View
13
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
32
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan jenis Quasi
Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Quasi Experimental Design digunakan
karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan
untuk penelitian (Sugiyono, 2013: 77).
3.1.2 Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk desain
Nonequivalent Control Group. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest
control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2013: 79).
Desain penelitian ini menggunakan 2 kelompok. Kelompok pertama
sebagai kelas eksperimen atau kelompok yang diberi perlakuan (treatment).
Kelompok kedua disebut kelompok kontol sebagai pembanding kelas pertama.
Kelas eksperimen yaitu kelas yang menggunakan model pembelajaran Make A
Match. Pada kelas kedua yaitu kelas kontrol menggunakan model pembelajaran
Picture and Picture. Kedua model ini akan diterapkan pada masing-masing kelas.
Bila digambarkan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
Tabel 3.1
Nonequivalent Control Group Design
Grup Pretest Variabel Bebas Posttest
Kelas Eksperimen O1 X1 O2
Kelas Kontrol O3 X2 O4
33
Keterangan:
01 = Pretest kelompok eksperimen untuk mengetahui keadaan awal atau sebelum
diberi perlakuan.
03 = Pretest kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal atau sebelum
diberi perlakuan.
X1 = Kelompok perlakuan dengan model pembelajaran Make A Match.
X2 = Kelompok perlakuan dengan model pembelajaran Picture and Picture.
02 =Posttest untuk kelompok eksperimen setelah diterapkan model pembelajaran
Make A Match.
04 = Posttest untuk kelompok eksperimen setelah diterapkan model pembelajaran
Picture and Picture.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 38). Dalam penelitian
ini terdapat 2 macam variabel yaitu:
a). Variabel Independen: variabel ini sering disebut sebagai variabel
stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai
variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)
(Sugiyono, 2013: 39). Variabel ini biasanya dilambangkan dengan huruf X.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah penerapan model
pembelajaran Make A Match (X1) dan model pembelajaan Picture and Picture
(X2).
b). Variabel Dependen: sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013: 39). Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel dependen dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA.
34
3.2.2 Definisi Operasional
Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahan dalam
pemahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah yang
digunakan dalam penelitian khususnya pada judul penelitian ini. Sesuai dengan
judul penelitian ini, maka definisi operasional yang perlu dijelaskan adalah:
a. Model Pembelajaran Make A Match
Model pembelajaran Make A Match (mencari pasangan) merupakan model
pembelajaran yang menekankan siswa belajar dalam suasana yang menyenangkan
dan mengeksplorasi dan memecahkan suatu topik yang akan dicari jawabannya.
Model pembelajaran ini siswa ditugaskan mencari pasangan kartu yang berisi soal
dan jawaban yang tepat. Sintak pembelajaran dengan model pembelajaran Make A
Match sebagai berikut:
i) Mengorganisasi pembelajaran.
ii) Menyajikan materi ajar.
iii) Pembagian kelompok secara heterogen diantaranya kelompok soal,
kelompok jawaban dan tim penilai.
iv) Pembagian kartu soal dan kartu jawaban.
v) Mencocokkan pasangan kartu.
vi) Laporan hasil kerja.
vii) Konfirmasi.
b. Model Pembelajaran Picture and Picture
Model pembelajaran Picture and Picture adalah model pembelajaran yang
penerapannya mengandalkan media gambar-gambar yang relevan dengan materi
ajar. Gambar-gambar tersebut disusun atau dipasangkan menjadi urutan yang
logis dan sistematis. Sintak pembelajaran dengan model pembelajaran Picture and
Picture adalah:
i) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
ii) Menyampaikan materi pengantar.
iii) Menyajikan gambar.
iv) Menunjuk siswa untuk mengurutkan gambar.
v) Menganalisa gambar yang diurutkan.
35
vi) Menanamkan konsep.
vii) Kesimpulan.
c. Hasil Belajar IPA
Hasil belajar adalah keseluruhan kemampuan yang dicapai siswa setelah
mengikuti pembelajaran hasil belajar IPA yang dimaksudkan dalam penelitian ini
adalah hasil belajar kognitif IPA siswa setelah diberikan perlakuan (treatment)
menggunakan model pembelajaran Make A Match maupun model pembelajaran
Picture and Picture. Hasil belajar IPA ini diukur melalui hasil tes yang diberikan.
