View
2
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
39
BAB III
Deskripsi Wilayah Penelitian
A. Profil Perusahaan
1. Sejarah Singkat PT Pertamina (Persero)
PT Pertamina (Persero) merupakan suatu perusahaan BUMN yang bergerak
dibidang eksplorasi dan pengolahan minyak serta gas bumi menjadi berbagai jenis
bahan bakar dan petrokimia. Sejarah berdirinya PT Pertamina (Persero) dimulai pada
tahun 1871, Ketika Jhon Reenik melakukan eksplorasi sumber minyak bumi pertama
kali di Indonesia, tepatnya di kaki Gunung Cermai. Usaha eksplorasi yang dilakukan
oleh Reenik ini mengalami kegagalan. Lalu pada tanggal 15 Juni 1885, Aleko Jan
Zooen Zjikler berhasil melakukan proses pengeboran di Pangkalan Brandan dan
menjadikan sumur minyak tersebut sebagai sumur minyak komersial pertama di
Indonesia.
Sejak keberhasilan Zjikler itulah usaha-usaha pengeboran minyak di berbagai
daerah di Indonesia mulai dilakukan. Beberapa usaha pengeboran minyak yang
dilakukan antara lain di Telaga Said (Sumatera Utara) pada tahun 1885, Krika (Jawa
Timur) pada tahun 1887, Ledok (Cepu) pada tahun 1901, dan Talang Akar (Pendopo)
tahun 1921. Hal ini mendorong tumbuhnya perusahan-perusahaan minyak asing pada
abad ke-19 antara lain:
a. AS (Andrian Stoop) pada tahun 1887.
b. KNPC (Klininklijke Nederlandscape Petroleum Company), pada tahun 1894.
40
c. STTC (Shell Transport and Trading Company), pada tahun 1894
d. TKSG (The Kloninklijke Shell Group), pada tahun 1894.
e. BPM (Bataafche Petroleum Company), pada tahun 1894.
f. DPC (Dortsche Petroleum Company), pada tahun 1894.
g. NKPM (Nederlandsche Koloniale Petroleum Maatschappij), pada tahun 1894.
h. NPPM (Nederlandsche Pasific Petroleum Maatschappij), pada tahun 1894.
i. STANVAC (Standard Vacuum Oil), pada tahun 1933.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, berbagai upaya
dilakukan untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan asing yang menguasai
minyak dan gas di Indonesia. Pada tahun 1951, perusahaan minyak nasional pertama
di Indonesia didirikan dengan nama Perusahaan Tambang Minyak Negara Republik
Indonesia (PTMR). Lalu pada tanggal perubahan nama menjadi PN PEMINA, dan
tanggal ini ditetapkan sebagai hari lahirnya PT PERTAMINA (PERSERO). Pada
tahun 1961, pemerintah mengeluarkan UU No. 44 tahun 1961 yang menyatakan
pembentukan tiga perusahaan Negara di bidang minyak dan gas yaitu:
a. PN PERTAMIN didirikan berdasarkan PP No.3/1961
b. PN PERMINA didirikan berdasarkan PP No.199/1961
c. PN PERMIGAN didirikan berdasarkan PP No.199/1961
Pada tahun 1965, PN PERMIGAN dibubarkan dan semua kekayaan, yaitu
sumur minyak dan penyulingan di Cepu, diserahkan kepada Lemigas, sedangkan
fasilitas produksinya diserahkan kepada PN PERMINA dan fasilitas pemasarannya
diserahkan kepada PN PERTAMIN. Pada tahun 1968, berdasarkan PP No. 27/1968,
41
PN PERTAMIN dan PERMINA digabung menjadi satu perusahaan yang menjadi
pengelola tunggal dibidang industri minyak dan gas bumi di Indonesia dan diberi
nama Perusahaan Negara Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional
(PERTAMINA). Tugas utama PT. PERTAMINA diatur dalam UU No. 8 Tahun
1971, yaitu sebagai berikut :
1. Eksplorasi dan Produksi
Kegiatan ini mencakup upaya pencarian lokasi yang memiliki potensi
ketersediaan minyak dan gas bumi, kemungkinan penambangannya, serta
proses produksi menjadi bahan baku untuk proses Pengolahan.
2. Pengolahaan
Kegiatan ini tersusun dari proses-proses pemisahan dan pemurnian untuk
mengolah minyak dan gas mentah menjadi produk yang diinginkan seperti
premium, solar, kerosin, petrokimia, dan lain-lain.
3. Pembekalan dan Pendistribusian
Kegiatan ini meliputi penampungan, penyimpanan, serta pendistribusian bahan
baku ataupun produk akhir yang siap dikirim.
