Subbagian Umum dan Kepegawaian.
Subbagian Penyusunan Program dan Keuangan
(1) Subbagian Penyusunan program dan Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian;
(2) Kepala Subbagian Penyusunan program dan keuangan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program Dinas dan melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Dinas;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala Subbagian Penyusunan program dan Keuangan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program kerja Dinas;
b. pengkoordinasian penyusunan rencana operasional kegiatan dan program kerja Dinas;
c. pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksanaan rencana dan program Dinas;
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
7
d. pelaksanaan penyusunan rencana strategis Dinas;
e. pengkoordinasian penyusunan rancangan peraturan perundang – undangan penunjang pelaksanaan tugas Dinas;
f. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pengelolaan administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Dinas;
g. pelaksanaan pengumpulan bahan anggaran pendapatan dan belanja Dinas;
h. pelaksanaan teknis administrasi pengelolaan keuangan Dinas;
i. pelaksanaan penyusunan laporan pengelolaan keuangan Dinas;
j. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
k. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
(1) Kepala Subbagian Penyusunan Program,membawahkan:
a. JFU Penyusunan rencana anggaran dan program
b. JFU Penyusunan evaluasi dan pelaporan
c. JFU Bendahara Penerimaan
d. JFU Bendahara pengeluaran
e. JFU Pengelola keuangan
f. JFU Penata pelaporan keuangan
g. JFU Pengelola data aplikasi dan pengelolaan data sistem keuangan
Subbagian Umum dan Kepegawaian
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian;
(2) Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan administrasi umum dan kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatanpelayanan administrasi umum dan kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian;
b. pengkoordinasian penyusunan pelayanan administrasi kelembagaan dan ketatalaksanaan pelaksanaan tugas dinas;
c. pelaksanaan operasional kegiatanpelayanan administrasi umum dan kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian;
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
e. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
(4) Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian, membawahkan :
a. JFU Pengelolaan administrasi kepegawaian
b. JFU Pengurus barang
c. JFU Penyimpanan barang
d. JFU Pengadaan umum
e. JFU Pengelola DOK Informasi Publik
f. JFU Pengelola kearsipan
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
8
BIDANG KEBUDAYAAN
(1) Bidang Kebudayaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang;
(2) Kepala Bidang Kebudayaan mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang Kebudayaan;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala Bidang Kebudayaan menyelenggarakan fungsi : a. penyelenggaraanperumusan kebijakan teknis operasional bidang Kebudayaan,
meliputiSejarah Kepurbakalaan,danPermuseuman, dan Cagar Budaya serta Nilai Budaya,Seksi Kesenian;
b. penyelenggaraan rencana kerja bidang Kebudayaan, meliputiSejarah dan Kepurbakalaan, Permuseman dan Cagar Budaya serta Nilai Budaya;
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya;
g. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja bidang Kebudayaan, meliputiSejarah dan Kepurbakalaan, Permuseuman dan Cagar Budaya serta Nilai Budaya,Kesenian;
(4) Kepala Bidang Kebudayaan, membawahkan : a. Seksi Sejarah Kepurbakalaan,dan permuseuman
b. Seksi Nilai budaya dan Cagar Budaya;
c. Seksi Kesenian.
Seksi Sejarah dan Kepurbakalaan dan permuseuman
(1) Seksi Sejarah dan Kepurbakalaan dan permuseuman dipimpin oleh seorang Kepala Seksi;
(2) Kepala Seksi Sejarah Kepurbakalaan dan permuseuman mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengembangan Sejarah Kepurbakalaan dan permuseuman;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala Seksi Sejarah Kepurbakalaan dan permuseuman menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Sejarah Kepurbakalaan dan
permuseuman; b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerjaSeksi Sejarah Kepurbakalaan dan permuseuman; c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja pelayanan dan
pengembangan Sejarah Kepurbakalaan dan permuseuman.
(4) Kepala Seksi Sejarah Kepurbakalaan dan permuseuman, membawahkan:
(1) JFU ~~~
(2) JFU ~~~
Seksi Nilai Budaya dan Cagar Budaya
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
9
(1) Seksi Nilai Budaya dan Cagar Budaya dipimpin oleh seorang Kepala Seksi;
(2) Kepala Seksi Nilai budaya dan Cagar Budaya mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengembangan nilai budaya dan Cagar Budaya;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala Seksi Nilai budaya dan Cagar Budaya menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Nilai budaya dan Cagar
Budaya; b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerjaSeksi Permuseman dan Cagar Budaya; c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja pelayanan dan
pengembangan Permuseman dan Cagar Budaya.
(4) Kepala Seksi Permuseman dan Cagar Budaya, membawahkan:
(3) JFU ~~~
(4) JFU ~~
Seksi Kesenian
(1) Seksi Kesenian dipimpin oleh seorang Kepala Seksi;
(2) Kepala Seksi Kesenian mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengembangan Kesenian;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala Seksi Kesenian menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Kesenian; b. Penyusunan dan pelaksanaan rencana kerjaSeksi Kesenian; c. Pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja pelayanan dan
pengembangan Nilai Kesenian.
(4) Kepala Seksi Kesenian, membawahkan:
a. JFU ~~~ b. JFU ~~~
BIDANG PEMASARAN PARIWISATA
(1) Bidang Pemasaran Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala Bidang;
(2) Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang Pemasaran Pariwisata;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata menyelenggarakan fungsi : a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional bidang Pemasaran Pariwisata,
meliputiData dan Potensi Kepariwisataan, Promosi dan Informasi Pariwisata dalam dan Luar Negeri serta Pengembangan SDM Pariwisata;
b. penyelenggaraan rencana kerja bidang Pemasaran Pariwisata, meliputiData dan Potensi Kepariwisataan, Promosi dan Informasi Pariwisata dalam dan Luar Negeri serta Pengembangan SDM Pariwisata;
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya;
d.penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja bidang Pemasaran
Pariwisata, meliputiData dan Potensi Kepariwisataan, Promosi dan Informasi Pariwisata
dalam dan Luar Negeri serta Pengembangan SDM Pariwisata.
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
10
(4) Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, membawahkan :
a. Seksi Data dan Informasi; b. Seksi Promosi dalam dan Luar Negeri; c. Seksi Sarana dan Prasarana .
Seksi Data dan Informasi
(1) Seksi Data dan Informasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi;
(2) Kepala Seksi Data dan Informasi Kepariwisataan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan Data dan Informasi;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala Seksi Data dan Informasi Kepariwisataan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Data dan Informasi
Kepariwisataan; b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerjaSeksi Data dan Informasi Kepariwisataan; c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja pelayanan Data dan
Informasi Kepariwisataan.
(4) Kepala Seksi Data dan Informasi, membawahkan:
a. JFU Pengumpul dan Pengolah Data
b. JFU Penyusun Administrasi
c. JFU Penyusun Evaluasi dan Pelaporan
Seksi Sarana Prasarana Pariwisata
(1) Seksi Sarana Prasarana Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala Seksi;
(2) Kepala Seksi Sarana Prasarana Pariwisata mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengembangan Sarana Prasarana Pariwisata;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala Seksi Sarana Prasarana Pariwisata menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Sarana Prasarana Pariwisata; b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerjaSeksi Sarana Prasarana Pariwisata; c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja pelayanan dan
pengembangan Sarana Prasarana Pariwisata.
(4) Kepala Seksi Sarana Prasarana Pariwisata, membawahkan:
(1) JFU Penyusun kerja sama sarana dan prasarana
(2) JFU Pengadministrasi umum sarana dan prasarana
(3)
Seksi Promosi dalam dan Luar Negeri
(1) Seksi Promosi dalam dan Luar Negeri dipimpin oleh seorang Kepala Seksi;
(2) Kepala Seksi Promosi dalam dan Luar Negeri mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan Promosi dalam dan Luar Negeri;
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
11
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala Seksi Promosi dalam dan Luar Negeri menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Promosi dalam dan Luar
Negeri; b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerjaSeksi Promosi dalam dan Luar Negeri; c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja pelayanan dan Promosi
dalam dan Luar Negeri.
