View
955
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tantangan utama dalam pembangunan suatu bangsa adalah membangun
sumber daya manusia yang bekualitas yang sehat, cerdas, dan produktif.
Pencapaian pembangunan manusia yang diukur dengan Indeks Pembangunan.
Pada tahun 2003, IPM Indonesia masih rendah yaitu berada pada peringkat
112 dari 174 negara, lebih rendah dari negara-negara tetangga (Azwar,
2005:1). Tinggi rendahnya IPM, salah satunya dipengaruhi oleh derajat
kesehatan sedangkan yang menjadi indikator derajat kesehatan, salah satunya
Angka Kematian Ibu (AKI).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia Manusia (IPM) belum
menunjukkan hasil yang menggembirakan dalam tiga dasawarsa terakhir terus
mengalami penurunan seiring dengan upaya yang terus ditingkatkan. Akan
tetapi penurunan angka kematian ibu masih belum optimal. Pada tahun 2006,
Angka Kematian Ibu adalah 291/100.000 kelahiran hidup Angka kematian ini
termasuk tinggi bila dibandingkan dengan negara lain di kawasan ASEAN.
(Supari, 2006:1).Faktor penyebab kematian ibu tersebut adalah perdarahan 28
persen, eklampsia 13 persen, aborsi yang tidak aman 11 persen, sepsis 10
persen dan partus lama 9 persen (Depkes, 2005:1).
Komplikasi dalam kehamilan yang menjadi salah satu faktor yang
menyebabkan kematian ibu adalah Kematian Janin di Dalam Kandungan
( KJDK) atau disebut juga dengan Intra Uterina Fetal Distress ( IUFD) . Intra
Uterine Fetal Death (IUFD) adalah terjadinya kematian janin ketika masih
berada dalam rahim yang beratnya 500 gram dan atau usia kehamilan 20
minggu atau lebih. Ada juga pendapat lain yang mengatakan kematian janin
dalam kehamilan adalah kematian janin dalam kehamilan sebelum proses
persalinan berlangsung pada usia kehamilan 28 minggu ke atas atau berat
janin 1000 gram ke atas (Mochtar, R., 1998 )
1
Menurut data yang diperoleh di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, kematian
janin dalam kehamilan / kandungan diperkirakan 98 kematian dalam 3246
jumlah kelahiran yaitu sekitar 3,02 % pada tahun 1989 (Sarwono, 2005) Janin
yang meninggal sebaiknya jangan dibiarkan di dalam rahim lebih dari 2
minggu, sebab jika terlalu lama akan memengaruhi faktor-faktor pembekuan
darah Moms. Zat pembekuan darah atau fibrinogen bisa turun dan
menyebabkan darah agak sulit membeku. Bila ini terjadi, akan berakibat fatal
kala ibu melahirkan. Jika fibrinogen rendah, maka perdarahan yang terjadi
pada proses persalinan akan sulit berhenti,dan menyebabkan kematian ibu.
Guna mengurangi angka kematian ibu dan bayi pemerintah telah berupaya
dengan melaksanakan berbagai program. Salah satu program yang sedang
digalakan adalah Making Pregnancy Safer (MPS). Program ini memfokuskan
kegiatan pada upaya pelayanan kebidanan dengan paradigma pencegahan
komplikasi dan penanganan komplikasi disarana kesehatan yang memenuhi
syarat (Depkes 2005).
Guna menccegah komplikasi tersebut maka bidan harus mengetahui faktor
faktor penyebab atau predisposisi komplikasi kehamilan. oleh karena itu bidan
harus mengetahui fakta fakta dilapangan tentang penyebab dan faktor
predisposisi kejadian IUFD agar dapat mencegah atau mengurangi faktor
penyebab kejadian IUFD.
Berdasrkan data dari RSUD Tasikmalaya, pada tahun 2008 jumlah kasus
kehamilan dengan IUFD sebanyak 64 kasus dari 1289 ibu hamil. (4,96%) hal
ini merupakan masalah kesehatan yang serius karena seharusnya IUFD dapat
dicegah apabila dilaksanakan pencegahan terhadap faktor faktor penyebab
IUFD.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis bermaksud mengadakan
penelitian mengenai faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya IUFD di
RSUD Kota Tasikmalaya tahun 2008.
2
B. Rumusan Penelitian
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka penulis dapat membuat
rumusan masalah yaitu sebagai berikut : “faktor-faktor apakah yang
mempengaruhi terjadinya Intra Uteri Fetal Distress (IUFD) di RSUD
Tasikmalaya 2008?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Intra Uteri Fetal
Distress (IUFD) di RSUD Tasikmalaya 2008.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui faktor perdarahan sebagai penyebab
terjadinya Intra Uteri Fetal Distress (IUFD)
b. Mengetahui faktor hipertensi/ preklampsi sebagai
penyebab terjadinya Intra Uteri Fetal Distress (IUFD)
c. Mengetahui faktor penyakit kelainan darah sebagai
penyebab terjadinya Intra Uteri Fetal Distress (IUFD)
d. Mengetahui faktor penyakit infeksi terjadinya Intra Uteri
Fetal Distress (IUFD) di RSUD Tasikmalaya 2008
e. Mengetahui faktor penyakit endokrin sebagai penyebab
terjadinya Intra Uteri Fetal Distress (IUFD)
f. Mengetahui faktor malnutrisi sebagai penyebab
terjadinya Intra Uteri Fetal Distress (IUFD)
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan dalam rangka
pengembangan ilmu kebidanan, khususnya dalam asuhan kehamilan
3
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Ibu
Masyarakat diharapkan memahami pentingnya menghindari faktor
penyebab IUFD terhindar dari bahaya IUFD.
b. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan hasil penelitian ini dapat di pergunakan sebagai bahan
peningkatan kualitas penanganan komplikasi kehamilan.
c. Bagi Peneliti
Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam mencegah
terjadinya IUFD .
d. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan literatur kepustakaan serta dapat di jadikan bahan acuan
dalam penelitian selanjutnya.
E. Ruang Lingkup Penelitian
1. Lingkup Masalah Penelitian dibatasi pada gaktor penyebab IUFD meliputi:
aspek perdarahan, hipertensi/preklampsi, penyakit infeksi penyakit
kelainan darah , penyakit endokrin dan malnutrisi.
2. Lingkup Keilmuan
Sebagai kajian dalam penelitian berkaitan dengan asuhan kehamilan dan
persalinan.
3. Lingkup Metoda
Adapun metode penelitian ini adalah menggunakan metoda deskriptif
4. Lingkup Populasi
Seluruh ibu hamil yang mengalami kejadian IUFD yang dirawat di RSUD
Kota Tasikmalaya sebanyak 64 orang.
5. Lingkup Sampel
Sampel penelitian ini ditentukan dengan tehnik total sampling ( total
populasi) Notoatmojo (2003.)
4
6. Lingkup Tempat dan waktu
Penelitian dilaksanakan di Ruang 7, Ruang persalinan, dan Ruang Rekam
Medik RSUD Kota Tasikmalaya pada bulan Mei 2009.
5
Recommended