View
216
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskriptif Data
1. Deskriptif Hasil Pretest
Teknik yang digunakan untuk memperoleh data adalah
menggunakan test-test yang dilakukan yang terdiri dari pretest dan
posttest. Pretest digunakan sebagai tahap awal untuk
mendiagnosa siswa yang mengalami miskonsepsi atau kesalahan
dalam menyelesaikan soal sistem persamaan dan pertidaksamaan
linear sedangkan posttest diberikan setelah pembelajaran
remedial, maka soal pada pretest diberikan kembali dan dievaluasi.
Pengelompokan soal posttest sama dengan soal pretest. Remediasi
dikatakan berhasil Jika minimal sebanyak 85 siswa menguasai,
80 ̇ tujuan pembelajaran yang telah ditentukan maka remediasi
dinyatakan berhasil. Pada penelitian ini 35 siswa kelas X AP2 SMK
Negeri 1 Salatiga sebagai responden. Hasil pretest dikelompokkan
berdasarkan tipe-tipe kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal
menurut Subanji dan Mulyoto yang terbagi menjadi 3 tipe yaitu
kesalahan interpretasi bahasa, kesalahan teknis dan kesalahan
konsep. Setelah hasil pretest diteliti dan dikoreksi kesalahan yang
dilakukan siswa dalam mengerjakan soal mengenai persamaan dan
pertidaksamaan linear tidak ada satupun dari 35 siswa yang
menjawab semua soal dengan benar. Data koreksi dapat dilihat
pada Tabel 4.1
Tabel 4.1
Data pretest menurut jenis-jenis kesalahan
Tipe soal
No soal
Banyak siswa yang melakukan kesalahan Total Kesalahan Jenis
kesalahan teknis
Jenis kesalahan
konsep
Jenis kesalahan
interpretasi bahasa
Tidak menjawab
1 1 20 15 - - 35
2 2 3 - - 1 3
3 3 - 6 - 1 6
4 9 14 - 1 23
4 5 4 14 - 6 18
34
5 6 - - 18 17 18
Persentase 17,14% 23,33% 8,6% 12,4% 49,04%
Keterangan
1. Tipe soal I : Penentuan himpunan penyelesaian dari sistem
persamaan linear
2. Tipe soal II : Penyelesaian soal cerita yang berkaitan
dengan sistem persamaan linear
3. Tipe soal III : Penentuan nilai x dari sistem pertidaksamaan
linear
4. Tipe soal IV : Penentuan daerah penyelesaian dari sistem
pertidaksamaan linear dengan menggunakan
grafik
5. Tipe soal V : Penyelesaian soal cerita yang berkaitan
dengan sitem pertidaksamaan linear
Tabel 4.1 menyajikan tipe-tipe kesalahan siswa menurut Subanji
dan Mulyoto, dalam menyelesaikan soal pada materi sistem
persamaan dan pertidaksaman linear. Dari hasil penelitian pretest
soal sistem persamaan dan pertidaksaman linear, menunjukkan
masih terdapat siswa yang melakukan kesalahan. Kesalahan terdiri
dari kesalahan interpretasi bahasa, kesalahan teknis dan kesalahan
konsep. Jumlah kesalahan yang dilakukan siswa kelas X AP2 SMK
Negeri 1 Salatiga pada tipe soal 1 (Penentuan himpunan
penyelesaian dari sistem persamaan linear) terdapat 20 siswa yang
melakukan kesalahan teknis dan 15 siswa melakukan kesalahan
konsep. Pada tipe soal 2 (Penyelesaian soal cerita yang berkaitan
dengan sistem persamaan linear) terdapat 3 siswa yang melakukan
kesalahan teknis dan 1 siswa tidak menjawab. Pada tipe soal 3
(Penentuan nilai x dari sistem pertidaksamaan linear) ada 2 soal
yaitu no 3 dan no 4, soal no 3 terdapat 6 siswa yang melakukan
kesalahan konsep dan 1 siswa tidak menjawab, soal no 4 terdapat
9 siswa melakukan kesalahan teknis, 14 siswa melakukan
kesalahan konsep dan 1 siswa tidak menjawab. Pada tipe soal 4
(Penentuan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan
linear dengan menggunakan grafik) terdapat 4 siswa yang
melakukan kesalahan teknis, 14 siswa melakukan kesalahan
35
konsep dan 6 siswa tidak menjawab. Pada tipe soal 5
(Penyelesaian soal cerita yang berkaitan dengan sistem
pertidaksamaan linear) terdapat 18 siswa yang melakukan
kesalahan interpretasi bahasa. Kesalahan konsep sebagai hasil
kesalahan yang paling banyak dilakukan pada siswa kelas X AP2
SMK Negeri 1 Salatiga sama dengan penelitian yang pernah
dilakukan sebelumnya oleh Restuningtyas (2012) pada siswa kelas
X AP3 SMK Negeri 1 Salatiga.
Berdasarkan hasil analisa pretest tersebut, akan dilakukan
pembelajaran remediasi untuk mengatasi kesalahan yang paling
sering dilakukan siswa.
