View
167
Download
7
Category
Preview:
Citation preview
©Andi Sandi Ant.T.T. Halaman 1dari 4
HKU‐4012
LEMBAGAKEPRESIDENAN(2SKS)
A. DESKRIPSISINGKAT:(4SKS)Membicarakan tentang lembaga kepresidenan menurut konstitusi yang pernah dan sedang berlaku di Indonesia, mencakup kekuasaan dan kewenangan Presiden (Wapres), pemilihan, pemberhentian, pertanggungjawaban, serta hubungan dengan lembaga negara lainnya. Perkuliahan dilaksanakan selama 1 (satu) kali tatap muka selama 100 menit dalam seminggu. Selanjutnya dilanjutkan dengan tugasan penulisan, diskusi tugas, dan ditutup dengan ujian akhir dalam bentuk tertulis. B. PENGAJAR: Andi Sandi Ant.T.T.,S.H.,LL.M. C. KOODINATOR:Afni Darnami (081375128964) afni_ritonga@yahoo.com. D. PERTEMUAN: setiap senin 21 Maret 2011, Pukul 15.00 Wib di Ruang Sidang III. Perkuliahan akan dilaksanakan pada 28 Maret, 4 April, 25 April, 2 Mei dan 9 Mei. E. SISTEMPENILAIAN:(Standard Penilaian menggunakan Standar Absolut) a. Ujian Akhir: 50% b. Penugasan: 25% c. Presentasi:15% d. Kehadiran: 10% F. PENUGASAN: Dalam matakuliah ini, setiap peserta diwajibkan untuk menyerahkan tugas yang dikerjakan secara Individual. Setiap penugasan terdiri atas: 1. Penulisan karya ilmiah sebanyak 2500-3000 kata. Dengan format penulisan: 1. fontasi 12, 2. spasi 1,5, 3. menggunakan minimal 10 literatur (buku); 4. Topik: a. Pemberhentian Presiden dan wakil presiden. b. Pertanggungjawaban Wakil Presiden. c. Presiden: Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan. d. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden: Ketika Presiden dan Wakil Presiden terpilih Berhalangan Tetap. e. Pemilihan Presiden: Calon Independen.
©Andi Sandi Ant.T.T. Halaman 2dari 4
f. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden: Dilematis Calon Tunggal. g. Presidensial: Sistem Pemerintahan yang Tidak Stabil. h. Presiden dalam Sistem Multi Partai. 2. Batas waktu penyerahan penugasan, yaitu pada tanggal 20 Mei 2011. 3. Format karya tulis: i. Bab I Pendahuluan: berisikan latar belakang topik yang dipilih. Dalam latar belakang wajib diuraikan mengapa topik yang dipilih perlu diteliti secara hukum (normative) dan bagaimana pengaturan yang telah ada terkait dengan topik yang anda pilih. Berdasarkan hal tersebut dirumuskan permasalahan yang akan diteliti. Cara atau metode penelitiannya pun wajib disebutkan, terutama analisis data yang digunakan untuk menjawab permasalahan. ii. Bab IIPembahasan: berisikan sub-sub bab yang membahas secara teoretis, normative, dan argumentative terhadap rumusan permasalahan yang diajukan. Setiap pembahasan permasalahan, hendaknya dimulai dengan pembahasan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang disertai dengan dasar teoretisnya. Namun jika pengaturannya tidak/belum tersedia, sebaiknya pembahasannya didasarkan pada teoritikal atau comparativeperspective. iii. Bab IIIPenutup: Berisi kesimpulan (yang merupakan jawaban atas perumusan masalah yang ada di bab I) dan saran atau perbaikan terhadap kondisi real yang ada pada saat ini. 4. Setiap Karya Tulis wajib menggunakan bahasa Indonesia yang baku dan tata cara penulisan yang lazim bagi sebuah karya ilmiah (kutipan dan sumber kutipan serta daftar pustaka). 5. Setiap Karya tulis wajib disertai dengan Daftar Isi, Pernyataan Keaslian Penelitian/Karya Tulis, Ringkasan (Summary), dan Daftar Pustaka. 6. Format Pernyataan Keaslian Penelitian/Karya Tulis: PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama:……………………. No.Mahasiswa:……………… Alamat:………………….., dengan ini menyatakan bahwa penelitian/karya tulis ini benar-benar merupakan karya asli dari peneliti yang berbeda dengan penelitian yang ada sebelumnya dan belum pernah digunakan untuk keperluan akademis. Jika di kemudian hari ternyata penelitian ini tidak sesuai dengan pernyataan tersebut di atas, saya bersedia mempertanggungjawabkannya dengan menerima sanksi akademik dari Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta,..... 2011
©Andi Sandi Ant.T.T. Halaman 3dari 4
(...............................) G. RENCANAPEMBELAJARANBerikut adalah distribusi pokok bahasan dan rujukan dalam setiap perkuliahan:
Mingguke PokokBahasan Rujukan Metode
Pembelajaran Kekuasaan dan kewenangan, pemilihan, pemberhentian, dan Pertanggungjawaban Presiden (Wapres) menurut UUD 1945. - Deskripsi Singkat. - Arend Lijphart, Sistem Pemerintahan Parlementer dan Presidensial, Hal 4-34. - Ismail Suny, Pergeseran Kekuasaan Eksekutif, Aksara Baru, 42-66. - Bagir Manan, Lembaga Kepresidenan, 31-178.
