View
7
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
22
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Salatiga 08 kecamatan Sidorejo
kota Salatiga. Penelitian ini dilakukan di SD karena kelas 5 pada mata pelajaran
IPS pada semseter 2 tahun 2012/2013.
Lokasi SD Negeri Salatiga 08 sangat mudah dijangkau karena letaknya
berada didaerah padat penduduk, dan banyak tempat tinggal mahasiswa di
lingkungan tersebut, lebih tepatnya SD Negeri Salatiga 08 terletak di lingkungan
Domas kecamatan Sidorejo, Salatiga dan berada diperbatasan antara jalan kemiri
2 dengan lingkungan Sumopuro. Lingkungan Sekolah SDN 08 Salatiga,
berdampingan dengan SDN Salatiga 12, dengan denah sekolah yang sangat luas
dan memungkinkan anak untuk bebas bermain dan melakukan kegiatan sekolah
seperti upacara bendera, berolahraga, dan kegiatan senam.
Prestasi non akademik yang diperoleh siswa SDN Salatiga 08 adalah juara 1
lomba rebana SDN Salatiga, juara 3 lomba baca puisi SD Salatiga, juara 1 lomba
pesta siaga putri Salatiga 2012. Prestasi non akademik ini berhasil diraih karena
usaha dan kerja keras siswa SDN 08 Salatiga.
Jumlah siswa SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo adalah 183 siswa, akan
tetapi subjek penelitian yang diambil adalah siswa kelas 5 SDN Salatiga 08
kecamatan Sidorejo sebagai subjek yang berjumlah 33 siswa dengan jumlah siswa
laki-laki 19 dan siswa perempuan berjumlah 14. Karakteristik siswa-siswi kelas 5
SDN Salatiga 08 adalah sebagai berikut: 1) mempunyai rasa ingin bermain dan
bercanda dengan teman yang tinggi, menyukai hal yang berupa baru dan
menantang, 2) ekonomi orang tua rata-rata beragam, tetapi sebagian besar
menengah keatas, pendidikan orang tua juga beragam yaitu SMP, SMA dan
sarjana, pekerjaan orang tua sebagian besar adalah pedagang buruh kerja, dan
guru.
Mata pelajaran yang diajarkan di SDN Salatiga 08 kecamatan Sidorejo
adalah matematika, IPA, IPS, bahasa Indonesia, mulok atau bahasa Jawa, agama
23
Islam, agama Kristen (bagi siswa yang nasrani), bahasa Inggris, KTK, olah raga.
Ekstrakurikuler yang ada di SDN Salatiga 08 kecamatan Sidorejo adalah pramuka,
BTQ( baca tulis Alquran ), rebana, menari, drum band. Mata pelajaran yang akan
diteliti adalah IPS. Mata pelajaran IPS kelas 5 di SDN Salatiga 08 kecamatan
sidorejo mempunyai standar ketuntasan ≥70.
Rencana penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat dengan tabel yang disajikan
sebagai berikut:
Tabel 5
Rencana Penelitian
3.2 Variabel Penelitian
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini mencakup variabel X (variabel
bebas) dan variabel Y (variabel terikat). Variabel X (variabel bebas) dalam
penelitian ini adalah metode Inkuiri sedangkan Variabel Y (variabel terikat) dalam
penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar siswa.
Tahapan Januari Februari Maret April Mei
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II
Perencanaan
dan
persiapan
Pelaksanaan
Penelitian
Pelaporan
Hasil
penelitian
24
3.3 Definisi Operasional
Untuk menghindari salah pengertian tentang makna istilah yang
digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan makna beberapa definisi
operasional.sesuai denganjudul “penerapan Metode Inkuiri untuk meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Salatiga 08
Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013”, maka penelitian ini
diberi batasan operasional yang meliputi:
a) Metode belajar inkuiri adalah adalah rangkaian kegiatanpembelajaran yang
menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk menemukan
sendiri suatu jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. (Sapriya,
2008:80)
b) Aktivitas belajar adalahketerlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran,
perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang
keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan
tersebut. (Kunandar, 2008:272). Aktivitas belajar merupakan tindak lanjut
dari penerapan metode inkuiri yang dilakukan oleh guru sehingga aktivitas
belajar mata pelajaran IPS akan dikaitkan dengan kinerja guru dalam
melaksanakan sintaks yang ada. Aktivitas bejar yang dimaksudkan adalah
aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS.
c) Hasil Belajar IPS adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar
dalam mata pelajaran IPS, yang wujudnya berupa kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotor.Derajat kemampuan yang diperoleh siswa
diwujudkan dalam bentuk nilai hasil belajar IPS.