(4) Kepala Seksi Promosi dalam dan Luar Negeri, membawahkan:
a. JFU Penyusunan Bahan Promosi
b. JFU Penyusunan Evaluasi dan Pelaporan
BIDANG PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA
Seksi Pengembangan dan Kerjasama Pariwisata
(1) Seksi Pengembangan dan Kerjasama Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala Seksi;
(2) Kepala Seksi Pengembangan dan Kerjasama Pariwisata mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan Pengembangan dan Kerjasama Pariwisata;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala Seksi Pengembangan dan Kerjasama Pariwisata menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Pengembangan dan
Kerjasama Pariwisata; b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerjaSeksi Pengembangan dan Kerjasama Pariwisata; c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja pelayanan Pengembangan
dan Kerjasama Pariwisata.
(4) Kepala Seksi Pengembangan dan Kerjasama Pariwisata, membawahkan:
a. JFU Penyusun Bahan Kerjasama Pariwisata
b. JFU Penyusun Evaluasi dan Pelaporan
Gambar 2.1.
Bagan Struktur Organisasi
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
( Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No 12 tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung)
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
12
Kemudian seiring dengan telah terbitnya Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Pembentukan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung. Sehubungan dengan hal tersebut,
sudah dibentuk suatu struktur baru berdasarkan Peraturan Pemerintah dimaksud, untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsi DISPARBUD Tahun 2017-2021 dalam menyelenggarakan
program dan kegiatan yang disesuaikan dengan SOTK baru Tahun 2017.
2.2. Sumber Daya Manusia DISPARBUD Kabupaten Bandung
Sumber daya yang ada di DISPARBUD Kabupaten Bandung terdiri dari penyediaan sumber daya
manusia berdasarkan tingkat pendidikan, jenis pendidikan yang diikuti baik pendidikan formal
maupun non formal, dan penyediaan sarana prasarana yang mendukung penyelenggaraan kegiatan
perencanaan seperti gedung beserta ruang rapat yang memadai, Fasilitas komputer beserta jaringan
internet, meja kursi, peralatan kantor dan lain-lain.
2.2.1. Sumber Daya Manusia pada DISPARBUD Kabupaten Bandung
Berikut gambaran tentang sumber daya manusia yang tersedia pada DISPARBUD Kabupaten
Bandung pada Tahun 2016.
Tabel 2.1
Jumlah Pegawai DISPARBUD Kabupaten Bandung
Keberadaan Personil berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tahun 2017
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
13
No Tingkat Golongan Jumlah (Orang)
1 S2 7
2 S1 12
3 D3 1
4 D1
5 SLTA 19
6 SLTP 4
7 SD 4
Jumlah 47
Sumber : Kepegawaian DISPARBUD 2017
Tabel 2.1 menunjukkan, Pegawai DISPARBUD Kabupaten Bandung berdasarkan tingkat
pendidikan terdiri atas: SLTP sebesar Orang, SLTA sebesar Orang, D1 sebesar Orang,D3 sebesar
Orang, S1 Sebesar Orang dan S2 sebesar Orang. DISPOPAR sebagai lembaga teknis daerah, secara
pendidikan formal sudah memadai, namun kapasitas sumber daya manusia terkait perlu ditingkatkan
melalui diklat teknis perencana.
Jumlah Pegawai DISPARBUD Kabupaten berdasarkan pangkat/golongan dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut:
Tabel 2.2.
Pegawai DISPARBUD Kabupaten Bandung
Keberadaan Personil Berdasarkan Tingkat Golongan
Tahun 2017
No Tingkat Golongan Jumlah (Orang)
1 Golongan IV 7
2 Golongan III 19
3 Golongan II 20
4 Golongan I 1
Jumlah 47
Sumber : Kepegawaian DISPARBUD Bulan Juli 2017
Berdasarkan Tabel 2.2. di atas maka pegawai DISPARBUD Kabupaten Bandung berdasarkan
golongan terdiri atas Golongan I sebanyak Orang, Golongan II sebanyak Orang, Golongan III sebanyak
Orang dan Golongan IV sebanyak Orang, melihat komposisi tersebut, pagawai DISPARBUD didominasi
oleh golongan III dan golongan II.
Di samping pendidikan formal, pegawai DISPARBUD juga telah mengikuti pendidikan struktural,
data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.3
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
14
Data Pegawai Negeri Sipil DISPARBUD Kabupaten Bandungyang Telah Mengikuti Pendidikan
Struktural dan Jabatan berdasarkan Esselon Tahun 2017
No Tingkat Golongan Jumlah
1 Adum/DiklatpimIV/Spada 10
2 Adumla/Spala
3 Spama/Diklatpim III/Spadya 2
4 Diklatpim II/Spamen 1
Jumlah 13
Sumber : Kepegawaian DISPARBUD 2017
2.2.2. Sarana dan prasarana pada DISPARBUD Kabupaten Bandung
TERLAMPIR
2. 3. Kinerja Pelayanan DISPARBUD Kabupaten Bandung
-
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan DISPARBUD Kabupaten Bandung
Peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan yang akan dilaksanakan DISPARBUD Kabupaten
Bandung lima tahun kedepan, di identifikasi dari permasalahan-permasalahan yang telah terjadi yaitu
:
a. Belum optimalnya kualitas SDM, yang sesuai standar kebutuhan suatu unit kerja.
b. Masih adanya penempatan SDM di masing-masing bidang yang belum sesuai dengan
kompetensi dan kualifikasi pendidikan dan keahlian.
c. Toleransi terhadap resiko pekerjaan masih rendah, sehingga kondisi ini mengancam sifat
inovasi pada para karyawan yang ada.
d. Konsistensi antara perencanaan dan penganggaran masih belum optimal
e. Sharing data dan informasi belum berjalan dengan baik, karena pemanfaatan sistem
informasi yang telah tersedia belum optimal.
f. Hasil pengendalian dan evaluasi, serta penggunaan dan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi
dan pengendalian belum sepenuhnya dijadikan sebagai input bagi kebutuhan perencanaan.
Melihat fenomena yang telah diungkapkan diatas, maka sesungguhnya keinginan untuk
memperbaiki kinerja DISPARBUD telah merupakan keharusan dan menjadi perhatian yang besar.
Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, DISPARBUD Kabupaten Bandung
menyusun strategi yang mengacu pada faktor kekuatan dankelemahan pada lingkungan internal serta
faktor peluang dan ancaman pada lingkungan eksternal.
Faktor kekuatan yang ada pada lingkungan internal DISPARBUD Kabupaten Bandung adalah sebagai
berikut :
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
15
a. Jumlah SDM Dinas Pariwisata dan Kebudayaan terbentuk meskipun masih kekurangan SDM
b. Fasilitas dan sarana prasarana perkantoran yang dimiliki sekarang
c. Pengelolaan keuangan daerah melalui Aplikasi SIMDA
d. Loyalitas pegawai terhadap organisasi cukup baik
e. Tingkat pendidikan staf yang cukup memadai
f. Dukungan pimpinan terhadap kinerja unit-unit kerja pada DISPARBUD dan pola komunikasi yang
lancar antar atasan dan bawahan
Faktor kelemahan yang perlu ditingkatkan pada lingkungan internal DISPARBUDKabupaten Bandung
adalah sebagai berikut :
a. Jumlah SDM yang belum sesuai standar kebutuhan suatu unit kerja organisasi
b. Masih adanya penempatan SDM yg belum sesuai dengan kompetensi kualifikasi
pendidikan
c. Masih ada Objek Wisata dan daya tarik wisata yang belum tergali dan belum optimal
d. Belum optimalnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan
e. Belum dimanfaatkannya secara optimal hasil-hasil penelitian dalam perencanaan
pembangunan Kepariwisataan dan Kebudayaan
f. Rendahnya ketersediaan data dan informasi Kepariwisataan dan Kebudayaan
g. Masih kurangnya Akses ke Objek Wisata
Faktor peluang yang perlu dimanfaatkan pada lingkungan eksternal DISPARBUD Kabupaten
Bandung adalah sebagai berikut :
a. Peran DISPARBUD sebagai perumus kebijakan teknis di bidang Kepariwisataan dan
Kebudayaan
b. Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi sangat menunjang di dalam
penyusunan materi bidang Destinasi Pariwisata, Pemasaran Pariwisata dan Kebudayaan.