1. Pre‐test 2. Ceramah dengan bantuan OHP/LCD 3. Tanya jawab
Kekuasaan dan kewenangan, pemilihan, pemberhentian, dan Pertanggungjawaban Presiden (Wapres) menurut KRIS 1949, UUDS 1950, dan UUD 1945 II. - Ismail Suny, Pergeseran Kekuasaan Eksekutif, Aksara Baru, Hal. 89-94, Hal. 126-152, Hal. 198-218.
1. Ceramah dengan bantuan OHP/LCD 2. Tanya jawab Kekuasaan dan kewenangan, pemilihan, pemberhentian, dan Pertanggungjawaban Presiden (Wapres) menurut UUD Negara RI Tahun 1945.
- Bagir Manan, Teori dan Politik Konstitusi, 65-81 - Jimly
1. Ceramah dengan bantuan OHP/LCD 2. Tanya jawab
©Andi Sandi Ant.T.T. Halaman 4dari 4
Asshiddiqie, Format Kelembagaan Presiden dan Pergeseran Kekuasaan dalam UUD 1945,Hal. 56-81, Hal. 97-106. - Jimly Asshidiqie, Konstitusi dan Konstitualisme Indonesia, Hal.198-233. - Bagir Manan, Lembaga Kepresidenan, 31-178.
PenugasanUjianAkhirSemester(UAS)
H. BAHANBACAAN: Bahan ajar dalam perkuliahan ini telah dipilihkan beberapa literature yang terkait. Namun karena cepatnya perubahan yang terjadi dalam sistem ketatanegaraan Indonesia diperlukan penyesuaian sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penyesuaian itu dilakukan dalam tatap muka di kelas. Sebagai bahan bacaan, berikut adalah Literatur yang dapat dibaca untuk perkuliahan ini: i. Arend Lijphart, Sistem Pemerintahan Parlementer dan Presidensial, Rajawali Press,1995. ii. Ismail Suny, Pergeseran Kekuasaan Eksekutif, Aksara Baru, 1986. iii. Jimly Asshiddiqie, Format Kelembagaan Presiden dan Pergeseran Kekuasaan dalam UUD 1945, FH UII Press, 2004. iv. Jimly Asshidiqie, Konstitusi dan Konstitualisme Indonesia, Konstitusi Press, 2006, v. Bagir Manan, Lembaga Kepresidenan, Gama Media, 1999. vi. Bagir Manan, Teori dan Politik Konstitusi, FH UII Press, 2004.
andi.sandi@law.ugm.ac.id.
LEMBAGA KEPRESIDENAN
andi.sandi@law.ugm.ac.id
KEKUASAAN EKSEKUTIF
• Pengertian badan eksekutif.• Wewenang badan eksekutif.• Macam badan eksekutif.
andi.sandi@law.ugm.ac.id
PENGERTIAN BADAN EKSEKUTIF
• Badan Eksekutif adalah badan yang melaksanakankebijakan-kebijakan dan undang-undang yang telahditentukan oleh badan legislatif.
• Umumnya mempunyai anggota yang lebih kecil daripadalembaga legislatif.