4. Penunjang
Kegiatan penunjang mencakup segala kegiatan yang dapat menunjang
terselenggaranya kegiatan-kegiatan eksploasi, produksi, pengolahan, pembekalan dan
42
pendestribusian. Kegiatan penunjang ini diantaranya pengadaan penyukuhan
keselamatan kerja dan lain-lain.72
2. Profil PT. PERTAMINA (Persero) Marketing Operation Region (MOR) II
Di seluruh Indonesia, PT. PERTAMINA (Persero) memiliki delapan wilayah
pemasaran atau sering disebut dengan Marketing Operation Region (MOR),
yaitu:
1. Region Pemasaran I
PERTAMINA MOR I–Medan Sumatra Utara
2. Region Pemasaran II
PERTAMINA MOR II–Palembang
3. Region Pemasaran III
PERTAMINA MOR III–Jakarta Pusat
4. Region Pemasaran IV
PERTAMINA MOR IV–Semarang
5. Region Pemasaran V
PERTAMINA MOR V–Surabaya
6. Region Pemasaran VI
PERTAMINA MOR VI–Balikpapan
7. Region Pemasaran VII
PERTAMINA MOR VII–Makasar
8. Region Pemasaran VIII
PERTAMINA MOR VIII–Ambon–Maluku
PT. PERTAMINA (Persero) Marketing Operation Region II merupakan salah
satu wilayah pemasaran PT. PERTAMINA (Persero) yang berada di Area Sumatra
72 Dokumen Sejarah PT. Pertamina (Persero).
43
Bagian Selatan atau sering disebut Area SBS. Pada PT. PERTAMINA (Persero)
Marketing Operation Region II memiliki satu Kantor Region di Palembang.
3. Lokasi PT. PERTAMINA (Persero) MOR II
Penelitian dilaksanakan di PT. PERTAMINA (Persero) MOR II di Public
Relations atau Comunication & Relations.
Alamat: Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 1247, 14 Ulu, Seberang Ulu I, Kota
Palembang, Sumatra Selatan 30252
Telp : (0711) 513311
Fax : (0711) 511756
Berikut adalah gambaran lokasi Perusahaan bila dilihat dari peta dan
satelit :
Sumber: Google Maps
Gambar 1.1Lokasi PT. PERTAMINA (Persero) MOR II dilihat dari peta
44
Gambar 1.2Lokasi PT. PERTAMINA (Persero) MOR II Palembang Tampak Depan
Gambar 1.3Lokasi PT. PERTAMINA (Persero) MOR II Palembang Tampak dari Depan
Gerbang Masuk
45
Berikut ini beberapa produk yang dipasarkan di wilayah Region II Palembang:
Tabel 1.1Produk yang dipasarkan di wilayah Region II Palembang :
BBM (Bahan Bakar Minyak) BBK (Bahan Bakar Khusus) NBBM (Non Bahan Bakar Minyak)
PREMIUM
M. TANAH
M.SOLAR
M. DIESEL
M. BAKAR
AVGAS
AVTUR
PERTAMAX
PELUMAS
ELPIJI
ASPAL
PTA
Dari tabel tersebut dapat dilihat produk yang diproduksi oleh
Pertamina.Dalam hal ini beberapa produk yang mengalami kelangkaan adalah,
premium dan solar. Dua produk ini merupakan bahan bakar bersubsidi yang masih
ditanggung pemerintah.
a. Premium : Pada umumnya dapat digunakan untuk bahan bakar
kendaraan bermesin bensin seperti, mobil dan sepeda motor.
b. Minyak Tanah : Digunakan selama bertahun-tahun sebagai alat bantu
penerangan, memasak dan umumnya merupakan pemakaian domestik
(rumahan), usaha kecil.
c. Minyak Solar : Jenis BBM ini umumnya digunakan untuk mesin
transportasi mesin diesel yang umum dipakai dengan sistem injeksi pompa
45
Berikut ini beberapa produk yang dipasarkan di wilayah Region II Palembang:
Tabel 1.1Produk yang dipasarkan di wilayah Region II Palembang :
BBM (Bahan Bakar Minyak) BBK (Bahan Bakar Khusus) NBBM (Non Bahan Bakar Minyak)
PREMIUM
M. TANAH
M.SOLAR
M. DIESEL
M. BAKAR
AVGAS
AVTUR
PERTAMAX
PELUMAS
ELPIJI
ASPAL
PTA
Dari tabel tersebut dapat dilihat produk yang diproduksi oleh
Pertamina.Dalam hal ini beberapa produk yang mengalami kelangkaan adalah,
premium dan solar. Dua produk ini merupakan bahan bakar bersubsidi yang masih
ditanggung pemerintah.
a. Premium : Pada umumnya dapat digunakan untuk bahan bakar
kendaraan bermesin bensin seperti, mobil dan sepeda motor.
b. Minyak Tanah : Digunakan selama bertahun-tahun sebagai alat bantu
penerangan, memasak dan umumnya merupakan pemakaian domestik
(rumahan), usaha kecil.
