Buku Panduan Bedah 07 (Isi)

Preview:

Citation preview

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

BAB IPENDAHULUAN

Era globalisasi dewasa ini tidak bisa dihindari oleh institusi apapun termasuk program studi ilmu bedah. Pada saat ini tidak ada lagi batas negara dan bangsa. Komunikasi sangat cepat dan teknologi semakin maju. Disisi lain Progran Studi Ilmu Bedah FK Unud / RS Sanglah yang telah berdiri sejak tanggal 16 Agustus 1991 berdasarkan SK Dirjen Dikti 050/Dikti/Kep/1991 tentang pembentukan program Studi Ilmu Bedah, belum menampakkan kiprahnya ditingkat nasional maupun internasional terbukti dengan tidak adanya rujukan berasal dari Bag/SMF Ilmu Bedah FK Unud/RS Sanglah baik dibidang ilmu pengetahuan dan keterampilan bedah. Masalah yang juga cukup memprihatinkan adalah langkanya kesempatan bagi peserta didik untuk latihan ketrampilan bedah kerena keterbatasan jumlah kasus akibat kebijakan managemen Rumah Sakit dan perkembangan ilmu bedah spesialistik yang tidak terbatas. Ilmu Bedah spesialistik berkembang sangat leluasa dan pesat, relatif meninggalkan Ilmu Bedah Umum. Sementara itu tidak ada revitalisasi, reorientasi dan restrukturisasi Ilmu Bedah Umum itu sendiri. Oleh karena itu penguatan Ilmu Bedah Umum menjadi keharusan dan mendesak untuk dilaksanakan disamping kebutuhan spesialisasi bedah umum secara nasional masih banyak. Untuk maksud diatas disusun buku pedoman yang berisi suatu Visi, Misi dan tujuan yang menyeluruh (komprehensive), sasaran program yang jelas, dan kegiatan nyata. Pedoman ini sebagai rencana garis besar dari program studi ilmu bedah FK Unud RS Sanglah yang terus akan berkembang sesuai dengan zaman.Tujuan :BUKU PANDUAN INI MERUPAKAN: Acuan bagi staf pengajar PPDS I Ilmu Bedah FK UNUD / RSUP Sanglah Denpasar Acuan bagi peserta PPDS I Ilmu Bedah FK UNUD / RSUP Sanglah Denpasar. Informasi umum tentang gambaran pendidikan PPDS I Ilmu Bedah FK UNUD / RSUP Sanglah Denpasar

STRUKTUR BUKU PANDUAN Buku panduan PPDS I Ilmu Bedah FK UNUD / RSUP Sanglah Denpasar terdiri dari :BAB I : Pendahuluan BAB II : Kebijakan SistemBAB III : Visi, Misi dan Tujuan PendidikanBAB IV : Kompetensi LulusanBAB V : Peta Kurikulum, Kurikulum, dan Silabus

5.1. Kalender Akademik5.2. Peta Kurikulum5.3. Kurikulum dan Silabus

BAB VI : Penyelenggaraan Pendidikan6.1 Organisasi Penyelenggaraan6.2 Struktur Organisasi, Staf Pengajar, Jejaring dan Fasilitas 6.3 Pendukung Pendidikan6.4 Seleksi Penerimaan Calon Peserta PPDS6.5 Panduan Kegiatan Klinik6.6 Penyelesaian dan Pengeluaran Pendidikan6.7 Karya Tulis Ilmiah6.8 Klarifikasi Morbiditas, Cuti, Panduan Konferensi, Panduan Ujian Nasional,

dan Pelatihan Keterampilan Bedah DasarBAB VII : Metode PembelajaranBAB VIII : Metode Evaluasi dan Kriteria KelulusanBAB IX : Indikator Mutu Luaran

1

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007BAB II

KEBIJAKAN SISTEM

Perguruan Tinggi : Universitas Udayana Denpasar, BaliPelaksana Proses Pendidikan : Bagian Ilmu Bedah Program Diakreditasi Oleh : Kolegium Ilmu Bedah FK UNUD / RSUP Sanglah Denpasar

SK Dirjen Dikti 050/Dikti/Kep/1991Gelar Lulusan : Spesialis Bedah (Sp.B)

dan tentative Master Kesehatan (M.Kes)Nama Program Studi : Program Pendidikan Dokter Spesialis BedahTanggal Penyusunan : Mei 2007

2

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007BAB III

VISI, MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN

Visi :Pada tahun 2008 Program Studi Ilmu Bedah FK Unud/RS Sanglah menjadi program studi unggul di Indonesia, menghasilkan spesialis bedah dengan kompetensi tinggi dan mampu bersaing secara global.

Misi : Menghasilkan Spesialis Bedah yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi, dengan

etika moral yang baik. Menghasilkan spesialis bedah dengan pengabdian tinggi. Mengembangkan program penelitian sehingga menghasilkan penemuan baru.

Tujuan Pendidikan :1. Meningkatkan kwalitas & kwantitas lulusan spesialis bedah dengan kompetensi tinggi.2. Meningkatkan kwalitas dan kwantitas penelitian peserta program studi.3. Meningkatkan kwalitas dan kwantitas pengabdian masyarakat peserta program studi.4. Menciptakan suasana akademik yang kondusif di Bag/SMF Ilmu Bedah FK Unud RS Sanglah.5. Meningkatkan kinerja organisasi dan sistem pengelolaan Program Studi.6. Meningkatkan sustainabilitas dan akuntabilitas Program Studi.7. Meningkatkan efesiensi dan efektifitas pengelolaan Program Studi.

Sedangkan tujuan khusus pendidikan dapat dibaca pada buku kurikulum program studi Ilmu Bedah tahun 2006.

3

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

BAB IVKOMPETENSI LULUSAN

Luaran atau kompetensi PPDS Ilmu Bedah FK Unud setelah menyelesaikan program pendidikan maka SpB mempunyai kemampuan sebagai berikut :1. Berperilaku sesuai dengan Kode Etik Kedokteran Indonesia. 2. Mampu mengatasi masalah penyakit bedah darurat dan bedah elektif sesuai kompetensi (pengetahuan dan

ketrampilan) yang didapat selama pendidikan.3. Mampu mengembangkan diri (KAP) sebagai dokter spesialis bedah sesuai dengan tuntutan masyarakat

dan kemajuan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu bedah invasif minimal. (KAP yang harus dicapai seorang Spesialis Bedah : Lihat Buku Modul Ilmu Bedah tahun 2006).

4. Mampu mengenal masalah bedah di masyarakat dan menyelesaikannya melalui penanganan langsung maupun melalui suatu penelitian.

5. Mampu berkomunikasi dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris dalam mengemukakan pendapat dan hasil karya selama dalam menjalankan profesinya, termasuk berkomunikasi dengan penderita.

4

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

BAB VPETA KURIKULUM, KURIKULUM DAN SILABUS

KALENDER AKADEMIS1.1. Ujian seleksi masuk

Oktober (semester ganjil) atauMaret (semester genap)

Pelaksana : KPS – TKP-PPDS I

1.2. Mulai pendidikan 2 Januari atau 1 Juli

Pengantar : Ka-Bag. I. Bedah

1.3. MKDU (Mata Kuliah Dasar Umum) (6 bulan)Catatan: tidak semua senter pendidikan mengikuti program MKDU

1.4. Kursus Pembekalan RS Pendidikan (2 minggu)

1.5. Tahap Bedah Dasar (3 semester) ............................................. Semester I – III Kursus Ilmu Bedah Dasar Stase 9 pos Kursus ATLS, BSS, USG

1.6. Ujian OSCA .............................................................................. Akhir semester III

1.7. Tahap Bedah Lanjut – (6 semester) .......................................... Semester IV-IX Stase 9 pos Stase ICU Stase IRD Stase Poliklinik Stase RS Jejaring Kursus DSTC & Periopearif Kursus laparoskopik

Masa chief residen (2 semester): ……………………………. (Semester VIII-IX)

1.8. Ujian Lokal, termasuk Ujian Karya Akhir .............................. Semester IX

1.9. Ujian Profesi Nasional ............................................................ Semester IX

1.10. Wisuda

5

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007A. PETA KURIKULUM

A. TAHAP BEDAH DASAR (SEMESTER I, II, III)a. PRA BEDAH

Durasi Materi Ket3 Bulan Mata Kuliah Kedokteran Bedah Umum :

Anatomi, Fisiologi, Patologi Anatomi, Mikrobiologi, Radiologi, Anesthesiologi dan Bedah Dasar yang diberikan secara komprehensif

Observasi Bangsal dan Jaga (sesuai pengaturan jadwal)

b. Posting / Sirkulasi / Stase dan JagaDurasi Materi Ket

20 Bulan Stase di 10 Pos masing-masing 2 bulan untuk mendapatkan ketrampilan (urutan sirkulasi diatur oleh KPS) : Bedah Digestif, Bedah Anak, Bedah Thoraks, Bedah Onkologi, Bedah Plastik, Bedah Urologi, Bedah Orthopaedi, Bedah Saraf , Traumatologi dan Intensive care

Penugasan, Seminar dan Diskusi Ilmu Kedokteran Bedah Dasar

Praktikum Kedokteran Bedah Dasar Jaga (sesuai pengaturan jadwal) untuk

mendapatkan ilmu dan ketrampilan Traumatologi dan Intensive care

B. TAHAP BEDAH LANJUTa. Posting / Sirkulasi / Stase dan Jaga

Materi Ket Stase di 9 pos masing-masing 3 bulan di Bedah

Digestif dan Bedah Onkologi, 2 bulan di Bedah Orthopedi, Bedah Urologi, Bedah Thoraks, Bedah Saraf, Bedah Anak, Bedah Plastik, danTraumatologi

Stase di RS. Mitra Pendidikan selama 2 x 2 bulan

Jaga sesuai pengaturan jadwal) untuk mendapatkan ilmu dan ketrampilan Traumatologi dan Intensive careb. Chief Residen

Durasi Materi Ket6 Bulan Manajerial (IRD, IBS, Poli, Ruangan)

Tugas RS Luar / Pendidikan Kemandirian Penelitian (Karya Akhir)

Lama Pendidikan sesuai kurikulum adalah 53 bulan (4 tahun 5 bulan)Rata-rata Total Pendidikan 5 tahun

6

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007B. KURIKULUM DAN SILABUS (lihat di Buku Kurikulum Bedah tahun 2006)

ALUR PENDIDIKAN

SEMESTER KURSUS UJIANBEDAHDASAR

BEDAHLANJUT

7

1

2

3

ATLS ILMU DASAR

BSSC Min. Invasif Surgery (Dasar) USG

4

5

6

7

8

9

10

OSCA

TNT

PERI-OP LANJUT (CCrISP)

DSTC

Min. Invasif Surgery KOGNITIF

PROFESI

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007Instruksi Kerja Peserta PPDS I selama mengikuti Pendidikan Spesialisasi Bedah di PS. FK.UNUD/RSUP Sanglah Denpasar , yaitu :

A. BEDAH DASAR1. 3 bulan pertama Semester I : Pra Bedah

PPDS di kategorikan dengan sebutan jaga Ia

Tugas: - mengikuti kursus I. Bedah Dasar : Anatomi, Faal, Mikro, PA dll- tugas baca jurnal/ buku teks- mengikuti acara ilmiah, parade, morbiditas, mortalitas- tugas pelayanan di poliklinik, unit gawat darurat, bangsal perawatan dan asisten operasi- melakukan tindakan dasar bedah, bedah minor dan operasi dengan bimbingan senior- Evaluasi masa percobaan pada akhir semester I

2. Semester I – V : Jaga I PPDS di kategorikan dengan sebutan jaga Ib

Tugas seperti pada jaga Ia, dengan tambahan: - mulai membuat referat- mengajukan kasus dalam parade, morbiditas, mortalitas- mengikuti kursus ATLS, BSS, USG

Evaluasi akhir semester III dilakukan ujian OSCA

B. BEDAH LANJUT1. Semester V – IX : Jaga II

PPDS di kategorikan dengan sebutan jaga II Tugas seperti pada jaga Ia & Ib, dengan tambahan:

- membuat referat, laporan kasus, surveilen, penelitian- mengajukan kasus dalam parade, morbiditas, mortalitas- mengikuti kursus DSTC, Perioperatif, endo-laparoskopi- tugas di RS Jejaring

Evaluasi akhir semester VII dengan ujian Kognitif Nasional dan harus telah menyelesaikan 4 karya tulis2. Semester IX – X : Chief Residen

PPDS dikategorikan dengan sebutan Chief Resident (residen Pemimpin) Tugas seperti pada jaga II, dengan tambahan:

- tugas rujukan- menyelesaikan karya akhir (penelitian)

Evaluasi akhir dengan ujian profesi nasional

Tugas dan KewajibanResiden PPDS/trainee bedah di bagian bedah RS pendidikan mempunai tugas dan kewajiban dalam bidang-bidang : Pertama : Pendidikan, Ilmiah, Penelitian Kedua : Pelayanan Medik/Pengabdian Masyarakat. 1. Pendidikan Ilmiah dan Penelitian

a. Bidang Kognitif/pengetahuan teoria.1 Mengikuti kegiatan Ilmiah :

- Kuliah/kuliah tutorial - Presentasi ilmiah lokal (Journal atau textbook Reading, Referat, laporan kasus, penelitian )- Simposium, seminar.- Kursus-kursus

8

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007- Lokakarya - Pertemuan Ilmiah Nasional dan Internasional.

a.2 Membuat dan menyajikan Karya Ilmiah - Journal Reading- Referat - Laporan Kasus - Surveillance- Penelitian (cohort study, cross sectional atau case control study, diagnostic test,

experimental study) a.3 Membuat Karya Akhir

Diambil dari bentuk salah satu jenis penelitian diatas. a.4 Mengajar/memberi pelajaran kepada siswa – siswa SPK (Sekolah Perawat Kesehatan) dan

membimbing mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Akademi Perawat serta residen PPDS Bedah Umum tingkat dibawahnya.

b. Bidang Psikomotor/Ketrampilan1. Membuat diagnosa 2. Menggunakan sarana/alat-alat untuk keperluan diagnosa 3. Melakukan perawatan penderita-penderita Pra Bedah dan Pasca Bedah

(termasuk persiapan-persiapan) 4. Melakukan tindakan terapi paliatif, kuratif, pembedahan dan tindakan tanpa

pembedahan.5. Mengatasi komplikasi pasca bedah. 6. Melakukan rehabilitasi pasca bedah 7. Melakukan rehabilitasi semua kasus-kasus bedah 8. Mengisi dan membuat laporan kegiatan medis didalam catatan medik beserta

seluruh lampiran-lampiran (DALIN, ILO, efek samping obat, dll) dan mengisi buku laporan kegiatan, laporan rujukan serta buku laporan operasi.

Semua kegiatan diatas dilakukan di unit-unit pelayanan seperti UGD, poliklinik, ruangan, kamar operasi sentral, RS rujukan.

c. Bidang Afektif/Attitude/Sikap (didalam maupun diluar Rumah Sakit)1. Jujur dalam perkataan dan perbuatan2. Disiplin dalam memenuhi tugas dan kewajiban3. Bersikap sopan dan santun terhadap senior, teman sejawat, perawat, mahasiswa, pegawai RS/FK

dan penderita/keluarga penderita. 4. Bertanggung jawab dan mengutamakan kesehatan/keselamatn penderita.5. Bertanggung jawab dan turut serta dalam kegiatan pendidikan mahasiswa kedokteran/Akper dan

siswa-siswa Perawat Kesehatan. 6. Membina iklim kekeluargaan dan kerjasama sebagai salah satu anggota team di Lab. .

Selanjutnya Tugas dan Kewajiban Residen PPDS (lihat panduan kerjaklinik)

9

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

BEDAH DASARA. PRA – BEDAH (3 bulan)1. ILMU DASAR (Kuliah-Kuliah)

Topik yang akan diberikan a.l adalah : Molecular and Cellular Biology Biochemistry and Metabolism Fluid Balance and Electrolytes Hemostasis and Thrombosis Physiology of Transfusion Therapy. Homeostasic Mechanism in Shock, Trauma & Sepsis Anesthesia Physiology of Wound Healing Principles of Surgical Infectious Disease Basic Concept of Immunology Immunobiology of Organ Transplantation Tumor Biology/ Immunobiology Nutrition Statistics/ Research Methodology. Basic Surgical Techniques. Respiratory Failure & Lung Emboli Neurology Physiology Physiology of Urnary tract and Urodynamics. Humaniora. Clinical Decision Making Clinical Audit Dasar – dasar Onkologi & Onkologi Bedah Kamar Bedah dan Tata Cara Kamar Bedah dllJadwal kuliah akan diatur oleh KPS, dan diharapkan dapat dilakukan pada waktu jadwal Pendidik yang berkaitan dengan mata kuliah tersebut diatas memberikan pendidikan dari subspesialisasinya. Hal ini untuk meng-intesifikasi pendidikan bedah dasar dan subspesialisme yang berkaitan.Topik bedah dasar dapat berubah sesuai dengan keadaan dan kemajuan ilmu pengetahuan itu sendiri.

2. BASIC SURGICAL SKILL COURSEKursus ketrampilan yang bersifat nasional yaitu Basic Surgical Skill course (BSS) dijalankan setelah menyelesaikan fase prabedah. BSS COURSE dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu awal dan pertengahan tahun. Untuk Bali/ Universitas Udayana dilakukan berdasarkan rayon bersama dengan Universitas Airlangga dan Universitas Brawijaya.

3. UJIAN KEDOKTERAN DASAR NASIONALUjian Kedokteran Dasar (Nasional) adalah pada bulan Juli dan Desember setiap tahunnya, dan dilakukan pada senter pendidikan masing – masing.

10

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

B. JAGA I (20 Bulan)Pada periode ini pendidikan ditekankan pada pendidikan mengenai dasar – dasar ilmu kedokteran dan dasar – dasar , yaitu ilmu – ilmu yang bersifat complimentary terhadap dan Ilmu yang berhubungan erat dengan itu sendiri.Dari segi ketrampilan, pada enam bulan pertama residen Bedah Dasar masih bersifat observer, turut aktif dalam menyiapkan pasien untuk pembedahan, dan belum bertindak sebagai penentu diagnosa dan tindakan (decision maker). Beberapa materi ketrampilan yang harus dikuasai adalah yang bersifat sederhana dan akan tetap diawasi oleh pembimbing. Pada tahun - tahun berikutnya, pendidikan lebih bersifat aplikasi klinis, yaitu bagaimana residen mentapkan ilmu – ilmu dasar tersebut diatas kepada aplikasi praktis klinis terhadap pasien. Kemampuan klinis dan ketrampilan diharapkan akan terus meningkat oleh pendidikan yang bersifat “magang” ini.

TUJUAN PENDIDIKAN para residen pada tingkat 1 ini adalah :- Mempelajari dasar keilmuan dari Bedah Umum, untuk dapat meng-aplikasikannya pada pasien, dan

memandang pasien dari sudut pandang holistic.- Mempelajari Dasar Keilmuan dari masing – masing subspesialisme diatas.- Turut aktif didalam diskusi – diskusi ilmiah subspesialisme tersebut, untuk memperluas khasanah keilmuan

dari masing – masing disiplin .- Membuat diagnosa, dan presentasi kasus dari mulai yang sederhana sampai yang unik dan sulit sesuai dengan

tingkat pengetahuan dan ketrampilannya, turut aktif didalam pengobatan dan pembedahannya dan yang terpenting turut aktif dalam follow up pasien tersebut.

MENGIKUTI SIKLUS STASE :BEDAH DIGESTIF ( Level penguasaan ilmu : mengerti dan memahami)- Akses pembedahan pada saluran cerna- Pemeriksaan imaging saluran cerna- Diagnosa penyakit bedah saluran cerna- Akut abdomen- Perdarahan pada saluran cerna- Hernia- Patofisiologi Ileus- Entero – stoma- Patofisiologi dari Obstruksi empedu- Kelainan Bedah Pankreas- Bedah Hepar- Kelainan pada esophagus, gaster, usus halus dan colo – rectal- Fistula entero – cutan.- Proctologi

BEDAH ONKOLOGI (Mengerti dan memahami)- Prinsip dan akses pada pembedahan onkologi.- Dasar – dasar terapi onkologi Bedah- Kedaruratan onkologi dan penanggulangannya- Terapi paliatif kanker- Registrasi kanker - Kelainan jinak / ganas payudara- Kelainan jinak, pra kanker dan kanker pada kulit- Kelainan gld thyroid & gld parathyroid

11

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007- Tumor jaringan lunak (jinak dan ganas)- Tumor kepala leher (jinak dan ganas)- Tumor rongga mulut/ kelenjar ludah & akses pembedahannya- Dasar pemberian khemoterapi pada kanker solid.- Dasar-dasar pemberian radiotheraphy pada kanker solid.

BEDAH THORAKS ( Mengerti dan memahami).- Dasar pemeriksaan radiology thoraks- Dasar terapi oksigen dan ventilasi mekhanik.- Empyema thoraks- Akses pada pembedahan cavum thoracis- Penyakit bedah dari paru dan jantung.- Prinsip umum adanya pintasan kardio – pulmoner- Tehnik khusus bedah thoraks

BEDAH VASKULER (Mengerti dan memahami).- Introduksi bedah vaskuler- Hemodinamika vaskuler- Sumbatan pembuluh darah- Prinsip rekonstruksi vaskuler

BEDAH ANAK (Mengerti dan memahami).- Pemeriksaan dan interpretasi radiologi anak.- Perawatan pra & pasca bedah pada anak/ bayi- Kelainan inguinal pada anak- Akut abdomen pada neonatus- Sepsis neonatus- Kedaruratan bedah pada bayi dan anak- Tumor pada bayi dan anak.

TRAUMA ( Mengerti dan memahami).- Patofisiologi perubahan tubuh terhadap trauma.- Multiple injuries- Trauma score.- Imaging technics in traumatology- Critical care in traumatology.- Shock, SIRS, MODS, DIC & MOF in trauma (pendalaman)- Trauma pada daerah kepala leher.- Trauma pada saluran cerna dan organ solid abdomen- Trauma thoraks- Trauma vaskuler.- Crush Injuries- Trauma pada tulang dan jaringan lunak.- Trauma pada urogenitalis.- Trauma kepala dan tulang belakang.

ORTHOPEDI.- Introduksi Orthopedi- Radiologi pada orthopedic

12

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007- Prinsip terapi terhadap fraktur- Proses Penyembuhan tulang- Pemasangan implant, traksi dan tehnik immobilisasi- Sindroma kompertemen- Penyakit metabolik dan degeratif pada orthpaedi- Tumor pada tulang- Prinsip amputasi

UROLOGI.- Prinsip pemeriksaan urologi- Imaging pada urologi.- Interpretasi laboratorium pada urologi- Urodinamika (pendalaman)- Fatofisiologi gagal ginjal- Obstruksi saluran kemih- Batu saluran kemih- Tumor saluran kemih- Patofisiologi kelainan prostate.- Kelainan Penis- Bedah endoskopi (endoskopi diagnostik)

BEDAH SYARAF.- Imaging pada kelainan bedah syaraf.- Patofisiologi dari kelainan pada cerebral- Patofisiologi dari kelainan pada medulla spinalis

KETRAMPILAN BEDAH DASAR.Pada paket ketrampilan ini terdapat 3 level ketrampilan yaitu :- Menguasai : Artinya residen mempunyai ketrampilan yang baik untuk melakukan ketrampilan tersebut

secara mandiri. Didalam konteks pendidikannya, residen melakukan jenis ketrampilan/ pembedahan tersebut secara mandiri.

- Mengetahui : Artinya residen mendapatkan ketrampilan ini dari asistensi, mengamati, diskusi dengan Senior Pembimbing, Pendidik ataupun penilai yang melakukan pembedahan. Jadi Residen tidak melakukan pembedahan secara mandiri.