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
3.3.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Lerep 02 Kecamatan
Ungaran Barat Kabupaten Semarang dan SD Negeri Lerep 01 Kecamatan
Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Alasan peneliti memilih kedua SD tersebut
sebagai tempat penelitian yaitu kedua SD tersebut adalah belum pernah dilakukan
penelitian di kedua SD ini dengan menerapkan model pembelajaran Make A
Match dan model pembelajaran Picture and Picture untuk diteliti perbedaan hasil
belajar pada siswa.
3.3.2 Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai
dengan bulan Mei 2015 dan dilakukan secara bertahap.
a. Tahap persiapan
Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrumen,
permohonan izin serta survey di sekolah yang direncanakan sebagai tempat
penelitian.
b. Tahap pelaksanaan
Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah meliputi
uji coba instrumen dan pengambilan data.
c. Tahap penyusunan
Pada tahap ini ada tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti
penyusunan laporan serta persiapan ujian.
36
3.4 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 SD Negeri Lerep
02 sebagai kelompok eksperimen dan SD Negeri Lerep 01 sebagai kelompok
kontrol. Subjek penelitian disajikan pada Tabel 3.2 sebagai berikut:
Tabel 3.2
Data Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Jenis Kelamin Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)
Laki-laki 16 55,2% 15 60%
Perempuan 13 44,8% 10 40%
Jumlah 29 100% 25 100%
Dilihat dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa subjek penelitian pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berjumlah 54 siswa. Subjek
penelitian diambil atas dasar ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu. Sifat-sifat yang
dimaksud adalah memilih dua kelompok yang memiliki nilai rata-rata yang
seimbang atau kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kesetaraan
kemampuan pada mata pelajaran IPA.
Untuk mengetahui kemampuan awal kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol, maka perlu dilakukan uji kesetaraan melalui pretest yang dilakukan
peneliti. Data yang digunakan untuk uji kesetaraan adalah hasil belajar IPA
dengan materi pelajaran yang belum pernah diajarkan dan nantinya akan
digunakan dalam penelitian ini yaitu susunan bumi.
Uji kesetaraan pada penelitian ini menggunakan 20 soal yang sudah diuji
validitas dan reliabilitasnya. Uji kesetaraan yang digunakan pada penelitian ini
yaitu uji t-test. Sebelum dilakukan uji kesetaraan dilakukan uji prasyarat terlebih
dahulu yaitu uji homogenitas dan uji normalitas. uji homogenitas digunakan untuk
mengetahui apakah varian skor yang diukur pada kedua kelompok memiliki
varian yang sama atau tidak. Sedangkan Uji normalitas digunakan untuk
mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak.
37
Uji homogenitas varian menggunakan teknik Levene Test. Data
homogenitas jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima, sebaliknya jika
signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya sebagai berikut:
H0 : Kedua variansi adalah sama (varian kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol).
Ha : Kedua variansi adalah berbeda (varian kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol).
Tabel 3.3
Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.060 1 52 .808
Berdasarkan hasil uji homogenitas di atas dapat diketahui signifikansi
lebih besar 0,05 (0,808 > 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian
sama. Angka Levene Statistic menunjukkan semakin kecil nilainya maka semakin
besar homogenitasnya.
Setelah dilakukan uji homogenitas, berikutnya dilakukan uji normalitas
menggunakan teknik Kolmogorov-Smirrnov dengan bantuan program SPSS 16.0
for windows. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikan lebih besar dari
0,05. Berikut ini disajikan Tabel 3.4 hasil uji normalitas hasil belajar IPA dengan
materi susunan bumi kelompok eksperimen dan kelompok kotrol.
38
Tabel 3.4
Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar IPA
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Subjek_Penelitian
Kolmogorov-Smirnova
Statistic Df Sig.
Uji_Kesetaraan Kelompok Eksperimen .109 29 .200*
Kelompok Kontrol .134 25 .200*
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Berdasarkan hasil uji normalitas tersebut, terlihat bahwa pada kolom
Kolmogorov-Smirnov dapat diketahui skor signifikansi untuk hasil belajar IPA
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebesar 0,200 > 0,05. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Berikut ini disajikan Gambar
3 dan 4 grafik uji normalitas dari hasil belajar IPA kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
Gambar 3. Grafik Uji Normalitas Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen
39
Pada Gambar 3 memperlihatkan garis lurus yang terbentang dari kiri ke
kanan atas. Titik-titik di sekitar garis adalah keadaan data yang diuji. Jika titik-
titik berada dekat dengan garis bahkan menempel pada garis, dapat disimpulkan
jika data mengikuti distribusi normal.