c. Minyak Solar : Jenis BBM ini umumnya digunakan untuk mesin
transportasi mesin diesel yang umum dipakai dengan sistem injeksi pompa
45
Berikut ini beberapa produk yang dipasarkan di wilayah Region II Palembang:
Tabel 1.1Produk yang dipasarkan di wilayah Region II Palembang :
BBM (Bahan Bakar Minyak) BBK (Bahan Bakar Khusus) NBBM (Non Bahan Bakar Minyak)
PREMIUM
M. TANAH
M.SOLAR
M. DIESEL
M. BAKAR
AVGAS
AVTUR
PERTAMAX
PELUMAS
ELPIJI
ASPAL
PTA
Dari tabel tersebut dapat dilihat produk yang diproduksi oleh
Pertamina.Dalam hal ini beberapa produk yang mengalami kelangkaan adalah,
premium dan solar. Dua produk ini merupakan bahan bakar bersubsidi yang masih
ditanggung pemerintah.
a. Premium : Pada umumnya dapat digunakan untuk bahan bakar
kendaraan bermesin bensin seperti, mobil dan sepeda motor.
b. Minyak Tanah : Digunakan selama bertahun-tahun sebagai alat bantu
penerangan, memasak dan umumnya merupakan pemakaian domestik
(rumahan), usaha kecil.
c. Minyak Solar : Jenis BBM ini umumnya digunakan untuk mesin
transportasi mesin diesel yang umum dipakai dengan sistem injeksi pompa
46
mekanik dan elektronik injection, jenis BBM ini diperuntukkan untuk jenis
kendaraan bermotor transportasi dan mesin industri.
d. Minyak Diesel : Digunakan dalam mesin diesel (mobil, kapal, sepeda
motor), sejenis mesin pembakaran dalam.
B. Visi dan Misi PT Pertamina (Persero) MOR II Palembang
a. Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang
pendistribusian minyak dan gas merupakan tantangan tersendiri bagi PT Pertamina
untuk dapat memberikan kontribusi yang positif bagi negara Indonesia. Menurut
Jazinta (2007:79) visi adalah kondisi ideal yang ingin diwujudkan oleh perusahaan
maupun stakeholder pada masa yang akan datang. Berkaitan dengan hal tersebut visi
dari PT Pertamina adalah ”Menjadi perusahaan minyak nasional kelas dunia”.
Visi ini dibangun untuk dapat memotivasi setiap anggota perusahaan yang berada
diseluruh penjuru Indonesia untuk dapat memberikan performa terbaik dalam
menjalankan tugasnya sebagai karyawan yang mampu berkompetisi dalam lingkup
internasional.
b. Misi Perusahaan
Seperti yang telah dipahami bersama bahwa PT Pertamina merupakan
perusahaan yang produk utama yang dijual adalah minyak dan gas. Hal ini tentunya
47
menuntut perusahaan untuk dapat melaksanakan tugas dan kewajiban yang telah
ditetapkan pemerintah secara efektif. Jazinta (2007:79) mengungkapkan, misi adalah
pertanyaan tentang cara bagaimana perusahaan dapat mewujudkan visi yang telah
ditetapkan. Demi mencapai keberhasilan dalam setiap kondisi yang dihadapi
perusahaan, PT. Pertamina memiliki misi 54 untuk “Menjalankan usaha inti
minyak, gas, dan bahan bakar nabati secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-
prinsip komersial yang kuat”.
C. Arti Logo PT Pertamina
Gambar 1.4Sejarah Logo PERTAMINA
Pertamina (Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional) adalah satu-satunya
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertugas mengelola penambangan minyak
dan gas bumi di Indonesia. Perusahaan ini terbentuk pada tahun 1968 hasil gabungan
47
menuntut perusahaan untuk dapat melaksanakan tugas dan kewajiban yang telah
ditetapkan pemerintah secara efektif. Jazinta (2007:79) mengungkapkan, misi adalah
pertanyaan tentang cara bagaimana perusahaan dapat mewujudkan visi yang telah
ditetapkan. Demi mencapai keberhasilan dalam setiap kondisi yang dihadapi
perusahaan, PT. Pertamina memiliki misi 54 untuk “Menjalankan usaha inti
minyak, gas, dan bahan bakar nabati secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-
prinsip komersial yang kuat”.
C. Arti Logo PT Pertamina
Gambar 1.4Sejarah Logo PERTAMINA
Pertamina (Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional) adalah satu-satunya
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertugas mengelola penambangan minyak
dan gas bumi di Indonesia. Perusahaan ini terbentuk pada tahun 1968 hasil gabungan
47
menuntut perusahaan untuk dapat melaksanakan tugas dan kewajiban yang telah
ditetapkan pemerintah secara efektif. Jazinta (2007:79) mengungkapkan, misi adalah
pertanyaan tentang cara bagaimana perusahaan dapat mewujudkan visi yang telah
ditetapkan. Demi mencapai keberhasilan dalam setiap kondisi yang dihadapi
perusahaan, PT. Pertamina memiliki misi 54 untuk “Menjalankan usaha inti
minyak, gas, dan bahan bakar nabati secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-
prinsip komersial yang kuat”.
