View
1
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia selalu menginginkan informasi setiap harinya untuk kebutuhan
sebagai makhluk sosial. Pemenuhan kebutuhan setiap individu adalah menjadi salah
satu alasan manusia untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang sekitarnya.
Informasi kini juga menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia. Hingga kini media
penyalur informasi semakin berkembang pesat dengan banyak bermunculan mulai
dari media cetak, audio, visual, online, dan sebagainya. Perkembangan teknologi saat
ini tampaknya juga manjadi salah satu efek dari desakan kebutuhan manusia tersebut.
Komunikasi melalui media mempunyai tujuan untuk mencapai khalayak seluas-
luasnya. Media adalah sesuatu yang menjadi saluran atau perantara tersampaikanya
pesan komunikasi. Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar
dalam kehidupan manusia.
Media massa atau pers adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada
tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk
mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini
sering disingkat menjadi media. Mayarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki
ketergantungan dan kebutuhan terhadap media massa yang lebih tinggi daripada
masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi, karena pilihan mereka yang terbatas.
Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggi memiliki banyak pilihan dan akses
banyak media massa, termasuk bertanya langsung pada sumber / ahli dibandingkan
mengandalkan informasi yang mereka dapat dari media masa tertentu.
Dalam masa globalisasi ini, manusia banyak melakukan perubahan. Dan
media massa juga berperan di dalamnya. Sudah mulai banyak kita jumpai bahkan
terlibat di dalam proses yang secara tidak kita sadari bahwa globalisasi membawa
dampak ke segala aspek, sampai kedalam hal periklanan. Iklan adalah salah satu
media komunikasi dari produsen kepada konsumen untuk memperkenalkan
produknya dengan sifat persuasif. Media adalah sesuatu yang menjadi saluran atau
perantara tersampaikanya pesan komunikasi. Komunikasi merupakan suatu proses
sosial yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Seperti yang dijelaskan oleh
H. Laswell yaitu komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator
kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Hal ini berarti
apabila salah satu unsur komunikasi diabaikan maka proses komunikasi tidak akan
berlangsung.
Iklan atau dalam bahasa Indonesia formalnya pariwara adalah promosi
barang, jasa, perusahaan dan ide yang harus dibayar oleh sebuah sponsor. Pemasaran
melihat iklan sebagai bagian dari strategi promosi secara keseluruhan. Komponen
lainya dari promosi termasuk publisitas, relasi publik, penjualan, dan promosi
penjualan. Iklan terbagi menjadi dua, yaitu iklan elektronik dan iklan cetak. Di kota
Malang sendiri, sudah sangat banyak bahkan jenuh iklan cetak yang kita lihat sehari-
hari.
Penduduk di Indonesia, khususnya di kota Malang sendiri, semakin lama
menjadi bertambah. Secara langsung saja dapat kita lihat, semakin sering macet dan
membuat jalan-jalan di kota semakin sumpek. Dan juga terbukti, globalisasi
membawa masyarakat kota malang menjadi masyarakat yang dinamis dan penuh
inovasi. Hal ini menjadi lirikan para produsen untuk mengiklankan produknya secara
tepat sasaran dan bertubi-tubi. Dan yang kebanyakan kita lihat adalah periklanan
dengan menggunakan reklame. Ini adalah proses periklanan yang sering kita lewatkan
begitu saja.
Reklame adalah media periklanan besar, yang biasa ditempatkan pada area
yang sering dilalui, misalnya pada sisi persimpangan jalan raya yang padat. Reklame
berasal dari kata re-clamare dalam bahasa latin, yang artinya re adalah berulang,
clamare adalah seruan. Reklame berisi iklan yang ditujukan untuk dilihat pejalan kaki
maupun pengendara kendaraan bermotor yang melewatinya. Reklame umumnya
berisi ilustrasi yang besar dan menarik, disertai dengan slogan. Di Indonesia, terdapat
kecenderungan membedakan reklame dan iklan berdasarkan kategori penempatanya,
sehingga reklame digunakan untuk menyebutkan media periklanan ruang luar,
sedangkan iklan untuk menyebutkan media periklanan ruang dalam. Bila ditinjau dari
etimologinya, reklame dan iklan mempunyai makna yang setara. Iklan dari kata i’lan
(bahasa arab) berarti pengumuman. Dan reklame berarti seruan berulang. Maka kedua
istilah yang terkait dengan media periklanan ini mengandung makna yang setara yaitu
untuk kegiatan penyampaian informasi kepada masyarakat atau khalayak sasaran
pesan. Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah
organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target
melalui media bersifat massal, misalnya saja reklame, atau bahkan kendaraan umum
(Monle Lee dan Carla Johnson, 2007 : 3).