- Mengamati, Membaca dan Diskusi. Dalam hal ini pada kasus – kasus tertentu o.k factor kelangkaan, maka kemampuan residen hanya sebatas membaca, mengamati dan mendiskusikannya dengan Pembimbing, Pendidik atau Penilai, tanpa harus disertai dengan adanya kasus tersebut. Hal ini dikemudian hari mungkin dapat digantikan oleh adanya simulator – simulator ataupun pertunjukan video dari tehnik pembedahan tersebut. Diharapkan jika residen menemukan kasus yang sama, maka residen akan mempunyai kemampuan ataupun improvisasi untuk melakukan pembedahan mandiri.

ENAM BULAN PERTAMA :KETRAMPILAN UMUM PADA 6 BULAN PERTAMA (level kemampuan : menguasai)- Menguasai tehnik steril – non steril, misalnya dalam hal mencuci tangan memakai sarung tangan, memakai

baju steril untuk pembedahan, area steril didalam setting kamar bedah.- Mengetahui nama dari berbagai alat bedah, gunanya, cara mempergunakannya secara benar.- Menguasai berbagai macam tehnik menjahit luka dan mengaplikasikannya pada berbagai macam bentuk

luka, dan tehnik membuka jahitan yang benar.

13

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007- Menguasai tehnik untuk membuka jalan nafas ataupun intubasi terutama pada obstruksi jalan nafas bagian

atas.- Menguasai ketrampilan dalam memasang infus, memasang CVP/ Monitor CVP, dan mengatur cairan infus,

komposisi infus, penghitungan cairan dsb.- Menguasai kognitif tentang shock, sepsis, SIRS, MODS, DIC dan MOF, dan bagaimana cara

penanggulangannya.- Menguasai bagaimana mengambil sampel darah dan mengirimkannya untuk berbagai pemeriksaan

laboratorium. - Menguasai tehnik membaca dan menginterpretasi berbagai hasil laboratorium. - Menguasai ketrampilan untuk memasang fowley urethral catheter baik pada laki – laki maupun wanita dan

cara fiksasi yang baik, dan bagaiman menghitung produksi urine pada dewasa, anak – anak dan bayi.- Menguasai ketrampilan untuk membaca hasil Rontgen untuk kasus – kasus yang banyak dijumpai.- Menguasai dan mampu membuat status Bedah yang baik, dan perencanaan kedepan secara jelas dan benar.- Memasang NGT baik untuk dekompresi maupun enteral feeding tube (flocare).- Menguasai ketrampilan untuk melakukan perawatan luka – luka sederhana sebagai akibat trauma. - Menguasai ketrampilan untuk melakukan diagnosa pada pasien – pasien trauma dan kedaruratan bedah.- Menguasai ketrampilan menyiapkan pasien guna pembedahan mayor, hal ini menyangkut pemberian cairan,

penghitungan cairan, komposisi cairan infus, produksi urine, pemberian antibiotika yang rasional.- Menguasai ketrampilan dan pengetahuan tentang tranfusi darah, jenis transfusi, indikasi masing – masing

komponen darah tersebut.

ENAM BULAN KEDUA.- Menguasai ketrampilan untuk berkerja diruang operasi, dan telah mampu untuk asistensi pembedahan

mayor, seperti fraktur terbuka, sistostomi, appendektomi, hernia irreponibilis, incarcerate dan strangulatif, torsio testis, dsb.

- Menguasai ketrampilan pembedahan mandiri (dengan delegasi dan supervisi yang baik). Misalnya untuk tumor kulit dan jaringan lunak sederhana (atheroma, lipoma, fibroma dll) baik dengan anestesi lokal ataupun anestesi umum, melakukan perawatan luka operasi secara tuntas, dan follow up yang baik.

- Dapat menulis laporan tentang persiapan pembedahan, jalannya pembedahan secara baik, dan menuliskan tentang rencana pengobatan selanjutnya jika memang ada, dan tentu saja follow up pasien.

Secara mendetail paket Ketrampilan yang harus dikuasai (mandiri) adalah:

BEDAH DIGESTIF.- Appendektomi (minimal 5 kasus)- Herniotomi (sederhana) (minimal 5 kasus)- Hemoroidektomi (Langenbeck/ Modifikasi White Head) (minimal 5 kasus) - Fistolotomi atau Fistolectomy (minimal 5 kasus)- Laparotomi (minimal 10 kasus)- Penutupan perforasi usus sederhana (minimal 5 kasus)- Colostomy (minimal 5 kasus)- Sigmoidoscopy, Rectoscopy, dan anoscopy (rigid) (minimal 10 kasus)- Diagnostic Laparoscopy (minimal 5 kasus)

BEDAH ONKOLOGI- Biopsi incisional (minimal 10 kasus)- Biopsi eksicional (minimal 10 kasus)- Eksisi tumor jinak mamma (minimal 10 kasus)- Eksisi tumor jinak kulit dan appendices kulit (minimal 10 kasus)

14

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007- Eksisi tumor jaringan lunak jinak (minimal 10 kasus)- Cricothyroidotomy & tracheostomy ( 5 kasus)- Incisi abscess maxillo facial (minimal 5 kasus)- Ovariectomy bilateral pada karsinoma mamma stadium lanjut (minimal 3 kasus).- Eksisi kista thyroglossus (operasi Sistrunk) (minimal 5 kasus) .- Simple mastectomy (minimal 5 kasus)

BEDAH THORAKS.- Drainage thoraks/ WSD ( 3 – 5 kasus)- Terapi konservatif trauma thoraks (Minimal 5 kasus)

BEDAH VASKULER.- Merawat varises ekstremitas secara non bedah. (minimal 5 kasus)

BEDAH ANAK.- Herniotomy anak (5 kasus)- Ligasi tinggi hidrokel testis (5 kasus)- Colostomy anak (5 kasus)

ORTHOPEDI- Reposisi tertutup patah tulang extremitas (10 kasus)- Debridement fraktur terbuka extremitas gr I – II (10 kasus)- Memasang bermacam tipe cast pada berbagai jenis fraktur (10 kasus)- Sequesterectomy pada osteomyelitits (5 kasus)- Fiksasi eksternal sederhana (3 kasus)- Amputasi tulang kecil/ disartikulasi sendi kecil ( 5 kasus)- Terapi konservatif terhadap CTEV.

UROLOGI.- Sistostomi trocar ataupun terbuka ( 5kasus)- Vasektomi (10 kasus)- Sistoskopi diagnostik ( 5 kasus)- Vesico – lithotomy (5 kasus)- Hidrocelectomy (5 kasus)- Ligasi Varikokel / operasi Palomo (5 kasus)- Operasi laparotomi pada rupture buli – buli.

BEDAH PLASTIK/ REKONSTRUKSI.- Perawatan luka bakar fase sub akut (fase akut – lihat pada trauma)- Skin grafting ( 10 kasus)- Melepaskan kontraktur secara sederhana (3 kasus)- Eksisi keloid (5 kasus)- Reposisi fraktur hidung (2 – 3 kasus)- Reposisi dislokasi T.M joint ( 2 – 3 kasus)

Rotasi ataupun Stase pada beberapa sub divisi dalam bedah, seperti a.l : Bedah Digestif (1 X 2 bulan)

15

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007 Bedah Onkologi (1 X 2 bulan) Orthopaedi (1 X 2 bulan) Traumatologi/ Emergency Surgery (1 X 2 bulan) Urologi ( 1 X 2 bulan) Bedah Thoraks & Vaskuler ( 1 X 2 bulan) Bedah Anak (1 X 2 bulan) Bedan Plastik dan Rekonstruksi (1 X 2 bulan) Bedah Syaraf ( 1 X 2 bulan). ICU dan Critical Care (1 X 2 bulan)Rotasi akan diatur sedemikian rupa, sehingga residen akan mempunyai jadwal rotasi yang tetap.

Tugas Jaga Trauma dan Emergency Surgery. Setiap residen berkewajiban :melakukan tugas jaga trauma dan bedah darurat di Instalasi Rawat Darurat (IRD). Daftar Jaga akan diatur oleh KPS dan berkompromi dengan Tim Trauma di IRD. Tim inti jaga residen adalah residen yang sedang stase pada Traumatologi.

Tugas utama residen jaga 1 ini adalah turut aktif didalam menyiapkan pasien - pasien yang akan dioperasi (skill stations), seperti memasang catheter urethra, memasang infus dan menghitung cairan, mengkoreksi kegoncangan elektrolit, rehidrasi, memasang N.G tube, intubasi pasien – pasien dengan obstruksi nafas, CPR, menjahit luka – luka dan lain – lain (lihat paket ketrampilan) . Hal ini dilakukan dibawah supervisi pembimbing yang ada di IRD bedah/ trauma.

Ujian dan Kursus yang bersifat Lokal atau Nasional.Kursus yang bersifat Lokal biasanya insidentil dan tidak diprogramkan sebelumnya, misalnya adanya kursus – kursus dari satu subspesialisme yang bisa bersifat local maupun nasional.Kursus yang bersifat Nasional a.l. USG for Trauma, TNT (Nutrisi), Peroperative Course.Ujian Nasional : Ujian OSCA (biasanya dilaksanakan berbarengan dengan Kegiatan Trigonum)

BEDAH LANJUT A. JAGA II (24 Bulan)

Pada masa ini residen bedah dididik secara lebih intensif, terutama didalam kemahiran professional yaitu a.l : pembedahan – pembedahan yang mandiri ( ketrampilan) yang didelegasikan oleh pendidik atau penilai secara jelas, dan berada dalam pengawasan yang ketat. Dari segi kognitif, residen akan mempelajari patofisiologi penyakit bedah secara lebih mendalam dan canggih, bagaimana melakukan diagnosa, terapi bedah, dan mengatasi komplikasi yang terjadi.Secara praktis Jaga II adalah motor dari residen dalam rangka pelayanan terhadap pasien bedah, meskipun dalam supervisi yang ketat dari pembimbing, dan pendidik.

Pendidikan Kognitif.Pendidikan kognitif merupakan kelanjutan dari pendidikan sebelumnya di Bedah dasar. Dan materi pendidikan kognitif yang belum didapatkan di Bedah Dasar dapat dilanjutkan pada periode ini. Residen pada fase ini juga sudah mampu melaksanakan penelitian yang lebih bersifat analistis sederhana, yang diperlukan untuk presentasi local, nasional dan penelitian akhir.

16

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007Stase dan RotasiResiden akan menjalani rotasi dan stase pada beberapa disiplin Ilmu Bedah a.l :- Bedah Digestif (1 X 3 bulan)- Bedah Onkologi (1 X 3 bulan)- Bedah Anak (1 X 2 bulan)- Bedah Thoraks Vaskuler (1 x 2 bulan)- Traumatologi / Emergency Surgery ( 1 x 2 bulan)- Urologi (1 X 2 bulan)- Ortopaedi (1 x 2 bulan)- Bedah Plastik/ Rekonstruksi ( 1 X 2 bulan).- Bedah Syaraf (1 X 2 bulan)- Dinas Luar ( R.S Jaringan Pendidikan) ( 2 X 2 bulan)

Setelah melewati Semester VI , residen akan menjalani ujian Kognitif Nasional yang akan dilaksanakan 2 kali dalam setahun yaitu : Ujian dilakukan pada waktu PIT/ MABI IKABI yaitu rata – rata bulan Juli setiap tahunnya, dan ujian kedua pada akhir tahun yaitu bulan Nopember/ Desember di Senter yang mempunyai peserta ujian terbanyak.

Paket Ketrampilan.PEMBEDAHAN YANG HARUS DIKUASAI/ DAPAT DIKERJAKAN SECARA MANDIRI.Jumlah kasus dari masing – masing pembedahan dibawah ini minimal adalah mengerjakan mandiri sebanyak 2 kasus.

BEDAH DIGESTIF.- Reseksi dan segala tipe anastomosis usus.- Penanggulangan rupture hepar dan reseksi liver jika diperlukan.- Splenektomi berencana atau darurat.- Debridement dan drainage pankreatitis.- Gastrektomi subtotal- Gastroenterostomi- Biliodigestive- Semua tipe hemikolektomi (darurat, dan berencana, operasi Hartmann)- Operasi Miles- Colecystectomy

BEDAH ORTOPEDI.- Reduksi terbuka dan fiksasi interna (ORIF) nailing (femur), plate & screw (tibia, radius, ulna, humerus)- Tension band wiring (tbw): olecranon, patella- Biopsy tulang (tumor)- Disartikulasi sendi besar (panggul, bahu, lutut)- Tendon repair.- Amputasi mayor

BEDAH UROLOGI- Nephrostomy- Prostatectomy terbuka- Nephrectomy- Orchidectomy (malignancy)

17

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007- Repair Urethral Rupture.- High ligation varicoceleBEDAH ONKOLOGI.- Mastectomy (simple, radical/ Halstedt; Modified Radical Mastectomy/ Maaden)- Subcutaneus mastectomy- Thyroidectomy (hemi, total/ subtotal)- Strumectomy (struma toxic)- Radical Neck Dissection- Operasi tumor rongga mulut (trans-oral approach)- Soft Tissue sarcoma operation techniques- Simple reconstruction dari defek pembedahan onkologi- Mandibulectomy - Wide excisi skin cancers- Peritidectomy- Excisi kelenjar ludah submanibula

BEDAH THORAX.- Thoracotomy oleh karena trauma, serta mengatasi kerusakan organ (paru, jantung yang terjadi).

BEDAH VASKULER.- Lumbal sympathectomy- Varices Stripping- Operasi A-V shunt untuk dialysis dan koreksi jika ada komplikasi.

BEDAH ANAK.- Colostomy pada bayi/ anal- Operasi invaginasi pada anak- Operasi tumor retro-peritoneal.- Operasi atresia ani letak rendah.- Proctoplasty perineum- Operasi omphalocele/ gastroschisis.

BEDAH PLASTIK/ REKONSTRUKSI- Labioplasty- Palatoplasty- Hispospadia- Fraktur mandibula/ maxilla.- Fiksasi gigi pada fraktur.

BEDAH SYARAF.- Trepanasi o.k trauma kepala.- Reposisi fraktur impresi tulang kepala.- Repair saraf Perifer

PEMBEDAHAN YANG HARUS DIKETAHUI, DAN JIKA TERPAKSA HARUS DAPAT MELAKUKANNYA.Dan untuk dapat melakukannya (sendiri) residen bedah harus melihat ataupun asistensi kasus – kasus dibawah ini sebanyak 2 kasus, yaitu :

18

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007- Totalgastrectomy / esophago-jejunostomy.- Operasi pada tumor esophagus- Reseksi hepar- Reseksi pancreas (Whipple)- Exenterasi pelvis pada recurrens rectal cancer- Nephrolithotomy/ pyelolithotomy.- Ureterolithotomy pada batu ureter distal- re-implantasi ureter.- Modified Radical Neck Dissection- Parotidectomy subtotal/ total- Hemimandibulectomy- Hemimaxillectomy.- Hemiglossectomy- Operasi Commando- Rekonstruksi dengan pedicle flap (Deltoid flap, pectoral flap, latissimus dorsi flap.)

CATATAN : Untuk meningkatkan kompetensi, maka residen bedah yang masih menginginkan mendapatkan ketrampilan dan pengetahuannya tentang pembedahan – pembedahan tertentu untuk mencapai level menguasai, harus dijinkan.

Kursus & Ujian-Ujian Nasional- Ujian Kognitif Nasional - Kursus Laparoskopy

B. TINGKAT CHIEF RESIDENT ( 6 BULAN )Pada tingkat ini, residen kepala ini diharapkan untuk menjalani pendidikan :- Ketrampilan t.u pada pembedahan – pembedahan yang bersifat lebih sulit, dan dengan kasus yang jarang

dijumpai.- Melengkapi kemampuan kognitif - Management pasien ( di Bedah Sentral, Bedah Darurat/ Traumatologi, Poliklinik Bedah)- Penelitian akhir yang bersifat mandiri.- Pendidikan Kemandirian di R.S diluar senter pendidikan.

Kursus Nasional.DSTC (Definitive Surgery for Trauma Care). Dilakukan 3 kali setahun, dimana dua kali diberikan khusus untuk chief resident, dan satu kali diberikan pada ahli bedah.

Penilaian.Ujian Profesi Ahli Bedah dilakukan setelah chief resident menyelesaikan semua kewajiban baik administratif maupun pendidikannya dan menyerahkan log book pendidikannya. Ujian dilaksanakan secara :

1. Lokal. Dilaksanakan oleh staf penilai senter pendidikan bedah tersebut. Penilaian ini bersifat evaluasi untuk melihat kesiapan residen tersebut untuk mengikuti Ujian Profesi, dan menambah kekurangan – kekurangan kelengkapan pendidikan.

2. Ujian Profesi yang bersifat Nasional. Dilaksanakan oleh Staf Penilai dibantu oleh Penguji Tamu yang juga merupakan penguji nasional.

19

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

DRAFT INSTRUKSI KERJA (ALUR STASE)

PRA BEDAH :SEMESTER I (3 Bulan)

BEDAH DASAR / JAGA I :SEMESTER I – SEMESTER IV (20 BULAN)

DIGESTIF(2 Bulan)

ONKO(2 Bulan)

ORTHO(2 Bulan)

UROLOGI(2 Bulan)

THORAK(2 Bulan)

SARAF(2 Bulan)

PLASTIK(2 Bulan)

ANAK(2 Bulan)

TRAUMA(2 Bulan)

R. INTENSIF (HCU + RTI)

(2 Bulan)

BEDAH LANJUT / JAGA II :SEMESTER IV – SEMESTER VIII (24 BULAN)

DIGESTIF(3 Bulan)

ONKO(3 Bulan)

ORTHO(2 Bulan)

UROLOGI(2 Bulan)

THORAK(2 Bulan)

SARAF(2 Bulan)

PLASTIK(2 Bulan)

ANAK(2 Bulan)

TRAUMA(2 Bulan)

TUGAS LUAR DAERAH

(2 X 2 Bulan)

CHIEF :SEMESTER VIII-IX (6 BULAN)

CHIEF POLI(1 Bulan)

CHIEF RUANG(1 Bulan)

CHIEF IBS(1 Bulan)

CHIEF UGD(1 Bulan)

PENDIDIKAN KEMANDIRIAN(2 Bulan)

JADI TOTAL PENDIDIKAN ADALAH 53 BULAN = IX SEMESTER (4 TAHUN 5 BULAN)

20

Ilmu Anatomi, Fisiologi, Mikrobiologi, Patologi Anatomi: Berupa Kuliah Ilmu Dasar bertempat di Bagian Ilmu Bedah FK.UNUD / RS. Sanglah Denpasar

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

DRAFT INSTRUKSI KERJA (ALUR UJIAN PROFESI NASIONAL)

21

Selesai Stase ChiefProposal Penelitian Baca Paper Akhir

Mengajukan Permohonan Ujian kepada KPS (dilengkapi dengan Kurikulum Vitae kegiatan

selama Pendidikan)

Membayar SPP semester terakhir

KPS (Ketua Program Studi)

Mengajukan Surat Pemohonan Ujian Ke Kolegium Ilmu Bedah Indonesia

Jawaban :

Disetujui :Jika Peserta Ujian 1 orang, biasanya akan digabung dengan center lain yang memiliki peserta Ujian yang lebih banyakHal yang disampaikan oleh Kolegium :

1. Nama Penguji2. Tempat & Jadwal Ujian

Disetujui :Jika Peserta Ujian lebih dari 1 orang, Ujian akan dilaksanakan di Bag. Ilmu Bedah FK.UNUD / RSUP. Sanglah Hal yang disampaikan oleh Kolegium :

1. Nama Penguji2. Jadwal Ujian

Pelaksanaan Ujian

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

Persyaratan mengikuti Ujian Profesi

Mengikuti dan mampu menyelesaikan tugas managemen minimal 3 bulan selama chief.

Menyelesaikan tugas di RS luar mandiri minimal 1 X

Sudah melakukan seluruh jenis operasi yang dipersyaratkan (assisten, bimbingan , mandiri)

Mengajukan permohonan ujian yang dilengkapi dengan kurikulum vitae kegiatan selama pendidikan

kepada KPS

Mendapat persetujuan dari staf atau pembimbing untuk mengikuti ujian

Pernah menjadi panitia Trigonum (panitia inti)

Lunas membayar SPP semester terakhir

Membaca Karya Akhir 1 bulan sebelum Ujian Profesi (Lokal)

22

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

BAB VIPENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

6.1. STRUKTUR ORGANISASI PENGELOLA PENDIDIKAN

Struktur Organisasi Pengelola Pendidikan Program Studi Ilmu Bedah & Bagian Ilmu Bedah Fk Unud/Rsup Sanglah Denpasar

Organisasi Yang berperan dalam Pengelolaan Pendidikan di PS. Ilmu Bedah :

A. Dekan dan Pembantu Dekan Bidang Akademik

Pengelola program studi di tingkat fakultas adalah Dekan FK UNUD, yang tugas hariannya diwakilkan kepada Pembantu Dekan I : Bidang Akademik (PD I). Dekan FK UNUD bertanggung jawab sebagai pengelola pendidikan berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Udayana No : 2488/PT.17.II/KU.05.06/1995 tentang pelimpahan wewenang kepada para Dekan Fakultas, Ketua Program Studi, Ketua Program Diploma pendidikan dilingkungan Universitas Udayana. Kewajiban Pembantu Dekan I adalah:1. Mengatur pelaksanaan:

a. Penyelenggaraan pra seleksi calon peserta PPDS tingkat Fakultas.b. Kegiatan seleksi calon peserta PPDS.c. Pelaksanaan orientasi RS Pendidikan.d. Pelaksanaan Paket Metodologi Penelitian.e. Penyelenggaraan proses pendidikan dari semua PPDS bekerja sama dengan para KPS.f. Pelaksanaan adaptasi pendidikan Dokter Spesialis lulusan luar negeri.

23

Rektor

Dekan RS Pendidikan

Kolegium I. Bedah Indonesia

TKP PPDS

Ka-Bag. I. Bedah KPS I. Bedah

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007g. Melaporkan pada pimpinan Fakultas peserta didik yang diberhentikan dan atau telah menyelesaikan

pendidikannya untuk diwisuda.2. Meningkatkan/mengembangkan sistem pendidikan Dokter Spesialis dilingkungan FK Unud untuk

mencapai tingkat efesiensi, efektivitas dan relevansi sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan dalam program kesehatan.

B. Penyelenggara PendidikanBag/SMF Ilmu Bedah bertugas sebagai penyelenggara pedidikan dan membentuk koordinator pendidikan spesialis / Ketua Program Studi (KPS) spesialis berdasarkan hasil rapat senat FK Unud tanggal 31 Maret 2000 tentang persetujuan pembuatan struktur organisasi Fakultas Kedokteran yang baru. Sesuai dengan Pasal 20 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional maka penyelenggara pendidikan spesialis adalah Perguruan Tinggi. Berdasarkan struktur organisasi Fakultas Kedokteran UNUD, hasil rapat Senat FK UNUD 31 maret 2004 maka Bagian dilingkungan FK UNUD merupakan ujung tombak pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat atau dikenal dengan pelaksana Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sedangkan posisi Program Studi Ilmu Bedah merupakan bagian Integral dari Bag./SMF Ilmu Bedah FK UNUD/RS Sanglah yang melaksanakan fungsi tadi, dan telah dibuatkan struktur organisasi Bagian Bedah berdasarkan SK Ka Bag./SMF Ilmu Bedah FK UNUD / RS Sanglah No. 23 / Bdh FK.Unud / II / 2004 Tgl 17 Februari 2004 tentang pembentukan koordinator pendidikan spesialis / ketua program studi spesialis Bag./SMF Ilmu Bedah FK UNUD /RS Sanglah Denpasar.

Program studi dipimpin oleh Ketua Program Studi (KPS) dan dibantu oleh Sekretaris Program Studi (SPS) dengan rincian tugas masing-masing yang telah ditetapkan.