Gambar 4. Grafik Uji Normalitas Hasil Belajar IPA Kelompok Kontrol
Pada Gambar 4, garis diagonal menunjukkan keadaan ideal dari data yang
mengikuti distribusi normal. Titik-titik di sekitar garis adalah keadaan data yang
diuji. Jika titik-titik berada sangat dekat dengan garis atau bahkan menempel pada
garis maka dapat disimpulkan bahwa data mengikuti distribusi normal.
Setelah uji prasyarat terpenuhi, maka langkah selanjutnya melakukan uji t
untuk mengetahui perbedaan rata-rata kedua kelompok. Tabel 3.5 berikut
menunjukkan hasil uji t dari hasil belajar IPA kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
40
Tabel 3.5
Hasil Uji t Data Hasil Belajar IPA
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
t-test for Equality of Means
T Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Uji_Kesetaraan Equal variances assumed .842 52 .404 2.179 2.589 -3.015 7.374
Equal variances not assumed .843 50.993 .403 2.179 2.587 -3.014 7.372
Berdasarkan Tabel 3.5, kriteria signifikansi adalah jika Sig. (2-tailed) >
0,05 maka H0 diterima dan jika Sig. (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha
diterima. Hipotesisnya sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata skor antara kelompok eksperimen
dengan kelompok kontrol.
Ha : Terdapat perbedaan rata-rata skor antara kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol.
Oleh karena signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,404 > 0,05), maka H0
diterima, artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata skor antara kelompok
eksperimen dengan rata-rata skor kelompok kontrol.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
a. Tes
Tes adalah suatu cara atau alat untuk mengadakan penilaian yang
berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh peserta
didik atau sekelompok peserta didik, sehingga menghasilkan nilai tentang tingkah
laku atau prestasi peserta didik tersebut. Tes berisikan sejumlah pertanyaan yang
membutuhkan jawaban atau sejumlah petanyaan yang harus diberikan tanggapan
41
dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang untuk mengungkap aspek
tertentu dari orang yang dikenai tes.
Alat yang digunakan peneliti untuk memperoleh data dalam penelitian ini
adalah tes hasil belajar siswa yaitu dengan memberikan tes formatif. Jenis soal tes
yang akan dilaksanakan adalah soal pilihan ganda. Tes dilakukan untuk mengukur
hasil belajar mata pelajaran IPA materi susunan bumi pada siswa kelas 5 SD
Negeri Lerep 02 dan SD N Lerep 01 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten
Semarang semester 2 tahun ajaran 2014/2015.
b. Observasi
Penelitian ini menggunakan teknik non tes berupa observasi yang
dilakukan secara sistematis sengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap
gejala objek yang diteliti. Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang
pencapaian pengajar (guru) dalam pemberian perlakuan (treatment) di dalam
kelas.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tes tertulis dan observasi.
a. Soal Tes
Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes hasil belajar berupa
lembar soal guna mengungkap hasil belajar IPA. Jenis tes yang digunakan tes
formatif berupa pilihan ganda yang terdiri dari pretest dan posttest. Untuk
menjamin bahwa instrumen berupa tes pilihan ganda yang akan digunakan
merupakan instrumen yang baik, maka tes disusun mengikuti langkah-langkah
penyusunan soal. Langkah yang dimaksud adalah: 1) penyusunan kisi-kisi, 2) uji
coba instrumen, 3) uji validitas dan reliabilitas.
Kisi-kisi disusun berdasarkan SK dan KD yang telah ditetapkan. Tabel 3.3
di bawah ini adalah kisi-kisi soal tes untuk mengukur hasil belajar IPA materi
susunan bumi pada siswa kelas 5 SD Negeri Lerep 02 dan SD Negeri Lerep 01
Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang semester 2 tahun ajaran
2014/2015.
42
Tabel 3.6
Kisi-kisi Soal Tes IPA Kelas 5
SK KD Indikator Item Soal
7. Memahami
perubahan yang
terjadi di alam
dan
hubungannya
dengan
penggunaan
sumber daya
alam.
7.3
Mendeskripsikan
struktur bumi
Menyebutkan
lapisan atmosfer
beserta fungsinya
1, 2, 3, 4, 5.
Mengidentifikasi
lapisan-lapisan
penyusun atmosfer.