c. Peluang wisatawan dari luar Kabupaten Bandung Tinggi
d. Berkembangnya trend pelestarian lingkungan yang berkaitan dengan berbagai bidang
seperti misalnya industri dan pariwisata
e. Meningkatkan jumlah wisatawan
f. Mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan melalui pengembangan ekowisata
g. Meningkatkan aksesibilitas destinasi wisata
h. Meningkatkan jumlah destinasi wisata
Faktor ancaman yang perlu ditekan pada lingkungan eksternal DISPARBUD Kabupaten Bandung
adalah sebagai berikut :
a. Kurangnya Kesadaran Masyarakat akan ekowisata dan kelestarian lingkungan hidup
b. Ketersediaan Data dan informasi yang kurang memadai
c. Infrastruktur pendukung yang belum memadai
d. Antusiasme yang kurang dari masyarakat yang kurang terhadap pembangunan di bidang
Kepariwisataan dan Kebudayaan
e. Meningkatkan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal di sekitar objek wisata
f. Mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan melalui pengembangan ekowisata
g. Faktor Alam masih ada titik rawan bencana longsor akses menuju objek wisata
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
16
Faktor-faktor tersebut dianalisis dengan menggunakan pendekatan SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, threats). Dari hasil analisis SWOT kemudian disusun strategi perencanaan,
pengendalian dan evaluasi pembangunan dalam lima tahun ke depan sebagai berikut:
a. Memiliki Kekayaan seni dan budaya yang dapat diinteregarisikan menjadi daya tarik
wisata
b. Pengaruh globalisasi menimbulkan tantangan terhadap pelestarian budaya daerah
c. Meningkatkan pembinaan SDM Bidang Kepariwisataan dan Kebudayaan
d. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana Pariwisata dan kebudayaan
e. Telah banyak hotel dan restoran di Kabupaten Bandung
f. Memiliki SDM yang Kreatif dan inovatif
g. Memiliki Banyak Objek wisata
h. Investasi di sektor tersier (hotel, hiburan dan restoran)
i. Peluang wisatawan dari luar Kabupaten Bandung
j. Meningkatkan pajak hotel, hiburan dan restoran
k. Meningkatkan jumlah wisatawan
l. Mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan melalui pengembangan ekowisata
m. Meningkatkan aksesibilitas destinasi wisata
n. Meningkatkan dampak ekonomi bagi masyarakat disekita objek wisata
Dari beberapa strategi di atas, kemudian ditetapkan prioritas strategi yang akan ditempuh
dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran menggunakan analisis tapisan yang berdasarkan 6 (enam)
indikator, yaitu: (a) waktu pelaksanaan strategi; (b) Besar pengaruhnya dalam mencapai tujuan dan
sasaran; (c) Biaya yang diperlukan; (d) Pelaksanaan strategi memerlukan Pengembangan baru,
perubahan yang konsekuen, penyesuaian terhadap perundang-undangan, penambahan fasilitas dan
penambahan tenaga kerja/staf; (e) Pendekatan terbaik bagi pemecahan masalah; (f) akibat yang
ditimbulkan apabila salah dalam melaksanakan strategi.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, menghasilkan rumusan 2 (Dua) strategi utama
dari DISPARBUD tahun 2016-2021 yaitu :
1. Meningkatnya Kualitas Pariwisata di Kabupaten Bandung
2. Meningkatnya Seni dan Pelestarian Budaya Daerah
2.4.1. Analisis Indikator Kinerja terhadap Capaian Sasaran Strategis Renstra DISPARBUD Kabupaten
Bandung
Analisis bertujuan untuk menilai keserasian, keterpaduan, sinkronisasi dan sinergitas
pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra DISPARBUD Kabupaten Bandung, sesuai dengan urusan
yang menjadi kewenangan berdasarkan tugas dan fungsi masing-masing bidang yang ada di
lingkungan DISPARBUD.
Tabel 2.4
Indikator Kinerja terhadap Sasaran Strategis Renstra Review DISPARBUDKABUPATEN
Bandung
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
1 Meningkatnya kualitas Pariwisata di Jumlah Kunjungan Wisatawan
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
17
Kabupaten Bandung Lama Wisatawan Tinggal
2 meningkatnya Seni dan Pelestarian
Budaya Daerah
Jumlah Bangunan Cagar / Situs dengan kondisi baik
Jumlah Lingkung seni / Budaya yang aktif
Sumber: Hasil Analisis Review DISPARBUD, 2017
Berdasarkan data diatas, dapat kita sampaikan bahwa sasaran Rencana Strategis DISPARBUD
Kabupaten Bandung tahun 2016-2021 adalah:
1. Meningkatnya Kualitas Parwisata di Kabupaten Bandung
2. Pelestarian dan Pengembangan Seni dan Budaya Daerah
2.4.2 Analisis terhadap RTRW Kabupaten Bandung
Sesuai dengan Perda Kabupaten Bandung Nomor 3 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027, disebutkan bahwa maksud penyusunan
RTRW adalah sebagai pedoman operasional dalam pengelolaan pembangunan yang mampu
memadukan kepentingan sektor-sektor dan keseimbangan perkembangan antar wilayah berdasarkan
daya dukung lingkungannya secara berkelanjutan melalui proses yang partisipatif. Sedangkan
Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana
yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya ke dalam proses pembangunan untuk
menjamin kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.
Kebijakan pengembangan struktur ruang meliputi kebijakan Pengembangan Sistem Kota-kota,
Pengembangan Kawasan Perdesaan dan Perkotaan, Pengembangan Kawasan Strategis Nasional,
Provinsi dan Kabupaten dan kebijakan Pengembangan Infrastruktur Wilayah.
Kebijakan Pengembangan Sistem Kota-kota meliputi pembangunan/ pengembangan
infrastruktur sistem kota-kota dan pengembangan Sistem Kota – kota sesuai fungsi utamanya.
Kebijakan Pengembangan Kawasan Strategis diantaranya adalah pengembangan kawasan strategis
nasional Cekungan Bandung yang dilaksanakan melalui keterpaduan pengembangan wilayah secara
regional. Kebijakan Pengembangan Infrastruktur Wilayah diantaranya adalah kebijakan
Pengembangan Sistem Prasarana Transportasi, yang meliputi : Pembangunan dan Pengembangan
Sistem Jaringan Jalan, Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal, dan Pengembangan Sarana
Transportasi. Kebijakan lainnya adalah Pengembangan Sistem Drainase dan Kebijakan Pengembangan
Jaringan Listrik dan Energi.
Strategi pengembangan tata ruang mikro wilayah diantaranya dengan peningkatan penyediaan
jaringan transportasi wilayah yang menghubungkan antar simpul-simpul secara hirarkis untuk
memperlancar distribusi barang dan jasa, memperkuat keterkaitan antar kawasan perdesaan dan
kawasan perkotaan karena. Secara geografis Kabupaten Bandung mempunyai potensi yang sangat
besar terkait dengan fungsi dan peran Kota Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat, sehingga
perlu ditunjang oleh ketersediaan infrastruktur yang memadai baik dari segi kuantitas maupun
kualitas.
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
18
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan DISPARBUD
Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses
penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan
sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis dapat meningkatkan pencapaian
prioritas pembangunan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Tugas dan fungsi DISPARBUD dalam memberikan pelayanan, senantiasa mampu menyesuaikan
diri dengan lingkungan internal maupun eksternal, dan aspiratif bagi pengguna layanan. Oleh karena
itu, perhatian kepada mandat dari masyarakat dan lingkungannya merupakan bagian dari
perencanaan yang tidak boleh diabaikan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, dapat kita identifikasi dari permasalahan-
permasalahan yang terjadi yaitu:
a. Bidang Kepariwisataan
Kabupaten Bandung memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata. Kondisi alam yang indah
dengan Kontur berbukit di beberapa area beserta iklim yang sejuk menjadikan Kabupaten Bandung
kaya akan potensi pariwisata. Disamping itu, keunikan budaya serta pembangunan fisik turut
memperkaya potensi pariwisata, sehingga pobjek wisata tidak hanya meliputi objek wisata alam,
tetapi juga meliputi objek wisata budaya, objek wisata agro dan objek wisata terpadu.
Meskipun demikian, pada kondisi eksisting sektor pariwisata Kabupaten Bandung masih
dihadapkan pada belum optimalnya pengembangan pariwisata. Hal tersebut diakibatkan oleh
beberapa aspek seperti belum memadainya infrastruktur pendukung, branding dan pemasaran objek
pariwisata yang belum berjalan dengan baik, serta belum adanya kerjasama yang intensif baik
dengan, masyarakat, dunia usaha maupun dengan perguruan tinggi- perguruan tinggi yang ada di
Kabupaten Bandung.