3.4 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dijabarkan dalam dua siklus, dimana masing-
masing siklus dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Dalam satu siklus terdapat
empat tahapan yaitu: 1) perencanaan penelitian (planning), 2) pelaksanaan
penelitian( action), 3) observasi(observation), 4) refleksi (reflection). Apabila
hasil belajar dan aktivitas belajar siswa masih rendah dan di bawah KKM dan
25
indikator kerja yang ditetapkan, maka tahapan atau prosedur penelitian diulangi
lagi sampai hasil belajar dan aktivitas belajar siswa sesuai atau melebihi indikator
kerja.Kemmis & Mc Taggart dalam Arikunto (2007:16) menyajikan skema
pelasanaan penelitian sebagai berikut:
Gambar 1 Skema Prosedur Penelitian
3.4.1 Rencana Penelitian Siklus I
Rencana penelitian siklus I akan dilaksanakan dengan melaksanakan
beberapa tahapan: 1) mempersiapkan perijinan di Sekolah untuk melaksanakan
siklus I dan dimungkinkan adanya keberlanjutan siklus berikutnya, 2)
berkonsultasi dengan guru kelas mengenai materi pembelajaran yang akan
digunakan sebagai penelitian, apakah materi tersebut sudah digunakan untuk test,
3) mengkonsultasikan tanggal pelaksanaan penelitian kepada pihak sekolah dan
guru kelas.
Perbaikan Rencana
Penelitian
Perencanaan Penelitian
Refleksi
Pelaksanaan
penelitian Observasi
Refleksi
Pelaksanaan
Penelitian Observasi
Dan
Seterusnya
26
3.4.1.1 Perencanaan Siklus I
Pada tahap ini, prosedur penelitian yang dilakukan adalah sebagai
berikut:1) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran
IPS, 2) menyiapkan materi dan media penunjang seperti biografi pahlawan yang
terlibat dalam persiapan kemerdekaan Indonesia untuk pembelajaran, 3)
menyusun lembar kerja kelompok, 4) menyusun lembar observasi aktivitas belajar
dan kinerja guru sebagai panduan bagi pengamat dalam mengamati pelaksanaan
perbaikan pembelajaran, 5) merancang soal uji kompetensi.
3.4.1.2 Proses PelaksanaanSiklus I
Proses pelaksanaan pada siklus I dilakukan dalam tiga kali pertemuan.
Pertemuan pertama Siklus I dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2013, pertemuan
kedua dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2013 dan pertemuan ketiga
dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2013 dengan durasi jam pelajaran 2 × 35
menit (2 jam pelajaran).
Pada pertemuan pertama guru melaksanakan sintaks inkuiri sampai fase
kelima dengan mengacu pada materi tokoh yang terlibat dalam persiapan
kemerdekaan Indonesia dan waktu yang berkaitan dengan peristiwa persiapan
kemerdekaan Indonesia. Pembelajaran diawali dengan kegiatan awal membuka
pelajaran, melakukan apersepsi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan inti guru melaksanakan sintaks sampai fase kelima. Kegiatan diakhiri
dengan memberi penguatan kepada siswa, melaksanakan tindak lanjut dan tanya
jawab.
Pada pertemuan kedua guru juga melaksanakan sintaks inkuiri sampai fase
kelima dengan mengacu pada materi materi memberi contoh keputusan yang
diambil dalam sidang BPUPKI dan pembentukan PPKI. Pembelajaran diawali
dengan kegiatan awal membuka pelajaran, melakukan apersepsi, dan
menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti guru melaksanakan sintaks
sampai fase kelima. Kegiatan diakhiri dengan memberi penguatan kepada siswa
dan melakukan tanya jawab kesulitan.