C. Arti Logo PT Pertamina
Gambar 1.4Sejarah Logo PERTAMINA
Pertamina (Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional) adalah satu-satunya
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertugas mengelola penambangan minyak
dan gas bumi di Indonesia. Perusahaan ini terbentuk pada tahun 1968 hasil gabungan
48
dari perusahaan PERTAMIN yang bergerak dibidang pemasaran dengan PERMINA
yang bergerak di bidang produksi.
Penyatuan dua perusahaan ini bertujuan untuk menyatukan tenaga modal dan
sumber daya yang ada saat itu, hal itu diatur melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.
27 tahun 1868 yang dikeluarkan Presiden pada 20 Agustus 1968.
Gambar 1.5
Sejak disatukannya PN Pertamin dan PN Permina, maka secara otomatis
berbagai atribut yang melekat pada kedua perusahaan tersebut juga disatukan,
termasuk logo/lambang dari keduanya.
Logo PN Permina dibuat dengan menggabungkan unsur yang terdapat dalam
dua logo perusahaan sebelumnya. Logo Permina yang terdiri dari gambar dua kuda
laut, Bintang dan Pita tetap dipertahankan dengan menambahkan warna biru yang
terdapat dalam logo Pertamin sebagai latar belakang logo Peruahaan yang baru.
49
Gambar 1.6
Dalam keputusan direksi Pertamin No.914/kpts/dr/du/1971 secara resmi
memberlakukan logo baru tersebut sebagai simbol PT.Pertamina. Dalam keputusan
tersebut ditetapkan beberapa hal tentang lambang PT. Pertamina yakni:
1. Bentuk lambang adalah simetris berisi-empat-lengkung;
2. Bintang bersudut lima berwarna kuning emas;
3. Bintang diapit oleh dua ekor kuda laut berwarna merah yang saling
berhadapan;
4. Ekor kuda laut dihubungkan dengan pita berwarna kuning;
5. Pita kuning bertuliskan Pertamina dengan warna merah;
6. Dasar lambang berwarna biru;
7. Garis-garis hitam dalam bintang harus lebih tipis dari countur bintang;
8. Bintang bersudut lima: Tenaga (kekuatan) pendorong dalam melaksanakan
suatu tugas untuk mencapai cita-cita Nasional;
50
9. Kuda Laut: Fosil-fosil yang mengandung minyak dan mempunyai daya
hidup yang besar;
10. Pita (banner): Ikatan penggalang persatuan dan kebulatan tekad;
11. Warna merah : Keuletan, Ketegasan dan Keberanian dalam menghadapi
berbagai kesulitan;
12. Warna kuning: Keagungan cita-cita yang hendak dicapai dalam ketekunan
dan penuh keyakinan;
13. Warna biru: Kesetiaan kepada tanah air, dasar negara Pancasila dan dasar
(lambang) UUD 1945.
Seiring dengan kemajuan zaman yang berkembang di berbagai bidang,
pewajahan logo PT. Pertamina-pun juga tidak mau ketinggalan dengan para
kompetiter asing yang siap menyerang Indonesia. Pada tahun 2005 PT Pertamina
mengganti logonya dengan bentuk yang lebih sederhana guna menyesuaikan
perkembangan trend desain promosi saat ini, yakni simpel, mudah diingat, tapi
elegan.
Gambar 1.7
Logo PT. Pertamina (Persero) yang baru membentuk huruf “P” yang terdiri dari
tiga bidang belah ketupat yang berwarna biru, hijau, dan merah. Adapun filosofi yang
terkandung dalam logo PT. Pertamina yang baru ini diantaranya adalah:
50
9. Kuda Laut: Fosil-fosil yang mengandung minyak dan mempunyai daya
hidup yang besar;
10. Pita (banner): Ikatan penggalang persatuan dan kebulatan tekad;
11. Warna merah : Keuletan, Ketegasan dan Keberanian dalam menghadapi
berbagai kesulitan;
12. Warna kuning: Keagungan cita-cita yang hendak dicapai dalam ketekunan
dan penuh keyakinan;
13. Warna biru: Kesetiaan kepada tanah air, dasar negara Pancasila dan dasar
(lambang) UUD 1945.
Seiring dengan kemajuan zaman yang berkembang di berbagai bidang,
pewajahan logo PT. Pertamina-pun juga tidak mau ketinggalan dengan para
kompetiter asing yang siap menyerang Indonesia. Pada tahun 2005 PT Pertamina
mengganti logonya dengan bentuk yang lebih sederhana guna menyesuaikan
perkembangan trend desain promosi saat ini, yakni simpel, mudah diingat, tapi
elegan.
