View
222
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
66
BAB III
ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
3.1 Sejarah Perusahaan
Prolog Masa 1871 – 1885 (Masa Awal Pencarian dan Penemuan Minyak di
Indonesia)
Industri minyak Indonesia mulai di awal abad 19:
• 12 tahun setelah pemboran minyak pertama di Titusville, Pensylvania, AS
1859
• Reering 1871 - Zilker 1885 masa pencarian dan penemuan minyak (mulai
pemboran 1883 di Telaga Tiga)
Prolog Masa 1885 – 1945 (Masa Eksploitasi Minyak oleh Penjajah)
• Pasca 1885 Berdiri Royal Dutch Company di Pangkalan Berandan
(Sumatera Utara)
• 1887 - Pencarian minyak di Jawa Timur (Surabaya)
• 1888 - Konsesi Sultan Kutai dengan JH Meeten di Sanga-Sanga
• 1890 - Pendirian kilang Wonokromo & Cepu
• 1892 - Pembangunan kilang minyak di Pangkalan Berandan
• 1894 - Pendirian kilang Balikpapan oleh Shell Transport and Trading
67
• 1899 - UU Pertambangan Pemerintah Hindia Belanda (Indische Mijnwet)
yang mengatur kegiatan pencarian minyak bumi di Indonesia
AS dan Belanda
• AS berusaha masuk ke Indonesia tapi dicegah pemerintah Belanda. Namun
karena tekanan AS kepada Den Haag, akhirnya muncul perusahaan patungan
AS dan Belanda yakni SHELL dan NIAM (Jambi, Bunyu, dan Sumatera
Utara)
• Standard Oil masuk dan dipecah menjadi Standard Oil of New Jersey
(membentuk Anak Perusahaan American petroleum Co) dan Nederlandsche
Koloniale Petroleum Maatschappij (NKPM).
• NKPM menemukan lapangan Talang Akar (Sumsel) yang merupakan
lapangan terbesar di Hindia Belanda
• Mendirikan Kilang Sungai Gerong di seberang Kilang Plaju milik Shell
• 1933 Standard Oil of New Jersey yang mendapat konsesi Jawa dan Madura
menggabungkan seluruh usahanya ke dalam Standard Vacuum Petroleum
Maatschappij (SVPM) dalam bentuk patungan. Di dalamnya ada bagian
pemasaran Standard Oil of New York sekarang bernama Mobil Oil.
Penggabungan ini diubah statusnya menjadi PT Standard Vacuum Petroleum
(Stanvac) pada1947.
• 1922 Standard Oil of California masuk ke Kalimantan dan Irian Jaya
• 1928 Gulf Oil (AS) masuk ke Sumatera Utara
• 1929 Standard Oil of California masuk ke Sumatera Utara
68
• 1933 Standard Oil of New Jersey yang mendapat konsesi Jawa dan Madura
menggabungkan seluruh usahanya ke dalam Standard Vacuum Petroleum
Maatschappij (SVPM) dalam bentuk patungan. Di dalamnya ada bagian
pemasaran Standard Oil of New York sekarang bernama Mobil Oil.
• 1947 Penggabungan SVPM diubah statusnya menjadi PT Standard Vacuum
Petroleum (Stanvac).
Catatan:
Di zaman Jepang, usaha yang dilakukan umumnya adalah merehabilitasi
lapangan dan sumur yang rusak akibat bumi hangus atau pengeboman.
Prolog Masa 1945 – 1957 (Masa Perjuangan Minyak Pra-Pertamina)
• Selama perang kemerdekaan kegiatan pencarian minyak berhenti.
• Perjuangan Pangkalan Berandan, Sumatera Utara, dan Aceh Timur
• Muncul "Laskar Minyak" mensuplai keperluan pesawat terbang dan
kendaraan lain
• Berdiri perusahaan minyak pribumi:
o 1945 didirikan PTMSU
o 1945 didirikan PTMN Cepu di lokasi ex SHELL (Lap. Nglobo,
Semanggi Ledok dan Wonokromo)
o 1950 PTMN Cepu berubah menjadi PTMNRI Cepu
o 1950 PTMN Sumatera Utara berubah menjadi PTMRI Sumatera Utara
o 1954 PTMNRI Sumatera Utara berubah menjadi TMSU
o 22 Juli 1957 TMSU ditetapkan menjadi PT ETMSU (eksploitasi)
69
• Agustus 1951 Mosi Mohammad Hasan
o Gubernur Sumatera Mr. Teuku H. Moh. Hasan mengajukan sebuah
mosi yang memperjuangkan pertambangan minyak dan disokong oleh
kabinet secara bulat pada 2 Agustus 1951 dan dibentuk sebuah komisi.
o Perjuangan di parlemen salah satunya adalah merintis UU
pertambangan yang mengganti Indische Mijnwet
• 24 Oktober 1956 Ã PP No. 24/1956
o Diputuskan tambang minyak Sumatera Utara tidak dikembalikan
kepada SHELL
1957
• Juli 1957 Jend. AH. Nasution mendapatkan pelimpahan tugas tambang
minyak Sumut. Rehabilitasi lapangan dan ekspor hasil untuk pembangunan.
• 1957 Pemerintah RI mengambil alih semua perusahaan Belanda di
Indonesia. (Kecuali SHELL karena kepemilikannya bersifat internasional)
• Perubahan nuansa kedaerahan menjadi nasional (AH Nasution, 1957)
• 10 Desember 1957 berdirinya PT Permina sebagai perusahaan minyak
pertama bersifat nasional.
Pasca 1957
• 1959 berdiri NV NIAM (NV Nederlands Indische Aardolie Maatschappij)
o Perusahaan patungan AS dan Belanda
o 31 Des 1959 50% saham diambil alih pemerintah RI dan NV NIAM
berubah jadi PT Permindo
70
• 1961 PT Permindo dikukuhkan menjadi PN Permigan
• Tahun 1961 : PT. PERMINA menjadi PN. PERMINA dan PTMN menjadi
PN. PERMIGAN
• 4 Jan 1966 Permigan dilikuidasi karena peristiwa G30S/PKI (Perbum)
o Aset Permigan diberikan kepada PN Pertamin dan PN Permina
• 1968 PN Pertamin dan PN Permina merger menjadi PN Pertamina
• 1971 diterbitkan UU No. 8 tahun 1971 yang mengukuhkan PN Pertamina
menjadi Pertamina
• 2001 diterbitkan UU Migas No 22 tahun 2001 yang akhirnya mengantar
Pertamina menjadi PT Pertamina (Persero)
• 2003 Pertamina berubah status menjadi PT Pertamina (Persero)
o Perubahan mendasar ada pada peran regulator menjadi player
Era Persero
• Pertamina adalah Badan Usaha Milik Negara yang telah berubah bentuk
menjadi PT. Persero yang bergerak di bidang energi, petrokimia dan usaha
lain yang menunjang bisnis Pertamina, baik di dalam maupun di luar negeri
yang berorientasi pada mekanisme pasar.
• Modal Setor PT. Pertamina (Persero) :
o PT. Pertamina (Persero) merupakan BUMN yang 100% sahamnya
dimiliki oleh Negara.
o Modal Disetor (Penanaman Modal Negara/PMN) PT. Pertamina
(Persero) pada saat pendirian adalah Rp. 100 Trilyun.
o Nilai Rp. 100 Trilyun tersebut diperoleh dari :
71
"Seluruh Kekayaan Negara yang selama ini tertanam pada Pertamina, yang
meliputi Aktiva Pertamina beserta seluruh Anak Perusahaan, termasuk
Aktiva Tetap yang telah direvaluasi oleh Perusahaan Penilai Independen,
dikurangi dengan semua Kewajiban (Hutang) Pertamina".
3.2 Visi dan Misi Pertamina
• Visi
Menjadi Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia
• Misi
Menjalankan usaha inti minyak, gas, dan bahan bakar nabati secara
terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat
72
3.3 Struktur Organisasi Pertamina
3.3.1 Struktur Organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
73
3.3.2 Tugas dan Wewenang
Tugas dan wewenang masing-masing bagian :
• Tugas Komisaris adalah melakukan pengawasan terhadap
pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta
memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pelaksanaan
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (selanjutnya disingkat
RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran-Perusahaan (selanjutnya
disingkat RKAP) serta ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan
Rapat Umum Pemegang Saham (selanjutnya disingkat RUPS),
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Agar dapat melaksanakan tugasnya, Komisaris berhak untuk :
1. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen
lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-
lain, surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan.
2. Memasuki pekarangan, gedung dan kantor yang dipergunakan
oleh Perseroan.
3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya
mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan
Perseroan.
4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan
akan dijalankan oleh Direksi.
74
5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi
dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat
Komisaris.
6. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-
pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan.
• Sekretariat Komisaris dibentuk dan bertanggung jawab kepada
Komisaris. Komisaris dapat mengangkat seorang Sekretaris
Komisaris guna membantu Komisaris di bidang kegiatan
kesekretariatan antara lain:
1. Menyelenggarakan kegiatan administrasi kesekretariatan di
lingkungan Komisariat.
2. Menyelenggarakan Rapat Komisaris dan rapat/pertemuan
antara Komisaris dengan Pemegang Saham, Direksi maupun
pihak-pihak terkait (stakeholder) lainnya.
3. Menyediakan data/informasi yan diperlukan oleh Komisaris
dan Komite-komite di lingkungan Komisariat yang berkaitan
dengan :
• Monitoring tindak lanjut hasil keputusan, rekomendasi dan
arahan Komisaris.
• Bahan atau materi yang bersifat administrasi mengenai
laporan atau kegiatan Direksi dalam mengelola Perseroan.