Reklame dibuat melalui proses yang sangat kompleks. Yaitu reproduksi
visual, spesifikasi penempatan jenis huruf secara tepat, serta pemeriksaan,
penyetujuan, penggandaan. Proses produksi ini memerlukan perencanaan yang baik,
dan mereka yang terlibat harus memahami tata letak dan desain, tipografi, serta
desktop publishing. Sehingga, tidak menutup kemungkinan, papan reklame yang
sangat menarik akan dilirik bahkan diamati oleh pengguna jalan yang lewat. Dan
pada akhirnya yang intinya, yaitu membeli produk itu. Atau jika itu memang bukan
iklan produk atau jasa, misalnya layanan masyarakat atau himbauan pemerintah,
masyrakat akan mematuhi dan mengerti. Yang pasti, sifat persuasif akan sangat
diutamakan dalam proses komunikasi ini.
Bermacam-macam produk mengiklankan produk mereka melaui papan
reklame. Mulai dari iklan rokok yang biasanya berukuran sangat besar, hingga yang
berukuran kecil yang sering kita lewatkan. Di setiap depan toko-toko pun berdiri
papan untuk mengiklankan produknya ataupun tokonya, hal ini juga masuk dalam
klasifikasi reklame. Bisa disadari reklame sebagai salah satu bentuk promosi untuk
mendapatkan perhatian publik. Salah satu bentuk komunikasi untuk menunjukkan
identitas suatu usaha atau merek. Wajar saja setiap merek atau usaha menunjukkan
siapa mereka kepada konsumen melalui perang reklame yang sekarang sudah
menjamur khususnya di kota Malang.
Sehingga, jalan raya menjadi lahan bisnis bagi perusahaan periklanan pada
saat ini. Banyak perusahaan periklanan menawarkan ruang atau space untuk
mempromosikan produk barang ataupun jasa. Hal ini membuat persaingan antar
perusahaan penyedia jasa reklame semakin besar. Dan berdampak pada semakin
banyaknya reklame yang ada di jalan.
Ketika melewati sebuah jalan protokol, khususnya di Malang, kita pasti akan
menjumpai reklame yang melintang di tengah jalan atau yang biasa disebut bando.
Reklame bando ini sangat efektif dan bisa menarik perhatian para pengguna jalan,
karena letaknya yang ditengah jalan dan tidak seperti reklame billboard yang perlu
memilih tempat strategis untuk bisa dilihat oleh pengguna jalan. Reklame bando
dikelola oleh para pengusaha perusahaan periklanan yang menyediakan space untuk
beriklan.
Perkembangan reklame bando menjadi sebuah perebutan keuntungan oleh
penyedia ruang iklan untuk berusaha menarik perusahaan yang ingin beriklan.
Reklame bando sebagai media iklan yang ditawarkan oleh perusahaan periklanan,
tentunya menjadi sebuah persaingan yang tidak secara langsung mempengaruhi
populasi reklame bando yang ada di jalan. Media periklanan yang semakin banyak
seakan menjadi sebuah lingkungan tersendiri yang bisa mempengaruhi persepsi
manusia. Dalam hal ini khususnya reklame bando yang jumlahnya cukup banyak,
bisa menjadi sesuatu yang buruk. Yaitu manusia hidup dalam lingkungan media iklan
ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka peneliti
merumuskan masalah yaitu:
1. Berapa jumlah reklame bando yang terdapat pada jalan Jend. A. Yani –
Basuki Rachmat?
2. Produk apa saja yang diiklankan dalam reklame bando di jalan Jend. A. Yani
– Basuki Rachmat?
3. Bagaimana persaingan antar perusahaan periklanan dalam konteks ekologi
media di jalan raya A. Yani – Basuki Rachmat kota Malang?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui fenomena ekologi media reklame bando yang didalamnya
terdapat persaingan antar perusahaan penyedia ruang iklan dalam memperebutkan
produsen yang akan beriklan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat akademis
a) Bagi penulis, bahwa dengan penelitian ini dapat menambah wawasan,
pengalaman, serta pengetahuan
b) Bagi Universitas Muhammadiyah Malang, bahwa dengan penelitian ini
dapat menambah perbendaharaan perpustakaan Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi tentang perkembangan media
reklame bando yang menggunakan jalan raya sebagai sarana dan persaingan
antar perusahaan periklanan.
E. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil jalan protokol Kota Malang
yaitu Jalan Jend. A. Yani – Basuki Rachmat. Pemilihan jalan ini dilandasi
dengan banyaknya jumlah reklame bando yang melintang di jalan tersebut.
Selain itu, tentunya jalan ini adalah akses dari luar kota menuju kota Malang.
Sehingga, Jalan Jend. A. Yani – Basuki Rachmat dipilih oleh peneliti untuk
menggambarkan fenomena permasalahan yang sedang terjadi.
F. Periode Penelitian
Penelitian ini pertama kali dilakukan pada tanggal 14 Maret 2011.
Periode penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan reklame
bando selama penelitian. Penelitian dilakukan selama 1 bulan 20 hari. Selama
penelitian, terdapat perubahan pada produk yang beriklan. Namun, untuk
reklame bando sebagai media beriklan, tidak terdapat perubahan dalam
penambahan atau pengurangan jumlah reklame bando.