Sedangkan pada pertemuan ketiga siklus pertama guru juga melaksanakan
tindak lanjut dan tanya jawab guru juga melaksanakan sintaks inkuiri sampai fase
27
kelima dengan mengacu pada materi jasa-jasa tokoh pahlawan yang ikut
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dan sikap-sikap yang patut ditiru dari
tokoh mempersiapkan kemerdekaan. Pembelajaran diawali dengan kegiatan awal
membuka pelajaran, melakukan apersepsi, dan menyampaikan tujuan
pembelajaran. Kegiatan inti guru melaksanakan sintaks sampai fase kelima namun
dalam kegiatan akhir selain memberi penguatan kepada siswa, melaksanakan
tindak lanjut dan tanya jawab, guru juga melaksanakan test formatif dari
keseluruhan materi yang telah yang telah dipelajari.
3.4.1.3Proses Observasi Siklus I
Proses pengamatan siklus I dilaksanakan melalui tahap tahap sebagai
berikut: 1) observer mengamati proses pembelajaran yang difokuskan pada
kegiatan guru dalam melaksanakan langkah pembelajaran dan sintaks yang telah
ditentukan, 2) observer mengamati aktivitas belajar siswa pada saat melaksanakan
proses pembelajaran, 3) observer mencatat semua temuan pada proses
pembelajaran dan memberikan komentar.
3.4.1.4 Proses Refleksi Siklus I
Refleksi dilaksanakan setelah melaksanakan proses pembelajaransiklus I.
Data-data dan penemuan yang ditemukan kemudian dicatat sebagai data refleksi
pembelajaran yang telah dilakukan. Data–data yang telah dicatat dalam lembar
pengamatan baik siswa ataupun guru serta penilaian dalam menyelesaikan tes
formatif dianalisis untuk mendapat kesimpulan. Data tersebut digunakan sebagai
pijakan awal perlu tidaknya proses pembelajaran dilanjutkan dalam siklus
berikutnya.
3.4.2 Rencana Penelitian Siklus II
Rencana penelitian siklus II akan dilaksanakan dengan melaksanakan
beberapa tahapan: 1) mempersiapkan perijinan di Sekolah untuk melaksanakan
siklus I dan dimungkinkan adanya keberlanjutan siklus berikutnya, 2)
berkonsultasi dengan guru kelas mengenai materi pembelajaran yang akan
digunakan sebagai penelitian, apakah materi tersebut sudah digunakan untuk test,
3) mengkonsultasikan tanggal pelaksanaan penelitian kepada pihak sekolah dan
guru kelas.
28
3.4.2.1 Perencanaan Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi terhadap hasil pembelajaran siklus I, jika hasil
refleksi masih membutuhkan perbaikan, makadisusun rencana perbaikan
pebelajaran berupa prosedur kerja yangdilaksanakandikelasberupa:1) perencanaan
penelitian siklus II (planning),2) pelaksanaan penelitian siklus II (action), 2)
observasi (observation), 3) refleksi (reflection).
3.4.2.2 Proses Perencanaan Siklus II
Proses perencanaan siklus II merupakan penyempurnaan atau rencana
berikutnya setelah melaksanakan siklus I, apabila hasi belajar siklus I dinilai
belum mencapai target KKM maupun indikator kerja yang
ditentukan.Perencanaan siklus II lebih belajar dari kekurangan pada siklus I.
Proses perencanaan siklus II sebagai berikut: 1) mencatat hasil observasi
dan refleksi kinerja guru maupun aktivitas siswa pada siklus I, 2) melihat data
aktivitas dan hasil belajar Siklus I apakah sudah sesuai dengan KKM dan
indikator kerja yang ditentukan, 3) menyusun RPP siklus II dengan kompetensi
dasar yang berbeda untuk 3 pertemuan, 4) merancang pembelajaran dengan
menitikbertkan pada penggunaan metode inkuiri sehingga mampu menemukan
sesuatu sebagai bentuk pemecahan masalah dan metode diskusi kelompok, 5)
mengecek kembali lembar observasi sebagai panduan bagi observer dalam
melaksanakan observasi pelaksanaan pembelajaran, 6) merancang soal tes
formatif sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang dipakai.
3.4.2.3Proses PelaksanaanSiklus II
Pada pelaksanaan siklus II dilaksanakan sesuai dengan jadwal penelitian
yang telah direncanakan. Pada dasarnya proses penelitian sama dengan dengan
siklus I Penelitian dilaksanakan dalam 3 pertemuan dengan durasi masing-masing
pertemuan 2 × 𝟑𝟓 menit (2 jam pelajaran). Pertemuan pertama dilaksanakan pada
tanggal 26 Maret 2013, pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 28 Maret
2013 dan pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2013.