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
19
Persoalan dalam sektor pariwisata ditampilkan dalam diagram permasalahan berikut.
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Terpilih
Pemerintah mempunyai kewajiaban menfasilitasi kegiatan kepemudaaan, salah satu nya adalah
menyediakan sarana dan prasarana dalam mendukung aktivitas kepemudaan. Untuk Peningkatan
prestasi olahraga, peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Serta untuk meningkatkan ekonomi
masyarakat yang dilihat dari sektor pariwisata.
Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang serta
mempertimbangkan isu yang ada di Kabupaten Bandung, maka visi pemerintah Dearah Kabupaten
Bandung pada tahun 2016-2021 yang hendak dicapai pada tahapan kedua RPJMD Kabupaten
bandung adalah :
“Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata
Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius,
Kultural dan Berwawasan Lingkungan”.
Memperhatikan visi tersebut serta perubahan paradigma dan kondisi yang akan dihadapi pada
masa yang akan datang, diharapkan Kabupaten Bandung dapat lebih berperan dalam perubahan yang
terjadi dilingkup nasional, regional maupun global. Penelaahan visi dimaksud menghasilkan pokok-
pokok visi yang diterjemahkan dalam pengertiannya sebagaimana dalam tabel di bawah ini :
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
20
Tabel 3.2
Perumusan Penjelasan Visi RPJMD Kabupaten Bandung
Tahun 2016-2021
Visi Pokok-pokok Visi Penjelasan Visi
“Memantapkan
Kabupaten
Bandung yang
Maju, Mandiri
dan Berdaya
Saing, melalui
Tata Kelola
Pemerintahan
yang Baik dan
Pemantapan
Pembangunan
Perdesaan,
Berlandaskan
Religius, Kultural
dan Berwawasan
Lingkungan”.
Maju Kondisi sumber daya manusia Kabupaten
Bandung yang memiliki kepribadian baik,
berakhlak mulia dan berkualitas pendidikan yang
tinggi.
Mandiri Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang
mampu memenuhi kebutuhan sendiri, untuk
lebih maju serta mampu mewujudkan kehidupan
yang sejajar dan sederajat dengan daerah lain
yang telah maju, dengan mengandalkan
kemampuan dan kekuatan sendiri.
Berdaya Saing Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang
memiliki kemampuan untuk menempatkan diri
unggul dalam kontek sektoral, mampu membuka
diri terhadap tindak inovatif untuk memperoleh
keuntungan dari persaingan, baik pada tingkat
regional, nasional dan internasional.
Tata Kelola
Pemerintahan
yang Baik
Kondisi penyelenggaraan Pemerintahan
Kabupaten Bandung yang dilakukan secara
bersama-sama antara Pemerintah, masyarakat
dan swasta), dan bertanggung jawab, dengan
menjaga sinergitas interaksi yang bersifat
konstruktif diantara tiga domain utama, yaitu
pemerintah, swasta dan masyarakat, dengan
mempertimbangkan efisiensi, efektivitas,
partisipatif yang berlandaskan hukum,
menjunjung tinggi keadilan, demokrasi,
transparan, responsif serta berorientasi pada
konsensus, kesetaraan dan akuntabel.
Pemantapan
Pembangunan
Perdesaan
Kondisi pelaksanaan pembangunan di Kabupaten
Bandung dengan memberikan perhatian yang
besar dan sungguh–sungguh terhadap
pengembangan perdesaan, peningkatan kualitas
SDM kelembagaan perdesaan, peningkatan
ketersediaan infrastruktur perdesaan,
penyediaan sistem transportasi perdesaan yang
memadai, peningkatan produk pertanian yang
berdaya saing, pemenuhan kebutuhan pangan
masyarakat serta pemberdayaan masyarakat
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
21
Visi Pokok-pokok Visi Penjelasan Visi
perdesaan.
Religius Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang
memiliki nilai-nilai, norma, semangat dan kaidah
agama, khususnya Islam yang diyakini dan dianut
serta menjadi karakter dan identitas mayoritas
Kabupaten Bandung, yang harus menjiwai,
mewarnai dan menjadi ruh atau pedoman bagi
seluruh aktivitas kehidupan, termasuk
penyelengaraan pemerintahan dan pelaksanaan
pembangunan, dengan tetap menjunjung tinggi
toleransi dan kerukunan hidup beragama.
Kultural Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang
memiliki nilai-nilai budaya sunda yang baik,
melekat dan menjadi jati diri, yang harus terus
tumbuh dan berkembang seiring dengan laju
pembangunan, serta menjadi perekat bagi
keselarasan dan kestabilan sosial. Pengembangan
budaya sunda tersebut dilakukan dengan tetap
menghargai pluralitas kehidupan masyarakat
secara proporsional.
Berwawasan
Lingkungan
Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung memiliki
pengertian dan kepedulian yang tinggi terhadap
keseimbangan alam dan kelestarian lingkungan
yang didasari oleh kesadaran akan fungsi
strategis lingkungan terhadap keberlangsungan
hidup manusia. Daya dukung dan kualitas
lingkungan, harus menjadi acuan utama segala
aktivitas pembangunan, agar tercipta tatanan
kehidupan yang seimbang, nyaman dan
berkelanjutan.
Agar visi tersebut dapat diwujudkan dan mendorong efektivitas dan efisiensi pemanfaatan
potensi yang dimiliki, maka ditetapkan misi RPJMD Kabupaten Bandung tahun 2010-2015 yang
didalamnya mengandung gambaran tujuan serta sasaran yang ingin dicapai.
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
22
3.2.2 Misi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2016-
2021 merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Bandung Tahun 2005-2025 pada tahap ketiga. Perumusan visi untuk RPJMD 2016-2021 ini selain
mengacu pada RPJPD Kabupaten Bandung Tahun 2005-2025, juga memperhatikan visi yang tertera
pada RPJM Nasional Tahun 2015-2019 dan RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018.
Dengan memperhatikan isu dan pencapaian visi Kabupaten Bandung yang maju, mandiri dan
mampu bersaing, Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Pemantapan Pembangunan Perdesaan,
Religius,Kultural, Berwawasan Lingkungan tersebut, maka dirumuskan 9 (sembilan) Misi Kabupaten
Bandung dalam rangka pencapaian Visi Kabupaten Bandung 2016 – 2021 sebagai berikut :
Misi Pertama: “Meningkatkan kualitas dan cakupan layanan pendidikan”
Misi peningkatan kualitas dan cakupan layan pendidikan sejalan dengan visi Kabupaten
Bandung, khususnya dalam upaya membangun “Sumber Daya Manusia yang Berkualitas”.
Perbaikan dalam sektor pendidikan menjadi misi pertama yang diusung dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Bandung Tahun 2016 – 2021. Penetapan sektor
pendidikan sebagai prioritas pertama didasari oleh pentingnya aspek ini dalam pembangunan
Kabupaten Bandung, masyarakat Kabupaten Bandung sebagai aktor utama dalam
penyelenggaraan pembangunan Kabupaten Bandung perlu memiliki kapasitas dan daya saing
dalam mendukung keberhasilan pembangunan Kabupaten Bandung.
Dalam rangka membangun sumber daya manusia Kabupaten Bandung yang berkualitas maka
diperlukan upaya – upaya untuk meningkatkan kualitas dan cakupan layanan pendidikan, yang
mana antara lain dengan meningkatkan jumlah fasilitas pendidikan, terutama fasilitas sekolah
menengah atas yang tersebar secara merata dan mencakup seluruh wilayah, meningkatkan
kualitas pada fasilitas- fasilitas pendidikan melalui peningkatan efisiensi sekolah,
meningkatkan kualitas tenaga pengajar, serta meningkatkan kompetensi siswa melalui
penguasaan budaya lokal, olah raga dan keterampilan lain.
Misi Kedua: “Mengoptimalkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan”
Seperti halnya misi pengembangan sektor pendidikan, misi mengoptimalkan kuantitas dan
kualitas pelayanan kesehatan juga sejalan dengan upaya menciptakan “Sumber Daya Manusia
yang Berkualitas”. Dalam hal ini drajat kesehatan penduduk menjadi fokus yang ingin dicapai
melalui misi ini. Drajat kesehatan masyarakat menjadi satu tolak ukur bagi kualitas SDM yang
secara langsung berpengaruh terhadap produktivitas penduduk. SDM yang kreatif, inovatif
dan kontributif terhadap pembangunan Kabupaten Bandung tidak akan berpengaruh
signifikan terhadap pembangunan Kabupaten Bandung tanpa didukung oleh drajat kesehatan
penduduk yang tinggi.