G. Tinjauan Pustaka
1. Iklan
Iklan di Indonesia sebenarnya memiliki istilah lain yaitu advertensi
dan reklame. Kedua istilah tersebut diambil begitu saja dari bahasa aslinya,
yaitu bahasa Belanda dan Perancis. Namun, istilah yang sering dipakai di
Indonesia adalah iklan. Beberapa ahli memaknai iklan dalam beberapa
pengertian. Ada yang mengartikan dalam sudut pandang komunikasi, murni
periklanan, pemasaran, dan ada pula yang memaknai dalam perspektif
psikologi. Semua definisi tersebut memiliki arah pandangan yang berbeda-
beda. Jika dalam perspektif komunikasi, cenderung pada proses penyampaian
pesan dari komunikator pada komunikan. Dalam perspektif iklan, dalam arti
murni iklan cenderung pada aspek penyampaian pesan yang kreatif dan
persuasive yang disampaikan melalui media khusus. Jika dalam perspektif
pemasaran cenderung pada pemaknaan iklan sebagai alat pemasaran yaitu
penjualan produk. Sementara itu, jika dalam perspektif psikologi lebih
menekankan aspek persuasif pesan.
Beberapa pengertian tentang iklan telah dituliskan, misalnya Dunn dan
Barban menjelaskan bahwa iklan merupakan bentuk kegiatan komunikasi non
personal yang disampaikan melalui media dengan membayar ruang yang
dipakainya untuk menyampaikan pesan yang bersifat persuasif pada
konsumen oleh perusahaan, lembaga non komersial maupun pribadi yang
berkepentingan.
Secara sederhana, iklan adalah pesan yang persuasif atau membujuk
yang ditujukan pada masyarakat melalui media. Peneliti menemukan banyak
sekali pengertian iklan. Namun dapat digarisbawahi bahwa sebenarnya iklan
memiliki dua poin penting didalamnya, yaitu pesan persuasif dan media.
Pesan yang persuasif tentunya sangat beragam. Mulai dari yang secara
langsung mempersuasif masyarakat untuk memakai produknya yang dalam
hal ini misalnya iklan produk, maupun secara tidak nampak bahwa iklan
tersebut mempersuasif para konsumen. Bisa saja terjadi dalam iklan-iklan
yang memang memiliki nilai tinggi dan seni, sehingga orang menganggap
iklan tersebut sebuah karya yang perlu diapresiasi, dan kembali lagi ke
definisi awal, iklan selalu memiliki nilai persuasi, sebagus apapun iklan
tersebut.
Kita biasanya mengenal iklan yang menawarkan barang atau jasa.
Namun dalam perkembangan jaman ini, iklan diperluas lagi bukan hanya
barang dan jasa yang ditawarkan, namun juga kondisi tertentu. Sekarang ini,
kita mengenal istilah iklan layanan masyarakat. Dalam sebuah iklan layanan
masyarakat, isi iklan tidak membujuk atau mempersuasi seseorang untuk
membeli barang atau jasa tertentu. Iklan layanan masyarakat menawarkan
suatu kondisi ideal atau sebuah kondisi yang lebih baik dalam sebuah
masyarakat. Salah satu iklan layanan masyarakat yang biasa kita lihat dan
ketahui misalnya iklan pajak. Iklan ini mengingatkan kepada masyarakat agar
membayar pajak dan menaati semua aturan pajak sebagai warga negara yang
baik. Dalam iklan ini, terdapat slogan “orang bijak, taat pajak”, sehingga
diharapkan masyarakat taat pada pajak, bukan tentang penawaran jasa atau
barang.
Kemudian, seiring perkembangan waktu, iklan menjadi sebuah
investasi bagi kalangan produsen. Karena, dengan beriklan bisa menghasilkan
keuntungan lebih. Mungkin tidak berdampak langsung pada laba, namun sifat
iklan yang harus diulang-ulang agar tidak terjadinya masyarakat melupakan
produknya, maka iklan lebih bersifat investasi, yaitu investasi di benak
konsumen.
Untuk mencapai tingkat keuntungan yang dikehendaki dan target
penjualan pasar, menggunakan pendekatan Efek Enam Tahap (Rhenald K,
1993 : 14) yang diperkenalkan oleh John R. Rossiter dengan urutan sebagai
berikut :
Penampilan proses efek komunikasi
tindakan khalayak sasaran penjualan / pangsa pasar laba .
Proses diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Penampilan adalah upaya produsen menempatkan iklan pada media massa.
Tujuannya adalah agar produk atau jasa yang ditawarkan diketahui. Biasanya,
penampilan ini terjadi melalui media. Dengan maksud konsumen terlebih
dahulu mengetahui tentang adanya produk tersebut, meskipun sudah lama
muncul.
b. Proses. Penampilan belum bisa menghasilkan apa-apa. Yang diharapkan oleh
para produsen adalah respon dari para calon pembeli. Proses merupakan
langkah-langkah calon pembeli yang spontan misalnya perhatian, belajar,
menghayati, penerimaan, dan reaksi emosional.
c. Efek Komunikasi. Respon yang diharapkan adalah reaksi asosiasi jalan
pikiran calon pembeli terhadap merek. Respon ini lebih permanen, dan
berhubungan dengan seleksi merek, maka dari itu, disebut efek komunikasi
yang diajukan. Dua hal yang didapat dari efek komunikasi adalah kesadaran
merek dan sikap terhadap merek.