Pada pertemuan pertama guru melaksanakan sintaks inkuiri sampai fase
kelima dengan mengacu pada materi tokoh yang terlibat dalam peroklamasi
kemerdekaan Indonesia dan waktu yang berkaitan dengan peristiwa sekitar
29
proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pembelajaran diawali dengan kegiatan awal
membuka pelajaran, melakukan apersepsi, dan menyampaikan tujuan
pembelajaran. Kegiatan inti guru melaksanakan sintaks sampai fase kelima.
Kegiatan diakhiri dengan memberi penguatan kepada siswa, melaksanakan tindak
lanjut dan tanya jawab.
Pada pertemuan kedua guru juga melaksanakan sintaks inkuiri sampai fase
kelima dengan mengacu pada materi peranan tokoh yang terlibat dalam
proklamasi dan peristiwa sekitar proklamasi. Pembelajaran diawali dengan
kegiatan awal membuka pelajaran, melakukan apersepsi, dan menyampaikan
tujuan pembelajaran. Kegiatan inti guru melaksanakan sintaks sampai fase kelima.
Kegiatan diakhiri dengan memberi penguatan kepada siswa dan melakukan tanya
jawab kesulitan.
Sedangkan pada pertemuan ketiga siklus pertama guru juga melaksanakan
tindak lanjut dan tanya jawab guru juga melaksanakan sintaks inkuiri sampai fase
kelima dengan mengacu pada materi urutan peristiwa sekitar proklamasi sampai
proklamasi kemerdekaan Indonesia dan keputusan-keputusan yang diambil tokoh
Indonesia dalam peristiwa proklamasi Kemerdekaan. Pembelajaran diawali
dengan kegiatan awal membuka pelajaran, melakukan apersepsi, dan
menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti guru melaksanakan sintaks
sampai fase kelima namun dalam kegiatan akhir selain memberi penguatan
kepada siswa, melaksanakan tindak lanjut dan tanya jawab, guru juga
melaksanakan test formatif dari keseluruhan materi yang telah yang telah
dipelajari.
3.4.2.4 Proses Observasi Siklus II
Proses pengamatan siklus II dilaksanakan melalui tahap tahap sebagai
berikut: 1) observer mengamati proses pembelajaran yang difokuskan pada
kegiatan guru dalam melaksanakan langkah pembelajaran dan sintaks 2)
mengamati aktivitas belajar pada saat melaksanakan pembelajaran, 2) observer
mencatat semua temuan pada proses pembelajaran dan memberikan komentar.
30
3.4.2.5 Proses Refleksi
Refleksi dilaksanakan setelah melaksanakan proses pembelajaranSiklus II.
Data-data dan penemuan yang ditemukan kemudian dicatat sebagai data refleksi
pembelajaran yang telah dilakukan. Data–data yang telah dicatat dalam lembar
pengamatan baik siswa ataupun guru serta penilaian dalam menyelesaikan tes
formatif dianalisis untuk mendapat kesimpulan.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data observasi (data
kualitatif dan kuantitatif) dan hasil tes evaluasi (data kuantitatif). Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini sebagai berikut:
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas 5 SD negeri Salatiga 08
kecamatan Sidorejo semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 setelah mmenerapkan
pembelajaran dengan metode inkuiri adalah:1)tes hasil belajar siswa untuk
mengetahui tingkat kognitif siswa dalam menerima pelajaran yang telah dilakukan
dalam setiap siklusnya, 2)observasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas
belajar siswa di kelas pada setiap pertemuan dari setiap siklusnya dalam
mengikuti pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa
kisi-kisi lembar observasi kinerja guru setiap siklus, lembar observasi aktivitas
belajar siswa setiap siklus dan kisi-kisi instrumen test formatif siklus I dan siklus
II.
Lembar observasi kinerja guru sebagai salah satu instrumen pengumpul data
yang kemudian menjadi acuan observer untuk memasukan hasil temuan yang
terjadi di dalam kelas ke dalam butir-butir instrumen yang telah disediakan.