• Dukungan administrasi serta monitoring berkaitan dengan
hal-hal yang harus mendapatkan persetujuan atau
75
rekomendasi dari Komisaris sehubungan dengan kegiatan
pengelolaan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi.
4. Mengumpulkan data-data teknis yang berasal dari
Komitekomite di lingkungan Komisariat dan Tenaga Ahli
Komisaris untuk keperluan Komisaris.
• Komite Audit membantu Komisaris dalam mengawasi pelaksanaan
pengelolaan perusahaan yang baik sesuai dengan asas-asas GCG.
Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit bersifat mandiri, serta
bertanggung jawab langsung kepada Komisaris. Komite Audit
memastikan bahwa:
1. Laporan keuangan serta informasi lainnya yang diberikan
oleh perusahaan kepada pihak terkait dan publik, telah
disajikan secara transparan, handal, dapat dipercaya dan tepat
waktu.
2. Perusahaan telah memiliki pengendalian intern memadai yang
dapat melindungi kekayaan miliknya.
3. Perusahaan bekerja secara efektif dan efisien serta mematuhi
peraturan perundangan yang berlaku.
• Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas membantu Dewan
Komisaris, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku,
sebagai upaya membantu tugas Komisaris dalam melakukan
pembinaan dan pengawasan berkenaan dengan permasalahan
76
remunerasi dan nominasi di Perusahaan, Tugas dan fungsi Komite
Remunerasi dan Nominasi meliputi:
1. Penyusunan Sistem Penggajian dan Pemberian Tunjangan
(remunerasi) bagi Direksi dan Komisaris PT PERTAMINA
(PERSERO) untuk persetujuan Komisaris dan penetapan
Pemegang Saham.
2. valuasi tingkat kompetitif besaran Gaji dan Tunjangan Direksi
dan Komisaris PT PERTAMINA (PERSERO) setiap tahun
dan merekomendasikan penyesuaiannya kepada Komisaris
untuk ditetapkan Pemegang Saham.
3. Peninjauan dan evaluasi sistem penggajian dan sistem pensiun
(post employment benefit) Pekerja PT PERTAMINA
(PERSERO) dalam memenuhi asas-asas GCG yang hasil dan
rekomendasi penyempurnaannya disampaikan kepada Direksi
melalui Komisaris.
4. Pengkajian dan penilaian terhadap rencana dan usulan
pengurangan pekerja PT PERTAMINA (PERSERO) dalam
memenuhi asas-asas GCG serta dalam rangka memelihara
Hubungan Industrial (industrial peace) yang sehat.
Pengkajian dan penilaian terhadap opsi saham (Share
Ownership Plan/Stock Option) bagi Direksi, Komisaris dan
Pekerja PT PERTAMINA (PERSERO).
77
5. Pengkajian dan pemberian rekomendasi terhadap sistem
penggajian dan pemberian tunjangan pekerja Komisariat dan
Honorarium Tenaga Ahli PT PERTAMINA (PERSERO).
6. Melakukan kajian dan masukan untuk persetujuan tertulis
Komisaris atas usulan pencalonan Komisaris dan Direksi
Anak Perusahaan serta pengangkatan Pejabat PERTAMINA
dua tingkat dibawah Direksi oleh Direksi.
• Komite Good CORPORATE GOVERNANCE (GCG) dibentuk
untuk membantu Komisaris melakukan pemantauan penerapan
GCG. Dalam melaksanakan tugasnya, Komite GCG melakukan:
1. Pemberian dukungan atas pelaksanaan assessment berkala
terhadap praktik-praktik GCG di Perusahaan dalam
menerapkan asas-asas GCG.
2. Pemberian rekomendasi tentang penyempurnaan sistem dan
kelengkapan GCG Perusahaan serta memantau
pelaksanaannya, terutama berkenaan dengan:
• Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate
Governance).
• Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of
Conduct).
• Statement of Corporate Intent (SCI) dan Kontrak
Manajemen.
• Board Manual.
78
3. Evaluasi efektivitas penerapan GCG oleh Organ Utama dan
Organ Pendukung dan memberikan masukan penyempurnaan
serta upaya-upaya pemantapannya.
4. Pembuatan rencana kerja dan laporan tahunan pelaksanaan
GCG bersama fungsi manajemen GCG organ Direksi, sebagai
bagian dari Laporan Tahunan Perusahaan.
5. Penelaahan praktik-praktik terbaik GCG di Perusahaan lain
untuk dapat diimplementasikan di Perusahaan.
6. Tugas lain yang diberikan oleh Komisaris.
• Tugas dan wewenang dari Direktut Utama adalah :
1. Memberikan arahan dan mengendalikan kebijakan, Visi, Misi
dan strategi perseroan.
2. Memimpin para anggota Direksi dalam melaksanakan
keputusan Direksi.
3. Mengkoordinasikan pemecahan masalah eksternal perseroan,
kebijakan perencanaan, pengendalian, pencapaian sasaran
jangka panjang perseroan, kebijakan audit, peningkatan
kultur, citra dan tata kelola perseroan (GCG)
4. Menyelenggarakan dan memimpin Rapat Direksi secara
periodik sesuai ketetapan Direksi atau rapat-rapat lain apabila
dipandang perlu sesuai usulan Direksi.
5. Mengesahkan semua Keputusan Direksi.
79
6. Mewakili perseroan di dalam maupun di luar pengadilan
berdasarkan persetujuan anggata Direksi lainnya pada Rapat
Direksi.
7. Menunjuk anggota Direksi lain untuk bertindak atas nama
Direksi.
8. Menentukan keputusan Direksi, apabila dalam voting pada
rapat Direksi terdapat jumlah suara yang sama banyak antara
suara yang setuju dan tidak setuju.
9. Memilah dan memberikan informasi kepada stakeholders
segala sesuatu tentang Perseroan.
10. Dalam hal Direktur Utama berhalangan, tugas dan
kewenangan Direktur Utama dirangkap oleh Wakil Direktur
Utama.
• Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen bertugas:
1. Melakukan evaluasi atas perencanaan pengurusan Perusahaan
(RJPP/RKAP) dan tingkat risikonya.
2. Melakukan pemantauan pelaksanaan pengurusan Perusahaan
(RJPP/RKAP) dan analisa hasil pengurusan Perusahaan.
3. Melakukan evaluasi atas perencanaan Investasi dan tingkat
risiko yang oleh Direksi dimintakan persetujuan atau
tanggapan tertulis dari Komisaris.
4. Melakukan pemantauan pelaksanaan Investasi dan analisis
hasil Investasi.
80
5. Melakukan kajian berkala atas efektivitas kebijakan Investasi
dan pengurusan Perusahaan dari aspek manajemen risiko
sebagai bahan pendapat Komisaris.
6. Menyediakan bahan rujukan dan informasi untuk keperluan
Komisaris terkait pengelolaan Investasi dan Risiko Usaha.
7. Memberikan masukan dan rekomendasi atas laporan Direksi
dalam pengurusan Perusahaan.
8. Membuat rencana kerja tahunan Komite Invetasi dan Risiko
Usaha yang diselaraskan dengan rencana kerja tahunan
Kebijakan Investasi dan Risiko Usaha Perusahaan yang
dikelola oleh Direksi.
9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Komisaris yang
terkait dengan Investasi dan Risiko Usaha.
10. Melaporkan hasil-hasil kerja Komite kepada Komisaris.
• Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen bertugas:
1. Mengelola dan mengoptimalkan upaya peningkatan sumber
daya dan cadangan minyak dan gas bumi, produksi minyak
dan gas bumi, transportasi minyak mentah dan gas, penjualan
minyak mentah dan gas pipa, penyimpanan minyak mentah,
pengembangan usaha minyak dan gas bumi serta kegiatan
usaha panas bumi baik yang dilakukan melalui kegiatan
operasional sendiri maupun melalui kerjasama kemitraan
sesuai strategi yang ditetapkan oleh Direksi.
81
2. Memimpin dan mengendalikan kegiatan usaha hulu, termasuk
efesiensi dan efektivitas bisnis pendukung dan fungsi-fungsi
manajemen penunjang.
3. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan
keputusan Direksi dalam kegiatan usaha hulu.
4. Memimpin dan mengarahkan pengembangan usaha sesuai
perencanaan strategis korporasi.
5. Memberikan putusan bisnis Direktorat Hulu sesuai lingkup
kewenangannya.
6. Mengarahkan dan memutuskan kebijakan tentang organisasi,
SDM, Keuangan, Keselamatan Kesehatan Kerja dan
Lindungan Lingkungan (K3LL), Teknologi Informasi dan
Manajemen Mutu sesuai kebijakan korporat.
7. Memberikan prioritas peluang investasi serta menetapkan
anggaran pembelanjaan kapital dan operasi kegiatan usaha
hulu sesuai persetujuan Direksi.
8. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua proyek yang
berada dalam kewenangannya di lingkup kegiatan usaha
Hulu.
9. Memimpin pembinaan pekerja sesuai pedoman yang berlaku.
• Direktur Pengolahan bertugas :
1. Mengelola dan mengoptimalkan upaya-upaya pengadaan
minyak mentah dan transportasinya, pengolahan minyak
mentah26 dan gas menjadi produk BBM dan Non BBM,
82
penyimpanan minyak mentah dan produk minyak dan gas,
pengembangan usaha pengolahan minyak dan gas bumi serta
kegiatan usaha terkait, baik yang dilakukan melalui kegiatan
operasional sendiri maupun melalui kerjasama kemitraan
sesuai strategi yang ditetapkan oleh Direksi.
2. Memimpin dan mengendalikan kegiatan usaha pengolahan,
termasuk efesiensi dan efektivitas bisnis pendukung dan
fungsi-fungsi penunjang.
3. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan
keputusan Direksi dalam kegiatan usaha pengolahan.
4. Memimpin dan mengarahkan pengembangan usaha sesuai
perencanaan strategis korporasi.
5. Memberikan putusan bisnis Direktorat Pengolahan sesuai
lingkup kewenangannya.
6. Mengarahkan dan memutuskan kebijakan tentang organisasi,
SDM, Keuangan, Keselamatan Kesehatan Kerja dan
Lindungan Lingkungan (K3LL), Teknologi Informasi dan
Manajemen Mutu sesuai kebijakan korporat.
7. Memberikan prioritas peluang investasi serta menetapkan
anggaran pembelanjaan kapital dan operasi kegiatan usaha
Pengolahan sesuai persetujuan Direksi.
8. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua proyek yang
berada dalam kewenangannya di lingkup kegiatan usaha
Pengolahan.
83
9. Memimpin pembinaan pekerja sesuai pedoman yang berlaku.
• Direktur Pemasaran dan Niaga bertugas :
1. Mengelola dan mengoptimalkan upaya-upaya pemasaran,
niaga dan distribusi produk BBM dan Non BBM, termasuk
pengadaan BBM dan transportasi, penyimpanan produk BBM
maupun Non BBM, pengembangan usaha pemasaran dan
niaga, serta kegiatan usaha terkait termasuk pengelolaan
bidang perkapalan, baik yang dilakukan melalui kegiatan
operasional sendiri maupun melalui kerjasama kemitraan
sesuai strategi yang ditetapkan oleh Direksi
2. Memimpin dan mengendalikan kegiatan usaha pemasaran dan
niaga, termasuk efisiensi dan efektivitas bisnis pendukung dan
fungsi-fungsi penunjang.
3. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan
keputusan Direksi dalam kegiatan usaha pemasaran dan niaga.
4. Memimpin dan mengarahkan pengembangan usaha sesuai
perencanaan strategis korporasi.
5. Memberikan putusan bisnis Direktorat Pemasaran dan Niaga
sesuai lingkup kewenangannya.
6. Mengarahkan dan memutuskan kebijakan tentang organisasi,
SDM, Keuangan, Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lindung
Lingkungan (K3LL), Teknologi Informasi dan Manajemen
Mutu
84
sesuai kebijakan korporat.
7. Memberikan prioritas peluang investasi serta menetapkan
anggaran pembelanjaan kapital dan operasi kegiatan usaha
pemasaran dan niaga sesuai persetujuan Direksi.
8. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua proyek yang
berada dalam kewenangannya di lingkup kegiatan usaha
pemasaran dan niaga.
9. Memimpin pembinaan pekerja sesuai pedoman yang berlaku.
• Direktur Keuangan bertugas :
1. Memimpin dan mengendalikan pembuatan kebijakan,
pengelolaan dan pelaporan keuangan secara korporat
mencakup kegiatan fungsi kontroler, manajemen resiko,
Perbendaharaan dan Pendanaan, Portofolio Anak Perusahan,
Keuangan Hulu, Keuangan Pengolahan serta Keuangan
Pemasaran dan Niaga guna meningkatkan kinerja dan
peringkat keuangan perseroan.
2. Melaksanakan dan mengendalikan seluruh kebijakan
keuangan sesuai keputusan Direksi serta melaksanakan
efesiensi dan efektivitas fungsi-fungsi keuangan di Pusat
korporat, direktorat kelompok Usaha dan Unit Usaha.
3. Menetapkan dan mengkoordinasikan RKAP serta
pengendalian Akutansi atas biaya-biaya pendapatan dan
keuntungan serta tingkat investasi secara korporat.
85
4. Mengkonsolidasi, mengendalikan dan mengawasi penyusunan
dan pelaksanaan arus kas perusahaan berdasarkan RKAP
dalam rangka usaha peningkatan efesiensi.
5. Mengarahkan dan membina pengelolaan keuangan
perusahaan meliputi kebijakan anggaran, perbendaharaan dan
akuntansi, manajemen resiko dan Investasi dan pendanaan.
6. Mengelola portofolio investasi keuangan dan keputusan
finansial untuk mencapai nilai tambah maksimal dan
tercapainya tujuan-tujuan perusahan sesuai ketetapan Direksi.
7. Meninjau ulang dan meningkatkan kebijaksanaan dan
prosedur keuangan secara periodik berupa penetapan sistem
dan tatakerja tentang pengelolaan keuangan persero sesuai
dengan perkembangan teknologi maupun perubahan-
perubahan dalam ekonomi dan undang-undang, serta
mengarahkan dan membina masalah umum yang mencakup
bidang keuangan.
8. Memimpin pembinaan pekerja sesuai pedoman yang berlaku.
• Direktur Umum dan SDM bertugas :
1. Memimpin pengelolaan dan pengembangan kebijakan
korporat serta pengelolaan jasa, sarana dan fasilitas, yang
mencakup kebijakan organisasi dan kesisteman, SDM,
Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lindung Lingkungan
(K3LL), manajemen Mutu, serta pengelolaan penunjang
86
usaha, dan sekuriti serta koordinasi transformasi perseroan
sesuai strategi yang ditetapkan Direksi.
2. Mengendalikan kegiatan Direktorat Umum dan SDM
termasuk melaksanakan efesiensi dan efektivitas fungsi-
fungsi umum dan jasa
3. Memimpin dan mengarahkan penyusunan kebijakan-
kebijakan korporat sesuai perencanaan strategis korporasi.
4. Memberikan keputusan organisasi dan SDM dalam lingkup
Pusat Korporat sesuai ketetapan dan kebijakan Direksi dan
Steering Comittee Organisasi perseroan.
5. Memberikan keputusan bisnis sesuai lingkup kewenangannya.
6. Memimpin dan mengarahkan pengembangan aplikasi
teknologi informasi dalam IT enterprise wide systems guna
mendukung inovasi bisnis termasuk koordinasi dan
pengawasan proyek-proyek Direktorat Umum dan SDM.
7. Memimpin dan mengarahkan kegiatan transformasi dan
reorganisasi persero dan pembinaan pekerja sesuai pedoman
yang berlaku.
• Manajemen Atas Riset dan Pengujian Oli bertugas :
1. Memimpin pengelolaan dan pengembangan kebijakan
pengelolaan jasa, sarana dan fasilitas laboratorium pengujian
oli, yang mencakup kebijakan organisasi dan kesisteman,
SDM, manajemen Mutu.
87
2. Mengendalikan kegiatan yang secara langsung maupun tidak
langsung berkaitan dengan riset dan pengujian oli termasuk
melaksanakan efesiensi dan efektivitas fungsi-fungsi umum
dan jasa
3. Memilih, mengawasi, dan meminta laporan secara berkala
dari penasehat ahli, termasuk meminta pendapat dan masukan
dari penasehat ahli terkait riset dan pengembangan fungsi-
fungsi umu dan jasa dari laboratorium pengujian oli.
4. Bersama dengan penasehat ahli melakukan inspeksi ke
laboratorium-laboratorium pengujian oli, memeriksa standar
mutu SDM, fasilitas-fasilitas, peralatan uji, pengembangan
matriks hasil uji, dokumentasi laporan-laporan untuk klien,
serta inspeksi lapangan ke lokasi pabrik klien.
5. Menerima laporan dan pertanggung-jawaban dari staff ahli
dan kepala bagian riset dan pengujian oli.
6. Memeriksa, mengevaluasi, menyetujui laporan hasil
pengujian oli yang akan diserahkan kepada klien.
7. Memberikan keputusan bisnis sesuai lingkup kewenangannya
• Penasehat Ahli bertugas :
1. Memeriksa dan menilai keabsahan matriks hasil uji, apabila
diperlukan Penasehat ahli dapat langsung merubah,
menambah ataupun menghapus data pada matriks
2. Bertanggung jawab untuk memilih dan melatih staff ahli.
88
3. Bersama dengan manajemen atas riset dan pengujian oli
melakukan inspeksi ke laboratorium-laboratorium pengujian
oli, memeriksa standar mutu SDM, fasilitas-fasilitas,
peralatan uji, pengembangan matriks hasil uji, dokumentasi
laporan-laporan untuk klien, serta inspeksi lapangan ke lokasi
pabrik klien
Catatan : Jabatan untuk posisi ini baru diresmikan pada saat
pembuatan aplikasi laboratorium pengujian oli berbasis ini
berada pada tahap akhir yang berkaitan dengan matriks hasil
uji. Sebelumnya manajemen atas riset dan pengujian oli
hanya sesekali saja secara informal meminta kepada seorang
ahli dan pengamat yang sudah berpengalaman dalam bidang
pengujian oli. Oleh karena itu penulis tidak mencantumkan
posisi tersebut didalam penjelasan sistem yang sedang
berjalan maupun didalam rich picture sistem berjalan.
• Tugas dari Staff Ahli adalah :
1. Melakukan penamnahan data kedalam matriks hasil uji bila
ditemukan kasus baru dalam pengujian oli.
2. Membuat laporan mengenai matriks hasil uji, apakah masih
sesuai dengan kondisi di lapangan, pengembangan matriks
hasil uji ( bila ada) untuk diperiksa oleh penasehat ahli.
3. Meminta pendapat kepada penasehat ahli apabila ditemukan
anomali pada hasil uji yang berpengaruh pada matriks hasil
uji
89
• Tugas dari Kepala Bagian Riset dan Pengujian Oli adalah :
1. Mengelola dan mengembangkan baik jasa-jasa umum maupun
teknis dari laboratorium pengujian oli.
2. Menentukan paket-paket pengujian yang disediakan, biaya
dan servis yang disediakan untuk klien.