d. Tindakan khalayak sasaran. Setelah mengalami efek komunikasi, maka
konsumen atau calon pembeli akan berpikir untuk membeli merek tersebut
atau tidak. Dalam konteks ini, produsen biasanya telah memperhatikan
prinsip-prinsip yang terkandung dalam tingkah laku pembelian.
e. Penjualan atau pangsa pasar. Hal ini dibutuhkan untuk menjaga kedudukan di
dalam pasar sebelum pasar dikuasai oleh pesaing.
f. Laba. Bagi perusahaan secara keseluruhan, laba dibutuhkan sebagai sarana
untuk hidup dalam jangka panjang. Jika terjadi peningkatan penjualan, maka
sebaiknya laba juga meningkat.
2. Periklanan
Menurut Monle Lee dan Carla Johnson, periklanan adalah komunikasi
komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya
yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal
seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan langsung),
reklame luar ruang, atau kendaraan umum.
Periklanan sering kali diklasifikasikan dalam beberapa tipe besar :
a. Periklanan Produk
Porsi utama pengeluaran periklanan dibelanjakan untuk produk.
Bahkan di salah satu kota di Indonesia, di sebutkan bahwa iklan
reklame bergerak (videotron) tarifnya bisa mencapai 2,8 miliar setiap
bulan. Ini bisa saja iklan termahal di Indonesia. Yaitu di kota solo.
Produk yang mengiklan, pastinya secara matang mempersiapkan
promosinya dengan budget yang sangat tinggi.
b. Periklanan Eceran
Berlawanan dengan iklan produk, periklanan eceran bersifat lokal dan
berfokus pada toko, tempat dimana beragam produk dapat dibeli atau
dimana jasa ditawarkan. Periklanan eceran memberikan tekanan pada
harga, ketersediaan, lokasi, dan jam-jam operasi. Biasanya kita melihat
di depan sebuah toko, maupun supermarket yang menulis harga-harga
murah ataupun diskon-diskon agar menarik para konsumen.
c. Periklanan Korporasi
Fokus periklanan ini adalah membangun identitas korporasi atau untuk
mendapatkan dukungan publik terhadap sudut pandang organisasi.
Kebanyakan periklanan korporasi dirancang untuk menciptakan citra
menguntungkan bagi perusahaan dan produk-produknya. Meski
demikian, periklanan citra secara khusus mengindikasikan kampanye
korporasi yang menyoroti keunggulan atau karakteristik
menguntungkan dari perusahaan sponsor.
d. Periklanan Bisnis ke Bisnis
Istilah ini berkaitan dengan periklanan yang ditujukan kepada para
pelaku industri. Misalnya produk ban yang diiklankan kepada
manufaktur mobil. Para pedagang perantara, misalnya pedagang partai
besar dan pengecer, serta para profesional misalnya pengacara dan
akuntan.
e. Periklanan Politik
Periklanan politik sering kali digunakan para politisi untuk memujuk
orang untuk memilih mereka dan karenanya, iklan jenis ini merupakan
sebuah bagian penting dari proses politik di dunia. Di Indonesia
sendiri, tentunya kita semua pernah melihat iklan-iklan para calon
kandidat wakil rakyat yang sangat banyak yang ada dijalan, maupun di
televisi.
f. Periklanan Direktori
Orang merujuk periklanan direktori untuk menemukan cara membeli
sebuah produk atau jasa. Bentuk terbaik direktori yang dikenal adalah
yellow pages. Meskipun sekarang terdapat berbagai jenis direktori
yang menjalankan fungsi serupa. Iklan dirktori adalah unik dalam arti
pengguna biasanya siap membeli produk atau jasa ketika membuka
direktori.
g. Periklanan Respon Langsung
Periklanan respon langsung melibatkan komunikasi dua arah diantara
pengiklan dan konsumen. Periklanan tersebut dapat menggunakan
berbagai media periklanan, dan konsumen dapat menanggapinya,
seringkali lewat pos, telepon, atau email. Banyak produk sekarang
yang menyediakan khusus untuk tanggapan konsumen secara
langsung.
h. Periklanan Pelayanan Masyarakat
Periklanan pelayanan masyarakat dirancang untuk beroperasi untuk
kepentingan masyarakat dan mempromosikan kesejahteraan
masyarakat. Iklan-iklan ini biasayanya dipasang dalam momen
tertentu dari pemerintah setempat.
i. Periklanan Advokasi
Periklanan advokasi berkaitan dengan penyebaran gagasan-gagasan
dan klarifikasi isu sosial yang kontroversial dan menjadi kepentingan
masyarakat. Perusahaan yang menerapkan strategi periklanan pada
masalah sosial seperti konservasi alam semakin banyak.