Gambar 4.1
Tipe-tipe Kesalahan Pretest
2. Deskriptif Proses Pembelajaran Remediasi
Proses pembelajaran remediasi dengan metode Think Pair
Share dilakukan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama
dilakukan pada hari Rabu tanggal 1 Mei 2013 di kelas X AP2
dengan jumlah siswa 36 untuk materi sistem persamaan linear dan
penyelesaiannya. Pertemuan kedua dilakukan pada hari Jum’at
tanggal 3 Mei 2013 dikelas yang sama X AP2 dengan jumlah siswa
36 untuk materi sistem pertidaksamaan linear dan
penyelesaiannya. Pembelajaran yang dilakukan dengan mengikuti
0
5
10
15
20
25
No 1 No 2 No 3 No 4 No 5 No 6
Ban
yak
kesa
lah
an
Soal
Jeniskesalahanteknis
Jeniskesalahankonsep
36
rencana pengajaran yang telah disiapkan dan saat pembelajaran
berlangsung diamati perubahan konsep pada siswa.
a. Pertemuan pertama
Guru mengajar sesuai dengan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) yang telah dibuat. Guru membuka pelajaran
dengan mengucap salam dan melakukan presensi. Kemudian
guru memulai dengan memberikan apersepsi kepada siswa
dan pertanyaan motivasi, mengingatkan kembali materi yang
sudah pernah diajarkan sebelumnya dan dilanjutkan dengan
tanya jawab dengan siswa. Hasil tanya jawab diketahui, siswa
sudah mulai ingat akan materi yang telah diajarkan
sebelumnya. Siswa dikelompokkan menjadi 6 kelompok
kemudian guru memberikan pertanyaan pada siswa yang
sudah dibentuk dalam kelompok tentang materi persamaan
linear yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan
siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Soal yang
diberikan guru adalah “Pak Adam membeli tiket masuk tempat
rekreasi sebanyak 3 lembar untuk dewasa dan 2 lembar untuk
anak-anak dengan harga Rp. 21.000,00. Sedangkan Pak Benny
membeli tiket 2 lembar untuk dewasa dan 2 lembar untuk
anak-anak dengan harga Rp. 16.000,00. Jika Pak Candra
membeli 1 lembar tiket untuk dewasa dan 2 lembar untuk
anak-anak, maka harus membayar dan jawaban siswa adalah”,
kemudian guru meminta siswa untuk mengerjakan soal
tersebut. Guru memberi kebebasan kepada siswa untuk
berdiskusi dengan teman kelompoknya, saat berdiskusi, guru
membimbing siswa, setelah waktu dirasa cukup, guru
menunjuk salah satu kelompok untuk menuliskan hasil
jawabannya di papan tulis, kemudian mempresentasikannya di
depan kelas. Jawaban siswa sangat beragam dan semua siswa
sangat antusias untuk menjawab pertanyaan. Setelah guru
membahas soal tersebut. Kemudian guru membagikan LKS
kepada siswa sebagai bahan yang akan dipelajari dan meminta
siswa untuk mempelajari materi yang tertera pada LKS.
Setelah siswa mempelajari materi guru memberikan
37
kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang
kurang dipahami. Siswa berperan aktif dalam proses
pembelajaran, banyak siswa yang bertanya dan kurang paham
pada penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode
eliminasi. Sebelum guru menjelaskan materi yang kurang
dipahami siswa tersebut, guru meminta siswa untuk
memikirkannya kembali dan bertanya kepada siswa yang
sudah paham. Guru menjelaskan sebagian materi yang kurang
dipahami siswa agar tidak terjadi miskonsepsi atau kesalahan
konsep yang berkelanjutan, kemudian guru membagikan soal
pada masing-masing kelompok dan meminta siswa untuk
berdiskusi memecahkan soal bersama-sama agar terjalin kerja
sama dan tukar pikiran antar masing-masing anggota
kelompok. Kemudian guru meminta perwakilan dari masing-
masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
mereka di depan kelas dan kelompok lain bertugas untuk
menanggapi atau memberi masukan.
Guru membimbing jalannya presentasi, apabila ada siswa
yang salah dalam menyampaikan jawaban guru bertugas untuk
meluruskannya agar tidak terjadi kesalahan konsep yang
berlanjut. Dalam presentasi siswa dikelas, semua siswa sangat
aktif dalam menanggapi masing-masing kelompok. Setelah
presentasi selesai guru akan memberikan soal rebutan
kelompok tetapi karena waktunya tidak cukup sehingga untuk
soal rebutan kelompok tidak jadi diberikan. Kemudian guru
bertanya pada siswa apakah masih ada yang belum dimengerti
tentang materi sistem persamaan linear, ternyata semua siswa
menjawab sudah paham semua, guru meminta siswa
membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari
dan guru memberikan penguatan tentang kesimpulan yang
diberikan siswa. Guru menutup pelajaran dengan mengucap
salam.
38
Tabel 4.2
Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Tahap 1 Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam dan melakukan presensi.
2. Guru menjelaskan kompetensi, materi yang akan diajarkan (sistem persamaan linear) dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa
3. Guru memulai dengan memberikan apersepsi kepada siswa dan pertanyaan motivasi, mengingatkan kembali materi yang sudah pernah diajarkan sebelumnya dan dilanjutkan dengan tanya jawab dengan siswa.
4. Guru menginformasikan tentang metode pembelajaran yang akan digunakan yaitu metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
5. Guru membagi Siswa dalam beberapa kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang
39
Tahap 2 Think
1. Guru membagikan LKS kemudian meminta siswa untuk mempelajari bahan yang tertera pada LKS.
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terhadap materi yang belum dimengerti.
3. Guru meminta siswa untuk berfikir (Think) terlebih dahulu tentang materi yang belum dimengerti sebelum guru menjelaskan materi yang kurang dipahami siswa.
Tahap 3 Pair
1. Guru membagikan soal dan meminta siswa untuk mengerjakannya, meminta siswa berfikir (Think) mengenai pemecahannya.
2. Guru meminta siswa berpasangan (Pair) untuk mendiskusikan hasil pemikiran mereka. Hal ini dimaksudkan agar terjalin kerja sama dan tukar pikiran antar masing-masing anggota kelompok.