3. Membuat form test report, test repot adalah form yang
digunakan untuk memasukan data hasil pengujian oli beserta
informasi tambahan untuk diproses dan dibandingkan dengan
matriks hasil uji.
• Intepreter bertugas :
1. Memasukan informasi tambahan yang berkaitan dengan
sampel dan hasil pengujian yang dapat mempengaruhi akurasi
ketepatan hasil akhir sebesar 9 (sembilan) sampai dengan 14
(empat belas) persen. Perkiraan ini diambil dari perbandingan
angka hasil akhir sesudah dibandingkan dengan matriks
dimana informasi tambahan yang dimasukan memberikan
pengaruh yang berbeda di tiap-tiap pengujian.
2. Menentukan standar deviasi nilai saat angka hasil pengujian
sampel hendak dibandingkan dengan matriks hasil uji.
3. Meminta pertimbangan kepada staff ahli apakah diperlukan
dilakukan pengujian ulang sampel.
90
• Administator bertugas :
1. Membuat account untuk staff ahli, intepreter, staff penguji,
data inputer.
2. Mengatur hak akses dan wewenang untuk masing tipe
account.
3. Memeriksa dan memaintenance web dan server apabila terjadi
bug, system error, server hang, atau masalah teknis minor
lainnya.
4. Dengan otorisasi dari kepala bagian riset dan pengujian oli,
bila diminta oleh data inputer, administrator dapat langsung
merubah data yang dimasukan oleh data inputer, mem-bypass
sistem yang ada dengan mengganti langsung dari basis data
pada server.
5. Menghubungi pihak yang berwenang yang telah ditentukan
sebelumnya bila terjadi masalah yang tidak dapat ditangani
oleh administrator.
6. Mendokumentasikan feedback dari klien, klien dapat
memberikan feedback dari setiap hasil pengujian, dapat pula
bila memang diperlukan, meminta untuk pengujian dilakukan
ulang dengan ketentuan-ketentuan baru yang diminta oleh
klien.
Catatan : posisi inipun baru ada setelah sistem dibuat, karena
selain untuk tugas-tugas yang disebutkan diatas, dibutuhkan
juga seseorang untuk menjaga sistem berjalan normal,
91
melakukan langkah-langkah awal yang sudah ditetapkan
sebelumnya bila terjadi kerusakan, baik kecil maupun besar.
• Staff Penguji bertugas :
1. Menerima dan menyimpan sampel dari klien.
2. Menguji sampel di laboratorium uji.
3. Membuat laporan singkat dan berita acara pengujian oli yang
nantinya akan diberikan kepada kepala bagian riset dan
pengujian oli.
4. Menyerahkan data hasil pengujian kepada data inputer.
Beserta data-data tambahan yang berkaitan dengan sampel
bila ada dan/atau diminta oleh data inputer.
• Data Inputer bertugas :
1. Memasukan data hasil pengujian dari staff penguji.
2. Meminta data-data yang kurang dan diperlukan berkaitan
dengan laporan hasil uji oli kepada staf penguji.
3. Membuat laporan sederhana yang berisi kondisi sampel hasil
uji yang didapat dari klien, catatan kaki yang ditulis oleh staff
penguji, catatan tambahan yang dikirimkan oleh klien
bersamaan dengan sampel yang akan diuji, mencatat tanggal
sampel dikirim dan diterima di laboratorium pengujian,
tanggal hasil uji keluar.
92
3.4 Sistem yang Sedang Berjalan
Gambar 3.2 Rich Picture Sistem Berjalan
Sistem yang sedang berjalan pada P.T. Pertamina khususnya pada bagian
laboratorium pengujian oli masih bersifat konvensional karena hampir semua
kegiatan yang terdapat di dalam perusahaan masih dilakukan secara manual.
Berdasarkan informasi yang didapat penulis secara lisan dari Bapak Sanusi selaku
Penasehat ahli yang di tunjuk, dan Bapak Eko Wahyudi selaku perwakilan dari
manajemen atas riset dan pengujian oli, penulis menyimpulkan sistem yang
berjalan saat ini dimulai dari bagian staff di laboratorium pengujian oli dimana
dalam proses nya masih menggunakan cara manual dalam menerima oli pelumas
dari mesin-mesin, yang dikirim dari client untuk di uji oleh pertamina, hasil yang
didapat langsung di kirimkan ke petugas data input yang akan mencatat semua
93
hasil pengujian, dimana nantinya hasil tersebut akan di terima oleh bagian
interpreter yang bertugas untuk memeriksa konsistensi hasil uji dan
membandingkan hasil uji tersebut dengan pola yang tersedia di dalam matrik hasil
uji. Lalu setelah didapat hasil, staff intepreter akan merangkum dan membuat
laporan baik berupa data ataupun diagram yang antara lain berisi hasil-hasil
pengujian , prediksi tentang sumber masalah yang timbul, masalah yang akan
timbul dan pencegahan dan/atau penanggulangan yang dapat dilakukan oleh client
yang bersangkutan. Laporan ini akan diterima dan di audit oleh seseorang di
tingkat manajerial dan apabila disetujui, barulah laporan tersebut dikirim secara
manual. Selama sistem berjalan, matriks hasil uji yang dipakai oleh intepreter
dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi mesin, lingkungan, frekuensi dan
periode mesin bekerja. Staff yang berwenang untuk mengganti matriks hasil uji
adalah staff ahli yang di tunjuk oleh manajerial tingkat atas pertamina.
Penggantian matriks hasil uji ini pun dilakukan secara manual.
3.5 Permasalahan yang Sedang Dihadapi
Berikut ini hasil wawancara penulis dengan Bapak Sanusi dan Bapak Eko
Pertanyaan pertama : apa yang mendasari P.T. Pertamina untuk
membuat aplikasi laboratorium pengujian oli berbasis web ini ?
Jawab : P.T. Pertamina sudah lama memberikan pelayanan pasca
penjualan seperti ini kepada para kliennya, namun karena masih
bersifat konvensional, banyak klien malah merasa kecewa dengan
pelayanan P.T. Pertamina, dengan berbagai macam alasan seperti
dokumen rusak, dokumen tidak dikemas dalam bentuk yang menarik,
94
lama dan lain sebagainya. Selain itu P.T. Pertamina juga melihat
bahwa teknologi informasi yang berkembang saat ini telah terbukti
ampuh untuk dijadikan ujung tombak bagi pelayanan dan promosi
kami. Oleh karena itu P.T. Pertamina memutuskan untuk mencoba
memberikan pelayanan pasca penjualan ini via website.
Pertanyaan Kedua : Detil pokok permasalahan yang sering
dikeluhkan oleh klien dari P.T. pertamina
Jawab : masalah utama P.T. Pertamina terletak pada segi waktu,
lokasi dan pengiriman dokumen untuk klien P.T. Pertamina .
Dari segi waktu dan lokasi, sebagian besar klien P.T. Pertamina
merupakan para pengusaha dan pengguna mesin berat dan pabrik yang
letaknya jauh di pedalaman bahkan di tengah laut. Tidak jarang
lokasi-lokasi tersebut hanya memiliki satu buah alat transportasi
sebagai akses untuk keluar-masuk. Jadi membutuhkan waktu yang
lama agar dokumen yang kami kirimkan untuk sampai. Letak lokasi
yang sukar dijangkau ini pula sering menimbulkan masalah buat
kkami, sering dokumen yang kami kirimkan rusak,hilang atau bahkan
tidak ada kabarnya saat dikirim. Selain masalah diatas, kami sering
dikritik oleh klien kami mengenai ppenyajian informasi yang
membosankan, tidak menarik. Umumnya orang lebih tertarik melihat
laporan berupa data dengan selingan gambar, diagram berwarna-warni,
lebih keren begitu istilahnya.
Pertanyaan ketiga : Selain faktor-faktor dari luar, faktor apa saja yang
mendasari keputusan untuk dibuatnya aplikasi ini ?
95
Jawab : Sistem yang ada saat ini, menggunakan metode
konvensional yang sangat memakan waktu, mulai dari pengiriman data
sampel dari klien, pengiriman data hasil uji dari laboratorim ke tempat
peng-input-an data, sampai ke pengiriman kembali dokumen laporan
kepada klien. Banyak waktu yang terbuang, adanya data-data yang
tidak valid atau hilang pada saat dikirimkan atau tidak utuh (rusak) .
Masalah keamanan juga penting, banyak klien mengeluh bahwa
informasi yang diberikan mereka adalah data penting perusahaan, jadi
pengiriman secara konvensional ini membuat mereka cemas.
Masalah lainnya datang dari bagian intepreter, matriks hasil uji
sebenarnya merupakan kumpulan kesimpulan-kesimpulan dan hasil
analisa, riset dan pengujian oli yang kami lakukan selama ini, jadi
tidak jarang proses pembandingan hasil uii dengan matriks hasil uji ini
hanya berdasarkan ingatan dan intuisi dari staff intepreter saja.
Sebenarnya, informasi tambahan mengenai lokasi, kondisi mesin
mempengaruhi juga, nilai yang dihasilkan maupun standar deviasi
matriks berubah sekitar sembilan sampai empat belas persen pada
kondisi ekstrim.
Dan yang terakhir dan paling penting, datang dari penasehat ahli di
P.T. Pertamina. Penasehat ahli sering di minta oleh P.T. Pertamina
untuk meninjau kondisi laboratorium P.T. Pertamina, sering pula
mengkaji matriks hasil uji. Karena matriks hasil uji sampai saat ini
belum ada pencatatan yang pasti dan belum baku, sulit untuk Penasihat
96
ahli dengan waktu yang terbatas datang dan dan memeriksa matriks
secara menyeluruh.
Pertanyaan keenam : Bagaimana aplikasi ini dapat membantu
memecahkan masalah yang dialami penasehat ahli?
