View
216
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 1
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1 Aspek Geografi dan Demografi
2.1.1 Wilayah Administrasi
Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu dari 8 Kabupaten/Kota di
Provinsi Banten yang berada di ujung Barat Pulau Jawa. Secara geografis terletak
antara 6º21’- 7º10’ Lintang Selatan dan 104º48’- 106º11’ Bujur Timur, memiliki
luas wilayah 2.747 Km2 (274.689,91 ha), atau sebesar 29,98% dari luas Provinsi
Banten dengan panjang garis pantai 230 Km dan memiliki 33 Pulau dengan Pulau
Panaitan yang paling luas/besar. Secara administratif dibagi menjadi 339
Desa/Kelurahan dan 35 Kecamatan, dengan batas-batas administrasi:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Serang;
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia;
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Sunda;
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lebak.
Wilayah administrasi Kabupaten Pandeglang terbagi ke dalam
35 Kecamatan, 339 Desa/Kelurahan. Secara rinci luas wilayah setiap kecamatan di
Kabupaten Pandeglang tersaji pada Tabel 2.1
Tabel 2.1 Luas Wilayah Administrasi Kecamatan se-Kabupaten Pandeglang
NO. KECAMATAN IBU KOTA
LUAS
WILAYAH PERSENTASE
JARAK DARI
KEC.KE
IBUKOTA
(KM2) LUAS (%) KAB. (KM)
1 Sumur Sumberjaya 258,54 9,41 106,00
2 Cimanggu Waringinkurung 259,73 9,46 100,00
3 Cibaliung Sukajadi 221,88 8,08 86,50
4 Cibitung Cikadu 180,72 6,58 96,50
5 Cikeusik Cikeusik 322,76 11,75 72,00
6 Cigeulis Cigeulis 176,21 6,41 68,00
7 Panimbang Panimbangjaya 132,84 4,84 53,00
8 Sobang Sobang 138,88 5,06 53,00
9 Munjul Pasanggrahan 75,25 2,74 54,00
10 Angsana Angsana 64,84 2,36 61,00
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 2
Tabel 2.1
Luas Wilayah Admnistrasi Kecamatan se-Kabupaten Pandeglang (Lanjutan..)
NO. KECAMATAN IBU KOTA
LUAS
WILAYAH PERSENTASE
JARAK DARI
KEC.KE
IBUKOTA
(KM2) LUAS (%) KAB. (KM)
11 Sindangresmi Sindangresmi 65,20 2,37 51,00
12 Picung Kadupandak 56,74 2,07 36,00
13 Bojong Citumenggung 50,72 1,85 30,00
14 Saketi Kadudampit 54,13 1,97 19,00
15 Cisata Pasireurih 32,65 1,19 27,00
16 Pagelaran Pagelaran 42,76 1,56 39,50
17 Patia Patia 45,48 1,66 45,00
18 Sukaresmi Sukaresmi 57,30 2,09 60,00
19 Labuan Kalanganyar 15,66 0,57 41,00
20 Carita Sukarame 41,87 1,52 51,00
21 Jiput Sukacai 53,04 1,93 27,50
22 Cikedal Dahu 26,00 0,95 35,00
23 Menes Purwaraja 22,41 0,82 29,00
24 Pulosari Koranji 31,33 1,14 34,00
25 Mandalawangi Mandalawangi 80,19 2,92 15,50
26 Cimanuk Batubantar 23,64 0,86 10,00
27 Cipeucang Kadugadung 21,16 0,77 15,00
28 Banjar Banjar 30,50 1,11 7,50
29 Kaduhejo Sukasari 33,57 1,22 7,00
30 Mekarjaya Mekarjaya 31,34 1,14 17,00
31 Pandeglang Pandeglang 16,85 0,61 1,00
32 Majasari Saruni 19,57 0,71 3,50
33 Cadasari Cadasari 26,20 0,95 7,00
34 Karangtanjung Pagadungan 19,07 0,69 4,00
35 Koroncong Koroncong 17,86 0,65 8,00
Jumlah 2.746,81 100,00 -
Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 3
2.1.2 Geologi
Secara geologi wilayah Kab. Pandeglang termasuk ke dalam Zona Bogor
yang mana merupakan jalur perbukitan. Berdasarkan sudut geologinya Kabupaten
Pandeglang memiliki beberapa jenis bebatuan diantaranya;
1. Alluvium, terdapat di daerah gunung dan pinggiran pantai;
2. Undiefierentiated (bahan erupsi gunung berapi), terdapat di daerah bagian
utara tepatnya di daerah Kecamatan Labuan, Jiput, Mandalawangi, Cimanuk,
Menes, Banjar, Pandeglang dan Cadasari;
3. Diocena, terdapat di daerah bagian Barat, tepatnya di kecamatan Cimanggu
dan Cigeulis;
4. Piocena Sedimen, di bagian Selatan di daerah kecamatan Bojong, Munjul,
Cikeusik, Cigeulis, Cibaliung dan Cimanggu;
5. Miocene Limestone, disekitar Kecamatan Cimanggu bagian utara;
6. Mineral Deposit, yang terbagi atas beberapa mineral, yaitu :
a. Belerang dan sumber air panas di Kecamatan Banjar dan Kaduhejo;
b. Kapur/karang darat dan laut di Kecamatan Labuan, Cigeulis, Cimanggu,
Cibaliung, Cikeusik dan Cadasari. Serat batu (gift) terdapat di Kecamatan
Cigeulis.
2.1.3 Topografi
Kabupaten Pandeglang memiliki variasi ketinggian antara 0 - 1.778 mdpl.
Sebagian besar topografi daerah Kabupaten Pandeglang adalah dataran rendah
yang berada di daerah Tengah dan Selatan yang memiliki luas 85,07% dari luas
keseluruhan Kabupaten Pandeglang. Kedua daerah ini ditandai dengan
karakteristik utamanya adalah ketinggian gunung-gunungnya yang relatif rendah,
seperti Gunung Payung (480 m), Gunung Honje (620 m) dan Gunung Tilu (562 m).
Daerah Utara memiliki luas 14,93 % dari luas Kabupaten Pandeglang yang
merupakan dataran tinggi, yang ditandai dengan karekteristik utamanya adalah
ketinggian gunung yang relatif tinggi, seperti Gunung Karang (1.778 m), Gunung
Pulosari (1.346 m) dan Gunung Aseupan (1.174 m).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 4
2.1.4 Jenis Tanah
Jenis tanah yang ada di Kabupaten Pandeglang dapat dikelompokan dalam
beberapa jenis dengan tingkat kesuburan dari rendah sampai dengan sedang.
Di antara jenis tanah tersebut adalah :
1. Alluvial, terdapat di Kecamatan Panimbang, Sumur, Cikeusik, Pagelaran,
Picung, Labuan dan Munjul;
2. Grumosol, yang tersebar di Kecamatan Sumur dan Cimanggu;
3. Regosol, terdapat di Kecamatan Sumur, Labuan, Pagelaran, Cikeusik dan
Cimanggu;
4. Latosol, terdapat di sekitar Gunung Karang, Kecamatan Pandeglang, Saketi,
Cadasari, Banjar, Cimanuk, Mandalawangi, Bojong, Menes, Jiput, Labuan dan
Sumur;
5. Podsolik, terdapat di Kecamatan Labuan, Menes, Saketi, Bojong, Munjul,
Cikeusik, Cibaliung, Cimanggu, Cigeulis, Sumur, Panimbang dan Angsana.
2.1.5 Klimatologi
Berdasarkan studi, iklim di Kabupaten Pandeglang dipengaruhi oleh angin
Monson (Monson Trade) dan Gelombang La Nina (El Nino). Bila saat musim
penghujan tiba (November s.d Maret) cuaca didominasi oleh angin barat (dari
samudra Hindia sebelah Selatan India) yang bergabung dengan angin dari Asia
yang melewati Laut Cina Selatan. Sedangkan musim kemarau (Juni s.d Agustus
cuaca didominasi oleh angin timur yang menyebabkan Kabupaten Pandeglang
mengalami kekeringan terutama di wilayah bagian utara terlebih lagi bila
berlangsung El Nino.
Suhu udara di Kabupaten Pandeglang berkisar antara 22,5 0C – 27,9 0C.
Pada daerah pantai, suhu udara bisa mencapai 22 0C – 32 0C, sedangkan di daerah
pegunungan dengan ketinggian 400 – 1.350 m suhu dapat mencapai hingga 18 0C
– 29 0C. Kabupaten Pandeglang memiliki curah hujan antara 2.000 – 4.000 mm
per tahun dengan rata-rata curah hujan 4.758 mm dan mempunyai 154 hari hujan
per tahun serta memiliki tekanan udara rata-rata 1.010 milibar.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 5
2.1.6 Hidrologi
Kabupaten Pandeglang dialiri oleh 18 aliran sungai dengan panjang total 835
km. Sungai-sungai tersebut dikelompokan ke dalam 2 (dua) Satuan Wilayah
Sungai (SWS), yaitu SWS Ciujung dan SWS Ciliman. Sementara itu Kabupaten
Pandeglang terbagi menjadi 6 Daerah Aliran Sungai (DAS) terdiri dari DAS tidak
prioritas, prioritas 1, 2, 3 dan prioritas 4.
Tabel 2.2
Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berada di Kabupaten Pandeglang Berdasarkan Prioritas Pengelolaan.
NO. DAS/SUB DAS PRIORITAS DAS
1 DAS Cibaliung 2
2 DAS Cibungur 3
3 DAS Cidanau 0
4 DAS Ciliman 2
5 DAS Ciujung 1
6 DAS Ujung Kulon 0
Sumber : Departemen Kehutanan, Kebijakan Penyusunan Master Plan RHL,
2003
Keterangan : DAS Prioritas (Berdasarkan SK Menhut Nomor 284/Kpts/II/1999,
tanggal 7 Mei 1999).
Prioritas 1
Prioritas 2
Prioritas 3
:
:
:
Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi,
investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut
mempunyai prioritas tertinggi untuk di Rehabilitasi;
Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi,
investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut
mempunyai prioritas kedua untuk di Rehabilitasi;
Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi,
investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut
mempunyai prioritas ketiga untuk di Rehabilitasi;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 6
Prioritas 4 : Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi,
investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut tidak
perlu diberikan prioritas dalam penanganannya.
2.1.7 Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kabupaten Pandeglang didominasi oleh lahan
kehutanan, pesawahan dan perkebunan besar. Pada tahun 2010 luas kehutanan
sebesar 96.887 hektar, terdiri dari hutan rakyat dan hutan negara. Luas hutan
rakyat sebesar 11.925 hektar (4,28% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang) dan
luas hutan negara sebesar 84.962 hektar (30,52% dari luas lahan Kabupaten
Pandeglang). Pada tahun 2015, luas hutan rakyat bertambah menjadi 9,84% dari
luas lahan Kabupaten Pandeglang dan luas hutan negara berkurang menjadi
20,57% dari luas Kabupaten Pandeglang.
Luas pesawahan pada tahun 2010 sebesar 57.600 hektar, terdiri dari
pesawahan irigasi dan non irigasi. Luas pesawahan irigasi sebesar 25.273 hektar
(9,08% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang) dan luas pesawahan non irigasi
sebesar 32.327 hektar (11,61% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang). Pada
tahun 2015, luas pesawahan irigasi berkurang menjadi 8,03% dari luas lahan
Kabupaten Pandeglang dan luas pesawahan non irigasi bertambah menjadi 11,90
% dari luas Kabupaten Pandeglang.
Sementara luas perkebunan besar pada tahun 2010 sebesar 15.005 hektar
(5,39% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang). Sedangkan Pada tahun 2015,
perkebunan berkurang menjadi 5,02% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang.
Untuk lebih jelasnya gambaran penggunaan lahan di Kabupaten Pandeglang dapat
dilihat sebagaimana Tabel 2.3.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 7
Tabel 2.3
Penggunaan Lahan
Jenis Lahan Luas Lahan (Ha)
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Irigasi 25.273 22.467 22.044 22.044 22.044 22.044
Non Irigasi 32.327 32.272 32.695 32.695 32.695 32.695
Ladang/Huma 24.178 28.529 33.492 33.492 33.492 33.492
Tegal/Kebun 48.213 55.701 57.477 57.477 57.477 57.477
Kolam/Tabat/Empang 958 918 1.204 1.204 1.204 1.204
Tambak 539 118 218 218 218 218
Pengembalaan/Padang Rumput
3.443 1.527 436 436 436 436
Perkebunan Besar 15.005 9.149 13.793 13.793 13.793 13.793
Hutan Rakyat 11.925 19.928 27.040 27.040 27.040 27.040
Lain-lain 11.345 10.069 12.795 12.795 12.795 12.795
Bangunan dan Halaman 14.088 11.393 12.865 12.865 12.865 12.865
Sementara Tidak Diusahakan
6.011 2.856 4.077 4.077 4.077 4.077
Hutan Negara 84.962 79.741 56.501 56.501 56.501 56.501
Rawa Tidak Ditanami 72 22 52 52 52 52
Jumlah 278.339 274.690 274.689 274.689 274.689 274.689
Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang
2.1.8 Kawasan Rawan Bencana Alam
Berdasarkan faktor penyebab terjadinya bencana dapat dibedakan dalam
tiga kelompok, yaitu bencana alam, bencana non-alam dan bencanan sosial.
Bencana yang disebabkan oleh faktor alam (Bencana Alam) antara lain berupa
gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah
longsor. Berdasarkan kondisi geografis, geologi, hidrologis dan demografi bahwa
wilayah Kabupaten Pandeglang memiliki kondisi yang memungkinkan terjadinya
bencana alam yang dapat berakibat timbulnya korban jiwa, timbulnya kerusakan
lingkungan dan dampak psikologis bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang
yaitu dapat menghambat estafet pembangunan yang akan dilaksanakan.
Secara geologis daerah Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu wilayah di
Banten yang rawan terhadap bencana alam, potensi bencana alam yang berkaitan
dengan bahaya geologi dimaksud yaitu:
a. Bahaya bencana alam Gunung Merapi dan mengancam wilayah Kabupaten
Pandeglang wilayah barat dan selatan;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 8
b. Bahaya gerakan tanah/batuan dan erosi yang mana dapat berpotensi
terjadi pada lereng-lereng pegunungan Gunung Karang yang bisa
mengancam di wilayah Kabupaten Pandeglang;
c. Bahaya kekeringan biasa terjadi, berakibat khususnya bagi lahan petani
sulit mendapatkan air;
d. Bahaya Tsunami juga mungkin saja bisa terjadi, dikhawatirkan Tsunami
terjadi di wilayah Carita, Labuan, Sumur dan Panimbang;
e. Bahaya banjir, umumnya terjadi pada saat musim hujan tiba dan
klimaksnya biasanya pada awal bulan Desember dimana hujan biasanya
terus menerus, terjadi di daerah yang menjadi langganan banjir yaitu
wilayah Jiput, Labuan, Cilemer, Patia.