40
Tahp 4 Share
1. Guru membimbing jalannya diskusi.
2. Guru meminta sebagian dari pasangan untuk berbagi (Share) mengenai hasil diskusi mereka ke depan kelas.
3. Guru memberikan kesempatan kepada pasangan yang lain untuk memberikan tanggapan.
Penutup
1. Guru bersama siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui mengenai materi sistem persamaan linear.
2. Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan tentang materi sistem persamaan linear yang telah dipelajari dan memberikan penguatan pada siswa.
3. Guru menutup pelajaran kemudian mengucapkan salam.
41
Hasil Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan oleh guru pada saat awal,
pertengahan hingga akhir pembelajaran, dalam mengerjakan
soal sistem persamaan linear yang diberikan siswa mengalami
kemajuan pada tiap tahap pembelajaran, sebagian besar
proses penyelesaian siswa dalam mengerjakan soal sudah
benar, ini menunjukan bahwa siswa sudah memahami apa
yang seharusnya siswa lakukan untuk memperoleh jawaban
yang benar.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pembelajaran
remediasi dengan menggunakan metode Think Pair Share
dapat memperbaiki kesalahan siswa dalam mengerjakan soal
sistem persamaan linear.
b. Pertemuan kedua
Pertemuan kedua guru menjelaskan materi tentang sistem
pertidaksamaan linear. Seperti pertemuan yang pertama guru
melakukan pembelajaran remediasi dengan menggunakan
metode Think Pair Share. Siswa dikelompokkan menjadi 6
kelompok kemudian guru memberikan pertanyaan pada siswa
yang sudah dibentuk dalam kelompok tentang materi sistem
pertidaksamaan linear yang berhubungan dengan kehidupan
sehari-hari dan siswa berperan aktif dalam proses
pembelajaran. Soal yang diberikan guru adalah “Seorang
pedagang membawa uang untuk belanja barang dagangan
sebesar 6 juta rupiah. Barang yang akan dibeli adalah buah
apel dan buah mangga. Berdasarkan data penjualan tahun
sebelumnya, pedagang menghendaki untuk membeli
banyaknya apel dua kali lipat banyaknya mangga”, guru
meminta siswa untuk membuat model matematikanya.
Hampir masing-masing siswa dapat mengerjakannya tetapi
ada sebagian siswa yang masih kesulitan. Guru membahas soal
tersebut agar semua siswa paham tentang soal cerita yang
berhubungan dengan pertidaksamaan linear. Setelah guru
42
membahas soal tersebut, guru membagikan LKS kepada siswa
sebagai bahan yang akan dipelajari dan meminta siswa untuk
mempelajari materi yang tertera pada LKS. Setelah siswa
mempelajari materi guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya tentang materi yang kurang dipahami.
Sebagian siswa bertanya dan kurang paham pada sifat-sifat
pertidaksamaan dan dalam menentukan daerah penyelesaian
sistem pertidaksamaan linear. Sebelum guru menjelaskan
materi yang kurang dipahami siswa tersebut, guru meminta
siswa untuk memikirkannya kembali dan bertanya kepada
siswa yang sudah paham. Guru menjelaskan sebagian materi
yang kurang dipahami siswa agar tidak terjadi miskonsepsi
atau kesalahan konsep yang berkelanjutan. Setelah itu guru
membagikan soal pada masing-masing kelompok dan meminta
siswa untuk berdiskusi memecahkan bersama-sama agar
terjalin kerja sama dan tukar pikiran antar masing-masing
anggota kelompok. Kemudian guru meminta perwakilan dari
masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi mereka didepan kelas dan kelompok lain bertugas
untuk menanggapi atau memberi masukan. Guru membimbing
jalannya presentasi, apabila ada siswa yang salah dalam
menyampaikan jawaban guru bertugas untuk meluruskannya
agar tidak terjadi miskonsepsi pada siswa. Kemudian setelah
semua kelompok presentasi guru bertanya pada siswa apakah
masih ada yang belum dimengerti tentang materi sistem
pertidaksamaan linear, ternyata semua siswa menjawab sudah
paham. Selanjutnya guru meminta siswa untuk membuat
kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari dan guru
memberikan penguatan tentang kesimpulan yang diberikan
siswa. Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam.
43
Tabel 4.2
Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Tahap 1 Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam dan melakukan presensi.
2. Guru menjelaskan kompetensi, materi yang akan diajarkan (sistem pertidaksamaan linear) dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa
3. Guru memulai dengan memberikan apersepsi kepada siswa dan pertanyaan motivasi, mengingatkan kembali materi yang sudah pernah diajarkan sebelumnya dan dilanjutkan dengan tanya jawab dengan siswa.
4. Guru menginformasikan tentang metode pembelajaran yang akan digunakan yaitu metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
5. Guru membagi Siswa dalam beberapa kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang
44
Tahap 2 Think
1. Guru membagikan LKS kemudian meminta siswa untuk mempelajari bahan yang tertera pada LKS.
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terhadap materi yang belum dimengerti.
3. Guru meminta siswa untuk berfikir (Think) terlebih dahulu tentang materi yang belum dimengerti sebelum guru menjelaskan materi yang kurang dipahami siswa.
Tahap 3 Pair
1. Guru membagikan soal dan meminta siswa untuk mengerjakannya, meminta siswa berfikir (Think) mengenai pemecahannya.
2. Guru meminta siswa berpasangan (Pair) untuk mendiskusikan hasil pemikiran mereka. Hal ini dimaksudkan agar terjalin kerja sama dan tukar pikiran antar masing-masing anggota kelompok.