Pembagiaan Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang.KPS (Ketua Program Studi) :

Bertanggung jawab kepada Ka Bag./SMF Ilmu Bedah, Dekan FK.UNUD. Menyelenggarakan pendidikan spesialis berkoordinasi dengan Ka Bag./SMF Ilmu Bedah,

melimpahkan tugas tertentu pada SPS. Melaksanakan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi, Utamanya pendidikan Spesialis Ilmu Bedah. Menjalankan administrasi keluar, berkoordinasi dengan Bag./SMF Ilmu Bedah. Mengembangkan Program Studi untuk kelangsungan pendidikan spesialis bedah secara menyeluruh. Melaksanakan pengawasan dan evaluasi tehnis pelayanan pendidikan peserta didik dalam

menunjang proses dan tujuan instansi terkait. Melaporkan seluruh kegiatan Program Studi kepada Bag./SMF Ilmu Bedah dan Dekan FK UNUD. Membuat Anggaran, pendapatan dan belanja Program Studi. Membina hubungan dengan berbagai instansi terkait untuk tujuan pendidikan. Mencari dan memperluas lahan penididikan dengan cara mempergunakan RS yang dapat dipakai

termasuk kerjasama FK.UNUD dengan RS yang bersangkutan. Membina hubungan dengan Program Studi terkait untuk program pendidikan.

SPS (Sekretaris Program Studi) Bertanggung jawab kepada KPS dan Ka. Bag./SMF Ilmu Bedah tentang tugas-tugas kesekretariatan. Berwenang mengatur kedalam, penyelenggaraan pendidikan spesialis ilmu bedah. Sebagai Kepala Sekretariat melaksanakan tugas kesekretariatan, administrasi umum dan kinerja, tata

usaha, tata rumah tangga Logistik Program Studi Ilmu Bedah. Menerima dan melaksanakan pelimpahan tugas oleh Ketua Program Studi (KPS) baik keluar atau

kedalam selain tugas kesekretariatan.

24

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007Kreteria Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi

Ketua Program Studi (KPS)

Ketua Program Studi (KPS) adalah seorang spesialis bedah, anggota pada Bag/SMF Ilmu Bedah FK Unud/RS Sanglah dengan jabatan Lektor. Berpengalaman sebagai penilai paling sedikit selama 3 (tiga) tahun. KPS dipilih oleh anggota Bag/SMF Ilmu Bedah FK Unud/RS Sanglah . Nama KPS yang terpilih dikirimkan oleh Ka Bag/SMF Ilmu Bedah FK Unud / RS Sanglah kepada Dekan FK Unud dan Dekan menerbitkan SK Dekan tentang pengangkatan KPS yang terpilih.

Sekretaris Program Studi (SPS)Sekretaris Program Studi (SPS) adalah seorang spesialis bedah dengan jabatan Lektor. SPS diusulkan KPS kepada Bag/SMF Ilmu Bedah untuk mendapatkan persetujuan Bag/SMF Ilmu Bedah FK Unud RS Sanglah, SPS terpilih (yang disetujui) dikirim namanya kepada Dekan FK Unud untuk dibuatkan SK Dekan tentang pengangkatannya sebagai SPS.

Hubungan KPS dengan Rumah Sakit Jejaring PendidikanSehubungan dengan peningkatan jumlah peserta PPDS maka dilakukan kerjasama dengan beberapa rumah sakit sebagai lahan Pendidikan yaitu RSUD Mataram dan semua RSUD Kabupaten dan Kodya di Bali. Setelah dibuat memorandum kerjasama oleh Dekan FK Unud beserta Ka. Bagian/SMF Bedah dengan Direktur dan Ka. Bagian/SMF di RS jejaring. Sebagai rumah sakit jejaring pendidikan yang bekerjasama dengan FK Unud maka perlu dibuat batasan-batasan hubungan tersebut seperti dibawah ini:Bahwa KPS harus melibatkan:

2) Kepala Bagian/staf di rumah sakit tersebut dalam proses belajar mengajar dan pengembangan pendidikan.

3) Kepala Bagian/staf yang ditunjuk di Bagian Ilmu Bedah di rumah sakit bersangkutan mengatur tugas dan kewajiban peserta PPDS, memberikan bimbingan, pendidikan, mengevaluasi, serta melaporkan hasil evaluasi kepada KPS.

Kepala Bagian/Staf Medik Fungsional

Kepala Bagian/SMF Ilmu Bedah FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar adalah struktur tertinggi dalam sistem penyelenggaran tri dharma. Ka. Bagian/SMF berkewajiban menetapkan staf pengajar dengan jenjang penilai, pendidik dan pembimbing.Tugas Kepala Bagian/Kepala SMF adalah:1. Mempersiapkan semua perangkat akademik yang diperlukan sesuai dengan buku panduan, serta

menyusun dan mengkoordinasi jadwal kegiatan internal di Bagian/SMF.2. Menyelenggarakan semua jenis kegiatan pendidikan yang ditetapkan dalam Buku Panduan.3. Memantau dan menangani permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan di Bagian.

25

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 20076.2 STRUKTUR ORGANISASI, STAF, TENAGA PENDIDIK, PESERTA

DIDIK, DAN FASILITAS PENDIDIKAN

A. Struktur Organisasai Bag./SMF. Ilmu Bedah

26

STRUKTUR ORGANISASI BAG/ SMF ILMU BEDAHFK UNUD RS SANGLAH DENPASAR

Pengawas Klinik

KEPALA BAG/SMF

Sekretaris Bag. Bendahara Bag.

KoordinatorPendidikan Mahasiswa

Koordinator Pendidikan

Spesialis

Litbang Koordinator Pelayanan & Pengabdian Masyarakat

Pengawas Poliklinik

PengawasRawat Inap

PengawasIBSPengawasIRD

Sub.Bag.Orthopaedi

Sub.Bag.Urologi

Sub.Bag.Onkologi

Sub.Bag.Digestif

Sub.Bag.Saraf

Sub.Bag.Plastik

Sub. BagThoraks

Sub. Bag.Anak

Divisi Trauma

Koordinator Pelayanan & Pengabdian

Masyarakat

PengawasIBS

PengawasIRD

Sub. BagAnak

Divisi Traum

a

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007B. Daftar Nama Staf Bedah

NO

NAMA NIP PANGKAT GOL.

KET

1 Prof. Dr.I Ketut. Budha,SpB-KBD 130 346 057. Pembina Utama Madya IVd PembimbingPengajarPenilai

2 Dr. Bowolaksono ,SpB,Sp.U 130 369 693. Pembina Tk I IVb PembimbingPengajarPenilai

3 DR.Dr.IB.Tjakra Wibawa Manuaba,MPH,SpB(K)Onk.

130 514 823 Pembina Utama Muda IVc. PembimbingPengajarPenilai

4 Dr. Nyoman Sukerena,Sp.BA. 130 888 223. Pembina Tk I IVb. PembimbingPengajarPenilai

5 Dr.I Ketut Siki Kawiyana,SpB,Sp.OT. 130 779 715. Pembina IVa. PembimbingPengajarPenilai

6 Dr. AA.GN.Asmarajaya,Sp.BP 130 780 293. Pembina IVa. PembimbingPengajarPenilai

7 Dr. Putu Astawa,M.Kes,Sp.OT.FICS 130 886 691. Pembina Tk. I IVb. PembimbingPengajarPenilai

8 Dr. Sri Maliawan,Sp.BS 131 274 057. Pembina Tk I IVb. PembimbingPengajarPenilai

9 Dr. AA.Gde Oka,Sp.U 140 154 848. Penata Tk I IIId PembimbingPengajarPenilai

10 Dr.I Nyoman Semadi,Sp.BTKV 131 414 540. Penata Tk I IIId PembimbingPengajarPenilai

11 Dr.INW.Steven Chr,Sp.BK.Onk. 140 135 060 Pembina Tk. I IVb PembimbingPengajarPenilai

12 Dr. I Wayan Sudarsa,Sp.BK.Onk 140 171 703 Pembina Tk I IVb PembimbingPengajarPenilai

13 Dr.IB.Darma Putra,SpB-KBD 140 123 895. Pembina Utama Muda IVc PembimbingPengajarPenilai

14 Dr. KG.Mulyadi Ridia,Sp.OT 140 187 805. Penata Tk I IIId PembimbingPengajarPenilai

15 Dr. Ketut Sudartana,SpB-KBD 140 207 599. Penata Tk I IIId PembimbingPengajarPenilai

27

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 200716 Dr. Nyoman Golden,Sp.BS 140 229 075 Pembina IVa Pembimbing

PengajarPenilai

17 Dr. Wayan Suryanto Dusak,Sp.OT 140 216 572 Penata Tk I IIId PembimbingPengajarPenilai

18 Dr. Ketut Putu Yasa,Sp.BTKV 140 190 467 Pembina IVa PembimbingPengajarPenilai

19 Dr. Ketut Wiargitha 140 202 108 Pembina IVa PembimbingPengajarPenilai

20 Dr. I Ngh. Kuning Atmajaya,SpB 140 174 254 Pembina IVa PembimbingPengajarPenilai

21 Dr. I Ketut Suyasa,SpB 132 126 025 Penata IIIc PembimbingPengajarPenilai

22 Dr. Nyoman Putu Riasa,Sp.BP 140337324 PenataMudaTk I IIIb PembimbingPengajarPenilai

23 Dr. Gd.Wirya Kusuma D,M.Kes,SpU 140 370 703 PenataMuda TkI IIIb PembimbingPengajarPenilai

24. Dr.TjokordaGdeBgs.Mahadewa,Sp.BS,M.Kes

132 301 953 PenataMuda TkI IIIb PembimbingPengajarPenilai

25. Dr. I Ketut Widiana,SpB(K)Onk 140 172 327 Pembina IV a PembimbingPengajarPenilai

26. Dr. I Made Darmajaya,SpB 140 354 742 Penata Muda Tk I IIIb Pembimbing27. Dr. I Gusti Ngurah Wien Aryana 132 295 597 Penata Muda Tk I IIIb Pembimbing28. Dr. Putu Anda Tusta Adiputra 132 303 784 Penata Muda Tk I III b Pembimbing29. Dr. I Gede Suwedagatha,SpB 140 237 979 Pembina Tk. IV b Pembimbing

PengajarPenilai

30. Dr. I Ketut Sudiasa,SpB 140 217 424 Penata Tk. I III d PembimbingPengajar

31. Dr. I Wayan Periadijaya,SpB 140 222 166 Penata Tk I III d PembimbingPengajar

32. Dr. IGAB. Krisna Wibawa,SpB 140 251 145 Penata Muda Tk I III b PembimbingPengajar

33. Dr. Made Bramantya Karna,Sp.OT 140 363 599 Penata Muda Tk. I III b PembimbingPengajar

34 Dr. I Wayan Niryana, Sp.BS 132 313 785 Penata Muda Tk I III b Pembimbing35 Dr. I Made Mahayasa, Sp.B 140 349 056 Penata Muda III a Pembimbing36 Dr. AA. Gede Oka Wiryanatha, Sp.B 140 350 999 Penata Muda III a Pembimbing37 Dr. I Gst. Putu Hendra Sanjaya, Sp.B 140 337 011 Penata Muda III a Pembimbing38 Dr. IB. Budiarta, Sp.B 140 340 675 Penata Muda III a Pembimbing

28

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007C. Tenaga Pendidik

Tenaga pendidik adalah : orang – orang yang memberikan penilaian, pengajaran, bimbingan dan melakukan evaluasi peserta didik.a. Penguji nasional yaitu tenaga pendidik sebagai penilai yang mempunyai kemampuan atau kredibilitas

sebagai penguji nasional dengan persyaratan sebagai berikut: Dokter spesialis bedah / konsultan Bekerja sebagai penilai minimal 5 (lima) tahun Di angkat atas usul KPS dan diputuskan oleh rapat staf penilai dan disampaikan kepada Kolegium

Ilmu Bedah Indonesia.b. Penilai yaitu tenaga pendidik yang mempunyai syarat :

Dokter spesialis bedah dalam bidangnya atau konsultan Sebagai pengajar minimal 3 (tiga) tahun Diangkat atas usul KPS diputuskan pada rapat staf penilai.

c. Pengajar adalah tenaga pendidik yang bertugas sebagai pembimbing, mengajar, melayani dan bertangung jawab terhadap peningkatan pengetahuan ilmu bedah (kognitif), syarat : Dokter spesialis bedah pada bidangnya Sebagai pembimbing selama 3 tahun Diusulkan oleh KPS dan diputuskan oleh rapat staf Bag/SMF Bedah

d. Pembimbing adalah tenaga pendidik yang melaksanakan pengawasan dan bimbingan dalam hal keterampilan , tidak diberi tanggung jawab peningkatan ilmiah bedah dengan syarat ; Dokter spesialis bedah pada bidangnya Sebagai staf di bagian bedah Disulkan oleh KPS dan diputuskan oleh rapat staf bagian bedah

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengajar supaya lengkap, selain anggota staf Bag/SMF Ilmu Bedah FK Unud / RS Sanglah maka diangkat tenaga pengajar dari disiplin ilmu yang lain. Seluruh staf / tenaga pendidik diangkat berdasarkan SK Dekan FK UNUD.

D. Peserta DidikPeserta didik adalah seorang dokter yang telah memenuhi persyaratan administrasi pendidikan yang berlaku, lulus seleksi akademik yang dilaksanakan di Bag/SMF Ilmu Bedah FK Unud / RS Sanglah, bersedia mengikuti seluruh program pendidikan dan pembiayaannya. Peserta didik selanjutnya disebut Residen mengikuti segala peraturan yang berlaku di Bag./SMF. Ilmu Bedah FK.UNUD/RS. Sanglah Denpasar.Jumlah peserta didik yang diterima setiap semester sebanyak 4 orang atau lebih tergantung keadaan dan diputuskan oleh rapat Bag./SMF Ilmu Bedah

E. Fasilitas Pendidikan1. Tempat pendidikan adalah di RS Sanglah Denpasar dengan jejaring dan sarana sebagai berikut :

Bagian / SMF. Ilmu Bedah lengkap dengan fasilitasnya Poliklinik bedah IRD bedah ( HCU, VK, OK, Triage, MS, Ruang Ratna) IRNA C bedah (Dahlia, Tunjung, Hangsoka, serta IRNA lainnya) Kamar operasi (IBS) Ruang / Instalasi Terapi Intensif Terpadu (ICCU, ICU, Burn Unit) Ruang perawatan lain yang terkaitDitempat ini dapat dipergunakan seluruh fasilitas untuk meningkatkan pelayanan penderita, memajukan pendidikan dan penelitian.Jejaring penunjang adalah Bagian atau instalasi / unsur yang membantu pengembangan pendidikan ilmu bedah. Contoh Bagian Anatomi, Bagian Fisiologi, Bagian Pathologi Anatomi, Bagian Mikrobiologi,

29

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007Bagian Anesthesi, Bagian Radiologi, Bagian Penyakit Dalam, Bagian Obstetri Ginekologi, Bagian Ilmu Kesehatan anak., Bagian Patologi Klinik, Bagian Ilmu Kedokteran Kehakiman, Palang Merah Indonesia, Instalasi Rehab Medik, Rekam Medik, Epidemologi klinik dll.

2. Sarana belajar lapanganSarana belajar lapangan adalah : Rumah Sakit yang di pakai sebagai pengalaman / pendidikan belajar lapangan seperti, Rumah Sakit (Tabanan, Negara, Singaraja, Karangasem, Bangli, dan diluar Bali). Jumlah Rumah Sakit yang dimanfaatkan sesuai dengan kondisi dan ditetapkan sesuai dengan rapat Bag./SMF Ilmu Bedaha. Sarana Perpustakaan dan jaringan Informasi adalah :

perpustakaan dan teknologi informasi yang ada di : Bagian Bedah (Ruang Perpustakaan Bagian, diruang Program Studi, Sub Bagian dilingkungan

Bag/SMF Ilmu Bedah FK Unud / RS Sanglah Denpasar) Rumah Sakit Sanglah bekerja sama dengan FK Unud di sebelah tower air. FK Unud (Ruang Perpustakaan Lantai III Gedung FK Unud)Terdapat Lokal Area Network (LAN) untuk internet dan “electronic library” di Bag./SMF. Ilmu Bedah Rumah Sakit Sanglah maupun di FK Unud.

b. Sarana alat kesehatan / Medis atau fasilitas lain.Disetiap tempat Pendidikan di Rumah Sakit Sanglah atau pada jejaring penunjang pendidikan terdapat fasilitas berupa alat dan instrumen yang dipakai untuk pemeriksaan, penunjang tindakan pembedahan, membantu pekerjaan / pendidikan.Penggunaannya diupayakan seefisien mungkin, aman, dan dapat digunakan berkali-kali.Yang dimaksud alat dan fasilitas lain adalah : Alat-alat diagnostik, alat-alat untuk tindakan medik. Rekam medis dan catatan lain produk / hasil pemeriksaan dengan expertisenya. Alat dan fasilitas lain yang ada di IRD, IBS, IRJ, IRNA dan pada jejaring penunjang pendidikan

atau sarana belajar lapangan.Pemanfaatan hasil laporan medis dan instrumen

1. Dapat dipakai oleh seluruh peserta didik atas seijin pengelola / penyelenggara tempat fasilitas itu berada

2. Semua hasil pemeriksaan dan tindakan dapat dipergunakan / dipinjam, untuk peningkatan pelayanan dan kemajuan pendidikan (foto Rontgen, hasil Lab, rekam medik,cineangio, EKG, konsultasi dll). Prosedur peminjaman dilakukan oleh peserta didik kepada petugas setempat dengan surat peminjaman.

3. Setiap peserta didik hendaknya memperhatikan / memahami prosedur penggunaan alat / instrumen.

4. Penggunaan seluruh fasilitas diatas harus dipertanggungjawabkan dan diserahterimakan.5. Apabila ada beban biaya untuk penggunaan fasilitas tersebut diatas hendaknya menjadi

tanggungan peserta didik.c. Penderita (pasien)

Pendidikan pada program studi Ilmu bedah mempergunakan mediasi penderita (pasien). Penderita (pasien) adalah subyek dari pembelajaran, penderita bukan obyek. Yang dimaksud dengan penderita (pasien) adalah orang yang berobat atau membutuhkan penanganan medis ke Bag./SMF Ilmu Bedah baik secara ambulator maupun rawat inap. Tempat pelayanannya adalah di IRD, IRJ, IRNA, IBS dan pada jejaring penunjang pendidikan atau pada sarana belajar lapangan (diluar RS. Sanglah Denpasar)Kepada Penderita / Pasien diperlakukan sebagai berikut :1. Pembelajaran untuk kepentingan penderita, kepentingan penderita diatas segalanya. 2. Harus diperlakukan secara wajar dan manusiawi

30

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 20073. Dipenuhi atau dihormati hak-hak asasinya.4. Tidak dibenarkan mengorbankan penderita untuk kepentingan pribadi5. Harus mendapat seluruh informasi tentang apa yang terjadi (dialami), rencana pemeriksaan dan

tindakan serta berbagai akibatnya.6. Peserta didik wajib menjaga kerahasiaan kondisi penderita.7. Peserta didk harus beretika, sopan dan berdedikasi kepada penderita.8. Hubungan dokter dengan penderita bersifat kesetaraan.

6.3 PENDUKUNG PENDIDIKAN

A. Dana

Penyelengaraan pendidikan ini mendapat dana dari pemasukan tetap dan tidak tetap. Pemasukan tetap terdiri atas SPP. Sedangkan dana tidak tetap bersumber dari ceramah, pertemuan ilmiah seperti seminar,simposium, dan kegiatan lainnya. Juga dari jasa medik staf dan residen yang dikumpulkan untuk kelancaran penyelenggaraan pendidikan. Sumbangan Pembangunan Pendidikan (SPP)

Selama mengikuti program pendidikan peserta PPDS membayar SPP sesuai dengan ketentuan Universitas Udayana yang berlaku.

B. Tenaga Sekretariat

Di Bagian Ilmu Bedah FK.UNUD/RSUP.Sanglah Denpasar ada 17 orang pegawai, yaitu :Sekretariat Bagian : Dayu Andyawati

Dibantu oleh : Ibu AgungSekretariat Pendidikan Residen : Nenik Junia DewiSekretariat Pendidikan Coass : Ketut MiarsaSekretaris Sub Bag. B. Digestif : Kadek ArtatikSekretaris Sub Bag. B. Onkologi : Putu Ari JulianiSekretaris Sub Bag. B. Orthopaedi : Kadek Sujani

Dibantu oleh : Ketut ArikSekretaris Sub Bag. B. Urologi : Ketut SuarniatiSekretaris Sub Bag. B. Thoraks : Sucahya DanaSekretaris Sub Bag. B. Saraf : Ngakan SukadaSekretaris Sub Bag. B. Anak : Erni KencanawatiSekretaris Sub Bag. B. Plastik : IGA YuliasihSekretaris Divisi Trauma : IGA Tirta Nadi

Dibantu oleh : Luh Gede Prakarya / CS : Iluh Swandewi

Dibantu oleh : IGA Nora

C. Sarana dan Prasarana Pendidikan

1. RSUP. Sanglah Denpasar, yaitu : IRD, IBS, Ruang Perawatan Bedah, Poliklinik Bedah, Laboratorim Patologi Klinik, Radiologi, Radiotherapi, Patologi Anatomi

2. Kantor Sekretariat Bag./SMF. Ilmu Bedah FK.UNUD/RSUP. Sanglah Denpasar

31

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007D. Bangunan Gedung

Bangunan Bagian Ilmu Bedah ada dilantai II diatas Poli Interna / Poli Bedah.Didalam Bangunan dibagi menjadi 29 ruangan, yaitu :3. 9 buah ruangan untuk 9 Sub Bagian / Divisi4. 1 buah ruangan Prof.5. 1 buah ruangan Sekretariat Pendidikan Residen6. 1 buah ruangan Sekretariat Pendidikan Coass7. 1 buah ruangan Sekretariat Bagian8. 1 buah ruangan kepala bagian9. 1 buah ruangan rapat10. 1 buah ruangan perpustakaan & internet11. 1 buah ruang ujian12. 1 buah ruangan litbang13. 1 buah ruangan untuk kamar suci14. 1 buah ruangan ikabi15. 1 buah ruangan pentri16. 1 buah ruangan untuk gudang17. 1 buah ruangan untuk dapur18. 1 buah ruang pertemuan induk berkapasitas 200 orang19. 2 buah ruang pertemuan kecil masing-masing berkapasitas 50 orang20. 1 buah ruang residen21. 1 buah ruang coass22. 1 buah ruang tamu

E. Buku Panduan Program Pendidikan Ilmu Bedah

Buku panduan ini direvisi setiap 5 tahun sekali untuk dapat menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan masyarakat yang sedemikian cepat. Juga berbgai panduan klinik yang tersedia dan syah di RSUP Sanglah Denpasar.

F. Teknologi Informasi dan E-Learning tersedia di ruang perpustakaan.

Residen dapat memakai internet dan media pembelajaran lain yang didanai oleh Bagian.

G. GDLN di Universitas Udayana.

Residen dapat melakukan teleconference dengan memakai fasilitas GDLN yang disediakan di Universitas Udayana kampus Sudirman.

H. Media Publikasi

Majalah Medicina Fakultas Kedokteran Unud Denpasar, Majalah Ropanasuri, dan Majalah Kesehatan/Kedokteran lainnya. Langganan tetap : British Journal of Surgery

I. Rumah Sakit Jejaring Diseluruh Bali dan NTT

Pendukung pendidikan diluar RSUP Sanglah adalah RSUD Singaraja, RSU Tabanan, RSU Negara, RSU Gianyar, RSU Karangasem, RSU Bajawa, RSU Waikabubak, RSU Dompu dan RSU Bima

32

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 20076.4 SELEKSI PENERIMAAN CALON PESERTA PPDSSeleksi penerimaan PPDS merupakan bagian dari penyelenggaraan pendidikan PPDS secara umum diatur pada kurikulum Ilmu Bedah Indonesia yang diterbitkan oleh Kolegium Ilmu Bedah tahun 2006.

