View
14
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
19
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
Kajian pustaka adalah seluruh bahan bacaan yang mungkin pernah dibaca
dan dianalisis, baik yang sudah dipublikasikan maupun koleksi pribadi. Kajian
pustaka sering dikaitkan dengan kerangka pemikirian atau landasan teori yaitu
teori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu
sebagian peneliti menggabungkan kajian pustaka dengan kerangka pemikiran.
Kajian pustaka ini meliputi data-data dari berbagai sumber baik itu berupa
buku-buku manajemen keuangan, jurnal-jurnal, dan dari teori-teori yang peneliti
dapatkan dari hasil semasa kuliah dan yang relevan dengan variabel penelitian.
2.1.1 Manajemen
Secara etimologi (bahasa) manajemen diangkat dari bahasa latin yaitu
yang berarti “tangan”. Tangan dalam konteks ini adalah sama dengan menangani.
Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen
yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan
masyarakat. Manajemen mengandung arti optimalisasi sumber-sumber daya yang
dioptimalkan, dikelola, dan dikendalikan tersebut meliputi sumber daya manusia.
Berikut beberapa pengertian manajemen menurut para pakar dan sumber
pendukung lainnya. Proses tersebut mencakup langkah-langkah perencanaan,
20
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Manajemen juga didefinisikan
oleh Robbins & Coulter (2012:22) management involves coordinating and
overseeing the work activities of others so that their activities are completed
efficiently and effectively dan dapat di alih bahasakan menjadi manajemen sebagai
suatu kegiatan koordinasi dan pengawaasan terhadap aktivitas pekerjaan
seseorang sehingga dapat diselesaikan secara efektif dan efisien sedangkan oleh
seorang ahli yang berasal dari Indonesia yaitu Malayu Hasibuan (2012:2)
mendefinisikan manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber lainnya secara efektif dan produktif merupakan
hal yang paling penting untuk mencapai suatu tujuan.
Manajemen lalu didefinisikan oleh T. Hani Handoko (2012:10) dalam
bukunya yang berjudul Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia yaitu
manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk menentukan,
menginterprestasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksaan
fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengotganisasian (organizing), penyusunan
personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading)
dan pengawasan (controlling). Manajemen yang didefinisikan oleh George R.
Terry dalam Afifuddin (2013:5) adalah suatu proses khas yang terdiri atas
tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengendalian
yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan
melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya sedangkan
pengertian lain dikemukakan oleh Jon Kotter (2014:8) yang menyatakan bahwa
manajemen adalah serangkaian proses yang dapat membuat sistem teknologi yang
rumit dari orang–orang dan berjalan dengan lancar. Aspek yang paling penting
21
dari manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, kepegawaian,
pengendalian, dan pemecahan masalah.
Berdasarkan uraian tersebut dapat didefinisakan bahwa manajemen
mengandung arti optimalisasi sumber-sumber daya yang dioptimalkan, dikelola,
dan dikendalikan tersebut meliputi sumber daya manusia dan sumber pendukung
lainnya untuk dapat mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
2.1.2 Fungsi Manajemen
Memahami fungsi manajemen sangatlah penting dalam suatu perusahaan.
Manajemen memiliki beberapa fungsi, seperti yang dikemukakan oleh T. Hani
Handoko (2012:13), fungsi manajemen terdiri dari planning, organizing, staffing,
leading, dan controlling.
1. Planning
Rencana-rencana yang dibutuhkan untuk memberikan kepada organisasi,
tujuan-tujuannya, dan menetapkan prosedur terbaik untuk pencapaian tujuan-
tujuan itu.
2. Organizing
Para manajer menetapkan tujuan-tujuan dan menyusun rencana-rencana atau
program-program untuk mencapainya, maka mereka perlu merancang dan
mengembangkan suatu organisasi yang dapat melaksanakan berbagai program
tersebut secara sukses. Perencanaan sangatlah penting bagi sebuah organisasi
untuk mencapai target dari organisasi tersebut.
3. Staffing
Staffing adalah penarikan, latihan, dan pengembangan, serta penempatan dan
22
pemberian orientasi para karyawan dalam lingkungan kerja uang menguntungkan
dan produktif.
4. Leading
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan disusun personalianya,
langkah erikutnya adalah menugaskan karyawan untuk bergerak menuju tujuan
yang telah ditetapkan.
5. Controlling
Semua fungsi tidak akan efektif tanpa fungsi pengendalian (controlling).
Pengendalian adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin
bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan uraian tersebut manajemen memiliki fungsi yang dapat
memudahkan suatu perusahaan atau organisasi mencapai tujuan dengan proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dengan
memanfaatkan sumber daya-sumber daya yang tersedia.
2.1.3 Manajemen Keuangan
Keuangan memiliki ruang lingkup yang luas dan dinamis. Keuangan dapat
berpengaruh secara langsung terhadap kehidupan manusia dan organisasi, untuk
dapat memperoleh laba dalam melakukan suatu usaha diperlukan keuangan yang
optimal untuk dapat berjalan dengan baik sehingga untuk dapat mengoptimalkan
keuangan perusahaan diperlukan manajemen yang baik. Manajemen keuangan
memainkan peranan penting dalam perkembangan sebuah perusahaan.
Manajemen keuangan dalam penerpannya tidak dapat berdiri sendiri selalu
berkaitan erat dengan berbagai disiplin ilmu yang lain. Gitman (2009:53)
23
mendefinisikan manajemen keuangan menjadi management finance is concerned
with the duties of the financial manager in the business firm. Financial managers
actively manage the financial affairs of any type of business-financial and non-
financial, private and public, large and small, profit-seeking and non-for-profit.
They perform such verified financial tasks as planning, extending credit to
consumers, evaluating poposed large expenditures and raising money to fund the
firm’s operation dan dapat di alih-bahasakan menjadi manajemen keuangan
adalah sesuatu yang berkaitan dengan tugas manajer keuangan di perusahaan
bisnis. Manajer keuangan secara aktif mengelola urusan keuangan dari semua
jenis bisnis-keuangan dan non-keuangan, swasta dan publik, besar dan kecil,
mencari keuntungan dan non-profit, tugas keuangan yang terverifikasi seperti
perencanaan, pemberian kredit kepada konsumen, mengevaluasi pengeluaran
besar yang dan mengumpulkan uang untuk mendanai operasional perusahaan.
Seorang ahli yang berasal dari India Parasivan & Subramanian (2009:3)
dalam bukunya Financial Management mendefinisikan manajemen keuangan
menjadi “financial management is an integral part of overall management, it is
concerned with the duties of the financial managers in the business firm” dan
dapat di alih bahasakan menjadi manajemen keuangan merupakan bagian integral
dari keseluruhan manajemen terkait dengan tugas manajer keuangan di
perusahaan bisnis. Manajemen keuangan merupakan suatu proses pengambilan
keputusan dengan menggunakan informasi akuntansi untuk membantu organisasi
didalam mecapai tujuan (Sarwoko & Abdul Hakim, 2010:3). Manajemen
keuangan dipertegas oleh Horne & Wachowicz (2012:2) yang diterjemahkan oleh
Mubarakah dalam bukunya Financial Management sehingga manajemen
24
keuangan dapat didefinisikan menjadi manejemen keuangan berkaitan dengan
perolehan aset, pendanaan dan manajemen aset dengan didasari beberaa tujuan
umum sedangkan Kamaludin (2012:1) mendefinisikan manajemen keuangan
sebagai upaya dan kegiatan dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan. Definisi
lain dikemukakan oleh Sutrisno (2012:3) yaitu manajemen keuangan adalah suatu
aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana
perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan
mengalokasikan dana tersebut secara efisien.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat didefinisikan kembali
bahwa manajemen keuangan merupakan proses pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, mengelola aset yang dimliki
perusahaan sehingga tujuannya tercapai yaitu memperoleh keuntungan atau laba.