Tahap 4 Share
1. Guru membimbing jalannya diskusi.
2. Guru meminta sebagian dari pasangan untuk berbagi (Share) mengenai hasil diskusi mereka ke depan kelas.
3. Guru memberikan kesempatan kepada pasangan yang lain untuk memberikan tanggapan.
45
Penutup
1. Guru bersama siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui mengenai materi pertidaksamaan linear.
2. Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan tentang materi sistem pertidaksamaan linear yang telah dipelajari dan memberikan penguatan pada siswa.
3. Guru menutup pelajaran kemudian mengucapkan salam.
Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada pertemuan pertama dan kedua,
siswa sudah mengalami kemajuan dalam memahami dan
menganalisa soal, mereka juga kritis dalam berpikir, siswa juga
sudah memahami dan mengerti apa yang seharusnya mereka
lakukan dalam menyelesaikan soal sistem persamaan dan
pertidaksamaan linear, langkah-langkah penyelesainnya juga
sudah runtut dan benar, ini menunjukan bahwa kegiatan
pembelajaran remediasi dengan menggunakan metode Think
Pair Share dapat memperbaiki kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal sistem persamaan dan pertidaksamaan
linear.
3. Deskriptif Hasil Posttest
Posttest dilakukan pada hari Sabtu, 4 Mei 2013 dikelas X AP2
dengan jumlah siswa 36 (tidak masuk 2 siswa karena sakit sehingga
subyek yang diteliti 34 siswa). Hasil posttest setelah dilakukan
proses remediasi masih ditemukan lagi kesalahan teknis, kesalahan
konsep dan kesalahan interpretasi bahasa yang dilakukan siswa
dalam menyelesaikan soal sistem persamaan dan pertidaksamaan
linear. Data koreksi dapat dilihat pada Tabel 4.3
46
Tabel 4.3
Data Posttest menurut jenis-jenis kesalahan
Tipe soal
No soal
Banyak siswa yang melakukan kesalahan Total Kesalahan Jenis
kesalahan teknis
Jenis kesalahan
konsep
Jenis kesalahan
interpretasi bahasa
Tidak menjawab
1 1 1 - - - 1
2 2 - - - - -
3 3 - - - - -
4 - - - - -
4 5 - - - - -
5 6 3 12 - 15
Persentase 0,5 % 1,5 % 5,9 % - 7,8 %
Keterangan
1. Tipe soal I : Penentuan himpunan penyelesaian dari sistem
persamaan linear
2. Tipe soal II : Penyelesaian soal cerita yang berkaitan
dengan sistem persamaan linear
3. Tipe soal III : Penentuan nilai x dari sistem pertidaksamaan
linear
4. Tipe soal IV : Penentuan daerah penyelesaian dari sistem
pertidaksamaan linear dengan menggunakan
grafik
5. Tipe soal V : Penyelesaian soal cerita yang berkaitan
dengan sitem pertidaksamaan linear
Tabel 4.3 menyajikan tipe-tipe kesalahan siswa menurut Subanji
dan Mulyoto, dalam menyelesaikan soal pada materi sistem
persamaan dan pertidaksaman linear. Dari hasil penelitian posttest
soal sistem persamaan dan pertidaksaman linear, menunjukkan
masih terdapat siswa yang melakukan kesalahan. Kesalahan terdiri
dari kesalahan teknis, kesalahan konsep dan kesalahan interpretasi
bahasa. Jumlah kesalahan yang dilakukan siswa kelas X AP2 SMK
Negeri 1 Salatiga pada tipe soal 1 (Penentuan himpunan
penyelesaian dari sistem persamaan linear) terdapat 1 siswa yang
melakukan kesalahan teknis. Pada tipe soal 2, 3, 4 (Penyelesaian
soal cerita yang berkaitan dengan sistem persamaan linear,
47
Penentuan nilai x dari sistem pertidaksamaan linear, Penentuan
daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear dengan
menggunakan grafik) tidak terdapat siswa yang melakukan
kesalahan. Pada tipe soal 5 (Penyelesaian soal cerita yang
berkaitan dengan sistem pertidaksamaan linear) terdapat 12 siswa
yang melakukan kesalahan interpretasi bahasa dan 3 siswa yang
melakukan kesalahan konsep. Hal ini menunjukkan penurunan
prosentase kesalahan yang dilakukan siswa, sehingga dapat
dikatakan remediasi dengan menggunakan metode Think Pair
Share dapat memperbaiki kesalahan siswa dalam menyelesaikan
soal sistem persamaan dan pertidaksamaan linear. Data koreksi
dapat dilihat pada Gambar 4.2
Gambar 4.2
Tipe-tipe kesalahan Posttest
B. Analisis Data
1. Analisis Data Pretest
Berdasarkan Tabel 4.1 analisis pretest dikelompokkan
berdasarkan tipe-tipe kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal
menurut Subanji dan Mulyoto yang terbagi menjadi 3 tipe yaitu
kesalahan interpretasi bahasa, kesalahan teknis dan kesalahan
konsep. Setelah menentukan kesalahan dari hasil pretest siswa
kemudian pembahasan pretest berdasarkan tipe soal, sehingga
kesalahan tersebut dapat digolongkan menurut jenis-jenis
0
5
10
15
20
25
30
35
40
No 1 No 2 No 3 No 4 No 5 No 6
Jawaban Benar
Jawaban Salah
Tidak Mengerjakan
48
kesalahan yang dilakukan oleh siswa. Berikut pembahasan dan
contoh pekerjaan siswa :
1. Penentuan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan
linear
Soal mengenai himpunan penyelesaian sistem persamaan
linier diberikan secara simbolik, Adapun soal yang diberikan
adalah sebagai berikut:
Soal :
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 2x – y
= 4 dan 2x + 3y = 12, dengan menggunakan
a. Metode Grafik
b. Metode Eliminasi
c. Metode Subtitusi
d. Metode Gabungan
35 siswa yang menyelesaikan soal tersebut, ternyata tidak
ada satupun siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar
sehingga seluruh siswa menjawab salah. Diantara 35 siswa yang
menjawab soal salah tersebut, siswa melakukan kesalahan pada
penyelesaian himpunan penyelesaian sistem persamaan linear
dengan menggunakan metode grafik, penyelesaiaan himpunan
penyelesaian sistem persamaan linear dengan cara subtitusi,
penyelesaiaan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear
dengan cara eliminasi dan penyelesaiaan himpunan
penyelesaian sistem persamaan linear dengan cara gabungan.