6.4.1 Pihak yang terkait

1. Kolegium Ilmu Bedah Indonesia .2. Pusat pendidikan: Universitas Udayana, Fakultas Kedokteran, Bagian/SMF Ilmu Bedah, Program Studi

Ilmu Bedah.3. Instansi pengirim antara lain Kesehatan, TNI, POLRI, Perorangan, Pemerintah Daerah, Instansi Swasta,

dan lainnya.

6.4.2 Alur proses seleksi penerimaan

A. Tahap Pendaftaran1. Calon Peserta Didik mengambil formulir, mengisi dan mendaftarkan diri ke Konsil Kedokteran

Indonesia di Jakarta.2. Formulir tersebut diteruskan ke MKKI (Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia), Kolegium Ilmu

Bedah Indonesia, dan Dekan FK yang dituju (Institusi Penyelenggara Pendidikan Dokter Spesialis = IPDS)

B. Tahap Seleksi1. Seleksi admistrasi dilakukan oleh MKKI dan atau Kolegium I. Bedah Indonesia2. Seleksi akademis dilakukan oleh Institusi Penyelenggara Pendidikan Dokter Spesialis (IPDS) -

(Dekan FK – TKP PPDS – KPS)

Seleksi administratifTujuan seleksi administratif adalah untuk menyaring calon yang akan dipanggil untuk seleksi akademik. Bagi peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Bedah berlaku persyaratan umum seperti tercantum dalam SK bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Kesehatan No. 0273/1980, No. 46/Men.Kes/SKB/1980, tentang penerimaan calon peserta pendidikan dokter spesialis bagi dokter umum yang telah menyelesaikan masa baktinya dan telah disetujui pemerintah dengan batas umur maksimum adalah 35 tahun dan penerimaan calon peserta pendidikan dokter spesialis bagi dokter umum yang lulus langsung.

Kelengkapan lamaran calon peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Bedah adalah sebagai berikut :1) Bukti permohonan. Calon peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Bedah menulis surat

permohonan kepada atasan langsung.2) Formulir lamaran. Calon peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Bedah mengisi formulir

lamaran yang tersedia di Kantor Wilayah Kesehatan setempat dan Konsorsium Ilmu Kesehatan sebanyak 5 rangkap yang ditandatangani oleh calon peserta dan diketahui/disetujui oleh atasan langsung. Formulir tersebut diengkapi pasfoto terakhir.

Diberi kesempatan untuk memilih :a. Tempat pendidikan (FKN pilihan I dan pilihan II).b. Program studi (pilihan I dan pilihan II).3) Lampiran-lampiranLampiran-lampiran yang diperlukan dan harus disertakan sebagai berikut :a. Fotokopi surat pengangkatan dari Instansi Induk (Kesehatan, Pendidikan, Hankam, Dalam

Negeri/Pemerintah Daerah, dan lain-lain).

33

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007b. Fotocopy ijazah dokter dan salinan angka keberhasilan (academic transcript) selama belajar di

Fakultas Kedokteran.c. Surat izin/persetujuan dari atasan tempat bekerja.d. Surat persetujuan/rekomendasi/penugasan dari instansi induk sebagai berikut:

Bagi calon peserta dari Kesehatan dilampirkan surat persetujuan dari Kepala Kantor Wilayah Kesehatan setempat;

Bagi calon peserta dari Pendidikan dan Kebudayaan dilampirkan surat persetujuan dari Direktorat Pendidikan Tinggi; dan

Bagi calon peserta dari Hankam dilampirkan persetujuan dari Kepala Pusat Kesehatan ABRI.e. Referensi dari kelompok profesi setempat.f. Bahan pertimbangan dalam memberikan surat persetujuan adalah sebagai berikut:

Atasan langsung memberikan persetujuan setelah mempertimbangkan prestasi kerja, kecakapan, minat dan sikap calon peserta, di samping pertimbangan administrasi lainnya.

Kepala Kantor Wilayah Kesehatan memberikan persetujuan dan meneliti kesesuaiannya dengan program pengembangan tenaga kesehatan.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi memberikan persetujuan setelah mempertimbangkan persetujuan atasan langsung (Dekan, Rektor dan Kepala Unit Kerja lain) dan meneliti kesesuaiannya dengan program pengembangan staf/instansi. Dalam hal calon peserta adalah calon pengajar Fakultas Kedokteran yang telah menyelesaikan tugas di Puskesmas (waktu singkat) dan/atau belum pernah bertugas di Puskesmas (lulusan baru) maka calon peserta harus termasuk 5-10% terbaik dalam kelas pada angkatannya. Untuk ini perlu disertakan keterangan prestasi belajar yang bersangkutan terhadap prestasi kelompok/angkatan.

Kepala pusat kesehatan ABRI memberikan persetujuan setelah mempertimbangkan persetujuan atasan langsung dan meneliti kesesuaiannya dengan program pengembangan tenaga kesehatan ABRI.Kelengkapan lamaran yang terdiri atas Surat Permohonan, formulir lamaran dan lampiran-lampiran yang diperlukan (semua rangkap lima) dikirim tercatat kepada Dekan Fakultas kedokteran Universitas Udayana Denpasar.

C. Tahap Penerimaan/ PenolakanHasil seleksi: > diterima formulir ke TKP PPDS dan KPS membuat jadwal pendidikan ybs.

> ditolak formulir kembali ke TKP PPDS ke MKKI/ Kolegium ke KKI

6.4.3 Seleksi Calon Peserta PPDS di Pusat Pendidikan

1. Seleksi AdministratifDilakukan oleh Dekan dan K-PPDS dan apabila sudah lengkap maka berkas dikirim ke Bagian/SMF Ilmu Bedah FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar.

2. Seleksi akademik meliputi ujian tulis dan wawancara. Tim Seleksi ditingkat Ilmu Bedah dibuat atas SK Dekan.

3. Seleksi kesehatan yang meliputi kesehatan umum, mata, telinga, hepatitis/penyakit menular, dan lainnya yang dinilai perlu.

4. Seleksi psikologik.

34

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007Persyaratan Seleksi Penerimaan

A. Persyaratan Umum Seleksi Penerimaan1. Surat lamaran calon peserta PPDS.2. Surat rekomendasi dari instansi pengirim.3. Mengisi formulir lamaran PPDS.4. Salinan ijazah yang dilegalisir Dekan FK universitas asal.5. Salinan transkrip nilai yang dilegalisir Dekan FK universitas asal.6. Surat rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI).7. Bagi pelamar yang sudah mendaftar sebelumnya dan belum diterima supaya melampirkan surat

penolakannya.8. Jika terdapat suami/istri akan mengikuti tes atau salah satu sedang menjalani pendidikan dibidang

Interna, Obgin, Bedah atau Pediatri tidak boleh testing di salah satu bagian tersebut (sudah harus ditapis di TKP).

B. Persyaratan Seleksi Penerimaan1. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) pendidikan kedokteran umum > 2,50.2. Dokter umum lulusan perguruan tinggi negeri atau swasta dengan skor TOEFL minimal 450 dari Lab.

Bahasa Universitas Udayana Denpasar Bali yang dikeluarkan minimal dua (2) bulan terakhir sebelum periode seleksi. Atau skor ini dapat dicapai dalam waktu 6 bulan pertama masa pendidikan.

C. Persyaratan KhususSeleksi Kesehatan1. Test psikologis dilaksanakan pada Bagian Perilaku FK UNUD dengan biaya ditanggung peserta.2. Test kesehatan oleh Team RSUP Sanglah Denpasar meliputi:

a. Tes kesehatan umumb. Tes kesehatan THT danc. Tes kesehatan mata.

3. Batas usia:1. Peserta PPDS Reguler

a. Calon peserta didik PNS dan Non PNS umur tidak lebih dari 35 tahun kecuali ABRI/POLRI atau staf pengajar yang dikirim oleh lembaga pendidikan (PTN dan PTS).

b. Umur dihitung pada saat seleksi.c. Pengertian umur 35 tahun adalah sebelum mencapai 36 tahun.d. Untuk PTT di Fakultas Negeri atau Swasta dapat mendaftar PPDS setelah menjalankan tugas

selama 3 tahun di Fakultas yang bersangkutan.2. Peserta PPDS-NR yaitu peserta PPDS Daerah (PPDSD) secara umum untuk program PPDS

perluasan usia pelamar tidak melebihi 40 tahun terhitung mulai pendidikan atau atas pertimbangan tim seleksi Bagian Ilmu Bedah.

6.4.4 Pelaksanaan Seleksi di Bagian Ilmu Bedah

1. Administratif1) Kelengkapan administratif oleh KPS sebelum ujian tulis.2) Diberi kesempatan untuk menyerahkan tambahan bukti kegiatan ilmiah, pengabdian masyarakat

dan penelitian serta bukti lain yang terkait.3) Diberikan penjelasan mengenai organisasi atau penyelenggaraan pendidikan PPDS Bedah sebelum

mulai testing.

35

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 20072. Ujian tulis dan wawancara

Waktu pelaksanaan menunggu jadwal dari TKP PPDS FK Unud1. Ujian tulis

1) Tempat: Bag/SMF Ilmu Bedah FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar.2) Materi : Ujian tulis dikoordinasikan oleh KPS Ilmu Bedah.

2. Ujian wawancara 1) Tempat: Bag/SMF Ilmu Bedah FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar.2) Penguji: Ujian wawancara dilaksanakan oleh Tim Seleksi Calon peserta PPDS I yang terdiri

dari :a. Ketua : Kepala Bagianb. Sekretaris : KPSc. Anggota : Staf senior.

3. Tim SeleksiTim seleksi calon peserta PPDS Ilmu Bedah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Bagian.

4. Pelaksanaan Seleksi1. Tes kesehatan

1) Waktu pelaksanaan disesuaikan dengan jadwal dari TKP PPDS FK Unud.2) Tempat RSUP Sanglah Denpasar (kecuali ada ketentuan lebih lanjut), dilaksanakan oleh Tim

Medis Seleksi TKP PPDS.a. Kesehatan umum di Poliklinik Penyakit Dalamb. Kesehatan mata di Poliklinik Mata danc. Kesehatan THT di Poliklinik THT.

3) Peserta tidak sedang menderita kelainan yang membahayakan diri/orang lain.2. Test Psikologik

1) Waktu :Jadwal dibuat oleh TKP PPDS FK Unud.2) Tempat :Laboratorium Psikologi FK Unud Denpasar

Jl. PB. Sudirman

6.4.5 Keputusan

Keputusan kelulusan dibedakan atas:1. Tingkat Bagian

Hasil tes akademis dan kesehatan oleh KPS disampaikan kepada rapat Bagian Ilmu Bedah untuk mendapatkan keputusan di tingkat Bagian.

1) Lulus kemudian dilakukan ranking.a. Ranking 1-6: diterima sebagai peserta PPDS Bidang Studi Ilmu Bedah FK Unud.b. Ranking 7 keatas: dapat mengikuti testing satu kali pada siklus berikutnya.

2) Tidak lulus.Direkomendasikan untuk mengikuti program studi lain atau dikembalikan ke Dekan Fakutas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar untuk ditindak lanjuti.

2. Tingkat TKP PPDSKeputusan rapat Bagian diteruskan kepada TKP PPDS untuk mendapatkan keputusan ditingkat TKP PPDS dan ke Dekan yang kemudian diumumkan. Calon peserta yang diterima diserahkan kembali kepada KPS untuk diatur pelaksanaan pendidikannya.

36

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 20076.4.6 Penerimaan

1. Pendidikan dimulai pada permulaan bulan Juli dan Januari setiap tahun akademik. Peserta yang diterima telah berada ditempat pendidikan dua bulan sebelum program pendidikan dimulai untuk mengikuti MKU dan MKDU, pradik, dan orientasi.

2. Jumlah calon yang diterima 8 orang per semester atau maksimal 16 setiap tahun, kecuali ada keputusan lain.

6.4.7. Panduan Seleksi Akademik

b. Penanggung Jawab Seleksi akademik diselenggarakan oleh Kepala Program Studi (KPS) dan SPS dibantu oleh staf pendidik program studi ilmu bedah. Hasil seleksi akan dilaporkan kepada TKP PPDS.

c. Waktu Seleksi akademik diselenggarakan ± 3 bulan sebelum dimulainya masa pendidikan. Karena ada 2 kali penerimaan dalam 1 tahun maka seleksi dilakukan bulan Maret dan Oktober.

d. Proses Seleksi Seleksi didasarkan kepada kemampuan profesi calon dan kemampuan lain yang menunjang kelancaran pendidikan. Hasil seleksi berdasarkan kemampuan calon, tidak dikaitkan dengan kapasitas penerimaan. Potensi Akademik

Dilihat dari tract record hasil pendidikan fakultas kedokteran. Nilai indeks prestasi diatas …/tidak pernah tinggal tingkat lebih dari satu kali.

Pengetahuan Kedokteran umum dan khusus Ilmu Bedah dengan menjalankan ujian tulis dan lisan. Wawancara untuk menilai :

- penampilan/perilaku professional calon peserta - motivasi - kemampuan kepemimpinan dan komunikasi - pengalaman dan prestasi yang diperoleh - kemampuan penelitian- kemampuan berbahasa Inggris

Tes psikologi Dilakukan oleh badan pelaksana profesional yang sudah berpengalaman dalam tes psikologi calon peserta pendidikan dokter spesialis.

Tes Kesehatan Dilakukan pemeriksaan fisik, laboratorium, X-foto thoraks, EKG, dan uji treadmill.

Kemampuan berbahasa Inggris. Diharuskan menjalani test TOEFL yang sesuai, dengan nilai diatas 500. Kemampuan penguasaan ATLS

Disyaratkan peserta pendidikan pernah mengikuti kursus ATLS, sehingga mampu memberikan pertolongan yang adekuat terhadap pasien yang terancam nyawanya. Kemampuan ini dapat diperoleh diantara seleksi masuk sampai dimulainya pendidikan.

Hasil seleksi diperhitungkan dengan sistem scoring dengan formula yang sudah disepakati oleh panitia penerimaan.

d. Biaya Untuk seleksi akademik tidak dipungut biaya, kecuali untuk tes kesehatan dan psikotes, sesuai dengan tarif yang berlaku dari penyelenggara.

37

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007e. Tempat Seleksi Akademik

Untuk calon peserta didik setelah memenuhi persyaratan administrasi, kemudian harus menjalani tes atau seleksi akademik yang diselenggarakan pada FK yang diminati dengan koordinasi Kolegium Ilmu Bedah Indonesia.

Alur Pendaftaran Calon Peserta Didik PPDS Ilmu Bedah dan Alur Penempatan Peserta Didik setelah Lulus bisa dilihat pada bagan dibawah ini :

38

Alur Pendaftaran Calon Peserta Didik PPDS Ilmu BedahAlur Pendaftaran Calon Peserta Didik PPDS Ilmu Bedah

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007Calon Peserta :

Depkes

Instansi Pemerintah yang lain (Pemda, TNI, Polri,

Departemen, dll)

Instansi Swasta / RS. Swasta

Mandiri

Konsil Kedokteran Indonesia

Kolegium :

Seleksi Administratif (nasional)

Seleksi Akademis (nasional)

Pengaturan, pemerataan center pendidikan

Ka TKP-PPDS FK / Universitas

Administrasi KPS - Seleksi Wawancara

(Diterima / ditolak)

Diterima Penjadwalan Ybs. Masuk pendidikan

Ditolak Ybs.langsung tahu

KPS

39

Alur Penempatan Peserta Didik Setelah Lulus

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

TKP-PPDS FK / Universitas

Kolegium

Konsil Kedokteran Indonesia

Komite Registrasi

Depkes Swasta Penempatan

Mandiri Penempatan

Instansi Pemerintah yang mengirim Penempatan

6.5 PANDUAN KEGIATAN KLINIK

1. Untuk semua PPDS setiap hari diwajibkan melakukan visite harian untuk kasus bedah elektif sedangkan visite 3 kali sehari untuk kasus bedah darurat.

40

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 20072. Visite Besar dilakukan tiap hari : Selasa dan Jumat, jam 07.00 – 08.00 (2 x seminggu) dipimpin oleh

Kepala Bagian / SMF. Ilmu Bedah FK.UNUD/RSUP. Sanglah Denpasar.3. Kegiatan di kamar operasi, bertugas sesuai jenjang pendidikan:

Sebagai asisten operasi Melakukan operasi dengan bimbingan senior Melakukan operasi mandiri. Perawatan penderita yang akan dioperasi (pra operasi), selama operasi dan sesudah operasi merupakan tanggung jawab residen yang terkait dalam rangka pelayanan penderita secara total care.

4. Kegiatan ICU & Ruangan recovery5. Kegiatan Poliklinik :

a. Memeriksa dan menegakkan diagnosis penderita barub. Follow-up penderita lamac. Persiapan pra bedahd. Konsultasi kasus-kasus bedah tiap hari dengan senior yang bertugas di poliklinik.

6. Kegiatan Instalasi Gawat Darurata. Tugas sesuai jenjang pendidikan:

Jaga Ia: Asisten operasi Observasi penderita pasca bedah darurat/ pasien bedah darurat Melakukan resusitasi pasien bedah daruratJaga Ib: Jaga kamar terima, pemeriksaan pasien dan penegakan diagnosis serta persiapan operasi daruratJaga Ic: Melakukan operasi dengan bimbingan senior jagaJaga II: Melakukan operasi mandiriChief: Bertanggung jawab secara keseluruhan Komandan penanganan penderita multitrauma Menjawab konsultan dari Bagian lain Membuat laporan untuk dilaporkan pada apel pagi

Setiap dokter jaga mem-backup dokter jaga jenjang dibawahnya1. Apel Pagi di IRD, tiap kali jaga jam 06.30 pagi 2. Konsultasi kasus-kasus Bedah darurat di IRD dengan senior jaga, termasuk ruangan observasi

darurat 3. Kegiatan Jaga sesuai dengan jadwal jaga yang dibuat oleh KPS I. Bedah dan Kepala Bagian ilmu

bedah. 7. Kegiatan Ilmiah :

a. Kursus Bedah:b. Diskusi Kasus c. Laporan mingguand. Forum bedah (konferensi morbiditas dan mortalitas, laporan pelayanan, pendidikan dan penelitian) di

Bagian I. Bedah yang dipimpin oleh Kepala Bagian setiap akhir minggu

Kegiatan Operasi

41

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007Sesuai dengan jadwal yang diatur oleh KPS, setiap residen berhak untuk mengikuti semua jenis operasi

yang dilakukan di kamar operasi dalam proses pembelajaran. Peran residen dalam suatu operasi, tergantung dari kemampuan dan tingkatnya dalam pendidikan.

Seorang residen diwajibkan mempelajari kasus yang akan dioperasi, termasuk prosedur operasi yang akan dilakukan, termasuk penentuan indikasi operasi, prosedur atau teknik operasi, kebutuhan alat-alat operasi dan kebutuhan material operasi. Diskusi dengan pembimbing/staf seyogyanya dilakukan sebelum, selama operasi dan sesudah operasi ketika membutuhkan paraf pada log book.

Seorang residen yang sudah waktunya merasa siap untuk melakukan suatu operasi dengan persetujuan KPS dapat meminta operasi bimbingan oleh seorang staf/dosen dengan diatur oleh KPS.

Operasi mandiri dilakukan dengan atau tanpa pembimbing, tapi tanggung jawab tetap berada pada Dokter bedah staf/ dosen yang diberi tugas membimbing.

Setelah selesai menjalankan operasi, residen mengikuti pasien ke ICU ayau ruang recovery dan menunggu sampai keadaan pasien stabil dan tidak ada pendarahan. Residen dapat memberikan penjelasan tentang jalannya operasi dan kejadian penting kepada dokter jaga ICU atau ruang recovery.

Residen diwajibkan membuat laporan operasi dengan baik, karena hal itu dapat mencerminkan bahwa prosedur operasi telah dipelajarinya dengan benar.

Konferensi Bedah/ Forum Bedah

Setiap kasus yang akan menjalani operasi, termasuk pasca operasi terutama yang bermasalah dibahas dalam suatu konferensi yang dihadiri oleh para staf/ dosen dari berbagai bidang keilmuan. Pertemuan ini penting dihadiri residen bedah untuk belajar tentang proses pengambilan keputusan dan cara mengelola pasien bedah dengan benar. Konferensi bedah dilakukan seminggu sekali pada masing-masing seksi dengan membicarakan semua kasus yang diajukan oleh asisten bedah. Hasil keputusan konferensi direkam dan mengikat. Residen tidak boleh mengubah rencana operasi tanpa membicarakan dengan senior/ staf yang terkait.

Ronde/visite ICU, Ruang Recovery, Ruang Bedah Darurat

Dilakukan 3 kali ronde/visite dalam satu hari, bersama-sama dokter jaga anestesi atau intensivis.

Poliklinik Bedah

Tugas di poliklinik terutama adalah mempelajari alur berfikir seorang ahli bedah sehingga mencapai keputusan apakah suatu kasus bedah memerlukan tindakan pembedahan atau tidak. Pemeriksaan kasus bedah di poliklinik bedah dimulai dari pemeriksaan fisik, laboratorium, pemeriksaan tambahan sampai dengan tindakan invasif diagnostik serta konsultasi kebidang ilmu yang lain. Residen bedah yang mendapat tugas di poliklinik bekerja dibawah pengawasan dokter staf bedah yang bertugas pada hari tersebut. Juga dilakukan pemeriksaan dan follow up pasca bedah serta mengambil tindakan pembedahan bila diperlukan, termasuk menjawab konsultasi dari bagian lain.Tugas lain dipoliklinik ialah melakukan tindakan operasi minor dengan anestesi lokal.

Kerja Bangsal

Pada prinsipnya semua kasus bedah yang dirawat di bangsal bedah RS pendidikan utama maupun RS jejaring dapat menjadi bahan pembelajaran bagi residen bedah. Status pasien yang baru masuk (DMK) untuk rencana operasi seyogyanya dibuat oleh residen bedah yang bertugas di bangsal tersebut baik kasus bedah elektif maupun bedah darurat.

42

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007Persiapan pra-bedah harus dilengkapi dengan hasil pemeriksaan (laboratorium, X-ray, EKG, dll

sesuai kebutuhan) dan disampaikan pada waktu pre-op visite/ronde dengan staf bedah dan juga didiskusikan di dalam forum masing-masing divisi/ seksi yang diadakan setiap minggu. Follow up pasien pasca bedah harus dikerjakan dengan seksama sampai dengan pasien direncanakan pulang termasuk perawatan rehabilitasinya atau memerlukan pengobatan khusus pasca bedah seperti kemoterapi, radiasi.

Dokter ruangan menyelesaikan DMK penderita yang pulang, termasuk membuat resume lengkap mengenai diagnosis terapi dan rencana tindakan selanjutnya.

Jaga Bedah

Setiap residen diwajibkan jaga menurut gilirannya. Daftar jaga dibuat oleh KPS dan diketahui Kepala Bagian I. Bedah masing-masing. Kesempatan juga harus dimanfaatkan untuk mempelajari perubahan-perubahan pasien pasca bedah di ICU, ruang recovery, ruang bangsal gawat darurat dan bila diperlukan wajib mengatasi kegawatan yang terjadi sesuai dengan tugasnya sebagai dokter jaga kamar terima, asistensi, dokter operator dalam bimbingan atau operator mandiri.