3. Reklame
Iklan ataupun periklanan mempunyai pengertian dan cakupan yang
sangat luas. Pembahasanya mungkin akan menjangkau bidang pemasaran
(marketing), atau Hubungan Masyarakat (Public Relation), bahkan bisa jauh
meluas lagi. Sedangkan reklame adalah bagian kecil daripada iklan, yang juga
memiliki kompleksitas sendiri. Reklame lebih berbicara tentang perangkat
keras yang merupakan salah satu alternatif dari sekian banyak alternatif di
bidang periklanan.
Reklame berasal dari bahasa Latin, yaitu re- yang artinya perulangan,
dan clamo (clomos) yang artinya menyerukan. Jadi reklame adalah seruan
yang berulang-ulang. Maksudnya dari menyerukan adalah mempromosikan
sesuatu yang berkaitan dengan barang dagangan.
Reklame merupakan suatu kekuatan yang menarik yang ditujukan
kepada kelompok pembeli tertentu, yang mana dilaksanakan oleh produsen
atau pedagang agar supaya dengan demikian dapat dipengaruhi penjualan
barang-barang atau jasa-jasa dengan cara yang menguntungkan baginya.
Definisi ini berasal dari W. H. van Baarle dan F. E. Hollander dalam buku
mereka yang berjudul “Reclamekunde”. (Winardi, 1992 : 1). Selain itu, karena
reklame bagian dari iklan, pastinya memiliki nilai persuasi. Agar para
pengguna jalan melirik ataupun memahami isi reklame yang ada di jalan.
Persuasi adalah proses mempengaruhi orang lain, atau membuat perilaku
orang lain berubah sesuai dengan keinginan kita dengan menggunakan
komunikasi (Purnawan, 2002 : 14).
Meskipun ada berbagai sarana periklanan luar ruang, papan reklame
merupakan media luar ruang yang utama. Iklan di papan reklame dirancang
untuk memperkenalkan nama merk sebagai tujuan utamanya. Bentuk-bentuk
yang umum dari periklanan papan reklame adalah panel poster dan buletin
(Terencene, 2003 : 508).
Seperti halnya di kota besar yang lain, kota Malang juga tidak luput
dari pembangunan reklame. Banyak yang menganggap bahwa dengan adanya
banyak reklame di pasang, membuat keindahan kota menjadi berkurang.
Namun, di sisi lain, reklame juga menjadi ladang pekerjaan bagi beberapa
orang. Karena rata-rata, pemasangan reklame membutuhkan biaya dan tenaga
besar. Menurut Prof. Dr. Winardi, Reklame memiliki tugas tersendiri. Salah
satunya adalah membantu penjualan secara tidak langsung (Winardi, 1992 :
38).
Dalam penelitian ini, reklame yang akan diteliti adalah reklame jenis
bando. Karena reklame mempunyai banyak jenis, yaitu :
1. Reklame Bando
Adalah reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan bahan besi dan
sejenisnya, kayu, kertas, plastik, fiber glass, kaca, batu, logam, alat penyinar
atau alat lain yang bersinar yang dipasang pada tempat yang disediakan
(berdiri sendiri) atau dengan cara digantungkan atau ditempelkan, melintang /
bersebrangan di atas jalan dalam sarana dan prasarana kota.
2. Reklame Megatron, videotron, large electronic display (LED), video wall,
dan dynamics wall
Yaitu reklame yang menggunakan layar monitor besar berupa program
reklame atau iklan bersinar dengan gambar dan / atau tulisan berwarna yang
dapat berubah-ubah, terprogram dan difungsikan dengan tenaga listrik.
3. Reklame Papan (Billboard)
Adalah reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan bahan kayu,
kertas, plastik, fiber glass, kaca, batu, logam, alat penyinar atau alat lain yang
bersinar yang dipasang pada tempat yang disediakan (berdiri sendiri atau
dengan cara digantungkan atau ditempelkan.
4. Reklame Baliho
Adalah reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan kayu, plastik,
dan sejenisnya dengan jangka waktu paling lama satu bulan.
5. Reklame umbul-umbul / banner / spanduk
Adalah reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan bahan kain.
Plastik, dan sejenisnya dengan jangka waktu paling lama satu minggu.
6. Reklame Poster atau tempelan / stiker
Adalah reklame yang berbentuk lembaran lepas, diselenggarakan dengan cara
disebarkan, diberikan atau dapat diminta untuk ditempelkan, diletakkan,
dipasang, digantungkan pada suatu tempat.
7. Reklame selebaran atau brosur
Adalah reklame yang berbentuk lembaran lepas diselenggarakan dengan cara
menyebarkan selebaran / brosur / pamflet
8. Reklame berjalan
Adalah reklame yang diselenggarakan dengan cara membawa reklame
berkeliling oleh orang yang berjalan kaki, kendaraan bermotor atau tidak
bermotor.
9. Reklame udara
Adalah reklame yang diselenggarakan di udara dengan menggunakan gas,
laser, pesawat, atau alat lain yang sejenisnya.
10. Reklame suara
Adalah reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan kata-kata yang
diucapkan atau dengan suara yang ditimbulkan dari atau oleh peralatan atau
visualisasi apapun.