6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13, 14,
15, 16, 17, 18,
19, 20.
Menyebutkan
struktur bumi.
21, 22, 27, 31,
32, 34, 35, 39.
Mengidentifikasi
masing-masing
susunan lapisan
bumi (kerak,
selubung/mantel,
inti bumi).
23, 24, 25, 26,
28, 29, 30, 33,
36, 37, 38, 40.
b. Lembar Observasi
Instrumen observasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar
observasi. Lembar observasi tersebut sebagai alat observer dalam mengamati
perilaku saat melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Make A Match dan Picture and Picture. Jadi saat guru
melaksanakan proses kegiatan pembelajaran, peneliti mengamati langsung dan
mengisi lembar observasi. Hal ini dimaksudkan sebagai kontrol sekaligus evaluasi
sejauh mana kesesuaian antara langkah-langkah pembelajaran yang dirancang
dengan proses pembelajaran yang berlangsung.
Adapun kisi-kisi lembar observasi ini dibuat berdasarkan sintak
pembelajaran. Pengamatan dikategorikan menjadi dua check list, yaitu terlaksana
dan tidak terlaksana. Berikut ini kisi-kisi observasi yang dilakukan peneliti
sebagai observer pada proses pembelajaran yang dilakukan guru.
43
Tabel 3.7
Kisi-kisi Lembar Obsevasi Pembelajaran Model Make A Match
No Aspek Indikator Nomor
Item
1. Mengorganisasi
pembelajaran
a. Guru mempersiapkan
perlengkapan media, alat, dan
bahan pembelajaran sesuai
materi yang akan disampaikan.
1
b. Guru membimbing siswa untuk
siap mengikuti pembelajaran.
2
c. Guru membuka pembelajaran
diantaranya berdoa, presensi,
dan memberikan motivasi
belajar.
3
d. Guru memberikan apersepsi
sesuai materi ajar.
4
e. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai.
5
2. Menyajikan materi
ajar
f. Guru menggali pengetahuan
awal siswa, mengaitkan
apersepsi dengan materi yang
akan disampaikan.
6
g. Guru menyajikan materi tentang
susunan bumi.
7
h. Guru menciptakan interaksi
positif dengan semua siswa saat
membahas materi ajar.
8
3. Pembagian kelompok
secara heterogen
i. Guru membagi siswa dalam
kelompok secara heterogen
meliputi kelompok
soal,kelompok jawaban dan tim
penilai.
9
j. Guru memberikan penjelasan
kepada siswa mengenai aturan
maupun langkah Make A Match.
10
4. Pembagian kartu k. Guru membagikan kartu soal
dan kartu jawaban kepada
11
44
masing-masing kelompok
kecuali tim penilai.
5. Mencocokkan kartu-
kartu pasangan yang
diperoleh
l. Guru membimbing siswa agar
memikirkan soal/jawaban yang
cocok dari kartu yang dipegang
masing-masing siswa.
12
m. Guru mengarahkan siswa
mencari pasangan dari kartu
yang diperolehnya dengan
kelompok lain.
13
n. Guru memfasilitasi kelompok
mendiskusikan soal dengan
jawaban yang tepat sebelum
batas waktu berakhir.
14
6. Laporan hasil kerja
o. Guru membimbing siswa yang
sudah mendapatkan
pasangannya untuk
mempresentasikan soal dan
jawaban kepada tim penilai.
15
p. Guru menugaskan semua
pasangan mempresentasikan
kartunya dan didiskusikan
bersama tim penilai mengenai
kecocokkan kartu soal dengan
kartu jawaban.
16
q. Guru mengarahkan siswa agar
kartu yang sudah dicocokan
ditempel atau dipasang pada
tempat yang telah disediakan.
17
7.
Konfirmasi
r. Guru meluruskan pemahaman
siswa tentang kebenaran dan
kecocokan kartu soal dan
jawaban serta memberikan
penguatan materi.
18
s. Guru memberikan apresiasi
kepada siswa yang sudah
melaksanakan tugas dengan baik
dan memberi motivasi kepada
siswa yang kurang aktif.
19
45
t. Guru menyimpulkan
pembelajaran dari awal sampai
akhir pembelajaran.
20
u. Guru melakukan refleksi
pembelajaran
21
v. Mengakhiri pembelajaran 22
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, karena itu diperlukan pula
instrumen lembar observasi untuk kelas kontrol yang pembelajarannya
menerapkan model pembelajaran Picture and Picture. Berikut ini disajikan dalam
Tabel 3.8 kisi-kisi lembar observasi pembelajaran Picture and Picture.
