View
218
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
data biosfer
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Biosfer
Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang
memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas
menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk
hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan
unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga sekarang adalah
satu-satunya tempat yang diketahui yang mendukung kehidupan. Biosfer dianggap telah
berlangsung selama sekitar 3,5 miliar tahun dari 4,5 miliar tahun usia Bumi.
Hutan hujan tropika sering juga ditulis hutan hujan tropis adalah bioma berupa hutan yang selalu
basah atau lembap, yang dapat ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa; yakni kurang lebih pada
lintang 0°–10° ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa. Hutan hujan tropis bisa juga diartikan
sebagai hutan yang terletak di daerah tropis yang memiliki curah hujan tinggi.Maka dari itu,
disebut Hutan Hujan Tropis.Hutan-hutan ini didapati di Asia, Australia, Afrika, Amerika
Selatan, Amerika Tengah, Meksiko dan Kepulauan Pasifik. Dalam peristilahan bahasa
Inggris, formasi hutan ini dikenal sebagailowland equatorial evergreen rainforest, tropical
lowland evergreen rainforest, atau secara ringkas disebut tropical rainforest.
Hutan hujan tropika merupakan rumah untuk setengah spesies flora dan fauna di seluruh dunia
Hutan hujan tropis juga dijuluki sebagai "farmasi terbesar dunia" karena hampir 1/4 obat modern
berasal dari tumbuhan di hutan hujan ini
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hubungan Kerusakan Biosfer terhadap Kehidupan “Hutan Tropis”
Hutan Tropis atau Hutan Hujan Tropis pada umumnya terdapat di daerah tropika . Seperti di
daerahsemenanjung Amerika Tengah dan Selatan, Madagaskar, Afrika, Malaysia, Indonesia dan
Australia Bagian Utara . Hutan ini banyak terbentuk di daerah khatulistiwa . Daerah distribusi di
sepanjang garis lini (0⁰ - 23 ½⁰LU/LS) . Beraneka jenis tumbuhan yang dapat hidup di hutan ini ,
dikarenakan hutan hujan tropis selalu cukup mendapat sinar matahari dan juga curah hujan yang
tinggi . Hutan hujan tropis dikenal juga mempunyai tingkat keranekaragaman yang tinggi,
banyak jenis yang belum diketahui dan mempunyai nilai komersil. Apabila terjadi penebangan
maka permudaan secara alami oleh jenis-jenis yang berbeda dengan jenis-jenis penyusun hutan
asli .
Hutan hujan tropika merupakan vegetasi yang paling kaya , jumlah jenis makhluk hidup yang
membentuknya, maupun dalam tingginya nilai sumberdaya lahan (tanah, air, cahaya matahari)
yang dimilikinya . Hutan dataran rendah ini didominasi oleh pepohonan besar yang membentuk
tajuk berlapis-lapis (layering) , sekurang-kurangnya tinggi tajuk teratas rata-rata adalah 45 m
(paling tinggi dibandingkan rata-rata hutan lainnya), rapat, dan hijau sepanjang tahun .
Ada tiga lapisan tajuk atas di hutan ini:
· Lapisan pohon-pohon yang lebih tinggi, muncul di sana-sini dan menonjol di atas atap tajuk
(kanopi hutan) sehingga dikenal sebagai “sembulan” (emergent). Sembulan ini bisa sendiri-
sendiri atau kadang-kadang menggerombol, namun tak banyak. Pohon-pohon tertinggi ini bisa
memiliki batang bebas cabang lebih dari 30 m, dan dengan lingkar batang hingga 4,5 m.
· Lapisan kanopi hutan rata-rata, yang tingginya antara 24–36 m.
· Lapisan tajuk bawah, yang tidak selalu menyambung. Lapisan ini tersusun oleh pohon-pohon
muda, pohon-pohon yang tertekan pertumbuhannya, atau jenis-jenis pohon yang tahan naungan.
Kanopi hutan banyak mendukung kehidupan lainnya, semisal berbagai
jenis epifit (anggrek), bromeliad, lumut, serta lumut kerak, yang hidup melekat di cabang dan
rerantingan . Tajuk atas ini demikian padat dan rapat, membawa konsekuensi bagi kehidupan di
lapis bawahnya. Tetumbuhan di lapis bawah umumnya terbatas keberadaannya oleh sebab
kurangnya cahaya matahari yang bisa mencapai lantai hutan, sehingga orang dan hewan cukup
leluasa berjalan di dasar hutan . Terdapat 2 tajuk lagi diaras hutan , yaitulapisan
semak dan lapisan vegetasi .