• Pemimpin badan eksekutif:• Presiden• Raja, atau• Perdana menteri.
• TRIAS POLITICA:• EXECUTIVE: rule application function (melaksanakan kebijakan
yang telah ditetapkan oleh badan legislatif dan melaksanakanundang-undang yang dihasilkan badan legislatif).
andi.sandi@law.ugm.ac.id
PENGERTIAN BADAN EKSEKUTIF• Semakin banyak kebijakan atau undang-undang yang
dihasilkan oleh badan legislatif, maka semakin luas pularuang gerak dari badan eksekutif.
• Welfare State (hubungannya dengan konsep negara hukum)menyebabkan perluasan makna badan eksekutif sehinggakewenangan badan eksekutif lebih luas daripadakewenangan badan legislatif.
• Badan eksekutif harus menyediakan beberapa kebutuhandasar bagi warga negaranya, seperti kesehatan, pendidikan,pekerjaan, dst.
• Perluasan Kewenangan badan eksekutif didorong olehbeberapa faktor, a.l.:
• Perkembangan teknologi,• Proses modernisasi,• Hubungan politik dan ekonomi antarnegara,• Krisis ekonomi,• Revolusi sosial,• dst.
andi.sandi@law.ugm.ac.id
WEWENANG BADAN EKSEKUTIF
• Diplomatik: menyelenggarakan hubungandiplomatik dengan negara lain.
• Administrasi: melaksanakan undang-undangserta peraturan perundang-undangan lain danmenyelenggarakan administrasi negara.
• Militer: mengatur angkatan bersenjata, menyelenggarakan perang serta keamanan danpertahanan negara.
• Yudikatif: memberi grasi, amnesti, dsb.
• Legilatif: merencanakan RUU danmembimbingnya dalam badan legislatif sampaimenjadi undang-undang.
andi.sandi@law.ugm.ac.id
MACAM BADAN EKSEKUTIF
• PRESIDENSIL,
• PARLEMENTER,
• CAMPURAN (DUAL EXECUTIVE)
LEMBAGA KEPRESIDENAN• Presidency: Lembaga Kepresidenan;
President: Pemegang jabatan kepresidenan.
• Presiden: Lingkungan Jabatan (ambt) danPejabat (ambtsdrager).
• Lembaga Kepresidenan adalah lembagapemegang kekuasaan pemerintahan yangdidalamnya terdapat wakil presiden, kabinet,dan lembaga pemerintah dibawah presiden.
andi.sandi@law.ugm.ac.id
PRESIDENSIL• CIRI:
• Pemilihan kepala pemerintahan secara langsung olehrakyat atau pemilihan yang mirip dengan pemilihanlangsung (pemilihan dilakukan oleh sebuah badan yangberfungsi untuk memilih atau hanya mengesahkan hasilpemilihan yang dilakukan secara langsung) untuk masajabatan tertentu.
• Pemerintahan tidak dipilih atau bergantung pada mosidari parlemen, dan presiden tidak dapat membubarkanparlemen.
• Presiden sebagai pemimpin pemerintahan negara, baiksebagai kepala negara maupun sebagai kepalapemerintahan.
andi.sandi@law.ugm.ac.id
andi.sandi@law.ugm.ac.id
PRESIDENSIL• Keuntungan:
• Masa jabatan presiden yang tetap dapat menghasilkan stabilitasdalam berbagai hal.
• Pemilihan popular bagi pejabat kepala pemerintahan merupakansalah satu feature dari demokrasi, sebab para warga negara diajakikut serta dalam memilih presiden mereka dan juga para wakilnya diparlemen,
• Parlemen tidak diberi kewenangan untuk mendukung ataumenjatuhkan pemerintahan, sehingga mereka dapat membentukperaturan yang didasarkan pada kemanfaatan; bukan preferencepolitik,
• Dengan adanya pemisahan kekuasaan akan menghasilkanpembatasan kekuasaan dan menjamin kebebasan,
• Dengan pemilihan secara nasional, presiden akan mendahulukankepentingan nasional dan hal ini dapat mengajak parlemen untukmelakukan hal yang sama.