Untuk mendukung misi ini, beberapa upaya peningkatan kuantitas fasilitas kesehatan serta
upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan perlu dilakukan. Dijabarkan lebih rinci
beberapa upaya untuk mendukung pencapaian misi ini antara lain meningkatkan kuantitas dan
kualitas puskesmasdan rumah sakit, menurunkan angka kesakitan penduduk melalui berbagai
upaya pemberdayaan dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga pola hidup
bersih serta meningkatkan jumlah tenaga medis secara optimal yang melayani seluruh wilayah
Kabupaten Bandung.
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
23
Misi Ketiga: “Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang terpadu tata ruang wilayah
dengan memperhatikan aspek kebencanaan”
Penyediaan infrastruktur dasar memiliki pengaruh luas terhadap pembangunan di berbagai
sektor. Infrastruktur dasar dalam hal ini meliputi infrastruktur transportasi, infrastruktur air
bersih, infrastruktur air limbah, infrastruktur telekomunikasi dan infrastruktur energi. Dalam
implementasinya, pembangunan infrastruktur terkait erat dengan tata ruang. Pengembangan
infrastruktur dapat menstimulus perkembangan guna lahan suatu wilayah, sehingga
perencanaan infrastruktur dan perencanaan tata ruang perlu dilakukan secara seiring untuk
menciptakan adanya keterpaduan. Upaya- upaya yang dapat dilakukan dalam rangka
meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur dan keterpaduan tata ruang wilayah
antara lain melalui mengoptimalkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur dasar serta
mewujudkan perencanaan tata ruang secara simultan, mulai dari perencanaan tata ruang,
hingga ke pemanfaatan ruang dan pengendalian permanfaatan ruang.
Aspek kebencanaan merupakan salah satu komponen yang perlu diakomodir dalam
perencanaan pembangunan. Hal tersbut didasari oleh kondisi Kabupaten Bandung yang
memiliki beberapa potensi bencan. Meninjau historis kebelakang, beberapa bencana
cenderung tidak dapat dihindarkan dan menggangu stabilitas pembangunan. Mitigasi berupa
pencegahan terjadinya bencana tidak akan menghilangkan seluruh resiko bencana.
Berdasarkan hal tersebut, maka upaya terkait penanganan aspek kebencanaan selain
mengakomodir upaya mitigasi pelu pula untuk diarahkan pada upaya adaptasi berupa
rekayasa infrastruktur dan fasilitas publik agar memiliki kelentingan terhadap bencana.
Misi Keempat: : “Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat”
Penetapan misi meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat sejalan dengan upaya
membangun sumber daya manusia Kabupaten Bandung yang berkualitas. Dengan
meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat, diharapkan secara tidak langsung
menciptakan stabilitas kemanan wilayah. Beberapa upaya yang akan diterapkan untuk
meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat antara lain dengan peningkatan upaya
pemenuhan layanan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), serta peningkatan
partisipasi masayrakat dalam upaya pengentasan masalah kesejahteraan sosial.
Misi Kelima: “Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki keunggulan kompetitif”
Pembangunan ekonomi memiliki cakupan yang luas meliputi beberapa sektor, seperti
misalnya perdagangan dan jasa, pertanian, idustri, pariwisata, koperasi dan UKM serta
investasi dan modal. Misi menciptakan pembangunan ekonomi ini sejalan dengan pokok visi
pembangunan Kabupaten Bandung untuk menciptakan “Perekonomian yang Berdaya Saing”.
Untuk sektor industri dan jasa, perkembangan diarahkan untuk mendorong potensi
perdagangan dan jasa dalam rangka meningkatkan PAD. Pada kondisi eksisting, perdagangan
dan jasa merupakan sektor yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Kabupaten
Bandung. Meskipun demikian pada kondisi eksisting pemanfaatannya belum dilakukan secara
optimal.
Sektor perdagangan dan jasa erat kaitannya dengan transaksi yang terjadi di suatu wilayah,
untuk mendorong transaksi maka berbagai upaya seperti misalnya meningkatkan jaminan
ketersediaan kontinuitas pasokan komoditas, menciptakan kepastian mengenai mutu dan
harga barang, serta memberikan jaminan mengenai stabilitas harga barang perlu dilakukan.
Sejalan dengan upaya- upaya tersebut, regulasi terkait perdagangan berperan penting untuk
memberikan arahan serta batasan dalam pelaksanaannya. Berdasarkan hal tersebut maka
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
24
untuk mengoptimalkan sektor perdagangan, perlu pula ditunjang dengan keberadaan regulasi
terkait usaha perdagangan dan jasa yang memadai.
Untuk sektor industri, pengembangan diarahkan pada optimalisasi pengembangan potensi
pariwisata serta peningkatan pengelolaan objek wisata eksisting. Upaya- upaya yang dapat
dilakukan dalam rangka pengembangan sektor pariwisata dalam rangka meningkatkan
competitive advantage sektor ekonomi Kabupaten Bandung antara lain melalui kerjasama
antara pemerintah dengan masyarakat dan dunia usaha serta melalui branding dan promosi
pemasaran objek wisata.
Untuk sektor industri, pengembangan lebih diarahkan pada mendorong perkembangan
industri konvensional menuju industri berteknologi tinggi dan ramah lingkungan. Beberapa
upaya terkait antara lain melalui insentif dan insentif bagi industri yang telah melakukan
pemanfaatan teknologi tinggi dalam hal produksi dan pengelolaan limbah. Selain dari pada itu,
untuk memberikan imbas pada perekonomian lokal, maka keberadaan sektor industri perlu
dikaitkan dengan penggunaan sumber daya dan bahan baku lokal.
Adapun untuk sektor pertanian dan perikanan, pengembangan lebih diarahkan pada
pengoptimalan potensi pertanian dan peternakan serta penguasaan petani dna peternak
terhadap teknologi pertanian dan peternakan.
Misi Keenam: “Meningkatkan Kelestarian Lingkungan Hidup”
Selain ditopang oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan sektor ekonomi yang berdaya
saing, untuk menciptakan pembangunan Kabupaten Bandung yang berkelanjutan perlu pula
ditopang oleh pengelolaan lingkungan hidup.
Pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Bandung diarahkan pada upaya menetralisir
dampak lingkungan yang timbul akibat kegiatan- kegiatan yang memacu perumbuhan
ekonomi. Upaya yang dapat dilakukan untuk memelihara dan mengelola lingkungan hidup
antara lain melalui penanggulangan pencemaran lingkungan, baik oleh limbah padat, cair
maupun udara.
Misi Ketujuh: “Meningkatkan Kemandirian Desa”
Penetapan misi ini dilatar belakangi oleh kondisi fisik Kabupaten Bandung eksisting yang lebih
didominasi oleh kawasan perdesaan. Pembangunan perdesaan tidak semata- mata dilakukan
melalui pembangunan infrastruktur perdesaan, lebih dari itu pembangunan perdesaan perlu
mengedepankan pemberdayaan masyarakat perdesaan sebagai pelaku utama pembangunan
desa. Melalui pemberdayaan masyarakat diharapkan mampu menciptakan kemandirian desa
yang jika diakumulasikan dalam skala kabupaten akan bersinergi mendukung pembangunan
Kabupaten Bandung.
Misi meningkatkan kemandirian desa melalui pemberdayaan masyarakat ini sejalan dengan
upaya pencapaian pokok visi menciptakan “sumber daya manusia yang berkualitas” serta
“ekonomi yang berdaya saing”. Beberapa upaya yang dapat diterapkan untuk meningkatkan
kemandirian desa antara lain dengan meningkatkan pemberdayaan masyarakat perdesaan,
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa, serta meningkatkan
ketersediaan dan kualitas infrastruktur di perdesaan.
Misi Kedelapan: “Meningkatkan reformasi birokrasi”
Untuk menjamin tercapainya pembangunan “Sumber Daya Manusia yang Berkualitas”,
“Ekonomi yang Berdaya Saing”, serta “Lingkungan yang Lestari”, maka perlu ditunjang oleh
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
25
kapasitas aparatur. Dalam hal ini unsur pemerintahan akan berperan sebagai agen yang
menjaga keseimbangan pembangunan. Aparatur yang berkualitas akan menjadi katalisator
bagi pembangunan Kabupaten Bandung.