Jawab : P.T. Pertamina mengharapkan suatu sistem yang dapat
menampung, menyimpan dan mereplikasi pengetahuan dan
pengalaman penasihat ahli. Berdasarkan data-data yang sudah ada
ditambah dengan pantauan langsung dari penasehat ahli, P.T.
Pertamina berharap sistem ini dapat menggantikan tugas penasihat
untuk menganalisa hasil pengujian dan membuat hipotesa sederhana.
Pertanyaan ketujuh : Alasan sistem ini dibuat berbasis web?
Jawab : Pertama adalah dari segi estetika, P.T. Pertamina ingin
agar aplikasi yang dibuat terlihat profesional dan elegan, namun harus
dapat di akses kapan saja dan dimana saja. Alasan kedua datang dari
penasehat ahli yang pernah diminta oleh perusahaan minyak dari
Malaysia untuk membuat aplikasi yang serupa. Dan alasan yang
terakhir adalah dengan teknologi web ini, kami dapat dengan mudah
dan cepat menjangkau klien kami yang sebelumnya sangat sulit
dijangkau karena berbagai macam alasan.
Berdasarkan hasil wawancara diatas, penulis menyimpulkan permasalahan
yang dihadapi adalah :
1. Permasalahan sumber daya ahli
Penasihat ahli merupakan posisi kunci dalam analisa hasil uji
laboratorium. Namun sumber daya saat ini sangatlah minim. Terlepas dari
97
pendidikan yang dibutuhkan untuk posisi ini tergolong mahal, pengalaman
yang dibutuhkan untuk dapat di kategorikan sebagai penasihat ahli pun
sangat lama. Oleh karena itu sulit untuk melakukan transfer knowledge
2. Permasalahan keamanan dan pengiriman data.
Selama ini, untuk melakukan transaksi data seperti mengirimkan hasil
uji laboratorium dari staff penguji ke staff intepreter, mengirimkan laporan
sementara hasil uji kepada manajerial atas serta mengirimkan laporan hasil
pengujian oli kepada klien, dan lainnya dari P.T. hanya menggunakan kurir.
Data yang dikirim melalui kurir, selama dalam proses pengiriman, data
berada diluar pengawasan dari P.T. Pertamina. Selain itu, waktu yang
dibutuhkan untuk mengirimkan data (khususnya apabila lokasi klien jauh
atau berada di lepas pantai) sangat lama.
3. Permasalahan reliabilitas data
Pencatatan data yang dilakukan sekarang ini oleh P.T. Pertamina
masih dilakukan secara manual, sedangkan untuk data yang relatif banyak,
pencatatan di masukan secara manual ke komputer dengan menggunakan
Excel. Data penting seperti Matrix hasil uji yang memiliki ribuan data, yang
dapat berubah tiap saat menjadi kurang reliabel, sebab banyak di temukan
data yang sama (berulang). Belum adanya aturan baku dan aturan jelas
dalam pencatatan juga menjadi masalah.
4. Permasalahan waktu
Karena masih menggunakan metode konvensional dalam mengirimkan
data, waktu menjadi kendala yang cukup penting. Data yang dikirimkan
tidak dapat langsung diterima oleh pihak yang meminta. Selain itu Penasehat
98
ahli mengalami kesulitan bila hendak memeriksa, merubah, menambah dan
menghapus matriks hasil uji, karena metode pencatatan yang tidak jelas dan
tidak baku.
5. Permasalahan tampilan laporan
Bentuk yang monoton dalam menyajikan laporan kepada pihak
konsumen menyebabkan banyak keluhan dan kritik yang diterima oleh P.T.
Pertamina.
6. Permasalahan dari segi Estetika
P.T. Pertamina ingin menciptakan kesan elegan, intelek dan
profesionalisme kepada konsumennya, dan ingin membuktikan bahwa P.T.
Pertamina tidak tertinggal dari segi teknologi yang sedang naik daun saat ini
yaitu internet.
3.6 Usulan Pemecahan Masalah
Dikarenakan P.T. Pertamina menggunakan metode konvensional dalam
pencatatan maupun pengiriman ke perusahaan kliennya membuat data tersebut
menjadi tidak aman dan tidak efisien, banyak alternatif yang ada untuk
memecahkan masalah tersebut, salah satunya yaitu dengan membuat suatu
jaringan melalui internet antar laboratorium dengan dengan pihak-pihak terkait,
lalu dibuatkan aplikasi pengujian oli berbasis web untuk meng-handle masalah
input data, menyimpan dan me-maintenance matriks hasil uji, dan membuat
rangkuman serta laporan untuk dikirimkan ke klien sekaligus menyajikannya
dalam bentuk yang menarik dan dalam format yang diinginkan oleh klien maupun
manajerial atas.
99
Keuntungan yang dapat diperoleh dari pengimplementasian metode ini
antara lain adalah :
• Jangkauan jaringan internet yang luas, memungkinkan perusahaan untuk terus
bertumbuh dengan mengembangkan laboratorium di daerah lain jika diperlukan
dan juga dapat menjangkau klien tidak hanya di dalam negri tapi di luar negri
juga., sesuai dengan perubahan kebutuhan bisnis, dengan peralatan tambahan
yang minimal sehingga tidak begitu membebankan anggaran perusahaan.
• Pengiriman data menjadi lebih cepat karena koneksi internet bersifat up-to-date,
lebih aman karena lebih sedikit kecerobohan yang dapet terjadi, dan juga
mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk mengirimkan data yang lokasinya
berjauhan .
• Meningkatkan konektivitas karena dengan internet, laboratorium, staff intepreter,
staff ahli, manajerial atas dan klien dapat terhubung dengan mudah.
• Biaya pengimplementasian yang murah karena sistem ini hanya membutuhkan
satu server utama yang terhubung dengan internet, dan internet explorer yang
umum dipakai untuk membuka aplikasi laboratorium ini berbasis web.
• Efisiensi dan efektifitas meningkat, hasil uji akan secara otomatis di bandingkan
dengan matriks hasil uji dan langsung di rangkum dan dibuatkan laporan nya
secara otomatis. Staff ahli pun menjadi lebih mudah dan cepat dalam
memperbaharui matriks hasil uji karena ada fitur khusus yang menangani matriks
hasil uji.
• Adanya aturan baku dan prosedur yang jelas mengenai transfer data, permintaan
data, pencatatan data, bentuk baku matriks, sehingga memudahkan intepreter
100
membuat perbandingan hasil uji dengan matriks hasil uji, selain itu juga
penasehat ahli dengan mudah sewaktu-waktu dapat mengakses dan melakukan
perubahan terhadap matriks hasil uji tanpa mengganggu jalannya proses
pengujian maupun proses lainnya.
• Memungkinkan klien untuk memberi feedback kepada P.T. Pertamina secara
langsung melalui fitur yang disediakan, sehingga terjadi komunikasi dua arah
antara P.T. Pertamina dengan kliennya sehingga klienpun lebih terpuaskan.
• Menyajikan laporan hasil akhir lebih cepat, aman, dan menarik. Laporan yang
disajikanpun lebih fleksibel karena dapat di kalsifikasikan sesuai dengan
keinginan klien.
101
3.7 Use Case Diagram
Gambar 3.3 Use Case Diagram
• Tipe User Administrator (Admin)
User dengan tipe administrator, dapat mengakses semua halaman yang
ada dan memiliki hak untuk mengubah, menambah dan menghapus data
yang ada.
102
• Tipe User Data Inputer
User dengan tipe Data inputer, bertugas untuk mengisi data-data yang
diperlukan sistem. User dengan tipe ini dapat mengakses halaman
Configuration dan seluruh sub halaman kecuali sub halaman Condemning
Limit dan Matrix (Menambah,mengubah, menghapus) halaman Data
Entry (Menambah,mengubah, menghapus), halaman Test report
(Menambah,mengubah, menghapus), halaman Joblist
(Menambah,mengubah, menghapus) dan halaman Account (Mengubah,
menghapus).
• Tipe User Staff Ahli
Untuk User dengan tipe Staff ahli, bertugas untuk mengisi informasi
penting yang dibutuhkan sistem sebagai acuan. Halaman yang dapat di
akses adalah Sub halaman Configuration yaitu Condemning Limit dan
Matrix (Menambah,mengubah, menghapus), halaman Feedback
(Menambah,mengubah, menghapus), Halaman Test Report Approval
(Menolak atau menyetujui Test Report), Account (Mengubah,
menghapus)
• Tipe User Customer
Untuk tipe Customer, hanya dapat melihat informasi yang disajikan
sesuai dengan area, peralatan yang dimiliki customer tersebut (tidak dapat
melihat informasi milik customer lain). Halaman yang dapat di akses
adalah Halaman Feedback (Menambah,mengubah, menghapus), halaman
103
Management Report (Hanya dapat dilihat), halaman Account (Mengubah,
menghapus)
3.8 Activity Diagram dan Rancanan Layar Website
• Activity Diagram untuk halaman Login
Login
gagal Berhasil Masuk Halaman Utama
ForgotPassword
Pengisian Email
Berhasilgagal
Gambar 3.4 Activity Diagram Halaman Login
• Rancangan Layar login
Gambar 3.5 Rancangan Layar login
104
Pada Halaman login, user diminta untuk melakukan login
dengan mengisi User ID dan Password yang benar. Jika User ID
atau Password yang dimasukan salah, maka akan muncul pesan
peringatan, dan user diminta untuk memasukan ulang User ID dan
Password yang benar. Apabila user berhasil login, maka halaman
web akan berpindah ke halaman utama. user yang lupa dengan
User ID atau Password yang dimilikinya dapat meng-klik “forgot
password ?” lalu akan muncul pop-up untuk memasukan email.