11. Reklame film atau slide
Adalah reklame yang diselenggarakan dengan cara menggunakan klise berupa
kaca atau film, dan barang-barang lain yang sejenisnya sebagai alat untuk
diproyeksikan pada layar atau benda lain.
12. Reklame peragaan
Adalah reklame yang diselenggarakan dengan cara memperagakan suatu
barang dengan atau tanpa disertai suara
13. Reklame rombong
Adalah reklame yang menggunakan bahan kayu, kertas, plastik, fiber glass,
kaca, batu, logam, alat yang bersinar yang dipasang pada kios sebagai media
reklame yang diselenggarakan diluar sarana prasarana kota, milik orang
pribadi atau badan.
4. Reklame Bando
Berdasarkan penjelasan diatas bahwa reklame bando adalah reklame
yang diselenggarakan dengan menggunakan bahan besi dan sejenisnya, kayu,
kertas, plastik, fiber glass, kaca, batu, logam, alat penyinar atau alat lain yang
bersinar yang dipasang pada tempat yang disediakan (berdiri sendiri) atau
dengan cara digantungkan atau ditempelkan, melintang / bersebrangan di atas
jalan dalam sarana dan prasarana kota.
Reklame bando bukan hal baru yang kita jumpai di jalan raya. Karena
bentuknya yang melintang di atas jalan seperti bando, maka dari itu reklame
jenis ini disebut reklame bando.
Efektivitas reklame bando ini tentunya bernilai tinggi. Karena letaknya
yang berada di tengah jalan, otomatis akan sangat sering diperhatikan oleh
pengguna jalan yang lewat. Namun, fokus penelitian adalah pada media
bagaimana reklame bando menjadi sesuatu yang diperebutkan oleh para
pengusaha periklanan yang menjual jasa ruang untuk iklan.
5. Perusahaan Periklanan
Di dalam persaingan reklame bando, terdapat perusahaan periklanan
yang berperan penting dalam persaingan ini. Ketika suatu produk beriklan,
maka perusahaan periklanan akan berlomba memberi ruang atau space terbaik
dengan harga bersaing untuk bisa menarik perhatian produsen.
Di jalan Jend. A. Yani – Basuki Rachmat, terdapat enam perusahaan
periklanan yang bersaing di jalan ini. Para perusahaan periklanan sangat
bergantung pada kondisi jalan, lokasi bando, dan harga pemasangan iklan
pada bando. Misalnya saja Lights adv memberi harga lebih murah daripada
perusahaan lainya. Dengan demikian, persaingan yang tidak nampak mata ini
menjadi penggerak dalam perkembangan reklame bando. Produsen yang akan
beriklan, tentunya tidak hanya mempertimbangkan harga. Jika letak bando
strategis dengan harga yang lebih mahal dari yang lain, bisa jadi produsen
lebih memilih yang mahal, dengan perhitungan akan mendapatkan
keuntungan lebih banyak dari iklan strategis mereka.
Berikut ini adalah perusahaan-perusahaan iklan yang berada di jalan
Jend. A. Yani – Basuki Rachmat
1. Rainbow Adv
Rainbow adalah Perusahaan Periklanan Outdoor Indonesia yang
paling berpengalaman dan terbesar yang saat ini memimpin pasar outdoor
advertising di Indonesia. Keprofesionalan, pengalaman dan kepuasan
pelanggan merupakan aspek penting untuk mencapai posisi ini. Dengan
bekerja sama, Rainbow akan berkomiten mendukung kampanye dalam
periklanan media outdoor.
Di akses dari :
http://www.rainbowasiaposters.com/web/profile.php?pfid=Mg== pada
tanggal 4 Mei 2011, pukul 22:00.
Rainbow adv sudah banyak dikenal oleh masyarakat. Karena dalam
perusahaan jasa penyedia reklame bando, maupun reklame dan periklanan
yang lain, Rainbow adv selalu menandai daerah kekuasaannya dengan
memberi papan Rainbow adv pada bando miliknya dan memiliki
penerangan juga saat malam hari. Sehingga saat pengguna jalan melewati
sebuah bando besar, maka akan dapat diketahui dengan mudah bahwa
bando tersebut milik Rainbow adv.
2. Oxcy Adv
Oxcy merupakan perusahaan periklanan di Surabaya. Tidak ada situs
resmi yang menjeaskan mengenai sejarah maupun komitmen oxcy adv.
Selain tidak adanya situs resmi, Oxcy adv menurut peneliti masih kurang
dikenal oleh masyarakat. Dalam perusahaan apalagi perusahaan
periklanan di era modern ini, perlu adanya pemasaran melalui dunia maya.
Sehingga, situs resmi sangat diperlukan untuk bahan informasi ataupun
rujukan bagi produsen periklanan.
3. Light adv
Begitu juga dengan Light advertising. Perusahaan ini tidak memiliki
situs resmi dalam pemasarannya. Entah karena hanya mengandalkan
jaringan dengan produsen atau merasa sudah memiliki nama, namun
dalam setiap perusahaan, pemasaran menjadi hal penting sekalipun
perusahaan tersebut sudah memiliki nama di masyarakat.