2.1.9 Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang dari tahun 2010 sampai 2015
selalu meningkat dimana tahun 2010 berjumlah 1.149.610 jiwa meningkat menjadi
1.194.911 jiwa pada tahun 2015. Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk tahun
2010-2015 sebesar 0,78 persen per tahun. Laju Pertumbahan Penduduk (LPP)
Kabupaten Pandeglang bila dibandingkan dengan Laju Pertumbuhan Penduduk
Provinsi Banten pada periode yang sama lebih kecil, dimana LPP Provinsi Banten
mencapai 2,27 persen per tahun. Untuk lebih jelasnya gambaran Penduduk
Kabupaten Pandeglang sebagaimana Tabel 2.4 dan Gambar 2.1 berikut
Tabel 2.4 Penduduk Kabupaten Pandeglang
TAHUN JUMLAH PENDUDUK (JIWA)
LAJU PERTUMBUHAN
2010 1.149.610 0,55
2011 1.162.123 1,09
2012 1.181.430 1,66
2013 1.183.006 0,13
2014 1.188.405 0,26
2015 1.194.911 0,55
Rata-rata laju Petumbuhan 2010-2015 0,78
Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 9
Gambar 2.1
Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Pandeglang
Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang dan Hasil Analisis
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk tetapi di lain pihak luas
wilayah Kabupaten Pandeglang tetap yaitu sebesar 2.746,89 km2, maka tingkat
kepadatan penduduk per km2 pada tahun 2010-2015 meningkat pula (Tabel 2.5),
apabila dilihat penyebaran penduduk antar kecamatan masih terjadi ketimpangan
yang mencolok, sebagai gambaran pada tahun 2010 tingkat kepadatan penduduk
per km2 yang relatif sedikit/kecil berada pada wilayah yang belum berkembang
dan jauh dari pusat wilayah. Namun demikian secara umum tingkat kepadatan
penduduk (penyebaran penduduk) di Kabupaten Pandeglang relatif rendah,
kenyataan ini dapat mencerminkan bahwa pertambahan penduduk di Kabupaten
Pandeglang lebih didominasi terjadi secara alamiah, berbeda dengan Kabupaten
Serang dan Tangerang serta Kota Cilegon dan Kota Tangerang yang merupakan
daerah lebih berkembang yang dapat memicu melonjaknya pertumbuhan
penduduk.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 10
Tabel 2.5 Kepadatan Penduduk di Kabupaten Pandeglang Menurut Kecamatan, Tahun 2010– 2015
2010 2011 2012 2013 2014 2015
NO. KECAMATAN Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan
(Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2)
1 Sumur 258,54 88 258,54 89,23 258,54 91,21 258,54 91,37 258,54 91,82 258,54 92,35
2 Cimanggu 259,73 141 259,73 142,99 259,73 146,13 259,73 146,34 259,73 147,05 259,73 147,88
3 Cibaliung 221,88 130 221,88 131,81 221,88 135,15 221,88 135,23 221,88 135,87 221,88 136,62
4 Cikeusik 180,72 117 180,72 118,73 180,72 121,22 180,72 121,49 180,72 122,08 180,72 122,79
5 Cibitung 322,76 158 322,76 159,49 322,76 161,98 322,76 162,18 322,76 162,91 322,76 163,79
6 Cigeulis 176,21 192 176,21 194,10 176,21 197,41 176,21 197,66 176,21 198,56 176,21 199,66
7 Panimbang 132,84 368 132,84 373,04 132,84 380,93 132,84 381,17 132,84 382,90 132,84 384,99
8 Sobang 138,80 252 138,88 256,22 138,88 256,48 138,88 257,10 138,88 258,02 138,88 259,32
9 Munjul 75,25 295 75,25 296,90 75,25 300,90 75,25 301,36 75,25 302,71 75,25 304,36
10 Angsana 64,84 394 64,84 395,73 64,84 398,70 64,84 399,40 64,84 401,06 64,84 403,08
11 Sindangresmi 65,20 326 65,20 328,51 65,20 332,94 65,20 333,57 65,20 335,09 65,20 336,95
12 Picung 56,74 619 56,74 625,75 56,74 637,12 56,74 637.65 56,74 640,54 56,74 644,04
13 Bojong 50,72 662 50,72 667,03 50,72 675,69 50,72 676,75 50,72 679,77 50,72 683,44
14 Saketi 54,13 794 54,13 803,71 54,13 820,32 54,13 821,56 54,13 825,46 54,13 830,13
15 Cisata 32,65 716 32,65 721,16 32,65 730,78 32,65 732,37 32,65 735,74 32,65 739,79
16 Pagelaran 42,76 794 42,76 800,26 42,76 811,69 42,76 813,03 42,76 816,74 42,76 821,16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 11
Tabel 2.5 Kepadatan Penduduk di Kabupaten Pandeglang Menurut Kecamatan, Tahun 2010– 2015 (Lanjutan…)
2010 2011 2012 2013 2014 2015
NO. KECAMATAN Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan
(Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2)
17 Patia 45,48 599 45,48 602,97 45,48 610,33 45,48 611,41 45,48 614,14 45,48 617,46
18 Sukaresmi 57,30 590 57,30 593,04 57,30 598,81 57,30 599,53 57,30 602,08 57,30 605,15
19 Labuan 15,66 3.439 15,66 3.488,12 15,66 3.566,41 15,66 3.568,84 15,66 3.585,31 15,66 3.605,04
20 Carita 41,87 765 41,87 771,27 41,87 782,21 41,87 783,59 41,87 787,17 41,87 791,47
21 Jiput 53,04 535 53,04 537,61 53,04 542,42 53,04 543,82 53,04 546,19 53,04 549,08
22 Cikedal 26,00 1.169 26,00 1.179,73 26,00 1.198,15 26,00 1.200,85 26,00 1.206,46 26,00 1.213,23
23 Menes 22,41 1.574 22,41 1.586,84 22,41 1.609,55 22,41 1.611,16 22,41 1.618,30 22,41 1.626,95
24 Pulosari 31,33 877 31,33 898,50 31,33 903,77 31,33 904,92 31,33 909,06 31,33 914,01
25 Mandalawangi 80,19 584 80,19 589,38 80,19 599,11 80,19 599,75 80,19 602,47 80,19 605,75
26 Cimanuk 23,64 1.618 23,64 1.635,07 23,64 1.663,96 23,64 1.666,20 23,64 1.673,90 23,64 1.683,16
27 Cipeucang 21,16 1.325 21,16 1.336,39 21,16 1.356,62 21,16 1.358,74 21,16 1.364,98 21,16 1.372,50
28 Banjar 30,50 976 30,50 985,87 30,50 1.002,00 30,50 1.003,11 30,50 1.007,70 30,50 1.013,21
29 Kaduhejo 33,57 1.027 33,57 1.036,19 33,57 1.052,40 33,57 1.053,53 33,57 1.058,27 33,57 1.063,99
30 Mekarjaya 31,34 607 31,34 608,10 31,34 611,23 31,34 612,99 31,34 615,51 31,34 618,60
31 Pandeglang 16,85 2.436 16,85 2.466,77 16,85 2.517.57 16,85 2.518,99 16,85 2.530,98 16,85 2.545,76
32 Majasari 19,57 2.357 19,57 2.400,66 19,57 2.468,85 19,57 2.470,06 19,57 2.481,66 19,57 2.495,55
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 12
Tabel 2.5 Kepadatan Penduduk di Kabupaten Pandeglang Menurut Kecamatan, Tahun 2010– 2015 (Lanjutan…)
2010 2011 2012 2013 2014 2015
NO. KECAMATAN Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan
(Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2)
33 Cadasari 26,20 1.199 26,20 1.210,88 26,20 1.230,42 26,20 1.231,34 26,20 1.236,83 26,20 1.243,44
34 Karangtanjung 19,07 1.697 19,07 1.724.91 19,07 1.768,85 19,07 1.770,32 19,07 1.778,71 19,07 1.788,83
35 Koroncong 17,86 988 17,86 1.002,02 17,86 1.026,04 17,86 1,027,49 17,86 1.032,53 17,86 1.038,47
JUMLAH 2.746,89 419 2.746,81 423,08 2.746,81 430,11 2.746,81 430,68 2.746,89 432.64 2.746,89 430,67
Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 13
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.2.1 Indeks Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator komposit
tunggal yang digunakan untuk mengukur tingkat pencapaian pembangunan
manusia yang telah dilakukan di suatu wilayah. Walaupun tidak dapat mengukur
semua dimensi dari pembangunan manusia, namun mampu mengukur dimensi
pokok pembangunan manusia yang dinilai mencerminkan kemampuan dasar (
basic capabillities ) penduduk. Dikatakan cukup baik karena IPM merupakan
indikator gabungan yang mencakup tiga indikator pembangunan yang dominan
dan memiliki andil yang cukup besar dalam membentuk kualitas sumber daya
manusia. IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan sehat,
pengetahuan dan standar hidup layak.
Nilai IPM Kabupaten Pandeglang terus mengalami peningkatan selama kurun
waktu Tahun 2010-2013. Pada tahun 2010 IPM Kabupaten Pandeglang adalah
68,29 angka ini termasuk pada golongan IPM menengah bawah yang memiliki nilai
batas atas 60, sehingga dibutuhkan beberapa peningkatan di bidang pendidikan,
kesehatan dan ekonomi untuk menuju IPM menengah ke atas. Pada tahun 2013,
IPM Kabupaten Pandeglang mencapai 69,64 atau mengalami kenaikan sebesar
1,98 persen dari IPM tahun 2010. Kenaikan ini terjadi akibat peningkatan
komponen IPM pada tahun 2013 yaitu Indeks Angka Harapan Hidup sebesar 1,52
persen dari 64,60 (pada tahun 2010), Indeks pendidikan sebesar (1,98) persen
dari 78,60 (pada tahun 2010) serta indeks daya beli sebesar 2,56 persen dari
61,60 (pada tahun 2010).
Namun demikian jika dibandingkan dengan IPM Provinsi Banten, IPM
Kabupaten Pandeglang pada tahun 2013 lebih rendah sebesar 2,26 digit.
Gambaran Umum mengenai IPM dan Komponennya dapat terlihat pada Gambar
2.2 dan Gambar 2.3 serta Tabel 2.6 berikut ini.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 14
Gambar 2.2
IPM Kabupaten Pandeglang
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
Gambar 2.3
Komponen IPM Kabupaten Pandeglang
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 15
Tabel 2.6
IPM Kabupaten Pandeglang beserta Komponennya
No Uraian
Tahun Rata-rata
Laju
Pertumbuhan
Tahun 2010-
2013 (%)
2010 2011 2012 2013
1 IPM Kabupaten
Pandeglang
68,29 68,77 69,22 69,64 0,65
Indeks Angka Harapan
Hidup
64,60 64,92 65,22 65,58 0,50
Indeks pendidikan 78,60 79,37 79,76 80,16 0,66
Indeks Tingkat Daya Beli 61,60 62,03 62,68 63,18 0,85
2 IPM Provinsi Banten 70,48 70,95 71,49 71,90 0,67
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang dan hasil analisis
Data IPM diatas menggunakan metode perhitungan lama. Indikator IPM
yang digunakan dalam perhitungan lama adalah Indikator Kesehatan yang
digambarkan dengan Indeks Harapan Hidup, Indikator Pendidikan yang
digambarkan Indeks Melek Huruf dan Indeks Rata‐rata Lama, serta Indikator
Ekonomi yang digambarkan dengan Tingkat Kemampuan Daya Beli Masyarakat.
Pada tahun 2010 UNDP (United Nation Development Program)
memperkenalkan perhitungan IPM dengan metode baru. Alasan yang dijadikan
dasar perubahan metodologi perhitungan IPM yaitu :
1. Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam perhitungan
IPM. Angka melek huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan
secara utuh karena tidak dapat menggambarkan kualitas pendidikan. Selain
itu, karena angka melek huruf di sebagian besar daerah sudah tinggi,
sehingga tidak dapat membedakan tingkat pendidikan antardaerah dengan
baik.
2. Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita tidak dapat menggambarkan
pendapatan masyarakat pada suatu wilayah.
3. Penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam perhitungan IPM
menggambarkan bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 16
oleh capaian tinggi dari dimensi lain.
Indikator IPM yang digunakan dalam metode baru ini adalah Indikator
Kesehatan yang digambarkan dengan Indeks Harapan Hidup, Indikator Pendidikan
yang digambarkan dengan Indeks Harapan Lama Sekolah dan Indeks Rata-rata
Lama Sekolah, dan Indikator Ekonomi yang digambarkan dengan Pengeluaran per
kapita.
Pencapaian IPM Kabupaten Pandeglang pada tahun 2015 sebesar 62,72
mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2014 yang hanya sebesar 62,06 dan
rata-rata laju pertumbuhan tahun 2010-2015 sebesar 1,20%. Ini berarti tingkat
pencapaian pembangunan manusia di Kabupaten Pandeglang berada pada posisi
IPM menengah atas. Gambaran lebih lanjut mengenai IPM Kabupaten Pandeglang
tahun 2014 dapat dilihat pada Gambar 2.4, Gambar 2.5 dan Tabel 2.7.
Gambar 2.4
IPM Kabupaten Pandeglang
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 17
Gambar 2.5
Komponen IPM Kabupaten Pandeglang
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
Tabel 2.7
IPM Kabupaten Pandeglang beserta Komponennya
No Komponen
Tahun Rata-rata
Pertumbuhan
Th 2012-2015
(%)
2012
2013 2014
2015
1. IPM Kabupaten
Pandeglang
60,48 61,35 62,06 62,72 1,22
Indeks Kesehatan 65,63 65,89 66,02 66,94 0,66
Indeks pendidikan 55,23 57,19 58,68 59,19 2,34
Indeks Tingkat Daya Beli 61,04 61,29 61,71 62,27 0,67
*)rata-rata pertumbuhan tahun 2010-2015
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
2.2.2 Angka Kemiskinan
Selain IPM, perkembangan kesejahteraan masyarakat dapat tercermin juga
dalam angka kemiskinan yang merupakan salah satu persoalan serius dan tidak
diharapkan oleh semua orang. Ukuran kemiskinan dapat dilihat dari jumlah
penduduk miskin atau prosentase penduduk miskin/angka garis kemiskinan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 18
Selama kurun waktu tahun 2010-2015 prosentase penduduk miskin di Kabupaten
Pandeglang cenderung mengalami penurunan, hal ini menunjukan ada
keberhasilan pemerintah dalam penanganan kemiskinan. Pada tahun 2010
persentasi penduduk miskin sebesar 11,14 persen dan pada tahun 2015 berkurang
menjadi 10,43 persen atau berkurang sebesar 0,71 persen. Untuk lebih jelasnya
gambaran umum mengenai angka kemiskinan di kabupaten pandeglang dapat
terlihat sebagaimana Gambar 2.6 , Tabel 2.8 dan Tabel 2.9.