andi.sandi@law.ugm.ac.id
PRESIDENSIL• Kekurangan:
• Deadlock antara pemerintah dan parlemen sebagai akibat adanyapemisahan kekuasaan yang tegas,
• Masa jabatan tertentu yang dimiliki oleh presiden menyebabkanterjadinya kekakuan dan tidak berkelanjutan,
• Pembatasan sekali atau dua kali masa jabatan menyia-yiakankemampuan dan pengalaman presiden,
• Hanya satu partai politik yang dapat keluar sebagai pemenang,
• Politisi yang memiliki daya tarik politik yang memenangkanpemilihan umumnya merupakan politisi dari luar partai politik,
• Terlalu bergantung pada seseorang.
andi.sandi@law.ugm.ac.id
• ANOMALI:• Joint Presidency:
• Uruguay (Colegiado) (1952-1966) dan Switzerland:Dewan Pemerintah yang beranggotakan 9 orang (Uruguay)/ 7orang (Switzerland) dengan kepemimpinan yang dilakukansecara bergiliran.
• Cyprus (1960-1963): (dual structure)Presiden berdarah yunani dan wakil presiden yang berdarahturki dengan kewenangan yang sama dalam membeikan vetopada kekuasaan luar negeri.
• Bosnia (1996-present):Kepresidenan yang terdiri dari pemimpin kroasia, Muslim, danSebia.
PRESIDENSIL
Reading assignments:• Ismail Suny, Pergeseran Kekuasaan
Eksekutif, Aksara Baru, Hal. 89-94, Hal. 126-152, Hal. 198-218.
andi.sandi@law.ugm.ac.id
andi.sandi@ugm.ac.id
LEMBAGA KEPRESIDENAN BERDASARKAN UUD 1945, KRIS
1949, UUDS 1950, & UUD NEGARA RI TAHUN 1945
STRUKTUR KETATANEGARAAN RI(BERDASARKAN UUD 1945 jo. TAP MPR NO.III THN 1978)
LEMBAGA TERTINGGI NEGARA MPR
PRESIDEN BPK MADPRDPA
LEMBAGA TINGGI NEGARA
PENGATURAN PRESIDEN Pasal 4 (Exe & Wapres), 5 (Legis & PP), 6 (Syarat & Metode), 7
(Tenure), 8 (berhalangan), 9 (sumpah), 10-15, (HoS), 16 (DPA), 17 (Menteri), dan 22 (Perpu) UUD 1945.
Peraturan terkait terkait:
Maklumat Pemerintah tanggal 14 November 1945 (Written Convention).
TAP MPR No.II/MPR/1973 jo. TAP MPR No.VI/MPR/1999 ttgPemilihan Presiden dan Wakil Presiden:
• Pemilihan Presiden dan Wapres dilakukan secara terpisah.
• Dicalonkan oleh fraksi atau 70 orang anggota MPR.
• Dipilih dengan suara mayoritas absolut.
TAP MPR No.III/MPR/1978: Mekanisme Pemberhentian. Cause of Action: Melanggar haluan negara yang didahuluidengan Memorandum I (3 bln) Memorandum II (1 bln).
andi.sandi@ugm.ac.id
KEWENANGAN PRESIDEN:
1. Pemegang Kekuasaan Executive menurutUUD (Pasal 4 UUD 1945), dan
2. Kepala Negara (Pasal 10-15 UUD 1945). Disimpulkan dari Penjelasan UUD 1945, khususnya Pasal-pasal 10-15 : “Kekuasaan-kekuasaan presiden dalam pasal-pasal iniadalah konsekuensi dari kedudukan Presidensebagai Kepala Negara”.
andi.sandi@ugm.ac.id
PEMERINTAHAN FEDERAL
PRESIDEN MENTERI-MENTERI SENAT DPR
DEWAN PENGAWAS KEUANGAN
MA
STRUKTUR KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA SERIKAT
(BERDASARKAN KONSTITUSI RIS 1949)
PENGATURAN PRESIDENPengaturan Presiden: Pasal 69 (HoS, Syarat
& Metode Pemilihan serta Elected by theStates), 73-74 (Pembentukan Kabinet), 160(purse of pardon),174-178 (Hubungan LN),182 (the chief of Armed Force).