Gambar 1.7
Logo PT. Pertamina (Persero) yang baru membentuk huruf “P” yang terdiri dari
tiga bidang belah ketupat yang berwarna biru, hijau, dan merah. Adapun filosofi yang
terkandung dalam logo PT. Pertamina yang baru ini diantaranya adalah:
50
9. Kuda Laut: Fosil-fosil yang mengandung minyak dan mempunyai daya
hidup yang besar;
10. Pita (banner): Ikatan penggalang persatuan dan kebulatan tekad;
11. Warna merah : Keuletan, Ketegasan dan Keberanian dalam menghadapi
berbagai kesulitan;
12. Warna kuning: Keagungan cita-cita yang hendak dicapai dalam ketekunan
dan penuh keyakinan;
13. Warna biru: Kesetiaan kepada tanah air, dasar negara Pancasila dan dasar
(lambang) UUD 1945.
Seiring dengan kemajuan zaman yang berkembang di berbagai bidang,
pewajahan logo PT. Pertamina-pun juga tidak mau ketinggalan dengan para
kompetiter asing yang siap menyerang Indonesia. Pada tahun 2005 PT Pertamina
mengganti logonya dengan bentuk yang lebih sederhana guna menyesuaikan
perkembangan trend desain promosi saat ini, yakni simpel, mudah diingat, tapi
elegan.
Gambar 1.7
Logo PT. Pertamina (Persero) yang baru membentuk huruf “P” yang terdiri dari
tiga bidang belah ketupat yang berwarna biru, hijau, dan merah. Adapun filosofi yang
terkandung dalam logo PT. Pertamina yang baru ini diantaranya adalah:
51
1. Biru mencerminkan: Andal, dapat dipercaya dan bertanggung jawab;
2. Hijau mencerminkan: Sumber daya energi yang berwawasan lingkungan;
3. Merah mencerminkan: Keuletan dan ketegasan serta keberanian dalam
menghadapi berbagai macam kesulitan.
D. Tata Nilai PT Pertamina (Persero) MOR II Palembang
Tata nilai bertujuan untuk menggambarkan setiap potensi yang harus dimiliki
setiap anggota peruasahaan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam
perusahaan. PT Pertamina dalam hal ini memiliki enam tata nilai yang harus dimiliki
oleh setiap anggota perusahaan, diantaranya yaitu:
a. Clean (Bersih)
Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak
menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas.
b. Competitive (Kompetitif)
Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional,
mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya
dan menghargai kinerja.
c. Confident (Percaya Diri)
Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam
reformasi BUMN dan membangun kebangsaan bangsa.
52
d. Costumer Focus (Fokus pada Pelanggan)
Berorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen untuk
memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.
e. Commercial (Komersial)
Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil
keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.
f. Capable (Berkemampuan)
Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang professional dan memiliki talenta
dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan
riset dan pengembangan.
E. Struktur Perusahaan dan Job Description Tim Manajemen Isu PT Pertamina
Persero Marketing Operation Region II Palembang.
Pada umumnya setiap perusahaan dalam mencapai tujuannya harus memiliki
pembagian tugas dan wewenang yang jelas antara pemimpin dan bawahan. Struktur
perusahaan merupakan fungsi-fungsi suatu perusahaan yang disusun sedemikian rupa
sehingga menunjukkan hubungan diantara bagian-bagian atau bidang-bidang kerja
maupun orang-orang yang diletakkan pada kedudukannya, wewenang serta tanggung
jawab masingmasing dalam bentuk yang teratur untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dalam suatu perusahaan.
PT Pertamina Pemasaran Region II Palembang dalam melaksanakan kegiatan
operasional dan penunjang dipimpin oleh GM (General Manager) dengan
53
membawahi 14 Manager, 8 Operation Head (OH) dan 4 OH DPPU (Depot Pengisian
Pesawat Udara). Salah satu fungsi penunjang yang mengelola SDM adalah fungsi HR
Area Manager Sumbagsel yang dipimpin oleh seorang manajer dan membawahi 4
kepala bagian, keempat bagian itu adalah Section Head People Development
Sumbagsel, Analyst Industrial Relation, Analyst Organization Development, Section
ead HR Service Sumbagsel.
Operation Head, Terminal BBM
L. Linggau
Operation Head, Terminal BBM
Panjang
Ast. Manager External
Finance MT Offsite Support Region II
Manager
DPPU Dipati Amir
Bangka
HSSE Area Manager Sumbagsel
Sales Region Manager II
DPPU Sultan Thaha
Jambi
Operation Head, Terminal BBM
Lahat
DPPU FatmawatiSoekarno
Bengkulu
Area Manager IT MdanT Palembang
Manager Gas dan Product
Operation Head, Terminal BBM PklBalamdan
Jobber
General Manager PT PertaminaPerseroMarketing
Operation Region II
DPPU
SMB II
Palembang
HR Area Manager Sumbagsel
Analyst Quality Management
Operation Head, Terminal BBM
PulauBaai
Operation Head, Terminal BBM
Jambi
Technical Area Manager Sumbagsel
Sales Area Manager Lampung - Bengkulu
Ast. Manager Asset Manajement
Operation Head, Terminal BBM
Baturaja
Sales Area Manager Sumsel-Babel-Jambi
Legal Area Manager Sumbagsel
Terminal BBM Area Manager
Sumbagsel
Operation Head, Terminal BBM
Kertapati
Ast.Customer Relation
Ast.Community Development
1. Struktur Perusahaan PT Pertamina Persero Marketing Operation Region II Palembang
Gambar 1.8 Struktur Perusahaan PT Pertamina Persero Marketing Operation Region II Palembang.