Gambar 2.6
Persentasi Penduduk Miskin
Kabupaten Pandeglang
Sumber : Hasil Analisis dan Susenas
Tabel 2.8
Persentasi Penduduk Miskin
Kabupaten Pandeglang
No Uraian Tahun
2010 2011 2012 2013 2014 2015)**
1 Jumlah Penduduk (Jiwa) 1.149.610 1.162.123 1.181.430 1.183.006 1.188.405 1.194.911
2 Jumlah Rumah Tangga (KK) 272.937 276.608 280.372 280.760 282 145 281.359
3 Angka Kemiskinan (%) 11,14 9,80 9,28 10,25 9,50 10,43
4 Garis Kemiskinan
(Rp/Kapita/Bulan)
202.483 209.655 219.592 230.364 237.111 246.657
Sumber : Indikator Makro Sosial Budaya Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016
)** Angka Sementara
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 19
Tabel 2.9
Laju Pertumbuhan Penduduk Miskin
Kabupaten Pandeglang
No Uraian Laju Pertumbuhan Rata-rata
Pertumbuhan
Th 2010-
2015
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah Penduduk (Jiwa) 0,05 1,09 1,66 0,13 0,46 0,55 61,54
2 Jumlah Rumah Tangga
(KK)
(9,45) 1,34 1,36 0,14 0,46 4,21 (185,07)
3 Jumlah Penduduk Miskin
(%)
(7,39) (7,95) (7,26) 11,00 9,50 10,43 (207,13)
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
2.3 Aspek Pelayanan Umum
Kinerja pembangunan pada aspek pelayanan umum merupakan gambaran
dan hasil dari pelaksanaan pembangunan selama periode tertentu terhadap kondisi
pelayanan umum. Aspek pelayanan umum Pemerintah Kabupaten Pandeglang
dapat digambarkan dari layanan urusan wajib dan urusan pilihan.
2.3.1 Layanan Urusan Wajib
Layanan urusan wajib pemerintah Kabupaten Pandeglang tahun 2011-2016
terdiri dari 33 (tiga puluh tiga) urusan, di antaranya yaitu :
a. Urusan Pendidikan
Urusan Pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam
menentukan tingkat kualitas sumber daya manusia. Pembangunan dan
perkembangan Urusan Pendidikan dapat dilihat dari beberapa indikator berikut
:
Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Angka partisipasi sekolah merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan
terhadap penduduk usia sekolah Angka. Partiipasi sekolah tingkat SD
sederajat di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 sebesar 96,42 persen
dan pada tahun 2014 sebesar 97,48 persen dengan rata-rata laju
pertumbuhan sebesar 0,27 persen per tahun. Angka partisipasi sekolah
tingkat SMP sederajat pada tahun 2010 sebesar 70,54 persen dan pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 20
tahun 2014 sebesar 91,32 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan
sebesar 6,67 persen per tahun. Sementara angka partisipasi sekolah tingkat
SMA sederajat pada tahun 2010 sebesar 31,34 persen dan pada tahun
2014 sebesar 63,47 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar
11,31 persen per tahun.
Angka Melek Huruf
Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang
bisa membaca dan menulis. Angka melek huruf di Kabupaten Pandeglang
pada tahun 2010 sebesar 94,32 persen dan pada tahun 2014 menjadi
96,89 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,67 persen per
tahun.
Angka rata-rata lama sekolah
Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh
penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis
pendidikan formal yang pernah dijalani. Angka rata-rata lama sekolah di
Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 sebesar 6,47 tahun dan pada
tahun 2014 menjadi 6,45 tahun dengan rata-rata laju pertumbuhan
sebesar -0,08 persen per tahun.
Gambaran lebih lanjut mengenai indikator kinerja urusan pendidikan dapat
terlihat pada Tabel 2.10.
Tabel 2.10
Capaian Kinerja Urusan Pendidikan
Uraian
Tahun Rata-rata
Laju
Pertumbuhan
(%)
2010 2011 2012 2013 2014
2015
Angka Partisipasi
Sekolah
a. SD 96,42 98,17 97,60 98,03 97,48 99,82 0,70
b. SMP 70,54 86,71 91,69 90,14 91,32 93,61 5,82
c. SMU 41,34 56,49 53,29 55,99 63,47 56,24 6,35
Angka Partisipasi
Murni
a. SD 93,18 93,13 92,66 93,73 94,30 97,52 0,91
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 21
b. SMP 53,51 69,12 77,97 73,01 75,05 76,59 7,44
c. SMU 34,20 45,43 45,12 49,29 56,98 48,09 7,17
Angka Partisipasi
Kasar
a. SD 109,37 105,43 100,65 109,76 97,48 116,49 1,27
b. SMP 63,28 87,16 95,73 87,75 91,32 86,55 6,46
c. SMU 53,27 56,34 61,21 61,89 63,47 55,30 0,75
Angka Melek Huruf
(%)
94,32 96,37 96,51 96,01 96,89 96,21 0,40
Angka rata-rata
lama sekolah
6,47 6,81 6,43 6,44 6,45 6,60 0,87
Sumber : Hasil Analisis dan Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang b. Urusan Kesehatan
Capain kinerja Urusan Kesehatan dapat terlihat pada beberapa indikator berikut
ini:
Angka kelangsungan hidup bayi adalah adalah probabilitas bayi hidup
sampai dengan usia 1 tahun, dalam kurun waktu setahun per 1.000
kelahiran hidup pada tahun yang sama. Angka kelangsungan hidup bayi di
Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 sebesar 947,72 orang per 1000
Kelahiran Hidup dan pada tahun 2015 menjadi 998,49 orang per 1000
Kelahiran Hidup dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 1,05 persen
per tahun.
Angka harapan hidup adalah adalah peluang lama hidup atau umur
seseorang pada waktu dilahirkan. Angka harapan hidup di Kabupaten
Pandeglang pada tahun 2012 sebesar 62,66 tahun dan pada tahun 2015
menjadi 63,51 tahun dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,45
persen per tahun.
Gambaran lebih lanjut mengenai capaian indikator kinerja Urusan Kesehatan
dapat terlihat pada Tabel 2.11.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 22
Tabel 2.11 Capaian Kinerja Urusan Kesehatan
Indikator Derajat
Kesehatan
Tahun Rata-rata
Laju
Pertumbuhan
(%)
2010 2011 2012 2013 2014
2015
Angka Kelangsungan
Hidup Bayi (1000KH)
947,72 973,00 979,30 984,10 998,41 998,49 1,05
Angka Harapan Hidup
(tahun)
62,66 62,83 62,91 63,51 0,45
Angka Kesakitan (%) 48,06 40,83 37,00 35,94 33,33 29,87 (9,07)
Rata-rata Lama Sakit
(hari)
5,02 5,41 6,67 6,23 7,30 7,02 6,94
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
c. Urusan Pemuda dan Olahraga
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Pemuda Dan Olahraga terlihat
pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.12 berikut.
Tabel 2.12.
Capaian Kinerja Urusan Pemuda dan Olahraga
Indikator Kinerja Satuan Target
2015
Capaian
Target 2015
Tingkat Capaian
Target 2015
(%)
Terbinanya bidang keolahragaan dan kepemudaan
% 81 77.53 95.72
Besaran IPM (Indeks Pembangunan Manusia)
Indeks 72.75 69.64 95.72
Jumlah Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar Kepemimpinan Terlaksananya
pendidikan dan latihan dasar kepemimpinan pemuda bagi anggota pramuka
Orang 30 30 100,00
Terselenggaranya Pelatihan
Kewirausahaan bagi Pemuda
orang
Kewirausahaan Bagi Pemuda
30 30 100,00
Terlaksananya pertandingan cabang olahraga di daerah melalui Pekan Olahraga Kabupaten (PORKAB) ke V
Cabang Olahraga
13 13 100,00
Jumlah sarana dan prasarana olahraga
yang terpelihara
sarana olahraga 3 3 100,00
Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 23
d. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.13
berikut.
Tabel 2.13
Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Indikator Kinerja Satuan Target
2015
Capaian
Target 2015
Tingkat
Capaian Target
2015 (%)
Terciptanya tata kelola perekonomian daerah yang
responsif dan adaptif
% 81
70.76
87.36
PDRB adhb Rp. Juta 16,277,784 11,893,991 73.07
PDRB adhk Rp. Juta 5,427,737 5,018,451 92.46
Laju Pertumbuhan Ekonomi % 5.20
5.02
96.54
Terselenggaranya Pelatihan Kewirausahaan
Orang 100
100
100,00
Meningkatnya koperasi yang
berkualitas dan kuantitas
Orang
5
5 100,00
Terselenggaranya temu konsultasi dan advokasi fasilitator/ motivator
kewirausahaan
Orang 100
100
100,00
Tersalukannya bantuan pealatan usaha kepada UMKM
Kelompok 5
5
100,00
Terlaksananya Pendidikan
Perkoperasian
Peserta
80
80 100,00
Terlaksananya Pembinaan, Pengawasan dan Penghargaan koperasi
Badan Hukum
13
13
100,00
Terlaksananya Pembubaran
Badan Hukum Koperasi
Koperasi
yang tidak akrtip
100
100 100,00
Meningkatkan Usaha Koperasi Di Bidang Pertanian
dan Memberikan Koperasi Awards TA. 2015
Orang 60
60
100,00
Koperasi
7
7 100,00
Terlaksananya Pendidikan dan Pelatihan Kepada Pengurus Koperasi
Orang 120
120
100,00
Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 24
e. Urusan Penanaman Modal Daerah
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Penanaman Modal Daerah
terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.14 berikut.
Tabel 2.14 Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal Daerah
Indikator Kinerja Satuan Target
2015
Capaian
Target
2015
Tingkat Capaian
Target 2015
(%)
Terselenggaranya promosi peluang penanaman modal kabupaten/kota
1 kali/tahun
1 2 200.00
Terselenggaranya pelayanan
perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal melalui Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (PTSP) di bidang Penanaman Modal meliputi :
(1) Pendaftaran Penanaman Modal Dalam Negeri, (2) lzin Prinsip Penanaman Modal
Dalam Negeri, (3) Izin Usaba Penanaman Modal Dalam
Negeri, (4) Tanda Daftar Perusahaan (TOP), (5) Surat lzin Usaha
Perdagangan (SIUP), (6) Perpanjangan Izin
Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) yang bekerja di 1 (satu)
kabupaten/kota, sesuat kewenangan pemerintah kabupaten / kota
% 100 60 60.00
Terselenggaranya bimbingan
pelaksanaan Kegiatan Penanaman Modal kepada
masyarakat dunia usaha
1
kali/tahun
1 - 0.00
Terimplementasikannya
Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi secara
elektronik (SPIPISE)
% 100 50 50.00
Terselenggaranya sosialisasi
kebijakan penanaman modal kepada masyarakat dunia
usaha
1
kali/tahun
1 1 100.00
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 25
Cakupan penerbitan kartu keluarga
% 100 50.08 50.08
Cakupan penerbitan kartu tanda penduduk
% 100 83.82 83.82
Cakupan penerbitan kutipan akta kelahiran
% 40 35.77 89.43
Cakupan penerbitan kutipan
akta kematian
% 31 0.34 1.09
Persentase jumlah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diterbitkan
% IMB 28 0.00
Persentase tersedianya 7
(tujuh) layanan informasi jasa konstruksi Tingkat Kabupaten/Kota pada Sistem
Informasi Pembina Jasa Konstruksi (SIPJAKI)
% 28 - 0.00
Persentase tersedianya layanan Izin Usaha Jasa
Konstruksi (IUJK) dengan waktu penerbitan paling lama
10 (sepuluh) Hari Kerja setelah Persyaratan Lengkap
% 44 - 0.00
Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015
f. Urusan Ketenagakerjaan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Ketenagakerjaan terlihat pada
beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.15 berikut.
Tabel 2.15
Capaian Kinerja Urusan Ketenagakerjaan
Indikator Kinerja Satuan Target
2015
Capaian
Target
2015
Tingkat Capaian
Target 2015
(%)
Pembinaan, pendidikan dan
pelatihan keterampilan kerja
%
79
92.44
117.01
Tingkat Pengangguran
Terbuka
%
9.34
7.03
124.72
PDRB adhb per Kapital Rp. Juta 12,919,218 10,054,041 77.82
PDRB adhk per Kapital Rp. Juta 4,307,842 4,242,118 98.47
Besaran IPM (Indeks
Pembangunan Manusia)
Indeks
72.75
69.64
95.72
Besaran tenaga kerja yang
mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi
% 70 56.18 80.26
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 26
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat
% 55 100.00 181.82
Besaran tenaga kerja yang
mendapatkan pelatihan kewirausahaan
% 55 100.00 181.82
Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan
% 45 20.73 46.07
Besaran Kasus yang
diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB)
% 45 100.00 222.22
Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program
Jamsostek
% 45 86.70 192.67
Besaran Pemeriksaan Perusahaan
% 40 31.25 78.13
Besaran Pengujian Peralatan di Perusahaan
% 45 11.00 24.44
Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015
g. Urusan Perhubungan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Perhubungan terlihat pada
beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.16 berikut.