Birokrasi dan aparatur dengan tugas utama pelayanan publik menjadi kunci bagi efektivitas
dan efisiensi pembangunan. Berdasarkan hal tersebut maka reformasi birokrasi diharapkan
mampu menciptakan optimalisasi bagi penyediaan pelayanan publik. Upaya- upaya yang dapat
dilakukan dalam meningkatkan pelayanan publik melalui reformasi birokrasi antara lain
melalui meningkatkan kualitas kinerja aparatur, mempersiangkat waktu pelayanan
administrasi dan mengembangkan sistem pelayanan berbasis teknologi.
Misi Kesembilan: “Meningkatkan Kemanan dan Ketertiban Wilayah”
Pembangunan wilayah tidak dapat dilepaskan dari komponen keamanan dan ketertiban
wilayah. Stabilitas keamanan wilayah secara signifikan akan berpengaruh terhadap
kelangsungan pembangunan wilayah. Berdasarkan hal tersebut, sebagai upaya mencapai visi
pembangunan Kabupaten Bandung, maka penetapan misi meningkatkan keamanan dan
ketetiban wilayah mutlak diperlukan. Beberapa upaya yang dapat diterapkan untuk
meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah antara lain dengan meminimalisasi terjadinya
ancaman terhadap kemanan dan ketertiban masyarakat melalui peningkatan penegakan
peraturan daerah, serta Meningkatkan peran serta masayrakat dalam menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat melalui peningkatan pemahaman masyarakat tentang wawasan
kebangsaan.
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
26
Tabel 3.2
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
Visi:
“Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata
Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan
Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan”
Misi Tujuan Sasaran
Misi Pertama:
“Meningkatkan
kualitas dan
cakupan layanan
pendidikan”
Meningkatkan
ketersediaan
layanan pendidikan
berkualitas dan
partisipasi
masyarakat dalam
bidang pendidikan
1. Optimalnya ketersediaan fasilitas pendidikan
formal baik dari segi kuantitas maupun dari segi
kualitas Meningkatnya jumlah penduduk yang
bersekolah
2. Meningkatnya jumlah penduduk yang bersekolah
Meningkatnya jumlah guru per mata pelajaran
yang sesuai dengan kualifikasi
3. Meningkatnya kompetensi penduduk melalui
penguasaan budaya lokal, olah raga, dan
pendidikan non formal
4. Meningkatnya minat baca masyarakat Kabupaten
Bandung
Misi Kedua:
“Mengoptimalka
n kuantitas dan
kualitas
pelayanan
kesehatan”
Meningkatkan
pelayanan
kesehatan serta
meningkatkan
drajat kesehatan
masyarakat
1. Optimalnya penyediaan layanan kesehatan oleh
pemerintah
2. Meningkatnya drajat kesehatan penduduk
3. Meningkatnya kesadaran penduduk untuk
menerapkan perilaku hidup bersih
Misi Ketiga:
“Mewujudkan
pembangunan
infrastruktur
dasar yang
terpadu dengan
tata ruang
wilayah serta
memperhatikan
aspek
kebencanaan”
Meningkatkan
Ketersediaan dan
kualitas
Infrastruktur dasar
yang tahan
terhadap bencana
serta mewujudkan
keserasian
pembangunan
dengan tata ruang
wilayah
1. Meningkatnya aksesbilitas, kapasitas dan
keselamatan terhadap pelayanan sarana dan
prasarana transportasi (%)
2. Meningkatnya aksesbilitas, kapasitas dan kualitas
infrastruktur sumber air
3. Meningkatnya penataan kawasan ibu kota
Kabupaten Bandung
4. Meningkatnya kualitas kawasan permukiman
5. Optimalnya sistem telekomunikasi dan
informatika yang terpadu melalui pemanfaatan
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
27
Visi:
“Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata
Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan
Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan”
Misi Tujuan Sasaran
teknologi dan komunikasi
6. Meningkatnya ketersediaan infrastruktur listrik
dan energi yang merata mencakup seluruh
wilayah
7. Meningkatnya fektivitas perencanaan tata ruang
8. Meningkatnya efektivitas pemanfaatan ruangn
wilayah
9. Optimalnya pengendalian pemanfaatan ruang
10. Meningkatnya resiliensi wilayah terhadap resiko
bencana
11. Meningkatnya upaya penanganan masyarakat
yang tergenang banjir
Misi Keempat
“Meningkatkan
kesejahteraan
sosial
masyarakat”
Mengentaskan
permasalahan
kesejahteraan
sosial di Kabupaten
Bandung
1. Berkurangnya jumlah penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS)
Misi Kelima:
“Menciptakan
Pembangunan
Ekonomi yang
Memiliki
Keunggulan
Kompetitif”
Meningkatkan
daya saing
perekonomian
Kabupaten
Bandung sebagai
upaya optimalisasi
kontribusi sektor
ekonomi terhadap
pembangunan
daerah
1. Tercapainya Kondisi Ketahanan Pangan
2. Meningkatnya daya saing komoditas pertanian
3. Meningkatnya kesejahteraan petani
4. Meningkatnya transaksi pada sektor
perdagangan dan jasa di Kabupaten Bandung
5. Meningkatkan kapasitas, kapabilitas serta
produktivitas UMKM-IKM dan kualitas produk
unggulan
6. Meningkatnya destinasi wisata
7. Meningkatnya kemudahan investasi
Misi Keenam:
“Meningkatkan
Kelestarian
Lingkungan
Hidup”
Menciptakan
lingkungan yang
serasi dan
seimbang dengan
memperhatikan
daya dukung
lingkungan, daya
1. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian
terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan
2. Terselenggaranya konservasi sumber daya alam
3. Meningkatkan resiliensi wilayah terhadap resiko
bencana
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
28
Visi:
“Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata
Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan
Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan”
Misi Tujuan Sasaran
tampung
lingkungan
Misi Ketujuh:
“Meningkatkan
kemandirian
Desa”
Meningkatkan
partisipasi
masyarakat desa
dalam
pembangunan
wilayah
1. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat
perdesaan
2. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam
pembangunan desa
Misi Kedelapan:
“Meningkatkan
reformasi
birokrasi”
Meningkatkan
kinerja aparatur
dan kelembagaan
penyelenggara
pelayanan publik
1. Meningkatnya kualitas kinerja aparatur
pemerintah
2. Meningkatkan efisiensi pelayanan administrasi
publik
3. Meningkatkan efisiensi kinerja dan fungsi
kelembagaan
4. Meningkatkan pemanfaatan potensi daerah
5. Meningkatkan efisiensi pelayanan administrasi
publik
6. Meningkatkan efisiensi pelayanan administrasi
publik
7. Meningkatkan pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK)
8. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan dan aset daerah
9. Terwujudnya regulasi penyelengaraan
pemerintahan daerah
Misi Kesembilan:
“Meningkatkan
keamanan dan
ketertiban
wilayah”
Meningkatkan
stabilitas kemanan
yang kondusif bagi
pembangunan
wilayah
1. Meningkatnya kemanan dan ketertiban
masyarakat
2. Meningkatkan peran serta masayrakat dalam
menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat
Sumber: Hasil Analisis DISPARBUD, 2016
3.3 Telahaan Renstra Review
Hasil analisis terhadap Renstra Review , DISPARBUD Kabupaten Bandung perlu menyusun daftar
faktor penghambat dan pendorong pelayanan DISPARBUD Kabupaten Bandung yang akan
mempengaruhi penanganan permasalahan yang telah diidentifikasi pada Tabel 3.2.
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
29
Tabel 3.2
Permasalahan Pelayanan DISPARBUD Kabupaten Bandung berdasarkan Sasaran Renstra
beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No Sasaran Jangka Menengah Renstra
Permasalahan Pelayanan DISPARBUD
Faktor
Penghambat Pendorong
1. Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas Internal DISPARBUD
- Masih Kurangnya sumber daya manusia (SDM), baik kualitas maupun kuantitas dibandingkan dengan beban kerja yang dilaksanakan DISPARBUD - Jumlah SDM DISPARBUD yang telah memiliki sertifikat pengadaan barang/ jasa masih sedikit
- Kebijakan pendistribusian pegawai bukan kewenangan DISPARBUD - Masih Kurangnya pengiriman diklat untuk Penambahan wawasan baik bagi struktural dan fungsional SDM DISPARBUD - Masih adanya pegawai yang kurang disiplin untuk kehadiran
- SDM DISPARBUD mempunyai kemauan untuk memajukan DISPARBUD Kabupaten Bandung
Belum tersedianya SOP - Sarana dan prasana yang belum memadai
- Belum adanya standarisasi Operasional Prosedure
- Keterbukaan Komunikasi dan Informasi
- Partisipasi dari berbagai stakeholder
Belum adanya sinergritas perencanaan yang optimal
- Persepsi yang masih berbeda
- Sektoral mempunyai potensi cukup banyak dan beragam
Belum adanya data base dan aplikasi Pariwisata dan Kebudayaan
Masih belum lengkapnya data yang di miliki DISPARBUD
Keinginan bersama SKPD Dalam menyamakan Dan menyeragaman data yangtersedia.