PETUNJUK PELAKSANA DOKUMEN MEDIK KESEHATAN (DMK) ATAU CM1. Pengelolaan DMK dikerjakan bersama-sama secara multidisiplin antara :

a. Dokter Muda b. Residen Bedah /Trainee c. Senior Bedah d. Sekretariat Bedah e. Pegawai DMK Rumah Sakit yang bersangkutan

2. Pengiriman DMK dari Ruang Rawat Inap ke arsip Bagian Ilmu Bedah setiap hari. 3. Dokter tidak boleh membawa pulang DMK, DMK harus dilengkapi diruang arsip

dan diketahui petugas DMK masing-masing ruang rawat inap. DMK untuk keperluan presentasi kasus penelitian harus seijin supervisor dan koordinator DMK.

4. DMK hanya boleh diruang rawat inap 2 x 24 jam (2 hari) setelah penderita keluar rumah sakit (KRS). Setelah 2 x 24 jam (2 hari), DMK lengkap atau tidak lengkap, oleh petugas DMK ruang rawat inap dikirim ke ruang arsip Bagian Bedah. Selanjutnya kelengkapan DMK tersebut dapat dilakukan di ruang arsip Bagian Bedah. Bila setelah 1 (satu) minggu di ruang arsip Bagian Bedah DMK tidak dilengkapi maka dokter yang bertanggung jawab akan di beri sanksi oleh KPS/SPS

5. Arsip bagian bedah juga mempunyai buku ekspedidi DMK dan laporan mingguan.6. Petugas DMK Pusat akan memberi masukan-masukan tentang DMK Bedah langsung ke KPS/SPS.

Peringatan dan Hukuman : 1. Residen bedah di dalam waktu 1 minggu setelah penderita KRS (keluar rumah sakit) belum membuat

DMK sesuai Juklak, akan diberikan peringatan oleh KPS/SPS.2. Bila masih tetap tidak menyelesaikan tugas melengkapi DMK akan dilaporkan KPS/SPS, untuk

diusulkan penundaan pendidikan selama 1 (satu) bulan.

6.6 PENYELESAIAN PENDIDIKAN

A. Penyelesaian Pendidikan

Penyelesaian pendidikan peserta PPDS di Bag/SMF Bedah FK Unud/RSUP Sanglah adalah lulus dan berhak menyandang gelar Spesialis Bedah (Sp.B) setelah menempuh ujian nasional.Sp.B baru mengikuti Acara Yudicium di Bagian, Acara Pelepasan di Fakultas dan Acara Wisuda di Univeritas

43

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007Sementara menunggu SK penempatan, SpB baru dapat dipekerjakan di RSUP Sanglah Denpasar atas wewenang Direktur Utama.

Sebelum peserta PPDS mengikuti Ujian Akhir Profesi Nasional, diadakan penilaian dengan tujuan apakah peserta PPDS yang bersangkutan sudah layak untuk diujikan

6.7 KEGIATAN ILMIAHA. Mengikuti kegiatan Ilmiah :

- Kuliah/kuliah tutorial - Presentasi ilmiah lokal (Journal atau textbook Reading, Referat, laporan kasus, penelitian )- Simposium, seminar.- Kursus-kursus- Lokakarya - Pertemuan Ilmiah Nasional dan Internasional.

B. Membuat dan menyajikan Karya Ilmiah - Journal Reading- Referat - Sari Pustaka- Laporan Kasus - Surveillance- Penelitian (cohort study, cross sectional atau case control study, diagnostic test,

experimental study)

C. Membuat Karya AkhirDiambil dari bentuk salah satu jenis penelitian diatas.

D. Mengajar/memberi pelajaran Ilmu Bedah kepada siswa – siswa SPK (Sekolah Perawat Kesehatan) dan membimbing mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Akademi Perawat serta residen PPDS Bedah Umum tingkat dibawahnya.

Ketentuan Umum Karya Ilmiah

44

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

Bentuk Isi J. Kepustakan Jumlah Semester

Journal / Textbook Reading

Resume (bukan terjemahan) 1 atau 2

Journal/Textbook Min 5 I

Referat - Pendahuluan - Tinjauan Kepustakaan - Resume - Penutup - Daftar Pustaka

Minimal 10 Journal (bukan textbook)

Min 2 II – VIII

Laporan Kasus Abstrak (Bhs. Inggris dan Indonesia) - Pendahuluan - Kasus - Pembahasan - Penutup - Daftar Pustaka

Minimal 10 :

5 Journal dan 5 textbook

Min 1 III– VIII

Sari Pustaka- Pendahuluan - Tinjauan Kepustakaan - Resume - Penutup - Daftar Pustaka

Minimal 10 Journal (bukan textbook)

1 x

Persyaratan Naik Bedah Lanjut

II - V

Surveillan-ce Abstrak (Bhs. Inggris dan Indonesia) - Pendahuluan - Bahan dan Cara Kerja - Hasil-hasil- Pembahasan - Penutup - Daftar Pustaka

Minimal 15 :

10 Journal dan 5 textbook

Min 2 VI – XI

Penelitian Bagian Pembukaan Surveilance

Minimal 20 :

15 Journal dan 5 textbook

1 XI – XII

Karya Akhir

Karya akhir adalah karya akademik berupa penelitian yang mendalam, mandiri dan memenuhi persyaratan metodologi serta bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tujuan :Mampu menggunakan penalaran empirik dan non emperik dengan memakai standar yang disepakati.Tata Cara1) Judul mendapat persetujuan dari Kolitbang, pembimbing Divisi dan Litbang FK UNUD.

45

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 20072) Menjalankan proposal penelitian untuk mendapatkan masukan upaya penyempurnaan dari Tim Kecil.3) Naskah harus sudah diserahkan dan dibagikan kepala seluruh staf satu minggu sebelum presentasi.

Format Karya Akhir1) Penulisan format karya akhir bertujuan untuk memberikan pedoman kepada:

a. Peserta PPDS dalam menuliskan karya ilmiah hasil penelitian.b. Pembimbing tesis dalam proses bimbingan penulisan karya ilmiah hasil penelitian.

2) Kerangka penulisan karya akhir terdiri dari 4 bagian yaitu ringkasan, bagian awal, bagian inti dan bagian akhir.

Bagian ringkasan:a. Pada bagian ringkasan ini memuat ringkasan dan abstrak.b. Ringkasan merupakan usulan singkat masalah yang dipelajari, hasil yang menonjol sampai implikasinya

dengan ketentuan sebagai berikut: Tidak dicantumkan pada daftar isi. Ditempatkan pada permulaan tulisan dan sebelum halaman daftar isi.

c. Abstrak ini memuat tujuan, metodologi dan hasil penelitian tersebut (ditulis dlam bahasa Inggris), tidak boleh melebihi 250 kata dan disertai kata kunci (keywords).

Bagian awal, terdiri atas:a. Halaman sampul depan.

Halaman ini memuat berturut-turut : judul, lambang Universitas Udayana, nama peserta PPDS I dan tahun tesis.

b. Halaman sampul dalam.Halaman ini sama dengan halaman sampul depan, tetapi dicetak di atas kertas putih sesuai dengan ketentuan kertas. Halaman ini merupakan halaman pertama karya akhir diberi nomor halaman (1) tetapi tercantumkan pada halaman judul.

c. Halaman setelah halaman judul.Halaman ini berturut-turut : judul karya akhir untuk memperoleh SpOG di Fakultas kedokteran Universitas Udayana, dibawah bimbingan pembimbing (nama dan tand tangan) pada hari, tanggal, bulan dan tahun.

d. Halaman persetujuan.Halaman ini memuat nama lengkap dan tanda tangan pembimbing.

e. Halaman ucapan terima kasih.Halaman ini memuat pernyataan terima kasih peserta PPDS I kepada mereka yang telah membantu dalam melakukan penelitian, saran dan kritik dalam penyusunan naskah, bantuan keuangan dan pihak tertentu yang dianggap penting dan berperan di dalam penyelesaian tesis.

f. Daftar isi.Daftar isi memuat urusan bab, sub bab dan anak sub bab tesis dengan nomor halamannya.

g. Daftar tabel.Daftar tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel dan nomor halaman.

h. Daftar gambar.Daftar gambar memuat nomor urut gambar, judul gambar dan nomor halaman.

i. Daftar lampiran.Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran, judul lampiran dan nomor halaman.

j. Daftar arti lambang, singkatan dan istilah.Daftar ini memuat arti lambang, singkatan dan istilah yang digunakan dalam karya akhir.

Bagian inti, memuat Bab dan sub Bab sebagai berikut:BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah2. Rumusan Masalah

46

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 20073. Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan Penelitianb. Manfaat Penelitian

BAB 2 TINJAUAN RUJUKANBAB 3 HIPOTESIS PENELITIANBAB 4 METODE PENELITIANBAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATABAB 6 PEMBAHASANBAB 7 SIMPULAN DAN SARAN

1. Simpulan2. Saran

Penjelasan BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang MasalahSub bab latar belakang masalah berisi uraian tentang apa masalahnya, alasan mengapa masalah tersebut penting dan perlu diteliti. Juga harus ditunjukkan letak masalah yang akan diteliti dalam konteks permasalahan yang lebih luas, serta peranan peneliti tersebut dalam pemecahan masalah yang lebih luas tersebut.

2. Rumusan MasalahRumusan masalah adalah rumusan secara konkrit masalah yang ada dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang kebenarannya dipertanyakan.

3. Tujuan dan Manfaat PenelitianTujuan PenelitianSub bab ini mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian. Tujuan peneltian harus jelas dan tegas.Tujuan penelitian dapat dibagi menjadi (1) Tujuan Umum dan (2) Tujuan Khusus1. Tujuan Umum

Tujuan umum merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan yang ingin dicapai melalui penelitian.

2. Tujuan KhususTujuan khusus merupakan penjabaran atau pentahapan tujuan umum, sifatnya lebih operasional. Bila semua tujuan khusus tercapai maka tujuan umum penelitian juga akan terpenuhi.

Manfaat PenelitianSub bab ini berisi uraian tentang manfaat penelitian dan operasional hasilnya. Manfaat penelitian merupakan implikasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan penggunaan praktis yang dimanfaatkan oleh ilmuwan lain untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS), seyogyanya pula bagi masyarakat.

BAB 2 TINJAUAN RUJUKANTinjauan rujukan memuat uraian sistematik tentang fakta hasil penelitian sebelumnya, dari rujukan 5 tahun terakhir dan atau teori, proposisi dan konsep atau pendekatan terbaru yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan dalam penulisan tesis. Fakta yang digunakan sejauh mungkin diambil dari sumber primer atau aslinya. Semua sumber yang dipakai harus disebutkan dengan mencantumkan nama penulisnya.

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

47

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007Hipotesis merupakan proposisi keilmuan yang disimpulkan dari kerangka konseptual penelitian dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi dan dapat diuji kebenarannya berdasarkan fakta empiris.

BAB 4 METODE PENELITIANBab metodologi penelitian secara rinci memuat hal berikut : (baik secara keseluruhan atau sebagian, tergantung dari masalah, tujuan dan hipotesisnya)1. Rancangan penelitian yang digunakan2. Populasi, sampel dan besar sampel (sampel size)3. Variabel penelitian meliputi klasifikasi variabel dan definisi operasional variabel4. Bahan atau materi penelitian

Berisi uraian tentang macam dan spesifikasi bahan penelitian yang digunakan. Bahan penelitian adalah segala sesuatu yang dikenakan perlakuan atau yang dipakai untuk penelitian.

5. Alat atau instrumen penelitianBagian ini berisi tentang macam spesifikasi alat yang digunakan untuk pengumpulan data. Jika perlu disertai uraian tentang reliabilitas dan validitasnya. Disamping itu perlu dikemukakan pembenaran atau alasan menggunakan alat tersebut.

6. Lokasi dan waktu penelitian7. Proses pengambilan atau pengumpulan data

Bagian ini memuat uraian tentang cara dan prosedur pengambilan data secara rinci. Bila pengumpulan data dilakukan oleh orang lain perlu dijelaskan langkah yang dipenuhi oleh peneliti dalam menjamin realibilitas dan validitas data yang diperoleh.

8. Cara atau teknik analisis dataBagian ini berisi uraian tentang cara yang digunakan dalam analisis data disertai pemberian atau alasan penggunaan cara analisis tersebut, termasuk penggunaan statistik.

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA1. Hasil Penelitian

Bab ini memuat semua hasil penelitian yang relevan dengan tujuan dan hipotesisnya. Penyajian hasil penelitian dapat disertai tabel, grafik, foto dan bentuk penyajian data yang lain. Tata cara penyajian tabel, grafik, foto harus sesuai dengan ketentuan yang baku.

2. Analisis dataBab ini memuat hasil analisis data, sedangkan perhitungan statistik dimuat sebagai lampiran.

BAB 6 PEMBAHASANBab pembahasan merupakan bagian terpenting dari karya akhir. Bab ini menunjukkan tingkat penguasaan peneliti terhadap konsep dan teori yang digunakan dan dipadukan hasil penelitian.Pembahasan sekurang-kurangnya adalah : Menalar hasil penelitian secara teori empiris sehingga dapat menjelaskan rumusan masalah yang

diajukan. Merumuskan teori yang dihasilkan dari penelitian. Panduan temuan penelitian dengan hasil penelitian sebelumnya serta bagaimana kaitannya dengan

penelitian ini. Memahami keterbatasan penelitian yang dilakukan sehingga dapat memberikan saran bagi

penelitian selanjutnya.BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN

1. SimpulanSimpulan merupakan sintesis (generalisasi) dari pembahasan yang sekurang-kurangnya teridiri dari (1) jawaban terhadap rumusan masalah dan (2) hal baru yang ditemukan dan prospeknya.

2. Saran

48

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007Saran merupakan implikasi hasil penelitian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan penggunaan praktis. Sekurang-kurangnya memberi saran bagi peneliti selanjutnya, sebagai hasil pemikiran peneliti atas keterbatasan penelitian yang dilakukan.

Bagian akhir, sebagai berikut:a. Daftar rujukan

Penulisan daftar rujukan tidak memerlukan pencantuman bab, sebab daftar rujukan tidak termasuk bagian ilmiah dari karya tulis ilmiah yang dipakai adalah Harvard style.

b. LampiranLampiran yakni tempat untuk menyajikan keterangan atau angka tambahan. Didalamnya dapat dihimpun cara penelitian, contoh perhitungan statistik yang apabila dicantumkan kedalam bagian isi akan menganggu jalannya cerita.

Tata Cara Penulisan Karya Akhir1) Bahasa yang digunakan:

a. Bahasa Indonesia yang baik dan benar.b. Bila diperlukan atau belum ada istilah yang tepat dalam bahasa Indonesia boleh menggunakan bahasa

aslinya dengan memperhatikan tata cara penulisan bahasa asing.c. Abstrak ditulis dengan menggunakan bahasa Inggris disertai dengan kata kunci (keywords).

2) Kertas sampula. Kertas sampul : buffalo, linenb. Warna kertas hijau.

3) Kertas untuk materi : kertas HVS 70 gr, ukuran kwarto (A4L) dan warna putih.4) Tabel dan gambar disajikan pada kertas materi, kecuali keadaan tertentu dapat menggunakan kertas dan

ukuran berbeda.5) Pengetikan naskah:

a. Naskah diketik dengan mesin ketik standar IBM atau komputer.b. Jarak 1½ spasi termasuk abstrak, kecuali pada grafik dan tabel sesuai kebutuhan.c. Seluruh naskah menggunakan huruf yang berukuran sama, kecuali kata asing dicetak miring, tebal atau

diberi garis bawah.d. Awal paragraf dimulai pada ketukan 5 atau 6 dari tepi kiri.e. Setiap bab diberi nomor urut dengan angka latin (Bab 1, Bab 2, Bab 3 dst) yang ditulis diatas judul Bab.

6) Jarak spasi:a. 3 cm dari tepi atasb. 3 cm dari tepi bawahc. 4 cm dari tepi kirid. 3 cm dari tepi kanan.

7) Penulisan nomor halaman: a. Nomor halaman untuk bagian awal naskah (sebelum Bab Pendahuluan) menggunakan huruf romawi

kecil (i,ii,iii dst) ditulis dibagian bawah tengah 3 spasi dibawah teks.b. Lembar halaman judul tetap dihitung tetapi tidak diberi nomor.c. Mulai Bab pendahulu diberi nomor dengan angka latin (1,2,3 dst).d. Pada halaman dengan judul bab, nomor halaman ditulis dibawah tengah (4 spasi dari teks).e. Pada halaman lain, nomor halaman ditulis dengan angka latin yang ditulis di kanan atas (1,5 cm dari

teks).8) Tabel dan gambar:

a. Tabel diberi nomor dengan angka latin, sesuai dengan nomor bab tempat tabel ditentukan, diikuti dengan nomor urut tabel dengan angka latin.

b. Contoh : tabel 2.1 (tabel ini di bab 2 Tinjauan Rujukan merupakan tabel pertama).

49

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007c. Tabel diberi judul di atas tabel yang ditulis 1 spasi.d. Gambar diberi nomor urut dengan angka latin, sesuai dengan nomor urut gambar tersebut pada setiap

bab. Nomor bab ditulis didepan nomor urut gambar dengan angka latin.e. Contoh : gambar 2.1 (gambar ini di Bab 2 Tinjauan Rujukan merupakan gambar pertama).f. Gambar diberi judul dibawah gambar, ditulis 2 spasi.g. Tabel dan gambar yang perlu disajikan dilembar yang lebih luas, dapat dilihat disesuaikan dengan luas

halaman materi.h. Tabel dan gambar dapat diambil dari buku lain dan harus dicantumkan sumbernya.

9) Kutipan:a. Kutipan atau cuplikan ditulis sesuai dengan naskah aslinya, berupa bahasa Indonesia atau bahasa asing.b. Kutipan ditulis dengan jarak tepi kiri dan kanan yang berbeda dengan teks yang lain.c. Ditulis dengan 1 spasi, diawali dengan tanda petik (”) dan juga diakhir dengan tanda petik (”).

10) Cara penulisan daftar rujukan yang dipakai adalah harvard stylePenulisan daftar rujukan tidak memerlukan pencantuman bab, sebab daftar rujukan tidak termasuk bagian ilmiah dari karya tulis ilmiah..

Tata Cara Ujian Karya Akhir dan PenilaianNaskah karya akhir harus sudah diserahkan kepada seluruh staf dan peserta PPDS Ilmu Bedah 1 minggu sebelum ujian karya akhir.Ujian dilakukan di ruang ujian Bag/SMF Obgin FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar atau di tempat lain atas kepakatan.Peserta melapor dan mengingatkan kembali penguji 2 hari sebelum hari ujian.Peserta dan penguji berpakaian kerja harian.Ujian karya akhir dilakukan secara terbuka, dapat dihadiri oleh seluruh staf dan peserta PPDS Ilmu Bedah.Ujian dibuka oleh Ketua Tim Penguji dan menanyakan kesiapan peserta.Masing-masing penguji diberikan kesempatan yang sama.Penguji juga menilai jawaban peserta terhadap pertanyaan oleh penguji lain.Ujian tesis dilaksanakan oleh tim penguji karya akhir berdasarkan Surat Keputusan Dekan FK Unud, sesuai jadwal yang telah disepakati pada forum ilmiah dengan ketentuan :

a. Presentasi : 20 menitb. Diskusi : 30 menitc. Rangkuman : 10 menit

Pembimbing materi harus hadir dan konsultan metodologi diharapkan hadir mendampingi peserta (peserta PPDS Ilmu Bedah) saat dilakukan ujian karya akhir.Ujian tidak boleh dibatalkan, apabila tim penilai berhalangan dapat digantikan oleh Kepala Bagian, Sekretaris Bagian, KPS, ataupun SPS.Komponen yang dinilai:

d. Penyusunane. Penyajianf. Slide transparang. Diskusi .

Lembar evaluasi dan berita acara ujian tesis terlampir.Ujian ditutup.Lembar penilaian dikumpulkan.

50

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007Tata Cara Penulisan Rujukan

Vancouver style1) Sistem ini menggunakan sistem nomor disertai penyeragaman cara penulisannya dengan cara menunjukkan

didalam naskah dan pemberian urutan nomor sesuai dengan pemunculannya yang pertama kali didalam naskah.

2) Nama semua penulis ditulis untuk jumlah penulis sampai lima, bila jumlahnya lebih dari lima maka hanya tiga penulis pertama disebutkan dan diikuti dengan et.al.Contoh :a. Untuk majalah:

1. Basta MT, Kholy AE. Enzyme-linked immunosorbent assay fordetermination of Antibodies J Immunol 1975:23:7-11.

2. Badwin KM, Winder WW, Terjung RL, et.al, Glycolityenzymes in different types of skeletal muscle : adaptaion to exercice. Am J Physol 1973:225:962-6.

b. Untuk buku dan monografi:1. Weinstein L. Swarts MN. Pathogenic Properties of invading microorganisms. In : Sodeman WA JR,

eds Pathologic Physiology : Mechanisms of Disease, Philadelphia WB Saunders, 1974:457-72.2. Amelar, RD. Infertility in Me FA. Davis Co Philadelphia. 1996.3. Guyton AC. Textbook of Medical Physiology. 4th ed. Philadelphia : WB Sauders, 1971.

c. Untuk penerbitan badan atau lembaga resmi:National Centre, for Health Statistics, Acute condition : Incidence and associal Disability Rochville, Maryland : National Centre for Health Statistics, 1972.

Harvard style1) Daftar rujukan disusun secara alfabetik berdasarkan nama penulis (nama keluarga atau pengganti nama

keluarga yang ditaruh didepan).2) Penunjukan didalam naskah dengan mencantumkan tahun penerbitan diantara tanda kurung mengikuti nama

penulis atau dengan mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan diantara tnda kurung pada akhir kalimat.

3) Contoh : “Pauling (1970) melaporkan manfaat Vitamin C dosis tinggi..” atau ”Vitamin C dosis tinggi dilaporkan bermanfaat menghambat pertumbuhan sel tumor (Pauling, 1979)”.

4) Apabila terdapat penulisan pertama yang sama, maka urutan abjad berdasarkan nama pengarang berikutnya, atau bila penulisnya sama, maka disusun secara kronologis (menurut tahun penerbitan). Untuk nama penulis dan tahun yang sama, maka ditambahkan huruf a,b,c dst.Contoh:a. Untuk majalah:

Bishop J, 1987. The moleculer Genetics of Cancer. Science 235:305-311.Kaplan A.P., Kay A.B and Austen K.F. 1972. A Prealbumin Activator of Prekallikrein. J. Exp. Med :

135,81-87.Kaplan A.P., Goetzl E.J and Austen K.F. 1973. The Fibrinolytic Pathway, J. Clin. Invest. 52:2591-2592.

b. Untuk buku dan monografi:Arief BAS, Bayu, 1992. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah. 1st edition, surabaya : University

Press, hal 200-230.Dubowtiz V. and Brooke M.H. 1973. Nucleoside disphosphokinase. In : Wnzynes (Boyer P.D., ed), Vol.

8, 3rd ed, pp. 307-333.Vorherr H, 1980. Treatment of Primary and Recurrant Breast Cancer. In Breast Cancer : Epidemiologi,

Endocrinologi, Biochemistry and Pathology. Baltimore : Urban and Achwarzenberg, pp. 374-408.

51

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007c. Untuk badan atau lembaga:

Educational Testing Service 1964. The Cooperative Mathematis Test Handbok. Educational Testing Service, Princeton.

d. Untuk Tesis:Dunnington DJ, 1984. The Development and Study of Single-cell-cloned Metaplasing Mammary Tumor

Cell System in The Rat. Disertation, University of London, England.e. Untuk penulisan orang Indonesia:

Untuk penulisan orang Indonesia dipakai pedoman penulisan Dikti.Contoh : Anisa Sabrina Yuliati ditulis Yuliati AS.