Lembar observasi kinerja guru diberikan kepada observer setiap pertemuan dalam
siklus yang dilakukan. Berikut ini tabel kisi-kisi instrumen lembar observasi
kinerja guru siklus I dan siklus II:
31
Tabel 6
Kisi-kisi Observasi Kegiatan Guru Penerapan Metode Inkuiri
Sintaks Kegiatan guru No item
Kegiatan
awal
1. Guru menyiapkan kondisi kelas dan alat peraga.
2. Guru memberi motivasi kepada siswa.
3. Guru menyiapkan tujuan dan kegiatan yang
dilakukan.
1
2
3
Kegiatan Inti
1. Guru memberikan penjelasan tentang prosedur
penelitian dari analisis masalah dengan
menggunakan metode inkuiri.
2. Guru menyajikan keadaan yang menimbulkan
masalah dari materi yang akan dibahas dan
meminta siswa untuk menduga masalah.
3. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok
masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa.
4. Guru membimbing siswa dalam menjawab
pertanyaan yang ada di LKS, alat peraga yang
berupa biografi dan handout.
5. Guru sebagai fasilitator membimbing siswa
mencatat hasil temuan.
6. Guru memintakelompok mencatat hasil
pendapat dari anggota kelompok dan nanti akan
ditemukan kesimpulan.
7. Semua siswa dalam kelompok-kelompok
tersebut diminta untuk bekerja sama
menganalisis hasil penemuan tersebut dan
membuat kesimpulan
8. Guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa.
4
5
6
7
8
9
10
11
Kegiatan
Penutup
1. Siswa dibimbing guru membuat rangkuman.
2. Siswa bersama guru melakukan refleksi.
3. Guru memberikan evaluasi.
12
13
14
32
Selain lembar observasi kinerja guru, setiap pertemuan dalam siklusnya,
observer juga mengamati aktivitas masing-masing siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Berikut ini disajikan kisi-kisi lembar observasi aktivitas belajar
yang digunakan untuk menilai aktivitas belajar siswa dalam mengikuti
pembelajaran IPS dengan menerapkan metode inkuiri :
33
Tabel 7
Kisi-Kisi Instrumen Observasi Aktivitas Belajar IPS dalam Penerapan
Metode Inkuiri
No Indikator Deskripsi aktivitas belajar IPS Nomor
pernyataan
1. Pengamatan pada pra
pembelajaran yaitu
adanya keberanian siswa
untuk menampilkan
aktivitas untuk
mengikuti pembelajaran
Segala macam aktivitas siswa sebelum
pembelajaran dimulai dengan
menunjukan keberanian untuk
menampilkan aktivitas yang baik dan
tertib.
1, 2
2. adanya tindakan atau
aktivitas siswa
mengikuti inti
pembelajaran dengan
baik dan ikut
berpartisipasi
Segala macam aktivitas siswa pada saat
melaksanakan kegiatan pembelajaran
dengan penerapan metode inkuiri.
1,2,3,4
3. adanya keterlibatan
siswa dalam
menggunakan media/alat
peraga yang akan
digunakan sebagai alat
bantu ajar
Aktivitas belajar siswa dalam
penggunaan alat peraga yang
disediakan.
1, 2
4. adanya Partisipasi siswa
dalam melaporkan dan
menyimpulkan hasil
belajar dalam proses
pembelajaran
Aktivitas anak untuk melaporkan
temuan dengan menyampaikan
pendapat dan membuat kesimpulan.
1, 2
34
Soal test yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk pilihan ganda.