2.1.4 Tujuan Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan yang efisien membutuhkan tujuan dan sasaran yang
digunakan sebagai standar dalam memberikan penilaian tingkat efisien untuk
menentukan keputusan keuangan. Untuk dapat mengambil keputusan-keputusan
keuangan yang benar, manajer keuangan perlu menentukan tujuan yang harus
dicapai. Keputusan yang benar adalah keputusan yang akan membantu mencapai
tujuan tersebut. Keputusan yang diambil haruslah dengan prinsip
memaksimumkan nilai perusahaan, yang identik dengan memaksimumkan laba,
serta meminimumkan tingkat risiko. Agar keseimbangan tersebut dapat diperoleh,
maka perusahaan harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap aliran dana.
Tujuan manajemen keuangan menurut Martono dan Agus (2010:13) adalah
25
memaksimumkan nilai perusahaan (memaksimumkan kemakmuran pemegang
saham) yang diukur dengan harga saham perusahaan.
Berdasarkan uraian penjelasan diatas tujuan manajemen keuangan adalah
memaksimukan kemakmuran pemegang saham atau memaksimumkan nilai
perusahaan. Memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau nilai
perusahaan adalah memaksimumkan nilai sekarang (present value) semua
keuntungan di masa datang yang akan diterima oleh pemilik perusahaan.
2.1.5 Fungsi Manajemen Keuangan
Pada suatu perusahaan atau organisasi manajemen keuangan
melaksanakan segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana
memperoleh dana, menggunakan dana dan mengelola aset untuk mencapai tujuan
perusahaan. Fungsi manajemen keuangan sangat berkaitan satu sama lain dan
dengan fungsi tersebut manajemen dapat membantu perusahaan dalam mengelola
pendanaan perusahaan. Manajemen keuangan tentunya memiliki fungsi agar
setiap kegiatan yang dilakukan oleh manajer keuangan mengenai segala sesuatu
yang berhubungan dengan keuangan berjalan dengan baik. Sutrisno (2012:5)
menjelaskan fungsi manajemen keuangan terdiri dari tiga keputusan utama yang
harus dilakukan oleh suatu perusahaan, tiga keputusan perusahaan tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Keputusan Investasi
Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus
mengalokasikan dana kedalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat
mendatangkan keuntungan dimasa yang akan datang. Bentuk, macam dan
26
komposisi dari investasi tersebut akan memperngaruhi dan menunjang
keuntungan di masa depan.
2. Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan sering disebut sebagai kebijakan struktur modal. Pada
keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan
menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi
perusahaan guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan
usahanya.
3. Keputusan Dividen
Keputusan dividen merupakan keputusan manajemen keuangan untuk
menentukan, besarnya presentase laba yang dibagikan kepada para pemegang
saham dalam bentuk cash dividend, stabilitas dividen yang dibagikan, dividen
saham (stock dividend), pemecahan saham (stock split) dan penarikan
kembali saham yang beredar.
Manajemen keuangan memiliki beberapa fungsi seperti yang dijelasikan
oleh Manahan Tampubolon (2013:3) terdapat empat fungsi manajemen keuangan
yaitu untuk mencapai kesejateraan pemegang saham secara maksimum mencapai
keuntungan maksimum dalam jangka panjang, mencapai hasil manajerial yang
maksimum dan mencapai pertanggungjawaban sosial dalam pengertian;
peningkatan kesejahteraan dari karyawan korporasi sedangkan Agus D. Harjito &
Martono (2013:4) menjelaskan kembali bahwa terdapat tiga fungsi manajemen
keuangan yaitu sebagai berikut:
1. Keputusan Investasi (Investment Decision)
Keputusan investasi merupakan keputusan terhadap aktiva yang akan dikelola
27
oleh perusahaan. Keputusan investasi ini berpengaruh secara langsung
terhadap besarnya rentabilitas investasi dan aliran kas perusahaan untuk
waktu-waktu yang akan datang. Rentabilitas investasi merupakan
kemampuan perusahaan memperoleh laba yang dihasilkan dari suatu
investasi.
2. Keputusan Pendanaan (Financing Decision)
Keputusan pendanaan merupakan keputusan manajemen keuangan dalam
melakukan pertimbangan dan analisis perpaduan antara sumber-sumber dana
yang paling ekonomis bagi perusahaan untuk mendanai kebutuhan-kebutuhan
investasi serta kegiatan operasional perusahaan.
3. Keputusan Pengelolaan Aset (Assets Management Decision)
Keputusan pengelolaan aset merupakan pengalokasian dana yang digunakan
untuk pengadaan dan pemanfaatan aset menjadi tanggung jawab manajer
keuangan. Aktiva lancar akan didanai dari hutang lancar dan sebagai hutang
jangka panjang. Aktiva tetap yang tidak disusutkan seperti tanah akan
dibiayai dengan modal sendiri dan laba perusahaan atau laba ditahan,
sedangkan aset yang disusutkan seperti bangunan dan mesin serta peralatan
yang dapat dibiayai dengan hutang dan modal sendiri.
Berdasarkan uraian tersebut fungsi manajemen keuangan adalah salah satu
fungsi utama yang sangat penting dalam perusahaan, disamping fungsi-fungsi
yang lainnya yaitu fungsi pemasaran, sumber daya manusia, dan operasional.
Walaupun dalam pelaksanaannya keempat fungsi-fungsi tersebut saling
berhubungan dengan yang lainnya.
28
2.1.6 Sumber Modal Kerja
Terdapat beberapa sumber modal kerja, sumber-sumber modal kerja bagi
perusahaan menurut S. Munawir (2014:12) ada empat yaitu sebagai berikut:
1. Hasil operasi perusahaan jumlah net income yang tampak dalam laporan
perhitungan laba rugi ditambah dengan depresiasi dan amortisasi, jumlah ini
menunjukkan jumlah modal kerja yang berasal dari operasi perusahaan dapat
dihitung dengan menganalisa laporan keuangan laba rugi perusahaan tersebut
dan apabila laba tersebut tidak diambil oleh perusahaan maka laba tersebut
akan menambah modal perusahaan yang bersangkutan.
2. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga yang dimiliki perusahaan
untuk jangka pendek adalah satu elemen aktiva lancar yang segera dapat
dijual akan dapat menimbulkan keuntungan bagi perusahaan.
3. Penjualan aktiva tidak lancar yaitu sumber lain yang dapat menambah modal
kerja adalah hasil penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva
tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan
dari aktiva ini menjadi kas atau piutang akan menyebabkan bertambahnya
modal kerja sebesar hasil penjualan tersebut.
4. Penjualan saham atau obligasi untuk menambah dana atau modal kerja yang
dibutuhkan, perusahaan dapat pula mengadakan emisi saham baru atau
meminta kepada para pemilik perusahaan untuk menambah modalnya,
disamping itu perusahaan dapat juga mengeluarkan obligasi atau bentuk
hutang jangka panjang lainnya guna memenuhi modal kerja.
Sumber modal kerja lainnya dinyatakan oleh Kasmir (2016:256) yaitu
sebagai berikut:
29
1. Hasil operasi perusahaan Adalah pendapatan atau laba yang diperoleh pada
periode tertentu.
2. Keuntungan penjualan surat-surat berharga Adalah selisih antara harga beli
dengan harga jual surat berharga tersebut.
3. Penjualan saham Adalah perusahaan melepas sejumlah saham yang dimiliki
untuk dijual kepada berbagai pihak.
4. Penjualan aktiva tetap Adalah yang dijual yaitu aktiva tetap yang kurang
produktif atau masih menganggur.
5. Penjualan obligasi Adalah perusahaan mengeluarkan sejumlah obligasi untuk
dijual kepada pihak lainnya.
6. Memperoleh pinjaman Adalah pinjaman dari pihak kreditor (bank atau
lembaga lain).
7. Dana hibah.
8. Sumber lainnya.
2.1.7 Penggunaan Modal Kerja
Perusahaan harus dapat menggunakan dana atau modal kerja dengan
seefektif dan seefisien mungkin, seperti yang diterangkan oleh S. Munawir
(2014:116) mengenai pentingnya modal kerja dan ia menyatakan bahwa modal
kerja akan memberikan keuntungan lain, diantaranya adalah:
1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari
aktiva lancar.