6.8. KLARIFIKASI MORBIDITAS, CUTI, HAK & KEWAJIBAN RESIDEN, PAKAIAN, BADAN PENGADUAN DAN PEMBELAAN RESIDEN

A. Klarifikasi Morbiditas

1. Tim KlarifikasiTingkat I : Supervissor tempat tugas / saat tugasTingkat II : Kepala Laboratorium, Ketua Tim : KPS (merangkap anggota), Sekretarir : SPS (merangkap anggota) dan Supervisor yang bersangkutan (anggota)

2. Cara Kerja Klarifikasi tingkat I dilakukan oleh supervissor tempat tugas / supervissor jaga dengan

kelompok peserta PPDS yang terlibat Bila terjadi kesepakatan maka dilakukan penandatanganan oleh residen, supervisor tempat

tugas dan KPS Bila tidak terjadi kesepakatan/bila ada kasus khusus dilakukan klarifikasi tingkat II Bila ada kasus-kasus khusus yang tampaknya akan bermasalah harus melibatkan kepala

bagian

52

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007Skema Kerja :

KEPUTUSAN BAGIAN

EVALUASI / SKORSING / SANGSI Peserta PPDS I yang bermasalah diberikan skorsing / sangsi sesuai dengan pedoman morbiditas Hasil klarifikasi ditandatangani oleh peserta PPDS I yang bersangkutan dan KPS dan masing-

masing menyimpan 1 lembar Kepada peserta PPDS I diatas dihadapkan kepada Kepala Laboratorium dan KPS untuk

mendapat pembinaan sesuai dengan permasalahannya yang dibuktikan dengan surat pernyataan. Pedoman evaluasi penilaian berkelanjutan kognitif, afektif, psikomotor, mortalitas dan

morbiditas.

PENAPISAN PALING KETAT DILAKUKAN PADA TINGKAT PALING BAWAH, DENGAN KONSEKWENSI KEMUNGKINAN DROP OUT (DO) PALING TINGGI.

53

Klarifikasi Tim Tingkat II

Klarifikasi Tim Tingkat I

Penilaian dan Morbiditas / Mortalitas

Pertemuan Mortalitas & Morbiditas

Laporan Pagi / Siang

Sweeping

Tempat tugas Laporan Mingguan Informasi masyarakat

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007KATEGORI HUKUMAN DI SUB BAGIAN

SKORING KATEGORI HUKUMAN KUALIFIKASI

1-30 I PERING. LISANPERING. TERTULISTUGAS BACA RINGANII

III

31-60 IV TUGAS TULISREFERATHKMAN SUBBAG SEDANGV

VI

61- 90 VII REFERAT + BIMBINGAN ULANGGROUNDED

BERAT

VIII

IX

91-100 X TAK LULUS SEMESTER

> 100 Pertimbangan DOFATAL

Apabila seorang residen dinyatakan bersalah dan setelah dilakukan klarifikasi, maka yang bersangkutan harus membuat pernyataan menerima kesalahan tersebut. Surat pernyataan itu berbunyi sebagai terlampir : (Lampiran 10)

Kwalifikasi Hukuman : Jika Skor diatas 500 pertimbangan DO melalui rapat staff dan klarifikasi Tk II Pertimbangan DO bila masa pendidikan melewati 2 kali masa studi normal Pertimbangan DO bila melanggar etika-moral

B. Cuti / IjinPersyaratan Cuti :1. Masing-masing residen berhak mengambil cuti selama 2 (dua) minggu dalam 1 (satu) tahun.2. Residen baru berhak mengambil cuti paling sedikit setelah 6 (enam) bulan mengikuti pendidikan. 3. Cuti tidak boleh diambil sekaligus selama 2 (dua) minggu) berturut-turut dan dalam satu seksi hanya

boleh mengambil cuti selama 1 (satu) minggu (7 hari).4. Residen yang mengambil cuti, harus mengisi formulir cuti yang telah tersedia di KPS masing-masing

dan diajukan kepada Kepala Lab./Bagian Ilmu Bedah melalui KPS. 5. Permohonan cuti, pertama-tama harus mendapat ijin dari KPS yang bersangkutan dimana residen

tersebut menjalankan tugas atau akan menjalan tugas. 6. Residen tidak diperbolehkan mengambil cuti apabila :

a. Menjalani masa pendidikan pra bedah (6 bulan pertama). b. Masa bimbingan operasi. c. Sebagai Chief Residen.d. Menjalani tugas luar

7. Permohonan cuti diajukan selambat-lambatnya tanggal 20 satu bulan sebelum cuti yang dikehendaki. 8. Pada saat rotasi di salah satu unit kerja, tidak diperkenankan cuti lebih dari 2 (dua) residen.

54

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 20079. Cuti 2 minggu mengembalikan 2 minggu10. Cuti > 2 minggu mengembalikan 1 bulan.

Persyaratan Ijin : 1. Ijin diluar cuti paling banyak 5 (lima) kali dalam 1 (satu) tahun, tergantung alasan yang diajukan dan

maksimal 1 kali ijin 3 (tiga) hari, kecuali ijin sakit yang dikuatkan dengan surat keterangan dokter. 2. Ijin lebih dari 3 hari mengembalikan 1 minggu. Ijin lebih dari 1 minggu maka dianggap cuti3. ijin oleh karena sakit tidak mengembalikan hari asal tidak lebiah dari 2 minngu, jika lebih maka

dianggap cuti sakit.4. Ijin untuk mengikuti pertemuan ilmiah (kongres, seminar, simposium, CE, dll) merupakan

kebijaksanaan KPS masing-masing melalui Seksi/Ka-Unit Kerja. 5. Ijin dilakukan dengan mengisi formulir yang tersedia dan pertama-tama harus mendapat persetujuan dari

KPS/Ka-Unit Kerja yang bersangkutan. 6. Residen tugas luar tidak diperbolehkan ijin, kecuali hal yang sangat penting. 7. Hal-hal yang belum diatur diatas, perihal cuti dan ijin merupakan kebijaksanaan KPS yang

bersangkutan. Apabila terjadi perubahan, akan diputuskan oleh KPS & SPS.

C. Hak dan KewajibanResiden PPDS/trainee bedah di bagian bedah RS pendidikan mempunai tugas dan kewajiban dalam bidang-bidang : Pertama : Pendidikan, Ilmiah, Penelitian Kedua : Pelayanan Medik/Pengabdian Masyarakat. 2. Pendidikan Ilmiah dan Penelitian

a. Bidang Kognitif/pengetahuan teoria.1 Mengikuti kegiatan Ilmiah :

- Kuliah/kuliah tutorial - Presentasi ilmiah lokal (Journal atau textbook Reading, Referat, laporan kasus, penelitian )- Simposium, seminar.- Kursus-kursus- Lokakarya - Pertemuan Ilmiah Nasional dan Internasional.

a.2 Membuat dan menyajikan Karya Ilmiah - Journal Reading- Referat - Laporan Kasus - Surveillance- Penelitian (cohort study, cross sectional atau case control study, diagnostic test,

experimental study) a.3 Membuat Karya Akhir

Diambil dari bentuk salah satu jenis penelitian diatas. a.4 Mengajar/memberi pelajaran Ilmu Bedah kepada siswa – siswa SPK (Sekolah Perawat Kesehatan) dan membimbing mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Akademi

Perawat serta residen PPDS Bedah Umum tingkat dibawahnya.

b. Bidang Psikomotor/Ketrampilan1. Membuat diagnosa

55

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 20072. Menggunakan sarana/alat-alat untuk keperluan diagnosa 3. Melakukan perawatan penderita-penderita Pra Bedah dan Pasca Bedah (termasuk persiapan-

persiapan) 4. Melakukan tindakan terapi paliatif, kuratif, pembedahan dan tindakan tanpa pembedahan.5. Mengatasi komplikasi pasca bedah. 6. Melakukan rehabilitasi pasca bedah 7. Melakukan rehabilitasi semua kasus-kasus bedah 8. Mengisi dan membuat laporan kegiatan medis didalam catatan medik beserta seluruh lampiran-

lampiran (DALIN, ILO, efek samping obat, dll) dan mengisi buku laporan kegiatan, laporan rujukan serta buku laporan operasi.

Semua kegiatan diatas dilakukan di unit-unit pelayanan seperti UGD, poliklinik, ruangan, kamar operasi sentral, RS rujukan.

c. Bidang Afektif/Sikap (didalam maupun diluar Rumah Sakit)1. Jujur dalam perkataan dan perbuatan2. Disiplin dalam memenuhi tugas dan kewajiban3. Bersikap sopan dan santun terhadap senior, teman sejawat, perawat, mahasiswa, pegawai RS/FK dan

penderita/keluarga penderita. 4. Bertanggung jawab dan mengutamakan kesehatan/keselamatn penderita.5. Bertanggung jawab dan turut serta dalam kegiatan pendidikan mahasiswa kedokteran/Akper dan

siswa-siswa Perawat Kesehatan. 6. Membina iklim kekeluargaan dan kerjasama sebagai salah satu anggota team di Lab. Ilmu Bedah.

Selanjutnya Tugas dan Kewajiban Residen PPDS Ilmu Bedah (lihat panduan kerja klinik)

Hak Residen Bedah

1. Mendapat pendidikan keahlian secara lengkap sesai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Menggunakan seluruh sarana diagnostik. 3. Menggunakan seluruh sarana terapi bedah. 4. Menggunakan fasilitas Perpustakaan5. Mengambil cuti/ijin sesuai ketentuan yang berlaku.6. Mendapat pembelaan pendidikan 7. Bimbingan/ perlindungan hukum.

C. PAKAIAN

1. Disesuaikan dengan S.K Direktur RS setempat.2. Jas Dokter pendek dipakai setiap hari kerja secara rapi, sopan dan bersih. 3. Nama dan identitas residen peserta PPDS/Trainee harus jelas tercantum pada jas dokter. 4. Pakaian dan sandal kamar operasi tidak boleh digunakan diluar kamar operasi. 5. Hal-hal yang lain akan diatur kemudian.

D. BADAN PENGADUAN DAN PEMBELAAN RESIDEN

56

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007Untuk melengkapi tugas, kewajiban dan hak para Residen, maka dibentuk Badan Pengaduan dan Pembelaan yang dapat dimanfaatkan oleh para Residen apabila timbul persoalan selama proses pendidikan. Badan tersebut diketuai oleh Ketua Bagian Ilmu Bedah Indonesia dan anggotanya diangkat sesuai kebutuhan serta ditentukan oleh ketua Program Studi Ilmu Bedah. Tugas utama badan tersebut adalah mendampingi, menerima keluhan dan konsultasi serta mencari jalan keluar penyelesaiannya, termasuk memberi nasehat-saran kepada KPS/SPS untuk bahan pertimbangan evaluasi pendidikan residen – PPDS I. Bedah.

57

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

BAB VIIMETODE PEMBELAJARAN

7.1 MANDIRIBelajar secara mandiri:1. Mencari informasi dengan aktif. 2. Berkonsultasi dengan kolega dan profesi medis lain, termasuk staff rumah sakit. 3. Mengembangkan, menerapkan serta memonitor strategi pengembangan diri dan profesi secara

berkelanjutan. 4. Mencari informasi relevan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan praktik. 5. Mencari informasi yang layak/diperlukan sebelum membuat keputusan. 6. Menilai kebenaran sumber-sumber informasi medis secara kritis. 7. Memahami dan menterapkan hasil penelitian kualitatif dan kuantitatif yang layak. 8. Menggunakan teknologi informasi untuk mengoptimalkan perawatan pasien. 9. Memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, pengertian dan praktik yang baru. 10. Mengerti dan mempraktikkan metoda-metoda penelitian. 11. Mengembangkan, menerapkan dan memonitor strategi pendidikan diri secara berkelanjutan. 12. Mengelola proses pembelajaran diri. 13. Mengetahui keterbatasan pengetahuan dan kemampuan diri sendiri. 14. Menunjukkan ‘gairah’/keinginan yang kuat untuk belajar. 15. Melengkapi diri untuk menghadapi perubahan dalam jalur karir. 16. Melengkapi diri untuk menghadapi perubahan profesi.

7.2 KULIAH DAN DISKUSIKuliah dan diskusi dilakukan secara terstruktur dan terjawal sehingga akuntabilitasnya dapat diukur. Setiap Sub Bag. diberikan kesempatan yang sama dan topik yang didiskusikan adalah kasus yang sering, menarik, dan topik dengan pemahaman yang sulit.

7.3 DEMONSTRASI

A. Bed side teaching

Metode ini merupakan cara aplikasi langsung suatu pengetahuan dengan fakta. Penyelenggaraannya harus memakai pasen yang telah diberikan penjelasan. Semua komponen pendukung juga harus disiapkan dalam upaya diagnosis, penanganan, dan prognosis.

B. Video dan Media elektronik lain

Metode ini diperoleh dari berbagai sumber dan disiapkan di Ruang Perpustakaan.

7.4 PRAKTEK

A. Coaching

Metode ini merupakan cara terbaik untuk PPDS karena melalui pendampingan, demontrasi, dan pengawasan maka pendidikan dipercaya memberikan hasil yang lebih baik. Dilakukan oleh pembimbing, pendidik, dan penilai.

58

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007B. Solo

Cara ini lebih banyak diperoleh di RS jejaring dan beberapa RS Kerja Sama diluar Bali.

7.5 MATERI PENDIDIKAN

Jenis Kegiatan Pembedahan Yang Harus Dilaksanakan Oleh Residen Bedah PS. Ilmu Bedah Fk.Unud/RSUP.

Sanglah Denpasar

NO ICOPIM JENIS PEMBEDAHAN   

1. 5-541 Laparotomi2. 5-541 Torako-laparotomi (darurat)3. 5-467 Penutupan perforasi sederhana4. 5-461 Pembuatan stoma (Gastrostomi, Ileostomi, Kolostomi,Sigmoidostomi)5. 1-644 Rektroskopi / Anuskopi6. 1-694 Laparoskopik diagnostik (darurat)7. 5-454 Reseksi dan Anastomosis usus8. 5-505 Penaggulangan trauma hepar (darurat)9. 5-413 Splenektomi10. 5-520 Dreanase pankreatitis (darurat)11. 5-524 Pankreasektomi (partial & darurat)12. 5-460 Eksteriorisasi13. 5-470 Appendektomi terbuka14. 5-470 Appendektomi Laparoskopik15. 5-511 Kolesistektomi terbuka16. 5-511 Kolesistektomi laparoskopik17. 5-442 Gastroenterostomi18. 5-438 Gastrektomi (partial)19. 5-454 Hemikolektomi20. 5-530 Herniotomi21. 5-493 Hemoroidektomi22. 5-491 Fistulektomi, fistulotomi (fisura ani)23. 5-848 Operasi Miles24. 5-454 Operasi Hartmann25. 5-485 Reseksi anterior Sigmoid26. 5-514 Pasang "T" Tube27. 5-458 Rouxen Y anatomisis28. 5-458 Bypass enterotomi29. 5-537 Operasi hernia diafragmatika traumatik30. 5-542 Selioplasti31. 5-630 Ligasi tinggi hidrokel32. 5-468 Operasi invaginasi laparotomi33. 5-540 operasi tumor retroperitoneal34. 5-496 Operasi PSA RP terbatas35. 5-542 Operasi omfalokel36. 5-624 Operasi kriptorkismus

59

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 200737. 5-643 Operasi hipospadia38. 5-537 Repair hernia diafragmatika kongenital/kel. Diafragma kongenital39. 5-554 Operasi Willems tumor40. 5-496 Anoplasti sederhana (cut back)41. 5-640 Circumsisi42. 5-433 Operasi Piloromiotomi43. 5-625 Detorsi torsi testis & orkidopeksi44. 5-483 Anastomisis tarik trobos45. 5-542 operasi kelainan umbilicus46. 5-401 Eksisi higroma47. 5-401 Eksisi limpangioma48. 5-470 Appendektomi49. 1-559 Biopsy Insisional / Biopsi cubit50. 5-860 Ekstirpasi tunor jinak mamma51. 5-884 Ekstirpasi tunor jinak kulit / jaringan lunak lainnya52. 5-261 Ekstirpasi tumor jinak parotis53. 5-655 Salphingo ooporektomi bilateral pada kanker payudara54. 5-861 Mastektomi simpleks55. 5-869 Mastektomi subkutaneas56. 5-863 Mastektomi radikal57. 5-862 modifikasi mastektomi radikal58. 5-061 Strumektomi59. 5-063 Tiroidektomi pada Ca60. 5-403 Radical Neck desection (RND) (calssical)61. 5-262 Parotidektomi62. 5-885 Operasi tumor jaringan lunak63. 5-899 Eksisi luas dan rekonstruksi sederhana64. 5-894 Flap kulit / otot65. 5-340 Torakotomi (darurat)66. 5-790 Fiksasi Internal Iga67. 8-740 Pemasangan WSD / draenase toraks68. 8-740 Perawatan Trauma Toraks konservatif69. 5-380 Rekonstruksi Vaskuler Perifer (trauma)70. 5-371 Perikardiosintesis Terbuka (darurat)71. 5-340 Reseksi Iga72. 5-051 Simpatektomi torakal73. 5-051 Simpatektomi lumbal / simpatektomi periarterial74. 5-384 Stripping varises, eksisi varises, ligasi-komunikan75. 5-392 Operasi A-V Shunt (brecia-cimino)76. 5-340 Operasi Jendela toraks77. 8-193 Perawatan Varises non bedah78. 5-382 Operasi aneurisma perifer79. 5-847 Debridement, amputasit gangren diabetik atau penyakit y.l80. 5-884 Eksisi hemangionga81. 5-380 Embolektomi perifer darurat82. 5-572 Punksi buli-buli/sistostomi83. 8-143 Kateterisasi / businasi84. 5-554 Nefrektomi

60

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 200785. 5-557 Repair Urethra, ureter, ginjal (trauma)86. 5-622 Orkhidektomi87. 5-565 Ureterostomi eksterna (darurat)88. 5-578 Repair ruptur buli-buli89. 5-636 Vasektomi90. 1-652 Sistoskopik, endoskopik diagnostik91. 5-571 Section alta92. 5-611 Hidrokelektomi93. 5-590 Insisi infiltrat urine94. 5-590 Insisi Perirenal Abses95. 5-550 Dreanase pionefrosis96. 5-550 Nefrostomi97. 5-603 Prostatektomi terbuka98. 5-630 Ligasi tinggi varikokel99. 5-550 Nefrolitotomi100. 5-551 Pielolitomtomi101. 5-643 Operasi Hipospodia102. 5-624 Repair Kriptorkhismus & orkhidopeksi103. 5-562 Ureterolitotomi 1/3 tengah & proximal104. 5-580 Urethralitotomi105. 5-580 Urethrostomi eksterna106. 5-566 Urethro-ileo shunt107. 5-883 Debridemenet Luka Bakar108. 5-217 Repair Fraktur Tulang Hidung109. 5-763 Repair Fraktur Tulang Mandibula110. 5-763 Repair Fraktur Tulang Maksila111. 5-893 Tandur Alih Kulit112. 5-831 Release Kontraktur 113. 5-884 Eksisi Keloid114. 5-894 Labioplasti115. 5-275 Palatoplasti116. 5-894 Flap Kulit / Otot117. 8-208 Tindakan Reposisi Tertutup dan immobilisasi118. 5-795 Dibredement Fraktur terbuka Gr. I-II-III119. 8-330 Fiksasi ekternal120. 5-847 Amputasi Ektrimitas121. 5-840 Disartikulasi sendi kecil dan sedang122. 8-400 Pemasangan traksi (skeletal, skin, Glisson)123. 5-824 Tendon Repair124. 5-844 Disartikullasi sendi terbuka : panggul, bahu, lutut125. 5-792 Reduksi Terbuka dan fiksasi interna (ORIF) :126. 8-362 * Nailing : Femur, Tibia127. 5-792 * Plate & Screw : Femur, Tibia, Radius, Ulna, Humerus, Clavicula128. 5-792 * K. Wire : Tangan & Kaki (carpalia, Tasalia, Phalank)129. 5-792 Tension Bend Wiring (tbw) : Olecranon, Patelia, Ankle130. 1-503 Biopsi Tulang131. 8-310 Perawatan CTEV Konservatif132. 5-783 Sekwesterektomi / guttering

61

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007133. 5-011 Boor Hole134. 5-011 Trepanasi Trauma (fraktur canium, EDH)135. 5-020 Reposisi fraktur impresi136. 5-042 Repair Saraf Perifer137. 5-021 Eksisi Meningokel & Mielokel (sederhana)138. 5-883 Tindakan pada Trauma Jaringan Lunak Wajah139. 5-311 Trakheostomi140. 5-217  Repair Fraktur tulang Zigoma141. 5-216 Repair Fraktur Tulang Nasal142. 5-021 Eksisi Meningokel & Mielokel (sederhana)143. 5-572 Sistostomi

62

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

BAB VIIIMETODE EVALUASI DAN KRITERIA KELULUSAN

A. METODE EVALUASITahapan Evaluasi yang berlaku di PS. Ilmu Bedah yaitu :1. Mengevaluasi proses pembelajaran pada setiap akhir stase

Dilaksanakan oleh Ketua Sub Bagian yang terkait , yaitu berupa Evaluasi KnowledgeDilakukan 2 minggu sebelum berakhirnya stase di sub bagian dengan ujian tertulis, nilai lulus 65. Jika tidak lulus ditempuh sampai lulus dalam waktu 2 minggu, minimal 3 x. Ujian ke empat dilakukan oleh komisi. Bila gagal dipertimbangankan pada rapat pleno Bagian BedahData yang dipakai untuk bahan evaluasi bersumber dari laporan operasi (bimbingan, mandiri, assisten), laporan presentasi (Lokal & Nasional), laporan pagi (morning report), laporan mingguan, laporan subbagian residen, laporan RS Luar, laporan pra bedah dan laporan petugas di tempat bekerja.Laporan Sub Bagian yang dilaporkan senior meliputi :

Attitude diberi pembobotan 50 % Knowledge diberi pembobotan 25 % Skill diberi pembobotan 25 %

2. Mengevaluasi proses pembelajaran setiap akan naik jaga a. Evaluasi Akhir pra bedah ke Bedah Dasar

Menyelesaikan tugas prabedah (ilmu dasar) Lulus ujian ilmu dasar Menyerahkan tugas Prabedah serta evaluasi supervisor Lulus evaluasi oleh staf bedah Lulus ATLS / BSSC, EKG Course Lulus Kursus bahasa inggris. TOEFL : 400

b. Evaluasi Akhir Bedah Dasar ke Bedah Lanjut Mengikuti kursus USG / FAST Mengikuti seluruh stase yang ditugaskan dengan evaluasi baik Lulus Ujian Kognitif subbagian Lulus OSCA Menyelesaikan tugas-tugas subbagian (Jurnal + tugas Jaga + dll) Membacakan laporan kasus (nasional) masing – masing 1 buah Mengikuti kegiatan tutorial sub bagian ≥ 75 % / tahun. Mengikuti stage ICU dan Anesthesi Membaca proposal penelitian akhir Sudah membacakan / presentasi sari pustaka

c. Evaluasi Akhir Bedah Lanjut ke tingkat Chief Mengikuti kursus perioperatif disemester VI Lulus ujian kognitif disemester VII Mengikuti kursus Laparoskopic Mengikuti seluruh stase yang ditugaskan dengan evaluasi baik. Lulus evaluasi Sub Bagian Menyelesaikan tugas-tugas Sub Bagian (operasi yang ditentukan, jurnal, laporan kasus, dll) Membacakan laporan kasus ( Lokal dan Nasional ) masing-masing 1 buah Membacakan 1 buah penelitian (Nasional) Mengikuti tugas luar pada sarana bekerja lapangan (RS. Luar) (2 bulan)

63

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007Metode pada semua tahapan itu, yaitu :

1. Ujian tulis

2. Ujian Lisan

3. Telaah buku Catatan kegiatan (Logbook)i. Dari buku kegiatan akan dinilai:

1. Diskusi/bimbingan yang dilakukan di masing-masing tempat tugas.2. Pengayaan oleh staf yang diikuti.3. Asistensi tindakan yang dilakukan.4. Dan lain-lain yang tercatat pada buku kegiatan.

ii. Buku kegiatan harus sudah ditandatangani oleh konsultan dalam 1 x 24 jam setelah tindakan/pemeriksaan pasien dikerjakan.

iii. Cara evaluasi dengan ketetapan/panduan yang sudah dibakukan.4. Ujian ketrampilan (operasi)

i. Penilaian bimbingan operasi meliputi persiapan dan pelaksanaan operasi, perawatan paska operasi dan diskusi teknik operasi

ii. Dua puluh empat jam sebelum operasi dikerjakan, supervisor pembimbing operasi menilai persiapan operasi, rencana tindakan, rencana perawatan pasca operasi kasus yang dipakai bimbingan. Bila evaluasi dianggap kurang maka bimbingan operasi bisa dibatalkan.

iii. Pada saat operasi pembimbing menilai keterampilan peserta PPDS yang dibimbing.iv. Nilai akhir bimbingan adalah nilai kumulatif seluruh evaluasi bimbingan operasi.