Ciri – Ciri Hutan Hujan Tropis :
- Terletak dilintang rendah (0⁰ - 23 ½⁰LU/LS)
- Sinar matahari sepanjang tahun
- Menghijau sepanjang tahun
- Tumbuhan rapat & heteroginitas tinggi
- Daun lebar , pohon tinggi
- Struktur hutan terdiri dari berlapis-lapis tajuk
Tipe Iklim Hutan Tropis
Iklim Hutan Tropis (A), secara umum dicirikan oleh suhu rata-rata bulanan lebih dari atau
sama dengan 180 C, dengan suatu klasifikasi lebih lanjut berdasarkan besarnya curah hujan
bulanan dan distribusinya lebih lanjut, sebagai berikut :
· Af : tanpa bulan kering, hujan sepanjang tahun dengan curah hujan bulanan lebih dari 60 mm
· Am : memiliki bulan kering yang pendek, dimana pada bulan kering lapisan tanah bagian
dalam tetap lembab dan curah hujan rata-rata tahunan tinggi
· Aw : hujan pada bulan kering
· As : jarang dijumpai
Ketinggian tempat merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kondisi iklim, baik dari segi
suhu, kelembaban udara maupun curah hujan, yang selanjutnya mempengaruhi vegetasi yang
ada. Masing-masing zona ketinggian tempat memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik dari
segi floristik, komposisi maupun struktur. Klasifikasi menurut ketinggian tempat secara umum
sebagai berikut :
1. Hutan Tropis Dataran Rendah (0 – kurang dari 800 m dpl.) Famili penyusun hutan ini
untuk wilayah Asia Tenggara, yaitu : Dipterocarpaceae, Annonaceae, Bombacaceae, Guttiferae,
Sapindaceae, Euphorbiaceae, Dilleniacee, Leguminoceae, Meliaceae, Sterculiaceae
2. Hutan Tropis Dataran Tinggi/ Pegunungan (800-1.500 m dpl.) Famili penyusun hutan ini
untuk wilayah Asia Tenggara, yaitu : Fagaceae, Lauraceae, Myrtaceae, Araucariaceae,
Juglandaceae
3. Hutan Tropis Pegunungan Tinggi (lebih dari 1.500 m dpl.) Famili penyusun tipe hutan ini
untuk wilayah Asia Tenggara, yaitu : Myrtaceae, Podocarpaceae
Tipe Hutan Tropis Menurut Iklim di Indonesia
1. Hutan Tropis Basah
Hutan tropis basah adalah hutan yang memperoleh curah hujan yang tinggi, sering juga kita
kenal dengan istilah hutan pamah . Hutan jenis ini dapat dijumpai di Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku Bagian Utara dan Papua . Jenis-jenis yang umum ditemukan di hutan ini, yaitu
: Meranti (Shorea dan Parashorea), keruing (Dipterocarpus), Kapur (Dryobalanops), kayu besi
(Eusideroxylon zwageri), kayu hitam (Diospyros sp)
2. Hutan Muson Basah
Hutan muson basah merupakan hutan yang umumnya dijumpai di Jawa Tengah dan Jawa Timur,
periode musim kemarau 4-6 bulan . Curah hujan yang dialami dalam satu tahun 1.250 mm-2.000
mm . Jenis-jenis pohon yang tumbuh di hutan ini antara lain jati, mahoni, sonokeling, pilang dan
kelampis
3. Hutan Muson Kering
Hutan muson kering terdapat di ujung timur Jawa, Bali, Lombok dan Sumbawa . Tipe hutan ini
berada pada lokasi yang memiliki musim kemarau berkisar antara 6-8 bulan . Curah hujan dalam
setahun kurang dari 1.250 mm . Jenis pohon yang tumbuh pada hutan ini yaitu Jati dan
Eukaliptus
4. Hutan Savana
Hutan savana merupakan hutan yang banyak ditumbuhi kelompok semak belukar diselingi
padang rumput dengan jenis tanaman berduri. Periode musim kemarau 4 – 6 bulan dengan curah
hujan kurang dari 1.000 mm per tahun . Jenis-jenis yang tumbuh di hutan ini umumnya dari