Sumber : Hasil Analisis DISPARBUD 2017
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
-
3.5 Penentuan Isu Strategis
Dari permasalahan yang dihadapi DISPARBUD, serta memperhatikan visi dan misi daerah
Kabupaten Bandung maka dari sembilan misi Kabupaten Bandung DISPARBUD Kabupaten Bandung
memunculkan beberapa isu strategis yang terkait dengan misi yaitu:
1. Peningkatan pelayanan serta pembinaan pengelolaan sektor kepariwisataan
2. Peningkatan penataan infrastruktur penunjang pariwisata sebagai bagian dai penguatan sapta
pesona, mengingat begitu besarnya minat wisatawan masuk ke Kabupaten Bandung
3. Penguatan Pemasaran Pariwisata secara Integral melalui koordinasi dengan pusat, termasuk
promosi wisata melalui pameran di dalam dan luar negri
4. Penguatan regulasi untuk pengembangan pembangunan sektor kebudayaan dan pariwisata
sesuai dengan tata ruang wilayah Kabupaten Bandung
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
30
5. Akselerasi pembangunan seribu Kampung di kabupaten Bandung sebagai kawasan agro wisata
seni dan budaya
6. Peningkatan upaya pelestarian seni dan budaya tradisional termasuk pewarisan kepada
generasi muda
7. Penguatan regulasi untuk perlindungan bangun cagar / situs budaya di Kabupaten Bandung
8. Penyediaan tempat/ruang/ gedung pertunjukan seni budaya yang representatif milik
pemerintah Kabupaten Bandung melalui Rehabilitasi gedung padepokan seni dan tempat
pariwisata
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
31
BAB IV
TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah DISPARBUD.
Dalam mewujudkan visi melalui pelaksanaan misi yang telah ditetapkan diatas, maka diperlukan
kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Tujuan dan
sasaran pada setiap misi akan memberikan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan
daerah, baik urusan wajib maupun urusan pilihan, dalam mendukung pelaksanaan misi tersebut.
Tujuan pada pelaksanaan misi ke 5 “Menciptakan pembangunan ekonomi yang memiliki
keunggulan kompetitif” dengan sasaran DISPARBUD Kabupaten Bandung yaitu
1. Meningkatnya Kualitas Pariwisata di Kabupaten Bandung,
2. Meningkatnya Seni dan Pelestarian Budaya di Kabupaten Bandung ”.
Seperti yang tertuang pada tabel berikut:
Untuk lebih memudahkan dalam penetapan tujuan, sasaran untuk setiap tahunnya selama
lima tahun kedepan maka kami sajikan tabel sebagai berikut:
Tabel. 4.1.1
SASARAN /STRATEGI /ARAH KEBIJAKAN /INDIKATOR SASARAN DISPARBUD
No Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Sasaran
Target Capaian Kinerja Program Pembangunan Daerah
PD Penanggung
Jawab Capaian
2016 Capaian
2021
1 2 3 4 5 6 7 8 9 11
1
Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang berdaya saing
Meningkatnya daya Saing Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung
Meningkatnya Kualitas Pariwisata di kabupaten Bandung
Meningkatkan jumlah destinasi wisata
Pengembangan dan pemeliharaan objek wisata Kabupaten Bandung
Jumlah Kunjungan wistawan
2.100.000 2.350.000 Program pengembangan destinasi pariwisata
DISPARBUD
Pengembangan pariwisata yang berkelanjutan melalui pengembangan Pariwisata berwawasan lingkungan
Meningkatkan jumlah wisatawan
Peningkatan promosi pariwisata
Program pengembangan pemasaran pariwisata
Meningkatkan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal di sekitar objek wisata
Peningkatan peran serta masyarakat lokal dalam pengelolaan objek wisata serta pengembangan pariwisata berbasis masyarakat
Lama Wisatawan Tinggal
1 2 Program pengembangn kemitraan
Meningkatnya Seni dan Pelestarian Budaya daerah
Meningkatkan Bangunan Cagar / Situs Budaya dengan Kondisi baik
Peningkatan Pemeliharaan dan Pelestarian Bangunan Cagar / Situs Budaya di Kabupaten Bandung
Jumlah Bangunan Cagar / Situs Budaya dengan Kondisi baik
35 65 Program Pengelolaan Keragaman Budaya
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
Melestarikan Seni / Budaya Daerah
Pelestarian Seni / Budaya yang ada di Kabupaten Bandung
Jumlah Lingkung Seni / Budaya yang Akti
45 80 Program Pengelolaan Nilai Budaya
2 Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
Meningkatnya Kapasitas dan Kapabilitas Internal
Meningkatnya Tatakelola Pemerintahan instansi Organisasi Perangkat Daerah (DISPARBUD)
Meningkatkan Kinerja Internal DISPARBUD
Peningkatan Kinerja Internal DISPARBUD
Prediklat Nilai AKIP DISPARBUD
0 76 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program Peningkatan Pelayananan Administrasi Perkantoran
Program Peningkatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Meningkatnya Aset dalam kondisi baik
Peningkatan Asset dalam kondisi baik
Prosentase Aset dalm kondisi baik
0 78 Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
32
Tabel 4.1.2
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
DISPARBUD Kabupaten Bandung
Tujuan Sasaran Indikator
Kinerja Satuan
Target Kinerja Pada tahun ke-
Rumus perhitungan Kondisi Awal
2017 2018 2019 2020 2021 2016
Meningkatnya
Daya Saing
Pariwisata dan
Kebudayaan
Daerah
Meningkatnya
Kualitas Pariwisata
di Kabupaten
Bandung
Jumlah
Kunjungan
Wisatawan
Orang
=Kondisi Awal x
((n-n0)2.4%) 100%)
2.100.000
(target kenaikan 2.4 % Pertahun) dari kondisi awal
2.150.000 2.200.000 2.250.000 2.300.000 2.350.000
Lama Wisatawan
Tinggal
Hari
0 1 1 1 1 2
Meningkatnya Seni
dan Pelestarian
budaya Daerah
Bangunan Cagar /
Situs dalam
kondisi baik
Situs
= Jumlah situs bangunan
dalam kondisi baik/Jumlah
situs yang adax 100 %
Proyeksi Kenaikan 4.5%
Pertahun
30 35 45
50
55 60
Jumlah Lingkung
Seni yang aktif
Lingkung
Seni
35 45 60 65 70 75
Meningkatnya
Kapasitas dan
kapabilitas
internal
Meningkatnya
Tatakelola
Pemerintahan
DISPARBUD
Predikat Nilai
Akip Disparbud
Predikat
Nilai AKIP
0 65 68 71 74 76
Prosentase aset
dalam kondisi
baik
%
=Jumlah Aset yang bisa
digunakan / Jumlah Aset
yang ada x 100 %
0 70 72 74 76 78
Sumber: Hasil Analisis DISPARBUD 2017
4.2 Strategi dan Arah Kebijakan DISPARBUD Kabupaten Bandung
Faktor-faktor yang mempengaruhi baik pada lingkungan internal maupun eksternal dianalisis
dengan menggunakan pendekatan SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats). Dari hasil
analisis SWOT kemudian disusun strategi perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan
dalam lima tahun ke depan sebagai berikut:
1. Meningkatkan jumlah destinasi wisata
2. Meningkatkan jumlah wisatawan
3. Meningkatkan dampak ekonomi bagi masyarakt lokal di sekitar objek wisata
4. Meningkatkan aksebilitas destinasi wisata
5. Meningkatkan Jumlah Bangunan Cagar / Situs budaya dalam kondisi baik
6. Melestarikan seni dan budaya daerah
Untuk mencapai berbagai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tersebut, maka DISPARBUD
menetapkan arah kebijakanpembangunan sebagai berikut:
1. Pengembangan dan pemeliharaan objek wisata di Kabupaten Bandung
2. Pengembangan pariwisata yang berkelanjutan melalui pengembangan ekowisata
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
33
3. Peningkatan promosi pariwisata
4. Peningkatan peran serta masyarakat lokal dalam pengelolaan objek wisata serta
pengembangan pariwisata berbasis masyarakat
5. Peningkatan Pemeliharaan Bangunan situs / Cagar Budaya
6. Pelestarian Seni dan Budaya
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
34
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,KELOMPOK SASARAN, DAN
PENDANAAN INDIKATIF
Indikasi rencana program prioritas pembangunan jangka menengah Pemerintah Kabupaten
Bandung berisi program-program prioritas, baik untuk mencapai visi dan misi pembangunan jangka
menengah maupun untuk pemenuhan layanan Perangkat Daerah dalam menyelenggarakan urusan
pemerintahan daerah. Adapun pagu indikatif kebutuhan pendanaan adalah jumlah dana yang tersedia
untuk penyusunan program dan kegiatan tahunan. Program-program prioritas yang telah disertai
kebutuhan pendanaan atau pagu indikatif selanjutnya dijadikan sebagai acuan bagi Perangkat Daerah
dalam penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah.