2. Memungkinkan untuk dapat membayar kewajiban-kewajiban tepat pada
waktunya.
30
3. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk
melayani konsumen.
4. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi yang lebih efisien
karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang
dibutuhkan.
Penggunaan modal kerja menurut Kasmir (2016:259) secara umum
dikatakan bahwa penggunaan modal kerja bisa dilakukan perusahaan untuk:
1. Pengeluaran untuk gaji dan biaya operasi perusahaan lainnya. Arti
pengeluaran untuk gaji, upah dan biaya operasi perusahaan lainnya,
perusahaan mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar gaji, upah dan
biaya operasi lainnya yang digunakan untuk menunjang penjualan.
2. Pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagangan. Maksud
pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagangan, adalah pada
sejumlah bahan baku yang dibeli yang akan digunakan untuk proses produksi
dan pembelian barang dagangan untuk dijual kembali
3. Menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga. Maksud untuk menutupi
kerugian akibat penjualan surat berharga atau kerugian lainnya adalah pada
saat perusahaan menjual surat-surat berhaga namun mengalami kerugian. Hal
ini akan mengurangi modal kerja dan segera ditutupi.
4. Pembentukan dana Pembentukan dana merupakan pemisahan aktiva lancar
untuk tujuan tertentu dalam jangka panjang, misalnya pembentukan dana
pensiun, dana ekspansi atau dana pelunasan obligasi. Pembentukan dana ini
akan mengubah bentuk aktiva dari aktiva lancar menjadi aktiva tetap.
5. Pembelian aktiva tetap (tanah, bangunan, kendaraan, mesin dan lainlain).
31
Pembelian aktiva tetap atau investasi jangka panjang seperti pembelian tanah,
bangunan, kendaraan, dan mesin. Pembelian ini akan mengakibatkan
berkurangnya aktiva lancar dan timbulnya utang lancar.
6. Pembayaran utang jangka panjang (obligasi, hipotek, utang bank jangka
panjang). Arti pembayaran utang jangka panjang adalah adanya pembayaran
utang jangka panjang yang sudah jatuh tempo seperti pelunasan obligasi,
hipotek dan utang bank jangka panjang.
7. Pembelian atau penarikan kembali saham yang beredar. Maksud pembelian
atau penarikan kembali saham yang beredar adalah perusahaan menarik
kembali saham-saham yang sudah beredar dengan alasan tertentu dengan cara
membeli kembali, baik untuk sementara waktu maupun sebelumnya.
8. Pengambilan uang atau barang untuk kepentingan pribadi. Maksud
pengambilan utang atau barang untuk kepentingan pribadi adalah pemilik
perusahaan mengambil barang atau uang yang digunakan untuk kepentingan
pribadi, termasuk dalam hal ini adanya pengambilan keuntungan atau
pembayaran dividen oleh perusahaan.
9. Penggunaan lainnya.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat dijelaskan bahwa modal kerja sangat
penting dibutuhkan disuatu perusahaan atau organisasi karena fungsi modal kerja
sebagai sumber pembiayaan kegiatan operasional sehari-hari yang memiliki
peranan paling penting yang dominan dalam suatu perusahaan tersebut, sehingga
berjalan dengan baik.
2.1.8 Komponen Modal Kerja
Unsur atau komponen modal kerja dapat dilihat pada setiap neraca
32
perusahaan, yaitu pada perkiraan semua aktiva lancar dan kewajiban lancar.
Perbedaannya ada yang biasa menyangkut perkiraan-perkiraan atau jenis-jenis
perusahaan. Misalnya, persediaan untuk perusahaan yang hanya melakukan
perdagangan, mungkin hanya perkiraan persediaan (persediaan barang dagang)
sedangkan perusahaan yang melakukan pembuatan barang persediaannya akan
terdiri dari bahan mentah, barang setengah jadi dan barang jadi.
Beberapa konsep kualitatif, modal kerja merupakan keseluruhan aktiva
lancar dikurangi dengan keseluruhan hutang lancar, berarti modal kerja komponen
utamanya yaitu aktiva lancar dan hutang lancar.
1. Aktiva lancar
Aktiva lancar yang dikemukakan oleh S. Munawir (2014:14) berpendapat
bahwa aktiva lancar adalah uang kas atau aktiva lainnya yang dapat diharapkan
untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumsi dalam
periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan
perusahaan normal). Pendapat lain yang dikemukakan oleh (Zaki Baridwan
(2013:21) menyatakan bahwa adanya rekening-rekening yang masuk dalam aktiva
lancar atau current assets yaitu diantaranya sebagai berikut:
a. Kas yang tersedia untuk usaha sekarang dan elemen-elemen yang dapat
disamakan dengan kas. Misalnya cek, money order, pos wesel dan lain-
lain.
b. Surat-surat berharga yang merupakan investasi jangka pendek.
c. Piutang dagang dan piutang wesel.
d. Piutang pegawai.
e. Piutang angsuran dan piutang wesel angsuran.
33
f. Persediaan barang dagang, barang mentah, barang dalam proses, barang
jadi, bahan-bahan pembantu dan bahan-bahan serta suku cadang yang
dipakai dalam pemeliharaan alat-alat atau mesin.
g. Biaya-biaya yang dibayar dimuka seperti asuransi, bunga, sewa, pajak, dan
lain-lain.
Dapat dijelaskan bahwa aktiva lancar merupakan harta atau aset sumber
daya yang dimiliki oleh perusahaan yang habis dalam sekali pakai.
2. Hutang lancar
Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah hutang-hutang yang
pelunasannya akan memerlukan penggunaan sumber-sumber yang digolongkan
dalam aktiva lancar. Pendapat yang dikemukakan S. Munawir (2014:18)
menyatakan bahwa hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban
keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan
dalam jangka pendek (setahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva
lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Dan pendapat lain yang dikemukakan Zaki
Baridwan (2013:24) berpendapat bahwa adanya rekening-rekening yang masuk
kedalam hutang lancar dan dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Hutang dagang yaitu hutang-hutang yang timbul dari pembeli
barangbarang dagang atau jasa.
b. Hutang wesel yaitu hutang-hutang yang memakai bukti-bukti tertulis
berupa kesanggupan untuk membayar pada tanggal tertentu.
c. Taksiran hutang pajak yaitu jumlah pajak penghasilan yang diperkirakan
untuk laba periode yang bersangkutan.
d. Hutang biaya yaitu biaya-biaya yang sudah menjadi beban tetapi belum
34
dibayar. Misalnya, hutang gaji.
e. Hutang lain-lain yang akan dibayar dalam waktu 12 bulan.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat dijelaskan bahwa hutang lancar
merupakan hutang yang diharapkan perusahaan akan dibayar dalam jangka waktu
satu tahun. Yang termasuk hutang lancar adalah hutang dagang, hutang wesel,
hutang pajak penjualan, hutang gaji atau hutang biaya dan pendapatan diterima
dimuka.
2.1.9 Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan presepsi investor terhadap tingkat
keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham
yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi
akan membuat para investor percaya, tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini,
namun juga pada prospek perusahaan di masa depan, sehingga keinginan investor
untuk berinvestasi pada perusahaan pun ada. Selain itu, dengan nilai perusahaan
yang tinggi, maka kemakmuran para pemegang saham juga ikut meningkat,
sehingga tujuan utama perusahaan pun tercapai. Dengan kata lain, tujuan
memaksimumkan nilai perusahaan sama halnya dengan memaksimumkan
kemakmuran para pemegang saham.
Nilai perusahaan didefinisikan sebagai nilai pasar karena nilai perusahaan
dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila
harga saham perusahaan meningkat. Berbagai kebijakan yang diambil oleh
manajemen dalam upaya untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui
peningkatan kemakmuran pemilik dan bagi para pemegang saham yang tercermin
35
pada harga saham. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai
perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemegang
saham, karena dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang
saham juga tinggi.