Kewenangan: Kepala Negara.
andi.sandi@ugm.ac.id
UUDS 1950
PRESIDEN & WAPRES
MENTERI-MENTERI DPR
DEWAN PENGAWAS KEUANGAN
MA
STRUKTUR KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA (BERDASARKAN UUD SEMENTARA 1950)
PENGATURAN PRESIDENPengaturan Presiden: Pasal 45 (HoS, Syarat
& Metode Pemilihan serta dipilih DPR(sementara) dan akan diatur dalam UU), 46(Kedudukan), 47 (Sumpah), 48 (berhalangan),50-51 (pembentukan kabinet), 107 (purse ofpardon), 120-123 (Hubungan LN), 127 (thechief of Armed Force).
Kewenangan: Kepala Negara.
Pemberhetian: Forum Previligiatum.
andi.sandi@ugm.ac.id
STRUKTUR KETATANEGARAAN INDONESIA
andi.sandi@ugm.ac.id
BankSentral23D
UUD 1945
MPR2-3BPK
23E-23G
Lembaga Kepresidenan4-6
MahkamahKonstitusi24C
MahkamahAgung24, 24 A
KomisiYudisial24 B
TNI10, 30
KPU22E (5)
POLRI30
Kementerian Negara17
DPD22C-22D
DPR19-22B
PEMDA18-18B
UU/Keppres
KomnasHAM
KomnasPerempuanKPIKHNKPPUKPK KON KPAI
State Auxiliary Institutions Alat NegaraLPDNPERPRES
PENGATURAN LEMBAGA KEPRESIDENAN
Pasal 4, 5, 6, 6A, 7, 7A, 7B, 7C 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 UUD Negara RI Tahun 1945,
Undang-Undang terkait: UU No.19 Tahun 2006 tentang Dewan
Pertimbangan Presiden,
UU No.39 Tahun 2008 tentang KementerianNegara, dan
UU No. 42 Tahun 2008 tentang PemilihanUmum Presiden dan Wakil Presiden,
andi.sandi@ugm.ac.id
KEWENANGAN PRESIDEN:
1. Pemegang Kekuasaan Executive menurutUUD (Pasal 4 ayat (1) UUD Negara RI Tahun1945), dan
2. Kepala Negara (Pasal 10-15 UUD Negara RI Tahun 1945) ?
andi.sandi@ugm.ac.id
Logo
Presiden/WaPres Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat
[Pasal 6A (1)]
KEKUASAAN LEMBAGA KEPRESIDENAN
1. memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar [Pasal 4 (1)];2. memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL, dan AU (Pasal 10);3. menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan Dewan Perwakilan
Rakyat [Pasal 11 (1)];4. membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat [Pasal 11 (2)];5. menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan akibatnya keadaan bahaya ditetapkan dengan undang-undang (Pasal
12);6. mengangkat duta dan konsul [Pasal 13 (1)]. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Rakyat [Pasal 13 (2)];7. menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat [Pasal 13
(3)];8. memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung [Pasal 14 (1)];9. memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat [Pasal 14 (2)];10. memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan undang-undang (Pasal 15);11. membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden (Pasal
16);12. mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri [Pasal 17 (2)].
Calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus seorang warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan
lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernah
mengkhianati negara, serta mampu secara rohani dan
jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
[Pasal 6 (1)]
Logo
MPRKPU
2diusulkan
sebelum pemilu[Pasal 6A (2)]
4memperoleh jumlah suara >50% dalam
pemilu dengan sedikitnya 20% di setiap Prov. yang tersebar di lebih dari 1/2 jml Prov.