Apabila email cocok dengan email yang tercatat pada basis data,
maka sistem secara otomatis akan mengirimkan email yang berisi
User ID dan Password yang baru. Apabila email yang dimasukan
tidak terdaftar maka akan muncul pesan error di halaman login
• Activity Diagram untuk Halaman Utama
Gambar 3.6 Activity Diagram Halaman Utama
105
• Rancangan Layar Halaman Utama
Gambar 3.7 Rancangan Layar Utama
Setelah masuk ke halaman utama, tergantung dari tipe akses
user tersebut, pada halaman terdapat link menuju halaman yang
dikehendaki. Jika user memilih logout maka user akan
dikembalikan ke halaman login, dan harus melakukan login ulang
bila ingin masuk ke halaman utama kembali.
• Activity Diagram untuk halaman Configuration
Halaman Configuration
Muncul empat kategori pembagian link dengan delapan
belas link
Di tiap-tiap halaman yang dituju, user dapat
menampilkan isi ataupun merubah isi data dari halaman tersebut (insert, update, delete)
Gambar 3.8 Activity Diagram Halaman Configuration
106
• Rancangan Layar Menu Configuration
Gambar 3.9 Rancangan Layar Menu Configuration
Halaman ini dapat diakses oleh user tipe administrator yang
memiliki akses ke semua halaman dan penasehat ahli, staf ahli dan
data inputer yang hanya dapat mengakses halaman tertentu saja dari
bagian halaman ini. Sesuai dengan hak akses dari masing-masing
user, user dapat melihat ataupun merubah isi data dari tiap halaman.
Pada halaman ini terdapat empat kategori pengelompokan link
yaitu:
107
Testing Element, yang memiliki lima link yaitu
a. Condemning Limit.
Halaman web yang berupa form yang akan diisi dengan nilai
condemning limit yang didapat dari hasil pengujian sampel
untuk mendapatkan suatu hasil yang nantinya akan
dibandingkan dengan matrix hasil uji.
• Rancangan Layar Condemning Limit (View)
Gambar 3.10 Rancangan Layar Condemning Limit (view)
108
• Rancangan Layar Condemning Limit ( add /edit)
Gambar 3.11 Rancangan Layar Condemning Limit ( add /edit)
• Rancangan Layar Condemning Limit ( add item)
Gambar 3.12 Rancangan Layar Condemning Limit ( add item)
109
b. Matrix
Halaman web yang menampilkan data Matriks Hasil Uji
dalam bentuk tabel.
• Rancangan Layar Matrix (view)
Gambar 3.13 Rancangan Layar Matrix (view )
• Rancangan Layar Matrix (view Detail)
Gambar 3.14 Rancangan Layar Matrix (view Detail)
110
• Rancangan Layar Matrix (Copy)
Gambar 3.15 Rancangan Layar Matrix (Copy)
• Rancangan Layar Matrix (add/edit)
Gambar 3.16 Rancangan Layar Matrix ( add/edit)
111
• Rancangan Layar Matrix (add item)
Gambar 3.17 Rancangan Layar Matrix (add item)
c. Test Group
Halaman web yang menampilkan informasi test group yang
ada, juga ditampilkan biaya yang dikenakan untuk sekali
pengujian.
• Rancangan Layar Test Group (view)
Gambar 3.18 Rancangan Layar Test Group (view)
112
• Rancangan Layar Test Group (add/edit)
Gambar 3.19 Rancangan Layar Test Group (add/edit)
d. Test Item
Halaman web yang menampilkan nama dari Test item,
singkatan dan satuan pengukurannya.
• Rancangan Layar Test Item (view)
Gambar 3.20 Rancangan Layar Test Item (view)
113
• Rancangan Layar Test Item (add/edit)
Gambar 3.21 Rancangan Layar Test Item (add/edit)
e. Testing package
Halaman ini menampilkan paket – paket pengujian yang
tersedia namun user dapat juga mengubah, menambah atau
menghapus Test Item yang ada didalam paket tersebut
(tergantung dari hak akses user yang dipakai). Juga
ditampilkan total biaya pengujian dari paket yang dipilih.
114
• Rancangan Layar Testing Package (view)
Gambar 3.22 Rancangan Layar Testing Package (view)
• Rancangan Layar Testing Package (view detail)
Gambar 3.23 Rancangan Layar Testing Package (view detail)
115
• Rancangan Layar Testing Package (add/edit)
Gambar 3.24 Rancangan Layar Testing Package (add/edit)
Kategori kedua yaitu Pertamina, yang memiliki tiga link yaitu:
a. User
Berisi informasi dari hak akses masing-masing tipe user
• Rancangan Layar User (view)
Gambar 3.25 Rancangan Layar User (view)
116
• Rancangan Layar User (view detail)
Gambar 3.26 Rancangan Layar User (view detail)
• Rancangan Layar User (add/edit)
Gambar 3.27 Rancangan Layar User (add/edit)
117
b. Pertamina Contact
Berisi informasi dari Sales Executife P.T. Pertamina dan
kantornya.
• Rancangan Layar Pertamina Contact (view)
HEADER IMAGESHome -> Menu Configuration->Pertamina Contact (view)
View Pertamina Contact
Pertamina Contact
View Add Search : Go
Name Position
Edit
EditEmail Delete
Delete
Mobile Phone
Name Position Email
Choose Sales Office
Sales Office
Sales OfficeMobile Phone
Gambar 3.28 Rancangan Layar Contact (view)
• Rancangan Layar Pertamina Contact (add/edit)
Gambar 3.29 Rancangan Layar Pertamina Contact (add/edit)
118
c. Sales Office
Berisi informasi dan alamat dari kantor Sales Executife P.T.
Pertamina.
• Rancangan Layar Sales Office (view)
Gambar 3.30 Rancangan Layar Sales Office (view)
• Rancangan Layar Sales Office (add/edit)
Gambar 3.31 Rancangan Layar Sales Office (add/edit)
119
Kategori ketiga yaitu Location, yang memiliki tiga link yaitu:
a. City
Berisi nama-nama kota di Indonesia yang dikelompokan
menurut propinsi yang ada di Indonesia
• Rancangan Layar City (view)
Gambar 3.32 Rancangan Layar City (view)
• Rancangan Layar City (add/edit)
Gambar 3.33 Rancangan Layar City (add/edit)
b. Industry
120
Berisi jenis-jenis industri yang dijalankan olen customer.
• Rancangan Layar Industry (view)
Gambar 3.34 Rancangan Layar Industry (view)
• Rancangan Layar Industry (add/edit)
HEADER IMAGESHome -> Menu Configuration->Industry (add/edit)
add/edit Industry
Industry
View Add Search : Go
Industry Name :
Save Cancel
Welcome, UserName | Logout
Gambar 3.35 Rancangan Layar Industry (add/edit)
121
c. Province
Berisi nama-nama propinsi di Indonesia
• Rancangan Layar Province (view)
Gambar 3.36 Rancangan Layar Province (view)
• Rancangan Layar Province (add/edit)
HEADER IMAGESHome -> Menu Configuration->Province (add/edit)
add/edit Province
Province
View Add Search : Go
Province Name :
Save Cancel
Welcome, UserName | Logout
Gambar 3.37 Rancangan Layar Province (add/edit)
122
Kategori keempat yaitu Basic Data, yang memiliki tujuh link yaitu:
a. Application
Berisi nama Application (mesin utama yang besar ) yang
dijadikan dasar pengelompokan dari nama compenent (mesin
yang lebih kecil yang merupakan bagian dari mesin utama
yang besar atau letaknya.).
• Rancangan Layar Application (view)
Gambar 3.38 Rancangan Layar Application (view)
123
• Rancangan Layar Application (add/edit)
Gambar 3.39 Rancangan Layar Application (add/edit)
b. Component
Berisi nama compenent (mesin yang lebih kecil yang
merupakan bagian dari mesin utama yang besar atau
letaknya.).
• Rancangan Layar Component (view)
Gambar 3.40 Rancangan Layar Component (view)
124
• Rancangan Layar Component (add/edit)
HEADER IMAGESHome -> Menu Configuration->Component (add/edit)
add/edit Component
Component
View Add Search : Go
Component Name :
Save Cancel
Welcome, UserName | Logout
Gambar 3.41 Rancangan Layar Component (add/edit)
c. Customer
Berisi informasi detil dari customer yang ada, profil customer
tersebut, contact person dari customer tersebut, termasuk
dalam area penjualan daerah mana, dan peralatan berat yang
dimiliki.
• Rancangan Layar Customer (view)
Gambar 3.42 Rancangan Layar Customer (view)
125
• Rancangan Layar Customer (view detail)
Gambar 3.43 Rancangan Layar Customer (view detail)
126
• Rancangan Layar Customer (add/edit)
Gambar 3.44 Rancangan Layar Customer (add/edit)
d. Lube
Berisi nama dan informasi detil dari pelumas yang digunakan
customer pada peralatan beratnya (Application).