Nilai perusahaan juga dapat menunjukkan nilai aset yang dimiliki
perusahaan seperti surat-surat berharga. Saham merupakan salah satu aset
berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan. Peneliti mengemukakan pengertian
nilai perusahaan dari pendapat (Irwan Djaja (2017:15) ia menyatakan bahwa nilai
perusahaan (corporate value) menggambarkan seberapa baik atau buruk
manajemen perusahaan dalam mengelola kekayaannya, yang dapat dilihat dari
pengukuran kinerja keuangan yang diperoleh.
Nilai perusahaan merupakan hasil kerja manajemen dari beberapa dimensi
yaitu arus kas bersih, pertumbuhan laba dan biaya modal. Indikator dari nilai
perusahaan adalah harga saham. Semakin tinggi harga saham maka semakin
tinggi pula nilai perusahaan. Irwan Djaja (2017:37) juga berpendapat cara untuk
mengukur nilai perusahaan terdapat tiga metode penilaian yaitu metode penilaian
ekonomis, metode penilaian relatif, dan metode penilaian berbasis aset.
Metode penilaian ekonomis adalah metode yang berangkat dari suatu
pemikiran, bahwa suatu aset dapat dinilai dengan mempertahankan utilitas dari
aset itu sendiri dan bagaimana aset tersebut dapat dipakai untuk menghasilkan
nilai bagi perusahaan pada masa yang akan datang. Menilai suatu perusahaan
berdasarkan manfaat ekonomis yang diperoleh dengan melakukan investasi pada
perusahaan tersebut yang mempunyai model seperti Economic Value Added
(EVA).
36
Metode penilaian relatif (relative valuation) atau juga disebut dengan
penilaian pasar (market valuation) metode yang berangkat dari pemikiran bahwa
nilai suatu aset sangat tergantung pada hasil penilaian dari komponen-komponen
yang membentuk aset tersebut, tetapi kadang komponen-komponen tersebut susah
untuk dihitung atau dikuantifikasi, untuk mengatasi hal itu suatu aset dapat dinilai
dengan membandingkan aset-aset sejenis yang pernah dilakukan atau pernah
terjadi sebelumnya dan model yang digunakan oleh investor seperti Price Earning
Ratio (PER) dan Price Book Value (PBV).
Metode penilaian berbasis aset adalah untuk menilai perusahaan terutama
dari fisik (tangible) aset, yang secara nyata dapat direalisasikan dan dikonversikan
menjadi kas atau mendekati ekuivalen kas, bila sampai terjadi penjualan atau
likuiditas atas aset perusahaan tersebut dengan model Liquidation.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat dijelaskan bahwa nilai perusahaan
dapat dilihat mengunakan harga saham. Harga saham dipasar modal terbentuk
berdasarkan kesepakatan antara permintaan dan penawaran investor, sehingga
harga saham merupakan fair price yang dapat dijadikan ukuran nilai perusahaan.
Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi nilai perusahaan, yang berarti
berkemakmuran pemegang saham juga semakin tinggi. Nilai perusahaan dalam
beberapa literatur yang dihitung berdasarkan harga saham disebut dengan
beberapa istilah diantaranya sebagai berikut :
1. PBV (Price Book Value) yaitu perbandingan antar harga saham dengan nilai
buku saham.
2. MBR (Market to Book Ratio) yaitu perbandingan antara harga pasar saham
dengan nilai buku saham.
37
3. Market to Book Assets Ratio yaitu ekspektasi pasar tentang nilai dari peluang
investasi yaitu perbandingan antara nilai pasar aset dengan nilai buku aset.
4. Market Value of Equity yaitu nilai pasar ekuitas perusahaan menurut
penilaian para pelaku pasar. Nilai pasar ekuitas adalah jumlah ekuitas (saham
beredar) dikali dengan harga per lembar ekuitas.
5. PER (Price Earning Ratio) yaitu harga yang tersedia dibayar oleh pembeli
apabila perusahaan itu dijual.
6. Tobin’s Q yaitu nilai pasar dari suatu perusahaan dengan membandingkan
nilai pasar suatu perusahaan yang terdaftar di pasar keuangan dengan nilai
pengganti aset (assets replacement value) perusahaan.
2.1.10 Literasi Keuangan
Literasi keuangan merupakan kemampuan untuk mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan yang efektif. Literasi
keuangan dapat didefinisikan sebagai seperangkat keterampilan dan pengetahuan
yang memungkinkan seorang individu untuk membuat keputusan yang efektif
dengan semua sumber daya keuangan mereka A. H. Manurung (2009:24)
sedangkan literasi keuangan yang didefinisikan oleh Huston (2010:307-308)
dikemukakan sebagai komponen sumber daya manusia yang dapat digunakan
untuk meningkatkan kesejahteraan keuangan.
Financial literacy is a measure of the degree to which one understands key
financial concepts and possesses the ability and confidence to manage personal
finances through appropriate, short-term decision-making and sound, long-range
38
financial planning, while mindful of life events and changing economic conditions
dapat diterjemahkan menjadi literasi keuangan adalah ukuran sejauh mana
seseorang memahami konsep keuangan utama dan memiliki kemampuan dan
kepercayaan diri untuk mengelola keuangan pribadi melalui pengambilan
keputusan jangka pendek dan suara yang sesuai, perencanaan keuangan jarak
jauh, sambil memperhatikan kejadian dan perubahan kondisi perekonomian
Remund (2010).
Literasi keuangan sangat berkaitan dengan kesejahteraan seorang individu.
Definisi lain yang diuraikan oleh Bhushan & Medury (2013) menjelaskan bahwa
literasi keuangan dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk membuat
penilaian informasi dan mengambil keputusan yang efektif mengenai penggunaan
dan pengelolaan uang. Ia menjelaskan bahwa literasi keuangan sangat penting
untuk beberapa alasan, misalya seseorang yang memiliki tingkat literasi keuangan
yang baik dapat melalui masa-masa keuangan yang sulit karena faktanya bahwa
mereka memiliki akumulasi tabungan, menggunakan asuransi dan memiliki
diversifikasi investasi yang baik.
Literasi keuangan adalah tentang kemampuan memahami uang dan
keuangan serta mampu percaya diri menerapkan pengetahuan itu untuk membuat
keputusan keuangan yang efektif karena membuat keputusan keuangan yang sehat
adalah keterampilan inti yang diperlukan saat ini (Coskuner, 2016). Pendapat itu
lalu dipertegas oleh Widhyasto (2017) dalam penelitiannya bahwa literasi
keuangan dapat diartikan sebagai pengetahuan dan kemampuan seseorang tentang
bagaimana mengelola uang.
Berdasarkan uraian beberapa definisi tersebut literasi keuangan dapat
39
didefinisikan sebagai pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang
dalam menilai dan memahami keuangan serta mengambil keputusan mengenai
penggunaan dan pengelolaan uang yang efektif dan efisien dengan melihat
perubahan kondisi ekonomi.
2.1.11 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Literasi Keuangan
Literasi keuangan memiliki beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya
seperti yang dijelaskan oleh Farah Margaretha & Reza A. Pambudhi (2015)
bahwa IPK mahasiswa mempengaruhi literasi keuangan, semakin tinggi IPK
maka mahasiswa akan semakin baik dalam mengelola keuangan pribadinya
sedangkan Irin Widayati (2012) menjelaskan lebih dalam mengenai faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi literasi keuangan, faktor-faktor tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Pendidikan Pengelolan Keuangan Keluarga
Keluarga merupakan tempat yang paling awal dan dominan dalam proses
sosialisasi tentang masalah keuangan. Orang tua mengajarkan bagaimana
anaknya bertindak dengan mengandalkan nilai-nilai, keyakinan dan
pengetahuan dalam segala bidang termasuk yang berhubungan dengan
keuangan. Pendidikan pengelolaan keuangan keluarga dititik beratkan pada
pemahaman tentang nilai uang dan penanaman sikap serta perilaku anak
untuk dapat mengatur pemanfaatan uang.