35 siswa yang melakukan kesalahan, terdapat 14 siswa
yang melakukan kesalahan pada penyelesaian himpunan
penyelesaian sistem persamaan linear dengan menggunakan
metode grafik, 35 siswa yang melakukan kesalahaan pada
penyelesaiaan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear
dengan cara eliminasi, 8 siswa yang melakukan kesalahan pada
penyelesaiaan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear
dengan cara subtitusi, 3 siswa yang melakukan kesalahan pada
penyelesaiaan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear
dengan cara gabungan.
49
Siswa yang melakukan kesalahan pada seluruh metode
dalam soal terdapat 7 siswa, 1 siswa yang melakukan kesalahan
pada penyelesaiaan himpunan penyelesaian sistem persamaan
linear dengan metode grafik, eliminasi dan subtitusi sekaligus,
13 siswa yang melakukan kesalahan pada penyelesaiaan
himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dengan
metode eliminasi, subtitusi dan gabungan sekaligus, 1 siswa
melakukan kesalahan pada penyelesaiaan himpunan
penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode grafik,
eliminasi dan gabungan sekaligus, 8 siswa yang melakukan
kesalahan pada penyelesaiaan himpunan penyelesaian sistem
persamaan linear dengan metode eliminasi dan subtitusi
sekaligus, 1 siswa melakukan kesalahan pada penyelesaiaan
himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dengan
metode eliminasi dan gabungan sekaligus, 4 siswa melakukan
kesalahan pada penyelesaiaan himpunan penyelesaian sistem
persamaan linear dengan metode eliminasi.
Jenis kesalahan yang dilakukan oleh 35 siswa tersebut ada
2 jenis kesalahan yaitu dalam hal konsep dan hal teknis.
Kesalahan konsep yang dilakukan siswa terlihat dari kesalahan
siswa dalam menyelesaikan soal tentang penyelesaian
himpunan penyelesaikan sistem persamaan linear dengan cara
grafik dan eliminasi. Pada metode grafik siswa menyelesaikan
soal dengan cara menggunakan tabel grafik tetapi dalam
menggambar grafik tidak sesuai dengan tabel. Berikut ini adalah
salah satu contoh kesalahan konsep yang dilakukan siswa dalam
mengerjakan soal dengan metode grafik.
50
Kesalahan teknis yang dilakukan oleh siswa terlihat dari
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal tentang
penyelesaian himpunan penyelesaian sistem persamaan linear
dengan cara grafik. Siswa menyelesaikan soal tersebut dengan
cara yang benar tetapi kurang teliti dalam memberi titik dan
garis pada HP yang akan ditentukan. Berikut ini adalah salah
satu contoh kesalahan teknis yang dilakukan siswa dalam
mengerjakan soal yang telah diberikan
Pada metode eliminasi siswa menyelesaikan soal dengan
metode gabungan. Berikut ini adalah salah satu contoh
kesalahan konsep yang dilakukan siswa dalam mengerjakan
soal dengan metode eliminasi.
51
Berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa,
dari 35 siswa terdapat 15 atau 42,9% siswa yang melakukan
kesalahan konsep dan 20 atau 57,1% siswa yang melakukan
kesalahan teknis.
2. Penyelesaian soal cerita yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear
Soal mengenai penyelesaian sistem persamaan linear
diberikan dalam bentuk soal cerita. Adapun soal yang diberikan
adalah sebagai berikut:
Soal :
Di suatu toko Andi membeli 4 buku tulis dan 3 pensil dengan
harga Rp 9.750,00 dan Budi membeli 2 buku tulis dan 1 buah
pensil dengan harga Rp 4.250,00. Jika Ida membeli 5 buku tulis
dan 2 pensil, berapakah harga yang harus dibayar Ida?
35 siswa yang menyelesaikan soal di atas terdapat 32 siswa
menjawab soal dengan benar dan 3 siswa yang menjawab
salah. 3 siswa yang menjawab salah tersebut melakukan
kesalahan dalam hal teknis. Kesalahan teknis yang dilakukan
oleh siswa terlihat dari kesalahan siswa dalam menghitung soal
persamaan linear. Berikut ini adalah salah satu contoh
kesalahan teknis yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal
yang telah diberikan
52
Berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa, dari
35 siswa terdapat 3 atau 8,57% siswa yang melakukan
kesalahan teknis.