Famili Leguminosae dan Euphorbiaceae . Tipe Hutan ini umum dijumpai di Flores, Sumba dan
Timor
2.2 Manfaat Hutan Hujan Tropis
- Manfaat ekonomi Hutan menghasilkan beberapa produk. Kayu gelondongan dapat diolah
menjadi kayu, kayu lapis, bantalan kereta api, papan, kertas. Rotan dapat digunakan untuk
furniture. Hutan dapat juga menghasilkan minyak dan berbagai produk lainnya, latex dapat
digunakan untuk membuat karet, terpentin, berbagai jenis lemak, getah, minyak, dan lilin
- Manfaat lingkungan Hutan membantu konservasi dan memperbaiki lingkungan hidup dalam
berbagai bentuk. Misalnya hutan membantu menahan air hujan, sehingga mencegah tanah
longsor dan banjir, air hujan diserap menjadi air tanah yang muncul menjadi mata air bersih yang
mengalir membentuk sungai, danau, dan untuk air sumur
- Manfaat hiburan Keindahan alam dan kedamaian di dalam hutan dapat menjadi hiburan yang
sangat luar biasa dan langka. Mengamati burung atau hewan langka menjadi kegiatan yang
sangat menarik. Beberapa hutan dapat dimanfaatkan untuk berkemah, hiking dan berburu.
Banyak juga yang hanya menikmati suasana dan bersantai di keheningan yang menyertai
keindahan alam
- Dari vegetasinya
Vegetasi secara alamiah akan mengatur siklus materi, seperti siklus hara dan siklus biogeokimia
lainnya . Siklus tersebut terjadi melalui proses penyerapan, penyimpanan, pengubahan, dan
pelepasan kembali kedalam sistem tanaman. Selain itu vegetasi mampu menyerap beberapa
polutab udara dan meredam kebisingan. Vegetasi juga menyerap, menyimpan dan melepaskan
air sebagai salah satu unsur utama kehidupan kedalam sistem lengkungan. Kehadiran vegetasi
dapat juga mendinginkan suhu panas pada areal terbuka atau langsung mendapatkan sinar
matahari. Hal ini terjadi karena adanya proses penyerapan dan pengubahan energi radiasi panas
tersebut. Peran vegetasi tersebut antara lain:
a. memperbaiki atmosfer pemukiman dan daerah rekreasi
b. menurunkan suhu di daerah pemukiman
c. memperbaiki nilai estetis dan bentang alam
2.3 Kerusakan yang terjadi pada Hutan Hujan Tropis
Banyak dan semakin bertambahnya kerusakan yang terjadi pada hutan di dunia , di bagian ini
kita akan membahas kerusakan yang terjadi di hutan tropis yang mungkin juga terjadi di jenis
hutan lainnya . Penyebabnya itu sendiri juga bisa berasal dari alam sendiri , human error (ulah
manusia) , dan deforestasi .
Kerusakan yang disebabkan oleh alam :
1. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan dapat terjadi apabila terjadi kemarau berkepanjangan . Api yang timbul
disebabkan oleh gesekan batang atau cabang pohon . Faktor lain yang menyebabkan kebakaran
adalah pembukaan lahan gambut sehingga sinar matahari mengenai hingga lantai lahan dan
membuat lahan kering memicu api .
2. Naiknya permukaan air laut / tsunami
Hutan-hutan dibagian pesisir menjadi rusak karena aktivitas ini . Walaupun hutan dipesisir
dianggap suatu cara untuk mengurangi dampak kerusakan dari tsunami tetapi hutan disini juga
bisa terkena dampaknya
Kerusakan yang disebabkan oleh manusia :
1. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi karena masuknya bahan-bahan pencemar
(polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan pencemar tersebut
pada umumnya merupakan efek samping dari aktivitas manusia dalam pembangunan.