Tabel 2.16
Capaian Kinerja Urusan Perhubungan
Indikator Kinerja Satuan Target
2015
Capaian
Target
2015
Tingkat
Capaian
Target 2015
(%)
Perencanaan, Pembangunan dan
Pengembangan jaringan transportasi
% 75 34.72 46.29
PDRB adhk Pengangkutan dan Komunikasi
Rp. Juta 372,441 341,371 91.66
PDRB adhb Pengangkutan dan
Komunikasi Rp. Juta 1,925,528 963,070 50.02
Tersedianya angkutan umum yang
melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk
jaringan jalan kabupaten/kota
% 75 3.10 4.13
Tersedianya angkutan umum yang melayani jaringan trayek yang menghubungkan daerah tertinggal
dan terpencil dengan wilayah yang
% 65 - 0.00
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 27
telah berkembang pada wilayah yang telah tersedia jaringan jalan kabupaten/kota
Tersedianya halte pada setiap kabupaten/kota yang telah
dilayani angkutan umum dalam trayek
% 100 115 115.00
Tersedianya terminal angkutan penumpang pada setiap
kabupaten/kota yang telah dilayani angkutan umum dalam
trayek
% 45 13.79 30.64
Tersedianya fasilitas perlengkapan
jalan (rambu, marka dan guardrill) dan penerangan jalan umum
(PJU) pada jalan kabupaten/kota
% 65 243 373.85
Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor bagi kabupaten/kota yang memiliki
populasi kendaraan wajib uji minimal 4000 kendaraan wajib uji
% 65 100 153.85
Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang terminal
pada kabupaten/kota yang telah memiliki terminal
% 55 30 54.55
Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang
pengujian kendaraan bermotor pada kabupaten/kota yang telah
melakukan pengujian berkala kendaraan bermotor
% 100 100 100.00
Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang MRLL,
Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir pada kabupaten/kota
% 45 80 177.78
Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki
kompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum
% 100 100 100.00
Terpenuhinya standar
keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek di dalam kabupaten/kota
% 100 44.61 44.61
Tersedianya kapal sungai dan
danau untuk melayani jaringan trayek dalam kabupaten/kota
pada wilayah yang tersedia alur
% 80 - 0.00
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 28
sungai dan danau yang dapat dilayari
Tersedianya kapal sungai dan
danau yang melayani trayek dalam kabupaten/kota yang menghubungkan daerah tertinggal
dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah
yang tersedia alur sungai dan danau yang dapat dilayari
% 45 - 0.00
Tersedianya pelabuhan sungai dan danau untuk melayani kapal
sungai dan danau yang beroperasi pada trayek dalam kabupaten/kota pada wilayah
yang telah dilayari angkutan sungai dan danau
% 65 - 0.00
Terpenuhinya standar keselamatan bagi kapal sungai
dan danau yang beroperasi pada lintas antar pelabuhan dalam satu
kabupaten/kota
100 - 0.00
Tersedianya Sumber Daya
Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi sebagai awak kapal
angkutan sungai dan danau untuk daerah yang telah melayani angkutan sungai dan danau
% 55 - 0.00
Tersedianya kapal penyebrangan
yang beroperasi pada lintas dalam kabupaten/kota pada wilayah yang telah ditetapkan lintas
penyebrangan dalam kabupaten/kota
% 65 - 0.00
Tersedianya kapal penyebrangan
yang beroperasi pada lintas dalam kabupaten/kota untuk menghubungkan daerah tertinggal
dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang telah ditetapkan lintas
penyebrangan dalam kabupaten/kota
% 100 - 0.00
Tersedianya pelabuhan penyebrangan pada
kabupaten/kota yang memiliki pelayanan angkutan
penyebrangan yang beroperasi pada lintas penyebrangan dalam
% 65 - 0.00
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 29
kabupaten/kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran
Terpenuhinya standar keselamatan kapal penyebrangan
dengan ukuran di bawah 7 GT dan kapal penyebrangan yang beroperasi pada lintas
penyebrangan dalam kabupaten/kota
% 100 - 0.00
Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai
kompetensi sebagai awak kapal penyebrangan dengan ukuran di
bawah 7 GT atau yang beroperasi di lintas penyebrangan dalam kabupaten/kota
% 55 - 0.00
Tersedianya kapal laut yang
beroperasi pada lintas dalam kabupaten/kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan
tidak ada alternatif angkutan jalan
% 92.5 - 0.00
Tersedianya kapal laut yang beroperasi pada lintas atau trayek dalam kabupaten/kota untuk
menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang
telah berkembang pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan
% 100 - 0.00
Tersedianya dermaga pada setiap
ibukota kecamatan dalam kabupaten/kota untuk melayani kapal laut yang beroperasi pada
trayek dalam kabupaten/kota pada wilayah yang memiliki alur
pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan
% 65 - 0.00
Terpenuhinya standar keselamatan kapal dengan ukuran
di bawah 7 GT yang beroperasi pada lintas dalam kabupate/ kota
% 100 - 0.00
Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai
kompetensi sebagai awak kapal angkutan laut dengan ukuran di bawah 7 GT
% 100 - 0.00
Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 30
h. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.17
berikut.
Tabel 2.17 Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Indikator Kinerja Satuan Target
2015
Capaian
Target 2015
Tingkat
Capaian Target
2015 (%)
Persentase Tingkat kualitas pelayanan publik dan kepuasan masyarakat umum
dan dunia usaha terhadap kinerja pelayanan pemerintah
% 83 30.97 37.32
Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015
i. Urusan Kebudayaan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kebudayaan terlihat pada
beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.18 berikut.
Tabel 2.18
Capaian Kinerja Urusan Kebudayaan
Indikator Kinerja Satuan Target 2015 Capaian
Target 2015
Tingkat Capaian
Target 2015 (%)
Peningkatan investasi dan
perekonomian daerah berbasis pertanian dan pariwisata
% 82 61.89 75.47
PDRB adhb Rp. Juta 16,277,784 11,893,991 73.07
PDRB adhk Rp. Juta 5,427,737 5,018,451 92.46
Laju Pertumbuhan Ekonomi % 5.20 5.02 96.54
Tingkat Inflasi % 7.90 6.76 114.43
Indeks Gini Rasio Indeks 0.20 0.20 102.41
PDRB adhb per Kapital Rupiah 16,277,784 10,054,041 61.77
PDRB adhk per Kapital Rupiah 5,427,737 4,242,118 78.16
Besaran IPM (Indeks Pembangunan Manusia)
Indeks 72.75 69.64 95.72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 31
Kemampuan Investasi - PMTB
Milyar Rupiah
627.74 706.22 112.50
PDRB adhk Sektor Pertanian Rp. Juta 1,608,833 1,485,927 92.36
PDRB adhb Sektor Pertanian
Rp. Juta 4,675,161 3,285,337 70.27
Share NTB Kabupaten
Terhadap NTB Provinsi Sektor Pertanian
% 26.07 16.83 64.56
PDRB adhk Perdagangan, Hotel dan Restoran
Rp. Juta 1,410,499 1,282,296 90.91
PDRB adhb Perdagangan,
Hotel dan Restoran
Rp. Juta 3,773,906 2,704,652 71.67
Share NTB Kabupaten Terhadap NTB Provinsi sektor Perdagangan, Hotel
dan Restoran
% 7.50 5.70 75.94
Cakupan kajian seni 50% % 100 33.00 33.00
Cakupan fasilitasi seni 30% % 100 57.00 57.00
Cakupan gelar seni 75% % 100 100.00 100.00
Misi kesenian 100% % 100 100.00 100.00
Cakupan Sumber Daya Manusia Kesenian 25%
% 100 63.00 63.00
Cakupan tempat 100% % 100 100.00 100.00
Cakupan organisasi 34% % 100 33.00 33.00
Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015
j. Urusan Perencanaan Pembangunan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Perencanaan Pembangunan
terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.19 berikut.
Tabel 2.19
Capaian Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan
Indikator Kinerja Satuan Target
2015
Capaian Target
2015
Tingkat Capaian Target
2015 (%)
Persentase Tingkat kualitas pelayanan publik dan kepuasan masyarakat umum
dan dunia usaha terhadap kinerja pelayanan pemerintah
% 83 30.97 37.32
Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 32
k. Urusan Otonomi, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Pemerintahan Umum
terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.20 berikut.
Tabel 2.20 Capaian Kinerja Urusan Pemerintahan Umum
Indikator Kinerja Satuan Target 2015
Capaian Target 2015
Tingkat Capaian Target 2015 (%)
Persentase Tingkat kualitas pelayanan publik dan kepuasan masyarakat umum dan dunia usaha terhadap kinerja pelayanan pemerintah
% 83 65,50 78,92
Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan IMB di kabupaten/kota
% 100 - 0.00
Penerbitan IUJK dalam waktu 10 hari kerja setelah persyaratan lengkap
% 100 - 0.00
Tersedianya Sistem Informasi Jasa Konstruksi setiap tahun
% 100 0.00
Tersedianya informasi peluang usaha sektor/ bidang usaha unggulan
1 sektor/bidang/tahun
1 - 0.00
Terselenggaranya fasilitas pemerintah daerah dalam rangka kerjasama kemitraan Antara usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKMK) tingkat kabupaten/kota dengan pengusaha tingkat provinsi/ nasional
1kali/tahun
1 - 0.00
Terselenggaranya promosi peluang penanaman modal kabupaten/kota
1 kali/tahun
1 2 200.00
Terselenggaranya pelayanan perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di bidang Penanaman Modal meliputi : (1) Pendaftaran Penanaman Modal Dalam Negeri, (2) lzin Prinsip Penanaman Modal Dalam Negeri, (3) Izin Usaba Penanaman Modal Dalam Negeri, (4) Tanda Daftar Perusahaan (TOP), (5) Surat lzin Usaha Perdagangan (SIUP), (6) Perpanjangan Izin
% 100 60 60.00
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 33
Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) yang bekerja di 1 (satu) kabupaten/kota, sesuat kewenangan pemerintah kabupaten / kota
Terselenggaranya bimbingan pelaksanaan Kegiatan Penanaman Modal kepada masyarakat dunia usaha
1 kali/tahun
1 - 0.00
Terimplementasikannya Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi secara elektronik (SPIPISE)
% 100 50 50.00
Terselenggaranya sosialisasi kebijakan penanaman modal kepada masyarakat dunia usaha
1 kali/tahun
1 1 100.00
Cakupan penerbitan kartu keluarga % 100 50.08 50.08
Cakupan penerbitan kartu tanda penduduk
% 100 83.82 83.82
Cakupan penerbitan kutipan akta kelahiran
% 40 35.77 89.43
Cakupan penerbitan kutipan akta kematian
% 31 0.34 1.09
Persentase jumlah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diterbitkan
% IMB 28 0.00
Persentase tersedianya 7 (tujuh) layanan informasi jasa konstruksi Tingkat Kabupaten/Kota pada Sistem Informasi Pembina Jasa Konstruksi (SIPJAKI)
% 28 - 0.00
Persentase tersedianya layanan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dengan waktu penerbitan paling lama 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah Persyaratan Lengkap
% 44 - 0.00
Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015
l. Urusan Kearsipan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kearsipan terlihat pada
beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.21 berikut.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 34
Tabel 2.21
Capaian Kinerja Urusan Kearsipan
Indikator Kinerja Satuan Target 2015
Capaian Target 2015
Tingkat Capaian Target 2015 (%)
Jumlah database potensi daerah, penelitian dan pengembangan untuk mewujudkan pembangunan yang baik dan pembangunan berbasiskan teknologi informasi
% 81 58.02 71.63
Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015
m. Urusan Komunikasi dan Informatika
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Komunikasi dan Informatika
terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.22 berikut.
Tabel 2.22
Capaian Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika
Indikator Kinerja Satuan Target 2015
Capaian Target 2015
Tingkat Capaian Target 2015 (%)
Jumlah database potensi daerah, penelitian dan pengembangan untuk mewujudkan pembangunan yang baik dan pembangunan berbasiskan teknologi informasi
% 81 58.02 71.63
Pelaksanaan diseminasi dan pendistribusian informasi nasional melalui:
Media massa seperti majalah, radio dan televisi
kegiatan 12 12 100.00
Media baru seperti website (media online)
hari 365 365 100.00
Media tradisional seperti pertunjukan rakyat
kegiatan 12 1 8.33
Media interpersonal seperti sarasehan, ceramah/diskusi dan lokakarya
kegiatan 12 10 83.33
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 35
Media luar ruang seperti buletin, leaflet, booklet, brosur, spanduk dan baliho
kegiatan 12 12 100.00
Cakupan pengembangan dan pemberdayaan kelompok informasi di tingkat kecamatan
% 60 22.85 38.08
Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015
n. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik
Dalam Negeri terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel
2. 23 berikut.
Tabel 2.23
Capaian Kinerja Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Indikator Kinerja Satuan Target 2015
Capaian Target 2015
Tingkat Capaian Target 2015 (%)
Persentase peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
% 75
50.83
67.78
Cakupan penegakan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah di kabupaten/kota
% 100 100 100.00
Cakupan patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
Patroli / hari/orang
3 1 33.33
Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat (Linmas) di Kabupaten/Kota
Orang / RT 1 0.7 70.00
Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015
o. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Keluarga Berencana dan
Keluarga Sejahtera terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana
Tabel 2.24 berikut.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 36
Tabel 2.24
Capaian Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Indikator Kinerja Satuan Target 2015
Capaian Target 2015
Tingkat Capaian Target
2015 (%)
Meningkatnya kualitas hidup dan terkendalinya pertumbuhan penduduk
% 83 101.93 122.80
Laju Pertumbuhan Penduduk
% 1.24 1.25 99.19
Jumlah Rumah Tangga KK 358,519 282,145 121.30
Angka Kelangsungan Hidup Bayi
1000KH 950 984 103.58
Besaran IPM (Indeks Pembangunan Manusia)
% 72.75 69.64 95.72
Cakupan Pasangan Usia Subur yang istrinya dibawah usia 20 tahun 3,5%
% 100 170.00 170.00
Cakupan Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif 65%.
% 100 105.81 105.81
Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber- KB tidak terpenuhi (Unmet Need) 5%
% 100 399.00 399.00
Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber- KB 70%
% 100 105.00 105.00
Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB 87%
% 100 91.00 91.00
Ratio Petugas Lapangan Keluarga Berencana/ Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB) 1 petugas di setiap 2 (dua) Desa/Kelurahan
% 100 5.84 5.84
Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) 1 (satu) petugas di setiap Desa/ Kelurahan.
% 100 100.00 100.00
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 37
Cakupan penyediaan alat dan obat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat 30% setiap tahun
% 100 100.00 100.00
Data mikro keluraga di setiap Desa/Kelurahan 100% di setiap tahun
% 100 100.00 100.00
Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015
2.3.2 Layanan Urusan Pilihan
Layanan urusan pilihan Pemerintah Kabupaten Pandeglang tahun 2011-
2015 terdiri dari 8 (delapan) urusan, yaitu:
a. Pertanian
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pertanian terlihat pada
beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.25 berikut.
Tabel 2.25 Capaian Kinerja Urusan Pertanian
Indikator Kinerja Satuan Target 2015
Capaian Target 2015
Tingkat Capaian Target 2015 (%)
PDRB adhk Sektor Pertanian Rp. Juta 1,608,833 1,485,927 92.36
PDRB adhb Sektor Pertanian Rp. Juta 4,675,161 3,285,337 70.27
Share NTB Kabupaten Terhadap NTB Provinsi Sektor Pertanian
% 26.07
16.83
64.56
Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015
b. Kehutanan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kehutanan terlihat pada
beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.26 berikut.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 38
Tabel 2.26 Capaian Kinerja Urusan Kehutanan
Indikator Kinerja Satuan Target 2015 Capaian Target 2015
Tingkat Capaian Target 2015 (%)
PDRB adhk Sektor Pertanian
Rp. Juta 1.608.833 1.485.927 92,36
PDRB adhb Sektor Pertanian
Rp. Juta 4.675.161 3.285.337 70,27
Share NTB Kabupaten Terhadap NTB Provinsi Sektor Pertanian
% 26,07
16,83
64,56
Tersedianya Tanaman Hutan rakyat
Ha 25 25 100,00
Penertiban perizinan pengelolaan industri hasil hutan
Kali 5 5 100,00
Jumlah Penambahan luasan hutan rakyat
Ha 5 5 100,00
% 83,33
83,33
100,00
Meningkatnya keterampilan dan pengetahuan kelompok tani HHBK
Kelompok/ Orang
2/100 2/100 100,00
Pemanfaatan lahan bawah tegakan Hutan Rakyat
Unit 1 1 100,00
Fasilitasi areal kerja dan pengelolaan hutan kemasyarakatan
Kegiatan 3 3 100,00
% 83,33
83,33
100,00
Terlaksananya pengendalian hama dan penyakit tanaman hutan rakyat di Kabupaten Pandeglang
Kegiatan 1
1
100,00
Bertambahnya jumlah hutan, sumberdaya alam dan kekayaan hutan lainnya yang terpelihara (Konservasi keanekaragaman hayati)
Kegiatan 1
1
100,00
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 39
Terpeliharanya sumber mata air
Ha 15 15 100,00
Tersedianya Jumlah bibit tanaman kehutanan (Albasiah, Akasia, Gmelina)
batang 55000 55000 100,00
Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015
c. Energi dan Sumber Daya Mineral
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan energi dan sumber daya
mineral terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.27
berikut.