3. Penentuan nilai x dari sistem pertidaksamaan linear
Soal mengenai nilai x dari pertidaksamaan linear diberikan
secara simbolik, Adapun soal yang diberikan terdapat 2 no soal
yaitu no 3 dan no 4 adalah sebagai berikut:
Soal :
1. Tentukan nilai x dari 4 (2x + 3) < 6 (x + 4)
2. Hitunglah nilai dari -2x - 10 ≤ 2
Dari 35 siswa yang menyelesaikan soal penentuan nialai x
dari 4 (2x + 3) < 6 (x + 4), terdapat 6 siswa yang menjawab salah
dan 28 siswa menjawab benar. Diantara 6 siswa yang
menjawab soal salah, terdapat 1 jenis kesalahan yang dilakukan
siswa. Jenis kesalahan tersebut adalah kesalahan dalam hal
konsep. Kesalahan konsep terlihat antara lain mengubah tanda
pertidaksamaan “<” dengan tanda persamaan linear “=” dalam
menyelesaikan soal tersebut semua siswa melakukan kesalahan
yang sama. Berikut ini adalah salah satu contoh kesalahan
konsep yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal untuk
menentukan nilai x dari 4 (2x + 3) < 6 (x + 4)
35 siswa yang menyelesaikan soal penentuan nilai dari
pertidaksamaan -2x - 10 ≤ 2, terdapat 23 siswa yang menjawab
53
salah dan 11 siswa yang menjawab benar. Diantara 23 siswa
yang menjawab soal salah, terdapat 2 jenis kesalahan yang
dilakukan siswa. Jenis kesalahan tersebut adalah kesalahan
dalam hal konsep dan teknis. 11 siswa yang melakukan
kesalahan konsep terlihat dari siswa yang tidak mengubah
tanda pertidaksamaan “≤” dengan tanda berlawanannya “≥”
12 siswa yang melakukan kesalahan teknis terlihat dari
siswa yang kurang teliti dalam menghitung atau menuliskan
tanda negatif.
Berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa, dari
35 siswa yang melakukan kesalahan konsep soal penentuan
nilai x dari 4 (2x + 3) < 6 (x + 4) yaitu 6 siswa atau 17,1% dan
yang melakukan kesalahan konsep dan kesalahan teknis soal
penentuan nilai dari -2x - 10 ≤ 2 terdapat 11 siswa atau 31,43%
54
yang melakukan kesalahan konsep dan 12 siswa atau 34,3%
yang melakukan kesalahan teknis.
4. Penentuan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan
linear dengan menggunakan grafik
Soal mengenai daerah penyelesaian dari pertidaksamaan
linear dengan menggunakan grafik diberikan secara simbolik,
adapun soal yang diberikan adalah sebagai berikut :
Soal :
Tunjukan dengan grafik daerah penyelesaian dari
pertidaksamaan 2x + 3y 6 , x € B (bilangan bulat)
Dari 35 siswa yang menyelesaikan soal di atas terdapat 11
siswa yang menjawab benar, 18 siswa yang menjawab salah
dan 6 siswa tidak menjawab. 18 siswa yang menjawab salah
tersebut melakukan kesalahan dalam hal konsep dan teknis. 14
siswa yang melakukan kesalahan konsep rata-rata sama,
terlihat dari kesalahan siswa dalam menentukan daerah
penyelesaian yang diarsir. Berikut ini adalah salah satu contoh
kesalahan konsep yang dilakukan siswa dalam mengerjakan
soal yang telah diberikan
4 siswa yang melakukan kesalahan teknis terlihat dari kesalahan
siswa dalam menuliskan titik koordinat.
55
Berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa, dari
35 siswa terdapat 14 atau 40% siswa yang melakukan kesalahan
konsep dan 4 atau 11,4% siswa yang melakukan kesalahan
teknis.
5. Penyelesaian soal cerita yang berkaitan dengan sistem
pertidaksamaan linear
Soal mengenai penyelesaian sistem pertidaksamaan linear
diberikan dalam bentuk soal cerita. Adapun soal yang diberikan
adalah sebagai berikut :
Soal :
Pak Yusuf akan membuat 2 kandang terbuka, dengan ukuran
panjang tiga kali lebarnya. Jika ia hanya memiliki bambu tidak
lebih dari 52 m.
a. Buatlah model matematikanya
b. Tentukan ukuran yang memberikan ukuran luar terbesar
x x
3x
35 siswa yang menyelesaikan soal tersebut, ternyata tidak
ada satupun siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar
sehingga seluruh siswa menjawab salah. Diantara 35 siswa yang
56
menjawab soal salah tersebut terdapat 18 siswa yang
menjawab salah dan 17 siswa yang tidak menjawab. 18 siswa
yang menjawab salah tersebut siswa melakukan kesalahan
dalam hal interpretasi bahasa. Kesalahan interpretasi bahasa
yang dilakukan siswa terlihat dari kesalahan siswa dalam
membuat model matematikanya, semua siswa cenderung tidak
memahami maksud soal yang diberikan, sehingga kesalahan
dalam menentukan model matematika berpengaruh pada
jawaban soal b. Berikut ini adalah salah satu contoh kesalahan
interpretasi bahasa yang dilakukan siswa dalam mengerjakan
soal yang telah diberikan.
Berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa, dari
35 siswa terdapat 18 atau 51,42% siswa yang melakukan
kesalahan interpretasi bahasa.
Hasil penelitian ini senada dengan penelitian yang
dilakukan oleh Restuningtyas (2012) yaitu siswa banyak
melakukan kesalahan pada jenis kesalahan konsep.