2. Pembelajaran di Perguruan Tinggi
Pembelajaran di perguruan tinggi sangat berperan penting dalam
pembentukan literasi keuangan mahasiswa melalui kombinasi berbagai
40
metode pengajaran, media dan sumber belajar yang direncanakan dengan baik
dan sesuai dengan kompetensi.
Berdasarkan penjelasan yang diuraikan dua peneliti tersebut, dapat
dikemukakan bahwa literasi keuangan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti indeks prestasi kumulatif (IPK) yang didapatkan mahasiswa pada saat
perkuliahan, pendidikan pengelolaan keluarga sebagai tahap paling awal yang
dapat mempengaruhi literasi keuangan seseorang serta pembelajaran pada
perguruan tinggi yang dapat memberikan berbagai pengetahuan dalam bidang
keuangan karena seseorang yang sedang menempuh pendidikan di perguruan
tinggi sedang berada pada masa transisi menuju kehidupan pekerjaan.
2.1.12 Indikator Literasi Keuangan
Seseorang harus memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola
sumber keuangan pribadinya secara efektif demi kesejahteraannya dimasa yang
akan datang, selain menetapkan keputusan keuangan jangka pendek seperti
simpanan dan pinjaman seseorang juga harus memikirkan keputusan keuangan
jangka panjang. Widhyasto (2017) menjelaskan dalam penelitiannya terdapat
empat indikator yang dapat dijadikan sebagai ukuran dengan merujuk pada Chen
& Volpe (1998). Indikator tersebut antara lain:
1. Dasar Keuangan, yaitu sejauh mana mahasiswa dapat mengimbangi gaya
hidup konsumtif dengan gaya hidup produktif seperti investasi. Dasar
keuangan ini biasanya berhubungan dengan pengambilan keputusan dalam
melakukan investasi atau pembiayaan yang bisa mempengaruhi perilaku
seseorang dalam mengelola uang yang dimilikinya.
41
2. Simpanan dan Pinjaman, yaitu sejauh mana mahasiswa dapat mengetahui dan
memahami pengelolaan uang untuk disimpan dan perencanaan serta tata cara
pinjaman.
3. Asuransi, yaitu sejauh mana mahasiswa dapat merencanakan dan memahami
perencanaan keuangannya di masa yang akan datang. Asuransi merupakan
salah satu bentuk perindungan yang bisa dilakukan untuk meminimalisir
risiko yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
4. Investasi, yaitu sejauh mana mahasiswa dapat mengetahui dan memahami
segala sesuatu mengenai investasi. Terdapat berbagai bentuk investasi seperti
investasi pada pasar uang, pasar modal maupun sektor riil.
Berdasarkan uraian tersebut literasi keuangan memiliki beberapa indikator
yang dapat menjadi ukurannya yaitu dengan melihat beberapa dari indikator yaitu
dasar keuangan, simpanan dan pinjaman, asuransi dan investasi sehingga dapat
diketahui sejauh mana pengetahuan yang dimiliki seseorang mengenai keuangan.
2.1.13 Efikasi Keuangan
Seseorang pasti memiliki keyakinan terhadap kemampuan yang
dimilikinya. Keyakinan terhadap kemampuan dalam mengelola keuangan adalah
salah satunya. Efikasi keuangan memiliki pengaruh pada keputusan yang diambil
dalam pengelolaan keuangan para remaja Danes & Haberman (2008). Definisi
lain dikemukakan oleh Brandon & Smith (2009) dalam penelitiannya bahwa
efikasi keuangan adalah keyakinan positif pada kemampuan untuk berhasil dalam
mengelola keuangan sedangkan Peter Garlans Sina (2013) menyatakan dalam
penelitiannya bahwa efikasi keuangan adalah keyakinan yang mampu
42
meningkatkan cara pengelolaan keuangan sehingga kepuasan keuangan dapat
dirasakan. Widhyasto (2017) dalam penelitiannya mempertegas definisi efikasi
keuangan sebagai keyakinan yang dimiliki seseorang atas kemampuannya dalam
mengelola uang yang dimilikinya.
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan tersebut, dapat didefinisikan
bahwa efikasi keuangan adalah keyakinan yang dimiliki seseorang atas
kemampuannya dalam mengelola uang yang dimilikinya untuk berhasil dalam
meningkatkan cara pengelolaan keuangannya.
2.1.14 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efikasi Keuangan
Keyakinan yang dimiliki individu bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Konsep efikasi keuangan didasari oleh konsep efikasi diri hanya saja berfokus
terhadap bidang keuanganya. Jess Feist & Feist (2010:213-215) menyebutkan
bahwa efikasi diri seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa fakor, yaitu sebagai
berikut:
1. Budaya, budaya mempengaruhi efikasi diri melalui nilai, kepercayaan dan
proses pengaturan diri yang berfungsi sebagai sumber penilaian efikasi diri
dan juga konsekuensi dari keyakinan akan efikasi diri.
2. Jenis kelamin, perbedaan jenis kelamin mempengaruhi efikasi diri seperti
wanita yang lebih memiliki efikasi diri yang tinggi dibandingkan dengan pria
(Bandura, 1997).
3. Sifat dari Tugas yang Dihadapi
Derajat kompleksitas dari kesulitan tugas yang dihadapi oleh individu akan
mempengaruhi penilaian individu tersebut terhadap kemampuan dirinya
43
sendiri.
4. Insentif Eksternal, yaitu insentif yang diberikan oleh orang lain yang
merefleksikan keberhasilan seseorang.
Berdasarkan uraian tersebut efikasi keuangan dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu budaya, jenis kelamin, sifat dari tugas yang dihadapi dan insentif
eksternal.
2.1.15 Indikator Efikasi Keuangan
Konsep efikasi keuangan sebenarnya didasari oleh konsep efikasi diri,
hanya saja berfokus pada keyakinan seseorang untuk berhasil dalam mengelola
dan mengatur keuangan pribadinya karena keyakinan seseorang untuk berhasil
akan mempengaruhi sikapnya. Merujuk dari Bandura dalam Jess, Feist & Feist
(2010:212) efikasi diri dapat diartikan sebagai keyakinan seseorang dalam
kemampuannya untuk melakukan sesuatu bentuk kontrol terhadap suatu fungsi
orang itu sendiri dan kejadian dalam lingkungan. Widhyasto (2017) dalam
penelitiannya menyatakan bahwa terdapat tiga indikator dari efikasi keuangan
yang merujuk pada Bandura (1997). Indikator tersebut antara lain:
1. Magnitude, yaitu berkaitan dengan derajat kesulitan sesuatu ketika individu
merasa mampu untuk melakukannya. Indikator ini memiliki implikasi
terhadap pemilihan tingkah laku atau sikap yang dirasa mampu dilakukannya
dan menghindari tingkah laku yang berada di luar batas kemampuannya.
2. Strength, yaitu keyakinan atau pengharapan individu mengenai
kemampuannya. Seorang individu memiliki keyakinan atau pengharapan
yang berbeda-beda. Terdapat keyakinan atau pengharapan yang rendah yang
44
dapat menggoyahkan, atau terdapat keyakinan atau pengharapan yang tinggi
yang dapat membuatnya bertahan.
3. Generality, yaitu luas bidang perilaku dimana individu merasa yakin atas
kemampuannya. Individu dapat merasa yakin terhadap kemampuan dirinya,
apakah terbatas pada suatu aktivitas dan situasi tertentu atau pada serangkaian
aktivitas dan situasi yang bervariasi.
2.1.16 Minat Investasi
Seseorang yang memiliki minat dalam investasi dapat diketahui dengan
seberapa berusahanya mereka dalam mencari informasi mengenai investasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Kusmawati (2011) mengungkapkan bahwa minat
investasi adalah keinginan untuk mencari tahu tentang jenis suatu investasi, mau
meluangkan waktu untuk mempelajari lebih jauh tentang investasi dengan
mengikuti pelatihan dan seminar tentang investasi dan mencoba berinvestasi lalu
didefinisikan kembali oleh Rizky Chaerul Pajar (2017) dalam penelitiannya
bahwa minat investasi merupakan hasrat atau keinginan yang kuat pada seseorang
untuk mempelajari segala hal yang berkaitan dengan investasi hingga pada tahap
mempraktikannya.