127
• Rancangan Layar Lube (view)
Gambar 3.45 Rancangan Layar Lube (view)
• Rancangan Layar Lube (add/edit)
Gambar 3.46 Rancangan Layar Lube (add/edit)
128
e. Manufacture
Berisi nama dan informasi singkat dari pembuat atau
produsen alat berat (Application) yang dimiliki oleh customer
• Rancangan Layar Manufacture (view)
Gambar 3.47 Rancangan Layar Manufacture (view)
• Rancangan Layar Manufacture (add/edit)
Gambar 3.48 Rancangan Layar Manufacture (add/edit)
129
f. Model
Berisi tipe dari component yang digunakan oleh customer
• Rancangan Layar Model (view)
Gambar 3.49 Rancangan Layar Model (view)
• Rancangan Layar Model (add/edit)
HEADER IMAGESHome -> Menu Configuration->Application (add/edit)
add/edit Application
Application
View Add Search : Go
Save Cancel
Manufacture Name
Choose Component
Choose Manufacture
Model Name :
Component Name Choose Component
Application Name Choose Application
Gambar 3.50 Rancangan Layar Model (add/edit)
130
g. Power
Berisi tipe tenaga penggerak yang dipakai oleh Application
• Rancangan Layar power (view)
Gambar 3.51 Rancangan Layar power (view)
• Rancangan Layar power (add/edit)
Gambar 3.52 Rancangan Layar power (add/edit)
131
• Activity Diagram untuk halaman Data Entry
Gambar 3.53 Activity Diagram Halaman Data Entry
• Rancangan Layar Data Entry
Gambar 3.54 Rancangan Layar Data Entry
Halaman ini dapat di akses oleh Administrator dan data
inputer yang bertugas untuk memasukan data yang berhubungan
132
dengan pengujian oli. Pada halaman terdapat tiga link yaitu
Registration Form, Test Report dan Ferrograph.
Apabila user memilih atau meng-klik link Test Report atau
Ferrograph, maka halaman web akan di alihkan ke halaman Joblist.
Bila user memilih atau meng-klik link Registration form maka
halaman akan di alihkan ke halaman Sample Registration. Pada
halaman ini user dapat mem-view atau merubah (insert, update,
delete) form registrasi sample. Kegunaan dari form ini adalah
untuk menyimpan data lengkap tentang oli yang dikirimkan oleh
customer untuk diuji menggunakan paket apa dan kondisi dari
sampel tersebut. Apabila berhasil maka data akan disimpan dan
akan dimunculkan pada halaman Joblist sebagai new sample.
• Rancangan Layar Registration Form (view)
Gambar 3.55 Rancangan Layar Registration Form (view)
133
• Rancangan Layar Registration Form (add/edit)
Gambar 3.56 Rancangan Layar Registration Form (add/edit)
• Rancangan Layar Choose Customer
Gambar 3.57 Rancangan Layar Choose Customer
134
• Rancangan Layar Add Sample
Gambar 3.58 Rancangan Layar Add Sample
• Activity Diagram untuk halaman Feedback (view)
Gambar 3.59 Activity Diagram Halaman Feedback (view)
135
• Rancangan Layar Feedback (view)
Gambar 3.60 Rancangan Layar Feedback (view)
• Rancangan Layar Feedback (view detail)
Gambar 3.61 Rancangan Layar Feedback (view detail)
136
Pada halaman ini, user dapat langsung meng-klik tombol view
atau langsung memasukan nama area yang dikehendaki pada kotak
yang disediakan lalu meng-klik tombol cari yang tersedia. Maka
setelah itu akan muncul daftar area beserta dengan mesin-mesin
yang dimiliki oleh user tersebut. Lalu user dapat melihat detil rinci
dari tiap mesin pada masing-masing area dengan meng-klik tombol
detail, akan muncul juga kondisi mesin dengan hasil test report
paling baru.
• Diagram alir untuk halaman Test Report (view)
Gambar 3.62 Activity Diagram Halaman Test report
137
• Rancangan Layar Test Report (view)
Gambar 3.63 Rancangan Layar Test Report (view)
• Rancangan Layar Test Report (view test report)
Klik save
berhasilgagalHEADER IMAGESHome -> Test Report (view)
Test Report
Customer : PLTD Payo Selincah Lube : Salyx DF 408Area Name : Sumbagsel 1st Sample : 11 March 2009Area Address : Payo Selincah, Palembang Prev Sample : 20 February 2009Equipment Number : 3 Test Report Number : 0356/PLM/2009Manufacture : Mireless Sample Date : 11 March 2009Component : ENGINE Received Date : 17 March 2009Application : Dual Fuel Report Date : 19 March 2009Model : Black Stone KV Major Pertamina File : 010500302001Equipment Description : Dual Fuel Engine
Graph
Excell
Sample Date Oil KM/Hours Topping-Up Liters Recomendation
####### ### ### rekomendasi Pertamina
####### ### ### rekomendasi Pertamina
Unsur Kimia 1 10-10-2010 09-09-2010 min max
GraphUnsur Kimia 2 10-10-2010 09-09-2010 min max
Unsur Kimia 3 10-10-2010 09-09-2010 min max Graph
Feedback
Comment
Action
Cost
Save Cancel
Gambar 3.64 Rancangan Layar Test Report (view test report)
138
Untuk user tipe customer pada halaman ini akan muncul
daftar dari nama area dan mesin yang dimiliki oleh customer,
namun customer juga dapat mencari data yang diinginkan
berdasarkan nama area atau nama mesin yang inginkan pada kotak
search yang tersedia, sedangkan untuk administrator maka akan
muncul daftar lengkap dari semua area untuk semua customer.
Setelah meng-klik tombol test report, maka akan muncul pada
halaman, detil rinci dari mesin yang dituju, keterangan lengkap, dan
5 hasil pengujian terakhir beserta unsur kimia yang diuji. Pada
halaman ini juga tersedia tombol print untuk mencetak halaman
tersebut melalui printer, tombol excell untuk mendapatkan hasil
dalam bentuk Microsoft Excell dan tombol PDF untuk
mendapatkan hasil dalam bentuk file PDF. Tersedia pula tombol
graph, pada sisi kanan daftar unsur kimia, yang apabila di-klik akan
memunculkan pop up yang menampilkan 5 nilai hasil pengujian
unsur kimia yang dimaksud dalam bentuk grafik garis.
Khusus untuk user tipe customer, pada halaman ini akan
muncul form pengisian untuk data feedback yang akan muncul pada
halaman test report ( view).
139
• Activity Diagram untuk halaman Management Report
Gambar 3.65 Activity Diagram Halaman Management report
• Rancangan Layar Management Report (view)
Gambar 3.66 Rancangan Layar Management Report (view)
140
• Rancangan Layar Management Report (view II)
Gambar 3.67 Rancangan Layar Management Report (view II)
• Rancangan Layar Management Report (view III)
Gambar 3.68 Rancangan Layar Management Report (view III)
141
• Rancangan Layar Management Report (view IV)
Gambar 3.69 Rancangan Layar Management Report (view IV)
Untuk user tipe customer pada halaman ini akan muncul
daftar dari nama area dan mesin yang dimiliki oleh customer,
sedangkan untuk administrator maka akan muncul daftar lengkap
dari semua area untuk semua customer. setelah meng-klik nama
area, maka akan muncul keterangan singkat tentang area yang
dipilih dan muncul hasil pengujian oli dalam periode tertentu dalam
bentuk diagram pie lalu diagram tersebut dapat diperinci
berdasarkan kondisi pelumas menurut pengujian, lalu diperinci lagi
berdasarkan area lokasi, lalu diperinci berdasarkan mesin, lalu yang
terakhir diperinci berdasarkan unsur kimia pengujian yang
berbentuk diagram bar.
142
• Activity Diagram untuk halaman Test Report Approval
Gambar 3.70 Activity Diagram Halaman Test Report Approval
• Rancangan Layar Test Report Approval (view)
Gambar 3.71 Rancangan Layar Test Report Approval (view)
143
• Rancangan Layar Test Report Approval (view detail)
Gambar 3.72 Rancangan Layar Test Report Approval (view detail)
Halaman ini bisa diakses oleh user tipe administrator, staf
ahli dan penasehat ahli. Pada halaman ini akan di tampilkan Test
Report yang belum di setujui, ataupun Test Report yang telah di uji
ulang untuk dimunculkan kedalam Management Report dan
History.
Apabila di apporve, maka data akan hilang dari halaman Test
Report Approval, lalu akan dimunculkan di halaman Management
Report dan History bersama data yang lain.
144
Bila di re-check, maka data akan hilang dan masuk ke
halaman Joblist sebagai re-check untuk di periksa kembali lebih
lanjut.
• Activity Diagram untuk halaman Joblist
Halaman Joblist
New Sample Re-Check
Muncul list data sample baru atau re-check beserta
keterangan singkatnya
Test Report (entry) Ferrograph
Muncul formulir keterangan lengkap mesin yang olinya diambil untuk diuji,pengisian angka hasil pengujian oli berdasarkan unsur kimia dan standar
deviasi unsur kimia terhadap mesin
Muncul formulir pengisian Ferrograph yang
merupakan catatan kaki staff ahli
Not
Fin
ish
Test Report Apporval
History
Gambar 3.73 Activity Diagram Halaman Joblist
Masuk Halaman Joblist
145
• Rancangan Layar Joblist new/re-check (view)
Gambar 3.74 Rancangan Layar Joblist new/re-check (view)
Halaman ini dapat diakses oleh user tipe administrator, data
entry, staf ahli.
Pada halaman ini terdapat dua link yaitu New Sample dan Re-
Check yang apabila di klik maka akan muncul halaman yang berisi
list data sample. Lalu pada masing-masing data sample, user dapat
memilih untuk mengisi Test Report atau Ferrograph.
a. Bila memilih Test Report, maka akan muncul formulir berisi
keterangan lengkap mesin yang olinya diambil untuk
diuji,pengisian angka hasil pengujian oli berdasarkan unsur
kimia dan standar deviasi unsur kimia terhadap mesin tersebut
lalu secara otomatis hasilnya akan keluar untuk tiap-tiap unsur
kimia. Lalu pada bagian akhir terdapat pilihan Finish dan Not
Finish . Apabila Finish , maka data ini akan disimpan dan
146
dimunculkan ke Test Report Approval untuk disetujui atau di
cek ulang, namun apabila not Finish maka data ini akan
disimpan dan dimunculkan kedalam Joblist sebagai new
sample.