Berdasarkan jenisnya, pencemaran dapat dibagi menjadi empat, yaitu pencemaran udara,
pencemaran tanah, pencemaran air, dan pencemaran suara
2. Degradasi Lahan
Degradasi lahan adalah proses berkurangnya daya dukung lahan terhadap kehidupan. Degradasi
lahan merupakan bentuk kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan lingkungan oleh manusia
yang tidak memerhatikan keseimbangan lingkungan. Bentuk degradasi lahan yaitu :
- Lahan kritis dapat terjadi karena praktik ladang berpindah ataupun karena eksploitasi
penambangan yang besar-besaran
- Rusaknya ekosistem laut terjadi karena bentuk eksploitasi hasil-hasil laut secara besar-besaran,
misalnya menangkap ikan dengan menggunakan jala pukat, penggunaan bom, atau menggunakan
racun untuk menangkap ikan atau terumbu karang. Rusaknya terumbu karang berarti rusaknya
habitat ikan, sehingga kekayaan ikan dan hewan laut lain di suatu daerah dapat berkurang
- Kerusakan hutan pada umumnya terjadi karena ulah manusia, antara lain, karena penebangan
pohon secara besar-besaran, kebakaran hutan, dan praktik peladangan berpindah. Kerugian yang
ditimbulkan dari kerusakan hutan, misalnya punahnya habitat hewan dan tumbuhan, keringnya
mata air
3. Serangan hama atau penyakit tanaman
Penyebarab hama secara luas di suatu hutan bisa disebabkan penggunaan pestisida yang
berlebihan . Yang akhirnya tidak membasmi malah merusak di tanaman areal hutan ini
Akibat dari Kerusakan Hutan Hujan Tropis
1. Efek Rumah Kaca (Green house effect) Hutan merupakan paru-paru bumi yang mempunyai
fungsi mengabsorsi gas Co₂ . Berkurangnya hutan dan meningkatnya pemakaian energi fosil
(minyak, batubara dll) akan menyebabkan kenaikan gas Co₂ di atmosfer yang menyelebungi
bumi. Gas ini makin lama akan semakin banyak, yang akhirnya membentuk satu lapisan yang
mempunyai sifat seperti kaca yang mampu meneruskan pancaran sinar matahari yang berupa
energi cahaya ke permukaan bumi, tetapi tidak dapat dilewati oleh pancaran energi panas dari
permukaan bumi. Akibatnya energi panas akan dipantulkan kembali kepermukaan bumi oleh
lapisan Co₂ tersebut, sehingga terjadi pemanasan di permukaan bumi. Inilah yang disebut efek
rumah kaca. Keadaan ini menimbulkan kenaikan suhu atau perubahan iklim bumi pada
umumnya. Kalau ini berlangsung terus maka suhu bumi akan semakin meningkat, sehingga
gumpalan es di kutub utara dan selatan akan mencair. Hal ini akhirnya akan berakibat naiknya
permukaan air laut, sehingga beberapa kota dan wilayah di pinggir pantai akan terbenam air,
sementara daerah yang kering karena kenaikan suhu akan menjadi semakin kering
2. Kerusakan Lapisan Ozon Lapisan Ozon (O3) yang menyelimuti bumi berfungsi menahan
radiasi sinar ultraviolet yang berbahaya bagi kehidupan di bumi. Di tengah-tengah kerusakan
hutan, meningkatnya zat-zat kimia di bumi akan dapat menimbulkan rusaknya lapisan ozon.
Kerusakan itu akan menimbulkan lubang-lubang pada lapisan ozon yang makin lama dapat
semakin bertambah besar. Melalui lubang-lubang itu sinar ultraviolet akan menembus sampai ke
bumi, sehingga dapat menyebabkan kanker kulit dan kerusakan pada tanaman-tanaman di bumi
3. Kepunahan Species Dengan rusaknya hutan sudah pasti keanekaragaman ini tidak lagi dapat
dipertahankan bahkan akan mengalami kepunahan . Setiap harinya Indonesia kehilangan satu
species (punah) dan kehilangan hampir 70% habitat alami pada sepuluh tahun terakhir ini
4. Merugikan Keuangan Negara Tahun 2003 jumlah produksi kayu bulat yang legal (ada ijinnya)
adalah sebesar 12 juta m3/tahun. Padahal kebutuhan konsumsi kayu keseluruhan sebanyak 98
juta m3/tahun. Data ini menunjukkan terdapat kesenjangan antara pasokan dan permintaan kayu
bulat sebesar 86 juta m3. Kesenjangan teramat besar ini dipenuhi dari pencurian kayu (illegal
loging). Dari praktek tersebut diperkirakan kerugian yang dialami Indonesia mencapai Rp.30
trilyun/tahun. Hal inilah yang menyebabkan pendapatan sektor kehutanan dianggap masih kecil
yang akhirnya mempengaruhi pengembangan program pemerintah untuk masyarakat Indonesia.