4. Warna-warni adv
Melayani pelanggan melalui berbagai produk iklanluar ruang yang
dirancang khusus untuk menciptakan kesadaran yang paling visual.
Warna-warni adalah perusahaan papan iklan yang paling berpengalaman
di Indonesia. Mereka tahu berhasil atau tidak. Keberhasilan pengiklan
adalah tujuan mereka.
Diaskes dari :
http://warnawarni.com/ pada tanggal 4 Mei 2011 pukul 22:30
Para penduduk maupun masyarakat secara awam sudah mengenal
warna-warni adv. Selain sudah menguasai periklanan-periklnana di luar
kota, pemasaran maupun penguasaaan dari perusahaaan ini sangat baik.
5. Rhema adv
Perusahaan periklanan yang bermarkas di Surabaya ini mungkin sangat
asing bagi kita Karena, perusahaan periklanan yang selama ini kita kenal
hanya Raibow atau warna-warni saja. Rhema merupakan perusahaan
periklan yang bergerak di bidang outdoor advertising.
Di akses dari :
http://www.rhema-group.com/branding.html
Pada tanggal 4 Mei 2011 pada pukul 00.00
6. Match adv
Match adv (PT Multi Artistikacitrha) adlaah salah satu perusahaan
periklanan di Surabaya yang dalam eksitensinya selama lebih dari 20tahun
telah menjembatani produk kepada masayrakat. Perusahaan ini
memfokuskan pada pelayanan jasa promosi periklanan outdoor antara lain
; billboard, bando, jembatan dan neon box.
Meskipun hanya memiliki satu bando, Match adv pasti akan terus
mendapatkan klien sebagai pengisi bandonya. Reklame bando ini terletak
di depan kantor Sampoerna. Oleh karena itu, di depan kantor ini terdapat
bando yang sangat besar dan terdapat beriklan tentang produk dari
Sampoerna.
Diakses dari :
http://www.match-advertising.com/front/index.php/about-us/history
pada tanggal 5 Mei 2011 pukul 00:15
6. Kajian Teori
Menurut Hamidi (2007:18), teori adalah pernyataan hubungan
sejumlah konsep (variabel) tentang suatu fenomena yang berfungsi
menjelaskan dan memprediksi. Teori merupakan sebuah acuan dalam sebuah
penelitian.
Dalam penelitian ini, reklame bando yang berada di jalan raya
merupakan sebuah lingkungan media yang sehaurusnya berada di bawah
kendali manusia. Media reklame bando merupakan sarana yang digunakan
oleh para produsen untuk memperkenalkan produknya. Sehingga akan tercipta
suatu kebutuhan untuk menampilkan atau memperkenalkan produk. Didalam
kebutuhan ini, perusahaan periklanan seperti Warna-warni adv, Match adv,
dan lainya melihat sebuah peluang. Dan berakibat pada semakin banyaknya
reklame bando yang berada di jalan raya.
Dalam persaingan reklame bando, dalam hal ini media reklame bando
menjadi seakan-akan lingkungan media yang diperebutkan. Karena dalam
kehidupan, manusia seharusnya beradaptasi pada lingkungan. Kemudian,
apabila media reklame bando dianggap sebagai sebuah lingkungan, berarti
kita berada dibawah kendali media.
Ekologi Media adalah ilmu yang mempelajari media sebagai suatu
lingkungan. Menurut Neil Postman, ekologi media melihat ke dalam masalah
bagaimana media komunikasi mempengaruhi persepsi manusia, pemahaman,
perasaan, dan nilai, dan bagaimana interaksi kita dengan media memfasilitasi
atau menghambat peluang kami bertahan hidup.
Selain Neil Postman, Lance juga menjelaskan bahwa ini adalah studi
lingkungan media, ide bahwa teknologi dan teknik, mode informasi dan kode
komunikasi memainkan peran utama dalam urusan manusia. Media reklame
bando yang disediakan oleh para pengusaha periklanan, dalam konteks teori
ekologi media merupakan pengaruh oleh media yang mengendalikan manusia
sebagai pencipta media. Yaitu, para pengusaha berusaha untuk
mempertahankan eksistensi reklame bando yang dimiliki dengan persuasi
tentang letak strategis, bahan kuat dan sebagainya membuat seakan memang
reklame bando dibawah kendali manusia.
Ekologi media merupakan kajian industri lingkungan media. Ekologi media
menyusun beberapa media yang beragam guna membantu sesama sehingga
mereka enggan untuk keluar dari rangkaian tersebut atau tatanan yang telah
terbenuk tersebut, karena pada hakikatnya mereka saling menunjang satu
sama lain. Media reklame bando adalah bagian dari sebuah struktural media
dalam reklame. Dan reklame, menggunakan jalan raya sebagai sarana utama.
Sehingga, media reklame bando tidak akan keluar tatanan dengan maksud
tidak bertempat di jalan. sesuai dengan pengertian reklame bando bahwa
reklame ini adalah reklame yang melntang di atas jalan. Ketika nanti ada
perkembangan terhadap reklame dan melintang di selain jalan raya, berarti
dapat di kategorikan di luar reklame bando.