[Pasal 6A (3)]
4adalam hal tidak ada
pasangan calon terpilih, dua pasangan calon yang
mendapat suara terbanyak 1 dan 2 dlm
pemilu dipilih oleh rakyat secara langsung dan yg
memperoleh suara terbanyak dilantik
[Pasal 6A (4)]
5melantik
[Pasal 3 (2)]
sebelum memangku
jabatan, bersumpah di
hadapan[Pasal 9 (1)]
CalonPresiden
danWapres
Presiden/Wapres
Parpol/ Gab. Parpol Peserta Pemilu
3Pemilu
1Presiden dan Wakil
Presiden dipilih dalam satu
pasangan secara langsung oleh
rakyat[Pasal 6A ayat (1)]
PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAPRES
RAKYAT
LogoPEMBERHENTIAN PRESIDEN DAN/ATAU WAPRES
DPRMK MPR
Presiden dan/atau Wakil Presiden terus
menjabat
Presiden dan/atau Wakil
Presiden diberhentikan
Pasal 7A1
Pasal 7B (1)2Pasal 7B (2)3
Pasal 7B (3)4
Pasal 7B (4)5 Pasal 7B (5)6
Pasal 7B (6)
Pasal 7B (7)
7
8
Usul tidak diterima
Usulditerima
1. usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden (Pasal 7A);2. usul tsb dpt diajukan dgn terlebih dahulu mengajukan permintaan kepada MK untuk memeriksa, mengadili dan memutus
pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran hukum dan/atau tidak lagi memenuhi syarat [Pasal 7B (1)];
3. pendapat DPR tersebut dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan [Pasal 7B (2)];4. pengajuan hanya dapat dilakukan dengan dukungan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota DPR yang hadir dalam
sidang paripurna yang dihadiri 2/3 dari jumlah anggota DPR [Pasal 7B (3)];5. wajib memeriksa, mengadili, dan memutus paling lama 90 hari setelah permintaan diterima [Pasal 7B (4)]; 6. bila terbukti melakukan pelanggaran hukum dan/atau terbukti tidak lagi memenuhi syarat, DPR menyelenggarakan sidang
paripurna untuk meneruskan usul pemberhentian kepada MPR [Pasal 7B (5)]; 7. wajib menyelenggarakan sidang untuk memutus usul DPR paling lambat 30 hari sejak usul diterima [Pasal 7B (6)];8. keputusan diambil dalam rapat paripurna yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota dan disetujui
oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah yang hadir, setelah Presiden dan/atau wakil presiden diberi kesempatan menyampaikan penjelasan [Pasal 7B (7)];
POWERS OF THE PRESIDENT AS THE HEAD OF STATE
1. Foreign powers
2. Military powers
3. Emergency powers
4. Judicial powers
andi.sandi@ugm.ac.id
FOREIGN POWERS: Pra Amandemen:
Pasal 11: • Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian
dan perjanjian dengan negara lain.
Pasal 13:• Presiden mengangkat duta dan konsul
• Presiden menerima duta negara lain. Pasca Amandemen:
Pasal 11: • Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang,
membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain.• Presiden dalam membuat perjanjian internasional lainnya yang menimbulkan
akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait denganbeban keuangan negara, dan/atau mengharuskan perubahan atau pembentukanundang-undang harus dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
• Ketentuan lebih lanjut tentang perjanjian internasional diatur dengan undang-undang.
Pasal 13• Presiden mengangkat duta dan konsul.
• Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DewanPerwakilan Rakyat.
• Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikanpertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.
MILITARY POWERS
Pra Amandemen: Pasal 10:
• Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas angkatandarat, angkatan laut dan angkatan udara.
Pasal 30:• Tiap-tiap warga negara berhak dan waiib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara.
• Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.
Pasca Amandemen: Pasal 10:
• Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas AngkatanDarat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
andi.sandi@ugm.ac.id
MILITARY POWERS Pasal 30:
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanandan keamanan negara.
Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistempertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesiadan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, danrakyat sebagai kekuatan pendukung.
Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, danAngkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi,dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjagakeamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian NegaraRepublik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia danKepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya,syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dankeamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dankeamanan datur dengan undang-undang.
andi.sandi@ugm.ac.id
EMERGENCY POWERS
Pra Amandemen:• Pasal 12• Presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-
syarat dan akibatnya keadaan bahayaditetapkan dengan undang-undang.
Pasca Amandemen:• Pasal 12• Presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-
syarat dan akibatnya keadaan bahayaditetapkan dengan undang-undang.
andi.sandi@ugm.ac.id
JUDICIAL POWERS
Pra Amandemen:• Pasal 14
– Presiden memberi grasi, amnesti, abolisi danrehabilitasi.
Pasca Amandemen:• Pasal 14
– Presiden memberi grasi dan rehabilitasi denganmemperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung.(*)
– Presiden memberi amnesti dan abolisi denganmemperhatikan pertimbangan Dewan PerwakilanRakyat. (*)
andi.sandi@ugm.ac.id
Recommended