54
55
2. Struktur Organisasi Communication& Relations PT Pertamina (Persero)
Marketing Operation Region (MOR) II
(Sumber: Dokumentasi PT Pertamina (Persero) MOR II Palembang)
2. Struktur Perusahaan dan Job Description Tim Manajemen Isu PT
Pertamina (Persero) Marketing Operation Region II Palembang.
Pada umumnya setiap perusahaan dalam mencapai tujuannya harus memiliki
pembagian tugas dan wewenang yang jelas antara pemimpin dan bawahan. Struktur
perusahaan merupakan fungsi-fungsi suatu perusahaan yang disusun sedemikian rupa
sehingga menunjukkan hubungan di antara bagian-bagian atau bidang-bidang kerja
maupun orang-orang yang diletakkan pada kedudukannya, wewenang serta tanggung
jawab masing masing dalam bentuk yang teratur untuk mencapai tujuan yang telah
Jr Assistant CSR & SMEPP7498070- SILVANI
MAIYESTUHARIANI
Jr Officer I Communication &Relations
754080-BRAMANTYO RAHMADI
Jr Officer CSR & SMEPPSumbagsel
749862- HARIS YANUAZA
Jr Officer II Communication &Relations
751693- SITI HANUM H.ILMI
Officer CSR & SMEPP690025- BAISUNI EFENDI
Officer Communication & Relations748757- SITI RACHMI INDAHSARI
RM Comm& CSR Sumbagsel
Section Head CSR & SMEPPSection Head Comm & Relations715492- TAUFIKURACHMAN
56
ditetapkan dalam suatu perusahaan. PT Pertamina Pemasaran Region II Palembang
dalam melaksanakan kegiatan operasional dan penunjang dipimpin oleh GM
(General Manager) dengan membawahi 14 Manager, 8 Operation Head (OH) dan 4
OH DPPU (Depot Pengisian Pesawat Udara). Salah satu fungsi penunjang yang
mengelola SDM adalah fungsi HR Area Manager Sumbagsel yang dipimpin oleh
seorang manajer dan membawahi 4 kepala bagian, keempat bagian itu adalah Section
Head People Development Sumbagsel, Analyst Industrial Relation, Analyst
Organization Development, Section ead HR Service Sumbagsel.
Dalam proses manajemen isu yang dilakukan PT Pertamina Persero
Marketing Operation Region II Palembang, anggota yang tergabung dalam tim
manajemen isu memiliki tugas pokok didalam perusahaan, untuk memahami lebih
jelas tugas-tugas yang dikerjakan tiap bagian dalam manajemen isu terkait
kelangkaan BBM, berikut penjelasannya.
1. General Manager PT Pertamina Persero Marketing Operation Region II
Palembang.
Dalam perjalanan PT Pertamina Persero Marketing Operation Region II
Palembang, General Manager memiliki beberapa tugas yang mampu memperlihatkan
kepemimpinan dalam perusahaan. Adapun beberapa kewajiban yang harus dilakukan
General Manager PT Pertamina Persero Marketing Operation Region II Palembang
adalah sebagai berikut :
57
Pertama, demi tercapainya pemasaran yang efektif General Manager bertugas
untuk merumuskan target dan strategi pemasaran di tingkat Region II sesuai
kebijakan Fuel Retail Marketing pusat serta melaksanakan kontrol dan evaluasi
tingkat keberhasilannya secara berkesinambungan terhadap jalannya operasi
perusahaan.
Kedua, mengelola serta mengendalikan seluruh sumber daya dan dana
perusahaan di Fuel Retail Marketing Region II secara optimal.
Ketiga, mengadakan pengelolaan atas kegiatan perusahaan yang meliputi
penjualan dan monitoring mutu produk serta mengkoordinasikan kegiatan yang
meliputi penyediaan, pengangkutan dan penyaluran produk. Keempat, mengendalikan
volume penyaluran BBM PSO dan meningkatkan volume penjualan produk BBK dan
NFR serta meningkatkan kepuasan konsumen. Kelima, mengusulkan rencana
pengembangan jaringan (RPJ) lembaga penyalur BBM, BBK ke pusat, menandatangi
surat perjanjian kerjasama serta melaksanakan pemutusan hubungan usaha. Keenam,
memberikan laporan kegiatan pemasaran BBM dan BBK secara berkala ke FRM
Pusat, dan yang terakhir yaitu mengarahkan dan membina fungsi serta kegiatan yang
ada di bawahnya.