5. Pengamatan terus-menerus Evaluasi terus menerus dilakukan oleh konsulen ruangan, konsulen pemimpin laporan pagi,

pemimpin laporan siang, konsulen pemimpin laporan mingguan, konsulen pemimpin laporan kematian maternal dan konsulen pemimpin laporan kematian perinatal

Evaluasi dilakukan terhadap kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor dengan mengisi blanko evaluasi yang diserahkan kepada KPS paling lambat satu minggu sebelum siklus berakhir.

B. KRETERIA LULUSANKreteria Lulusan :1. Lulus2. Perpanjangan3. DropoutPenjelasan :

1. Lulus a. Afektif :

- Tidak terdapat nilai D atau E dari setiap laporan. - Tidak pernah melanggar etika, disiplin serta tata kerja yang berlaku di Lab./Bagian Ilmu Bedah atau

di RS Tempat Pendidikan. b. Psikomotor :

- Tidak terdapat nilai E.- Bila mendapat nilai D, berarti dapat dipertimbangkan untuk lulus bila hasil atau laporan bidang lain

mendapat nilai A/B/C. - Ketrampilan memeriksa, merawat, membuat diagnosa, melakukan tindakan operasi, dan mengatasi

komplikasi yang terjadi disertai menjawab konsultasi selama tugas dinilai cukup. - Telah memenuhi katalog yang ditetapkan sesuai dengan tahapan/tingkatan PPDS dan mengisi buku

“log”.c. Kognitif :

64

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007- Lulus ujian lisan atau tertulis dengan nilai A/B/C..

d. Karya Ilmiah : - Telah menyelesaikan karya ilmiah (journal/textbook reading, kasus, referat, penelitian, surveillance)

sesuai dengan tingkatan/tahapan pendidikan PPDS.

2. Perpanjangan

a.Afektif :- Pernah melakukan pelanggaran etika, disiplin dan tata kerja tetapi bisa dikoreksi.

b. Psikomotor : - Mendapat nilai D atau E untuk suatu tahapan pendidikan. - Pernah melakukan kesalahan dalam ketrampilan memeriksa, merawat, mendiagnosa, melakukan

operasi penderita. c.Kognitif :

- Mendapat nilai D atau E dari suatu tahapan pendidikan. - Belum selesai membuat karya ilmiah sesuai ketentuan tahapan pendidikan.

3. Drop Out

a.Afektif :- Pelanggaran berat etika, disiplin dan tata kerja. Yang dikatagorikan pelanggaran berat (misal : tidak masuk tanpa alasan, meninggalkan tugas

sebelum waktunya, memanipulasi keuangan/data DMK, menjelekkan nama lembaga pendidikan, guru/senior staf dan korps dokter).

b. Psikomotor : - 2 kali berturut-turut membuat mortalitas atau morbiditas yang berat yang tidak sesuai dengan

protokol pengelolaan penderita. c.Kognitif :

- 3 kali berturut-turut mendapat nilai D atau E pada satu tahapan. d. Lain-lain :

- Mengundurkan diri - Sakit atau cacat karena cedera sehingga tidak bisa meneruskan pendidikan sebagai calon ahli bedah. - Ditarik dari instansi induk. - Melewati masa pendidikan yang telah ditetapkan oleh Kolegium Ilmu Bedah (max. 1 ½ kali masa

pendidikan atau ± 7 ½ tahun).Catatan : 1. Drop Out dapat didahului oleh peringatan lisan/tertulis I, II, III atau tanpa peringatan pada pelanggaran

berat. 2. Keputusan Drop Out dilakukan oleh rapat KPS + tim Penilai + Ketua Kolegium Ilmu Bedah.

C. ALAT EVALUASI LOG BOOK

Log Book harus diisi lengkap sebagai bukti pendidikan untuk dapat mengikuti ujian nasional. Log book terdiri dari dua bagian yaitu log book bedah dasar dan log book bedah lanjut. Log book bedah dasar diselesaikan dalam waktu 20 bulan selama Jaga I dan Log book Bedah Lanjut

selama 24 bulan selama pendidikan Jaga II Pengisian tidak berurutan yaitu disesuaikan dengan kurikulum dan situasi setempat. Pada akhir pendidikan semua kolom log book sudah terisi penuh dan benar. Log book harus selalu dibawa oleh peserta PPDS. Log book bedah dasar dan log book bedah lanjut dicetak tersendiri.

65

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

1. Buku Log Bedah DasarBuku Log Bedah Dasar memuat data pengalaman dan pencapaian obyektif pendidikan peserta. Kelengkapan pencapaian target merupakan bukti untuk penilaian sebagai syarat sebelum ujian.

Tujuan Mencatat pencapaian obyektif pendidikan dan memantau kekurangan dalam pencapaian target dan bagaimana dapat mencapainya.

2. Buku Log Bedah LanjutSetelah semua modul dalam Buku Log Bedah Dasar dilengkapi, maka peserta dapat melanjutkan pengisian Buku Log Bedah Lanjut. Target pada Buku Log Bedah La jut berbeda dengan buku Log Bedah Dasar.

Tujuan:Buku Log Utama mempunyai tujuan mencatat semua obyektif pendidikan yang diperlukan. Peserta akan dapat memantau target yang sudah dicapai, apa yang kurang dan bila akan mencapai tujuan berikutnya. Buku akan dipakai sebagai persyaratan untuk mengikuti ujian akhir PPDS.

D. MODUL ILMU BEDAHModul Ilmu Bedah yang diterapkan di PS. Ilmu Bedah FK.UNUD/RSUP Sanglah Denpasar sesuai dengan Modul yang ditetapkan dari Kolegium Ilmu Bedah Indonesia. Ada 36 Modul, 27 Modul untuk Pendidikan Bedah Dasar dan 9 modul untuk Pendidikan Bedah Lanjut.A. Modul Tahap Bedah Dasar

1. Ilmu Dasar Bedah Kepala Leher2. Ilmu Bedah Kepala Leer3. Operasi Emergensi Kepala Leer4. Ilmu Dasar Bedah Ilmu Onkologi Bedah5. Ilmu Bedah Ilmu Onkologi Bedah6. Operasi sederhana Ilmu Onkologi Bedah7. Ilmu Dasar Bedah Digestif8. Ilmu Bedah Digestif9. Operasi Emergensi Digestif10. Ilmu Dasar Bedah Anak11. Ilmu Bedah Anak12. Operasi Emergensi Anak13. Ilmu Dasar Bedah Thoraks Kardiovaskuler14. Ilmu Bedah Thorak Kardiovaskuler15. Operasi Emergensi Thoraks Kardiovaskuler16. Ilmu Dasar Bedah Orthopaedi17. Ilmu Bedah Orthopaedi18. Operasi Emergensi Orthopaedi19. Ilmu Dasar Bedah Urologi20. Ilmu Bedah Urologi21. Operasi Emergensi Urologi22. Ilmu Dasar Bedah Saraf23. Ilmu Bedah Saraf24. Operasi Emergensi Saraf25. Ilmu Dasar Bedah Plastik

66

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 200726. Ilmu Bedah Plastik27. Operasi Emergensi Plastik

B. Modul Tahap Bedah Lanjut1. Operasi Elektif Kepala Leher2. Operasi Elektif Ilmu Onkologi Bedah3. Operasi Elektif Digestif4. Operasi Elektif Bedah Anak5. Operasi Elektif Thoraks Kardiovaskuler6. Operasi Elektif Orthopaedi7. Operasi Elektif Urologi8. Operasi Elektif Saraf9. Operasi Elektif Plastik

Penjelasan modul : Lihat Buku Modul Ilmu Bedah tahun 2006

67

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

BAB IXINDIKATOR MUTU LUARAN

Indikator mutu luaran adalah indeks prestasi, lama studi, lulus ujian nasional dan perolehan penghargaan di tingkat ansional atau regional.Selain itu, segera dapat bekerja melakukan pengabdian profesi dan ikrar Alumni Spesialis Ilmu Bedah FK Unud.

A. INDEKS PRESTASI KUMULATIF

Nilai Konversi Indeks prestasi75 – 100 A 465 – 74 B 355 – 64 C 240 – 54 D 10 – 39 E 0

Nilai batas lulus adalah B. Indeks Prestasi Kumulatif adalah nilai rata-rata dari 23 topik bahasanPenilaian meliputi harian, ujian tahapan, sari pustaka, CPC, penelitian. Morbiditas akan mempengaruhi indeks prestasi dan lama studi.Penilaian afektif merupakan 50% bobot dan dalam keadaan tertentu dapat merupakan prasyarat

B. LAMA STUDILama pendidikan adalah 8 semester (48 bulan) untuk menyelesaikan 23 topik bahasan yang terdiri atas log dasar dan log utama. Waktu yang dibutuhkan untuk mata kuliah umum, cuti hamil, cuti sakit, penugasan khusus tidak termasuk kedalam lama pendidikan.

C. LULUS PADA UJIAN PERTAMA TINGKAT LOKAL DAN NASIONALLulus pada kesempatan pertama ujian lokal dan nasional dengan nilai B keatas.

D. MEMPEROLEH PENGHARGAAN DI TINGKAT NASIONAL DAN ATAU REGIONAL

E. KOMPETENSI YANG HARUS DIKUASAI SPESIALIS BEDAH UMUM

68

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

LAMPIRAN-LAMPIRAN

69

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

Lampiran 1

Formulir Ijin Residen

PROGRAM STUDI ILMU BEDAH

Kepada Yth : Ketua Program Studi Ilmu Bedah FK……. Universitas …….

Hal : Permohonan Ijin

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya : N a m a : ………………………………………………………………………….Tempat Tugas : ………………………………………………………………………….Mohon diberikan ijin untuk meninggalkan tugas/tidak masuk kerja, selama ……………..………………… ….. jam/hari, pada tanggal …………………………………………….. s/d ………………………… untuk keperluan …………………………………………….…………………………………………………………………………………………….. Sedangkan tugas-tugas saya selama waktu tersebut, saya serahkan kepada : ………………………………………………….Demikian harap maklum,

Mengetahui & menyetujui, Yang Menerima Hormat saya, Ka-sie/KPS/Ka-Unit Kerja Tugas

Tembusan : 1. KPS yang bersangkutan 2. Ka-sie yang bersangkutan3. Ka Unit

Catatan : 1. Lampiran Surat Keterangan2. Ijin maksimum diambil hari dengan alasan yang diterima oleh KPS/SPS.

70

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

Lampiran 2

Formulir Cuti Residen

PERMOHONAN CUTI RESIDEN PPDS ILMU BEDAH

Kepada Yth : Ketua Program Studi Ilmu Bedah FK……. Universitas …….

Yang bertanda tangan dibawah ini :

N a m a : ………………………………………………………………………….NIP : ………………………………………………………………………….Bidang Studi : .…………………………………………………………………………Tahap : ………………………………………………………………………….Sirkulasi di Seksi : …………………………………………………………………………

Dengan ini mengajukan permohonan CUTI TAHUNAN, untuk :

Tahun : 20…Selama : …………………………hari kerja Mulai hari Senin : tanggal .………………...s/d …………………………………………..

Selama menjalankan CUTI, alamat saya berada di : …………………………………………………………………………………………………………………………………………… dan tugas sehari-hari saya serahkan kepada : ………………………………………………….Demikian permohonan ini saya buat, untuk mendapatkan pertimbangan sebagiamana mestinya.

Mengetahui & menyetujui, Yang Menerima Hormat saya, KPS/SPS/Ka – Unit Kerja Tugas Residen

Tembusan : 1. KPS yang bersangkutan2. Ka-sie yang bersangkutan3. Ka Unit Kerja

71

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

Lampiran 3

Formulir Evaluasi/Ujian Residen PPDS Program Studi Ilmu Bedah

Nama : ……………………………………………. (….) Stase : ……………………………………………..

Hasil Ujian Ujian Ulangan I Ujian Ulangan II

Tanggal : Sikap : * A/B/C/D/E A/B/C/D/E A/B/C/D/EPengetahuan Teori : * A/B/C/D/E A/B/C/D/E A/B/C/D/EKetrampilan : * A/B/C/D/E A/B/C/D/E A/B/C/D/ECatatan : Operasi Bimbingan = ……………… kasus

Mandiri = ……………… kasus Asistensi = ……………… kasus

Keterangan : A = 8 (lulus, baik sekali) B = 7 (lulus, baik) C = 6 (lulus, cukup) D = 5 (tidak lulus) E = 4 (tidak lulus, angka mati)

Kesimpulan : * lulus atau tidak lulus :Bila tidak lulus maka perlu dipertimbangkan : 1. tergantung nilai yang lain2. harus kembali teori saja3. harus kembali teori dan rotasi/stase ……. bulan, di unit kerja …………..

…………, …………………………… Ka. Seksi/KPS/SPS/Ka-Unit Kerja

( )* Coret yang tidak perlu

72

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

Lampiran 4

Formulir Penilaian Psikomotor (Operasi/tindakan intervensi)

PROGRAM STUDI ILMU BEDAH

PENILAIAN KETRAMPILAN OPERASI (OBSERVASI LANGSUNG)

ITEM YANG DINILAINILAI

Baik Kurang

I. INDIKASI II. PENGENALAN PENDERITA DAN PERSIAPAN PRE-OP

A. Pengenalan penderita dan kelainan-kelainan/keadaan yang memperngaruhi prognosa

B. Persiapan Pre-Op 1. macam-macam pemeriksaan yang harus dikerjakan2. alat-alat yang perlu (dipasang infus, magslang, kateter, dll.)3. pemberian cairan pre-op : banyaknya/macamnya4. pemberian antibiotik pre-op : perlu / tidak5. persiapan daerah sekitar operasi : * keramas * dicukur * dicuci * lavement 6. inform consent sudah lengkap

III. TEKNIK OPERASI 1. posisi penderita2. aseptic3. incisi4. hemostasis 5. tissue handling6. eksplorasi7. mengatasi kesukaran/komplikasi8. menutup luka operasi9. pengenalan alat operasi10. menciptakan suasana yang baik

73

1. Nama Residen : ……………………………………………………………………. Tahap : *) Bedah dasar/Bedah lanjut/chief

2. Nama Pembimbing/ Pendidik/Penilai : ………………………………………………………………..3. Nama Penderita : ………………………………………………………………..4. Diagnosis : ………………………………………………………………..5. Jenis Operasi/tindakan : ………………………………………………………………..6. Tanggal Operasi/tindakan : ………………………………………………………………..7. Kamar Operasi/tindakan : di OK : ……………… Jam : mulai ……… Selesai …………

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

ITEM YANG DINILAINILAI

Baik Kurang

IV. PENGETAHUAN POST-OP A. Follow Up dini :

1. posisi penderita 2. kapan mulai “oral-intake”3. kapan mulai “mobilisasi”4. macam dan banyaknya cairan yang diberikan5. pemberian obat-obatan pasca bedah6. pemeriksaan laboratorium/penunjang lain yang diperlukan :

6. perlu atau tidak7. kapan dikerjakan

1. Follow Up lanjut 2. Administrasi :

1. laporan operasi 2. laporan PA dan lain-lain formulir 3. pengisian buku operasi OK 4. pengisian buku log

*) Coret yang tidak perlu

…………, …………………..

Pembimbing/pendidik/penilai

Nama Terang

74

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

Lampiran 5

LAMPIRAN MORBIDITAS DAN MORTALITASFormulir Laporan Kasus Morbiditas dan Mortalitas

Nama PPDS I : ......................................... Program Studi : ...................................................

No. Tgl. Nama Pasien Diagnosis Tindakan Mortalitas MorbiditasKriteria

Ringan Sedang Berat

Catatan Senior/ Supervisor/ Pembimbing : .............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

75

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007.......................................................................................................................................................

Lampiran 6PROGRAM STUDI ILMU BEDAH

TAHAP BEDAH DASARFK ............................................, Universitas .................................................

ACADEMIC TRANSCRIPTBASIC SURGICAL TRAININGNo. ………………………………

NAME : FIELD OF STUDY : DATE OF BEGIN : DURATION : I. COGNITIVE ACHIEVEMENT

EVALUATIONE 1 ( Basic Science of Surgery )E 2 ( OSCA)Scientific WritingTitle :1. Hip Fracture in Elderly2. Astragalectomy Procedure

II. PSYCHOMOTOR ACHIEVEMENT Number of case ( s ) had been done :

Herniotomy Open Reduction and Plating Zygoma Reposition and Pinning Supracondylar Humery Chest tube insertion Mammae cyst aspiration Fibroadenoma mammae excision Close Reposition and Cast of Fracture Debridement Open Fracture External Fixation of Fracture Split Thickness Skin Graft Combustio Wound Debridement

Grade :

III. AFFECTIVE ACHIEVEMENT ( Discipline, Responsibility, Enthusiasme, Initiative, Collegiality, Human Relationship )

Grade :

: :

: : : : : : : : : : : :

Surabaya, KPS I Bedah FK ……………….., Universitas ………………………

(………………………………..)

76

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

Lampiran 7

PROGRAM STUDI ILMU BEDAHBagian Ilmu Bedah

Fakultas Kedokteran Universitas …………………….

TRANSKRIP AKADEMIKILMU BEDAH

No. /PPDS-I/TA/I.BU/2004

Nama Residen : NIP :Mulai Pendidikan Spesialis Ilmu Bedah Tahap Bedah Dasar :Mulai Pendidikan Spesialis Ilmu Bedah Tahap Bedah Lanjut :Selesai Pendidikan Spesialis Ilmu Bedah Tahap Bedah Lanjut :Lama Pendidikan Spesialis Ilmu Bedah Tahap Bedah Lanjut :Lama Pendidikan Spesialis Ilmu Bedah Tahap Bedah Dasar dan Bedah Lanjut :

I. PENILAIAN KOGNITIF Ujian/evaluasi/nilai

E4 (ujian kognitif nasional) : E5 (ujian profesi nasional) :

Karya tulis ilmiah akhirJudul : ………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Nilai : A/ B/ C/ D/ E

II. PENILAIAN PSIKOMOTOR

77

1. Tandur alih kulit : kali2. Eksisi luas : kali3. Mastektomi / ovarektomi : kali4. Vesikolitotomi : kali5. Sistostomi : kali6. Nefrostomi : kali7. Hidrokelektomi : kali8. Prostatektomi terbuka : kali9. Uretero/nefrolitotomi : kali10. Nefrektomi : kali11. Orchidektomi/peksi : kali12. Herniotomi : kali13. Appendektomi : kali14. Laparotomi : kali15. Jahit liver (trauma) : kali16. Slenektomi : kali

17. Tutup perforasi usus : kali18. Reseksi/anastomosa usus : kali19. Hemikolektomi : kali20. Operasi Miles : kali21. Cholesistektomi : kali22. Reseksi Billroth I/II : -23. Kolostomi/sigmoidostomi: kali24. Pankreatektomi : -25. Hemorrhoidektomi : kali26. Fistulotomi : kali27. Tutup kolostomi : kali28. Lavage : kali29. Drainage abses hepar : kali30. Vasoligasi tinggi : kali31. Bulektomi : kali32. Gastrostomi : kali

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

NILAI : A / B / C / D / E

III. PENILAIAN AFEKTIF Disiplin Tanggung jawab Semangat Inisiatif Kerja sama dengan teman sejawat dan paramedis Hubungan dengan penderita

NILAI : A / B / C / D / E

Kepala Bagian Ilmu Bedah Ketua Program Studi Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran............ Fakultas Kedokteran...............

(...............................................................) (...............................................................)