Berdasarkan beberapa penjelasan yang telah diuraikan tersebut dapat
didefinisikan bahwa minat investasi adalah perpaduan antara keinginan dan hasrat
yang terdapat dalam diri seseorang untuk mencari tahu mengenai segala sesuatu
yang berkaitan dengan investasi bahkan dengan cara mencoba berinvestasi
didalamnya.
45
2.1.17 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Investasi
Investasi adalah salah satu peluang untuk menghasilkan penghasilan
tambahan dimasa yang akan datang. Minat investasi seseorang tentunya
dipengaruhi oleh beberapa faktor karena investasi adalah hal yang harus
dipikirkan sejak dini. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempegaruhi minat
seseorang dalam berinvestasi seperti yang dikemukakan oleh Ahmad D. Malik
(2009) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi minat investasi yaitu level pendapatan, pengetahuan investasi, dan
risiko ivestasi. Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Adha Riyadi (2017)
mengemukakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi minat
investasi yaitu modal investasi, efikasi diri dan pendidikan investasi berpengaruh
terhadap minat investasi.
Berdasarkan uraian tersebut terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
minat investasi seseorang seperti pendapatan untuk modal investasi, pengetahuan
mengenai investasi serta efikasi keuangan.
2.1.18 Indikator Minat Investasi
Seseorang yang memiliki ketertarikan untuk berinvestasi menunjukan
minatnya untuk berinvestasi dengan cara mempelajari dan memahami berbagai
hal mengenai investasi itu sendiri. Penelitian yang dilakukan oleh Kusmawati
(2011) menjelaskan terdapat beberapa indikator yang dapat dijadikan sebagai
ukuran minat investasi, yaitu:
1. Manfaat Investasi, sejauh mana tingkat investasi menghasilkan keuntungan.
2. Edukasi Investasi, sejauh mana pengetahuan dan pembelajaran mengenai
46
investasi.
3. Motivasi Investasi, sejauh mana ketertarikan seseorang terhadap investasi itu
sendiri.
4. Return Investasi, sejauh mana tingkat keuntungan atau kerugian yang
didapatkan dari investasi.
Berdasarkan pemaparan tersebut minat investasi dapat diukur dengan
melihat indikator-indikator minat investasi yang terdiri dari manfaat investasi,
edukasi investasi, motivasi serta return.
2.1.19 Pasar Modal
Pasar modal adalah suatu kegiatan yang mempertemukan penjual dan
pembeli dana. Dana yang diperjualbelikan tersebut digunakan untuk jangka waktu
yang lama dalam tujuan untuk menunjang pengembangan suatu organisasi atau
perusahaan. Kegiatan ini dapat dilakukan melalu bursa efek dimana bertemunya
dua pihak.
Pasar modal merupakan suatu sarana dengan mana surat berharga-surat
berharga yang berjangka panjang diperjualbelikan Agus Sartono (2010:23).
Definisi lain menyatakan bahwa pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang
memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara
memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun
seeri saham dan obligasi Eduardus Tandelilin (2010). Pasar modal juga
merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai instrumen keuangan jangka
panjang seperti utang, ekuitas (saham) dan instrumens derivatif Darmadji &
47
Fakhrudin (2011:67) sedangkan Martalena & Malinda (2011:2) mendefinisikan
kembali pasar modal sebagai bertemunya permintaan dan penawaran terhadap
modal, baik dalam bentuk ekuitas maupun jangka panjang.
Berdasarkan beberapa uraian tersebut pasar modal adalah tempat
bertemunya pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang
membutuhkan dana.
2.1.20 Jenis Pasar Modal
Pasar modal memiliki beberapa jenis, Sunariyah (2011:2) mengungkapkan
bahwa terdapat beberapa jenis pasar modal antara lain:
a. Pasar Perdana atau Primary Market adalah penawaran saham yang dilakukan
oleh emiten sebelum diperdangkan di pasar sekunder.
b. Pasar Sekunder atau Secondary Market adalah perdagangan saham yang telah
melewati masa penawaran pada pasar perdana. Saham pada pasar ini telah
dijual luas setelah melalui masa penjualan di pasar perdana.
c. Pasar Ketiga atau Third Market adalah tempat perdagangan saham di luar
bursa. Biasanya dikoordinir oleh perserikatan perdagangan uang dan efek
serta diawasi dan dibina oleh lembaga keuangan.
d. Pasar Keempat atau Fourth Market adalah bentuk perdagangan efek antar
peegang saham atau proses pemindahan saham antar pemegang saham yang
biasanya dalam nominal besar.
Berdasarkan pemaparan tersebut tentunya pasar modal merupakan
instrumen keuangan yang dapat dipilih untuk melakukan investasi. Pasar modal
memiliki beberapa jenis yaitu pasar perdana atau pasar promer, kemudian pasar
48
sekunder, pasar ketiga dan pasar keempat, jenis-jenis pasar modal ini harus
dipahami agar tidak salah dalam memiih dan investor dapat menilai kondisi pasar
modal yang sedang terjadi saat ini.
2.1.21 Penelitian Terdahulu
Penulis mengacu kepada penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai
bahan acuan untuk melihat seberapa besar pengaruh hubungan antara satuan
variabel penelitian dengan penelitian yang lainya. Penelitian terdahulu dapat
dipakai sebagai sember pembandingan dengan penelitian yang sedang penulis
lakukan. Judul penelitian yang diambil sebagai pembandingan adalah yang
memiliki variabel independen tentang literasi keuangan dan efikasi keuangan
yang dikaitkan dengan variabel dependen tentang minat investasi. Berikut adalah
penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan variable-variabel yang akan diteliti
pada penelitian kali ini.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Judul
Penelitian
Hasil
Penelitian
Persamaan Perbedaan
1 Dampak
Pelatihan Pasar
Modal Terhadap
Pengetahuan
Investasi dan
Minat
Berinvestasi
Mahasiswa.
Luh Komang
Merawati & I
Putu Mega Juli
Putra Samara
(2016)
Pelatihan pasar
modal belum
mampu
memberikan
dampak yang
signifikan pada
pengetahuan
investasi dan
minat
mahasiswa
dalam
berinvestasi.
1. Variabel
Dependen
yaitu Minat
Berinvestasi
Mahasiswa.
2. Unit analisis
yaitu
mahasiswa.
1. Variabel
Independen
yaitu
Pelatihan
Pasar Modal.
2. Penelitian
dilakukan
dengan
teknik kuasi
eksperimen.
3. Objek
penelitian.
49
No Judul
Penelitian
Hasil
Penelitian
Persamaan Perbedaan
2 Pengaruh
Motivasi
Investasi dan
Pengetahuan
Investasi
Terhadap Minat
Investasi di
Pasar Modal
Pada Mahasiswa
FE UNY.
Rizki Chaerul
Pajar (2017)
Motivasi
investasi dan
pengetahuan
investasi
berpengaruh
terhadap minat
berinvestasi di
pasar modal.
1. Variabel
Dependen
yaitu Minat
Berinvestasi
Mahasiswa.
2. Desain
penelitian
menggunaka
n kuantitatif.
3. Uji coba
instrumen
menggunaka
n uji validitas
dan uji
reliabilitas.
4. Teknik
analisis
menggunaka
n asumsi
klasik dan
analisis linier
berganda.
1. Variabel
independen
yaitu
motivasi
investasi
dan
pengetahua
n investasi.
2. Objek
Penelitian.
3 Pengaruh
Literasi
Keuangan dan
Efikasi
Keuangan dan
Faktor
Demografi Pada
Minat Investasi.
Widhyasto
Pratomo
Bhaskara (2017)
Literasi
keuangan dan
demografi
memiliki
pengaruh
positif yang
signifikan
terhadap minat
investasi dan
efikasi
keuangan
berpengaruh
positif namun
tidak
signifikan
terhadap minat
investasi.