Tabel 2.27
Capaian Kinerja Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral
Indikator Kinerja Satuan Target 2015
Capaian Target 2015
Tingkat Capaian Target
2015 (%)
PDRB adhk Pertambangan & Penggalian
Rp. Juta 6.229 6.201 99,55
PDRB adhb Pertambangan & Penggalian
Rp. Juta 17.337 12.131 69,97
Share NTB Kabupaten Terhadap NTB Provinsi Pertambangan & Penggalian
% 6,90 4,84 70,05
Rasio Elektrifikasi (%) % 95,07 82,14 86,40
Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015
d. Pariwisata
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pariwisata terlihat pada
beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.28 berikut.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 40
Tabel 2.28 Capaian Kinerja Urusan Pariwisata
Indikator Kinerja Satuan Target 2015
Capaian Target 2015
Tingkat Capaian Target 2015 (%)
PDRB adhk Perdagangan, Hotel dan Restoran
Rp. Juta 1.410.499 1.282.296 90,91
PDRB adhb Perdagangan, Hotel dan Restoran
Rp. Juta 3.773.906 2.704.652 71,67
Share NTB Kabupaten Terhadap NTB Provinsi sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
% 7,50 5,70 75,94
Tersedianya Fasilitas Wisata di Kp.Wisata
4 Desa/4 kampung/1 Kelompok
4 4 100,00
Jumlah Kelompok yang di Berikan Bantuan
4 Desa/4 kampung/1 Kelompok
1 1 100,00
Terlaksananya Penataan Obyek Wisata Cisolong
Kegiatan 1 1 100,00
Jumlah Informasi/Pameran Wisata Kuliner serta Masyarakat akan Masakan Khas Banten
Kegiatan 3 3 100,00
Terlaksananya Pembelian Lahan
Paket 1,00 1,00 100,00
Jumlah Pemandu Wisata yang diberikan Pelatihan Bahasa Asing
Orang 80 80 100,00
Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015
e. Kelautan dan Perikanan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kelautan dan Perikanan
terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.29 berikut.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 41
Tabel 2.29 Capaian Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan
Indikator Kinerja Satuan Target 2015
Capaian Target 2015
Tingkat Capaian Target 2015 (%)
Tersedianya kapal laut yang beroperasi pada lintas atau trayek dalam kabupaten/kota untuk menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan
% 100 1 1,00
Tersedianya dermaga pada setiap ibukota kecamatan dalam kabupaten/kota untuk melayani kapal laut yang beroperasi pada trayek dalam kabupaten/kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan
% 65 1 1,54
Terpenuhinya standar keselamatan kapal dengan ukuran di bawah 7 GT yang beroperasi pada lintas dalam kabupate/ kota
% 100 1 1,00
Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi sebagai awak kapal angkutan laut dengan ukuran di bawah 7 GT
% 100 1 1,00
Terbinanya Pembudidaya penerima PUMP secara Mandiri
Kelompok 6 6 100,00
Terbinanya kelompok Nelayan penerima PUMP secara mandiri
Kelompok 1 1 100,00
Tersedianya data konservasi kawasan laut daerah
Dokumen/Banguna
n
4/1 4/1 100,00
Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 42
f. Urusan Perdagangan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perdagangan terlihat pada
beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.30 berikut.
Tabel 2.30 Capaian Kinerja Urusan Perdagangan
Indikator Kinerja Satuan Target 2015
Capaian Target 2015
Tingkat Capaian Target 2015 (%)
Terselenggaranya pelayanan perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di bidang Penanaman Modal meliputi : (1) Pendaftaran Penanaman Modal Dalam Negeri, (2) lzin Prinsip Penanaman Modal Dalam Negeri, (3) Izin Usaba Penanaman Modal Dalam Negeri, (4) Tanda Daftar Perusahaan (TOP), (5) Surat lzin Usaha Perdagangan (SIUP), (6) Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) yang bekerja di 1 (satu) kabupaten/kota, sesuat kewenangan pemerintah kabupaten / kota
% 100 60 60,00
PDRB adhk Perdagangan, Hotel dan Restoran
Rp. Juta 1.410.499 1.282.296 90,91
PDRB adhb Perdagangan, Hotel dan Restoran
Rp. Juta 3.773.906 2.704.652 71,67
Share NTB Kabupaten Terhadap NTB Provinsi sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
% 7,50 5,70 75,94
Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015
g. Urusan Industri
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan industri terlihat pada
beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.31 berikut.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 43
Tabel 2.31 Capaian Kinerja Urusan Perdagangan
Indikator Kinerja Satuan Target 2015
Capaian Target 2015
Tingkat Capaian Target 2015 (%)
PDRB adhk Industri Pengolahan Rp. Juta
579.077 543.555 93,87
PDRB adhb Industri Pengolahan Rp. Juta
1.789.200 1.204.938 67,35
Share NTB Kabupaten Terhadap NTB Provinsi Industri Pengolahan Industri Pengolahan
% 1,28
1,08
84,67
Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015
h. Urusan Ketransmigrasian
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan ketransmigrasian terlihat pada
beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.32 berikut.
Tabel 2.32 Capaian Kinerja Urusan Ketransmigrasian
Indikator Kinerja Satuan Target 2015 Capaian
Target 2015
Tingkat Capaian
Target 2015 (%)
Perjanjian Kerjasama Antar Daerah (KSAD)
Mou 2 2 100,00
Jumlah Transmigran yang ditempatkan
Keluarga 38 38 100,00
Jumlah Transmigran yang dibina di Lokasi Penempatan
Keluarga 38 38 100,00
Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015
2.4. Aspek Daya Saing Daerah
Daya saing daerah merupakan salah satu tujuan penyelenggaraan
pemerintah daerah yang didasarkan pada potensi, kekhasan dan keunggulan
suatu daerah. Suatu daya saing (competitiveness) merupakan merupakan salah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 44
satu faktor kunci keberhasilan pembangunan ekonomi dalam mencapai tingkat
kesejahteraan dan keberlanjutan. Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan
aspek daya saing daerah dapat dilihat dari beberapa aspek di antaranya
kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim berinvestsai dan
sumber daya manusia.
2.4.1 Kemampuan Ekonomi Daerah
Kemampuan ekonomi daerah atau kapasitas ekonomi daerah harus
memeiliki daya tarik (attractiveness) bagi pelaku ekonomi yang akan masuk dan
telah berada pada suatu daerah untuk menciptakan multiflier effect bagi
peningkatan daya saing daerah. Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan
kemampuan ekonomi daerah di antaranya dapat dilihat dari Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB), Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), Tingkat Inflasi Sektoral.
a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adhb
Perekonomian Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015 dapat dilihat
pada perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB Kabupaten
Pandeglang merupakan cerminan perolehan nilai tambah atas proses produksi atau
jasa di wilayah Kabupaten Pandeglang pada Tahun 2015. Data PDRB Kabupaten
Pandeglang Tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 masih menggunakan 9 sektor
lapangan usaha. Sedangkan data PDRB Tahun 2013 sampai dengan tahun 2015
telah menggunakan 17 sektor lapangan usaha (pola baru). PDRB Kabupaten
Pandeglang atas dasar harga berlaku (PDRB adhb) Tahun 2010 sebesar 8,694
triliun rupiah (atau senilai 8.694.501 juta rupiah), nilai ini meningkat sebesar
23,13 persen dari PDRB adhb pada Tahun 2012 yang senilai 10,705 triliun rupiah.
Sedangkan PDRB Kabupaten Pandeglang atas dasar harga berlaku Tahun 2013
sebesar 16,460 triliun rupiah (atau senilai 16.460.315 juta rupiah), nilai ini
meningkat sebesar 23,10 persen dari PDRB adhb pada Tahun 2015 yang senilai
20,216 triliun rupiah. Sektor dominan yang memberi andil dalam perkembangan
nilai PDRB adhb Kabupaten Pandeglang Tahun 2015 berturut-turut adalah
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Sektor Pertambangan dan Penggalian;
serta Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor. Gambaran lebih lanjut mengenai PDRB adhb (seperti terlihat pada Tabel
2.33, Tabel 2.34, Gambar 2.7 dan Gambar 2.8).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 45
Tabel 2.33 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku & Kontribusi PDRB
Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2010 – 2013
LAPANGAN USAHA
PDRB ADHB
(Jutaan Rupiah)
PDRB ADHB
(Jutaan Rupiah)
PDRB ADHB
(Jutaan Rupiah)
Kontribusi (%)
Kontribusi (%)
Kontribusi (%)
Rata-rata Pertumbuhan Th 2010-2012
(%)
2010 2011 2012 2010 2011 2012
Pertanian 2.684.795 2.778.831 3.030.166 30,88 28,99 28,31 6,24
Pertambangan & Penggalian
11.840 10.259 11.703 0,14 0,11 0,11 -0,58
Industri Pengolahan 881.858 975.445 1.070.829 10,14 10,18 10,00 10,19
Listrik, Gas dan Air Bersih
208.815 263.260 369.994 2,40 2,75 3,46 33,11
Bangunan 465.071 530.616 600.782 5,35 5,54 5,61 13,66
Perdagangan, Hotel dan Restoran
1.967.031 2.211.366 2.432.264 22,62 23,07 22,72 11,20
Pengangkutan dan Komunikasi
666.131 741.150 826.104 7,66 7,73 7,72 11,36
Bank & Lembaga Keuangan lainnya
514.023 563.126 625.128 5,91 5,87 5,84 10,28
Jasa-jasa 1.294.937 1.512.036 1.738.348 14,89 15,77 16,24 15,86
KABUPATEN 8.694.501 9.586.089 10.705.319 100,00 100,00 100,00 10,96
BANTEN 171.747.590 192.381.290 213.197.790 5,06 4,98 5,02 11,42
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
Tabel 2.34 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku & Kontribusi PDRB
Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2013 – 2015
LAPANGAN USAHA
PDRB ADHB (Jutaan Rupiah) Kontribusi (%) Rata-rata Pertumbuhan Th 2013-2015
(%) 2013 2015 2013 2015
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
5.621.401 6.868.630 34,15 33,90 10,54
Pertambangan & Penggalian 1.885.819 2.244.627 11,46 11,08 9,10
Industri Pengolahan 1.057.053 1.188.021 6,42 5,86 6,01
Pengadaan Listrik dan Gas 52.196 114.391 0,32 0,56 48,04
Pengadaan Air, Pengolahaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
9.323 11.390 0,06 0,06 10,53
Konstruksi 773.790 1.001.813 4,70 4,94 13,78
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 46
Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepedah Motor
1.908.141 2.208.351 11,59 10,90 7,58
Transportasi dan Pergudangan 893.142 1.184.189 5,43 5,84 15,15
Penyedian Akomodasi dan Makanan Minuman
799.756 1.110.523 4,86 5,48 17,84
Informasi dan Koordinasi 53.367 61.827 0,32 0,31 7,63
Jasa Keuangan dan Asuransi 415.380 493.250 2,52 2,43 8,97
Real Estat 1.164.090 1.373.703 7,07 6,78 8,63
Jasa Perusahaan 37.215 45.984 0,23 0,23 11,16
Administrasi Pemerintahan, Pertanahanan dan Jaminan Sosil Wajib
942.111 1.262.667 5,72 6,23 15,77
Jasa Pendidikan 527.747 679.765 3,21 3,35 13,49
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
153.559 195.102 0,93 0,96 12,72
Jasa Lainya 166.223 217.637 1,01 1,07 14,42
KABUPATEN 16.460.315 20.261.870 100,00 100,00 10,95
BANTEN 377.836.080 477.936.520 4,36 4,24 12,47
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
Gambar 2.7 Grafik Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2012
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 47
Gambar 2.8 Grafik Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013-2015
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
Dari Grafik di atas, tergambar bahwa perekonomian di wilayah Kabupaten
Pandeglang pada tahun 2015 didominasi oleh Sektor Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan dengan kontribusi 33,90 persen (atau menyumbang sebesar 6,868
triliun rupiah) yang berarti bahwa sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
masih menjadi sektor andalan dalam menggerakan perekonomian di wilayah
Kabupaten Pandeglang. Sektor lainnya yang memberikan kontribusi menonjol bagi
perekonomian daerah adalah Sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 11,08
persen serta Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor sebesar 10,90 persen.
Sembilan kelompok sektor PDRB adhb menurut lapangan usaha seperti
tersebut di atas, menggambarkan struktur perekonomian di suatu wilayah.
Struktur perekonomian tersebut dikelompokan ke dalam tiga sektoral, yaitu Sektor
Primer (meliputi Pertanian, Sektor Pertambangan dan Penggalian), Sektor
Sekunder (meliputi Sektor Industri Pengolahan, Listrik Gas dan Air, serta Sektor
Bangunan), dan Sektor Tersier (meliputi Sektor Perdagangan, hotel dan restoran,
Sektor Angkutan dan komunikasi, Sektor Keuangan, serta Sektor Jasa-jasa).
Apabila dilihat ke dalam tiga kelompok tersebut, terlihat bahwa Sektor Tersier
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 48
memberikan andil terbesar dalam struktur perekonomian Kabupaten Pandeglang
dalam kurun waktu Tahun 2010-2015, disusul oleh Sektor Primer dan Sektor
Sekunder (Gambar 2.9).