2. Sales Area Manager PT Pertamina Persero Marketing Operation Region II
Palembang.
Tugas utama yang dilakukan sebagai Sales Area Manager PT Pertamina
Persero Marketing Operation Region II Palembang adalah mengawasi dan memantau
58
pelaksanaan keseluruhan kegiatan BBM (bahan bakar minyak) dan Non BBM (non
bahan bakar minyak) di wilayah Sumbagsel.
3. Asisten Manager External Relation
Mengkoordinir kegiatan customer relation dan community development agar
dapat meningkatkan kepercayaan customer terhadap perusahaan dalam meningkatkan
pelayanan, menampung dan menyelesaikan keluhan customer, serta merencanakan
dan melaksanakan peningkatan citra perusahaan melalui kegiatan promosi komersial
maupun non komersial demi terciptanya citra positif perusahaan dan meningkatkan
hubungan baik dan saling pengertian dengan masyarakat, pemuka masyarakat dan
instansi terkait untuk kelancaran kegiatan pemasaran BBM di Wilayah Marketing dan
Operation Region II.
4. Asisten Customer Relation
PT Pertamina (Persero) Marketing dan Operation Region II Palembang
haruslah sensitif dan responsif terhadap publiknya. Jika tidak demikian kita akan
dihadapkan kepada keadaan-keadaan yang mungkin mengejutkan tentang sikap
publik terhadap PT Pertamina (Persero) Marketing dan Operation Region II. Asisten
Customer Relation melaksanakan kegiatan customer relation dan mendukung
community development agar dapat meningkatkan kepercayaan customer terhadap
perusahaan dalam meningkatkan pelayanan, menampung dan menyelesaikan keluhan
customer serta merencanakan dan melaksanakan peningkatan citra perusahaan
59
melalui kegiatan promosi komersial maupun non komersial demi terciptanya citra
positif perusahaan dan meningkatkan hubungan baik dan saling pengertian dengan
masyarakat, pemuka masyarakat dan instansi terkait untuk kelancaran pelaksanaan
kegiatan pemasaran BBM di wilayah Marketing Operation Region II.
Tugas utama dari asisten customer relation di antaranya adalah Pertama,
mengkoordinir pembinaan hubungan dengan masyarakat dan customer untuk
digunakan dalam pembinaan sikap mental konsumen agar tumbuh loyalitas terhadap
produk yang dipasarkan oleh Marketing dan Operation Region II.
Kedua, mengkoordinir pelaksanaan pembinaan dan peningkatan hubungan
dengan masyarakat dan customer agar tercipta hubungan yang baik sehingga
memperlancar pelayanan.
Ketiga, mengkoordinir pemberian edukasi kepada masyarakat dan customer
tentang kegiatan Marketing dan Operation Region II agar dapat dipahami dan
mendapat respon yang baik.
Keempat, mengkoordinir rencana dan produksi printing material berupa
company profile, brosur produk, leaflet, spanduk.
Kelima, mengkoordinir keluhan yang masuk dari customer dan berusaha
menyelesaikan keluhan tersebut.
Keenam, mengkoordinir semua keluhan customer yang tidak dapat diselesaikan
kepada fungsi terkait yang berwenang untuk penyelesaiannya.
Ketujuh, mengkoordinir kegiatan customer care center dalam pemberian
informasi dan penanganan keluhan customer.
60
Kedelapan, menyusun dan menganalisis informasi yang telah disampaikan
kepada customer melalui kliping berita media cetak/elektronik.
Kesembilan, mengkoordinir masukan dari customer mengenai keinginan
customer agar dapat diantisipasi, dalam rangka peningkatan pelayanan dalam
pemasaran BBM dan BBK sehingga sistem pelayanan penjualan dapat memuaskan
customer.
Kesepuluh, mengkoordinir penyusunan materi pernyataan korporat tingkat unit
operasi (corporate statement) dalam bentuk press release atau materi presentasi.
Kesebelas, mengkoordinir kegiatan jumpa pers, permintaan wawancara media
cetak atau elektronik maupun liputan media cetak atau elektronik pada event
perusahaan.
Keduabelas berkoordinasi dengan fungsi terkait dalam melaksanakan kegiatan
keprotokolan kunjungan tamu perusahaan serta mempersiapkan materi jurnal
perusahaan sebagai media informasi eksternal atau internal dan menyampaikan apa
yang menjadi kebijakan perusahaan serta menjadi penyampai informasi kepada
khalayak yang membutuhkan informasi mengenai perusahaan tersebut.
5. Sales Representative
Bertugas menyelenggarakan seluruh aktivitas pelayanan penjualan Non BBM
(Produk Pelumas) untuk daerah Sumatera Bagian Selatan, mulai dari pembuatan
sampai estimasi kebutuhan penjualan serta penyelesaian masalah sebagai akibat dari
adanya aktivitas penjualan BBM dan Non BBM.