Sumber : http://www.media-ecology.org/media_ecology/index.html diakses 4
Mei 2011 pukul 2:00
Istilah ekologi media telah digunakan pula dalam konteks media
massa untuk sesuatu yang cukup berbeda deskripsi perkembangan industri
media dan bagaimana mereka mempengaruhi publik. Istilah ini banyak
digunakan diwilayah Asia dimana istilah ini digunakan secara luas dalam
dunia bisnis dan dalam konteks konsumen.
Ekologi yang berarti hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan
kondisi alam sekitarnya, berkembang ke dalam teori media. Reklame bando
dianggap sebuah lingkungan hidup dan memberi hubungan timal balik dengan
manusia. Timbal balik yang dihasilkan mungkin memang tidak nampak oleh
para pengguna jalan, atau pun media. Yang menghasilkan timbal balik
merupakan jasa pelayanan penyedia ruang iklan, terhadap produsen iklan.
Teori ekologi media memang jarang digunakan. Karena untuk
membuat sebuah persepsi dari sebuah lingkungan yang terdapat suatu
fenomena, umumnya adalah kehidupan manusia dan makhluk hidup. Namun,
media ternyata juga bisa dianggap sebagai sebuah lingkungan yang bisa
memberikan persepsi terhadap manusia yang mempelajari tentang media.
Bahkan untuk tidak dipelajari, lingkungan media ini juga akan membentuk
sebuah persepsi bagi yang hidup dalam lingkungan media ini.
Penelitian yang dilakukan di Jalan Jend. A. Yani – Basuki Rachmat,
merupakan ekologi media atau lingkungan media yang menjadi fokus
penelitian. Sehingga, semua reklame bando yang ada di jalan tersebut
membentuk sebuah lingkungan.
H. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, menggunakan pendekatan kualitatif. Yaitu penelitian
yang mengahsilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku subjek
yang diamati. Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang
sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan.
Penelitian kualitatif untuk menganalisis datanya dimulai sejak awal
pengumpulan data dengan proses induksi, interpretasi dan konseptualisasi (Hamidi,
2010:28)
2. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Metode ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung
pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari gejala tertentu (Husein,
2008 : 22).
3. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilakukan di sepanjang jalan Jend. A. Yani – Basuki Rachmat.
Reklame bando di Malang sebenarnya juga ada di jalan lain. Dan jumlahnya tidak
terlalu banyak. Berdasarkan pra survey yang dilakukan, jalan Jend A. Yani – Basuki
Rachmat dipilih sebagai tempat penelitian. Pemilihan subyek penelitian yang tepat
dalam penelitian kualitatif sangat penting. Karena peneliti bebas menentukan sampel
penelitian, perlu keputusan yang tepat. Jalan Jend. A. Yani merupakan jalan protokol
kota Malang. Dan didalamnya terdapat berbagai subyek penelitian yakni reklame
bando.
4. Teknik Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi. Peneliti terjun
langsung ke lapangan untuk mengamati dan mencatat subyek penelitian. Dimana data
yang diperoleh akan diinteprpretasi dalam persaingan perusahaan periklanan reklame
bando di jalan raya. Alasan dilakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran
realistik mengenai subyek penelitian. Selain data, peneliti juga akan menambahkan
dokumentasi foto pada penelitian ini.
Meskipun penelitian ini memakan waktu yang lama, namun untuk penelitian
kualitatif dibutuhkan penjelasan yang sebenar-benarnya di lapangan untuk bisa
menjaga keabsahan data.
5. Analisis data
Pada penelitian ini, menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Karena data
yang diperoleh adalah data yang diambil dari observasi langsung, dan tidak
menggunakan sampling, maka data yang didapat nantinya adalah populasinya. Dalam
penelitian kualitatif, untuk analisis data sebenarnya sudah dilakukan pada saat awal
penelitian sampai penelitian selesai.
Data yang diperoleh setelah penelitian akan diinterpretasi seperti pada
permasalahan awal. Oleh karena itu, penelitian ini akan memperoleh hipotesa pada
saat menginterpretasi data yang sudah dikumpulkan.
Untuk menganalisa, pastinya diperlukan struktur penelitian agar penelitian
lebih rapi dan bisa dipahami oleh pembaca. Yaitu :
1. Pengumpulan data
2. Interpretasi data
3. Kesimpulan
6. Keabsahan Data
Penelitian kualitataif seringkali diragukan keabsahan datanya. Karena data
yang diperoleh seringkali melalui observasi peneliti. Dan analisa yang dibangun
dalam penelitian, merupakan interpretasi dari peneliti. Bahkan beberapa penelitian
kualitatif bisa membuat teori baru saat menyimpulkan penelitian.
Kehadiran peneliti saat penelitian juga bisa memperkuat keabsahan data,
dengan ditambahkan dokumentasi peneliti terhadap data yang diteliti. Dan yang
sering digunakan adalah Triangulasi. Yaitu menggunakan beberapa sumber, metode,
dan teori. Jadi, di dalam penelitian ini tidak hanya berasal dari penjelasan peneliti.
Recommended