Gambar 2.9 Grafik Perkembangan Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Pandeglang Secara Sektoral, Tahun 2010-2013
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
Sementara dalam periode tahun 2010-2013, jika dilihat berdasarkan rata-
rata laju pertumbuhan sektor PDRB adhb, Listrik, Gas dan Air Bersih mempunyai
laju pertumbuhan terbesar yaitu 23,01 persen per tahun, kemudian diikuti oleh
Jasa-jasa sebesar 15,18 persen per tahun, Pengangkutan dan Komunikasi 13,07
persen per tahun, Bangunan 12,53 persen per tahun, Perdagangan Hotel dan
Restoran sebesar 11,20 persen per tahun, Industri Pengolahan sebesar 10,97
persen per tahun, Bank dan Lembaga Keuangan lainnya sebesar 10,51 persen per
tahun, Pertanian sebesar 6,96 persen per tahun serta Pertambangan dan
Penggalian sebesar 0,81 persen per tahun. Dengan demikian laju pertumbuhan
total PDRB adhb Kabupaten Pandeglang selama kurun waktu 2010-2013 sebesar
11,01 persen per tahun dengan nilai PDRB adhb tahun 2013 mencapai Rp.11,893
Triliun. Gambaran PDRB adhb lebih lanjut sebagaimana Tabel 2.33, Tabel 2.34,
Gambar 2.7, Gambar 2.8, dan Gambar 2.9.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 49
b. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Adhk
Produk domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan 2000 (PDRB
adhk 2000) Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 sebesar Rp. 4,321 triliun dan
pada tahun 2012 meningkat sebesar Rp. 4,810 triliun. Kontribusi PDRB adhk 2000
terbesar disumbang oleh sektor pertanian yaitu sebesar 32,87 persen pada tahun
2010 dan 30,43 persen pada tahun 2012, kemudian diikuti oleh sektor
perdagangan hotel dan restoran, jasa-jasa dan industri pengolahan.
Sementara Produk domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan 2010
(PDRB adhk 2010) Kabupaten Pandeglang pada tahun 2013 sebesar Rp. 14,415
triliun dan pada tahun 2015 meningkat sebesar Rp. 16,009 triliun. Kontribusi PDRB
adhk 2010 pada tahun 2015 terbesar disumbang oleh sektor Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan yaitu sebesar 33,28 persen pada tahun 2013 dan
31,62 persen pada tahun 2013, kemudian diikuti oleh sektor Perdagangan Besar
dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Pertambangan dan
Penggalian; serta Real Estat. Gambaran PDRB adhk lebih lanjut sebagaimana Tabel
2.35, Tabel 2.36, Gambar 2.10 dan Gambar 2.11.
Tabel 2.35 PDRB adhk & Kontribusi PDRB adhk Tahun 2000
Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2010-2012
LAPANGAN USAHA
PDRB ADHK (Jutaan Rupiah)
PDRB ADHK
(Jutaan Rupiah)
PDRB ADHK (Jutaan Rupiah)
Kontribusi (%)
Kontribusi (%)
Kontribusi (%)
Rata-rata Pertumbuhan Th 2010-2012
(%)
2010 2011 2012 2010 2011 2012
Pertanian 1.420.185 1.412.486 1.464.103 32,87 31,06 30,43 1,53
Pertambangan & Penggalian
6.356 5.681 6.212 0,15 0,12 0,13 -1,14
Industri Pengolahan
473.164 501.278 520.236 10,95 11,02 10,81 4,86
Listrik, Gas dan Air Bersih
106.821 129.385 172.214 2,47 2,84 3,58 26,97
Bangunan 212.724 230.182 244.768 4,92 5,06 5,09 7,27
Perdagangan, Hotel dan Restoran
1.055.185 1.152.188 1.214.913 24,42 25,33 25,25 7,30
Pengangkutan dan Komunikasi
267.710 289.307 313.754 6,20 6,36 6,52 8,26
Bank & Lembaga Keuangan lainnya
236.016 251.838 266.890 5,46 5,54 5,55 6,34
Jasa-jasa 542.980 575.508 607.834 12,57 12,65 12,63 5,80
KABUPATEN 4.321.141 4.547.852 4.810.925 100,00 100,00 100,00 5,52
BANTEN 88.552.190 94.198.170 99.992.410 4,88 4,83 4,81 6,26
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 50
Tabel 2.36 PDRB adhk & Kontribusi PDRB adhk Tahun 2010
Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2013-2015
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
LAPANGAN USAHA
PDRB ADHK (Jutaan Rupiah)
Kontribusi (%) Rata-rata
Pertumbuhan Tahun 2013-
2015 (%) 2013 2015 2013 2015
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4.798.106 5.062.493 33,28 31,62 2,72
Pertambangan & Penggalian 1.370.534 1.547.205 9,51 9,66 6,25
Industri Pengolahan 964.402 1.048.398 6,69 6,55 4,26
Pengadaan Listrik dan Gas 99.472 102.514 0,69 0,64 1,52
Pengadaan Air, Pengolahaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 9.463 10.827 0,07 0,07
6,97
Konstruksi 706.120 835.302 4,90 5,22 8,76
Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepedah Motor 1.803.092 1.975.749 12,51 12,34
4,68
Transportasi dan Pergudangan 843.046 981.790 5,85 6,13 7,92
Penyedian Akomodasi dan Makanan Minuman 711.606 874.254 4,94 5,46
10,84
Informasi dan Koordinasi 57.225 69.715 0,40 0,44 10,37
Jasa Keuangan dan Asuransi 370.381 402.940 2,57 2,52 4,30
Real Estat 1.178.350 1.302.269 8,17 8,13 5,13
Jasa Perusahaan 34.114 38.803 0,24 0,24 6,65
Administrasi Pemerintahan, Pertanahanan dan Jaminan Sosil Wajib 743.698 900.784 5,16 5,63
10,06
Jasa Pendidikan 443.569 527.135 3,08 3,29 9,01
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 137.743 160.979 0,96 1,01 8,11
Jasa Lainya 144.529 168.680 1,00 1,05 8,03
KABUPATEN 14.415.450 16.009.839 100,00 100,00 5,39
BANTEN 331.099.110 367.959.220 4,35 4,35 5,42
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 51
Gambar 2.10
Grafik PDRB adhk & Kontribusi PDRB adhk Tahun 2000 Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2012
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
Gambar 2.11 Grafik PDRB adhk & Kontribusi PDRB adhk Tahun 2010
Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013-2014
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 52
Sementara PDRB adhk 2000 dalam periode tahun 2010-2012, jika dilihat
berdasarkan rata- rata laju pertumbuhan, Listrik, Gas dan Air Bersih rata-rata laju
pertumbuhannya terbesar yaitu 26,97 persen per tahun, kemudian diikuti oleh
Pengangkutan dan Komunikasi 8,26 persen per tahun, Perdagangan, Hotel dan
Restoran sebesar 7,30 persen per tahun, Bangunan sebesar 7,27 persen per
tahun, Bank dan Lembaga Keuangan lainnya sebesar Rp. 6,34 persen per tahun,
Jasa-jasa sebesar Rp. 5,80 persen per tahun, Industri Pengolahan sebesar 4,86
persen per tahun, serta Pertanian sebesar 1,53 persen per tahun. Laju
pertumbuhan PDRB adhk Kabupaten Pandeglang selama kurun waktu 2010-2012
sebesar 5,52 per tahun dengan PDRB adhk 2000 tahun 2012 mencapai Rp.4,810
Triliun.
Sedangkan PDRB adhk 2010 dalam periode tahun 2013-2015, jika dilihat
berdasarkan rata- rata laju pertumbuhan, Penyedian Akomodasi dan Makanan
Minuman rata-rata laju pertumbuhannya terbesar yaitu 10,84 persen per tahun,
kemudian diikuti oleh Informasi dan Koordinasi sebesar 10,37 persen per tahun,
Administrasi Pemerintahan, Pertanahanan dan Jaminan Sosil Wajib sebesar 10,06
persen per tahun, Jasa Pendidikan sebesar 9,01 persen per tahun, serta
Konstruksi sebesar 8,76 persen per tahun. Laju pertumbuhan PDRB adhk 2010
Kabupaten Pandeglang selama kurun waktu 2013-2015 sebesar 5,39 per tahun
dengan PDRB adhk 2010 tahun 2015 mencapai Rp.16,009 Triliun. Gambaran PDRB
adhk lebih lanjut sebagaimana Tabel 2.35, Tabel 2.36, Gambar 2.10 dan
Gambar 2.11.
c. Inflasi Sektoral
Inflasi merupakan ukuran yang menunjukkan kenaikan harga. Inflasi
merupakan hal penting karena terkait dengan tingkat daya beli masyarakat yang
berimplikasi langsung terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Semakin tinggi
tingkat inflasi semakin berkurang daya beli masyarakat sehingga akan mengurangi
tingkat kesejahteraan masyarakat.
Tingkat inflasi di suatu wilayah pada suatu tahun selain dihitung dengan
metode IHK (Indeks Harga Konsumen), dapat juga dilihat dari besarnya perubahan
Indeks Harga Implisit PDRB tahun berjalan dari tahun sebelumnya. Inflasi ini
merupakan perubahan harga yang terjadi dari sudut produsen atau yang lebih
dikenal dengan Inflasi Sektoral. Inflasi tersebut digambarkan oleh masing-masing
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 53
sektor dan bersumber dari perbandingan antara PDRB adhb dengan PDRB adhk.
Indeks harga yang diturunkan dari perhitungan PDRB disebut sebagai “PDRB Deflator”
atau yang dikenal dengan Indeks Implisit (Indeks Harga Produsen).
Seberapa jauh terjadinya perubahan harga secara makro dari masing-masing
sektor dapat digambarkan melalui besaran Inflasi Sektoral. Dengan menggunakan
berbagai jenis input disertai harga yang berbeda pada suatu sektor, maka harga
tertimbangnya digambarkan oleh perubahan indeks implisit setiap tahunnya.
Tabel 2.37 Indeks Implisit dan Inflasi Sektoral
Kabupaten Pandeglang Tahun 2014-2015
Sektor 2014 2015
PDRB adhb (Milyar Rp) 18.188.058 20.261.870
PDRB adhk (Milyar Rp.) 15.108.308 16.009.839
Indeks Implisit/Deflator PDRB 120,38 126,56
Inflasi di Tingkat Produsen (%) 5,43 5,13
Sumber: BPS Kabupaten Pandeglang dan Hasil Analisis
Pada Tabel 2.37 di atas terlihat bahwa inflasi berfluktuasi tetapi masih berada
pada level 1 digit. Inflasi sektoral tahun 2014 sebesar 5,43 persen, dan tahun 2015
dapat ditekan menjadi 5,13. Hal tersebut terjadi seiring dengan meningkatnya harga
BBM yang berpengaruh terhadap kenaikan haarga barang lainnya.
2.4.2 Fasilitas Wilayah / Infratruktur
Fasilitas wilayah/infrastruktur merupakan penunjang daya saing daerah dalam
ketersediaan (availability) fasilitas untuk mendukung aktivitas ekonomi di berbagai
sektor pada suatu daerah atau antar-daerah (wilayah). Semakin lengkap ketersediaan
fasilitas wilayah/infrastruktur, maka semakin kuat daya saing daerah. Gambaran
umum kondisi daya saing daerah terkait dengan fasilitas wilayah/infrastruktur di
antaranya dapat dilihat dari fasilitas perhubungan, pengairan/irigasi, air bersih serta
energi dan telekomunikasi.
a. Fasilitas Perhubungan Darat
Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk
memperlancar kegiatan perekonomian. Tersedianya jalan yang berkualitas akan
memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar arus lalu lintas barang dan jasa
dari satu daerah ke daerah lain, terutama komoditas hasil pertanian dari pedesaaan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 54
Kondisi Jaringan Jalan dan Kereta Api
Di Kabupaten Pandeglang peranan perhubungan darat lebih dominan
daripada perhubungan laut. Beberapa indikator keberhasilan pembangunan
sektor perhubungan darat diantaranya panjang jalan serta jenis dan kondisi
jalan yang ada.
Total panjang jalan di Kabupaten Pandeglang tanpa melihat statusnya pada
tahun 2015 sepanjang 2.012.607 km. Dari total panjang jalan tersebut, status
jalan nasional sebesar 33,95 persen, status jalan provinsi sebesar 42,38
persen, dan status jalan kabupaten sebesar 23,67 persen. Panjang jalan untuk status jalan Kabupaten di Kabupaten Pandeglang
pada tahun 2010 sepanjang 723,030 km. Sedangkan pada tahun 2015
panjang jalan kabupaten di Kabupaten Pandeglang berkurang sebesar 39,8 km
atau menjadi sebesar 683,230 km. Hal ini berkurang karena ada beberapa
status jalan kabupaten berubah menjadi status jalan provinsi dan negara.
Untuk lebih jelasnya, panjang jalan menurut jenis permukaan, kondisi jalan
dan kelas jalan serta statusnya di kabupaten Pandeglang dapat dilihat pada
Tabel 2.38.
Sementara jalur kereta api di Kabupaten Pandeglang sudah lama tidak
beroperasi. Jalur kereta api tersebut merupakan bagian dari rangkaian dari
jalur Jakarta – Merak yang melewati wilayah DKI Jakarta – Kabupaten
Tangerang – Serang – Kota Cilegon dan Kabupaten Lebak. Berdasarkan data
operasional kereta api di Provinsi Banten, dapat diketahui hal-hal berikut :
Panjang lintasan kereta adalah 305,90 Km, dengan perincian :
Lintas operasi
Lintas Tanah Abang – Merak : 129,30 Km
Lintas Duri – Merak : 6,80 Km
Lintas tidak operasi
Lintas Rangkas Bitung – Labuan : 56,50 Km
Lintas Cilegon – Anyer Kidul : 17,30 Km
Lintas Saketi – Bayah : 96,00 Km
Rencana pengembangan Jalur Kereta Api di Provinsi Banten Meliputi :
Rencana pengembangan jalur kereta api Lintas Serpong – Maja;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 55
Negara Propinsi Kabupaten Jumlah Negara Propinsi Kabupaten Jumlah
I. Jenis Permukaan 476,490 770,090 723,030 1.969,610 476,491 770,090 723,030 1.969,611
a. Diaspal 476,490 758,910 536,230 1.771,630 476,491 666,221 545,480 1.688,192
b. Kerikil - - 121,100 121,100 - - 112,250 112,250
c. Tanah - - 65,700 65,700 - - 65,300 65,300
d. Beton - - - - - 103,869 - 103,869
d. Tidak Diperinci - 11,180 - 11,180 - - - -
II. Kondisi Jalan 476,490 770,090 723,030 1.493,120 476,500 770,090 723,030 1.969,620
a. Baik - 279,610 108,210 387,820 28,370 354,510 136,820 519,700
b. Sedang - 347,900 271,680 619,580 402,410 253,320 288,090 943,820
c. Rusak - 142,580 133,580 276,160 26,910 162,260 104,970 294,140
d. Rusak Berat - - 209,560 209,560 18,810 - 193,150 211,960
III.Kelas Jalan 476,490 770,090 723,030 723,030 476,491 770,090 723,030 1.969,611
a. Kelas I - - - - - - - -
b. Kelas II - - - - 114,707 - - 114,707
c. Kelas III - - - - - - - -
d. Kelas III A - - - - - 487,688 - 487,688
e. Kelas III B - - - - 59,814 282,402 - 342,216
f. Kelas III C - - 723,030 723,030 301,970 - 723,030 1.025,000
g. Tidak Diperinci - - - - - - - -
KeadaanStatus Jalan Tahun 2010 Status Jalan Tahun 2011
Rencana pembangunan jalur kereta api Bandara Soekarno –
Hatta;
Rencana tata letak Stasiun Lintas Tonjongbaru/ Cilegon –
Bojonegara;
Pengoperasian kembali jalur-jalur kereta api yang saat ini tidak
aktif:
Rangkasbitung – Labuan (66 Km)
Saketi – Bayah (86,40 Km)
Cilegon – Anyer Kidul (17 Km)
Rencana pengembangan jalur kereta api Lintas Serang –
Cikande –Cikupa – Serpong;
Rencana pengembangan Double Track Lintas Rangkasbitung –
Merak.
