View
41
Download
5
Category
Preview:
Citation preview
SISTEM INOVASI NASIONAL DAN INOVASI KELAPA SAWIT
Salah satu strategi pelaksanaan MP3EI adalah memperkuat kemampuan SDM dan Iptek
nasional, dengan fokus utamanya peningkatan nilai tambah, mengintegrasikan pendekatan
sektoral dan Regional; memfasilitasi percepatan investasi swasta sesuai kebutuhannya dan
mendorong inovasi. Dalam upaya mendukung strategi ini, kementerian Riset dan Teknologi telah
menetapkan Program Utamanya yaitu Penguatan Sistem Inovasi Nasional. Pengauatan Sistem
Inovasi Nasional tersebut sesungguhnya bertujuan untuk mendukung dan meningkatkan nilai
tambah dari seluruh kegiatan ekonomi utama yang ada di setiap koridor ekonomi. Kekayaan
sumberdaya alam yang tergambar dalam 22 kegiatan ekonomi tersebut harus dapat dikelola
seoptimal mungkin dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan dan keberlanjutannya. Cita-
cita tersbut dapat diwujudkan apabila inovasi sebagai ujung tombaknya dapat dibangkitkan,
sehingga inovasi merupakan tantangan yang perlu dijawab oleh komunitas ABG (Akademisi –
Bisnis – dan Government)
Di lain pihak, perancangan enam Koridor Ekonomi Indonesia dalam Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), memerlukan partisipasi dan prakarsa dari
seluruh elemen masyarakat Indonesia. “104 Inovasi Indonesia – 2012” menawarkan prospek
untuk menciptakan nilai tambah ekonomi, serta percepatan daya saing nasional melalui inovasi.
Sampai dengan terbitan ke empat tahun 2012 ini, karya-karya inovasi yang tersimpan dalam
database BIC telah mencapai 2.519 proposal, mewakili 28 dari 33 provinsi di seluruh Indonesia.
Semoga fakta ini dapat menjadi barometer kesiapan para inovator nasional mendukung prakarsa
enam koridor ekonomi (KE) Indonesia.
Inovasi diartikan sebagai proses konversi dari gagasan/ invensi menjadi barang, jasa atau metoda
yang lebih baik daripada gagasan yang telah ada. Fungsi BIC adalah mensinergikan seluruh
kegiatan, dengan mensinergikan seluruh potensi komponen bangsa –akademisi, pelaku usaha dan
pemerintah- untuk menciptakan inovasi. Inovasi dalam bidang teknologi menyediakan solusi
bagi banyak masalah sosial dan ekonomi yang kita hadapi dewasa ini. Dalam banyak kasus,
penemuan solusi dan produk atraktif dilengkapi dengan kemajuan di bahan-bahan, diharapkan
akan mendorong tumbuhnya kegiatan perekonomian.
Sejak tahun 2008, BIC telah mempublikasikan 510 karya inovasi terpilih di serial “100+ Inovasi
Indonesia”. Melalui program ini terhimpun lebih dari 2.500 karya inovasi yang terhimpun dari
hampir seluruh sektor ekonomi maupun lembaga/organisasi litbang di Indonesia dan juga
mewakili 28 dari 33 provinsi di Indonesia. Di lain pihak, BIC juga banyak memprakarsai bergam
kegiatan terkait dengan pengembangan kewirausahaan, penciptaan model bisnis inovatif,
pembinaan intermediator inovasi di daerah, selain tentunya standarisasi kompetensi
intermediator inovasi sebagai proses yang strategis bagi masa depan kita semua.
Secara umum BIC mengelompokkan inovasi berdasarkan beberapa bidang yaitu: Ketahanan
Pangan, Energi Baru dan Terbarukan, Manajemen dan Teknologi Transportasi, Teknologi
Informasi dan Komunikasi serta Kesehatan, Obat-Obatan, Material Maju dan Lain-Lain.
Berdasarkan kajian telusur terhadap inovasi 104 yang diluncurkan pada Tahun 2012, dapat
diketuhui dari 104 inovasi hanya terdapat 5 (lima) inovasi yang secara langsung menggunakan
kelapa sawit sebagai bahan baku dan 1 (satu) inovasi yang masih memiliki keterkaitan dengan
kelapa sawit (Tabel 1). Di lain pihak, berdasarkan kajian telusur terhadap 131 Inovasi IPB dalam
100, 101, 102, 103 hanya terdapat 7 (tujuh) inovasi yang memanfaatkan kelapa sawit sebagai
bahan baku serta 2 (dua) inovasi yang masih terkait dengan kelapa sawit khususnya dalam sektor
perkebunan (Tabel 2)
Tabel 1. Telusur 104 Inovasi yang Terkait dengan Pengembanagan Bisnis Berbasis Sawit
No Bidang Inovasi Jumlah1. Ketahanan Pangan 42. Energi Baru dan Terbarukan 23. Manajemen dan Teknologi Transportasi -4. Teknologi Informasi dan Komunikasi -5. Komunikasi serta Kesehatan -6. Obat-Obatan -7. Material Maju 1
Tabel 2. Inovasi Kelapa Sawit dalam 100,101, 102 dan 103 Inovasi Indonesia
No Bidang Inovasi Jumlah1. Ketahanan Pangan 22. Energi Baru dan Terbarukan 43. Manajemen dan Teknologi Transportasi -4. Teknologi Informasi dan Komunikasi -5. Komunikasi serta Kesehatan -6. Obat-Obatan 17. Material Maju -8. Lain-Lain` 2
Hasil kajian menunjukkan bahwa sistem-sistem inovasi yang dikaji sedang mengalami transisi
dengan derajat perubahan yang tidak sama. Perubahan-perubahan tersebut pada dasarnya
didorong oleh tantangan globalisasi yaitu untuk merealisasikan pembangunan yang
berkelanjutan, dan pada gilirannya ikut mentrasformasikan pola hubungan A-B-G. Transformasi
ini ternyata telah mendekatkan model SIN Jepang dan Amerika Serikat menjadi sangat mirip
satu sama lain. Padahal transisi SIN di negara-negara Uni Eropa masih belum jelas polanya,
karena banyaknya pertentangan anatara kepentingan nasional dan kepentingan bersama Uni
Eropa, selain juga besarnya perbedaaan kapabilitas berinovasi di antara negara-negara
anggotanya.
104 INOVASI.
A. Ketahanan Pangan
1) Pupuk Hayati “MYCOFER” – Potensial Untuk Tanaman Perkebunan dan Kehutanan
2) Nanoenkapsulat Pigmen Karotenoid Limbah Serat Kelapa Sawit
3) Mesin Pengempos Tikus
4) GANO-KIT Prototype 4.1: Perangkat Deeteksi Dini Infeksi Ganoderma sp. Pada Kelapa
Sawit
B. Energi
1) SUPE(r)L Surfaktan Minyak Bumi
2) Biodiesel Berbasis SBE
C. Manajemen dan Teknologi Transportasi
D. Teknologi Informasi dan Komunikasi
E. Teknologi Pertahanan dan Keamanan
F. Teknologi Kesehatan dan Obat-Obatan
G. Material Maju
1) Pembersih Perkasa Sahabat Alam Berbasis Sawit
H. Lain-Lain
Recommended