Tabel 3.8
Kisi-kisi Lembar Observasi Pembelajaran Picture and Picture
No Aspek Indikator Nomor
Item
1. Mengkondisikan
kelas
a. Guru mempersiapkan
perlengkapan media, alat
maupun bahan pembelajaran
yang sesuai dengan materi yang
akan disampaikan.
1
b. Guru mengkodisikan siswa agar
siap mengikuti pembelajaran
dengan baik.
2
2. Menyampaikan
tujuan pembelajaran
c. Guru membuka pembelajaran
diantaranya berdoa, presensi
kelas, dan memberikan motivasi
belajar.
3
d. Guru memberikan apersepsi
sesuai materi ajar.
4
e. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai.
5
3.
Menyampaikan
materi pengantar
a. Guru menggali pengetahuan
awal siswa, mengaitkan
apersepsi dengan materi yang
akan disampaikan.
6
b. Guru menyampaikan materi 7
46
tentang susunan bumi.
c. Guru menanggapi pertanyaan
dan respon siswa saat
melaksankan pembelajaran.
8
d. Guru memperhatikan kondisi
belajar siswa saat mengikuti
pembelajaran.
9
4. Menyajikan gambar e. Guru menunjukkan gambar-
gambar yang relevan dengan
materi ajar.
10
f. Guru memfasilitasi siswa agar
aktif mengamati semua gambar
yang disajikan guru.
11
5. Menunjuk siswa
untuk mengurutkan
gambar
g. Guru menunjuk siswa untuk
mengurutkan gambar-gambar
yang sebelumnya sudah diamati
siswa.
12
h. Guru menunjuk siswa yang
maju untuk mengurutkan
gambar secara undian.
13
i. Guru membimbing siswa untuk
mengurutkan atau
memasangkan gambar-gambar
yang disajikan menjadi urutan
yang logis dan sistematis.
14
6. Menganalisa gambar
yang diurutkan
j. Guru menanyakan alasan atau
dasar pemikiran siswa dalam
mengurutkan atau
memasangkan gambar.
15
k. Guru membimbing siswa agar
percaya diri dan berani
berpendapat dalam menganalisa
gambar yang diurutkan.
16
7. Menanamkan konsep l. Guru memberi penekanan
tentang konsep atau materi yang
dipelajari.
17, 18
m. Guru membimbing siswa agar
fokus saat menyimak penjelasan
19
47
dan mencatat informasi penting.
8. Kesimpulan n. Guru menyimpulkan
pembelajaran dari awal sampai
akhir pembelajaran.
20
o. Guru melakukan refleksi
pembelajaran.
21
p. Guru mengakhiri pembelajaran. 22
3.6 Uji Coba Instrumen Penelitian
3.6.1 Uji Validitas Instrumen
Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010: 121). Uji validitas
instrumen pretest maupun instrumen posttest diuji cobakan terlebih dahulu pada
siswa kelas 6 SD N Lerep 02 yang berjumlah 32 siswa. Berdasarkan hasil uji coba
instrumen kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan SPSS
16.0 for windows menggunakan correccted item total correlation. Instrumen yang
diuji cobakan pada 32 siswa dapat dikatakan valid apabila correccted item total
correlation-nya > 0,349 dilihat dari taraf signifikan 5%. Berikut ini adalah tabel
nilai-nilai r product moment dalam Sugiyono (2010: 315).
Tabel 3.9
Nilai-nilai r Product Moment
N Taraf Signifikan 5%
30 0, 361
31 0, 355
32 0, 349
33 0, 344
34 0, 339
48
Tabel 3.10
Hasil Uji Validitas Instrumen
Indikator Item Soal
Hasil Uji Validitas Item soal
yang
digunakan
untuk tes
hasil belajar
Valid Tidak Valid
Menyebutkan
lapisan atmosfer
beserta
fungsinya
1, 2, 3, 4, 5.
2, 3. 1, 4, 5. 2, 3
Mengidentifikasi
lapisan-lapisan
penyusun
atmosfer.
6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13,
14, 15, 16,
17, 18, 19,
20.
7, 8, 11, 15,
16, 17, 19.
6, 9, 10, 13,
12, 14, 18,
20.
7, 8, 11, 15,
16, 17, 19.