Prioritas pembangunan Kabupaten Bandung diarahkan pada beberapa hal yang dianggap
merupakan isu strategis daerah sehingga perlu mendapatkan perhatian dan penanganan segera. Hal
tersebut antara lain:
1. Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas pendidikan;
2. Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas kesehatan;
3. Penanggulangan kemiskinan dan PMKS;
4. Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana dasar wilayah;
5. Penanggulangan banjir dan kekeringan;
6. Reformasi birokrasi;
7. Pemantapan pembangunan wilayah perdesaan;
8. Peningkatan daya saing perekonomian produk unggulan;
9. Pemantapan ketahanan dan kemandirian pangan;
10. Pengendalian pencemaran lingkungan dan penyediaan RTH;
11. Pemantapan stabilitas kemanan dan ketertiban masyarakat.
Sejalan dengan penetapan sembilan misi pembangunan serta penetapan sebelas prioritas di
atas, Bupati Bandung memiliki gagasan untuk mengembangkan lima fokus pembangunan. Kelima
fokus pembangunan tersebut meliputi: 1). Sumber Daya Manusia, 2). Kualitas Infrastruktur, 3).
Ekonomi, 4). Ketahanan Pangan, serta 5). Kualitas Lingkungan. Pada dasarnya lima fokus
pembangunan mewakili baik misi pembangunan maupun prioritas pembangunan Kabupaten
Bandung. Penetapan fokus pembangunan dianggap mampu mengemas misi dan prioritas
pembangunan dalam bentuk yang lebih sederhana dan mudah dipahami publik, tanpa mengurangi
inti penting dari misi dan prioritas pembangunan Kabupaten Bandung. Harapannya melalui penetapan
fokus pembangunan melalui penggunaan bahasa yang lebih komunikatif dan sederhana, sembilan
misi pembangunan Kabupaten Bandung dapat lebih mudah tersampaikan kepada masyarakat luas.
Adapun keterkaitan antara misi pembangunan, prioritas pembangunan dan fokus pembangunan
disajikan pada Tabel 5.1.
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
35
TABEL 5.1
Misi Pembangunan Prioritas Pembangunan Fokus Pembangunan
Meningkatkan kualitas dan
cakupan layanan pendidikan
Peningkatan cakupan pelayanan
dan kualitas pendidikan
Sumber Daya Manusia
Mengoptimalkan kuantitas
dan kualitas pelayanan
kesehatan
Peningkatan cakupan pelayanan
dan kualitas kesehatan
Meningkatkan kesejahteraan
sosial masyarakat
Penanggulangan kemiskinan dan
PMKS
Meningkatkan kemandirian
Desa
Pemantapan pembangunan
wilayah perdesaan
Meningkatkan reformasi
Birokrasi
Reformasi birokrasi
Meningkatkan kemanan dan
ketertiban umum wilayah
Pemantapan stabilitas keamanan
dan ketertiban masyarakat
Mewujudkan pembangunan
infrastruktur yang terpadu
tata ruang wilayah dengan
memperhatikan aspek
kebencanaan
Peningkatan pelayanan sarana
dan prasarana dasar wilayah
Penanggulangan banjir dan
Kekeringan Kualitas Infrastruktur
Menciptakan pembangunan
ekonomi yang memiliki
keunggulan kompetitif
Peningkatan daya saing
perekonomian produk unggulan Ekonomi
Pemantapan ketahanan dan
kemandirian pangan Ketahanan Pangan
Meningkatkan kelestarian
lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran
Lingkungan Kualitas Lingkungan
Sumber: RPJMD Kab.Bandung 2016-2021
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
36
Selain pencetusan fokus pembangunan, Kepala Daerah Kabupaten Bandung memberi
perhatian khusus bagi pembangunan di sektor ekonomi, fisik dan sosial, yang dituangkan dalam
janji kampanye kepala daerah. Secara detail janji kampanye Bupati Bandung diantaranya:
a. Janji Kampanye dalam Bidang Perencanaan Pembangunan Fisik
- Pembangunan infrastruktur yang mendukung terhadap pertumbuhan sector
ekonomi;
- Penanganan lahan kritis dalam bentuk bank pohon dan pembuatan
embung-embung sumur resapan;
- Implementasi bank sampah;
b. Janji Kampanye dalam Bidang Perencanan Pembangunan Ekonomi
- Mendorong pembentukan Seribu Kampung OVOP (One Village One Product) atau kampung-
kampung yang memiliki produk unggulan (ternak/ sapi, strawberry, kopi,
fashion);
- Meningkatkan pertanian terpadu berbasis organik;
- Pengembangan ekonomi kreatif;
- Peningkatan pembangunan kepariwisataan melalui pembentukan BUMD bidang pariwisata dll;
- Pembangunan Pasar Induk Agro dan Pasar Industri/ Tekstil;
c. Janji Kampanye dalam Bidang Perencanaan Pembangunan Sosial
- Peningkatan SDM pada pendidikan, kesehatan, ekonomi, keamanan, serta pada karakter
masyarakat yang bersifat universal;
- Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB);
- Peningkatan Angka Melek Al- Quran;
- Mendorong terciptanya Soreang sebagai Kota Religius/ Kota Dzikir dan Sholawat;
- Peningkataan kapasitas kecamatan, kelurahan dan desa;
- Penguatan regulasi pengelolaan keuangan desa, khususnya terkait RAKSA;
- Mendorong optimalisasi PAD;
- Meningkatkan kerjasama perbatasan.
- Peningkatan kerja sama dengan Perguruan Tinggi;
Baik, misi, prioritas pembangunan, fokus pembangunan maupun janji kampanye Bupati Bandung
akan diimplementasikan dalam bentuk pelaksanaan programprioritas. Dalam rangka menunjang
pelaksanaan program prioritas pembangunan Kabupaten Bandung tersebut, maka pada
pelaksanaannya perlu ditunjang oleh anggaran program operasional pada masing-masing Satuan
Kerja Perangkat Daerah. Berdasarkan hasil rekapitulasi anggaran pendanaan, dapat disimpulkan total
belanja langsung seluruh Perangkat Daerah pada tahun ke-1 (2016) sebesar Rp 1.280.945.582.481,00,
pada tahun ke-2 (2017) sebesar Rp 1.412.322.314.422,00 pada tahun ke-3 (2018) sebesar
1.489.099.682.743,00, pada tahun ke-4 (2019) sebesar Rp 1.503.592.547.987,00, sementara pada
tahun ke-5 sebesar Rp 1.524.574.033.660,00. Untuk penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada lampiran
kebutuhan pendanaan setiap Perangkat Daerah.
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
37
Rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif
pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pariwisatadan Kebudayaan tahun 2016 – 2021 dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut :
Tabel 5.1
Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2017 Berdasarakan Perangkat Daerah dan sampai Prakiraan
Maju Tahun 2021 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung
LAMPIRAN
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
38
BAB VI
INDIKATOR KINERJA DISPARBUD YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap unit kerja. Indikator
kinerja atau indikator keberhasilan untuk setiap jenis pelayanan pada bidang-bidang kewenangan
yang diselenggarakan ol
Recommended