57
2. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada 3 siswa karena dalam hasil
penelitian yang telah dilakukan, siswa melakukan 3 jenis kesalahan
yaitu dalam hal konsep, dalam hal teknis, dalam hal interpretasi
bahasa, sehingga 3 siswa tersebut mewakili setiap kesalahan yang
dilakukan siswa pada setiap tipe soal. Dari wawancara tersebut
diperoleh beberapa penyebab kesalahan yang dilakukan oleh
siswa sebagai berikut :
a. Siswa kurang teliti dalam menyelesaikan himpunan
penyelesaian dengan cara grafik sehingga titik-titik HP yang
ditanyakan tidak dijawab, siswa hanya menggambar saja.
b. Siswa tidak paham pada waktu guru menerangkan himpunan
penyelesaian dengan menggunakan cara subtitusi, eliminasi
dan gabungan dan siswa tidak berusaha untuk bertanya.
c. Pada penyelesaian sistem pertidaksamaan linear, siswa lupa
pada teorema, jika suatu nilai pertidaksamaan dibagi dengan
negatif maka tanda pertidaksamaan akan berubah.
d. Sebagian siswa tidak paham dan melakukan kecerobohan
dalam menyelesaikan sistem pertidaksamaan dalam bentuk
simbol sehingga siswa sering mengganti tanda pertidaksamaan
dengan tanda persamaan dan sama dengan.
e. Siswa kurang bisa menerjemahkan soal cerita yang
berhubungan dengan pertidaksamaan linear.
3. Analisis Data Posttest
Berdasarkan Tabel 4.3 hasil posttest setelah diteliti dan
dikoreksi kemudian analisis posttest dikelompokkan berdasarkan
tipe-tipe kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal menurut
Subanji dan Mulyoto yang terbagi menjadi 3 tipe yaitu kesalahan
interpretasi bahasa, kesalahan teknis dan kesalahan konsep.
Setelah menentukan kesalahan dari hasil posttest siswa kemudian
pembahasan posttest berdasarkan tipe soal, sehingga kesalahan
tersebut dapat digolongkan menurut jenis-jenis kesalahan yang
dilakukan oleh siswa. Berikut pembahasan dan contoh pekerjaan
siswa :
58
1. Penentuan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan
linear
Soal mengenai himpunan penyelesaian sistem persamaan
linier diberikan secara simbolik, Adapun soal yang diberikan
adalah sebagai berikut :
Soal :
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 2x –
y = 4 dan 2x + 3y = 12, dengan menggunakan
a. Metode Grafik
b. Metode Eliminasi
c. Metode Subtitusi
d. Metode Gabungan
34 siswa yang menyelesaikan soal di atas terdapat 1 siswa
yang masih melakukan kesalahan. Kesalahan yang dilakukan
yaitu kesalahan teknis. Kesalahan teknis yang dilakukan oleh
siswa terlihat dari kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal
tentang penyelesaian himpunan penyelesaian sistem
persamaan linear dengan metode Subtitusi. Siswa
menyelesaikan soal tersebut dengan cara yang benar tetapi
kurang runtun dalam menuliskan persamaan untuk mendapat
hasil akhir. Pada metode Grafik, Eliminasi dan Gabungan
semua siswa mengerjakannya dengan benar.
Berikut ini adalah salah satu contoh kesalahan teknis yang
dilakukan siswa dalam mengerjakan soal tentang penyelesaian
himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dengan
metode Subtitusi.
59
a. Metode Subtitusi
b. Metode Grafik
c. Metode Eliminasi
60
d. Metode Gabungan
2. Penyelesaian soal cerita yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear
Soal mengenai penyelesaian sistem persamaan linear
diberikan dalam bentuk soal cerita. Adapun soal yang
diberikan adalah sebagai berikut:
Soal :
Di suatu toko Andi membeli 4 buku tulis dan 3 pensil
dengan harga Rp 9.750,00 dan Budi membeli 2 buku tulis dan
1 buah pensil dengan harga Rp 4.250,00. Jika Ida membeli 5
buku tulis dan 2 pensil, berapakah harga yang harus dibayar
Ida?
34 siswa yang menyelesaikan soal di atas semua siswa
menjawab soal dengan benar atau 0 % siswa yang melakukan
kesalahan dan jawaban siswa rata-rata hampir sama semua.
Siswa menjawab pertanyaan tersebut secara runtun sesuai
dengan pertanyaan yang ada pada soal cerita sistem
persamaan linear. Jawaban yang dituliskan siswa yaitu dengan
memisalkan buku tulis = x dan pensil = y. Berikut ini adalah
salah satu jawaban yang dikerjakan siswa.
61
3. Penentuan nilai x dari sistem pertidaksamaan linear
Soal mengenai nilai x dari pertidaksamaan linear diberikan
secara simbolik, Adapun soal yang diberikan terdapat 2 no soal
yaitu no 3 dan no 4 adalah sebagai berikut:
Soal :
1. Tentukan nilai x dari 4 (2x + 3) < 6 (x + 4)
2. Hitunglah nilai dari -2x - 10 ≤ 2
34 siswa yang menyelesaikan soal penentuan nilai x dari 4
(2x + 3) < 6 (x + 4) dan soal penentuan nilai dari sistem
pertidaksamaan -2x - 10 ≤ 2, semua siswa menjawab dengan
benar atau 0 % siswa yang melakukan kesalahan dan jawaban
siswa rata-rata hampir sama semua. Siswa menjawab
pertanyaan tersebut secara runtun dalam memberikan tanda
pertidaksamaan. Berikut ini adalah salah satu jawaban yang
dikerjakan siswa.
1.
62
2.
4. Penentuan daerah penyelasaian dari sistem pertidaksamaan
linear dengan menggunakan grafik
Soal mengenai daerah penyelesaian dari pertidaksamaan
linear dengan menggunakan grafik diberikan secara simbolik,
adapun soal yang diberikan adalah sebagai berikut :
Soal :
Tunjukan dengan grafik daerah penyelesaian dari
pertidaksamaan 2x + 3y 6 , x € B (bilangan bulat)
34 siswa yang menyelesaikan soal diatas semua siswa
menjawab dengan benar atau 0 % siswa yang melakukan
kesalahan dan jawaban siswa rata-rata hampir sama semua.