Soal test yang berbentuk pilihan ganda digunakan dalam Siklus I dan Siklus II
pada pertemuan ketiga, berjumlah 15 soal. Hasil test siswa kemudian akan
disajikan dalam bab IV berbentuk tabel destribusi frekuensi. Nilai disajikan dalam
bentuk interval. Untuk menentukan rentang nilai siklus I dan siklus II melalui cara
berikut ini:
Rumus rentang nilai pada siklus I
Kelas = 1 + 3,3 log n ( jumlah siswa )
Range = Skor maksimal – Skor minimal
Panjang Kelas Interval = 𝐈𝐧𝐭𝐞𝐫𝐯𝐚𝐥 𝐑𝐚𝐧𝐠𝐞 +𝟏
𝐊𝐞𝐥𝐚𝐬
Berikut ini perhitungan kelas, range dan panjang kelas interval hasil belajar
Siklus I yang akan disajikan dalam bentuk tabel destribusi frekuensi:
Kelas = 1 + 3,3 log 33
= 1 + 3,3 × 1,51
= 1 + 4,983
= 5,983
= 6 kelas
Range = Skor maksimal – Skor Minimal
= 87-53
= 34
Panjang kelas Interval siklus I = 𝟑𝟒 +𝟏
𝟔
= 5, 83
= 6
35
Berikut ini perhitungan kelas, range dan panjang kelas interval hasil
belajar siklus II yang akan disajikan dalam bentuk tabel destribusi frekuensi:
Kelas = 1 + 3,3 log 33
= 1 + 3,3 × 1,51
= 1 + 4,983
= 5,983
= 6 kelas
Range = Skor maksimal – Skor Minimal
= 93-60
= 33
Panjang kelas Interval Siklus I = 𝟑𝟑 +𝟏
𝟔
= 5,66
= 6
Hasil test siswa dipergunakan untuk melihat peningkatan hasil belajar IPS
pada siswa kelas 5. Berikut ini kisi-kisi instrumen test formatif siklus I dan siklus
II:
36
Tabel 8
Kisi-Kisi Instrumen Soal Mata Pelajaran IPS Kelas 5 SD Negeri Salatiga 08
Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013
Siklus I
SK KD Indikator Item soal
Nomor
item
Jumlah
item
2.Mendeskripsikan
peranan tokoh
pejuang dan
masyarakat dalam
mempersiapkan
dan
mempertahankan
kemerdekaan
Indonesia.
2.1Menghargai
jasa dan
peranan tokoh
perjuangan
dalam
mempersiapka
n kemerdekaan
bangsa
Indonesia.
Menyebutkan tokoh-
tokoh yang terlibat
dalam usaha persiapan
kemerdekaan.
1, 2,3,
4
4
Menyebutkan waktu
terjadinya peristiwa
yang berkaitan dengan
persiapkan
kemerdekaan.
6,7,8 3
Memberi contoh
keputusan-keputusan
yang diambil tokoh-
tokoh dalam sidang
BPUPKI.
10,11,
12,13
4
Mendeskripsikan
pembentukan PPKI.
14,15,1
6,17
3
Menyebutkan peranan
tokoh ikut dalam
usaha mempersiapkan
kemerdekaan bangsa
Indonesia.
18,19,
20
3
Menyebutkan sikap-
sikap yang dapat ditiru
dari tokoh-tokoh
pahlawan yang ikut
dalam mempersiapkan
kemerdekaan
Indonesia
22,
23,24,
25
4
37
Tabel 9
Kisi-Kisi Instrumen Soal Mata Pelajaran IPS Kelas 5 SD Negeri Salatiga 08
Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013
Siklus II
SK KD Indikator Item soal
Nomor
item
Jumlah
item
2.Mendeskripsikan
peranan tokoh
pejuang dan
masyarakat dalam
mempersiapkan
dan
mempertahankan
kemerdekaan
Indonesia.
2.2 Menghargai
perjuangan tokoh
dalam
meproklamasikan
kemerdekaan
Indonesi
Menyebutkan
beberapa tokoh
yang terlibat dalam
memproklamasikan
kemerdekaan
Indonesia.
1,2,3,4,
5
5
Menyebutkan
waktu terjadinya
peristiwa yang
berkaitan dengan
proklamasi
kemerdekaan
6,7,8,9 4
Mendeskripsikan
peranan tokoh
dalam peristiwa
proklamasi
Kemerdekaan
Indonesia
10,11,
12,13,
14
5
Mendiskripsikan
peristiwayang
terjadi sekitar
proklamasi
kemerdekaan
Indonesia oleh
tokoh-tokoh.
15,16 2
Mengurutkan
kejadian yang
dialami oleh tokoh-
tokoh sekitar
proklamasi
17,18,
19,20,
21
5
Memberi contoh
keputusan-
keputusan yang
diambil tokoh
Indonesia dalam
peristiwa
Proklamasi
Kemerdekaan.
22,23,
24,25
4
38
3.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
3.6.1 Validitas Instrumen
Uji validitas merupakan uji valid tidaknya instrumen tersebut. Uji validitas
bertujuan mengetahui apakah butir soal yang nanti akan dipergunakan untuk soal
test mempunyai kelayakan. Jika soal atau butir-butir soal ada 25 maka diharapkan
ada 25 soal yang valid. Uji validitas soal instrumen dilaksanakan di SD negeri
Salatiga 12 Kecamatan Sidorejo pada siswa kelas 5, dengan jumlah siswa 33.