• Rancangan Layar Test Report new/re-check (add)
Gambar 3.75 Rancangan Layar Test Report new/re-check (add)
b. Bila memilih Ferrograph maka akan muncul formulir
pengisian Ferrograph. Bila disimpan maka data akan masuk
kedalam dabase dan dimunculkan kembali dalam hasil
keluaran dari halaman history.
147
• Rancangan Layar Ferrograph new/re-check (add)
Gambar 3.76 Rancangan Layar Ferrograph new/re-check (add)
Pengisian data pada halaman ini biasanya dilakukan oleh
petugas atau user tipe data entry.
• Activity Diagram untuk halaman History
Gambar 3.77 Activity Diagram Halaman History
148
• Rancangan Layar History
Gambar 3.78 Rancangan Layar History
Halaman ini bisa di akses oleh user tipe administrator. Pada
halaman ini terdapat dropdown list Category yang bisa dipilih user,
yaitu Application, Component, Customer, Lube, Manufature.
Setelah itu pada dropdown list kedua akan muncul isi dari Category
yang dipilih. Setelah meng-klik view, maka akan muncul pop-up
window apaka user ingin menyimpan atau langsung membuka
laporan History yang berbentuk excell ini.
• Activity Diagram untuk halaman Account
Gambar 3.79 Activity Diagram Halaman Account
149
• Rancangan Layar Account
Gambar 3.80 Rancangan Layar Account
Pada halaman ini, user dapat mengisi formulir data pribadi.
Apabila sistem gagal saat menyimpan data, maka akan muncul
error, namun jika berhasil akan muncul pesan bahwa data pribadi
telah berhasil di simpan.
3.9 Rancangan Basis Data
• Rancangan Tabel User
Tabel User digu nakan untuk menyimpan informasi tentang
detil pengguna. userID sebagai Primary Key, accessID sebagai Foreign
Key yang menghubungkan tabel User Access dan customerID sebagai
Foreign Key yang menghubungkan tabel Customer
150
Field Type Keterangan
userID (PK) int(11) Nomor unik auto generate
untuk Primary key
username varchar(25) Nama sebutan pengguna
untuk masuk ke sistem
password text Password untuk masuk ke
sistem
name varchar(150) Nama asli pengguna
position varchar(150) Posisi pengguna dalam
suatu perusahaan
email varchar(50) Alamat email pengguna
mobile varchar(15) Nomor HP pengguna
accessID (FK) int(1) Foreign key penghubung
table User access
customerID (FK) int(11) Foreign key penghubung
table Customer
Table 3.1 Rancangan Table User
• Rancangan Tabel User Access
Tabel User Access digunakan untuk menyimpan informasi tentang
hak akses pengguna. accessID sebagai Primary Key.
Field Type Keterangan
accessID int(11) Nomor unik auto generate
untuk Primary key
accessName varchar(256) Nama hak akses
accessType varchar(2) Tipe dari hak akses
views varchar(100) 1 bila memliki hak, 0 bila
tidak memliki hak
adds varchar(100) 1 bila memliki hak, 0 bila
tidak memliki hak
151
edit varchar(100) 1 bila memliki hak, 0 bila
tidak memliki hak
del varchar(100) 1 bila memliki hak, 0 bila
tidak memliki hak
Table 3.2 Rancangan Table User Access
• Rancangan Tabel Customer
Tabel Customer digunakan untuk menyimpan informasi tentang
detil pengguna dari pihak klien. CustomerID sebagai Primary Key.
Field Type keterangan
customerID (PK) int(11) Nomor unik auto generate
untuk Primary key
customerCode varchar(10) Kode customer yang dipakai
oleh PT. Pertamina
customerName varchar(255) Nama customer
address text Alamat customer
postCode varchar(5) Kode Pos customer
phone text Nomor Telephone customer
fax text Nomor fax customer
email varchar(50) Alamat email customer
logo varchar(150) Logo perusahaan customer
statusAktif varchar(1) 1 bila customer aktif, 0 bila
tidak aktif
Table 3.3 Rancangan Table Customer
152
• Rancangan Tabel Condemning Limit
Tabel Condemning Limit digunakan untuk menyimpan informasi
tentang standar deviasi matriks. condemID sebagai Primary Key. Untuk
menjaga kerahasian dan permintaan dari pihak P.T. Pertamina, penulis
tidak menuliskan unsur-unsur kimia (UK) dari pengujian.
Field Type keterangan
condemID (PK) int(11) Nomor unik auto generate
untuk Primary key
modelID (FK) int(11) Foreign key penghubung
tabel mesin
UK_min varchar(6) Nilai untuk batas bawah
condemning limit
UK_max varchar(6) Nilai untuk batas atas
condemning limit
UK_border varchar(3) Nilai untuk ambang batas
condemning limit
UK_per varchar(2) 0 bila nilai UK_border tidak
dalam persen, 1 bila iya
Table 3.4 Rancangan Table Condemning Limit
• Rancangan Tabel Mesin
Tabel Mesin digunakan untuk menyimpan informasi detil tentang
mesin dan komponennya. modelID sebagai Primary Key.
Field Type Keterangan
modelID (PK) int(11) Nomor unik auto generate
untuk Primary key
153
Field Type Keterangan
Manufacturer Varchar(50) Nama produsen dari mesin
atau merk
Component text Keterangan berisi nama
component
Application text Keterangan berisi nama
application
modelType text Keterangan berisi
penjelasan tipe mesin
Table 3.5 Rancangan Table Mesin
• Rancangan Tabel Test Grup
Tabel Test Grup digunakan untuk menyimpan informasi tentang
paket-paket pengujian yang disediakan oleh pertamina dan biaya yang
dikenakan. testGroupID sebagai Primary Key
.
Field Type Keterangan
testGroupID (PK) int(11) Nomor unik auto generate
untuk Primary key
UK text Nama-nama unsur kimia
dalam pengujian
FeePerUK Float Biaya per satu unsur kimia
GroupFee Float Biaya per satu grup unsur
kimia
Table 3.6 Rancangan Table Test Grup
• Rancangan Tabel Registrasi Sampel
Tabel Registrasi Sampel digunakan untuk menyimpan informasi
detil tentang sampel oli dari klien yang akan diuji. regSampID sebagai
154
Primary Key, testGroupID sebagai Foreign Key yang menghubungkan
tabel Test Group dan customerID sebagai Foreign Key yang
menghubungkan tabel Customer
Field Type Keterangan
regSampID (PK) int(11) Nomor unik auto generate
untuk Primary key
testGroupID (FK) int(11) Foreign key penghubung
tabel testgroup
customerID (FK) int(11) Foreign key penghubung
tabel testgroup
recieveDate date Tanggal sampel oli diterima
Shiping Varchar(150) Keterangan cara pengiriman
sampel
Refference Varchar(50) Referensi sampel
Note Text Catatan yang dikiriman
customer bersamaan
dengan sampel
Capability int(2) 0 untuk sampel tidak layak
uji, 1 untuk layak uji
FeeTotal float Total biaya pengujian
Table 3.7 Rancangan Table Registrasi Sampel
• Rancangan Tabel Hasil Uji Sementara
Tabel Hasil Uji Sementara digunakan untuk menyimpan informasi
detil tentang hasil pengujian yang akan dibandingkan dengan matriks
hasil uji. HUSID sebagai Primary Key, regSampID sebagai Foreign Key
yang menghubungkan tabel registrasi sampel
155
Field Type keterangan
HUSID (PK) int(11) Nomor unik auto generate
untuk Primary key
regSampID (FK) int(11) Foreign key penghubung
tabel registrasi sampel
UK_min varchar(6) Nilai untuk batas bawah
condemning limit
UK_max varchar(6) Nilai untuk batas atas
condemning limit
UK_border varchar(3) Nilai untuk ambang batas
condemning limit
UK_per varchar(2) 0 bila nilai UK_border tidak
dalam persen, 1 bila iya
Table 3.8 Rancangan Table Hasil uji Sementara
• Rancangan Tabel Matriks Hasil Uji
Tabel Matriks Hasil Uji digunakan untuk menyimpan informasi
detil tentang matriks hasil uji. matrixID sebagai Primary Key, regSampID
sebagai Foreign Key yang menghubungkan tabel registrasi sampel
Field Type Keterangan
matrixID (PK) int(11) Nomor unik auto generate
untuk Primary key
modelID (FK) int(11) Foreign key penghubung
tabel model
UK text Nama-nama unsur kimia
dalam pengujian
Table 3.9 Rancangan Table Matrix Hasil Uji
156
• Rancangan Tabel Laporan Hasil Uji (LHU)
Tabel Laporan Hasil Uji digunakan untuk menyimpan informasi
detil tentang hasil uji akhir yang akan di rangkum dan dibuatkan menjadi
laporan. LHUID sebagai Primary Key, regSampID sebagai Foreign Key
yang menghubungkan tabel registrasi sampel
Field Type keterangan
LHUID (PK) int(11) Nomor unik auto generate
untuk Primary key
regSampID (FK) int(11) Foreign key penghubung
tabel registrasi sampel
TRNum varchar(50) nomor urut pengujian
IndoResult Text Ringkasan hasil pengujian
dalam bahasa Indonesia
EnglishResult Text Ringkasan hasil pengujian
dalam bahasa Inggris
approveSts varchar(2) 0 bila belum di setujui, 1 bila
sudah disetujui
approveDate Date Tanggal persetujuan
UK varchar(6) Nama-nama unsur kimia
dalam pengujian
UK_start varchar(6) Nilai hasil pengujian unsur
kimia
UK_result varchar(6) Hasil setelah dibandingkan
dengan condemning limit
Table 3.10 Rancangan Table laporan hasil Uji
Recommended