Tabel 2.38 Panjang Jalan Menurut Keadaan dan Status Jalan
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Pandeglang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 56
Negara Propinsi Kabupaten Jumlah Negara Propinsi Kabupaten Jumlah
I. Jenis Permukaan 476,491 852,888 683,230 2.012,609 476,491 852,888 683,230 2.012,609
a. Diaspal 436,919 660,715 549,290 1.646,924 415,919 735,996 556,100 1.708,015
b. Kerikil - 1,500 111,340 112,840 - - 105,500 105,500
c. Tanah - 19,440 22,600 42,040 - - 21,630 21,630
d. Beton 39,572 171,233 - 210,805 60,572 116,892 - 177,464
d. Tidak Diperinci - - - - - - - -
II. Kondisi Jalan 476,491 852,888 683,230 2.012,609 476,491 852,888 683,230 2.012,609
a. Baik 181,065 429,420 144,380 754,865 296,934 229,649 151,880 678,463
b. Sedang 266,067 215,544 264,070 745,681 149,316 380,209 258,120 787,645
c. Rusak 24,796 128,549 97,450 250,795 25,619 174,387 107,100 307,106
d. Rusak Berat 4,563 79,375 177,330 261,268 4,622 68,643 166,130 239,395
III.Kelas Jalan 476,491 852,888 683,230 2.012,609 476,491 852,888 683,230 2.012,609
a. Kelas I 176,041 - - 176,041 176,041 - - 176,041
b. Kelas II - - - - - - - -
c. Kelas III 300,450 - - 300,450 300,450 - - 300,450
d. Kelas III A - 515,118 - 515,118 - 515,118 - 515,118
e. Kelas III B - 337,770 - 337,770 - 337,770 - 337,770
f. Kelas III C - - 683,230 683,230 - - 683,230 683,230
g. Tidak Diperinci - - - - - - - -
Status Jalan Tahun 2013Keadaan
Status Jalan Tahun 2012
Negara Propinsi Kabupaten Jumlah
I. Jenis Permukaan 476,491 852,886 683,230 2.012,607
a. Diaspal 207,288 504,912 556,100 1.268,300
b. Kerikil - - 105,500 105,500
c. Tanah - - 21,630 21,630
d. Beton 18,433 41,110 - 59,543
d. Tidak Diperinci 250,770 306,864 - 557,634
II. Kondisi Jalan 476,491 852,888 683,230 2.012,609
a. Baik 109,681 384,792 151,880 646,353
b. Sedang 316,109 194,315 258,120 768,544
c. Rusak 36,501 60,311 107,100 203,912
d. Rusak Berat 14,200 213,470 166,130 393,800
III.Kelas Jalan 476,491 852,888 683,230 2.012,609
a. Kelas I 176,041 - - 176,041
b. Kelas II - - - -
c. Kelas III 300,450 - - 300,450
d. Kelas III A - 493,278 - 493,278
e. Kelas III B - 359,610 - 359,610
f. Kelas III C - - 683,230 683,230
g. Tidak Diperinci - - - -
Status Jalan Tahun 2014Keadaan
Tabel 2.38 Panjang Jalan Menurut Keadaan dan Status Jalan (Lanjutan…)
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Pandeglang
Tabel 2.38
Panjang Jalan Menurut Keadaan dan Status Jalan (Lanjutan…)
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Pandeglang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 57
Tabel 2.39 Panjang Jalan Kabupaten Menurut Jenis Permukaan Jalan
dan Kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015
No Kecamatan Jenis Permukaan
Jumlah
Diaspal Batu
Kerikil Tanah
1 Sumur 12.80 1.70 0.50 15.00
2 Cimanggu 21.20 9.00 5.90 36.10
3 Cibaliung 11.90 3.10 3.50 18,50
4 Cibitung 10.74 8.26 - 19.00
5 Cikeusik 10.95 11.55 4.40 26.90
6 Cigeulis 13.67 3.73 - 17.40
7 Panimbang 8.40 - - 8.40
8 Sobang 5.20 0.80 - 6.00
9 Munjul 11.03 11.17 6,00 28,20
10 Angsana 4.40 6.70 - 11.10
11 Sindangresmi 6.63 8.27 - 14.90
12 Picung 19.50 - - 19.50
13 Bojong 6.88 0.70 - 7.58
14 Saketi 26.40 6.00 - 32.40
15 Cisata 17.64 4.86 - 22.50
16 Pagelaran 30.50 - - 30.50
17 Patia 1.50 5.50 - 7.00
18 Sukaresmi 13.90 10.40 - 24.30
19 Labuan 5.90 - - 5.90
20 Carita 18.55 - - 18.55
21 Jiput 22.10 - - 22.10
22 Cikedal 19.50 - - 19.50
23 Menes 17.70 - - 17.70
24 Pulosari 16.10 0.10 - 16.20
25 Mandalawangi 27.60 1.90 - 29.50
26 Cimanuk 22.70 - - 22.70
27 Cipeucang 10.50 0.50 - 11.00
28 Banjar 23.05 - - 23.05
29 Kaduhejo 29.50 1.50 - 31.00
30 Mekarjaya 22.55 2.00 - 24.55
31 Pandeglang 19.40 - - 19.40
32 Majasari 20.30 - - 20.30
33 Cadasari 20.50 - - 20.50
34 Karangtanjung 28.50 - - 28.50
35 Koroncong 7.50 - - 7.50
JUMLAH 2015 565.19 97.74 20.30 683.23
2015 561.14 101.29 20.80 683.23
Sumber : Dinas PU Bidang Bina Marga Kabupaten Pandeglang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 58
Tabel 2.40
Jumlah Alokasi dan Realisasi Angkutan Umum Menurut Kode dan Trayek
di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015
(Unit)
Kode Trayek Alokasi Realisasi
Aktif Tidak Aktif Jumlah
A.1 Artabuana – Tarogong 150 67 38 105
A.2 Artabuana - Mengger - Pari – Mandalawangi 150 116 34 150
A.3 Artabuana- Cibaliung 60 16 8 24
A.4 Artabuana – Batubantar 125 70 48 118
A.5 Artabuana - Maja - Banjar 120 85 35 120
A.6 Artabuana - Kadubanen – Kadomas 20 20 0 20
A.7 Artabuana – Cikoromoy 100 56 24 80
A.8 Artabuana - Maja - Kuranten - Stadion - Cipacung 10 0 5 5
A.9 Artabuana – Kadubanen 20 2 0 2
A.10 Artabuana - Cipacug - Jl. Lintas Timur - Kadubanen 20 1 3 4
B.1 Anten - Pagadungan - Nanggor 20 8 10 18
B.2 Anten - Cadasari - Rego 50 50 0 50
C.1 Tarogong – Cibaliung 75 7 26 33
C.2 Tarogong – Pagelaran 50 7 6 13
C.3 Tarogong – Sobang 50 23 17 40
C.4 Tarogong – Panimbang - Angsana 50 11 10 21
C.5 Tarogong – Menes 100 61 39 100
D.1 Labuan - Caringin - Pasauran 120 55 56 111
D.2 Labuan - Caringin – Jiput 50 13 9 22
E.1 Saketi - Bojong – Picung 50 32 18 50
E.2 Saketi - Batubantar 20 0 0 0
F.1 Menes - Saketi 100 65 20 85
F.2 Menes - Jiput 20 0 0 0
G.1 Panimbang - Cigeulis 20 14 6 20
G.2 Panimbang - Tanjunglesung 20 0 0 0
H.1 Picung - Munjul 10 0 0 1
J.1 Jiput - Mandalawangi 10 0 0 0
K.1 Cibaliung - Cikeusik 10 0 0 0
K.2 Cibaliung - Cimanggu - Sumur 20 2 3 5
Jumlah 1.620 1620 781 416
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pandeglang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 59
b. Perhubungan Laut
Sistem transportasi laut di Kabupaten Pandeglang memiliki peranan penting
dalam mendukung pergerakan orang dan barang. Kondisi eksisting transportasi laut di
Kabupaten Pandeglang digunakan untuk kegiatan penangkapan ikan, perjalanan
wisata, dan pemanfaatan patroli keamanan dan pengamanan laut serta penelitian.
Sarana perhubungan laut yang ada berupa Pelabuhan Khusus PLTU Labuan,
Pelabuhan perikanan regional di Teluk Labuan, Pelabuhan Ikan di Panimbang, Labuan,
dan Pelabuhan Pendaratan ikan di Sukanegara, Sidamukti, Citeureup, Sumur, dan
Tamanjaya, juga terdapat beberapa dermaga di hotel di pantai barat Kabupaten
Pandeglang. Untuk transportasi laut di wilayah selatan memanfaatkan muara
Cibinuangeun, Cikiruh Wetan untuk menangkap ikan dan memancing sampai ke Pulau
Tinjil dan Pulau Deli.
Tabel 2.41 Jumlah Nelayan, Perahu Motor/ Layar, dan Alat Tangkap
di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015
Uraian TPI Lab
uan
TPI Car
ita
TPI Sukan
egara
TPI Panim
bang
TP
I Citeu
reup
TPI Sumu
r
TPI Taman
jaya
TPI
Sida
mukti
TPI (8T
PI)
Jumlah Nelayan
1 Pemilik 354 42 20 258 12 10 Bagan
apung 25
2 Tetap
3 Sambilan
4 Pendatang
Jumlah Perahu Motor
1 Jukung
2 Kecil
3 Sedang
4 Besar
5 Tempel
6 Kapal Motor
354 42 20 358 12 10 Bagan apung 25
10
Jumlah Alat
Tangkap
1 Payang 66
2 Dogol
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 60
3 Arad
4 Pukat Pantai/
Bondet
5 Purse
Seine
28 25
6 Gill Net 46 5 12 10 6
7 Jaring Rampus
43 5 4
8 Jaring Klitik
9 Bagan
Tancap
25
10 Bagan
Rakit
124
11 Pancing 15 130 5
12 Gorek
13 Serok 92
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pandeglang c. Perhubungan Udara
Perhubungan udara di Kabupaten Pandeglang saat ini belum ada, tetapi
berdasarkan perkembangannya sejak tahun 2005 dilakukan kajian/ penyusunan
Visibility rencana Bandara Banten Selatan yang dilanjutkan dengan penyusunan
Masterplan dan Detil Engineering pada tahun 2008, 2009, dan 2010 dengan lokasi
di Kecamatan Panimbang dan Sobang yang direncanakan akan beroperasi tahun
2018 mendatang dengan fungsi lapangan udara perintis sebagai penunjang
Bandara Soekarno Hatta.
Untuk mendukung rencana pembangunan Bandara Banten Selatan
tersebut, beberapa pengembangan infrastruktur diperlukan sebagai basis kegiatan
ekonomi di wilayah sekitar bandara yang akan dikembangkan sebagai pusat bisnis
dan sekaligus meningkatkan kinerja operasi bandara secara keseluruhan.
Persiapan awal dalam mengantisipasi pelaksanaan pembangunannya, di
sekitar lokasi yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan Komunikasi dan Informasi
perlu penataan wilayah sekitar bandara khususnya dalam mengantisipasi Kawasan
Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) dan Area Bebas Bangunan serta
Kawasan Ambang Kebisingan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 61
d. Pengairan/Irigasi
Dalam struktur perekonomian Kabupaten Pandeglang, sektor pertanian
merupakan sektor ekonomi yang paling dominan. Hal tersebut sebanding dengan
besarnya luas lahan yang digunakan untuk pertanian. Dari 274.681 hektar luas
Pandeglang, 244.456 hektar (89,00 persen) di antaranya digunakan untuk usaha
pertanian seperti persawahan, ladang, kebun, empang, kolam tambak,
kolam/tebat/empang, lahan untuk tanaman, hutan rakyat dan negara. Sedangkan
sisanya digunakan untuk pekarangan/lahan, untuk bangunan dan halaman sekitarnya,
padang rumput, lahan yang sementara tidak diusahakan dan lain sebagainya. Data
rinci untuk penggunaan lahan ini dapat dilihat pada Tabel 2.42 dan Tabel 2.43.
Tabel 2.42
Luas Lahan Sawah dan Lahan Kering
di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015
Jenis Lahan Luas Lahan
(Ha)
A Lahan Sawah 54.739
1 Irigasi 22.044
Teknis 2.956
1/2 Teknis 4.310
Sederhana PU 5.190
Desa 9.588
2 Non Irigasi 32.695
Tadah Hujan 32.695
Pasang Surut -
3 Tidak Diusahakan -
B Lahan Kering 219.950
1 Ladang/ Huma 33.492
2 Tegal/ Kebun 57.477
3 Kolam/ Tebat/ Empang 1.204
4 Tambak 218
5 Penggembalaan/ Padang Rumput 436
6 Perkebunan Besar 13.793
7 Hutan Rakyat 27.040
8 Lain-lain 12.795
9 Bangunan dan Halaman 12.865
10 Sementara Tidak Diusahakan 4.077
11 Hutan Negara 56.501
12 Rawa tidak Ditanami 52
JUMLAH 274.681
Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Pandeglang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 62
Tabel 2.43
Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan dan Jenis Pengairan di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015
No Kecamatan
Jenis Pengairan Irigasi
Desa Teknis 1/2
Teknis
Sederhana
PU
1 Sumur - - - 1.198
2 Cimanggu - 85 - 1.383
3 Cibaliung - - - 235
4 Cibitung - - - 465
5 Cikeusik 1.600 20 - -
6 Cigeulis - - - 321
7 Panimbang - - - -
8 Sobang - - - -
9 Munjul 514 - - -
10 Angsana - - - -
11 Sindangresmi - - - -
12 Picung 398 - - -
13 Bojong 50 - 135 102
14 Saketi - 172 48 836
15 Cisata - 105 20 332
16 Pagelaran - - 90 298
17 Patia - - - -
18 Sukaresmi - 235 - -
19 Labuan - 162 - 89
20 Carita - 250 339 202
21 Jiput - - 1.040 549
22 Cikedal - 496 - 359
23 Menes - 328 377 329
24 Pulosari - 328 377 300
25 Mandalawangi - 525 - 375
26 Cimanuk 299 1.079 330 150
27 Cipeucang - - 872 32
28 Banjar - 118 212 388
29 Kaduhejo - 60 249 195
30 Mekarjaya 95 200 - 436
31 Pandeglang - 147 320 -
32 Majasari - - 214 290
33 Cadasari - - 137 222
34 Karangtanjung - - 293 280
35 Koroncong - - 137 222
JUMLAH 2.956 4.310 5.190 9.588
Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pandeglang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 63
e. Air Bersih
Ketersediaan air bersih sangat dibutuhkan masyarakat. Jumlah
pelanggan PDAM Kabupaten Pandeglang pada tahun 2015 tercatat sebanyak
17.704 pelanggan, atau meningkat sebesar 6.40 persen dibanding tahun 2014
yang tercatat sebanyak 16,639 pelanggan. Jumlah pelanggan terbanyak masih
didominasi oleh rumah tangga biasa/ tempat tinggal, yaitu sebanyak 16,336
pelanggan pada tahun 2015.