Uji validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16.0.
Priyatno (2009:97) menunjukan suatu soal dikatakan valid apabila sesuai atau
melebihi r tabel yang ditunjukan. r tabel yang digunakan sesuai dengan jumlah
responden yang digunakan untuk uji validitas instrumen.
Penelitian ini melakukan uji validitas instrumen soal dengan jumlah
responden di SD negeri Salatiga 12 sebanyak 33 siswa. Maka r tabel yang muncul
dengan jumlah siswa yang digunakan untuk uji validitas instrumen sebesar 0,344.
Jadi soal dikatakan valid apabila corrected iten total correlation dalam SPSS
≥ 0,344. Berikut ini abel uji validitas instrumen siklus I dan siklus II:
39
Tabel 10
Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus I
Standar Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator
Soal
yang
Valid
Soal
yang
Tidak
Valid
2. Mendeskripsikan
peranan tokoh
pejuang dan
masyarakat dalam
mempersiapkan dan
mempertahankan
kemerdekaan
Indonesia
2.1
Menghargai
jasa dan
peranan tokoh
perjuangan
dalam
mempersiapka
n kemerdekaan
Indonesia
Menyebutkan
tokoh-tokoh
yang terlibat
dalam usaha
persiapan
kemerdekaan.
1, 2,
3, 5
5
Menyebutkan
waktu terjadinya
peristiwa yang
berkaitan
dengan
persiapan
kemerdekaan
6, 8, 9 7
Memberi contoh
keputusan-
keputusan yang
diambil tokoh-
tokoh dalam
siding BPUPKI
10, 11 13
Mendeskripsika
n Pembentukan
PPKI.
14,15,
17
16
Menyebutkan
peranan tokoh
yag ikut dalam
usaha
mempersiapkan
kemerdekaan
Indonesia.
18,
20, 21
19
Menyebutkan
sikap-sikap yang
dapat ditiru dari
pahlawan-
pahlawan yang
ikut dalam
usaha
mempersiapkan
kemerdekaan
Indonesia.
22,23,
24, 25
40
Tabel 11
Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus II
Standar Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator
Soal
yang
Valid
Soal
yang
Tidak
Valid 2.Mendeskripsikan peranan tokoh pejuang
dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia
2.2
Menghargai
perjuangan
tokoh dalam
memproklamas
ikan
kemerdekaan
Indonesia
Menyebutkan
beberapa tokoh
yang terlihat
dalam
memproklamasik
an kemerdekaan
Indonesia.
1, 2,
3, 4, 5
Menyebutkan
waktu peristiwa
yang berkaitan
dengan
proklamasi
kemerdekaan.
6, 8 7, 9
Mendeskripsikan
peranan tokoh
dalam peristiswa
proklamasi
Kemerdekaan
Indonesia.
10,
12, 13
11, 14
Mendeskripsikan
peristiwa yang
terjadi sekitar
proklamasi
kemerdekaan
Indonesia oleh
tokoh-tokoh.
15, 16
Mengurutkan
kejadian yang
dialami oleh
tokoh-tokoh
sekitar
proklamasi.
18,
19,
20, 21
17
Memberi contoh
keputusan-
keputusan yang
diambil tokoh
Indonesia dalam
peristiwa
Proklamasi.
22,
23, 24
25
41
3.6.2 Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas data bertujuan untuk menilai Kestabilan dan konsistensi siswa
dalam menjawab pertanyaan.
Untuk menguji reliabilitas instrument dilakukan analisis factorial dengan
konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien
reliabilitas alpha dari Cronbach (Azwar, 2000). Kriteria untuk menentukan tingkat
reliabilitas instrument digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan
Mallery (1995) sebagai berikut:
≤ 0,7 :Tidak dapat diterima
0,7 < a ≤ 0,8 : Dapat diterima
0,8 < a ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus
> 0,9 : Reliabilitas memuaskan
Reliabilitas data siklus I dan siklus II dianalisis dan diolah dalam SPSS
16.0. Berikut ini hasil reliabilitas instrumen Siklus I:
Tabel 12
Reliabilitas Instrumen Test Siklus I
Cronbach's Alpha N of Items
.944 25
Dari Cronbach's Alphareliabilitas instrumen siklus I adalah 0,944 artinya
termasuk kategori reliabilitas memuaskan. Tabel 13 berikut ini menyajikan data
reliabilitas instrumen Siklus II
Tabel 13
Reliabilitas Instrumen Test Siklus II
Cronbach's Alpha N of Items
.916 25
42
Dari Cronbach's Alpha reliabilitas instrumen siklus II adalah 0,916artinya
termasuk kategori reliabilitas memuaskan.
