benny arnas 2 (1)

Preview:

DESCRIPTION

sastra asia

Citation preview

Penulis - Benny Arnas

Clarissa Tertia 07120100009

Evan Hindoro 07120100069

Devindra Prapto 07120100083

Setiawan Hengly Teja 07120100088

Alrein Putranda Wajong 07120100103

Biografi Penulis

Benny ArnasKelahiran : Ulak Surung, kampung di Utara

Lubuklinggau, Sumatra SelatanTanggal Lahir: 8 Mei 1983Pendidikan: studi Bioteknologi di Fakultas

Pertanian Universitas AndalasMulai menulis semenjak tahun 2008

Karya-karya yang diterbitkan

Surat Kabar :Kompas, Koran Tempo, Jawa Pos, Jurnal Cerpen Indonesia, Republika, Suara Merdeka, Suara Pembaruan, Lampung Post, Batam Pos, Sijori Post, Orchad Road Buletin (Singapura), Surabaya Post, Majalah Sabili, Majalah STORY, Majalah Annida, annida-online, Majalah Tasbih, Padang Ekspres, Sumatera Ekspres, Jambi Independent, Radar Palembang, Radar Banjarmasin, Singgalang, Haluan, Berita Pagi, Linggau Pos, Media Musirawas, Jurnal Bogor, Radar Banten, Sumut Pos, dan Radar Pat Petulai.

Antologi: Bob Marley dan 11 Cerpen Pilihan Sriti.com (GPU, 2009), Jalan Menikung ke Bukit Timah (TSI II, 2009), Di Sebuah Ruang Kuliah Seorang Guru Bercerita (Exoti-P, 2009), Empat Catatan Harian Minus Kata Syukur (Sabbihisma, 2008), dan Skenario dari Langit

Penghargaan

Piala Balai Bahasa 2009Penghargaan Radar Pat Petulai 2009Penulis Kisah Inspiratif Terbaik 2009 LPPH &

MizanAnugerah Sastra Batanghari Sembilan 2009Cipta Cerpen Menpora 2010Krakatau Award 2010

Benny Arnas adalah seorang cerpenis minoritas di antara cerpenis mayoritas.

Beliau pernah diundang dalam perhelatan sastra Ubud Writers & Reader Festival 2010.

Saat ini, ia bekerja di Forum Lingkar Pena Lubuklinggau sebagai Ketua.

Karya: menghasilkan sekitar 100 karya sastra (sehingga disebut sebagai penulis prolifik -> penulis yang produktif)

- Aku Berlindung dari Godaan Pengarang yang Terkutuk (21 Agustus 2011)- Partitur (14 Agustus 2011)- Sempurna (6 Maret 2011)- Anak Ibu (13 Februari 2011) - dll

Contoh Karya

“Bulan Celurit Api”Berisi kisah yang merupakan kritik pengarang terhadap pergeseran nilai-nilai budaya setempat.

“ Tentang Perempuan Tua dari Kampung Bukit Batu yang Mengambil Uang Getah Para dengan Mengendarai Kereta Unta Sejauh Puluhan Kilometer ke Pasar Kecamatan”Bercerita tentang  ketidakberdayaan rakyat kecil berhadapan kesewenang-wenangan sistem yang kebetulan dikendalikan oleh para toke dan tukang dacing (tukang timbang) yaitu perjuangan kemandirian seorang perempuan yang gigih dan tegar.

“Kembang Tanjung Kelopak Tujuh” dan “Bujang Kurap” Berkisah tentang mitos setempat yaitu bagaimana Kembang Tanjung menjadi mitos hantu bergentayangan serta Bujang Kurap yang sering menjadi bahan olok-olokkan padahal tokoh ini punya perangai yang baik.

“Malam Raja”mitos tentang perempuan hantu yang bisa membunuh mantan kekasihnya.

Ciri Khas Karya Benny Arnas

Menggunakan bahasa akar rumput (bahasa yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat di mana cerita itu berasal), sehingga harus membuka kamus bagi pembaca umum yang tak berasal dari akar cerita itu tumbuh.

Menjelaskan ada realitas-mitos masyarakat yang dibangunkan.

Menceritakan tentang kenyataan keseharian yang sering beliau temui.

Mengangkat nilai-nilai lokal, mengeksplorasi kekayaan budaya nusantara,

Kutipan pesan penting dari Benny Arnas: “Mengarang, bagi saya, juga tentang meramu

kebahagiaan. Dan sebagai pengarang, sebaik-baik kebahagiaan adalah ketika saya bisa membuang kefasikan ke dalam aliran cerita hingga tak bersisa, hingga tak ada lagi keburukan yang bisa dituang ke dalam kehidupan nyata.”

Kaitan karya sastra “Seperti Natnitnole” dan latar belakang penulis

Natnitnole = sebuah nama bunga – Latar belakang pendidikan penulis (bioteknologi-FPUA) maka, menggunakan flora sebagai perumpamaan dan pendeskripsian sastrawi dalam karya sastranya

Ciri khas dari karya sastra penulis REALITAS-MITOS MASYARAKAT, seperti yang pada cerita suami menggunakan bantuan dukun untuk memperoleh cinta