Siswa menjawab pertanyaan tersebut secara runtun dalam
menentukan daerah penyelesaian untuk diarsir. Berikut ini
adalah salah satu jawaban yang dikerjakan siswa.
63
5. Penyelesaian soal cerita yang berkaitan dengan sistem
pertidaksamaan linear
Soal mengenai penyelesaian sistem pertidaksamaan linear
diberikan dalam bentuk soal cerita. Adapun soal yang
diberikan adalah sebagai berikut :
Soal :
Pak Yusuf akan membuat 2 kandang terbuka, dengan ukuran
panjang tiga kali lebarnya. Jika ia hanya memiliki bambu tidak
lebih dari 52 m.
a. Buatlah model matematikanya
b. Tentukan ukuran yang memberikan ukuran luar terbesar
x x
3x
34 siswa yang menyelesaikan soal di atas terdapat 19
siswa yang menjawab benar, 15 siswa yang menjawab salah.
15 siswa yang menjawab salah tersebut melakukan kesalahan
dalam hal konsep dan interpretasi bahasa, 3 siswa melakukan
kesalahan konsep dan 12 siswa melakukan kesalahan
interpretasi bahasa. 3 siswa yang melakukan kesalahan konsep
rata-rata sama, terlihat dari kesalahan siswa dalam mengubah
tanda pertidaksamaan “≤” dengan tanda sama dengan “=”.
Berikut ini adalah salah satu contoh kesalahan konsep yang
dilakukan siswa dalam mengerjakan soal yang telah diberikan.
64
12 siswa yang melakukan kesalahan interpretasi bahasa
rata-rata hampir sama semua. Sebenarnya siswa menjawab
pertanyaan tersebut secara runtun dan benar dalam membuat
model matematika tetapi siswa kurang teliti dalam memahami
pertanyaan b yaitu menentukan ukuran luar kandang,
menuliskan hasil akhir ukuran luar kandang (Panjang dan
Lebar). Berikut ini adalah salah satu jawaban yang dikerjakan
siswa.
65
Pada hasil posttest dapat diketahui kesalahan konsep,
kesalahan teknis dan kesalahan interpretasi bahasa sudah
mengalami penurunan. Hasil posttest menunjukkan lebih dari
85 % dari siswa menguasai materi yang disampaikan, 80 %
tujuan pembelajaran. Ini berarti remediasi dengan
menggunakan metode Think Pair Share berhasil mengatasi
kesalahan konsep, kesalahan teknis dan kesalahan interpretasi
bahasa siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan dan
pertidaksamaan linear.
4. Perbandingan
Perbandingan hasil antara pretest dan posttest dapat dilihat
pada Tabel 4.4
Tabel 4.4
Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest
Dari perbandingan kesalahan siswa pada saat pretest dan
posttest pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa remediasi dengan
metode Think Pair Share dapat memperbaiki kesalahan siswa
dalam menyelesaikan soal sistem persamaan dan pertidaksamaan
linear.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Analisis data awal diperoleh bahwa hasil pretest menunjukan ada 3
tipe kesalahan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal sistem
persamaan dan pertidaksamaan linear menurut Subanji dan Mulyoto
(2000:13-14), kesalahan konsep adalah kesalahan yang paling sering
dialami siswa. Ini sejalan dengan penelitian Restuningtyas (2012)
Butir Soal Kesalahan
Pretest Posttest
1 35 1
2 3 0
3 6 0
4 23 0
5 18 0
6 18 15
Jumlah 103 16
Persentase 49,04% 7,8%
66
dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Jenis – jenis Kesalahan
Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Salatiga Dalam Menyelesaikan Soal
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Tahun Ajaran 2011/2012,
bahwa kesalahan konsep adalah kesalahan yang paling banyak
dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan dan
pertidaksamaan linear. Dari hasil pretest telah dilaksanakan remediasi.
Tujuan dari remediasi adalah untuk memperbaiki kegiatan
pembelajaran yang kurang berhasil dan untuk membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran khususnya
materi sistem persamaan dan pertidaksamaan linear. Metode yang
dipilih untuk meremediasi kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal
sistem persamaan dan pertidaksamaan linear adalah dengan
menggunakan metode Think Pair Share. Hal ini dikarenakan metode
Think Pair Share sangat cocok untuk pemecahan masalah pada soal
sistem persamaan dan pertidaksamaan linear, metode Think Pair Share
memiliki prosedur secara eksplisit dapat memberi siswa waktu lebih
banyak untuk berpikir, menjawab, saling membantu satu sama lain
(Ibrahim, 2007) dengan cara ini diharapkan siswa mampu bekerja
sama, saling membutuhkan dan saling bergantung pada kelompok-
kelompok kecil secara kooperatif. Dari hasil penelitian di atas dapat
diketahui remediasi dengan menggunakan metode Think Pair Share
dapat memperbaiki kesalahan konsep siswa dalam menyelesaikan soal
sistem persamaan dan pertidaksamaan linear.
Hasil remediasi dengan menggunakan metode Think Pair Share
dikatakan berhasil memperbaiki kesalahan siswa dalam menyelesaikan
soal sistem persamaan dan pertidaksamaan linear, dapat diketahui
dari hasil pretest dan posttest yang menunjukan bahwa ada penurunan
kesalahan yang dilakukan siswa dari 49,04% kesalahan konsep,
kesalahan teknis dan kesalahan interpretasi bahasa menurun menjadi
hanya 7,8% kesalahan yang dilakukan siswa.
Berdasarkan uraian di atas, bahwa pembelajaran remediasi
dengan menggunakan metode Think Pair Share dapat memperbaiki
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan dan
pertidaksamaan linear.
Recommended