3.7 Analisis Kesukaran Soal
Kriteria soal yang baik adalah mampu membuat siswa yang mengerjakan
memahami, mampu mencerna maksud dari soal tersebut. Tingkat kesukaraan soal
juga sebaiknya tidak berlebihan. Berlebihan dalam artian tidak terlalu mudah dan
tidak terlalu sukar.
Soal dengan kriteria terlalu mudah tidak akan mendidik siswa untuk
menghadapi tantangan dan tidak menggali dalam pengetahuan siswa yang telah
didapat dalam kegiatan belajar di sekolah. Sedangkan soal yang terlalu sulit juga
takan menggangu kelancaran dan semangat siswa untuk mengerjakan soal.
Menurut Arikunto (dalam Daryanto 2011:188) bilangan yang menunjukkan
sukar dan mudahnya suatu soal adalah indeks kesukaran. Rumus yang digunakan
untuk menentukan taraf kesukaran adalah:
𝑃 =𝐵
𝐽𝑠 (Arikunto,2002:208)
Dengan:
P : Indeks kesukaran
B : Jumlah seluruh siswa yang menjawab benar pada butir soal
JS: Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria untuk menentukan indeks kesukaran soal adalah sebagai berikut:
1. Soal dengan P= 0 sampai 0,30 adalah sukar
2. Soal dengan P= 0,31 sampai 0,70 adalah sedang
3. Soal dengan P= 0,71 sampai 1 adalah mudah
Uji Kesukaran dilakukan pada data siklus I dan siklus II. Hasil instrumen
yang valid dan reliabel kemudian dilakukan perhitungan dengan menggunakan
rumus analisis kesukaran. Berikut ini hasil analisis kesukaran pada Siklus I dan
Siklus II, dimana nomor soal dibawah ini nerupakan nomor soal yang sudah
dipilih dari soal yang valid untuk dijadikan instrumen Siklus I dan Siklus II,
43
penomoran juga dilakukan secara urut yang berjumlah 15 soal. Perhitungan yang
lebih lengkap disajikan di dalam lampiran.
Tabel 14
Indeks Kesukaran Instrumen Soal Siklus I Siklus II
Sukar Sedang Mudah Sukar Sedang Mudah
10 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9,12, 13,
2,11, 14,
15
8 1, 2, 4, 5, 6, 7, 9,
10, 12, 13, 14, 15
2, 3,13
3.8 Indikator Kinerja
Dengan melihat latar belakang permasalahan dan untuk meningkatkan
aktivitas hasil belajar siswa kelas 5 SD negeri Salatiga 08 kecamatan Sidorejo,
maka dipergunakan indikator sebagai berikut :
1) Indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa
adalah peningkatan hasil belajar siswa baik secara individu maupun klasikal
serta ketuntasan belajar. Siswa dinyatakan berhasil jika hasil belajar atau hasil
testapabila 80% dari 33 siswa telah berhasil memahami standar Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Standar KKM untuk kompetensi dasar itu adalah
≥ 70.
2) Siswa yang aktivitas belajar pada pelaksanaan pembelajaran IPS dalam
kategori baik saat mengikuti pembelajaran yang berlangsung dinyatakan
berhasil apabila mencapai skor ≥ 3 dan untuk melihat secara klasikal dalam
kelas pada saat pembelajaran tersebut aktivitas belajar berhasil apabila 70%
dari 33 aktivitas belajarnya baik.
3.9 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif komparatif.
Data deskriptif kuantitatif diperoleh dari perbandingan hasil belajar pra siklus,
siklus I dan siklus II. Sedangkan data deskriptif kualitatif maupun kuantitatif
diperoleh dari perbandingan hasil observasi aktivitas belajar pra siklus, siklus I
dan siklus II.
Recommended