61
3. Struktur Perusahaan External Relation PT Pertamina (Persero) Marketing
Operational Region II Palembang.
Gambar 1.9Struktur Perusahaan External Relation PT Pertamina Persero Marketing
Operation Region II Palembang.
Bagian external relation berada di bawah bagian bussniness support area
manager sumatera bagian selatan (Sumbagsel) yang menghubungkan dengan
pimpinan perusahaan. Namun dalam pekerjaan yang dijalankan, bagian external
relation memiliki wewenang dalam menentukan tindakan yang berkaitan dengan
stakeholders. Dalam menjalani aktivitasnya, bagian external relation membawahi dua
bagian yang turut membantu bagian external relation dalam menjalankan tugasnya.
Menyikapi situasi dan kondisi saat ini, external relation sangat berperan dalam setiap
62
proses bisnis maupun dalam rangka menjalin hubungan dengan pemerintah dan
masyarakat. Mengingat pemerintah dan masyarakat maupun stakeholders saat ini
menjadi lebih kritis dalam menanggapi dan berkomentar akan keberadaan Pertamina.
External relation sebagai juru bicara perusahaan dituntut untuk aktif dalam
memberikan informasi dan sosialisasi terhadap masyarakat melalui media massa,
namun juga harus bijak dan selektif dalam mengemas informasi dan memberikannya
kepada media untuk kepentingan perusahaan dan konsumsi masyarakat. Selain itu,
external relation juga melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan
kepada masyarakat atau Corporate Social Responsibility (CSR) kepada masyarakat di
sekitar wilayah Perusahaan.
External relation telah berkembang dan beralih menjadi sebuah bagian yang aktif
tidak saja menjalin hubungan baik dengan pihak luar namun juga berjiwa
enterpreneur untuk menunjang proses bisnis dan mendapatkan keuntungan. Maka
saat ini external relation juga bertambah perannya menjadi Marketing public relation
(Marketing PR). Salah satunya dengan dibentuknya customer care Marketing
Operation Region II dibawah bagian external relation mulai tanggal 1 November
2005. Diwilayah PT Pertamina Persero Marketing Operation Region II, external
relation bertanggung jawab terhadap lima provinsi yang berada di wilayahnya. Tidak
hanya pemerintah dan masyarakat, external relation juga berhubungan dengan
lembaga atau institusi lain seperti Lembaga Sosial Masyarakat (LSM), dan terutama
media massa. Hal ini menyangkut sejauh mana media, dan LSM dapat bersinergi
dengan Pertamina.
63
Sebagian kecil yang dapat dilihat sebagai tolak ukur keberhasilan external
relation adalah sejauh mana PT Pertamina Persero Marketing Operation Region II
dapat beroperasi tanpa mendapatkan gangguan atau keberatan dari pemerintah,
masyarakat, LSM, ataupun media massa. Mengantisipasi potensi masalah yang
mungkin terjadi, serta menyelesaikan masalah yang terjadi dengan tepat serta
meminimalisir konflik yang terjadi.
Dalam perjalanan external relation sebagai bagian dari PT Pertamina Persero
Marketing Operation Region II Palembang dibantu oleh tenaga bantu yang dibagi
menjadi beberapa bagian. Diantaranya yaitu, administrasi yang berfokus pada proses
administrasi yang ada di bagian external relation, selain itu posisi kedua adalah
bagian dokumentasi yang bertugas untuk meliput kegiatan yang diadakan perusahaan
serta membuat majalah bagi perusahaan, dan bagian yang terakhir yaitu customer
care yang bertugas untuk menangani keluhan pelanggan dan melakukan kliping
mengenai berita terkait perusahaan.
PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region II Palembang juga
mengemban tanggung jawab sosial dalam rangka turut meningkatkan taraf hidup dan
mengembangkan kualitas kehidupan masyarakat terutama yang ada di wilayah
kerjanya. Dalam hal ini yang bertugas menangani tanggung jawab sosial perusahaan
adalah community development. Divisi ini bertanggung jawab untuk merencanakan
dan mengatur pelaksanaan program CSR.
Untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan stakeholders, bagian
external relation memiliki kegiatan rutin dan kegiatan yang tidak rutin yang
64
dilakukan perusahaan. Kegiatan rutin yang dilakukan external relation meliputi,
stakeholders management, management media, community development, corporate
identity, dan customer care service. Sedangkan kegiatan yang tidak rutin dilakukan
perusahaan adalah melaksanakan koordinasi mengenai kegiatan GM dengan
stakeholders, mengkoordinir kegiatan atau acara perusahaan sesuai dengan bisnis,
memberikan informasi kepada media (spoke person), melaksanakan kegiatan khusus
sesuai dengan permintaan General Manager.
Recommended