Secara
simultan
berpengaruh
positif
terhadap minat
1. Variabel
independen
yaitu literasi
keuangan dan
efikasi
keuangan.
2. Variabel
dependen
yaitu minat
investasi.
1. Variabel
independen
faktor
demografi.
2. Objek
penelitian.
Lanjutan Tabel 2.1
50
No Judul
Penelitian
Hasil
Penelitian
Persamaan Perbedaan
investasi.
4 Tingkat Literasi
Keuangan Pada
Mahasiswa S-1
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Trisakti.
Farah
Margaretha &
Reza Arief
Pambudhi
(2015)
Tingkat literasi
keuangan
mahasiswa
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Trisakti berada
pada kategori
rendah.
1. Menggunaka
n metode
deskriptif
dalam
menjawab
rumusan
masalah.
2. Desain
penelitian
kuantitatif.
3. Unit analisis
mahasiswa.
1. Menggunak
an uji
anova.
2. Variabel
dependen
yaitu
Literasi
Keuangan.
3. Objek
penelitian.
5 Pengaruh
Tingkat
Financial
Literacy dan
Faktor
Sosiodemografi
Terhadap
Perilaku
Keputusan
Investasi
Individu.
Ni Made
Dwiyana &
Henny R. (2017)
Financial
Literacy
memiliki
pegaruh besar
dalam
menentukan
keputusan
investasi
individu
dibandingkan
dengan faktor
sosiodemografi
.
1. Variabel
Independen
yaitu
Financial
Literacy.
2. Menggunaka
n analisis
linier
berganda.
1. Variabel
Dependen
yaitu
Keputusan
Investasi
Individu.
6 Pengaruh
Pelatihan Pasar
Modal, Return,
Persepsi Risiko,
Gender dan
Kemajuan
Teknologi Pada
Minat Investasi
Mahasiswa.
Timothius
Tandio (2016)
Pelatihan pasar
modal dan
return
mempengaruhi
minat investasi
secara
signifikan.
1. Variabel
Dependen
yaitu Minat
Investasi
Mahasiswa.
1. Variabel
independen
yaitu
pelatihan
pasar modal,
return,
persepsi
risiko,
gender dan
kemajuan
teknologi.
7 Pengaruh
Motivasi
Terhadap Minat
Minat investasi
wanita tidak
dipengaruhi
1. Variabel
dependen
minat
1. Menggunak
an variabel
moderat.
Lanjutan Tabel 2.1
51
No Judul
Penelitian
Hasil
Penelitian
Persamaan Perbedaan
Berinvestasi di
Pasar Modal
dengan
Pemahaman
Investasi dan
Usia Sebagai
Variabel
Moderat.
Kusmawati
(2011)
oleh motivasi
sosial,
penghargaan
ataupun
motivasi
aktualisasi diri.
investasi.
2. Menggunakan
metode
penelitian
kuantitatif.
8 Financial
Literacy
Interventions:
Evaluating the
Impact and Scoe
of Financial
Literacy
Programs on
Savings,
Retirement and
Investment.
Austin, Percy &
Arnott-Hill
Elizabeth (2014)
Literatur tidak
berhasil
membangun
hubungan
kausal antara
intervensi
keuangan dan
modifikasi
perilaku,
tabungan dan
investasi
induvidu
namun literatur
menciptakan
korelasi positif
antara nuansa
keuangan dan
literasi
keuangan.
1. Menggunaka
n kuesioner
sebagai
instrumen
penelitian.
2. Variabel
independen
lingkup
keuangan,
literasi
tabungan,
pensiun dan
investasi.
3. Variabel
dependen
literasi
keuangan.
9 Testing The Role
of Parental Debt
Attitudes,
Student Income,
Depedency
Statusand
Financial
Knowledge Have
In Shaping
Financial Self-
Efficacy Among
College Student.
Heckman, Stuart
Pengetahuan
keuangan
mempengaruhi
keyakinan
(efikasi diri)
seseorang
dalam
menangani
masalah
keuangan.
Mahasiswa
yang lebih
berpengetahua
n memiliki
1. Variabel
Independen
yaitu efikasi
keuangan.
2. Menggunaka
n instrumen
penelitian
berbentuk
kuesioner.
1. Variabel
Independen
sikap utang
orang tua,
pendapatan
mahasiswa,
status
depedensi,
pengetahua
n keuangan.
Lanjutan Tabel 2.1
52
No Judul
Penelitian
Hasil
Penelitian
Persamaan Perbedaan
& Grable, John
E. (2011)
tingkat efikasi
diri yang
tinggi.
10 Financial Stress,
Self-Efficacy and
Financial Help-
Seeking
Behavior of
College
Students.
Lim, Hanna.,
Hekcman, Stuart
J., Letkiewicz,
Jodi C., &
Montallo,
Catherine P
(2014)
Efikasi
keuangan
relatif rendah
dalam
mempengaruhi
tingkah laku
mahasiswa.
1. Variabel
Independen
yaitu financial
self-efficacy.
1. Variabel
independen
stress
keuangan
dan perilaku
keuangan.
11 Analysis of
Knowledge
About Capital
Market Activities
in Republic of
Macedonia.
Spaseska,
Tatjana.,
Risteska, Aneta.,
Vitanove,
Gordana.,
Odzaklieska,
Dragica. (2016)
Kesadaran
publik
Macedonia
mengenai
eksistensi dan
fungsi efektif
pasar modal
berada pada
tingkat yang
sangat tinggi.
1. Melakukan
penelitian
mengenai
pasar modal.
1. Objek
penelitian.
12 Analysis of
Financial
Literacy Level of
Retail Individual
Investors of
Gujarat State
and Its Effect on
Investment
Decision.
Jariwala, H. V
(2016)
Literasi
keuangan
memiliki
pengaruh yang
signifikan
secara statistik
terhadap
keputusan
investasi.
1. Varibel
Independen
yaitu literasi
keuangan.
1. Variabel
Dependen
yaitu
keputusan
investasi.
Sumber: Diolah oleh Peneliti, 2018.
Lanjutan Tabel 2.1
53
Penelitian ini bukanlah penelitian yang pertama dilakukan, terdapat
beberapa penelitian pendahulu yang memiliki variabel independen ataupun
variabel dependen yang sama namun diteliti menggunakan metode yang berbeda
serta objek yang berbeda.
Berdasarkan uraian yang terdapat pada penelitian-penelitian terdahulu,
variabel-variabel tersebut baik untuk dikaji dan dianalisis lebih lanjut karena
masih sedikitnya jumlah literatur yang membahas tentang variabel tersebut. Maka
dari itu peneliti akan melakukan penelitian mengenai variabel literasi keuangan,
efikasi keuangan serta minat investasi untuk memperkuat penelitian-penelitian
terdahulu serta membandingkan hasilnya. Penelitian ini juga dapat memperkuat
penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar variabel dependen dipengaruhi oleh variabel
independen.
Penelitian ini jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu memiliki
beberapa perbedaan. Sebagian besar penelitian yang dilakukan menggunakan
skala ordinal dama menjawab rumusan masalah deskriptifnya namun pada
penelitian kali ini menggunakan skala semantic differensial dalam kuesioner yang
akan disebarkan kepada responden karena peneliti tidak ingin membatasi jawaban
responden dengan adanya keterangan seperti yang ada pada skala ordinal. Unit
yang dianalisis dalam penelitian ini yaitu mahasiswa yang telah atau sedang
menempuh perkuliahan mengenai investasi dengan objek yang dipilih yaitu
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan. Penelitian ini diharapkan
memberikan rekomendasi yang mengarah kepada berkembangnya atau
meningkatya minat investasi mahasiswa yang saat ini menjadi investor potensial
suatu negara.
54
2.2 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan suatu bentuk konseptual tentang
hubungan berbagai variabel yang diidentifikasi. Sugiyono (2014:93)
mengemukakan bahwa kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi
sebagai masalah yang penting.