Tabel 2.44
Jumlah Konsumen Air dan Tenaga Kerja Pada
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tahun 2012, 2013, 2014 dan 2015
No Uraian 2012 2013 2014 2015
1 KONSUMEN AIR MINUM 14,236 15,363 16,639 17,704
1. Ruta Biasa / Tempat Tinggal 13,066 14,126 15,355 16,336
2. Instansi Pemerintah 209 216 224 242
3. Masjid, Tempat Peribadatan
dan Badan Sosial 329 348 379 401
4. U m u m 12 12 13 13
5. Perusahaan, Perdagangan dan Industri
620 661 668 712
2 JUMLAH TENAGA KERJA 97 89 94 85
Sumber : PDAM Kabupaten Pandeglang
f. Energi dan Telekomunikasi
Sistem kelistrikan di wilayah Kabupaten Pandeglang merupakan bagian
dari sistem interkoneksi tenaga listrik Jawa-Madura-Bali (Jamali) Banten,
dengan pembangkit utama PLTU Suralaya yang selanjutnya ditransmisi ke
beberapa Gardu Induk (GI) di antaranya GI Rangkasbitung, GI Menes dan GI
Saketi. Wilayah Kabupaten Pandeglang sendiri dipasok dari GI Menes, GI
Saketi dan sebagian dari GI Rangkasbitung. Rencananya pasokan listrik di
wilayah Kabupaten Pandeglang dan wilayah Banten pada umumnya akan
ditambah melalui PLTU Labuan seiring dengan pengoperasiannya pada akhir
tahun 2009.
Selain itu, penggunaan listrik di wilayah Kabupaten Pandeglang juga
menggunakan pemanfaatan pembangkit listrik lainnya seperti pembangkit
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 64
listrik tenaga mikro hidro dan panas matahari yang digunakan oleh beberapa
penduduk/rumah tangga yang wilayahnya belum teraliri listrik oleh PLN.
Berdasarkan susenas tahun 2015 sebagian besar penduduk/rumah tangga
Kabupaten Pandeglang yaitu sebesar 87,17 % persen telah menggunakan
listrik, baik listrik PLN maupun listrik Non PLN.
Tabel 2.45
Hasil Kegiatan Perusahan Listrik Negara (PLN)
di Kabupaten Pandeglang Tahun 2015
No Uraian Satuan Jumlah/ Nilai
1 IKHTISAR PENJUALAN
a. Jumlah Pelanggan Pelanggan 251.761
b. Jumlah KWH terjual KWH 180.744.306
c. Jumlah VA tersambung KVA 85.617.851.91
d. Nilai KWH terjual Rupiah 115.287.104.529.00
2
KEADAAN LISTRIK
TERPASANG
a. Panjang Route SUTM Meter 1.320.55
b. Panjang Route SUTR Meter 2.203.19
c. Jumlah gardu distribusi Unit 1.390
d. Jumlah daya terpasang KVA 123.605
3 PERSENTASE PERLISTRIKAN
a. Wilayah Kecamatan % 100%
b. Wilayah Kelurahan % 100%
c. Wilayah Desa % 87,17
4 TUNGGAKAN REKENING
a. Jumlah Pelanggan Pelanggan 33.345
b. Lembar Tunggakan Lembar 42.839
c. Rupiah Tunggakan Rupiah 3.357.142.742
Sumber : PT PLN UPJ Pandeglang dan Labuan
Pada tahun 2015 jumlah pelanggan PLN di Kabupaten Pandeglang
tercatat sebanyak 251.761 pelanggan, atau meningkat dibandingkan tahun
sebelumnya yang berjumlah 228.749 pelanggan. Namun demikian, jumlah
daya listrik terjual meningkat dari 27.132.601 KWH pada tahun 2014 menjadi
180.774.360 KWH pada tahun 2015 atau meningkat sebesar 566,26 persen.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 65
Tabel 2.46
Jumlah Pelanggan, Daya Tersambung dan Energi Listrik Terjual
Menurut Jenis Tarif di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015
No Klasifikasi
Jumlah
Pelanggan (Konsumen)
Daya Tersambung
Energi Terjual Pendapatan Penjualan
(KVA) (KWh) (Juta Rp)
1 Sosial 7.198 6.869 4.162.843 3.402.911.950
2 Rumahtangga 240.623 64.763.671 146.681.754 89.118.398.229
3 Bisnis 4.052 10.010.026 23.543.976 36.225.107.320
4 Industri 24 3.586.238 4.668.717 6.134.526.307
5 Pemerintah 658 2.784.090 2.247.118 3.445.329.853
JUMLAH 252.555 81.150.894 181.304.408 138.326.273.659
Sumber : PT PLN UPJ Pandeglang dan Labuan Pos dan telekomunikasi merupakan sektor yang berkembang pesat dalam
satu dekade terakhir. Pertumbuhan sektor ini selain memberikan kemudahan
masyarakat dalam melakukan komunikasi dan memperlancar arus lalu lintas
barang, juga telah mendorong berkembangnya beberapa sektor lain, terutama
sektor perdagangan.
Pertumbuhan sektor pos dan telekomunikasi dapat dilihat melalui
perkembangan beberapa indikator seperti jumlah paket pos, surat pos dan wesel
pos yang dikirim dan diterima kantor pos, jumlah menara BTS (Base Transciever
Station) perusahaan telekomunikasi, jumlah pengguna Handphone dan telepon
tetap, dan jumlah pulsa terjual. Data menara BTS perusahaan telekomunikasi
bersumber dari PT. Pos Pandeglang. Pada Tahun 2015, jumlah pengiriman
surat/wesel pos ke dalam negeri dan ke luar negeri sebanyak 75.875 buah.
Perkembangan teknologi informasi yang ditandai dengan semakin mudahnya
melakukan komunikasi melalui telepon seluler dan internet menjadi penyebab
turunnya aktifitas komunikasi melalui surat. Selengkapnya dapat dilihat pada
Tabel 2.47.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 66
Tabel 2.47
Jumlah Perizinan Tower Komunikasi yang Dikeluarkan Menurut Kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Tahun
2011 - 2015
No Kecamatan Telepon Seluler
Lainnya Jumlah
1 Sumur 1 - 1
2 Cimanggu 2 - 2
3 Cibaliung 0 - 0
4 Cibitung 0 - 0
5 Cikeusik 4 - 4
6 Cigeulis 1 - 1
7 Panimbang 8 - 8
8 Sobang 1 - 1
9 Munjul 1 - 1
10 Angsana 0 - 0
11 Sindangresmi 1 - 1
12 Picung 2 - 2
13 Bojong 4 - 4
14 Saketi 4 - 4
15 Cisata 4 - 4
16 Pagelaran 5 - 5
17 Patia 0 - 0
18 Sukaresmi 2 - 2
19 Labuan 4 - 4
20 Carita 7 - 7
21 Jiput 0 - 0
22 Cikedal 4 - 4
23 Menes 2 - 2
24 Pulosari 1 - 1
25 Mandalawangi 3 - 3
26 Cimanuk 1 - 1
27 Cipeucang 0 - 0
28 Banjar 1 - 1
29 Kaduhejo 3 - 3
30 Mekarjaya 0 - 0
31 Pandeglang 13 - 13
32 Majasari 3 - 3
33 Cadasari 2 - 2
34 Karangtanjung 4 - 4
35 Koroncong 0 - 0
JUMLAH 88 0 88
Sumber : Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pandeglang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 67
2.4.4 Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan kunci
keberhasilan pembangunan. Oleh karena itu pembangunan SDM harus benar-
benar diarahkan dan ditingkatkan agar mampu dan memiliki etos kerja yang
kreatif, terampil, disiplin, produktif dan profesional serta mampu memanfaatkan,
mengembangkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka
melaksanakan pembangunan. Gambaran mengenai SDM dapat terlihat di
antaranya melalui kualitas tenaga kerja (rasio lulusan SLTP, SLTA,
Universitas/Perguruan Tinggi) dan tingkat ketergantungan penduduk.
a. Kualitas Tenaga Kerja (rasio Lulusan SLTP, SLTA,
Universitas/Perguruan Tinggi)
Kualitas SDM berkaitan erat dengan kualitas tenaga kerja yang tersedia
untuk mengisi kesempatan kerja. Kualitas tenaga kerja dapat ditentukan melalui
tingkat pendidikan. Artinya semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk suatu
daerah, maka semakin baik kualitas tenaga kerjanya. Pada tahun 2010 penduduk
Kabupaten Pandeglang yang tamat SD sederajat sebanyak 371,32 ribu jiwa (41,40
% dari dari total jumlah penduduk usia ≥ 10 Tahun), tamat SMP sederjat
sebanyak 135,43 ribu jiwa (15,10 % dari dari total jumlah penduduk usia ≥ 10
Tahun) serta tamat SMA sederjat sebanyak 98,66 ribu jiwa (11,00 % dari dari
total jumlah penduduk usia ≥ 10 Tahun). Sementara pada tahun 2015, penduduk
Kabupaten Pandeglang yang tamat SD sederajat sebanyak 348,03 ribu jiwa (37,52
% dari total jumlah penduduk usia ≥ 10 Tahun), tamat SMP sederajat sebanyak
155,72 ribu jiwa (16,79 % dari dari total jumlah penduduk usia ≥ 10 Tahun) serta
tamat SMA sederajat sebanyak 104,15 ribu jiwa (11,23 % dari dari total jumlah
penduduk usia ≥ 10 Tahun) atau meningkat sebesar 5,56 %. Gambaran umum
mengenai rasio lulusan tingkat pendidikan di Kabupaten Pandeglang dapat terlihat
sebagaimana Tabel 2.48 dan Tabel 2.49.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 68
Tabel 2.48 Persentase Penduduk 10 Tahun ke atas Menurut
Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan (Persen)
N
o
Tingkat
Pendidikan
2010 2011 2013 2014
Laki-laki
Perempuan
Total
Laki-lak
i
Perempua
n
Total
Laki-laki
Peremp
uan
Total
Laki-
laki
Perempua
n
To
tal
1 Tidak/Belum Tamat SD
Sederajat
28,10
30,40 29,30
26,69
30,19 28,39
25,52
32,69
28,96
28,47
34,86 31,60
2 SD
Sederajat
39,6
0
43,40 41,
50
42,
96
40,54 41,7
9
41,3
6
40,1
0
40,
75
38,5
6
36,43 37,
52 3 SMP
Sederajat 15,8
0 14,50 15,
10 15,75
17,94 16,81
15,92
15,42
15,68
16,04
17,57 16,79
4 SMA Sederajat
12,80
9,10 11,00
12,05
7,79 9,99 14,66
9,00 11,95
13,36
9,00 11,23
5 Universita
s
3,70 2,60 3,2
0
2,5
5
3,54 3,03 2,54 2,79 2,6
6
3,58 2,13 2,8
7
Jumlah 100 100 100
100
100 100 100 100 100
100 100 100
Sumber : Dinas Pendidikan dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
Tabel 2.49 Jumlah Penduduk 10 Tahun ke atas Menurut
Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan (Persen)
No Tingkat
Pendidikan
2010 2013 2014
Laki-laki
Perempuan
Total Laki-laki Peremp
uan Total
Laki-laki Peremp
uan Total
1 Tidak/Belum Tamat SD Sederajat
128.932 133.180 262.799 120.204 147.596 267.162 134.851 158.269 293.144
2 SD Sederajat 181.698 190.131 371.327 194.814 181.052 375.928 182.629 165.411 348.035 3 SMP Sederajat 72.496 63.523 135.436 74.986 69.622 144.651 75.961 79.784 155.728 4 SMA Sederajat 58.731 39.866 98.662 69.052 40.635 110.241 63.262 40.861 104.150
5 Universitas 16.977 11.390 28.702 11.964 12.597 24.539 16.957 9.689 26.615
Jumlah 458.834 438.091 896.925 471.020 451.502 922.522 473.659 454.013 927.672
Sumber : Dinas Pendidikan dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
b. Rasio Ketergantungan Penduduk
Rasio ketergantungan penduduk (dependency ratio) digunakan untuk
melihat besarnya beban yang harus ditanggung oleh setiap penduduk berusia
produktif terhadap penduduk berusia tidak produktif. Penduduk usia produktif
adalah penduduk yang berusia 15 sampai dengan 65 tahun, sedangkan penduduk
berusia tidak produktif adalah penduduk yang berusia di bawah 15 tahun dan
penduduk yang berusia di atas 65 tahun.
Semakin tinggi persentasi dependency ratio maka semakin tinggi beban
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 69
yang harus ditanggung penduduk usia produktif untuk membiayai hidup penduduk
yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan semakin rendah
dependency ratio menunjukkan semakain rendahnya beban yang ditanggung
penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan
tidak produktif lagi.
Pada tahun 2010 rasio ketergantungan di Kabupaten Pandeglang sebesar
54,13 persen. Sedangkan pada tahun 2010 berkurang sebesar 2,94 persen
dibandingkan tahun 2014 atau mencapai 51,19 persen. Gambaran lebih jelas
mengenai rasio ketergantungan di Kabupaten Pandeglang dapat dilihat pada
Tabel 2.50.
Tabel 2.50 Rasio Ketergantungan di Kabupaten Pandeglang Tahun 2010-2014
No Uraian 2010 2013 2015
1 Jumlah Penduduk Usia < 15 Tahun
388.146 386.711 383.709
2 Jumlah Penduduk Usia > 65
Tahun 49.452 53.647 57.119
3 Jumlah Penduduk Usia Tidak Produktif (1) & (2)
437.598 440.358 440.828
4 Jumlah Penduduk Usia Produktif, Usia 15-64 Tahun
712.012 742.648 754.083
5 Rasio Ketergantungan 61,46 59,30 58,46
Sumber : Hasil analisis dan BPS Kabupaten Pandeglang
Recommended