Menyebutkan
susunan lapisan
bumi.
21, 22, 27,
31, 32, 34,
35, 39.
32, 34, 35. 21, 22, 27,
31, 39.
32, 34, 35.
Mengidentifikasi
masing-masing
susunan bumi
(lapisan inti,
lapisan luar dan
kerak)
23, 24, 25,
26, 28, 29,
30, 33, 36,
37, 38, 40.
23, 24, 26,
29, 30, 36,
37, 40.
25, 28, 33. 23, 24, 26,
29, 30, 36,
37, 40.
3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator
sebuah variabel bentukkan yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-
masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukkan yang umum. Uji
reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi instrumen. Uji reliabilitas
dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 for windows, pengukuran uji reliabilitas
49
dalam penelitian ini menggunakan Croncbrach Alpha. Menurut Sekaran dalam
Priyatno (2010: 98) reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0, 7
dapat diterima dan di atas 0, 8 adalah baik.
Tabel 3.11
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Berdasarkan Tabel 3.9 pada kolom Cronbach’s Alpha menunjukkan 0,875
dari 20 soal yang valid. Berdasarkan kategori yang digunakan atau dengan kata
lain reliabilitas di atas 0,8 artinya bahwa hasil uji reliabilitas instrumen berada
dalam kategori baik.
3.7 Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul dari hasil pretest dan posttest pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan pengujian perbedaan rata-rata
melalui uji t dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Uji t dilakukan untuk
mengetahui perbedaan nilai rata-rata kelompok eksperimen dengan nilai rata-rata
kelompok kontrol. Uji t yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t jenis
independent sample t-test, yaitu untuk membandingkan rata-rata dari dua
kelompok yang berbeda atau tidak berhubungan satu dengan yang lain.
Sebelum menganalisis data dengan uji t, terlebih dahulu peneliti
melakukan uji prasyarat analisis. Adapun uji prasyarat yang dilakukan adalah uji
normalitas dan uji homogenitas.
3.7.1 Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas yang
dijadikan penelitian merupakan kelas yang sama atau homogen. Hal ini sangat
penting dilakukan, karena penelitian ini kedua kelas harus seimbang (homogen).
Data yang digunakan untuk menguji homogenitas dalam penelitian ini
adalah nilai pretest dan posttest mata pelajaran IPA dari kelas eksperimen dan
kelas kontrol dengan soal yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji
50
homogenitas menggunakan rumus t-test.. Dengan F hitung levene test dan
ketentuan probabilitas jika signifikasi > 0,05 maka kedua kelas tersebut memiliki
varian sama atau dengan kata lain kedua kelas tersebut homogen.
3.7.2 Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji untuk melihat sebaran data hasil
pengukuran. Teknik uji normalitas yang dipergunakan dalam penelitian ini
merupakan teknik Kolmogorov Smirnov. Kaidah yang digunakan untuk
mengetahui normal tidaknya sebaran adalah jika probabilitas signifikansi > 0,05
maka sebarannya normal, sebaliknya jika signifikansi < 0,05 maka sebarannya
tidak normal.
3.7.3 Uji Hipotesis
Dalam uji hipotesis, untuk menguji signifikansi perbedaan mean antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Analisis data yang dilakukan adalah
uji t-test (Independent Sample T-Test). Uji t-test digunakan untuk mengetahui ada
atau tidaknya perbedaan rata-rata antara kedua subjek penelitian yang tidak
berhubungan. Data biasanya berskala interval atau rasio. Pengujian menggunakan
uji dua sisi dengan tingkat signifikansi 0,05.
H0 : μ1 = μ2 artinya tidak terdapat perbedaan hasil belajar IPA yang signifikan
antara penerapan model pembelajaran Make A Match dengan model
pembelajaran Picture and Picture siswa kelas 5 SD N Lerep 02 dan SD N
Lerep 01 semester 2 tahun ajaran 2014/2015.
Ha : μ1 ≠ μ2 artinya terdapat perbedaan hasil belajar IPA yang signifikan
antara penerapan model pembelajaran Make A Match dengan model
pembelajaran Picture and Picture siswa kelas 5 SD N Lerep 02 dan SD N
Lerep 01 semester 2 tahun ajaran 2014/2015.
Pengambilan keputusan hipotesis berdasarkan signifikansi adalah sebagai
berikut:
a. Apabila sig. > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak
b. Apabila sig < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima
Recommended