2.2.1 Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Minat Mahasiswa
Berinvestasi di Pasar Modal
Literasi keuangan merupakan kemampuan untuk mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan yang efektif. Literasi
keuangan erat kaitannya dengan manajemen keuangan dimana semakin tinggi
tingkat literasi keuangan seseorang maka makin baik pula manajemen keuangan
seseorang tersebut sebagaimana yang terdapat pada penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Al-Tamimi (2009) menunjukan bahwa literasi keuangan yang
tinggi berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi para investor lokal di
Uni Emirat Arab. Literasi keuangan juga meliputi aktivitas perencanaan,
pengelolaan dan pengendalian keuangan karena hal itu sangatlah penting untuk
mencapai kesejahteraaan finansial di masa yang akan datang. Bijak tidaknya
pengelolaan keuangan pribadi ini erat kaitannya dengan kemampuan serta
pengetahuan seseorang akan konsep-konsep keuangan yang dikenal dengan
literasi keuangan.
Literasi keuangan didefinisikan sebagai seperangkat keterampilan dan
pengetahuan yang memungkinkan seorang individu untuk membuat keputusan
55
yang efektif dengan semua sumber daya keuangan mereka A. H. Manurung
(2009:24) sehingga minat investasi yang kurang dapat diakibatkan oleh
pengetahuan yang kurang mengenai investasi di pasar modal sementara
pengetahuan sangat penting untuk menghindari praktik investasi yang tidak
semestinya ataupun hanya ikut-ikutan.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Widhyasto (2017) dengan judul
Pegaruh Literasi Keuangan, Efikasi Keuangan dan Faktor Demografi Pada Minat
Investasi menjelaskan bahwa literasi keuangan memiliki pengaruh besar terhadap
kemampuan investasi selain itu, pengetahuan juga diperlukan untuk menganalisis
saham-saham yang ada di bursa sehingga dapat menentukan saham apa yang akan
dibeli, dijual ataupun yang tetap dimiliki dan dapat menghindari risiko kerugian.
2.2.2 Pengaruh Efikasi Keuangan Terhadap Minat Mahasiswa Berinvestasi
di Pasar Modal
Seorang individu memerlukan rasa keyakinan diri atau kepercayaan diri
terhadap kemampuan yang dimilikinya sehingga dapat mendorong mereka untuk
melakukan sesuatu yang mana dalam ilmu psikologi dikenal sebagai efikasi diri.
Keyakinan atau kepercayaan positif yang dimiliki oleh seseorang sangat
diperlukan agar mereka mampu melakukan apapun yang mereka anggap akan
berhasil. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Peter Garlans Sina (2013)
menyatakan bahwa efikasi keuangan sebagai salah satu pemicu seseorang
mengelola keuangan dengan benar dan berusaha memperbaiki cara pengelolaan
uangnya sehingga investor yang memiliki tingkat efikasi keuangan yang tinggi
akan cenderung lebih tepat dalam mengambil keputusan investasi sesuai
56
kemampuan dan kebutuhannya.
Efikasi keuangan merupakan keyakinan positif terhadap kemampuan
untuk berhasil dalam mengelola uang. Seseorang yang mempunyai keinginan
untuk mencoba berinvestasi harus memiliki keyakinan positif agar dapat
melakukan dan mengambil keputusan investasi yang tepat guna mendapatkan
kesejahteraan di masa yang akan datang, seperti yang dijelaskan oleh Danes &
Haberman (2008) dalam penelitiannya bahwa efikasi keuangan memiliki
pengaruh pada keputusan yang diambil dalam pengelolaan keuangan para remaja.
Penelitian yang dilakukan oleh Widhyasto (2017) menunjukan bahwa efikasi
keuangan berpengaruh positif terhadap minat investasi, sehingga selain seseorang
memiliki pengetahuan yang memadai mengenai investasi tersebut keyakinan juga
harus dimiliki karena dengan keyakinan atau rasa percaya diri tersebut dapat
menghilangkan segala keraguan yang muncul saat mencoba berinvestasi.
2.2.3 Pengaruh Literasi dan Efikasi Keuangan Terhadap Minat Mahasiswa
Berinvestasi di Pasar Modal
Minat investasi mahasiswa yang rendah dapat diakibatkan oleh
pengetahuan yang kurang mengenai investasi di pasar modal, sementara pada era
ini pengetahuan mengenai investasi sangatlah penting agar menghindari risiko
kerugian yang ditimbulkan akibat ketidaktahuan tersebut serta untuk menjaga
kondisi keuangan tetap baik di masa yang akan datang.
Seseorang yang memiliki keinginan untuk menjaga kondisi keuangannya
tetap stabil tidak cukup hanya memiliki pengetahuan yang baik tentang keuangan
tetapi harus memiliki kepercayaan diri yang positif bahwa dirinya mampu
57
membuat dan menjaganya tetap baik. Seseorang yang hanya memiliki
pengetahuan keuangan tanpa memiliki kepercayaan akan kemampuan dirinya
sendiri tidaklah seimbang dikarenakan seseorang yang memiliki pengetahuan
serta kepercayaan akan kemampuan dirinya sendiri dalam mengelola keuangan
dapat memahami apa yang akan dihadapinya, seperti mendapatkan keuntungan
ataupun menghadapi risiko kerugian. Literasi keuangan merupakan suatu
rangkaian kegiatan atau proses untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan
dan keyakinan masyarakat agar mampu mengelola keuangan pribadi dengan baik.
Literasi keuangan mempengaruhi cara seorang individu dalam mengelola
keuangannya termasuk menabung, meminjam dan melakukan pemilihan investasi
yang akan diambil.
Seorang individu memerlukan rasa keyakinan diri atau kepercayaan diri
mereka terhadap kemampuan yang dimilikinya sehingga dapat mendorong mereka
untuk melakukan sesuatu dengan tepat sesuai kebutuhan dan kemampuannya.
Efikasi diri khususnya dalam bidang keuagan mereka sendiri. Mahasiswa yang
memiliki pengetahuan keuangan dan efikasi keuangan seharusnya lebih berminat
berinvestasi karena mereka telah mengetahui keputusan investasi apa yang akan
mereka ambil dan memiliki keyakinan positif untuk berhasil mengelola investasi,
dari dua faktor tersebut dapat diketahui bahwa seseorang yang memiliki literasi
dan efikasi keuangan yang baik dapat mengelola kondisi keuangannya dengan
baik salah satunya dengan melakukan investasi untuk memiliki kehidupan dan
kondisi keuangan yang teratur dan terencana. Widhyasto (2017) dalam
penelitiannya menyatakan bahwa secara simultan literasi dan efikasi keuangan
berpengaruh positif terhadap minat investasi.
58
Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa literasi dan efikasi
keuangan mempengaruhi minat mahasiswa dalam berinvestasi maka dapat
digambarkan paradigma penelitian sebagai berikut:
Al-Tamimi (2009)
A. H. Manurung (2009)
Widhyasto (2017)
Widhyasto (2017)
Danes & Haberman (2008)
Peter Garlans Sina (2013)
Widhyasto (2017)
Gambar 2.1
Paradigma Penelitian
2.3 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2010:99). Dikatakan sementara karena jawaban
yang diberikan baru didasarkan teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-
fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Berdasarkan kerangka
Literasi Keuangan
1. Dasar Keuangan
2. Simpanan dan Pinjaman
3. Asuransi
4. Investasi
Widhyasto (2017)
Minat Investasi
1. Manfaat
Investasi.
2. Edukasi
Investasi.
3. Motivasi
Investasi.
4. Return.
Kusmawati (2011)
Efikasi Keuangan
1. Magnitude
2. Strength
3. Generality
Widhyasto (2017)
59
pemikiran dan rumusan masalah, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Hipotesis secara Simultan:
a. Terdapat pengaruh literasi dan efikasi keuangan terhadap minat
mahasiswa berinvestasi di pasar modal.
2. Hipotesis secara Parsial:
a. Terdapat pengaruh literasi keuangan terhadap minat mahasiswa
berinvestasi di pasar modal.
b. Terdapat pengaruh efikasi keuangan terhadap minat mahasiswa
berinvestasi di pasa modal.
Recommended