78

33. Plastik anus : kali34. Operasi Duhamel / Soave : kali35. Cheiloraphy : kali36. Palatoraphy : kali37. Rekonstruksi saraf perifer : kali38. Trepanasi : kali39. Meningo/encefalektomi : -40. Torakotomi/lobektomi : kali41. Rekonstruksi pembuluh darah: kali42. Drainase thoraks : kali43. Embolektomi : kali44. Striping varises tungkai : kali45. Simpatektomi : -46. Osteosintesis : kali47. Debridement patah tulang : kali48. Amputasi ekstremitas : kali

49. Fiksasi eksternal : kali50. Strumektomi : kali51. IOID mandibula : kali52. Parotidektomi : kali53. Reposisi fraktur tertutup : kali54. Angkat plate/screw : kali55. Reposisi dislokasi : kali56. Tenoraphy : kali57. Cimino shunt : kali58. Eksisi ganglion : kali59. Eksisi tumor jinak : kali60. Platting mandibula : kali61. Wiring zigoma/maxilla : kali62. Repair fraktur nasal : kali63. Trakeostomi : kali

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007Lampiran 8Skema Alur Pendidikan Dan Jaringan Tempat Pendidikan Ilmu Bedah

Calon Peserta: Depkes Instansi pemerintah yang lain (Pemda, TNI- Polri, Departemen, dll) Instansi swasta/ RS swasta Mandiri

Konsil Kedokteran Indonesia

MKKI/Kolegium: Seleksi administratif (nasional)

Pengaturan, pemerataan senter pendidikan Ditolak

TKP PPDS FK/ Universitas

KPS: FK/ Universitas :Mulai Pendidikan

79

Diterima

Alur Pendaftaran Calon Peserta Didik PPDS Ilmu Bedah

Seleksi akademis oleh KPS Syarat: ATLS, Toefl Tempat Pelaksanaan Pendidikan

Lulus

Alur Penempatan Peserta Didik Setelah Lulus

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

KPS

TKP PPDS FK/ Universitas

MKKI/ Kolegium

Konsil Kedokteran IndonesiaKomite Registrasi

Dep.Kes. Swasta Penempatan Mandiri Penempatan

Instansi Pemerintah yang mengirim Penempatan

80

Calon peserta didik

Penempatan:

Seleksi administrasi (Nas)Pengaturan, pemerataan senter KPS

KKI

Komite Registrasi

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

Lampiran 9

81

Dep. Keso PNS Dep. Keso Instansi Swasta- RS BUMNo Swasta mandiri

Instansi Pemerintah y.l.

lulus

Melamar

MKKIKolegiun yang terkait

Ditolak

Ditolak

Diterima

TKP PPDSFK/ Universitas

Seleksi akademis oleh KPS dengan syarat - ATLS

- Toefl

Lulus

Penjadwalan Pelaksanaan Pendidikan

lulus

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007Daftar Rumah Sakit Jejaring Pendidikan

No Jenjang Pendidikan RSU Alamat

1 JAGA II YUNIOR RSUD Singaraja Jl. Ngurah Rai No 30 SingarajaTelp. (0362) 31118Fax. (0362) 29629

RSU Tabanan Jl. Pahlawan No 14 TabananTelp. (0361) 811027Fax. (0361) 811202

RSU Gianyar Jl. Ciung Wanara No. 2 GianyarTelp. (0361) 943020

2 JAGA II SENIOR RSUD Dompu Jl. Kesehatan No. 1 DompuTelp. (0373) 21411

3 CHIEF RESIDEN RSUD T.C. Hillers Jl. Wairklau MaumereTelp. (0382) 21617

RSUD Waikabubak Jl. Adyaksa Km. 4 Sumba Barat NTBTelp. (0387) 21701

RSUD Ruteng Jl. Dr. Sutomo No. 1 Kabupaten ManggaraiTelp. (0385) 21389

RSUD Sumbawa Besar

Jl. Garuda No. 5 Sumbawa BesarTelp. ( ) 21929

Lampiran 10

82

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007Daftar Nama Staf Pengajar

(Penilai, Pendidik & Pembimbing)

A. Staf Penilai 1. Prof. Dr. Ketut Budha, Sp.B-KBD2. Dr. Bowolaksono, Sp.B, Sp.BU.3. DR. Dr. IB. Tjakra Wibawa M.MPH, Sp.B(K) Onk.4. Dr. Ketut Siki Kawiyana, Sp.B, Sp.OT, FICS5. Dr. AAGN. Asmarajaya, SpB, Sp.BP.6. Dr. Nyoman Sukerena, Sp.BA.7. Dr. Putu Astawa, M.Kes, Sp.OT, FICS8. Dr. Sri Maliawan, Sp.BS9. Dr. AA. Gde Oka, Sp.U.10. Dr. Nyoman Semadi, Sp.BTKV.11. Dr. INW. Steven Christian, Sp.B(K) Onk.12. Dr. IB. Darma Putra, Sp.B-KBD13. Dr. I Wayan Sudarsa, Sp.B (K) Onk.14. Dr. I Nyoman Golden, Sp.BS15. Dr. KG. Mulyadi Ridia, Sp.OT16. Dr. Ketut Sudartana, Sp.B-KBD17. Dr. W. Suryanto Dusak, Sp.OT18. Dr. Ketut Putu Yasa, Sp.BTKV.19. Dr. Ketut Wiargitha, Sp.B20. Dr. Kuning Atmadjaya, Sp.B

A. Staf Pendidik1. Prof. Dr. Ketut Budha, Sp.B-KBD2. Dr. Bowolaksono, Sp.B, Sp.BU.3. DR. Dr. IB. Tjakra Wibawa M.MPH, Sp.B(K) Onk.4. Dr. Ketut Siki Kawiyana, Sp.B, Sp.OT, FICS5. Dr. AAGN. Asmarajaya, SpB, Sp.BP.6. Dr. Nyoman Sukerena, Sp.BA.7. Dr. Putu Astawa, M.Kes, Sp.OT, FICS8. Dr. Sri Maliawan, Sp.BS9. Dr. AA. Gde Oka, Sp.U.10. Dr. Nyoman Semadi, Sp.BTKV.11. Dr. INW. Steven Christian, Sp.B(K) Onk.12. Dr. IB. Darma Putra, Sp.B-KBD13. Dr. I Wayan Sudarsa, Sp.B (K) Onk.14. Dr. I Nyoman Golden, Sp.BS15. Dr. KG. Mulyadi Ridia, Sp.OT16. Dr. Ketut Sudartana, Sp.B-KBD17. Dr. W. Suryanto Dusak, Sp.OT18. Dr. Ketut Putu Yasa, Sp.BTKV.19. Dr. Ketut Wiargitha, Sp.B20. Dr. Kuning Atmadjaya, Sp.B21. Dr. Nyoman Putu Riasa, Sp.BP22. Dr. Gede Wirya Kusuma Duarsa, Sp.U23. Dr. Gede Suwedagatha, Sp.B

83

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 200724. Dr. Ketut Sudiasa, Sp.B25. Dr. IGAB. Krisna Wibawa, Sp.B

B. Staf Pembimbing1. Prof. Dr. Ketut Budha, Sp.B-KBD2. Dr. Bowolaksono, Sp.B, Sp.BU.3. DR. Dr. IB. Tjakra Wibawa M.MPH, Sp.B(K) Onk.4. Dr. Ketut Siki Kawiyana, Sp.B, Sp.OT, FICS5. Dr. AAGN. Asmarajaya, SpB, Sp.BP.6. Dr. Nyoman Sukerena, Sp.BA.7. Dr. Putu Astawa, M.Kes, Sp.OT, FICS8. Dr. Sri Maliawan, Sp.BS9. Dr. AA. Gde Oka, Sp.U.10. Dr. Nyoman Semadi, Sp.BTKV.11. Dr. INW. Steven Christian, Sp.B(K) Onk.12. Dr. IB. Darma Putra, Sp.B-KBD13. Dr. I Wayan Sudarsa, Sp.B (K) Onk.14. Dr. I Nyoman Golden, Sp.BS15. Dr. KG. Mulyadi Ridia, Sp.OT16. Dr. Ketut Sudartana, Sp.B-KBD17. Dr. W. Suryanto Dusak, Sp.OT18. Dr. Ketut Putu Yasa, Sp.BTKV.19. Dr. Ketut Wiargitha, Sp.B20. Dr. Kuning Atmadjaya, Sp.B21. Dr. Nyoman Putu Riasa, Sp.BP22. Dr. Gede Wirya Kusuma Duarsa, Sp.U23. Dr. Gede Suwedagatha, Sp.B24. Dr. Ketut Sudiasa, Sp.B25. Dr. IGAB. Krisna Wibawa, Sp.B26. Dr. Ketut Suyasa, Sp.B, Sp.OT27. Dr. Cok B. Mahadewa, Sp.BS28. Dr. Ketut Widiana, Sp. B(K) Onk29. Dr. I Wayan Periadijaya, Sp.B30. Dr. Wayan Bramantya Karna, Sp.OT

Staf Pembimbing di RS. Jejaring :RSU Tabanan

31. Dr. Dr. I Gst. Putu Sutiaksa, Sp.B32. Dr. Made Kusala Giri, Sp.B33. Dr. IGN. Sumantri, Sp.B34. Dr. IGN. Alit Oka Pramana, Sp.OT35. Dr. IB. Tatwa Yatindra, SpU

RSU Singaraja36. Dr. Nyoman Mardana, Sp.B37. Dr. Nyoman Beteng, Sp.B38. Dr. Made Bagiadnya, Sp.B39. Dr. Ketut Suparna, Sp.B

RSU Gianyar40. Dr. Sang Nyoman Suryana, Sp.B41. Dr. I Made Dwi Yoga Bharata, Sp.B-KBD

Lampiran 11

84

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

DAFTAR NAMA BUKU DAN JOURNAL WAJIBSEBAGAI PANDUAN DALAM PROGRAM PENDIDIKAN

DOKTER SPESIALIS BEDAH INDONESIA

1. TEXTBOOK

1. Skandalakis JE, Skandalakis PN, Skandalakis LJ: Surgical Anatomy and Technique. 2nd ed., Springer; New York 2000

2. Solomon EP, Schmidt RR, Adragna PJ : Human Anatomy & Physiology, Saunders College Publishing, ; Orlando 1990

3. O’Leary JP, Capote LR: The Physiologic Basis of Surgery, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia 2002

4. Simmon RL, Teed DL: Basic Science Review for Surgeon. WB Saunders Co.; Philadelphia 19925. Norton JA, Bollinger RR, Ghang AF et al.: Surgery-Basic Science and Clinical Evidernce, Springer-

Verlag; New York 20016. Nyhus LM, Baker RJ, Sabiston DC : Mastery of Surgery, Little-Brown Co; Boston 19927. Sabiston DC : Textbook of Surgery-The Biological Basis of Modern Surgical Practice, 14 th ed., WB

Saunders Co.; Philadelphia 19918. Burkitt HG, Quick CRG, Gatt D: Essential Surgery, 2nd, Churchill-Livingstone; New York 19969. Brunicardi FC, Andersen DK, Billiar TR, Dunn DL, Hunter JG, Pollock RE: Schwartz’s Principles of

Surgery, 8th ed., The McGraw-Hill Companies,Inc., New York 200510. Bogdonoff DL, Leisure GS, Donald DM, Spiekermann BF: Perioperative Care- anesthesia, Medicine &

Surgery. Mosby-Year Book,Inc; St.Louis 1998

2. JOURNAL

1. British Journal of Surgery2. Journal of Trauma3. Journal Amercian Collages of Surgery (ACS)

85

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007Lampiran 12

LAFAL SUMPAH/ JANJI *)DOKTER

“Saya bersumpah/ berjanji*) bahwa:

Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan;Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan

saya;Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran;Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai

dokter;Kesehatan penderita senantiasa akan saya utamakan;Dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita, saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak

terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian atau kedudukan sosial;Saya akan memberikan kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya;Teman sejawat saya akan saya perlakukan sebagai saudara kandung;Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan;Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kedokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan

dengan hukum perikemanusiaan;Saya ikrarkan sumpah/ janji*) ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya”.

*) Dicoret yang tidak berlaku.

Sumpah/ Janji Hippocrates

86

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007Lampiran 13

JANJI JABATAN WISUDAWAN D.Sp.B.

Mengakui atas peran dan panutan tradisi kuno organisasi profesi kedokteran, khususnya PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS BEDAH INDONESIA (PABI), maka saya wisudawan baru menyatakan janji jabatan sebagai berikut:

Saya berjanji sebagai anggota baru keluarga besar organisasi profesi PABI untuk hidup sesuai dengan peraturan dan azas organisasi profesi PABI.Saya berjanji untuk menjalankan praktek pembedahan dengan etis, jujur, profesional dan menempatkan keselamatan, kesejahteraan serta hak-hak setiap pasien saya sebagaimana saya sendiri berharap diperlakukan apabila saya berada pada posisi pasien.Saya akan menetapkan honorarium saya sesuai dengan pelayanan yang saya berikan, tidak akan menyimpang dari kepantasan dan kepatutan sebagai seorang Dokter Spesialis Bedah Indonesia demi kesejahteraan yang terbaik bagi pasien.

Demi kehormatan, saya menyatakan bahwa saya akan selalu memajukan ilmu pengetahuan dan ketrampilan saya, akan menghormati kolega saya, dan meminta pertimbangan mereka apabila dalam keragu-raguan yang saya hadapi tentang kemampuan saya sendiri. Sebaliknya saya berjanji dengan tulus-ikhlas untuk menolong kolega saya apabila diminta.

Akhirnya saya berjanji dengan sungguh-sungguh untuk bekerjasama dengan kolega saya untuk memajukan dan memperluas seni dan ilmu Bedah dengan kehadiran saya didalam keluarga besar organisasi profesi PABI.

Jakarta,……………………2003

Menyaksikan,

(Nama Wisudawan) (Ketua KOLEGIUM BEDAH I BEDAH INDONESIA)

Catatan : Janji jabatan ini, merupakan kutipan yang telah dimodifikasikan dari American College of Surgeon

87

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007Lampiran 14

TINGKAT ATAU TAKSONOMI TINGKAH LAKU(K= Kognitif, A= Afektif, P= Psikomotor)

MENURUT BLOOM

Kompetensi khusus disusun menurut tingkat taksonomi atau pembagian bidang kognitif (K), afektif (A), psikomotor (P) menurut Bloom dan berkaitan dengan tindakan medik pembedahan termasuk prosedur-penggunaan alat medik dan interpretasinya, berupa:

Tingkat Taksonomi Bidang Kognitif:K1. Pengingatan kembali fakta (Recall of Fact): Pengetahuan, pengertian. K2. Penafsiran data ( Interpretation of Data): Aplikasi, analisisK3. Pemecahan masalah ( Problem Solving) : Sintesis, evaluasi

Tingkat Taksonomi Bidang Afektif: A1. Penerimaan ( Receiving): Penerimaan, perhatianA2. Penanggapan (Responding ): penanggapan, penghargaanA3. Internalisasi (Internalization): pengaturan, pemeranan suatu nilai.

Tingkat Taksonomi Bidang Psikomotor:P1. Peniruan ( Imitation )

1. Pendorongan; b. Pengulangan yang terlihatP2. Penggunaan ( Manipulation )

a. Pengikutan petunjuk; b. Pemilihan; c. FixasiP3. Ketelitian (Precision)

a. Reproduksi; b. pengawasanP4. Penyambungan (Articulation)

a. Urut – urutan; b. KeseimbanganP5. Naturalisasi (Naturalization)

a. Otomatisma; b. Interiorisasi

Lampiran 15

88

KOGNITIF AFEKTIF PSIKOMOTOR

Thinkingg

Feeling Doing

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

CONTOH

Formulir Isi Buku Log

Devisi : .............................................................................................

Kegiatan Mingguan : Minggu ke …….., Bulan ……………., Tahun …………..

No. Tanggal Jenis Kegiatan Posisi Residen

1.

2.

3.

10/03/03

11/03/03

13/03/03

14/03/03

Misalnya : Kegiatan Ilmiah : Journal Reading

Judul : ………………………….. Kegiatan Poliklinis :

Mempersiapkan pasien yang akan di operasi : 1. ……………….. pasien2. ……………….. pasien3. ……………….. pasien

Kegiatan Operasi : 1. ………………………..

2. ………………………..

…………………….

…………………….

…………………….

…………………….

…………………….

Presenter atau Pendengar

Penanggung jawab atauasisten

Operator mandiri atau operator bimbingan atau asistenOperator mandiri atau operator bimbingan atau asisten

Denpasar, ………………. Mengetahui,

(TT) (TT)

Nama Terang

Staf / Supervisor (Residen Bedah)

89

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

Lampiran 16

Keterangan Isi Penelitian

I Bagian Pembukaan 1. Judul 2. Nama dan Alamat Penulis 3. Prakata (maksud dan tujuan, manfaat, ucapan terima kasih) 4. Daftar Isi 5. Ringkasan (Bahasa Inggris)

II. Bagian Utama1. Pendahuluan (masalah, tujuan, tinjauan kepustakaan, hipotesis) 2. Cara Penelitian3. Hasil Penelitian 4. Pembahasan 5. Kesimpulan

III. Bagian Penutup1. Daftar Pustaka2. Lampiran

Cara Penulisan Daftar PustakaDisusun menurut abjad dengan menggunakan system nomer : 1. Dari majalah/journal :

Nama serta huruf pertama nama famili pengarang, judul karangan, nama majalah dengan singkatan yang lazim, tahun: volume : halaman.Contoh : Busuttil RW, Colonna JO, Hiatt JR, et al (bila lebih dari 3 penulis). The first 100 liver Transplants at UCLA. Ann Surg 1987;206 : 387-402 atau 206 : 387-402, 1987.

2. Dari bukuDitulis judul buku dan nama editornya, nomer edisi, nama dan kota penerbitnya, tahun, halaman. Contoh : Tutselika PJ. Induction of tolerance with cycloporine A. In : Transplantation : Approaches to Graft Rejection. Editor Meryman HT. 1st ed. Alan R. Liss Inc., New York, 1986, p. 209-226.

90

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007Lampiran 17

KOMPETENSI YANG HARUS DIKUASAI SEORANG AHLI BEDAH

No 1. Jenis Tindakan Bedah Digestif Sudah Belum Jumlah Kasus1 Rektoskopi / Anuskopi (+ Trauma)      2 Splenektomi dan Splenorapi (+ Trauma)      3 Gastrotomi sementara, permanen      4 Gastrektomi (partial)      5 Gatroenterostomi      6 Divertikulektomi      7 Reseksi dan anatomisis usus (+ Trauma)      8 Hemikolektomi      9 Reseksi anterior, sigmoidektomi, low reseksi anterior      10 Bypass enterotomi      11 Reposisi (milking)      12 Eksteriorisasi (+ Trauma)      13 Kolostomi / sigmoidostomy (+ Trauma)      14 Ileostomi      15 Penutupan stoma (tutup kolostomi / ileostomi)      16 Penutupan perforasi saluran cerna sederhana (trauma)      17 Repair volvulus      18 Appendektomi laparoskopik      19 Appendektomi terbuka      20 Drainase abses appendik      21 Operasi meles      22 Operasi Hartmann      23 Fistulotomi, Fistulektomi / eksisi fistel perianal      24 Hemoroidektomi      25 Penanggulangan trauma hepar (darurat) (+ Trauma)      26 Kolesistektomi terbuka      27 Kolesistektomi laparoskopik      28 Draenase pankreatitis (darurat) (+ Trauma)      29 Pankreatektomi distal (darurat) (+ trauma)      30 Herniotomi      31 Laparotomi, torako-laparotomi (darurat dan elektif) (+ trauma)      32 Eksisi luas tumor dinding abdomen      33 Adhesiolisis      34 Repair burst abdomen      35 Repair hernia Diafragmatika (+ trauma)               

No 2. Jenis Tindakan Bidang Bedah Anak Sudah Belum Jumlah Kasus36 Kordektomi + urethroplasty      37 Eksisi limfangioma      38 Spleenektomi (+ trauma)      39 Operasi piloromiotomi      40 Pembuatan stoma / ekstreriorisasi (+ trauma)      41 Sigmoidostomi / kolostomi      42 Ileostomi      43 Penutupan perforasi saluran cerna sederhana (trauma)      44 Operasi invaginasi invaginasi (reposisi) (+trauma)      45 Appendektomi      46 Polipektomi rektal      

91

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 200747 Anastomisis tarik trobos SOAVE      48 Fistulektomi / eksisi fitel anal      49 Anoplasti sederhana (cut back)      50 Herniotomi      51 Repair hernia Diafragmatika (+ trauma)      52 Laparotomi, torako-laparotomi (+ trauma)      53 Eksisi dinding perut      54 Operasi kelainan umbilicus / eksisi sinus umbilicus      55 Selioplasti      56 Total Nefrektomi (+ trauma)      57 Detorsi torsi testis & orkidopeksi      58 Ligasi tinggi hidrokel      59 Circumsisi      60 Businasi      61 Eksisi kista baker               

No 3. Jenis Tindakan Bidang Bedah Onkologi & Kepala Leher Sudah Belum Jumlah Kasus62 Biopsi insisional dan eksisional semua jaringan      63 Salphingo oophorektomi bilateral pada kanker payudara      64 Eksisi luas (termasuk amputasi ekstrimitas)      65 Eksisi bursitas      66 Eksisi tumor jinak mamma      67 Mastektomi simpel      68 Modifikasi Mastektomi radikal (MRM)      69 Masteksomi radikal      70 Subkutan mastektomi      71 Eksisi tumor jinak mamma lainnya      72 Drainase mastitis      73 Eksisi tumor jinak kulit / jaringan lunak lainnya      74 Operasi tumor jaringan lunak      75 Flap kulit & otot      76 Eksisi luas dan rekonstruksi sederhana      77 Total-subtotal lobektomi      78 Subtotal tiroidektomi      79 Total tiroidektomi      80 Ekstripasi kista duktus tiroglosus (Sistrunk prosedur)      81 Repair fraktur nasal (+ trauma)      82 Ekskokleasi epulis      83 Ekskokleasi kista rahang      84 Hemiglossektomi / partial glossektomi      85 Diseksi tumor submandibula      86 Parotidektomi (total, superfisial, radikal)      87 Insisi abses maksilofasial & drainase      88 Insisi flegmon dasar mulut & drainase      89 Eksisi kista branchial      90 Trakhesotomi / cricothyreotomi (darurat, elektif) (+trauma)      91 Operasi tumor jaringan lunak (kista dermoid, higroma leher, dll)      92 Eksisi & marsupialisasi ranula      93 Repair fraktur zigoma (reduksi tertutup) (+trauma)      94 Repair fraktur zigoma (reduksi terbuka) (+trauma)      95 Repair fraktur maksila, mandibula (reduksi tertutup) (+trauma)      96 Repair fraktur maksila, mandibula (reduksi terbuka) (+trauma)      97 Reseksi mandibula      

92

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 200798 Osteotomi      99 Eksisi osteochondroma      100 Angkat plate      101 Tindakan pada trauma jaringan lunak wajah / Debridement (+ trauma)      102 Ekstripasi tumor jaringan lunak di daerah Kepala Leher      103 Flap kulit      104 Ekstraksi corpus alienum      105 Angkat wire      

         No 4. Jenis Tindakan Bidang Bedah Thoraks Kardiovaskuler Sudah Belum Jumlah Kasus106 CVP      107 Simpatektomi lumbal / simpatektomi periarterial      108 Torakotomi (darurat dan elektif) (+ trauma)      109 Operasi jendela thoraks / torakostomi      110 Perikardiosentetis terbuka (+ trauma)      111 Rekonstruksi vaskuler perifer (+ trauma)      112 Embolektomi perifer / trombektomi (+ trauma)      113 Stripping varises, eksisi varises, logasi-komunikan      114 Eksisi pseudoaneurisma      115 Eksisi teleangiekstasis      116 Operasi A-V Shunt (Brecia-Cimino)      117 Reseksi iga (+ trauma)      118 Fiksasi internal iga (+ trauma)      119 Kliping kosta, wiring (+ trauma)      120 Debridement, amputasi gangren diabetik atau penyakit y.l      121 Eksisi Hemangioma      122 Perawatan varises non bedah      123 Pemasangan WSD / drainase toraks (+ trauma)      124 Perawatan Trauma Thoraks konservatif (+ trauma)      125 Vena seksi      126 Punksi / kanulasi arteri perifer, arteriol seksi      

         No 5. Jenis Tindakan Bidang Bedah Urologi Sudah Belum Jumlah Kasus127 Drainase pionefrosis      128 Nefrostomi      129 Nefrolitotomi      130 Nefrektomi parsial (+ trauma)      131 Nefrektomi total (+ trauma)      132 Ureterolitotomi 1/3 tengah & proximal      133 Ureterostomi eksterna (darurat) (+ trauma)      134 Repair ureter (+ trauma)      135 Sistostomi, punksi buli-buli (+trauma)      136 Repair ruptur buli-buli (+trauma)      137 Urethralitotomi / miatolitotomi      138 Insisi infiltrat urin & drainase      139 Insisi parineal abses      140 Prostatektomi terbuka      141 Hidrokelektomi      142 Orkhidektomi unilateral (+ trauma)      143 Repair Kriptorkhismus & orhhidopeksi      144 Vasektomi      145 Kateterisasi (+ trauma)      

         

93

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007No 6. Jenis Tindakan Bidang Bedah Plastik & Rekonstruksi Sudah Belum Jumlah Kasus146 Debridement luka bakar (+ trauma)      147 Eksisi keloid      148 Release Kontraktur kulit & soft tissue      149 Tandur alih kulit      150 Labioplasti      

         No 7. Jenis Tindakan Bidang Bedah Orthopaedi Sudah Belum Jumlah Kasus151 Sekwesterektomi / guttering      152 Reduksi terbuka dan fiksasi interna (ORIF) : plate, screw & wire (+trauma)      153 Tension band wiring (tbw) (+ trauma)      154 Debridement fraktur terbuka gr I-II-III (+ trauma)      155 Repair tendon & muscle (+ trauma)      156 Amputasi / disartikulasi (+ trauma)      157 Reduksi tertutup fraktur Humerus, elbow, shoulder (+ trauma)      158 Reduksi tertutup fraktur antebrachii, metakarpal, wrist, finger (+ trauma)      159 Reposis tertutup dan immobilisasi (+ trauma)      160 Perawatan CTEV konservatif (pemasangan cast)      161 Fiksasi eksternal patah tulang panjang (+ trauma)      162 Pemasangan Nailing (+ trauma)      163 Pemasangan skeletal traksi pada tibia & calcineus (+ trauma)      164 Pemasangan skin traksi (+ trauma)      

         No 8. Jenis Tindakan Bidang Saraf Pusat & Perifer Sudah Belum Jumlah Kasus165 Boor hole ( + trauma)      166 Trepanasi (+ trauma)      167 Reposisi fraktur impresi cranium (+ trauma)      168 Eksisi meningokel      169 Jehit saraf perifer (anastomosis) ( + trauma)      NB : sudah / belum isi tanda rumput

Bersama ini saya menyatakan dengan sebenar-benarnya

Denpasar, ………………………… 200 Mengetahui,KPS Ilmu Bedah FK.UNUD/RSUP. Sanglah Denpasar

( …………………………………………) (………………………………………..)ttd & nama lengkap NIP :

94