Cara Penanggulangan dari Dampak Kerusakan
Hutan hujan menghilang dengan sangat cepat. Berita baiknya adalah banyak orang yang
ingin menyelamatkan hutan hujan. Berita buruknya adalah menyelamatkan hutan hujan tidak
akan mudah. Ini akan membutuhkan usaha banyak orang yang bekerja bersama dalam rangka
menjaga hutan hujan dan kehidupan alam liarnya dapat bertahan agar anak-anak kita dapat
menghargai dan menikmatinya. Beberapa langkah untuk menyelamatkan hutan hujan dan, dalam
skala yang lebih luas, ekosistem di seluruh dunia adalah fokus pada "TREES":
· Teach others about the importance of the environment and how they can help save rainforests.
(Ajarkan orang lain tentang pentingnya lingkungan dan bagaimana mereka bisa membantu
menyelamatkan hutan hujan)
· Restore damaged ecosystems by planting trees on land where forests have been cut down.
(Memperbaiki ekosistem yang rusak dengan menanam pepohonan di wilayah dimana hutan telah
ditebangi.)
· Encourage people to live in a way that doesn't hurt the environment (Anjurkan orang-orang
untuk hidup dengan cara yang tidak merusak lingkungan)
· Establish parks to protect rainforests and wildlife (Dirikan taman-taman yang dapat
melindungi hutan hujan dan alam liarnya)
· Support companies that operate in ways that minimize damage to the environment (Dukung
perusahaan-perusahaan yang bekerja dalam aturan yang meminimalkan kerusakan terhadap
lingkungan)ggu
Ada banyak cara lain untuk menanggulangi kerusakan yang terjadi di hutan huja tropis maupun
dihutan-hutan lainnya seperti melegalkan keras lading berpindah , penebangan pohon . Dari
pemerintah sendiri pun juga harus pintar-pintar menjaga ataupun mengolah sumber daya yang
berasal dari hutan . Membatasi pengambilan SDA , dan upaya lain seperti menggalakan gerakan
reboisasi , penanaman pohon kembali . Bahkan dari diri kita sendiri pun juga harusnya sadar
akan pelestarian dan perawatan hutan . Cobalah dipikirkan dari sana juga kita bisa mendapat
kertas , bumi kita terlindungi dari sinar matahari dengan adanya ozon . Dengan adanya
pengurangan hutan yang ada ozon bumi kita akan menipis , oksigen pun belum tentu dengan
leluasa kita dapatkan .
BAB III
KESIMPULAN
Kerusakan Biosfer sangat berdampak buruk untuk lingkungan hidup kita, sebagai contoh
yaitu kerusakan hutan hujan tropis akan menimbulkan damoak kerusakan lapisan ozon, efek
rumah kaca, Kepunahan Species Dengan rusaknya hutan sudah pasti keanekaragaman ini tidak
lagi dapat dipertahankan bahkan akan mengalami kepunahan . Setiap harinya Indonesia
kehilangan satu species (punah) dan kehilangan hampir 70% habitat alami pada sepuluh tahun
terakhir, dan merugikan Negara kita.
Akan berdampak juga untuk lingkungan jika kita tidak menjaga lingkungan sekitar,
termasuk hutan. Maka dari itu kita harus terus melestarikan semua yang masih ada dan
menambah apa yg perlu kita tambah. Keep earth healthy. Ada banyak cara lain untuk
menanggulangi kerusakan yang terjadi di hutan huja tropis maupun dihutan-hutan lainnya seperti
melegalkan keras lading berpindah , penebangan pohon . Dari pemerintah sendiri pun juga harus
pintar-pintar menjaga ataupun mengolah sumber daya yang berasal dari hutan . Membatasi
pengambilan SDA , dan upaya lain seperti menggalakan gerakan reboisasi dan penanaman pohon
kembali.
Recommended